1. 1
Materi Kuliah Penyuluhan Perikanan dan Kelautan Minggu ke-6
Semester 3 Prodi Budidaya Perikanan Vokasi KLU-UNRAM 2020
ASPEK-ASPEK KOMUNIKASI DALAM
PENYULUHAN PERIKANAN & KELAUTAN
DAN TEKNIK BERBICARA DI DEPAN UMUM
DISAMPAIKAN OLEH :
TIM PENGAJAR MATA KULIAH PENYULUHAN PERIKANAN DAN KELAUTAN
PROGRAM STUDI BUDIDAYA PERIKANAN
PROGRAM PENDIDIKAN DILUAR DOMISILI (PDD)
UNIVERSITAS MATARAM
2020
2. 2
Materi Kuliah Penyuluhan Perikanan dan Kelautan Minggu ke-6
Semester 3 Prodi Budidaya Perikanan Vokasi KLU-UNRAM 2020
ASPEK-ASPEK KOMUNIKASI DALAM PENYULUHAN
PERIKANAN DAN KELAUTAN
Beberapa aspek penting yang harus diketahui oleh seorang penyuluh dalam
penyelenggaraan komunikasi penyuluhan yaitu (1) perencanaan komunikasi, (2)
proses komunikasi, (3) teknik komunikasi, (4) tahapan komunikasi, (5) hambatan
komunikasi dan (6) faktor-faktor kegagalan komunikasi pada kegiatan penyuluhan
perikanan dan kelautan.
1. Perencanaan Komunikasi Penyuluhan
Perencanaan komunikasi dalam rangka melakukan kegiatan penyuluhan amat
diperlukan karena pada dasarnya yang menjadi kepentingan dari kegiatan ini
adalah “sesuatu yang akan dilaksanakan untuk mencapai tujuan yang telah
ditentukan sebelumnya”.
Tujuan yang dimaksud ialah tujuan dari kegiatan penyuluhan, dan tujuan
komunikasi dari penyuluhan itu tentu merupakan suatu kesatuan dengan tujuan
penyuluhan tersebut.
Tanpa suatu perencanaan, dapat dibayangkan bagaimana jadinya pekerjaan kita
itu nantinya.
Dalam bidang komunikasi, suatu rencana komunikasi bahkan merupakan suatu
perkakas komunikasi yang penting untuk dapat melaksanakan kegiatan
penyuluhan yang dimaksud. Menurut Middleton dan Lin, 1975 ada beberapa
prinsip penting dalam menyusun rencana komunikasi, yaitu:
a. Perencanaan komunikasi membutuhkan konsultasi.
3. 3
Materi Kuliah Penyuluhan Perikanan dan Kelautan Minggu ke-6
Semester 3 Prodi Budidaya Perikanan Vokasi KLU-UNRAM 2020
b. Rencana yang disusun hendaklah fleksibel.
c. Rencana yang disusun harus mengandung “what to do” dan “how to do
it”.
Oleh karena itu, maka dibutuhkan sebuah disain dalam komunikasi agar agar
kegiatan yang dilakukan oleh penyuluh tidaklah sia-sia, melainkan mencapai hasil
seperti yang direncanakan.
Selain itu, juga dibutuhkan penyusunan rencana komunikasi penyuluhan, dimana
Sejumlah tahapan yang harus ditempuh dalam menyusun rencana komunikasi
untuk kegiatan penyuluhan adalah:
a. Menganalisis problem atau masalah yang dihadapi
b. Merumuskan tujuan (objectives) komunikasi.
c. Memilih media
d. Menentukan pendekatan yang digunakan
e. Memproduksi media (Nasution, 1990: 54-58)
Agar pesan komunikasi dapat tanggapan dari pelaku sasaran, maka seorang
komunikator harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
a. Pesan yang akan disampaikan harus dirancang dan disampaikan sedemikian rupa
sehingga dapat meneruh perhatian sasaran yang dimaksud.
b. Pesan harus menyesuaikan tanda-tanda yang tertuju kepada pengalaman yang
sama antara sumber dan sehingga sama-sama dapat dimengerti.
c. Pesan harus membangkitkan kebutuhan pribadi pihak sasaran dan menyerahkan
beberapa cara untuk memperoleh kebutuhan itu.
4. 4
Materi Kuliah Penyuluhan Perikanan dan Kelautan Minggu ke-6
Semester 3 Prodi Budidaya Perikanan Vokasi KLU-UNRAM 2020
2. Proses Komunikasi
Proses mencapai kesepakatan (Sharing of meaning), lazimnya berlangsung secara
bertahap. Karena itu, lebih awal kita perlu memperhatikan 5 (lima) sasaran pokok
dalam proses komunikasi, yaitu:
a. Membuat pendengar mendengarkan apa yang kita katakan (atau melihat apa
yang kita tunjukkan kepada mereka)
b. Membuat pendengar memahami apa yang mereka dengar atau lihat
c. Membuat pendengar menyetujui apa yang telah mereka dengar (atau tidak
menyetujui apa yang kita katakan, tetapi dengan pemahaman yang benar)
d. Membuat pendengar mengambil tindakan yang sesuai dengan maksud kita dan
maksud kita bisa mereka terima
e. Memperoleh umpan balik dari pendengar
Di samping itu, masih ada faktor lain yang juga penting dalam proses komunikasi,
yakni: Gangguan (noise) yakni faktor-faktor eksternal (media/saluran
komunikasi) maupun internal (psikologis) yang dapat mengganggu atau
menghambat kelancaran proses komunikasi.
Untuk memungkinkan pelaku sasaran memiliki kemampuan memecahkan
masalahnya sendiri, sangat dibutuhkan bentuk komunikasi yang mengkondisikan
mereka bebas berpendapat, berekspresi, dan mengungkapkan diri secara
terbuka satu terhadap yang lain.
Pendekatan yang dibutuhkan adalah pendekatan atau model komunikasi yang
memungkinkan adanya pertukaran informasi atar komponen dalam proses
komunikasi banyak dimensi. Pendekatan ini sering disebut dengan model
partisipasi (Participatory model) atau model interaksi (Interchange model).
Model partisipatori memiliki pertanyaan utama “who is talking back to the who
talked to them” artinya semakin banyak dimensi yang diperhatikan.
5. 5
Materi Kuliah Penyuluhan Perikanan dan Kelautan Minggu ke-6
Semester 3 Prodi Budidaya Perikanan Vokasi KLU-UNRAM 2020
Model ini memiliki anggapan bahwa manusia bukanlah komunikan yang pasif,
tetapi merupakan hasil dari lingkungan sosialnya. Artinya, reaksi terhadap
setiap pesan yang masuk akan ditentukan oleh lingkungan tersebut.
Pemikiran inti dari model komunikasi ini adalah bahwa dalam proses
pembicaraan dapat dimungkinkan dan diperhitungkan timbulnya ide-ide
baru pada waktu komunikasi sedang berlangsung.
Konsep ini merupakan suatu pendekatan yang memandang inisiatif kreatif dari
rakyat sebagai sumber daya pembangunan yang utama dan memeandang
kesejahteraan meterial dan spiritual mereka sebagai tujuan yang ingin dicapai
melalui proses pembangunan.
Pendekatan ini menyarankan sistem pemakaian agar kritis terhadap isu-isu yang
mereka hadapi dan menganalisis situasi mereka sendiri, bebas dari sistem
sumber. Mereka harus berperan dalam pembangunan, baik dalam perencanaan
maupun dalam pelaksanaan.
Beberapa kriteria yang menandai keberhasilan proses komunikasi adalah berupa:
a. Kepercayaan penerima pesan (komunikan) terhadap komunikator serta
keterampilan komunikator berkomunikasi (menyajikan isi komunikasi sesuai tingkat
nalar komunikan).
b. Daya tarik pesan dan kesesuaian pesan dengan kebutuhan komunikan.
c. Pengalaman yang sama tentang isi pesan antar komunikator dan komunikan
d. Kemampuan komunikasi menafsirkan pesan, kesadaran, dan perhatian
komunikan akan kebutuhannya atas pesan yang diterima
e. Setting komunikasi yang kondusif (nyaman, menyenangkan dan menantang)
f. Sistem penyampaian pesan berkaitan dengan metode dan media yang sesuai
dengan jenis indera penerima pesan).
6. 6
Materi Kuliah Penyuluhan Perikanan dan Kelautan Minggu ke-6
Semester 3 Prodi Budidaya Perikanan Vokasi KLU-UNRAM 2020
3. Teknik Komunikasi Penyuluhan
Teknik komunikasi dalam penyuluhan harus dikuasai oleh setiap penyuluh
dalam setiap kegiatannya, agar penyampaian materi penyuluhan dapat efektif
dalam menjangkau pelaku sasaran.
Didalam proses komunikasi, bahwa unsur “arus balik” merupakan aspek yang
sangat penting untuk mengukur sejauh mana pesan komunikasi mendapatkan
reaksi atau respon dari khalayak sasaran.
Bila pesan komunikasi kita memperoleh tanggapan dari khalayak, maka dapat
dikatakan bahwa apa yang kita samapaikan itu telah mencapai sasaran karena
pesan yang diterimanya dapat dimengerti dan dipahami.
Menurut Effendy (1986), bahwa sifat hakikat dari komunikasi adalah
understanding atau memahami; sehingga tak mungkin seseorang
melakukan kegiatan tertentu tanpa terlebih dahulu mengerti apa yang
diterimanya. Jadi pertama-tama harus diperhatikan bahwa orang dijadikan
sasaran komunikasi itu memahami (to secure understanding). Jika sudah
dapat dipastikan ia memahami; maka dapat diartikan ia sudah menerima
pesan yang disampaikan dengan baik.
Oleh karna itu, agar pesan dapat dipahami dan dimengerti komunikan, maka
diperlukan keterampilan dan atau keahlian tertentu didalam “mengelola”
komunikasi. Dengan kata lain seseorang komunikator harus menguasai
teknik-teknik komunikasi dalam kegiatan penyuluhan. Keberhasilan
dalam suatu aktifitas penyuluhan sangat tergantung kepada teknik
penyuluhan yang digunakan oleh komunikator.
Teknik komunikasi penyuluhan pada intinya adalah penguasaan terhadap
teknik-teknik komunikasi didalam “menyampaikan dan menyajikan
pernyataan-pernyataan penyuluhan.
Mengenai teknik komunikasi ini, Effendy (1986) mengatakan bahwa teknik
komunikasi yang bisa dilakukan pada umumnya ada tiga yaitu : 1)
Komunikasi informatif, 2) Komunikasi persuasif dan 3) Komunikasi
koersif.
Sedang Susanto (1977), menambahkan dengan beberapa teknik
komunikasi yang lain, yaitu :
a. Teknik penggandaan situasi sedemikian rupa sehingga orang terpaksa
secara tidak langsung mengubah sikap (compulsion technique).
7. 7
Materi Kuliah Penyuluhan Perikanan dan Kelautan Minggu ke-6
Semester 3 Prodi Budidaya Perikanan Vokasi KLU-UNRAM 2020
b. Teknik dengan mengulang apa yang diharapkan akan masuk dalam bidang
bawah sadar seseorang sehingga ia mengubah sikap diri sesuai dengan apa
yang diulangi (paervasion technique).
Adapun teknik-teknik komunikasi yang digunakan dalam penyuluhan adalah
sebagai berikut :
A. Teknik Komunikasi Informatif
Adalah proses penyampaian pesan yang sifatnya “memberi tahu” atau memberikan
penjelasan kepada orang lain. Komunikasi ini dapat dilakukan secara lisan maupun
tertulis, misalnya melalui papan pengumuman, pertemuan-pertemuan kelompok
dan juga media massa.
Karena sifatnya yang informatif, maka arus penyuluhan yang terjadi adalah
searah (one way communication). Oleh karena itu penggunaan teknik komunikasi
informatif dalam kegiatan penyuluhan biasanya harus bertujuan ingin
menyampaikan sesuatu seperti keterangan-keterangan tertentu yang dianggap
penting diketahui oleh khalayak atau masyarakat luas. Pendek kata dalam
komunikasi ini, pihak komunikan dapat merasa “puas” karena bertambahnya
pengetahuan.
B. Teknik Komunikasi Persuasi
Istilah “persuasi” atau dalam bahasa inggris “persuation” berasal dari kata
latin persuasio, yang secara harfiah berarti hal membujuk, hal mengajak atau
meyakinkan.
Teknik komunikasi persuasi mengandung unsur-unsur:
a. Situasi upaya mempengaruhi,
b. Kognisi seseorang
c. Untuk mengubah sikap khalayak
d. Melalui pesan lisan dan tertulis
e. Dan dilakukan secara sadar
Dengan demikian, maka persuasi merupakan suatu tindakan psikologis yang
dilakukan secara sadar melalui media untuk tujuan perubahan sikap.
Komunikasi persuasif ini dilakukan dengan secara langsung atau tatap muka,
karena komunikator mengharapkan tanggapan/respon khusus dari komunikan.
8. 8
Materi Kuliah Penyuluhan Perikanan dan Kelautan Minggu ke-6
Semester 3 Prodi Budidaya Perikanan Vokasi KLU-UNRAM 2020
Menurut proses persuasif itu pesan-pesan komunikasi akan efektif dalam
persuasi apabila memiliki kemampuan mengubah secara psikologis minat atau
perhatian individu dengan cara sedemikian rupa, sehingga individu akan
menanggapi pesan-pesan komunikasi sesuai dengan kehendak komunikator.
Salah satu contohnya seperti dengan bahwa mendatangkan “pembudidaya ikan
yang sukses” merupakan tindakan terbuka dengan cara menumbuhkan
keyakinan seseorang (khalayak) terhadap penggunaan bibit ikan unggulan
tertentu yang dimanfaatkan oleh pembuidaya ikan tersebut (proses psikologis).
Contoh lain adalah penyuluhan untuk mempromosikan obat-obatan manjur
(tindakan terbuka) dengan cara menumbuhkan rasa takut terhadap penyakit
(proses psikologis).
C. Teknik Komunikasi Coersive (Koersif)
Komunikasi koersif adalah proses penyampai pesan dari seseorang kepada
orang lain dengan cara yang mengandung paksaan agar melakukan suatu
tindakan atau kegiatan tertentu.
Jadi teknik komunikasi ini mengandung sanksi yang apabila tidak dilaksanakan
oleh sipenerima pesan, maka ia akan menanggung akibatnya.
Komunikasi ini dapat dilakukan dalam bentuk putusan-putusan, instrusi dan
lain-lain yang sifatnya imperatif yang artinya mengandung keharusan dan
kewajiban untuk ditaati dan dilaksanakan.
Pada teknik persuasif komunikan berubah sikapnya lebih dulu dibandingkan
tindakannya, dan pada teknik paksaan yang berubah lebih dulu adalah
tindakannya kemudian sikapnya.
Berkenaan dengan teknik persuasif akan memakan banyak waktu dan dinilai
tidak efektif, karena itu digunakan teknik paksaan, tapi perlu diingat teknik
paksaan tidak sesuai dengan falsafah penyuluhan, sebab penyuluhan bukan
bersifat paksaan melainkan menumbuhkan kesadaran untuk merubah perilaku
sasaran dengan sendirinya.
Memang diakui paksaan dapat diharapkan untuk menumbuhkan partisipasi
masyarakat secara cepat, tapi sering tidak langgeng dan kurang bertanggung
jawab jika timbul masalah, sedang persuasif sifatnya langgeng dan apabila
timbul masalah mereka akan bertanggung jawab untuk mengusahakan
penyelesaiannya sendiri.
9. 9
Materi Kuliah Penyuluhan Perikanan dan Kelautan Minggu ke-6
Semester 3 Prodi Budidaya Perikanan Vokasi KLU-UNRAM 2020
4. Tahapan Komunikasi
Tahapan dalam komunikasi yang dapat dilakukan penyuluh adalah berupa:
a. Perubahan dari tahap umum kepada tahap intim membutuhkan waktu yang
relatif tidak sama kepada setiap orang
b. Tahap interaksi bidang kepribadian umum (public area) : individu berusaha
menghindari konflik, sedikit evaluasi diri, hubungan disesuaikan dengan
norma sosial pada situasi tersebut
c. Tahap pertukaran eksplorasi (exploratory exchange): pola komunikasi
mencakup pengembangan kepribadian umum (publik) dan mulai membuka
aspek kepribadian khusus, mulai akrab, rileks dan mengarah pada saling
kenal.
d. Tahap pertukaran interaksi sosial efektif (effective interaction) : pola
komunikasi mengarah kepada persahabatan akrab, hubungan mengarah
romantis, bebas, banyak menggunakan kesadaran diri, masih keengganan
untuk membuka keintiman. Komunikasi terfokus pada saling belajar dari
satu sama lain.
e. Tahap hubungan stabil (stable exchange stage): pola komunikasi mengarah
kepada keterbukaan umum pribadi dalam semua tingkat baik yang bersifat
umum dan pribadi. Komunikasi verbal dan non-verbal dalam tahap ini
berorientasi lingkungan dan mulai memiliki tahap emosi yang efektif
terhadap lawan bicara
5. Hambatan dalam Komunikasi Penyuluhan
Tentu tidaklah mudah untuk membuat sebuah komunikasi berjalan dengan
menghasilkan kesepakatan secara utuh sesuai tujuannya. Karena, salah satu prinsip
dalam berkomunikasi, yakni terdapatnya kesulitan-kesulitan pokok dalam mencapai
tujuan. Kesulitan-kesulitan internal ini merupakan hal yang biasa dialami dialami
oleh penyampai ide maupun penerimanya.
Berikut dapat dilihat pada tabel 1 beberapa kesulitan dalam proses komunikasi.
10. 10
Materi Kuliah Penyuluhan Perikanan dan Kelautan Minggu ke-6
Semester 3 Prodi Budidaya Perikanan Vokasi KLU-UNRAM 2020
Tabel 1. Matrik tujuan dan kesulitan dalam proses komunikasi
TUJUAN KESULITAN
MENDENGAR
Penerima pesan sulit memusatkan perhatian baik pada kata yang tertulis
maupun terucap untuk waktu yang lama
Penerima pesan kurang memiliki perhatian pada apa yang bagi mereka
tampak kurang penting
MEMAHAMI
Penerima pesan memiliki asumsi berdasarkan pengalaman masa lalunya
Penerima pesan sering tidak memahami jenis bahasa yang dipakai pembicara
Penerima pesan lebih mudah salah mengerti saat mereka mendengar tanpa
melihat
Penerima pesan sering sudah menarik kesimpulan padahal kita belum selesai
bicara.
MENYETUJUI
Penerima pesan sering merasa curiga terhadap orang lain yang sedang sedang
membujuk mereka
Penerima pesan tidak suka jika dibuktikan bersalah
BERTINDAK
Tidak mudah bagi banyak orang untuk mengubah kebiasaan mereka
Penerima pesan merasa takut akan akibat dari pengambilan tindakan yang
keliru
Banyak orang tidak suka mengambil keputusan
UMPAN BALIK
Beberapa orang sering dengan sengaja menyembunyikan reaksi dan apa yang
sesungguhnya mereka pikirkan
Penampilan dapat bersifat memperdaya –anggukan kepala, mungkin tidak
selalu tanda setuju dan mengerti, karena bisa digunakan untuk menutupi
ketidak tahuan atau keragu-raguan.
Namun demikian, yang paling mendasar dalam sebuah kegiatan
komunikasi adalah adanya rasa saling percaya. Kalau sudah percaya, biasanya
apapun yang dikatakan pastilah diterima. Satu hal lagi, efisiensi. Komunikasi yang
11. 11
Materi Kuliah Penyuluhan Perikanan dan Kelautan Minggu ke-6
Semester 3 Prodi Budidaya Perikanan Vokasi KLU-UNRAM 2020
efisien adalah komunikasi yang tidak membutuhkan upaya besar agar mencapai
tujuannya.
Partisipasi merupakan modal dasar untuk menyelenggarakan komunikasi yang
efektif. Karenanya dibutuhkan kemampuan komunikasi efektif. Kemampuan ini
meliputi kemampuan untuk berbagi ide, mengkritik dari semua aspek, mendorong
dan merangsang imajinasi, menolak buah pikiran yang kurang tepat, dan mengenal
sejak dini solusi yang mungkin bisa diambil.
Tabel 2. Kualitas komunikator efektif
Menilai Orang
Tahu mana yang penting dan menghargai kontribusi orang
lain
Mendengarkan secara
Aktif
Berusaha keras memahami keinginan dan masalah orang
lain
Bijaksana Memberikan kritik secara halus. konstruktif dan hormat
Memberikan pujian
Menghargai orang lain dan kontribusi mereka di depan
umum
Konsisten
Mengendalikan suasan riang; memperlakukan sama bagi
semuanya: tidak favorit
Mengakui kesalahan Kemauan untuk mengakui kesalahan
Memiliki rasa humor
Mempertahankan posisi yang menyenangkan dan
pendekatan yang enak
Memberi contoh yang
baik
Melakukan apa yang diharapkan orang lain
Menggunakan bahasa
Jelas, Lugas, dan Tepat
Kata-kata yang lazim, konkret, pemberian petunjuk, yang
menyentuh perasaan penyimak. Hindari kata-kata bercita
rasa buruk, kata-kata langsung
12. 12
Materi Kuliah Penyuluhan Perikanan dan Kelautan Minggu ke-6
Semester 3 Prodi Budidaya Perikanan Vokasi KLU-UNRAM 2020
Ketika berkomunikasi, komunikan pasti memiliki persepsi tertentu pada
pendengar begitu pula sebaliknya. Kekeliruan yang sering terjadi dalam
berkomunikasi adalah ketika seseorang menyampaikan informasi dengan ukurannya
sendiri. Ini harus dihindarkan karena komunikasi senantiasa melibatkan orang lain.
Dalam hal ini penyuluh harus mengetahui karakteristik dari pelaku sasarannya dalam
arti lain “Know your audience”.
6. Faktor-Faktor Kegagalan dalam Komunikasi Penyuluhan
Kegagalan komunikasi, dapat diartikan sebagai komunikasi yang tidak mencapai
tujuannya, yaitu komunikasi yang tidak memperoleh efek yang diharapkan oleh
komunikator maupun oleh komunikannya. Sebaliknya komunikasi dianggap
berhasil bila ada tanggapan dari kedua belah pihak yang terkait dan sama-sama
merasa puas oleh komunikasi tersebut.
Kegagalan komunikasi menurut Slamet (1978), disebabkan oleh 2 (dua) hal yaitu
tidak efisiennya komunikasi dan terjadinya salah pengertian selama proses
komunikasi.
A. Komunikasi yang tidak efisien, Termasuk dalam komunikasi yang tidak
efisien adalah :
1). Tujuan komunikasi yang tidak jelas, komunikasi yang baik punya tujuan
yang jelas dan khusus, baik bagi komunikatornya dan bagi
komunikannya.
2). Faktor kebiasaan, termasuk dalam kebiasaan-kebiasaan yang
menyebabkan tidak efisennya komunikasi adalah; ucapan atau gerakan
tertentu yang diulang-ulang, mondar-mandir, dll. Kebiasaan itu akan
mengurang efisiensi komunikasi, karena komunikan akan terganggu
konsentrasinya dan dapat dijadikan bahan olok-olokan diantara sesama
komunikan.
13. 13
Materi Kuliah Penyuluhan Perikanan dan Kelautan Minggu ke-6
Semester 3 Prodi Budidaya Perikanan Vokasi KLU-UNRAM 2020
B. Salah pengertian, dapat menyebabkan kegagalan komunikasi karena pesan
yang diterima komunikan tidak sesuai dengan yang dimaksud oleh
komunikator, dan respon yang diterima komunikator juga menjadi tidak
sesuai dengan yang diharapkan. Salah pengertian disebabkan oleh:
a). Perbedaan tujuan, salah pengertian terutama disebabkan karena tidak
adanya persesuaian tujuan berkomunikasi yang menjadi maksud
komunikator dengan tujuan yang dikehendaki oleh komunikannya
b). Respon bukan sasaran, salah pengertian bisa terjadi bila terdapat respon
dari pihak yang bukan sasaran komunikasi, misalnya pada pertemuan
kelompok tani, penyuluh ingin mengetahui produksi yang telah dihasilkan,
karena disitu ada pamong desa yang mengharapkan pujian, ia memberikan
data yang tidak sewajarnya, dan sudah tentu penyuluh akan mendapat
data yang tidak akurat karena ada kepentingan lain dari yang bukan
sasaran.
c). Latar belakang sosial-ekonomi yang berbeda, misalnya tingkat
pendidikan, bahasa, dll. Misalnya komunikator dalam berkomunikasi
menggunakan bahasa daerah tertentu yang belum tentu dipahami oleh
sasaran.
Sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai dalam komunikasi, setiap komunikasi
diharap untuk dapat mengambil keputusan dan menerima pesan yang belum tentu
dan harus dapat dibuktikan manfaatnya.
Sehubungan dengan itu, komunikasi akan berhasil bila memenuhi
pertimbangan sebagaimana yang dikemukakan Leys (1971) sebagai berikut :
a. Adanya kepentingan bersama (overlaping of interest) atau perimpitan
kepentingan komunikator dengan komunikannya
b. Pesan yang disampaikan oleh komunikator merupakan pemecahan masalah yang
dihadapi oleh komunikannya
c. Adanya kepercayaan komunikator mengenai kebenaran pesan yang
disampaikan, dan komunikator yakin bahwa dirinya merupakan sumber yang
dipercaya oleh komunikan
14. 14
Materi Kuliah Penyuluhan Perikanan dan Kelautan Minggu ke-6
Semester 3 Prodi Budidaya Perikanan Vokasi KLU-UNRAM 2020
d. Pesan yang disampaikan ditujukan untuk tercapainya situasi baru didalam mana
keduanya mempunyai kepentingan yang sama.
7. Penyuluh Sebagai Agen Perubahan
Dalam proses perubahan, komunikator yang adalah penyuluh merupakan
fasilitator yang membantu anggota masyarakat melaksanakan proses
yang dimaksud.
Dengan gagasan-gagasan dan ide-ide yang disebarluaskan, penyuluh adalah
agen perubahan atau orang-orang yang menyebarserapkan inovasi ke tengah-
tengah masyarakat.
Karena itu seorang penyuluh juga menjadi tempat bertanya, tempat anggota
masyarakat menanyakan sesuatu untuk memperoleh informasi yang mereka
perlukan. Jadi seorang penyuluh adalah juru informasi atau juru penerang
bagi khalayak di sekitarnya.
Melihat cakupan dan titik berat misi yang diemban seorang penyuluh terutama
sebagai salah satu agen perubahan, maka diperkirakan kompetensi
komunikasi yang paling diperlukan antara lain adalah yang menyangkut :
a) Komunikasi Antar Pribadi (interpersonal communication)
b) Komunikasi dengan Kelompok (group communication)
c) Komunikasi dengan Massa (mass communication)
Beberapa kualifikasi harus dimiliki penyuluh sebagai agen perubahan, antara lain:
a. Kualifikasi teknis, yakni kompetensi teknis dalam tugas spesifik dari proyek
perubahan yang bersangkutan.
b. Kemampuan administrative, yaitu persyaratan administrative yang paling dasar
dan elementer, yakni kemauan untuk mengalokasi waktu untuk persoalan-
persoalan yang relatif kompleks. Maksudnya, para agen perubahan merupakan
orang-orang yang menyediakan waktu dan tenaga mereka untuk secara sepenuh
hati mengurus masyarakat yang dibinanya.
15. 15
Materi Kuliah Penyuluhan Perikanan dan Kelautan Minggu ke-6
Semester 3 Prodi Budidaya Perikanan Vokasi KLU-UNRAM 2020
c. Hubungan antar-pribadi. Suatu sifat agen perubahan yang paling penting adalah
emphatic, yaitu kemampuan untuk menempatkan diri pada kedudukan orang
lain, berbagi pandangan dan perasaan dengan mereka sehingga hal-hal tersebut
seakan-akan dialami sendiri.
Agen-agen perubahan tersebut menurut Rogers dan Shoemaker berfungsi sebagai
mata rantai komunikasi antar dua (atau lebih) sistem sosial, yaitu menghubungkan
antara suatu sistem sosial yang mempelopori perubahan tadi dengan sistem sosial
masyarakat yang dibinanya dalam usaha perubahan tersebut.
Hal ini tercermin dalam peranan utama agen perubahan:
a. Sebagai katalisator, menggerakkan masyarakat untuk mau melakukan
perubahan.
b. Sebagai pemberi pemecahan persoalan.
c. Sebagai pembantu proses perubahan: membantu dalam proses pemecahan
masalah dan penyebaran inovasi, serta memberi petunjuk mengenai bagaimana :
a) Mengenali dan merumuskan kebutuhan
b) Mendiagnosa permasalahan dan menentukan tujuan
c) Mendapatkan sumber-sumber yang relevan
d) Memilih atau menciptakan pemecahan masalah
e) Menyesuaikan dan merencanakan pentahapan pemecahan masalah
d. Sebagai penghubung (linker) dengan sumber-sumber yang diperlukan untuk
memecahkan masalah yang dihadapi.
Terdapat beberapa tugas utama penyuluh sebagai agen perubahan dalam
melaksanakan difusi inovasi, yaitu :
a. Menumbuhkan keinginan masyarakat untuk melakukan perubahan.
b. Membina suatu hubungan dalam rangka perubahan (change relationship).
c. Mendiagnosa permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat.
d. Menciptakan keinginan perubahan di kalangan klien.
e. Menerjemahkan keinginan perubahan tersebut menjadi tindakan yang nyata.
f. Menjaga kestabilan perubahan dan mencegah terjadinya drop-out.
g. Mencapai suatu terminal hubungan
16. 16
Materi Kuliah Penyuluhan Perikanan dan Kelautan Minggu ke-6
Semester 3 Prodi Budidaya Perikanan Vokasi KLU-UNRAM 2020
RANGKUMAN
1. Komunikasi adalah proses penyampaian suatu pesan oleh seseorang kepada orang lain
untuk memberitahu dan untuk mengubah sikap, pendapat, atau perilaku, baik langsung
secara lisan, maupun tak langsung melalui media. Tujuan komunikasi berupa: (1)
informative; (2) persuasive; (3) entertainment/menghibur; (4) mengubah sikap/perilaku;
(5) mengubah opini/pendapat/pandangan; dan (6) mengubah masyarakat.
2. Aspek aspek dalam komunikasi penyuluhan terdiri dari: (1) Komunikator/sumber
informasi; (2) Pesan atau esensi komunikasi (content/message); (3) Saluran/Media; (4)
Komunikan/penerima informasi/komunikan; (5) Dampak/Efek/Feedback; dan (6)
lingkungan.
3. Dalam sebuah penyelenggaraan komunikasi penyuluhan teradapat beberapa aspek
yang perlu diperhatikan yaitu (1) perencanaan komunikasi, (2) proses komunikasi, (3)
teknik komunikasi, (4) tahapan komunikasi, (5) hambatan komunikasi dan (6) faktor-faktor
kegagalan komunikasi.
4. Penyuluh sebagai agen perubahan yang juga berperan sebagai komunikator harus
mampu menyebarserapkan informasi dan inovasi baik difusi maupun adopsi sehingga
terjadi perubahan baik perilaku, sikap dan keterampilan pelaku sasaran.
5. Dalam melaksanakan kegiatan penyuluhan, penyuluh sebagai fasiltator harus mampu
berkomunikasi dengan baik, agar transfer teknologi berjalan dengan baik.
6. Metode komunikasi yang digunakan harus disesuaikan dengan karakteristik pelaku
sasaran, agar tidak terjadi komunikasi yang tidak efisien dan salah pengertian.
17. 17
Materi Kuliah Penyuluhan Perikanan dan Kelautan Minggu ke-6
Semester 3 Prodi Budidaya Perikanan Vokasi KLU-UNRAM 2020
TEKNIK BERBICARA DI DEPAN UMUM
Kesuksesan seorang pembicara di depan umum pada dasarnya dimulai sejak ia
mempersiapkan isi pembicaraan, cara tampil, cara berbicara, cara membuka
pembicaraan, cara menguraikan pembicaraan, cara menggairahkan pendengar dan cara
menutup pembicaraan (Hidajat, 2006).
Menurut beberapa pakar public speaking, antara lain Dale Caenegie, H.N. Casson,
Stuart Turner, David Zarefsky, Hamilton Gregory, Larry King, seorang pembicara di
depan umum perlu memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
1. Pendekatan dan permulaan
Apabila anda dipersilahkan untuk berbicara, tinggalkan tempat duduk tanpa melihatnya
lagi atau berkomat-kamit, berjalan dengan percaya diri ke mimbar atau ke depan
pertemuan. Pergunakan waktu berdiri sejenak dengan sangat tenang (suasana hening ini
adalah merupakan waktu yang
baik untuk meletakkan catatan anda dan mendapatkan kalimat pertama yang
menyakinkan untuk diucapkan), dan kemudian lihatlah langsung ke audiens begitu mulai
berbicara.
2. Mengatasi kegugupan dan demam panggung
Bangunlah sikap positif mengenai diri anda sendiri, topic pembicaraan dan audiens. Jadi,
anda harus percaya diri (self-confedence). berdirilah dengan tegak dan rasa enak, tenang
dan selalu perhatian kepada audiens. Kegugupan adalah hal yang normal terhadap
sebagian besar pembicara. Ketimbang mencoba membuang rasa gugup, jadikanlah
kegugupan itu sebagai sumber energy yang dapat mendorong anda memiliki vitalitas dan
antusiasme sebagai pembicara.
3. Membuat ketertarikan pendengar
Setiap pembicara pemula biasanya menganggap para pendengar sebagai sesuatu
masalah yang sangat mencemaskan. Dia merasa akan mendapat kritik dan tantangan dari
mereka, sehingga merasa bingung dan tertekan. Pendengar selalu tertarik akan hal-hal
baru dan akan mendengar setiap pembicara, sekalipun yang menjemukan dan
18. 18
Materi Kuliah Penyuluhan Perikanan dan Kelautan Minggu ke-6
Semester 3 Prodi Budidaya Perikanan Vokasi KLU-UNRAM 2020
melelahkan dengan sabar selama berjam-jam. Setiap orang menyukai pembicaraan yang
menarik.
4. Menjaga ketepatan berbicara, kejernihan dan volume suara
Ucapkan kata-kata anda dengan jelas dan bicara dengan suara yang cukup kuat agar
semua pendengar dapat mendengar suara anda dengan jelas. Bicara secara tepat-tidak
terlalu lambat dan tidak terlalu cepat dapat memudahkan pendengar untuk menerima
ide anda. Suara anda harus terdengar mengasyikkan (expressivaness) seperti halnya jika
anda berbicara kepada sahabat karib anda.
5. Mempercayai kemampuan anda.
Anda harus menghilangkan semua keraguan mengenai kemampuan yang anda miliki
untuk maju. Berbicara didepan umum bukanlah suatu hal yang luar biasa, hal ini dapat
dipelajari dan harus dipelajari.
6. Memperbanyak perbendaharaan kata-kata.
Penguasaan perbendaharaan kata yang banyak dan pemilihan kata yang tepat akan
mampu meningkatkan kelancaran dan ketepatan berbicara. Disamping itu, kemampuan
berpikir juga akan mudah berkembang dengan ilustrasi-ilustrasi yang menyegarkan.
7. Memberi tekanan dalam pembicaraan dan bersemangat (Enthusiasm)
Semua gerakan mata, ekspresi wajah, gerakan tubuh, dan suara harus anda tunjukkan
dengan penuh semangat kepada pendengar. Anda harus selalu tampakpenuh perhatian
dalam mengkomunikasikan ide-ide anda.
8. Menepati waktu
Rentetan kata yang meluncur bertubi-tubi atau bertele-tele tanpa mengingat terbatasnya
waktu bukanlah suatu pembicaraan dalam artiproporsional. Berbicaralah singkat, tetapi
padat dan tepat. Berhentilah berbicara sebelum pendengar mengharapkan anda untuk
segera berhenti berbicara atau turun dari panggung.
9. Memiliki kelancaran berbicara dan rasa humor.
19. 19
Materi Kuliah Penyuluhan Perikanan dan Kelautan Minggu ke-6
Semester 3 Prodi Budidaya Perikanan Vokasi KLU-UNRAM 2020
Seorang pembicara harus mempunyai kelancaran berbicara sebagai dasar untuk
mengembangkan kemampuannya berbicara di depan umum. Untuk berbicara dengan
lancer, anda harus berbicara dengan santai, rileks dan tidak kaku.
10. Berbicaralah dengan menyenangkan
Apabila tenggorokan terasa kering, minumlah sebelum anda dipersilahkan untuk
berbicara. Tetapi, usahakan jangan minum selama dalam pembicaraan tersebut. Hal ini
akan menghentikan kesinambungan proses berpikir dan sangat mengganggu efektivitas
anda.
11. Berbicaralah dengan wajar
Jangan bersikap berlebihan, sombong atau menganggap diri anda paling penting dan
paling mengetahui permasalahan. Di masa kini, yang penuh dengan kompleksitas,
pendengar menginginkan agar seseorang berbicara dengan jelas, sederhana dan nyata.
Mereka tidak menyukai kata-kata yang tidak jelas artinya.
12. Menggerakkan tubuh secara alami
Apabila hal ini sesuai, gunakan gerakan isyarat mengikuti kata-kata anda. Biarkan
gerakan ini secara alami dan anggun (gracefully), sehingga dapat membantu member
tekanan pada pengertian apa yang anda ucapkan, tanpa mengalihkan pesan anda. Anda
boleh bergerak selama pembicaraan anda, sepanjang gerakan itu berguna dan
menyakinkan, tidak karena gugup atau secara sembarangan.
13. Memakai pakaian yang serasi
Sesuaikan pakaian dengan kondisi acara dan karakteristik pendengar.
14. Menggunakan catatan kecil
Liriklah catatan-catatan kecil (speaking notes) seperlunya untuk memindahkan
pembicaraan pada bagian berikutnya.
15. Penutupan dan pengakhiran
Simpulkan pembicaraan anda, berhentilah untuk sekejap, pergunakan transisi yang
tepat, misalnya “sekarang saya sampai pada kesimpulan ……..” dan kemudian bertanya
“Apakah diantara anda ada yang (masih mau) bertanya?” sampai ucapan anda yang
20. 20
Materi Kuliah Penyuluhan Perikanan dan Kelautan Minggu ke-6
Semester 3 Prodi Budidaya Perikanan Vokasi KLU-UNRAM 2020
terakhir terdengar … “terima kasih”. Kemudian meninggalkan mimbar dengan senyuman
manis. Jangan anda tampak ingin bergegas meninggalkan podium atau beringsut dari
kursi dengan mengemas catatan-catatan kecil, sampai acara untuk anda dianggap selesai.