Dokumen tersebut membahas proses pengembangan sistem informasi akuntansi mulai dari perencanaan, analisis sistem, desain sistem, implementasi, hingga operasi sistem. Secara ringkas, dokumen menjelaskan tentang pentingnya perencanaan pengembangan sistem, analisis kelayakan sistem, desain konseptual dan fisik sistem, implementasi sistem termasuk konversi data, serta pengoperasian sistem secara berkelanjutan.
2. PENGANTAR PENGEMBANGAN SISTEM
DAN ANALISIS SISTEM
Perubahan begitu konstan dan sering hingga sebagian besar organisasi
senantiasa terlibat dalam beberapa peningkatan atau perubahan system.
Perusahaan biasanya mengubah sistem mereka untuk salah satu dari alasan-
alasan berikut:
-Perubahan kebutuhan bisnis, peningkatan persaingan, pertumbuhan bisnis,
merger, dan peraturan baru.
-Perubahan teknologi, sejalan dengan makin majunya teknologi, organisasi
dapat memanfaatkan berbagai kemampuan baru.
-Peningkatan proses bisnis, banyak perusahaan memiliki proses bisnis yang
tidak efisien hingga membutuhkan pembaruan.
-Keunggulan kompetitif, peningkatan kualitas, kuantitas, dan kecepatan
informasi dapat menghasilkan peningkatan produk atau layanan.
3. MERENCANAKAN PENGEMBANGAN SISTEM
Perencanaan pengembangan sistem adalah langkah penting untuk
alasan-alasan utama berikut ini:
-Konsistensi
-Efisiensi
-Terkemuka
-Pengurangan biaya
-Kemampuan adaptasi
4. ANALISIS KELAYAKAN
5 aspek penting yang harus dipetimbangkan selama studi kelayakan
adalah sebagai berikut:
1. Kelayakan teknis
2. Kelayakan operasional
3. Kelayakan legal
4. Kelayakan penjadwalan
5. Kelayakan ekonomis
5. PENGANGGARAN MODAL
Selama desain sistem, beberapa pendekatan alternatif untuk
memenuhi persyaratan sistem baru akan dikembangkan. Berbagai
ukuran kelayakan kemudian digunakan untuk mempersempit berbagai
altenatif tersebut. Teknik penganggaran modal digunakan untuk
mengevaluasi manfaat ekonomis dari setiap alternatif.
6. 3 Teknik penganggaran modal yang umum digunakan adalah sebagai
berikut:
1. Periode Pengembalian. Angka ini menyajikan jumlah tahun yang
dibutuhkan agar penghematan bersih seimbang dengan biaya awal
dari investasi tersebut.
2. Nilai sekarang bersih (net present value-NPV). Apabila
menggunakan metode NPV, semua arus kas dimasa mendatang
didiskontokan kembali hingga ke saat ini dengan menggunakan tarif
diskonto yang mencermunjan nilai waktu uang.
3. Internal rate of return (IRR). IRR adalah tarif suku bunga efektif
yang menghasilkan NPV nol. IRR sebuah proyek akan dibandingkan
dengan tingkat minimum yang dapat diterima untuk menetapkan
diterima atau ditolaknya proyek.
7. ASPEK ASPEK PERILAKU ATAS PERUBAHAN
Orang orang yang terlibat dalam pengembangan system
adalah para pelaku perubahan yang terus menerus berhadapan
dengan reaksi serta penolakan orang lain atas perubahan tersebut.
Aspek aspek perilaku atas perubahan adalah hal yang sangat penting
karena system yang paling baik sekalipun akan gagal tanpa adanya
dukungan dan orang orang yang dilayaninya.
Organisasi harus menjadi sensitive darn mempertimbangkan
perasaan serta reaksi dari orang orang yang terkena dampak dari
perubahan. Organisasi juha harus menyadari jenis jenis masalah
perilaku yang dapat berakibat dari Perubahan.
8. ALASAN MUNCULNYA MASALAH PERILAKU
Guna meminimalkan reaksi pelaku yang negative, harus dipahami terlebih
dahulu mengapa penolakan terjadi. Beberapa factor yang penting termasuk
hal-hal berikut ini:
-Karakteristik dan latar belakang personal. Umumnya, orang yang lebih muda
dan berpendidikan lebih tinggi biasanya mudah menerima perubahan.
-Cara perubahan di perkenalkan.penolakan sering kali merupakan sebuah
reaksi dari metode metode yang membentuk perubahan dari pada reaksi atas
perubahan itu sendiri.
-Pengalaman dengan perubahan sebelumnya.
-Pengalam dengan manajemen puncak
-Komunikasi
-Bias dan penolakan atas perubahan
-Sifat merusak proses perubahan
-Ketakutan
9. CARA CARA ORANG MENOLAK PERUBAHAN SIA
Masalah masalah perilaku dapat muali begitu orang mengetahui bahwa
sebuah perubahan system sedang dilakukan. Penolakan awal sering
kali hamper tidak kentara, diwujudkan dalam bentuk kelambanan,
kinerja yang lebih rendah, atau kegagalan untuk memberikan informasi
pada para pengembang system. Penolakan utama sering kali berupa
salah satu dari tiga bentuk yaitu agresi, ketidak inginan atau
penghindaran.
10. 1.Agresi
Agresi adalah perilaku yang biasanya dimaksudkan untuk menghancurkan,
membuat cacat, atau memperlemah efektivitas system. Hal tersebut dapat
berupa kenaikan tingkat kesalahan, gangguan atau sabotase yang di sengaja.
2. Ketidakinginan
Ketidakinginan melibatkan sikap menyalahkan system baru untuk kejadian tidak
menyenangkan apapun.
3. Penghindaran
Menangani masalah melalui penghindaran adalah hal yang umum dalam sifat
manusia. Seperti juga perubahan, salah satu cara bagi para pegwai untuk
berhubungan dengan SIA yang baru adalah menghindari penggunanya dengan
harapan bahwa masalah tersebut akan tidak dihieaukan atau akhirnya akan
dihapuskan.
•
11. MENCEGAH MASALAH PERILAKU
Elemen manusia sering kali diyakini menjadi masalah paling signifikan
yang harus dihadapi perusahaan dalam mendesai, mengembangkan,
dan mengimplementasikan sebuah system. Walaupun tidak ada cara
untuk mengatasi masalah perilaku, reaksi orang dapat diperbaiki
dengan mempelajari petunjuk berikut ini;
- Penuhi kebutuhan pelanggan
- Menjaga keterbukaan jaringan komunikasi
- Mempertahankan situasi yang aman dan terbuka
- Manusiakan sitem
- Jelaskan tantangan dan peluang baru yang ada
- Perikasa kembali evaluasi kerja
- Uji intergeritas
13. DESAIN, IMPLEMENTASI DAN
OPERASI SISTEM
DESAIN KONSEPTUAL SISTEM
Di dalam tahap desain konseptual sistem,
pengembang membuat sebuah kerangka kerja
umum untuk mengimplementasikan kebutuhan
pemakai dan mengatasi masalah yang
diidentifikasi dalam tahap analisis.
14. LANGKAH-LANGKAH DALAM MEMBUAT DESAIN KONSEPTUAL
SISTEM:
•Mengevaluasi berbagai alternatif desain
•Membuat spesifikasi desain
•Membuat laporan desain konseptual sistem
Merupakan tahap akhir dari rancangan konseptual, tujuannya:
1.Sebagai petunjuk awal dalam aktifitas rancangan sistem fisik
2.Untuk mengkomunikasikan kebutuhan manajemen dan
pemakai informasi
3.Untuk membantu menaksir apa yang mungkin akan terjadi
dalam sistem
15.
16. DESAIN FISIK SISTEM
Desain fisik sistem merupakan
penejelasan secara luas dari konseptual
desain tentang kebutuhan para pengguna
sistem informasi yang dijelaskan secara
terperinci tentang bagaimana menggunakan
dan menilai suatu program komputer.
17. AKTIVITAS-AKTIVITAS DESAIN FISIK SISTEM:
-Mendesain Input
Tujuan desain output adalah untuk menentukan karakteristik dari sebuah
laporan, dokumen, dan tampilan laporan
-Membuat File dan Database
-Membuat Desain Output
Sebelum membuata desain input, telebih dahulu team penyusun desain
mengidentifikasi perbedaan tipe data input dan metode input yang optimal
18. Desain Program
Pengembangan program adalah salah satu
aktivitas yang paling memakan waktu dalam
keseluruhan SDLC. Program harus dibagi kembali
ke dalam modul yang kecil dan jelas, untuk
mengurangi kerumitan serta meningkatkan
keandalan dan kemampuan untuk dapat diubah,
proses yang disebut sebagai pemograman
terstruktur.
19. Delapan langkah untuk mengembangkan software :
•Tetapkan kebutuhan pemakai
•Mengembangkan rencana
•Menulis perintah program (kode)
•Menguji program (Debugging)
•Mendokumentasikan program
•Latih para pemakai program
•Memasang sistem
•Menggunakan dan mengubah sistem
20. Desain Prosedur
Prosedur harus meliputi pembuatan input, pemrosesan transaksi, deteksi
kesalahan dan perbaikan, pengendalian, rekonsiliasi saldo, akses database, pembuatan
output dan distribusi, serta perintah operator komputer. Prosedur dapat berupa buku
petunjuk sistem, kelas pemberian instruksi bagian para pemakai, bahan pelatihan, atau
layar bantuan on-line.
Desain Pengendalian
Dalam industri komputer, input, pemrosesan, dan fungsi database yang tidak
dikendalikan dengan benar akan menghasilkan informasi yang bernilai rendah.
Pengendalian harus meminimalkan kesalahan dan mendeteksi serta memperbaiki
kesalahan ketika terjadi.
Implementasi Sistem
adalah proses memasang hardware dan software serta membuat SIA jadi dan
dapat berjalan. Proses ini umumnya terdiri dari pengembangan rencana, pengembangan
dan pengujian software, mempersiapkan lokasi, memasang dan menguji hardware,
memilih dan melatih personel, mengembangkan dokumentasi, serta menguji sistem.
21. Perencanaan Implementasi
Rencana implementasi terdiri dari pekerjaan implementasi, perkiraan
tanggal penyelesaian, perkiraan biaya, dan orang – orang yang bertanggung
jawab untuk setiap pekerjaan.
Persiapan Lokasi
Persiapan lokasi adalah proses yang lama dan harus dimulai dengan
baik di muka sebelum tanggal pemasangan sistem. Sistem yang besar dapat
membutuhkan perubahan yang besar, seperti penambahan stop kontak listrik,
fasilitas komunikasi data, peninggian lantai, pengendalian kelembaban,
penerangan khusus, dan AC.
Memilih dan Melatih Personel
Pegawai dapat dipekerjakan dari luar perusahaan atau dipindahkan
secara internal. Mempekerjakan dari dalam perusahaan adalah alternatif yang
lebih murah dan lebih efektif, karena para pegawai telah digantikan sebagai
akibat dari sistem yang baru dapat menigkatkan loyalitas serta moral pegawai.
22. Dokumentasi yang Lengkap
Tiga jenis dokumentasi harus dibuat untuk sistem yang baru :
1.Dokumentasi pengembangan
2.Dokumentasi operasi
3.Dokumentasi pemakai
Menguji Sistem
Dokumen dan laporan, input dari memakai, prosedur operasi
dan pengendalian, prosedur pemrosesan, dan program komputer,
kesemuanya harus diuji coba jalannya. Berikut adalah tiga bentuk
umum pengujian :
1.Peninjauan langsung
2.Pemrosesan transaksi uji
3.Uji penerimaan
23. Konversi Sistem
Konversi adalah proses perubahan dari SIA yang lama ke yang
baru. Banyak elemen yang harus dikonversi, yaitu hardware, software,
file data, dan prosedur. Prosesnya selesai ketika SIA yang baru telah
menjadi bagian rutin dan berjalan pada sistem.
Pendekatan Konversi
Ada empat pendekatan konversi untuk mengubah sistem yang
lama ke sistem yang baru :
•Konversi langsung
•Konversi paralel
•Konversi bertahap (phase – in)
•Perubahan perintis (pilot)
24. Konversi Data
Langkah pertama dalam proses konversi data adalah
memutuskan file data mana yang perlu dikonversi. Kemudian, data
tersebut harus diperiksa kelengkapannya dan data yang tidak akurat
atau tidak konsisten harus dihilangkan. Selanjutnya adalah konversi
data aktual. Kemudian, file – file baru divalidasi untuk memastikan
bahwa data tidak hilang selama konversi. Jika konversi file panjang, file
– file baru harus diperbarui dengan transaksi yang terjadi selama
konversi data. Setelah file dan database telah dikonversi dan diuji
keakuratannya, sistem yang baru dapat berfungsi. Aktivitas akhirnya
adalah mendokumentasikan aktivitas konversi.