SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  24
Air Laut Dan Pelestariannya
Air Laut
Air laut adalah air dari laut atau samudera.
Air laut memiliki kadar garam rata-rata 3,5%.
Artinya dalam 1 liter (1000 mL) air laut terdapat 35
gram garam (terutama, namun tidak seluruhnya,
garam dapur/NaCl).
Walaupun kebanyakan air laut di dunia memiliki
kadar garam sekitar 3,5 %, air laut juga berbeda-
beda kandungan garamnya. Yang paling tawar
adalah di timur Teluk Finlandia dan di utara Teluk
Bothnia, keduanya bagian dari Laut Baltik.Yang
paling asin adalah di Laut Merah
Mengapa Air Laut Ada Garamnya ?
Air laut memiliki kadar garam karena bumi
dipenuhi dengan garam mineral yang terdapat di
dalam batu-batuan dan tanah.
Contohnya natrium, kalium, kalsium, dll.
Apabila air sungai mengalir ke lautan, air tersebut
membawa garam.Ombak laut yang memukul
pantai juga dapat menghasilkan garam yang
terdapat pada batu-batuan.Lama-kelamaan air
laut menjadi asin karena banyak mengandung
garam.Air tawar lebih ringan dari air asin.
Suhu Air Laut
Warna” Air Laur
Warna-warna air laut di antaranya sebagai berikut :
a. Warna putih
karena selalu ditutupi oleh es.
b. Warna hijau
akibat lumpur atau endapan dekat pantai memantulkan warna hijau atau
karena banyak plankton yang memantulkan warna hijau.
c. Warna biru
akibat pantulan warna biru sinar matahari terdiri atas banyak gelombang
warna. Jika cahaya itu memancar ke atas samudera gelombang warna biru
dipantulkan kembali.
d. Warna kuning
karena lumpur kuning yang dibawa dari Sungai .
e. Warna hitam
karena di dalam laut banyak terdapat organisme-organisme yang
mengalami penguraian tidak sempurna.
f. Warna merah
karena banyak ganggang merah di sekitar laut tersebut.
Batas Wilayah Laut
1. Laut territorial adalah wilayah laut yang
berada di bawah kedaulatan suatu Negara
2. Zona ekonomi ekslusif merupakan wilayah
perairan laut ekonomis atau Negara
3. Landas kontinen adalah bagian dari benua
yang terendam oleh air laut.
*Penjelasan Sudah Kalian Dapatkan Di SMP
Ekosistem Laut
Ekosistem laut atau disebut juga ekosistem bahari
merupakan ekosistem yang terdapat di perairan laur, terdiri
atas ekosistem perairan dalam, ekosistem pantai pasir
dangkal/bitarol, dan ekosistem pasang surut.
Ekosistem air laut memiliki ciri-ciri umum sebagai berikut :
-Memiliki salinitas tinggi, semakin mendekati khatulistiwa
semakin tinggi.
-NaCl mendominasi mineral ekosistem laut hingga mencapai
75%.
-Iklim dan cuaca tidak terlalu berpengaruh pada ekosistem
laut.
-Memiliki variasi perbedaan suhu di permukaan dengan di
kedalaman.
Zona Intensitas Cahaya Matahari Di
Dalam Laut
Zona fotik, merupakan daerah yang dapat ditembus cahaya matahari, kedalaman air kurang dari 200
meter.Organisme yang mampu berfotosintesis banyak terdapat di zona fotik.
Zona twilight, merupakan daerah dengan kedalaman air 200 – 2.000 meter.Cahaya matahari remang-
remang sehingga tidak efektif untuk fotosintesis.
Zona afotik, merupakan daerah yang tidak dapat ditembus cahaya matahari sehingga selalu
gelap.Kedalaman air lebih dari 2.000 meter.
Pembagian zona ekosistem air laut dimulai dari pantai hingga ke tengah laut yaitu sebagai berikut.
Zona litoral (pasang surut), merupakan daerah yang terendam saat terjadi pasang dan seperti daratan
saat air laut surut.Zona ini berbatasan dengan daratan dan banyak dihuni kelompok hewan, seperti
bintang laut, bulu babi, udang, kepiting, dan cacing laut.
Zona neritik, merupakan daerah laut dangkal, kurang dan 200 m. Zona ini dapat ditembus cahaya
matahari dan banyak dihuni ganggang laut dan ikan.
Zona batial, memiliki kedalaman air 200 m – 2.000 m dan keadaannya remang-remang.Di zona ini tidak
ada produsen, melainkan dihuni oleh nekton (organisme yang aktif berenang), misalnya ikan.
Zona abisal, merupakan daerah palung laut yang keadaannya gelap. Kedalaman air di zona abisal lebih
dan 2.000 m. Zona ini dihuni oleh hewan predator, detritivor (pemakan sisa organisme), dan pengurai.
Pencemaran Air Laut
Sampah organik seperti air comberan.
Industri membuang berbagai macam polutan ke
dalam air limbahnya seperti logam
berat, toksin organik, minyak, nutrien dan
padatan.
Tumpahnya minyak bumi di lautan
Pencemaran air oleh sampah
Penggunaan bahan peledak untuk menangkap
ikan
Klasifikasi Laut Menurut Letaknya
Laut berdasarkan posisi/letaknya terbagi menjadi 3
yaitu:
1.Laut Tepi, adalah laut yang terletak di tepi benua
seperti Laut Kuning, Laut Andaman, Laut Sulawesi.
2. Laut Tengah, adalah laut yang terletak
diantara 2 benua seperti Laut Mediterania dan
Laut Merah.
3. Laut Pedalaman, adalah laut yang terletak
jauh di tengah benua dan seluruhnya dikelilingi
daratan seperti Laut Mati dan Laut Kaspia.
Klasifikasi Laut Menurut Proses Terjadinya
*Laut Transgresi
Laut yang meluas, terjadi karena daratan rendah yang tergenang
oleh air laut. Pada perairan Indonesia terdapat dua wilayah yang
merupakan termasuk laut transgresi yakni Dangkalan Sunda dan
Dangkalan Sahul.
*Laut Ingresi
Laut yang dalam, terjadinya karena dasar laut mengalami
penurunan. Pada perairan Indonesia laut - laut yang merupakan
jenis laut ingresi adalah: Laut Banda (kedalaman 7.440 meter),
Laut Maluku, Laut Flores, Laut Sulawesi. Di luar Indonesia
perairan laut yang merupakan jenis laut ingresi adalah: Laut
Jepang (kedalaman 4.000 meter), Laut Karibia (kedalaman 5.505
meter).
*Laut Regresi
Laut yang menyempit, terjadinya karena
menyempitnya luas permukaan laut karena
kegiatan erosi dan sedimentasi yang tiada henti-
hentinya serta berlangsung selama berabad-
abad mengakibatkan semakin meluasnya
dataran pantai. Pada perairan Indonesia
Morfologi Dasar Laut
1. Continental Shelf (Paparan Benua)
Paparan benua (continental shelf) merupakan kelanjutan wilayah benua
(kontinen). Kedalamannya ±200 m. Paparan benua ini terdiri dari lereng
curam suatu dataran yang diikuti oleh kenaikan secara mendatar dari dataran
itu. Lebar Paparan Benua sangat bervariasi. Lebar rata-rata Paparan Benua
adalah sekitar 80 km (50 mil). Kedalaman Paparan Benua juga bervariasi,
tetapi umumnya terbatas pada air dangkal dari 150 m (490 kaki).
Kemiringannya biasanya cukup rendah, pada urutan 0,5 °; bantuan vertikal
juga minim, kurang dari 20 m (66 kaki). Paparan benua merupakan suatu
sistem dinamik yang dikontrol oleh tiga faktor: (1) laju sedimentasi bahan-
bahan yang dari daratan ke laut (2) laju energi yang cukup untuk
menggerakkan sedimen ke, di sekitar dan keluar paparan (3) erosi dan naik-
turunnya muka lautContoh paparan benua adalah Paparan Siberia di
Samudera Arktik dan Dangkalan Sunda
2. Continental Slope (Lereng Benua)
Merupakan kelanjutan dari continental shelf. Daerah continental slope bisa
mencapai kedalaman lebih dari 200 meter menukik hingga sekitar kedalaman
1000 m. Lebar dari lereng ini mencapai 100 km. Dengan sudut kemiringan
biasanya tidak lebih dari 5 derajat. Karakteristik dasarnya merupakan
akumulasi sedimen hasil erosi dari benua.
3. Continental Rise
Continental Rise adalah dasar laut dengan sudut kemiringan landai sekitar
0.1% dan merupakan bagian batas benua yang sesungguhnya yang langsung
berbatasan dengan dasar samudera. Continental rise memiliki lebar hingga
ratusan kilometer dari dasar slope hingga ke dataran abisal. Relief continental
rise umumnya kurang dari 20 m kecuali di sekitar gunung laut. Continental
rise tersusun dari sedimen yang diturunkan dari benua dan batas yang
bersebelahan. Arus membawa sedimenmenuruni slope dan menumpuk di
dasarnya. Lebar continental rise dapat hanya beberapa kilometer hingga
ratusan kilometer.
4. Abyssal Plains (Dataran Abisal)
Dataran abisal (bassin floor) adalah dasar laut yang luas setelah tebing benua, dan
mengarah ke laut lepas. Dataran abisal merupakan bagian dari paparan benua.
Dataran abisal merupakan kenampakan topografi yang sangat datar, dan
kemungkinan kawasan ini merupakan tempat yang paling datar pada permukaan
bumi. Topografi yang datar ini kadang-kadang di selingi dengan puncak-puncak
gunung bawah laut yang tertimbun.Dataran abisal adalah dasar laut dengan
gradien kurang dari 0,1 %. Dataran abisal merupakan kerak batuan dasar (bedrock
crust) yang tertutup oleh sedimen yang disebarkan dari darat oleh arus dan juga
tersusun dari sedimen pelagis dan oozes. Di sini juga terdapat bukit-bukit abisal
dengan tinggi dari beberapa meter hingga beberapa ratus meter dengan diameter
antara 8 – 10 km.
5. Submarine Canyon (Ngarai Bawah Laut)
Submarine canyon adalah jalur utama dari sedimen untuk dibawa atau
mengalami transportasi dari benua ke lingkungan laut dalam. Gradien dari
lantai ngarai ini cukup terjal, pada lembah pendek berkisar 60 m/km dan pada
lembah yang panjang berkisar 10-15 m/km. Meskipun terlihat tidak terlalu
curam, namun kemiringan yang dimiliki lembah ini adalah 5 sampai 30 kali
gradien lereng benua (continental slope). Submarine canyon biasanya
terdapat 2 km dibawah permukaan laut. Ekstensi lembah relatif lurus,
menebang sekitar 200 meter ke landas kontinen, dan melebar dari sekitar tiga
kilometer di garis pantai sekitar 15 mil ke arah laut yang akhir.
Pengertian Gelombang&Arus Laut
Gelombang laut adalah gerak naik turunnya air laut tanpa disertai
perpindahan massa air laut.Faktor penyebabnya adalah:
a.angin
b.gempa bumi
c.tsunami.Cepat rambat gelombang lautUntuk menghitung cepat rambat
gelombang laut, digunakan rumus sebagai berikut:
C = L/T
C = cepat rambat gelombang
L = panjang gelombang
T = periode gelombang.
Arus laut adalah gerakan air laut secara horisontal dan vertikal yang disertai
dengan perpindahan massa air laut.
Faktor penyebabTerjadinya arus laut disebabkan oleh:
a.Angin
b.Perbedaan salinitas (kadar garam)
c.Perbedaan temperatur
d.Pasang surut
e.Gelombang yang pecah
Pemanfaatan air laut:
a. dalam bidang perhubungan dan pengangkutan
– biaya murah
– daya angkut besar
b.dalam bidang pembangkit tenaga (energi)
c.dalam bidang perikanan
d.dalam bidang pertanian
e.dalam bidang hankamPermasalahan perairan lauta. di bidang pelayaran,
belum seimbang antara sarana pelayaran dengan jumlah penduduk sebagai
pengguna jasa pelayaran serta barang yang diangkut disamping tarif yang masih
rendah sehingga hasil masih belum memadaib. di bidang perikanan, sarana
penangkap ikan masih sederhanac. di bidang IPTEK, masih terbatas.
Permasalahan perairan laut:
a.di bidang pelayaran, belum seimbang antara sarana
pelayaran dengan jumlah penduduk sebagai pengguna
jasa pelayaran serta barang yang diangkut disamping
tarif yang masih rendah sehingga hasil masih belum
memadai
b.di bidang perikanan, sarana penangkap ikan masih
sederhana
c.di bidang IPTEK, masih terbatas.
Pelestariannya
1. Di buatnya peraturan untuk batasan jumlah
minyak yang dapat dibuang kelaut
2. Pelarang penggunaan bom ikan & Pukat
harimau
3. Penanaman terumbu karang dan pelestarian
biota laut
Terimakasih

Contenu connexe

Tendances

Dinamika Hidrosfer (Geografi kelas X SMA)
Dinamika Hidrosfer (Geografi kelas X SMA)Dinamika Hidrosfer (Geografi kelas X SMA)
Dinamika Hidrosfer (Geografi kelas X SMA)namiradiyana98
 
Geografi Zona Pesisir dan Pantai
Geografi Zona Pesisir dan PantaiGeografi Zona Pesisir dan Pantai
Geografi Zona Pesisir dan Pantaicen27
 
Perairan Darat (Geografi)
Perairan Darat (Geografi)Perairan Darat (Geografi)
Perairan Darat (Geografi)nathans_hansel
 
Siklus air dan perairan darat
Siklus air dan perairan daratSiklus air dan perairan darat
Siklus air dan perairan daratQunk
 
Hidrosfer dan dampaknya terhadap kehidupan1
Hidrosfer dan dampaknya terhadap kehidupan1Hidrosfer dan dampaknya terhadap kehidupan1
Hidrosfer dan dampaknya terhadap kehidupan1Oomz Omieh
 
Oseanografi Kelas X
Oseanografi Kelas XOseanografi Kelas X
Oseanografi Kelas XSulthan Isa
 
Geografi nita tentang perairan-laut
Geografi nita tentang perairan-lautGeografi nita tentang perairan-laut
Geografi nita tentang perairan-lautJavier Ramdhinov
 
HIDROSFER Geografi peminatan kelas X MIPA semester 2 firdyannisa
HIDROSFER Geografi peminatan kelas X MIPA semester 2 firdyannisaHIDROSFER Geografi peminatan kelas X MIPA semester 2 firdyannisa
HIDROSFER Geografi peminatan kelas X MIPA semester 2 firdyannisaFirdyannisa Iskandar
 
Dinamika hidrosfer (Geografi kelas X)
Dinamika hidrosfer (Geografi kelas X) Dinamika hidrosfer (Geografi kelas X)
Dinamika hidrosfer (Geografi kelas X) Verani Nurizki
 
Laut berdasarkan Proses terjadinya
Laut berdasarkan Proses terjadinyaLaut berdasarkan Proses terjadinya
Laut berdasarkan Proses terjadinyaKristina Situmorang
 

Tendances (20)

Dinamika Hidrosfer (Geografi kelas X SMA)
Dinamika Hidrosfer (Geografi kelas X SMA)Dinamika Hidrosfer (Geografi kelas X SMA)
Dinamika Hidrosfer (Geografi kelas X SMA)
 
Geografi Zona Pesisir dan Pantai
Geografi Zona Pesisir dan PantaiGeografi Zona Pesisir dan Pantai
Geografi Zona Pesisir dan Pantai
 
Geografi - Perairan Darat
Geografi - Perairan DaratGeografi - Perairan Darat
Geografi - Perairan Darat
 
Perairan Darat (Geografi)
Perairan Darat (Geografi)Perairan Darat (Geografi)
Perairan Darat (Geografi)
 
Siklus air dan perairan darat
Siklus air dan perairan daratSiklus air dan perairan darat
Siklus air dan perairan darat
 
Perairan Laut
Perairan LautPerairan Laut
Perairan Laut
 
Relief Dasar Laut
Relief Dasar LautRelief Dasar Laut
Relief Dasar Laut
 
Geologi laut 1
Geologi laut 1Geologi laut 1
Geologi laut 1
 
Oceanografi
OceanografiOceanografi
Oceanografi
 
Air laut
Air lautAir laut
Air laut
 
Hidrosfer
HidrosferHidrosfer
Hidrosfer
 
Hidrosfer dan dampaknya terhadap kehidupan1
Hidrosfer dan dampaknya terhadap kehidupan1Hidrosfer dan dampaknya terhadap kehidupan1
Hidrosfer dan dampaknya terhadap kehidupan1
 
Geografi - Pantai
Geografi - PantaiGeografi - Pantai
Geografi - Pantai
 
Oseanografi Kelas X
Oseanografi Kelas XOseanografi Kelas X
Oseanografi Kelas X
 
Geografi nita tentang perairan-laut
Geografi nita tentang perairan-lautGeografi nita tentang perairan-laut
Geografi nita tentang perairan-laut
 
Hidrosfer
HidrosferHidrosfer
Hidrosfer
 
HIDROSFER Geografi peminatan kelas X MIPA semester 2 firdyannisa
HIDROSFER Geografi peminatan kelas X MIPA semester 2 firdyannisaHIDROSFER Geografi peminatan kelas X MIPA semester 2 firdyannisa
HIDROSFER Geografi peminatan kelas X MIPA semester 2 firdyannisa
 
Dinamika hidrosfer
Dinamika hidrosferDinamika hidrosfer
Dinamika hidrosfer
 
Dinamika hidrosfer (Geografi kelas X)
Dinamika hidrosfer (Geografi kelas X) Dinamika hidrosfer (Geografi kelas X)
Dinamika hidrosfer (Geografi kelas X)
 
Laut berdasarkan Proses terjadinya
Laut berdasarkan Proses terjadinyaLaut berdasarkan Proses terjadinya
Laut berdasarkan Proses terjadinya
 

En vedette

Faktor pengendali suhu
Faktor pengendali suhuFaktor pengendali suhu
Faktor pengendali suhusavero281
 
Kebutuhan litbang untuk mendukung program konservasi dan arah kebijakan konse...
Kebutuhan litbang untuk mendukung program konservasi dan arah kebijakan konse...Kebutuhan litbang untuk mendukung program konservasi dan arah kebijakan konse...
Kebutuhan litbang untuk mendukung program konservasi dan arah kebijakan konse...Didi Sadili
 
Pencemaran Laut di Indonesia
Pencemaran Laut di IndonesiaPencemaran Laut di Indonesia
Pencemaran Laut di IndonesiaKarina Oriza
 
tanggap darurat bencana tsunami
tanggap darurat bencana tsunamitanggap darurat bencana tsunami
tanggap darurat bencana tsunamiMutia Rizqa Ofir
 
Litosfera rochas placas tectônicas prof Ivanise Meyer
Litosfera rochas placas tectônicas prof Ivanise MeyerLitosfera rochas placas tectônicas prof Ivanise Meyer
Litosfera rochas placas tectônicas prof Ivanise MeyerIvanise Meyer
 
Strategi Pencapaian Luasan Kawasan Konservasi Perairan Indonesia 20 juta Ha p...
Strategi Pencapaian Luasan Kawasan Konservasi Perairan Indonesia 20 juta Ha p...Strategi Pencapaian Luasan Kawasan Konservasi Perairan Indonesia 20 juta Ha p...
Strategi Pencapaian Luasan Kawasan Konservasi Perairan Indonesia 20 juta Ha p...Didi Sadili
 
Lamun dan Dugong
Lamun dan Dugong Lamun dan Dugong
Lamun dan Dugong Didi Sadili
 
STRUKTUR DAN KANDUNGAN ATMOSFERA
STRUKTUR DAN KANDUNGAN ATMOSFERASTRUKTUR DAN KANDUNGAN ATMOSFERA
STRUKTUR DAN KANDUNGAN ATMOSFERAAsmawi Abdullah
 
Tema-2-sektor-perhutanan
 Tema-2-sektor-perhutanan Tema-2-sektor-perhutanan
Tema-2-sektor-perhutanancikgu_rashid
 
1 4 seleksi induk ikan
1 4 seleksi induk ikan1 4 seleksi induk ikan
1 4 seleksi induk ikanPutra putra
 
KESTABILAN ATMOSFERA DAN KERPASAN
KESTABILAN ATMOSFERA DAN KERPASANKESTABILAN ATMOSFERA DAN KERPASAN
KESTABILAN ATMOSFERA DAN KERPASANAsmawi Abdullah
 

En vedette (20)

Perairan Laut
Perairan LautPerairan Laut
Perairan Laut
 
Faktor pengendali suhu
Faktor pengendali suhuFaktor pengendali suhu
Faktor pengendali suhu
 
Gelombang
GelombangGelombang
Gelombang
 
Gerakan air laut
Gerakan air lautGerakan air laut
Gerakan air laut
 
Kebutuhan litbang untuk mendukung program konservasi dan arah kebijakan konse...
Kebutuhan litbang untuk mendukung program konservasi dan arah kebijakan konse...Kebutuhan litbang untuk mendukung program konservasi dan arah kebijakan konse...
Kebutuhan litbang untuk mendukung program konservasi dan arah kebijakan konse...
 
Pencemaran Laut di Indonesia
Pencemaran Laut di IndonesiaPencemaran Laut di Indonesia
Pencemaran Laut di Indonesia
 
tanggap darurat bencana tsunami
tanggap darurat bencana tsunamitanggap darurat bencana tsunami
tanggap darurat bencana tsunami
 
Tugas Makalah SDA (Air)
Tugas Makalah SDA (Air)Tugas Makalah SDA (Air)
Tugas Makalah SDA (Air)
 
Program Studi Manajemen Sumberdaya Perairan FPIK IPB
Program Studi Manajemen Sumberdaya Perairan FPIK IPBProgram Studi Manajemen Sumberdaya Perairan FPIK IPB
Program Studi Manajemen Sumberdaya Perairan FPIK IPB
 
Litosfera rochas placas tectônicas prof Ivanise Meyer
Litosfera rochas placas tectônicas prof Ivanise MeyerLitosfera rochas placas tectônicas prof Ivanise Meyer
Litosfera rochas placas tectônicas prof Ivanise Meyer
 
Strategi Pencapaian Luasan Kawasan Konservasi Perairan Indonesia 20 juta Ha p...
Strategi Pencapaian Luasan Kawasan Konservasi Perairan Indonesia 20 juta Ha p...Strategi Pencapaian Luasan Kawasan Konservasi Perairan Indonesia 20 juta Ha p...
Strategi Pencapaian Luasan Kawasan Konservasi Perairan Indonesia 20 juta Ha p...
 
Lamun dan Dugong
Lamun dan Dugong Lamun dan Dugong
Lamun dan Dugong
 
Ekonomi kelautan
Ekonomi kelautanEkonomi kelautan
Ekonomi kelautan
 
Padang lamun
Padang lamunPadang lamun
Padang lamun
 
Gelombang laut
Gelombang lautGelombang laut
Gelombang laut
 
STRUKTUR DAN KANDUNGAN ATMOSFERA
STRUKTUR DAN KANDUNGAN ATMOSFERASTRUKTUR DAN KANDUNGAN ATMOSFERA
STRUKTUR DAN KANDUNGAN ATMOSFERA
 
Tema-2-sektor-perhutanan
 Tema-2-sektor-perhutanan Tema-2-sektor-perhutanan
Tema-2-sektor-perhutanan
 
Getaran dan Gelombang
Getaran dan Gelombang Getaran dan Gelombang
Getaran dan Gelombang
 
1 4 seleksi induk ikan
1 4 seleksi induk ikan1 4 seleksi induk ikan
1 4 seleksi induk ikan
 
KESTABILAN ATMOSFERA DAN KERPASAN
KESTABILAN ATMOSFERA DAN KERPASANKESTABILAN ATMOSFERA DAN KERPASAN
KESTABILAN ATMOSFERA DAN KERPASAN
 

Similaire à Laut Kita (20)

Geografi Gian
Geografi Gian Geografi Gian
Geografi Gian
 
Kelompok 4 geografi
Kelompok 4 geografiKelompok 4 geografi
Kelompok 4 geografi
 
TUGAS GEOGRAFI 2
TUGAS GEOGRAFI 2TUGAS GEOGRAFI 2
TUGAS GEOGRAFI 2
 
ips Materi 1
ips Materi 1ips Materi 1
ips Materi 1
 
Biologi Laut_2
Biologi Laut_2Biologi Laut_2
Biologi Laut_2
 
BUMI.pptx
BUMI.pptxBUMI.pptx
BUMI.pptx
 
Laut
LautLaut
Laut
 
Sumber Daya Laut dan Pantai
Sumber Daya Laut dan PantaiSumber Daya Laut dan Pantai
Sumber Daya Laut dan Pantai
 
hidrosfer, Oke New......pdf
hidrosfer, Oke New......pdfhidrosfer, Oke New......pdf
hidrosfer, Oke New......pdf
 
Ekosistem laut Power Point
Ekosistem laut Power PointEkosistem laut Power Point
Ekosistem laut Power Point
 
Geografi - Gelombang & Arus Laut
Geografi - Gelombang & Arus LautGeografi - Gelombang & Arus Laut
Geografi - Gelombang & Arus Laut
 
Laut
LautLaut
Laut
 
POLUSI LAUT
POLUSI LAUTPOLUSI LAUT
POLUSI LAUT
 
Llingkungan Penyelaman
Llingkungan PenyelamanLlingkungan Penyelaman
Llingkungan Penyelaman
 
Perairan laut geografi (revisi)
Perairan laut geografi (revisi) Perairan laut geografi (revisi)
Perairan laut geografi (revisi)
 
Perairan laut geografi
Perairan laut geografiPerairan laut geografi
Perairan laut geografi
 
Badan air dan siklus hidrologi ppt
Badan air dan siklus hidrologi pptBadan air dan siklus hidrologi ppt
Badan air dan siklus hidrologi ppt
 
Kelompok 9.pptx
Kelompok 9.pptxKelompok 9.pptx
Kelompok 9.pptx
 
Novi
NoviNovi
Novi
 
Hidrosfer
HidrosferHidrosfer
Hidrosfer
 

Dernier

PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.aechacha366
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdfMMeizaFachri
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxErikaPuspita10
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.pptPertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.pptNabilahKhairunnisa6
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxalalfardilah
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiIntanHanifah4
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptxMTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptxssuser0239c1
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2noviamaiyanti
 
Materi Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptx
Materi Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptxMateri Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptx
Materi Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptxshafiraramadhani9
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaMateri Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaSABDA
 

Dernier (20)

PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.pptPertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptxMTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
 
Materi Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptx
Materi Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptxMateri Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptx
Materi Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptx
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaMateri Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
 

Laut Kita

  • 1.
  • 2. Air Laut Dan Pelestariannya
  • 3. Air Laut Air laut adalah air dari laut atau samudera. Air laut memiliki kadar garam rata-rata 3,5%. Artinya dalam 1 liter (1000 mL) air laut terdapat 35 gram garam (terutama, namun tidak seluruhnya, garam dapur/NaCl). Walaupun kebanyakan air laut di dunia memiliki kadar garam sekitar 3,5 %, air laut juga berbeda- beda kandungan garamnya. Yang paling tawar adalah di timur Teluk Finlandia dan di utara Teluk Bothnia, keduanya bagian dari Laut Baltik.Yang paling asin adalah di Laut Merah
  • 4. Mengapa Air Laut Ada Garamnya ? Air laut memiliki kadar garam karena bumi dipenuhi dengan garam mineral yang terdapat di dalam batu-batuan dan tanah. Contohnya natrium, kalium, kalsium, dll. Apabila air sungai mengalir ke lautan, air tersebut membawa garam.Ombak laut yang memukul pantai juga dapat menghasilkan garam yang terdapat pada batu-batuan.Lama-kelamaan air laut menjadi asin karena banyak mengandung garam.Air tawar lebih ringan dari air asin.
  • 6. Warna” Air Laur Warna-warna air laut di antaranya sebagai berikut : a. Warna putih karena selalu ditutupi oleh es. b. Warna hijau akibat lumpur atau endapan dekat pantai memantulkan warna hijau atau karena banyak plankton yang memantulkan warna hijau. c. Warna biru akibat pantulan warna biru sinar matahari terdiri atas banyak gelombang warna. Jika cahaya itu memancar ke atas samudera gelombang warna biru dipantulkan kembali. d. Warna kuning karena lumpur kuning yang dibawa dari Sungai . e. Warna hitam karena di dalam laut banyak terdapat organisme-organisme yang mengalami penguraian tidak sempurna. f. Warna merah karena banyak ganggang merah di sekitar laut tersebut.
  • 7. Batas Wilayah Laut 1. Laut territorial adalah wilayah laut yang berada di bawah kedaulatan suatu Negara 2. Zona ekonomi ekslusif merupakan wilayah perairan laut ekonomis atau Negara 3. Landas kontinen adalah bagian dari benua yang terendam oleh air laut. *Penjelasan Sudah Kalian Dapatkan Di SMP
  • 8. Ekosistem Laut Ekosistem laut atau disebut juga ekosistem bahari merupakan ekosistem yang terdapat di perairan laur, terdiri atas ekosistem perairan dalam, ekosistem pantai pasir dangkal/bitarol, dan ekosistem pasang surut. Ekosistem air laut memiliki ciri-ciri umum sebagai berikut : -Memiliki salinitas tinggi, semakin mendekati khatulistiwa semakin tinggi. -NaCl mendominasi mineral ekosistem laut hingga mencapai 75%. -Iklim dan cuaca tidak terlalu berpengaruh pada ekosistem laut. -Memiliki variasi perbedaan suhu di permukaan dengan di kedalaman.
  • 9. Zona Intensitas Cahaya Matahari Di Dalam Laut Zona fotik, merupakan daerah yang dapat ditembus cahaya matahari, kedalaman air kurang dari 200 meter.Organisme yang mampu berfotosintesis banyak terdapat di zona fotik. Zona twilight, merupakan daerah dengan kedalaman air 200 – 2.000 meter.Cahaya matahari remang- remang sehingga tidak efektif untuk fotosintesis. Zona afotik, merupakan daerah yang tidak dapat ditembus cahaya matahari sehingga selalu gelap.Kedalaman air lebih dari 2.000 meter. Pembagian zona ekosistem air laut dimulai dari pantai hingga ke tengah laut yaitu sebagai berikut. Zona litoral (pasang surut), merupakan daerah yang terendam saat terjadi pasang dan seperti daratan saat air laut surut.Zona ini berbatasan dengan daratan dan banyak dihuni kelompok hewan, seperti bintang laut, bulu babi, udang, kepiting, dan cacing laut. Zona neritik, merupakan daerah laut dangkal, kurang dan 200 m. Zona ini dapat ditembus cahaya matahari dan banyak dihuni ganggang laut dan ikan. Zona batial, memiliki kedalaman air 200 m – 2.000 m dan keadaannya remang-remang.Di zona ini tidak ada produsen, melainkan dihuni oleh nekton (organisme yang aktif berenang), misalnya ikan. Zona abisal, merupakan daerah palung laut yang keadaannya gelap. Kedalaman air di zona abisal lebih dan 2.000 m. Zona ini dihuni oleh hewan predator, detritivor (pemakan sisa organisme), dan pengurai.
  • 10. Pencemaran Air Laut Sampah organik seperti air comberan. Industri membuang berbagai macam polutan ke dalam air limbahnya seperti logam berat, toksin organik, minyak, nutrien dan padatan. Tumpahnya minyak bumi di lautan Pencemaran air oleh sampah Penggunaan bahan peledak untuk menangkap ikan
  • 11. Klasifikasi Laut Menurut Letaknya Laut berdasarkan posisi/letaknya terbagi menjadi 3 yaitu: 1.Laut Tepi, adalah laut yang terletak di tepi benua seperti Laut Kuning, Laut Andaman, Laut Sulawesi.
  • 12. 2. Laut Tengah, adalah laut yang terletak diantara 2 benua seperti Laut Mediterania dan Laut Merah.
  • 13. 3. Laut Pedalaman, adalah laut yang terletak jauh di tengah benua dan seluruhnya dikelilingi daratan seperti Laut Mati dan Laut Kaspia.
  • 14. Klasifikasi Laut Menurut Proses Terjadinya *Laut Transgresi Laut yang meluas, terjadi karena daratan rendah yang tergenang oleh air laut. Pada perairan Indonesia terdapat dua wilayah yang merupakan termasuk laut transgresi yakni Dangkalan Sunda dan Dangkalan Sahul. *Laut Ingresi Laut yang dalam, terjadinya karena dasar laut mengalami penurunan. Pada perairan Indonesia laut - laut yang merupakan jenis laut ingresi adalah: Laut Banda (kedalaman 7.440 meter), Laut Maluku, Laut Flores, Laut Sulawesi. Di luar Indonesia perairan laut yang merupakan jenis laut ingresi adalah: Laut Jepang (kedalaman 4.000 meter), Laut Karibia (kedalaman 5.505 meter).
  • 15. *Laut Regresi Laut yang menyempit, terjadinya karena menyempitnya luas permukaan laut karena kegiatan erosi dan sedimentasi yang tiada henti- hentinya serta berlangsung selama berabad- abad mengakibatkan semakin meluasnya dataran pantai. Pada perairan Indonesia
  • 16. Morfologi Dasar Laut 1. Continental Shelf (Paparan Benua) Paparan benua (continental shelf) merupakan kelanjutan wilayah benua (kontinen). Kedalamannya ±200 m. Paparan benua ini terdiri dari lereng curam suatu dataran yang diikuti oleh kenaikan secara mendatar dari dataran itu. Lebar Paparan Benua sangat bervariasi. Lebar rata-rata Paparan Benua adalah sekitar 80 km (50 mil). Kedalaman Paparan Benua juga bervariasi, tetapi umumnya terbatas pada air dangkal dari 150 m (490 kaki). Kemiringannya biasanya cukup rendah, pada urutan 0,5 °; bantuan vertikal juga minim, kurang dari 20 m (66 kaki). Paparan benua merupakan suatu sistem dinamik yang dikontrol oleh tiga faktor: (1) laju sedimentasi bahan- bahan yang dari daratan ke laut (2) laju energi yang cukup untuk menggerakkan sedimen ke, di sekitar dan keluar paparan (3) erosi dan naik- turunnya muka lautContoh paparan benua adalah Paparan Siberia di Samudera Arktik dan Dangkalan Sunda
  • 17. 2. Continental Slope (Lereng Benua) Merupakan kelanjutan dari continental shelf. Daerah continental slope bisa mencapai kedalaman lebih dari 200 meter menukik hingga sekitar kedalaman 1000 m. Lebar dari lereng ini mencapai 100 km. Dengan sudut kemiringan biasanya tidak lebih dari 5 derajat. Karakteristik dasarnya merupakan akumulasi sedimen hasil erosi dari benua.
  • 18. 3. Continental Rise Continental Rise adalah dasar laut dengan sudut kemiringan landai sekitar 0.1% dan merupakan bagian batas benua yang sesungguhnya yang langsung berbatasan dengan dasar samudera. Continental rise memiliki lebar hingga ratusan kilometer dari dasar slope hingga ke dataran abisal. Relief continental rise umumnya kurang dari 20 m kecuali di sekitar gunung laut. Continental rise tersusun dari sedimen yang diturunkan dari benua dan batas yang bersebelahan. Arus membawa sedimenmenuruni slope dan menumpuk di dasarnya. Lebar continental rise dapat hanya beberapa kilometer hingga ratusan kilometer.
  • 19. 4. Abyssal Plains (Dataran Abisal) Dataran abisal (bassin floor) adalah dasar laut yang luas setelah tebing benua, dan mengarah ke laut lepas. Dataran abisal merupakan bagian dari paparan benua. Dataran abisal merupakan kenampakan topografi yang sangat datar, dan kemungkinan kawasan ini merupakan tempat yang paling datar pada permukaan bumi. Topografi yang datar ini kadang-kadang di selingi dengan puncak-puncak gunung bawah laut yang tertimbun.Dataran abisal adalah dasar laut dengan gradien kurang dari 0,1 %. Dataran abisal merupakan kerak batuan dasar (bedrock crust) yang tertutup oleh sedimen yang disebarkan dari darat oleh arus dan juga tersusun dari sedimen pelagis dan oozes. Di sini juga terdapat bukit-bukit abisal dengan tinggi dari beberapa meter hingga beberapa ratus meter dengan diameter antara 8 – 10 km.
  • 20. 5. Submarine Canyon (Ngarai Bawah Laut) Submarine canyon adalah jalur utama dari sedimen untuk dibawa atau mengalami transportasi dari benua ke lingkungan laut dalam. Gradien dari lantai ngarai ini cukup terjal, pada lembah pendek berkisar 60 m/km dan pada lembah yang panjang berkisar 10-15 m/km. Meskipun terlihat tidak terlalu curam, namun kemiringan yang dimiliki lembah ini adalah 5 sampai 30 kali gradien lereng benua (continental slope). Submarine canyon biasanya terdapat 2 km dibawah permukaan laut. Ekstensi lembah relatif lurus, menebang sekitar 200 meter ke landas kontinen, dan melebar dari sekitar tiga kilometer di garis pantai sekitar 15 mil ke arah laut yang akhir.
  • 21. Pengertian Gelombang&Arus Laut Gelombang laut adalah gerak naik turunnya air laut tanpa disertai perpindahan massa air laut.Faktor penyebabnya adalah: a.angin b.gempa bumi c.tsunami.Cepat rambat gelombang lautUntuk menghitung cepat rambat gelombang laut, digunakan rumus sebagai berikut: C = L/T C = cepat rambat gelombang L = panjang gelombang T = periode gelombang.
  • 22. Arus laut adalah gerakan air laut secara horisontal dan vertikal yang disertai dengan perpindahan massa air laut. Faktor penyebabTerjadinya arus laut disebabkan oleh: a.Angin b.Perbedaan salinitas (kadar garam) c.Perbedaan temperatur d.Pasang surut e.Gelombang yang pecah Pemanfaatan air laut: a. dalam bidang perhubungan dan pengangkutan – biaya murah – daya angkut besar b.dalam bidang pembangkit tenaga (energi) c.dalam bidang perikanan d.dalam bidang pertanian e.dalam bidang hankamPermasalahan perairan lauta. di bidang pelayaran, belum seimbang antara sarana pelayaran dengan jumlah penduduk sebagai pengguna jasa pelayaran serta barang yang diangkut disamping tarif yang masih rendah sehingga hasil masih belum memadaib. di bidang perikanan, sarana penangkap ikan masih sederhanac. di bidang IPTEK, masih terbatas.
  • 23. Permasalahan perairan laut: a.di bidang pelayaran, belum seimbang antara sarana pelayaran dengan jumlah penduduk sebagai pengguna jasa pelayaran serta barang yang diangkut disamping tarif yang masih rendah sehingga hasil masih belum memadai b.di bidang perikanan, sarana penangkap ikan masih sederhana c.di bidang IPTEK, masih terbatas.
  • 24. Pelestariannya 1. Di buatnya peraturan untuk batasan jumlah minyak yang dapat dibuang kelaut 2. Pelarang penggunaan bom ikan & Pukat harimau 3. Penanaman terumbu karang dan pelestarian biota laut Terimakasih