2. PENTINGNYA BEASISWA BIDIK MISI TERHADAP
PRESTASI MAHASISWA
Ferdi Ridha Adin
Prodi Agribisnis, Politeknik Negeri Banyuwangi
Jl. Raya Jember, Km. 13 Labanasem, Kabat, Banyuwangi
3. ferdiozom@yahoo.com
ABSTRAK
Pendidikan memiliki peranan yang sangat penting bagi kemajuan suatu
bangsa. Oleh karena itu, pendidikan harus terus menerus diperbaiki baik dari segi
kualitas maupun kuantitasnya. Namun, sampai dengan saat ini masih banyak
orang miskin yang memiliki keterbatasan akses untuk memperoleh pendidikan
bermutu, hal ini disebabkan antara lain karena mahalnya biaya pendidikan.
Mahalnya biaya pendidikan bagi sebagian masyarakat membuat pemerintah
tergerak memberikan bantuan biaya pendidikan bagi yang membutuhkannya.
Bantuan tersebut dikenal dengan istilah beasiswa. Beasiswa itu seharusnya bagi
anak-anak dari status ekonomi sosial bawah namun pada kenyataannya beasiswa
ini dapat diakses oleh semua mahasiswa dari berbagai status ekonomi sosial.
Bukan hanya itu saja, seringkali pemanfaatan beasiswa tidak digunakan sesuai
kebutuhan akademis dan sebagian pemanfaatan uang tidak diatur oleh pelaksana
program beasiswa sehingga pemanfaatan menjadi tidak tepat guna.
Penelitian ini bermaksud menjawab masalah yang berkaitan dengan status
ekonomi sosial penerima beasiswa, pola pemanfaatan beasiswa, keterkaitan antara
kondisi status ekonomi sosial keluarga dengan pola pemanfaatan beasiswa, dan
hubungan Indeks Prestasi mahasiswa dengan pola pemanfaatan beasiswa. Hasil
temuan menunjukkan penerima beasiswa bukan saja mahasiswa yang berasal dari
status ekonomi sosial bawah, tetapi juga mahasiswa berstatus sosial ekonomi
menengah ke atas. Penggunaan beasiswa kurang sesuai pemanfaatannya. Status
ekonomi sosial keluarga mahasiswa juga berkaitan dengan pola pemanfaatan
beasiswanya. Namun tinggi rendahnya Indeks prestasi yang dimiliki mahasiswa
tidak ada kaitannya dengan pola pemanfaatannya.
Kata Kunci : Beasiswa, Prestasi, Indeks Prestasi
4. Pendahuluan
Pemerintah Indonesia telah mengamanatkan tentang upaya mencerdaskan
kehidupan bangsa. Hal ini menunjukkan bahwa setiap warga negara usia sekolah
mulai dari tingkat dasar hingga perguruan tinggi harus mengenyam pendidikan.
Kenyataannya banyak warga negara usia sekolah tersebut yang tidak dapat
mengenyam pendidikan, lebih- lebih pendidikan tinggi. Banyak komentar yang
disuarakan masyarakat tentang ketidakberdayaannya menyekolahkan anak karena
terkendala oleh biaya pendidikan. Mahalnya biaya pendidikan bagi sebagian
masyarakat membuat pemerintah tergerak memberikan bantuan biaya pendidikan
bagi yang membutuhkannya. Upaya pemerintah itu dipayungi oleh pasal-pasal
yang menjelaskan tentang pentingnya pemberian beasiswa bagi anak-anak atau
siswa berprestasi namun tergolong dalam status ekonomi sosial rendah, seperti
yang tercantum pada Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional, Bab V pasal 12 (1.c), pasal itu menyebutkan bahwa setiap
peserta didik pada setiap satuan pendidikan berhak mendapatkan beasiswa bagi
yang berprestasi yang orang tuanya tidak mampu membiayai pendidikannya.
Beasiswa itu sendiri maknanya pemberian berupa bantuan keuangan yang
diberikan kepada perorangan, mahasiswa yang digunakan demi pendidikan yang
ditempuh dan beasiswa pada umumnya merupakan pemberian biaya untuk
pendidikan bagi mahasiswa yang masih aktif mengikuti perkuliahan di suatu
perguruan tinggi. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, beasiswa dimaknai
sebagai tunjangan yang diberikan kepada pelajar atau mahasiswa sebagai bantuan
biaya belajar. Beasiswa bisa dimaknai yakni sebagai dana siswa. Beasiswa adalah
bantuan untuk membantu orang terutama bagi yang masih sekolah atau kuliah
agar mereka dapat menyelesaikan tugasnya dalam rangka mencari ilmu
pengetahuan hingga selesai. Bantuan ini biasanya berbentuk dana untuk
menunjang biaya atau ongkos yang harus dikeluarkan oleh anak sekolah atau
mahasiswa selama menempuh masa pendidikan di tempat belajar yang diinginkan.
Beasiswa tersebut diberikan kepada para mahasiswa dengan tujuan:
(1)Menghasilkan sumber daya manusia yang berpotensi untuk berperan dalam
5. mempercepat pembangunan bangsa menuju pada kemandirian di tengah-tengah
percaturan global, (2)Mewujudkan keadilan dalam bidang pendidikan dengan
memberikan beasiswa kepada mahasiswa yang berprestasi, dan (3)Memberikan
bantuan dana kepada mahasiswa yang mengalami kendala secara ekonomis dan
atau geografis.
Metode Penelitian
Metode yang digunakan ialah metode deskriptif, karena dalam penelitian
ini bertujuan untuk mencari tahu mengenai penggunaan beasiswa bidik misi pada
mahasiswa penerima beasiswa bidik misi. Bentuk penelitian yang digunakan
dalam penelitian ini adalah survey. Survey pada umumnya dilakukan untuk
mengambil suatu generalisasi dari pengamatan yang tidak mendalam. Dalam
penelitian ini, peneliti bermaksud memperoleh fakta-fakta dari penerima beasiswa
bidik misi dan mencari keterangan-keterangan secara faktual tentang penggunaan
beasiswa bidik misi untuk kemudian diinterpretasikan dan dibandingkan dengan
standar yang telah ditetapkan tentang penggunaan beasiswa bidik misi.
Adapun langkah- langkah yang telah dilakukan antara lain mengumpulkan
data melalui wawancara. Instrumen pertanyaan pada angket antara lain berisi
pertanyaan mengenai keperluan biaya hidup terdiri dari biaya makan, biaya
transportasi, dan biaya komunikasi. Keperluan biaya tempat tinggal, keperluan
biaya buku, keperluan membeli barang-barang dan/atau keperluan dalam rangka
membantu kuliah, dan keperluan di luar syarat penggunaan yang terdiri dari biaya
membeli pakaian, sepatu dan/atau sandal, handphone dan/atau aksesoris
handphone, laptop dan/atau aksesoris laptop, tas, perabotan untuk kenyamanan,
dan keperluan untuk pergi berekreasi.
Langkah selanjutnya adalah memeriksa data yang sudah terkumpul,
menganalisis data yang sudah diperoleh secara kualitatif, pembahasan hasil
penelitian dan menyimpulkan.
Hasil
6. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penggunaan beasiswa bidik misi
oleh penerima beasiswa bidik misi. Hasil wawancara dengan wujud data kualitatif
ditransformasikan menjadi data kuantitatif yang kemudian dianalisis secara
kualitatif berdasarkan sub-sub masalah sehingga menghasilkan hasil secara
deskriptif.
Pembahasan
Sasaran beasiswa bidik misi ini adalah mahasiswa-mahasiswi Poliwangi
dan Orang Tua/Walinya kurang mampu secara ekonomi. Berdasarkan hasil
penelitian yang diperoleh maka akan dijelaskan sesuai dengan persyaratan
penerimaan mahasiswa bidik misi.
a. Siswa SMA/SMK/MA/MAK atau bentuk lain yang sederajat yang akan lulus
pada tahun 2014.
Hasil penelitian diperoleh dari beberapa mahasiswa lulusan tahun
2014 yang menerima beasiswa bidik misi pada umumya fresh
graduated. Ini menunjukan sesuai dengan syarat penerimaan beasiswa
bidik misi 2014.
b. Orang Tua/Walinya kurang mampu secara ekonomi.
Hasil penelitian diperoleh kondisi ekonomi Orang Tua/Wali yakni
jenis pekerjaan dan penghasilan per bulan. Adapun jenis pekerjaan
antara lain: tani 5 orang, swasta 7 orang, buruh 6 orang, nelayan 3
orang, dan wiraswasta, karyawan, tukang bangunan,
tukang jahit dan masing-masing berjumlah satu orang, serta lima orang
lainnya tidak memiliki pekerjaan. Penjelasan tersebu menunjukkan
bahwa secara pekerjaan Orang Tua/Wali mahasiswa tergolong
pekerjaan menengah ke bawah.
Adapun penghasilan Orang Tua/Wali mahasiswa maka diperoleh
penghasilan per bulan antara lain: penghasilan Rp 0,- sampai Rp
500.000,- sebanyak 9 orang, penghasilan Rp 500.000,- sampai Rp
1.000.000,- berjumlah 6 orang, penghasilan Rp 1.000.000,- sampai Rp
1.500.000,- berjumlah 7 orang, serta empat orang lainnya tidak
7. memiliki penghasilan. Ini menunjukkan penghasilan per bulan Orang
Tua/Wali mahasiswa bidik misi lebih banyak berada pada penghasilan
yang berkisar antara Rp 500.000,- sampai Rp 1.000.000,- yaitu
sebanyak 9 orang maka perlu dipertimbangkan jumlah tanggungan
yang dimilki Orang Tua/Walinya.
Berdasarkan penjelasan mahasiswa-mahasiswi Poliwangi dan keadaan
ekonomi Orang Tua/Wali maka Orang Tua/Wali mahasiswa bidik misi Poliwangi
angkatan 2014 tergolong kurang mampu secara ekonomi, maka dapat disimpulkan
kondisi riil ekonomi Orang Tua/Wali mahasiswa sesuai dengan syarat penerimaan
beasiswa bidik misi tahun 2014 berdasarkan syarat Orang Tua/Walinya kurang
mampu secara ekonomi. Jadi beasiswa bidikmisi sangatlah penting untuk prestasi
mahasiswa-mahasiswi yang kurang mampu.
Kesimpulan
Pada bagian pendahuluan telah penulis ungkapkan bahwa penelitian ini
dimaksudkan untuk mengetahui penggunaan pentingnya beasiswa bidik misi oleh
penerima beasiswa bidik misi Poliwangi. Adapun dari hasil penelitian
disimpulkan bahwa: (1) Mahasiswa penerima beasiswa bidik misi sesuai dengan
syarat penerimaan mahasiswa bidik misi tahun 2014; (2) Beasiswa bidik misi
yang diterima oleh penerima beasiswa bidik misi Poliwangi angkatan 2014, antara
lain digunakan untuk biaya hidup, biaya makan, biaya transportasi, biaya
komunikasi, biaya tempat tinggal, biaya buku-buku dan bahan mata kuliah, biaya
membeli pakaian, biaya membeli sepatu dan/atau sandal, biaya membeli
handphone dan/atau aksesoris handphone, biaya membeli laptop dan/atau
aksesoris laptop, biaya membeli tas, biaya pergi berekreasi, biaya membeli
perabotan untuk kenyamanan, biaya membeli barang-barang dan/atau keperluan
dalam rangka membantu kuliah, dan biaya membeli barang-barang dan/atau
keperluan lainnya; (3) Penggunaan beasiswa bidik misi sangatlah penting bagi
mahasiswa yang kurang mampu untuk menunjang prestasi dan pendikan
kedepannya.
8. Daftar Pustaka
Badan Pusat Statistik. 2012. Buku Analisis Data Kemiskinan Berdasarkan Data
PPLS 2011. Jakarta: BPS.
Departemen Pendidikan Nasional. 2010. Buku Panduan Program Beasiswa Bidik
Misi. (Online). (http://bidikmisi.kemdikbud.go.id/portal/, dikunjungi 01
Desember 2012).
Nugroho R. 2008. Kebijakan Pendidikan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Pusdatin Kesos. Glosarium Penyelenggaraan Kesejahteraan Sosial. (Online).
(www.kemensos.go.id, dikunjungi 20 februari 2013).