2. 2
Pengenalan Fotografi
Fotografi artinya melukis dengan cahaya. Tanpa cahaya, tidak
akan ada fotografi. Seni fotografi pada dasarnya adalah melihat
dan menyeimbangkan cahaya dengan lingkungan sekitar agar
terekam lebihindah.
Ilustrasi di samping menunjukkan alur perjalanan cahaya mulai
dari objek sampai sensor (atau film pada kamera analog).
Pertama, cahaya yang mengenai objek harus melewati lensa.
Lensa terdiri dari beberapa lembar kaca yang bentuknya
berbeda.
Kemudian, aperture yang terletak di dalam lensa berperan
sebagai pintu yang mengendalikan banyaknya cahaya yang
dapat mencapai sensor.
Pada kebanyakan kamera modern, shutter terletak di dalam body
kamera, mengendalikan seberapa lama sensor terbuka untuk
menangkap cahaya yang masuk. Sensor adalah bagian yang
paling sensitif, berupa plat, berperan menyerap cahaya dan
mengubahnya menjadipixel.
Aperture /Diafragma
Sepertitelahdisebutkandiatas,apertureyangterletakdidalamlensaberperansebagaipintu
yang mengendalikan banyaknya cahaya yang dapat mencapai sensor. Makin besar
aperture berati makin besar juga cahaya yang masuk, begitu juga sebaliknya.
F-Number adalah angka matematis yang menunjukkan diameter dari aperture. Inilah bagia
terpenting untuk memahami bagaimana aperture dan exposure bekerja.
EXPOSUREadalahbeberapafaktorkombinasidariberapalamasensormenangkap
cahaya,berapa banyak cahaya yang datangdanseberapa sensitif sensorterhadap
cahaya. Hal-hal ini berdasarkan pada 3 hal yaitu ukuran aperture, kecepatan shutter, dan
ISO.
3. 3
Semua f-number mempunyai notasi yang unik seperti f/5.6 dan seterusnya. Ada beberapa set
f-number tapi yang paling umum digunakan adalah :
ƒ/# 1.4 2 2.8 4 5.6 8 11 16 22 32
Nomor di atas dikenal juga sebagai f-number full-stop. Jika kita menurunkan f-number denagn
1 (satu) full-stop seperti f/4 ke f/2.8, jumlah cahaya yang masuk akan meningkat. Jika kita
meningkatkan f-number denagn 1 (satu) full-stop seperti f/5.6 ke f/8 maka hanya setengah
dari total cahaya yang akan ditangkap oleh sensor.
Jika masih bingung dengan perhitungan di atas, ada triknya :
Semakin tinggi f-number = aperture mengecil = cahaya yang masuk sedikit.
Semakin besar f-number = aperture membesar = cahaya banyak yang masuk.
Shutter
Shutter mengendalikan seberapa lama sensor terbuka untuk menangkap cahaya yang
masuk. Makin lama shutter terbuka akan semakin banyak cahaya yang ditangkap oleh sensor.
Bila memotret objek yang sedang bergerak pada settingan fast-shutter speed maka hasilnya
objek akan ‘membeku’ atau diam. Bila disetting slow-shutter maka objek akan terlihat
bergerak.
Berikut beberapa skala stop untuk shutter speed, sama halnya seperti aperture, :
1/1000s 1/500S 1/250S 1/125s 1/60s 1/30S 1/15S 1/8S 1/4S 1/2S 1S
ISO
Kecepatan ISO adalah ukuran dari kecepatan film atau kada sensitifitasnya terhadap cahaya.
Pada kamera digital ISO berpengaruh terhadap sensor, namun prinsipnya tetap sama.
Berikut ini beberapa kecepatan ISO :
ISO 50 100 200 400 800 1600 3200
Jika memotret di tempat kaya cahaya (outdoor), gunakan selalu ISO rendah. Kecepatan ISO
rendah membutuhkan exposure yang lebih lama (slow), sedangkan ISO yang tinggi akan
membutuhkan waktu exposure yang lebih singkat (fast). Semakin tinggi nilai ISO yang dipakai
akan berpengaruh munculnya noise atau bintik pada foto.
4. 4
Overexposure
Overexposureterjadikarenasensorterlalubanyakmenangkapcahayasehinggagambar/foto
menjadi terlaluterang.
Underexposure
Underexposureterjadikarenasensorterlalusedikitmenangkapcahayasehinggagambar/ foto
menjadi gelap.
Pengaturan ModeKamera
Ketika memotret kita dihadapkan oleh beberapa pilihan pengaturan untuk pengambilan
gambar yangditawarkanolehkamera.Yaitupengaturanmanualdanpengaturanotomatis.
MANUAL MODE:
M — Manual mode; pada mode ini kita secara penuh mengendalikan dan memasukkan
secara manual nilai settingan untuk aperture dan shutter speed.
AvorA—Aperturepriority;kitamengaturnilaiaperturedansisanyakameramenghitung
sendiri shutter speed untuk hasil terbaik.
TvorS—Shutterpriority;kitamengaturshutterspeed,sisanyakameramenghitungnilai
aperture.
P — Program mode; pengaturan yang lebih rumit lagi. Kamera mengatur aperture dan
shutter speed, tapi tidak mempengaruhi settingan ISO atau flash.
AUTOMATIC MODE:
Auto — pengaturan serba otomatis, fotografer tinggal jepret.
Portrait — bukaan aperture besar untuk memperpendek Depth Of Field.
Landscape — bukaan aperture kecil untuk meningkatkan Depth Of Field.
Sport — faster speed yanglebih cepat sehingga objek bergerak dapat jelas tertangkap.
Night portrait — memotret di malah hari atau pada ruangan minim cahaya.
(menggunakan cahaya dari flash).
Macro — modus foto makro, untuk memotret objek / benda-benda kecil agar terlihat
lebih jelas.
5. 5
Lensa
Lensa merupakan bagian paling penting
dalamsebuahkamera.Karenalensasangat
menentukan hasil dari foto yang diambil.
Tentu saja tidak mengenyampingkan teknik
pemotretan dan skill/kemampuan sang
fotografer.
ParameterMilimeter
Mata normal
35 mm Full Frame Camera
50 mm DSLR (Digital -
Single LensReflect)
6. 6
Focal Length pada D-SLR
28 mm lens 50 mm lens
70 mm lens 210 mm lens
Focal length = angle of view
20 mm = 94 derajat
35mm = 63 derajat
28 mm = 75 derajat
50 mm = 46 derajat
85 mm = 28 derajat
135 mm = 24 derajat
200 mm = 12 derajat
300 mm = 8 derajat
400mm=6derajat
8. 8
Jenis-jenis lensa:
1. Lensa Standar
Semua kamera menyediakan
fasilitas lensa standar, yaitu
berukuran 50 mm. Lensa ini
menunjukan objek yang
sebenarnyayangtampakpada
mata kita. Lensa ini cocok
digunakan untuk menangkap
objek di mana pemotret
sejajar dengan pandangan
mata objek.
2. Lensa Sudut Lebar (Wide Lens)
Seperti pada namanya, lensa sudut lebar (wide
lens) dapat menjangkau objek pemotretan lebih
luasatau lebar.Lensa ini membuatobjekyang ada
ditengahjendelabidikterlihatlebihjauhdankecil.
Ada beberapa ukuran lensa sudut lebar, yaitu
17MM, 20MM, 24MM, 28MM dan 35mm. Lensa ini
cocok untuk memotret panorama, arsitektur dan
suasana kemeriahan. Ada juga jenis lensa wide
berukuran 14MM, 15MM dan 16MM, yang disebut
fish eye. Lensa ini biasanya digunakan untuk
memotret arsitektur atau pemandangan alam.
9. 9
3. Lensa Tele
Contoh foto-foto landscape
Lensa ini membentuk ruang tajam
(depthoffield)yangsempit,sehingga
objek menjadi lebih menonjol dari
sekitarnya.Yangtermasuklensatele
adalah ukuran 70mm ke atas. Ukuran
lensainibaikpemotretanprofil.Juga
baik untuk kroping komposisi yang
tidak diinginkan dan membuat efek
mengkaburkan pada lingkungan sekitar objek yang tidak menjadi pusat perhatian.
Beberapa ukuran lensa tele adalah 135mm, 180MM, 300mm dan 400mm. Lensa ini
cocok untuk pemotretan model, panorama, olahraga dan jurnalistik.
Lensa Canon EF 100-400mm f/4.5-5.6L IS USM
10. 10
4. Lensa Zoom
Lensa ini adalah gabungan dari
ketiga lensa diatas. Beberapa ukuran
lensa zoom adalah 35-70mm, 80-
200MM, 137-200MM serta 70-
300mm.
Contoh foto menggunakan lensa makro