SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  37
Télécharger pour lire hors ligne
KATA PENGANTAR

Dengan mengucap puji syukur kehadirat Allah SWT, hanya berkat limpahan rahmat
dan hidayah-Nya, akhirnya kami dapat menyelesaikan laporan penelitian tindakan kelas yang
berjudul “Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Metode Outdoor PKn untuk
Menciptakan Suasana Belajar Menyenangkan dan Menumbuhkan Motivasi Belajar pada
Mata Pelajaran PKn Siswa Kelas VIII SMP Muhammadiyah Kota Kediri Tahun Pelajaran
2009/2010” ini dengan lancar.
Laporan penelitian tindakan kelas ini dapat dipakai sebagai bahan bacaan di
perpustakaan sekolah dan juga dapat dipakai sebagai bahan kajian ayau bahan perbandingan
dalam pembuatan laporan penelitian lainnya bagi teman sejawat demi peningkatan mutu
pembelajaran.
Dalam proses penyelesaian penulisan laporan penelitia ini, kami dapat mendapat
banyak bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu ucapan terimakasih kami sampaikan dengan
tulus dan sedalam-dalamnya kepada semua pihak yang telah banyak membantu sehingga
penelitian ini selesai, antara lain Bapak Kepala Sekolah, rekan-rekan kolaborator penelitian,
segenap dewan guru SMP Muhammadiyah Kota Kediri dan semua pihak yang tidak dapat
kami sebutkan satu persatu.
Kami menyadari bahwa masih banyak kelemahan atau kekurangan dalam laporan
penelitian ini, untuk itu demi kesempurnaannya, sangat kami harapakan adanya saran atau
kritik yang bersifat membangun.

Kediri, Nopember 2009

PENELITI
ABSTRAK
Sumiyatun, S.Pd 2009.
“Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Metode Outdoor
PKn Untuk Menciptakan Suasana Belajar Menyenangkan dan Menumbuhkan
Motivasi Belajar pada Mata Pelajaran PKn Siswa Kelas VIII SMP Muhammadiyah
Kota Kediri Tahu Pelajaran 2009/2010”
Kata Kunci

: Model Kooperatif, Metode Outdoor PKn.

Proses belajar mengajar hendaknya senantiasa memperhatikan segala aspek yang ikut
mempengaruhi keberhasilan dari proses pembelajaran itu sendiri, salah satu diantaranya yag
tidak boleh dianggap remeh adalah asoek suasana dalam kegiatan belajar yang dilakukan
siswa. Seorang pendidik dituntut untuk senantiasa mampu menjadikan kondisi pembelajaran
yang menyenangkan, sehingga tidak menimbulkan kebosanan atau kejenuhan dalam proses
belajar mengajar. Dengan kondisi yang demikian diharapkan akan dapat membawa dampak
positif terhadap perkembangan motivasi belajar bagi para siswa. Untuk mewujudkan hal
tersebut perlu diupayakan penggunaan model dan metode pembelajaran yang efektif.
Sehubungan dengan hal tersebut diatas, maka permasalahan yang ingin dikaji dalam
penelitian tindakan ini adalah : a). Bagaimanakah efektifitas penggunaan model pembelajaran
kooperatif metode outdoor PKn dalam upaya menciptakan suasana belajar yang
menyenangkan pada siswa kelas VIII SMP Muhammadiyah Kota Kediri tahun pelajaran
2009/2010 ?, b). Apakah penerapan model pembelajaran kooperatif metode outdoor PKn
dapat meningkatkan motivasi belajar pada mata pelajaran PKn siswa kelas VIII SMP
Muhammadiyah Kota Kediri tahun pelajaran 2009/2010 ?
Tujuan penelitian tindakan ini adalah untuk mengetahuo efektifitas penggunaan model
pembelajran kooperatif metode outdoor PKn dalam upaya menciptakan suasana belajar
menyenangkan dan menumbuhkan motivasi belajar pada mata pelajaran PKn siswa kelas
VIII SMP Muhammadiyah Kota Kediri tahun pelajaran 2009/2010.
Sasaran penelitian ini adalah semua siswa kelas VIII C SMP Muhammadiyah Kota
Kediri pada semester ganjil tahun pelajaran 2009/2010.
Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan (action research) sebanyak tiga siklus.
Setiap siklus terdiri dari empat tahap : rencana, kegiatan dan pengamatan, refleksi, dan refisi.
Data yang diperoleh berupa lembar observasi kegiatan belajar mengajar dan hasil angket
siswa.
Dari hasil analisis data dapat diketahui bahwa pada akhir tindakan (siklus III), hampir
seluruh siswa (96%) menyatakan sangat menyenangi model model pembelajran yang
digunakan guru, sedangkann 94% dari seluruh siswa menyatakan bahwa mereka merasa lebih
termotivasi untuk belajar PKn setelah digunakannya metode outdoor PKn dalam proses
pembelajaran.
Kesimpulan yang dapat diambil dari hasil penelitian ini adalah bahwa penerapan
model pembelajaran kooperatif metode outdoor PKn dapat menciptakan suasan belajar
menyenangkan dan menumbuhkan motivasi belajar pada mata pelajaran ekonomi siswa kelas
VIII SMP Muhammadiyah Kota Kediri tahun pelajaran 2009/2010.
DAFTAR ISI
Halaman
Halaman Judul ...............................................................................................................

i

Halaman Pengesahan .....................................................................................................

ii

Kata Pengantar ...............................................................................................................

iii

Abstrak ...........................................................................................................................

iv

Daftar Isi ........................................................................................................................

v

Daftar Tabel dan Grafik .................................................................................................

vi

BAB I

PENDAHULUAN .................................................................................

1

A. Latar Belakang .................................................................................

1

B. Rumusan Masalah ............................................................................

3

C. Tujuan Penelitian .............................................................................

3

D. Manfaat Penelitian ...........................................................................

3

E. Batasan Masalah ..............................................................................

4

KAJIAN PUSTAKA .............................................................................

5

A. Definisi Pembelajaran ......................................................................

5

B. Model Pembelajaran ........................................................................

5

C. Model Pembelajaran Kooperatif ......................................................

7

D. Metode Outdoor PKn .......................................................................

9

E. Motivasi Belajar ...............................................................................

10

F. Karakteristik Mata Pelajaran PKn ...................................................

12

BAB II

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian ......................................................................

13

B. Setting, Waktu, dan Subyek Penelitian ...........................................

14

C. Instrumen Penelitian ........................................................................

15

D. Metode Pengumpulan Data .............................................................

15
E. Teknik Analisis Data .......................................................................

15

F. Perencanaan Tindakan .....................................................................

16

LAPORAN HASIL PENELITIAN ........................................................

18

A. Analisis Data Penelitian Persiklus ...................................................

18

B. Pembahasan .....................................................................................

25

KESIMPULAN DAN SARAN .............................................................

30

A. Kesimpulan ......................................................................................

30

B. Saran ................................................................................................

30

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................

31

BAB IV

BAB V

LAMPIRAN – LAMPIRAN
DAFTAR TABEL DAN GRAFIK

Halaman

Tabel 3.1

:

Data Tim Peneliti .......................................................................

14

Tabel 4.1

:

Hasil Observasi aktifitas kelompok siklus I ..............................

19

Tabel 4.2

:

Hasil Angket Siklus I .................................................................

19

Tabel 4.3

:

Hasil Observasi aktifitas kelompok siklus II .............................

21

Tabel 4.4

:

Hasil Angket Siklus II ................................................................

21

Tabel 4.5

:

Hasil Observasi aktifitas kelompok siklus III ............................

23

Tabel 4.6

:

Hasil Angket Siklus III ...............................................................

23

Tabel 4.7

:

Rekapitulasi Hasil Observasi Siklus I, II, III .............................

26

Tabel 4.8

:

Rekapitulasi Hasil Angket Siklus I, II, III ..................................

27

Grafik 1

:

Peningkatan Hasil Pembelajaran ................................................

27
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Hampir selama beberapa generasi proses pendidikan yang kita jalankan
ternyata tidak lebih dari sekedar pengalihan informasi dari guru kepada siswa secara
sepihak. Anak didik dibebani dengan berbagai arus informasi yang bersifat vertikal,
tanpa diberikan keleluasaan untuk berkreasi dan melepaskan segenap kemampuan
berpikir mereka secara mandiri. Proses pendidikan yang terjadi dalam sekolahsekolah tanpa disadari tidak lagi mencerminkan upaya membebaskan anak didik dari
ketidakberdayaan, melainkan justru menjadi alat yang membelenggu kreatifitas dan
kebebasan.
Sekolah-sekolah kita selama ini hanya menerjemahkan pendidikan sebagai
sekedar transfer of knowledge yang dimiliki guru kepada siswa. Model pendidikan
yang demikian hanya membebani siswa dengan hapalan-hapalan teori maupun rumusrumus, sekedar untuk bisa menjawab soal-soal ujian, tetapi seringkali tidak sanggup
menerjemahkan ke dalam realitas sosial.
Berkaitan dengan permasalahan diatas, maka seorang guru hendaknya pandaipandai melihat situasi dan kondisi belajar siswa, hal ini berkaitan erat dengan
kemampuan menciptakan kreatifitas dan inovasi model pembelajaran yang diterapkan.
Sehubungan dengan hal tersebut, maka pengemasan model pembelajaran secara
tradisional (teacher centred) sudah sepatutnya ditinggalkan. Hal ini disebabkan
pembelajaran secara tradisional menyebabkan proses pembelajaran menjadi monoton
dan tidak bermakna bagi siswa sehingga mengakibatkan siswa cepat bosan, jenuh dan
pada akhirnya tidak menyenangi mata pelajaran yang diberikan.
Sebagai upaya menjadikan pembelajaran PKn menjadi bermakna, maka proses
pembelajaran harus dapat memberikan kesempatan bagi siswa untuk mengekspresikan
segala kreatifitasnya (student centred) sehingga situasi belajar yang menyenangkan
dapat diciptakan serta siswa dapat menikmati proses belajarnya.
Untuk lebih memotivasi siswa dan belajarnya lebih bermakna, maka siswa
dapat dibawa ke situasi nyata atau situasi keseharian, sehingga mereka dapat
merasakan kegunaan mata pelajaran PKn bagi dirinya. Kegiatan diluar kelas (Ourdoor
PKn) dapat mengurangi kejenuhan siswa didalam kelas. Model pembelajaran Outdoor
PKn tersebut memerlukan partisipasi aktif dari siswa. Untuk itu perlu ada metode
yang dimaksud adalah metode pembelajaran kooperatif. Pembelajaran kooperatif
adalah suatu pengajaran yang melibatkan siswa bekerja ke dalam kelompok-kelompok
untuk menetapkan tujuan bersama. Pembelajaran kooperatif lebih menekankan
interaksi antar siswa. Dari sini diharapkan siswa akan dapat secara bebas
mengekspresikan kreasi dan inovasi dalam proses pemecahan masalah yang dihadapi
dalam proses belajarnya.
Berdasarkan uraian permasalahan sebagaimana tersebut diatas, maka peneliti
ingin mencoba melakukan penelitian tindakan keals dengan mengambil judul
“Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Metode Outdoor PKn

Untuk

Menciptakan Suasan Belajar Menyenangkan dan Menumbuhkan Motivasi Belajar
Pada Mata Pelajaran Pkn Siswa Kelas VIII SMP Muhammadiyah Kota Kediri Tahun
Pelajaran 2009/2010”.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian permasalahan sebagaimana tersebut diatas, maka masalah
dalam penelitian ini dapat kami rumuskan sebagai berikut :
1.

Bagaimanakah efektifitas model pembelajran kooperatif metode Outdoor PKn
dalam menciptakan suasana belajara menyenangkan pada siswa kelas VIII
SMP Muhammadiyah Kota Kediri Tahun Pelajaran 2009/2010 ?

2.

Apakah penerapan model pembelajran kooperatif metode Outdoor PKn dapat
meningkatkan motivasi belajar pada mata pelajaran PKn siswa kelas VIII SMP
Muhammadiyah Kota Kediri Tahun Pelajaran 2009/2010 ?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rukusan masalah diatas, maka penelitian ini bertujuan :
1.

Untuk mengetahuo efektifitas model pembelajaran kooperatif metode Outdoor
PKn dalam upaya menciptakan suasan belajar menyenangkan pada siswa kelas
VIII SMP Muhammadiyah Kota Kediri Tahun Pelajaran 2009/2010.

2.

Untuk mengetahui apakah penerapan model pembelajaran kooperatif metode
Outdoor PKn dapat meningkatkann motivasi belajar pada mata pelajaran PKn
siswa kelas VIII SMP Muhammadiyah Kota Kediri Tahun Pelajaran
2009/2010.

D. Manfaat Penelitian
Dengan penelitian ini, maka diharapkan akan dapat membawa manfaat
khususnya bagi siswa, antara lain :
1.

Sabagai salahnsaatu cara mengurangi kebosanan dan kejenuhan dalam
pembelajaran PKn.

2.

Untuk mengetahui kegunaan mata pelajaran PKn dalam kehidupan sehari-hari.

3.

Sebagai sarana berlatih siswa dalam memecahkan masalah secara bersamasama.

E. Batasan Masalah
Agar permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini tidak biasa, serta adanya
keterbatasan waktu, maka perlu adanya pembatasn masalah sebagai berikut :
1.

Pokok bahasan yang dipakai adalah pada kompetensi dasar “Mendistribusikan
Perilaku PKn : Masyarakat, Bangsa, dan Negara”

2.

Sasaran penelitian ini hanya dikenakan pada siswa kelas VIII SMP
Muhammadiyah Kota Kediri Tahun Pelajaran 2009/2010.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

A. Definisi Pembelajaran
Pasal 1 Undang-undang No. 20 Tahun 2000 tentang pendidikan nasional
menyebutkan bahwa pembalajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan
pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar.
Sedangkan menurut Sutomo (1993:68) mengemukakan bahwa pembelajaran
adalah proses pengelolaan lingkungan seseorang uang sengaja dilakukan sehingga
memungkinkan dia belajar untuk melakukan atau mempertunjukan tingkah laku
tertentu pula. Seadngkan belajra adalah suatu proses yang menyebabkan perubahan
tingkah laku yang bukan disebabkan oleh proses pertumbuhan yang bersifat fisik,
tetrapi perubahan dalam kebiasaan, kecakapan, bertambah daya pikir, sikap dan lainlain. (Sutomo. 1993:120).
Jadi pembelajaran adlah proses yang disengaja yang melibatkan peserta didik
atau siswa denga pendidik pada suatu lingkunagan belajar sehingga menyebakan
siswa belajaran untuk melakukan kegiatan pada situasui tertentu.

B. Model Pembelajaran
Istilah model pembelajaran dibedakan dari istilah strategi, metode atau prinsip
pembelajaran. Istilah model pembelajaran mempunyai empat ciri khusus yang tidak
dimiliki oleh strategi atau mtode tertentu, yaitu rasional teoritik yang ligi yang disusun
oleh penciptanya, tujuan pembelajaran yang akan dicapai, tingkah laku pengajar yang
diperlukan agar model tersebut dapat memberikan hasil dan lingkungan belajar yang
diperlukan agar tujuan pembelajaran itu dapat tercapai.
Istilah model pembelajaran meliputi pendekatan suatu model pembelajaran
yang luas dan menyeluruh. Contohnya pada model pembelajaran berdasarkan masalah,
kelompok-kelompok kecil berkerjasama memecahkan suatu masalah yang telah
disepakati oleh siswa dan guru. Ketika guru dan siswa menerapkan model tersebut,
seringkali siswa menggunakan bermacam-macam keterampilan, prosedur pemecahan
masalahm dan berpikir kritis.
Model pembelajaran diklasifikasikan menurut :
1. Tujuan pembelajaran.
2. Pola urutannya.
3. Sifat lingkungan belajar.
Pengklasifikasian berdasarkan tujuan terdapat pada model pengajaran
langsung. Sedangkan yang dimaksud dengan pola urutan (sintaks) dari suatu model
pembelajaran adalah pola yang menggambarkan urutan alur tahap-tahap keseluruhan
yang pada umumnya disertai dengan serangkaian kegiatan-kegiatan pembelajaran.
Sintaks (pola urutan) dari suatu model pembelajran tertentu menunjukan dengan jelas
kegiatan-kegiatan apa yang harus dilakukan guru dan siswa. Sintaks memiliki
komponen0komponen yang sama. Contohnya, setiap model pembelajaran diawali
dengan upaya menarik perhatian siswa dan memotivasi siswa agar terlibat dalam
proses pembelajaran. Setiap model pembelajaran diakhiri dengan tahap menutup
pelajaran yang didalamnya meliputi kegiatan menerangkan pokok-pokok materi
pembelajaran.
Tahap-tahap model pembelajaran membutuhkan sistem pengelolahan dan
lingkungan belajar yang sedikit berbeda. Misalnya, pada model pembelajaran
kooperatif memerlukan lingkungan belajar yang fleksibel, seperti tersedia meja dan
kursi yang mudah dipindahkan. Pada model pembelajaran diskudi, para siswa duduk
di bangku yang disusun secara melingkar atau seperti tapal kuda, sedangkan pada
model pembelajaran langsung, siswa duduk berhadap-hadapan dengan gurunya.

C. Model Pembelajaran Kooperatif
Pembelajaran kooperatif adalah proses pembelajaran yang melibatkan siswa
untuk bekerja dalam kelompok-kelompok kecil, siswa belajar dan bekerjasama untuk
mencapai pengalaman belajar yang optimal, baik pengalaman individu maupun
kelompok. )Johnson, 1991).
Sependapat

dengan

pernyataan

tersebut,

Setyaningsih

(2001:8)

mengemukakan bahwa metode pembelajaran kooperatif memusatkan aktivitas di
kelas pada siswa dengan cara pengelompokan siswa bekerjasama dalam proses
pembelajaran.
Dari dua pendapat diatas, maka dapat disimpulkan bahwa pembelajaran
kooperatif memiliki tiga karakteristik, yaitu adanya kelompok, aktifitas belajar dan
berkerjasam, dan pengalaman belajar.
Dalam pembelajaran kooperatif siswa tidak hanya sebagai objek belajar tetapi
menjadi subjek belajar karena merekan dpat berkreasi secara maksimal dalam proses
pembelajaran. Dalam pembelajaran ini pula siswa dapat saling menerapkan normanorma yang menunjang pencapaian hasil belajar yang tinggi. (Nur, 1994:4).
Pembelajaran kooperatif mempunyai unsur sebagaimana yang disampaikan
Johnson, Johnson dan Smitt dalam Felder (1994:2) sebagai berikut :
1. Ketergantungan Positif
Anggota kelompok harus saling tergantung untuk mencapai tujuan. Jika
ada anggota yang gagal mengerjakan tugasnya maka setiap anggota harus
menerima konsekuensinya.
2. Kemampuan Individual
Seluruh siswa dalam satu kelompok memiliki tanggung jawab melakukan
pekerjaannya dan menguasai seluruh bahan untuk dipelajari.
3. Promosi Tatap Muka Interaktif
Meskipun beberapa kelompok kerja dibagi-bagikan dna dilakukan tiap
individu, beberapa diantaranya harus dilakukan secara interaktif, anggota
kelompok saling memberikan timbal balik.
4. Manfaat dari Penggabungan Keahlian yang Tepat
Siswa didorong dan dibantu untuk mengembangkan dna mempraktekkan
pembangunan

kepercayaan,

kepemimpinan,

pembuatan

keputusan,

komunikasi dan konflik manajemen keahlian.
5. Kelompok Proses
Anggota kelompok mengatur kelompok, secara periodik, menilai apa yang
mereka

lakukan

dengan

baik

sebagai

sebuah

kelompok

dan

mengidentifikasi perubahan uang akan mereka lakukan agar fungsi mereka
lebih efektif di waktu selanjutnya.

Berdasarkan unsur-unsur dalam pembelajaran kooperatif, Johnson, Johnson
dalam Wahyunu (2001:10) menyebutkan peranan guru dalam pembelajaran kooperatif
sebagai berikut :
1. Menentukan objek pembelajaran.
2. Membuat keputusan menempatkan siswa dalam kelompok-kelompok
belajar sebelum pembelajaran dimulai.
3. Menerangkan tugas dan tujuan akhir pada siswa.
4. Menguasai kelompok belajar dan menyediakan keperluan tugas.
5. Mengevalusi prestasi siwa dan membantu dengan cara mendiskusikan cara
kerjasama.

Pembelajaran kooperatif akan terlaksana dengan baik jika siswa memiliki
keterampilan-keterampilan kooperatif. Keterampilan-keterampilan kooperatif yang
perlu dimiliki siswa seperti diungkapkan Nur (1996:25) adalah keterampilan yang
menggunakan kesepakatan, menghargai kontribusi, mengambil giliran dan berbagi
tugas, berada dalam kelompok dan tugas, mendorong partisipasi, menyelesaikan tugas
tepat waktunya, mengatasi gangguan, dan menghormati perbedaan individu.
Pembelajaran kooperatif mempunyai tiga tujuan penting, yaitu :
1. Hasil Belajar Akademik
2. Penerimaan terhadap keragaman
3. Pengembangan keterampilan sosial

D. Pembelajaran Kooperatif Model Outdoor PKn
Pembelajaran PKn diluar (Outdoor Mathematics) adalah kegiatanpembelajaran
yang sebagian waktunya dilaksanakan diluar kelas, sedangkan sebagian waktu yang
lain digunakan untuk penyelesaian tugas di dalam kelas.
Pembelajaran mata pelajaran PKn yang dilakukan di luar kelas dapat
membantu siswa dalam memahami konsep-konsep PKn, siswa tidak hanya diberi
objek-objek informasi, tetapi siswa mengamati, bereksperimen dan melakukan
observasi objek-objek yang dipelajari, sehingga dapat merasakan dan mengetahui
manfaat apa yng dipelajarinya. Kemudian guru melakukan idealisasi, abstraksi dan
generalisasi objek kedalam suatu pengertian sesuai dengan ruang lingkup
pembelajaran PKn.
Kegiatan pembelajaran PKn di luar kelas jika dikemas secara baik akan sangat
menarik minat siswa, karena siswa tidak hanya mendengar dan menerima informasi
dari guru, tetapi siswa berbuat sesuatu untuk memahami konsep-konsep atau bahkan
menemukan prinsip-prinsip yang dipelajarinya, sehingga kesan yang tertanam di
kognitif siswa lebih baik. Kegiatan ini akan semakin bermakna jika dilaksanakan
melalui kelompok-kelompok kecil dengan maksud siswa akan dapat berkomunikasi
dengan siswa yng lain dan akan terjadi proses sosialisasi. Dalam proses sosialisasi,
siswa dapat saling memberi dan menerima gagasan, saling menghargai pendapat satu
dengan yang lain dan secara bersama-sama mencapai suatu tujuan pembelajaran.
Dalam kegiatan pembelajaran PKn di luar keals, guru berperan sebagai
fasilitator, sehingga kegiatan tidak didominasi oleh guru, tetapi justru siswalah yang
banyak bekerja untuk memahami suatu konsep dan menemukan hubungan yang nyata
antara teori-teori yang diterima dengan realitas kehidupan sosial.

E. Motivasi Belajar
Menurut Usman (2000:28) motivasi adalah suatu proses untuk menggerakkan
motif-motif menjadi perbuatan atau tingkah laku untuk memenuhi kebutuhan dan
mancapai tujuan, atau keadaan dan kesiapan dalam diri individu yang mendorong
tingkah lakunya untuk berbuat sesuatu dalam mencapai tujuan tertentu.
Hal tersebut sesua dengan apa yang diungkapkan oekh Nur (2001:3) bahwa
siswa yang termotivasi dalam belajar sesuatu akan menggunakan proses kognitif yang
lebih tnggu dalam mempelajari materi itu, sehingga siswa itu akan menyerap dna
mengendapkan materi itu dengan lebih baik.
Jadi motivasi adalah suatu kondisi yang mendorong seseorang untuk berbuat
sesuatu dalam mencapai tujuan tertentu.
Adapun macam-macam Motivasi adalah sebagai berikut :
a.

Motivasi Intristik
Jenis motivasi ini timbul sebagai akibat dari dalam individu, apakah
karena adanya ajakan, suruhan, atau paksaan dari orang lain sehingga
dengan kondisi yang demikian akhirnya ia mau melakukan sesuatu atau
belajar (Usman, 2000:29).
Sedangkan menurut Djamarah (2002:115), motivasi intrisik adalah
motif-motif yang menjadi aktif atau berfungsinya tidak perlu dirangsang
dari luar, karena dalam setiap diri individu sudah ada dorongan untuk
melakukan sesuatu.
Menurut Winata (dalam Erriniati, 1994:105) ada beberapa strategi
dalam mengajar untuk membangun motivasi intrisik. Strategi tersebut
adalah sebagai berikut :
1. Mengaitkan tujuan belajar dengan tujuan siswa.
2. Memberikan kebebasan dalam memperluas materi pelajaran
sebatas yang pokok.
3. Memberikan banyak waktu ekstra bagi siswa untuk mengerjakan
tugas dan memanfaatkan sumber belajar di sekolah.
4. Sesekali memberikan penghargaan pada siswa atas pekerjaanya.
5. Meminta siswa untuk menjelaskan hasil pekerjaannya.
Seseorang yang memiliki motivasi intrisik dalam dirinya maka
secara sadar akan melakukan suatu kegiatan yang tidak memerlukan
motivasi dari luar dirinya.

b.

Motivasi Ekstrinsik
Jenis motivasi ini timbul sebagai akibat pengaruh dari luar individu,
apakah karena adanya ajakan, suruhan, atau paksaan dari orang lain
sehingga dengan kondisi yang demikian akhirnya ia mau melakukan
sesuatu atau belajar. Misalnya seseorang mau belajar karena ia disuruh
oleh orang tuanya agar mendapat peringkat pertama dikelasnya (Usman,
2000:29).
Sedangkan menurut Djamarah (20002:117), motivasi ekstrinsik
adalah kebalikan dari motivasi intrinsik. Motivasi ekstrinsik adalah motifmotif yang aktif dan berfungsi karena adanya perangsang dari luar.

F. Karakteristik Mata Pelajaran PKn
Setiap mata pelajaran memiliki karakteristik tertentu, baik dari aspek
kompetensi yang ingin dicapai maupun dari aspek materi yang dipelajari dalam
rangka menunjang tercapainya kompetensi. Ditinjau dari aspek kompetensi yang ingin
dicapai, mata pelajaran PKn memiliki beberapa karakteristik antara lain (1). PKn
merupakan perpaduan dari beberapa disiplin ilmu sosial, (2). Materi bagian PKn
terdiri atas sejumlah konsep, prinsip, dan tema yang berkenaan dengan hakekat
kehidupan manusia sebagai makhluk sosial (Homo Socious), (3). Kajian PKn
dikembangkan

melalui

tiga

pendekatan

utama,

interdicpliner-approach, dan multidicipliner approach.

yaitu

functional-approach,
Pendekatan fungsional digunakan apabila materi kajian lebih dominan sebagai
kajian dari salah satu disiplin ilmu sosial, dalam hal ini disiplin-disiplin ilmisosial
yang lain berperan sebagai penunjang dalam kajian materi tersebut. Pendekatan
interdisipliner digunakan apabila materi kajian betul-betul menampilkan karakter
yang dalam pengkajiannya memerlukan keterpadua dari sejumlah disiplin ilmu sosial.
Pendekatan

multidisipliner

digunakan

apabila

materi

kajian

memerlukan

pendeskripsian yang melibatkan keterpaduan antar/lintas kelompok ilmu, yaitu ilmu
alamiah (Natural Science) dan humaniora.
Materi PKn senantiasa berkenan dengan fenomena dinamika sosial, budaya
dan ekonomi yang menjadi bagian integral dalam kehidupan masyarakat dari waktu
ke waktu dan dari tempat ke tempat, baik dalam skala kelompok masyarakat, lokal,
nasional, regional maupun global.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian
Penelitian ini termasuk jenis penelitian tindakan (action research) atau disebut
juga Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian ini juga termasuk penelitian
deskriptif, sebab menggambarkan bagaimana suatu teknik pembelajaran diterapkan
dan bagaimana hasil yang diinginkan dapat tercapai. Jenis penelitian ini adalah
penelitian tindakan kolaboratif, dimana seorang guru sebagai peneliti, dibantu oleh
beberapa rekan guru yang lain sebagai kolaborator. Dalam penelitian ini kehadiran
peneliti sebagai guru di kelas sbagai pengajar tetap dan dilakukan seperti biasa,
sehingga siswa tidak tahu kalau diteliti. Dengan cara ini diharapkan dapat diperoleh
data yang valid. Penelitian ini menggunakan model penelitian tindakan dari Kemiis
dan Taggart yaitu berbentuk spiral dari siklus yang satu ke siklus yang berikutnya.
Adapun alur PTK yang dimaksudkan adalah sebagai berikut :

Refleksi

Siklus 1

Tindakan /
Observasi

Refleksi

Siklus 2

Tindakan /
Observasi

Refleksi
Tindakan /
Observasi

Siklus 3
Penjelasan alur diatas adalah :
1.

Rancangan/rencana awal, sebelum mengadakan penelitian, peneliti
menyusun rumusan masalah, tujuan dan membuat rencana tindakan,
termasuk

di

dalamnya

instrumen

penelitian

dan

perangkat

pembelajaran.
2.

Kegiatan dan pengamatan, meliputi tindakan yang dilakukan oleh
peneliti sebagai upaya membangun pemahaman konsep siswa serta
mengamati hasil atau dampak dari diterapkannya model pembelajaran
metode Outdoor PKn.

3.

Refleksi, peneliti mengkaji, melihat dan mempertimbangkan hasil atau
dampak dari tindakan yang dilakukan berdasarkan lembar pengamatan
yang diisi oleh pengamat.

4.

Rancangan/rencana yang direvisi, berdasarkan hasil refleksi dari
pengamat membuat rancangan yang direvisi untuk dilaksanakan pada
siklus berikutnya.

B.

Setting, Waktu dan Subyek Penelitian
Penelitian ini dilakukan di SMP Muhammadiyah Kota Kediri dengan objek
penelitian siswa kelas VIII C pada semester ganjil tahun pelajaran 2006/2007,
tepatnya pada bulam September-Oktober 2006.
Subyek dalam penelitian ini adalah guru mata pelajaran PKn SMP
Muhammadiyah Kota Kediri. Adapun subyek penelitian selengkapnya tercantum
dalam tabel berikut.

Tabel 3.1 : Subyek Penelitian
NO.
1.
2.
3.

NAMA

JABATAN

TUGAS

Sumiyatun, S.Pd

Guru PKn SMP Muhammadiyah

Peneliti

Drs. M. Bashori

Kolaborator

Fina, S.Pd

Kolaborator
C.

Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari :
1.

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Yaitu merupakan perangkat pembelajaran yang digunakan sebagai
pedoman guru dalam proses pembelajaran dan disusun untuk tiap siklus.
Masing-masing RPP berisi kompetensi dasar, indikator pencapaian hasil
belajar, tujuan pembelajaran, dan kegiatan pembelajaran.

2.

Lembar Kerja Siswa
Lembar kerja siswa ini digunakan untuk membantu proses
pengumpulan data penelitian.

3.

Lembar Observasi
Lembar observasi digunakan kolaborator untuk memperoleh data
mengenai kondisi belajar siswa selama mengikuti proses pembelajaran.

4.

Angket Siswa
Angket siswa digunakan untuk memperoleh data mengenai pendapat
atu tnggapan siswa yang berkaitan dengan proses pembelajaran melalui
pembelajaran model Outdoor PKn.

D.

Metode Pengumpulan Data
Data-data dalam penelitian ini diperoleh melalui observasi pengolahan model
pembelajaran kooperatif metode Outdoor PKn, observasi aktivitas siswa dan guru
serta angket siswa.

E.

Teknik Analisis Data
Untuk mengetahui keefektifan suatu metode dalam kegiatan pembelajaran
perlu diadakan analisis data. Pada penelitian ini menggunakan teknik analisis
deskriptif kualitatif, yaitu suatu metode penelitian yang bersifat menggambarkan
kenyataan atau fakta sesuai dengan data yang diperoleh dengan tujuan untuk
mengetahui

kondisi

belajar/akfifitas

siswa

selama

berlangsungnya

proses

pembelajaran yang mana datanya dapat diperoleh dari hasil observasi, dan juga
untuk memperoleh respon siswa berupa pendapat atau tanggapan terhadap kegiatan
pembelajaran kooperatif model Outdoor PKn yang mana datanya dapat diperoleh
dari angket siswa.
F.

Perencanaan Tindakan
1. Tahap Pendahuluan
i)

Menyusun Rencana Pembelajaran

ii)

Menyiapkan Lembar Kerja Siswa

iii)

Menyiapkan

instrumen

monitoring,

yaitu

instrumen

pengamatan

pembelajaran guru dan siswa
iv)

Menyiapkan angket siswa

v)

Menyiapkan kelompok yang dibentuk dari gabungan siswa-siswa yang
memiliki kemampuan tinggi, sedang dan rendah

vi)

Melakukan sosialisasi kepada siswa tentang penerapan pembelajaran
kooperatif metode Outdoor PKn

vii)

Menyiapkan tujuan dan memotivasi siswa

2. Tahap Pelaksanaan
i)

Menyajikan informasi melalui kegiatan pembelajaran kooperatif metode
Outdoor PKn

ii)

Membimbing kelompok-kelompok bekerja dan belajar

iii)

Selama berlangsungnya proses belajar model Outdoor PKn aktifitas
setiap anggota dalam setiap kelompok diamati oleh kolaborator

iv)

Memberi

angket

siswa

tentang

kegiatan

pembelajaran

melalui

pengamatan penggunaan model Outdoor PKn pada siklus I
v)

Melakukan refleksi

vi)

Menyusun strategi pembelajaran pada siklus II berdasarkan refleksi
siklus I

vii)

Melakukan kegiatan pembelajaran kooperatif model Outdoor PKn pada
siklus II

viii)

Melakukan observasi terhadap aktifitas setiap anggota dalam setiap
kelompok oleh kolaborator pada siklus II

ix)

Memberi

angket

siswa

tentang

kegiatan

pembelajaran

melalui

pengamatan penggunaan model Outdoor PKn pada siklus II
x)

Melakukan refleksi

xi)

Menyusun strategi pembelajaran pada siklus III berdasarkan refleksi
siklus I dan siklus II
xii)

Melakukan kegiatan pembelajaran kooperatif model Outdoor PKn pada
siklus III

xiii)

Melakukan observasi terhadap aktifitas setiap anggota dalam setiap
kelompok oleh kolaborator pada siklus III

xiv)

Memberi

angket

siswa

tentang

kegiatan

pembelajaran

pengamatan penggunaan model Outdoor PKn pada siklus III
xv)

Melakukan refleksi

melalui
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pada bagian ini akan diuraikan hasil penelitian dan pembahasannya dari kelas
yang menjadi objek penelitian. Hasil penelitian yang disajikan meliputi hasil observasi
konfisi belajar siswa yang tercemin pada aktifitas setiap anggota dalam setiap kelompok
pada saat mengikuti proses pembelajaran kooperatif model Outdoor PKn dan hasil angket
siswa pada setiap siklus.
A.

Analisis Data Penelitian Persiklus
1. Siklus I
a. Tahap Perencanaan
Pada tahap ini peneliti mempersiapkan perangkat pembelajaran yang
terdiri dari rencana pelaksanaan pembelajaran RPP, Lembar Kerja Siswa,
Lembar Observasi, dan angket siswa serta alat-alat lain yang mendukung
proses pembelajaran kooperatif model Outdoor PKn.
b. Tahap Kegiatan dan Pelaksanaan
Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar untuk siklus I dilaksanakan
pada pekan pertama dan kedua bulan Oktober 2009 di kelas VIII C SMP
Muhammadiyah Kota Kediri semester ganjil tahun pelajaran 2009/2010
dengan jumlah siswa 44 siswa. Dalam hal ini peneliti bertindak sebagai guru.
Adapun

proses

pembelajaran

mengacu

pada

rencana

pelaksanaan

pembelajaran yang telah dipersiapkan. Pengamatan (observasi) dilaksanakan
bersamaan dengan pelaksanaan pembelajaran model Outdoor PKn bersamasama dengan beberapa guru sebagai kolaborator.
Adapun hasil pengamatan kolaborator terhadap kondisi belajar siswa
selama berlangsungnya proses pembelajaran model Outdoor PKn dan hasil
angket siswa yang diberikan pada akhir siklus I disajikan dalam masingmasing tabel sebagai berikut :
Tabel 4.1

: Hasil pengamatan kolaborator terhadap aktifitas kelompok

selama berlangsungnya proses pembelajaran siklus I

No.

Aspek aktifitas setiap kelompok selama

Deskripsi Nilai

Pembelajaran kooperatif model Outdoor
PKn
1.

Kebergantungan positif

Cukup

2.

Interaksi antar anggota kelompok

Cukup

3.

Tanggungjawab perorangan

Kurang

4.

Kemampuan bekerjasama

Cukup

5.

Proses kelompok

Cukup

Tabel 4.2

: Hasil angket siswa siklus I

No.
1.

Pertanyaan
Apakah
kooperatif

Jawaban

pembelajaran
model

Ya

74 %

Tidak

26 %

Ya

72 %

Tidak

27 %

Outdoor

PKn menyenangkan ?
2.

Persentase

Apakah anda merasa lebih
termotivasi untuk belajar PKn
setelah digunakannya metode
pembelajaran

kooperatif

model Outdoor PKn ?

Dari kedua tabel diatas dapat dijelaskan bahwa dengan menerapkan
pembelajaran kooperatif model Outdoor PKn menunjukan bahwa pada siklus
pertama, pencapaian aspek-aspek aktifitas kelompok : kebergantungan positif,
interaksi, kerjasam dan proses kelompok sudah cukup baik (walaupun belum
maksimal), tetapi khusus aspek tanggung jawab perorangan masih kurang.
Hal ini disebabkan karena siswa masih merasa baru atau belum pernah
mengalami proses pembelajaran kooperatif model Outdoor PKn, sehingga
kurang memahami penjelasan mengenai aspek tanggungjawab perorangan
dalam setiap kelompok. Sedangkan dari hasil angket dapat diketahui bahwa
siswa yang menyenang pembelajaran kooperatif model Outdoor PKn dan
merasa termotivasi untuk belajar PKn juga sudah cukup baik, walaupun
belum memuaskan.

2. Siklus II
a. Tahap Perencanaan
Pada tahap ini peneliti mempersiapkan perangkat pembelajaran yang
terdiri dari rencana pelaksanaan pembelajaran, Lembar Kerja Siswa, Lembar
Observasi, dan angket siswa serta alat-alat lain yang mendukung proses
pembelajaran kooperatif model Outdoor PKn.
b. Tahap Kegiatan dan Pelaksanaan
Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar untuk siklus II dilaksanakan
pada pekan ketiga dan keempat bulan Oktober 2009 di kelas VIII C SMP
Muhammadiyah Kota Kediri semester ganjil tahun pelajaran 2009/2010
dengan jumlah siswa 44 siswa. Dalam hal ini peneliti bertindak sebagai guru.
Adapun

proses

pembelajaran

mengacu

pada

rencana

pelaksanaan

pembelajaran yang telah dipersiapkan. Pengamatan (observasi) dilaksanakan
bersamaan dengan pelaksanaan pembelajaran model Outdoor PKn bersamasama dengan beberapa guru sebagai kolaborator.
Adapun hasil pengamatan kolaborator terhadap kondisi belajar siswa
selama berlangsungnya proses pembelajaran model Outdoor PKn dan hasil
angket siswa yang diberikan pada akhir siklus II disajikan dalam masingmasing tabel sebagai berikut :
Tabel 4.3

: Hasil pengamatan kolaborator terhadap aktifitas kelompok

selama berlangsungnya proses pembelajaran siklus II

No.

Aspek aktifitas setiap kelompok selama

Deskripsi Nilai

Pembelajaran kooperatif model Outdoor
PKn
1.

Kebergantungan positif

Baik

2.

Interaksi antar anggota kelompok

Baik

3.

Tanggungjawab perorangan

4.

Kemampuan bekerjasama

Baik

5.

Proses kelompok

Baik

Tabel 4.4

: Hasil angket siswa siklus II

No.
1.

Pertanyaan
Apakah
kooperatif

Jawaban

pembelajaran
model

Persentase

Ya

82 %

Tidak

18 %

Ya

85 %

Tidak

15 %

Outdoor

PKn menyenangkan ?
2.

Cukup

Apakah anda merasa lebih
termotivasi untuk belajar PKn
setelah digunakannya metode
pembelajaran

kooperatif

model Outdoor PKn ?

Dari kedua tabel diatas dapat dijelaskan bahwa dengan menerapkan
pembelajaran kooperatif model Outdoor PKn menunjukan bahwa pada siklus
kedua, secara klasikal rata-rata pencapaian aspek-aspek aktifitas kelompok
(kebergantungan positif, interaksi, tanggungjawab perorangan, kerjasama
dan proses kelompok) mengalami peningkatan dibandingkan hasil pada
siklus I. Hal ini disebabkan karena siswa sudah mulai dapat memahami
penjelasan mengenai model Outdoor PKn, ditambah pula penggunaan
strategi guru sehingga kekurangan pada siklus I tidak terulang pada siklus II.
Demikian pula hasil angket siklus II, persentase siswa yang menyenangi
pembelajaran kooperatif mode Outdoor PKn dan merasa termotivasi untuk
belajar PKn juga mengalami peningkatan. Akan tetapi menurut peneliti,
secara umu hasil pada siklus II masih belum dapat dikatakan maksimal.

3. Siklus III
a. Tahap Perencanaan
Pada tahap ini peneliti mempersiapkan perangkat pembelajaran yang
terdiri dari rencana pelaksanaan pembelajaran, Lembar Kerja Siswa, Lembar
Observasi, dan angket siswa serta alat-alat lain yang mendukung proses
pembelajaran kooperatif model Outdoor PKn.
b. Tahap Kegiatan dan Pelaksanaan
Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar untuk siklus III dilaksanakan
pada pekan pertama dan kedua bulan Nopember 2009 di kelas VIII C SMP
Muhammadiyah Kota Kediri semester ganjil tahun pelajaran 2009/2010
dengan jumlah siswa 44 siswa. Dalam hal ini peneliti bertindak sebagai guru.
Adapun

proses

pembelajaran

mengacu

pada

rencana

pelaksanaan

pembelajaran yang telah dipersiapkan. Pengamatan (observasi) dilaksanakan
bersamaan dengan pelaksanaan pembelajaran model Outdoor PKn bersamasama dengan beberapa guru sebagai kolaborator.
Adapun hasil pengamatan kolaborator terhadap kondisi belajar siswa
selama berlangsungnya proses pembelajaran model Outdoor PKn dan hasil
angket siswa yang diberikan pada akhir siklus III disajikan dalam masingmasing tabel sebagai berikut :

Tabel 4.5

: Hasil pengamatan kolaborator terhadap aktifitas kelompok

selama berlangsungnya proses pembelajaran siklus III
No.

Aspek aktifitas setiap kelompok selama

Deskripsi Nilai

Pembelajaran kooperatif model Outdoor
PKn
1.

Kebergantungan positif

2.

Interaksi antar anggota kelompok

3.

Tanggungjawab perorangan

4.

Kemampuan bekerjasama

Sangat Baik

5.

Proses kelompok

Sangat Baik

Tabel 4.6

Pertanyaan
Apakah
kooperatif

Baik

Jawaban

pembelajaran
model

Persentase

Ya

96 %

Tidak

4%

Ya

94 %

Tidak

6%

Outdoor

PKn menyenangkan ?
2.

Sangat Baik

: Hasil angket siswa siklus III

No.
1.

Baik

Apakah anda merasa lebih
termotivasi untuk belajar PKn
setelah digunakannya metode
pembelajaran

kooperatif

model Outdoor PKn ?

Dari kedua tabel diatas dapat dijelaskan bahwa dengan menerapkan
pembelajaran kooperatif model Outdoor PKn menunjukan bahwa pada siklus
kedua, secara klasikal rata-rata pencapaian aspek-aspek aktifitas kelompok
(kebergantungan positif, interaksi, tanggungjawab perorangan, kerjasama
dan proses kelompok) mengalami peningkatan dibandingkan hasil pada
siklus II. Hal ini disebabkan karena siswa sudah semakin terbiasa dalam
mengikuti pembelajaran kooperatif model Outdoor PKn, sehingga siswa
sudah semakin paham dan mengerti tentang metode pembelajaran yang
digunakan, serta adanya perbaikan mengenai strategi yang digunakan guru
agar kekurangan pada siklus I dan siklus II tidak terulang pada siklus III.
Demikian pula hasil angket III yang menunjukan bahwa hampir semua siswa
merasa senang dan sangat termotivasi untuk belajar ekonomi setelah
diterapkannya model Outdoor PKn dalam proses pembelajaran. Jadi menurut
pandangan peneliti, hasil yang dicapai pada siklus III sudah merupakan
pencapaian yang maksimal.

c. Refleksi
Pada tahap ini akan dikaji apa yng telah terlaksana dengan baik
maupun yang masih kurang baik dalam proses pembelajaran model Outdoor
PKn. Dari data-data yang telah diperoleh dapat diuraikam sebagai berikut :
1.

Selama proses pembelajaran, guru telah melaksanakan semua
pembelajaran dengan baik. Meskipun ada beberapa aspek yang belum
sempurna, tetapi persentase pelaksanaannya untuk masing-masing
aspek cukup besar.

2.

Berdasarkan data hasil pengamatan diketahui bahwa dalam mengikuti
kegiatan pembelajaran kooperatif model Outdoor PKn, secara
bertahap siswa mampu meningkatkan aspek-aspek aktifitas dalam
kelompok, sehingga sebagian besar siswa merasakan suasana belajar
yang lebih menyenangkan, serta berdampak positif terhadap
peningkatan motivasi belajar pada mata pelajaran PKn.

3.

Kekurangan pada siklus sebelumnya sudah mengalami perbaikan,
sehingga pencapaian pada siklus berikutnya mengalami peningkatan.

4.

Pencapaian hasil pada siklus III menunjukan bahwa pembelajaran
kooperatif model Outdoor PKn mampu membawa dampak yang
positif dalam upaya menciptakan suasana belajar yang menyenangkan
dan dapat menumbuhkan motivasi belajar siswa khususnya pada mata
pelajaran PKn.

d. Revisi Pelaksanaan
Pada siklus III guru twlah melaksanakan pembelajaran melalui
pembelajaran model Outdoot PKn dengan baik, dan melihat dari aspek
aktifitas setiap kelompok serta hasil angket siswa, pelaksanaan proses
pembelajaran juga sudah berjalan dengan baik. Dengan demikian tidak
diperlukan revisi terlalu banyak, tetapi yang perlu diperhatikan untuk
tindakan selanjutnya adalah memaksimalkan dan mempertahankan apa yang
telah ada dengan tujuan agar pada pelaksanaan proses pembelajaran melalui
metode pembelajaran kooperatif model Outdoor PKn pada waktu-waktu
berikutnya dapat ditingkatkan mutu pembelajarannya sehingga tujuan
pembelajarannya dapat tercapai.

B.

Pembahasan
1. Kondisi Belajar Siswa
Kondisi belajar siswa yang dimaksudkan adalah kondisi atau keadaan
selama berlangsungnya proses pembelajaran kooperatif model Outdoor PKn
yang meliputi aspek-aspek aktifitas setiap siswa dalam setiap kelompok.
Hasil observasi selama kegiatan dalam proses pembelajaran kooperatif
model Outdoor PKn selama tiga siklus disajikan dalam tabel berikut :

Tabel 4.7
No.

: Rekapitulasi data hasil observasi Siklus I, II, III .

Aspek aktifitas setiap kelompok

Deskripsi

selama pembelajaran kooperatif

Nilai

model Outdoor PKn

1.
2.
3.
4.
5.

Siklus I

Siklus II

Siklus III

Kebergantungan Positif

Cukup

Baik

Sangat Baik

Interaksi antar anggota kelompok

Cukup

Baik

Sangat Baik

Tanggungjawab perorangan

Kurang

Cukup

Baik

Kemampuan bekerjasama

Cukup

Baik

Sangat Baik

Proses kelompok

Cukup

Baik

Sangat Baik

Dari tabel diatas, tampak bahwa pada siklus I secara klasikal, pencapaian
aspek-aspek aktifitas kelompok rata-rata cukup, tetapi masih kurang untuk
pencapaian aspek tanggung jawab perorangan. Hal ini disebabkan karena siswa
masih merasa baru atau belum pernah mengalai proses pembelajaran kooperatif
model Outdoor PKn, sehingga kurang begitu memahami penjelasan tentang
aspek-aspek aktifitas kelompok terutama aspek tanggung jawab perorangan
dalam setiap kelompok.
Setelah dilakukannya perbaikan-perbaikan terhadap kekurangan pada silus I,
maka pencapaian pada siklus II mengalami peningkatan yang signifikan. Hal ini
dibuktikan oleh adanya peningkatan dalam aspek-aspek aktifitas kelompok,
walaupun masih belum optimal.
Dengan menggunakan strategi berdasarkan kekurangan pada siklus I dan II,
maka pada siklus III dapat diperoleh tingkat pencapaian aspek-aspek aktifitas
kelompok secara maksimal.

2. Suasana dan Motivasi Belajar Siswa
Dari hasil angket siswa yang diberikan pada setiap akhir siklus, diperoleh
data yang berupa pendapat atau tanggapan siswa terhadap penerapan metode
pembelajaran kooperatif model Outdoor PKn seperti pada tabel berikut :
Tabel 4.8
No.
1.

: Rekapitulasi data hasil angket siswa pada siklus I, II, dan III .

Pertanyaan

Siklus

I

Siklus

II

Siklus

III

Apakah

Ya

74 %

Ya

82 %

Ya

96 %

Tidak

26 %

Tidak

18 %

Tidak

4%

Ya

72 %

Ya

85 %

Ya

94 %

Tidak

28 %

Tidak

15 %

Tidak

6%

pembelajaran
kooperatif model
Outdoor PKn
menyenangkan ?

2.

Apakah Anda
merasa lebih
termotivasi untuk
belajar PKn setelah
digunakannya
metode
pembelajaran
kooperatif model
Outfoor PKn ?
Untuk lebih jelasnya, peningkatan yang terjadi mulai siklus I, II, dan III
dapat ditunjukan oleh grafik berikut :

Tabel 4.9

: Rekapitulasi data hasil angket siswa pada siklus I, II, dan III .

120
100
80
Siklus I

60

Siklus II
Siklus III

40
20
0
Suasana Menyenangkan

Termotivasi Belajar

Dari tabel diatas dapat dijelaskan bahwa dengan menerapkannpembelajaran
koperatif model Outdoor PKn menunjukan bahwa pada siklus pertama secara
klasikal, diketahui rata-rata persentase siswa yang menyenangi pembelajaran
model Outdoor PKn dan merasa termotivasi untuk belajara PKn sudah cukup
baik, walaupun belum memuaskan.
Pada siklus II, dengan menggunakan strategi lain dan tidak mengulangi
kekurangan pada siklus I, dapat diperoleh peningkatan. Akan tetapi secara umum,
menurut pandangan peneliti, pencapaian hasil pada siklus II ini masih belum
dapat dikatakan maksimal.
Selanjutnya, dengan menggunakan strategi baru berdasarkan kekurangan
pada siklus I dan II, maka hasil yang dicapai pada siklus III mengalami
peningkatan yang signifikan, atau dapat memberikan gambaran bahwa melalui
pembelajaran kooperatif model Outdoor PKn, hampir semua siswa menyatakan
bahwa mereka merasakan suasana belajar menyenangkan (96%) dan lebih
termotivasi untuk belajar PKn (94%).
3. Kemampuan Guru dalam Mengelola Pembelajaran
Berdasarkan analisis data, diperoleh pencapaian aspek aspek aktifitas siswa
dalam setiap kelompok pembelajaran kooperatif model Outdoor PKn dalam
setiap siklus mengalami peningkatan. Hal ini berdampak positi terhadap suasana
dan tingkat motivasi belajar siswa, yaitu dapat ditunjukan dengan adanya
persentase pada setiap siklus yang terus mengalami peningkatan.

4. Aktifitas Guru dan Siswa dalam Pembelajaran
Berdasarkan analisis data dari hasil observasi oleh kolaborator, diperoleh
bahwa aspek-aspek aktifitas siswa ddalam setiap kelompok pada proses
pembelajaran kooperatif model Outdoor PKn paling dominan adalah terjadinya
interaksi anggota dalam setiap kelompok, kerjasama dan proses kelompok,
disamping aspek kebergantungan positif dan bertanggungjawab perorangan yang
juga termasuk kategori baik. Jadi dapat dikatakan bahwa sikap atau respon siswa
dalam proses pembelajaran kooperatif model Outdoor PKn dapat dikategorikan
aktif.
Sedangakan untuk aktifitas guru, selama pembelajaran telah melaksanakan
langkah-langkah pembelajaran melalui model Outdoor PKn dengan baik. Hal ini
terlihat dari aktifitas guru yang muncul diantaranya aktifitas menjelaskan,
membimbing dan berssama-sama dengan kolaborator mengamati siswa dalam
kegiatan setiap kelompok dalam proses pemecahan masalah.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisi data dan pembahasannya, maka dapat diambil
suatu kesimpulan sebagai berikut :
1. Metode pembelajaran kooperatif model Outdoor PKn memiliki dampak
positif dalam menciptakan suasana belajar yang menyenangkan, hal ini
ditunjukan dengan hasil angket siswa pada akhir siklus III, yaitu
sebanyak 96% dari seluruh siswa menyatakan sangat menyenangi
model pembelajaran yang digunakan guru.
2. Penerapan metode pembelajaran kooperatif model Outdoor PKn dapar
menumbuhkan motivasi belajar siswa, hal ini ditunjukan dengan
datahasil angket pada akhir siklus III, yaitu 94% dari seluruh siswa
menyatakan lebih termotivasi untuk belajar mata pelajaran PKn setelah
mengikuti pembelajaran dengan model Outdoor PKn.

B. Saran
1. Untuk melaksanakan metode pembelajaran kooperatif model Outdoor
PKn hendaknya dipersiapkan secara matang, serta sesuai dengan topik
atau kompetensi dasar sehingga dapat diperoleh hasil yang optimal.
2. Dalam rangka menciptakan suasana belajar yang menyenangkan dan
menumbuhkan motivasi belajar siswa serta proses pembelajaran lebih
bermakna bagi siswa, guru hendaknya lebih kreatif dan inovatif dalam
menggunakan berbagai metode dan model pembelajaran.
DAFTAR PUSTAKA

Nur, Muhammad. 1996. Pembelajaran Kooperatif. Surabaya. Universitas Negeri Surabaya.
Wahyuni, Dwi. 2001. Studi Tentang Pembelajaran Kooperatif. Malang: Program Sarjana
Universitas Negeri Malang.
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1994. Petunjuk Pelaksanaan Proses Belajar
Mengajar, Jakarta. Balai Pustaka.
Djamarah, Syaiful Bahri. 2000. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineksa Cipta.
hAdi. Sutrisno. 1981. Metode Research. Yayasan Penerbitan Fakulearning Togetheras
Psikologi Universitas Gajah Mada. Yogyakarta.
Kemmis, S. Dan Mc. Tanggart, R. 1998. The Action Research Planner. Victoria Dearcin
University Press.
Rustiyah, N.K. 1991. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Bina Aksara
Soetomo, 1993. Dasar-dasar Interaksi Belajar Mengajar. Surabaya Usaha Nasional
LAMPIRAN-LAMPIRAN
DAFTAR NAMA SISWA KELAS VIII C
SMP MUHAMMADIYAH KOTA KEDIRI TP. 2009/2010
(SASARAN PENELITIAN)
No.

No. Induk

1

6024

2

NAMA

No.

No. Induk

NAMA

AGENG PRASETYO

23

6221

MASKUR AFANDI

6112

AGUNG LUKMAN HAKIM

24

6222

MOH. EKSAN FIRDAUS

3

6025

AGUNG SETIAWAN

25

6048

NINA MAHARANI

4

6113

AGUS SUBIYANTO

26

6049

NOVIA ANDRIANI

5

5984

ALLEK RIDDUWAN

27

6009

NUR KHASANAH

6

5986

AVIDA KUSUMANINGRUM

28

6010

NUZULIA APRILIANA P

7

6160

BAGUS PRAYOGO

29

6233

ROSEPTIAN PRATAMA D

8

6161

DIAN NATALIA

30

6184

SATRYA WAHYUNINGSIH

9

6078

DONY IRAWAN

31

6100

SIGIT EKO WALUYO

10

6124

DWI SRI NINGSIH

32

6101

SOFI ARISONA

11

6079

DWI TEGUH PRASETYO

33

6234

SRI AJENG PUSPITA SARI

12

6080

DWI WAHYU AGUSTIN

34

6185

SRI RAHAYU

13

6997

EDI NUR ROFIK

35

6062

SRI ENDANG MUJIATI

14

6081

EKA PURWONO

36

6017

SRI WIDOWATI

15

6209

EKO MUSTAKIM

37

6018

SUKISNO

16

6125

ELVINDA ROZIANA DEWI

38

6148

TITIK RAHAYU

17

5998

ELA MARIANA

39

6149

TITIS TRI WAHYUNINGSIH

18

6210

ENI PUTRI RATNA SARI

40

6021

TRI WAHYU LESTARI

19

6036

ERIK AGUS WIBOWO

41

6022

TRI YULIANI

20

6037

IIS WANDIYA

42

6023

YUYUN ANGGRAENI TAMI A.

21

6136

KARTIKA LORANTINA

43

6065

YOPIE SUBIANTORO

22

6137

KHOIRUL MUSLIMIN

44

6067

ZAKARIA CANDRA
LEMBAR OBSERVASI AKTIFITAS KELOMPOK BELAJAR
SISWA SELAMA TINDAKAN TIAP SIKLUS
PENELITI TINDAKAN KELAS

“PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN
KOOPERATIF METODE OUTDOOR PKn UNTUK
MENCIPTAKAN SUASANA BELAJAR
MENYENANGKAN DAN MENUMBUHKAN
MOTIVASI BELAJAR PADA MATA PELAJARAN PKn
SISWA KELAS VIII C SMP MUHAMMADIYAH KOTA
KEDIRI TAHUN PELAJARAN 2009/2010”

SIKLUS

: ............................................

Tanggal pelaksanaan

: ............................................

No.

Aspek aktifitas setiap kelompok selama proses

Deskripsi Nilai

pembelajaran
1

Kebergantungan Positif

...............

2

Interaksi Antar Anggota Kelompok

...............

3

Tanggungjawab Perorangan

...............

4

Kemampuan Bekerjasama

...............

5

Proses Kelompok

...............

Kediri, .............................
Pengamat I

Pengamat II

.................................

......................................

NIP. .........................

NIP. .............................
DAFTAR PERTANYAAN ANGKET SISWA
PENELITI TINDAKAN KELAS DENGAN JUDUL :
“PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF METODE
OUTDOOR

PKn

UNTUK

MENCIPTAKAN

SUASANA

BELAJAR

MENYENANGKAN DAN MENUMBUHKAN MOTIVASI BELAJAR
PADA

MATA

PELAJARAN

PKn

SISWA

KELAS

VIII

SMP

MUHAMMADIYAH KOTA KEDIRI TAHUN PELAJARAN 2009/2010”

JAWABLAH PERTANYAAN-PERTANYAAN BERIKUT SESUAI DENGAN YANG
ANDA ALAMI SELAMA MENGIKUTI PEMBELAJARAN MATA PELAJARAN PKn
MELALUI PENGGUNAAN MODEL KOOPERATIF METODE OUTDOOR PKn !

1. Menurut pendapat Anda, bagaimana suasana belajar yang Anda rasakan selama
mengikuti pembelajaran mata pelajaran PKn melalui penggunaan metode Outdoor
PKn ?
a. Menyenangkan
b. Tidak menyenangkan

2. Setelah Anda mengikuti pembelajaran mata pelajaran PKn melalui penggunaan
metode Outdoor PKn, Apakah motivasi anda untuk belajar mata pelajaran ekonomi
menjadi bertambah (meningkat) ?
a. Ya
b. Tidak berpengaruh

Contenu connexe

Tendances

Artikel ptk (Penelitian tinddakan Kelas) SMA Kimia
Artikel ptk (Penelitian tinddakan Kelas) SMA KimiaArtikel ptk (Penelitian tinddakan Kelas) SMA Kimia
Artikel ptk (Penelitian tinddakan Kelas) SMA KimiaM Wahyudi Haidar
 
Modul plpg PTK KIMIA
Modul plpg PTK KIMIAModul plpg PTK KIMIA
Modul plpg PTK KIMIAEKO SUPRIYADI
 
Penelitian Tindakan Kelas - Perkembangan PTK
Penelitian Tindakan Kelas - Perkembangan PTKPenelitian Tindakan Kelas - Perkembangan PTK
Penelitian Tindakan Kelas - Perkembangan PTKHaristian Sahroni Putra
 
Ptk jumanah ctl pkn bab iii iv v 6 april 2016
Ptk jumanah ctl pkn bab iii iv v 6 april 2016Ptk jumanah ctl pkn bab iii iv v 6 april 2016
Ptk jumanah ctl pkn bab iii iv v 6 april 2016Heri Triyono
 
Materi kuliah ptk
Materi kuliah ptkMateri kuliah ptk
Materi kuliah ptkfadlum
 
Objek dalam Penelitian Tindakan Kelas - smst VI
Objek dalam Penelitian Tindakan Kelas - smst VIObjek dalam Penelitian Tindakan Kelas - smst VI
Objek dalam Penelitian Tindakan Kelas - smst VIQonita Aliyatunnuha
 
Penelitian Tindakan Kelas - Pengertian dan Ruang Lingkup PTK
Penelitian Tindakan Kelas -  Pengertian dan Ruang Lingkup PTKPenelitian Tindakan Kelas -  Pengertian dan Ruang Lingkup PTK
Penelitian Tindakan Kelas - Pengertian dan Ruang Lingkup PTKHaristian Sahroni Putra
 
Penelitian Tindakan Kelas
Penelitian Tindakan KelasPenelitian Tindakan Kelas
Penelitian Tindakan KelasImam Mawardi
 
Teori penelitian tindakan-kelas sd
Teori penelitian tindakan-kelas sdTeori penelitian tindakan-kelas sd
Teori penelitian tindakan-kelas sdeli priyatna laidan
 
Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
Penelitian Tindakan Kelas (PTK)Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
Penelitian Tindakan Kelas (PTK)reditayuke
 
Contoh ptk
Contoh ptkContoh ptk
Contoh ptktonyvery
 
Contoh ptk
Contoh ptkContoh ptk
Contoh ptkohasmart
 
Resume UAS - Pembelajaran Inovatif smst V thn 2019
Resume UAS - Pembelajaran Inovatif smst V thn 2019Resume UAS - Pembelajaran Inovatif smst V thn 2019
Resume UAS - Pembelajaran Inovatif smst V thn 2019Qonita Aliyatunnuha
 
Bahan presentasi ptk
Bahan presentasi ptkBahan presentasi ptk
Bahan presentasi ptkrayon30
 
PLPG BK 2011: Penelitian Tindakan Bimbingan Konseling (PTBK)
PLPG BK 2011: Penelitian Tindakan Bimbingan Konseling (PTBK)PLPG BK 2011: Penelitian Tindakan Bimbingan Konseling (PTBK)
PLPG BK 2011: Penelitian Tindakan Bimbingan Konseling (PTBK)Richard Anderson
 
Konsep teori dan contoh PTK
Konsep teori dan contoh PTKKonsep teori dan contoh PTK
Konsep teori dan contoh PTKAida Dwi Astuti
 

Tendances (20)

Artikel ptk (Penelitian tinddakan Kelas) SMA Kimia
Artikel ptk (Penelitian tinddakan Kelas) SMA KimiaArtikel ptk (Penelitian tinddakan Kelas) SMA Kimia
Artikel ptk (Penelitian tinddakan Kelas) SMA Kimia
 
Modul plpg PTK KIMIA
Modul plpg PTK KIMIAModul plpg PTK KIMIA
Modul plpg PTK KIMIA
 
Penelitian Tindakan Kelas - Perkembangan PTK
Penelitian Tindakan Kelas - Perkembangan PTKPenelitian Tindakan Kelas - Perkembangan PTK
Penelitian Tindakan Kelas - Perkembangan PTK
 
Konsep dasar ptk
Konsep dasar ptkKonsep dasar ptk
Konsep dasar ptk
 
Ptk jumanah ctl pkn bab iii iv v 6 april 2016
Ptk jumanah ctl pkn bab iii iv v 6 april 2016Ptk jumanah ctl pkn bab iii iv v 6 april 2016
Ptk jumanah ctl pkn bab iii iv v 6 april 2016
 
Materi kuliah ptk
Materi kuliah ptkMateri kuliah ptk
Materi kuliah ptk
 
PTK penelitian tindakan kelas
PTK penelitian tindakan kelasPTK penelitian tindakan kelas
PTK penelitian tindakan kelas
 
Objek dalam Penelitian Tindakan Kelas - smst VI
Objek dalam Penelitian Tindakan Kelas - smst VIObjek dalam Penelitian Tindakan Kelas - smst VI
Objek dalam Penelitian Tindakan Kelas - smst VI
 
Penelitian Tindakan Kelas - Pengertian dan Ruang Lingkup PTK
Penelitian Tindakan Kelas -  Pengertian dan Ruang Lingkup PTKPenelitian Tindakan Kelas -  Pengertian dan Ruang Lingkup PTK
Penelitian Tindakan Kelas - Pengertian dan Ruang Lingkup PTK
 
Penelitian Tindakan Kelas
Penelitian Tindakan KelasPenelitian Tindakan Kelas
Penelitian Tindakan Kelas
 
Teori penelitian tindakan-kelas sd
Teori penelitian tindakan-kelas sdTeori penelitian tindakan-kelas sd
Teori penelitian tindakan-kelas sd
 
Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
Penelitian Tindakan Kelas (PTK)Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
 
Contoh ptk
Contoh ptkContoh ptk
Contoh ptk
 
Contoh ptk
Contoh ptkContoh ptk
Contoh ptk
 
Ptk akuntansi
Ptk akuntansiPtk akuntansi
Ptk akuntansi
 
Resume UAS - Pembelajaran Inovatif smst V thn 2019
Resume UAS - Pembelajaran Inovatif smst V thn 2019Resume UAS - Pembelajaran Inovatif smst V thn 2019
Resume UAS - Pembelajaran Inovatif smst V thn 2019
 
2kgfxe4yc3holy8s91u3
2kgfxe4yc3holy8s91u32kgfxe4yc3holy8s91u3
2kgfxe4yc3holy8s91u3
 
Bahan presentasi ptk
Bahan presentasi ptkBahan presentasi ptk
Bahan presentasi ptk
 
PLPG BK 2011: Penelitian Tindakan Bimbingan Konseling (PTBK)
PLPG BK 2011: Penelitian Tindakan Bimbingan Konseling (PTBK)PLPG BK 2011: Penelitian Tindakan Bimbingan Konseling (PTBK)
PLPG BK 2011: Penelitian Tindakan Bimbingan Konseling (PTBK)
 
Konsep teori dan contoh PTK
Konsep teori dan contoh PTKKonsep teori dan contoh PTK
Konsep teori dan contoh PTK
 

En vedette

Karya Tulis Ilmiah (Rahma Mahmudah)
Karya Tulis Ilmiah (Rahma Mahmudah)Karya Tulis Ilmiah (Rahma Mahmudah)
Karya Tulis Ilmiah (Rahma Mahmudah)Rahma Mahmudah
 
PPKn 8 Membina kesadaran berkonstitusi
PPKn 8 Membina kesadaran berkonstitusiPPKn 8 Membina kesadaran berkonstitusi
PPKn 8 Membina kesadaran berkonstitusiJajang Sulaeman
 
MANUSIA dan KEADILAN
MANUSIA dan KEADILANMANUSIA dan KEADILAN
MANUSIA dan KEADILANfay Rafida
 
Judul judul kti tentang ekonomi
Judul judul kti tentang ekonomiJudul judul kti tentang ekonomi
Judul judul kti tentang ekonomiYasirecin Yasir
 
Kooperatif tipe inside outside circle dan kemampuan komunikasi
Kooperatif tipe inside outside circle dan kemampuan komunikasiKooperatif tipe inside outside circle dan kemampuan komunikasi
Kooperatif tipe inside outside circle dan kemampuan komunikasiUlfah Faoziyah
 
Presentasi best practice sri wahyuningsih
Presentasi best practice sri wahyuningsihPresentasi best practice sri wahyuningsih
Presentasi best practice sri wahyuningsihSri Wahyu
 
Karya tulis ilmiah menuju profesionalitas penyuluh agama
Karya tulis ilmiah menuju profesionalitas penyuluh agamaKarya tulis ilmiah menuju profesionalitas penyuluh agama
Karya tulis ilmiah menuju profesionalitas penyuluh agamaFirman Nugraha
 
Makalah PKn - Hak Asasi Manusia
Makalah PKn - Hak Asasi ManusiaMakalah PKn - Hak Asasi Manusia
Makalah PKn - Hak Asasi Manusiayuliansafa
 
Makalah HAK ASASI MANUSIA
Makalah HAK ASASI MANUSIA Makalah HAK ASASI MANUSIA
Makalah HAK ASASI MANUSIA salsa moyara
 
Rpp 1 seni budaya seni rupa kelas 7 smp kurikulum 2013
Rpp 1 seni budaya seni rupa kelas 7 smp kurikulum 2013Rpp 1 seni budaya seni rupa kelas 7 smp kurikulum 2013
Rpp 1 seni budaya seni rupa kelas 7 smp kurikulum 2013Om Photrot
 
Latihan Soal Ujian Sekolah PKn Kelas IX Tahun 2014
Latihan Soal Ujian Sekolah PKn Kelas IX Tahun 2014 Latihan Soal Ujian Sekolah PKn Kelas IX Tahun 2014
Latihan Soal Ujian Sekolah PKn Kelas IX Tahun 2014 IWAN SUKMA NURICHT
 
KTI Upaya Menaggulangi Dampak Negatif Gadget pada Proses Belajar
KTI Upaya Menaggulangi Dampak Negatif Gadget pada Proses BelajarKTI Upaya Menaggulangi Dampak Negatif Gadget pada Proses Belajar
KTI Upaya Menaggulangi Dampak Negatif Gadget pada Proses BelajarDwi Anita
 

En vedette (20)

Karya ilmiah PKN
Karya ilmiah PKNKarya ilmiah PKN
Karya ilmiah PKN
 
Karya Tulis Ilmiah (Rahma Mahmudah)
Karya Tulis Ilmiah (Rahma Mahmudah)Karya Tulis Ilmiah (Rahma Mahmudah)
Karya Tulis Ilmiah (Rahma Mahmudah)
 
Karya tulis ilmiah (Complete)
Karya tulis ilmiah (Complete)Karya tulis ilmiah (Complete)
Karya tulis ilmiah (Complete)
 
181116213 makalah-ham-keadilan
181116213 makalah-ham-keadilan181116213 makalah-ham-keadilan
181116213 makalah-ham-keadilan
 
PPKn 8 Membina kesadaran berkonstitusi
PPKn 8 Membina kesadaran berkonstitusiPPKn 8 Membina kesadaran berkonstitusi
PPKn 8 Membina kesadaran berkonstitusi
 
Bagian i jadi (1)
Bagian i jadi (1)Bagian i jadi (1)
Bagian i jadi (1)
 
MANUSIA dan KEADILAN
MANUSIA dan KEADILANMANUSIA dan KEADILAN
MANUSIA dan KEADILAN
 
Judul judul kti tentang ekonomi
Judul judul kti tentang ekonomiJudul judul kti tentang ekonomi
Judul judul kti tentang ekonomi
 
Kooperatif tipe inside outside circle dan kemampuan komunikasi
Kooperatif tipe inside outside circle dan kemampuan komunikasiKooperatif tipe inside outside circle dan kemampuan komunikasi
Kooperatif tipe inside outside circle dan kemampuan komunikasi
 
Karya ilmiah smp (new)
Karya ilmiah smp (new)Karya ilmiah smp (new)
Karya ilmiah smp (new)
 
Presentasi best practice sri wahyuningsih
Presentasi best practice sri wahyuningsihPresentasi best practice sri wahyuningsih
Presentasi best practice sri wahyuningsih
 
Skripsi final
Skripsi finalSkripsi final
Skripsi final
 
Karya tulis ilmiah menuju profesionalitas penyuluh agama
Karya tulis ilmiah menuju profesionalitas penyuluh agamaKarya tulis ilmiah menuju profesionalitas penyuluh agama
Karya tulis ilmiah menuju profesionalitas penyuluh agama
 
Makalah PKn - Hak Asasi Manusia
Makalah PKn - Hak Asasi ManusiaMakalah PKn - Hak Asasi Manusia
Makalah PKn - Hak Asasi Manusia
 
Karya ilmiah
Karya ilmiah Karya ilmiah
Karya ilmiah
 
Makalah HAK ASASI MANUSIA
Makalah HAK ASASI MANUSIA Makalah HAK ASASI MANUSIA
Makalah HAK ASASI MANUSIA
 
Rpp 1 seni budaya seni rupa kelas 7 smp kurikulum 2013
Rpp 1 seni budaya seni rupa kelas 7 smp kurikulum 2013Rpp 1 seni budaya seni rupa kelas 7 smp kurikulum 2013
Rpp 1 seni budaya seni rupa kelas 7 smp kurikulum 2013
 
Latihan Soal Ujian Sekolah PKn Kelas IX Tahun 2014
Latihan Soal Ujian Sekolah PKn Kelas IX Tahun 2014 Latihan Soal Ujian Sekolah PKn Kelas IX Tahun 2014
Latihan Soal Ujian Sekolah PKn Kelas IX Tahun 2014
 
KTI Upaya Menaggulangi Dampak Negatif Gadget pada Proses Belajar
KTI Upaya Menaggulangi Dampak Negatif Gadget pada Proses BelajarKTI Upaya Menaggulangi Dampak Negatif Gadget pada Proses Belajar
KTI Upaya Menaggulangi Dampak Negatif Gadget pada Proses Belajar
 
8 bab vi lingkungan maritim
8 bab vi lingkungan maritim8 bab vi lingkungan maritim
8 bab vi lingkungan maritim
 

Similaire à Karya ilmiah bu sumi 1

Karya ilmiah bu sumi 2
Karya ilmiah bu sumi 2Karya ilmiah bu sumi 2
Karya ilmiah bu sumi 2Fahma Bepee
 
Proposal PKL III TA 2014/2015
Proposal PKL III TA 2014/2015Proposal PKL III TA 2014/2015
Proposal PKL III TA 2014/2015Muliadin Forester
 
Modul pembelajaran model simulasi
Modul pembelajaran model simulasiModul pembelajaran model simulasi
Modul pembelajaran model simulasiMohammad Syafa'at
 
Modul pembelajaran model simulasi
Modul pembelajaran model simulasiModul pembelajaran model simulasi
Modul pembelajaran model simulasiMohammad Syafa'at
 
PPT YULIANA NDRURU.pptx
PPT YULIANA NDRURU.pptxPPT YULIANA NDRURU.pptx
PPT YULIANA NDRURU.pptxGABerkatLaSe
 
Laporan pts & ptk total
Laporan pts & ptk totalLaporan pts & ptk total
Laporan pts & ptk totalHeldy Eriston
 
Makalah media pembelajaran dan tik kel2
Makalah media pembelajaran dan tik kel2Makalah media pembelajaran dan tik kel2
Makalah media pembelajaran dan tik kel2Lara Mayangsari
 
Modul pembelajaran model CAI Simulasi
Modul pembelajaran model CAI SimulasiModul pembelajaran model CAI Simulasi
Modul pembelajaran model CAI Simulasijufri_JC
 
Panduan Pelaksanaan Lesson Study
Panduan Pelaksanaan Lesson StudyPanduan Pelaksanaan Lesson Study
Panduan Pelaksanaan Lesson Studyhaikal
 
Laporan ppl biology
Laporan ppl biologyLaporan ppl biology
Laporan ppl biologymaman1453
 
LAPORAN BEST PRACTICE bu maria revisi.pdf
LAPORAN BEST PRACTICE bu maria revisi.pdfLAPORAN BEST PRACTICE bu maria revisi.pdf
LAPORAN BEST PRACTICE bu maria revisi.pdfOroOpoopo
 
Kepala perpustakaan
Kepala perpustakaanKepala perpustakaan
Kepala perpustakaanadolf13
 
8.3 MODUL AJAR MENGOPERASIKAN APLIKASI PENGOLAH ANGKA-SPREADSHEET.pdf
8.3 MODUL AJAR MENGOPERASIKAN APLIKASI PENGOLAH ANGKA-SPREADSHEET.pdf8.3 MODUL AJAR MENGOPERASIKAN APLIKASI PENGOLAH ANGKA-SPREADSHEET.pdf
8.3 MODUL AJAR MENGOPERASIKAN APLIKASI PENGOLAH ANGKA-SPREADSHEET.pdfekofatwa68
 
Perkembangan Kepribadian
Perkembangan KepribadianPerkembangan Kepribadian
Perkembangan Kepribadianpjj_kemenkes
 

Similaire à Karya ilmiah bu sumi 1 (20)

Karya ilmiah bu sumi 2
Karya ilmiah bu sumi 2Karya ilmiah bu sumi 2
Karya ilmiah bu sumi 2
 
Laporan pkm
Laporan pkmLaporan pkm
Laporan pkm
 
0. daftar isi gi
0. daftar isi gi0. daftar isi gi
0. daftar isi gi
 
Laporan pkp yun diniati
Laporan pkp yun diniatiLaporan pkp yun diniati
Laporan pkp yun diniati
 
Proposal PKL III TA 2014/2015
Proposal PKL III TA 2014/2015Proposal PKL III TA 2014/2015
Proposal PKL III TA 2014/2015
 
Modul pembelajaran model simulasi
Modul pembelajaran model simulasiModul pembelajaran model simulasi
Modul pembelajaran model simulasi
 
Modul pembelajaran model simulasi
Modul pembelajaran model simulasiModul pembelajaran model simulasi
Modul pembelajaran model simulasi
 
PPT YULIANA NDRURU.pptx
PPT YULIANA NDRURU.pptxPPT YULIANA NDRURU.pptx
PPT YULIANA NDRURU.pptx
 
Laporan pts & ptk total
Laporan pts & ptk totalLaporan pts & ptk total
Laporan pts & ptk total
 
Makalah media pembelajaran dan tik kel2
Makalah media pembelajaran dan tik kel2Makalah media pembelajaran dan tik kel2
Makalah media pembelajaran dan tik kel2
 
Laporan pkp 2013 revisi
Laporan pkp 2013 revisiLaporan pkp 2013 revisi
Laporan pkp 2013 revisi
 
Modul pembelajaran model CAI Simulasi
Modul pembelajaran model CAI SimulasiModul pembelajaran model CAI Simulasi
Modul pembelajaran model CAI Simulasi
 
Panduan Pelaksanaan Lesson Study
Panduan Pelaksanaan Lesson StudyPanduan Pelaksanaan Lesson Study
Panduan Pelaksanaan Lesson Study
 
Laporan ppl biology
Laporan ppl biologyLaporan ppl biology
Laporan ppl biology
 
LAPORAN BEST PRACTICE bu maria revisi.pdf
LAPORAN BEST PRACTICE bu maria revisi.pdfLAPORAN BEST PRACTICE bu maria revisi.pdf
LAPORAN BEST PRACTICE bu maria revisi.pdf
 
Kepala perpustakaan
Kepala perpustakaanKepala perpustakaan
Kepala perpustakaan
 
Draf bm dan bi
Draf bm dan biDraf bm dan bi
Draf bm dan bi
 
05 ptkku pdf
05 ptkku pdf 05 ptkku pdf
05 ptkku pdf
 
8.3 MODUL AJAR MENGOPERASIKAN APLIKASI PENGOLAH ANGKA-SPREADSHEET.pdf
8.3 MODUL AJAR MENGOPERASIKAN APLIKASI PENGOLAH ANGKA-SPREADSHEET.pdf8.3 MODUL AJAR MENGOPERASIKAN APLIKASI PENGOLAH ANGKA-SPREADSHEET.pdf
8.3 MODUL AJAR MENGOPERASIKAN APLIKASI PENGOLAH ANGKA-SPREADSHEET.pdf
 
Perkembangan Kepribadian
Perkembangan KepribadianPerkembangan Kepribadian
Perkembangan Kepribadian
 

Karya ilmiah bu sumi 1

  • 1. KATA PENGANTAR Dengan mengucap puji syukur kehadirat Allah SWT, hanya berkat limpahan rahmat dan hidayah-Nya, akhirnya kami dapat menyelesaikan laporan penelitian tindakan kelas yang berjudul “Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Metode Outdoor PKn untuk Menciptakan Suasana Belajar Menyenangkan dan Menumbuhkan Motivasi Belajar pada Mata Pelajaran PKn Siswa Kelas VIII SMP Muhammadiyah Kota Kediri Tahun Pelajaran 2009/2010” ini dengan lancar. Laporan penelitian tindakan kelas ini dapat dipakai sebagai bahan bacaan di perpustakaan sekolah dan juga dapat dipakai sebagai bahan kajian ayau bahan perbandingan dalam pembuatan laporan penelitian lainnya bagi teman sejawat demi peningkatan mutu pembelajaran. Dalam proses penyelesaian penulisan laporan penelitia ini, kami dapat mendapat banyak bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu ucapan terimakasih kami sampaikan dengan tulus dan sedalam-dalamnya kepada semua pihak yang telah banyak membantu sehingga penelitian ini selesai, antara lain Bapak Kepala Sekolah, rekan-rekan kolaborator penelitian, segenap dewan guru SMP Muhammadiyah Kota Kediri dan semua pihak yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu. Kami menyadari bahwa masih banyak kelemahan atau kekurangan dalam laporan penelitian ini, untuk itu demi kesempurnaannya, sangat kami harapakan adanya saran atau kritik yang bersifat membangun. Kediri, Nopember 2009 PENELITI
  • 2. ABSTRAK Sumiyatun, S.Pd 2009. “Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Metode Outdoor PKn Untuk Menciptakan Suasana Belajar Menyenangkan dan Menumbuhkan Motivasi Belajar pada Mata Pelajaran PKn Siswa Kelas VIII SMP Muhammadiyah Kota Kediri Tahu Pelajaran 2009/2010” Kata Kunci : Model Kooperatif, Metode Outdoor PKn. Proses belajar mengajar hendaknya senantiasa memperhatikan segala aspek yang ikut mempengaruhi keberhasilan dari proses pembelajaran itu sendiri, salah satu diantaranya yag tidak boleh dianggap remeh adalah asoek suasana dalam kegiatan belajar yang dilakukan siswa. Seorang pendidik dituntut untuk senantiasa mampu menjadikan kondisi pembelajaran yang menyenangkan, sehingga tidak menimbulkan kebosanan atau kejenuhan dalam proses belajar mengajar. Dengan kondisi yang demikian diharapkan akan dapat membawa dampak positif terhadap perkembangan motivasi belajar bagi para siswa. Untuk mewujudkan hal tersebut perlu diupayakan penggunaan model dan metode pembelajaran yang efektif. Sehubungan dengan hal tersebut diatas, maka permasalahan yang ingin dikaji dalam penelitian tindakan ini adalah : a). Bagaimanakah efektifitas penggunaan model pembelajaran kooperatif metode outdoor PKn dalam upaya menciptakan suasana belajar yang menyenangkan pada siswa kelas VIII SMP Muhammadiyah Kota Kediri tahun pelajaran 2009/2010 ?, b). Apakah penerapan model pembelajaran kooperatif metode outdoor PKn dapat meningkatkan motivasi belajar pada mata pelajaran PKn siswa kelas VIII SMP Muhammadiyah Kota Kediri tahun pelajaran 2009/2010 ? Tujuan penelitian tindakan ini adalah untuk mengetahuo efektifitas penggunaan model pembelajran kooperatif metode outdoor PKn dalam upaya menciptakan suasana belajar menyenangkan dan menumbuhkan motivasi belajar pada mata pelajaran PKn siswa kelas VIII SMP Muhammadiyah Kota Kediri tahun pelajaran 2009/2010. Sasaran penelitian ini adalah semua siswa kelas VIII C SMP Muhammadiyah Kota Kediri pada semester ganjil tahun pelajaran 2009/2010. Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan (action research) sebanyak tiga siklus. Setiap siklus terdiri dari empat tahap : rencana, kegiatan dan pengamatan, refleksi, dan refisi. Data yang diperoleh berupa lembar observasi kegiatan belajar mengajar dan hasil angket siswa. Dari hasil analisis data dapat diketahui bahwa pada akhir tindakan (siklus III), hampir seluruh siswa (96%) menyatakan sangat menyenangi model model pembelajran yang digunakan guru, sedangkann 94% dari seluruh siswa menyatakan bahwa mereka merasa lebih termotivasi untuk belajar PKn setelah digunakannya metode outdoor PKn dalam proses pembelajaran. Kesimpulan yang dapat diambil dari hasil penelitian ini adalah bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif metode outdoor PKn dapat menciptakan suasan belajar menyenangkan dan menumbuhkan motivasi belajar pada mata pelajaran ekonomi siswa kelas VIII SMP Muhammadiyah Kota Kediri tahun pelajaran 2009/2010.
  • 3. DAFTAR ISI Halaman Halaman Judul ............................................................................................................... i Halaman Pengesahan ..................................................................................................... ii Kata Pengantar ............................................................................................................... iii Abstrak ........................................................................................................................... iv Daftar Isi ........................................................................................................................ v Daftar Tabel dan Grafik ................................................................................................. vi BAB I PENDAHULUAN ................................................................................. 1 A. Latar Belakang ................................................................................. 1 B. Rumusan Masalah ............................................................................ 3 C. Tujuan Penelitian ............................................................................. 3 D. Manfaat Penelitian ........................................................................... 3 E. Batasan Masalah .............................................................................. 4 KAJIAN PUSTAKA ............................................................................. 5 A. Definisi Pembelajaran ...................................................................... 5 B. Model Pembelajaran ........................................................................ 5 C. Model Pembelajaran Kooperatif ...................................................... 7 D. Metode Outdoor PKn ....................................................................... 9 E. Motivasi Belajar ............................................................................... 10 F. Karakteristik Mata Pelajaran PKn ................................................... 12 BAB II BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Rancangan Penelitian ...................................................................... 13 B. Setting, Waktu, dan Subyek Penelitian ........................................... 14 C. Instrumen Penelitian ........................................................................ 15 D. Metode Pengumpulan Data ............................................................. 15
  • 4. E. Teknik Analisis Data ....................................................................... 15 F. Perencanaan Tindakan ..................................................................... 16 LAPORAN HASIL PENELITIAN ........................................................ 18 A. Analisis Data Penelitian Persiklus ................................................... 18 B. Pembahasan ..................................................................................... 25 KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................. 30 A. Kesimpulan ...................................................................................... 30 B. Saran ................................................................................................ 30 DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................... 31 BAB IV BAB V LAMPIRAN – LAMPIRAN
  • 5. DAFTAR TABEL DAN GRAFIK Halaman Tabel 3.1 : Data Tim Peneliti ....................................................................... 14 Tabel 4.1 : Hasil Observasi aktifitas kelompok siklus I .............................. 19 Tabel 4.2 : Hasil Angket Siklus I ................................................................. 19 Tabel 4.3 : Hasil Observasi aktifitas kelompok siklus II ............................. 21 Tabel 4.4 : Hasil Angket Siklus II ................................................................ 21 Tabel 4.5 : Hasil Observasi aktifitas kelompok siklus III ............................ 23 Tabel 4.6 : Hasil Angket Siklus III ............................................................... 23 Tabel 4.7 : Rekapitulasi Hasil Observasi Siklus I, II, III ............................. 26 Tabel 4.8 : Rekapitulasi Hasil Angket Siklus I, II, III .................................. 27 Grafik 1 : Peningkatan Hasil Pembelajaran ................................................ 27
  • 6. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Hampir selama beberapa generasi proses pendidikan yang kita jalankan ternyata tidak lebih dari sekedar pengalihan informasi dari guru kepada siswa secara sepihak. Anak didik dibebani dengan berbagai arus informasi yang bersifat vertikal, tanpa diberikan keleluasaan untuk berkreasi dan melepaskan segenap kemampuan berpikir mereka secara mandiri. Proses pendidikan yang terjadi dalam sekolahsekolah tanpa disadari tidak lagi mencerminkan upaya membebaskan anak didik dari ketidakberdayaan, melainkan justru menjadi alat yang membelenggu kreatifitas dan kebebasan. Sekolah-sekolah kita selama ini hanya menerjemahkan pendidikan sebagai sekedar transfer of knowledge yang dimiliki guru kepada siswa. Model pendidikan yang demikian hanya membebani siswa dengan hapalan-hapalan teori maupun rumusrumus, sekedar untuk bisa menjawab soal-soal ujian, tetapi seringkali tidak sanggup menerjemahkan ke dalam realitas sosial. Berkaitan dengan permasalahan diatas, maka seorang guru hendaknya pandaipandai melihat situasi dan kondisi belajar siswa, hal ini berkaitan erat dengan kemampuan menciptakan kreatifitas dan inovasi model pembelajaran yang diterapkan. Sehubungan dengan hal tersebut, maka pengemasan model pembelajaran secara tradisional (teacher centred) sudah sepatutnya ditinggalkan. Hal ini disebabkan pembelajaran secara tradisional menyebabkan proses pembelajaran menjadi monoton dan tidak bermakna bagi siswa sehingga mengakibatkan siswa cepat bosan, jenuh dan pada akhirnya tidak menyenangi mata pelajaran yang diberikan. Sebagai upaya menjadikan pembelajaran PKn menjadi bermakna, maka proses pembelajaran harus dapat memberikan kesempatan bagi siswa untuk mengekspresikan segala kreatifitasnya (student centred) sehingga situasi belajar yang menyenangkan dapat diciptakan serta siswa dapat menikmati proses belajarnya.
  • 7. Untuk lebih memotivasi siswa dan belajarnya lebih bermakna, maka siswa dapat dibawa ke situasi nyata atau situasi keseharian, sehingga mereka dapat merasakan kegunaan mata pelajaran PKn bagi dirinya. Kegiatan diluar kelas (Ourdoor PKn) dapat mengurangi kejenuhan siswa didalam kelas. Model pembelajaran Outdoor PKn tersebut memerlukan partisipasi aktif dari siswa. Untuk itu perlu ada metode yang dimaksud adalah metode pembelajaran kooperatif. Pembelajaran kooperatif adalah suatu pengajaran yang melibatkan siswa bekerja ke dalam kelompok-kelompok untuk menetapkan tujuan bersama. Pembelajaran kooperatif lebih menekankan interaksi antar siswa. Dari sini diharapkan siswa akan dapat secara bebas mengekspresikan kreasi dan inovasi dalam proses pemecahan masalah yang dihadapi dalam proses belajarnya. Berdasarkan uraian permasalahan sebagaimana tersebut diatas, maka peneliti ingin mencoba melakukan penelitian tindakan keals dengan mengambil judul “Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Metode Outdoor PKn Untuk Menciptakan Suasan Belajar Menyenangkan dan Menumbuhkan Motivasi Belajar Pada Mata Pelajaran Pkn Siswa Kelas VIII SMP Muhammadiyah Kota Kediri Tahun Pelajaran 2009/2010”. B. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian permasalahan sebagaimana tersebut diatas, maka masalah dalam penelitian ini dapat kami rumuskan sebagai berikut : 1. Bagaimanakah efektifitas model pembelajran kooperatif metode Outdoor PKn dalam menciptakan suasana belajara menyenangkan pada siswa kelas VIII SMP Muhammadiyah Kota Kediri Tahun Pelajaran 2009/2010 ? 2. Apakah penerapan model pembelajran kooperatif metode Outdoor PKn dapat meningkatkan motivasi belajar pada mata pelajaran PKn siswa kelas VIII SMP Muhammadiyah Kota Kediri Tahun Pelajaran 2009/2010 ?
  • 8. C. Tujuan Penelitian Berdasarkan rukusan masalah diatas, maka penelitian ini bertujuan : 1. Untuk mengetahuo efektifitas model pembelajaran kooperatif metode Outdoor PKn dalam upaya menciptakan suasan belajar menyenangkan pada siswa kelas VIII SMP Muhammadiyah Kota Kediri Tahun Pelajaran 2009/2010. 2. Untuk mengetahui apakah penerapan model pembelajaran kooperatif metode Outdoor PKn dapat meningkatkann motivasi belajar pada mata pelajaran PKn siswa kelas VIII SMP Muhammadiyah Kota Kediri Tahun Pelajaran 2009/2010. D. Manfaat Penelitian Dengan penelitian ini, maka diharapkan akan dapat membawa manfaat khususnya bagi siswa, antara lain : 1. Sabagai salahnsaatu cara mengurangi kebosanan dan kejenuhan dalam pembelajaran PKn. 2. Untuk mengetahui kegunaan mata pelajaran PKn dalam kehidupan sehari-hari. 3. Sebagai sarana berlatih siswa dalam memecahkan masalah secara bersamasama. E. Batasan Masalah Agar permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini tidak biasa, serta adanya keterbatasan waktu, maka perlu adanya pembatasn masalah sebagai berikut : 1. Pokok bahasan yang dipakai adalah pada kompetensi dasar “Mendistribusikan Perilaku PKn : Masyarakat, Bangsa, dan Negara” 2. Sasaran penelitian ini hanya dikenakan pada siswa kelas VIII SMP Muhammadiyah Kota Kediri Tahun Pelajaran 2009/2010.
  • 9. BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Definisi Pembelajaran Pasal 1 Undang-undang No. 20 Tahun 2000 tentang pendidikan nasional menyebutkan bahwa pembalajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Sedangkan menurut Sutomo (1993:68) mengemukakan bahwa pembelajaran adalah proses pengelolaan lingkungan seseorang uang sengaja dilakukan sehingga memungkinkan dia belajar untuk melakukan atau mempertunjukan tingkah laku tertentu pula. Seadngkan belajra adalah suatu proses yang menyebabkan perubahan tingkah laku yang bukan disebabkan oleh proses pertumbuhan yang bersifat fisik, tetrapi perubahan dalam kebiasaan, kecakapan, bertambah daya pikir, sikap dan lainlain. (Sutomo. 1993:120). Jadi pembelajaran adlah proses yang disengaja yang melibatkan peserta didik atau siswa denga pendidik pada suatu lingkunagan belajar sehingga menyebakan siswa belajaran untuk melakukan kegiatan pada situasui tertentu. B. Model Pembelajaran Istilah model pembelajaran dibedakan dari istilah strategi, metode atau prinsip pembelajaran. Istilah model pembelajaran mempunyai empat ciri khusus yang tidak dimiliki oleh strategi atau mtode tertentu, yaitu rasional teoritik yang ligi yang disusun oleh penciptanya, tujuan pembelajaran yang akan dicapai, tingkah laku pengajar yang diperlukan agar model tersebut dapat memberikan hasil dan lingkungan belajar yang diperlukan agar tujuan pembelajaran itu dapat tercapai. Istilah model pembelajaran meliputi pendekatan suatu model pembelajaran yang luas dan menyeluruh. Contohnya pada model pembelajaran berdasarkan masalah, kelompok-kelompok kecil berkerjasama memecahkan suatu masalah yang telah disepakati oleh siswa dan guru. Ketika guru dan siswa menerapkan model tersebut, seringkali siswa menggunakan bermacam-macam keterampilan, prosedur pemecahan masalahm dan berpikir kritis.
  • 10. Model pembelajaran diklasifikasikan menurut : 1. Tujuan pembelajaran. 2. Pola urutannya. 3. Sifat lingkungan belajar. Pengklasifikasian berdasarkan tujuan terdapat pada model pengajaran langsung. Sedangkan yang dimaksud dengan pola urutan (sintaks) dari suatu model pembelajaran adalah pola yang menggambarkan urutan alur tahap-tahap keseluruhan yang pada umumnya disertai dengan serangkaian kegiatan-kegiatan pembelajaran. Sintaks (pola urutan) dari suatu model pembelajran tertentu menunjukan dengan jelas kegiatan-kegiatan apa yang harus dilakukan guru dan siswa. Sintaks memiliki komponen0komponen yang sama. Contohnya, setiap model pembelajaran diawali dengan upaya menarik perhatian siswa dan memotivasi siswa agar terlibat dalam proses pembelajaran. Setiap model pembelajaran diakhiri dengan tahap menutup pelajaran yang didalamnya meliputi kegiatan menerangkan pokok-pokok materi pembelajaran. Tahap-tahap model pembelajaran membutuhkan sistem pengelolahan dan lingkungan belajar yang sedikit berbeda. Misalnya, pada model pembelajaran kooperatif memerlukan lingkungan belajar yang fleksibel, seperti tersedia meja dan kursi yang mudah dipindahkan. Pada model pembelajaran diskudi, para siswa duduk di bangku yang disusun secara melingkar atau seperti tapal kuda, sedangkan pada model pembelajaran langsung, siswa duduk berhadap-hadapan dengan gurunya. C. Model Pembelajaran Kooperatif Pembelajaran kooperatif adalah proses pembelajaran yang melibatkan siswa untuk bekerja dalam kelompok-kelompok kecil, siswa belajar dan bekerjasama untuk mencapai pengalaman belajar yang optimal, baik pengalaman individu maupun kelompok. )Johnson, 1991). Sependapat dengan pernyataan tersebut, Setyaningsih (2001:8) mengemukakan bahwa metode pembelajaran kooperatif memusatkan aktivitas di kelas pada siswa dengan cara pengelompokan siswa bekerjasama dalam proses pembelajaran.
  • 11. Dari dua pendapat diatas, maka dapat disimpulkan bahwa pembelajaran kooperatif memiliki tiga karakteristik, yaitu adanya kelompok, aktifitas belajar dan berkerjasam, dan pengalaman belajar. Dalam pembelajaran kooperatif siswa tidak hanya sebagai objek belajar tetapi menjadi subjek belajar karena merekan dpat berkreasi secara maksimal dalam proses pembelajaran. Dalam pembelajaran ini pula siswa dapat saling menerapkan normanorma yang menunjang pencapaian hasil belajar yang tinggi. (Nur, 1994:4). Pembelajaran kooperatif mempunyai unsur sebagaimana yang disampaikan Johnson, Johnson dan Smitt dalam Felder (1994:2) sebagai berikut : 1. Ketergantungan Positif Anggota kelompok harus saling tergantung untuk mencapai tujuan. Jika ada anggota yang gagal mengerjakan tugasnya maka setiap anggota harus menerima konsekuensinya. 2. Kemampuan Individual Seluruh siswa dalam satu kelompok memiliki tanggung jawab melakukan pekerjaannya dan menguasai seluruh bahan untuk dipelajari. 3. Promosi Tatap Muka Interaktif Meskipun beberapa kelompok kerja dibagi-bagikan dna dilakukan tiap individu, beberapa diantaranya harus dilakukan secara interaktif, anggota kelompok saling memberikan timbal balik. 4. Manfaat dari Penggabungan Keahlian yang Tepat Siswa didorong dan dibantu untuk mengembangkan dna mempraktekkan pembangunan kepercayaan, kepemimpinan, pembuatan keputusan, komunikasi dan konflik manajemen keahlian. 5. Kelompok Proses Anggota kelompok mengatur kelompok, secara periodik, menilai apa yang mereka lakukan dengan baik sebagai sebuah kelompok dan mengidentifikasi perubahan uang akan mereka lakukan agar fungsi mereka lebih efektif di waktu selanjutnya. Berdasarkan unsur-unsur dalam pembelajaran kooperatif, Johnson, Johnson dalam Wahyunu (2001:10) menyebutkan peranan guru dalam pembelajaran kooperatif sebagai berikut : 1. Menentukan objek pembelajaran.
  • 12. 2. Membuat keputusan menempatkan siswa dalam kelompok-kelompok belajar sebelum pembelajaran dimulai. 3. Menerangkan tugas dan tujuan akhir pada siswa. 4. Menguasai kelompok belajar dan menyediakan keperluan tugas. 5. Mengevalusi prestasi siwa dan membantu dengan cara mendiskusikan cara kerjasama. Pembelajaran kooperatif akan terlaksana dengan baik jika siswa memiliki keterampilan-keterampilan kooperatif. Keterampilan-keterampilan kooperatif yang perlu dimiliki siswa seperti diungkapkan Nur (1996:25) adalah keterampilan yang menggunakan kesepakatan, menghargai kontribusi, mengambil giliran dan berbagi tugas, berada dalam kelompok dan tugas, mendorong partisipasi, menyelesaikan tugas tepat waktunya, mengatasi gangguan, dan menghormati perbedaan individu. Pembelajaran kooperatif mempunyai tiga tujuan penting, yaitu : 1. Hasil Belajar Akademik 2. Penerimaan terhadap keragaman 3. Pengembangan keterampilan sosial D. Pembelajaran Kooperatif Model Outdoor PKn Pembelajaran PKn diluar (Outdoor Mathematics) adalah kegiatanpembelajaran yang sebagian waktunya dilaksanakan diluar kelas, sedangkan sebagian waktu yang lain digunakan untuk penyelesaian tugas di dalam kelas. Pembelajaran mata pelajaran PKn yang dilakukan di luar kelas dapat membantu siswa dalam memahami konsep-konsep PKn, siswa tidak hanya diberi objek-objek informasi, tetapi siswa mengamati, bereksperimen dan melakukan observasi objek-objek yang dipelajari, sehingga dapat merasakan dan mengetahui manfaat apa yng dipelajarinya. Kemudian guru melakukan idealisasi, abstraksi dan generalisasi objek kedalam suatu pengertian sesuai dengan ruang lingkup pembelajaran PKn. Kegiatan pembelajaran PKn di luar kelas jika dikemas secara baik akan sangat menarik minat siswa, karena siswa tidak hanya mendengar dan menerima informasi dari guru, tetapi siswa berbuat sesuatu untuk memahami konsep-konsep atau bahkan menemukan prinsip-prinsip yang dipelajarinya, sehingga kesan yang tertanam di
  • 13. kognitif siswa lebih baik. Kegiatan ini akan semakin bermakna jika dilaksanakan melalui kelompok-kelompok kecil dengan maksud siswa akan dapat berkomunikasi dengan siswa yng lain dan akan terjadi proses sosialisasi. Dalam proses sosialisasi, siswa dapat saling memberi dan menerima gagasan, saling menghargai pendapat satu dengan yang lain dan secara bersama-sama mencapai suatu tujuan pembelajaran. Dalam kegiatan pembelajaran PKn di luar keals, guru berperan sebagai fasilitator, sehingga kegiatan tidak didominasi oleh guru, tetapi justru siswalah yang banyak bekerja untuk memahami suatu konsep dan menemukan hubungan yang nyata antara teori-teori yang diterima dengan realitas kehidupan sosial. E. Motivasi Belajar Menurut Usman (2000:28) motivasi adalah suatu proses untuk menggerakkan motif-motif menjadi perbuatan atau tingkah laku untuk memenuhi kebutuhan dan mancapai tujuan, atau keadaan dan kesiapan dalam diri individu yang mendorong tingkah lakunya untuk berbuat sesuatu dalam mencapai tujuan tertentu. Hal tersebut sesua dengan apa yang diungkapkan oekh Nur (2001:3) bahwa siswa yang termotivasi dalam belajar sesuatu akan menggunakan proses kognitif yang lebih tnggu dalam mempelajari materi itu, sehingga siswa itu akan menyerap dna mengendapkan materi itu dengan lebih baik. Jadi motivasi adalah suatu kondisi yang mendorong seseorang untuk berbuat sesuatu dalam mencapai tujuan tertentu. Adapun macam-macam Motivasi adalah sebagai berikut : a. Motivasi Intristik Jenis motivasi ini timbul sebagai akibat dari dalam individu, apakah karena adanya ajakan, suruhan, atau paksaan dari orang lain sehingga dengan kondisi yang demikian akhirnya ia mau melakukan sesuatu atau belajar (Usman, 2000:29). Sedangkan menurut Djamarah (2002:115), motivasi intrisik adalah motif-motif yang menjadi aktif atau berfungsinya tidak perlu dirangsang dari luar, karena dalam setiap diri individu sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu. Menurut Winata (dalam Erriniati, 1994:105) ada beberapa strategi dalam mengajar untuk membangun motivasi intrisik. Strategi tersebut adalah sebagai berikut :
  • 14. 1. Mengaitkan tujuan belajar dengan tujuan siswa. 2. Memberikan kebebasan dalam memperluas materi pelajaran sebatas yang pokok. 3. Memberikan banyak waktu ekstra bagi siswa untuk mengerjakan tugas dan memanfaatkan sumber belajar di sekolah. 4. Sesekali memberikan penghargaan pada siswa atas pekerjaanya. 5. Meminta siswa untuk menjelaskan hasil pekerjaannya. Seseorang yang memiliki motivasi intrisik dalam dirinya maka secara sadar akan melakukan suatu kegiatan yang tidak memerlukan motivasi dari luar dirinya. b. Motivasi Ekstrinsik Jenis motivasi ini timbul sebagai akibat pengaruh dari luar individu, apakah karena adanya ajakan, suruhan, atau paksaan dari orang lain sehingga dengan kondisi yang demikian akhirnya ia mau melakukan sesuatu atau belajar. Misalnya seseorang mau belajar karena ia disuruh oleh orang tuanya agar mendapat peringkat pertama dikelasnya (Usman, 2000:29). Sedangkan menurut Djamarah (20002:117), motivasi ekstrinsik adalah kebalikan dari motivasi intrinsik. Motivasi ekstrinsik adalah motifmotif yang aktif dan berfungsi karena adanya perangsang dari luar. F. Karakteristik Mata Pelajaran PKn Setiap mata pelajaran memiliki karakteristik tertentu, baik dari aspek kompetensi yang ingin dicapai maupun dari aspek materi yang dipelajari dalam rangka menunjang tercapainya kompetensi. Ditinjau dari aspek kompetensi yang ingin dicapai, mata pelajaran PKn memiliki beberapa karakteristik antara lain (1). PKn merupakan perpaduan dari beberapa disiplin ilmu sosial, (2). Materi bagian PKn terdiri atas sejumlah konsep, prinsip, dan tema yang berkenaan dengan hakekat kehidupan manusia sebagai makhluk sosial (Homo Socious), (3). Kajian PKn dikembangkan melalui tiga pendekatan utama, interdicpliner-approach, dan multidicipliner approach. yaitu functional-approach,
  • 15. Pendekatan fungsional digunakan apabila materi kajian lebih dominan sebagai kajian dari salah satu disiplin ilmu sosial, dalam hal ini disiplin-disiplin ilmisosial yang lain berperan sebagai penunjang dalam kajian materi tersebut. Pendekatan interdisipliner digunakan apabila materi kajian betul-betul menampilkan karakter yang dalam pengkajiannya memerlukan keterpadua dari sejumlah disiplin ilmu sosial. Pendekatan multidisipliner digunakan apabila materi kajian memerlukan pendeskripsian yang melibatkan keterpaduan antar/lintas kelompok ilmu, yaitu ilmu alamiah (Natural Science) dan humaniora. Materi PKn senantiasa berkenan dengan fenomena dinamika sosial, budaya dan ekonomi yang menjadi bagian integral dalam kehidupan masyarakat dari waktu ke waktu dan dari tempat ke tempat, baik dalam skala kelompok masyarakat, lokal, nasional, regional maupun global.
  • 16. BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini termasuk jenis penelitian tindakan (action research) atau disebut juga Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian ini juga termasuk penelitian deskriptif, sebab menggambarkan bagaimana suatu teknik pembelajaran diterapkan dan bagaimana hasil yang diinginkan dapat tercapai. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kolaboratif, dimana seorang guru sebagai peneliti, dibantu oleh beberapa rekan guru yang lain sebagai kolaborator. Dalam penelitian ini kehadiran peneliti sebagai guru di kelas sbagai pengajar tetap dan dilakukan seperti biasa, sehingga siswa tidak tahu kalau diteliti. Dengan cara ini diharapkan dapat diperoleh data yang valid. Penelitian ini menggunakan model penelitian tindakan dari Kemiis dan Taggart yaitu berbentuk spiral dari siklus yang satu ke siklus yang berikutnya. Adapun alur PTK yang dimaksudkan adalah sebagai berikut : Refleksi Siklus 1 Tindakan / Observasi Refleksi Siklus 2 Tindakan / Observasi Refleksi Tindakan / Observasi Siklus 3
  • 17. Penjelasan alur diatas adalah : 1. Rancangan/rencana awal, sebelum mengadakan penelitian, peneliti menyusun rumusan masalah, tujuan dan membuat rencana tindakan, termasuk di dalamnya instrumen penelitian dan perangkat pembelajaran. 2. Kegiatan dan pengamatan, meliputi tindakan yang dilakukan oleh peneliti sebagai upaya membangun pemahaman konsep siswa serta mengamati hasil atau dampak dari diterapkannya model pembelajaran metode Outdoor PKn. 3. Refleksi, peneliti mengkaji, melihat dan mempertimbangkan hasil atau dampak dari tindakan yang dilakukan berdasarkan lembar pengamatan yang diisi oleh pengamat. 4. Rancangan/rencana yang direvisi, berdasarkan hasil refleksi dari pengamat membuat rancangan yang direvisi untuk dilaksanakan pada siklus berikutnya. B. Setting, Waktu dan Subyek Penelitian Penelitian ini dilakukan di SMP Muhammadiyah Kota Kediri dengan objek penelitian siswa kelas VIII C pada semester ganjil tahun pelajaran 2006/2007, tepatnya pada bulam September-Oktober 2006. Subyek dalam penelitian ini adalah guru mata pelajaran PKn SMP Muhammadiyah Kota Kediri. Adapun subyek penelitian selengkapnya tercantum dalam tabel berikut. Tabel 3.1 : Subyek Penelitian NO. 1. 2. 3. NAMA JABATAN TUGAS Sumiyatun, S.Pd Guru PKn SMP Muhammadiyah Peneliti Drs. M. Bashori Kolaborator Fina, S.Pd Kolaborator
  • 18. C. Instrumen Penelitian Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari : 1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Yaitu merupakan perangkat pembelajaran yang digunakan sebagai pedoman guru dalam proses pembelajaran dan disusun untuk tiap siklus. Masing-masing RPP berisi kompetensi dasar, indikator pencapaian hasil belajar, tujuan pembelajaran, dan kegiatan pembelajaran. 2. Lembar Kerja Siswa Lembar kerja siswa ini digunakan untuk membantu proses pengumpulan data penelitian. 3. Lembar Observasi Lembar observasi digunakan kolaborator untuk memperoleh data mengenai kondisi belajar siswa selama mengikuti proses pembelajaran. 4. Angket Siswa Angket siswa digunakan untuk memperoleh data mengenai pendapat atu tnggapan siswa yang berkaitan dengan proses pembelajaran melalui pembelajaran model Outdoor PKn. D. Metode Pengumpulan Data Data-data dalam penelitian ini diperoleh melalui observasi pengolahan model pembelajaran kooperatif metode Outdoor PKn, observasi aktivitas siswa dan guru serta angket siswa. E. Teknik Analisis Data Untuk mengetahui keefektifan suatu metode dalam kegiatan pembelajaran perlu diadakan analisis data. Pada penelitian ini menggunakan teknik analisis deskriptif kualitatif, yaitu suatu metode penelitian yang bersifat menggambarkan kenyataan atau fakta sesuai dengan data yang diperoleh dengan tujuan untuk mengetahui kondisi belajar/akfifitas siswa selama berlangsungnya proses pembelajaran yang mana datanya dapat diperoleh dari hasil observasi, dan juga untuk memperoleh respon siswa berupa pendapat atau tanggapan terhadap kegiatan pembelajaran kooperatif model Outdoor PKn yang mana datanya dapat diperoleh dari angket siswa.
  • 19. F. Perencanaan Tindakan 1. Tahap Pendahuluan i) Menyusun Rencana Pembelajaran ii) Menyiapkan Lembar Kerja Siswa iii) Menyiapkan instrumen monitoring, yaitu instrumen pengamatan pembelajaran guru dan siswa iv) Menyiapkan angket siswa v) Menyiapkan kelompok yang dibentuk dari gabungan siswa-siswa yang memiliki kemampuan tinggi, sedang dan rendah vi) Melakukan sosialisasi kepada siswa tentang penerapan pembelajaran kooperatif metode Outdoor PKn vii) Menyiapkan tujuan dan memotivasi siswa 2. Tahap Pelaksanaan i) Menyajikan informasi melalui kegiatan pembelajaran kooperatif metode Outdoor PKn ii) Membimbing kelompok-kelompok bekerja dan belajar iii) Selama berlangsungnya proses belajar model Outdoor PKn aktifitas setiap anggota dalam setiap kelompok diamati oleh kolaborator iv) Memberi angket siswa tentang kegiatan pembelajaran melalui pengamatan penggunaan model Outdoor PKn pada siklus I v) Melakukan refleksi vi) Menyusun strategi pembelajaran pada siklus II berdasarkan refleksi siklus I vii) Melakukan kegiatan pembelajaran kooperatif model Outdoor PKn pada siklus II viii) Melakukan observasi terhadap aktifitas setiap anggota dalam setiap kelompok oleh kolaborator pada siklus II ix) Memberi angket siswa tentang kegiatan pembelajaran melalui pengamatan penggunaan model Outdoor PKn pada siklus II x) Melakukan refleksi xi) Menyusun strategi pembelajaran pada siklus III berdasarkan refleksi siklus I dan siklus II
  • 20. xii) Melakukan kegiatan pembelajaran kooperatif model Outdoor PKn pada siklus III xiii) Melakukan observasi terhadap aktifitas setiap anggota dalam setiap kelompok oleh kolaborator pada siklus III xiv) Memberi angket siswa tentang kegiatan pembelajaran pengamatan penggunaan model Outdoor PKn pada siklus III xv) Melakukan refleksi melalui
  • 21. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bagian ini akan diuraikan hasil penelitian dan pembahasannya dari kelas yang menjadi objek penelitian. Hasil penelitian yang disajikan meliputi hasil observasi konfisi belajar siswa yang tercemin pada aktifitas setiap anggota dalam setiap kelompok pada saat mengikuti proses pembelajaran kooperatif model Outdoor PKn dan hasil angket siswa pada setiap siklus. A. Analisis Data Penelitian Persiklus 1. Siklus I a. Tahap Perencanaan Pada tahap ini peneliti mempersiapkan perangkat pembelajaran yang terdiri dari rencana pelaksanaan pembelajaran RPP, Lembar Kerja Siswa, Lembar Observasi, dan angket siswa serta alat-alat lain yang mendukung proses pembelajaran kooperatif model Outdoor PKn. b. Tahap Kegiatan dan Pelaksanaan Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar untuk siklus I dilaksanakan pada pekan pertama dan kedua bulan Oktober 2009 di kelas VIII C SMP Muhammadiyah Kota Kediri semester ganjil tahun pelajaran 2009/2010 dengan jumlah siswa 44 siswa. Dalam hal ini peneliti bertindak sebagai guru. Adapun proses pembelajaran mengacu pada rencana pelaksanaan pembelajaran yang telah dipersiapkan. Pengamatan (observasi) dilaksanakan bersamaan dengan pelaksanaan pembelajaran model Outdoor PKn bersamasama dengan beberapa guru sebagai kolaborator. Adapun hasil pengamatan kolaborator terhadap kondisi belajar siswa selama berlangsungnya proses pembelajaran model Outdoor PKn dan hasil angket siswa yang diberikan pada akhir siklus I disajikan dalam masingmasing tabel sebagai berikut :
  • 22. Tabel 4.1 : Hasil pengamatan kolaborator terhadap aktifitas kelompok selama berlangsungnya proses pembelajaran siklus I No. Aspek aktifitas setiap kelompok selama Deskripsi Nilai Pembelajaran kooperatif model Outdoor PKn 1. Kebergantungan positif Cukup 2. Interaksi antar anggota kelompok Cukup 3. Tanggungjawab perorangan Kurang 4. Kemampuan bekerjasama Cukup 5. Proses kelompok Cukup Tabel 4.2 : Hasil angket siswa siklus I No. 1. Pertanyaan Apakah kooperatif Jawaban pembelajaran model Ya 74 % Tidak 26 % Ya 72 % Tidak 27 % Outdoor PKn menyenangkan ? 2. Persentase Apakah anda merasa lebih termotivasi untuk belajar PKn setelah digunakannya metode pembelajaran kooperatif model Outdoor PKn ? Dari kedua tabel diatas dapat dijelaskan bahwa dengan menerapkan pembelajaran kooperatif model Outdoor PKn menunjukan bahwa pada siklus pertama, pencapaian aspek-aspek aktifitas kelompok : kebergantungan positif, interaksi, kerjasam dan proses kelompok sudah cukup baik (walaupun belum
  • 23. maksimal), tetapi khusus aspek tanggung jawab perorangan masih kurang. Hal ini disebabkan karena siswa masih merasa baru atau belum pernah mengalami proses pembelajaran kooperatif model Outdoor PKn, sehingga kurang memahami penjelasan mengenai aspek tanggungjawab perorangan dalam setiap kelompok. Sedangkan dari hasil angket dapat diketahui bahwa siswa yang menyenang pembelajaran kooperatif model Outdoor PKn dan merasa termotivasi untuk belajar PKn juga sudah cukup baik, walaupun belum memuaskan. 2. Siklus II a. Tahap Perencanaan Pada tahap ini peneliti mempersiapkan perangkat pembelajaran yang terdiri dari rencana pelaksanaan pembelajaran, Lembar Kerja Siswa, Lembar Observasi, dan angket siswa serta alat-alat lain yang mendukung proses pembelajaran kooperatif model Outdoor PKn. b. Tahap Kegiatan dan Pelaksanaan Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar untuk siklus II dilaksanakan pada pekan ketiga dan keempat bulan Oktober 2009 di kelas VIII C SMP Muhammadiyah Kota Kediri semester ganjil tahun pelajaran 2009/2010 dengan jumlah siswa 44 siswa. Dalam hal ini peneliti bertindak sebagai guru. Adapun proses pembelajaran mengacu pada rencana pelaksanaan pembelajaran yang telah dipersiapkan. Pengamatan (observasi) dilaksanakan bersamaan dengan pelaksanaan pembelajaran model Outdoor PKn bersamasama dengan beberapa guru sebagai kolaborator. Adapun hasil pengamatan kolaborator terhadap kondisi belajar siswa selama berlangsungnya proses pembelajaran model Outdoor PKn dan hasil angket siswa yang diberikan pada akhir siklus II disajikan dalam masingmasing tabel sebagai berikut :
  • 24. Tabel 4.3 : Hasil pengamatan kolaborator terhadap aktifitas kelompok selama berlangsungnya proses pembelajaran siklus II No. Aspek aktifitas setiap kelompok selama Deskripsi Nilai Pembelajaran kooperatif model Outdoor PKn 1. Kebergantungan positif Baik 2. Interaksi antar anggota kelompok Baik 3. Tanggungjawab perorangan 4. Kemampuan bekerjasama Baik 5. Proses kelompok Baik Tabel 4.4 : Hasil angket siswa siklus II No. 1. Pertanyaan Apakah kooperatif Jawaban pembelajaran model Persentase Ya 82 % Tidak 18 % Ya 85 % Tidak 15 % Outdoor PKn menyenangkan ? 2. Cukup Apakah anda merasa lebih termotivasi untuk belajar PKn setelah digunakannya metode pembelajaran kooperatif model Outdoor PKn ? Dari kedua tabel diatas dapat dijelaskan bahwa dengan menerapkan pembelajaran kooperatif model Outdoor PKn menunjukan bahwa pada siklus kedua, secara klasikal rata-rata pencapaian aspek-aspek aktifitas kelompok (kebergantungan positif, interaksi, tanggungjawab perorangan, kerjasama
  • 25. dan proses kelompok) mengalami peningkatan dibandingkan hasil pada siklus I. Hal ini disebabkan karena siswa sudah mulai dapat memahami penjelasan mengenai model Outdoor PKn, ditambah pula penggunaan strategi guru sehingga kekurangan pada siklus I tidak terulang pada siklus II. Demikian pula hasil angket siklus II, persentase siswa yang menyenangi pembelajaran kooperatif mode Outdoor PKn dan merasa termotivasi untuk belajar PKn juga mengalami peningkatan. Akan tetapi menurut peneliti, secara umu hasil pada siklus II masih belum dapat dikatakan maksimal. 3. Siklus III a. Tahap Perencanaan Pada tahap ini peneliti mempersiapkan perangkat pembelajaran yang terdiri dari rencana pelaksanaan pembelajaran, Lembar Kerja Siswa, Lembar Observasi, dan angket siswa serta alat-alat lain yang mendukung proses pembelajaran kooperatif model Outdoor PKn. b. Tahap Kegiatan dan Pelaksanaan Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar untuk siklus III dilaksanakan pada pekan pertama dan kedua bulan Nopember 2009 di kelas VIII C SMP Muhammadiyah Kota Kediri semester ganjil tahun pelajaran 2009/2010 dengan jumlah siswa 44 siswa. Dalam hal ini peneliti bertindak sebagai guru. Adapun proses pembelajaran mengacu pada rencana pelaksanaan pembelajaran yang telah dipersiapkan. Pengamatan (observasi) dilaksanakan bersamaan dengan pelaksanaan pembelajaran model Outdoor PKn bersamasama dengan beberapa guru sebagai kolaborator. Adapun hasil pengamatan kolaborator terhadap kondisi belajar siswa selama berlangsungnya proses pembelajaran model Outdoor PKn dan hasil angket siswa yang diberikan pada akhir siklus III disajikan dalam masingmasing tabel sebagai berikut : Tabel 4.5 : Hasil pengamatan kolaborator terhadap aktifitas kelompok selama berlangsungnya proses pembelajaran siklus III
  • 26. No. Aspek aktifitas setiap kelompok selama Deskripsi Nilai Pembelajaran kooperatif model Outdoor PKn 1. Kebergantungan positif 2. Interaksi antar anggota kelompok 3. Tanggungjawab perorangan 4. Kemampuan bekerjasama Sangat Baik 5. Proses kelompok Sangat Baik Tabel 4.6 Pertanyaan Apakah kooperatif Baik Jawaban pembelajaran model Persentase Ya 96 % Tidak 4% Ya 94 % Tidak 6% Outdoor PKn menyenangkan ? 2. Sangat Baik : Hasil angket siswa siklus III No. 1. Baik Apakah anda merasa lebih termotivasi untuk belajar PKn setelah digunakannya metode pembelajaran kooperatif model Outdoor PKn ? Dari kedua tabel diatas dapat dijelaskan bahwa dengan menerapkan pembelajaran kooperatif model Outdoor PKn menunjukan bahwa pada siklus kedua, secara klasikal rata-rata pencapaian aspek-aspek aktifitas kelompok (kebergantungan positif, interaksi, tanggungjawab perorangan, kerjasama dan proses kelompok) mengalami peningkatan dibandingkan hasil pada siklus II. Hal ini disebabkan karena siswa sudah semakin terbiasa dalam mengikuti pembelajaran kooperatif model Outdoor PKn, sehingga siswa
  • 27. sudah semakin paham dan mengerti tentang metode pembelajaran yang digunakan, serta adanya perbaikan mengenai strategi yang digunakan guru agar kekurangan pada siklus I dan siklus II tidak terulang pada siklus III. Demikian pula hasil angket III yang menunjukan bahwa hampir semua siswa merasa senang dan sangat termotivasi untuk belajar ekonomi setelah diterapkannya model Outdoor PKn dalam proses pembelajaran. Jadi menurut pandangan peneliti, hasil yang dicapai pada siklus III sudah merupakan pencapaian yang maksimal. c. Refleksi Pada tahap ini akan dikaji apa yng telah terlaksana dengan baik maupun yang masih kurang baik dalam proses pembelajaran model Outdoor PKn. Dari data-data yang telah diperoleh dapat diuraikam sebagai berikut : 1. Selama proses pembelajaran, guru telah melaksanakan semua pembelajaran dengan baik. Meskipun ada beberapa aspek yang belum sempurna, tetapi persentase pelaksanaannya untuk masing-masing aspek cukup besar. 2. Berdasarkan data hasil pengamatan diketahui bahwa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran kooperatif model Outdoor PKn, secara bertahap siswa mampu meningkatkan aspek-aspek aktifitas dalam kelompok, sehingga sebagian besar siswa merasakan suasana belajar yang lebih menyenangkan, serta berdampak positif terhadap peningkatan motivasi belajar pada mata pelajaran PKn. 3. Kekurangan pada siklus sebelumnya sudah mengalami perbaikan, sehingga pencapaian pada siklus berikutnya mengalami peningkatan. 4. Pencapaian hasil pada siklus III menunjukan bahwa pembelajaran kooperatif model Outdoor PKn mampu membawa dampak yang positif dalam upaya menciptakan suasana belajar yang menyenangkan dan dapat menumbuhkan motivasi belajar siswa khususnya pada mata pelajaran PKn. d. Revisi Pelaksanaan Pada siklus III guru twlah melaksanakan pembelajaran melalui pembelajaran model Outdoot PKn dengan baik, dan melihat dari aspek
  • 28. aktifitas setiap kelompok serta hasil angket siswa, pelaksanaan proses pembelajaran juga sudah berjalan dengan baik. Dengan demikian tidak diperlukan revisi terlalu banyak, tetapi yang perlu diperhatikan untuk tindakan selanjutnya adalah memaksimalkan dan mempertahankan apa yang telah ada dengan tujuan agar pada pelaksanaan proses pembelajaran melalui metode pembelajaran kooperatif model Outdoor PKn pada waktu-waktu berikutnya dapat ditingkatkan mutu pembelajarannya sehingga tujuan pembelajarannya dapat tercapai. B. Pembahasan 1. Kondisi Belajar Siswa Kondisi belajar siswa yang dimaksudkan adalah kondisi atau keadaan selama berlangsungnya proses pembelajaran kooperatif model Outdoor PKn yang meliputi aspek-aspek aktifitas setiap siswa dalam setiap kelompok. Hasil observasi selama kegiatan dalam proses pembelajaran kooperatif model Outdoor PKn selama tiga siklus disajikan dalam tabel berikut : Tabel 4.7 No. : Rekapitulasi data hasil observasi Siklus I, II, III . Aspek aktifitas setiap kelompok Deskripsi selama pembelajaran kooperatif Nilai model Outdoor PKn 1. 2. 3. 4. 5. Siklus I Siklus II Siklus III Kebergantungan Positif Cukup Baik Sangat Baik Interaksi antar anggota kelompok Cukup Baik Sangat Baik Tanggungjawab perorangan Kurang Cukup Baik Kemampuan bekerjasama Cukup Baik Sangat Baik Proses kelompok Cukup Baik Sangat Baik Dari tabel diatas, tampak bahwa pada siklus I secara klasikal, pencapaian aspek-aspek aktifitas kelompok rata-rata cukup, tetapi masih kurang untuk
  • 29. pencapaian aspek tanggung jawab perorangan. Hal ini disebabkan karena siswa masih merasa baru atau belum pernah mengalai proses pembelajaran kooperatif model Outdoor PKn, sehingga kurang begitu memahami penjelasan tentang aspek-aspek aktifitas kelompok terutama aspek tanggung jawab perorangan dalam setiap kelompok. Setelah dilakukannya perbaikan-perbaikan terhadap kekurangan pada silus I, maka pencapaian pada siklus II mengalami peningkatan yang signifikan. Hal ini dibuktikan oleh adanya peningkatan dalam aspek-aspek aktifitas kelompok, walaupun masih belum optimal. Dengan menggunakan strategi berdasarkan kekurangan pada siklus I dan II, maka pada siklus III dapat diperoleh tingkat pencapaian aspek-aspek aktifitas kelompok secara maksimal. 2. Suasana dan Motivasi Belajar Siswa Dari hasil angket siswa yang diberikan pada setiap akhir siklus, diperoleh data yang berupa pendapat atau tanggapan siswa terhadap penerapan metode pembelajaran kooperatif model Outdoor PKn seperti pada tabel berikut : Tabel 4.8 No. 1. : Rekapitulasi data hasil angket siswa pada siklus I, II, dan III . Pertanyaan Siklus I Siklus II Siklus III Apakah Ya 74 % Ya 82 % Ya 96 % Tidak 26 % Tidak 18 % Tidak 4% Ya 72 % Ya 85 % Ya 94 % Tidak 28 % Tidak 15 % Tidak 6% pembelajaran kooperatif model Outdoor PKn menyenangkan ? 2. Apakah Anda merasa lebih termotivasi untuk belajar PKn setelah digunakannya metode pembelajaran kooperatif model Outfoor PKn ?
  • 30. Untuk lebih jelasnya, peningkatan yang terjadi mulai siklus I, II, dan III dapat ditunjukan oleh grafik berikut : Tabel 4.9 : Rekapitulasi data hasil angket siswa pada siklus I, II, dan III . 120 100 80 Siklus I 60 Siklus II Siklus III 40 20 0 Suasana Menyenangkan Termotivasi Belajar Dari tabel diatas dapat dijelaskan bahwa dengan menerapkannpembelajaran koperatif model Outdoor PKn menunjukan bahwa pada siklus pertama secara klasikal, diketahui rata-rata persentase siswa yang menyenangi pembelajaran model Outdoor PKn dan merasa termotivasi untuk belajara PKn sudah cukup baik, walaupun belum memuaskan. Pada siklus II, dengan menggunakan strategi lain dan tidak mengulangi kekurangan pada siklus I, dapat diperoleh peningkatan. Akan tetapi secara umum, menurut pandangan peneliti, pencapaian hasil pada siklus II ini masih belum dapat dikatakan maksimal. Selanjutnya, dengan menggunakan strategi baru berdasarkan kekurangan pada siklus I dan II, maka hasil yang dicapai pada siklus III mengalami peningkatan yang signifikan, atau dapat memberikan gambaran bahwa melalui pembelajaran kooperatif model Outdoor PKn, hampir semua siswa menyatakan bahwa mereka merasakan suasana belajar menyenangkan (96%) dan lebih termotivasi untuk belajar PKn (94%).
  • 31. 3. Kemampuan Guru dalam Mengelola Pembelajaran Berdasarkan analisis data, diperoleh pencapaian aspek aspek aktifitas siswa dalam setiap kelompok pembelajaran kooperatif model Outdoor PKn dalam setiap siklus mengalami peningkatan. Hal ini berdampak positi terhadap suasana dan tingkat motivasi belajar siswa, yaitu dapat ditunjukan dengan adanya persentase pada setiap siklus yang terus mengalami peningkatan. 4. Aktifitas Guru dan Siswa dalam Pembelajaran Berdasarkan analisis data dari hasil observasi oleh kolaborator, diperoleh bahwa aspek-aspek aktifitas siswa ddalam setiap kelompok pada proses pembelajaran kooperatif model Outdoor PKn paling dominan adalah terjadinya interaksi anggota dalam setiap kelompok, kerjasama dan proses kelompok, disamping aspek kebergantungan positif dan bertanggungjawab perorangan yang juga termasuk kategori baik. Jadi dapat dikatakan bahwa sikap atau respon siswa dalam proses pembelajaran kooperatif model Outdoor PKn dapat dikategorikan aktif. Sedangakan untuk aktifitas guru, selama pembelajaran telah melaksanakan langkah-langkah pembelajaran melalui model Outdoor PKn dengan baik. Hal ini terlihat dari aktifitas guru yang muncul diantaranya aktifitas menjelaskan, membimbing dan berssama-sama dengan kolaborator mengamati siswa dalam kegiatan setiap kelompok dalam proses pemecahan masalah.
  • 32. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisi data dan pembahasannya, maka dapat diambil suatu kesimpulan sebagai berikut : 1. Metode pembelajaran kooperatif model Outdoor PKn memiliki dampak positif dalam menciptakan suasana belajar yang menyenangkan, hal ini ditunjukan dengan hasil angket siswa pada akhir siklus III, yaitu sebanyak 96% dari seluruh siswa menyatakan sangat menyenangi model pembelajaran yang digunakan guru. 2. Penerapan metode pembelajaran kooperatif model Outdoor PKn dapar menumbuhkan motivasi belajar siswa, hal ini ditunjukan dengan datahasil angket pada akhir siklus III, yaitu 94% dari seluruh siswa menyatakan lebih termotivasi untuk belajar mata pelajaran PKn setelah mengikuti pembelajaran dengan model Outdoor PKn. B. Saran 1. Untuk melaksanakan metode pembelajaran kooperatif model Outdoor PKn hendaknya dipersiapkan secara matang, serta sesuai dengan topik atau kompetensi dasar sehingga dapat diperoleh hasil yang optimal. 2. Dalam rangka menciptakan suasana belajar yang menyenangkan dan menumbuhkan motivasi belajar siswa serta proses pembelajaran lebih bermakna bagi siswa, guru hendaknya lebih kreatif dan inovatif dalam menggunakan berbagai metode dan model pembelajaran.
  • 33. DAFTAR PUSTAKA Nur, Muhammad. 1996. Pembelajaran Kooperatif. Surabaya. Universitas Negeri Surabaya. Wahyuni, Dwi. 2001. Studi Tentang Pembelajaran Kooperatif. Malang: Program Sarjana Universitas Negeri Malang. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1994. Petunjuk Pelaksanaan Proses Belajar Mengajar, Jakarta. Balai Pustaka. Djamarah, Syaiful Bahri. 2000. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineksa Cipta. hAdi. Sutrisno. 1981. Metode Research. Yayasan Penerbitan Fakulearning Togetheras Psikologi Universitas Gajah Mada. Yogyakarta. Kemmis, S. Dan Mc. Tanggart, R. 1998. The Action Research Planner. Victoria Dearcin University Press. Rustiyah, N.K. 1991. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Bina Aksara Soetomo, 1993. Dasar-dasar Interaksi Belajar Mengajar. Surabaya Usaha Nasional
  • 35. DAFTAR NAMA SISWA KELAS VIII C SMP MUHAMMADIYAH KOTA KEDIRI TP. 2009/2010 (SASARAN PENELITIAN) No. No. Induk 1 6024 2 NAMA No. No. Induk NAMA AGENG PRASETYO 23 6221 MASKUR AFANDI 6112 AGUNG LUKMAN HAKIM 24 6222 MOH. EKSAN FIRDAUS 3 6025 AGUNG SETIAWAN 25 6048 NINA MAHARANI 4 6113 AGUS SUBIYANTO 26 6049 NOVIA ANDRIANI 5 5984 ALLEK RIDDUWAN 27 6009 NUR KHASANAH 6 5986 AVIDA KUSUMANINGRUM 28 6010 NUZULIA APRILIANA P 7 6160 BAGUS PRAYOGO 29 6233 ROSEPTIAN PRATAMA D 8 6161 DIAN NATALIA 30 6184 SATRYA WAHYUNINGSIH 9 6078 DONY IRAWAN 31 6100 SIGIT EKO WALUYO 10 6124 DWI SRI NINGSIH 32 6101 SOFI ARISONA 11 6079 DWI TEGUH PRASETYO 33 6234 SRI AJENG PUSPITA SARI 12 6080 DWI WAHYU AGUSTIN 34 6185 SRI RAHAYU 13 6997 EDI NUR ROFIK 35 6062 SRI ENDANG MUJIATI 14 6081 EKA PURWONO 36 6017 SRI WIDOWATI 15 6209 EKO MUSTAKIM 37 6018 SUKISNO 16 6125 ELVINDA ROZIANA DEWI 38 6148 TITIK RAHAYU 17 5998 ELA MARIANA 39 6149 TITIS TRI WAHYUNINGSIH 18 6210 ENI PUTRI RATNA SARI 40 6021 TRI WAHYU LESTARI 19 6036 ERIK AGUS WIBOWO 41 6022 TRI YULIANI 20 6037 IIS WANDIYA 42 6023 YUYUN ANGGRAENI TAMI A. 21 6136 KARTIKA LORANTINA 43 6065 YOPIE SUBIANTORO 22 6137 KHOIRUL MUSLIMIN 44 6067 ZAKARIA CANDRA
  • 36. LEMBAR OBSERVASI AKTIFITAS KELOMPOK BELAJAR SISWA SELAMA TINDAKAN TIAP SIKLUS PENELITI TINDAKAN KELAS “PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF METODE OUTDOOR PKn UNTUK MENCIPTAKAN SUASANA BELAJAR MENYENANGKAN DAN MENUMBUHKAN MOTIVASI BELAJAR PADA MATA PELAJARAN PKn SISWA KELAS VIII C SMP MUHAMMADIYAH KOTA KEDIRI TAHUN PELAJARAN 2009/2010” SIKLUS : ............................................ Tanggal pelaksanaan : ............................................ No. Aspek aktifitas setiap kelompok selama proses Deskripsi Nilai pembelajaran 1 Kebergantungan Positif ............... 2 Interaksi Antar Anggota Kelompok ............... 3 Tanggungjawab Perorangan ............... 4 Kemampuan Bekerjasama ............... 5 Proses Kelompok ............... Kediri, ............................. Pengamat I Pengamat II ................................. ...................................... NIP. ......................... NIP. .............................
  • 37. DAFTAR PERTANYAAN ANGKET SISWA PENELITI TINDAKAN KELAS DENGAN JUDUL : “PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF METODE OUTDOOR PKn UNTUK MENCIPTAKAN SUASANA BELAJAR MENYENANGKAN DAN MENUMBUHKAN MOTIVASI BELAJAR PADA MATA PELAJARAN PKn SISWA KELAS VIII SMP MUHAMMADIYAH KOTA KEDIRI TAHUN PELAJARAN 2009/2010” JAWABLAH PERTANYAAN-PERTANYAAN BERIKUT SESUAI DENGAN YANG ANDA ALAMI SELAMA MENGIKUTI PEMBELAJARAN MATA PELAJARAN PKn MELALUI PENGGUNAAN MODEL KOOPERATIF METODE OUTDOOR PKn ! 1. Menurut pendapat Anda, bagaimana suasana belajar yang Anda rasakan selama mengikuti pembelajaran mata pelajaran PKn melalui penggunaan metode Outdoor PKn ? a. Menyenangkan b. Tidak menyenangkan 2. Setelah Anda mengikuti pembelajaran mata pelajaran PKn melalui penggunaan metode Outdoor PKn, Apakah motivasi anda untuk belajar mata pelajaran ekonomi menjadi bertambah (meningkat) ? a. Ya b. Tidak berpengaruh