Jual Cytotec Di Surabaya Ori 👙082122229359👙Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
TEKS MC PERNIKAHAN.docx
1. Teks MC Pernikahan
1. Pembukaan
"Bismillahirrahmanirrahim, Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Innalhamdalillah wala haula
wala quwwata illa billah amma ba'du.
Bapak, Ibu dan Saudara sekalian yang kami hormati, sohibul hajat yang kami hormati dan kedua mempelai
yang berbahagia.
Pada hari yang berbahagia ini, marilah terlebih dahulu memanjatkan puja dan puji syukur kita kehadirat
Allah SWT.
Karena dengan limpahan karunianya kita sekalian bisa hadir memenuhi undangan Keluarga Bapak (nama)
dalam rangka akad nikah putrinya yang bernama (nama) dengan saudara (nama) dari keluarga bapak
(nama).
Demi kelancaran acara, marilah kita mengucapkan basmalah bersama-sama.
Bismillahirrahmanirrahim."
2. Serah terima dan sambutan
"Hadirin yang kami hormati, sebagaimana layaknya adat kita maka atas nama keluarga mempelai wanita
memberikan kesempatan kepada pihak mempelai pria untuk memberikan sekapur sirih.
Hal ini sebagai amanat keluarga menyerahkan pengantin pria kepada keluarga pengantin wanita.
2. Untuk itu segera kami serahkan kepada yang mewakilinya. Yang terhormat wakil keluarga pengantin pria
kami persilahkan.
Terima kasih bapak (nama) yang telah dengan ikhlas penuh kesungguhan menyampaikan amanat pengantin
pria sekeluarga kepada keluarga pengantin wanita.
Selanjutnya, kiranya tepat sekali jika kesempatan berikutnya kami serahkan kepada pihak keluarga
pengantin wanita yang dalam hal ini akan diwakili oleh (nama).
Untuk itu, kepada yang terhormat bapak (nama) kami persilahkan.
Terima kasih bapak (nama) yang telah menyampaikan amanat pengantin wanita sekeluarga kepada keluarga
pengantin pria."
3. Simbolis seserahan
"Selanjutnya, acara akan dilanjutkan dengan simbolis seserahan dari calon mempelai pria kepada calon
mempelai wanita yang akan diwakili oleh ibunda dari calon mempelai pria kepada ibu calon mempelai
wanita. Dipersilahkan."
4. Pembacaan ayat suci al quran dilanjut dengan akad nikah
"Selanjutnya yakni pembacaan ayat suci al quran yang dibawakan oleh (nama)
Marilah kita ikuti acara inti, yaitu akad nikah yang dilanjutkan dengan pembacaan doa, akad nikah yang akan
dilaksanakan antara saudari (nama) dengan saudara (nama).
3. Dalam hal ini akan dipimpin oleh bapak (nama) selaku petugas dari Kantor Urusan Agama (KUA) (nama
daerah KUA) kepada bapak (nama) dipersilahkan.
Alhamdulillahirobbil alamin, baru saja kita saksikan pelaksanaan akad nikah antara saudara (nama) dengan
saudara (nama).
Mudah-mudahan akad nikah ini akan selalu menjadi tali pengikat cinta kasih abadi bagi mempelai berdua.
Semoga tetap istiqomah dalam membina dan membentuk rumah tangga yang harmonis, rukun, Sakinah ma
waddah wa rohmah."
5. Sungkeman
"Acara selanjutnya yaitu sungkeman yang akan langsung dilanjutkan dengan saweran dipimpin oleh ibu
(nama) kepada dipersilahkan."
6. Penutup dan ucapan untuk mempelai
"Alhamdulillah, rangkaian acara akad nikah sampai dengan prosesi sungkeman dan saweran telah dilewati
dengan baik.
Dengan hormat kepada seluruh hadirin memberikan ucapan selamat kepada kedua mempelai beserta
keluarga, dilanjutkan dengan santap siang yang telah disediakan oleh keluarga mempelai.
Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh."
4. Teks Sungkeman Pernikahan kepada Ibu
Contoh 1:
“Bunda, hari ini kami hendak Bersatu, mengayunkan langkah bersama menuju gerbang pernikahan.
Dengan doa serta restu Bunda, kami mantap melangkah. Terima kasih atas hidup yang begitu indah.
Masa kecil yang tak pernah terlupakan. Masa remaja yang masih ada dalam ingatan.
Terima kasih atas segala bimbingan Bunda. Terima kasih atas ketulusan kasih sayang yang tiada lekang dipupus
waktu.
Bunda, Ananda mohon maaf atas segala khilaf yang pernah Ananda lakukan, baik yang disengaja maupun tidak
disengaja.
Ananda memohon izin untuk menempuh kehidupan baru bersama orang yang Ananda cintai.”
Contoh 2:
“Ibu, terima kasih atas semua pengorbanan dan semua hal yang telah ibu lakukan kepadaku.
Maaf apabila selama ini belum bisa menjadi anak yang berbakti dan patuh.
Saat ini aku bersimpuh di pangkuanmu sebagai tanda bakti atas segala pengorbananmu yang sangat mulia.
Izinkan aku untuk mengarungi kehidupan rumah tangga bersama pendamping yang sudah disiapkan Allah
menjadi jodoh terbaikku.
Doakan agar dapat mengarungi bahtera rumah tangga dan menjadi keluarga sakinah mawaddah wa rahmah.”
5. Teks Sungkeman Pernikahan kepada Ayah
“Ayah, terima kasih telah merawat Ananda hingga hari ini.
Terima kasih telah menafkahi kami sekeluarga dengan nafkah yang baik.
Terima kasih telah menjadi Ayah yang terbaik untukku dan telah memberikan pendidikan terbaik untukku.
Ananda mohon maaf apabila selalu merepotkan Ayah dan belum bisa menjadi putri yang baik dan
membanggakan.
Ananda mohon izin untuk memulai hidup baru bersama orang yang telah Ananda pilih sebagai pasangan
sehidup semati.
Doakan kami menjadi keluarga sakinah mawaddah wa rahmah dan dikaruniai keturunan yang saleh dan salehah
serta membanggakan.”
Teks Sungkeman Pernikahan kepada Mertua
1. Sungkeman kepada ibu mertua:
“Ibu, ini adalah kali pertama kami bersimpuh di pangkuanmu dan resmi menjadi putri dan bagian dari
keluargamu.
Ananda memohon doa restu dari Ibu dan dukungannya agar kami senantiasa melangkah dalam kebenaran
Tolong ingatkan dan bombing kami jika melangkah menuju jurang kesalahan.
6. Karena pada hari ini kami telah berikrar untuk mengarungin kehidupan rumah tangga dan menjalankan
ibadah sepanjang hidup.
Ibu, beritahu aku dengan budaya keluargamu, ajari aku dengan adat istiadatmu, dan ajak aku untuk bisa
beradaptasi dalam keluarga besarmu.
Dan tak lupa doakan kami agar bisa menggapai keluarga yang sakinah, mawaddah, wa rahmah.”
2. Sungkeman kepada ayah mertua:
“Ayah, ini adalah persimpuhanku yang pertama di pangkuanmu.
Terima kasih telah mengizinkan kami menikah hari ini.
Terima kasih telah memberikan restu agar bisa menjalani kehidupan bersama sebagai sepasang suami istri.
Terima kasih telah mempercayakan anak Ayah untuk menjadi pendamping hidupku hingga akhir hayat.
Ayah, Ananda mohon doanya supaya kami bisa menjadi keluarga bahagia yang sakinah, mawaddah, wa
rahmah.
Doakan kami supaya dikaruniai anak-anak yang baik, saleh dan saleha, dan membanggakan kedua orang
tuanya.”
7. Naskah Mc Pernikahan Sunda Dan Sungkeman
Bismillahirohmanirrohim
Assalamualaikum wr.wb
Washolatuwasalamu ala asrofil anbiyaai walmurasalin
Waala alihi wadohbihi ajmain , amma ba’du
Audubillahiminasyaitonirrojim
Bismillahirohmanirrohim
Wamin ayaatihi ankholakolakum min anfusikum ajwajaa llitaskunu ilaiha
Waja ‘ala bainakumm mawadatawwarohmah
Inna fii dzalika laayaatilliqaumin yatafakaruun
Shodakollohuladim, al ayah
Ibu-ibu, Bapa-bapa sareng para wargi sadayana anu sami linggih, hormateun simkuring. Sakumaha ka uninga ku
urang sadayana, Alhamdulillah calon panganten pameget miwah rombongan parantos sumping ngaleut
ngengkeuy ngabandaleut, ngembat-ngembat nyatang pinang.
Bismilah, purwa wiwitan ieu pamuka carita, nyaeta minangka pamuka acara.
Babasan pandika pagawean lamun nangtung ka jungjunan, sing lulus bantun jeung tumbu buah seureuhna.
Neda panyaksen ti sadayana ieu acara bade dikawitan.
8. Pangersa calon panganten pameget miwah rombongan. Jagong tuhur meunang ngunun dina pingping haturan
wilujeng sumping, di wewengkon ........, tempat pangaharepan sarakan keur kulawarga. Ka pihak calon
panganten Istri, bisi si jalu hanjelu si lanang honcewang, sumangga geura hiyap calon panganten pameget
miwah rombongan.
Tawis panampian tatamu, tanda kameumeut, kadeudeuh, tawis asih ti kakasih, tanda tresna kanyaah, mangga
geura kalungkeun eta mangle tawis pangrungrum hate perseka kabersihan manah, ku ibu atanapi wawakil ti
pihak calon panganten istri (mangle di kalungkeun), salajeungna dihaturanan linggih ka calon panganten
pameget miwah rombongan, di tempat anu parantos disayogikeun.
Bismillahirrohmanirrohim
Ashadua ala ilaha ilalloh wahdahulasyarikala, waashadu anna muhammadan abduhu worosulluh.amma ba’du.
Alhamdulillah puji sinareng syukur urang tiasa kempel ngariung di ieu tempat, kalayan aya dina kasehatan,
bingah ka giri-giri bagja kumbayangan dina dinten ......, ping ........, dua insan parantos jangji pasini pikeun
nyucruk galur sunah rosul, baris ngahiji ngajatukrami. Ngadahupna neng...........................putrina bapa
.................. kalih ibu.............. ka cep ......................... Putrana bapa ................ kalih ibu..............
namung sateuacanna sim kuring pun ........, baris ngadugikeun rundayan acara nu baris di pedar, di antawisna;
1. Bubuka
2. Lantunan kalam illahi Ku : .........
3. Seren sumeren ti 2 pihak calon panaganten
- Panyerahan ti pihak calon panganten pameget ku:
9. - Panampian ti pihak calon panganten istri ku :
4. Simbolisasi seserahan
5. Walimatul urusy /akad nikah *ku petugas KUA
6. Sungkeman
7. Tutup
Bapa-bapa, ibu-ibu para wargi sadaya nu sami rawuh hormateun sim kuring, sumangga pikeun muka ieu acara
urang sasarengan maos basmallah.Bismillahirrohmanirrohim.
Para hadirin miwah para tatamu sadayana, acara salajengna urang sami dangukeun lantunan kalam ilahi nu
baris di lantunkeun ku pangersa ........ Waktos sareng tempatna mangga nyanggakeun.
Ngahaturkeun nuhun ka kersana ......... Nu parantos ngalantunkeun kalam ilahi, malah mandar janten panambih
nambih kaimanan sareng kataqwaan urang sadayana. Amin.
Para hadirin, miwah para tatamu sadayana, khususna ka calon panganten pameget miwah rombongan, pamali
mun dilami-lami komo dilila-lila, nu dianti-anti ti tatadi, didago-dago ti bareto, ayeuna parantos nyampak. Sok
sanaos sami surti, sami uninga maksadna, nanging, kanggo nyumponan tindak tanduk tata titi duduga peryoga.
Teu cekap ku surti sareng tekad wungkul, namung kedah disarengan ku ucap.
Ku kituna, sumangga ka pangersa kasepuhan calon panganten pameget dihaturanan kapayun kanggo
ngadugikeunana.
10. Para wargi sadayana, nembe sami-sami nyakseni gerentes kalbu kasepuhan ti pihak calon panganten pameget
miwah rombongan. Lain lantung tambuh laku sanes lunta tanpa seja, purwa aya nu dimaksad, seja ngaitkeun
janji pasini , manjangkeun tali babarayaan.
Sakeser daun satangkal, sabungkus bareng jeng bungkusna rupina bade nyerahkeun calon panganten pameget
sareng cacandakanna. Sim kuring saukur darma, teu wasa panjang carita. Kanggo pang walerna
baris di langsung didugikeun ku sesepuh ti pihak calon panganten istri, kanggo pangersa, sumangga
nyanggakeun waktos sareng tempatna.
Para wargi sadayana, bingah amarwata suta, bingah ka giri-giri, bingah nu taya papadana. Nugar cadas mangih
emas, mobok manggih gorowong, aya jalan komo mentas. Jalan gede sasapuan batu turun guesik naek, itu
purun ieu daek, laksana nya pamaksadan.
Salajengna simbolisasi seren sumeren mangga ka ibu calon panganten pameget kanggo ngadugikeunana
ditampi ku ibu calon panganten Istri. (cacandakan nu sanesna tiasa dipapaykeun ka lebet).
Para wargi sadayana,
Niti wanci nu mustari, ninggang mangsa nu utama. Malati ligar na ati, campaka mangkak na dada, koleak
sakembaran, koceak ninggang ugana. Uga pakaitna tatali asih, ngadahupna Neng ........... ka cep ............
Jangji urang pastikeun subaya urang nyatakeun. Nu diseja nyaeta neda panyakseni ti para wargi sadayana,
Upacara akad nikah seja dikawitan.
Sumangga ka pangersa bapa petugas ti Kantor Urusan Agama, nyanggakeun waktosna.
...........................................
11. Alhamdulillah wa sukrulillah kalawan rido gusti anu maha welas tur nu maha asih, oge pangdu’a ti sadayana,
akad nikah parantos engse kalayan lancar, mugia dua insan nu nembe resmi ngajadi tiasa sarendeuk saigel,
sabobot sapihanean, ka cai jadi saleuwi, ka darat jadi salogak, dina ngawangun rumah tangga anu sakinah
mawadah warohmah. Amin...
Acara salajengna diteraskeun kana sungkeman, ka dua panganten sumangga sungkeman ka sepuhna
nyuhunkeun widi kanggo ngarambah rumah tangga nu baris dibina.
Ibu-ibu, Bapa-bapa miwah para wargi hormateun simkuring, rupina rundayan acara ti munggaran dugi ka akhir
parantos rengse dipedar kalayan aya dina kalancaran. Mugi urang sadayana aya dina panangtayungan Gusti nu
maha suci. Kukituna kanggo panganteb kahoyong urang sadaya dilajengkeun kana do’a. Kangge mimpin do’a,
mangga ka pangersa .................. dihaturanan.
Sim kuring pun ........... baris amit mundur amit mungkur, hapunten anu kasuhun bilih aya basa nu teu luyu
sareng undak usukna, bilih luhur saur bahe carek, rumaos sanes ahlina, kanggo nutup ieu acara sumangga urang
pungkas ieu acara ku maos hamdalah sasarengan. Alhamdulillahirrobil alamin.
Hatur nuhun, wassalaualaikum wr.wb.
Kanggo para tatamu aya hidangan ala kadarna ti sohibul hajat, ku kituna sumangga dihaturanan.
Naskah sungkeman
Ka dulur-dulur anu sami rawuh, baraya anu sami lenggah, sim kuring sateuacan ngiring jabung kumalaku,
lumampah cumarita seja wakca balaka, wiréh sim kuring sanés pujangga anu ahli ngaréka basa, sanés sastrawan
anu ahli dina ngaraéh caritaan. Kumargi kita paralun maklum anu kasuhun, hampura anu diteda, boh bilih dina
ngadadar ieu acara kirang nyorang kana kakedahannana.Ka para ahli ngukir sya’ir, pujangga ahli sastra mugia
12. ulah haru ulah ganggu, sawios sim kuring neda widi paralun maklum sakedapan hoyong dikoréksi, diropéa, ogé
dioméan manawi tiasa nyampurnakeun kana curat-corét sim kuring.
Ngawitan
Bismillahirrohmanirrohim.
Kalayan nyebat Asma Pangéran, Dzat anu Mahawelas tur Mahaasih. Seja kaula ngawitan mituturan dua pasang
manusa anu kiwari parantos ngahiji kalayan widi Gusti Nu Mahasuci ngalangkungan jalan jatukrami.
Dina ngawitan ngambah ngabaladah sagaraning kahirupan, teu pisan-pisan urang samudayana anu sami kersa
sumping, kalayan ridlo lillahi ta’ala ngagebregkeun jiad pangdu’a ka dua mempelai. Ngalangkungan du’ana
Rasululloh SAW. Mangga urang ‘aos sasarengan :
Bismillah ….
Baarokallohu laka wabaroka ‘alaika wa jama’a bainakuma fi khoiir
(Mugia kabarokahan sareng kasinugrahaan Alloh tumetep euntreup, nyanding mipir ngabanding, lamokot
geugeut ka hidep duaan, sareng pamudah-mudahan hidep duaan dikumpulkeunana ku Alloh téh sinanding
jeung kasaéan, amin).
Mangga ka pasang panganten, geura lumampah nyaketan kana pangkonan ibu rama
A’udzubillahi minasy syaithonirrojim
Wawashshoinal insaana biwaalidaihi hamalathu ummuhu wahnan ‘ala wahniw wafishooluhuu fii ‘aamaini
anisykurlii waliwaalidaika ilayyal mashiir (Luqman : 14)
13. “Jeung Kami geus marentahkeun ka manusa (pikeun ngabakti) ka indung bapana; indungna geus ngakandung
manéhna dina kaayaan lemah anu kalangkung-langkung lemahna, jeung indungna ngasuh manéhna salila dua
taun. Kudu syukuran ka Kami jeung ka indung bapa manéh, ngan ka Kami wungkul manéh mulang ka asal.
(Luqman : 14)
Kasép, Geulis.
Heup eureunkeun lengkah anjeun duaan dipayuneun ibu rama. Teuteup kalawan geugeut pameunteu
marantenna. Sawang ku hidep duaan ka alam ka tukang anu jauh narawangan. Pék patepungkeun paneuteup
ajeun jeung paneutep indung bapa. Bayangkeun kua hidep yén dina satétés getih anu ngalémpéréh, sahégak
nafas anu ngadami dina angen. Pék rarasakeun ku hidep ratugna jajantung, rénghap ranjugna rarasaan.
Tamperkeun dina sirah, seuseup ngaliwatan napas lalaunan singreup alon-alon, kalayan rarasakeun yén hidep
téh keur nyeuseup kanyaah jeung kahémanna indung bapa.
Prak, mangga ujang-nyai. Kasép – Geulis, geura nyaluuh kana lahunan indung.
Saméméh hidep duaan barang pénta kanu jadi indung, pék haturananan heula tawis rasa tumarima
ngalangkungan basa ka anjeuna. Kalayan dimimitian ku keretegna manah. Uningakeun kanu janten ibu, kieu
unina : “Mamah, dina danget ieu kalayan syaré’atna disakséni ku kadang wargi anu hadir di dieu, hakékatna
disakséni ku Alloh SWT, langkung tipayun abdi seja ngahaturkeun rebu nuhun laksa ketik kabingahan kana
kasaéan anu parantos dipaparinkeun ka abdi. Abdi jelas kahutangan ku Mamah, ti kawit abdi di kandung anu
ilaharna salami salapan sasih, tangtos kapayahan anu langkung-langkung. Siang kalayan wengi Mamah teu
weléh sumujud ka Rabbul ‘Izzati, tumamprak ka Gusti Alloh neneda palay dipaparin putra-putri anu sampurna
salamet, waluya sapuratina.
14. Kasawang ku abdi kasusah Mamah, nalika bureuyeungan, seunggah gulang gasahan. Patuangan nyelekit beuki
narikan. Celekit dina parindikan, jeletot dina bobokong, reyang-reying teu betah cicing. Harita basa tengah
peuting Mamah humarurung nyalira. Sakawitna moal ngageumpeurkeun balaréa. Sugan jeung sugan kanyeri
dina patuangan bakal ngurangan. Nanging sanés ngurangan nyeri anu aya, malihan tambih-tambih nyeri. Harita,
Mamah ngajerit maratan langit ngocéak maratan jagat. Ménta tulung, ménta nyalindung.
Mamah parantos béak déngkak nahan kanyeri jeung kapeurih. Luut léét kesang badag, késang leutik burayoan
maseuhan sakujur salira. Guyang darah, mandi getih, sakapeung dibarung ku kasusah, sakapeung haté tugenah.
Harita Mamah parantos ngaboreuhkeun jiwa raga, nyawa pingaraneunana. Anu namina ngajuru, luyu sareng
istilahna. Hartina nyawa Mamah téh aya dina sajuruna deui.
Dina waktu Mamah ngalahirkeun abdi, Mamah bajuang dina tungtung hirup. Tanaga Mamah, engapan Mamah,
kesang Mamah, cai soca Mamah, getih Mamah nyurugcug maseuhan bumi pikeun mélaan anu jadi anak.
Nalika gubrag si jabangbayi gumelar ka alam dunya, denghékna sora orok ceurik sataker kebek, ceurik
munggaran anu minuhan wewengkon alam. Nya harita pisan basa ninggang kana wanci subuh abdi lahir ka alam
dunya. Ti harita Mamah teu bisa kulem anu tibra, teu bisa léha-léha. Ngupahan tur ngabélaan nu jadi anak.
Budak gering milu gering, budak rungsing henteu pusing. Mamah milampah sadaya kabutuh nu jadi anak
dumasar kana kaikhlasan jeung ngagedurna rasa kanyaah anu taya wates wangenna.
Mamah, mugia dina danget ieu, wanci kiwari abdi ngésto tina lelembutan abdi anu pangjero-jerona, tina
mamaras manah anu sadasar-dasarna abdi neda hampura tida samudaya dosa perdosa. Tinangtos dosa abdi
anu janten putra moal kaétang seueurna. Abdi yakin sanajan sakumaha benduna, Mamah lautan hampura
jembar manah tiasa ngahapunten ka abdi.
15. Deudeuh teuing kasép, geulis anak Mamah saleresna kasedih Mamah dina danget ieu lain kusabab kapusingna
indung kanu jadi anak. Keun sagala kasalahan anu geus dipilampah kuhidep dina waktu anu ka tukang-tukang
ku Mamah dihampura. Naning anu ngalantarankeun Mamah sedih danget ieu téh nyaéta kabeurat haté indung
kanu jadi anak. Asa kamari hidep ku Mamah disééh, diakod-akod waktu orok, diméménan waktu budak. Harita
basa hidep gégag-gégag diajar leumpang, bari sakapeung titotorojol ti kajauhan hidep tékah-tékah bari tuluy
ngagabrug kana lahunan Mamah. Bungah amar wata suta haté anu jadi indung, nalika nu jadi anak tumuwuh
mekar kalayan sampurna.
Kiwari, ti harita mangsa ngaliwat bari teu karasa. Geuning si kasép anu dihancleung-hacleung ku Mamah, si
Geulis anu ditimbang-timbang ku Mamah teu sangka geuning geus sawawa, dewasa, manjing milampah rumah
tangga. Nyukcruk galur sunnah Rasul, mapay lacak papagon agama. Samémangna parantos titis tulis ti ajalina,
gurat qodar nu Mahakawasa. Hidep kiwari seja ngamimitian ngabaladah sagara rumah tangga. Geura bral
miang, bébér layar tarik jangkar ku Mamah didu’akeun mugia sing tinemu jeung kabagjaan dunya katut ahérat.
Mangga kasép, geulis geura ingkah tina lahunan Mamah ngalih kana panggonan Bapa
Prak tumamprak, rep sidakep, sir budi cita rasa. Sagulung-sagalang sukma nu paanggang kiwari ngahiji dina
seuseukeut kaasih kolot kanu jadi anak. Ujang, nyai – kasép, geulis. Sok puseurkeun panyawang hidep kana
kanyaah nu jadi Bapa ka nujadi anak dina salila ngipayahan, nyumponan kabutuh hirup nu jadi anak. Sakapeung
mah Bapa téh mindeng baringung, ditambah bangluh kasusah nalika teu bisa nyumponan kahayang nu jadi
anak. Bapak rajeun ngalamun, mikiran tur narékahan kumaha carana sangkan kahayang nu jadi anak bisa
kacumponan sapuratina.
Lamun indung disebutna tunggul rahayu, sedengkeun Bapa disebutna tangkal darajat. Kanyaah indung jeung
bapa ka nu jadi anak layeut ngahiji ngawujud, ngajéngélék dina rupa anak. Nu matak dina jirim anak bakal
16. pacampur tétésan-titisan indung bapana. Nya kitu deui dina akhlak jeung pamolahna bakal ceplés téés kanu jadi
anak.
Bapa, rumaos abdi mindeng musingkeun ka Bapa. Dina danget kiwari clik putih jatining bersih, clak hérang
jatining padang, ti luhur sausap rambut ti handap sausap dampal, getih satétéh ambekan sadami, kiwari abdi
neda jembar hampura tinu jadi Bapa.
Baeu kasép, geulis. Malati lingsir na ati, angsana ligar ku mangsa. Hamo lingsir dina wanci, moal ligar dina
mangsa. Kiwari wanci tur mangsana Bapa dumareuda wakca balaka ka hidep duaan. Sabenerna, gunung
karahayuan, pasir kaasih, sagara kanyah Bapa kahidep téh mémang langka kakedal ku lisan, jarang karaba ku
carita. Naning sanajan kitu, ngahunyudna kanyaah Bapa ka hidep téh tinangtos langkung-langkung kanyaah.
Sabab, sagala rupa anu diusahakeun ku Bapa bélaan ngadua-duakeun huap, ti sruk-sruk tidungdung bélaan
poho ka temah wadi, teu aya lian nyaéta mélaan nu jadi anak. Melak kai, ngingu sapi tur sagala cacawisan hirup
taya lian nyaéta ngakirangan nu jadi anak.
Keun cuang teundeun kakeuheul anu geus harareubeul, cag cuang tunda kangéwa anu geus tiheula. Cuang ganti
ku budi anu sajati, ku wajah anu marahmay. Sok ku Bapa kiwari hidep dihampura, sagala rereged, kaijid,
kangéwa, tur kageuleuh Bapa kiwari balungbang timur caang bulan opat welas, jalan gedé sasapuan.
Cag, anaking geura tandang miang makalangan, geura milampah babarengan kalayan diwuwuh ku du’a nu
janten sepuh. Dijiad ku panghiap nu jadi Bapa. Montong melang, tong salempang léngkahkeun sampéan bari
ngucapkeun niat seja milampah tugasna Pangéran.
Tuh geuning, sagara tanpa tutugan. Sagara tanpa basisir geus ngagupayan ménta dikojayan. Geura bral undur
tina pangkonan, geura hontal kasinugrahan. Hayu urang hirup babarengan, Bapa geus nyiapkeun kandaraan
juang pikeun ngajugjug lembur pangharepan.
Sok didu’akeun ku Bapa lahir katut batin, mugia hidep duaan tinemu jeung kabagjaan
17. Teks Sawer Pengantin
1 2 3
Kapara tamu sadayana
Warga wargi nu araya
Abah nyelang nyawer heula
Antosan da moal lila
Ujang nyai sami gandang
Sami calik dina ranjang
Ujang masih keneh bujang
Nikah kanu geulis lenjang
Ujang teh perlu bisa
Siga cara abah ka ema
Ayeunamah geus waktuna
Mindeng ge moal doraka
Lamun meneran parawan
Rada hese mamatahan
Ku Sabab can pangalaman
Ujang kudu lalaunan
Tapi mun ujang ka randa
Tangtu moal lila-lila
Molompong moal sulaya
Lantaran urut baheula
Bisi bojo udah-aduh
Mangkade ulah geruh
Hudang bae subuh-subuh
Da moal karasa tunduh
Mun si nyai geus ngalempreh
Ujang omat ulah leweh
Sanajan nepi ka soeh
Can aya nu tuluy paeh
Lamun bojo keur bungkiang
Omat ujang ulah hariwang
Keureuyeuh wae titukang
Dedetkeun wae sing tenang
Nyai teh kedah ngartikeun
Mun caroge geus hayangeun
Ku nyai geuwat berekeun
Bari rada diburukeun
18. 4 5
Lamun nyai keur di gawe
Mangkade sing hade gawe
Itung-itung mayar gawe
Ngarah ngeunah kana hate
Mimiti mah rada nyeri
Nepi kana sirah nyai
Tapi mun enggeus sakali
Tangtu matak menta deui
Poman nyai ulah talangke
Kudu emut ka caroge
Kujalan masihan gawe
Najan caroge tas balik gawe
Sakitu bae ti abah
Mangkade ulah gareuwah
Tangetkeun ulah gagabah
Ngarah caroge teu seuhah
19. 1 Pengantin Pria
2 Pengantin Wanita
3 Orang tua Pengantin Pria
- Ayah
- Ibu
4 Orang tua Pengantin Wanita
- Ayah
- Ibu
5 Penghulu/Petugas KUA
6 Wali Nikah
7 Saksi Pengantin Pria
8 Sambutan Pihak Pengantin Pria
9 Sambutan Pihak Pengantin Wanita
10 Pembacaan Khutbah Nikah
11 Pembacaan Al-Qur’an dan Do’a