SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  18
Télécharger pour lire hors ligne
Reproduksi adalah kemampuan makhluk hidup untuk
menghasilkan keturunan yang baru. Tujuannya adalah untuk
mempertahankan jenisnya dan melestarikan jenis agar tidak punah.
Pada manusia untuk menghasilkan keturunan yang baru diawali dengan
peristiwa fertilisasi. Sehingga dengan demikian reproduksi pada manusia
dilakukan dengan cara generatif atau seksual.
Reproduksi pada Hewan Vertebrata – Reproduksi pada hewan
vertebrata hanya terjadi secara generatif. Terjadinya individu baru
didahului dengan adanya peleburan sel kelamin jantan dan betina
(pembuahan/ fertilisasi). Reproduksi pada vertebrata dibedakan menjadi
ovipar, vivipar, dan ovovivipar.
a) Ovipar (bertelur)
Ovivar terjadi pada hewan yang meletakkan telurnya di luar tubuh
induk betina. Contoh: unggas, ikan, dan katak.
b) Ovovivipar (bertelur beranak)
Sebenarnya hewan ini bertelur, tetapi embrio berkembang pada
saat telur masih berada di dalam tubuh induk betina. Contoh: pada
sebagian reptil (kadal dan ular).
c) Vivipar (beranak)
Embrio berkembang dalam rahim induk betina. Embrio
mendapatkan makanan dari tubuh induk betina melalui plasenta. Contoh:
mamalia dan manusia.
A. PROSES PEMBUAHAN PADA HEWAN
Pada hewan tingkat tinggi, jenis kelamin antara hewan jantan dan
betina dapat dibedakan. Proses pembuahan berdasarkan tempatnya,
dibedakan menjadi pembuahan di luar tubuh dan pembuahan di dalam
tubuh.
1) Pembuahan di luar tubuh
Pembuahan di luar tubuh dapat dibagi menjadi dua macam, yaitu:
a) Pembuahan luar secara acak, yaitu peristiwa pengeluaran sperma
dan sel telur oleh hewan jantan dan betina secara bersamaan di
sembarang tempat dalam air. Contoh: katak dan ikan.
b) Pembuahan luar dalam sarang, sperma dan sel telur disimpan di
dalam sarang atau cekungan.
2) Pembuahan di dalam tubuh
Pembuahan di dalam tubuh disebut juga fertilisasi internal, terjadi
dalam tubuh induk betina. Sel telur dari ovarium yang dihasilkan
hewan betina dewasa disalurkan ke saluran telur. Sedangkan, hewan
jantan memasukkan sperma ke dalam organ reproduksi betina. Dalam
saluran telur terjadi pembuahan atau pertemuan antara sel telur dan
sperma. Pembuahan ini dilakukan umumnya pada hewan-hewan reptil,
burung, mamalia, serta beberapa jenis ikan dan amfibi.
B. REPRODUKSI PADA HEWAN VERTEBRATA
1) Reproduksi Ikan
Ikan merupakan kelompok hewan ovipar, ikan betina dan ikan
jantan tidak memiliki alat kelamin luar. Ikan betina tidak mengeluarkan
telur yang bercangkang, namun mengeluarkan ovum yang tidak akan
berkembang lebih lanjut apabila tidak dibuahi oleh sperma. Ovum tersebut
dikeluarkan dari ovarium melalui oviduk dan dikeluarkan melalui kloaka.
Saat akan bertelur, ikan betina mencari tempat yang rimbun olehtumbuhan
air atau diantara bebatuan di dalam air.
Bersamaan dengan itu, ikan jantan juga mengeluarkan sperma dar
testis yang disalurkan melalui saluran urogenital (saluran kemih sekaligus
saluran sperma) dan keluar melalui kloaka, sehingga terjadifertilisasi di
dalam air (fertilisasi eksternal). Peristiwa ini terus berlangsung sampai
ratusan ovum yang dibuahi melekat pada tumbuhan air atau pada celah-
celah batu. Telur-telur yang telah dibuahi tampak seperti bulatan-bulatan
kecil berwarna putih. Telur-telur ini akan menetas dalam waktu 24 – 40
jam.
Anak ikan yang baru menetas akan mendapat makanan pertamanya
dari sisa kuning telurnya, yang tampak seperti gumpalan di dalam
perutnya yang masih jernih. Dari sedemikian banyaknya anak ikan, hanya
beberapa saja yang dapat bertahan hidup.
Sitem Genitalia jantan dan betina
I. Sistem Genitalia Jantan
Testis berjumlah sepasang, digantungkan pada dinding tengah
rongga abdomen oleh mesorsium. Bentuknya oval dengan
permukaan yang kasar. Kebanyakan testisnya panjang dan seringkali
berlobus.
Saluran reproduksi, pada Elasmoranchi beberapa tubulus mesonefrus
bagian anterior akan menjadi duktus aferen dan menghubungkan
testis dengan mesonefrus, yang disebut dutus deferen. Baian
posterior duktus aferen berdilatasi membentuk vesikula seminalis,
lalu dari sini akan terbentuk kantung sperma. Dutus deferen akan
bermuara di kloaka. Pada Teleostei saluran dari sistem ekskresi dan
sistem reproduksi menuju kloaka secara terpisah.
II. Sistem Genitalia Betina
Ovarium pada Elasmoranchi padat, tapi kurang kompak, terletak
pada anterior rongga abdomen. Pada saat dewasa yang berkembang
hanya ovarium kanan. Pada Teleostei tipe ovariumnya sirkular dan
berjumlah sepasang.
Saluran reproduksi Elasmoranchi berjumlah sepasang, bagian
anteriornya berfusi yang memiliki satu ostium yang dikelilingi oleh
fimbre-fimbre. Oviduk sempit pada bagian anterior dan posteriornya.
Pelebaran selanjutnya pada uterus yang bermuara di kloaka. Pada
Teleostei punya oviduk pendek dan berhubungan langsung dengan
ovarium. Pada bagian posterior bersatu dan bermuara pada satu
lubang. Teleostei tidak memiliki kloaka.
2) Reproduksi Amfibi (Amphibia)
Kelompok amfibi, misalnya katak, merupakan jenis hewan ovipar.
Katak jantan dan katak betina tidak memiliki alat kelamin luar.
Pembuahan katak terjadi di luar tubuh. Pada saat kawin, katak jantan dan
katak betina akan melakukan ampleksus, yaitu katak jantan akan
menempel pada punggung katak betina dan menekan perut katak betina.
Kemudian katak betina akan mengeluarkan ovum ke dalam air. Setiap
ovum yang dikeluarkan diselaputi oleh selaput telur (membran vitelin).
Sebelumnya, ovum katak yang telah matang dan berjumlah sepasang
ditampung oleh suatu corong. Perjalanan ovum dilanjutkan melalui
oviduk.
Dekat pangkal oviduk pada katak betina dewasa, terdapat saluran
yang menggembung yang disebut kantung telur (uterus). Oviduk katak
betina terpisah dengan ureter. Oviduk nya berkelok-kelok dan bermuara di
kloaka.
Segera setelah katak betina mengeluarkan ovum, katak jantan juga
akan menyusul mengeluarkan sperma. Sperma dihasilkan oleh testis yang
berjumlah sepasang dan disalurkan ke dalam vas deferens. Vas deferens
katak jantan bersatu dengan ureter. Dari vas deferens sperma lalu bermura
di kloaka. Setelah terjadi fertilisasi eksternal, ovum akan diselimuti cairan
kental sehingga kelompok telur tersebut berbentuk gumpalan telur.
Gumpalan telur yang telah dibuahi kemudian berkembang menjadi
berudu. Berudu awal yang keluar dari gumpalan telur bernapas dengan
insang dan melekat pada tumbuhan air dengan alat hisap.
Makanannya berupa fitoplankton sehingga berudu tahap awal
merupakan herbivora. Berudu awal kemudian berkembang dari herbivora
menjadi karnivora atau insektivora (pemakan serangga). Bersamaan
dengan itu mulai terbentuk lubang hidung dan paru-paru, serta celah-celah
insang mulai tertutup. Selanjutnya celah insang digantikan dengan anggota
gerak depan.
Setelah 3 bulan sejak terjadi fertilisasi, mulailah terjadi
metamorfosis. Anggota gerak depan menjadi sempurna. Anak katak mulai
berani mucul ke permukaan air, sehingga paru-parunya mulai berfungsi.
Pada saat itu, anak katak bernapas dengan dua organ, yaitu insang dan
paru-paru. Kelak fungsi insang berkurang dan menghilang, sedangkan
ekor makin memendek hingga akhirnya lenyap. Pada saat itulah
metamorfosis katak selesai.
Sistem Genitalia pada jantan dan betina
I. Sistem Genitalia Jantan
Testis berjumlah sepasang, berwarna putih kekuningan yang
digantungkan oleh mesorsium. Sebelah kaudal dijumpai korpus
adiposum, terletak di bagian posterior rongga abdomen.
Saluran reproduksi. Tubulus ginjal akan menjadi duktus aferen dan
membawa spermatozoa dari testis menuju duktus mesonefrus. Di
dekat kloaka, duktus mesonefrus pada beberapa spesies akan
membesar membentuk vasikula seminalis
(penyimpan sperma sementara). Vesikula seminalis akan membesar
hanya saat musim kawin saja. Vasa aferen merupakan saluran-
saluran halus yang meninggalkan testis, berjalan ke medial menuju
ke bagian kranial ginjal. Duktus wolf keluar dari dorsolateral ginjal,
ia berjalan di sebelah lateral ginjal. Kloaka kadang-kadang masih
jelas dijumpai.
II. Sistem Genitalia Betina
Ovarium berjumlah sepasang, pada sebelah kranialnya
dijumpai jaringan lemak bermwarna kuning (korpus
adiposum). Baik ovarium maupum korpus adiposum
berasal dari plica gametalis, masing-masing gonalis, dan pars
progonalis. Ovarium digantungkan oleh mesovarium.
Saluran reproduksi, oviduk merupakan saluran yang berkelok-
kelok. Oviduk dimulai dengan bangunan yang mirip corong
(infundibulum) dengan lubangnya yang disebut oskum
abdominal.oviduk di sebelah kaudal mengadakan pelebaran
yang disebut dutus mesonefrus. Dan akhirnya bermuara di
kloaka.
3) Reproduksi Reptil (Reptilia)
Kelompok reptil seperti kadal, ular dan kura-kura merupakan
hewan-hewan yang fertilisasinya terjadi di dalam tubuh (fertilisasi
internal). Umumnya reptil bersifat ovipar, namun ada juga reptil yang
bersifat ovovivipar, seperti ular garter dan kadal. Telur ular garter atau
kadal akan menetas di dalam tubuh induk betinanya. Namun makanannya
diperoleh dari cadangan makanan yang ada dalam telur. Reptil betina
menghasilkan ovum di dalam ovarium. Ovum kemudian bergerak di
sepanjang oviduk menuju kloaka. Reptil jantan menghasilkan sperma di
dalam testis. Sperma bergerak di sepanjang saluran yang langsung
berhubungan dengan testis, yaitu epididimis. Dari epididimis sperma
bergerak menuju vas deferens dan berakhir di hemipenis. Hemipenis
merupakan dua penis yang dihubungkan oleh satu testis yang dapat
dibolak-balik seperti jari-jari pada sarung tangan karet. Pada saat
kelompok hewan reptil mengadakan kopulasi, hanya satu hemipenis saja
yang dimasukkan ke dalam saluran kelamin betina.
Ovum reptil betina yang telah dibuahi sperma akan melalui oviduk
dan pada saat melalui oviduk, ovum yang telah dibuahi akan dikelilingi
oleh cangkang yang tahan air. Hal ini akan mengatasi persoalan setelah
telur diletakkan dalam lingkungan basah. Pada kebanyakan jenis reptil,
telur ditanam dalam tempat yang hangat dan ditinggalkan oleh induknya.
Dalam telur terdapat persediaan kuning telur yang berlimpah.
Hewan reptil seperti kadal, iguana laut, beberapa ular dan kura-
kura serta berbagai jenis buaya melewatkan sebagian besar hidupnya di
dalam air. Namun mereka akan kembali ke daratan ketika meletakkan
telurnya.
Sistem Genitalia pada jantan dan betina
I. Sistem Genitalia Jantan
Testis berbentuk oval, relatif kecil, berwarna keputih-putihan,
berjumlah sepasang, dan terletak di dorsal rongga abdomen. Pada
kadal dan ular, salah satu testis terletak lebih ke depan dari pada
yang lain. Testis akan membesar saat musim kawin.
Saluran reproduksi, duktus mesonefrus berfungsi sebagai saluran
reproduksi, dan saluran ini akan menuju kloaka. Sebagian duktus
wolf dekat testis bergelung membentuk epididimis. Tubulus
mesonefrus membentuk duktus aferen yang menghubungkan tubulus
seminiferus testis dengan epididimis. Duktus wolf bagian posterior
menjadi duktus deferen. Pada kebanyakan reptil, duktus
deferen bersatu dengan ureter dan memasuki kloaka melalui satu
lubang, yaitu sinus urogenital yang pendek.
II. Sistem Genitalia Betina
Ovarium berjumlah sepasang, berbentuk oval dengan bagian
permukaannya benjol-benjol. Letaknya tepat di bagian ventral
kolumna vertebralis. Saluran reproduksi, oviduk panjang dan
bergelung. Bagian anterior terbuka kerongga selom sebagai ostium,
sedang bagian posterior bermuara di kloaka. Dinding bersifat
glanduler, bagian anterior menghasilkan albumin yang berfungsi
untuk membungkus sel telur, kecuali pada ular dan kadal. Bagian
posterior sebagai shell gland akan menghasilkan cangkang kapur.
4) Reproduksi Burung (Aves)
Kelompok burung merupakan hewan ovipar. Walaupun kelompok
buruk tidak memiliki alat kelamin luar, fertilisasi tetap terjadi di dalam
tubuh. Hal ini dilakukan dengan cara saling menempelkan kloaka.
Pada burung betina hanya ada satu ovarium, yaitu ovarium kiri.
Ovarium kanan tidak tumbuh sempurna dan tetap kecil yang disebut
rudimenter. Ovarium dilekati oleh suatu corong penerima ovum yang
dilanjutkan oleh oviduk. Ujung oviduk membesar menjadi uterus yang
bermuara pada kloaka. Pada burung jantan terdapat sepasang testis yang
berhimpit dengan ureter dan bermuara di kloaka.
Fertilisasi akan berlangsung di daerah ujung oviduk pada saat
sperma masuk ke dalam oviduk. Ovum yang telah dibuahi akan bergerak
mendekati kloaka. Saat perjalanan menuju kloaka di daerah oviduk, ovum
yang telah dibuahi sperma akan dikelilingi oleh materi cangkang berupa
zat kapur.
Telur dapat menetas apabila dierami oleh induknya. Suhu tubuh
induk akan membantu pertumbuhan embrio menjadi anak burung. Anak
burung menetas dengan memecah kulit telur dengan menggunakan
paruhnya. Anak burung yang baru menetas masih tertutup matanya dan
belum dapat mencari makan sendiri, serta perlu dibesarkan dalam sarang.
Sistem Genitalia pada jantan dan betina
I. Sistem Genitalia Jantan
Testis berjumlah sepasang, berbentuk oval atau bulat, bagian
permukannya licin, terletak di sebelah ventral lobus penis bagian
paling kranial. Pada musim kawin ukurannya membesar. Di sinilah
dibuat dan disimpan spermatozoa.
Saluran reproduksi. Tubulus mesonefrus membentuk duktus aferen
dan epididimis. Duktus wolf bergelung dan membentuk duktus
deferen. Pada burung-burung kecil, duktus deferen bagian distal
yang sangat panjang membentuk sebuah gelendong yang disebut
glomere. Dekat glomere bagian posterior dari duktus
aferen berdilatasi membentuk duktus ampula yang bermuara di
kloaka sebagai duktus ejakulatori.duktus eferen berhubungan dengan
epididymis yang kecil kemudian menuju duktud deferen. Duktus
deferen tidak ada hubungannya dengan ureter ketika masuk kloaka.
II. Sistem Genitalia Betina
Ovarium. Selain pada burung elang, ovarium aves yang berkembang
hanya yang kiri, dan terletak di bagian dorsal rongga abdomen.
Saluran reproduksi, oviduk yang berkembang hanya yang sebelah
kiri, bentuknya panjang, bergulung, dilekatkan pada dinding tubuh
oleh mesosilfing dan dibagi menjadi beberapa bagian; bagian
anterior adalah infundibulumyang punya bagian terbuka yang
mengarah ke rongga selom sebagai ostium yang dikelilingi oleh
fimbre-fimbre. Di posteriornya adalah magnum yang akan
mensekresikan albumin, selanjutnya istmus yang mensekresikan
membrane sel telur dalam dan luar. Uterus atau shell gland untuk
menghasilkan cangkang kapur.
5) Reproduksi Mamalia (Mammalia)
Semua jenis mamalia, misalnya sapi, kambing dan marmut
merupakan hewan vivipar (kecuali Platypus). Mamalia jantan dan betina
memiliki alat kelamin luar, sehingga pembuahannya bersifat internal.
Sebelum terjadi pembuahan internal, mamalia jantan mengawini mamalia
betina dengan cara memasukkan alat kelamin jantan (penis) ke dalam liang
alat kelamin betina (vagina). Ovarium menghasilkan ovum yang kemudian
bergerak di sepanjang oviduk menuju uterus. Setelah uterus, terdapat
serviks (liang rahim) yang berakhir pada vagina.
Testis berisi sperma, berjumlah sepasang dan terletak dalam
skrotum. Sperma yang dihasilkan testis disalurkan melalui vas deferens
yang bersatu dengan ureter. Pada pangkal ureter juga bermuara saluran
prostat dari kelenjar prostat. Kelenjar prostat menghasilkan cairan yang
merupakan media tempat hidup sperma.
Sperma yang telah masuk ke dalam serviks akan bergerak menuju
uterus dan oviduk untuk mencari ovum. Ovum yang telah dibuahi sperma
akan membentuk zigot yang selanjutnya akan menempel pada dinding
uterus. Zigot akan berkembang menjadi embrio dan fetus. Selama proses
pertumbuhan dan perkembangan zigot menjadi fetus, zigot membutuhkan
banyak zat makanan dan oksigen yang diperoleh dari uterus induk dengan
perantara plasenta (ari-ari) dan tali pusar.
Sistem Genitalia pada jantan dan betina
I. Sistem Genitalia Jantan
Testis berjumlah sepasang, bentuknya bulat telur dan terletak di
dalam skrotum, dibungkus dengan jaringan ikat fibrosa, tunika
albugenia. Ukuran testis tergantung pada hewannya. Jika testis tidak
turun ke skrotum disebut Cryptorchydism yang menyebabkan
sterilitas. Lintasan antara rongga abdomen dan rongga skrotum
disebut saluran inguinal.
Saluran reproduksi. Tubulus mesonefrus berkembang menjadi
duktus deferen kemudian akan menuju epididimis. Epididimis
terletak di sekeliling testis. Epididimis anterior (kaput epididimis)
lalu kea rah posteriorkorpuus dan kauds yang berbatasan dengan
duktus deferen. Duktus wolf menjadi epididimis, duktud deferen,
dan vesikula seminalis.
II. Sistem Genitalia Betina
Ovarium berjumlah sepasang, merupakan organ yang kompak, dan
terletak di dalam rongga pelvis.
Saluran reproduksi Pada monotremata oviduk, oviduk hanya sebelah
kiri yang berasal dari duktus Muller. Oviduk bagian posteriornya
berdilatasi membentuk uterus yang mensekresikan bungkus
telur. Oviduk menuju ke sinis urogenital dan bermuara di kloaka.
Pada mamalia yang lain duktus Muller membentuk oviduk, uterus,
dan vagina. Bagian anterior oviduk (tuba falopi) membentuk
infundibulum yang terbuka kearah rongga selom.
C. SISTEM REPRODUKSI PADA MANUSIA
Untuk dapat mengetahui reproduksi pada manusia, kita harus mengetahui
terlebih dahulu organ-organ kelamin yang terlibat serta proses yang
berlangsung di dalamnya.
ORGAN REPRODUKSI MANUSIA
1) PRIA
Dibedakan menjadi organ kelamin luar dan organ kelamin dalam.
Organ reproduksi luar terdiri dari :
a. Penis merupakan organ kopulasi yaitu hubungan antara alat
kelamin jantan dan betina untuk memindahkan semen ke dalam
organ reproduksi betina. Penis diselimuti oleh selaput tipis yang
nantinya akan dioperasi pada saat dikhitan/sunat.
b. Scrotum merupakan selaput pembungkus testis yang merupakan
pelindung testis serta mengatur suhu yang sesuai bagi spermatozoa.
Organ reproduksi dalam terdiri dari :
a. Testis merupakan kelenjar kelamin yang berjumlah sepasang dan
akan menghasilkan sel-sel sperma serta hormone testosterone.
Dalam testis banyak terdapat saluran halus yang disebut tubulus
seminiferus.
b. Epididimis merupakan saluran panjang yang berkelok yang keluar
dari testis. Berfungsi untuk menyimpan sperma sementara dan
mematangkan sperma.
c. Vas deferens merupakan saluran panjang dan lurus yang mengarah
ke atas dan berujung di kelenjar prostat. Berfungsi untuk
mengangkut sperma menuju vesikula seminalis.
d. Saluran ejakulasi merupakan saluran yang pendek dana
menghubungkan vesikula seminalis dengan urethra.
e. Urethra merupakan saluran panjang terusan dari saluran ejakulasi
dan terdapat di penis.
Kelenjar pada organ reproduksi pria
a. Vesikula seminalis merupakan tempat untuk menampung sperma
sehingga disebut dengan kantung semen, berjumlah sepasang.
Menghasilkan getah berwarna kekuningan yang kaya akan nutrisi
bagi sperma dan bersifat alkali. Berfungsi untuk menetralkan
suasana asam dalam saluran reproduksi wanita.
b. Kelenjar Prostat merupakan kelenjar yang terbesar dan
menghasilkan getah putih yang bersifat asam.
c. Kelenjar Cowper’s/Cowpery/Bulbourethra merupakan kelenjar
yang menghasilkan getah berupa lender yang bersifat alkali.
Berfungsi untuk menetralkan suasana asam dalam saluran urethra.
Gambar Organ Reproduksi padaPria
2) WANITA
Dibedakan menjadi organ kelamin luar dan organ kelamin dalam.
Organ reproduksi luar terdiri dari :
a. Vagina merupakan saluran yang menghubungkan organ uterus dengan
tubuh bagian luar. Berfungsi sebagai organ kopulasi dan saluran
persalinan keluarnya bayi sehingga sering disebut dengan liang
peranakan. Di dalam vagina ditemukan selaput dara.
b. Vulva merupakan suatu celah yang terdapat di bagian luar dan terbagi
menjadi 2 bagian yaitu :
* Labium mayor merupakan sepasang bibir besar yang terletak di
bagian luas dan membatasi vulva.
* Labium minor merupakan sepasang bibir kecil yang terletak di
bagian dalam dan membatasi vulva.
Organ reproduksi dalam terdiri dari :
a. Ovarium merupakan organ utama pada wanita. Berjumlah
sepasang dan terletak di dalam rongga perut pada daerah
pinggang sebelah kiri dan kanan. Berfungsi untuk menghasilkan
sel ovum dan hormon wanita seperti :
* Estrogen yang berfungsi untuk mempertahankan sifat sekunder
pada wanita, serta juga membantu dalam prosers pematangan sel
ovum.
*Progesterone yang berfungsi dalam memelihara masa kehamilan.
b. Fimbriae merupakan serabut/silia lembut yang terdapat di bagian
pangkal ovarium berdekatan dengan ujung saluran oviduct.
Berfungsi untuk menangkap sel ovum yang telah matang yang
dikeluarkan oleh ovarium.
c. Infundibulum merupakan bagian ujung oviduct yang berbentuk
corong/membesar dan berdekatan dengan fimbriae. Berfungsi
menampung sel ovum yang telah ditangkap oleh fimbriae.
d. Tuba fallopi merupakan saluran memanjang setelah infundibulum
yang bertugas sebagai tempat fertilisasi dan jalan bagi sel ovum
menuju uterus dengan bantuan silia pada dindingnya.
e. Oviduct merupakan saluran panjang kelanjutan dari tuba fallopi.
Berfungsi sebagai tempat fertilisasi dan jalan bagi sel ovum
menuju uterus dengan bantuan silia pada dindingnya.
f. Uterus merupakan organ yang berongga dan berotot. Berbentuk
seperti buah pir dengan bagian bawah yang mengecil. Berfungsi
sebagai tempat pertumbuhan embrio. Tipe uterus pada manusia
adalah simpleks yaitu dengan satu ruangan yang hanya untuk satu
janin.
Uterus mempunyai 3 macam lapisan dinding yaitu :
*Perimetrium yaitu lapisanyang terluar yang berfungsi sebagai
pelindung uterus.
* Miometrium yaitu lapisan yang kaya akan sel otot dan berfungsi
untuk kontraksi dan relaksasi uterus dengan melebar dan kembali
ke bentuk semula setiap bulannya.
* Endometrium merupakan lapisan terdalam yang kaya akan sel
darah merah. Bila tidak terjadi pembuahanmaka dinding
endometrium inilah yang akan meluruh bersamaan dengan sel
ovum matang.
g. Cervix merupakan bagian dasar dari uterus yang bentuknya
menyempit sehingga disebut juga sebagai leher rahim.
Menghubungkan uterus dengan saluran vagina dan sebagai jalan
keluarnya janin dari uterus menuju saluran vagina.
h. Saluran vagina merupakan saluran lanjutan dari cervic dan sampai
pada vagina.
i. Klitoris merupakan tonjolan kecil yang terletak di depan vulva.
Sering disebut dengan klentit.
Gambar Organ Reproduksi pada Wanita
MAKALAH FISIOLOGI HEWAN 2
TENTANG
SISTEM REPRODUKSI
OLEH :
KELOMPOK 7
FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN
ILMU PENGETAHUAN ALAM
IKIP MATARAM
2013
Anggota kelompok
Syafitra (10.211.318)
Sri dewi pujiastuti (10.211.313)
Hatiah (10.211.316)
Azan pariji (10.211.320)
Saheburrahman (10.211.324)
Maya irmayanti (10.211.361)

Contenu connexe

Tendances

Laporan Praktikum PEMBELAHAN SEL || Biologi Tanaman
Laporan Praktikum PEMBELAHAN SEL || Biologi TanamanLaporan Praktikum PEMBELAHAN SEL || Biologi Tanaman
Laporan Praktikum PEMBELAHAN SEL || Biologi Tanamanshafirasalsa11
 
Sistem Ekskresi Pada Hewan
Sistem Ekskresi Pada HewanSistem Ekskresi Pada Hewan
Sistem Ekskresi Pada HewanCynthia Caroline
 
Reproduksi reptil
Reproduksi reptilReproduksi reptil
Reproduksi reptilmakaneat
 
Praktikum ketiga kelompok 4
Praktikum ketiga kelompok 4Praktikum ketiga kelompok 4
Praktikum ketiga kelompok 4Monalisa Pirade
 
Laporan Praktikum Respirasi
Laporan Praktikum Respirasi Laporan Praktikum Respirasi
Laporan Praktikum Respirasi Ade Irma Suryani
 
Metabolisme mikroba mikroorganisme
Metabolisme mikroba mikroorganismeMetabolisme mikroba mikroorganisme
Metabolisme mikroba mikroorganismeJun Mahardika
 
11. laporan praktikum biologi preparat ulas vagina mencit
11. laporan praktikum biologi preparat ulas vagina mencit11. laporan praktikum biologi preparat ulas vagina mencit
11. laporan praktikum biologi preparat ulas vagina mencitSofyan Dwi Nugroho
 
Antum anatomi batang dan anomali pada batang
Antum anatomi batang dan anomali pada batangAntum anatomi batang dan anomali pada batang
Antum anatomi batang dan anomali pada batangRizki Amaliyah
 
Tugas ppt fiswan reproduksi hewan
Tugas ppt fiswan reproduksi hewanTugas ppt fiswan reproduksi hewan
Tugas ppt fiswan reproduksi hewanmarwahmoniCha
 
Perkawinan trihibrid
Perkawinan trihibridPerkawinan trihibrid
Perkawinan trihibridJeneng Omega
 
Sistem Ekskresi Pada Reptil dan Aves
Sistem Ekskresi Pada Reptil dan AvesSistem Ekskresi Pada Reptil dan Aves
Sistem Ekskresi Pada Reptil dan AvesTeuku Ichsan
 
Laporan Praktikum 6 Identifikasi Burung
Laporan Praktikum 6 Identifikasi BurungLaporan Praktikum 6 Identifikasi Burung
Laporan Praktikum 6 Identifikasi BurungSelly Noviyanty Yunus
 
Porifera leucosolenia viriabilis
Porifera leucosolenia viriabilisPorifera leucosolenia viriabilis
Porifera leucosolenia viriabilisSinggih Azwar Anas
 
Gymnospermae - Anatomy
Gymnospermae - AnatomyGymnospermae - Anatomy
Gymnospermae - Anatomydewisetiyana52
 
Laporan Praktikum Supravital Epithelium Mukosa Mulut@Lab. Bio UNNES
Laporan Praktikum Supravital Epithelium Mukosa Mulut@Lab. Bio UNNESLaporan Praktikum Supravital Epithelium Mukosa Mulut@Lab. Bio UNNES
Laporan Praktikum Supravital Epithelium Mukosa Mulut@Lab. Bio UNNESdewisetiyana52
 

Tendances (20)

Laporan Praktikum 3 Amphibia
Laporan Praktikum 3 AmphibiaLaporan Praktikum 3 Amphibia
Laporan Praktikum 3 Amphibia
 
Praktikum amfibi
Praktikum amfibiPraktikum amfibi
Praktikum amfibi
 
Laporan Praktikum PEMBELAHAN SEL || Biologi Tanaman
Laporan Praktikum PEMBELAHAN SEL || Biologi TanamanLaporan Praktikum PEMBELAHAN SEL || Biologi Tanaman
Laporan Praktikum PEMBELAHAN SEL || Biologi Tanaman
 
Sistem Ekskresi Pada Hewan
Sistem Ekskresi Pada HewanSistem Ekskresi Pada Hewan
Sistem Ekskresi Pada Hewan
 
Reproduksi reptil
Reproduksi reptilReproduksi reptil
Reproduksi reptil
 
Praktikum ketiga kelompok 4
Praktikum ketiga kelompok 4Praktikum ketiga kelompok 4
Praktikum ketiga kelompok 4
 
Komunikasi sel
Komunikasi selKomunikasi sel
Komunikasi sel
 
Laporan Praktikum Respirasi
Laporan Praktikum Respirasi Laporan Praktikum Respirasi
Laporan Praktikum Respirasi
 
Sekresi
SekresiSekresi
Sekresi
 
Metabolisme mikroba mikroorganisme
Metabolisme mikroba mikroorganismeMetabolisme mikroba mikroorganisme
Metabolisme mikroba mikroorganisme
 
11. laporan praktikum biologi preparat ulas vagina mencit
11. laporan praktikum biologi preparat ulas vagina mencit11. laporan praktikum biologi preparat ulas vagina mencit
11. laporan praktikum biologi preparat ulas vagina mencit
 
Antum anatomi batang dan anomali pada batang
Antum anatomi batang dan anomali pada batangAntum anatomi batang dan anomali pada batang
Antum anatomi batang dan anomali pada batang
 
Tugas ppt fiswan reproduksi hewan
Tugas ppt fiswan reproduksi hewanTugas ppt fiswan reproduksi hewan
Tugas ppt fiswan reproduksi hewan
 
Perkawinan trihibrid
Perkawinan trihibridPerkawinan trihibrid
Perkawinan trihibrid
 
Sistem Ekskresi Pada Reptil dan Aves
Sistem Ekskresi Pada Reptil dan AvesSistem Ekskresi Pada Reptil dan Aves
Sistem Ekskresi Pada Reptil dan Aves
 
Laporan Praktikum 6 Identifikasi Burung
Laporan Praktikum 6 Identifikasi BurungLaporan Praktikum 6 Identifikasi Burung
Laporan Praktikum 6 Identifikasi Burung
 
Bukti–Bukti Evolusi
Bukti–Bukti EvolusiBukti–Bukti Evolusi
Bukti–Bukti Evolusi
 
Porifera leucosolenia viriabilis
Porifera leucosolenia viriabilisPorifera leucosolenia viriabilis
Porifera leucosolenia viriabilis
 
Gymnospermae - Anatomy
Gymnospermae - AnatomyGymnospermae - Anatomy
Gymnospermae - Anatomy
 
Laporan Praktikum Supravital Epithelium Mukosa Mulut@Lab. Bio UNNES
Laporan Praktikum Supravital Epithelium Mukosa Mulut@Lab. Bio UNNESLaporan Praktikum Supravital Epithelium Mukosa Mulut@Lab. Bio UNNES
Laporan Praktikum Supravital Epithelium Mukosa Mulut@Lab. Bio UNNES
 

En vedette

Sistem reproduksi vertebrata
Sistem reproduksi vertebrataSistem reproduksi vertebrata
Sistem reproduksi vertebrataf' yagami
 
Media pembelajaran vertebrata
Media pembelajaran vertebrataMedia pembelajaran vertebrata
Media pembelajaran vertebrataNila Zuqistya
 
Bab 10 sistem reproduksi
Bab 10 sistem reproduksiBab 10 sistem reproduksi
Bab 10 sistem reproduksifpa_faiz
 
Sistem reproduksi pada ikan
Sistem reproduksi pada ikanSistem reproduksi pada ikan
Sistem reproduksi pada ikanAsep Warsono
 
Vertebrata (hewan bertulang belakang)
Vertebrata (hewan bertulang belakang)Vertebrata (hewan bertulang belakang)
Vertebrata (hewan bertulang belakang)Aris Alkhalifi
 
Cnidaria Dan Ctenophora (Ciri-ciri, struktur tubuh, klasifikasi dan contoh, r...
Cnidaria Dan Ctenophora (Ciri-ciri, struktur tubuh, klasifikasi dan contoh, r...Cnidaria Dan Ctenophora (Ciri-ciri, struktur tubuh, klasifikasi dan contoh, r...
Cnidaria Dan Ctenophora (Ciri-ciri, struktur tubuh, klasifikasi dan contoh, r...Herninda N. Shabrina
 
Bab10sistemreproduksi 111022225020-phpapp01
Bab10sistemreproduksi 111022225020-phpapp01Bab10sistemreproduksi 111022225020-phpapp01
Bab10sistemreproduksi 111022225020-phpapp01Abdal Assyuqie
 
Ringkasan invertebrata
Ringkasan invertebrataRingkasan invertebrata
Ringkasan invertebratamegasudarso
 
L'origine de quelques fêtes en France
L'origine de quelques fêtes en FranceL'origine de quelques fêtes en France
L'origine de quelques fêtes en Francebelenado
 
Superkelas pisces materi biologi SMA kelas X
Superkelas pisces materi biologi SMA kelas XSuperkelas pisces materi biologi SMA kelas X
Superkelas pisces materi biologi SMA kelas XAinun Nida
 
Mamalia Presentasi Biologi
Mamalia Presentasi BiologiMamalia Presentasi Biologi
Mamalia Presentasi Biologiachmadshare
 
Sistem reproduksi tumbuhan dan hewan
Sistem reproduksi tumbuhan dan hewanSistem reproduksi tumbuhan dan hewan
Sistem reproduksi tumbuhan dan hewanDzikri Fauzi
 

En vedette (20)

Sistem reproduksi vertebrata
Sistem reproduksi vertebrataSistem reproduksi vertebrata
Sistem reproduksi vertebrata
 
Reproduksi pisces
Reproduksi piscesReproduksi pisces
Reproduksi pisces
 
Media pembelajaran vertebrata
Media pembelajaran vertebrataMedia pembelajaran vertebrata
Media pembelajaran vertebrata
 
Bab 10 sistem reproduksi
Bab 10 sistem reproduksiBab 10 sistem reproduksi
Bab 10 sistem reproduksi
 
Sistem reproduksi pada ikan
Sistem reproduksi pada ikanSistem reproduksi pada ikan
Sistem reproduksi pada ikan
 
Vertebrata (hewan bertulang belakang)
Vertebrata (hewan bertulang belakang)Vertebrata (hewan bertulang belakang)
Vertebrata (hewan bertulang belakang)
 
Cnidaria Dan Ctenophora (Ciri-ciri, struktur tubuh, klasifikasi dan contoh, r...
Cnidaria Dan Ctenophora (Ciri-ciri, struktur tubuh, klasifikasi dan contoh, r...Cnidaria Dan Ctenophora (Ciri-ciri, struktur tubuh, klasifikasi dan contoh, r...
Cnidaria Dan Ctenophora (Ciri-ciri, struktur tubuh, klasifikasi dan contoh, r...
 
Ppt Vertebrata
Ppt VertebrataPpt Vertebrata
Ppt Vertebrata
 
Bab10sistemreproduksi 111022225020-phpapp01
Bab10sistemreproduksi 111022225020-phpapp01Bab10sistemreproduksi 111022225020-phpapp01
Bab10sistemreproduksi 111022225020-phpapp01
 
Ringkasan invertebrata
Ringkasan invertebrataRingkasan invertebrata
Ringkasan invertebrata
 
Presentasi mamalia 6 a
Presentasi mamalia 6 aPresentasi mamalia 6 a
Presentasi mamalia 6 a
 
L'origine de quelques fêtes en France
L'origine de quelques fêtes en FranceL'origine de quelques fêtes en France
L'origine de quelques fêtes en France
 
Ovariohisterectomy
OvariohisterectomyOvariohisterectomy
Ovariohisterectomy
 
Superkelas pisces materi biologi SMA kelas X
Superkelas pisces materi biologi SMA kelas XSuperkelas pisces materi biologi SMA kelas X
Superkelas pisces materi biologi SMA kelas X
 
Mamalia Presentasi Biologi
Mamalia Presentasi BiologiMamalia Presentasi Biologi
Mamalia Presentasi Biologi
 
Amphibia, reptilia & pisces
Amphibia, reptilia & piscesAmphibia, reptilia & pisces
Amphibia, reptilia & pisces
 
Hewan mamalia
Hewan mamaliaHewan mamalia
Hewan mamalia
 
Klasifikasi mamaliaa
Klasifikasi mamaliaaKlasifikasi mamaliaa
Klasifikasi mamaliaa
 
Aves
AvesAves
Aves
 
Sistem reproduksi tumbuhan dan hewan
Sistem reproduksi tumbuhan dan hewanSistem reproduksi tumbuhan dan hewan
Sistem reproduksi tumbuhan dan hewan
 

Similaire à Reproduksi pada hewan vertebrata

Sistem reproduksi umum (materi)
Sistem reproduksi umum (materi)Sistem reproduksi umum (materi)
Sistem reproduksi umum (materi)Tined Martin
 
Sistem reproduksi hewan
Sistem reproduksi hewanSistem reproduksi hewan
Sistem reproduksi hewanEmmy Kezia
 
REPRODUKSI BERBAGAI HEWAN FIX.pptx
REPRODUKSI BERBAGAI HEWAN FIX.pptxREPRODUKSI BERBAGAI HEWAN FIX.pptx
REPRODUKSI BERBAGAI HEWAN FIX.pptxrizkayohana
 
PPT Kel 5 Perkembangan Hewan.pptx
PPT Kel 5 Perkembangan Hewan.pptxPPT Kel 5 Perkembangan Hewan.pptx
PPT Kel 5 Perkembangan Hewan.pptxDasrienyPratiwi
 
Reproduksi pada hewan
Reproduksi pada hewanReproduksi pada hewan
Reproduksi pada hewansalmafirda
 
9 2. sistem reproduksi
9 2. sistem reproduksi9 2. sistem reproduksi
9 2. sistem reproduksiAlfie Kesturi
 
Laporan praktikum
Laporan praktikumLaporan praktikum
Laporan praktikumVyta Utami
 
Pertemuan 4 Sistem reproduksi pada hewan
Pertemuan 4 Sistem reproduksi pada hewanPertemuan 4 Sistem reproduksi pada hewan
Pertemuan 4 Sistem reproduksi pada hewanAhmad Nawawi, S.Kom
 
Cara perkembangbiakan hewan " DEO"
Cara perkembangbiakan hewan " DEO"Cara perkembangbiakan hewan " DEO"
Cara perkembangbiakan hewan " DEO"Rachmah Safitri
 
Sherlyindahpuspitasari3425122223uasstrukturhewan 160413215726
Sherlyindahpuspitasari3425122223uasstrukturhewan 160413215726Sherlyindahpuspitasari3425122223uasstrukturhewan 160413215726
Sherlyindahpuspitasari3425122223uasstrukturhewan 160413215726Gren Dark
 
Sherly indah puspitasari 3425122223 uas struktur hewan
Sherly indah puspitasari 3425122223 uas struktur hewanSherly indah puspitasari 3425122223 uas struktur hewan
Sherly indah puspitasari 3425122223 uas struktur hewanSherly Indah Puspitasari
 

Similaire à Reproduksi pada hewan vertebrata (20)

Andre
AndreAndre
Andre
 
Sistem reproduksi umum (materi)
Sistem reproduksi umum (materi)Sistem reproduksi umum (materi)
Sistem reproduksi umum (materi)
 
Sistem reproduksi hewan
Sistem reproduksi hewanSistem reproduksi hewan
Sistem reproduksi hewan
 
viruss.pptx
viruss.pptxviruss.pptx
viruss.pptx
 
REPRODUKSI BERBAGAI HEWAN FIX.pptx
REPRODUKSI BERBAGAI HEWAN FIX.pptxREPRODUKSI BERBAGAI HEWAN FIX.pptx
REPRODUKSI BERBAGAI HEWAN FIX.pptx
 
PPT Kel 5 Perkembangan Hewan.pptx
PPT Kel 5 Perkembangan Hewan.pptxPPT Kel 5 Perkembangan Hewan.pptx
PPT Kel 5 Perkembangan Hewan.pptx
 
Reproduksi pada hewan
Reproduksi pada hewanReproduksi pada hewan
Reproduksi pada hewan
 
9 2. sistem reproduksi
9 2. sistem reproduksi9 2. sistem reproduksi
9 2. sistem reproduksi
 
Reproduksi Hewan
Reproduksi HewanReproduksi Hewan
Reproduksi Hewan
 
Sistem reproduksi - SMA
Sistem reproduksi - SMASistem reproduksi - SMA
Sistem reproduksi - SMA
 
Laporan praktikum
Laporan praktikumLaporan praktikum
Laporan praktikum
 
Sistem Reproduksi Hewan.pptx
Sistem Reproduksi Hewan.pptxSistem Reproduksi Hewan.pptx
Sistem Reproduksi Hewan.pptx
 
Mammae (Mammalia)
Mammae (Mammalia)Mammae (Mammalia)
Mammae (Mammalia)
 
Pertemuan 4 Sistem reproduksi pada hewan
Pertemuan 4 Sistem reproduksi pada hewanPertemuan 4 Sistem reproduksi pada hewan
Pertemuan 4 Sistem reproduksi pada hewan
 
Siklus hidup obelia
Siklus hidup obeliaSiklus hidup obelia
Siklus hidup obelia
 
Sistem reproduksi
Sistem reproduksiSistem reproduksi
Sistem reproduksi
 
Bab Iv Reproduksi (C)
Bab Iv Reproduksi (C)Bab Iv Reproduksi (C)
Bab Iv Reproduksi (C)
 
Cara perkembangbiakan hewan " DEO"
Cara perkembangbiakan hewan " DEO"Cara perkembangbiakan hewan " DEO"
Cara perkembangbiakan hewan " DEO"
 
Sherlyindahpuspitasari3425122223uasstrukturhewan 160413215726
Sherlyindahpuspitasari3425122223uasstrukturhewan 160413215726Sherlyindahpuspitasari3425122223uasstrukturhewan 160413215726
Sherlyindahpuspitasari3425122223uasstrukturhewan 160413215726
 
Sherly indah puspitasari 3425122223 uas struktur hewan
Sherly indah puspitasari 3425122223 uas struktur hewanSherly indah puspitasari 3425122223 uas struktur hewan
Sherly indah puspitasari 3425122223 uas struktur hewan
 

Plus de f' yagami

Peranan Biologi di bidang pertanian
Peranan Biologi di bidang pertanianPeranan Biologi di bidang pertanian
Peranan Biologi di bidang pertanianf' yagami
 
Pengertian Tanaman Transgenik Lengkap
Pengertian Tanaman Transgenik LengkapPengertian Tanaman Transgenik Lengkap
Pengertian Tanaman Transgenik Lengkapf' yagami
 
Tanaman Transgenik
Tanaman TransgenikTanaman Transgenik
Tanaman Transgenikf' yagami
 
Nutrient of corn (nutrisi dari JAGUNG)
Nutrient of corn (nutrisi dari JAGUNG)Nutrient of corn (nutrisi dari JAGUNG)
Nutrient of corn (nutrisi dari JAGUNG)f' yagami
 
Jamur bersifat saprofit, parasit, simbions
Jamur bersifat saprofit, parasit, simbionsJamur bersifat saprofit, parasit, simbions
Jamur bersifat saprofit, parasit, simbionsf' yagami
 
Reproduksi Fungi
Reproduksi FungiReproduksi Fungi
Reproduksi Fungif' yagami
 
Materi kuliah microteaching
Materi kuliah microteachingMateri kuliah microteaching
Materi kuliah microteachingf' yagami
 
Askep hernia inguinalis
Askep hernia inguinalisAskep hernia inguinalis
Askep hernia inguinalisf' yagami
 
Askep diare anak
Askep diare anakAskep diare anak
Askep diare anakf' yagami
 
Askep trauma thorax
Askep trauma thoraxAskep trauma thorax
Askep trauma thoraxf' yagami
 
Askep gastritis
Askep gastritisAskep gastritis
Askep gastritisf' yagami
 
Askep hemorhoid
Askep hemorhoidAskep hemorhoid
Askep hemorhoidf' yagami
 
sistem alat gerak
sistem alat geraksistem alat gerak
sistem alat gerakf' yagami
 
Contoh Kurikulum Sma kelas X, XI, XII dan Perbedaan kbk dengan ktsp
Contoh Kurikulum Sma kelas X, XI, XII dan Perbedaan kbk dengan ktspContoh Kurikulum Sma kelas X, XI, XII dan Perbedaan kbk dengan ktsp
Contoh Kurikulum Sma kelas X, XI, XII dan Perbedaan kbk dengan ktspf' yagami
 
Larutan elektrolit dan larutan non elektrolit
Larutan elektrolit dan larutan non elektrolitLarutan elektrolit dan larutan non elektrolit
Larutan elektrolit dan larutan non elektrolitf' yagami
 
Tutorial pembuatan media pembelajaran dengan menggunakan autoplay
Tutorial pembuatan media pembelajaran dengan menggunakan autoplayTutorial pembuatan media pembelajaran dengan menggunakan autoplay
Tutorial pembuatan media pembelajaran dengan menggunakan autoplayf' yagami
 
Rencana pelaksanaan pembelajaran
Rencana pelaksanaan pembelajaranRencana pelaksanaan pembelajaran
Rencana pelaksanaan pembelajaranf' yagami
 
Pindah silang
Pindah silangPindah silang
Pindah silangf' yagami
 

Plus de f' yagami (20)

Jamur
JamurJamur
Jamur
 
Peranan Biologi di bidang pertanian
Peranan Biologi di bidang pertanianPeranan Biologi di bidang pertanian
Peranan Biologi di bidang pertanian
 
Pengertian Tanaman Transgenik Lengkap
Pengertian Tanaman Transgenik LengkapPengertian Tanaman Transgenik Lengkap
Pengertian Tanaman Transgenik Lengkap
 
Tanaman Transgenik
Tanaman TransgenikTanaman Transgenik
Tanaman Transgenik
 
Nutrient of corn (nutrisi dari JAGUNG)
Nutrient of corn (nutrisi dari JAGUNG)Nutrient of corn (nutrisi dari JAGUNG)
Nutrient of corn (nutrisi dari JAGUNG)
 
Jamur bersifat saprofit, parasit, simbions
Jamur bersifat saprofit, parasit, simbionsJamur bersifat saprofit, parasit, simbions
Jamur bersifat saprofit, parasit, simbions
 
Reproduksi Fungi
Reproduksi FungiReproduksi Fungi
Reproduksi Fungi
 
Materi kuliah microteaching
Materi kuliah microteachingMateri kuliah microteaching
Materi kuliah microteaching
 
Askep hernia inguinalis
Askep hernia inguinalisAskep hernia inguinalis
Askep hernia inguinalis
 
Askep tbc
Askep tbcAskep tbc
Askep tbc
 
Askep diare anak
Askep diare anakAskep diare anak
Askep diare anak
 
Askep trauma thorax
Askep trauma thoraxAskep trauma thorax
Askep trauma thorax
 
Askep gastritis
Askep gastritisAskep gastritis
Askep gastritis
 
Askep hemorhoid
Askep hemorhoidAskep hemorhoid
Askep hemorhoid
 
sistem alat gerak
sistem alat geraksistem alat gerak
sistem alat gerak
 
Contoh Kurikulum Sma kelas X, XI, XII dan Perbedaan kbk dengan ktsp
Contoh Kurikulum Sma kelas X, XI, XII dan Perbedaan kbk dengan ktspContoh Kurikulum Sma kelas X, XI, XII dan Perbedaan kbk dengan ktsp
Contoh Kurikulum Sma kelas X, XI, XII dan Perbedaan kbk dengan ktsp
 
Larutan elektrolit dan larutan non elektrolit
Larutan elektrolit dan larutan non elektrolitLarutan elektrolit dan larutan non elektrolit
Larutan elektrolit dan larutan non elektrolit
 
Tutorial pembuatan media pembelajaran dengan menggunakan autoplay
Tutorial pembuatan media pembelajaran dengan menggunakan autoplayTutorial pembuatan media pembelajaran dengan menggunakan autoplay
Tutorial pembuatan media pembelajaran dengan menggunakan autoplay
 
Rencana pelaksanaan pembelajaran
Rencana pelaksanaan pembelajaranRencana pelaksanaan pembelajaran
Rencana pelaksanaan pembelajaran
 
Pindah silang
Pindah silangPindah silang
Pindah silang
 

Dernier

MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxOPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxDedeRosza
 
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...nuraji51
 
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXAKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXIksanSaputra6
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHANTUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHANwawan479953
 
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptxPPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptxJawahirIhsan
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAppgauliananda03
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"baimmuhammad71
 
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...Kanaidi ken
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptnovibernadina
 
.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptx.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptxfurqanridha
 
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxKisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxFitriaSarmida1
 
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusiaKonseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusiaharnosuharno5
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxsyahrulutama16
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...Kanaidi ken
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptxPPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptxMaskuratulMunawaroh
 
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024ssuser0bf64e
 

Dernier (20)

MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
 
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxOPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
 
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
 
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXAKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHANTUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
 
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptxPPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
 
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
 
.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptx.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptx
 
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxKisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
 
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusiaKonseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptxPPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
 
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
 

Reproduksi pada hewan vertebrata

  • 1. Reproduksi adalah kemampuan makhluk hidup untuk menghasilkan keturunan yang baru. Tujuannya adalah untuk mempertahankan jenisnya dan melestarikan jenis agar tidak punah. Pada manusia untuk menghasilkan keturunan yang baru diawali dengan peristiwa fertilisasi. Sehingga dengan demikian reproduksi pada manusia dilakukan dengan cara generatif atau seksual. Reproduksi pada Hewan Vertebrata – Reproduksi pada hewan vertebrata hanya terjadi secara generatif. Terjadinya individu baru didahului dengan adanya peleburan sel kelamin jantan dan betina (pembuahan/ fertilisasi). Reproduksi pada vertebrata dibedakan menjadi ovipar, vivipar, dan ovovivipar. a) Ovipar (bertelur) Ovivar terjadi pada hewan yang meletakkan telurnya di luar tubuh induk betina. Contoh: unggas, ikan, dan katak. b) Ovovivipar (bertelur beranak) Sebenarnya hewan ini bertelur, tetapi embrio berkembang pada saat telur masih berada di dalam tubuh induk betina. Contoh: pada sebagian reptil (kadal dan ular). c) Vivipar (beranak) Embrio berkembang dalam rahim induk betina. Embrio mendapatkan makanan dari tubuh induk betina melalui plasenta. Contoh: mamalia dan manusia. A. PROSES PEMBUAHAN PADA HEWAN Pada hewan tingkat tinggi, jenis kelamin antara hewan jantan dan betina dapat dibedakan. Proses pembuahan berdasarkan tempatnya,
  • 2. dibedakan menjadi pembuahan di luar tubuh dan pembuahan di dalam tubuh. 1) Pembuahan di luar tubuh Pembuahan di luar tubuh dapat dibagi menjadi dua macam, yaitu: a) Pembuahan luar secara acak, yaitu peristiwa pengeluaran sperma dan sel telur oleh hewan jantan dan betina secara bersamaan di sembarang tempat dalam air. Contoh: katak dan ikan. b) Pembuahan luar dalam sarang, sperma dan sel telur disimpan di dalam sarang atau cekungan. 2) Pembuahan di dalam tubuh Pembuahan di dalam tubuh disebut juga fertilisasi internal, terjadi dalam tubuh induk betina. Sel telur dari ovarium yang dihasilkan hewan betina dewasa disalurkan ke saluran telur. Sedangkan, hewan jantan memasukkan sperma ke dalam organ reproduksi betina. Dalam saluran telur terjadi pembuahan atau pertemuan antara sel telur dan sperma. Pembuahan ini dilakukan umumnya pada hewan-hewan reptil, burung, mamalia, serta beberapa jenis ikan dan amfibi. B. REPRODUKSI PADA HEWAN VERTEBRATA 1) Reproduksi Ikan Ikan merupakan kelompok hewan ovipar, ikan betina dan ikan jantan tidak memiliki alat kelamin luar. Ikan betina tidak mengeluarkan telur yang bercangkang, namun mengeluarkan ovum yang tidak akan berkembang lebih lanjut apabila tidak dibuahi oleh sperma. Ovum tersebut dikeluarkan dari ovarium melalui oviduk dan dikeluarkan melalui kloaka.
  • 3. Saat akan bertelur, ikan betina mencari tempat yang rimbun olehtumbuhan air atau diantara bebatuan di dalam air. Bersamaan dengan itu, ikan jantan juga mengeluarkan sperma dar testis yang disalurkan melalui saluran urogenital (saluran kemih sekaligus saluran sperma) dan keluar melalui kloaka, sehingga terjadifertilisasi di dalam air (fertilisasi eksternal). Peristiwa ini terus berlangsung sampai ratusan ovum yang dibuahi melekat pada tumbuhan air atau pada celah- celah batu. Telur-telur yang telah dibuahi tampak seperti bulatan-bulatan kecil berwarna putih. Telur-telur ini akan menetas dalam waktu 24 – 40 jam. Anak ikan yang baru menetas akan mendapat makanan pertamanya dari sisa kuning telurnya, yang tampak seperti gumpalan di dalam perutnya yang masih jernih. Dari sedemikian banyaknya anak ikan, hanya beberapa saja yang dapat bertahan hidup. Sitem Genitalia jantan dan betina I. Sistem Genitalia Jantan Testis berjumlah sepasang, digantungkan pada dinding tengah rongga abdomen oleh mesorsium. Bentuknya oval dengan permukaan yang kasar. Kebanyakan testisnya panjang dan seringkali berlobus. Saluran reproduksi, pada Elasmoranchi beberapa tubulus mesonefrus bagian anterior akan menjadi duktus aferen dan menghubungkan testis dengan mesonefrus, yang disebut dutus deferen. Baian posterior duktus aferen berdilatasi membentuk vesikula seminalis, lalu dari sini akan terbentuk kantung sperma. Dutus deferen akan bermuara di kloaka. Pada Teleostei saluran dari sistem ekskresi dan sistem reproduksi menuju kloaka secara terpisah.
  • 4. II. Sistem Genitalia Betina Ovarium pada Elasmoranchi padat, tapi kurang kompak, terletak pada anterior rongga abdomen. Pada saat dewasa yang berkembang hanya ovarium kanan. Pada Teleostei tipe ovariumnya sirkular dan berjumlah sepasang. Saluran reproduksi Elasmoranchi berjumlah sepasang, bagian anteriornya berfusi yang memiliki satu ostium yang dikelilingi oleh fimbre-fimbre. Oviduk sempit pada bagian anterior dan posteriornya. Pelebaran selanjutnya pada uterus yang bermuara di kloaka. Pada Teleostei punya oviduk pendek dan berhubungan langsung dengan ovarium. Pada bagian posterior bersatu dan bermuara pada satu lubang. Teleostei tidak memiliki kloaka. 2) Reproduksi Amfibi (Amphibia) Kelompok amfibi, misalnya katak, merupakan jenis hewan ovipar. Katak jantan dan katak betina tidak memiliki alat kelamin luar. Pembuahan katak terjadi di luar tubuh. Pada saat kawin, katak jantan dan katak betina akan melakukan ampleksus, yaitu katak jantan akan menempel pada punggung katak betina dan menekan perut katak betina. Kemudian katak betina akan mengeluarkan ovum ke dalam air. Setiap ovum yang dikeluarkan diselaputi oleh selaput telur (membran vitelin). Sebelumnya, ovum katak yang telah matang dan berjumlah sepasang ditampung oleh suatu corong. Perjalanan ovum dilanjutkan melalui oviduk. Dekat pangkal oviduk pada katak betina dewasa, terdapat saluran yang menggembung yang disebut kantung telur (uterus). Oviduk katak betina terpisah dengan ureter. Oviduk nya berkelok-kelok dan bermuara di kloaka.
  • 5. Segera setelah katak betina mengeluarkan ovum, katak jantan juga akan menyusul mengeluarkan sperma. Sperma dihasilkan oleh testis yang berjumlah sepasang dan disalurkan ke dalam vas deferens. Vas deferens katak jantan bersatu dengan ureter. Dari vas deferens sperma lalu bermura di kloaka. Setelah terjadi fertilisasi eksternal, ovum akan diselimuti cairan kental sehingga kelompok telur tersebut berbentuk gumpalan telur. Gumpalan telur yang telah dibuahi kemudian berkembang menjadi berudu. Berudu awal yang keluar dari gumpalan telur bernapas dengan insang dan melekat pada tumbuhan air dengan alat hisap. Makanannya berupa fitoplankton sehingga berudu tahap awal merupakan herbivora. Berudu awal kemudian berkembang dari herbivora menjadi karnivora atau insektivora (pemakan serangga). Bersamaan dengan itu mulai terbentuk lubang hidung dan paru-paru, serta celah-celah insang mulai tertutup. Selanjutnya celah insang digantikan dengan anggota gerak depan. Setelah 3 bulan sejak terjadi fertilisasi, mulailah terjadi metamorfosis. Anggota gerak depan menjadi sempurna. Anak katak mulai berani mucul ke permukaan air, sehingga paru-parunya mulai berfungsi. Pada saat itu, anak katak bernapas dengan dua organ, yaitu insang dan paru-paru. Kelak fungsi insang berkurang dan menghilang, sedangkan ekor makin memendek hingga akhirnya lenyap. Pada saat itulah metamorfosis katak selesai. Sistem Genitalia pada jantan dan betina I. Sistem Genitalia Jantan Testis berjumlah sepasang, berwarna putih kekuningan yang digantungkan oleh mesorsium. Sebelah kaudal dijumpai korpus adiposum, terletak di bagian posterior rongga abdomen.
  • 6. Saluran reproduksi. Tubulus ginjal akan menjadi duktus aferen dan membawa spermatozoa dari testis menuju duktus mesonefrus. Di dekat kloaka, duktus mesonefrus pada beberapa spesies akan membesar membentuk vasikula seminalis (penyimpan sperma sementara). Vesikula seminalis akan membesar hanya saat musim kawin saja. Vasa aferen merupakan saluran- saluran halus yang meninggalkan testis, berjalan ke medial menuju ke bagian kranial ginjal. Duktus wolf keluar dari dorsolateral ginjal, ia berjalan di sebelah lateral ginjal. Kloaka kadang-kadang masih jelas dijumpai. II. Sistem Genitalia Betina Ovarium berjumlah sepasang, pada sebelah kranialnya dijumpai jaringan lemak bermwarna kuning (korpus adiposum). Baik ovarium maupum korpus adiposum berasal dari plica gametalis, masing-masing gonalis, dan pars progonalis. Ovarium digantungkan oleh mesovarium. Saluran reproduksi, oviduk merupakan saluran yang berkelok- kelok. Oviduk dimulai dengan bangunan yang mirip corong (infundibulum) dengan lubangnya yang disebut oskum abdominal.oviduk di sebelah kaudal mengadakan pelebaran yang disebut dutus mesonefrus. Dan akhirnya bermuara di kloaka. 3) Reproduksi Reptil (Reptilia) Kelompok reptil seperti kadal, ular dan kura-kura merupakan hewan-hewan yang fertilisasinya terjadi di dalam tubuh (fertilisasi internal). Umumnya reptil bersifat ovipar, namun ada juga reptil yang bersifat ovovivipar, seperti ular garter dan kadal. Telur ular garter atau
  • 7. kadal akan menetas di dalam tubuh induk betinanya. Namun makanannya diperoleh dari cadangan makanan yang ada dalam telur. Reptil betina menghasilkan ovum di dalam ovarium. Ovum kemudian bergerak di sepanjang oviduk menuju kloaka. Reptil jantan menghasilkan sperma di dalam testis. Sperma bergerak di sepanjang saluran yang langsung berhubungan dengan testis, yaitu epididimis. Dari epididimis sperma bergerak menuju vas deferens dan berakhir di hemipenis. Hemipenis merupakan dua penis yang dihubungkan oleh satu testis yang dapat dibolak-balik seperti jari-jari pada sarung tangan karet. Pada saat kelompok hewan reptil mengadakan kopulasi, hanya satu hemipenis saja yang dimasukkan ke dalam saluran kelamin betina. Ovum reptil betina yang telah dibuahi sperma akan melalui oviduk dan pada saat melalui oviduk, ovum yang telah dibuahi akan dikelilingi oleh cangkang yang tahan air. Hal ini akan mengatasi persoalan setelah telur diletakkan dalam lingkungan basah. Pada kebanyakan jenis reptil, telur ditanam dalam tempat yang hangat dan ditinggalkan oleh induknya. Dalam telur terdapat persediaan kuning telur yang berlimpah. Hewan reptil seperti kadal, iguana laut, beberapa ular dan kura- kura serta berbagai jenis buaya melewatkan sebagian besar hidupnya di dalam air. Namun mereka akan kembali ke daratan ketika meletakkan telurnya. Sistem Genitalia pada jantan dan betina I. Sistem Genitalia Jantan Testis berbentuk oval, relatif kecil, berwarna keputih-putihan, berjumlah sepasang, dan terletak di dorsal rongga abdomen. Pada kadal dan ular, salah satu testis terletak lebih ke depan dari pada yang lain. Testis akan membesar saat musim kawin.
  • 8. Saluran reproduksi, duktus mesonefrus berfungsi sebagai saluran reproduksi, dan saluran ini akan menuju kloaka. Sebagian duktus wolf dekat testis bergelung membentuk epididimis. Tubulus mesonefrus membentuk duktus aferen yang menghubungkan tubulus seminiferus testis dengan epididimis. Duktus wolf bagian posterior menjadi duktus deferen. Pada kebanyakan reptil, duktus deferen bersatu dengan ureter dan memasuki kloaka melalui satu lubang, yaitu sinus urogenital yang pendek. II. Sistem Genitalia Betina Ovarium berjumlah sepasang, berbentuk oval dengan bagian permukaannya benjol-benjol. Letaknya tepat di bagian ventral kolumna vertebralis. Saluran reproduksi, oviduk panjang dan bergelung. Bagian anterior terbuka kerongga selom sebagai ostium, sedang bagian posterior bermuara di kloaka. Dinding bersifat glanduler, bagian anterior menghasilkan albumin yang berfungsi untuk membungkus sel telur, kecuali pada ular dan kadal. Bagian posterior sebagai shell gland akan menghasilkan cangkang kapur. 4) Reproduksi Burung (Aves) Kelompok burung merupakan hewan ovipar. Walaupun kelompok buruk tidak memiliki alat kelamin luar, fertilisasi tetap terjadi di dalam tubuh. Hal ini dilakukan dengan cara saling menempelkan kloaka. Pada burung betina hanya ada satu ovarium, yaitu ovarium kiri. Ovarium kanan tidak tumbuh sempurna dan tetap kecil yang disebut rudimenter. Ovarium dilekati oleh suatu corong penerima ovum yang dilanjutkan oleh oviduk. Ujung oviduk membesar menjadi uterus yang bermuara pada kloaka. Pada burung jantan terdapat sepasang testis yang berhimpit dengan ureter dan bermuara di kloaka.
  • 9. Fertilisasi akan berlangsung di daerah ujung oviduk pada saat sperma masuk ke dalam oviduk. Ovum yang telah dibuahi akan bergerak mendekati kloaka. Saat perjalanan menuju kloaka di daerah oviduk, ovum yang telah dibuahi sperma akan dikelilingi oleh materi cangkang berupa zat kapur. Telur dapat menetas apabila dierami oleh induknya. Suhu tubuh induk akan membantu pertumbuhan embrio menjadi anak burung. Anak burung menetas dengan memecah kulit telur dengan menggunakan paruhnya. Anak burung yang baru menetas masih tertutup matanya dan belum dapat mencari makan sendiri, serta perlu dibesarkan dalam sarang. Sistem Genitalia pada jantan dan betina I. Sistem Genitalia Jantan Testis berjumlah sepasang, berbentuk oval atau bulat, bagian permukannya licin, terletak di sebelah ventral lobus penis bagian paling kranial. Pada musim kawin ukurannya membesar. Di sinilah dibuat dan disimpan spermatozoa. Saluran reproduksi. Tubulus mesonefrus membentuk duktus aferen dan epididimis. Duktus wolf bergelung dan membentuk duktus deferen. Pada burung-burung kecil, duktus deferen bagian distal yang sangat panjang membentuk sebuah gelendong yang disebut glomere. Dekat glomere bagian posterior dari duktus aferen berdilatasi membentuk duktus ampula yang bermuara di kloaka sebagai duktus ejakulatori.duktus eferen berhubungan dengan epididymis yang kecil kemudian menuju duktud deferen. Duktus deferen tidak ada hubungannya dengan ureter ketika masuk kloaka. II. Sistem Genitalia Betina Ovarium. Selain pada burung elang, ovarium aves yang berkembang hanya yang kiri, dan terletak di bagian dorsal rongga abdomen.
  • 10. Saluran reproduksi, oviduk yang berkembang hanya yang sebelah kiri, bentuknya panjang, bergulung, dilekatkan pada dinding tubuh oleh mesosilfing dan dibagi menjadi beberapa bagian; bagian anterior adalah infundibulumyang punya bagian terbuka yang mengarah ke rongga selom sebagai ostium yang dikelilingi oleh fimbre-fimbre. Di posteriornya adalah magnum yang akan mensekresikan albumin, selanjutnya istmus yang mensekresikan membrane sel telur dalam dan luar. Uterus atau shell gland untuk menghasilkan cangkang kapur. 5) Reproduksi Mamalia (Mammalia) Semua jenis mamalia, misalnya sapi, kambing dan marmut merupakan hewan vivipar (kecuali Platypus). Mamalia jantan dan betina memiliki alat kelamin luar, sehingga pembuahannya bersifat internal. Sebelum terjadi pembuahan internal, mamalia jantan mengawini mamalia betina dengan cara memasukkan alat kelamin jantan (penis) ke dalam liang alat kelamin betina (vagina). Ovarium menghasilkan ovum yang kemudian bergerak di sepanjang oviduk menuju uterus. Setelah uterus, terdapat serviks (liang rahim) yang berakhir pada vagina. Testis berisi sperma, berjumlah sepasang dan terletak dalam skrotum. Sperma yang dihasilkan testis disalurkan melalui vas deferens yang bersatu dengan ureter. Pada pangkal ureter juga bermuara saluran prostat dari kelenjar prostat. Kelenjar prostat menghasilkan cairan yang merupakan media tempat hidup sperma. Sperma yang telah masuk ke dalam serviks akan bergerak menuju uterus dan oviduk untuk mencari ovum. Ovum yang telah dibuahi sperma akan membentuk zigot yang selanjutnya akan menempel pada dinding uterus. Zigot akan berkembang menjadi embrio dan fetus. Selama proses pertumbuhan dan perkembangan zigot menjadi fetus, zigot membutuhkan
  • 11. banyak zat makanan dan oksigen yang diperoleh dari uterus induk dengan perantara plasenta (ari-ari) dan tali pusar. Sistem Genitalia pada jantan dan betina I. Sistem Genitalia Jantan Testis berjumlah sepasang, bentuknya bulat telur dan terletak di dalam skrotum, dibungkus dengan jaringan ikat fibrosa, tunika albugenia. Ukuran testis tergantung pada hewannya. Jika testis tidak turun ke skrotum disebut Cryptorchydism yang menyebabkan sterilitas. Lintasan antara rongga abdomen dan rongga skrotum disebut saluran inguinal. Saluran reproduksi. Tubulus mesonefrus berkembang menjadi duktus deferen kemudian akan menuju epididimis. Epididimis terletak di sekeliling testis. Epididimis anterior (kaput epididimis) lalu kea rah posteriorkorpuus dan kauds yang berbatasan dengan duktus deferen. Duktus wolf menjadi epididimis, duktud deferen, dan vesikula seminalis. II. Sistem Genitalia Betina Ovarium berjumlah sepasang, merupakan organ yang kompak, dan terletak di dalam rongga pelvis. Saluran reproduksi Pada monotremata oviduk, oviduk hanya sebelah kiri yang berasal dari duktus Muller. Oviduk bagian posteriornya berdilatasi membentuk uterus yang mensekresikan bungkus telur. Oviduk menuju ke sinis urogenital dan bermuara di kloaka. Pada mamalia yang lain duktus Muller membentuk oviduk, uterus, dan vagina. Bagian anterior oviduk (tuba falopi) membentuk infundibulum yang terbuka kearah rongga selom.
  • 12. C. SISTEM REPRODUKSI PADA MANUSIA Untuk dapat mengetahui reproduksi pada manusia, kita harus mengetahui terlebih dahulu organ-organ kelamin yang terlibat serta proses yang berlangsung di dalamnya. ORGAN REPRODUKSI MANUSIA 1) PRIA Dibedakan menjadi organ kelamin luar dan organ kelamin dalam. Organ reproduksi luar terdiri dari : a. Penis merupakan organ kopulasi yaitu hubungan antara alat kelamin jantan dan betina untuk memindahkan semen ke dalam organ reproduksi betina. Penis diselimuti oleh selaput tipis yang nantinya akan dioperasi pada saat dikhitan/sunat. b. Scrotum merupakan selaput pembungkus testis yang merupakan pelindung testis serta mengatur suhu yang sesuai bagi spermatozoa. Organ reproduksi dalam terdiri dari : a. Testis merupakan kelenjar kelamin yang berjumlah sepasang dan akan menghasilkan sel-sel sperma serta hormone testosterone. Dalam testis banyak terdapat saluran halus yang disebut tubulus seminiferus. b. Epididimis merupakan saluran panjang yang berkelok yang keluar dari testis. Berfungsi untuk menyimpan sperma sementara dan mematangkan sperma. c. Vas deferens merupakan saluran panjang dan lurus yang mengarah ke atas dan berujung di kelenjar prostat. Berfungsi untuk mengangkut sperma menuju vesikula seminalis. d. Saluran ejakulasi merupakan saluran yang pendek dana menghubungkan vesikula seminalis dengan urethra.
  • 13. e. Urethra merupakan saluran panjang terusan dari saluran ejakulasi dan terdapat di penis. Kelenjar pada organ reproduksi pria a. Vesikula seminalis merupakan tempat untuk menampung sperma sehingga disebut dengan kantung semen, berjumlah sepasang. Menghasilkan getah berwarna kekuningan yang kaya akan nutrisi bagi sperma dan bersifat alkali. Berfungsi untuk menetralkan suasana asam dalam saluran reproduksi wanita. b. Kelenjar Prostat merupakan kelenjar yang terbesar dan menghasilkan getah putih yang bersifat asam. c. Kelenjar Cowper’s/Cowpery/Bulbourethra merupakan kelenjar yang menghasilkan getah berupa lender yang bersifat alkali. Berfungsi untuk menetralkan suasana asam dalam saluran urethra. Gambar Organ Reproduksi padaPria
  • 14. 2) WANITA Dibedakan menjadi organ kelamin luar dan organ kelamin dalam. Organ reproduksi luar terdiri dari : a. Vagina merupakan saluran yang menghubungkan organ uterus dengan tubuh bagian luar. Berfungsi sebagai organ kopulasi dan saluran persalinan keluarnya bayi sehingga sering disebut dengan liang peranakan. Di dalam vagina ditemukan selaput dara. b. Vulva merupakan suatu celah yang terdapat di bagian luar dan terbagi menjadi 2 bagian yaitu : * Labium mayor merupakan sepasang bibir besar yang terletak di bagian luas dan membatasi vulva. * Labium minor merupakan sepasang bibir kecil yang terletak di bagian dalam dan membatasi vulva. Organ reproduksi dalam terdiri dari : a. Ovarium merupakan organ utama pada wanita. Berjumlah sepasang dan terletak di dalam rongga perut pada daerah pinggang sebelah kiri dan kanan. Berfungsi untuk menghasilkan sel ovum dan hormon wanita seperti : * Estrogen yang berfungsi untuk mempertahankan sifat sekunder pada wanita, serta juga membantu dalam prosers pematangan sel ovum. *Progesterone yang berfungsi dalam memelihara masa kehamilan. b. Fimbriae merupakan serabut/silia lembut yang terdapat di bagian pangkal ovarium berdekatan dengan ujung saluran oviduct. Berfungsi untuk menangkap sel ovum yang telah matang yang dikeluarkan oleh ovarium.
  • 15. c. Infundibulum merupakan bagian ujung oviduct yang berbentuk corong/membesar dan berdekatan dengan fimbriae. Berfungsi menampung sel ovum yang telah ditangkap oleh fimbriae. d. Tuba fallopi merupakan saluran memanjang setelah infundibulum yang bertugas sebagai tempat fertilisasi dan jalan bagi sel ovum menuju uterus dengan bantuan silia pada dindingnya. e. Oviduct merupakan saluran panjang kelanjutan dari tuba fallopi. Berfungsi sebagai tempat fertilisasi dan jalan bagi sel ovum menuju uterus dengan bantuan silia pada dindingnya. f. Uterus merupakan organ yang berongga dan berotot. Berbentuk seperti buah pir dengan bagian bawah yang mengecil. Berfungsi sebagai tempat pertumbuhan embrio. Tipe uterus pada manusia adalah simpleks yaitu dengan satu ruangan yang hanya untuk satu janin. Uterus mempunyai 3 macam lapisan dinding yaitu : *Perimetrium yaitu lapisanyang terluar yang berfungsi sebagai pelindung uterus. * Miometrium yaitu lapisan yang kaya akan sel otot dan berfungsi untuk kontraksi dan relaksasi uterus dengan melebar dan kembali ke bentuk semula setiap bulannya. * Endometrium merupakan lapisan terdalam yang kaya akan sel darah merah. Bila tidak terjadi pembuahanmaka dinding endometrium inilah yang akan meluruh bersamaan dengan sel ovum matang. g. Cervix merupakan bagian dasar dari uterus yang bentuknya menyempit sehingga disebut juga sebagai leher rahim. Menghubungkan uterus dengan saluran vagina dan sebagai jalan keluarnya janin dari uterus menuju saluran vagina.
  • 16. h. Saluran vagina merupakan saluran lanjutan dari cervic dan sampai pada vagina. i. Klitoris merupakan tonjolan kecil yang terletak di depan vulva. Sering disebut dengan klentit. Gambar Organ Reproduksi pada Wanita
  • 17. MAKALAH FISIOLOGI HEWAN 2 TENTANG SISTEM REPRODUKSI OLEH : KELOMPOK 7 FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM IKIP MATARAM 2013
  • 18. Anggota kelompok Syafitra (10.211.318) Sri dewi pujiastuti (10.211.313) Hatiah (10.211.316) Azan pariji (10.211.320) Saheburrahman (10.211.324) Maya irmayanti (10.211.361)