Dokumen tersebut membahas tentang membangun bangsa melalui perilaku taat pada aturan, kompetisi dalam kebaikan, dan etos kerja yang baik. Perilaku taat mencakup taat pada perintah Allah dan rasul-Nya serta aturan yang berlaku, sementara kompetisi dalam kebaikan berarti bersaing dalam melakukan amal shaleh semata-mata untuk meraih ridha Allah. Etos kerja yang baik adalah bekerja dengan niat dan prinsip-
4. Taat pada Aturan
Taat memiliki arti tunduk, tidak berlaku
curang, dan atau setia. Aturan adalah
tindakan atau perbuatan yang harus
dijalankan. Taat pada aturan adalah sikap
tunduk kepada tindakan atau perbuatan yang
telah dibuat baik oleh Allah Swt., nabi,
pemimpin, atau yang lainnya.
5. Taat pada Aturan
Perilaku mulia ketaatan yang perlu dilestarikan adalah:
1. Selalu menaati perintah Allah Swt. dan rasul-Nya,
serta meninggalkan larangan-Nya, baik di waktu
lapang maupun di waktu sempit.
2. Merasa menyesal dan takut apabila melakukan
perilaku yang dilarang oleh Allah dan rasul-Nya.
3. Menaati dan menjujung tinggi aturan-aturan yang
telah disepakati, baik di rumah, di sekolah maupun
di lingkungan masyarakat.
7. Taat pada Aturan
Artinya:
“Wahai orang-orang yang beriman,
taatilah Allah dan taatilah Rasul Muhammad,
dan Ulil Amri di antara kamu. Kemudian, jika
kamu berbeda pendapat tentang sesuatu,
maka kembalikanlah kepada Allah dan Rasul,
jika kamu beriman kepada Allah dan hari
kemudian. Yang demikian itu lebih utama dan
lebih baik akibatnya.” (Q.S. An-Nisa/4: 59)
9. Pengertian Ulil Amri
menurut Pendapat Para
Ahli
Abu Jafar
Umara,ahlul ‘ilmi
wal fiqh artinya
memiliki ilmu
pengetahuan
tentang fikih
Al Mawardi
Memiliki 4 makna,
yaitu:
1. Umara : para
pemimpin
2. Ulama dan
fuhaqa
3. Sahabat
Rasulullah
4. Abu Bakar dan
Umar
Ahmad Mustafa
Umara,ahli
hikmah,ulama,pe
mimpin pasukan
dan seluruh
pemimpin
lainnya
10. Kompetisi dalam Kebaikan
Berkompetisi merupakan hal mulia jika
dilakukan dalam hal kebaikan. Dan di dunia
ini banyak bentuk kebaikan yg bisa
dijadikan untuk medan kompetisi.
Kompetisi dalam kebaikan adalah
kompetisi yang diniati hanya karena Allah
semata. Dan niat itu yang membedakan
antara kompetisi yang mulia dan yang
bukan.
11. Kompetisi dalam Kebaikan
Perilaku mulia kompetisi dalam kebaikan yang
perlu dilestarikan adalah:
1. Meyakini bahwa hidup itu perjuangan dan
di dalam perjuangan ada kompetisi.
2. Berkolaborasi dalam melakukan kompetisi
agar pekerjaan menjadi ringan, mudah, dan
hasilnya maksimal.
3. Dalam berkolaborasi, semuanya diniatkan
ibadah, semata-mata mengharap rida Allah
Swt.
13. Kompetisi dalam Kebaikan
Artinya :
“Dan Kami telah menurunkan Kitab Al-Qur’an kepadamu
Muhammad dengan membawa kebenaran, yang membenarkan
kitab-kitab yang diturunkan sebelumnya dan menjaganya maka
putuskanlah perkara mereka menurut apa yang diturunkan Allah
dan janganlah engkau mengikuti keinginan mereka dengan
meninggalkan kebenaran yang telah datang kepadamu. Untuk
setiap umat di antara kamu, Kami memberikan aturan dan jalan
yang terang. Kalau Allah menghendaki, niscaya kamu dijadikan-Nya
satu umat, tetapi Allah hendak menguji kamu terhadap karunia
yang telah diberikan-Nya kepadamu, maka berlomba-lombalah
berbuat kebajikan. Hanya kepada Allah kamu semua kembali, lalu
diberitahukan-Nya kepadamu terhadap apa yang dahulu kamu
perselisihkan.” (Q.S. Al-Maidah/5: 48)
15. Etos Kerja
Etos Kerja Muslim didefenisikan sebagai
sikap kepribadian yang melahirkan keyakinan
yang sangat mendalam bahwa bekerja itu
bukan saja untuk memuliakan dirinya,
menampakkan kemanusiaannya, melainkan juga
sebagai suatu manifestasi dari amal sholeh.
Sehingga bekerja yang didasarkan pada
prinsip-prinsip iman bukan saja menunjukkan
fitrah seorang muslim, melainkan sekaligus
meninggikan martabat dirinya sebagai hamba
Allah yang didera kerinduan untuk menjadikan
dirinya sebagai sosok yang dapat dipercaya,
menampilkan dirinya sebagai manusia yang
amanah, dan menunjukkan sikap pengabdian.
16. Etos Kerja
Perilaku mulia dalam etos kerja yang perlu
dilestarikan adalah:
1. Meyakini bahwa dengan kerja keras, pasti
ia akan mendapatkan sesuatu yang diinginkan
(“man jada wa jada” – Siapa yang giat, pasti
dapat)
2. Melakukan sesuatu dengan prinsip: “Mulai
dari diri sendiri, mulai dari yang terkecil, dan
mulai dari sekarang.”
3. Pentang menyerah dalam melakukan suatu
pekerjaan.
17. Etos Kerja
Artinya :
“Dan katakanlah, “Bekerjalah kamu, maka Allah
akan melihat pekerjaanmu, begitu juga rasul-Nya dan
orang-orang mukmin, dan kamu akan dikembalikan
kepada Allah yang maha mengetahui yang gaib dan
yang nyata, lalu diberitahukan-Nya kepada kamu apa
yang telah kemu kerjakan.” (Q.S. At-Taubah/9 : 105)