SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  19
A. Tendensi Beragama dan
Hubungan dengan fitrah
manusia.
 Pengertian tendensi
secara umum tendensi adalah
kecenderungan atau kecondongan akan
sesuatu hal. Misalnya seorang anak memiliki
tendensi untuk memeluk agama yang kedua
orang tuanya anut misalnya (agama islam).
Sedangkan pengertian tendensi
beragama yaitu tabiat manusia untuk hidup
dalam menganut agama dalam bentuk apapun.
 Fitrah manusia
Secara etimologi fitrah berasal dari kata fathara
yang artinya “menjadikan”, secara terminologi fitrah adalah
mencipta / menjadikan sesuatu yang sebelumnya belum
ada dan merupakan pola dasar yang perlu
penyempurnaan. Dari pernyataan tersebut, bahwasannya
fitrah merupakan karakter atau sifat tertentu yang telah
dimiliki oleh manusia sejak dalam kandungan ibunya.
Kenyataan manusia memiliki fitrah keagamaan
pertama kali ditegaskan dalam ajaran Islam, yakni bahwa
agama adalah kebutuhan fitri manusia. Fitrah keagamaan
yang ada dalam diri manusia inilah yang melatarbelakangi
perlunya manusia pada agama. Oleh karenanya, ketika
datang wahyu Tuhan yang menyeru manusia agar
beragama, maka seruan tersebut memang amat sejalan
dengan fitrahnya itu.
 Dalam ajaran Islam dijelaskan bahwa agama adalah
kebutuhan fitri manusia.
Dalam Surat al-Rum, 30: 30
ْ‫م‬ِ‫ق‬َ‫أ‬َ‫ف‬َْ‫ك‬َ‫ه‬‫ج‬ َ‫و‬ِْ‫ين‬ِِّ‫د‬‫ل‬ِ‫ل‬‫ا‬ً‫ف‬‫ي‬ِ‫ن‬َ‫ح‬َْ‫ة‬َ‫ر‬‫ط‬ِ‫ف‬ِْ ّ‫اَلل‬‫ي‬ِ‫ت‬ّ‫ال‬َْ‫ط‬َ‫ف‬َْ‫ر‬َْ‫اس‬ّ‫ن‬‫ال‬‫ا‬َ‫ه‬‫ي‬َ‫ل‬َ‫ع‬
“ Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama
(Allah); (tetaplah atas) fitrah Allah yang telah menciptakan
manusia menurut fitrah itu”
Berdasarkan informasi tersebut terlihat dengan jelas
bahwa manusia secara fitri merupakan makhluk yang
memiliki kemampuan untuk beragama. Hal demikian
sejalan dengan petunjuk nabi dalam salah satu hadisnya
yang mengatakan bawha setiap anak yang dilahirkan
memiliki fitrah (potensi beragama). Maka tendensi
beragama dan hubungan dengan manusia itu sudah ada
sejak manusia dalam kandungan ibunya. Tendensi seorang
anak yang baru saja dilahirkan oleh ibunya kemungkinan
besar akan condong kepada agama yang sudah dianut
oleh kedua orang tuanya.
B. Fenomena
Agama Tetap
Kekal
“agama dalam dunia modern
tidak akan dapat pasaran lagi”.
Positivisme menganggap bahwa sejarah
manusia itu meningkat dari tingkatan pertama
yang dikatakan:
a). Tingkatan keagamaan kepada
b). Tingkatan metafisika dan
c). Tingkatan positive/positivisme
a). Tingkatan Keagamaan/Tahap Teologis
yang artinya masyarakat mencari penjelasan dan
solusi persoalan melalui pendekatan keagamaan.
b). Tingkatan Metafisika
yaitu masyarakat mencari penjelasan dan solusi
melalui konsep abstrak seperti adanya hukum alam.
c). Tingkatan Positivisme
Yang artinya masyarakat mencari penjelasan dan
solusi melalui science. Positivisme memandang agama
sebagai gejala peradaban manusia primitif.
Fenomena berasal dari bahasa yunani;
phainomenon, “apa yang terlihat”, dalam bahasa
indonesia bisa berarti: gejala, misalkan gejala
alam. Hal hal yang dirasakan dengan
pancaindra.
Bukti bukti sosiologis dan
psikologis
C. Fenomena Masyarakat dan kebutuhan
kebutuhan Manusia
Setiap fenomena masyarakat akan dapat
bertahan terus bila terkandung di dalamnya
unsur unsur pokok keserasian antara fenomena
masyarakat dengan kebutuhan kebutuhan
manusia.
Fenomena Masyarakat
Yang dimaksud dengan keserasian ini ialah:
1. Fenomena masyarakat secara sosiologis
merupakan bukti dari kebutuhan asasi manusia
dan penyingkapan dari kuatnya instink pada diri
manusia sebagai makhluk sosial.
2. Fenomena masyarakat merupakan perantaraan
dalam menyalurkan instink dan cara untuk
merealisir kebutuhan kebutuhan yang paling
asasi pada diri manusia. (Majid Al Badeni, Tanpa
tahun:7)
Kebutuhan kebutuhan Manusia
1. Kebutuhan kebutuhan manusia yang bersifat
nature/alamiah yang serasi dengan bentuk susunan
biologis dan psikologis dan muncul dari hakikat fitrah
manusia sendiri.
Contoh:
Rasa ingin mengetahui sesuatu, cinta keindahan,
keinginan berumah tangga, berketurunan walaupun
nanti akan mengikat diri dengan tanggung jawab,
keinginan berkorban dalam memerjuangkan
akidah/ideologi.
2. Kebutuhan yang bukan fitrah alami pada diri
manusia, akan tetapi muncul akibat pengaruh
environment dan tradisi tradisi. Kebutuhan ini
bisa berubah dan ditinggalkan bila kondisi serta
situasinya telah berubah.
Contoh:
Merokok, minum teh, isap ganja/morphine,
minuman keras.
Bukti Sejarah
Setelah revolusi Oktober 1917 Rusia berusaha menghapuskan
milik pribadi dalam sistem ekonomi dan menghapus sistem kekeluargaan
di bidang kemasyarakatan demi melancarkan komunismenya. Tetapi
setelah diteliti dari awal sampai sekarang, realisasi program tersebut
terus menemui kegagalan walau dengan adanya revolusi sekalipun.
Usaha untuk menghapuskan instink manusia tidak pernah tercapai
walaupun pada mulanya disangka satu hal yang mungkin, karena
manusia tabiatnya selalu condong untuk hidup berumah tangga tempat
mencurahkan rasa kasih sayangnya. Manusia ingin mempunyai
keturunan sebagai pelanjut identitas pribadinya setelah ia mati.
Pembasmian sistem keluarga dengan menganjurkan hidup secara
kolektif (semua untuk semua) adalah hal yang bertentangan dengan
naluri manusia. Jauh di zaman dahulu usaha ini pernah dianjurkan oleh
plato dalam bukunya “the republic” akan tetapi plato mencabutnya
kembali pendapat ini, karena selain bertentangan dengan teorinya
sendiri juga bertentangan dengan tabiat instink manusia.
D. Fenomena Agama
Mencerminkan Kebutuhan
Asasi Manusia
Fenomena agama mencerminkan kebutuhan
kebutuhan pokok manusia yang muncul dari hakekat
sususan tubuh dan jiwa manusia. Dimana selain agama
tidak sanggup melayaninya karena manusia mempunyai
ciri ciri keistimewaan yang tertentu yang berbeda dengan
makhluk lain. Manusia memiliki instink untuk hidup kekal,
segala macam usaha telah diakukan di abad IPTEK
(Informasi dan Komunikasi) ini, namun pintu maut tetap
terpampang dihadapannya. Ilmu teknologi tidak mampu
menjamin ketentraman sosiologis dan psikologis, jasmani
dan rohani. Satu satunya kekuatan yang dapat
menjaminnya adalah Agama.
Beberapa Pendapat Para Ahli
 C. G. Yung dalam bukunya “Psycology and Religon”
berpendapat bahwa: “Agama kunci ketentraman di
dalam relung jiwa manusia yang terdapat pada
colllective unconciousness. Karena agama memenuhi
kebutuhan manusia dan menyalurkan kebutuhan
jiwanya”
 Winderlband dalam bukunya “History Of Philosophy”
menyebutkan “Kendatipun Voltaire tidak percaya
kepada hakekat metafisika akan tetapi ia berpendapat,
iman kepa Tuhan dan Hari Akhirat sangat besar sekali
artinya, sebab hal ini merupakan dua fondasi yang kuat
tempat membina prinsip akhlak.
Agama Yang Mencerminkan
Asasi Manusia :
 hidup dan memiliki keselamatan diri, memperoleh lindungan diri,
kehormatan dan harta, sebagaimana bisa dilihat dalam Alquran
Surah Al-Maidah ayat 32, dan Al-An`am ayat 151, yang intinya
adalah tentang “larangan membunuh” tanpa alasan yang
dibenarkan agama, karena manusia memiliki hak hidup.
 memperoleh perlindungan diri, kehormatan dan rumah tangga,
dalam surat An-Nur ayat 27-28, intinya izin masuk rumah orang
lain.
 merdeka beragama (HAM yang paling asasi), diterangkan dalam
surat Al-Baqarah ayat 256, Yunus ayat 99, An-Nisa ayat 47,
kesemua ayat itu menjelaskan tidak boleh memaksakan agama
kepada orang lain dan perlindungan kepada semua pemeluk
agama.
 memiliki hak milik, da fungsi sosial dari hak milik itu. Surat An-Nisa ayat 32, Ali-
Imran ayat 189 dan Al-Baqarah 255. Intinya bahwa manusia memperoleh hak
ekonominya sesuai apa yang dihasilkannya, tetapi dari hasilnya itu ada juga
yang menjadi hak milik orang lain atau berfungsi sosial, yakni yang harus
diberikan kepada yang berhak menerima.
 Memperoleh pekerjaan yang layak, sesuai dengan kemanusiaan. Surat Al-Mulk
15. Intinya bumi diciptakan Allah untuk kebeikan manusia tetapi manusia harus
mengambil inisiatif sendiri secara bebas untuk menentukan pilihan terhadap
pekerjaanya.
 memperoleh kemerdekaan berfikir, berpendapat, dan hak memperoleh
pendidikan dan pengajaran. Surat Al-A`raf ayat 179, An-Nisa ayat 148, At-
Taubah 122. Intinya kebebasan manusia dalam berfikir, berpendapat dan
memperoleh ilmu pengetahuan mutlak yang diberikan Allah kepada manusia,
tetapi ada batasan fungsi untuk umum dimana kebebasan itu berkaitan dengan
kepentingan umum dalam rangka menciptakan kemaslahatan manusia itu
sendiri atau keseempurnaan akhlak yang memiliki hak itu sendiri (Tim MG Bina
Kewarganegaraan, 2004 : 52)
THANK YOU

Contenu connexe

Tendances

Makalah ilmu sosial dan budaya dasar
Makalah ilmu sosial dan budaya dasarMakalah ilmu sosial dan budaya dasar
Makalah ilmu sosial dan budaya dasar
Ervina Cranberry's
 
Hakekat manusia dalam pandangan filsafat
Hakekat manusia dalam pandangan filsafatHakekat manusia dalam pandangan filsafat
Hakekat manusia dalam pandangan filsafat
Irma Puji Lestari
 
makalah pengertian ilmu tasawuf
makalah pengertian ilmu tasawufmakalah pengertian ilmu tasawuf
makalah pengertian ilmu tasawuf
Muhammad Husein
 
Makalah integrasi ilmu
Makalah integrasi ilmuMakalah integrasi ilmu
Makalah integrasi ilmu
Abuy Thea
 

Tendances (20)

Pengertian dan kedudukan filsafat dalam ilmu pengetahuan dan kehidupan manusia
Pengertian dan kedudukan filsafat dalam ilmu pengetahuan dan kehidupan manusiaPengertian dan kedudukan filsafat dalam ilmu pengetahuan dan kehidupan manusia
Pengertian dan kedudukan filsafat dalam ilmu pengetahuan dan kehidupan manusia
 
Makalah pendekatan dan metode dalam pendidikan islam
Makalah pendekatan dan metode dalam pendidikan islamMakalah pendekatan dan metode dalam pendidikan islam
Makalah pendekatan dan metode dalam pendidikan islam
 
Makalah ilmu sosial dan budaya dasar
Makalah ilmu sosial dan budaya dasarMakalah ilmu sosial dan budaya dasar
Makalah ilmu sosial dan budaya dasar
 
Hakekat manusia dalam pandangan filsafat
Hakekat manusia dalam pandangan filsafatHakekat manusia dalam pandangan filsafat
Hakekat manusia dalam pandangan filsafat
 
Makalah pancasila
Makalah pancasilaMakalah pancasila
Makalah pancasila
 
makalah pengertian ilmu tasawuf
makalah pengertian ilmu tasawufmakalah pengertian ilmu tasawuf
makalah pengertian ilmu tasawuf
 
Manusia dan agama
Manusia dan agamaManusia dan agama
Manusia dan agama
 
Pandangan Para Filosuf Mengenai Konsep Ketuhanan dan Perbedaan Antara Aliran ...
Pandangan Para Filosuf Mengenai Konsep Ketuhanan dan Perbedaan Antara Aliran ...Pandangan Para Filosuf Mengenai Konsep Ketuhanan dan Perbedaan Antara Aliran ...
Pandangan Para Filosuf Mengenai Konsep Ketuhanan dan Perbedaan Antara Aliran ...
 
Makalah sosialisasi dan pembentukan kepribadian sma 1 raha
Makalah sosialisasi dan pembentukan kepribadian sma 1 rahaMakalah sosialisasi dan pembentukan kepribadian sma 1 raha
Makalah sosialisasi dan pembentukan kepribadian sma 1 raha
 
Ruang Lingkup Agama
Ruang Lingkup AgamaRuang Lingkup Agama
Ruang Lingkup Agama
 
Definisi Filsafat Ilmu
Definisi Filsafat IlmuDefinisi Filsafat Ilmu
Definisi Filsafat Ilmu
 
Hak Asasi Manusia dalam Islam
Hak Asasi Manusia dalam IslamHak Asasi Manusia dalam Islam
Hak Asasi Manusia dalam Islam
 
Eksistensi martabat manusia agama islam
Eksistensi martabat manusia agama islamEksistensi martabat manusia agama islam
Eksistensi martabat manusia agama islam
 
Makalah integrasi ilmu
Makalah integrasi ilmuMakalah integrasi ilmu
Makalah integrasi ilmu
 
Makalah filsafat ilmu
Makalah filsafat ilmuMakalah filsafat ilmu
Makalah filsafat ilmu
 
Worldview Slide Lengkap
Worldview Slide LengkapWorldview Slide Lengkap
Worldview Slide Lengkap
 
Filsafat Ilmu
Filsafat IlmuFilsafat Ilmu
Filsafat Ilmu
 
Hubungan antara kebudayaan dengan ilmu dan tekhnologi
Hubungan antara kebudayaan dengan ilmu dan tekhnologiHubungan antara kebudayaan dengan ilmu dan tekhnologi
Hubungan antara kebudayaan dengan ilmu dan tekhnologi
 
Tauhid ppt
Tauhid pptTauhid ppt
Tauhid ppt
 
Kedudukan sistem politik dalam islam
Kedudukan sistem politik dalam islamKedudukan sistem politik dalam islam
Kedudukan sistem politik dalam islam
 

Similaire à Agama (fenomena agama tetap kekal)

Bab ii tgas
Bab ii tgasBab ii tgas
Bab ii tgas
33335
 
Manusia dan peradaban
Manusia dan peradabanManusia dan peradaban
Manusia dan peradaban
astro-z
 
Fungsi dan Peran Agama Dalam Masyarakat.pptx
Fungsi dan Peran Agama Dalam Masyarakat.pptxFungsi dan Peran Agama Dalam Masyarakat.pptx
Fungsi dan Peran Agama Dalam Masyarakat.pptx
abi sukron
 
Ham menurut ajaran islam dan hukum positif dan kaitannya dengan uud
Ham menurut ajaran islam dan hukum positif dan kaitannya dengan uudHam menurut ajaran islam dan hukum positif dan kaitannya dengan uud
Ham menurut ajaran islam dan hukum positif dan kaitannya dengan uud
Juand hølïс
 
hubungan dan kebudayaan serta hubungan manusia dan sosial khusnul tisa azmi
hubungan dan kebudayaan serta hubungan manusia dan sosial khusnul tisa azmihubungan dan kebudayaan serta hubungan manusia dan sosial khusnul tisa azmi
hubungan dan kebudayaan serta hubungan manusia dan sosial khusnul tisa azmi
khusnultisaazmi
 

Similaire à Agama (fenomena agama tetap kekal) (20)

Hubungan Ilmu Pengetahuan dan Agama
Hubungan Ilmu Pengetahuan dan AgamaHubungan Ilmu Pengetahuan dan Agama
Hubungan Ilmu Pengetahuan dan Agama
 
Bab ii tgas
Bab ii tgasBab ii tgas
Bab ii tgas
 
Islam dan Teknologi yang berkembang di indonesia
Islam dan Teknologi yang berkembang di indonesiaIslam dan Teknologi yang berkembang di indonesia
Islam dan Teknologi yang berkembang di indonesia
 
Ppt filsafat ilmu
Ppt filsafat ilmuPpt filsafat ilmu
Ppt filsafat ilmu
 
Manusia dan peradaban
Manusia dan peradabanManusia dan peradaban
Manusia dan peradaban
 
Fungsi dan Peran Agama Dalam Masyarakat.pptx
Fungsi dan Peran Agama Dalam Masyarakat.pptxFungsi dan Peran Agama Dalam Masyarakat.pptx
Fungsi dan Peran Agama Dalam Masyarakat.pptx
 
Bahan Ajar Kls XII,.pptx
Bahan Ajar Kls XII,.pptxBahan Ajar Kls XII,.pptx
Bahan Ajar Kls XII,.pptx
 
Pengaruh islam dalam kebudayaan masa kini (iptek dan media sosial)
Pengaruh islam dalam kebudayaan masa kini (iptek dan media sosial)Pengaruh islam dalam kebudayaan masa kini (iptek dan media sosial)
Pengaruh islam dalam kebudayaan masa kini (iptek dan media sosial)
 
Manusia dan Kebudayaan
Manusia dan KebudayaanManusia dan Kebudayaan
Manusia dan Kebudayaan
 
Ham menurut ajaran islam dan hukum positif dan kaitannya dengan uud
Ham menurut ajaran islam dan hukum positif dan kaitannya dengan uudHam menurut ajaran islam dan hukum positif dan kaitannya dengan uud
Ham menurut ajaran islam dan hukum positif dan kaitannya dengan uud
 
hubungan dan kebudayaan serta hubungan manusia dan sosial khusnul tisa azmi
hubungan dan kebudayaan serta hubungan manusia dan sosial khusnul tisa azmihubungan dan kebudayaan serta hubungan manusia dan sosial khusnul tisa azmi
hubungan dan kebudayaan serta hubungan manusia dan sosial khusnul tisa azmi
 
ppt konsep humaniora sebagai ilmu, alat, teknologi, dan nilai
ppt konsep humaniora sebagai ilmu, alat, teknologi, dan nilaippt konsep humaniora sebagai ilmu, alat, teknologi, dan nilai
ppt konsep humaniora sebagai ilmu, alat, teknologi, dan nilai
 
makalah hakikat manusia dan pengetahuan.pdf
makalah hakikat manusia dan pengetahuan.pdfmakalah hakikat manusia dan pengetahuan.pdf
makalah hakikat manusia dan pengetahuan.pdf
 
Ilmu budaya dasar
Ilmu budaya dasarIlmu budaya dasar
Ilmu budaya dasar
 
Pengertian budaya dan kebudayaan
Pengertian budaya dan kebudayaanPengertian budaya dan kebudayaan
Pengertian budaya dan kebudayaan
 
Ibd 11
Ibd 11Ibd 11
Ibd 11
 
Modul 1 pai
Modul 1 paiModul 1 pai
Modul 1 pai
 
Makalah
MakalahMakalah
Makalah
 
Tata susila 4 ppt kb 4 ok
Tata susila 4 ppt kb 4 okTata susila 4 ppt kb 4 ok
Tata susila 4 ppt kb 4 ok
 
HAM DALAM NILAI IDEAL SILA-SILA PANCASILA
HAM DALAM NILAI IDEAL SILA-SILA PANCASILAHAM DALAM NILAI IDEAL SILA-SILA PANCASILA
HAM DALAM NILAI IDEAL SILA-SILA PANCASILA
 

Dernier

HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
nabilafarahdiba95
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
dpp11tya
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
JarzaniIsmail
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
NurindahSetyawati1
 

Dernier (20)

PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
 
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxMateri Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
 
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
 
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdfModul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
 
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 

Agama (fenomena agama tetap kekal)

  • 1. A. Tendensi Beragama dan Hubungan dengan fitrah manusia.  Pengertian tendensi secara umum tendensi adalah kecenderungan atau kecondongan akan sesuatu hal. Misalnya seorang anak memiliki tendensi untuk memeluk agama yang kedua orang tuanya anut misalnya (agama islam). Sedangkan pengertian tendensi beragama yaitu tabiat manusia untuk hidup dalam menganut agama dalam bentuk apapun.
  • 2.  Fitrah manusia Secara etimologi fitrah berasal dari kata fathara yang artinya “menjadikan”, secara terminologi fitrah adalah mencipta / menjadikan sesuatu yang sebelumnya belum ada dan merupakan pola dasar yang perlu penyempurnaan. Dari pernyataan tersebut, bahwasannya fitrah merupakan karakter atau sifat tertentu yang telah dimiliki oleh manusia sejak dalam kandungan ibunya.
  • 3. Kenyataan manusia memiliki fitrah keagamaan pertama kali ditegaskan dalam ajaran Islam, yakni bahwa agama adalah kebutuhan fitri manusia. Fitrah keagamaan yang ada dalam diri manusia inilah yang melatarbelakangi perlunya manusia pada agama. Oleh karenanya, ketika datang wahyu Tuhan yang menyeru manusia agar beragama, maka seruan tersebut memang amat sejalan dengan fitrahnya itu.
  • 4.  Dalam ajaran Islam dijelaskan bahwa agama adalah kebutuhan fitri manusia. Dalam Surat al-Rum, 30: 30 ْ‫م‬ِ‫ق‬َ‫أ‬َ‫ف‬َْ‫ك‬َ‫ه‬‫ج‬ َ‫و‬ِْ‫ين‬ِِّ‫د‬‫ل‬ِ‫ل‬‫ا‬ً‫ف‬‫ي‬ِ‫ن‬َ‫ح‬َْ‫ة‬َ‫ر‬‫ط‬ِ‫ف‬ِْ ّ‫اَلل‬‫ي‬ِ‫ت‬ّ‫ال‬َْ‫ط‬َ‫ف‬َْ‫ر‬َْ‫اس‬ّ‫ن‬‫ال‬‫ا‬َ‫ه‬‫ي‬َ‫ل‬َ‫ع‬ “ Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama (Allah); (tetaplah atas) fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu”
  • 5. Berdasarkan informasi tersebut terlihat dengan jelas bahwa manusia secara fitri merupakan makhluk yang memiliki kemampuan untuk beragama. Hal demikian sejalan dengan petunjuk nabi dalam salah satu hadisnya yang mengatakan bawha setiap anak yang dilahirkan memiliki fitrah (potensi beragama). Maka tendensi beragama dan hubungan dengan manusia itu sudah ada sejak manusia dalam kandungan ibunya. Tendensi seorang anak yang baru saja dilahirkan oleh ibunya kemungkinan besar akan condong kepada agama yang sudah dianut oleh kedua orang tuanya.
  • 6. B. Fenomena Agama Tetap Kekal “agama dalam dunia modern tidak akan dapat pasaran lagi”.
  • 7. Positivisme menganggap bahwa sejarah manusia itu meningkat dari tingkatan pertama yang dikatakan: a). Tingkatan keagamaan kepada b). Tingkatan metafisika dan c). Tingkatan positive/positivisme
  • 8. a). Tingkatan Keagamaan/Tahap Teologis yang artinya masyarakat mencari penjelasan dan solusi persoalan melalui pendekatan keagamaan. b). Tingkatan Metafisika yaitu masyarakat mencari penjelasan dan solusi melalui konsep abstrak seperti adanya hukum alam. c). Tingkatan Positivisme Yang artinya masyarakat mencari penjelasan dan solusi melalui science. Positivisme memandang agama sebagai gejala peradaban manusia primitif.
  • 9. Fenomena berasal dari bahasa yunani; phainomenon, “apa yang terlihat”, dalam bahasa indonesia bisa berarti: gejala, misalkan gejala alam. Hal hal yang dirasakan dengan pancaindra.
  • 10. Bukti bukti sosiologis dan psikologis C. Fenomena Masyarakat dan kebutuhan kebutuhan Manusia Setiap fenomena masyarakat akan dapat bertahan terus bila terkandung di dalamnya unsur unsur pokok keserasian antara fenomena masyarakat dengan kebutuhan kebutuhan manusia.
  • 11. Fenomena Masyarakat Yang dimaksud dengan keserasian ini ialah: 1. Fenomena masyarakat secara sosiologis merupakan bukti dari kebutuhan asasi manusia dan penyingkapan dari kuatnya instink pada diri manusia sebagai makhluk sosial. 2. Fenomena masyarakat merupakan perantaraan dalam menyalurkan instink dan cara untuk merealisir kebutuhan kebutuhan yang paling asasi pada diri manusia. (Majid Al Badeni, Tanpa tahun:7)
  • 12. Kebutuhan kebutuhan Manusia 1. Kebutuhan kebutuhan manusia yang bersifat nature/alamiah yang serasi dengan bentuk susunan biologis dan psikologis dan muncul dari hakikat fitrah manusia sendiri. Contoh: Rasa ingin mengetahui sesuatu, cinta keindahan, keinginan berumah tangga, berketurunan walaupun nanti akan mengikat diri dengan tanggung jawab, keinginan berkorban dalam memerjuangkan akidah/ideologi.
  • 13. 2. Kebutuhan yang bukan fitrah alami pada diri manusia, akan tetapi muncul akibat pengaruh environment dan tradisi tradisi. Kebutuhan ini bisa berubah dan ditinggalkan bila kondisi serta situasinya telah berubah. Contoh: Merokok, minum teh, isap ganja/morphine, minuman keras.
  • 14. Bukti Sejarah Setelah revolusi Oktober 1917 Rusia berusaha menghapuskan milik pribadi dalam sistem ekonomi dan menghapus sistem kekeluargaan di bidang kemasyarakatan demi melancarkan komunismenya. Tetapi setelah diteliti dari awal sampai sekarang, realisasi program tersebut terus menemui kegagalan walau dengan adanya revolusi sekalipun. Usaha untuk menghapuskan instink manusia tidak pernah tercapai walaupun pada mulanya disangka satu hal yang mungkin, karena manusia tabiatnya selalu condong untuk hidup berumah tangga tempat mencurahkan rasa kasih sayangnya. Manusia ingin mempunyai keturunan sebagai pelanjut identitas pribadinya setelah ia mati. Pembasmian sistem keluarga dengan menganjurkan hidup secara kolektif (semua untuk semua) adalah hal yang bertentangan dengan naluri manusia. Jauh di zaman dahulu usaha ini pernah dianjurkan oleh plato dalam bukunya “the republic” akan tetapi plato mencabutnya kembali pendapat ini, karena selain bertentangan dengan teorinya sendiri juga bertentangan dengan tabiat instink manusia.
  • 15. D. Fenomena Agama Mencerminkan Kebutuhan Asasi Manusia Fenomena agama mencerminkan kebutuhan kebutuhan pokok manusia yang muncul dari hakekat sususan tubuh dan jiwa manusia. Dimana selain agama tidak sanggup melayaninya karena manusia mempunyai ciri ciri keistimewaan yang tertentu yang berbeda dengan makhluk lain. Manusia memiliki instink untuk hidup kekal, segala macam usaha telah diakukan di abad IPTEK (Informasi dan Komunikasi) ini, namun pintu maut tetap terpampang dihadapannya. Ilmu teknologi tidak mampu menjamin ketentraman sosiologis dan psikologis, jasmani dan rohani. Satu satunya kekuatan yang dapat menjaminnya adalah Agama.
  • 16. Beberapa Pendapat Para Ahli  C. G. Yung dalam bukunya “Psycology and Religon” berpendapat bahwa: “Agama kunci ketentraman di dalam relung jiwa manusia yang terdapat pada colllective unconciousness. Karena agama memenuhi kebutuhan manusia dan menyalurkan kebutuhan jiwanya”  Winderlband dalam bukunya “History Of Philosophy” menyebutkan “Kendatipun Voltaire tidak percaya kepada hakekat metafisika akan tetapi ia berpendapat, iman kepa Tuhan dan Hari Akhirat sangat besar sekali artinya, sebab hal ini merupakan dua fondasi yang kuat tempat membina prinsip akhlak.
  • 17. Agama Yang Mencerminkan Asasi Manusia :  hidup dan memiliki keselamatan diri, memperoleh lindungan diri, kehormatan dan harta, sebagaimana bisa dilihat dalam Alquran Surah Al-Maidah ayat 32, dan Al-An`am ayat 151, yang intinya adalah tentang “larangan membunuh” tanpa alasan yang dibenarkan agama, karena manusia memiliki hak hidup.  memperoleh perlindungan diri, kehormatan dan rumah tangga, dalam surat An-Nur ayat 27-28, intinya izin masuk rumah orang lain.  merdeka beragama (HAM yang paling asasi), diterangkan dalam surat Al-Baqarah ayat 256, Yunus ayat 99, An-Nisa ayat 47, kesemua ayat itu menjelaskan tidak boleh memaksakan agama kepada orang lain dan perlindungan kepada semua pemeluk agama.
  • 18.  memiliki hak milik, da fungsi sosial dari hak milik itu. Surat An-Nisa ayat 32, Ali- Imran ayat 189 dan Al-Baqarah 255. Intinya bahwa manusia memperoleh hak ekonominya sesuai apa yang dihasilkannya, tetapi dari hasilnya itu ada juga yang menjadi hak milik orang lain atau berfungsi sosial, yakni yang harus diberikan kepada yang berhak menerima.  Memperoleh pekerjaan yang layak, sesuai dengan kemanusiaan. Surat Al-Mulk 15. Intinya bumi diciptakan Allah untuk kebeikan manusia tetapi manusia harus mengambil inisiatif sendiri secara bebas untuk menentukan pilihan terhadap pekerjaanya.  memperoleh kemerdekaan berfikir, berpendapat, dan hak memperoleh pendidikan dan pengajaran. Surat Al-A`raf ayat 179, An-Nisa ayat 148, At- Taubah 122. Intinya kebebasan manusia dalam berfikir, berpendapat dan memperoleh ilmu pengetahuan mutlak yang diberikan Allah kepada manusia, tetapi ada batasan fungsi untuk umum dimana kebebasan itu berkaitan dengan kepentingan umum dalam rangka menciptakan kemaslahatan manusia itu sendiri atau keseempurnaan akhlak yang memiliki hak itu sendiri (Tim MG Bina Kewarganegaraan, 2004 : 52)