Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Kimia Inti, Radio Kimia dan Kimia Radiasi
1.
2.
3. Kimia inti
Ilmu yang
mempelajari
struktur inti atom
dan pengaruhnya
terhadap
kestabilan inti
serta reaksi-
reaksi inti yang
terjadi pada
proses peluruhan
radio nuklida dan
transmutasi inti
Radiokimia
Mempelajari
zat radioaktif
dan
penggunaannya
dengan teknik-
teknik kimia.
Kimia radiasi
bidang kimia
yang
mempelajari
efek radiasi
radioaktif
terhadap
materi.
Apa itu kimia inti, radio kimia dan kimia radiasi ?
4. Pada tahun 1903, Ernest Ruterford fisikawan dari Selandia Baru menemukan sinar alfa
() yaitu sinar yang bermuatan positif dan sinar beta () yaitu sinar yang bermuatan
negatif. Sementara itu, Paul U.Villard menemukan sinar gamma () yaitu sinar yang
tidak bermuatan.
Pada tahun 1898, suami istri Marie Curie dan Pierri Curie berhasil
menemukan polonium dan radium.
Pada tahun 1896 Antonie Henry Becquerel kimiawan dari Prancis
menemukan garam kalium urasil sulfat (K2UO(SO4)2).
Zat radioaktif pertama kali ditemukan oleh Wilhelm Conrad
Rontgen, ahli fisika dari Jerman pada tahun 1895 yaitu menemukan sinar X (
pancaran radiasi yang mengakibatkan fluoresensi ketika arus electron
(katode) menumbuk suatu partikel tertentu.
5. Sinar Alfa ()
- Bermuatan positif.
- Merupakan partikel
terberat .
- Mempunyai daya tembus
paling lemah dan daya
ion paling tinggi.
- Terdiri atas inti helium
(He) bermuatan +2 dan
bermassa 4 sma.
- Dilambangkan dengan
24.Dibelokkan ke arah
kutub negatif.
Sinar Beta ()
- Bermuatan negatif.
- Mempunyai massa yang
kecil.
- Dilambangkan dengan
10.
- Daya ionnya lemah dan
daya tembus lebih besar
dari sinar .
- Dibelokkan ke arah
kutub positif.
Sinar Gamma ()
- Tidak bermuatan dan
tidak bermassa.
- Dilambangkan 00.
- Merupakan gelomang
elektromagnetik.
- Daya tembus paling
kuat dan daya ion paling
lemah.
- Tidak bermuatan listrik
sehingga tidak
dibelokkan oleh medan
listrik.
6. Jenis Radiasi yang dipancarkan
Partikel
dasar
Massa
relatif
Muatan Simbol Jenis
Alfa 4 +2 , 2He4 Partikel
Negatron
(beta)
0 -1 -, -1e0 Partikel
Positron 0 +1 +, +1e0 Partikel
Gamma 0 0 Gelombang
elektromagnet
Proton 1 +1 1p1,
1H1
Partikel
Netron 1 0 0n1 Partikel
7. PENGGOLONGAN NUKLIDA
Isotop kelompok
nuklida dengan Z sama
Contoh : 82Pb204, 82Pb206,
82Pb207,82Pb208
Isobar kelompok
nuklida dengan A sama
Contoh: 6C14, 7N14, 8O14
Isoton kelompok nuklida
dengan N sama
Contoh: 1H3, 2He4
Isomer inti nuklida dengan A
dan Z sama tetapi berbeda
dalam tingkat energinya
Contoh: Co60m, Co60
8. Struktur Inti
Inti atom tersusun dari nukleon-nukleon yaitu proton yang
bermuatan positif dan neutron. Suatu inti atom yang
ditandai dengan jumlah proton dan neutron tertentu disebut
nuklida.
Contoh :
4He atau adalah nuklida dengan 2
proton, 2 neutron
9. KESTABILAN INTI
Faktor penentu kestabilan:
Angka banding jumlah netron terhadap proton
(n/p) yang terkandung dalam inti. Inti yang paling
stabil adalah inti yang mempunyai nomor atom
sampai 20, memiliki n/p=1 (kestabilan diagonal)
Pasangan nukleon yang ditunjukkan oleh
hukum genap-ganjil
Energi pengikat inti pernukleon.
10. Nuklida spesies nuklir
Contoh: 6C12, 7N14, 6O18
Rumus umum: ZXA dengan,
Z= nomor atom -- N = A-Z
A=nomor massa
Berdasarkan kesamaan dalam nilai A, Z, dan N,
nuklida-nuklida digolongkan menjadi 4 tipe.
11. NUKLIDA TIDAK STABIL BERDASARKAN LETAKNYA
Nuklida-nuklida di atas pita kestabilan n > p
Memancarkan sinar beta, contoh: 6C14 → 7N14 + -1e0
Melepaskan neutron, contoh : 2He5 → 2He4 + 0n1
Nuklida-nuklida di bawah pita kestabilan n < p
Melepaskan positron, contoh : 6C10 → 5B10 + 1e0
Menangkap electron “orbital dalam” kulit K,
contoh : 4Be7 + -1e0 → 3Li7
Nuklida-nuklida di tepi atas pita kestabilan (Z > 83)
Menstabilkan diri dengan memancarkan pertikel
alfa (inti helium).
Contoh : 92U235 → 90Th231 + 2e4
14. REAKSI INTI
Reaksi inti adalah reaksi yang terjadi jika suatu inti
atom ditembak dengan partikel berenergi dan
menghasilkan inti baru disertai pelepasan jumlah
energi.
Penggolongan Reaksi-reaksi Inti
Reaksi Penembakan
Reaksi Fisi (pembelahan)
Reaksi Fusi (penggabungan)
15. Reaksi Fisi
Reaksi Fisi : reaksi pembelahan inti menghasilkan
netron
Setiapa reaksi pembelahan inti selalu dihasilkan
energi sekitar 200 Mev.
Netron yang dihasilkan dapat digunakan untuk
menembak inti lain sehingga terjadi pembelahan
inti secara berantai.
Energi yang dihasilkan pada pembelahan 235
gram 235U ekivalen dengan energi yang
dihasilkan pada pembakaran 500ton batubara.
16. Reaksi penggabungan dua atau beberapa inti ringan
menjadi satu inti yang lebih berat.
Reaksi fusi menghasilkan energi yang sangat besar.
Reaksi ini memiliki energi pengaktifan, terutama untuk
mengatasi gaya tolak menolak kedua inti yang akan
bergabung.
Reaksi hanya mungkin terjadi pada suhu sangat tinggi,
sekitar 100 juta derajat.
Pada suhu tersebut tidak terdapat atom melainkan plasma
dari inti dan elektron.
Energi yang dihasilkan pada reaksi fusi sangat besar.
17. Energi yang
dihasilkan lebih
tinggi
Relatif lebih
“bersih”, karena
hasil reaksi fusi
adalah nuklida-
nuklida stabil.
Energi yang dihasilkan
cukup untuk
menyebabkan terjadinya
reaksi fusi berantai yang
dapat menimbulkan
ledakan termonuklir.
Energi fusi dari 1
kg hidrogen setara
dengan energi
pembakaran
20ribu ton
batubara.
18. Energi yang di hasilkan
dari proses pembelahan
inti berantai. Energi
nuklir merupakan salah
satu sumber energi yang
berasal dari unsur-unsur
berat sebagai bahan
bakarnya. Bahan yang
paling banyak di
gunakan adalah
uranium.
Merupakan unsur-unsur
hasil dari peluruhan
suatu unsur radioaktif
yang berakhir dengan
terbentuknya unsur yang
stabil. Selain itu,
peluruhan suatu nuklida
radioaktif juga untuk
membentuk isotop
radioaktif yang lain.
Energi nuklir Deret keradioaktifan
19. EMPAT DERET PELURUHAN RADIOAKTIF
Deret Torium ↔ Unsur yang terbentuk pada
peluruhan deret torium memiliki nomor masssa
dengan kelipatan A=4n.
Deret Uranium ↔ Unsur yang terbentuk pada
peluruhan deret uranium memiliki nomor massa
dengan kelipatan A = 4n + 2.
Deret Aktinium ↔ Unsur yang terbentuk pada
peluruhn deret aktinium memiliki nomor massa
dengan kelipatan A = 4n + 3.
Deret Neptunium ↔ Unsur yang terbentuk pada
peluruhan deret neptunium memiliki nomor massa
dengan kelipatan A = 4n + 1.
20. PELURUHAN RADIOAKTIF
Laju peluruhan (keaktifan)
zat-zat radioaktif berbanding
lurus dengan jumlah nuklida
radioaktif. Secara sistematis
dinyatakan sebagai berikut.
Dirumuskan dengan
R = . N
21. Waktu Paruh
Kebolehjadian suatu nuklida untuk meluruh tidak
tergantung lingkungan (suhu, tekanan, keasaman, dll).
Tetapi, bergantung pada jenis dan jumlah nuklida.
Kecepatan peluruhan berbanding lurus dengan jumlah
radionuklida, yang dinyatakan dengan:
• -dN/dt N; ► dengan N=jumlah radionuklida, dan t=waktu
22. Perbandingan dapat diubah
menjadi persamaan dengan
memasukkan tetapan
perbandingan .
-dN/dt N
-dN/dt = N laju
perluruhan=keaktifan(A)
A = -dN/dt A = N
dN/N = - dt (diintegralkan)
Nt=N0.e- t
Jika N0 dan diketahui maka
dapat dihitung radionuklida N
pada tiap waktu t.
Daftar tetapan peluruhan tidak
ada, yang ada daftar waktu paruh
nuklida sudah dikenal.
Jika t = t½, maka N = ½ N0
ln ½ N0/N0 = - t½
t½ = ln 2
t½ = 0,693 t½ = 0,693/
23.
24. KEGUNAAN RADIOISOTOP SEBAGAI SUMBER RADIASI
Bidang Kedokteran
Sterilisasi radiasi
Terapi tumor atau kanker
Bidang Industri
Penggunaannya antara lain:
Perbaikan mutu kayu dengan penambahan
monomer yang sudah diradiasi, kayu menjadi lebih
keras dan awet.
Perbaikan mutu serat tekstil dengan meradiasi serat
tekstil sehingga titik leleh lebih tinggi dan mudah
mengisap zat warna serta air.
25. Bidang Pertanian
Penggunaannya antara lain:
Mutasi gen dengan radiasi untuk pemuliaan tanaman.
Pemberantasan hama dengan meradiasi serangga
jantan hingga mandul.
Produksi radioisotop dilakukan dalam reaktor nuklir
dengan cara penembakan neutron. Peaktor nuklir
(reaktor atom) adalah pesawat untuk melakukan
reaksi fisi berantai yang terkendali.
26. Radioisotop Sebagai Perunut ↔ sebagai perunut,
radioisotop ditambahkan ke dalam suatu sistem
untuk mempelajari sistem itu, baik sistem fisika,
kimia maupun sistem biologi. Oleh karena
radioisotop mempunyai sifat kimia yang sama
seperti isotop stabilnya, sehingga radioisotop dapat
digunakan untuk menandai suatu senyawa
sehingga perpindahan perubahan senyawa itu
dapat dipantau.
27. Bidang kedokteran ► digunakan untuk mendeteksi suatu
kelainan atau penyakit pada tubuh.
Bidang industri ► digunakan sebagai pengisi bahan-bahan
pakaian sintesis. Sebagai pengendali produksi pelat timah pada
pembuatan kaleng.
Bidang hidrologi
Menentukan kebocoran pipa air bawah tanah.
Menentukan senyawa pencemar di perairan.
Bidang Kimia
Radioisotop dapat digunakan untuk analisis penelusuran
mekanisme reaksi kimia,seperti:
Penentuan mekanisme reaksi esterifikasi.
Analisis pengenceran isotop, digunakan untuk menentukan
kadar suatu zat terlarut dalam suatu larutan dengan
menambahkan larutan yang mengandung zat radioaktif.
Radioisotop dapat digunakan untuk pembuatan unsur-unsur
baru (transuran).
28. Bidang Biologi
Menentukan kecepatan pembentukan senyawa pada
proses fotosintesis.
Meneliti gerakan air di dalam batang tanaman.
Mengetahui atp sebagai penyimpan energi dalam tubuh
menggunakan radioisotop.
Mempelajari kesetimbangan dinamis.
Mempelajari reaksi pengesteran.
Radioisotop sebagai sumber radiasi.
Bidang lndustri ► untuk mempelajari pengaruh oli dan additif pada
mesin selama mesin bekerja digunakan suatu isotop sebagai perunut.
Dalam hal ini, piston, ring dan komponen lain dari mesin ditandai
dengan isotop radioaktif dari bahan yang sama.
29. Bidang Purbakala ► radioisotop yang digunakan
adalah C-14. Penggunaan radioisotope untuk
menentukan umur berbagai jenis batuan dan fosil.
Bidang Peternakan
Mengkaji efisiensi pemanfaatan pakan untuk
peningkatan produksi ternak.
Menguji pengaruh biologis dan kandungan nutrisi
dari bahan pakan lokal yang tersedia.
32P dan 35S engukuran jumlah dan laju sintesis
protein di dalam usus besar hewan ternak, dan
14C dan 3H untuk pengukuran produksi serta
mudah tidaknya proporsi asam lemak di dalam
usus besar untuk menguap.
30. D a m p a k N e g a t i f R a d i o i s o t o p
Radiasi zat radioaktif dapat memperpendek umur manusia.
Radiasi zat radioaktif dapat mengakibatkan terjadinya pembelahan sel
darah putih.
Radiasi zat radioaktif terhadap kelenjar-kelenjar kelamin dapat
mengakibatkan kemandulan.
Radiasi zat adioaktif dapat mengakibatkan kerusakan sel somatis
berbentuk lokal dengan tanda kerusakan kulit, kerusakan sel pembuluh
darah, kerusakan sistem syaraf, ataupun kerontokan rambut.