2. Terjadi peningkatan enam kali lipat konsentrasi HIV di air mani pada pria yang terinfeksi HIV positif dengan trikomoniasis dibandingkan dengan pria yang tidak terinfeksi Trichomonas.
4. Diantara pria yang terkena trikomoniasis, terjadi penurunan yang signifikan pada motilitas sperma dan viabilitas sperma. Penanganan trikomoniasis menunjukkan perbaikan yang signifikan para motilitas sperma, viabilitas, dan viskositas sperma.
6. Trikomoniasis mungkin merupakan penyebab penting uretritis nongonococcal. Sebuah penelitian menemukan bahwa pada pria dengan NGU, terdapat 19,9% yang terinfeksi Trichomonas.
8. Suatu penelitian yang melibatkan pria dengan prostatitis kronis ditemukan bahwa 71% penyebab terjadinya prostatitis adalah infeksi Trichomonas dengan infeksi spesifik 19%dari pria.
11. Trikomoniasis sering kali tidak terdiagnosis. Tes diagnostik yang paling umum digunakan adalah yang terbaik 60-70% sensitif menurut Center for Disease Control. Baik wanita dan pria, penyedia pelayanan kesehatan harus melakukan pemeriksaan fisik dan uji laboratorium untuk mendiagnosis trikomoniasis, antara lain sebagai berikut:
13. Wet mount adalah metode yang paling umum digunakan untuk mendiagnosis trikomoniasis. Metode ini menujukkan sensitivitas sebesar 60%. Untuk metode ini, spesimen ditempatkan dalam medium kultur selama 2-7 hari sebelum diperiksa. Jika trichomonads hadir dalam spesimen asli, mereka akan berkembang biak dan lebih mudah untuk dideteksi. Hal ini baik sangat sensitif dan sangat spesifik.
15. VPIII Tes Identifikasi mikroba (BD) adalah uji yang mengidentifikasi DNA mikroba yang ada pada kompleks penyakit vaginitis. Identifikasi spesies Candida, Gardnerella vaginalis, dan Trichomonas vaginalis dapat ditemukan dari sampel vagina tunggal. Sensitivitas tes untuk mendeteksi T. vaginalis tinggi, dan dapat memberikan hasil hanya dalam 45 menit.
17. Trichomonas Rapid Test adalah tes diagnostik yang mendeteksi antigen untuk trikomoniasis. Dengan memasukkan sampel usap vagina ke dalam tabung reaksi dengan 0,5 ml buffer khusus dengan beberapa perlakuan dan kemudian hasilnya dapat dibaca dalam waktu 10 menit. Uji ini lebih sensitif dibandingkan uji wet mount.
19. Dalam Polymerase Chain Reaction (PCR), sampel diperlakukan dengan enzim yang memperkuat daerah tertentu dari DNA T. vaginalis. PCR telah terbukti sebagai metode diagnostik yang paling akurat dalam studi baru-baru ini. Namun, PCR saat ini hanya digunakan dalam penelitian, bukan pengaturan klinis.
21. Uji ini adalah teknik dasar yang dapat digunakan sebagai bagian dari diagnosis klinis. Pengujian dilakukan dengan mencampurkan usapan cairan vagina dengan larutan kalium hidroksida 10%, kemudian menciumnya. Bau amina (amis) yang kuat bisa menjadi indikasi trikomoniasis atau vaginosis bakteri.
23. Trichomonads tumbuh terbaik di lingkungan asam kurang, dan pH vagina meningkat mungkin merupakan indikasi trikomoniasis. Sebuah penyedia layanan kesehatan melakukan tes dengan menyentuhkan kertas pH pada dinding vagina atau spesimen usap vagina, kemudian membandingkannya dengan skala warna untuk menentukan pH.
25. Uji Pap Smear adalah pemeriksaan mikroskopis dari spesimen. Hal ini terutama digunakan sebagai tes diagnostik untuk screening berbagai kelainan serviks dan infeksi kelamin. Meskipun kadang-kadang dapat mendeteksi trichomonads, uji diagnosa ini memiliki tingkat kesalahan tinggi dan tidak cocok untuk screening kecuali digunakan bersamaan dengan tes yang lebih sensitif.3. Etiologi
30. (Jatau et al., 2006)5. Cara Pengobatan <br />Telah ditemukan bahwa metronidazol berhasil membunuh T. vaginalis, akan tetapi penggunaannya selama kehamilan menjadi kontroversi karena dapat menyebabkan mutagenesis dan bersifat karsinogen pada model yang digunakan dalam uji laboratorium. Burtin dkk melaporkan meta analisis dari tujuh studi yang menunjukkan bahwa metronidazol tidak meningkatkan risiko lahir cacat pada janin selama trimester pertama, sehingga metronidazol disarankan untuk digunakan hanya selama trimester kedua dan trimester ketiga. Pengobatan selama kehamilan pada wanita dan pasangan seksnya berpotensi untuk mencegah komplikasi kelahiran prematur serta infeksi pada keturunannya, karena apabila pasangan seks tidak mendapatkan pengobatan, maka wanita dapat terkena trichomoniasis kembali (Smith et al., 2002).<br />Tinidazole (2 gr dosis oral tunggal) merupakan terapi minimal yang memiliki keunggulan lebih daripada metronidazole untuk pengobatan trikomoniasis. Pada resistensi metronidazole, tinidazole (dalam berbagai dosis) telah mencapai tingkat kesembuhan 90% dan lebih tinggi. Perbedaan yang paling penting antara kedua obat ini yaitu tinidazole yang lebih toleransi dan kurang toksik dibandingkan metronidazole, bahkan pada dosis yang tinggi (Center for Disease Control, 2011). <br />6. Prognosis<br />Pada wanita terjadi penyembuhan spontan kira-kira sebesar 20-25% setelah 6 minggu pengobatan. Pemberian antibiotik dapat mengobati 95% wanita yang terinfeksi setelah 6 minggu pengobatan (NHS, 2010). <br />BAB IV <br />PENUTUP1. Trikomoniasis (biasanya disebut sebagai “trich”) adalah penyakit menular seksual yang paling umum dapat disembuhkan di dunia. Penyakit ini juga merupakan salah satu dari tiga infeksi vagina yang paling umum pada wanita. Trikomoniasis disebabkan oleh parasit Trichomonas vaginalis atau tricomonad yang dapat menginfeksi wanita maupun pria.2. Menurut perkiraan tahunan WHO, ada 7,4 juta kasus trikomoniasis diperkiraan setiap tahun di Amerika Serikat, dengan lebih dari 180 juta kasus yang dilaporkan di seluruh dunia. 3. Gejala pada wanita biasanya muncul antara 5 sampai 28 hari setelah terpapar, akan tetapi gejala tersebut dapat juga muncul dalam waktu beberapa bulan bahkan bertahun-tahun kemudian. Infeksi dapat ditularkan kepada orang lain meskipun mereka tidak mengalami gejala apapun. Pada wanita, trikomoniasis dapat menyebabkan vaginitis (peradangan pada vagina), sedangkan pada pria dapat menyebabkan urethritis (peradangan pada saluran kencing) di dalam penis. Keluhan dan gejala lainnya: keluarnya nanah berwarna kuning kehijau-hijauan atau abu-abu dari vagina (bahkan terkadang berbusa), Bau yang kuat dan rasa sakit pada saat kencing ataupun berhubungan seksual, iritasi atau gatal-gatal di sekitar vagina, sakit perut bagian bawah (jarang ditemukan), pada pria biasanya keluar nanah dari penis.4. Pemeriksaan penunjang diagnostik trikomoniasis antara lain: Wet Mount, VPIII Tes Identifikasi Mikroba (BD), Trichomonas Rapid Test, Polymerase Chain Reaction, Kalium Hidroksida (KOH) quot;
Test Whiffquot;
, Test pH vagina, dan Pap Smear 5. Etiologi dari penyakit trikomoniasis ini adalah Trichomonas vaginalis.<br />Cara pencegahan trikomoniasis yaitu: melakukan ANC selama masa kehamilan utuk skrining IMS (Infeksi Menular Seksual), meningkatkan higiene perorangan dan sanitasi lingkungan, seks yang aman dan dengan satu pasangan, peningkatan status sosial ekonomi. 6. Cara pengobatan trikomoniasis yaitu dengan metronidazole dan tinidazole. <br />7. Prognosis penyakit trikomoniasis <br />DAFTAR PUSTAKA <br />Cook, G. 2009. Trichomonal Infection. Saunders Elsevier, Amsterdam. Egbere, J, et al. 2009. Trichomonas vaginalis and Human Immunodeficiency Virus (HIV) in Women Attending Gynaecology Clinic at Plateau State Specialist Hospital, Jos, Nigeria. Nigerian Journal of Microbiology, Vol. 23 (1);1864–1868. http://nsmjournal.org/ overall/journal/pdf/ TRICHOMONAS/ VAGINALIS/19.pdf. Diakses tanggal 5 Mei 2011.<br />Jatau, D., et al. 2006. Prevalence of Trichomonas Infection among Women Attending Antenatal Clinics in Zaria, Nigeria. Annals of African Medicine Vol. 5, No. 4; 2006: 178 – 181. http://bioline.org.br/pdf. Diakses tanggal 5 Mei 2011. <br />NHS. 2010. Trichomoniasis. http://cks.nhs.uk/clinical_knowledge/ clinical_topics/ previous_version/trichomoniasis.pdf. Diakses tanggal 7 Mei 2011.<br />Smith, MD., et al. 2002. Trichomonas vaginalis Infection in a Premature Newborn. http://nature.com/jp/journal/v22/n6/full/7210714a.pdf. Diakses tanggal 5 Mei 2011.<br />