SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  27
Digital Multiplexer


    Rahmat Gozali
    M. Firzy Adha
    Slamet Mualif
    Lina Sari Dewi
Digital QAM Multiplexer
Apa itu Multiplexing ??
• Multiplexing : rangkaian yang memiliki banyak
  input tetapi hanya 1 output ( penggabungan 2
  sinyal atau lebih untuk disalurkan ke dalam 1
  saluran komunikasi).
• Dengan menggunakan sinyal-sinyal kendali
  dari multiplexing ini, kita dapat mengatur
  penyaluran       input     tertentu    kepada
  outputnya,        sehingga      memungkinkan
  terjadinya transmisi sinyal yang banyak
  melalui media tunggal.
• Multiplexer mengkombinasikan data dari n input dan
  mentransmisikan melalui kapasitas data link yang tinggi.
• Demultiplexer menerima aliran data yang di-multiplex (
  pemisahan dari data tersebut tergantung pada channel )
  kemudian mengirimkannya ke line output yang diminta.
• Tiap sinyal dimodulasikan ke dalam frekuensi carrier yang
  berbeda dan frekuensi carrier tersebut terpisah dimana
  bandwidth dari sinyal-sinyal tersebut tidak overlap.
Apa keuntungannya ??
• Host hanya butuh satu port I/O untuk n-terminal
• Hanya satu line transmisi yang dibutuhkan
• Menghemat biaya penggunaan saluran
  komunikasi
• Memanfaatkan sumber daya se-efisien mungkin
• Menggunakan kapasitas saluran se-maximum
  Mungkin
• Karakteristik permintaan komunikasi pada umum-
  nya memerlukan penyaluran data dari beberapa
  terminal ke titik yang sama
Kapan digunakan multiplexing ??
• Multiplexing digunakan ketika bandwidth dari
  medium melebihi bandwidth sinyal yang
  diperlukan untuk transmisi.
Aplikasinya untuk apa ??
• Pada sistem akuisisi data yang memiliki sensor
  input ( suhu, kecepatan, kelembaban, dsb
  ), harus masuk ke multiplekser terlebih dahulu
  untuk dipilih data sensor mana yang akan
  diolah
Teknik-teknik Multiplexing
• Frequency-division multiplexing (FDM)
• Time-division multiplexing (TDM)
• Statistical time-division multiplexing (STDM)
Penentuan
Pemilihan FDM, TDM dan STDM ditentukan oleh :
• Kapasitas kanal,
• Harga peralatan
• Konfigurasinya.
Frequency Division Multiplexing (FDM)
             • Adalah mux yang paling umum dan
               banyak dipakai, dengan menumpuk sinyal
               pada bidang frekuensi.
             • Data yang dikirimkan akan dicampur
               berdasarkan frekuensi.
             • Banyak digunakan pada pengiriman sinyal
               analog.
             • Data tiap kanal dimodulasikan dengan FSK
               untuk voice grade channel.
             • FDM disebut "code transparent" artinya
               sistem sandi yang dipakai oleh data, tidak
               memberi pengaruh.
             • FDM dapat beroperasi secara full duplex 2
               atau 4 kawat.
             • Contoh FDM adalah pada penggunaan
               radio dan TV
• Enam sumber sinyal dimasukkan ke dalam suatu
  multiplexer, yang memodulasi tiap sinyal ke
  dalam frekuensi yang berbeda (f1,...,f6).
• Tiap sinyal modulasi memerlukan bandwidth
  center tertentu disekitar frekuensi
  carriernya, dinyatakan sebagai suatu channel.
• Sinyal input (analog / digital) akan ditransmisikan
  melalui medium dengan sinyal analog.
• Contohnya yaitu transmisi full-duplex FSK
  (Frequency Shift Keying), broadcast dan TV kabel.
Bagan-bagan FDM
Transmitter FDM
• Gambar (a) memperlihatkan sistim FDM secara umum.
• Sejumlah sinyal digital atau analog [ mi(t), i= 1,N ] di-
  multiplex ke dalam medium transmisi yang sama.
• Tiap sinyal mi(t) dimodulasi dalam carrier fsci ; karena
  digunakan multiple carrier maka masing-masing
  dinyatakan sebagai sub carrier.
• Modulasi apapun dapat dipakai. Kemudian sinyal
  termodulasi dijumlah untuk menghasilkan sinyal
  gabungan mc(t).
• Gambar (b) menunjukkan hasilnya
• Sinyal gabungan tersebut mempunyai
  total bandwidth B,



• dimana       Sinyal    analog     ini
  ditransmisikan melalui medium yang
  sesuai.
• Pada akhir penerimaan, sinyal
  gabungan tersebut lewat melalui N
  bandpass filter, dimana tiap filter
  berpusat pada fsci dan mempunyai
  bandwidth Bsci , untuk 1 < i < N.
• Dari sini , sinyal diuraikan menjadi
  bagian-bagian komponennya. Tiap
  komponen kemudian dimodulasi
  untuk membentuk sinyal asalnya
Time-division Multiplexing (TDM)
          • Pengiriman data dengan mencampur data
            berdasarkan waktu sinyal data tersebut
            dikirimkan.
          • Digunakan       untuk   transmisi     sinyal
            digital, bit data dari terminal secara
            bergantian diselipkan diantara bit data dari
            terminal lain.
          • Pemancar dan penerima harus sinkron
            agar masing-masing penerima menerima
            data yang ditujukan kepadanya.
          • TDM hanya digunakan untuk komunikasi
            titik ke titik.
          • TDM lebih efesien daripada FDM karena 1
            saluran komunikasi telepon dapat dipakai
            sampai dengan 30 terminal sekaligus
• TDM biasanya digunakan untuk komunikasi point to point.
• Pada TDM, penambahan peralatan pengiriman data lebih
  mudah dilakukan karena tidak akan mempengaruhi peralat-
  an yang sudah ada sampai pada batas-batas tertentu.
• TDM lebih efisien daripada FDM karena 1 saluran
  komunikasi telpon misalnya, dapat dipakai sampai dengan
  30 terminal sekaligus.
• TDM yang umum dikenal adalah PCM. Terdapat 4 metode
  untuk coding amplitudo yaitu :
   –   PAM (Pulse Amplitudo Modulation)
   –   PPM (Pulse Position Modulation)
   –   PCM (Pulse Code Modulation)
   –   PDM (Pulse Duration Modulation)
Bagan-bagan TDM
Transmitter TDM
   • Sejumlah sinyal digital (mi(t), i = 1,N) di-
     multiplex ke dalam medium transmisi
     yang sama.
   • Data yang masuk dari masing-masing
     sumber disimpan dalam buffer yang
     biasanya berukuran 1 bit atau 1 karakter.
   • Buffer tersebut di-scan secara sequential
     untuk membentuk komposisi aliran data
     digital mc(t) yang dapat ditransmisi
     langsung atau melalui modem, biasanya
     transmisi synchronous.
   • Operasi scan tersebut berjalan cepat
     dimana buffer terlebih dulu dikosongkan
     untuk dapat meneriman data.
   • Dengan demikian data rate mc(t) harus
     sama dengan jumlah data rate mi(t).
Frame-frame TDM
• Memperlihatkan format data yang ditransmisi.
• Data -data tersebut dikumpulkan dalam frame-
  frame .
• Tiap frame mengandung cycle dari time slot
  dimana tiap slot mewakili tiap sumber data.
Receiver TDM
     • Pada receiver, data mc(t)
       di-demultiplex       dan
       diarahkan ke buffer
       tujuan yang sesuai.
     • Untuk tiap sumber input
       mi(t),    ada    sumber
       output identik yang akan
       menerima data input
       pada kecepatan yang
       sama     dengan     pada
       waktu ditimbulkan.
Statistical time-division multiplexing (STDM)

• Statistical TDM dikenal juga sebagai asynchronous TDM
  dan intelligent TDM, sebagai alternatif synchronous TDM.
• Mempunyai sejumlah line I/O pada satu sisi dan line
  multiplex kecepatan tinggi pada sisi lainnya. Dimana ada
  n line I/O, tetapi hanya k (k<n) time slot yang sesuai pada
  frame TDM.
• Efisiensi penggunaan saluran secara lebih baik
  dibandingkan FDM dan TDM karena hanya memberikan
  kanal pada terminal yang membutuhkannya dan
  memanfaatkan sifat lalu lintas yang mengikuti
  karakteristik statistik.
• STDM dapat mengidentifikasi terminal mana yang mengganggur
  atau terminal mana yang membutuhkan transmisi dan
  mengalokasikan waktu pada jalur yang dibutuhkannya.
• Untuk input, fungsi multiplexer ini untuk men-scan buffer-buffer
  input, mengumpulkan data sampai penuh, dan kemudian
  mengirim frame tersebut.
• Untuk output, multiplexer ini menerima suatu frame dan
  mendistribusikan slot-slot data ke buffer output tertentu.
• Data rate pada line multiplex lebih rendah daripada jumlah data
  rate dari device masukan sehingga statistical multiplexer dapat
  menggunakan data rate yang rendah untuk mendukung
  sebanyak device yang sama dengan synchronous multiplexer.
• Struktur framenya padat.
Format frame dari STDM
• Bagian (a)
   – hanya 1 sumber data yang dimasukkan per frame.
   – Sumber diidentifikasi oleh suatu address.
   – Panjang daerah data adalah variabel dan diakhiri oleh akhir
     dari overall frame.
   – Cara ini dapat bekerja baik dibawah beban yang
     ringan, tetapi kurang efisien untuk beban yang berat.
• Bagian (b) :
   – memperlihatkan rata-rata delay yang dialami oleh sebuah
     frame sebagai fungsi dari pemakaian dan data rate.
   – Kenaikan pemakaian, sebanding dengan keperluan buffer
     dan delay.
   – Rata-rata delay akan kecil, jika kapasitas link
     dinaikkan, untuk pemakaian yang tetap.
• Data rate dari output statistical multiplexer ini lebih rendah
  daripada jumlah data rate input.
• Hal ini dimungkinkan karena rata-rata jumlah dari input
  kurang daripada kapasitas line multiplex. Tetapi masalah
  yang timbul yaitu terjadinya periode peak yaitu ketika input
  melampaui kapasitas.
• Solusinya : dengan memasukkan suatu buffer dalam
  multiplexer untuk menahan sementara kelebihan input.
• Pertimbangan ukuran buffer dan data rate dari line
  ditentukan untuk menentukan waktu respon sistim dan
  kecepatan line multiplex.
• Semakin besar buffer, delay-nya semakin panjang.
Terima Kasih
• Referensi
  – Chapter 6, multiplexing, jaringan komputer
  – Adam mukharil bachtiar, S.Kom, Diktat Mata
    Kuliah Komunikasi Data Bab II Perangkat Keras
    Komunikasi Data
  – Missa Lamsani, Komunikasi Data, bab multiplexing
  – Jajang Kusnendar, KomDat, tentang multiplexing
  – Nurman, kegiatan perancangan sistem komunikasi
    data pertemuan 9

Contenu connexe

Tendances

Deteksi dan koreksi kesalahan lengkap
Deteksi dan koreksi kesalahan lengkapDeteksi dan koreksi kesalahan lengkap
Deteksi dan koreksi kesalahan lengkapMuhammad Love Kian
 
Dasar Telekomunikasi - Slide week 3 informasi
Dasar Telekomunikasi - Slide week 3   informasiDasar Telekomunikasi - Slide week 3   informasi
Dasar Telekomunikasi - Slide week 3 informasiBeny Nugraha
 
Teknologi spread spectrum
Teknologi spread spectrumTeknologi spread spectrum
Teknologi spread spectrumraenigalih
 
Teknik Komunikasi Data Digital
Teknik Komunikasi Data DigitalTeknik Komunikasi Data Digital
Teknik Komunikasi Data Digitalguest995d750
 
Telekomunikasi Analog dan Digital - Slide week 7 derau dalam sistem komunikasi
Telekomunikasi Analog dan Digital - Slide week 7   derau dalam sistem komunikasiTelekomunikasi Analog dan Digital - Slide week 7   derau dalam sistem komunikasi
Telekomunikasi Analog dan Digital - Slide week 7 derau dalam sistem komunikasiBeny Nugraha
 
Pengolahan Sinyal Digital - Slide week 13&14 - Transformasi z
Pengolahan Sinyal Digital - Slide week 13&14 - Transformasi zPengolahan Sinyal Digital - Slide week 13&14 - Transformasi z
Pengolahan Sinyal Digital - Slide week 13&14 - Transformasi zBeny Nugraha
 
Pengolahan Sinyal Digital - Slide week 4 - transformasi fourier sinyal waktu ...
Pengolahan Sinyal Digital - Slide week 4 - transformasi fourier sinyal waktu ...Pengolahan Sinyal Digital - Slide week 4 - transformasi fourier sinyal waktu ...
Pengolahan Sinyal Digital - Slide week 4 - transformasi fourier sinyal waktu ...Beny Nugraha
 
Propagasi gelombang
Propagasi gelombangPropagasi gelombang
Propagasi gelombangDedi Supardi
 
Kuliah 4 modulasi
Kuliah 4 modulasiKuliah 4 modulasi
Kuliah 4 modulasisitelunhas
 
Operasi aritmatika register mikroprosesor
Operasi aritmatika register mikroprosesor Operasi aritmatika register mikroprosesor
Operasi aritmatika register mikroprosesor syahrunfacrezy
 
Telekomunikasi Analog dan Digital - Slide week 13 - modulasi gabungan (hybrid)
Telekomunikasi Analog dan Digital - Slide week 13 - modulasi gabungan (hybrid)Telekomunikasi Analog dan Digital - Slide week 13 - modulasi gabungan (hybrid)
Telekomunikasi Analog dan Digital - Slide week 13 - modulasi gabungan (hybrid)Beny Nugraha
 
Bab 7 multiplexing
Bab 7 multiplexingBab 7 multiplexing
Bab 7 multiplexingbrilorabbit
 

Tendances (20)

Pulse code modulation
Pulse code modulationPulse code modulation
Pulse code modulation
 
Deteksi dan koreksi kesalahan lengkap
Deteksi dan koreksi kesalahan lengkapDeteksi dan koreksi kesalahan lengkap
Deteksi dan koreksi kesalahan lengkap
 
Dasar Telekomunikasi - Slide week 3 informasi
Dasar Telekomunikasi - Slide week 3   informasiDasar Telekomunikasi - Slide week 3   informasi
Dasar Telekomunikasi - Slide week 3 informasi
 
Teknologi spread spectrum
Teknologi spread spectrumTeknologi spread spectrum
Teknologi spread spectrum
 
Siskom pcm
Siskom pcmSiskom pcm
Siskom pcm
 
1 sinyal
1  sinyal1  sinyal
1 sinyal
 
Teknik Komunikasi Data Digital
Teknik Komunikasi Data DigitalTeknik Komunikasi Data Digital
Teknik Komunikasi Data Digital
 
Telekomunikasi Analog dan Digital - Slide week 7 derau dalam sistem komunikasi
Telekomunikasi Analog dan Digital - Slide week 7   derau dalam sistem komunikasiTelekomunikasi Analog dan Digital - Slide week 7   derau dalam sistem komunikasi
Telekomunikasi Analog dan Digital - Slide week 7 derau dalam sistem komunikasi
 
Pengolahan Sinyal Digital - Slide week 13&14 - Transformasi z
Pengolahan Sinyal Digital - Slide week 13&14 - Transformasi zPengolahan Sinyal Digital - Slide week 13&14 - Transformasi z
Pengolahan Sinyal Digital - Slide week 13&14 - Transformasi z
 
Multiplexing
MultiplexingMultiplexing
Multiplexing
 
sifat sifat sistem
sifat sifat sistemsifat sifat sistem
sifat sifat sistem
 
Pengolahan Sinyal Digital - Slide week 4 - transformasi fourier sinyal waktu ...
Pengolahan Sinyal Digital - Slide week 4 - transformasi fourier sinyal waktu ...Pengolahan Sinyal Digital - Slide week 4 - transformasi fourier sinyal waktu ...
Pengolahan Sinyal Digital - Slide week 4 - transformasi fourier sinyal waktu ...
 
Propagasi gelombang
Propagasi gelombangPropagasi gelombang
Propagasi gelombang
 
Chapter 11 Multiplexing dan Multiple Access
Chapter 11 Multiplexing dan Multiple AccessChapter 11 Multiplexing dan Multiple Access
Chapter 11 Multiplexing dan Multiple Access
 
Kuliah 4 modulasi
Kuliah 4 modulasiKuliah 4 modulasi
Kuliah 4 modulasi
 
Operasi aritmatika register mikroprosesor
Operasi aritmatika register mikroprosesor Operasi aritmatika register mikroprosesor
Operasi aritmatika register mikroprosesor
 
Telekomunikasi Analog dan Digital - Slide week 13 - modulasi gabungan (hybrid)
Telekomunikasi Analog dan Digital - Slide week 13 - modulasi gabungan (hybrid)Telekomunikasi Analog dan Digital - Slide week 13 - modulasi gabungan (hybrid)
Telekomunikasi Analog dan Digital - Slide week 13 - modulasi gabungan (hybrid)
 
9.kompresi teks
9.kompresi teks9.kompresi teks
9.kompresi teks
 
Bab 7 multiplexing
Bab 7 multiplexingBab 7 multiplexing
Bab 7 multiplexing
 
Chapter3 Sistem Komunikasi Telepon
Chapter3 Sistem Komunikasi TeleponChapter3 Sistem Komunikasi Telepon
Chapter3 Sistem Komunikasi Telepon
 

Similaire à Digital Multiplexing Explained

Similaire à Digital Multiplexing Explained (20)

Data and computer communications 3
Data and computer communications 3Data and computer communications 3
Data and computer communications 3
 
7 multiplexing
7 multiplexing7 multiplexing
7 multiplexing
 
Makalah_multiplexer_dan_demultiplexer_na.pdf
Makalah_multiplexer_dan_demultiplexer_na.pdfMakalah_multiplexer_dan_demultiplexer_na.pdf
Makalah_multiplexer_dan_demultiplexer_na.pdf
 
Presentase bentuk sinyal telekomunikasi
Presentase bentuk sinyal telekomunikasiPresentase bentuk sinyal telekomunikasi
Presentase bentuk sinyal telekomunikasi
 
Telecommunications and Data Communications
Telecommunications and Data CommunicationsTelecommunications and Data Communications
Telecommunications and Data Communications
 
Pengantar Komunikasi Data
Pengantar Komunikasi DataPengantar Komunikasi Data
Pengantar Komunikasi Data
 
Bab 8
Bab 8Bab 8
Bab 8
 
Tugas pti 8
Tugas pti 8Tugas pti 8
Tugas pti 8
 
Konsep dasar komunikasi data
Konsep dasar komunikasi dataKonsep dasar komunikasi data
Konsep dasar komunikasi data
 
Power poin modul 8
Power poin modul 8Power poin modul 8
Power poin modul 8
 
komdat3-PHYSICAL LAYER DAN MEDIA.pptx
komdat3-PHYSICAL LAYER DAN MEDIA.pptxkomdat3-PHYSICAL LAYER DAN MEDIA.pptx
komdat3-PHYSICAL LAYER DAN MEDIA.pptx
 
Et3041 15
Et3041 15Et3041 15
Et3041 15
 
Ppower point presentasion
Ppower point presentasionPpower point presentasion
Ppower point presentasion
 
Modul8PTI
Modul8PTIModul8PTI
Modul8PTI
 
Sistem komunikasi-data-dan-network
Sistem komunikasi-data-dan-networkSistem komunikasi-data-dan-network
Sistem komunikasi-data-dan-network
 
Presentasi bab 8
Presentasi bab 8Presentasi bab 8
Presentasi bab 8
 
Tugas "KOMUNIKASI PROCESSOR" NIM:14-110-00-22
Tugas "KOMUNIKASI PROCESSOR" NIM:14-110-00-22Tugas "KOMUNIKASI PROCESSOR" NIM:14-110-00-22
Tugas "KOMUNIKASI PROCESSOR" NIM:14-110-00-22
 
Tugas pti Komunikasi processor
Tugas pti Komunikasi processor Tugas pti Komunikasi processor
Tugas pti Komunikasi processor
 
20110620 komdat jaringan
20110620 komdat jaringan20110620 komdat jaringan
20110620 komdat jaringan
 
Sistem transmisi data
Sistem transmisi dataSistem transmisi data
Sistem transmisi data
 

Plus de Muhammad Firzy Adha (16)

Instalasi listrik Ir. Damar Aji
 Instalasi listrik  Ir. Damar Aji Instalasi listrik  Ir. Damar Aji
Instalasi listrik Ir. Damar Aji
 
Blu-ray technology
Blu-ray technologyBlu-ray technology
Blu-ray technology
 
metrologi lpg
metrologi lpgmetrologi lpg
metrologi lpg
 
metrologi pln
metrologi plnmetrologi pln
metrologi pln
 
metrologi pulsa
metrologi pulsametrologi pulsa
metrologi pulsa
 
metrologi pasar
metrologi pasarmetrologi pasar
metrologi pasar
 
metrologi bensin
metrologi bensinmetrologi bensin
metrologi bensin
 
Gsm & cdma wireless
Gsm & cdma wirelessGsm & cdma wireless
Gsm & cdma wireless
 
Satellite communications
Satellite communicationsSatellite communications
Satellite communications
 
Siskom pcm
Siskom pcmSiskom pcm
Siskom pcm
 
Siskom (pam)
Siskom (pam)Siskom (pam)
Siskom (pam)
 
Siskom (modulasi amplitudo)
Siskom (modulasi amplitudo)Siskom (modulasi amplitudo)
Siskom (modulasi amplitudo)
 
Siskom (modulasi amplitudo)
Siskom (modulasi amplitudo)Siskom (modulasi amplitudo)
Siskom (modulasi amplitudo)
 
Modulasi persentasi
Modulasi persentasiModulasi persentasi
Modulasi persentasi
 
Presentation metrologi 2
Presentation metrologi 2Presentation metrologi 2
Presentation metrologi 2
 
Presentation metrologi 2
Presentation metrologi 2Presentation metrologi 2
Presentation metrologi 2
 

Digital Multiplexing Explained

  • 1. Digital Multiplexer Rahmat Gozali M. Firzy Adha Slamet Mualif Lina Sari Dewi
  • 3. Apa itu Multiplexing ?? • Multiplexing : rangkaian yang memiliki banyak input tetapi hanya 1 output ( penggabungan 2 sinyal atau lebih untuk disalurkan ke dalam 1 saluran komunikasi). • Dengan menggunakan sinyal-sinyal kendali dari multiplexing ini, kita dapat mengatur penyaluran input tertentu kepada outputnya, sehingga memungkinkan terjadinya transmisi sinyal yang banyak melalui media tunggal.
  • 4. • Multiplexer mengkombinasikan data dari n input dan mentransmisikan melalui kapasitas data link yang tinggi. • Demultiplexer menerima aliran data yang di-multiplex ( pemisahan dari data tersebut tergantung pada channel ) kemudian mengirimkannya ke line output yang diminta. • Tiap sinyal dimodulasikan ke dalam frekuensi carrier yang berbeda dan frekuensi carrier tersebut terpisah dimana bandwidth dari sinyal-sinyal tersebut tidak overlap.
  • 5. Apa keuntungannya ?? • Host hanya butuh satu port I/O untuk n-terminal • Hanya satu line transmisi yang dibutuhkan • Menghemat biaya penggunaan saluran komunikasi • Memanfaatkan sumber daya se-efisien mungkin • Menggunakan kapasitas saluran se-maximum Mungkin • Karakteristik permintaan komunikasi pada umum- nya memerlukan penyaluran data dari beberapa terminal ke titik yang sama
  • 6. Kapan digunakan multiplexing ?? • Multiplexing digunakan ketika bandwidth dari medium melebihi bandwidth sinyal yang diperlukan untuk transmisi.
  • 7. Aplikasinya untuk apa ?? • Pada sistem akuisisi data yang memiliki sensor input ( suhu, kecepatan, kelembaban, dsb ), harus masuk ke multiplekser terlebih dahulu untuk dipilih data sensor mana yang akan diolah
  • 8. Teknik-teknik Multiplexing • Frequency-division multiplexing (FDM) • Time-division multiplexing (TDM) • Statistical time-division multiplexing (STDM)
  • 9. Penentuan Pemilihan FDM, TDM dan STDM ditentukan oleh : • Kapasitas kanal, • Harga peralatan • Konfigurasinya.
  • 10. Frequency Division Multiplexing (FDM) • Adalah mux yang paling umum dan banyak dipakai, dengan menumpuk sinyal pada bidang frekuensi. • Data yang dikirimkan akan dicampur berdasarkan frekuensi. • Banyak digunakan pada pengiriman sinyal analog. • Data tiap kanal dimodulasikan dengan FSK untuk voice grade channel. • FDM disebut "code transparent" artinya sistem sandi yang dipakai oleh data, tidak memberi pengaruh. • FDM dapat beroperasi secara full duplex 2 atau 4 kawat. • Contoh FDM adalah pada penggunaan radio dan TV
  • 11. • Enam sumber sinyal dimasukkan ke dalam suatu multiplexer, yang memodulasi tiap sinyal ke dalam frekuensi yang berbeda (f1,...,f6). • Tiap sinyal modulasi memerlukan bandwidth center tertentu disekitar frekuensi carriernya, dinyatakan sebagai suatu channel. • Sinyal input (analog / digital) akan ditransmisikan melalui medium dengan sinyal analog. • Contohnya yaitu transmisi full-duplex FSK (Frequency Shift Keying), broadcast dan TV kabel.
  • 13. Transmitter FDM • Gambar (a) memperlihatkan sistim FDM secara umum. • Sejumlah sinyal digital atau analog [ mi(t), i= 1,N ] di- multiplex ke dalam medium transmisi yang sama. • Tiap sinyal mi(t) dimodulasi dalam carrier fsci ; karena digunakan multiple carrier maka masing-masing dinyatakan sebagai sub carrier. • Modulasi apapun dapat dipakai. Kemudian sinyal termodulasi dijumlah untuk menghasilkan sinyal gabungan mc(t).
  • 14. • Gambar (b) menunjukkan hasilnya • Sinyal gabungan tersebut mempunyai total bandwidth B, • dimana Sinyal analog ini ditransmisikan melalui medium yang sesuai. • Pada akhir penerimaan, sinyal gabungan tersebut lewat melalui N bandpass filter, dimana tiap filter berpusat pada fsci dan mempunyai bandwidth Bsci , untuk 1 < i < N. • Dari sini , sinyal diuraikan menjadi bagian-bagian komponennya. Tiap komponen kemudian dimodulasi untuk membentuk sinyal asalnya
  • 15. Time-division Multiplexing (TDM) • Pengiriman data dengan mencampur data berdasarkan waktu sinyal data tersebut dikirimkan. • Digunakan untuk transmisi sinyal digital, bit data dari terminal secara bergantian diselipkan diantara bit data dari terminal lain. • Pemancar dan penerima harus sinkron agar masing-masing penerima menerima data yang ditujukan kepadanya. • TDM hanya digunakan untuk komunikasi titik ke titik. • TDM lebih efesien daripada FDM karena 1 saluran komunikasi telepon dapat dipakai sampai dengan 30 terminal sekaligus
  • 16. • TDM biasanya digunakan untuk komunikasi point to point. • Pada TDM, penambahan peralatan pengiriman data lebih mudah dilakukan karena tidak akan mempengaruhi peralat- an yang sudah ada sampai pada batas-batas tertentu. • TDM lebih efisien daripada FDM karena 1 saluran komunikasi telpon misalnya, dapat dipakai sampai dengan 30 terminal sekaligus. • TDM yang umum dikenal adalah PCM. Terdapat 4 metode untuk coding amplitudo yaitu : – PAM (Pulse Amplitudo Modulation) – PPM (Pulse Position Modulation) – PCM (Pulse Code Modulation) – PDM (Pulse Duration Modulation)
  • 18. Transmitter TDM • Sejumlah sinyal digital (mi(t), i = 1,N) di- multiplex ke dalam medium transmisi yang sama. • Data yang masuk dari masing-masing sumber disimpan dalam buffer yang biasanya berukuran 1 bit atau 1 karakter. • Buffer tersebut di-scan secara sequential untuk membentuk komposisi aliran data digital mc(t) yang dapat ditransmisi langsung atau melalui modem, biasanya transmisi synchronous. • Operasi scan tersebut berjalan cepat dimana buffer terlebih dulu dikosongkan untuk dapat meneriman data. • Dengan demikian data rate mc(t) harus sama dengan jumlah data rate mi(t).
  • 19. Frame-frame TDM • Memperlihatkan format data yang ditransmisi. • Data -data tersebut dikumpulkan dalam frame- frame . • Tiap frame mengandung cycle dari time slot dimana tiap slot mewakili tiap sumber data.
  • 20. Receiver TDM • Pada receiver, data mc(t) di-demultiplex dan diarahkan ke buffer tujuan yang sesuai. • Untuk tiap sumber input mi(t), ada sumber output identik yang akan menerima data input pada kecepatan yang sama dengan pada waktu ditimbulkan.
  • 21. Statistical time-division multiplexing (STDM) • Statistical TDM dikenal juga sebagai asynchronous TDM dan intelligent TDM, sebagai alternatif synchronous TDM. • Mempunyai sejumlah line I/O pada satu sisi dan line multiplex kecepatan tinggi pada sisi lainnya. Dimana ada n line I/O, tetapi hanya k (k<n) time slot yang sesuai pada frame TDM. • Efisiensi penggunaan saluran secara lebih baik dibandingkan FDM dan TDM karena hanya memberikan kanal pada terminal yang membutuhkannya dan memanfaatkan sifat lalu lintas yang mengikuti karakteristik statistik.
  • 22. • STDM dapat mengidentifikasi terminal mana yang mengganggur atau terminal mana yang membutuhkan transmisi dan mengalokasikan waktu pada jalur yang dibutuhkannya. • Untuk input, fungsi multiplexer ini untuk men-scan buffer-buffer input, mengumpulkan data sampai penuh, dan kemudian mengirim frame tersebut. • Untuk output, multiplexer ini menerima suatu frame dan mendistribusikan slot-slot data ke buffer output tertentu. • Data rate pada line multiplex lebih rendah daripada jumlah data rate dari device masukan sehingga statistical multiplexer dapat menggunakan data rate yang rendah untuk mendukung sebanyak device yang sama dengan synchronous multiplexer. • Struktur framenya padat.
  • 24. • Bagian (a) – hanya 1 sumber data yang dimasukkan per frame. – Sumber diidentifikasi oleh suatu address. – Panjang daerah data adalah variabel dan diakhiri oleh akhir dari overall frame. – Cara ini dapat bekerja baik dibawah beban yang ringan, tetapi kurang efisien untuk beban yang berat.
  • 25. • Bagian (b) : – memperlihatkan rata-rata delay yang dialami oleh sebuah frame sebagai fungsi dari pemakaian dan data rate. – Kenaikan pemakaian, sebanding dengan keperluan buffer dan delay. – Rata-rata delay akan kecil, jika kapasitas link dinaikkan, untuk pemakaian yang tetap.
  • 26. • Data rate dari output statistical multiplexer ini lebih rendah daripada jumlah data rate input. • Hal ini dimungkinkan karena rata-rata jumlah dari input kurang daripada kapasitas line multiplex. Tetapi masalah yang timbul yaitu terjadinya periode peak yaitu ketika input melampaui kapasitas. • Solusinya : dengan memasukkan suatu buffer dalam multiplexer untuk menahan sementara kelebihan input. • Pertimbangan ukuran buffer dan data rate dari line ditentukan untuk menentukan waktu respon sistim dan kecepatan line multiplex. • Semakin besar buffer, delay-nya semakin panjang.
  • 27. Terima Kasih • Referensi – Chapter 6, multiplexing, jaringan komputer – Adam mukharil bachtiar, S.Kom, Diktat Mata Kuliah Komunikasi Data Bab II Perangkat Keras Komunikasi Data – Missa Lamsani, Komunikasi Data, bab multiplexing – Jajang Kusnendar, KomDat, tentang multiplexing – Nurman, kegiatan perancangan sistem komunikasi data pertemuan 9