SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  11
Télécharger pour lire hors ligne
DASAR-DASAR
FOTOGRAFI
MULTIMEDIA SMK MUHAMMADIYAH PAMOTAN
2
Pengenalan Fotografi
Fotografi artinya melukis dengan cahaya. Tanpa cahaya, tidak
akan ada fotografi. Seni fotografi pada dasarnya adalah melihat
dan menyeimbangkan cahaya dengan lingkungan sekitar agar
terekam lebihindah.
Ilustrasi di samping menunjukkan alur perjalanan cahaya mulai
dari objek sampai sensor (atau film pada kamera analog).
Pertama, cahaya yang mengenai objek harus melewati lensa.
Lensa terdiri dari beberapa lembar kaca yang bentuknya
berbeda.
Kemudian, aperture yang terletak di dalam lensa berperan
sebagai pintu yang mengendalikan banyaknya cahaya yang
dapat mencapai sensor.
Pada kebanyakan kamera modern, shutter terletak di dalam body
kamera, mengendalikan seberapa lama sensor terbuka untuk
menangkap cahaya yang masuk. Sensor adalah bagian yang
paling sensitif, berupa plat, berperan menyerap cahaya dan
mengubahnya menjadipixel.
Aperture /Diafragma
Sepertitelahdisebutkandiatas,apertureyangterletakdidalamlensaberperansebagaipintu
yang mengendalikan banyaknya cahaya yang dapat mencapai sensor. Makin besar
aperture berati makin besar juga cahaya yang masuk, begitu juga sebaliknya.
F-Number adalah angka matematis yang menunjukkan diameter dari aperture. Inilah bagia
terpenting untuk memahami bagaimana aperture dan exposure bekerja.
EXPOSUREadalahbeberapafaktorkombinasidariberapalamasensormenangkap
cahaya,berapa banyak cahaya yang datangdanseberapa sensitif sensorterhadap
cahaya. Hal-hal ini berdasarkan pada 3 hal yaitu ukuran aperture, kecepatan shutter, dan
ISO.
3
Semua f-number mempunyai notasi yang unik seperti f/5.6 dan seterusnya. Ada beberapa set
f-number tapi yang paling umum digunakan adalah :
ƒ/# 1.4 2 2.8 4 5.6 8 11 16 22 32
Nomor di atas dikenal juga sebagai f-number full-stop. Jika kita menurunkan f-number denagn
1 (satu) full-stop seperti f/4 ke f/2.8, jumlah cahaya yang masuk akan meningkat. Jika kita
meningkatkan f-number denagn 1 (satu) full-stop seperti f/5.6 ke f/8 maka hanya setengah
dari total cahaya yang akan ditangkap oleh sensor.
Jika masih bingung dengan perhitungan di atas, ada triknya :
 Semakin tinggi f-number = aperture mengecil = cahaya yang masuk sedikit.
 Semakin besar f-number = aperture membesar = cahaya banyak yang masuk.
Shutter
Shutter mengendalikan seberapa lama sensor terbuka untuk menangkap cahaya yang
masuk. Makin lama shutter terbuka akan semakin banyak cahaya yang ditangkap oleh sensor.
Bila memotret objek yang sedang bergerak pada settingan fast-shutter speed maka hasilnya
objek akan ‘membeku’ atau diam. Bila disetting slow-shutter maka objek akan terlihat
bergerak.
Berikut beberapa skala stop untuk shutter speed, sama halnya seperti aperture, :
1/1000s 1/500S 1/250S 1/125s 1/60s 1/30S 1/15S 1/8S 1/4S 1/2S 1S
ISO
Kecepatan ISO adalah ukuran dari kecepatan film atau kada sensitifitasnya terhadap cahaya.
Pada kamera digital ISO berpengaruh terhadap sensor, namun prinsipnya tetap sama.
Berikut ini beberapa kecepatan ISO :
ISO 50 100 200 400 800 1600 3200
Jika memotret di tempat kaya cahaya (outdoor), gunakan selalu ISO rendah. Kecepatan ISO
rendah membutuhkan exposure yang lebih lama (slow), sedangkan ISO yang tinggi akan
membutuhkan waktu exposure yang lebih singkat (fast). Semakin tinggi nilai ISO yang dipakai
akan berpengaruh munculnya noise atau bintik pada foto.
4
Overexposure
Overexposureterjadikarenasensorterlalubanyakmenangkapcahayasehinggagambar/foto
menjadi terlaluterang.
Underexposure
Underexposureterjadikarenasensorterlalusedikitmenangkapcahayasehinggagambar/ foto
menjadi gelap.
Pengaturan ModeKamera
Ketika memotret kita dihadapkan oleh beberapa pilihan pengaturan untuk pengambilan
gambar yangditawarkanolehkamera.Yaitupengaturanmanualdanpengaturanotomatis.
MANUAL MODE:
 M — Manual mode; pada mode ini kita secara penuh mengendalikan dan memasukkan
secara manual nilai settingan untuk aperture dan shutter speed.
 AvorA—Aperturepriority;kitamengaturnilaiaperturedansisanyakameramenghitung
sendiri shutter speed untuk hasil terbaik.
 TvorS—Shutterpriority;kitamengaturshutterspeed,sisanyakameramenghitungnilai
aperture.
 P — Program mode; pengaturan yang lebih rumit lagi. Kamera mengatur aperture dan
shutter speed, tapi tidak mempengaruhi settingan ISO atau flash.
AUTOMATIC MODE:
 Auto — pengaturan serba otomatis, fotografer tinggal jepret.
 Portrait — bukaan aperture besar untuk memperpendek Depth Of Field.
 Landscape — bukaan aperture kecil untuk meningkatkan Depth Of Field.
 Sport — faster speed yanglebih cepat sehingga objek bergerak dapat jelas tertangkap.
 Night portrait — memotret di malah hari atau pada ruangan minim cahaya.
(menggunakan cahaya dari flash).
 Macro — modus foto makro, untuk memotret objek / benda-benda kecil agar terlihat
lebih jelas.
5
Lensa
Lensa merupakan bagian paling penting
dalamsebuahkamera.Karenalensasangat
menentukan hasil dari foto yang diambil.
Tentu saja tidak mengenyampingkan teknik
pemotretan dan skill/kemampuan sang
fotografer.
ParameterMilimeter
Mata normal
35 mm Full Frame Camera
50 mm DSLR (Digital -
Single LensReflect)
6
Focal Length pada D-SLR
28 mm lens 50 mm lens
70 mm lens 210 mm lens
Focal length = angle of view
20 mm = 94 derajat
35mm = 63 derajat
28 mm = 75 derajat
50 mm = 46 derajat
85 mm = 28 derajat
135 mm = 24 derajat
200 mm = 12 derajat
300 mm = 8 derajat
400mm=6derajat
7
Lensa 18mm, Wide Angle
Lensa 50mm, Normal
Lensa 300mm, Telephoto
8
Jenis-jenis lensa:
1. Lensa Standar
Semua kamera menyediakan
fasilitas lensa standar, yaitu
berukuran 50 mm. Lensa ini
menunjukan objek yang
sebenarnyayangtampakpada
mata kita. Lensa ini cocok
digunakan untuk menangkap
objek di mana pemotret
sejajar dengan pandangan
mata objek.
2. Lensa Sudut Lebar (Wide Lens)
Seperti pada namanya, lensa sudut lebar (wide
lens) dapat menjangkau objek pemotretan lebih
luasatau lebar.Lensa ini membuatobjekyang ada
ditengahjendelabidikterlihatlebihjauhdankecil.
Ada beberapa ukuran lensa sudut lebar, yaitu
17MM, 20MM, 24MM, 28MM dan 35mm. Lensa ini
cocok untuk memotret panorama, arsitektur dan
suasana kemeriahan. Ada juga jenis lensa wide
berukuran 14MM, 15MM dan 16MM, yang disebut
fish eye. Lensa ini biasanya digunakan untuk
memotret arsitektur atau pemandangan alam.
9
3. Lensa Tele
Contoh foto-foto landscape
Lensa ini membentuk ruang tajam
(depthoffield)yangsempit,sehingga
objek menjadi lebih menonjol dari
sekitarnya.Yangtermasuklensatele
adalah ukuran 70mm ke atas. Ukuran
lensainibaikpemotretanprofil.Juga
baik untuk kroping komposisi yang
tidak diinginkan dan membuat efek
mengkaburkan pada lingkungan sekitar objek yang tidak menjadi pusat perhatian.
Beberapa ukuran lensa tele adalah 135mm, 180MM, 300mm dan 400mm. Lensa ini
cocok untuk pemotretan model, panorama, olahraga dan jurnalistik.
Lensa Canon EF 100-400mm f/4.5-5.6L IS USM
10
4. Lensa Zoom
Lensa ini adalah gabungan dari
ketiga lensa diatas. Beberapa ukuran
lensa zoom adalah 35-70mm, 80-
200MM, 137-200MM serta 70-
300mm.
Contoh foto menggunakan lensa makro
11
Tipe Lensa dan Konstuksi Lensa
Tipe Lensa
Konstruksi Lensa

Contenu connexe

Tendances

Dasar Fotografi : ISO dan Noise
Dasar Fotografi : ISO dan NoiseDasar Fotografi : ISO dan Noise
Dasar Fotografi : ISO dan NoiseSeggaf Almudhary
 
Materi basic fotografi 1
Materi basic fotografi 1Materi basic fotografi 1
Materi basic fotografi 1riridefrog
 
Asas fotografi
Asas fotografi Asas fotografi
Asas fotografi Adila Dila
 
Teknik Pengendalian Expossure Bagian ke-2 - Aperture (format PDF)
Teknik Pengendalian Expossure Bagian ke-2 - Aperture (format PDF)Teknik Pengendalian Expossure Bagian ke-2 - Aperture (format PDF)
Teknik Pengendalian Expossure Bagian ke-2 - Aperture (format PDF)Hamdani Fajar
 
Teknik Pengendalian Expossure Bagian ke-2 - Aperture
Teknik Pengendalian Expossure Bagian ke-2 - ApertureTeknik Pengendalian Expossure Bagian ke-2 - Aperture
Teknik Pengendalian Expossure Bagian ke-2 - ApertureHamdani Fajar
 
Belajar Asas Fotografi Digital
Belajar Asas Fotografi DigitalBelajar Asas Fotografi Digital
Belajar Asas Fotografi DigitalAzman Hj. Ayup
 
Aperture, speed dan metering
Aperture, speed dan meteringAperture, speed dan metering
Aperture, speed dan meteringDani Sasmoko
 
Triangle Exposure Fotografi Ilkom Universitas Semarang
Triangle Exposure Fotografi Ilkom Universitas SemarangTriangle Exposure Fotografi Ilkom Universitas Semarang
Triangle Exposure Fotografi Ilkom Universitas SemarangFirdaus Azwar Ersyad
 
Tata Cahaya dan Peralatan Fotografi Studio
Tata Cahaya dan Peralatan Fotografi StudioTata Cahaya dan Peralatan Fotografi Studio
Tata Cahaya dan Peralatan Fotografi StudioErwin Rasyid
 
Kamera Studio : Bagian Bagian dan Penggunaan
Kamera Studio : Bagian Bagian dan PenggunaanKamera Studio : Bagian Bagian dan Penggunaan
Kamera Studio : Bagian Bagian dan Penggunaanmirzamfadillah
 
Teknik pada fotograhpy
Teknik pada fotograhpyTeknik pada fotograhpy
Teknik pada fotograhpydaichiro
 
Fotografi
FotografiFotografi
FotografiIchan32
 
Tehnik fotografi fix
Tehnik fotografi fixTehnik fotografi fix
Tehnik fotografi fixedy1953
 
About Video Camera
About Video CameraAbout Video Camera
About Video CameraSiti Yahdia
 

Tendances (20)

Sesi 9 Digital Photo PR
Sesi 9 Digital Photo PRSesi 9 Digital Photo PR
Sesi 9 Digital Photo PR
 
Teknik dasar photography
Teknik dasar photographyTeknik dasar photography
Teknik dasar photography
 
Dasar Fotografi : ISO dan Noise
Dasar Fotografi : ISO dan NoiseDasar Fotografi : ISO dan Noise
Dasar Fotografi : ISO dan Noise
 
Materi basic fotografi 1
Materi basic fotografi 1Materi basic fotografi 1
Materi basic fotografi 1
 
Asas fotografi
Asas fotografi Asas fotografi
Asas fotografi
 
Teknik Pengendalian Expossure Bagian ke-2 - Aperture (format PDF)
Teknik Pengendalian Expossure Bagian ke-2 - Aperture (format PDF)Teknik Pengendalian Expossure Bagian ke-2 - Aperture (format PDF)
Teknik Pengendalian Expossure Bagian ke-2 - Aperture (format PDF)
 
Fotografi
FotografiFotografi
Fotografi
 
Teknik Pengendalian Expossure Bagian ke-2 - Aperture
Teknik Pengendalian Expossure Bagian ke-2 - ApertureTeknik Pengendalian Expossure Bagian ke-2 - Aperture
Teknik Pengendalian Expossure Bagian ke-2 - Aperture
 
Belajar Asas Fotografi Digital
Belajar Asas Fotografi DigitalBelajar Asas Fotografi Digital
Belajar Asas Fotografi Digital
 
Aperture, speed dan metering
Aperture, speed dan meteringAperture, speed dan metering
Aperture, speed dan metering
 
Triangle Exposure Fotografi Ilkom Universitas Semarang
Triangle Exposure Fotografi Ilkom Universitas SemarangTriangle Exposure Fotografi Ilkom Universitas Semarang
Triangle Exposure Fotografi Ilkom Universitas Semarang
 
Tata Cahaya dan Peralatan Fotografi Studio
Tata Cahaya dan Peralatan Fotografi StudioTata Cahaya dan Peralatan Fotografi Studio
Tata Cahaya dan Peralatan Fotografi Studio
 
Asas Fotografi
Asas FotografiAsas Fotografi
Asas Fotografi
 
Kamera Studio : Bagian Bagian dan Penggunaan
Kamera Studio : Bagian Bagian dan PenggunaanKamera Studio : Bagian Bagian dan Penggunaan
Kamera Studio : Bagian Bagian dan Penggunaan
 
Teknik pada fotograhpy
Teknik pada fotograhpyTeknik pada fotograhpy
Teknik pada fotograhpy
 
Anatomi DSLR Camera
Anatomi DSLR CameraAnatomi DSLR Camera
Anatomi DSLR Camera
 
Fotografi
FotografiFotografi
Fotografi
 
Tehnik fotografi fix
Tehnik fotografi fixTehnik fotografi fix
Tehnik fotografi fix
 
Macam kamera
Macam  kameraMacam  kamera
Macam kamera
 
About Video Camera
About Video CameraAbout Video Camera
About Video Camera
 

Similaire à Dasar-Dasar Foto Grafi

Pengertian Segitiga Exposure.docx
Pengertian Segitiga Exposure.docxPengertian Segitiga Exposure.docx
Pengertian Segitiga Exposure.docxAnonymousenaVYvi
 
matakuliah Teknik dasar dan pengenalan fotografi
matakuliah Teknik dasar dan pengenalan fotografimatakuliah Teknik dasar dan pengenalan fotografi
matakuliah Teknik dasar dan pengenalan fotografiIzhan Nassuha
 
UNDERSTANDING DSLR CAMERA
UNDERSTANDING DSLR CAMERAUNDERSTANDING DSLR CAMERA
UNDERSTANDING DSLR CAMERAPere Sumbada
 
anatomi+kamera_lensa+dan+film.pdf
anatomi+kamera_lensa+dan+film.pdfanatomi+kamera_lensa+dan+film.pdf
anatomi+kamera_lensa+dan+film.pdfYandiDominica
 
kelompok 3.pptx
kelompok 3.pptxkelompok 3.pptx
kelompok 3.pptxHarisyJr
 
2-Pengenalan kamera.ppt
2-Pengenalan kamera.ppt2-Pengenalan kamera.ppt
2-Pengenalan kamera.pptssuser89d628
 
Menerapkan Teknik Pengambilan Gambar Produksi
Menerapkan Teknik Pengambilan Gambar ProduksiMenerapkan Teknik Pengambilan Gambar Produksi
Menerapkan Teknik Pengambilan Gambar Produksiwalangkreatif maluku
 
Memahami Diafragma, Shutter Speed, dan ISO.pptx
Memahami Diafragma, Shutter Speed, dan ISO.pptxMemahami Diafragma, Shutter Speed, dan ISO.pptx
Memahami Diafragma, Shutter Speed, dan ISO.pptxBkkSmkNUJagapura
 
Mengenal Fotografi.pptx
Mengenal Fotografi.pptxMengenal Fotografi.pptx
Mengenal Fotografi.pptxYudaIrfan
 
Dasar fotografi
Dasar fotografiDasar fotografi
Dasar fotografiSTPP Bogor
 
pertemuan 3_1 pertemuan 3_1 pertemuan 3_1 pertemuan 3_1
pertemuan 3_1 pertemuan 3_1 pertemuan 3_1 pertemuan 3_1pertemuan 3_1 pertemuan 3_1 pertemuan 3_1 pertemuan 3_1
pertemuan 3_1 pertemuan 3_1 pertemuan 3_1 pertemuan 3_1Surya Tri Atmaja Ramadhani
 
Tekhnik kameramen
Tekhnik kameramenTekhnik kameramen
Tekhnik kameramenAmat Moxer
 
DASAR2 KAMERA DSLR.pdf
DASAR2 KAMERA DSLR.pdfDASAR2 KAMERA DSLR.pdf
DASAR2 KAMERA DSLR.pdfEdtvPtkEdtv
 
Dasar-Dasar-Fotografi.pptx
Dasar-Dasar-Fotografi.pptxDasar-Dasar-Fotografi.pptx
Dasar-Dasar-Fotografi.pptxShantiWijayanti1
 

Similaire à Dasar-Dasar Foto Grafi (20)

Pengertian Segitiga Exposure.docx
Pengertian Segitiga Exposure.docxPengertian Segitiga Exposure.docx
Pengertian Segitiga Exposure.docx
 
Exposure.pptx
Exposure.pptxExposure.pptx
Exposure.pptx
 
matakuliah Teknik dasar dan pengenalan fotografi
matakuliah Teknik dasar dan pengenalan fotografimatakuliah Teknik dasar dan pengenalan fotografi
matakuliah Teknik dasar dan pengenalan fotografi
 
Presentasi dasar fotografi musyawarah akhir tahun kfp 2010 final
Presentasi dasar fotografi musyawarah akhir tahun kfp 2010 finalPresentasi dasar fotografi musyawarah akhir tahun kfp 2010 final
Presentasi dasar fotografi musyawarah akhir tahun kfp 2010 final
 
UNDERSTANDING DSLR CAMERA
UNDERSTANDING DSLR CAMERAUNDERSTANDING DSLR CAMERA
UNDERSTANDING DSLR CAMERA
 
Fotografi Dasar
Fotografi DasarFotografi Dasar
Fotografi Dasar
 
anatomi+kamera_lensa+dan+film.pdf
anatomi+kamera_lensa+dan+film.pdfanatomi+kamera_lensa+dan+film.pdf
anatomi+kamera_lensa+dan+film.pdf
 
kelompok 3.pptx
kelompok 3.pptxkelompok 3.pptx
kelompok 3.pptx
 
2-Pengenalan kamera.ppt
2-Pengenalan kamera.ppt2-Pengenalan kamera.ppt
2-Pengenalan kamera.ppt
 
Menerapkan Teknik Pengambilan Gambar Produksi
Menerapkan Teknik Pengambilan Gambar ProduksiMenerapkan Teknik Pengambilan Gambar Produksi
Menerapkan Teknik Pengambilan Gambar Produksi
 
Memahami Diafragma, Shutter Speed, dan ISO.pptx
Memahami Diafragma, Shutter Speed, dan ISO.pptxMemahami Diafragma, Shutter Speed, dan ISO.pptx
Memahami Diafragma, Shutter Speed, dan ISO.pptx
 
Principles Of Digital Photography
Principles Of Digital PhotographyPrinciples Of Digital Photography
Principles Of Digital Photography
 
Mengenal Fotografi.pptx
Mengenal Fotografi.pptxMengenal Fotografi.pptx
Mengenal Fotografi.pptx
 
Buku Kelas #8
Buku Kelas #8Buku Kelas #8
Buku Kelas #8
 
Dasar fotografi
Dasar fotografiDasar fotografi
Dasar fotografi
 
pertemuan 3_1 pertemuan 3_1 pertemuan 3_1 pertemuan 3_1
pertemuan 3_1 pertemuan 3_1 pertemuan 3_1 pertemuan 3_1pertemuan 3_1 pertemuan 3_1 pertemuan 3_1 pertemuan 3_1
pertemuan 3_1 pertemuan 3_1 pertemuan 3_1 pertemuan 3_1
 
Tekhnik kameramen
Tekhnik kameramenTekhnik kameramen
Tekhnik kameramen
 
DASAR2 KAMERA DSLR.pdf
DASAR2 KAMERA DSLR.pdfDASAR2 KAMERA DSLR.pdf
DASAR2 KAMERA DSLR.pdf
 
Alat Optik Kamera
Alat Optik KameraAlat Optik Kamera
Alat Optik Kamera
 
Dasar-Dasar-Fotografi.pptx
Dasar-Dasar-Fotografi.pptxDasar-Dasar-Fotografi.pptx
Dasar-Dasar-Fotografi.pptx
 

Dernier

Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTIndraAdm
 
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...asepsaefudin2009
 
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxPPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxssuser8905b3
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxsyahrulutama16
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDNurainiNuraini25
 
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
HiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaHiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaafarmasipejatentimur
 
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajaraksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajarHafidRanggasi
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...Kanaidi ken
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)MustahalMustahal
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptPpsSambirejo
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITASMATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITASbilqisizzati
 
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah DasarPPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasarrenihartanti
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk HidupUT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidupfamela161
 
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMIGustiBagusGending
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...Kanaidi ken
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 

Dernier (20)

Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
 
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
 
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxPPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
HiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaHiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
 
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajaraksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITASMATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
 
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah DasarPPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk HidupUT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
 
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 

Dasar-Dasar Foto Grafi

  • 2. 2 Pengenalan Fotografi Fotografi artinya melukis dengan cahaya. Tanpa cahaya, tidak akan ada fotografi. Seni fotografi pada dasarnya adalah melihat dan menyeimbangkan cahaya dengan lingkungan sekitar agar terekam lebihindah. Ilustrasi di samping menunjukkan alur perjalanan cahaya mulai dari objek sampai sensor (atau film pada kamera analog). Pertama, cahaya yang mengenai objek harus melewati lensa. Lensa terdiri dari beberapa lembar kaca yang bentuknya berbeda. Kemudian, aperture yang terletak di dalam lensa berperan sebagai pintu yang mengendalikan banyaknya cahaya yang dapat mencapai sensor. Pada kebanyakan kamera modern, shutter terletak di dalam body kamera, mengendalikan seberapa lama sensor terbuka untuk menangkap cahaya yang masuk. Sensor adalah bagian yang paling sensitif, berupa plat, berperan menyerap cahaya dan mengubahnya menjadipixel. Aperture /Diafragma Sepertitelahdisebutkandiatas,apertureyangterletakdidalamlensaberperansebagaipintu yang mengendalikan banyaknya cahaya yang dapat mencapai sensor. Makin besar aperture berati makin besar juga cahaya yang masuk, begitu juga sebaliknya. F-Number adalah angka matematis yang menunjukkan diameter dari aperture. Inilah bagia terpenting untuk memahami bagaimana aperture dan exposure bekerja. EXPOSUREadalahbeberapafaktorkombinasidariberapalamasensormenangkap cahaya,berapa banyak cahaya yang datangdanseberapa sensitif sensorterhadap cahaya. Hal-hal ini berdasarkan pada 3 hal yaitu ukuran aperture, kecepatan shutter, dan ISO.
  • 3. 3 Semua f-number mempunyai notasi yang unik seperti f/5.6 dan seterusnya. Ada beberapa set f-number tapi yang paling umum digunakan adalah : ƒ/# 1.4 2 2.8 4 5.6 8 11 16 22 32 Nomor di atas dikenal juga sebagai f-number full-stop. Jika kita menurunkan f-number denagn 1 (satu) full-stop seperti f/4 ke f/2.8, jumlah cahaya yang masuk akan meningkat. Jika kita meningkatkan f-number denagn 1 (satu) full-stop seperti f/5.6 ke f/8 maka hanya setengah dari total cahaya yang akan ditangkap oleh sensor. Jika masih bingung dengan perhitungan di atas, ada triknya :  Semakin tinggi f-number = aperture mengecil = cahaya yang masuk sedikit.  Semakin besar f-number = aperture membesar = cahaya banyak yang masuk. Shutter Shutter mengendalikan seberapa lama sensor terbuka untuk menangkap cahaya yang masuk. Makin lama shutter terbuka akan semakin banyak cahaya yang ditangkap oleh sensor. Bila memotret objek yang sedang bergerak pada settingan fast-shutter speed maka hasilnya objek akan ‘membeku’ atau diam. Bila disetting slow-shutter maka objek akan terlihat bergerak. Berikut beberapa skala stop untuk shutter speed, sama halnya seperti aperture, : 1/1000s 1/500S 1/250S 1/125s 1/60s 1/30S 1/15S 1/8S 1/4S 1/2S 1S ISO Kecepatan ISO adalah ukuran dari kecepatan film atau kada sensitifitasnya terhadap cahaya. Pada kamera digital ISO berpengaruh terhadap sensor, namun prinsipnya tetap sama. Berikut ini beberapa kecepatan ISO : ISO 50 100 200 400 800 1600 3200 Jika memotret di tempat kaya cahaya (outdoor), gunakan selalu ISO rendah. Kecepatan ISO rendah membutuhkan exposure yang lebih lama (slow), sedangkan ISO yang tinggi akan membutuhkan waktu exposure yang lebih singkat (fast). Semakin tinggi nilai ISO yang dipakai akan berpengaruh munculnya noise atau bintik pada foto.
  • 4. 4 Overexposure Overexposureterjadikarenasensorterlalubanyakmenangkapcahayasehinggagambar/foto menjadi terlaluterang. Underexposure Underexposureterjadikarenasensorterlalusedikitmenangkapcahayasehinggagambar/ foto menjadi gelap. Pengaturan ModeKamera Ketika memotret kita dihadapkan oleh beberapa pilihan pengaturan untuk pengambilan gambar yangditawarkanolehkamera.Yaitupengaturanmanualdanpengaturanotomatis. MANUAL MODE:  M — Manual mode; pada mode ini kita secara penuh mengendalikan dan memasukkan secara manual nilai settingan untuk aperture dan shutter speed.  AvorA—Aperturepriority;kitamengaturnilaiaperturedansisanyakameramenghitung sendiri shutter speed untuk hasil terbaik.  TvorS—Shutterpriority;kitamengaturshutterspeed,sisanyakameramenghitungnilai aperture.  P — Program mode; pengaturan yang lebih rumit lagi. Kamera mengatur aperture dan shutter speed, tapi tidak mempengaruhi settingan ISO atau flash. AUTOMATIC MODE:  Auto — pengaturan serba otomatis, fotografer tinggal jepret.  Portrait — bukaan aperture besar untuk memperpendek Depth Of Field.  Landscape — bukaan aperture kecil untuk meningkatkan Depth Of Field.  Sport — faster speed yanglebih cepat sehingga objek bergerak dapat jelas tertangkap.  Night portrait — memotret di malah hari atau pada ruangan minim cahaya. (menggunakan cahaya dari flash).  Macro — modus foto makro, untuk memotret objek / benda-benda kecil agar terlihat lebih jelas.
  • 5. 5 Lensa Lensa merupakan bagian paling penting dalamsebuahkamera.Karenalensasangat menentukan hasil dari foto yang diambil. Tentu saja tidak mengenyampingkan teknik pemotretan dan skill/kemampuan sang fotografer. ParameterMilimeter Mata normal 35 mm Full Frame Camera 50 mm DSLR (Digital - Single LensReflect)
  • 6. 6 Focal Length pada D-SLR 28 mm lens 50 mm lens 70 mm lens 210 mm lens Focal length = angle of view 20 mm = 94 derajat 35mm = 63 derajat 28 mm = 75 derajat 50 mm = 46 derajat 85 mm = 28 derajat 135 mm = 24 derajat 200 mm = 12 derajat 300 mm = 8 derajat 400mm=6derajat
  • 7. 7 Lensa 18mm, Wide Angle Lensa 50mm, Normal Lensa 300mm, Telephoto
  • 8. 8 Jenis-jenis lensa: 1. Lensa Standar Semua kamera menyediakan fasilitas lensa standar, yaitu berukuran 50 mm. Lensa ini menunjukan objek yang sebenarnyayangtampakpada mata kita. Lensa ini cocok digunakan untuk menangkap objek di mana pemotret sejajar dengan pandangan mata objek. 2. Lensa Sudut Lebar (Wide Lens) Seperti pada namanya, lensa sudut lebar (wide lens) dapat menjangkau objek pemotretan lebih luasatau lebar.Lensa ini membuatobjekyang ada ditengahjendelabidikterlihatlebihjauhdankecil. Ada beberapa ukuran lensa sudut lebar, yaitu 17MM, 20MM, 24MM, 28MM dan 35mm. Lensa ini cocok untuk memotret panorama, arsitektur dan suasana kemeriahan. Ada juga jenis lensa wide berukuran 14MM, 15MM dan 16MM, yang disebut fish eye. Lensa ini biasanya digunakan untuk memotret arsitektur atau pemandangan alam.
  • 9. 9 3. Lensa Tele Contoh foto-foto landscape Lensa ini membentuk ruang tajam (depthoffield)yangsempit,sehingga objek menjadi lebih menonjol dari sekitarnya.Yangtermasuklensatele adalah ukuran 70mm ke atas. Ukuran lensainibaikpemotretanprofil.Juga baik untuk kroping komposisi yang tidak diinginkan dan membuat efek mengkaburkan pada lingkungan sekitar objek yang tidak menjadi pusat perhatian. Beberapa ukuran lensa tele adalah 135mm, 180MM, 300mm dan 400mm. Lensa ini cocok untuk pemotretan model, panorama, olahraga dan jurnalistik. Lensa Canon EF 100-400mm f/4.5-5.6L IS USM
  • 10. 10 4. Lensa Zoom Lensa ini adalah gabungan dari ketiga lensa diatas. Beberapa ukuran lensa zoom adalah 35-70mm, 80- 200MM, 137-200MM serta 70- 300mm. Contoh foto menggunakan lensa makro
  • 11. 11 Tipe Lensa dan Konstuksi Lensa Tipe Lensa Konstruksi Lensa