SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  34
Télécharger pour lire hors ligne
PENYUSUNAN
ZONING REGULATION
KAWASAN EKONOMI KHUSUS
BINTAN
ENYUSUNAN
ZONING REGULATION
KAWASAN EKONOMI KHUSUS
BINTAN
BINTAN UTARA
TANJUNG SEBONG
TELUK BINTAN
GUNUNG KIJANG
BINTAN TIMUR
JAKAN RTRW
KESESUAIAN
KEGIATAN (TimNas)
an Tata Guna
Lahan
Perhubungan
Permukiman Maritim
an Kawasan
Lindung
Perdagangan
CBD/Ibu Kota Industri
Pariwisata
Perbankan
i Awal Kesesuaian
una Lahan
• Indikasi Kesesuaian peruntukan
• Indikasi Peluang Investasi
KONDISI EKSISTING KAJIAN FIS
Kegiatan Eksisting Kemiringan le
Peluang kegiatan
penunjang
Potensi Air T
Lokasi Eksisting Penggunaan T
Luas Peruntukan Geologi
Jenis Tan
• Karakter Fisik Lokasi UsIndikasi Kesesuaian peruntukan
Indikasi Peluang Investasi
BINTAN UTARA
ANJUNG SEBONG
Kawasan CBD : Kawasan Industri dan Ja
TELUK BINTAN
Kawasan CBD : Kawasan Industri dan Ja
x
an Eksisting Lokasi Luas
ti karet Toapaya, Bintan 23.983,00
KBLI Kegiatan Eksisting
01122
Pertanian 2
Peluang Investasi Kegiatan penunjang
23.983,00 - Getah Lateks dan Lateks pekat
- Drumb Rubber
- Pipa Karet tidak divulkanisasi
- Benang dan tali divulkanisasi
- Plat/lembaran divulkanisasi
- Tabung,pipa, slang divulkanisasi
- Ban
- Perlengkapan kendaraan
- Karet untuk kesehatan
- Pakaian dan alas kaki
- Barang lain dari karet divulkanisasi
- Kayu
LI Kegiatan Eklsisting Luas
1 Penangkapan ikan di laut 32.623 -
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
1 Budidaya biota di laut 380.577
1 Industri pengalengan ikan dan
biota perairan lainnya
10.000
4 Industri pembekuan ikan dan
biota perairan lainnya
9 Industri pengolahan dan
pengawetan lainnya untuk ikan
dan biota perairan lainnya
Peluang Investasi Penunjang
Industri Pembuatan Alat
Pabrik Es
Industri Garam
Pelabuhan Ikan
Industri SPBU
Industri Spare part
Galangan Kapal
Cold Storage
Importir & Pedagang Spare part
Perdagangan antar Pulau
Restoran Seafood
Jasa Pendidikan dan Pelatihan
Pusat
Sub
Pengembangan
Lingkup
Pengembangan
Atraksi
Bahari
Pengembang
an
dayaan
Pengembangan
Penangkapan
Ikan
Pengembangan
Departemen kelautan dan perikanan
pembangunan kelautan dan perikanan
dalam kaitannya dengan penataan
onal dan daerah,
Pontianak, Batam, Pangkal PinangPusat Pengembangan
Pemangkat, Mempawah, Singkaw
Ketapang, Natuna, Tarempa, Tan
Pinang, Tj. Balai Karimun, Temb
Kuala Tungkal, Muara Sabak, Pale
Sungai Liat, Tj. Pandan
Kalbar, Kep. Riau, Bangka - Belitun
Sub Pusat
Pengembangan
Lingkup Wilayah
Pem
Pem
kete
anta
wisa
Pem
kete
hilir
peri
POLA
1. Internasional
1.Budidaya Ikan,
2.Budidaya
Kerang,
3.Budidaya
Rumput Laut
1. Ikan Pelagis
Besar,
2. Ikan Pelagis
Kecil
3. Ikan Demersal
KOMODITI/PRODUK
Pengembangan
Atraksi Wisata
Bahari
1.Pangkal Pinang
2.Tj. Pandan
3.Sungai Liat
4.Tj. Pinang
5.Muara Sabak
6.Kuala Tungkal
7.Tembilahan
Pengembang-
an Pembudi-
dayaan Ikan
1.Pemangkat
2.Tj. Pandan
3.Ketapang
4.Tarempa
5.Teluk Batang
6.Sungai Liat
PUSAT KEGIATAN
INDIKASI KEGIATAN PENGEMBANGAN KERJASAMA ANTAR
KEGIATAN
Pengembangan
Penangkapan
Ikan
1.Wisata Laut (Di-
ving,Snorkling)
2.Wisata Suaka
Alam Laut
3.Wisata Pantai
Pengembangan
Pem
Bada
Bers
1.Pontianak
2.Batam
3.Pangkal Pinang
4.Tj. Pandan
5.Natuna
USULAN UNTUK KEK
KOTA TANJUNG PINANG
Kawasan Senggarong R
masih kosong, diperuntu
bagi Kawasan Industri d
Pariwisata
Kawasan Dompak Darat
Kawasan Madong
• Luas < 500 ha
• Kawasan sekitarnya su
ada permukinan padat
3 RT, 1RW)
• Sulit untuk dilakukan
perluasan
BWK UTARA
BWK TENGAH
BWK SELATAN
Kaw. Wisata Lagoi
23.000 Ha
Kaw. Industri
Lobam 4.000 Ha
na Pelabuhan
luk
Rencana CBD dan
Ferry Terminal BSB
Lintas Barat
51 Km
Lintas Barat – Timur
Kawasan Ibukota
BSB 5.000 Ha
Rencana CBD dan
Ferry Terminal BSB
Outer Ring Road
40 Km
Kaw. Wisata Bahari
Pantai Trikora 1.844 Ha
Kaw. Pertanian
Toapaya 1.510 Ha
Kaw. Maritim 400 Ha
Kaw. Industri
Galang Batang 1.700 Ha
Rencana Pelabuhan
Kaw. Maritim
Rencana Pelabuhan Industri
Galang Batang
Inner Ring Road 41 Km
POTENSI SUMBER AIR BERSIHPOTENSI SUMBER AIR BERSIH
DAYA DUKUNG & KESESUAIAN LAHA
ANALIS
DAYA DUKUNG & KESESUAIAN LAHA
QTg
TRg
Tma
QTta
1°10'1°00'0°50'
Pelabuhan
Bandar Udara
Æ`
Î
Su mber :
- Peta Rupabumi Bakosurtanal Skal a 1 : 50.000
- Peta Geolo gi - Ditj en Sumber Daya Mi neral Skala 1 : 250 .000
Kantor Camat
Sempadan Pantai
Jalan
Rencana Jalan Lintas Barat Timur
Rencana Jalan Lintas Barat
Pantai
Batas Desa/Kelurahan
Batas Kecamatan
Batas Kota
Usulan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK)
#Y
KETERANGAN
SKALA 1 : 100.000
3000 0 3000 6000 Meter
U
PROVINSI KEPULAUAN RIAU
GE O L O G I
PULAU BINTAN
1 Kawasan Industri Lobam (3.901 Ha.)
USULAN KEK
Kawasan Pengembangan Pariwisata Terpadu (2.396 Ha.)
Kuala Sempang dan Pengujan3
5 Kawasan Ibukota Kab. Bintan Bandar Sri Bentan
Kawasan Wisata Terpadu Lagoi (19.108 Ha.)4
8 Kawasan Industri Galang Batang
Kawasan Industri Maritim Bintan Timur9
7 Kawasan Pariwisata Bahari Pantai Trikora
Kawasan Pertanian Toapaya6
Kawasan Industri Pulau Lobam (3.901 Ha.)2
10 Kawasan Pulau Dompak (Kota Tg.Pinang)
Kawasan Senggarang (Kota T g.Pinang)11
Kawasan Pulau Air Raja/Mandong (Kota Tg.Pinang)12
Î
Pelabu han
Kijang
Î
Î
Pelab uhan
Tg . Pina ng BANDAR
UDARAÆ`
4
5
7
6
8
9
10
11
12
104°40'
104°40'
104° 30'
104° 30'
1°10'1°00'0°50'
Alluvium
Andesit dan Tufa
Formasi Air Benakat
Formasi Goungon
G ranit
GEOLOGI
TUTUPAN LAHANI PETATANAH
KARAKTERISTIK
LAHAN
EL RATING
UAIAN LAHAN
PETA KESESUAIAN LAHAN:
• Arena bermain
• Piknik
• Tempat berkemah
• Bangunan tanpa ruang bawah tanah
• Bangunan dengan ruang bawah tanah
TUTUPAN LAHAN LERENG/KEMIRINGA
KAWASAN YANG BOLEH DIBANGUN
SATUAN PETA TANAH
a-
h
SPT
1
SPT
2
SPT
3
SPT
4
SPT
5
SPT
6
SPT
7
S2 S2 S2 S3 S2 S2 S2
S2 S3 S2 S3 S2 S3 S2
S2 S2 S2 S3 S2 S2 S2
ah
n
n
h
S2 S2 S2 S3 S2 S2 S2
S3 S2 S3 S3 S3 S2 S2
S2 S3 S3 S3 S3 S3 S3
S2 S3 S3 S3 S3 S3 S3
S2 S3 S3 S3 S3 S3 S3
SPT
8
SPT
9
SPT
10
SPT
11
SPT
12
SPT
13
SPT
14
SP
15
S2 N N S2 S3 N N S2
S3 N N S3 N N N S2
S2 N N S2 S3 N N S2
S2 N N S2 S3 N N S2
S2 N N S2 S3 N N S3
N N N S3 N N N S2
S3 N N S3 S3 N N S2
N N N S3 N N N S2
KET_ LUAS (Ha.)
PETA DAERAH ALIRAN SUNGAIWASAN YANG BOLEH &
OLEH DIKEMBANGKAN
KETERSEDIAAN KAWASAN
PENGEMBANGAN
ETUAN JENIS INDUSTRI
RDASARKAN ANALISIS
NOMI/PERDAGANGAN
ZONASI KAWASAN
PENENTUAN ZONA KAWASAN PENGEMBANGAN
0°42'00"
0°52'30"
1°3'00"
1°13'30"
104°21'00"
104°21'00"
104°31'30"
104°31'30"
104°42'00"
104°42'00"
1
PETA DAERAH ALIRAN SUNGAI
KETERSEDIAAN KAWASAN
PENGEMBANGAN
ZONASI KAWASAN ZONING
PETA TGHK
PENENTUAN ZONA KAWASAN PENGEMBANGAN
TATA GUNA LAHA
EKSISTING & RTR
PENENTUAN JENIS INDUSTPENENTUAN JENIS INDUST
Adanya keterkaitan Fungsional
Enclave. Keterkaitan antar industri
diperoleh efisiensi dan efektifitas
Pemilihan jenis industri tertentu
mempertimbangkan peruntukan
berdasarkan ketentuan RTRW
Jenis produk yang dihasilkan
berat (Bulky) dan potensi limbah
ketersediaan sumber daya air;
Dampak kebelakang (backward
(forward linkages) dari sektor
Tingkat teknologi yang digunakan
Technology).
asar Pertimbangan Pemilihan
Fungsional Antar Industri Dalam Set
industri dalam enclave penting a
efektifitas operasional (Clustering ) ;
tertentu ke dalam encalve juga pe
peruntukan kawasan di masing-mas
;
oleh industri dilihat dari uku
limbah yang akan dihasilkan se
;
backward linkages) dan dampak kedep
sektor unggulan (sektor basis) ;
digunakan (Intermediate and H
Jenis Industri di Setiap Encla
engingat Bintan dan Tanjung Pinang
husus (KEK) yang karakteristik wilayahnya
Indonesia, maka Bintan khususnya
erdagangan dan investasi intra kawasan
egara mitra dagang potensial seperti China,
alam konteks mata rantai produksi
hususnya Bintan) memiliki potensi untuk
wilayahnya, serta lebih mengkonsentrasikan
konomi ASEAN dalam hal pengembangan
tomotif, Agro Based, ICT, Industri berbasis
einginan Singapura untuk “membantu”
dah barang tentu tidak terlepas dari
ebutuhan lahan untuk perumahan, perkantoran
u, dengan tingkat upah tenaga kerjanya
conomic), maka Singapura menginginkan
KK.
eunggulan Singapura dalam penguasaan
ntan untuk menjadi kawasan pengembangan
dustry) bagi industri komponen utama
engembangan industri di Bintan, hendaknya
merupakan bagian dari Kawasan Eko
wilayahnya lebih siap dibandingkan KEK lai
akan menjadi salah satu “pintu gerb
kawasan ASEAN maupun ASEAN dengan ne
China, India dan Jepang.
produksi dunia (global supply chain), KEK
untuk mengembangkan industri pendu
mengkonsentrasikan diri pada kesepakatan kerja
pengembangan beberapa produk strategis, ya
berbasis kayu dan sebagainya.
“membantu” Indonesia dalam pengembangan KEK
dari sisi tingginya permintaan warganya
perkantoran dan resort (Pariwisata). S
kerjanya yang relatif tinggi (disscal
menginginkan relokasi bagi industri-industri ke
penguasaan teknologi (IT), memberi peluang
pengembangan industri pendukung (suppo
utama IT di Singapura. Akan tetapi, d
hendaknya perlu mengambil pelajaran
ndustri di Singapura Industri
ectronic Product and Component Industri komponen
onstruction Industri Semen,
hemical and Clinical Product Produk Input
ransport Equipment Industri Kecil
hip Building
Industri Komponen
hip Repair
il Rig Construction Pipeline Industry
iomedical Science Cluster Herbal Industri
eal Estate Industri Furniture
ndustri di Malaysia Industri
Wood Product Industri Lem
ectronic And Electrical Industri komponen
ransport Equipment Industri pendukung
alm Oil Product Palm Oil Refined
ood and Beverage (Halal Product) Processing
utomotive Industri Spareparts
erospace Industri Spareparts
eramics Tambang Granit
Di Indonesia (KEK Bintan)
komponen Pendukung ICT
Semen, Tambang, Gypsum
Input Chemical dan Clinical Product
Kecil Komponen Kendaraan
Komponen Pendukung Perkapalan
Industry
Industri
Furniture dan produk kayu
Di Indonesia (KEK Bintan)
Lem, Cat dsb
komponen Pendukung industri Electronic &Ele
pendukung komponen kendaraan
Refined Industry
Processing and Preservation of fish, Vegetable and Mea
Spareparts kendaraan, Aki and Ban
Spareparts Penerbangan
Granit
DRAFT PENYUSUNAN ZONING REGULATIODRAFT PENYUSUNAN ZONING REGULATIO
MATERI PERATURAN ZONASI
Klasifikasi Zonasi
Daftar Kegiatan
Penetapan/Delineasi
Blok Peruntukan
Aturan Teknis Zonasi /
Pemanfaatan Ruang
Aturan Kegiatan Dan
Penggunaan Lahan
Aturan Prasarana
Minimum
Aturan Lain-
Lain/Tambahan
Aturan Khusus
MATERI PERATURAN ZONASI
10. Teknik Pengaturan
Zonasi
11. Peta Zonasi
12. Aturan Variansi
Pemanfaatan Ruang
13. Aturan Insentif Dan
Disinsentif
14. Aturan Perubahan
Klasifikasi Zona
15. Aturan Dampak
Pemanfaatan Ruang /
Dampak Pembanguna
16. Peran Serta Masyarak
Dalam Penyusunan
Peraturan Zonasi
17. Aturan Administrasi
KLASIFIKASI ZONASI
ARAHAN JENIS INDUSTRI DI
KEK KAB. BINTAN DAN KOTA
TJ.PINANG :
9 KATEGORI DAN
36 GOLONGAN POKOK
DASAR RUJUKAN
KLASIFIKASI ZONASI :
KBLI 2005
TEGORI /
KODE JUDUL / DESKRIPSI / KLASIFIKASI ZONA
INDUSTRI PENGOLAHAN
5 INDUSTRI MAKANAN DAN MINUMAN
8 INDUSTRI PAKAIAN JADI
9 INDUSTRI KULIT, BARANG DARI KULIT DAN ALAS KAKI
1 INDUSTRI KERTAS, BARANG DARI KERTAS DAN SEJENISNYA
CONTOH KLASIFIKASI ZONA
KLASIFIKASI ZONASI
36 JENIS KLASIFIKASI
ZONASI
PROSES
PENYUSUNAN
UDUL / DESKRIPSI / KLASIFIKASI ZONA
INDUSTRI MAKANAN DAN MINUMAN
INDUSTRI KULIT, BARANG DARI KULIT DAN ALAS KAKI
INDUSTRI KERTAS, BARANG DARI KERTAS DAN SEJENISNYA
CONTOH KLASIFIKASI ZONA
NOMENKLATUR KODE ZONASI
D.15
KATEGORI
Menunjukkan Garis
Pokok
Penggolongan
Kegiatan Ekonomi
NOMENKLATUR KODE ZONASI
D.15
GOLONGAN POKOK / KLASIFIKA
ZONA
Merupakan Uraian Lebih Lanjut
Kategori. Setiap Kategori diurai
menjadi satu atau beber
golongan pokok (maks. 5 gol.po
kecuali industri pengolahan )
KODE
ZONA
KLASIFIKASI
ZONA
D.15 ZONA
INDUSTRI
MAKANAN
DAN
MINUMAN
DEFINISI DAN TUJUAN
PENETAPAN ZONA
DEFINISI DAN TUJUAN
PENETAPAN ZONA
TUJUAN KHUSUS PENETAPAN :
Menyediakan ruang bagi kegiatan-
kegiatan produksi makanan dan
minuman.
DEFINISI :
Zona ini mencakup kegiatan untuk
usaha industri Pengolahan dan
Pengawetan Daging, Ikan, Buah-buahan
Sayuran, Minyak dan Lemak; Industri
Susu dan Makanan Dari Susu; Industri
Penggilingan Padi-padian, Tepung dan
Pakan Ternak; Industri Makanan
DEFINISI DAN TUJUAN
PENETAPAN ZONA
DAFTAR KEGIATAN
ATEGORI /
KODE
JENIS KEGIATAN
INDUSTRI PENGOLAHAN
INDUSTRI MAKANAN DAN
1 Pengolahan dan Pengawetan Daging, Ikan,
Buah-buahan, Sayuran, Minyak dan Lemak
11 Pemotongan Hewan dan Pengawetan Daging
111 Industri pemotongan hewan
112 Industri pengolahan dan pengawetan daging
121 Industri Pengalengan ikan dan Biota Perairan
DAFTAR KEGIATAN
JENIS KEGIATAN
INDUSTRI PENGOLAHAN
INDUSTRI MAKANAN DAN
Pengolahan dan Pengawetan Daging, Ikan,
buahan, Sayuran, Minyak dan Lemak
Pemotongan Hewan dan Pengawetan Daging
Industri pemotongan hewan
Industri pengolahan dan pengawetan daging
Industri Pengalengan ikan dan Biota Perairan
21.72.291.11.01.A
ODE
IL.PROV.KEPRI
ODE WIL.KOTA
.PINANG
ODE POS KEC.
.PINANG KOTA
NOMENKLATUR BLOK
21.72.291.11.01.A
NO. SUB
BLOK
NO. BLOK
KODE POS
KELURAHAN
NOMENKLATUR BLOK
21.72.291.11.01
21.72.291.11.03
PEMBAGIAN BLOK DALAM
ENCLAVE KEK
21.72.291.11.01
21.72.291.11
21.72.291.11.03
PEMBAGIAN BLOK DALAM
ENCLAVE KEK
BA
KELUR
BATAS JALAN
PERATURAN TEKNIS PEMBANGUNAN /
PEMANFAATAN RUANG PADA TIAP
KATEG
ORI /
KODE
JENIS ZONA
D.15
INDUSTRI MAKANAN DAN
MINUMAN
D.18 INDUSTRI PAKAIAN JADI
D.19
INDUSTRI KULIT, BARANG DARI
KULIT DAN ALAS KAKI
D.21
INDUSTRI KERTAS, BARANG DARI
KERTAS DAN SEJENISNYA
PERATURAN TEKNIS PEMBANGUNAN /
PEMANFAATAN RUANG PADA TIAP-TIAP ZONA
DIMENSI
PERPETAKAN
KDB
MAX
(%)
KLB
MAX
(%)
LUAS
MIN
(M2)
LEBAR
MIN
(M2)
LEBAR
JALAN
(ROW)
MIN (M)
3.000 30 60 1,2
3.000 30 60 1,2
3.000 30 60 1,2
3.000 30 60 1,2
MATRIKS KEGIATAN YANG
DIIJINKAN DAN DILARANG
JENIS KEGIATAN
D.15
MAKAN
AN
MINUMA
N
NDUSTRI PENGOLAHAN
NDUSTRI MAKANAN DAN MINUMAN
ndustri pemotongan hewan X
ndustri pengolahan dan pengawetan daging I
ndustri Pengalengan ikan dan Biota Perairan
Lainnya I
ndustri penggaraman/pengeringan ikan dan
biota perairan lainnya I
ndustri pengasapan ikan dan biota perairan
ainnya I
ndustri pembekuan ikan dan biota perairan
ainnya I
SI KEGIATAN :
MATRIKS KEGIATAN YANG
DIIJINKAN DAN DILARANG
D.15 D.18 D.19 D.21 D.24 D.25 D.2
MAKAN
AN -
MINUMA
PAKAI
AN
JADI
BARA
NG
KULIT
KERTA
S
KIMIA KARET
GA
N N
LO
M
X X X X X X
X X X X X X
X X X X X X
X X X X X X
X X X X X X
X X X X X X
ATURAN PERUBAHAN ZONA
O
DE
JENIS KEGIATAN
INDUSTRI MAKANAN DAN MINUMAN
INDUSTRI PAKAIAN JADI
INDUSTRI KULIT, BARANG DARI KULIT DAN ALAS
KAKI
INDUSTRI KERTAS, BARANG DARI KERTAS DAN
SEJENISNYA
INDUSTRI KIMIA DAN BARANG-BARANG DARI
BAHAN KIMIA
INDUSTRI KARET, BARANG DARI KARET DAN
BARANG DARI PLASTIK
INDUSTRI BARANG GALIAN BUKAN LOGAM
ATURAN PERUBAHAN ZONA
D.15 D.18 D.19 D.21
MAKA
NAN-
MINU
MAN
PAKAI
AN
JADI
BARA
NG
KULIT
KERTA
S
B X X
I X X
INDUSTRI KULIT, BARANG DARI KULIT DAN ALAS I B I
INDUSTRI KERTAS, BARANG DARI KERTAS DAN I B I
BARANG DARI I B I I
INDUSTRI KARET, BARANG DARI KARET DAN I B I I
INDUSTRI BARANG GALIAN BUKAN LOGAM I B B B

Contenu connexe

En vedette

Buku Penyepakatan Rencana Terpadu Dan Program Investasi Infrastruktur Jangka ...
Buku Penyepakatan Rencana Terpadu Dan Program Investasi Infrastruktur Jangka ...Buku Penyepakatan Rencana Terpadu Dan Program Investasi Infrastruktur Jangka ...
Buku Penyepakatan Rencana Terpadu Dan Program Investasi Infrastruktur Jangka ...TPRP Strategic Partner
 
BIFZA PRESENTATION
BIFZA PRESENTATIONBIFZA PRESENTATION
BIFZA PRESENTATIONsambifza
 
Green park leadership survey
Green park leadership surveyGreen park leadership survey
Green park leadership surveySaad Saraf
 
Camron Industrial Park 5
Camron Industrial Park 5Camron Industrial Park 5
Camron Industrial Park 5Nilesh Pandit
 
Bauksit di kalimantan barat
Bauksit di kalimantan baratBauksit di kalimantan barat
Bauksit di kalimantan baratRizqi Rizqi
 
Indonesia's Green Industrial Estates and Best Practices
Indonesia's Green Industrial Estates and Best PracticesIndonesia's Green Industrial Estates and Best Practices
Indonesia's Green Industrial Estates and Best PracticesSolidiance
 
Pradono report
Pradono reportPradono report
Pradono reportpan_jul
 
Graduation project hope land industrial park
Graduation project hope land industrial parkGraduation project hope land industrial park
Graduation project hope land industrial parkTariq-Kittani
 
Panduan pelaksanaan peremajaan kawasan permukiman kota
Panduan pelaksanaan peremajaan kawasan permukiman kotaPanduan pelaksanaan peremajaan kawasan permukiman kota
Panduan pelaksanaan peremajaan kawasan permukiman kotainfosanitasi
 
Progressive Industrial Estate Over View
Progressive Industrial Estate   Over ViewProgressive Industrial Estate   Over View
Progressive Industrial Estate Over ViewIndian Realty Group
 
Mp3 ei 4slideshare_dendi
Mp3 ei 4slideshare_dendiMp3 ei 4slideshare_dendi
Mp3 ei 4slideshare_dendiDr. Astia Dendi
 
Konsep & Teknik Perencanaan Daerah - LPEM
Konsep & Teknik Perencanaan Daerah - LPEMKonsep & Teknik Perencanaan Daerah - LPEM
Konsep & Teknik Perencanaan Daerah - LPEMFitri Indra Wardhono
 
Kawasan Industri Aspek Tekno Ekonomi
Kawasan Industri Aspek Tekno EkonomiKawasan Industri Aspek Tekno Ekonomi
Kawasan Industri Aspek Tekno EkonomiFitri Indra Wardhono
 
Masterplan Acceleration and Expansion of Indonesia Economic Development 2011-...
Masterplan Acceleration and Expansion of Indonesia Economic Development 2011-...Masterplan Acceleration and Expansion of Indonesia Economic Development 2011-...
Masterplan Acceleration and Expansion of Indonesia Economic Development 2011-...Parivartin
 
Rencana induk pariwisata Kota Surabaya - Bappeko Surabaya 2007
Rencana induk pariwisata Kota Surabaya -  Bappeko Surabaya 2007Rencana induk pariwisata Kota Surabaya -  Bappeko Surabaya 2007
Rencana induk pariwisata Kota Surabaya - Bappeko Surabaya 2007Fitri Indra Wardhono
 
Pengembangan batam untuk mendukung industri maritim dan pariwisata
Pengembangan batam untuk mendukung industri maritim dan pariwisataPengembangan batam untuk mendukung industri maritim dan pariwisata
Pengembangan batam untuk mendukung industri maritim dan pariwisataIrfan Widyasa
 
Kedudukan Pelabuhan KEK Marunda dalam Konstelasi Makro
Kedudukan Pelabuhan KEK Marunda dalam Konstelasi MakroKedudukan Pelabuhan KEK Marunda dalam Konstelasi Makro
Kedudukan Pelabuhan KEK Marunda dalam Konstelasi MakroFitri Indra Wardhono
 

En vedette (20)

Buku Penyepakatan Rencana Terpadu Dan Program Investasi Infrastruktur Jangka ...
Buku Penyepakatan Rencana Terpadu Dan Program Investasi Infrastruktur Jangka ...Buku Penyepakatan Rencana Terpadu Dan Program Investasi Infrastruktur Jangka ...
Buku Penyepakatan Rencana Terpadu Dan Program Investasi Infrastruktur Jangka ...
 
BIFZA PRESENTATION
BIFZA PRESENTATIONBIFZA PRESENTATION
BIFZA PRESENTATION
 
Green park leadership survey
Green park leadership surveyGreen park leadership survey
Green park leadership survey
 
Camron Industrial Park 5
Camron Industrial Park 5Camron Industrial Park 5
Camron Industrial Park 5
 
Bauksit di kalimantan barat
Bauksit di kalimantan baratBauksit di kalimantan barat
Bauksit di kalimantan barat
 
Studi komparasi dan dampak hasil keputusan gugatan perdata pencemaran lingkun...
Studi komparasi dan dampak hasil keputusan gugatan perdata pencemaran lingkun...Studi komparasi dan dampak hasil keputusan gugatan perdata pencemaran lingkun...
Studi komparasi dan dampak hasil keputusan gugatan perdata pencemaran lingkun...
 
Indonesia's Green Industrial Estates and Best Practices
Indonesia's Green Industrial Estates and Best PracticesIndonesia's Green Industrial Estates and Best Practices
Indonesia's Green Industrial Estates and Best Practices
 
Pradono report
Pradono reportPradono report
Pradono report
 
Graduation project hope land industrial park
Graduation project hope land industrial parkGraduation project hope land industrial park
Graduation project hope land industrial park
 
Panduan pelaksanaan peremajaan kawasan permukiman kota
Panduan pelaksanaan peremajaan kawasan permukiman kotaPanduan pelaksanaan peremajaan kawasan permukiman kota
Panduan pelaksanaan peremajaan kawasan permukiman kota
 
Progressive Industrial Estate Over View
Progressive Industrial Estate   Over ViewProgressive Industrial Estate   Over View
Progressive Industrial Estate Over View
 
Mp3 ei 4slideshare_dendi
Mp3 ei 4slideshare_dendiMp3 ei 4slideshare_dendi
Mp3 ei 4slideshare_dendi
 
Konsep & Teknik Perencanaan Daerah - LPEM
Konsep & Teknik Perencanaan Daerah - LPEMKonsep & Teknik Perencanaan Daerah - LPEM
Konsep & Teknik Perencanaan Daerah - LPEM
 
Kek teroritis
Kek teroritisKek teroritis
Kek teroritis
 
Kawasan Industri Aspek Tekno Ekonomi
Kawasan Industri Aspek Tekno EkonomiKawasan Industri Aspek Tekno Ekonomi
Kawasan Industri Aspek Tekno Ekonomi
 
Masterplan Acceleration and Expansion of Indonesia Economic Development 2011-...
Masterplan Acceleration and Expansion of Indonesia Economic Development 2011-...Masterplan Acceleration and Expansion of Indonesia Economic Development 2011-...
Masterplan Acceleration and Expansion of Indonesia Economic Development 2011-...
 
Rencana induk pariwisata Kota Surabaya - Bappeko Surabaya 2007
Rencana induk pariwisata Kota Surabaya -  Bappeko Surabaya 2007Rencana induk pariwisata Kota Surabaya -  Bappeko Surabaya 2007
Rencana induk pariwisata Kota Surabaya - Bappeko Surabaya 2007
 
Pengembangan batam untuk mendukung industri maritim dan pariwisata
Pengembangan batam untuk mendukung industri maritim dan pariwisataPengembangan batam untuk mendukung industri maritim dan pariwisata
Pengembangan batam untuk mendukung industri maritim dan pariwisata
 
Kedudukan Pelabuhan KEK Marunda dalam Konstelasi Makro
Kedudukan Pelabuhan KEK Marunda dalam Konstelasi MakroKedudukan Pelabuhan KEK Marunda dalam Konstelasi Makro
Kedudukan Pelabuhan KEK Marunda dalam Konstelasi Makro
 
Pedoman RIPPDA 2007 - Depbudpar
Pedoman RIPPDA 2007 - DepbudparPedoman RIPPDA 2007 - Depbudpar
Pedoman RIPPDA 2007 - Depbudpar
 

Similaire à Penyusunan ZR KEK Bintan

KITB_2020.pdf
KITB_2020.pdfKITB_2020.pdf
KITB_2020.pdfjimtua
 
Arah Kebijakan Pembangunan Provinsi Banten
Arah Kebijakan Pembangunan Provinsi BantenArah Kebijakan Pembangunan Provinsi Banten
Arah Kebijakan Pembangunan Provinsi Bantenushfia
 
Pengembangan Kawasan Strategis Provinsi Jambi (Ujung Jabung)
Pengembangan Kawasan Strategis Provinsi Jambi (Ujung Jabung)Pengembangan Kawasan Strategis Provinsi Jambi (Ujung Jabung)
Pengembangan Kawasan Strategis Provinsi Jambi (Ujung Jabung)S. Pandu Hartadita
 
Expose New Site Development TA. 2018
Expose New Site Development TA. 2018Expose New Site Development TA. 2018
Expose New Site Development TA. 2018Bagus ardian
 
PRESENTASI KIJ IX 08APRIL2021.ppt
PRESENTASI KIJ IX 08APRIL2021.pptPRESENTASI KIJ IX 08APRIL2021.ppt
PRESENTASI KIJ IX 08APRIL2021.pptAgusTaruna1
 
Ki batang warsito undip | Webinar Prospek Ekonomi Pembangunan Kawasan Indust...
Ki batang  warsito undip | Webinar Prospek Ekonomi Pembangunan Kawasan Indust...Ki batang  warsito undip | Webinar Prospek Ekonomi Pembangunan Kawasan Indust...
Ki batang warsito undip | Webinar Prospek Ekonomi Pembangunan Kawasan Indust...TV Desa
 
Kawasan_Prioritas_EDIT_15_09_21.pptx
Kawasan_Prioritas_EDIT_15_09_21.pptxKawasan_Prioritas_EDIT_15_09_21.pptx
Kawasan_Prioritas_EDIT_15_09_21.pptxssuser374f20
 
Focus Group Discussion (FGD) Aspek Legal, Teknis, dan Pasar
Focus Group Discussion (FGD) Aspek Legal, Teknis, dan PasarFocus Group Discussion (FGD) Aspek Legal, Teknis, dan Pasar
Focus Group Discussion (FGD) Aspek Legal, Teknis, dan PasarAhmad Taufik
 
Peningkatan Investasi Daerah Pendukung Program Pembangunan Kota Tanjungbalai
Peningkatan Investasi Daerah Pendukung Program Pembangunan Kota TanjungbalaiPeningkatan Investasi Daerah Pendukung Program Pembangunan Kota Tanjungbalai
Peningkatan Investasi Daerah Pendukung Program Pembangunan Kota TanjungbalaiAgus Chandra
 
RANGKA WILAYAH RKK TG DAWAI - PANTAI MERDEKA
RANGKA WILAYAH RKK TG DAWAI - PANTAI MERDEKARANGKA WILAYAH RKK TG DAWAI - PANTAI MERDEKA
RANGKA WILAYAH RKK TG DAWAI - PANTAI MERDEKAAzuan Hafifi
 
11.Bahan Paparan TA_FGD_060923_Manufaktur_Timah.pdf
11.Bahan Paparan TA_FGD_060923_Manufaktur_Timah.pdf11.Bahan Paparan TA_FGD_060923_Manufaktur_Timah.pdf
11.Bahan Paparan TA_FGD_060923_Manufaktur_Timah.pdfAhmad Taufik
 
PAPARAN RSKP MABA.pptx
PAPARAN RSKP MABA.pptxPAPARAN RSKP MABA.pptx
PAPARAN RSKP MABA.pptxdoglas3
 
Bappeda kawasan peruntukan industri dalam rtrw provinsi lampung 5
Bappeda kawasan peruntukan industri dalam rtrw provinsi lampung 5Bappeda kawasan peruntukan industri dalam rtrw provinsi lampung 5
Bappeda kawasan peruntukan industri dalam rtrw provinsi lampung 5BappedaLampungUtara
 
6 A,(12)Perindustrian
6 A,(12)Perindustrian6 A,(12)Perindustrian
6 A,(12)Perindustrianzafeen zafeen
 
RENCANA ZONASI RINCI WILAYAH PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL
RENCANA ZONASI RINCI WILAYAH PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL RENCANA ZONASI RINCI WILAYAH PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL
RENCANA ZONASI RINCI WILAYAH PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL Fitri Indra Wardhono
 
1. Konsolidasi Awal RDTR Kab. Seruyan (24052021) Fin.pdf
1. Konsolidasi Awal RDTR Kab. Seruyan (24052021) Fin.pdf1. Konsolidasi Awal RDTR Kab. Seruyan (24052021) Fin.pdf
1. Konsolidasi Awal RDTR Kab. Seruyan (24052021) Fin.pdfNonaSugiharti1
 
PROFIL_INVESTASI_KOTA_LANGSA.pptx
PROFIL_INVESTASI_KOTA_LANGSA.pptxPROFIL_INVESTASI_KOTA_LANGSA.pptx
PROFIL_INVESTASI_KOTA_LANGSA.pptxPTIKH
 
Profil Skala Kawasan Niaga Kota Parepare 2021.pptx
Profil Skala Kawasan Niaga Kota Parepare 2021.pptxProfil Skala Kawasan Niaga Kota Parepare 2021.pptx
Profil Skala Kawasan Niaga Kota Parepare 2021.pptxHasniarAnas
 

Similaire à Penyusunan ZR KEK Bintan (20)

KITB_2020.pdf
KITB_2020.pdfKITB_2020.pdf
KITB_2020.pdf
 
Arah Kebijakan Pembangunan Provinsi Banten
Arah Kebijakan Pembangunan Provinsi BantenArah Kebijakan Pembangunan Provinsi Banten
Arah Kebijakan Pembangunan Provinsi Banten
 
Pengembangan Kawasan Strategis Provinsi Jambi (Ujung Jabung)
Pengembangan Kawasan Strategis Provinsi Jambi (Ujung Jabung)Pengembangan Kawasan Strategis Provinsi Jambi (Ujung Jabung)
Pengembangan Kawasan Strategis Provinsi Jambi (Ujung Jabung)
 
Expose New Site Development TA. 2018
Expose New Site Development TA. 2018Expose New Site Development TA. 2018
Expose New Site Development TA. 2018
 
PRESENTASI KIJ IX 08APRIL2021.ppt
PRESENTASI KIJ IX 08APRIL2021.pptPRESENTASI KIJ IX 08APRIL2021.ppt
PRESENTASI KIJ IX 08APRIL2021.ppt
 
Ki batang warsito undip | Webinar Prospek Ekonomi Pembangunan Kawasan Indust...
Ki batang  warsito undip | Webinar Prospek Ekonomi Pembangunan Kawasan Indust...Ki batang  warsito undip | Webinar Prospek Ekonomi Pembangunan Kawasan Indust...
Ki batang warsito undip | Webinar Prospek Ekonomi Pembangunan Kawasan Indust...
 
Kawasan_Prioritas_EDIT_15_09_21.pptx
Kawasan_Prioritas_EDIT_15_09_21.pptxKawasan_Prioritas_EDIT_15_09_21.pptx
Kawasan_Prioritas_EDIT_15_09_21.pptx
 
Focus Group Discussion (FGD) Aspek Legal, Teknis, dan Pasar
Focus Group Discussion (FGD) Aspek Legal, Teknis, dan PasarFocus Group Discussion (FGD) Aspek Legal, Teknis, dan Pasar
Focus Group Discussion (FGD) Aspek Legal, Teknis, dan Pasar
 
Peningkatan Investasi Daerah Pendukung Program Pembangunan Kota Tanjungbalai
Peningkatan Investasi Daerah Pendukung Program Pembangunan Kota TanjungbalaiPeningkatan Investasi Daerah Pendukung Program Pembangunan Kota Tanjungbalai
Peningkatan Investasi Daerah Pendukung Program Pembangunan Kota Tanjungbalai
 
RANGKA WILAYAH RKK TG DAWAI - PANTAI MERDEKA
RANGKA WILAYAH RKK TG DAWAI - PANTAI MERDEKARANGKA WILAYAH RKK TG DAWAI - PANTAI MERDEKA
RANGKA WILAYAH RKK TG DAWAI - PANTAI MERDEKA
 
11.Bahan Paparan TA_FGD_060923_Manufaktur_Timah.pdf
11.Bahan Paparan TA_FGD_060923_Manufaktur_Timah.pdf11.Bahan Paparan TA_FGD_060923_Manufaktur_Timah.pdf
11.Bahan Paparan TA_FGD_060923_Manufaktur_Timah.pdf
 
PAPARAN RSKP MABA.pptx
PAPARAN RSKP MABA.pptxPAPARAN RSKP MABA.pptx
PAPARAN RSKP MABA.pptx
 
Bappeda kawasan peruntukan industri dalam rtrw provinsi lampung 5
Bappeda kawasan peruntukan industri dalam rtrw provinsi lampung 5Bappeda kawasan peruntukan industri dalam rtrw provinsi lampung 5
Bappeda kawasan peruntukan industri dalam rtrw provinsi lampung 5
 
6 A,(12)Perindustrian
6 A,(12)Perindustrian6 A,(12)Perindustrian
6 A,(12)Perindustrian
 
RENCANA ZONASI RINCI WILAYAH PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL
RENCANA ZONASI RINCI WILAYAH PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL RENCANA ZONASI RINCI WILAYAH PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL
RENCANA ZONASI RINCI WILAYAH PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL
 
1. Konsolidasi Awal RDTR Kab. Seruyan (24052021) Fin.pdf
1. Konsolidasi Awal RDTR Kab. Seruyan (24052021) Fin.pdf1. Konsolidasi Awal RDTR Kab. Seruyan (24052021) Fin.pdf
1. Konsolidasi Awal RDTR Kab. Seruyan (24052021) Fin.pdf
 
PROFIL_INVESTASI_KOTA_LANGSA.pptx
PROFIL_INVESTASI_KOTA_LANGSA.pptxPROFIL_INVESTASI_KOTA_LANGSA.pptx
PROFIL_INVESTASI_KOTA_LANGSA.pptx
 
Profil Skala Kawasan Niaga Kota Parepare 2021.pptx
Profil Skala Kawasan Niaga Kota Parepare 2021.pptxProfil Skala Kawasan Niaga Kota Parepare 2021.pptx
Profil Skala Kawasan Niaga Kota Parepare 2021.pptx
 
6 a,(17.5)gt
6 a,(17.5)gt6 a,(17.5)gt
6 a,(17.5)gt
 
Taman Pedestrian.pdf
Taman Pedestrian.pdfTaman Pedestrian.pdf
Taman Pedestrian.pdf
 

Plus de Fitri Indra Wardhono

Perdesaan, sebagai tempat akan dilaksanakannya pembangan pariwisata perdesaan...
Perdesaan, sebagai tempat akan dilaksanakannya pembangan pariwisata perdesaan...Perdesaan, sebagai tempat akan dilaksanakannya pembangan pariwisata perdesaan...
Perdesaan, sebagai tempat akan dilaksanakannya pembangan pariwisata perdesaan...Fitri Indra Wardhono
 
Aneka diagram penataan ruang kepariwisataan
Aneka diagram penataan ruang kepariwisataanAneka diagram penataan ruang kepariwisataan
Aneka diagram penataan ruang kepariwisataanFitri Indra Wardhono
 
Instrumen gabungan survey kepariwisataan
Instrumen gabungan survey kepariwisataanInstrumen gabungan survey kepariwisataan
Instrumen gabungan survey kepariwisataanFitri Indra Wardhono
 
Evaluasi penguasaan ayat ayat al qur’an untuk pelaksanaan ruqyah syar’iyyah
Evaluasi penguasaan ayat ayat al qur’an untuk pelaksanaan ruqyah syar’iyyahEvaluasi penguasaan ayat ayat al qur’an untuk pelaksanaan ruqyah syar’iyyah
Evaluasi penguasaan ayat ayat al qur’an untuk pelaksanaan ruqyah syar’iyyahFitri Indra Wardhono
 
Meruqyah Rumah dan/atau Tempat Usaha
Meruqyah Rumah dan/atau Tempat UsahaMeruqyah Rumah dan/atau Tempat Usaha
Meruqyah Rumah dan/atau Tempat UsahaFitri Indra Wardhono
 
Sosialisasi uu 27 / 2007 TENTANG PENGELOLAAN WILAYAH PESISIR DAN PULAU-PULAU...
Sosialisasi uu 27 / 2007 TENTANGPENGELOLAAN WILAYAH PESISIR DAN PULAU-PULAU...Sosialisasi uu 27 / 2007 TENTANGPENGELOLAAN WILAYAH PESISIR DAN PULAU-PULAU...
Sosialisasi uu 27 / 2007 TENTANG PENGELOLAAN WILAYAH PESISIR DAN PULAU-PULAU...Fitri Indra Wardhono
 
Panduan penataan ruang & pengembangan kawasan - Sebuah panduan dari Bappenas
Panduan penataan ruang & pengembangan kawasan - Sebuah panduan dari BappenasPanduan penataan ruang & pengembangan kawasan - Sebuah panduan dari Bappenas
Panduan penataan ruang & pengembangan kawasan - Sebuah panduan dari BappenasFitri Indra Wardhono
 
Tata Cara Pengembangan Kawasan - Sebuah Pedoman dari Bappenas
Tata Cara Pengembangan Kawasan - Sebuah Pedoman dari BappenasTata Cara Pengembangan Kawasan - Sebuah Pedoman dari Bappenas
Tata Cara Pengembangan Kawasan - Sebuah Pedoman dari BappenasFitri Indra Wardhono
 
Teknik "Perisai Diri" : Teknik Clurit
Teknik "Perisai Diri" : Teknik CluritTeknik "Perisai Diri" : Teknik Clurit
Teknik "Perisai Diri" : Teknik CluritFitri Indra Wardhono
 

Plus de Fitri Indra Wardhono (20)

Perdesaan, sebagai tempat akan dilaksanakannya pembangan pariwisata perdesaan...
Perdesaan, sebagai tempat akan dilaksanakannya pembangan pariwisata perdesaan...Perdesaan, sebagai tempat akan dilaksanakannya pembangan pariwisata perdesaan...
Perdesaan, sebagai tempat akan dilaksanakannya pembangan pariwisata perdesaan...
 
Ad dukhon 43 – 59
Ad dukhon 43 – 59Ad dukhon 43 – 59
Ad dukhon 43 – 59
 
Pedoman RIPPDA 2015
Pedoman RIPPDA 2015Pedoman RIPPDA 2015
Pedoman RIPPDA 2015
 
Aneka diagram penataan ruang kepariwisataan
Aneka diagram penataan ruang kepariwisataanAneka diagram penataan ruang kepariwisataan
Aneka diagram penataan ruang kepariwisataan
 
Kumpulan ayat ruqyah standar
Kumpulan ayat ruqyah standarKumpulan ayat ruqyah standar
Kumpulan ayat ruqyah standar
 
Instrumen gabungan survey kepariwisataan
Instrumen gabungan survey kepariwisataanInstrumen gabungan survey kepariwisataan
Instrumen gabungan survey kepariwisataan
 
Evaluasi penguasaan ayat ayat al qur’an untuk pelaksanaan ruqyah syar’iyyah
Evaluasi penguasaan ayat ayat al qur’an untuk pelaksanaan ruqyah syar’iyyahEvaluasi penguasaan ayat ayat al qur’an untuk pelaksanaan ruqyah syar’iyyah
Evaluasi penguasaan ayat ayat al qur’an untuk pelaksanaan ruqyah syar’iyyah
 
Daftar ayat ayat ruqyah
Daftar ayat ayat ruqyahDaftar ayat ayat ruqyah
Daftar ayat ayat ruqyah
 
Kebatinan & kejawen islam
Kebatinan & kejawen   islamKebatinan & kejawen   islam
Kebatinan & kejawen islam
 
Daftar ayat & surat untuk ruqyah
Daftar ayat & surat untuk ruqyahDaftar ayat & surat untuk ruqyah
Daftar ayat & surat untuk ruqyah
 
Meruqyah Rumah dan/atau Tempat Usaha
Meruqyah Rumah dan/atau Tempat UsahaMeruqyah Rumah dan/atau Tempat Usaha
Meruqyah Rumah dan/atau Tempat Usaha
 
Sistem perencanaan kepariwisataan
Sistem perencanaan kepariwisataanSistem perencanaan kepariwisataan
Sistem perencanaan kepariwisataan
 
Penataan ruang kepariwisataan
Penataan ruang kepariwisataanPenataan ruang kepariwisataan
Penataan ruang kepariwisataan
 
Paparan dompak
Paparan dompakPaparan dompak
Paparan dompak
 
Renstra cipta karya 2006
Renstra cipta karya 2006Renstra cipta karya 2006
Renstra cipta karya 2006
 
Sosialisasi uu 27 / 2007 TENTANG PENGELOLAAN WILAYAH PESISIR DAN PULAU-PULAU...
Sosialisasi uu 27 / 2007 TENTANGPENGELOLAAN WILAYAH PESISIR DAN PULAU-PULAU...Sosialisasi uu 27 / 2007 TENTANGPENGELOLAAN WILAYAH PESISIR DAN PULAU-PULAU...
Sosialisasi uu 27 / 2007 TENTANG PENGELOLAAN WILAYAH PESISIR DAN PULAU-PULAU...
 
Panduan penataan ruang & pengembangan kawasan - Sebuah panduan dari Bappenas
Panduan penataan ruang & pengembangan kawasan - Sebuah panduan dari BappenasPanduan penataan ruang & pengembangan kawasan - Sebuah panduan dari Bappenas
Panduan penataan ruang & pengembangan kawasan - Sebuah panduan dari Bappenas
 
Tata Cara Pengembangan Kawasan - Sebuah Pedoman dari Bappenas
Tata Cara Pengembangan Kawasan - Sebuah Pedoman dari BappenasTata Cara Pengembangan Kawasan - Sebuah Pedoman dari Bappenas
Tata Cara Pengembangan Kawasan - Sebuah Pedoman dari Bappenas
 
Kumpulan motivasi
Kumpulan motivasiKumpulan motivasi
Kumpulan motivasi
 
Teknik "Perisai Diri" : Teknik Clurit
Teknik "Perisai Diri" : Teknik CluritTeknik "Perisai Diri" : Teknik Clurit
Teknik "Perisai Diri" : Teknik Clurit
 

Penyusunan ZR KEK Bintan

  • 1. PENYUSUNAN ZONING REGULATION KAWASAN EKONOMI KHUSUS BINTAN ENYUSUNAN ZONING REGULATION KAWASAN EKONOMI KHUSUS BINTAN
  • 2.
  • 3. BINTAN UTARA TANJUNG SEBONG TELUK BINTAN GUNUNG KIJANG BINTAN TIMUR
  • 4. JAKAN RTRW KESESUAIAN KEGIATAN (TimNas) an Tata Guna Lahan Perhubungan Permukiman Maritim an Kawasan Lindung Perdagangan CBD/Ibu Kota Industri Pariwisata Perbankan i Awal Kesesuaian una Lahan • Indikasi Kesesuaian peruntukan • Indikasi Peluang Investasi KONDISI EKSISTING KAJIAN FIS Kegiatan Eksisting Kemiringan le Peluang kegiatan penunjang Potensi Air T Lokasi Eksisting Penggunaan T Luas Peruntukan Geologi Jenis Tan • Karakter Fisik Lokasi UsIndikasi Kesesuaian peruntukan Indikasi Peluang Investasi
  • 7. Kawasan CBD : Kawasan Industri dan Ja TELUK BINTAN Kawasan CBD : Kawasan Industri dan Ja x
  • 8. an Eksisting Lokasi Luas ti karet Toapaya, Bintan 23.983,00 KBLI Kegiatan Eksisting 01122 Pertanian 2 Peluang Investasi Kegiatan penunjang 23.983,00 - Getah Lateks dan Lateks pekat - Drumb Rubber - Pipa Karet tidak divulkanisasi - Benang dan tali divulkanisasi - Plat/lembaran divulkanisasi - Tabung,pipa, slang divulkanisasi - Ban - Perlengkapan kendaraan - Karet untuk kesehatan - Pakaian dan alas kaki - Barang lain dari karet divulkanisasi - Kayu
  • 9. LI Kegiatan Eklsisting Luas 1 Penangkapan ikan di laut 32.623 - - - - - - - - - - - - 1 Budidaya biota di laut 380.577 1 Industri pengalengan ikan dan biota perairan lainnya 10.000 4 Industri pembekuan ikan dan biota perairan lainnya 9 Industri pengolahan dan pengawetan lainnya untuk ikan dan biota perairan lainnya Peluang Investasi Penunjang Industri Pembuatan Alat Pabrik Es Industri Garam Pelabuhan Ikan Industri SPBU Industri Spare part Galangan Kapal Cold Storage Importir & Pedagang Spare part Perdagangan antar Pulau Restoran Seafood Jasa Pendidikan dan Pelatihan
  • 10. Pusat Sub Pengembangan Lingkup Pengembangan Atraksi Bahari Pengembang an dayaan Pengembangan Penangkapan Ikan Pengembangan Departemen kelautan dan perikanan pembangunan kelautan dan perikanan dalam kaitannya dengan penataan onal dan daerah, Pontianak, Batam, Pangkal PinangPusat Pengembangan Pemangkat, Mempawah, Singkaw Ketapang, Natuna, Tarempa, Tan Pinang, Tj. Balai Karimun, Temb Kuala Tungkal, Muara Sabak, Pale Sungai Liat, Tj. Pandan Kalbar, Kep. Riau, Bangka - Belitun Sub Pusat Pengembangan Lingkup Wilayah Pem Pem kete anta wisa Pem kete hilir peri POLA 1. Internasional 1.Budidaya Ikan, 2.Budidaya Kerang, 3.Budidaya Rumput Laut 1. Ikan Pelagis Besar, 2. Ikan Pelagis Kecil 3. Ikan Demersal KOMODITI/PRODUK Pengembangan Atraksi Wisata Bahari 1.Pangkal Pinang 2.Tj. Pandan 3.Sungai Liat 4.Tj. Pinang 5.Muara Sabak 6.Kuala Tungkal 7.Tembilahan Pengembang- an Pembudi- dayaan Ikan 1.Pemangkat 2.Tj. Pandan 3.Ketapang 4.Tarempa 5.Teluk Batang 6.Sungai Liat PUSAT KEGIATAN INDIKASI KEGIATAN PENGEMBANGAN KERJASAMA ANTAR KEGIATAN Pengembangan Penangkapan Ikan 1.Wisata Laut (Di- ving,Snorkling) 2.Wisata Suaka Alam Laut 3.Wisata Pantai Pengembangan Pem Bada Bers 1.Pontianak 2.Batam 3.Pangkal Pinang 4.Tj. Pandan 5.Natuna
  • 11. USULAN UNTUK KEK KOTA TANJUNG PINANG Kawasan Senggarong R masih kosong, diperuntu bagi Kawasan Industri d Pariwisata Kawasan Dompak Darat Kawasan Madong • Luas < 500 ha • Kawasan sekitarnya su ada permukinan padat 3 RT, 1RW) • Sulit untuk dilakukan perluasan
  • 12. BWK UTARA BWK TENGAH BWK SELATAN Kaw. Wisata Lagoi 23.000 Ha Kaw. Industri Lobam 4.000 Ha na Pelabuhan luk Rencana CBD dan Ferry Terminal BSB Lintas Barat 51 Km Lintas Barat – Timur Kawasan Ibukota BSB 5.000 Ha Rencana CBD dan Ferry Terminal BSB Outer Ring Road 40 Km Kaw. Wisata Bahari Pantai Trikora 1.844 Ha Kaw. Pertanian Toapaya 1.510 Ha Kaw. Maritim 400 Ha Kaw. Industri Galang Batang 1.700 Ha Rencana Pelabuhan Kaw. Maritim Rencana Pelabuhan Industri Galang Batang Inner Ring Road 41 Km
  • 13.
  • 14. POTENSI SUMBER AIR BERSIHPOTENSI SUMBER AIR BERSIH
  • 15. DAYA DUKUNG & KESESUAIAN LAHA ANALIS DAYA DUKUNG & KESESUAIAN LAHA
  • 16. QTg TRg Tma QTta 1°10'1°00'0°50' Pelabuhan Bandar Udara Æ` Î Su mber : - Peta Rupabumi Bakosurtanal Skal a 1 : 50.000 - Peta Geolo gi - Ditj en Sumber Daya Mi neral Skala 1 : 250 .000 Kantor Camat Sempadan Pantai Jalan Rencana Jalan Lintas Barat Timur Rencana Jalan Lintas Barat Pantai Batas Desa/Kelurahan Batas Kecamatan Batas Kota Usulan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) #Y KETERANGAN SKALA 1 : 100.000 3000 0 3000 6000 Meter U PROVINSI KEPULAUAN RIAU GE O L O G I PULAU BINTAN 1 Kawasan Industri Lobam (3.901 Ha.) USULAN KEK Kawasan Pengembangan Pariwisata Terpadu (2.396 Ha.) Kuala Sempang dan Pengujan3 5 Kawasan Ibukota Kab. Bintan Bandar Sri Bentan Kawasan Wisata Terpadu Lagoi (19.108 Ha.)4 8 Kawasan Industri Galang Batang Kawasan Industri Maritim Bintan Timur9 7 Kawasan Pariwisata Bahari Pantai Trikora Kawasan Pertanian Toapaya6 Kawasan Industri Pulau Lobam (3.901 Ha.)2 10 Kawasan Pulau Dompak (Kota Tg.Pinang) Kawasan Senggarang (Kota T g.Pinang)11 Kawasan Pulau Air Raja/Mandong (Kota Tg.Pinang)12 Î Pelabu han Kijang Î Î Pelab uhan Tg . Pina ng BANDAR UDARAÆ` 4 5 7 6 8 9 10 11 12 104°40' 104°40' 104° 30' 104° 30' 1°10'1°00'0°50' Alluvium Andesit dan Tufa Formasi Air Benakat Formasi Goungon G ranit GEOLOGI TUTUPAN LAHANI PETATANAH KARAKTERISTIK LAHAN EL RATING UAIAN LAHAN PETA KESESUAIAN LAHAN: • Arena bermain • Piknik • Tempat berkemah • Bangunan tanpa ruang bawah tanah • Bangunan dengan ruang bawah tanah TUTUPAN LAHAN LERENG/KEMIRINGA KAWASAN YANG BOLEH DIBANGUN SATUAN PETA TANAH
  • 17. a- h SPT 1 SPT 2 SPT 3 SPT 4 SPT 5 SPT 6 SPT 7 S2 S2 S2 S3 S2 S2 S2 S2 S3 S2 S3 S2 S3 S2 S2 S2 S2 S3 S2 S2 S2 ah n n h S2 S2 S2 S3 S2 S2 S2 S3 S2 S3 S3 S3 S2 S2 S2 S3 S3 S3 S3 S3 S3 S2 S3 S3 S3 S3 S3 S3 S2 S3 S3 S3 S3 S3 S3 SPT 8 SPT 9 SPT 10 SPT 11 SPT 12 SPT 13 SPT 14 SP 15 S2 N N S2 S3 N N S2 S3 N N S3 N N N S2 S2 N N S2 S3 N N S2 S2 N N S2 S3 N N S2 S2 N N S2 S3 N N S3 N N N S3 N N N S2 S3 N N S3 S3 N N S2 N N N S3 N N N S2
  • 19. PETA DAERAH ALIRAN SUNGAIWASAN YANG BOLEH & OLEH DIKEMBANGKAN KETERSEDIAAN KAWASAN PENGEMBANGAN ETUAN JENIS INDUSTRI RDASARKAN ANALISIS NOMI/PERDAGANGAN ZONASI KAWASAN PENENTUAN ZONA KAWASAN PENGEMBANGAN 0°42'00" 0°52'30" 1°3'00" 1°13'30" 104°21'00" 104°21'00" 104°31'30" 104°31'30" 104°42'00" 104°42'00" 1 PETA DAERAH ALIRAN SUNGAI KETERSEDIAAN KAWASAN PENGEMBANGAN ZONASI KAWASAN ZONING PETA TGHK PENENTUAN ZONA KAWASAN PENGEMBANGAN TATA GUNA LAHA EKSISTING & RTR
  • 21. Adanya keterkaitan Fungsional Enclave. Keterkaitan antar industri diperoleh efisiensi dan efektifitas Pemilihan jenis industri tertentu mempertimbangkan peruntukan berdasarkan ketentuan RTRW Jenis produk yang dihasilkan berat (Bulky) dan potensi limbah ketersediaan sumber daya air; Dampak kebelakang (backward (forward linkages) dari sektor Tingkat teknologi yang digunakan Technology). asar Pertimbangan Pemilihan Fungsional Antar Industri Dalam Set industri dalam enclave penting a efektifitas operasional (Clustering ) ; tertentu ke dalam encalve juga pe peruntukan kawasan di masing-mas ; oleh industri dilihat dari uku limbah yang akan dihasilkan se ; backward linkages) dan dampak kedep sektor unggulan (sektor basis) ; digunakan (Intermediate and H Jenis Industri di Setiap Encla
  • 22. engingat Bintan dan Tanjung Pinang husus (KEK) yang karakteristik wilayahnya Indonesia, maka Bintan khususnya erdagangan dan investasi intra kawasan egara mitra dagang potensial seperti China, alam konteks mata rantai produksi hususnya Bintan) memiliki potensi untuk wilayahnya, serta lebih mengkonsentrasikan konomi ASEAN dalam hal pengembangan tomotif, Agro Based, ICT, Industri berbasis einginan Singapura untuk “membantu” dah barang tentu tidak terlepas dari ebutuhan lahan untuk perumahan, perkantoran u, dengan tingkat upah tenaga kerjanya conomic), maka Singapura menginginkan KK. eunggulan Singapura dalam penguasaan ntan untuk menjadi kawasan pengembangan dustry) bagi industri komponen utama engembangan industri di Bintan, hendaknya merupakan bagian dari Kawasan Eko wilayahnya lebih siap dibandingkan KEK lai akan menjadi salah satu “pintu gerb kawasan ASEAN maupun ASEAN dengan ne China, India dan Jepang. produksi dunia (global supply chain), KEK untuk mengembangkan industri pendu mengkonsentrasikan diri pada kesepakatan kerja pengembangan beberapa produk strategis, ya berbasis kayu dan sebagainya. “membantu” Indonesia dalam pengembangan KEK dari sisi tingginya permintaan warganya perkantoran dan resort (Pariwisata). S kerjanya yang relatif tinggi (disscal menginginkan relokasi bagi industri-industri ke penguasaan teknologi (IT), memberi peluang pengembangan industri pendukung (suppo utama IT di Singapura. Akan tetapi, d hendaknya perlu mengambil pelajaran
  • 23. ndustri di Singapura Industri ectronic Product and Component Industri komponen onstruction Industri Semen, hemical and Clinical Product Produk Input ransport Equipment Industri Kecil hip Building Industri Komponen hip Repair il Rig Construction Pipeline Industry iomedical Science Cluster Herbal Industri eal Estate Industri Furniture ndustri di Malaysia Industri Wood Product Industri Lem ectronic And Electrical Industri komponen ransport Equipment Industri pendukung alm Oil Product Palm Oil Refined ood and Beverage (Halal Product) Processing utomotive Industri Spareparts erospace Industri Spareparts eramics Tambang Granit Di Indonesia (KEK Bintan) komponen Pendukung ICT Semen, Tambang, Gypsum Input Chemical dan Clinical Product Kecil Komponen Kendaraan Komponen Pendukung Perkapalan Industry Industri Furniture dan produk kayu Di Indonesia (KEK Bintan) Lem, Cat dsb komponen Pendukung industri Electronic &Ele pendukung komponen kendaraan Refined Industry Processing and Preservation of fish, Vegetable and Mea Spareparts kendaraan, Aki and Ban Spareparts Penerbangan Granit
  • 24. DRAFT PENYUSUNAN ZONING REGULATIODRAFT PENYUSUNAN ZONING REGULATIO
  • 25. MATERI PERATURAN ZONASI Klasifikasi Zonasi Daftar Kegiatan Penetapan/Delineasi Blok Peruntukan Aturan Teknis Zonasi / Pemanfaatan Ruang Aturan Kegiatan Dan Penggunaan Lahan Aturan Prasarana Minimum Aturan Lain- Lain/Tambahan Aturan Khusus MATERI PERATURAN ZONASI 10. Teknik Pengaturan Zonasi 11. Peta Zonasi 12. Aturan Variansi Pemanfaatan Ruang 13. Aturan Insentif Dan Disinsentif 14. Aturan Perubahan Klasifikasi Zona 15. Aturan Dampak Pemanfaatan Ruang / Dampak Pembanguna 16. Peran Serta Masyarak Dalam Penyusunan Peraturan Zonasi 17. Aturan Administrasi
  • 26. KLASIFIKASI ZONASI ARAHAN JENIS INDUSTRI DI KEK KAB. BINTAN DAN KOTA TJ.PINANG : 9 KATEGORI DAN 36 GOLONGAN POKOK DASAR RUJUKAN KLASIFIKASI ZONASI : KBLI 2005 TEGORI / KODE JUDUL / DESKRIPSI / KLASIFIKASI ZONA INDUSTRI PENGOLAHAN 5 INDUSTRI MAKANAN DAN MINUMAN 8 INDUSTRI PAKAIAN JADI 9 INDUSTRI KULIT, BARANG DARI KULIT DAN ALAS KAKI 1 INDUSTRI KERTAS, BARANG DARI KERTAS DAN SEJENISNYA CONTOH KLASIFIKASI ZONA KLASIFIKASI ZONASI 36 JENIS KLASIFIKASI ZONASI PROSES PENYUSUNAN UDUL / DESKRIPSI / KLASIFIKASI ZONA INDUSTRI MAKANAN DAN MINUMAN INDUSTRI KULIT, BARANG DARI KULIT DAN ALAS KAKI INDUSTRI KERTAS, BARANG DARI KERTAS DAN SEJENISNYA CONTOH KLASIFIKASI ZONA
  • 27. NOMENKLATUR KODE ZONASI D.15 KATEGORI Menunjukkan Garis Pokok Penggolongan Kegiatan Ekonomi NOMENKLATUR KODE ZONASI D.15 GOLONGAN POKOK / KLASIFIKA ZONA Merupakan Uraian Lebih Lanjut Kategori. Setiap Kategori diurai menjadi satu atau beber golongan pokok (maks. 5 gol.po kecuali industri pengolahan )
  • 28. KODE ZONA KLASIFIKASI ZONA D.15 ZONA INDUSTRI MAKANAN DAN MINUMAN DEFINISI DAN TUJUAN PENETAPAN ZONA DEFINISI DAN TUJUAN PENETAPAN ZONA TUJUAN KHUSUS PENETAPAN : Menyediakan ruang bagi kegiatan- kegiatan produksi makanan dan minuman. DEFINISI : Zona ini mencakup kegiatan untuk usaha industri Pengolahan dan Pengawetan Daging, Ikan, Buah-buahan Sayuran, Minyak dan Lemak; Industri Susu dan Makanan Dari Susu; Industri Penggilingan Padi-padian, Tepung dan Pakan Ternak; Industri Makanan DEFINISI DAN TUJUAN PENETAPAN ZONA
  • 29. DAFTAR KEGIATAN ATEGORI / KODE JENIS KEGIATAN INDUSTRI PENGOLAHAN INDUSTRI MAKANAN DAN 1 Pengolahan dan Pengawetan Daging, Ikan, Buah-buahan, Sayuran, Minyak dan Lemak 11 Pemotongan Hewan dan Pengawetan Daging 111 Industri pemotongan hewan 112 Industri pengolahan dan pengawetan daging 121 Industri Pengalengan ikan dan Biota Perairan DAFTAR KEGIATAN JENIS KEGIATAN INDUSTRI PENGOLAHAN INDUSTRI MAKANAN DAN Pengolahan dan Pengawetan Daging, Ikan, buahan, Sayuran, Minyak dan Lemak Pemotongan Hewan dan Pengawetan Daging Industri pemotongan hewan Industri pengolahan dan pengawetan daging Industri Pengalengan ikan dan Biota Perairan
  • 30. 21.72.291.11.01.A ODE IL.PROV.KEPRI ODE WIL.KOTA .PINANG ODE POS KEC. .PINANG KOTA NOMENKLATUR BLOK 21.72.291.11.01.A NO. SUB BLOK NO. BLOK KODE POS KELURAHAN NOMENKLATUR BLOK
  • 31. 21.72.291.11.01 21.72.291.11.03 PEMBAGIAN BLOK DALAM ENCLAVE KEK 21.72.291.11.01 21.72.291.11 21.72.291.11.03 PEMBAGIAN BLOK DALAM ENCLAVE KEK BA KELUR BATAS JALAN
  • 32. PERATURAN TEKNIS PEMBANGUNAN / PEMANFAATAN RUANG PADA TIAP KATEG ORI / KODE JENIS ZONA D.15 INDUSTRI MAKANAN DAN MINUMAN D.18 INDUSTRI PAKAIAN JADI D.19 INDUSTRI KULIT, BARANG DARI KULIT DAN ALAS KAKI D.21 INDUSTRI KERTAS, BARANG DARI KERTAS DAN SEJENISNYA PERATURAN TEKNIS PEMBANGUNAN / PEMANFAATAN RUANG PADA TIAP-TIAP ZONA DIMENSI PERPETAKAN KDB MAX (%) KLB MAX (%) LUAS MIN (M2) LEBAR MIN (M2) LEBAR JALAN (ROW) MIN (M) 3.000 30 60 1,2 3.000 30 60 1,2 3.000 30 60 1,2 3.000 30 60 1,2
  • 33. MATRIKS KEGIATAN YANG DIIJINKAN DAN DILARANG JENIS KEGIATAN D.15 MAKAN AN MINUMA N NDUSTRI PENGOLAHAN NDUSTRI MAKANAN DAN MINUMAN ndustri pemotongan hewan X ndustri pengolahan dan pengawetan daging I ndustri Pengalengan ikan dan Biota Perairan Lainnya I ndustri penggaraman/pengeringan ikan dan biota perairan lainnya I ndustri pengasapan ikan dan biota perairan ainnya I ndustri pembekuan ikan dan biota perairan ainnya I SI KEGIATAN : MATRIKS KEGIATAN YANG DIIJINKAN DAN DILARANG D.15 D.18 D.19 D.21 D.24 D.25 D.2 MAKAN AN - MINUMA PAKAI AN JADI BARA NG KULIT KERTA S KIMIA KARET GA N N LO M X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X
  • 34. ATURAN PERUBAHAN ZONA O DE JENIS KEGIATAN INDUSTRI MAKANAN DAN MINUMAN INDUSTRI PAKAIAN JADI INDUSTRI KULIT, BARANG DARI KULIT DAN ALAS KAKI INDUSTRI KERTAS, BARANG DARI KERTAS DAN SEJENISNYA INDUSTRI KIMIA DAN BARANG-BARANG DARI BAHAN KIMIA INDUSTRI KARET, BARANG DARI KARET DAN BARANG DARI PLASTIK INDUSTRI BARANG GALIAN BUKAN LOGAM ATURAN PERUBAHAN ZONA D.15 D.18 D.19 D.21 MAKA NAN- MINU MAN PAKAI AN JADI BARA NG KULIT KERTA S B X X I X X INDUSTRI KULIT, BARANG DARI KULIT DAN ALAS I B I INDUSTRI KERTAS, BARANG DARI KERTAS DAN I B I BARANG DARI I B I I INDUSTRI KARET, BARANG DARI KARET DAN I B I I INDUSTRI BARANG GALIAN BUKAN LOGAM I B B B