SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  15
Laboratorium Biokimia Pangan Enzim I (Uji SpesifikasiEnzim)
I PENDAHULUAN
Bab ini akan membahas mengenai: (1) Latar
Belakang Percobaan, (2) Tujuan Percobaan, (3) Prinsip
Percobaan, dan (4) Reaksi Percobaan.
1.1 Latar Belakang
Enzim merupakan suatu substansi yang dihasilkan
oleh sel makhluk hidup dan mempunyai fungsi penting
sebagai katalisator reaksi biokimia yang secara kolektif
membentuk metabolisme perantara dari sel (deMann, 1989).
Fungsi suatu enzim ialah sebagai katalis untuk proses
biokimia yang terjadi dalam sel maupun di luar sel. Suatu
enzim dapat mempercepat reaksi 108 sampai 1011 kali lebih
cepat daripada apabila reaksi tersebut dilakukan tanpa katalis.
Jadi enzim dapat berfungsi sebagai katalis yang sangat
efisien, disamping itu mempunyai derajat kekhasan yang
tinggi (Poedjiadi, 1994).
Enzim sangat dibutuhkan pada beberapa
produk,misalnya enzim pada pembuatan roti, pembuatan
minuman beralkohol, pembuatan keju, enzim untuk
melunakkan daging, dan enzim yang digunakan untuk produk
teh (deMann, 1989).
1.2 Tujuan Percobaan
Untuk mengetahui karakteristik atau sifat kekhasan
enzim terhadap substrat.
1.3 Prinsip Percobaan
Berdasarkan sisi aktif pada enzim yang sesuai
dengan bentuk substrat sehingga membentuk kompleks enzim
substrat.
Laboratorium Biokimia Pangan Enzim I (Uji SpesifikasiEnzim)
1.4 Reaksi Percobaan
Gambar 1. Reaksi Percobaan Uji Spesifikasi Enzim
Laboratorium Biokimia Pangan Enzim I (Uji SpesifikasiEnzim)
II METODE PERCOBAAN
Bab ini akan menguraikan mengenai: (1) Bahan yang
Digunakan, (2) Pereaksi yang Digunakan, (3) Alat yang
Digunakan, dan (4) Metode Percobaan.
2.1. Bahan yang Digunakan
Bahan yang digunakan adalah urea, katekol, fenol
0,01 m, indikator PP dan ekstrak pisang, apel, kedelai.
2.2. Pereaksi yang Digunakan
Pereaksi yang digunakan adalah urea, katekol, fenol
0,01 m, dan indikator PP.
2.3. Alat yang Digunakan
Alat yang digunakan adalah tabung reaksi dan pipet
tetes.
2.4. Metode Percobaan
Gambar 2. Metode Percobaan Uji Spesifikasi Enzim
Laboratorium Biokimia Pangan Enzim I (Uji SpesifikasiEnzim)
III HASIL PENGAMATAN
Bab ini akan menguraikan mengenai: (1) Hasil
Pengamatan, dan (2) Pembahasan.
3.1. Hasil Pengamatan
Tabel 1. Hasil Pengamatan Uji Spesifikasi Enzim
Ekstrak Substrat
Warna Hasil
I
Hasil
IISampel Setelah
Pisang
Urea Krem Putih + +
Katekol Krem Coklat +++ +++
Fenol Krem Putih + +
Apel
Urea Coklat Jingga ++ ++
Katekol Coklat
Coklat
Keruh
+++ +++
Fenol Coklat Kuning + +
Kedelai
Urea Putih Pink +++ +++
Katekol Putih Putih + +
Fenol Putih Putih + +
Sumber: Hasil I : Ernalia dan Luviana, Kel. G, Meja 5, 2015.
Hasil II : Laboratorium Biokimia Pangan, 2015.
Keterangan :
( +++ ) Enzim bekerja spesifik
( ++ ) Enzim kurang bekerja spesifik
( + ) Enzim tidak bekerja spesifik
Laboratorium Biokimia Pangan Enzim I (Uji SpesifikasiEnzim)
Ekstrak Pisang Ekstrak Apel
Ekstrak Kedelai
Gambar 3. Hasil Pengamatan Uji Spesifikasi Enzim
Laboratorium Biokimia Pangan Enzim I (Uji SpesifikasiEnzim)
3.2. Pembahasan
Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan, dapat
diketahui bahwa pada ekstrak pisang dan apel enzim bekerja
spesifik pada substrat katekol. Sedangkan untuk ekstrak
kedelai, enzim bekerja spesifik pada substrat urea. Hasil
pengamatan yang didapat oleh praktikan sama dengan hasil
yang dilakukan oleh laboran Laboratorium Biokimia Pangan
Universitas Pasundan Bandung.
Enzim merupakan suatu substansi yang dihasilkan
oleh sel makhluk hidup dan mempunyai fungsi penting
sebagai katalisator reaksi biokimia yang secara kolektif
membentuk metabolisme perantara dari sel (deMann, 1989).
Fungsi suatu enzim adalah sebagai katalis untuk
proses biokimia yang terjadi dalam sel maupun diluar sel.
Suatu enzim dapat mempercepat reaksi 108 sam pai 1011 kali
lebih cepat daripada apabila reaksi tersebut dilakukan tanpa
katalis. Jadi enzim dapat berfungsi sebagai katalis yang
sangat efisien, disamping itu mempunyai derajat kekhasan
yang tinggi. Seperti juga katalis lainnya, maka enzim dapat
menurunkan energi aktifasi suatu reaksi kimia. Reaksi kimia
ada yang membutuhkan energi (reaksi enderginik) dan ada
pula yang menghasilkan energi atau mengeluarkan energi
(eksergonik) (Poedjiadi, 1994).
Enzim mempunyai sifat-sifat sebagai berikut,
biokatalisator yang berfungsi untuk mempercepat jalannya
reaksi tanpa ikut bereaksi, thermolabil (mudah rusak bila
dipanasi lebih dari suhu 60ºC, karena enzim tersusun dari
protein yang mempunyai sifat thermolabil), merupakan
senyawa protein sehingga sifat protein tetap melekat pada
enzim, dibutuhkan dalam jumlah sedikit (sebagai
biokatalisator, reaksinya sangat cepat dan dapat digunakan
berulang-ulang), bekerjanya ada yang di dalam sel
(endoenzim) dan di luar sel (ektoenzim), contoh ektoenzim:
amilase, maltase, umumnya enzim bekerja mengkatalisis
Laboratorium Biokimia Pangan Enzim I (Uji SpesifikasiEnzim)
reaksi satu arah, meskipun ada juga yang mengkatalisis
reaksi dua arah, contoh: lipase, mengkatalisis pembentukan
dan penguraian lemak, bekerja spesifik (enzim bersifat
spesifik, karena bagian yang aktif, permukaan tempat
melekatnya substrat, hanya setangkup dengan permukaan
substrat tertentu) dan umumnya enzim tak dapat bekerja
tanpa adanya suatu zat non protein tambahan yang disebut
kofaktor (Pelczar, 1986).
Enzim dapat berupa protein murni atau gabungan
antara protein dengan gugus-gugusan kimia lainnya. Seperti
halnya semua protein, enzim akan terdenaturasikan oleh
panas, terpretasipitasikan (terendapkan) oleh etanol atau
garam-garam anorganik berkonsentrasi tinggi seperti
amonium sulfat, dan tidak dapat meleati membran semi
permiabel atau membran selektif, dengan perkataan lain tak
terdialisis. Protein enzim adalah molekul yang amat besar,
molekulnya berkisar antara 10000-1 juta. Banyak enzim terdiri
dari protein yang bergabung dengan molekul organik dengan
berat molekul rendah yang dinamakan koenzim, bagian
proteinnya disebut apoenzim, bila bergabung kedua bagian
tersebut membentuk enzim yang lengkap disebut holoenzim.
Beberapa enzim mengandung vitamin sebagai bagian
pelengkap, telah dibuktikan bahwa beberapa dari vitamin B
merupakan komponen utama koenzim. Sejumlah besar enzim
telah diekstraksi dari sel dan dengan gabungan teknik fisik
dan kimiawi telah diperoleh dalam bentuk murni, urease
adalah enzim pertama yang diisolasi dalam bentuk kristalin
murni pada tahun 1926. Molekul enzim amatlah efisien dalam
mempercepat pengubahan substrat menjadi produk akhir.
Enzim bersifat tidak stabil aktifitasnya dapat berkurang
dengan nyata atau hancur oleh berbagai kondisi fisik atau
kimiawi. Dua ciri yang amat menyolok mengenai enzim ialah
efisiensi katalitiknya yang tinggi dan derajat kekhususannya
Laboratorium Biokimia Pangan Enzim I (Uji SpesifikasiEnzim)
yang tinggi terhadap substrat. Satu enzim tunggal hanya kan
beraksi dengan hanya satu substrat tunggal (Pelczar, 1986).
Kita dapat membedakan antara beberapa jenis
spesifitas enzim. Beberapa enzim bekerja pada satu dan
hanya satu zat, enzim lain bekerja pada suatu jenis tertentu
gugus fungsional atau mata rantai dan yang lain lagi hanya
menerima satu isomer optik dari suatu substrat yang aktif
optik. Tiap kejadian spesifik tergantung pada kenyataan
bahwa molekul substrat bersifat tiga dimensional dan
karenanya harus mempunyai hubungan tertentu terhadap
bentuk dan sifat-sifat kimia pusat aktif enzim (Pelczar, 1986).
Spesifikasi enzim dengan substrat yang sesuai
penting sekali dilakukan, karena substrat merupakan senyawa
yang bereaksi dengan bantuan enzim, sehingga jika
penggunaan substrat tidak sesuai maka kerja enzim akan
terhambat (Poedjiadi, 1994).
Enzim digolongkan menurut reaksi yang diikutinya,
sedangkan masing-masing enzim diberi nama menurut nama
substratnya, misalnya urease, arginase dan lain-lain.
Disamping itu ada pula beberapa enzim yang dikenal dengan
nama lama misalnya pepsin, tripsin dan lain-lain. Oleh
Commision on Enzymes of the International Union of
Biochemistry enzim dibagi kedalam enam golongan besar,
penggolongan ini berdasarkan reaksi kimia di mana enzim
memegang peranan (deMann, 1989).
Penggolongan enzim tersebut adalah sebagai berikut:
a. Oksidoreduktase
Enzim-enzim yang termasuk dalam golongan ini
dibagi dalam dua bagian yaitu dehidrogenase dan
oksidase. Dehidrogenase bekerja pada reaksi-reaksi
dehidrogenase yaitu reaksi pengambilan atom hidrogen
dari satu senyawa (donor), hidrogen yang dilepas
diterima oleh senyawa lain, reaksi pembentukan aldehida
dari alkohol adalah reaksi dehidrogenase. Enzim yang
Laboratorium Biokimia Pangan Enzim I (Uji SpesifikasiEnzim)
bekerja pada reaksi ini ialah alkohol dehidrogenase,
alkohol sebagai donor hidrogen, sedangkan senyawa
yang menerima hidrogen adalah suatu koenzim
nikotinadenindinukleotida (Poedjiadi, 1994).
b. Transferase
Enzim yang termasuk golongan ini bekerja sebagai
katalis pada reaksi pemindahan suatu gugus dari suatu
senyawa kepada senyawa lain, beberapa contoh enzim
yang termasuk pada golongan ini ialah metiltransferase,
hdroksometiltransferase, dan amino transferase atau
disebut juga transaminase (Poedjiadi, 1994).
c. Hidrolase
Enzim yang termasuk dala kelompok ini bekerja
sebagai katalis pada reaksi hidrolisis. Terdapat tiga jenis
hidrolase yaitu yang memecah ikatan ester, memecah
glikosida dan yang memecah ikatan peptida. Esterase,
lipase, osfatase, amilase, amino peptidase, karboksi
peptidase, pepsin, tripsin, kimotripsin adalah contoh
enzim, esterase adalah enzim yang mmecah ikatan ester
dengan cara hidrolisi, lipase adalah enzim yang
memecah ikatan ester pada lemak, sehingga terjadi asam
lemak dan gliserol, fosfatase adalah enzim yang dapat
memecah ikatan fosfat pada suatu senyawa, amilase
dapat memecah ikatan-ikatan pada amylaum hingga
terbentuk maltose (Poedjiadi, 1994).
d. Liase
Enzim ini mempunyai peran penting dalam reaksi
pemisahan suatu gugus dari suatu substrat (bukan cara
hidrolisis) atau sebaliknya. Contoh enzim dekarboksilase,
aldolase dan hidratase. Piruvat dekarboksilase adalah
enzim yang bekerja pada reaksi dekarboksilasi asam
piruvat dan menghasilkan aldehida (Poedjiadi, 1994).
Laboratorium Biokimia Pangan Enzim I (Uji SpesifikasiEnzim)
e. Isomerase
Enzim yang termasuk golongan ini bekerja pada
reaksi perubahan intramolekuler, misalnya reaksi
perubahan glukosa menjadi fruktosa, senyawa sis
menjadi senyawa trans (Poedjiadi, 1994).
f. Ligase
Enzim yang termasuk golongan ini bekerja pada
reaksi-reaksi penggabungan dua molekul. Oleh karena itu
disebut juga sintetase. Ikatan yang terbentuk
daripenggabungan tersebut adalah C-O, C-S, C-N atau
C-C. Contoh enzimnya adalah glutamin sentitase
terdapat dalam otak dan hati merupakan katalis dalam
reaksi pembentukkan glutamin dari asam glutamat dan
piruvat karboksilase bekerja dalam reaksi pembentukan
asam oksaloasetat dan asam piruvat (Poedjiadi, 1994).
Katekol adalah suatu o-difenol yang mudah diserang
oleh fenolase, dan hanya reaksi yang dikatalisa oleh
katekolase. Pembentukan quinon ditentukan oleh keberadaan
enzim dan oksigen. Sekali reaksi berlangsung maka reaksi
lanjutan berjalan secara spontan, dan keadaan demikian
tergantung pada keberadaan fenolase dan oksigen.
Kebanyakan teori pencoklatan menggunakan dasar reaksi
pembentukan melanin berwarna coklat (Asfar, 2011).
Senyawa golongan fenol adalah golongan senyawa
dengan struktur aromatik dengan mengandung gugus OH
pada rantai aromatik. Jadi pada fenol gugus OH langsung
terikat pada inti benzene (Musyaffa, 2010).
Urea adalah senyawa turunan dari asam karboksilat
yang mengikat gugus amida.Urea disintesis di industri dari
amonia dan karbon dioksida untuk digunakan sebagai bahan
dalam sintesa polimer, obat–obatan, sumber nitrogen non-
protein bagi ternak ruminansia dan untuk pupuk nitrogen
(Novianti, 2011).
Laboratorium Biokimia Pangan Enzim I (Uji SpesifikasiEnzim)
Penambahan PP pada urea bertujuan untuk membuat
suasana urea menjadi basa karena urea bekerja pada ph
basa atau di atas 7. Selain itu juga karena ekstrak urea pada
umumnya berwarna putih yang sulit untuk diamati maka PP
digunakan sebagai indikator terbentuknya warna yang
menandakan susbtrat tersebut cocok dengan enzim. PP dapat
diganti dengan indikator basa lainnya seperti methilene blue.
Enzim memiliki spesifitas atau kekhasan terhadap
substrat, katalis juga menampakkan spesifitas atau
kekhususan, Artinya suatu katalis tertentu akan berfungsi
pada suatu jenis reaksi tertentu (Pelczar, 1986).
Telah diketahui bahwa suatu enzim mempunyai
kekhasan yaitu hanya bekerja pada satu reaksi saja. Untuk
dapat bekerja terhadap suatu zat atau substrat harus ada
hubungan atau kontak antara enzim dengan substrat. Suatu
enzim mempunyai ukuran yang lebih besar daripada substrat.
Oleh karena itu tidak seluruh bagian enzim dapat
berhubungan dengan substrat. Hubungan antara substrat
dengan enzim hanya terjadi pada bagian atau tempat tertentu
saja. Tempat atau bagian enzim yang mengadakan hubungan
atau kontak dengan substrat dinamai bagian aktif. Hubungan
hanya mungkin terjadi apabila bagian aktif mempunyai ruang
yang tepat dapat menampung substrat (Poedjiadi, 1994).
Cara kerja enzim terdapat dua yaitu secara lock and
key (gembok dan anak kunci) dan induced fit (induksi pas).
a. Lock and Key (gembok dan anak kunci)
Di dalam enzim terdapat sisi aktif yang tersusun
dan sejumlah kecil asam amino. Bentuk sisi aktif sangat
spesifik, sehingga hanya molekul dengan bentuk tertentu
yang dapat menjadi substrat bagi enzim. Enzim dan
substrat akan bergabung bersama membentuk kompleks,
seperti kunci yang masuk ke dalam gembok. Di dalam
kompleks, substrat dapat bereaksi dengan energi aktivasi
yang rendah. Setelah bereaksi, kompleks lepas dan
Laboratorium Biokimia Pangan Enzim I (Uji SpesifikasiEnzim)
melepaskan produk serta membebaskan enzim seperti
gambar berikut (Anonim, 2012).
Gambar 4. Kerja Enzim Teori Gembok dan Kunci
b. Induced Fit (induksi pas)
Berdasarkan bukti dan kristalografi sinar X, analisis
kimia sisi aktif enzim, serta teknik yang lain, diduga
bahwa sisi aktif enzim bukan merupakan bentuk yang
kaku. Menurut teori kecocokan yang terinduksi, sisi aktif
enzim merupakan bentuk yang fleksibel. Ketika substrat
memasuki sisi aktif enzim, bentuk sisi aktif termoditikasi
melingkupinya membentuk kompleks. Ketika produk
sudah terlepas dan kompleks, enzirn kembali tidak aktif
menjadi bentuk yang lepas, hingga substrat yang lain
kembali bereaksi dengan enzim tersebut (Anonim, 2012).
Gambar 5. Kerja Enzim Induksi Pas
Laboratorium Biokimia Pangan Enzim I (Uji SpesifikasiEnzim)
Enzim yang bekerja pada sampel kedelai yaitu enzim
urease yang mengubah CO2 dan NH3, enzim urease ini hanya
bekerja pada urea saja sebagai substratnya, sampel pisang
dan apel aktif dengan katekol karena terjadi kontak antara
ekstrak dan substrat sehingga dapat menjadi kompleks enzim
substrat.
Dalam metode percobaan terdapat prosedur dimana
ekstrak didiamkan selama 5 menit sebelum dituangkan
kedalam substrat hal tersebut bertujuan untuk
mengkondisikan suhu ruang dimana suhu sangat berpengaruh
terhadap kerja enzim. Suhu optimum enzim yaitu 37ºC sama
dengan suhu ruang. Maka ekstrak dibiarkan selama 5 menit
untuk menyesuaikan suhu dari suatu gelas kimia yang
mempunyai luas permukaan besar yang telah berada pada
suhu ruang lalu dipindahkan 1 ml ekstrak tersebut kedalam
tabung reaksi yang mempunyai luas permukaan kecil.
Faktor kesalahan yang dapat terjadi pada saat
melakukan percobaan adalah kurang bersihnya alat sehingga
reaksi enzim dengan substrat tidak terjadi, salah mengamati
perubahan yang terjadi dan tidak memasukkan indikator PP
pada substrat urea sehingga perubahan yang terjadi tidak
dapat terlihat.
Laboratorium Biokimia Pangan Enzim I (Uji SpesifikasiEnzim)
IV KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini akan menguraikan mengenai: (1) Kesimpulan
dan (2) Saran.
4.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan, dapat
diketahui bahwa pada ekstrak pisang dan apel enzim bekerja
spesifik pada substrat katekol. Sedangkan untuk ekstrak
kedelai, enzim bekerja spesifik pada substrat urea. Hasil
pengamatan yang didapat oleh praktikan sama dengan hasil
yang dilakukan oleh laboran Laboratorium Biokimia Pangan
Universitas Pasundan Bandung.
4.2. Saran
Saran yang dapat disampaikan oleh penulis adalah
sebaiknya praktikan lebih memahami metode percobaan
dengan baik dan lebih teliti saat mengamati terjadinya
perubahan warna.
Laboratorium Biokimia Pangan Enzim I (Uji SpesifikasiEnzim)
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2012. Cara Kerja Enzim. http://academia.edu.
Diakses: 07 April 2015.
Ashfar, 2011. Pencoklatan Enzimatis.
http://muhammadasfar.blogspot.com. Diakses: 07 April
2015.
deMann, John M. 1989. Kimia Makanan. Bandung: Insititut
Teknologi Bandung.
Musyaffa. 2010. Identifikasi Golongan Fenol.
http://ripanimusyaffalab.blogspot.com. Diakses: 07 April
2015.
Novianti, Novi. 2011. Urea Formaldehid. http://nova-
novianti.blogspot.com. Diakses: 07 April 2015.
Pelczar, M. 1986. Dasar-Dasar Mikrobiologi. Jakarta:
Universitas Indonesia.
Poedjiadi, Anna. 1994. Dasar-dasar Biokimia. Jakarta:
Universitas Indonesia.

Contenu connexe

Tendances (20)

Vitamin
VitaminVitamin
Vitamin
 
Karbohidrat II
Karbohidrat IIKarbohidrat II
Karbohidrat II
 
Laporan uji ninhidrin
Laporan  uji ninhidrinLaporan  uji ninhidrin
Laporan uji ninhidrin
 
Sintesis Asetanilida
Sintesis AsetanilidaSintesis Asetanilida
Sintesis Asetanilida
 
Laporan Kimia Pangan ITP UNS SMT3 PROTEIN
Laporan Kimia Pangan ITP UNS SMT3 PROTEINLaporan Kimia Pangan ITP UNS SMT3 PROTEIN
Laporan Kimia Pangan ITP UNS SMT3 PROTEIN
 
Laporan praktikum uji asam amino
Laporan praktikum uji asam aminoLaporan praktikum uji asam amino
Laporan praktikum uji asam amino
 
Uji Kelarutan Lemak
Uji Kelarutan LemakUji Kelarutan Lemak
Uji Kelarutan Lemak
 
Praktikum organik aldehid keton
Praktikum organik aldehid ketonPraktikum organik aldehid keton
Praktikum organik aldehid keton
 
Laporan praktikum nitrobenzen
Laporan praktikum nitrobenzen Laporan praktikum nitrobenzen
Laporan praktikum nitrobenzen
 
Uji Moore
Uji MooreUji Moore
Uji Moore
 
Laporan Biokimia ITP UNS SMT3 Lipida
Laporan Biokimia ITP UNS SMT3 LipidaLaporan Biokimia ITP UNS SMT3 Lipida
Laporan Biokimia ITP UNS SMT3 Lipida
 
Lipid
LipidLipid
Lipid
 
236547384 pemisahan-kation-golongan-i
236547384 pemisahan-kation-golongan-i236547384 pemisahan-kation-golongan-i
236547384 pemisahan-kation-golongan-i
 
Enzim 2
Enzim 2Enzim 2
Enzim 2
 
Uji Protein Biokimia
Uji Protein BiokimiaUji Protein Biokimia
Uji Protein Biokimia
 
Laporan biokima bab 4
Laporan biokima bab 4Laporan biokima bab 4
Laporan biokima bab 4
 
Karbohidrat i
Karbohidrat iKarbohidrat i
Karbohidrat i
 
Uji Vitamin E
Uji Vitamin EUji Vitamin E
Uji Vitamin E
 
Uji Vitamin B
Uji Vitamin BUji Vitamin B
Uji Vitamin B
 
Lemak
LemakLemak
Lemak
 

En vedette

Laporan Praktikum Resin Penukar Ion
Laporan Praktikum Resin Penukar IonLaporan Praktikum Resin Penukar Ion
Laporan Praktikum Resin Penukar IonErnalia Rosita
 
Laporan Praktikum Stoikiometri
Laporan Praktikum StoikiometriLaporan Praktikum Stoikiometri
Laporan Praktikum StoikiometriErnalia Rosita
 
Laporan Praktikum Sifat-sifat Fisik dari Zat
Laporan Praktikum Sifat-sifat Fisik dari ZatLaporan Praktikum Sifat-sifat Fisik dari Zat
Laporan Praktikum Sifat-sifat Fisik dari ZatErnalia Rosita
 
Laporan Praktikum Konsep Analisis Kuantitatif dan Pengukuran pH
Laporan Praktikum Konsep Analisis Kuantitatif dan Pengukuran pHLaporan Praktikum Konsep Analisis Kuantitatif dan Pengukuran pH
Laporan Praktikum Konsep Analisis Kuantitatif dan Pengukuran pHErnalia Rosita
 
Laporan Praktikum Destilasi
Laporan Praktikum DestilasiLaporan Praktikum Destilasi
Laporan Praktikum DestilasiErnalia Rosita
 
Laporan Praktikum Termokimia
Laporan Praktikum TermokimiaLaporan Praktikum Termokimia
Laporan Praktikum TermokimiaErnalia Rosita
 
Laporan Praktikum Pemurnian
Laporan Praktikum PemurnianLaporan Praktikum Pemurnian
Laporan Praktikum PemurnianErnalia Rosita
 
Kinetika reaksi hidrolisis dengan enzim lipase
Kinetika reaksi hidrolisis dengan enzim lipaseKinetika reaksi hidrolisis dengan enzim lipase
Kinetika reaksi hidrolisis dengan enzim lipaseqlp
 
Laporan Kimia Pangan ITP UNS SMT3 Lipida dan Lipase
Laporan Kimia Pangan ITP UNS SMT3 Lipida dan LipaseLaporan Kimia Pangan ITP UNS SMT3 Lipida dan Lipase
Laporan Kimia Pangan ITP UNS SMT3 Lipida dan LipaseFransiska Puteri
 
Laporan Praktikum Sifat Koligatif Larutan
Laporan Praktikum Sifat Koligatif LarutanLaporan Praktikum Sifat Koligatif Larutan
Laporan Praktikum Sifat Koligatif LarutanErnalia Rosita
 
Laporan Praktikum Mie Basah
Laporan Praktikum Mie BasahLaporan Praktikum Mie Basah
Laporan Praktikum Mie BasahErnalia Rosita
 
Laporan Praktikum Pegenalan Neraca di Laboratorium
Laporan Praktikum Pegenalan Neraca di LaboratoriumLaporan Praktikum Pegenalan Neraca di Laboratorium
Laporan Praktikum Pegenalan Neraca di LaboratoriumErnalia Rosita
 
Laporan Praktikum Sosis
Laporan Praktikum SosisLaporan Praktikum Sosis
Laporan Praktikum SosisErnalia Rosita
 
Laporan Praktikum Tempe
Laporan Praktikum TempeLaporan Praktikum Tempe
Laporan Praktikum TempeErnalia Rosita
 
Laporan Praktikum Penepungan
Laporan Praktikum PenepunganLaporan Praktikum Penepungan
Laporan Praktikum PenepunganErnalia Rosita
 

En vedette (20)

Uji Konsentrasi Enzim
Uji Konsentrasi EnzimUji Konsentrasi Enzim
Uji Konsentrasi Enzim
 
Laporan Praktikum Resin Penukar Ion
Laporan Praktikum Resin Penukar IonLaporan Praktikum Resin Penukar Ion
Laporan Praktikum Resin Penukar Ion
 
Minuman Umbi Garut
Minuman Umbi GarutMinuman Umbi Garut
Minuman Umbi Garut
 
Laporan Praktikum Stoikiometri
Laporan Praktikum StoikiometriLaporan Praktikum Stoikiometri
Laporan Praktikum Stoikiometri
 
Laporan Praktikum Sifat-sifat Fisik dari Zat
Laporan Praktikum Sifat-sifat Fisik dari ZatLaporan Praktikum Sifat-sifat Fisik dari Zat
Laporan Praktikum Sifat-sifat Fisik dari Zat
 
Laporan Praktikum Konsep Analisis Kuantitatif dan Pengukuran pH
Laporan Praktikum Konsep Analisis Kuantitatif dan Pengukuran pHLaporan Praktikum Konsep Analisis Kuantitatif dan Pengukuran pH
Laporan Praktikum Konsep Analisis Kuantitatif dan Pengukuran pH
 
Laporan Praktikum Destilasi
Laporan Praktikum DestilasiLaporan Praktikum Destilasi
Laporan Praktikum Destilasi
 
Laporan Praktikum Termokimia
Laporan Praktikum TermokimiaLaporan Praktikum Termokimia
Laporan Praktikum Termokimia
 
Laporan Praktikum Pemurnian
Laporan Praktikum PemurnianLaporan Praktikum Pemurnian
Laporan Praktikum Pemurnian
 
Kinetika reaksi hidrolisis dengan enzim lipase
Kinetika reaksi hidrolisis dengan enzim lipaseKinetika reaksi hidrolisis dengan enzim lipase
Kinetika reaksi hidrolisis dengan enzim lipase
 
Laporan Kimia Pangan ITP UNS SMT3 Lipida dan Lipase
Laporan Kimia Pangan ITP UNS SMT3 Lipida dan LipaseLaporan Kimia Pangan ITP UNS SMT3 Lipida dan Lipase
Laporan Kimia Pangan ITP UNS SMT3 Lipida dan Lipase
 
RODENTA HAMA GUDANG
RODENTA HAMA GUDANG RODENTA HAMA GUDANG
RODENTA HAMA GUDANG
 
Laporan Praktikum Sifat Koligatif Larutan
Laporan Praktikum Sifat Koligatif LarutanLaporan Praktikum Sifat Koligatif Larutan
Laporan Praktikum Sifat Koligatif Larutan
 
Laporan Praktikum Mie Basah
Laporan Praktikum Mie BasahLaporan Praktikum Mie Basah
Laporan Praktikum Mie Basah
 
Laporan Praktikum Pegenalan Neraca di Laboratorium
Laporan Praktikum Pegenalan Neraca di LaboratoriumLaporan Praktikum Pegenalan Neraca di Laboratorium
Laporan Praktikum Pegenalan Neraca di Laboratorium
 
Laporan Praktikum Sosis
Laporan Praktikum SosisLaporan Praktikum Sosis
Laporan Praktikum Sosis
 
Laporan Praktikum Tempe
Laporan Praktikum TempeLaporan Praktikum Tempe
Laporan Praktikum Tempe
 
Laporan Praktikum Penepungan
Laporan Praktikum PenepunganLaporan Praktikum Penepungan
Laporan Praktikum Penepungan
 
Uji Xantoprotein
Uji XantoproteinUji Xantoprotein
Uji Xantoprotein
 
Uji Millon
Uji MillonUji Millon
Uji Millon
 

Similaire à Uji Spesifikasi Enzim

Uji konsentrasi enzim
Uji konsentrasi enzimUji konsentrasi enzim
Uji konsentrasi enzimBojey Peskins
 
Enzim revisi terbaru
Enzim revisi terbaruEnzim revisi terbaru
Enzim revisi terbaruadeputra93
 
ARTIKEL (Projects) KEL 1 FISIOLOGI TUMBUHAN.pdf
ARTIKEL (Projects) KEL 1  FISIOLOGI TUMBUHAN.pdfARTIKEL (Projects) KEL 1  FISIOLOGI TUMBUHAN.pdf
ARTIKEL (Projects) KEL 1 FISIOLOGI TUMBUHAN.pdfNikenPuspitaNingrum1
 
60.disa fajriah arifin
60.disa fajriah arifin60.disa fajriah arifin
60.disa fajriah arifindisaarifin
 
60.disa fajriah arifin
60.disa fajriah arifin60.disa fajriah arifin
60.disa fajriah arifindisaarifin
 
60.disa fajriah arifin
60.disa fajriah arifin60.disa fajriah arifin
60.disa fajriah arifindisaarifin
 
60.disa fajriah arifin
60.disa fajriah arifin60.disa fajriah arifin
60.disa fajriah arifindisaarifin
 
60.disa fajriah arifin
60.disa fajriah arifin60.disa fajriah arifin
60.disa fajriah arifindisaarifin
 
Media dan teknologi-enzim
Media dan teknologi-enzimMedia dan teknologi-enzim
Media dan teknologi-enzimRisti Tirtasari
 
60.disa fajriah arifin
60.disa fajriah arifin60.disa fajriah arifin
60.disa fajriah arifindisaarifin
 
Laporan praktikum fisiolog tumbuhan
Laporan praktikum fisiolog tumbuhanLaporan praktikum fisiolog tumbuhan
Laporan praktikum fisiolog tumbuhanYeni Kurnia
 
Metabolisme mikroba
Metabolisme mikrobaMetabolisme mikroba
Metabolisme mikrobaVita Amanah
 

Similaire à Uji Spesifikasi Enzim (20)

Uji konsentrasi enzim
Uji konsentrasi enzimUji konsentrasi enzim
Uji konsentrasi enzim
 
Enzim
EnzimEnzim
Enzim
 
Enzim
Enzim Enzim
Enzim
 
Makalah enzim
Makalah enzimMakalah enzim
Makalah enzim
 
Makalah enzim
Makalah enzimMakalah enzim
Makalah enzim
 
Modul 6 biologi kb 1
Modul 6 biologi kb 1Modul 6 biologi kb 1
Modul 6 biologi kb 1
 
Enzim
EnzimEnzim
Enzim
 
Biologi M2KB4
Biologi M2KB4Biologi M2KB4
Biologi M2KB4
 
Enzim revisi terbaru
Enzim revisi terbaruEnzim revisi terbaru
Enzim revisi terbaru
 
ARTIKEL (Projects) KEL 1 FISIOLOGI TUMBUHAN.pdf
ARTIKEL (Projects) KEL 1  FISIOLOGI TUMBUHAN.pdfARTIKEL (Projects) KEL 1  FISIOLOGI TUMBUHAN.pdf
ARTIKEL (Projects) KEL 1 FISIOLOGI TUMBUHAN.pdf
 
60.disa fajriah arifin
60.disa fajriah arifin60.disa fajriah arifin
60.disa fajriah arifin
 
60.disa fajriah arifin
60.disa fajriah arifin60.disa fajriah arifin
60.disa fajriah arifin
 
60.disa fajriah arifin
60.disa fajriah arifin60.disa fajriah arifin
60.disa fajriah arifin
 
60.disa fajriah arifin
60.disa fajriah arifin60.disa fajriah arifin
60.disa fajriah arifin
 
60.disa fajriah arifin
60.disa fajriah arifin60.disa fajriah arifin
60.disa fajriah arifin
 
Media dan teknologi-enzim
Media dan teknologi-enzimMedia dan teknologi-enzim
Media dan teknologi-enzim
 
60.disa fajriah arifin
60.disa fajriah arifin60.disa fajriah arifin
60.disa fajriah arifin
 
Laporan praktikum fisiolog tumbuhan
Laporan praktikum fisiolog tumbuhanLaporan praktikum fisiolog tumbuhan
Laporan praktikum fisiolog tumbuhan
 
Teknologi Enzim
Teknologi EnzimTeknologi Enzim
Teknologi Enzim
 
Metabolisme mikroba
Metabolisme mikrobaMetabolisme mikroba
Metabolisme mikroba
 

Plus de Ernalia Rosita

METODE PENGUKURAN AIR
METODE PENGUKURAN AIR METODE PENGUKURAN AIR
METODE PENGUKURAN AIR Ernalia Rosita
 
Laporan Praktikum Foaming Buah Naga
Laporan Praktikum Foaming Buah NagaLaporan Praktikum Foaming Buah Naga
Laporan Praktikum Foaming Buah NagaErnalia Rosita
 
Laporan Praktikum Kamaboko
Laporan Praktikum KamabokoLaporan Praktikum Kamaboko
Laporan Praktikum KamabokoErnalia Rosita
 
Laporan Praktikum Cuka Apel
Laporan Praktikum Cuka ApelLaporan Praktikum Cuka Apel
Laporan Praktikum Cuka ApelErnalia Rosita
 
Laporan Praktikum Abon Ikan Tuna
Laporan Praktikum Abon Ikan TunaLaporan Praktikum Abon Ikan Tuna
Laporan Praktikum Abon Ikan TunaErnalia Rosita
 
Laporan Praktikum Bakso
Laporan Praktikum BaksoLaporan Praktikum Bakso
Laporan Praktikum BaksoErnalia Rosita
 
Laporan Praktikum Yoghurt
Laporan Praktikum YoghurtLaporan Praktikum Yoghurt
Laporan Praktikum YoghurtErnalia Rosita
 
Laporan Praktikum Mentega Tradisional
Laporan Praktikum Mentega TradisionalLaporan Praktikum Mentega Tradisional
Laporan Praktikum Mentega TradisionalErnalia Rosita
 
Laporan Praktikum Ice Cream
Laporan Praktikum Ice CreamLaporan Praktikum Ice Cream
Laporan Praktikum Ice CreamErnalia Rosita
 
Laporan Praktikum Kokristalisasi Susu
Laporan Praktikum Kokristalisasi SusuLaporan Praktikum Kokristalisasi Susu
Laporan Praktikum Kokristalisasi SusuErnalia Rosita
 
Laporan Praktikum Sorbet
Laporan Praktikum SorbetLaporan Praktikum Sorbet
Laporan Praktikum SorbetErnalia Rosita
 
Laporan Praktikum Selai
Laporan Praktikum SelaiLaporan Praktikum Selai
Laporan Praktikum SelaiErnalia Rosita
 
Laporan Praktikum Marshmallow
Laporan Praktikum MarshmallowLaporan Praktikum Marshmallow
Laporan Praktikum MarshmallowErnalia Rosita
 
Laporan Praktikum Hard Candy
Laporan Praktikum Hard CandyLaporan Praktikum Hard Candy
Laporan Praktikum Hard CandyErnalia Rosita
 
Laporan Praktikum Fruit Leather
Laporan Praktikum Fruit LeatherLaporan Praktikum Fruit Leather
Laporan Praktikum Fruit LeatherErnalia Rosita
 
Laporan Praktikum Minyak Kelapa Modern dan Tradisional
Laporan Praktikum Minyak Kelapa Modern dan TradisionalLaporan Praktikum Minyak Kelapa Modern dan Tradisional
Laporan Praktikum Minyak Kelapa Modern dan TradisionalErnalia Rosita
 
Laporan Praktikum Tahu
Laporan Praktikum TahuLaporan Praktikum Tahu
Laporan Praktikum TahuErnalia Rosita
 
Laporan Praktikum Roti Tawar dan Roti Manis
Laporan Praktikum Roti Tawar dan Roti Manis Laporan Praktikum Roti Tawar dan Roti Manis
Laporan Praktikum Roti Tawar dan Roti Manis Ernalia Rosita
 
Hidrolisa Suatu Polisakarida
Hidrolisa Suatu PolisakaridaHidrolisa Suatu Polisakarida
Hidrolisa Suatu PolisakaridaErnalia Rosita
 

Plus de Ernalia Rosita (20)

METODE PENGUKURAN AIR
METODE PENGUKURAN AIR METODE PENGUKURAN AIR
METODE PENGUKURAN AIR
 
Laporan Praktikum Foaming Buah Naga
Laporan Praktikum Foaming Buah NagaLaporan Praktikum Foaming Buah Naga
Laporan Praktikum Foaming Buah Naga
 
Laporan Praktikum Kamaboko
Laporan Praktikum KamabokoLaporan Praktikum Kamaboko
Laporan Praktikum Kamaboko
 
Laporan Praktikum Cuka Apel
Laporan Praktikum Cuka ApelLaporan Praktikum Cuka Apel
Laporan Praktikum Cuka Apel
 
Laporan Praktikum Abon Ikan Tuna
Laporan Praktikum Abon Ikan TunaLaporan Praktikum Abon Ikan Tuna
Laporan Praktikum Abon Ikan Tuna
 
Laporan Praktikum Bakso
Laporan Praktikum BaksoLaporan Praktikum Bakso
Laporan Praktikum Bakso
 
Laporan Praktikum Yoghurt
Laporan Praktikum YoghurtLaporan Praktikum Yoghurt
Laporan Praktikum Yoghurt
 
Laporan Praktikum Mentega Tradisional
Laporan Praktikum Mentega TradisionalLaporan Praktikum Mentega Tradisional
Laporan Praktikum Mentega Tradisional
 
Laporan Praktikum Ice Cream
Laporan Praktikum Ice CreamLaporan Praktikum Ice Cream
Laporan Praktikum Ice Cream
 
Laporan Praktikum Kokristalisasi Susu
Laporan Praktikum Kokristalisasi SusuLaporan Praktikum Kokristalisasi Susu
Laporan Praktikum Kokristalisasi Susu
 
Laporan Praktikum Sorbet
Laporan Praktikum SorbetLaporan Praktikum Sorbet
Laporan Praktikum Sorbet
 
Laporan Praktikum Selai
Laporan Praktikum SelaiLaporan Praktikum Selai
Laporan Praktikum Selai
 
Laporan Praktikum Marshmallow
Laporan Praktikum MarshmallowLaporan Praktikum Marshmallow
Laporan Praktikum Marshmallow
 
Laporan Praktikum Hard Candy
Laporan Praktikum Hard CandyLaporan Praktikum Hard Candy
Laporan Praktikum Hard Candy
 
Laporan Praktikum Fruit Leather
Laporan Praktikum Fruit LeatherLaporan Praktikum Fruit Leather
Laporan Praktikum Fruit Leather
 
Laporan Praktikum Minyak Kelapa Modern dan Tradisional
Laporan Praktikum Minyak Kelapa Modern dan TradisionalLaporan Praktikum Minyak Kelapa Modern dan Tradisional
Laporan Praktikum Minyak Kelapa Modern dan Tradisional
 
Laporan Praktikum Tahu
Laporan Praktikum TahuLaporan Praktikum Tahu
Laporan Praktikum Tahu
 
Laporan Praktikum Roti Tawar dan Roti Manis
Laporan Praktikum Roti Tawar dan Roti Manis Laporan Praktikum Roti Tawar dan Roti Manis
Laporan Praktikum Roti Tawar dan Roti Manis
 
Absorpsi Karbohidrat
Absorpsi KarbohidratAbsorpsi Karbohidrat
Absorpsi Karbohidrat
 
Hidrolisa Suatu Polisakarida
Hidrolisa Suatu PolisakaridaHidrolisa Suatu Polisakarida
Hidrolisa Suatu Polisakarida
 

Uji Spesifikasi Enzim

  • 1. Laboratorium Biokimia Pangan Enzim I (Uji SpesifikasiEnzim) I PENDAHULUAN Bab ini akan membahas mengenai: (1) Latar Belakang Percobaan, (2) Tujuan Percobaan, (3) Prinsip Percobaan, dan (4) Reaksi Percobaan. 1.1 Latar Belakang Enzim merupakan suatu substansi yang dihasilkan oleh sel makhluk hidup dan mempunyai fungsi penting sebagai katalisator reaksi biokimia yang secara kolektif membentuk metabolisme perantara dari sel (deMann, 1989). Fungsi suatu enzim ialah sebagai katalis untuk proses biokimia yang terjadi dalam sel maupun di luar sel. Suatu enzim dapat mempercepat reaksi 108 sampai 1011 kali lebih cepat daripada apabila reaksi tersebut dilakukan tanpa katalis. Jadi enzim dapat berfungsi sebagai katalis yang sangat efisien, disamping itu mempunyai derajat kekhasan yang tinggi (Poedjiadi, 1994). Enzim sangat dibutuhkan pada beberapa produk,misalnya enzim pada pembuatan roti, pembuatan minuman beralkohol, pembuatan keju, enzim untuk melunakkan daging, dan enzim yang digunakan untuk produk teh (deMann, 1989). 1.2 Tujuan Percobaan Untuk mengetahui karakteristik atau sifat kekhasan enzim terhadap substrat. 1.3 Prinsip Percobaan Berdasarkan sisi aktif pada enzim yang sesuai dengan bentuk substrat sehingga membentuk kompleks enzim substrat.
  • 2. Laboratorium Biokimia Pangan Enzim I (Uji SpesifikasiEnzim) 1.4 Reaksi Percobaan Gambar 1. Reaksi Percobaan Uji Spesifikasi Enzim
  • 3. Laboratorium Biokimia Pangan Enzim I (Uji SpesifikasiEnzim) II METODE PERCOBAAN Bab ini akan menguraikan mengenai: (1) Bahan yang Digunakan, (2) Pereaksi yang Digunakan, (3) Alat yang Digunakan, dan (4) Metode Percobaan. 2.1. Bahan yang Digunakan Bahan yang digunakan adalah urea, katekol, fenol 0,01 m, indikator PP dan ekstrak pisang, apel, kedelai. 2.2. Pereaksi yang Digunakan Pereaksi yang digunakan adalah urea, katekol, fenol 0,01 m, dan indikator PP. 2.3. Alat yang Digunakan Alat yang digunakan adalah tabung reaksi dan pipet tetes. 2.4. Metode Percobaan Gambar 2. Metode Percobaan Uji Spesifikasi Enzim
  • 4. Laboratorium Biokimia Pangan Enzim I (Uji SpesifikasiEnzim) III HASIL PENGAMATAN Bab ini akan menguraikan mengenai: (1) Hasil Pengamatan, dan (2) Pembahasan. 3.1. Hasil Pengamatan Tabel 1. Hasil Pengamatan Uji Spesifikasi Enzim Ekstrak Substrat Warna Hasil I Hasil IISampel Setelah Pisang Urea Krem Putih + + Katekol Krem Coklat +++ +++ Fenol Krem Putih + + Apel Urea Coklat Jingga ++ ++ Katekol Coklat Coklat Keruh +++ +++ Fenol Coklat Kuning + + Kedelai Urea Putih Pink +++ +++ Katekol Putih Putih + + Fenol Putih Putih + + Sumber: Hasil I : Ernalia dan Luviana, Kel. G, Meja 5, 2015. Hasil II : Laboratorium Biokimia Pangan, 2015. Keterangan : ( +++ ) Enzim bekerja spesifik ( ++ ) Enzim kurang bekerja spesifik ( + ) Enzim tidak bekerja spesifik
  • 5. Laboratorium Biokimia Pangan Enzim I (Uji SpesifikasiEnzim) Ekstrak Pisang Ekstrak Apel Ekstrak Kedelai Gambar 3. Hasil Pengamatan Uji Spesifikasi Enzim
  • 6. Laboratorium Biokimia Pangan Enzim I (Uji SpesifikasiEnzim) 3.2. Pembahasan Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan, dapat diketahui bahwa pada ekstrak pisang dan apel enzim bekerja spesifik pada substrat katekol. Sedangkan untuk ekstrak kedelai, enzim bekerja spesifik pada substrat urea. Hasil pengamatan yang didapat oleh praktikan sama dengan hasil yang dilakukan oleh laboran Laboratorium Biokimia Pangan Universitas Pasundan Bandung. Enzim merupakan suatu substansi yang dihasilkan oleh sel makhluk hidup dan mempunyai fungsi penting sebagai katalisator reaksi biokimia yang secara kolektif membentuk metabolisme perantara dari sel (deMann, 1989). Fungsi suatu enzim adalah sebagai katalis untuk proses biokimia yang terjadi dalam sel maupun diluar sel. Suatu enzim dapat mempercepat reaksi 108 sam pai 1011 kali lebih cepat daripada apabila reaksi tersebut dilakukan tanpa katalis. Jadi enzim dapat berfungsi sebagai katalis yang sangat efisien, disamping itu mempunyai derajat kekhasan yang tinggi. Seperti juga katalis lainnya, maka enzim dapat menurunkan energi aktifasi suatu reaksi kimia. Reaksi kimia ada yang membutuhkan energi (reaksi enderginik) dan ada pula yang menghasilkan energi atau mengeluarkan energi (eksergonik) (Poedjiadi, 1994). Enzim mempunyai sifat-sifat sebagai berikut, biokatalisator yang berfungsi untuk mempercepat jalannya reaksi tanpa ikut bereaksi, thermolabil (mudah rusak bila dipanasi lebih dari suhu 60ºC, karena enzim tersusun dari protein yang mempunyai sifat thermolabil), merupakan senyawa protein sehingga sifat protein tetap melekat pada enzim, dibutuhkan dalam jumlah sedikit (sebagai biokatalisator, reaksinya sangat cepat dan dapat digunakan berulang-ulang), bekerjanya ada yang di dalam sel (endoenzim) dan di luar sel (ektoenzim), contoh ektoenzim: amilase, maltase, umumnya enzim bekerja mengkatalisis
  • 7. Laboratorium Biokimia Pangan Enzim I (Uji SpesifikasiEnzim) reaksi satu arah, meskipun ada juga yang mengkatalisis reaksi dua arah, contoh: lipase, mengkatalisis pembentukan dan penguraian lemak, bekerja spesifik (enzim bersifat spesifik, karena bagian yang aktif, permukaan tempat melekatnya substrat, hanya setangkup dengan permukaan substrat tertentu) dan umumnya enzim tak dapat bekerja tanpa adanya suatu zat non protein tambahan yang disebut kofaktor (Pelczar, 1986). Enzim dapat berupa protein murni atau gabungan antara protein dengan gugus-gugusan kimia lainnya. Seperti halnya semua protein, enzim akan terdenaturasikan oleh panas, terpretasipitasikan (terendapkan) oleh etanol atau garam-garam anorganik berkonsentrasi tinggi seperti amonium sulfat, dan tidak dapat meleati membran semi permiabel atau membran selektif, dengan perkataan lain tak terdialisis. Protein enzim adalah molekul yang amat besar, molekulnya berkisar antara 10000-1 juta. Banyak enzim terdiri dari protein yang bergabung dengan molekul organik dengan berat molekul rendah yang dinamakan koenzim, bagian proteinnya disebut apoenzim, bila bergabung kedua bagian tersebut membentuk enzim yang lengkap disebut holoenzim. Beberapa enzim mengandung vitamin sebagai bagian pelengkap, telah dibuktikan bahwa beberapa dari vitamin B merupakan komponen utama koenzim. Sejumlah besar enzim telah diekstraksi dari sel dan dengan gabungan teknik fisik dan kimiawi telah diperoleh dalam bentuk murni, urease adalah enzim pertama yang diisolasi dalam bentuk kristalin murni pada tahun 1926. Molekul enzim amatlah efisien dalam mempercepat pengubahan substrat menjadi produk akhir. Enzim bersifat tidak stabil aktifitasnya dapat berkurang dengan nyata atau hancur oleh berbagai kondisi fisik atau kimiawi. Dua ciri yang amat menyolok mengenai enzim ialah efisiensi katalitiknya yang tinggi dan derajat kekhususannya
  • 8. Laboratorium Biokimia Pangan Enzim I (Uji SpesifikasiEnzim) yang tinggi terhadap substrat. Satu enzim tunggal hanya kan beraksi dengan hanya satu substrat tunggal (Pelczar, 1986). Kita dapat membedakan antara beberapa jenis spesifitas enzim. Beberapa enzim bekerja pada satu dan hanya satu zat, enzim lain bekerja pada suatu jenis tertentu gugus fungsional atau mata rantai dan yang lain lagi hanya menerima satu isomer optik dari suatu substrat yang aktif optik. Tiap kejadian spesifik tergantung pada kenyataan bahwa molekul substrat bersifat tiga dimensional dan karenanya harus mempunyai hubungan tertentu terhadap bentuk dan sifat-sifat kimia pusat aktif enzim (Pelczar, 1986). Spesifikasi enzim dengan substrat yang sesuai penting sekali dilakukan, karena substrat merupakan senyawa yang bereaksi dengan bantuan enzim, sehingga jika penggunaan substrat tidak sesuai maka kerja enzim akan terhambat (Poedjiadi, 1994). Enzim digolongkan menurut reaksi yang diikutinya, sedangkan masing-masing enzim diberi nama menurut nama substratnya, misalnya urease, arginase dan lain-lain. Disamping itu ada pula beberapa enzim yang dikenal dengan nama lama misalnya pepsin, tripsin dan lain-lain. Oleh Commision on Enzymes of the International Union of Biochemistry enzim dibagi kedalam enam golongan besar, penggolongan ini berdasarkan reaksi kimia di mana enzim memegang peranan (deMann, 1989). Penggolongan enzim tersebut adalah sebagai berikut: a. Oksidoreduktase Enzim-enzim yang termasuk dalam golongan ini dibagi dalam dua bagian yaitu dehidrogenase dan oksidase. Dehidrogenase bekerja pada reaksi-reaksi dehidrogenase yaitu reaksi pengambilan atom hidrogen dari satu senyawa (donor), hidrogen yang dilepas diterima oleh senyawa lain, reaksi pembentukan aldehida dari alkohol adalah reaksi dehidrogenase. Enzim yang
  • 9. Laboratorium Biokimia Pangan Enzim I (Uji SpesifikasiEnzim) bekerja pada reaksi ini ialah alkohol dehidrogenase, alkohol sebagai donor hidrogen, sedangkan senyawa yang menerima hidrogen adalah suatu koenzim nikotinadenindinukleotida (Poedjiadi, 1994). b. Transferase Enzim yang termasuk golongan ini bekerja sebagai katalis pada reaksi pemindahan suatu gugus dari suatu senyawa kepada senyawa lain, beberapa contoh enzim yang termasuk pada golongan ini ialah metiltransferase, hdroksometiltransferase, dan amino transferase atau disebut juga transaminase (Poedjiadi, 1994). c. Hidrolase Enzim yang termasuk dala kelompok ini bekerja sebagai katalis pada reaksi hidrolisis. Terdapat tiga jenis hidrolase yaitu yang memecah ikatan ester, memecah glikosida dan yang memecah ikatan peptida. Esterase, lipase, osfatase, amilase, amino peptidase, karboksi peptidase, pepsin, tripsin, kimotripsin adalah contoh enzim, esterase adalah enzim yang mmecah ikatan ester dengan cara hidrolisi, lipase adalah enzim yang memecah ikatan ester pada lemak, sehingga terjadi asam lemak dan gliserol, fosfatase adalah enzim yang dapat memecah ikatan fosfat pada suatu senyawa, amilase dapat memecah ikatan-ikatan pada amylaum hingga terbentuk maltose (Poedjiadi, 1994). d. Liase Enzim ini mempunyai peran penting dalam reaksi pemisahan suatu gugus dari suatu substrat (bukan cara hidrolisis) atau sebaliknya. Contoh enzim dekarboksilase, aldolase dan hidratase. Piruvat dekarboksilase adalah enzim yang bekerja pada reaksi dekarboksilasi asam piruvat dan menghasilkan aldehida (Poedjiadi, 1994).
  • 10. Laboratorium Biokimia Pangan Enzim I (Uji SpesifikasiEnzim) e. Isomerase Enzim yang termasuk golongan ini bekerja pada reaksi perubahan intramolekuler, misalnya reaksi perubahan glukosa menjadi fruktosa, senyawa sis menjadi senyawa trans (Poedjiadi, 1994). f. Ligase Enzim yang termasuk golongan ini bekerja pada reaksi-reaksi penggabungan dua molekul. Oleh karena itu disebut juga sintetase. Ikatan yang terbentuk daripenggabungan tersebut adalah C-O, C-S, C-N atau C-C. Contoh enzimnya adalah glutamin sentitase terdapat dalam otak dan hati merupakan katalis dalam reaksi pembentukkan glutamin dari asam glutamat dan piruvat karboksilase bekerja dalam reaksi pembentukan asam oksaloasetat dan asam piruvat (Poedjiadi, 1994). Katekol adalah suatu o-difenol yang mudah diserang oleh fenolase, dan hanya reaksi yang dikatalisa oleh katekolase. Pembentukan quinon ditentukan oleh keberadaan enzim dan oksigen. Sekali reaksi berlangsung maka reaksi lanjutan berjalan secara spontan, dan keadaan demikian tergantung pada keberadaan fenolase dan oksigen. Kebanyakan teori pencoklatan menggunakan dasar reaksi pembentukan melanin berwarna coklat (Asfar, 2011). Senyawa golongan fenol adalah golongan senyawa dengan struktur aromatik dengan mengandung gugus OH pada rantai aromatik. Jadi pada fenol gugus OH langsung terikat pada inti benzene (Musyaffa, 2010). Urea adalah senyawa turunan dari asam karboksilat yang mengikat gugus amida.Urea disintesis di industri dari amonia dan karbon dioksida untuk digunakan sebagai bahan dalam sintesa polimer, obat–obatan, sumber nitrogen non- protein bagi ternak ruminansia dan untuk pupuk nitrogen (Novianti, 2011).
  • 11. Laboratorium Biokimia Pangan Enzim I (Uji SpesifikasiEnzim) Penambahan PP pada urea bertujuan untuk membuat suasana urea menjadi basa karena urea bekerja pada ph basa atau di atas 7. Selain itu juga karena ekstrak urea pada umumnya berwarna putih yang sulit untuk diamati maka PP digunakan sebagai indikator terbentuknya warna yang menandakan susbtrat tersebut cocok dengan enzim. PP dapat diganti dengan indikator basa lainnya seperti methilene blue. Enzim memiliki spesifitas atau kekhasan terhadap substrat, katalis juga menampakkan spesifitas atau kekhususan, Artinya suatu katalis tertentu akan berfungsi pada suatu jenis reaksi tertentu (Pelczar, 1986). Telah diketahui bahwa suatu enzim mempunyai kekhasan yaitu hanya bekerja pada satu reaksi saja. Untuk dapat bekerja terhadap suatu zat atau substrat harus ada hubungan atau kontak antara enzim dengan substrat. Suatu enzim mempunyai ukuran yang lebih besar daripada substrat. Oleh karena itu tidak seluruh bagian enzim dapat berhubungan dengan substrat. Hubungan antara substrat dengan enzim hanya terjadi pada bagian atau tempat tertentu saja. Tempat atau bagian enzim yang mengadakan hubungan atau kontak dengan substrat dinamai bagian aktif. Hubungan hanya mungkin terjadi apabila bagian aktif mempunyai ruang yang tepat dapat menampung substrat (Poedjiadi, 1994). Cara kerja enzim terdapat dua yaitu secara lock and key (gembok dan anak kunci) dan induced fit (induksi pas). a. Lock and Key (gembok dan anak kunci) Di dalam enzim terdapat sisi aktif yang tersusun dan sejumlah kecil asam amino. Bentuk sisi aktif sangat spesifik, sehingga hanya molekul dengan bentuk tertentu yang dapat menjadi substrat bagi enzim. Enzim dan substrat akan bergabung bersama membentuk kompleks, seperti kunci yang masuk ke dalam gembok. Di dalam kompleks, substrat dapat bereaksi dengan energi aktivasi yang rendah. Setelah bereaksi, kompleks lepas dan
  • 12. Laboratorium Biokimia Pangan Enzim I (Uji SpesifikasiEnzim) melepaskan produk serta membebaskan enzim seperti gambar berikut (Anonim, 2012). Gambar 4. Kerja Enzim Teori Gembok dan Kunci b. Induced Fit (induksi pas) Berdasarkan bukti dan kristalografi sinar X, analisis kimia sisi aktif enzim, serta teknik yang lain, diduga bahwa sisi aktif enzim bukan merupakan bentuk yang kaku. Menurut teori kecocokan yang terinduksi, sisi aktif enzim merupakan bentuk yang fleksibel. Ketika substrat memasuki sisi aktif enzim, bentuk sisi aktif termoditikasi melingkupinya membentuk kompleks. Ketika produk sudah terlepas dan kompleks, enzirn kembali tidak aktif menjadi bentuk yang lepas, hingga substrat yang lain kembali bereaksi dengan enzim tersebut (Anonim, 2012). Gambar 5. Kerja Enzim Induksi Pas
  • 13. Laboratorium Biokimia Pangan Enzim I (Uji SpesifikasiEnzim) Enzim yang bekerja pada sampel kedelai yaitu enzim urease yang mengubah CO2 dan NH3, enzim urease ini hanya bekerja pada urea saja sebagai substratnya, sampel pisang dan apel aktif dengan katekol karena terjadi kontak antara ekstrak dan substrat sehingga dapat menjadi kompleks enzim substrat. Dalam metode percobaan terdapat prosedur dimana ekstrak didiamkan selama 5 menit sebelum dituangkan kedalam substrat hal tersebut bertujuan untuk mengkondisikan suhu ruang dimana suhu sangat berpengaruh terhadap kerja enzim. Suhu optimum enzim yaitu 37ºC sama dengan suhu ruang. Maka ekstrak dibiarkan selama 5 menit untuk menyesuaikan suhu dari suatu gelas kimia yang mempunyai luas permukaan besar yang telah berada pada suhu ruang lalu dipindahkan 1 ml ekstrak tersebut kedalam tabung reaksi yang mempunyai luas permukaan kecil. Faktor kesalahan yang dapat terjadi pada saat melakukan percobaan adalah kurang bersihnya alat sehingga reaksi enzim dengan substrat tidak terjadi, salah mengamati perubahan yang terjadi dan tidak memasukkan indikator PP pada substrat urea sehingga perubahan yang terjadi tidak dapat terlihat.
  • 14. Laboratorium Biokimia Pangan Enzim I (Uji SpesifikasiEnzim) IV KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini akan menguraikan mengenai: (1) Kesimpulan dan (2) Saran. 4.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan, dapat diketahui bahwa pada ekstrak pisang dan apel enzim bekerja spesifik pada substrat katekol. Sedangkan untuk ekstrak kedelai, enzim bekerja spesifik pada substrat urea. Hasil pengamatan yang didapat oleh praktikan sama dengan hasil yang dilakukan oleh laboran Laboratorium Biokimia Pangan Universitas Pasundan Bandung. 4.2. Saran Saran yang dapat disampaikan oleh penulis adalah sebaiknya praktikan lebih memahami metode percobaan dengan baik dan lebih teliti saat mengamati terjadinya perubahan warna.
  • 15. Laboratorium Biokimia Pangan Enzim I (Uji SpesifikasiEnzim) DAFTAR PUSTAKA Anonim. 2012. Cara Kerja Enzim. http://academia.edu. Diakses: 07 April 2015. Ashfar, 2011. Pencoklatan Enzimatis. http://muhammadasfar.blogspot.com. Diakses: 07 April 2015. deMann, John M. 1989. Kimia Makanan. Bandung: Insititut Teknologi Bandung. Musyaffa. 2010. Identifikasi Golongan Fenol. http://ripanimusyaffalab.blogspot.com. Diakses: 07 April 2015. Novianti, Novi. 2011. Urea Formaldehid. http://nova- novianti.blogspot.com. Diakses: 07 April 2015. Pelczar, M. 1986. Dasar-Dasar Mikrobiologi. Jakarta: Universitas Indonesia. Poedjiadi, Anna. 1994. Dasar-dasar Biokimia. Jakarta: Universitas Indonesia.