1. 1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kehamilan adalah suatu keadaan yang istimewa bagi seorang wanita
sebagai calon ibu, karena pada masa kehamilan akan terjadi perubahan fisik yang
mempengaruhi kehidupannya. Pola makan dan gaya hidup sehat dapat membantu
pertumbuhan dan perkembangan janin dalam rahim ibu. Pada waktu terjadi
kehamilan akan terjadi banyak perubahan fisik, social maupun mental. Walaupun
demikian para calon ibu harus tetap berada di dalam keadaan sehat optimal karena
disini seorang ibu tidak hidup sendiri tetapi dia hidup bersama dengan janin yang
dikandung (Atikah Proverawati, 2009: 47).Ada beberapa perubahan fisik yang
dialami saat kehamilan.Salah satu perubahan yang terjadi adalah perubahan berat
badan ibu (Hamilton, 2005:59).
Kenaikan berat badan harus bertahap sesuai dengan usia kehamilan dan
kebutuhan bayi. Seorang ibu yang sedang hamil mengalami kenaikan berat badan
sebanyak 10-12 kg.Pada trimester I kenaikan berat badan ibu antara 1-2kg, karena
pada trimester ini otak, panca indera, dan alat kelamin janin sedang dibentuk.
Namun setelah trimester II pertambahan berat badan semakin banyak yaitu 3kg
2. 2
atau 0,4-0,5kg per minggu, pada minggu ke-15 semua organ janin mulai matang
dan tumbuh, berat janin sekitar 0,2kg. Dan pada trimester III kenaikan berat
badan sebanyak 6 kg.Jika sebelum hamil berat badan berlebih, kenaikan berat
badan cukup 6-9kg dan bila sebelum kehamilan berat badan kurang, sebaiknya
kenaikan berat badan 10-12kg. Dalam peningkatan berat badan disebabkan karena
adanya proses tumbuh kembang janin, pertambahan berat rahim, plasenta, volume
darah, cairan ketuban, cairan dalam jaringan tubuh dan membesarnya payudara.
(Atikah Proverawati, 2009: 53).
Kecukupan gizi selama hamil dapat dipantau melalui parameter keadaan
kesehatan ibu dan berat lahir janin. Meskipun baku penilaian status gizi wanita
yang tidak hamil tidak dapat diaplikasikan pada wanita hamil, perubahan
fisiologi selama hamil dapat digunakan sebagai petunjuk. Berat badan rendah
sebelum konsepsi serta pertambahan berat yang tidak adekuat merupakan
penilaian langsung yang dapat digunakan untuk memperkirakan laju pertumbuhan
janin.Kecukupan gizi selama kehamilan digunakan untuk pertumbuhan dan
perkembangan janinnya maupun aktivitas ibu.Jika kenaikan berat badan ibu
kurang dari normal maka akan memungkinkan terjadinya keguguran, lahir
premature, BBLR, gangguan kontraksi saat melahirkan, dan perdarahan setelah
persalinan (Arisman, 2009).
Pertambahan berat badan selama kehamilan sangat beragam dan dapat
dipengaruhi beberapa faktor. Faktor-faktor yang mempengaruhi pertambahan
3. 3
berat badan saat kehamilan dapat berupa faktor instrinsik maupun ekstrinsik,
seperti penyakit, usia, aktivitas fisik, kebiasaan merokok, konsumsi zat gizi,
pendapatan, pendidikan, jumlah keluarga, dan pelayanan kesehatan.
Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan peneliti pada tanggal 6-8
Maret 2012 di BPS Widya Husada, didapatkan data yaitu dari 9 ibu hamil
trimester III ada 6 ibu hamil yang mengalami pertambahan kurang dari normal
dan hanya ada 3 ibu hamil yang mendapatkan pertambahan berat badan sesuai
dengan batas normal. Seharusnya pertambahan berat badan pada trimester III
yaitu 0,5kg setiap minggunya.
Dari fenomena diatas tersebut peneliti ingin mengetahui lebih lanjut
tentang “ Faktor-faktor yang mempengaruhi pertambahan berat badan pada ibu
hamil trimester III di BPS Widya Husada, Malang”.
1.2 Rumusan Masalah
Faktor-faktor apa yang mempengaruhi pertambahan berat badan pada ibu hamil
trimester III di BPS Widya Husada, Malang?
1.3 Tujuan
1.3.1 Tujuan Umum
Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pertambahan berat
badan pada ibu hamil trimester III di BPS Widya Husada,Malang
4. 4
1.3.2 Tujuan Khusus
1.Mengidentifikasi
faktor-faktor
instrinsik
yang
mempengaruhi
pertambahan berat badan pada ibu hamil trimester IIIdi BPS Widya
Husada, Malang.
2.Mengidentifikasi
faktor-faktor
ekstrinsik
yang
mempengaruhi
pertambahan berat badan pada ibu hamil trimester IIIdi BPS Widya
Husada, Malang.
1.4 Manfaat Penelitian
1.4.1 Bagi peneliti
Dapat memahami dan menambah pengetahuan, wawasan tentang ilmu
kebidanan, serta sebagai penerapan ilmu yang telah didapat selama
ini.Khususnya dalam lingkup kehamilan, yaitu tentang penyebab
pertambahan berat badan pada ibu hamil, agar nantinya dapat mengatasi
dan mencegah masalah tersebut.
1.4.2 Bagi Institusi
Dapat digunakan sebagai sumber referensi dan bahan wacana untuk
pendidikan.Agar mahasiswa mampu memberikan asuhan pada ibu hamil
secara tepat dan komprehensif.
5. 5
1.4.3 Bagi Tempat Penelitian
Dapat sebagai acuan untuk mencegah dan mengatasi masalah kehamilan
agar kedepan dapat memberikan Ante Natal Care yang komprehensif dan
memuaskan bagi masyarakat.
1.4.4 Bagi Ibu Hamil
Dapat mengerti tentang proses kehamilan, perubahan-perubahan yang
terjadi saat hamil, dan tanda-tanda bahaya kehamilan agar kesehatan ibu
saat hamil tetap optimal dan bayi yang akan dilahirkannya kelak dapat
tumbuh dan berkembang secara normal.
6. 6
BAB II
TINJAUAN TEORI
2.1 Konsep Kehamilan
2.1.1 Pengertian
a. Kehamilan adalah masa yang dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin.
Lama kehamilan normal 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) dihitung
dari hari pertama haid terakhir. (Abdul Bari Saifudin. 2009:89)
b.Periode antepartum adalah periode kehamilan yang dihitung sejak hari
pertama haid terakhir hingga dimulainya persalinan sejati yang menandai
awal periode antepartum. (Helen Varney. 2006:492)
c. Konsep secara formal diidentifikasikan sebagai persatuan antara sebuah
telur dan sebuah sperma, yang menandai awal sebuah kehamilan. (Jensen
Bobak. 2004:74)
2.1.2 Proses Kehamilan
Kehamilan dapat terjadi dengan adanya beberapa aspek, yaitu:
a. Ovum
Ovum atau sel telur adalah suatu sel besar berdiameter 0,1 mm terdiri
dari nucleus yang terapung dan dilingkari oleh zona pellusida dan dilapisi
7. 7
oleh korona radiata. Ovum hidup selama 24-48 jam setelah dikeluarkan
dari ovarium.
b. Sperma
Bentuk seperti kecebong dan mempunyai bagian-bagian, yaitu kepala,
leher, dan ekor.Kepala mengandung nucleus, bagian leher sebagai
penghubung kepala dan ekor.Bagian ekor berfungsi sebagai penggerak.
(Ummi Hani,dkk. 2010:36)
c. Konsepsi atau Fertilisasi
Penyatuan ovum (oosit sekunder) dan spermatozoa yang biasanya terjadi
di ampula tuba.Fertilisasi meliputi penetrasi spermatozoa ke dalam ovum,
fusi spermatozoa dan ovum, diakhiri dengan fusi materi genetic. (Abdul
Bari. 2009:141)
d. Nidasi atau Implantasi
Penanaman sel telur yang telah diakhiri (stadium blastokista) ke dalam
dinding uterus pada awal kehamilan.Pada hari ke-6 sampai ke-7 setelah
konsepsi, pada saat tertanamnya blastula ke dalam endometrium,
mungkin terjadi perdarahan yang disebut tanda Hartman. (Ummi Hani,
dkk.2010:36)
e. Plasentasi
Proses pembentukan stuktur dan jenis plasenta. Setalah nidasi embrio
kedalam endometrium, plasentasi dimulai. Pada manusia plaentasi
8. 8
berlangsung sampai 12-18 minggu setelah fertilisasi. (Abdul Bari.
2009:145)
2.1.3 Umur Kehamilan
Kehamilan terbagi dalam 3 trimester, yaitu:
a. Trimester I
Usia kehamilan 0-12 minggu
b. Trimester II
Berlangsung selama 15 minggu yaitu mulai minggu ke-13 sampai
minggu ke-27.
c. Trimester III
Berlangsung selama 13 minggu yaitu mulai minggu ke- 28 hingga
minggu ke-40.
(Abdul Bari, 2009: 213)
2.1.4 Perubahan Fisiologis pada Saat Kehamilan
a. Uterus
1) Rahim yang semula beratnya 30 gram akan mengalami hipertropi dan
hiperplasi sehingga menjadi seberat 1000 gram saat akhir kehamilan.
2) Otot rahim mengalami hiperplasi dan hipertropi menjadi lebih besar,
lunak, dan dapat mengikuti pembesaran rahim karena pertumbuhan
janin.
3) Regangnya dinding rahim karena besarnya pertumbuhan dan
perkembangan janin menyebabkan istmus uteri makin tertarik keatas
9. 9
dan menipis yang disebut segmen bawah rahim. Pada kehamilan tua,
kontraksi otot-otot bagian atas uterus menyebabkan SBR menjadi
lebih lebar dan tipis (tampak batas yang nyata antara bagian atas yang
lebih tebal dan segmen bawah yang lebih tipis). Batas ini dikenal
sebagai lingkaran retraksi fisiologik. Dinding uterus diatas lingkaran
ini jauh lebih tebal daripada SBR.
4) Terjadi pertumbuhan yang cepat didaerah implantasi plasenta, yang
menyebabkan pertumbuhan rahim tidak sama yang disebut Tanda
Piscaseck.
b. Serviks
Serviks uteri pada kehamilan juga mengalami perubahan karena
hormon estrogen. Akibat kadar estrogen yang meningkat dan dengan
adanya hipervaskularisasi, maka konsistensi serviks menjadi lunak.
Serviks uteri lebih banyak mengandung jaringan ikat yang terdiri atas
kolagen. Karena servik terdiri atas jaringan ikat dan hanya sedikit
mengandung jaringan otot, maka serviks tidak mempunyai fungsi sebagai
spinkter, sehingga pada saat partus serviks akan membuka saja mengikuti
tarikan-tarikan corpus uteri keatas dan tekanan bagian bawah janin
kebawah. Sesudah partus, serviks akan tampak berlipat-lipat dan tidak
menutup seperti spinkter. Perubahan-perubahan pada serviks perlu
diketahui sedini mungkin pada kehamilan, akan tetapi yang memeriksa
10. 10
hendaknya berhati-hati dan tidak dibenarkan melakukannya dengan
kasar, sehingga dapat mengganggu kehamilan.
Kelenjar-kelenjar di serviks akan berfungsi lebih dan akan
mengeluarkan sekresi lebih banyak. Kadang-kadang wanita yang sedang
hamil mengeluh mengeluarkan cairan pervaginam lebih banyak. Pada
keadaan ini sampai batas tertentu masih merupakan keadaan fisiologik,
karena peningakatan hormon progesteron. Selain itu prostaglandin
bekerja pada serabut kolagen, terutama pada minggu-minggu akhir
kehamilan. Serviks menjadi lunak dan lebih mudah berdilatasi pada
waktu persalinan.
c. Vagina
Vagina dan vulva mengalami peningkatan pembuluh darah karena
pengaruh estrogen sehingga tampak makin merah dan kebiruan (tanda
Chadwicks). Warna porsio tampak livide. Pembuluh-pembuluh darah alat
genetalia interna akan membesar. Hal ini dapat dimengerti karena
oksigenasi dan nutrisi pada alat-alat genetalia tersebut menigkat. Pada
bulan terakhir kehamilan, cairan vagina mulai meningkat dan lebih
kental.
d. Ovarium
Dengan terjadinya kehamilan, indung telur yang mengandung korpus
luteum akan meneruskan fungsinya sampai terbentuknya plasenta yang
sempurna pada usia kehamilan 12 minggu. Kejadian ini tidak terlepas
11. 11
dari kemampuan vili korealis yang mengeluarkan hormone gonadotropin
yang sama seperti hormone luteotropik hipofise anterior.
e. Payudara
Payudara menjadi lebih besar karena pengaruh estrogen, progesterone,
dan somatotropin, Hiperpigmentasi pada aerola mammae, Glandula
montgomery makin nampak jelas, Puting susu makin menonjol,
Pengeluaran ASI belum berlangsung karena prolaktin belum berfungsi
karena hambatan prolaktin inhibiting hormone (PIH) untuk mengeluarkan
ASI, tetapi apabila usia kehamilan sudah diatas 28minggu dari puting
susu dapat keluar cairan berwarna putih agak jernih disebut kolostrum.
Kolostrum ini berasal dari kelenjar-kelenjar asinus yang mulai bersekresi.
e. Sirkulasi Darah Ibu
1) Meningkatnya kebutuhan sirkulasi darah sehingga dapat memenuhi
kebutuhan perkembangan dan pertumbuhan janin dalam rahim.
2) Terjadi hubungan langsung antara arteri dan vena dengan sirkulasi
retro plasenter.
3) Pengaruh hormone estrogen dan progesterone makin meningkat.
4) Volume darah semakin meningkat, jumlah serum dalam darah lebih
besar dari pertumbuhan sel darah, sehingga terjadi hemodulasi darah,
dengan puncaknya pada umur kehamilan 32 minggu. Serum darah
bertambah sekitar 25-30%, sel darah 20%, dan curah jantung sekitar
30%.
12. 12
5) Sel darah merah makin meningkat jumlahnya untuk mengimbangi
pertumbuhan janin dalam rahim, tetapi pertambahan sel darah tidak
seimbang dengan peningkatan volume darah sehingga terjadi
hemodulasi dan anemia fisiologis. Sel darah putih meningkat dengan
mencapai jumlah 10.000/ml. Dengan hemodulasi dan anemia
fisiologis maka laju endap darah semakin tinggi dan dapat mencapai 4
kali dari angka normal. Protein darah dalam bentuk albumin dan
gammaglobulin dapat menurun pada trimester I, sedangkan fibrinogen
meningkat. Aliran darah melalui kapiler kulit dan membran mukosa
meningkat hingga mencapai maksimum 500 ml/menit pada minggu
ke-36. Peningkatan aliran darah pada kulit disebabkan oleh
vasodilatasi ferifer. Hal ini menerangkan mengapa wanita “merasa
panas” mudah berkeringat, sering berkeringat banyak dan mengeluh
kongesti hidung. Gambaran protein dalam serum berubah, jumlah
protein, albumin, dan gamma globulin baru meningkat perlahan-lahan
pada akhir kehamilan, sedangkan beta globulin dan bagian-bagian
fibrinogen terus meningkat. LED pada umumnya meningkat sampai
4x sehingga dalam kehamilan tidak dapat dipakai sebagai ukuran.
f. Sistem Respirasi
untuk dapat memenuhi kebutuhan oksigen, karena desakan diafragma dan
dorongan rahim yang membesar pada usia kehamilan 32minggu, ibu akan
bernafas lebih dalam sekitar 20-25% daripada biasanya.
13. 13
g.Sistem Pencernaan
Karena pengaruh estrogen, pengeluaran asam lambung meningkat yang
dapat menyebabkan:
1) Hipersalivasi
2) Daerah lambung terasa panas
3) Morning sickness
4) Emesis gravidarum
5) Progesterone mengakibatkan gerak usus makin berkurang dan
menyebabkan konstipasi.
h.Traktus Urinarius
Karena pengaruh desakan hamil muda dan turunnya kepala bayi pada
trimester III terjadi gangguan miksi dalam bentuk sering kencing.Desakan
tersebut menyebabkan kandung kemih cepat penuh.Terjadinya hemodulasi
menyebabkan metabolisme air makin lancar sehingga pembentukan air
senipun bertambah.Filtrasi pada glomerulus bertambah 65-70%.Pada
kehamilan, ureter membesar untuk menampung banyaknya pembentukan
urine, terutama pada ureter kanan karena peristaltik ureter terhambat
akibat pengaruh progesterone.Tekanan rahim yang membesar dan terjadi
perputaran ke kanan yang dapat menyebabkan infeksi pieolonefritis ginjal
kanan.
i. Perubahan pada Kulit
14. 14
Terjadi perubahan deposit pigmen dan hiperpigmentasi karena pengaruh
melanophore stimulating hormone lobus hipofise anterior dan pengaruh
kelenjar suprarenalis. Hiperpigmentasi ini terjadi pada striae gravidarum
livide atau alba, linea nigra, aerola mamma, papilla mammae, pipi
(cloasma gravidarum). Hiperpigmentasi ini akan menghilang setelah
persalinan.
10.Metabolisme
a. Metabolisme basal naik 15-20%, terutama pada trimesterIII.
b.Keseimbangan asam basa menurun dari 155 mEq menjadi 145 mEq
per liter, disebabkan hemodulasi darah dan kebutuhan mineral yang
diperlukan janin.
c. Kebutuhan protein wanita hamil makin tinggi untuk pertumbuhan dan
perkembangan janin, organ kehamilan , dan persiapan laktasi.
d.Kebutuhan kalori didapat dari karbohidrat, lemak , dan protein. Ibu
hamil memerlukan air cukup banyak karena dapat terjadi retensi air.
(Ida Bagus. 2002:106)
11.Pertambahan Berat Badan
Berat badan ibu hamil akan bertambah antara 6,5-13,5kg selama
hamil,atau terjadi kenaikan berat 0,5kg per minggu pada trimester II dan
III. Pertambahan berat antara lain, janin 3-3,5kg, plasenta 0,5kg, air
ketuban 1kg, rahim 1kg, lemak 1,5kg, protein 2kg, retensi air-garam
1,5kg. Oleh karena itu, ibu hamil memerlukan makanan yang bergizi
15. 15
dan perlu memperhatikan susunan makanan 4 sehat 5 sempurna. (Ida
Bagus. 2002:106)
Salah satu parameter untuk mengetahui status gizi ibu hamil
adalah
dengan
melihat
penambahan
berat
badan
selama
kehamilan.Idealnya, dalam 5 bulan pertama terdapat peningkatan 1kg
berat badan ibu per bulan.Dalam bulan-bulan berikutnya diharapkan
peningkatan 2kg per bulannya. Selama kehamilan diharapkan adanya
peningkatan berat badan ibu sebesar:
1. 7-11,5kg bagi mereka dengan berat badan >65kg saat mulai hamil
2. 12-15kg bagi mereka dengan berat badan 45-65kg saat mulai hamil.
3. 12,5-18kg bagi mereka dengan berat badan <45kg saat mulai hamil.
(Siti Misaroh, 2010: 82)
Pada trimester II dan III pada perempuan dengan gizi baik
dianjurkan menambah berat badan per minggu sebesar 0,4kg,
sementara pada perempuan dengan gizi kurang atau berlebih dianjurkan
menambah berat badan per minggu masing-masing 0,5kg dan
0,3kg.penambahan berat badan selama kehamilan:
Jaringan dan
10 minggu
20 minggu
30 minggu
40 minggu
Janin
5
300
1500
3400
Plasenta
20
170
430
650
cairan
16. 16
Cairan amnion
30
350
750
800
Uterus
140
320
600
970
Mammae
45
180
360
405
Darah
100
600
1300
1450
Cairan
0
30
80
1480
Lemak
310
2050
3480
3345
total
650
4000
8500
12500
ekstraseluler
Tabel 2.1 Penambahan berat badan selama kehamilan per minggu
(Abdul Bari Saifuddin, 2009: 180)
Seorang ibu ang sedang hamil mengalami kenaikan berat badan
sebanyak 10-12kg.Berdasarkan Huliana peningkatan tersebut adalah
sebanyak 15% dari sebelumnya. Proporsi pertambahan berat badan
tersebut dapat dilihat dari: janin 25-27%, plasenta 5%, cairan amnion
6%, ekspansi volume darah 10%, peningkatan lemak tubuh 25-27%,
peningkatan cairan ekstraseluler 13%, dan pertumbuhan uterus dan
payudara 11%. Pada kehamilan trimester I biasanya terjadi peningkatan
berat badan yang tidak berarti yaitu sekitar 1-2kg.Pada trimester II dan
III terjadi penambahan berat badan yaitu 3kg dan 6kg masing-masing.
Pertambahan berat badan yang ideal selama kehamilan trimester II dan
II, yaitu:
17. 17
IMT (kg/m2)
Total kenaikan berat
Selama trimester II
badan yang
dan III
disarankan
Kurus(IMT<18,5)
12,7-18,1kg
0,5kg/minggu
Normal(IMT 18,5-22,9)
11,3-15,9kg
0,4kg/minggu
Overweight(IMT23-
6,8-11,3kg
0,3 kg/minggu
29,9)
Obesitras(IMT>30)
Bayi kembar
0,2 kg/minggu
15,9-20,4kg
0,7 kg/minggu
Tabel 2.2 Pertambahan Berat badan ideal selama hamil
(Atikah proverawati, 2009: 48-53)
Walaupun prognosis kehamilan dan persalinan bagi orang gemuk
kurang baik dibandingkan dengan orang yang normal beratnya, tetapi
bukan beratnya saja yang penting karena lebih penting lagi
pertambahan berat badan setiap kali ibu memeriksakan diri.Berat badan
dalam triwulan ketiga tidak boleh tambah lebih dari 1kg per minggu
atau 3kg sebulan. (Ummi Hani, dkk. 2010: 91)
2.1.5 Perubahan Psikologis pada Ibu Hamil
Trimester III biasanya disebut periode menunggu dan waspada sebab pada
saat itu ibu tidak sabar menunggu kehadiran bayinya. Gerakan bayi dan
membesarnya perut merupakan dua hal yang mengingatkan ibu
18. 18
akanbayinya. Kadang-kadang ibu merasakan khawatir bahwa bainya akan
lahir
sewaktu-waktu.
Ini
mengakibatkan
ibu
meningkatkan
kewaspadaannya akan timbulnya tanda dan gejala persalinan. Ibu sering
kali merasa khawatir dan takut jika seandainya bayi yang akan
dilahirkannya tidak normal. Kebanyakan ibu juga akan bersikap
melindungi bayinya dan akan melindungi dari orang atau benda apa saja
yang dianggapnya membahayakan bayinya. Seorang ibu nungkin mulai
merasa takut akan rasa takut dan bahaya fisik yang akan timbul saat
melahirkan. Rasa tidak nyaman akibat kehamilan akan timbul kembali pada
trimester ketiga dan banyak ibu yang merasa dirinya aneh dan jelek.
Disamping itu ibu akan merasa sedih karena akan berpisah dengan bayinya
dan kehilangan perhatian khusus yang diterima selama hamil. Pada
trimester inilah ibu memerlukan ketenangan dan dukungan dari suami,
keluarga, dan bidan. (Herawati Mansur, 2009: 137)
2.2 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pertambahan berat badan Ibu hamil
2.2.1
Faktor Instrinsik
1. Penyakit infeksi
Status gizi merupakan bagian penting dari status kesehatan
seseorang.Infeksi dan demam dapat menyebabkan merosotnya nafsu
makan
atau
menimbulkan
kesulitan
menelan
dan
mencerna
19. 19
makanan.Parasit dalam usus, seperti cacing gelang dan cacing pita
bersaing dengan tubuh dalam memperoleh makanan dan dengan
demikian menghalangi zat gizi ke dalam arus darah.Penakit infeksi
dapat memperburuk keadaan gizi dan keadaan gizi yang jelek dapat
mempermudah infeksi. (Supariasa, 2002)
2. Usia dan Paritas
Asupan makanan pada saat hamil akan mempengaruhi berat badan
dan berat badan lahir. Pada ibu hamil yang masih remaja(<15tahun)
akan berdampak pada berat badan lahir rendah karena pada ibu hamil
yang masih remaja masih mengalami pertumbuhan sehingga energy
yang dibutuhkan akan lebih banyak yaitu untuk janin dan pertumbuhan
tubuhnya (Casanneva, 2006) dikutip dari America dietetic Association
(2008).
Usia seorang ibu berkaitan dengan perkembangan alat-alat
reproduksinya. Usia reproduksi yang sehat dan aman adalah usia 20-35
tahun. Kehamilan kurang dari 20 tahun secara biologi belum optimal,
emosinya cenderung labil, mentalnya belum matang sehingga mudah
mengalami keguncangan yang mengakibatkan kurangnya perhatian
terhadap pemenuhan kebutuhan zat-zat gizi selama kehamilannya.
Sedangkan kehamilan lebih dari 35 tahun terkait dengan kemunduran
dan penurunan daya tahan tubuh serta berbagai penyakit (Wibowo dan
Basuki, 2006)
20. 20
Paritas mempengaruhi status gizi pada ibu hamil karena dapat
mempengaruhi optimalisasi ibu maupun janinpada kehamilan yang
dihadapi.
3. Aktivitas fisik
Hubungan status fisik dan dampak status gizi pada ibu hamil
adalah kompleks sebagai contoh pada penelitian saat ini menunjukkan
adanya berat atau beban pada ibu hamil akan mengurangi pertumbuhan
janin, dan berat badannya karena adanya hubungan aksis fetoplasenta
dan sirkulasi retroplasenta yang merupakan satu kesatuan. Bila terjadi
gangguan atau kegagalan akan menimbulkan resiko pada ibu.
4. Kebiasaan merokok
Menurut Brown(2005) merokok dapat mempengaruhi status
kesehatan saat kehamilan, serta berat bayi yang akan dilahirkannya.
Meningkatnya berat badan selama kehamilan tidak menjamin bayi yang
akan dilahirkan mempunyai berat badan normal. Tetapi apabila ibu
merokok selama kehamilannya maka dapat mempengaruhi status
kesehatannya.
5. Konsumsi Zat Gizi
Konsumsi pangan adalah jumlah pangan (tunggal atau beragam)
yang dimakan seseorang atau sekelompok orang dengan tujuan
tertentu.Tujuan konsumsi pangan dari aspek gizi adalah pemenuhan zat
gizi yang diperlukan tubuh.Tambahan energi pada ibu hamil diperoleh
21. 21
dari karbohidrat.Selain tambahan energy untuk pertumbuhan janin,
plasenta, dan jaringan-jaringan lainnya sebesar 300kkal perhari. Selain
tambahan energy ibu hamil juga dianjurkan untuk mengkonsumsi
makanan yang mengandung protein .protein dibutuhkan untuk
membangun sel-sel baru pada janin.
2.2.2
Faktor Ekstrinsik
1. Pendapatan
Menurut
Wardlow,
status
ekonomi
yang
rendah
dapat
mempengaruhi pelayanan kesehatan yang didapatkan tidak cukup,
praktek kesehatan yang buruk, kurangnya pendidikan dan adanya status
pernikahan yang berhubungan dengan permasalahn kehamilan diluar
perkawinan. Social ekonomi ibu hamil dapat mempengaruhi kesehatan
dan gizi yang baik.Keluarga dengan pendapatan terbatas besar
kemungkinan kurang dapar memenuhi kebutuhan makanannya
sejumlah yang diperlukan tubuh. Setidaknya keanekaragaman bahan
makanan kurang bisa dijamin, karena dengan uang yang terbatas itu
tidak akan ada banyak pilihan. Banyak sebab yang turut berperan dalam
menentukan besar kecilnya pendapatan keluarga.Perubahan pendapatan
secara
langsung
dapat
mempengaruhi
konsumsi
pangan
keluarga.Meningkatnya pendapatan berarti memperbesar peluang untuk
membeli pangan dengan kualitas dan kuantitas yang lebih baik.
22. 22
2. Pendidikan
Menurut
Gani
dalam
yuniar,
menyatakan
bahwa
tingkat
pendidikan seeorang juga akan mempengaruhi kehidupan sosialnya.
Semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang akan semakin banya
informasi yang diperoleh. Dan semakin banyak informasi yang
diperoleh maka semakin terbuka kesadaran memenfaatkan fasilitas
kesehatan. Menurut Hapni(2004), pendidikan mempunyai pengaruh
nyata terhadap kesehatan ibu hamil melalui usia perkawinan dan
pengetahuan akan gejala kehamilan dengan resiko tinggi . semakin
tinggi tingkat pendidikan ibu hamil atau suami akan semakin rendah
kejadian KEK pada ibu hamil dengan asumsi bahwa semakin tinggi
tingkat pendidikan suami biasanya diikuti dengan meningkatnya
pendapatan keluarga termasuk kesehatan atau gizi ibu hamil pada
perhatian terhadap istri yang hamil semakin meningkat.
Pendidikan dapat memperbaiki cara penggunaan sumberdaya
keluarga, sehingga akan berdampak positif terhadap kelangsungan
hidup keluarrga, salah satunya dalam perawatan ibu hamil. Ibu dengan
pendidikan tinggi tidak banyak dipengaruhi oleh praktik tradisional
yang merugikan terhadap ibu hamil dan kualitas maupun kuantitas
makanan untuk konsumsi setiap harinya.
3. Jumlah keluarga
23. 23
Hubungan antara laju kelahiran yang tinggi dan kurang gizi, sangat
nyata pada masing-masing keluarga. Sumber pangan keluarga, terutama
mereka yang sangat miskin, akan lebih mudah memenuhi kebutuhan
makanannya jika yang harus diberi makanan jumlahnya sedikit. Pangan
yang tersedia untuk suatu keluarga yang besar mungkin cukup untuk
keluarga yang besarnya setengah dari keluarga tersebut, tetapi tidak
cukup untuk mencegah gangguan gizi pada keluarga yang besar.Semua
keluarga, tanpa memandang pendapatnya, harus mengetahui batas
tertinggi persediaan pangan yang tersedia dihubungkan dengan
pertumbuhan penduduk.
Menurut Azma(2003) pada status ekonomi rendah keluarga
dengan jumlah anggota keluarga besar tentu berbeda dengan jumlah
anggota keluarga kecil dalam pemerataan makanan. Keluarga dengan
jumlah anak besar dan jarak kelahiran yang dekat akan menimbulkan
masalah. Kekurangan gizi pada ibu hamil makin bertambah apabila ada
pendapat bahwa makanan lebih diutamakan pada pria atau suami yang
menafkahi dalam keluarga.
4. Pemeriksaan Kehamilan
Peningkatan akses pelayanan kesehatan merupakan salah satu yang
mempengaruhi tingkat kematian maternal dan neonatal.Pemeriksaan
kehamilan dilakukan untuk memeriksa keadaan ibu dan janin secara
berkala,
yang
diikuti
dengan
upaya
koreksi
terhadap
yang
24. 24
ditemukan.Tujuannya adalah untuk menjaga agar ibu hamil dapat
melalui masa kehamilannya, persalinan dan nifas dengan baik dan
selamat, serta menghasilkan bayi yang sehat. Pemeriksaan antenatal
dilakukan oleh dokter umum, bidan, perawat bidan dan dukun terlatih
(Mochtar, 1998).Pemeriksaan kehamilan bertujuan untuk mengenal dan
mengidentifikasi masalah yang timbul selama kehamilan, sehingga
kesehatan selama ibu hamil dapat terpelihara dan yang terpenting ibu
dan bayi dalam kandungan akan baik dan sehat sampai saat persalinan.
Pemeriksaan kehamilan dilakukan agar kita dapat segera mengetahui
apabila terjadi gangguan/kelainan pada ibu hamil dan bayi yang
dikandung, sehingga dapat segera ditolong tenaga kesehatan (Depkes
RI, 2000). Walaupun pelayanan antenatal care selengkapnya mencakup
banyak hal yang meliputi anamnese, pemeriksaan fisik (umum dan
kebidanan), pemeriksaan laboratorium atas indikasi serta intervensi
dasar dan khusus (sesuai resiko yang ada), namun dalam penerapan
operasional dikenakan standar minimal 7 T.
25. 25
2.3 Kerangka Konsep Penelitian
Kehamilan
Periode Kehamilan:
1. Trimester I
2. Trimester II
3. Trimester III
Perubahan Fisiologi:
- Sistem Reproduksi
- Sirkulasi Darah
- Sistem Respirasi
- Sistem Pencernaan
- Traktus Urinarius
- Perubahan Kulit
- Metabolisme
Perubahan Psikologi:
- Takut
- Khawatir
- bahagia
- Berat Badan
Kurang
Normal
Lebih
Faktor Faktor yang mempengaruhi:
1. Instrinsik:
- Penyakit
- Usia dan Paritas
- Aktivitas fisik
- Kebiasaan merokok
- Konsumsi zat gizi
2. Ekstrinsik:
- Pendapatan
- Pendidikan
- Jumlah keluarga
- Pemeriksaan Kehamilan
Keterangan:
Yang diteliti
:
Yang tidak diteliti
:
Gambar 2.1
Kerangka konsep tentang Faktor-faktor
yang Mempengaruhi
Pertambahan Berat Badan Ibu Hamil Trimester III di BPS Widya
Husada. Malang.
26. 26
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Desain Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif survey.Survey deskriptif
didefinisikan suatu penelitian yang dilakukan untuk mendeskripsikan atau
menggambarkan suatu fenomena yang terjadi didalam masyarakat (Notoatmodjo,
2010: 36).Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan faktor yang
mempengaruhi pertambahan berat badan ibu hamil trimester III.
3.2 Kerangka Operasional
Kerangka operasional penelitian ini dijabarkan melalui bagan yang tertera pada
gambar 3.1 berikut ini.
27. 27
Populasi
Ibu hamil trimester III yang memeriksakan kehamilannya di BPS Widya Husada
sejumlah 20 orang
Total Sampling
Sampel
Seluruh ibu hamil trimester III yang masuk kriteria inklusi sejumlah 20 orang
Pengumpulan Data
Kuesioner
Pengolahan Data
Editing, Coding, Tabulating, Scoring
Analisa Data
P = ∑f× 100%
N
Gambar 3.1 Bagan kerangka operasional penelitian faktor-faktor yang mempengaruhi
pertambahan berat badan ibu hamil trimester III.
28. 28
3.3 Populasi, Sampel, dan Sampling
3.3.1 Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang
mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh
peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan. (Ari Setiawan.
2010). Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu hamil trimester III
yang memeriksakan kehamilannya di BPS Widya Husada, Malang.
Berdasarkan studi pendahuluan di BPS Widya Husada sejak tanggal 06-20
maret 2013 tercatat sebanyak 20 orang ibu hamil yang memasuki usia
kehamilan trimester III.
3.3.2 Sampel
Sampel adalah sebagian dari populasi yang ciri-cirinya diselidiki atau
diukur. (Arif Sumantri, 2011). Sampel dalam penelitian ini adalah semua
ibu hamil trimester III yang memeriksakan kehamilannya di BPS Widya
Husada, Malang sesuai kriteria inklusi dan eksklusi berjumlah 20 orang
3.3.3Sampling
Sampling adalah tehnik pengambilan sampel untuk menentukan sampel
dalam penelitian ( Notoatmojo,Soekidjo, 2005). Cara pengambilan Sampel
yang digunakan adalah tehniktotal sampling sesuai kriteria inklusi dan
eksklusi.
29. 29
3.4 Kriteria Inklusi dan Eksklusi
3.4.1 Kriteria Inklusi
1. Ibu hamil yang bersedia menjadi responden
2. Ibu hamil yang periksa di BPS Widya Husada
3. Ibu hamil trimester III
3.4.2 Kriteria Eksklusi
1. Ibu hamil yang tidak bersedia menjadi responden
2. Ibu hamil yang tidak periksa di BPS Widya Husada.
3. Ibu hamil trimester I dan II
4. Ibu hamil trimester III yang periksa di BPS Widya Husada tetapi
sedang sakit atau dirawat
5. Ibu hamil yang terdaftar di BPS Widya Husada tetapi tidak ada di
Malang
3.5 Variabel Penelitian
Dalam penelitian ini hanya terdapat satu variabel, yaitu faktor-faktor yang
mempengaruhi pertambahan berat badan ibu hamil trimester III di BPS Widya
Husada, Malang.
30. 30
3.6 Definisi Operasional
Devinisi operasional adalah mengidentifikasi variabel secara operasional
berdasarkan karakteristik yang diamati, sehingga memungkinkan peneliti untuk
melakukan observasi atau pengukuran secara cermat terhadap suatu obyek atau
fenomena (Aziz A, 2009).Definisi operasional variabel penelitian ini dijabarkan
pada tabel 3.1 tentang faktor-faktor yang mempengaruhi pertambahan berat badan
ibu hamil berikut ini.
Variabel
Sub Variabel
Definisi
Alat Ukur
Skala
Kuesioner
Nominal
Kategori
Operasional
Faktor-
1. Penyakit
Penyakit yang
faktor
dialami ibu
yang
hamil seperti
mempeng
infeksi,
aruhi
demam, dan
kurangnya
- Sakit
sebagainya.
pertambah
2. Usia
Lama
hidup Kuesioner
- Tidak
sakit
Ordinal
- < 20 tahun,
an berat
seseorang sejak
-20-35 tahun
badan ibu
lahir.
->35 tahun
hamil
trimester
3. Paritas
jumlah anak yang Kuesioner
telah
dilahirkan
Ordinal
-1 anak
-2-3anak
31. 31
oleh seorang ibu
III.
->3anak
baik lahir hidup
maupun
lahir
mati.
4. Aktivitas
fisik
Kegiatan yang
Kuesioner
Nominal
dilakukan
- Berat
- Ringan
sehari-hari.
5. Kebiasaan
merokok
Kebiasaan
Kuesioner
Ordinal
untuk
- Tidak
merokok
- 1–3
mengkonsumsi
rokok.
batang/hari
- >3
batang/hari
6. Konsumsi
Zat gizi
Jumlah zat gizi
Kuesioner
Ordinal
- Kurang
yang
- Cukup
dikonsumsi
- baik
seseorang.
7. Pendapatan
Seluruh
Kuesioner
Ordinal
Rendah<Rp.7
penerimaan
50.000
baik barang
Sedang
atau uang dari
Rp.750.000 - -
32. 32
pihak lain atau
Rp. 1.400.000
hasil sendiri
Tinggi>Rp.
dengan jumlah
1.400.000
uang atau
harga yang
berlaku saat
ini.
8. Pendidikan
Jenjang
Kuesioner
Ordinal
- SD
pendidikan
- SMP
terakhir
- SMA
yang
ditempuh oleh
- Perguruan
responden
9. Jumlah
Jumlah seluruh
Tinggi
Kuesioner
Ordinal
- 1 – 2 orang
keluarga yang
- 3 – 5 orang
tinggal dalam
Keluarga
- >5 orang
satu rumah.
10.
pemeriksaan
Kuesioner
Ordinal
P
- 1 – 2 kali
emeriksaan
yang dilakukan
- 2 – 4 kali
Kehamilan
untuk
- >4 kali
memeriksakan
kehamilan ibu
33. 33
dan janin
secara berkala,
yang diikuti
dengan upaya
koreksi
terhadap
penyimpangan
yang
ditemukan.
3.7 Tempat dan Waktu Penelitian
3.7.1 Tempat Penelitian
Tempat penelitian dilakukan di BPS Widya Husada, Malang.
3.7.2 Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan pada bulan April-Mei 2013.
3.8 Tehnik Pengumpulan Data
3.8.1 Tahap Persiapan
Dalam tahap persiapan ini, peneliti melakukan studi pendahuluan,
dengan terlebih dahulu meminta surat pengantar dari kampus untuk
diberikan kepada BPS Widya Husada, Malang. Setelah mendapatkan surat
pengantar peneliti memberikanya ke BPS Widya Husada dan disetujui
34. 34
untuk melakukan studi pendahuluan. Dan dari studi pendahuluan tersebut
peneliti mendapatkan data melalui wawancara langsung dan juga dari hasil
pemeriksaan yang dilakukan kepada ibu hamil trimester III yang
memeriksakan kehamilannya.
3.8.2 Tahap Pelaksanaan
Penelitian ini dilakukan dengan beberapa kegiatan meliputi :
1. Meminta izin pada Bidan untuk melakukan penelitian di BPS Widya
Husada, Malang.
2. Melakukan kunjungan rumah
3. Menjelaskan maksud dan tujuan penelitian
4. Memberikan lembar persetujuan (informed consent) pada responden
5. Meminta responden untuk menimbang berat badan
6. Melihat buku KIA responden dan mengamati pertambahan berat
badannya
7. Membagikan lembar kuesioner serta menjelaskan cara pengisiannya
pada responden
8. Meminta respoden untuk mengisi kuesionernya tanpa meminta bantuan
pada pada siapapun
9. Meminta ijin pada responden untuk melakukan observasi yaitu
penimbangan berat badan ulang satu minggu lagi
10. Mengumpulkan kuesioner yang telah di isi oleh responden
35. 35
3.9 Instrumen Penelitian
Alat ukur atau instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan
oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan
hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap, dan sistematis sehingga
lebih mudah diolah (Arikunto, 2002). Alat ukur yang digunakan dalam
penelitiaan ini berupa kuesioner dan alat pengukur berat badan.
3.10 Tehnik Pengolahan Data
3.10.1 Editing
Editing dilakukan setelah daftar pertanyaan yang sudah diisi
diterima kembali, yang kurang jelas diperbaiki jika masih ada yang belum
sesuai dan belum konsisten antara jawaban dengan pertanyaan
dikembalikan pada responden untuk diklarifikasi. Hal-hal yang dilakukan
dalam editing yaitu, kelengkapan dan kesempurnaan data dengan
mengecek nama dan kelengkapan identitas responden, kejelasan tulisan
dan tulisan mudah dibaca.
3.10.2 Coding
Coding adalah memberikan kode jawaban secara angka atau kode
tertentu sehingga lebih mudah dan sederhana.
1. Responden 1 : R1
36. 36
Responden 2 : R2
Responden 3 : R3
Dst
2. Penyakit
Sakit
:1
Tidak sakit
:2
3. Usia
< 20 tahun
:1
20 – 35 tahun : 2
>35 tahun
:3
4. Paritas
1 anak
:1
2-3 anak
:2
>3anak
:3
5. Aktivitas Fisik
Berat
:1
Ringan
:2
6.Kebiasaan merokok
Tidak merokok
:1
1 – 3 batang/hari
:2
>3 batang/hari
:3
7. Konsumsi Zat gizi
38. 38
3.10.3 Scoring
Peneliti
memberikan
skor
untuk
tiap-tiap
pertanyaan.Kemudian
menjumlahkan masing-masing nilai seluruh responden untuk menghitung
prosentase.Dengan menggunakan rumus:
3.10.4 Tabulating
Pada
tahap
ini,
jawaban-jawaban
responden
yang
sama
dikelompokkan dengan teliti danteratur lalu dihitung dan dijumlahkan,
kemudian dituliskan dalam bentuk tabel-tabel.
3.11 Analisa Data
Analisa yang digunakan pada penelitian ini adalah anivariat yaitu analisa
data yang mendeskripsikan atau menggambarkan data tersebut dalam bentuk
prosentase dengan rumus. Untuk mempresentasikan jumlah jawaban maka
digunakan rumus sebagai berikut:
P = ∑f× 100%
N
Keterangan :
P
: Persentase
f
: frekuensi responden
N
: Jumlah seluruh responden
100
: Bilangan Tetap (Budiarto, 2002).
39. 39
Setelah data dihitung presentasenya kemudian data diklasifikasikan
dalam kriteria kualitatif sebagai berikut:
100%
= Seluruhnya
80% - 99%
= Hampir seluruhnya
60% - 70%
= Sebagian Besar
40% - 59%
= Sebagian
20% - 39%
= Sebagian Kecil
1% - 19%
= Sangat Sedikit
0%
= Tidak satupun. ( Arikunto, 2006 )
3.12 Etika Penelitian
3.12.1 Informed Consent
Dalam pengambilan sampel penelitian, peneliti terlebih dahulu
memberikan penjelasan mengenai tujuan penelitian dan proses
pengambilan data. Setelah menerima penjelasan dan responden sudah
mengerti, maka responden diminta untuk menandatangani lembar
persetujuan menjadi bersedia menjadi responden.
3.12.2 Anominity
Subjek tidak perlu mencantumkan nama dalam kuesioner untuk
menjaga privasi, hanya menuliskan inisial saja pada masing-masing
lembar pengumpulan data.
40. 40
3.12.3 Confidentiality
Kerahasiaan informasi yang telah dikumpulkan dari subjek dijamin
oleh peneliti. Hanya kelompok data tertentu yang akan disajikan pada
penelitian.
3.13 Jadwal
Terlampir.
41. 41
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian
Pengumpulan data dalam penelitian yang berjudul faktor-faktor yang
mempengaruhi pertambahan berat badan ibu hamil trimester III di BPS Widya
Husada Malang yang dilakukan mulai tanggal 28 April-21 Mei 2013 dengan
jumlah sampel sebanyak 20 orang responden ( ibu hamil trimester III) dengan
menggunakan kuesioner terbuka dan melakukan observasi berat badan selama
satu minggu.
Data tersebut kemudian diolah sehingga dapat ditampilkan dalam bentuk
diagram lingkaran sebagai berikut:
41
42. 42
4.1.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Penyakit
Demam tinggi
lain-lain
0%
0%
15%
85%
Gambar 4.1 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Kelompok
Penyakit di BPS Widya Husada Malang Mei 2013.
Dari gambar 4.1 didapatkan sebagian besar responden menderita penyakit
lain-lain(flu, batuk, pusing, diare) sebanyak 85%.
43. 43
4.1.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia
20-35
>35
0%
5%
95%
Gambar 4.2 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Kelompok Usia
di BPS Widya Husada Malang Mei 2013
Dari gambar 4.2 didapatkan gambaran kelompok umur responden
terbanyak adalah responden yang berumur 20-35 tahun (95%).
44. 44
4.1.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Gravida
1
2
3 atau lebih
0%
20%
45%
35%
Gambar 4.3 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Gravida di BPS
Widya Husada Malang Mei 2013.
Dari gambar 4.3 didapatkan bahwa kelompok gravida terbanyak adalah
responden dengan gravida I (45%).
45. 45
4.1.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Aktivitas fisik
bekerja
tidak bekerja
0% 0%
10%
90%
Gambar 4.4 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Aktivitas fisik
di BPS Widya Husada Malang Mei 2013
Dari gambar 4.4 didapatkan mayoritas responden tidak bekerja sebanyak
90%.
4.1.5 Karakteristik Responden Berdasarkan Kebiasaan Merokok
tidak meroko
0%
0%
100%
Gambar 4.5 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Kebiasaan
Merokok di BPS Widya Husada Malang Mei 2013
Dari gambar 4.5 didapatkan semua responden tidak ada yang merokok.
46. 46
4.1.6 Karakteristik Responden Berdasarkan Konsumsi Zat Gizi
2-3kali
>3kali
0% 0%
35%
65%
Gambar 4.6 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Konsumsi Zat
Gizi di BPS Widya Husada Malang Mei 2013
Dari gambar 4.6 didapatkan sebanyak 65% responden makan 2-3kali/hari
sedangkan 35% responden makan >3kali/hari.
47. 47
4.1.7 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendapatan
<Rp.750.000
Rp.750.000-1.400.000
>Rp.1.400.000
0%
40%
25%
35%
Gambar 4.7 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pendapatan di
BPS Widya Husada Malang Mei 2013
Dari gambar 4.7 didapatkan pendapatan tertinggi responden rata-rata per
bulan >Rp.1.400.000 yaitu 40%.
48. 48
4.1.8 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan
SD/SMP
SMA
PT
0%
5%
30%
65%
Gambar 4.8 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pendidikan di
BPS Widya Husada Malang Mei 2013
Dari gambar 4.8didapatkan sebagian besar responden pendidikan terakhir
SMA sebanyak 65%.
49. 49
4.1.9 Karakteristik Responden Berdasarkan Jumlah Keluarga
1-2 orang
3-5 orang
>5 orang
0%
20%
35%
45%
Gambar 4.9 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Jumlah
Keluarga di BPS Widya Husada Malang Mei 2013
Dari gambar 4.9 didapatkan 45% responden yang jumlah keluarganya
dalam satu rumah ada 3-5orang.
4.1.10 Karakteristik Responden Berdasarkan Pemeriksaan Kehamilan
1-2 kali
3-4 kali
>4 kali
0%
10%
30%
60%
Gambar 4.10 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pemeriksaan
Kehamilan di BPS Widya Husada Malang Mei 2013
Dari gambar 4.10 Didapatkan bahwa jumlah responden terbanyak adalah
yang telah melakukan pemeriksaan kehamilan sebanyak >4 kali yaitu
60%.
50. 50
4.1.11 Pertambahan Berat Badan Ibu Hamil TrimesterIII Selama Satu Minggu
<0,5 kg
0,5 kg
>0,5 kg
0%
25%
15%
60%
Gambar 4.11 Distribusi Frekuensi Pertambahan Berat Badan Ibu Hamil
Trimester III Selama Satu Minggu di BPS Widya Husada Malang mei
2013.
Dari gambar 4.11 didapatkan sebanyak60% responden mengalami
kenaikan berat badan 0,5/minggu.
51. 51
4.2 Pembahasan
Sesuai dengan tujuan penelitian yang telah di jelaskan pada Bab I,maka
pembahasan ini akan di uraikan tentang faktor-faktor yang mempengaruhi
pertambahan berat badan ibu hamil yaitu penyakit, usia, gravida, aktivitas fisik,
merokok, konsumsi zat gizi, pendapatan, pendidikan, jumlah keluarga,
pemeriksaan kehamilan.
Berdasarkan gambar 4.1 didapatkan responden menderita penyakit lainlain seperti flu, pusing, demam ringan, batuk,dan diare sebanyak 85% sedangkan
sisanya mengalami demam tinggi sebanyak 15 % . Status gizi merupakan bagian
penting dari status kesehatan seseorang.Infeksi dan demam dapat menyebabkan
merosotnya nafsu makan atau menimbulkan kesulitan menelan dan mencerna
makanan.Mayoritas responden berkurang nafsu makannya saat sakit dan hanya
sebagian kecil yang tidak mengalami perubahan.
Berdasarkan gambar 4.2 didapatkan
95%
responden berumur 20-35
tahun dan hanya 1% yang berumur 35 tahun. Usia seorang ibu berkaitan dengan
perkembangan alat-alat reproduksinya. Usia reproduksi yang sehat dan aman
adalah usia 20-35 tahun. Kehamilan kurang dari 20 tahun secara biologi belum
optimal, emosinya cenderung labil, mentalnya belum matang sehingga mudah
mengalami keguncangan yang mengakibatkan kurangnya perhatian terhadap
pemenuhan kebutuhan zat-zat gizi selama kehamilannya.Sedangkan kehamilan
52. 52
lebih dari 35 tahun terkait dengan kemunduran dan penurunan daya tahan tubuh
serta berbagai penyakit (Wibowo dan Basuki, 2006).
Berdasarkan gambar 4.3 didapatkan data bahwa primipara adalah
responden terbanyak yaitu 45%, dan terendah yaitu sebanyai 20% adalah
multipara.Dari jumlah 11 multipara 7 diantaranya mempunyai jarak kehamilan
dengan persalinan terakhir yaitu >5 tahun. Pada primipara,seorang ibu akan lebih
memperhatikan
pertumbuhan
dan
perkembangan
janinnya,
sehingga
menyebabkan ibu lebih menjaga kesehatan dan mencukupi kebutuhan untuk diri
sendiri dan janin.
Berdasarkan gambar 4.5 18 dari 20 responden tidak bekerja hanya saja ibu
mengerjakan pekerjaan rumah tangga dan keseluruhan pekerjaan dilakukan
sendiri tanpa bantuan suami, ibu, ataupun pembantu. Hubungan status fisik dan
dampak status gizi pada ibu hamil adalah kompleks sebagai contoh pada
penelitian saat ini menunjukkan adanya berat atau beban pada ibu hamil akan
mengurangi pertumbuhan janin, dan berat badannya karena adanya hubungan
aksis fetoplasenta dan sirkulasi retroplasenta yang merupakan satu kesatuan. Bila
terjadi gangguan atau kegagalan akan menimbulkan resiko pada ibu.
Dari
penelitian
yang
dilakukan
keseluruhan
responden
tidak
mengkonsumsi rokok. Menurut Brown(2005) merokok dapat mempengaruhi
status kesehatan saat kehamilan, serta berat bayi yang akan dilahirkannya.
Meningkatnya berat badan selama kehamilan tidak menjamin bayi yang
53. 53
akandilahirkan mempunyai berat badan normal. Tetapi apabila ibu merokok
selama kehamilannya maka dapat mempengaruhi status kesehatannya.
Hasil penelitian didapatkan 65% responden makan 2-3kali/hari dan 35%
responden makan >3kali/hari. Makanan yang dikonsumsi ibu beraneka ragam
dan
kebiasaan
keseluruhan
ibu
yaitu
mengkonsumsi
sayur,
buah,
tahu/tempe,telur, daging, dan susu. Tujuan konsumsi pangan dari aspek gizi
adalah pemenuhan zat gizi yang diperlukan tubuh.Tambahan energi pada ibu
hamil diperoleh dari karbohidrat.Selain tambahan energy untuk pertumbuhan
janin, plasenta, dan jaringan-jaringan lainnya sebesar 300kkal perhari.Selain
tambahan energi ibu hamil juga dianjurkan untuk mengkonsumsi makanan yang
mengandung protein.Protein dibutuhkan untuk membangun sel-sel baru pada
janin.
Berdasarkan gambar 4.8 sebanyak 40% responden mendapatkan
penghasilan >Rp.1.400.000/bulan.Dengan pendapatan yang baik ibu juga dapat
memenuhi kebutuhan diri dan janin yang dikandungnya dengan mengkonsumsi
makanan yang bergizi.Sosial ekonomi ibu hamil dapat mempengaruhi kesehatan
dan gizi yang baik.Keluarga dengan pendapatan terbatas besar kemungkinan
kurang dapar memenuhi kebutuhan makanannya sejumlah yang diperlukan
tubuh. Setidaknya keanekaragaman bahan makanan kurang bisa dijamin, karena
dengan uang yang terbatas itu tidak akan ada banyak pilihan. Banyak sebab yang
turut berperan dalam menentukan besar kecilnya pendapatan keluarga.Perubahan
pendapatan
secara
langsung
dapat
mempengaruhi
konsumsi
pangan
54. 54
keluarga.Meningkatnya pendapatan berarti memperbesar peluang untuk membeli
pangan dengan kualitas dan kuantitas yang lebih baik.
Dari data yang diperoleh, 65% responden pendidikan terakhirnya yaitu
SMA dan terkecil adalah perguruan tinggi dengan presentase 5%.Pendidikan
seseorang mempengaruhi cara pandangnya terhadap diri dan lingkungannya,
sehingga akan membentuk perbedaan sikap antara orang yang berpendidikan
lebih tinggi dan berpedidikan rendah. Berbeda tingkat pendidikan berbeda pula
tingkat pengetahuannya.Semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang, semakin
mudah menerima informasi sehingga semakin banyak pula menerima
pengetahuan yang dimilikinya (Nursalam & Pariani 2000:133).Pendidikan dapat
memperbaiki cara penggunaan sumberdaya keluarga, sehingga akan berdampak
positif terhadap kelangsungan hidup keluarga, salah satunya dalam perawatan
ibu hamil. Ibu dengan pendidikan tinggi tidak banyak dipengaruhi oleh praktik
tradisional yang merugikan terhadap ibu hamil dan kualitas maupun kuantitas
makanan untuk konsumsi setiap harinya.
Berdasarkan gambar 4.9didapatkan bahwa 9 responden tinggal dengan 35orang dalam satu rumah, 7 responden tinggal dengan >5 orang, dan 4 responden
yang tinggal berdua dalam satu rumah. Menurut Azma(2003) pada status
ekonomi rendah keluarga dengan jumlah anggota keluarga besar tentu berbeda
dengan jumlah anggota keluarga kecil dalam pemerataan makanan. Keluarga
dengan jumlah anak besar dan jarak kelahiran yang dekat akan menimbulkan
55. 55
masalah. Kekurangan gizi pada ibu hamil makin bertambah apabila ada pendapat
bahwa makanan lebih diutamakan pada pria atau suami yang menafkahi dalam
keluarga.
Dari penelitian yang dilakukan diperoleh data yaitu 60% responden telah
melakukan pemeriksaan kehamilan sebanyak >4 kali, tetapi keseluruhan
responden tidak pernah mendapatkan pengetahuan tentang normal pertambahan
berat
badan
ibu
hamil
hanya
saja
mengetahui
berat
badan
saat
periksa.Pemeriksaan kehamilan bertujuan untuk mengenal dan mengidentifikasi
masalah yang timbul selama kehamilan, sehingga kesehatan selama ibu hamil
dapat terpelihara dan yang terpenting ibu dan bayi dalam kandungan akan baik
dan sehat sampai saat persalinan. Pemeriksaan kehamilan dilakukan agar kita
dapat segera mengetahui apabila terjadi gangguan/kelainan pada ibu hamil dan
bayi yang dikandung, sehingga dapat segera ditolong tenaga kesehatan (Depkes
RI, 2000). Walaupun pelayanan antenatal care selengkapnya mencakup banyak
hal yang meliputi anamnese, pemeriksaan fisik (umum dan kebidanan),
pemeriksaan laboratorium atas indikasi serta intervensi dasar dan khusus (sesuai
resiko yang ada), namun dalam penerapan operasional dikenakan standar
minimal 7 T.
Berdasarkan observasi peneliti selama satu minggu didapatkan data bahwa
ada 12 responden yang mengalami pertambahan 0,5kg/minggu, 5 responden
mengalami pertambahan berat badan >5kg/minggu, dan 3 responden
<0,5kg/minggu.Berat badan ibu hamil akan bertambah antara 6,5-13,5kg selama
56. 56
hamil,atau terjadi kenaikan berat 0,5kg per minggu pada trimester II dan III.
Pertambahan berat antara lain, janin 3-3,5kg, plasenta 0,5kg, air ketuban 1kg,
rahim 1kg, lemak 1,5kg, protein 2kg, retensi air-garam 1,5kg. Oleh karena itu,
ibu hamil memerlukan makanan yang bergizi dan perlu memperhatikan susunan
makanan 4 sehat 5 sempurna. (Ida Bagus. 2002:106)
4.3 Keterbatasan Penelitian
Sampel dalam penelitian ini tidak menggunakan Total Sampling tetapi
menggunakan analisis Diskriptif sehingga peneliti tidak dapat melacak
kedalaman antar variabel.Besar sampel yang didapat hanya 20 responden
dikarenakan keterbatasan wilayah cakupan dan rentang usia kehamilan yang
diteliti. Peneliti masih peneliti pemula dan instrument yang digunakan dalam
penelitian ini dibuat sendiri oleh peneliti yang validitas dan reliabilitasnya masih
perlu diujiulang.
57. 57
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Dari hasil penelitian yang dilakukan pada 20 responden di BPS Widya
Husada Malang dapat disimpulkan bahwa:
a. Sebagian responden menderita penyakit flu, pusing, demam ringan, batuk,
diare sebanyak 85%.
b. Kelompok usia responden terbanyak adalah responden yang berusia 20-35
tahun sebanyak 95%.
c. Responden terbanyak yaitu dengan gravida I sejumlah 45%.
d. Mayoritas responden tidak bekerja sebanyak 90%.
e. Semua responden tidak ada yang merokok.
f. Sebanyak 65% responden makan 2-3kali/hari.
g. Responden tertinggi memiliki pendapatan rata-rata per bulan >Rp.1.400.000
yaitu 40%.
h. Sebagian besar responden pendidikan terakhir SMA sebanyak 65%.
i. 45% responden yang jumlah keluarganya dalam satu rumah ada 3-5orang.
j. Jumlah responden terbanyak adalah yang telah melakukan pemeriksaan
kehamilan sebanyak >4 kali yaitu 60%.
57
58. 58
k. Sebanyak60% responden mengalami kenaikan berat badan 0,5/minggu
5.2 Saran
5.2.1 Bagi Akademi Kebidanan STIKES Maharani –Malang
Institusi pendidikan merupakan tempat dalam
menempuh
ilmu
pendidikan, diharapkan hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai
masukan untuk tambahan materi dalam mata kuliah Askeb I(kehamilan).
5.2.2 Bagi Peneliti selanjutnya
Dapat di gunakan sebagai dasar meneliti lebih lanjut apakah ada faktorfaktor lain yang mempengaruhi pertambahan berat badan ibu hamil
trimester III.
5.2.3 Bagi Masyarakat
Memahami semua hal tentang kehamilan, kebutuhan gizi saat hamil,
pertumbuhan dan perkembangan janin, tanda bahaya kehamilan, dan
resiko tinggi kehamilan.