3. PENDAHULUAN
Istilah psikologi humanistik (Humanistic Psychology)
diperkenalkan oleh sekelompok ahli psikologi yang pada
awal tahun 1960-an bekerja sama di bawah kepemimpinan
Abraham Maslow dalam mencari alternatif dari dua teori
yang sangat berpengaruh atas pemikiran intelektual
dalam psikologi. Kedua teori yang dimaksud adalah
psikoanalisis dan behaviorisme. Maslow menyebut
psikologi humanistik sebagai “kekuatan ketiga” (a third
force).
4. POKOK-POKOK PIKIRAN
Untuk mengetahui kapasitas terbaik individu, maka
kita harus melihatnya dari orang yang paling
kreatif, paling sehat & paling matang
Kita memandang rendah manusia jika meneliti
kepribadian bukan dari orang terbaik
Setiap orang lahir dengan instinctoid needs yang
menyebabkan manusia memilih untuk tumbuh,
berkembang dan mengaktualisasikan diri
5. POKOK PANDANGAN MASLOW
a. Prinsip holistik
Menurut Maslow, holisme menegaskan bahwa
organisme selalu bertingkah laku sebagai
kesatuan yang utuh, bukan sebagai rangkaian
bagian atau komponen yang berbeda.
Jiwa dan tubuh bukan dua unsur yang terpisah
tetapi bagian dari suatu kesatuan, dan apa
yang terjadi pada bagian yang satu akan
mempengaruhi bagian yang lain.
6. b.Individu adalah penentu bagi tingkah laku dan
pengalamannya sendiri.
Manusia adalah agen yang sadar, bebas memilih
atau menentukan setiap tindakannya. Dengan
kata lain manusia adalah makhluk yang bebas
dan bertanggung jawab.
7. c.Manusia tidak pernah diam, tetapi selalu
dalam proses untuk menjadi sesuatu yang
lain dari sebelumnya.
Namun demikian perubahan tersebut
membutuhkan persyaratan, yaitu adanya
lingkungan yang bersifat mendukung.
8. d. Individu sebagai keseluruhan yang
integral, khas, dan terorganisasi.
e.Manusia pada dasarnya memiliki
pembawaan yang baik atau tepatnya
netral.
9. f. Manusia memiliki potensi kreatif yang
mengarahkan manusia kepada
pengekspresian dirinya menjadi orang
yang memiliki kemampuan atau
keistimewaan dalam bidang tertentu.
10. g. Manusia memiliki bermacam-macam kebutuhan
yang secara hirarki dibedakan menjadi sebagai
berikut (Boeree, 2004)
(1) kebutuhan-kebutuhan fisiologis (the physiological needs)
(2) kebutuhan akan rasa aman (the safety and security needs)
(3) kebutuhan akan cinta dan memiliki (the love and belonging
needs)
(4) kebutuhan akan harga diri (the esteem needs)
(5) kebutuhan akan aktualisasi diri (the self-actualization needs)
12. HIERARKI KEBUTUHAN
• Kebutuhan yang ada di tingkat bawah harus
dipenuhi terlebih dulu sebelum meningkat
pada kebutuhan yang lebih tinggi
• Semakin rendah tingkat kebutuhan, semakin
besar kekuatan, potensi atau prioritasnya
• Lower needs deficiency needs: kegagalan
memenuhi kebutuhan ini dapat menyebabkan
kekurangan pada diri individu
13. • Ketika individu sudah naik ke tingkat berikutnya,
kebutuhan di tingkat bawahnya sudah tidak jadi
priotitas. Jika kebutuhan tingkat bawah tidak lagi
terpenuhi, maka individu akan kembali memprioritaskan
pemenuhan kebutuhan itu sekali-sekali.
• Contoh: seorang businessman (esteem level) yang
didiagnosa sakit kanker akan meluangkan banyak
waktunya untuk merawat kesehatannya (physiological
needs), tapi tetap menganggap penting performa
kerjanya (esteem needs), dia akan segera kembali
bekerja setelah penyakitnya membaik.
14. PHYSIOLOGICAL NEEDS
• Kebutuhan paling dasar & paling kuat: makan, minum,
udara, tidur dan seks
• Dapat menghambat kebutuhan lainnya
• Jika belum terpenuhi dapat menyita seluruh
perhatian individu
• Jika telah terpenuhi individu tidak lagi dikendalikan
oleh kebutuhan ini
15. SEFETY NEEDS
• Kebutuhan yang terpenting pada bayi dan orang neurotik
• Contohnya: keamanan dari kejahatan, keamanan finansial,
kesehatan dan kesejahteraan, keselamatan dari
kecelakaan/ penyakit
• Pemenuhannya menuntut: rasa aman, stabilitas,
perlindungan, struktur, keteraturan dan bebas dari
ketakutan & kecemasan
• Walaupun pada sebagian besar orang dewasa normal
telah terpenuhi, kebutuhan ini tetap diperlukan dalam
taraf tertentu (tapi tidak berlebihan)
16. SOCIAL NEEDS
• Dimanifestasikan melalui: hubungan dengan
kelompok sosial besar (klub, budaya perusahaan,
kelompok religius, organisasi profesi, kelompok
olahraga, geng) atau kelompok sosial kecil (anggota
keluarga, intimate partners, mentors, sahabat).
• Need to belong sulit dipenuhi dalam lingkungan yang
cepat berubah
• Need for love: Kebutuhan untuk mencintai dan
dicintai (sexually and non-sexually) orang lain.
17. ESTEEM NEEDS
• Kebutuhan akan penghargaan dari diri sendiri (self
esteem) maupun dari orang lain (esteem granted
by other people)
• Penghargaan dari diri sendiri: perasaan berharga
• Penghargaan dari orla: status, pengakuan,
kesuksesan sosial, ketenaran dll
• Jika terpenuhi: merasa berharga, percaya pada
kekuatan & kemampuannya, kompeten & produktif
18. SELF ACTUALIZATION
• Realisasi dan pemenuhan semua potensi dan
kemampuan individu
• Bebas dari pengekangan yang dipaksakan oleh
kultur atau oleh diri sendiri
• Memiliki pengetahuan yang realistik tentang
kekuatan dan kelemahannya, kebaikan &
keburukannya, ketrampilan & kemampuannya