13. KATA TUNJUK
1. Kata tunjuk benda mati
これ :ini
それ :itu ( dekat )
あれ :itu ( jauh )
Pola kalimat :
k.tunjuk は benda です。
Contoh :
これ は えんぴつ です。
14. 2. Kata tunjuk tempat
ここ :Disini
そこ :Disitu (dekat)
あそこ :Disana (jauh)
Pola kalimat :
k.tunjuk は tempat です。
Contoh:
そこ は いけ です。
15. 3. Kata Tunjuk Orang / Benda
この : ini
その : itu (dekat)
あの : itu (jauh)
Pola kalimat :
k.tunjuk + kata benda は predikat / kesimpulan
です。
Contoh:
この は いもと です。
17. UPACARA MINUM TEH
Upacara minum teh (茶道 sadō, chadō?, jalan teh) adalah ritual tradisional Jepang dalam menyajikan teh untuk
tamu. Pada zaman dulu disebut chatō (茶の湯?) atau cha no yu. Upacara minum teh yang diadakan di luar
ruangan disebut nodate.
Teh disiapkan secara khusus oleh orang yang mendalami seni upacara minum teh dan dinikmati sekelompok
tamu di ruangan khusus untuk minum teh yang disebut chashitsu. Tuan rumah juga bertanggung jawab dalam
mempersiapkan situasi yang menyenangkan untuk tamu seperti memilih lukisan dinding
(kakejiku), bunga (chabana), dan mangkuk keramik yang sesuai dengan musim dan status tamu yang diundang.
Teh bukan cuma dituang dengan air panas dan diminum, tapi sebagai seni dalam arti luas. Upacara minum teh
mencerminkan kepribadian dan pengetahuan tuan rumah yang mencakup antara lain tujuan hidup, cara
berpikir, agama, apresiasi peralatan upacara minum teh dan cara meletakkan benda seni di dalam ruangan
upacara minum teh (chashitsu) dan berbagai pengetahuan seni secara umum yang bergantung pada aliran
upacara minum teh yang dianut.
Seni upacara minum teh memerlukan pendalaman selama bertahun-tahun dengan penyempurnaan yang
berlangsung seumur hidup. Tamu yang diundang secara formal untuk upacara minum teh juga harus
mempelajari tata krama, kebiasaan, basa-basi, etiket meminum teh dan menikmati makanan kecil yang
dihidangkan.
Pada umumnya, upacara minum teh menggunakan teh bubuk matcha yang dibuat dari teh hijau yang digiling
halus. Upacara minum teh menggunakan matcha disebut matchadō, sedangkan bila menggunakan teh hijau
jenis sencha disebut senchadō.
Dalam percakapan sehari-hari di Jepang, upacara minum teh cukup disebut sebagai ocha (teh). Istilah ocha no
keiko bisa berarti belajar mempraktekkan tata krama penyajian teh atau belajar etiket sebagai tamu dalam
upacara minum teh.
18. IKEBANA
Ikébana (生花?) adalah seni merangkai bunga yang memanfaatkan
berbagai jenis bunga, rumput-rumputan dan tanaman dengan tujuan
untuk dinikmati keindahannya. Ikebana berasal dari Jepang tapi telah
meluas ke seluruh dunia. Dalam bahasa Jepang, Ikebana juga dikenal
dengan istilah kadō (華道?, ka, bunga; do, jalan kehidupan) yang lebih
menekankan pada aspek seni untuk mencapai kesempurnaan dalam
merangkai bunga.
Di dalam Ikebana terdapat berbagai macam aliran yang masing-masing
mempunyai cara tersendiri dalam merangkai berbagai jenis bunga.
Aliran tertentu mengharuskan orang melihat rangkaian bunga tepat
dari bagian depan, sedangkan aliran lain mengharuskan orang melihat
rangkaian bunga yang berbentuk tiga dimensi sebagai benda dua
dimensi saja.
Pada umumnya, bunga yang dirangkai dengan teknik merangkai dari
Barat (flower arrangement) terlihat sama indahnya dari berbagai sudut
pandang secara tiga dimensi dan tidak perlu harus dilihat dari bagian
depan.
Berbeda dengan seni merangkai bunga dari Barat yang bersifat
dekoratif, Ikebana berusaha menciptakan harmoni dalam
bentuk linier, ritme dan warna. Ikebana tidak mementingkan keindahan
bunga tapi pada aspek pengaturannya menurut garis linier. Bentuk-
bentuk dalam Ikebana didasarkan tiga titik yang mewakili langit, bumi,
dan manusia.