Kisah ini menceritakan tentang Kahlil Gibran yang bertanya kepada gurunya bagaimana mendapatkan sesuatu yang paling sempurna. Sang guru menyuruhnya mencari bunga terindah di taman. Namun Kahlil Gibran pulang dengan tangan hampa karena terus mencari yang lebih indah. Sang guru mengajarkan bahwa kesempurnaan sebenarnya tidak ada, yang ada hanya keikhlasan menerima kekurangan.
1. Kisah : Kesempurnaan yang tak Terpandai
Sumber : WA Grup.
Editor : 555
Kumpulan Kisah-kisahdan Mutiara Dunia
KESEMPURNAAN TAK TERPANDAI
Suatu hari, Kahlil Gibran bertanya kepada gurunya:
"Bagaimana caranya agar kita mendapatkan sesuatu yang paling sempurna dalam hidup?"
Sang Guru menjawab:
"Berjalanlah lurus di taman bunga, lalu petiklah bunga yang paling indah menurutmu dan
jangan pernah kembali ke belakang"
Setelah berjalan dan sampai di ujung taman, Kahlil Gibran kembali dengan tangan hampa, lalu
Sang Guru bertanya: "Mengapa kamu tidak mendapatkan bunga satu pun?"
Gibran:
"Sebenarnya tadi aku sudah menemukannya tapi aku tidak memetiknya, karena aku fikir
mungkin yang di depan pasti ada yang lebih indah. Namun ketika aku sudah sampai di
ujung, aku baru sadar bahwa yang aku lihat tadi adalah yang TERINDAH, dan aku pun
tak bisa kembali ke belakang lagi ..!"
Sambil tersenyum, Sang Guru berkata:
"Ya, itulah hidup .. semakin kita mencari kesempurnaan, semakin pula kita tak akan
pernah mendapatkannya, karena sejatinya kesempurnaan yang hakiki tidak pernah ada,
yang ada hanyalah keikhlasan hati kita untuk menerima kekurangan .."
Bila tak bisa memberi, jangan mengambil.
Bila mengasihi terlalu sulit, jangan membenci.
Bila tak mampu menghibur orang, jangan membuatnya sedih.
Bila tak mungkin meringankan beban orang lain, jangan mempersulit/memberatkannya.
Bila tak sanggup memuji, jangan menghujat.
Bila tak bisa menghargai, jangan menghina.
JANGAN MENCARI KESEMPURNAAN,
Tapi sempurnakanlah apa yang telah ada pada kita.!