SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  16
LAPORAN PRAKTIKUM
TEKNOLOGI PENGOLAHAN PANGAN
TEKNOLOGI PENGOLAHAN PENGERINGAN DAN
PENEPUNGAN
FOAMING BUAH NAGA MERAH
(Hylocereus polyrhizus)
Oleh
Nama : Ernalia Rosita
NRP : 133020175
Kelompok : G
Meja : 3 (Tiga)
Asisten : Faradilla Noor R.
Tanggal Praktikum : 07 Maret 2016
Tanggal Pengumpulan : 14 Maret 2016
LABORATORIUM TEKNOLOGI PENGOLAHAN PANGAN
PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS PASUNDAN
BANDUNG
2016
I. TUJUAN PERCOBAAN
Tujuan percobaan foaming adalah untuk mengetahui cara pembuatan
foaming sebagai diversifikasi produk dan meningkatkan nilai ekonomis.
II. PRINSIP PERCOBAAN
Prinsip percobaan foaming adalah berdasarkan proses pencampuran sari
buah dengan bahan tambahan berupa albumin yang telah dikocok sebelumnya
sehingga membentuk buih-buih lalu dilakukan pengeringan dan hasilnya digiling
hingga membentuk serbuk.
III. DIAGRAM ALIR PERCOBAAN
Buah
Trimming Kulit
PencucianAir bersih Air Kotor
Pemotongan
Penghancuran
Pencampuran
Pengocokan 15’
Pengeringan
Penggilingan
Pengayakan
Foaming
Bubur Buah
Albumin
dan dekstrin
Pembuihan
CMC
Gambar 1. Diagram Alir Pembuatan Foaming Buah Naga Merah
IV. FOTO PROSES
Buah Naga Trimming Penghancuran Pencampuran+CMC
Pengeringan Penyusunan di Tray Pencampuran Pembuihan + dekstrin
Penimbangan Penggilingan Pengayakan Foaming
Gambar 4. Foto Proses Pembuatan Foaming
V. HASIL PENGAMATAN
Tabel 1. Hasil Pengamatan Foaming
Keterangan Hasil Pengamatan
Basis 75 gram
Bahan Utama Albumin (7,5 gram)
Bahan Tambahan 1. Bubur buah naga (55,5 gram)
2. Dekstrin (11,25 gram)
3. CMC (0,75 gram)
Berat Produk 18 gram
% Produk 98,36 %
Organoleptik
1. Warna
2. Rasa
3. Aroma
4. Tekstur
5. Kenampakan
Halus Kasar
Ungu Ungu Tua
Hambar Hambar
Khas buah naga Khas buah naga
Halus Kasar
Menarik Tidak menarik
Gambar Produk
(Sumber: Meja 3, Kelompok G, 2016)
VI. PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil pengamatan foaming buah naga dapat diketahui bahwa
berat produk sebesar 18 gram, % produk sebesar 98,36%, lost produk sebesar 0,3
gram dan % lost produk sebanyak 1, 63%. Foaming tersebut dibuat dari
penambahan bubur buah naga sebanyak 55,5 gram, dekstrin sebanyak 11,25 gram,
CMC sebanyak 0,75 gram dan albumin sebanyak 7,5 gram.
Fungsi perlakuan pada pembuatan foaming buah naga adalah awalnya
buah ditrimming untuk memisahkan antara bagian buah yang dapat diproses
selanjutnya dan kulit. Buah yang telah ditrimming kemudian dipotong/diambil
untuk ditimbang supaya berat yang akan dipakai untuk foaming sesuai. Setelah
buah dipotong dan ditimbang maka buah selanjutnya dihancurkan supaya
memudahkan dalam proses pencampuran. Albumin dan dekstrin dimixer supaya
dapat tercampur dan terbentuk buih-buih untuk foaming sedangkan buah yang
telah dihancurkan dicampurkan dengan CMC. Proses selanjutnya adalah
pencampuran yang berguna untuk mencampurkan semua bahan diantaranya
albumin, dekstrin, CMC dan bubur buah kemudian dilakukan pengocokan
menggunakan mixer selama 15 menit agar semua bahan dapat tercampur dengan
sempurna. Setelah dikocok selanjutnya campuran untuk foaming diratakan dalam
tray untuk proses pengeringan. Selanjutnya dilakukan pengeringan untuk
mengurangi kadar air dan mengeringkan bahan sehingga berbentuk flakes yang
selanjutnya dilakukan penimbangan untuk mengetahui berat keringnya. Flakes
buah naga yang telah dikeringkan kemudian dilakukan peenggilingan untuk
dibuat serbuk dan dilakukan pengayakan untuk memisahkan tepung yang kasar
dan tepung yang halus.
Fungsi bahan yang digunakan dalam pembuatan foaming adalah albumin
yaitu untuk membentuk buih, dekstrin untuk mengikat albumin dan menambah
volume foam, dan CMC sebagai penstabil dan pengemulsi.
Pembuih (Foaming agent) adalah bahan tambahan pangan untuk
membentuk atau memelihara homogenitas dispersi fase gas dalam pangan
berbentuk cair atau padat (PerKBPOM, 2013).
Macam-macam foaming agent sebagai BTP yang diijinkan diantaranya
gom xanthan, selulosa mikrokristalin dan etil metil selulosa.
Daya dan kestabilan buih putih telur dipengaruhi oleh beberapa faktor
diantaranya yaitu umur telur, pengocokan dan penambahan bahan-bahan kimia
atau stabilisator (Stadelman dan Cotterill, 1995), konsentrasi protein, komposisi
protein, pH, pemanasan, adanya garam dan komposisi fase cair yang mungkin
mengubah konfigurasi dan stabilitas molekul protein (Alleoni dan Antunes, 2004).
1. Umur Telur
Telur akan mengalami beberapa perubahan selama penyimpanan
antara lain penguapan karbondioksida dan air, perubahan pH serta
perubahan struktur serabut protein. Penyimpanan telur pada suhu
ruang selama dua minggu berakibat pada peningkatan pH dari putih
telur. Semakin meningkat umur telur, maka stabilitas buih putih telur
semakin menurun (Romanoff dan Romanoff, 1963). Penyimpanan
telur selama 5 dan 10 hari, hasil dari penelitian Silversides dan
Budgell (2004) menyebabkan penurunan bobot telur dan tinggi putih
telur, tetapi meningkatkan pH putih telur dan volume buih putih telur.
Menurut Rosidah (2006), telur itik Tegal segar mempunyai rata-rata
daya buih sebesar 388% sedangkan telur itik Tegal umur 42 hari akan
menghasilkan daya buih dengan rata-rata sebesar 285% .
2. Pengaruh pH
Telur yang baru dihasilkan mempunyai pH antara 7,6 dan 8,5.
Penyimpanan akan meningkatkan pH telur menjadi 9,7. Peningkatan
pH disebabkan karena penguapan CO2 dari dalam telur melalui pori-
pori kerabang. Menurut Hawthorne (1955) yang dikutip Stadelman
dan Cotterill (1995) pada saat pH meningkat sekitar 9 terjadi interaksi
antara ovomucin dan lisozyme yang menyebabkan putih telur menjadi
encer. Putih telur yang encer akan lebih mudah menangkap udara dari
pada putih telur kental. Peningkatan pH putih telur akan memperbesar
volume buih. Volume buih tertinggi terjadi pada pH sekitar 8,0 dan
kestabilan buih yang tinggi pada pH kurang dari 8,0 (Stadelman dan
Cotterill, 1995). Penampilan kue yang baik dicerminkan dari volume
kue dan waktu pengocokan yang lebih baik yang akan dicapai pada
saat pH putih telur mencapai 8,75. Hal ini tidak berlaku untuk tingkat
pH diatas dan dibawah 8,75. Peningkatan pH putih telur hingga
mencapai 9,0 akan memecah protein globulin putih telur, sehingga
akan menurunkan kemampuan putih telur untuk mengikat udara
dalam pembentukan buih (Seideman et al., 1963).
Suhu optimum untuk foaming adalah pada suhu ruang yaitu pada suhu
20°C-28°C karena pada suhu itu buih akan mudah dihasilkan daripada pada suhu
yang lebih rendah atau lebih tinggi.
Kelebihan proses foaming adalah mempermudah proses penepungan
dengan volume yang baik dan besar sehingga adonan bersifat lebih stabil.
Kelemahannya adalah dikhawatirkan adanya bau anyir telur yang tidak sedap jika
proses pengeringan tidak baik.
Buah yang baik untuk foaming adalah buah yang berdaging, buah yang
dapat digunakan dagingnya atau sarinya, buah yang tidak memiliki banyak serat
yang akan mempengaruhi hasil serbuk foaming, dan buah yang tidak memiliki
kandungan air yang sangat tinggi.
Foaming buah naga yang dibuat di laboratorium memiliki % produk yang
tinggi yaitu 98, 63% dengan bentuk serbuk yang diayak menggunakan ayakan
biasa di laboratorium. Praktikan belum dapat menemukan SNI dari foaming buah
naga sehingga belum bisa membandingkan antara foaming buah naga di
laboratorium dengan foaming buah naga menurut SNI. Foaming dapat dikonsumsi
sebagai minuman serbuk, oleh sebab itu foaming buah naga dapat dibandingkan
dengan SNI minuman serbuk. Menurut SNI minuman serbuk No. 4320-1996
dikatakan bahwa keadaan minuman serbuk dari warna, bau dan rasa harus normal.
Dari hasil pembuatan foaming buah naga di laboratorium, didapatkan hasil warna
foaming buah naga normal yaitu berwarna ungu, baunya normal dan rasanya
normal pula.
CCP pada proses pembuatan foaming buah naga diantaranya adalah pada
proses penghancuran, buah harus dihancurkan secara merata sehingga tidak ada
buah yang tidak terhancurkan karena dapat mempengaruhi kehalusan hasil
produk. Pada proses pembuihan, pengocokan putih telur harus dilakukan dengan
benar agar terbentuk busa yang stabil dan jika dibalikan tidak tumpah agar hasil
foamingnya bagus. Pencampuran dekstrin dengan putih telur juga harus
diperhatikan supaya tercampur merata dan tidak ada gumpalan-gumpalan dekstrin
yang belum tercampur. Pencampuran buah naga dengan CMC juga harus
dilakukan secara merata sampai tercampur sempurna. Karena bila CMC belum
larut dan masih dalam bentuk butiran-butiran kasar maka akan memperlama
proses pengeringan dan mempengaruhi hasil. Pada saat pengeringan, suhu harus
sangat diperhatikan agar tidak terjadi kerusakan nutrisi yang ada pada campuran.
VII. DAFTAR PUSTAKA
Alleoni, A. C. C. dan Antunes A. J. 2004. Albumen Foam Stability and S-
Ovalbumin Contents in Eggs Coated with Whey Protein Concentrate.
Universidade do Norte do Paraná, UNOPAR, Londrina.
PerKBPOM. (2013). Batas Maksimum Penggunaan Bahan Tambahan
Pembuih. http://clearinghouse.pom.go.id. Diakses: 13 Maret 2016.
Romanoff, A. L. dan A. F. Romanoff. 1963. The Avian Eggs. John Wiley and
Sons. Inc., New York.
Rosidah . 2006. Hubungan umur simpan dengan penyusutan bobot, nilai
Haugh Unit, daya dan kestabilan buih putih telur itik Tegal pada suhu
ruang. Skripsi. Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor, Bogor.
Seideman, W.E., O. J. Cotterill dan E. M. Funk. 1963. Factors affecting heat
coagulation of egg white. Poultry Sci. 42: 406-417.
Silverside F. G. and K. Budgell. 2004. The relationships among measures of
egg albumen height, pH and whipping volume. J. Poultry Sci. 83: 1619-
11623.
Stadelman, W. F. dan O. J. Cotterill. 1995. Egg Science and Technology. 4th
Edition. Food Products Press., An Imprint of the Haworth Press, Inc., New
York.
LAMPIRAN
LAMPIRAN KUIS
1. Apa perbedaan pengeringan dengan dehidrasi?
Jawab:
Pengeringan adalah suatu proses menghilangkan seluruh kadar air guna
meminimalkan serangan mikroorganisme dan insekta perusak, sedangkan
dehidrasi adalah proses pengeluaran molekul air dalam bahan dengan cara
penguapan.
2. Reaksi yang terjadi pada fermentasi cuka apel?
Jawab:
C6H12O6 + O2 CH3OH CH3COOH
anaerob etanol aerob asam asetat
fakultatif
3. Dik : W tepung halus : 425 gram
W tepung kasar : 7,3 gram
Basis : 1025 gram
Dit : Lost Product?
Jawab : Lost product = W basis – W tepung halus – W tepung kasar
1025 – 425 – 7,3 = 592,7
% Lost product =
𝑙𝑜𝑠𝑡 𝑝𝑟𝑜𝑑𝑢𝑐𝑡
𝑊 𝑏𝑎𝑠𝑖𝑠
x 100%
=
592,7
1025
x 100%
= 57,82 %
4. Berapa gram yang harus ditimbang untuk 375 ppm dengan labu takar 250
ml?
Jawab:
Ppm = mg/L
375 = mg/0,25
Mg = 93,75 mg 0,09375 gram
5. Dik : Basis = 840 gram
A= 65,6 %
B= 7,5 %
C= 5,3 %
D= 21,4 %
E= 12,1 %
Jawab: Bahan A =
65,6
100
𝑋 840 = 551,04 𝑔𝑟𝑎𝑚
Bahan B =
7,5
100
𝑋 840 = 63 𝑔𝑟𝑎𝑚
Bahan C =
5,3
100
𝑋 840 = 44,52 𝑔𝑟𝑎𝑚
Bahan D =
21,4
100
𝑋 840 = 179,76 𝑔𝑟𝑎𝑚
Bahan E =
12,1
100
𝑋 840 = 101,64 𝑔𝑟𝑎𝑚
LAMPIRAN SNI
Tabel 2. Syarat Mutu Minuman Serbuk
Kriteria Uji Satuan Persyaratan
Keadaan :
Warna
Bau
Rasa
Normal
Normal
Normal
Padatan terlarut %, b/b Min. 10,0/11,0
Gula (Sukrosa) %, b/b Maks. 5
Bahan tambahan makanan :
Pengawet
Pewarna tambahan
SNI 01-0222-1995
SNI 01-0222-1995
Cemaran logam :
Timbal (Pb)
Tembaga (Cu)
Seng (Zn)
Timah (Sn)
Besi (Fe)
Jumlah Cu, Zn, dan Fe
mg/kg
mg/kg
mg/kg
mg/kg
mg/kg
mg/kg
Maks. 0,3
Maks. 5,0
Maks. 5,0
Maks. 40,0/250
Maks. 15,0
Maks. 20,0
Cemaran arsen (As) mg/kg Maks. 0,2
Cemaran mikroba :
Angka lempeng total
Bakteri bentuk Coli
E. Coli
Kapang
Khamir
Koloni/ ml
APM/ ml
APM/ml
Koloni/ml
Koloni/ml
Maks. 2 x 102
Maks. 20
< 3
Maks. 50
Maks. 50
(Sumber : SNI, 1994)
LAMPIRAN PERHITUNGAN
1. %Tepung Halus =
𝑤 𝑡𝑒𝑝𝑢𝑛𝑔 ℎ𝑎𝑙𝑢𝑠
𝑤 𝑎𝑤𝑎𝑙
𝑥 100%
=
17,7
18,3
𝑥 100% = 96, 72%
2. %Tepung Kasar =
𝑤 𝑡𝑒𝑝𝑢𝑛𝑔 𝑘𝑎𝑠𝑎𝑟
𝑤 𝑎𝑤𝑎𝑙
𝑥 100%
=
0,3
18,3
𝑥 100% = 1,63%
3. W produk = W tepung halus + W tepung kasar
= 17,7 + 0,3 = 18 gram
4. % W produk =
𝑤 𝑡𝑒𝑝𝑢𝑛𝑔 ℎ𝑎𝑙𝑠+𝑤 𝑡𝑒𝑝𝑢𝑛𝑔 𝑘𝑎𝑠𝑎𝑟
𝑤 𝑎𝑤𝑎𝑙
𝑥 100% =
18
18,3
𝑥 100%
= 98,36%
5. W lost produk = W bahan kering – W tepung halus – W tepung kasar
= 18,3 – 17,7 – 0,3
= 0,3 gram
6. % lost product =
𝑤 𝑙𝑜𝑠𝑡 𝑝𝑟𝑜𝑑𝑢𝑐𝑡
𝑤 𝑏𝑎ℎ𝑎𝑛 𝑘𝑒𝑟𝑖𝑛𝑔
𝑥 100%
=
0,3
18,3
𝑥 100% = 1,63%
Basis Foaming 75 gram
1. Bubur Buah =
74
100
𝑥75 = 55,5 gram
2. Albumin =
10
100
𝑥75 = 7,5 gram
3. Dekstrin =
15
100
𝑥75 = 11,25 gram
4. CMC =
1
100
𝑥75 = 0,75 gram

Contenu connexe

Tendances

Teknik isolasi mikroba
Teknik isolasi mikrobaTeknik isolasi mikroba
Teknik isolasi mikroba
f' yagami
 
ITP UNS SEMESTER 2 Mikum acara 5 Pengecatan Sederhana Sel Khamir
ITP UNS SEMESTER 2 Mikum acara 5 Pengecatan Sederhana Sel KhamirITP UNS SEMESTER 2 Mikum acara 5 Pengecatan Sederhana Sel Khamir
ITP UNS SEMESTER 2 Mikum acara 5 Pengecatan Sederhana Sel Khamir
Fransiska Puteri
 
Laporan praktikum pembuatan pupuk kompos organik menggunakan bioaktivator em4
Laporan praktikum pembuatan pupuk kompos organik menggunakan bioaktivator em4Laporan praktikum pembuatan pupuk kompos organik menggunakan bioaktivator em4
Laporan praktikum pembuatan pupuk kompos organik menggunakan bioaktivator em4
Ariefman Fajar
 
Cara pembuatan tape singkong
Cara pembuatan tape singkongCara pembuatan tape singkong
Cara pembuatan tape singkong
faniael
 
Laporan Praktikum Kimia indikator asam basa
Laporan Praktikum Kimia indikator asam basaLaporan Praktikum Kimia indikator asam basa
Laporan Praktikum Kimia indikator asam basa
Feren Jr
 

Tendances (20)

Laporan Mikrobiologi - Teknik Sterilisasi
Laporan Mikrobiologi -  Teknik SterilisasiLaporan Mikrobiologi -  Teknik Sterilisasi
Laporan Mikrobiologi - Teknik Sterilisasi
 
Teknologi Fermentasi pada Kecap
Teknologi Fermentasi pada KecapTeknologi Fermentasi pada Kecap
Teknologi Fermentasi pada Kecap
 
Teknik isolasi mikroba
Teknik isolasi mikrobaTeknik isolasi mikroba
Teknik isolasi mikroba
 
Laporan hasil praktikum titik beku dan penurunan titik beku larutan (1)
Laporan hasil praktikum titik beku dan penurunan titik beku larutan (1)Laporan hasil praktikum titik beku dan penurunan titik beku larutan (1)
Laporan hasil praktikum titik beku dan penurunan titik beku larutan (1)
 
ITP UNS SEMESTER 2 Mikum acara 5 Pengecatan Sederhana Sel Khamir
ITP UNS SEMESTER 2 Mikum acara 5 Pengecatan Sederhana Sel KhamirITP UNS SEMESTER 2 Mikum acara 5 Pengecatan Sederhana Sel Khamir
ITP UNS SEMESTER 2 Mikum acara 5 Pengecatan Sederhana Sel Khamir
 
Laporan praktikum pembuatan pupuk kompos organik menggunakan bioaktivator em4
Laporan praktikum pembuatan pupuk kompos organik menggunakan bioaktivator em4Laporan praktikum pembuatan pupuk kompos organik menggunakan bioaktivator em4
Laporan praktikum pembuatan pupuk kompos organik menggunakan bioaktivator em4
 
Metabolisme Mikroba Pada Tempe
Metabolisme Mikroba Pada TempeMetabolisme Mikroba Pada Tempe
Metabolisme Mikroba Pada Tempe
 
Urea
UreaUrea
Urea
 
Laporan Mikrobiologi - Pengamatan Morfologi Fungi
Laporan Mikrobiologi -  Pengamatan Morfologi FungiLaporan Mikrobiologi -  Pengamatan Morfologi Fungi
Laporan Mikrobiologi - Pengamatan Morfologi Fungi
 
Cara pembuatan tape singkong
Cara pembuatan tape singkongCara pembuatan tape singkong
Cara pembuatan tape singkong
 
Laporan praktikum kadar air
Laporan praktikum kadar airLaporan praktikum kadar air
Laporan praktikum kadar air
 
Analisis pewarna makanan
Analisis pewarna makananAnalisis pewarna makanan
Analisis pewarna makanan
 
Laporan isolasi bromelin
Laporan isolasi bromelinLaporan isolasi bromelin
Laporan isolasi bromelin
 
Laporan Mikrobiologi - Teknik Isolasi Mikroba
Laporan Mikrobiologi -  Teknik Isolasi MikrobaLaporan Mikrobiologi -  Teknik Isolasi Mikroba
Laporan Mikrobiologi - Teknik Isolasi Mikroba
 
Uji Biuret
Uji BiuretUji Biuret
Uji Biuret
 
Laporan Praktikum Kimia indikator asam basa
Laporan Praktikum Kimia indikator asam basaLaporan Praktikum Kimia indikator asam basa
Laporan Praktikum Kimia indikator asam basa
 
Teknologi Fermentasi pada Keju
Teknologi Fermentasi pada KejuTeknologi Fermentasi pada Keju
Teknologi Fermentasi pada Keju
 
Keuntungan dan kerugian mutasi pada manusia
Keuntungan dan kerugian mutasi pada manusiaKeuntungan dan kerugian mutasi pada manusia
Keuntungan dan kerugian mutasi pada manusia
 
Teknologi fermentasi kecap
Teknologi fermentasi kecapTeknologi fermentasi kecap
Teknologi fermentasi kecap
 
Perubahan pada pati
Perubahan pada patiPerubahan pada pati
Perubahan pada pati
 

En vedette

En vedette (20)

Laporan Praktikum Penepungan
Laporan Praktikum PenepunganLaporan Praktikum Penepungan
Laporan Praktikum Penepungan
 
Laporan Praktikum Mie Basah
Laporan Praktikum Mie BasahLaporan Praktikum Mie Basah
Laporan Praktikum Mie Basah
 
Laporan Praktikum Roti Tawar dan Roti Manis
Laporan Praktikum Roti Tawar dan Roti Manis Laporan Praktikum Roti Tawar dan Roti Manis
Laporan Praktikum Roti Tawar dan Roti Manis
 
RODENTA HAMA GUDANG
RODENTA HAMA GUDANG RODENTA HAMA GUDANG
RODENTA HAMA GUDANG
 
Laporan Praktikum Kamaboko
Laporan Praktikum KamabokoLaporan Praktikum Kamaboko
Laporan Praktikum Kamaboko
 
Laporan Praktikum Tempe
Laporan Praktikum TempeLaporan Praktikum Tempe
Laporan Praktikum Tempe
 
Laporan Praktikum Tahu
Laporan Praktikum TahuLaporan Praktikum Tahu
Laporan Praktikum Tahu
 
Laporan Praktikum Fruit Leather
Laporan Praktikum Fruit LeatherLaporan Praktikum Fruit Leather
Laporan Praktikum Fruit Leather
 
Laporan Praktikum Selai
Laporan Praktikum SelaiLaporan Praktikum Selai
Laporan Praktikum Selai
 
Laporan Praktikum Yoghurt
Laporan Praktikum YoghurtLaporan Praktikum Yoghurt
Laporan Praktikum Yoghurt
 
Laporan Praktikum Sosis
Laporan Praktikum SosisLaporan Praktikum Sosis
Laporan Praktikum Sosis
 
Laporan Praktikum Hard Candy
Laporan Praktikum Hard CandyLaporan Praktikum Hard Candy
Laporan Praktikum Hard Candy
 
Laporan Praktikum Sorbet
Laporan Praktikum SorbetLaporan Praktikum Sorbet
Laporan Praktikum Sorbet
 
Laporan Praktikum Bakso
Laporan Praktikum BaksoLaporan Praktikum Bakso
Laporan Praktikum Bakso
 
Laporan Praktikum Abon Ikan Tuna
Laporan Praktikum Abon Ikan TunaLaporan Praktikum Abon Ikan Tuna
Laporan Praktikum Abon Ikan Tuna
 
Laporan Praktikum Cuka Apel
Laporan Praktikum Cuka ApelLaporan Praktikum Cuka Apel
Laporan Praktikum Cuka Apel
 
Laporan Praktikum Ice Cream
Laporan Praktikum Ice CreamLaporan Praktikum Ice Cream
Laporan Praktikum Ice Cream
 
Laporan Praktikum Marshmallow
Laporan Praktikum MarshmallowLaporan Praktikum Marshmallow
Laporan Praktikum Marshmallow
 
Laporan Praktikum Kokristalisasi Susu
Laporan Praktikum Kokristalisasi SusuLaporan Praktikum Kokristalisasi Susu
Laporan Praktikum Kokristalisasi Susu
 
Uji Phenylhidrazine
Uji PhenylhidrazineUji Phenylhidrazine
Uji Phenylhidrazine
 

Similaire à Laporan Praktikum Foaming Buah Naga

Ppt optimasi pembuatan vco (virgin coconut oil )
Ppt optimasi pembuatan vco (virgin coconut oil )Ppt optimasi pembuatan vco (virgin coconut oil )
Ppt optimasi pembuatan vco (virgin coconut oil )
Yuke Puspita
 
A biologi desain penelitian pembuatan roti manis dengan bantuan mikroorganisme
A biologi desain penelitian pembuatan roti manis dengan bantuan mikroorganismeA biologi desain penelitian pembuatan roti manis dengan bantuan mikroorganisme
A biologi desain penelitian pembuatan roti manis dengan bantuan mikroorganisme
RiniDwi7
 
Makalah nata _pdf
Makalah nata _pdfMakalah nata _pdf
Makalah nata _pdf
XINYOUWANZ
 
Pengaruh Volume Molase Rebus dan Lama Fermentasi yang Berbeda terhadap Kualit...
Pengaruh Volume Molase Rebus dan Lama Fermentasi yang Berbeda terhadap Kualit...Pengaruh Volume Molase Rebus dan Lama Fermentasi yang Berbeda terhadap Kualit...
Pengaruh Volume Molase Rebus dan Lama Fermentasi yang Berbeda terhadap Kualit...
Achmad Fathony
 
Modifikasi tepung biji nangka, Tepung Biji Nangka, Modifikasi Tepung, Modifik...
Modifikasi tepung biji nangka, Tepung Biji Nangka, Modifikasi Tepung, Modifik...Modifikasi tepung biji nangka, Tepung Biji Nangka, Modifikasi Tepung, Modifik...
Modifikasi tepung biji nangka, Tepung Biji Nangka, Modifikasi Tepung, Modifik...
Asvif Ma'rufah
 

Similaire à Laporan Praktikum Foaming Buah Naga (20)

Laporan Praktikum TPP Materi 3 Sorbet - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 3 Sorbet - UNPASLaporan Praktikum TPP Materi 3 Sorbet - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 3 Sorbet - UNPAS
 
LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI INDUSTRI PEMBUATAN TEMPE
LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI INDUSTRI PEMBUATAN TEMPE LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI INDUSTRI PEMBUATAN TEMPE
LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI INDUSTRI PEMBUATAN TEMPE
 
Diktat Teknoloni pengolahan hasil ternak (TPHT) 2015
Diktat Teknoloni pengolahan hasil ternak (TPHT) 2015Diktat Teknoloni pengolahan hasil ternak (TPHT) 2015
Diktat Teknoloni pengolahan hasil ternak (TPHT) 2015
 
Laporan Praktikum TPP Materi 3 Fruit Leather - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 3 Fruit Leather - UNPASLaporan Praktikum TPP Materi 3 Fruit Leather - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 3 Fruit Leather - UNPAS
 
Ppt optimasi pembuatan vco (virgin coconut oil )
Ppt optimasi pembuatan vco (virgin coconut oil )Ppt optimasi pembuatan vco (virgin coconut oil )
Ppt optimasi pembuatan vco (virgin coconut oil )
 
Laporan Praktikum TPP Materi 2 Roti Manis dan Roti Tawar - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 2 Roti Manis dan Roti Tawar - UNPASLaporan Praktikum TPP Materi 2 Roti Manis dan Roti Tawar - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 2 Roti Manis dan Roti Tawar - UNPAS
 
PPT-.pptx
PPT-.pptxPPT-.pptx
PPT-.pptx
 
Laporan Praktikum TPP Materi 4 Telur Asin - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 4 Telur Asin - UNPASLaporan Praktikum TPP Materi 4 Telur Asin - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 4 Telur Asin - UNPAS
 
A biologi desain penelitian pembuatan roti manis dengan bantuan mikroorganisme
A biologi desain penelitian pembuatan roti manis dengan bantuan mikroorganismeA biologi desain penelitian pembuatan roti manis dengan bantuan mikroorganisme
A biologi desain penelitian pembuatan roti manis dengan bantuan mikroorganisme
 
Makalah nata _pdf
Makalah nata _pdfMakalah nata _pdf
Makalah nata _pdf
 
Blanching dan pasteurisasi
Blanching dan pasteurisasiBlanching dan pasteurisasi
Blanching dan pasteurisasi
 
PENDAHULUAN Sosis adalah produk makanan
PENDAHULUAN Sosis adalah produk makananPENDAHULUAN Sosis adalah produk makanan
PENDAHULUAN Sosis adalah produk makanan
 
PPT TUGAS BIOTEKNOLOGI PEMBUATAN PRODUK TAPE UBI KAYU.pptx
PPT TUGAS BIOTEKNOLOGI PEMBUATAN PRODUK TAPE UBI KAYU.pptxPPT TUGAS BIOTEKNOLOGI PEMBUATAN PRODUK TAPE UBI KAYU.pptx
PPT TUGAS BIOTEKNOLOGI PEMBUATAN PRODUK TAPE UBI KAYU.pptx
 
mekanikal
mekanikalmekanikal
mekanikal
 
Laporan Praktikum TPP Materi 2 Tempe - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 2 Tempe - UNPASLaporan Praktikum TPP Materi 2 Tempe - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 2 Tempe - UNPAS
 
Pengaruh Volume Molase Rebus dan Lama Fermentasi yang Berbeda terhadap Kualit...
Pengaruh Volume Molase Rebus dan Lama Fermentasi yang Berbeda terhadap Kualit...Pengaruh Volume Molase Rebus dan Lama Fermentasi yang Berbeda terhadap Kualit...
Pengaruh Volume Molase Rebus dan Lama Fermentasi yang Berbeda terhadap Kualit...
 
Laporan Praktikum TPP Materi 3 Selai - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 3 Selai - UNPASLaporan Praktikum TPP Materi 3 Selai - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 3 Selai - UNPAS
 
Laporan Praktikum TPP Materi 2 Mie Instan - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 2 Mie Instan - UNPASLaporan Praktikum TPP Materi 2 Mie Instan - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 2 Mie Instan - UNPAS
 
Makalah kelompok 3 pengembang mata kuliah krt
Makalah kelompok 3  pengembang mata kuliah krtMakalah kelompok 3  pengembang mata kuliah krt
Makalah kelompok 3 pengembang mata kuliah krt
 
Modifikasi tepung biji nangka, Tepung Biji Nangka, Modifikasi Tepung, Modifik...
Modifikasi tepung biji nangka, Tepung Biji Nangka, Modifikasi Tepung, Modifik...Modifikasi tepung biji nangka, Tepung Biji Nangka, Modifikasi Tepung, Modifik...
Modifikasi tepung biji nangka, Tepung Biji Nangka, Modifikasi Tepung, Modifik...
 

Plus de Ernalia Rosita (8)

METODE PENGUKURAN AIR
METODE PENGUKURAN AIR METODE PENGUKURAN AIR
METODE PENGUKURAN AIR
 
Absorpsi Karbohidrat
Absorpsi KarbohidratAbsorpsi Karbohidrat
Absorpsi Karbohidrat
 
Minuman Umbi Garut
Minuman Umbi GarutMinuman Umbi Garut
Minuman Umbi Garut
 
Uji Moore
Uji MooreUji Moore
Uji Moore
 
Hidrolisa Suatu Polisakarida
Hidrolisa Suatu PolisakaridaHidrolisa Suatu Polisakarida
Hidrolisa Suatu Polisakarida
 
Uji Spesifikasi Enzim
Uji Spesifikasi EnzimUji Spesifikasi Enzim
Uji Spesifikasi Enzim
 
Uji Konsentrasi Enzim
Uji Konsentrasi EnzimUji Konsentrasi Enzim
Uji Konsentrasi Enzim
 
Uji Xantoprotein
Uji XantoproteinUji Xantoprotein
Uji Xantoprotein
 

Dernier

ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptx
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptxppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptx
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptx
Arisatrianingsih
 
Jual Cytotec Di Batam Ori 👙082122229359👙Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Di Batam Ori 👙082122229359👙Pusat Peluntur Kandungan KonsultasiJual Cytotec Di Batam Ori 👙082122229359👙Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Di Batam Ori 👙082122229359👙Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
ssupi412
 
397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx
397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx
397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx
VinaAmelia23
 
Bahan kuliah elemen mesin semester 2 rekayasa manufaktur
Bahan kuliah elemen mesin semester 2 rekayasa manufakturBahan kuliah elemen mesin semester 2 rekayasa manufaktur
Bahan kuliah elemen mesin semester 2 rekayasa manufaktur
AhmadAffandi36
 
Abortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get Cytotec
Abortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get CytotecAbortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get Cytotec
Abortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get Cytotec
Abortion pills in Riyadh +966572737505 get cytotec
 
Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...
Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...
Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...
rororasiputra
 
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptx
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptxPresentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptx
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptx
yoodika046
 

Dernier (19)

ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptx
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptxppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptx
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptx
 
Jual Cytotec Di Batam Ori 👙082122229359👙Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Di Batam Ori 👙082122229359👙Pusat Peluntur Kandungan KonsultasiJual Cytotec Di Batam Ori 👙082122229359👙Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Di Batam Ori 👙082122229359👙Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
 
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Bangun air Limbah Permukiman Madya
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Bangun air Limbah Permukiman MadyaPelaksana Lapangan Pekerjaan Bangun air Limbah Permukiman Madya
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Bangun air Limbah Permukiman Madya
 
Pengolahan Kelapa Sawit 1 pabrik pks.pdf
Pengolahan Kelapa Sawit 1 pabrik pks.pdfPengolahan Kelapa Sawit 1 pabrik pks.pdf
Pengolahan Kelapa Sawit 1 pabrik pks.pdf
 
397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx
397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx
397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx
 
Gambar kerja TUREN KETAWANG malang jawa timur.pdf
Gambar kerja TUREN KETAWANG malang jawa timur.pdfGambar kerja TUREN KETAWANG malang jawa timur.pdf
Gambar kerja TUREN KETAWANG malang jawa timur.pdf
 
Contoh PPT Pelaksanaan Pekerjaan Gedung Konstruksi
Contoh PPT Pelaksanaan Pekerjaan Gedung KonstruksiContoh PPT Pelaksanaan Pekerjaan Gedung Konstruksi
Contoh PPT Pelaksanaan Pekerjaan Gedung Konstruksi
 
UTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptx
UTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptxUTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptx
UTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptx
 
Bahan kuliah elemen mesin semester 2 rekayasa manufaktur
Bahan kuliah elemen mesin semester 2 rekayasa manufakturBahan kuliah elemen mesin semester 2 rekayasa manufaktur
Bahan kuliah elemen mesin semester 2 rekayasa manufaktur
 
Kalor dan Perpindahan Kalor presentasi.ppt
Kalor dan Perpindahan Kalor presentasi.pptKalor dan Perpindahan Kalor presentasi.ppt
Kalor dan Perpindahan Kalor presentasi.ppt
 
Abortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get Cytotec
Abortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get CytotecAbortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get Cytotec
Abortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get Cytotec
 
Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...
Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...
Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...
 
perbedaan jalan raya dan rel bahasa Indonesia.pptx
perbedaan jalan raya dan rel bahasa Indonesia.pptxperbedaan jalan raya dan rel bahasa Indonesia.pptx
perbedaan jalan raya dan rel bahasa Indonesia.pptx
 
PPT PELAKSANA LAPANGAN PERPIPAAN MADYA - IWAN SYAHRONI.pptx
PPT PELAKSANA LAPANGAN PERPIPAAN MADYA - IWAN SYAHRONI.pptxPPT PELAKSANA LAPANGAN PERPIPAAN MADYA - IWAN SYAHRONI.pptx
PPT PELAKSANA LAPANGAN PERPIPAAN MADYA - IWAN SYAHRONI.pptx
 
Pengeloaan Limbah NonB3 KLHK-Upik-090921.pdf
Pengeloaan Limbah NonB3 KLHK-Upik-090921.pdfPengeloaan Limbah NonB3 KLHK-Upik-090921.pdf
Pengeloaan Limbah NonB3 KLHK-Upik-090921.pdf
 
Pengujian (hipotesis) pak aulia ikhsan dalam ilmu statistika
Pengujian (hipotesis) pak aulia ikhsan dalam ilmu statistikaPengujian (hipotesis) pak aulia ikhsan dalam ilmu statistika
Pengujian (hipotesis) pak aulia ikhsan dalam ilmu statistika
 
Gambar Rencana TOYOMARTO KETINDAN Malang jawa timur.pdf
Gambar Rencana TOYOMARTO KETINDAN Malang jawa timur.pdfGambar Rencana TOYOMARTO KETINDAN Malang jawa timur.pdf
Gambar Rencana TOYOMARTO KETINDAN Malang jawa timur.pdf
 
PPT AHLI MADYA BANGUNAN GEDUNGggggg.pptx
PPT AHLI MADYA BANGUNAN GEDUNGggggg.pptxPPT AHLI MADYA BANGUNAN GEDUNGggggg.pptx
PPT AHLI MADYA BANGUNAN GEDUNGggggg.pptx
 
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptx
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptxPresentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptx
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptx
 

Laporan Praktikum Foaming Buah Naga

  • 1. LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI PENGOLAHAN PANGAN TEKNOLOGI PENGOLAHAN PENGERINGAN DAN PENEPUNGAN FOAMING BUAH NAGA MERAH (Hylocereus polyrhizus) Oleh Nama : Ernalia Rosita NRP : 133020175 Kelompok : G Meja : 3 (Tiga) Asisten : Faradilla Noor R. Tanggal Praktikum : 07 Maret 2016 Tanggal Pengumpulan : 14 Maret 2016 LABORATORIUM TEKNOLOGI PENGOLAHAN PANGAN PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS PASUNDAN BANDUNG 2016
  • 2. I. TUJUAN PERCOBAAN Tujuan percobaan foaming adalah untuk mengetahui cara pembuatan foaming sebagai diversifikasi produk dan meningkatkan nilai ekonomis. II. PRINSIP PERCOBAAN Prinsip percobaan foaming adalah berdasarkan proses pencampuran sari buah dengan bahan tambahan berupa albumin yang telah dikocok sebelumnya sehingga membentuk buih-buih lalu dilakukan pengeringan dan hasilnya digiling hingga membentuk serbuk.
  • 3. III. DIAGRAM ALIR PERCOBAAN Buah Trimming Kulit PencucianAir bersih Air Kotor Pemotongan Penghancuran Pencampuran Pengocokan 15’ Pengeringan Penggilingan Pengayakan Foaming Bubur Buah Albumin dan dekstrin Pembuihan CMC Gambar 1. Diagram Alir Pembuatan Foaming Buah Naga Merah
  • 4. IV. FOTO PROSES Buah Naga Trimming Penghancuran Pencampuran+CMC Pengeringan Penyusunan di Tray Pencampuran Pembuihan + dekstrin Penimbangan Penggilingan Pengayakan Foaming Gambar 4. Foto Proses Pembuatan Foaming
  • 5. V. HASIL PENGAMATAN Tabel 1. Hasil Pengamatan Foaming Keterangan Hasil Pengamatan Basis 75 gram Bahan Utama Albumin (7,5 gram) Bahan Tambahan 1. Bubur buah naga (55,5 gram) 2. Dekstrin (11,25 gram) 3. CMC (0,75 gram) Berat Produk 18 gram % Produk 98,36 % Organoleptik 1. Warna 2. Rasa 3. Aroma 4. Tekstur 5. Kenampakan Halus Kasar Ungu Ungu Tua Hambar Hambar Khas buah naga Khas buah naga Halus Kasar Menarik Tidak menarik Gambar Produk (Sumber: Meja 3, Kelompok G, 2016)
  • 6. VI. PEMBAHASAN Berdasarkan hasil pengamatan foaming buah naga dapat diketahui bahwa berat produk sebesar 18 gram, % produk sebesar 98,36%, lost produk sebesar 0,3 gram dan % lost produk sebanyak 1, 63%. Foaming tersebut dibuat dari penambahan bubur buah naga sebanyak 55,5 gram, dekstrin sebanyak 11,25 gram, CMC sebanyak 0,75 gram dan albumin sebanyak 7,5 gram. Fungsi perlakuan pada pembuatan foaming buah naga adalah awalnya buah ditrimming untuk memisahkan antara bagian buah yang dapat diproses selanjutnya dan kulit. Buah yang telah ditrimming kemudian dipotong/diambil untuk ditimbang supaya berat yang akan dipakai untuk foaming sesuai. Setelah buah dipotong dan ditimbang maka buah selanjutnya dihancurkan supaya memudahkan dalam proses pencampuran. Albumin dan dekstrin dimixer supaya dapat tercampur dan terbentuk buih-buih untuk foaming sedangkan buah yang telah dihancurkan dicampurkan dengan CMC. Proses selanjutnya adalah pencampuran yang berguna untuk mencampurkan semua bahan diantaranya albumin, dekstrin, CMC dan bubur buah kemudian dilakukan pengocokan menggunakan mixer selama 15 menit agar semua bahan dapat tercampur dengan sempurna. Setelah dikocok selanjutnya campuran untuk foaming diratakan dalam tray untuk proses pengeringan. Selanjutnya dilakukan pengeringan untuk mengurangi kadar air dan mengeringkan bahan sehingga berbentuk flakes yang selanjutnya dilakukan penimbangan untuk mengetahui berat keringnya. Flakes buah naga yang telah dikeringkan kemudian dilakukan peenggilingan untuk
  • 7. dibuat serbuk dan dilakukan pengayakan untuk memisahkan tepung yang kasar dan tepung yang halus. Fungsi bahan yang digunakan dalam pembuatan foaming adalah albumin yaitu untuk membentuk buih, dekstrin untuk mengikat albumin dan menambah volume foam, dan CMC sebagai penstabil dan pengemulsi. Pembuih (Foaming agent) adalah bahan tambahan pangan untuk membentuk atau memelihara homogenitas dispersi fase gas dalam pangan berbentuk cair atau padat (PerKBPOM, 2013). Macam-macam foaming agent sebagai BTP yang diijinkan diantaranya gom xanthan, selulosa mikrokristalin dan etil metil selulosa. Daya dan kestabilan buih putih telur dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya yaitu umur telur, pengocokan dan penambahan bahan-bahan kimia atau stabilisator (Stadelman dan Cotterill, 1995), konsentrasi protein, komposisi protein, pH, pemanasan, adanya garam dan komposisi fase cair yang mungkin mengubah konfigurasi dan stabilitas molekul protein (Alleoni dan Antunes, 2004). 1. Umur Telur Telur akan mengalami beberapa perubahan selama penyimpanan antara lain penguapan karbondioksida dan air, perubahan pH serta perubahan struktur serabut protein. Penyimpanan telur pada suhu ruang selama dua minggu berakibat pada peningkatan pH dari putih telur. Semakin meningkat umur telur, maka stabilitas buih putih telur semakin menurun (Romanoff dan Romanoff, 1963). Penyimpanan telur selama 5 dan 10 hari, hasil dari penelitian Silversides dan
  • 8. Budgell (2004) menyebabkan penurunan bobot telur dan tinggi putih telur, tetapi meningkatkan pH putih telur dan volume buih putih telur. Menurut Rosidah (2006), telur itik Tegal segar mempunyai rata-rata daya buih sebesar 388% sedangkan telur itik Tegal umur 42 hari akan menghasilkan daya buih dengan rata-rata sebesar 285% . 2. Pengaruh pH Telur yang baru dihasilkan mempunyai pH antara 7,6 dan 8,5. Penyimpanan akan meningkatkan pH telur menjadi 9,7. Peningkatan pH disebabkan karena penguapan CO2 dari dalam telur melalui pori- pori kerabang. Menurut Hawthorne (1955) yang dikutip Stadelman dan Cotterill (1995) pada saat pH meningkat sekitar 9 terjadi interaksi antara ovomucin dan lisozyme yang menyebabkan putih telur menjadi encer. Putih telur yang encer akan lebih mudah menangkap udara dari pada putih telur kental. Peningkatan pH putih telur akan memperbesar volume buih. Volume buih tertinggi terjadi pada pH sekitar 8,0 dan kestabilan buih yang tinggi pada pH kurang dari 8,0 (Stadelman dan Cotterill, 1995). Penampilan kue yang baik dicerminkan dari volume kue dan waktu pengocokan yang lebih baik yang akan dicapai pada saat pH putih telur mencapai 8,75. Hal ini tidak berlaku untuk tingkat pH diatas dan dibawah 8,75. Peningkatan pH putih telur hingga mencapai 9,0 akan memecah protein globulin putih telur, sehingga akan menurunkan kemampuan putih telur untuk mengikat udara dalam pembentukan buih (Seideman et al., 1963).
  • 9. Suhu optimum untuk foaming adalah pada suhu ruang yaitu pada suhu 20°C-28°C karena pada suhu itu buih akan mudah dihasilkan daripada pada suhu yang lebih rendah atau lebih tinggi. Kelebihan proses foaming adalah mempermudah proses penepungan dengan volume yang baik dan besar sehingga adonan bersifat lebih stabil. Kelemahannya adalah dikhawatirkan adanya bau anyir telur yang tidak sedap jika proses pengeringan tidak baik. Buah yang baik untuk foaming adalah buah yang berdaging, buah yang dapat digunakan dagingnya atau sarinya, buah yang tidak memiliki banyak serat yang akan mempengaruhi hasil serbuk foaming, dan buah yang tidak memiliki kandungan air yang sangat tinggi. Foaming buah naga yang dibuat di laboratorium memiliki % produk yang tinggi yaitu 98, 63% dengan bentuk serbuk yang diayak menggunakan ayakan biasa di laboratorium. Praktikan belum dapat menemukan SNI dari foaming buah naga sehingga belum bisa membandingkan antara foaming buah naga di laboratorium dengan foaming buah naga menurut SNI. Foaming dapat dikonsumsi sebagai minuman serbuk, oleh sebab itu foaming buah naga dapat dibandingkan dengan SNI minuman serbuk. Menurut SNI minuman serbuk No. 4320-1996 dikatakan bahwa keadaan minuman serbuk dari warna, bau dan rasa harus normal. Dari hasil pembuatan foaming buah naga di laboratorium, didapatkan hasil warna foaming buah naga normal yaitu berwarna ungu, baunya normal dan rasanya normal pula.
  • 10. CCP pada proses pembuatan foaming buah naga diantaranya adalah pada proses penghancuran, buah harus dihancurkan secara merata sehingga tidak ada buah yang tidak terhancurkan karena dapat mempengaruhi kehalusan hasil produk. Pada proses pembuihan, pengocokan putih telur harus dilakukan dengan benar agar terbentuk busa yang stabil dan jika dibalikan tidak tumpah agar hasil foamingnya bagus. Pencampuran dekstrin dengan putih telur juga harus diperhatikan supaya tercampur merata dan tidak ada gumpalan-gumpalan dekstrin yang belum tercampur. Pencampuran buah naga dengan CMC juga harus dilakukan secara merata sampai tercampur sempurna. Karena bila CMC belum larut dan masih dalam bentuk butiran-butiran kasar maka akan memperlama proses pengeringan dan mempengaruhi hasil. Pada saat pengeringan, suhu harus sangat diperhatikan agar tidak terjadi kerusakan nutrisi yang ada pada campuran.
  • 11. VII. DAFTAR PUSTAKA Alleoni, A. C. C. dan Antunes A. J. 2004. Albumen Foam Stability and S- Ovalbumin Contents in Eggs Coated with Whey Protein Concentrate. Universidade do Norte do Paraná, UNOPAR, Londrina. PerKBPOM. (2013). Batas Maksimum Penggunaan Bahan Tambahan Pembuih. http://clearinghouse.pom.go.id. Diakses: 13 Maret 2016. Romanoff, A. L. dan A. F. Romanoff. 1963. The Avian Eggs. John Wiley and Sons. Inc., New York. Rosidah . 2006. Hubungan umur simpan dengan penyusutan bobot, nilai Haugh Unit, daya dan kestabilan buih putih telur itik Tegal pada suhu ruang. Skripsi. Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor, Bogor. Seideman, W.E., O. J. Cotterill dan E. M. Funk. 1963. Factors affecting heat coagulation of egg white. Poultry Sci. 42: 406-417. Silverside F. G. and K. Budgell. 2004. The relationships among measures of egg albumen height, pH and whipping volume. J. Poultry Sci. 83: 1619- 11623. Stadelman, W. F. dan O. J. Cotterill. 1995. Egg Science and Technology. 4th Edition. Food Products Press., An Imprint of the Haworth Press, Inc., New York.
  • 13. LAMPIRAN KUIS 1. Apa perbedaan pengeringan dengan dehidrasi? Jawab: Pengeringan adalah suatu proses menghilangkan seluruh kadar air guna meminimalkan serangan mikroorganisme dan insekta perusak, sedangkan dehidrasi adalah proses pengeluaran molekul air dalam bahan dengan cara penguapan. 2. Reaksi yang terjadi pada fermentasi cuka apel? Jawab: C6H12O6 + O2 CH3OH CH3COOH anaerob etanol aerob asam asetat fakultatif 3. Dik : W tepung halus : 425 gram W tepung kasar : 7,3 gram Basis : 1025 gram Dit : Lost Product? Jawab : Lost product = W basis – W tepung halus – W tepung kasar 1025 – 425 – 7,3 = 592,7 % Lost product = 𝑙𝑜𝑠𝑡 𝑝𝑟𝑜𝑑𝑢𝑐𝑡 𝑊 𝑏𝑎𝑠𝑖𝑠 x 100% = 592,7 1025 x 100% = 57,82 %
  • 14. 4. Berapa gram yang harus ditimbang untuk 375 ppm dengan labu takar 250 ml? Jawab: Ppm = mg/L 375 = mg/0,25 Mg = 93,75 mg 0,09375 gram 5. Dik : Basis = 840 gram A= 65,6 % B= 7,5 % C= 5,3 % D= 21,4 % E= 12,1 % Jawab: Bahan A = 65,6 100 𝑋 840 = 551,04 𝑔𝑟𝑎𝑚 Bahan B = 7,5 100 𝑋 840 = 63 𝑔𝑟𝑎𝑚 Bahan C = 5,3 100 𝑋 840 = 44,52 𝑔𝑟𝑎𝑚 Bahan D = 21,4 100 𝑋 840 = 179,76 𝑔𝑟𝑎𝑚 Bahan E = 12,1 100 𝑋 840 = 101,64 𝑔𝑟𝑎𝑚
  • 15. LAMPIRAN SNI Tabel 2. Syarat Mutu Minuman Serbuk Kriteria Uji Satuan Persyaratan Keadaan : Warna Bau Rasa Normal Normal Normal Padatan terlarut %, b/b Min. 10,0/11,0 Gula (Sukrosa) %, b/b Maks. 5 Bahan tambahan makanan : Pengawet Pewarna tambahan SNI 01-0222-1995 SNI 01-0222-1995 Cemaran logam : Timbal (Pb) Tembaga (Cu) Seng (Zn) Timah (Sn) Besi (Fe) Jumlah Cu, Zn, dan Fe mg/kg mg/kg mg/kg mg/kg mg/kg mg/kg Maks. 0,3 Maks. 5,0 Maks. 5,0 Maks. 40,0/250 Maks. 15,0 Maks. 20,0 Cemaran arsen (As) mg/kg Maks. 0,2 Cemaran mikroba : Angka lempeng total Bakteri bentuk Coli E. Coli Kapang Khamir Koloni/ ml APM/ ml APM/ml Koloni/ml Koloni/ml Maks. 2 x 102 Maks. 20 < 3 Maks. 50 Maks. 50 (Sumber : SNI, 1994)
  • 16. LAMPIRAN PERHITUNGAN 1. %Tepung Halus = 𝑤 𝑡𝑒𝑝𝑢𝑛𝑔 ℎ𝑎𝑙𝑢𝑠 𝑤 𝑎𝑤𝑎𝑙 𝑥 100% = 17,7 18,3 𝑥 100% = 96, 72% 2. %Tepung Kasar = 𝑤 𝑡𝑒𝑝𝑢𝑛𝑔 𝑘𝑎𝑠𝑎𝑟 𝑤 𝑎𝑤𝑎𝑙 𝑥 100% = 0,3 18,3 𝑥 100% = 1,63% 3. W produk = W tepung halus + W tepung kasar = 17,7 + 0,3 = 18 gram 4. % W produk = 𝑤 𝑡𝑒𝑝𝑢𝑛𝑔 ℎ𝑎𝑙𝑠+𝑤 𝑡𝑒𝑝𝑢𝑛𝑔 𝑘𝑎𝑠𝑎𝑟 𝑤 𝑎𝑤𝑎𝑙 𝑥 100% = 18 18,3 𝑥 100% = 98,36% 5. W lost produk = W bahan kering – W tepung halus – W tepung kasar = 18,3 – 17,7 – 0,3 = 0,3 gram 6. % lost product = 𝑤 𝑙𝑜𝑠𝑡 𝑝𝑟𝑜𝑑𝑢𝑐𝑡 𝑤 𝑏𝑎ℎ𝑎𝑛 𝑘𝑒𝑟𝑖𝑛𝑔 𝑥 100% = 0,3 18,3 𝑥 100% = 1,63% Basis Foaming 75 gram 1. Bubur Buah = 74 100 𝑥75 = 55,5 gram 2. Albumin = 10 100 𝑥75 = 7,5 gram 3. Dekstrin = 15 100 𝑥75 = 11,25 gram 4. CMC = 1 100 𝑥75 = 0,75 gram