SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  11
MODEL- MODEL KONSELING
“Konseling Realita”
Dosen Pengampu: Pramana Adi Wiguna M.Pd
Disusun oleh:
Fraba murtaza 1113500014
Musliyatul diniyah1113500138
Ni’matul illahiyah 1113500028
Semester 4a
Sejarah konseling realita
Konseling realitas dicetuskan oleh willian
glasser
Pada tahun 1961 glasser
mempublikasikan konsep konseling
realita dalam bukunya yang pertama
“mental health or mental illness
Konseling Realita
Konseling realita adalah suatu sistem,
yang difokuskan kepada tingkah laku
sekarang
Menurut Paul D. Meir, dkk, konseling
realita adalah memusatkan perhatiannya
terhadap kelakuan yang bertanggung
jawab.
Hakekat manusia
1. Manusia mempunyai kebutuhan yang
tunggal, yang hadir diseluruh
kehidupannya, memiliki keunikan dalam
kepribadiannya
2. Setiap orang mempunyai kemampuan
atau petensi untuk tumbuh dan
berkembang
Sifat dasar manusia menurut pandangan
konseling realita
 Kesulitan atau problema perilaku manusia bearakar pada
pengalaman pada masa kanak-kanak
 Manusia pada dasarnya dapat mengarahkan dirinya sendiri
(self-determining).
 Menurut glasser dan wubbloding: semua manusia ketika
dilahirkan membawa 5 kebutuhan
1. Mencintai dan dicintai
2. Merasa mampu atau berprestasi
3. Mendapat kesenangan
4. Memperoleh kebebasan atau kemandirian
5. Untuk hidup
Perkembangan kepribadian
 Ketika seseorang berhasil memenuhi kebutuhannya,
menurut Glasser orang tersebut mencapai identitas
sukses.
 Pencapaian identitas sukses ini terkait pada konsep 3R, 1.
responsibility (bertanggung jawab) 2. reality (rrealita 3. right
(benar)
Tujuan konseling realitas
Membantu konseli agar memiliki
kontrol yang lebih besar terhadap
kehidupannya sendiri dan mampu
membuat pilihan yang lebih baik.
Teknik konseling realita
1. Metapor
2. Hubungan
3. Pertanyaan
4. WDEP & SAMI2C3
5. Renegoisasi
6. Intervebsi paradoks
7. Pengembangan keterampilan
8. Adiksi positif
9. Penggunaan kata kerja
10.Konsekuensi natural
Peran konselor dan konseli
 Konselor terlibat dengan konseli membawa
konseli menghadapi realita
 Konselor sebagai pembimbing
 Motivator
 Penyalur tanggung jawab
kelebihan
1. Asumsi mengenai tingkah laku
merupakan hasil belajar.
2. Asumsi mengenai kepribadian
dipengaruhi oleh lingkungan dan
kematangan.
3. Mudah dilaksanakan dan tidak
memerlukan pengetahuan
tentang diagnosis
kekurangan
1. Teknik yang digunakan kurang
mampu mengungkapkan data
yang dialami dari diri pribadi
klien.
2. Hanya menekankan perilaku
tanpa mempertimbangkan sisi
perasaan.
3. Tidak memberikan penekanan
yang cukup pada dinamika tidak
sadar dan pada masa lampau
individu sebagai salah satu
determinan dari tingkah lakunya
sekarang.

Contenu connexe

Tendances

Teori realiti (bentang)
Teori realiti (bentang)Teori realiti (bentang)
Teori realiti (bentang)
ridzuangrik
 
Teori pemusatan klien
Teori pemusatan klienTeori pemusatan klien
Teori pemusatan klien
siewling1988
 
Peta kognitif pendekatan pada bk
Peta kognitif pendekatan pada bkPeta kognitif pendekatan pada bk
Peta kognitif pendekatan pada bk
baeniikhwati
 
Konseling menurut pendekatan humanistik
Konseling menurut pendekatan humanistikKonseling menurut pendekatan humanistik
Konseling menurut pendekatan humanistik
Ayu W. Shepty
 

Tendances (20)

Terapi realiti
Terapi realitiTerapi realiti
Terapi realiti
 
Teori realiti (bentang)
Teori realiti (bentang)Teori realiti (bentang)
Teori realiti (bentang)
 
Terapi Realitas
Terapi RealitasTerapi Realitas
Terapi Realitas
 
terapi realiti / WILLIAM GLASSER M.D
terapi realiti / WILLIAM GLASSER M.Dterapi realiti / WILLIAM GLASSER M.D
terapi realiti / WILLIAM GLASSER M.D
 
Eksistensial-Humanistik
Eksistensial-HumanistikEksistensial-Humanistik
Eksistensial-Humanistik
 
Teori pemusatan klien
Teori pemusatan klienTeori pemusatan klien
Teori pemusatan klien
 
Peta kognitif pendekatan pada bk
Peta kognitif pendekatan pada bkPeta kognitif pendekatan pada bk
Peta kognitif pendekatan pada bk
 
TEORI HUMANISTIK
TEORI HUMANISTIKTEORI HUMANISTIK
TEORI HUMANISTIK
 
pendekatan Humanistik ppt
pendekatan Humanistik pptpendekatan Humanistik ppt
pendekatan Humanistik ppt
 
Ppt teori humanistik
Ppt teori humanistikPpt teori humanistik
Ppt teori humanistik
 
Ppt carl rogers
Ppt carl rogersPpt carl rogers
Ppt carl rogers
 
TEORI REALITI
TEORI REALITITEORI REALITI
TEORI REALITI
 
Makalah model model konseling 1 eksistensial humanistik
Makalah model model konseling 1 eksistensial humanistikMakalah model model konseling 1 eksistensial humanistik
Makalah model model konseling 1 eksistensial humanistik
 
Teori Konseling PPK
Teori Konseling PPKTeori Konseling PPK
Teori Konseling PPK
 
Ppt
Ppt Ppt
Ppt
 
EKSISTENSIAL HUMANISTIK
EKSISTENSIAL HUMANISTIKEKSISTENSIAL HUMANISTIK
EKSISTENSIAL HUMANISTIK
 
terapi rasional emotif tingkah laku
 terapi rasional emotif tingkah laku terapi rasional emotif tingkah laku
terapi rasional emotif tingkah laku
 
Konseling menurut pendekatan humanistik
Konseling menurut pendekatan humanistikKonseling menurut pendekatan humanistik
Konseling menurut pendekatan humanistik
 
teori-teori konseling
teori-teori konselingteori-teori konseling
teori-teori konseling
 
Teori pendekatan gestalt
Teori pendekatan gestaltTeori pendekatan gestalt
Teori pendekatan gestalt
 

Similaire à Konseling realita

PPT Kelompok 1_Konseling Realitas_Pendekatan dan Teknik dalam Konseling.pptx
PPT Kelompok 1_Konseling Realitas_Pendekatan dan Teknik dalam Konseling.pptxPPT Kelompok 1_Konseling Realitas_Pendekatan dan Teknik dalam Konseling.pptx
PPT Kelompok 1_Konseling Realitas_Pendekatan dan Teknik dalam Konseling.pptx
IyenElviraz
 
Pendidikan karakter (iseng jangan dibaca)
Pendidikan karakter (iseng jangan dibaca)Pendidikan karakter (iseng jangan dibaca)
Pendidikan karakter (iseng jangan dibaca)
Hadi Pramana
 
Presentation1 pendekatan realita
Presentation1 pendekatan realitaPresentation1 pendekatan realita
Presentation1 pendekatan realita
RiZqii AmaLyaa
 
Nadya E. Putri (Pengantar Pedidikan Bab 4)
Nadya E. Putri (Pengantar Pedidikan Bab 4)Nadya E. Putri (Pengantar Pedidikan Bab 4)
Nadya E. Putri (Pengantar Pedidikan Bab 4)
nadyasakura
 
Konsep diri bahan baca
Konsep diri   bahan bacaKonsep diri   bahan baca
Konsep diri bahan baca
Amir Khan
 
Intervensi awal kanak kanak
Intervensi awal kanak kanakIntervensi awal kanak kanak
Intervensi awal kanak kanak
Nur Kareena
 

Similaire à Konseling realita (20)

Psikologi Konseling Realitas
Psikologi Konseling RealitasPsikologi Konseling Realitas
Psikologi Konseling Realitas
 
PPT Kelompok 1_Konseling Realitas_Pendekatan dan Teknik dalam Konseling.pptx
PPT Kelompok 1_Konseling Realitas_Pendekatan dan Teknik dalam Konseling.pptxPPT Kelompok 1_Konseling Realitas_Pendekatan dan Teknik dalam Konseling.pptx
PPT Kelompok 1_Konseling Realitas_Pendekatan dan Teknik dalam Konseling.pptx
 
Ppt pendekatan realitas
Ppt pendekatan realitasPpt pendekatan realitas
Ppt pendekatan realitas
 
Pendidikan karakter (iseng jangan dibaca)
Pendidikan karakter (iseng jangan dibaca)Pendidikan karakter (iseng jangan dibaca)
Pendidikan karakter (iseng jangan dibaca)
 
teori tumpuan insan
teori tumpuan insanteori tumpuan insan
teori tumpuan insan
 
Eksistensial humanistik
Eksistensial humanistikEksistensial humanistik
Eksistensial humanistik
 
Psikologi dalam Pendidikan
Psikologi dalam PendidikanPsikologi dalam Pendidikan
Psikologi dalam Pendidikan
 
Makalah pak fatah
Makalah pak fatahMakalah pak fatah
Makalah pak fatah
 
Terapi realiti (1) [autosaved]
Terapi realiti (1) [autosaved]Terapi realiti (1) [autosaved]
Terapi realiti (1) [autosaved]
 
PETA KONSEP TEKNIK KONSELING
PETA KONSEP TEKNIK KONSELINGPETA KONSEP TEKNIK KONSELING
PETA KONSEP TEKNIK KONSELING
 
Pendekatan Konseling Gestalt
Pendekatan Konseling GestaltPendekatan Konseling Gestalt
Pendekatan Konseling Gestalt
 
Presentation1 pendekatan realita
Presentation1 pendekatan realitaPresentation1 pendekatan realita
Presentation1 pendekatan realita
 
Tokoh pendidikan dunia
Tokoh pendidikan duniaTokoh pendidikan dunia
Tokoh pendidikan dunia
 
Nadya E. Putri (Pengantar Pedidikan Bab 4)
Nadya E. Putri (Pengantar Pedidikan Bab 4)Nadya E. Putri (Pengantar Pedidikan Bab 4)
Nadya E. Putri (Pengantar Pedidikan Bab 4)
 
Pertemuan ke 9
Pertemuan ke 9Pertemuan ke 9
Pertemuan ke 9
 
Konsep diri bahan baca
Konsep diri   bahan bacaKonsep diri   bahan baca
Konsep diri bahan baca
 
Eksistensial humanistik
Eksistensial humanistikEksistensial humanistik
Eksistensial humanistik
 
terapi adlerian/ psikologi individu
terapi adlerian/ psikologi individuterapi adlerian/ psikologi individu
terapi adlerian/ psikologi individu
 
Intervensi awal kanak kanak
Intervensi awal kanak kanakIntervensi awal kanak kanak
Intervensi awal kanak kanak
 
Antropologi kepribadian
Antropologi kepribadianAntropologi kepribadian
Antropologi kepribadian
 

Dernier

1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 20241. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
DessyArliani
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
JarzaniIsmail
 
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxKisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
FitriaSarmida1
 

Dernier (20)

DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
 
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxAKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
 
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 20241. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
 
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxOPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
 
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxKisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
 
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusiaKonseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan BerkelanjutanTopik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
 
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHANTUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
 
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXAKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
 
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
 
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptx
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptxPrakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptx
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptx
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 

Konseling realita

  • 1. MODEL- MODEL KONSELING “Konseling Realita” Dosen Pengampu: Pramana Adi Wiguna M.Pd Disusun oleh: Fraba murtaza 1113500014 Musliyatul diniyah1113500138 Ni’matul illahiyah 1113500028 Semester 4a
  • 2. Sejarah konseling realita Konseling realitas dicetuskan oleh willian glasser Pada tahun 1961 glasser mempublikasikan konsep konseling realita dalam bukunya yang pertama “mental health or mental illness
  • 3. Konseling Realita Konseling realita adalah suatu sistem, yang difokuskan kepada tingkah laku sekarang Menurut Paul D. Meir, dkk, konseling realita adalah memusatkan perhatiannya terhadap kelakuan yang bertanggung jawab.
  • 4. Hakekat manusia 1. Manusia mempunyai kebutuhan yang tunggal, yang hadir diseluruh kehidupannya, memiliki keunikan dalam kepribadiannya 2. Setiap orang mempunyai kemampuan atau petensi untuk tumbuh dan berkembang
  • 5. Sifat dasar manusia menurut pandangan konseling realita  Kesulitan atau problema perilaku manusia bearakar pada pengalaman pada masa kanak-kanak  Manusia pada dasarnya dapat mengarahkan dirinya sendiri (self-determining).  Menurut glasser dan wubbloding: semua manusia ketika dilahirkan membawa 5 kebutuhan 1. Mencintai dan dicintai 2. Merasa mampu atau berprestasi 3. Mendapat kesenangan 4. Memperoleh kebebasan atau kemandirian 5. Untuk hidup
  • 6. Perkembangan kepribadian  Ketika seseorang berhasil memenuhi kebutuhannya, menurut Glasser orang tersebut mencapai identitas sukses.  Pencapaian identitas sukses ini terkait pada konsep 3R, 1. responsibility (bertanggung jawab) 2. reality (rrealita 3. right (benar)
  • 7. Tujuan konseling realitas Membantu konseli agar memiliki kontrol yang lebih besar terhadap kehidupannya sendiri dan mampu membuat pilihan yang lebih baik.
  • 8. Teknik konseling realita 1. Metapor 2. Hubungan 3. Pertanyaan 4. WDEP & SAMI2C3 5. Renegoisasi 6. Intervebsi paradoks 7. Pengembangan keterampilan 8. Adiksi positif 9. Penggunaan kata kerja 10.Konsekuensi natural
  • 9. Peran konselor dan konseli  Konselor terlibat dengan konseli membawa konseli menghadapi realita  Konselor sebagai pembimbing  Motivator  Penyalur tanggung jawab
  • 10. kelebihan 1. Asumsi mengenai tingkah laku merupakan hasil belajar. 2. Asumsi mengenai kepribadian dipengaruhi oleh lingkungan dan kematangan. 3. Mudah dilaksanakan dan tidak memerlukan pengetahuan tentang diagnosis
  • 11. kekurangan 1. Teknik yang digunakan kurang mampu mengungkapkan data yang dialami dari diri pribadi klien. 2. Hanya menekankan perilaku tanpa mempertimbangkan sisi perasaan. 3. Tidak memberikan penekanan yang cukup pada dinamika tidak sadar dan pada masa lampau individu sebagai salah satu determinan dari tingkah lakunya sekarang.