SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  12
HUKUM AGRARIA
“ KONSOLIDASI TANAH “
DISUSUN OLEH KELOMPOK 6 :
FRANKY DONTIN TOBING ( 1109112274 )
FADHLI RAZEB SANJANI ( 1109134886 )
HAFIZ AKBAR RITONGA ( 1109112501 )
HOTMAN SIMANUNGKALIT
IKHSAN ( 1109120352 )
RIO PRASETYA
RODIAH
PENGERTIAN KONSOLIDASI TANAH

Konsolidasi tanah adalah kebijakan pertanahan mengenai
penataan kembali penguasaan dan penggunaan tanah serta usaha
pengadaan tanah untuk kepentingan pembangunan, untuk
meningkatkan kualitas lingkungan dan pemeliharaan sumberdaya
alam dengan melibatkan partisipasi aktif masyarakat (Peraturan
KaBPN No.4 Tahun 1991) . Tetapi secara umum adapun
pengertian konsolidasi adalah :
•Penataan penguasaan dan penggunaan bidang-bidang tanah
•Pengadaan tanah untuk kepentingan pembangunan
•Untuk meningkatkan kualitas lingkungan dan pemeliharaan
sumberdaya alam
•Melibatkan partisipasi masyarakat.
Konsolidasi tanah juga dapat diartikan sebagai penguatan nilai
dan fungsi tanah sebagai hasil penataan bentuk, luas, dan letak
sehingga menjadi tertib dan teratur yang mendukung pemanfaatan
tanah secara efektif dan efisien sesuai potensinya.
PRINSIP-PRINSIP KONSOLIDASI TANAH
 Membangun tanpa menggusur. Maksudnya ialah masyarakat tidak digusur
dari lingkungan tempat tinggalnya.
 Kegiatan pembangunan dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat; maksudnya
ialah masyarakat berperan aktif, sejak awal perencanaan hingga akhir kegiatan
dalam proses pembangunan penataan.
 Dilaksanakan berdasarkan kesepakatan bersama (musyawarah);
 Hak atas tanah sebelum dan sesudah konsolidasi tidak berubah menjadi lebih
tinggi atau lebih rendah.
 Tanah yang diberikan kembali kepada pemilik mempunyai nilai lebih tinggi
daripada sebelum konsolidasi tanah.
 Transparansi;
 Keadilan;
 Kepastian hak atas tanah dengan lingkungan yang tertata.
•DASAR PELAKSANAAN KONSOLIDASI TANAH

Untuk memenuhi kebutuhan perkembangan pembangunan dalam rangka
mengisi Rencana Tata Ruang, sementara peraturan perundang-undangan
pelaksanaan sedang dalam proses persiapan, peraturan perundang-undangan
yang mendasari pelaksanaan konsolidasi tanah adalah :

 Undang-Undang Pokok Agraria ( UU No.5/1960) tentang Peraturan Dasar
Pokok-pokok Agraria (UUPA);
 Undang-Undang No. 56/Prp/1960 tentang Luas Tanah Pertanian;
 PP No. 224/1961 tentang Pelaksanaan Pembagian Tanah dan Pemberian
Ganti Rugi;
 Surat Edaran Mendagri No. 590/5648/Agr tanggal 9 Desember 1985
tentang Peningkatan dan Pemantapan Pelaksanaan Konsolidasi Tanah;
 Surat Edaran Mendagri No. 590/5468/Agr tanggal 22 Desember 1985
tentang Peningkatan dan Pemantapan Pelaksanaan Konsolidasi Tanah
Perkotaan;










Peraturan Mendagri No. 2/1987 tentang Pedoman Penyusun Rencana Kota;
Peraturan Kepala Badan Pertanahan Nasional No. 4 Tahun 1991 tentang
Konsolidasi Tanah;
Peraturan Kepala Badan Pertanahan Nasional RI No. 3 Tahun 2006 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Badan Pertanahan Nasional;
Peraturan Kepala Badan Pertanahan Nasional RI No. 4 Tahun 2006 tentang
Tata Kerja Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional dan Kantor
Pertanahan;
Surat Keputusan Kepala Badan Pertanahan Nasional No. 3 Tahun 2003
tentang Pelimpahan Kewenangan Pemberian Keputusan Penegasan Tanah
sebagai Obyek Konsolidasi Tanah;
Surat Kepala Badan Pertanahan Nasional No.410-4245 tentang Petunjuk
Pelaksanaan Konsolidasi Tanah;
Surat Edaran Menteri Negara Agraria/Kepala Badan Pertanahan
Nasional No. 410-1078 tentang Petunjuk Teknis Konsolidasi Tanah;
Surat Edaran Menteri Negara Agraria/Kepala Badan Pertanahan
Nasional No. 410-1637 tentang Pengelolaan Tanah Pengganti Biaya
Pelaksanaan (TPBP) Konsolidasi Tanah;
Surat Edaran Menteri Negara Agraria/Kepala Badan Pertanahan
Nasional No. 410-55 tentang Organisasi Peserta Konsolidasi Tanah;
Surat Edaran Menteri Negara Agraria/Kepala Badan Pertanahan Nasional No.
462-3872 tentang Penetapan Lokasi Konsolidasi Tanah;
Surat Edaran Menteri Negara Agraria/Kepala Badan Pertanahan Nasional No.
410-2084 tentang Peningkatan Pelayanan Konsolidasi Tanah;
Surat Edaran Menteri Negara Agraria/Kepala Badan Pertanahan Nasional No.
410-1047 tentang Penggunaan Dana Kompensasi TPBP;
Surat Edaran Kepala Badan Pertanahan Nasional No. 410-1150 tentang
Penyempurnaan Surat Edaran Menteri Negara Agraria/Kepala Badan Pertanahan
Nasional No. 410-2084 tentang Peningkatan Pelayanan Konsolidasi Tanah;
Surat Edaran Deputi Bidang Pengaturan Penguasaan dan Penatagunaan Tanah
No. 410-1919.DII tentang Petunjuk Laporan monitoring Tindak Lanjut dan
Kemajuan Pekerjaan Konsolidasi Tanah;
Surat Edaran Deputi Bidang Pengaturan Penguasaan dan Penatagunaan Tanah
No. 225.2/DII/VII/99 tentang Izin Perubahan Penggunaan dan Izin Lokasi dalam
Penyelenggaraan Konsolidasi Tanah;
Surat Edaran Deputi Bidang Pengaturan Penguasaan dan Penatagunaan Tanah
No. 22/D.III/2004 tentang Tindak-lanjut Keputusan Kepala Badan Pertanahan
Nasional No. 3 tahun 2003.
IZIN PELAKSANAAN KONSOLIDASI
TANAH
Izin Pemanfaatan Tanah adalah izin peruntukan penggunaan tanah yang
wajib dimiliki orang pribadi dan atau badan yang akan melaksanakan kegiatan
dan atau kegiatan yang mengakibatkan perubahan peruntukan tanah pada
bangunan/usaha yang dilakukan, dengan batasan keluasan sebagai berikut :
•untuk usaha pertanian &le 25 Ha,
•untuk usaha non pertanian &le 1 Ha,
•untuk kegiatan bidang sosial dan keagamaan tanpa batasan keluasan.
Dasar Hukum :
Perda No. 19 tahun 2001 tentang IPPT
Keputusan bupati no. 53/KEP.KDH/A/ 2003
Perbup No 8 tahun 2009 tentang index peruntukan penggunaan tanah
Syarat-syarat yang harus dipenuhi :
•Bukti diri calon peserta konsolidasi tanah (fotocopi KTP).
•Bukti penguasaan/pemilikan tanah masing-masing calon peserta
konsolidasi tanah.
•Daftar nominatif calon peserta konsolidasi tanah.
•Foto Copy Surat Pemberitahuan Pajak Terhutang dan tanda lunas Pajak
Bumi dan Bangunan tahun terakhir.
•Site plan sementara lokasi konsolidasi tanah.
•Sketsa rencana lokasi konsolidasi tanah sebelum dan sesudah penataan
•Surat kuasa dari calon peserta konsolidasi tanah.
•Surat pernyataan kesediaan memberikan sumbangan tanah untuk
pembangunan fasilitas umum/fasilitas sosial dan bersedia membayar
biaya pelaksanaan kegiatan konsolidasi tanah.
Prosedur untuk mendapatkan perizinan:
•Permohonan izin konsolidasi tanah disampaikan kepada Bupati melalui
Kepala Badan Pengendalian Pertanahan Daerah dengan mengisi formulir
yang telah disediakan. Berkas permohonan disampaikan rangkap 15
dengan ketentuan 1 bandel bermaterai asli.
TUJUAN KONSOLIDASI TANAH
Pada pokoknya konsolidasi tanah bertujuan menyediakan tanah untuk
kepentingan pembangunan dan meningkatkan kualitas lingkungan hidup
serta memberikan pemanfaatantanah yang optimal.
Dengan tercapainya tujuan tersebut diatas, beberapa manfaat yang dapat
diraih adalah sebagai berikut :
•Kebutuhan akan adanya lingkungan pemukiman atau areal pertanian dapat
terpenuhi.
•Membantu mempercepat laju pembangunan pemukiman atau pembangunan
daerah pertanian di pedesaan.
•Pemerataan hasil-hasil pembangunan yang langsung di nikmati oleh pemilik
tanah.
•Menghindari akses-akses yang sering timbul dalam hal penyediaan tanah
secara konvensional.
Konsolidasi tanah merupakan manifestasi prinsip gotong-royong dan
penerapan dari Pasal 6 UUPA tentang fungsi social hak atas tanah
•Rakyat pemilik tanah dapat menikmati secara langsung keuntungankeuntungan akibat konsolidasi, baik kenaikan harga tanah ataupun kenikmatan
lainnya karena terciptanya lingkungan yang teratur. Adanya sumbangan tanah
sebagai peran serta, masih tetap menguntukan sekalipun luas tanah yang
diperlukannya berkurang.
•Bagi pemerintah sendiri, di samping dapat merealisasikan rencana umum tata
ruang kota atau tata ruang daerah, sekaligus dapat menertibkan administrasi
pemilikan tanah, menghemat pengeluaran biaya pembangunan dan bahkan
terbuka kemungkinan peningkatan pemasukan keuangan melalui PBB.
•Lebih jauh lagi dapat menempatkan rakyat sebagai subjek dalam
pembangunan.
SASARAN KONSOLIDASI TANAH

Sasaran konsolidasi tanah adalah terwujudnya penguasaan dan penggunaan
tanah yang tertib dan teratur sesuai kemampuan dan fungsinya dalam rangka
tata tertib pertanahan .
Berkaitan dengan sasaran tersebut diatas, pemilihan lokasi harus
memerhatikan hal-hal berikut.
1. Perkotaan
Pemilihan lokasi berkaitan dengan Rencana Umum Tata Ruang kota
(RUTRK) dan prioritas pembangunan kota dengan memerhatikan kondisi
lingkungan serta kemampuas dan keinginan para pemilik tanah untuk
membangun dengan skala prioritas antara lain :

Contenu connexe

Tendances

Kumpulan soal hukum
Kumpulan soal hukumKumpulan soal hukum
Kumpulan soal hukum
syophi
 
PPT MATERI I - PENATAAN RUANG DALAM FRAME - ZULFIKAR MARDIYADI.pdf
PPT MATERI I - PENATAAN RUANG DALAM FRAME - ZULFIKAR MARDIYADI.pdfPPT MATERI I - PENATAAN RUANG DALAM FRAME - ZULFIKAR MARDIYADI.pdf
PPT MATERI I - PENATAAN RUANG DALAM FRAME - ZULFIKAR MARDIYADI.pdf
HackEuy
 
Hukum Pertanahan Pasca UU Cipta Kerja PP No 18 Tahun 2021
Hukum Pertanahan Pasca UU Cipta Kerja PP No 18 Tahun 2021Hukum Pertanahan Pasca UU Cipta Kerja PP No 18 Tahun 2021
Hukum Pertanahan Pasca UU Cipta Kerja PP No 18 Tahun 2021
Leks&Co
 

Tendances (20)

Reforma Agraria
Reforma AgrariaReforma Agraria
Reforma Agraria
 
BANK TANAH.pptx
BANK TANAH.pptxBANK TANAH.pptx
BANK TANAH.pptx
 
Sistem torrens
Sistem torrensSistem torrens
Sistem torrens
 
Konsolidasi Tanah dan Pengendalian Pertanahan
Konsolidasi Tanah dan Pengendalian PertanahanKonsolidasi Tanah dan Pengendalian Pertanahan
Konsolidasi Tanah dan Pengendalian Pertanahan
 
Hukum perdata internasional - Sejarah perkembangan hukum perdata internasiona...
Hukum perdata internasional - Sejarah perkembangan hukum perdata internasiona...Hukum perdata internasional - Sejarah perkembangan hukum perdata internasiona...
Hukum perdata internasional - Sejarah perkembangan hukum perdata internasiona...
 
Hukum perdata internasional - Status personal dalam hukum perdata internasion...
Hukum perdata internasional - Status personal dalam hukum perdata internasion...Hukum perdata internasional - Status personal dalam hukum perdata internasion...
Hukum perdata internasional - Status personal dalam hukum perdata internasion...
 
Hak eigendom, hak erfpacht, hak opstal dan hak gebruik
Hak eigendom, hak erfpacht, hak opstal dan hak gebruikHak eigendom, hak erfpacht, hak opstal dan hak gebruik
Hak eigendom, hak erfpacht, hak opstal dan hak gebruik
 
Hak milik atas tanah powerpoint
Hak milik atas tanah powerpointHak milik atas tanah powerpoint
Hak milik atas tanah powerpoint
 
Pola pemanfaatan ruang dan permasalahan yang timbul dari Perkebunan
Pola pemanfaatan ruang dan permasalahan yang timbul dari PerkebunanPola pemanfaatan ruang dan permasalahan yang timbul dari Perkebunan
Pola pemanfaatan ruang dan permasalahan yang timbul dari Perkebunan
 
hukum tata ruang
hukum tata ruanghukum tata ruang
hukum tata ruang
 
Kumpulan soal hukum
Kumpulan soal hukumKumpulan soal hukum
Kumpulan soal hukum
 
Contoh Kasus Pertanahan By Ivor Pasaribu
Contoh Kasus Pertanahan By Ivor PasaribuContoh Kasus Pertanahan By Ivor Pasaribu
Contoh Kasus Pertanahan By Ivor Pasaribu
 
PPT MATERI I - PENATAAN RUANG DALAM FRAME - ZULFIKAR MARDIYADI.pdf
PPT MATERI I - PENATAAN RUANG DALAM FRAME - ZULFIKAR MARDIYADI.pdfPPT MATERI I - PENATAAN RUANG DALAM FRAME - ZULFIKAR MARDIYADI.pdf
PPT MATERI I - PENATAAN RUANG DALAM FRAME - ZULFIKAR MARDIYADI.pdf
 
Hukum agraria
Hukum agraria   Hukum agraria
Hukum agraria
 
Hukum pidana khusus - Tindak pidana psikotropika dan narkotika (Idik Saeful B...
Hukum pidana khusus - Tindak pidana psikotropika dan narkotika (Idik Saeful B...Hukum pidana khusus - Tindak pidana psikotropika dan narkotika (Idik Saeful B...
Hukum pidana khusus - Tindak pidana psikotropika dan narkotika (Idik Saeful B...
 
Hukum Agraria - Pendaftaran Tanah
Hukum Agraria - Pendaftaran Tanah Hukum Agraria - Pendaftaran Tanah
Hukum Agraria - Pendaftaran Tanah
 
Hukum Pertanahan Pasca UU Cipta Kerja PP No 18 Tahun 2021
Hukum Pertanahan Pasca UU Cipta Kerja PP No 18 Tahun 2021Hukum Pertanahan Pasca UU Cipta Kerja PP No 18 Tahun 2021
Hukum Pertanahan Pasca UU Cipta Kerja PP No 18 Tahun 2021
 
Hukum perdata internasional - Pelaaksanaan putusan pengadilan dan arbitrase a...
Hukum perdata internasional - Pelaaksanaan putusan pengadilan dan arbitrase a...Hukum perdata internasional - Pelaaksanaan putusan pengadilan dan arbitrase a...
Hukum perdata internasional - Pelaaksanaan putusan pengadilan dan arbitrase a...
 
Hak Guna Bangunan
Hak Guna BangunanHak Guna Bangunan
Hak Guna Bangunan
 
Dasar - Dasar Hukum Pertanahan (Seri 1)
Dasar - Dasar Hukum Pertanahan (Seri 1)Dasar - Dasar Hukum Pertanahan (Seri 1)
Dasar - Dasar Hukum Pertanahan (Seri 1)
 

Similaire à Hukum Agraria ( Konsolidasi Tanah )

03. Materi 3.pptx
03. Materi 3.pptx03. Materi 3.pptx
03. Materi 3.pptx
ghifari9
 
Penataan lahan dan Konsolidasi Lahan
Penataan lahan dan Konsolidasi LahanPenataan lahan dan Konsolidasi Lahan
Penataan lahan dan Konsolidasi Lahan
gophil
 
G.7 perpres-nomor-148-tahun-2015
G.7 perpres-nomor-148-tahun-2015G.7 perpres-nomor-148-tahun-2015
G.7 perpres-nomor-148-tahun-2015
m1r44tb
 

Similaire à Hukum Agraria ( Konsolidasi Tanah ) (20)

Integrasi tataruang dan pertanahan
Integrasi tataruang dan pertanahanIntegrasi tataruang dan pertanahan
Integrasi tataruang dan pertanahan
 
Instruksi menteri-negara-agraria-kepala-badan-pertanahan-nasional-nomor-77-ke...
Instruksi menteri-negara-agraria-kepala-badan-pertanahan-nasional-nomor-77-ke...Instruksi menteri-negara-agraria-kepala-badan-pertanahan-nasional-nomor-77-ke...
Instruksi menteri-negara-agraria-kepala-badan-pertanahan-nasional-nomor-77-ke...
 
Perpres nomor 86 tahun 2018
Perpres nomor 86 tahun 2018Perpres nomor 86 tahun 2018
Perpres nomor 86 tahun 2018
 
Perda Kab. Padang Pariaman No 07 tahun 2004 tentang Penetapan Dan Pemanfaatan...
Perda Kab. Padang Pariaman No 07 tahun 2004 tentang Penetapan Dan Pemanfaatan...Perda Kab. Padang Pariaman No 07 tahun 2004 tentang Penetapan Dan Pemanfaatan...
Perda Kab. Padang Pariaman No 07 tahun 2004 tentang Penetapan Dan Pemanfaatan...
 
Urun Rembuk. Permukiman dan Ketahanan Pangan
Urun Rembuk. Permukiman dan Ketahanan PanganUrun Rembuk. Permukiman dan Ketahanan Pangan
Urun Rembuk. Permukiman dan Ketahanan Pangan
 
03. Materi 3.pptx
03. Materi 3.pptx03. Materi 3.pptx
03. Materi 3.pptx
 
Peluang dan Tantangan Pelaksanaan Konsolidasi Tanah di Provinsi Banten
Peluang dan Tantangan Pelaksanaan Konsolidasi Tanah di Provinsi BantenPeluang dan Tantangan Pelaksanaan Konsolidasi Tanah di Provinsi Banten
Peluang dan Tantangan Pelaksanaan Konsolidasi Tanah di Provinsi Banten
 
Penataan lahan dan Konsolidasi Lahan
Penataan lahan dan Konsolidasi LahanPenataan lahan dan Konsolidasi Lahan
Penataan lahan dan Konsolidasi Lahan
 
Penertiban tanah kelebihan maksimum, tanah absentee, dan tanah terlantar
Penertiban tanah kelebihan maksimum, tanah absentee, dan tanah terlantarPenertiban tanah kelebihan maksimum, tanah absentee, dan tanah terlantar
Penertiban tanah kelebihan maksimum, tanah absentee, dan tanah terlantar
 
Kapita Selekta Sengketa Konflik Perkara.pdf
Kapita Selekta Sengketa Konflik Perkara.pdfKapita Selekta Sengketa Konflik Perkara.pdf
Kapita Selekta Sengketa Konflik Perkara.pdf
 
Pp 16 2004penatagunaantanah
Pp 16 2004penatagunaantanahPp 16 2004penatagunaantanah
Pp 16 2004penatagunaantanah
 
PEMERINTAH KABUPATEN SERANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERANG NOMOR 5 TAHUN 2...
PEMERINTAH KABUPATEN SERANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERANG NOMOR 5 TAHUN 2...PEMERINTAH KABUPATEN SERANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERANG NOMOR 5 TAHUN 2...
PEMERINTAH KABUPATEN SERANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERANG NOMOR 5 TAHUN 2...
 
promosibahanpakdirbantenedit-180714044248 (3).pptx
promosibahanpakdirbantenedit-180714044248 (3).pptxpromosibahanpakdirbantenedit-180714044248 (3).pptx
promosibahanpakdirbantenedit-180714044248 (3).pptx
 
Peraturan Pemerintah No. 80 Tahun 1999 tentang Kawasan Siap Bangun dan Lingk...
Peraturan Pemerintah No. 80 Tahun 1999 tentang Kawasan Siap  Bangun dan Lingk...Peraturan Pemerintah No. 80 Tahun 1999 tentang Kawasan Siap  Bangun dan Lingk...
Peraturan Pemerintah No. 80 Tahun 1999 tentang Kawasan Siap Bangun dan Lingk...
 
Peraturan Pemerintah No. 80 Tahun 1999 tentang Kawasan Siap Bangun dan Lingk...
Peraturan Pemerintah No. 80 Tahun 1999 tentang Kawasan Siap  Bangun dan Lingk...Peraturan Pemerintah No. 80 Tahun 1999 tentang Kawasan Siap  Bangun dan Lingk...
Peraturan Pemerintah No. 80 Tahun 1999 tentang Kawasan Siap Bangun dan Lingk...
 
pp_16_2004.pdf
pp_16_2004.pdfpp_16_2004.pdf
pp_16_2004.pdf
 
Kebijakan landreform
Kebijakan landreformKebijakan landreform
Kebijakan landreform
 
Poin-Poin Penting Dalam UU Cipta Kerja
Poin-Poin Penting Dalam UU Cipta Kerja Poin-Poin Penting Dalam UU Cipta Kerja
Poin-Poin Penting Dalam UU Cipta Kerja
 
Peraturan Pemerintah No. 16 Tahun 2004 tentang Penatagunaan Tanah
Peraturan Pemerintah No. 16 Tahun 2004 tentang Penatagunaan TanahPeraturan Pemerintah No. 16 Tahun 2004 tentang Penatagunaan Tanah
Peraturan Pemerintah No. 16 Tahun 2004 tentang Penatagunaan Tanah
 
G.7 perpres-nomor-148-tahun-2015
G.7 perpres-nomor-148-tahun-2015G.7 perpres-nomor-148-tahun-2015
G.7 perpres-nomor-148-tahun-2015
 

Dernier

Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
JarzaniIsmail
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
ssuser35630b
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
novibernadina
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
IvvatulAini
 

Dernier (20)

MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
 
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdfModul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
 
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxPPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
 
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxMateri Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
 
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
 
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxAKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
 
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, FigmaPengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
 
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAYSOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
 
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptxTEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
 
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXAKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
 

Hukum Agraria ( Konsolidasi Tanah )

  • 1. HUKUM AGRARIA “ KONSOLIDASI TANAH “ DISUSUN OLEH KELOMPOK 6 : FRANKY DONTIN TOBING ( 1109112274 ) FADHLI RAZEB SANJANI ( 1109134886 ) HAFIZ AKBAR RITONGA ( 1109112501 ) HOTMAN SIMANUNGKALIT IKHSAN ( 1109120352 ) RIO PRASETYA RODIAH
  • 2. PENGERTIAN KONSOLIDASI TANAH Konsolidasi tanah adalah kebijakan pertanahan mengenai penataan kembali penguasaan dan penggunaan tanah serta usaha pengadaan tanah untuk kepentingan pembangunan, untuk meningkatkan kualitas lingkungan dan pemeliharaan sumberdaya alam dengan melibatkan partisipasi aktif masyarakat (Peraturan KaBPN No.4 Tahun 1991) . Tetapi secara umum adapun pengertian konsolidasi adalah : •Penataan penguasaan dan penggunaan bidang-bidang tanah •Pengadaan tanah untuk kepentingan pembangunan •Untuk meningkatkan kualitas lingkungan dan pemeliharaan sumberdaya alam •Melibatkan partisipasi masyarakat.
  • 3. Konsolidasi tanah juga dapat diartikan sebagai penguatan nilai dan fungsi tanah sebagai hasil penataan bentuk, luas, dan letak sehingga menjadi tertib dan teratur yang mendukung pemanfaatan tanah secara efektif dan efisien sesuai potensinya.
  • 4. PRINSIP-PRINSIP KONSOLIDASI TANAH  Membangun tanpa menggusur. Maksudnya ialah masyarakat tidak digusur dari lingkungan tempat tinggalnya.  Kegiatan pembangunan dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat; maksudnya ialah masyarakat berperan aktif, sejak awal perencanaan hingga akhir kegiatan dalam proses pembangunan penataan.  Dilaksanakan berdasarkan kesepakatan bersama (musyawarah);  Hak atas tanah sebelum dan sesudah konsolidasi tidak berubah menjadi lebih tinggi atau lebih rendah.  Tanah yang diberikan kembali kepada pemilik mempunyai nilai lebih tinggi daripada sebelum konsolidasi tanah.  Transparansi;  Keadilan;  Kepastian hak atas tanah dengan lingkungan yang tertata.
  • 5. •DASAR PELAKSANAAN KONSOLIDASI TANAH Untuk memenuhi kebutuhan perkembangan pembangunan dalam rangka mengisi Rencana Tata Ruang, sementara peraturan perundang-undangan pelaksanaan sedang dalam proses persiapan, peraturan perundang-undangan yang mendasari pelaksanaan konsolidasi tanah adalah :  Undang-Undang Pokok Agraria ( UU No.5/1960) tentang Peraturan Dasar Pokok-pokok Agraria (UUPA);  Undang-Undang No. 56/Prp/1960 tentang Luas Tanah Pertanian;  PP No. 224/1961 tentang Pelaksanaan Pembagian Tanah dan Pemberian Ganti Rugi;  Surat Edaran Mendagri No. 590/5648/Agr tanggal 9 Desember 1985 tentang Peningkatan dan Pemantapan Pelaksanaan Konsolidasi Tanah;  Surat Edaran Mendagri No. 590/5468/Agr tanggal 22 Desember 1985 tentang Peningkatan dan Pemantapan Pelaksanaan Konsolidasi Tanah Perkotaan;
  • 6.          Peraturan Mendagri No. 2/1987 tentang Pedoman Penyusun Rencana Kota; Peraturan Kepala Badan Pertanahan Nasional No. 4 Tahun 1991 tentang Konsolidasi Tanah; Peraturan Kepala Badan Pertanahan Nasional RI No. 3 Tahun 2006 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Pertanahan Nasional; Peraturan Kepala Badan Pertanahan Nasional RI No. 4 Tahun 2006 tentang Tata Kerja Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional dan Kantor Pertanahan; Surat Keputusan Kepala Badan Pertanahan Nasional No. 3 Tahun 2003 tentang Pelimpahan Kewenangan Pemberian Keputusan Penegasan Tanah sebagai Obyek Konsolidasi Tanah; Surat Kepala Badan Pertanahan Nasional No.410-4245 tentang Petunjuk Pelaksanaan Konsolidasi Tanah; Surat Edaran Menteri Negara Agraria/Kepala Badan Pertanahan Nasional No. 410-1078 tentang Petunjuk Teknis Konsolidasi Tanah; Surat Edaran Menteri Negara Agraria/Kepala Badan Pertanahan Nasional No. 410-1637 tentang Pengelolaan Tanah Pengganti Biaya Pelaksanaan (TPBP) Konsolidasi Tanah; Surat Edaran Menteri Negara Agraria/Kepala Badan Pertanahan Nasional No. 410-55 tentang Organisasi Peserta Konsolidasi Tanah;
  • 7. Surat Edaran Menteri Negara Agraria/Kepala Badan Pertanahan Nasional No. 462-3872 tentang Penetapan Lokasi Konsolidasi Tanah; Surat Edaran Menteri Negara Agraria/Kepala Badan Pertanahan Nasional No. 410-2084 tentang Peningkatan Pelayanan Konsolidasi Tanah; Surat Edaran Menteri Negara Agraria/Kepala Badan Pertanahan Nasional No. 410-1047 tentang Penggunaan Dana Kompensasi TPBP; Surat Edaran Kepala Badan Pertanahan Nasional No. 410-1150 tentang Penyempurnaan Surat Edaran Menteri Negara Agraria/Kepala Badan Pertanahan Nasional No. 410-2084 tentang Peningkatan Pelayanan Konsolidasi Tanah; Surat Edaran Deputi Bidang Pengaturan Penguasaan dan Penatagunaan Tanah No. 410-1919.DII tentang Petunjuk Laporan monitoring Tindak Lanjut dan Kemajuan Pekerjaan Konsolidasi Tanah; Surat Edaran Deputi Bidang Pengaturan Penguasaan dan Penatagunaan Tanah No. 225.2/DII/VII/99 tentang Izin Perubahan Penggunaan dan Izin Lokasi dalam Penyelenggaraan Konsolidasi Tanah; Surat Edaran Deputi Bidang Pengaturan Penguasaan dan Penatagunaan Tanah No. 22/D.III/2004 tentang Tindak-lanjut Keputusan Kepala Badan Pertanahan Nasional No. 3 tahun 2003.
  • 8. IZIN PELAKSANAAN KONSOLIDASI TANAH Izin Pemanfaatan Tanah adalah izin peruntukan penggunaan tanah yang wajib dimiliki orang pribadi dan atau badan yang akan melaksanakan kegiatan dan atau kegiatan yang mengakibatkan perubahan peruntukan tanah pada bangunan/usaha yang dilakukan, dengan batasan keluasan sebagai berikut : •untuk usaha pertanian &le 25 Ha, •untuk usaha non pertanian &le 1 Ha, •untuk kegiatan bidang sosial dan keagamaan tanpa batasan keluasan. Dasar Hukum : Perda No. 19 tahun 2001 tentang IPPT Keputusan bupati no. 53/KEP.KDH/A/ 2003 Perbup No 8 tahun 2009 tentang index peruntukan penggunaan tanah
  • 9. Syarat-syarat yang harus dipenuhi : •Bukti diri calon peserta konsolidasi tanah (fotocopi KTP). •Bukti penguasaan/pemilikan tanah masing-masing calon peserta konsolidasi tanah. •Daftar nominatif calon peserta konsolidasi tanah. •Foto Copy Surat Pemberitahuan Pajak Terhutang dan tanda lunas Pajak Bumi dan Bangunan tahun terakhir. •Site plan sementara lokasi konsolidasi tanah. •Sketsa rencana lokasi konsolidasi tanah sebelum dan sesudah penataan •Surat kuasa dari calon peserta konsolidasi tanah. •Surat pernyataan kesediaan memberikan sumbangan tanah untuk pembangunan fasilitas umum/fasilitas sosial dan bersedia membayar biaya pelaksanaan kegiatan konsolidasi tanah. Prosedur untuk mendapatkan perizinan: •Permohonan izin konsolidasi tanah disampaikan kepada Bupati melalui Kepala Badan Pengendalian Pertanahan Daerah dengan mengisi formulir yang telah disediakan. Berkas permohonan disampaikan rangkap 15 dengan ketentuan 1 bandel bermaterai asli.
  • 10. TUJUAN KONSOLIDASI TANAH Pada pokoknya konsolidasi tanah bertujuan menyediakan tanah untuk kepentingan pembangunan dan meningkatkan kualitas lingkungan hidup serta memberikan pemanfaatantanah yang optimal. Dengan tercapainya tujuan tersebut diatas, beberapa manfaat yang dapat diraih adalah sebagai berikut : •Kebutuhan akan adanya lingkungan pemukiman atau areal pertanian dapat terpenuhi. •Membantu mempercepat laju pembangunan pemukiman atau pembangunan daerah pertanian di pedesaan. •Pemerataan hasil-hasil pembangunan yang langsung di nikmati oleh pemilik tanah. •Menghindari akses-akses yang sering timbul dalam hal penyediaan tanah secara konvensional. Konsolidasi tanah merupakan manifestasi prinsip gotong-royong dan penerapan dari Pasal 6 UUPA tentang fungsi social hak atas tanah
  • 11. •Rakyat pemilik tanah dapat menikmati secara langsung keuntungankeuntungan akibat konsolidasi, baik kenaikan harga tanah ataupun kenikmatan lainnya karena terciptanya lingkungan yang teratur. Adanya sumbangan tanah sebagai peran serta, masih tetap menguntukan sekalipun luas tanah yang diperlukannya berkurang. •Bagi pemerintah sendiri, di samping dapat merealisasikan rencana umum tata ruang kota atau tata ruang daerah, sekaligus dapat menertibkan administrasi pemilikan tanah, menghemat pengeluaran biaya pembangunan dan bahkan terbuka kemungkinan peningkatan pemasukan keuangan melalui PBB. •Lebih jauh lagi dapat menempatkan rakyat sebagai subjek dalam pembangunan.
  • 12. SASARAN KONSOLIDASI TANAH Sasaran konsolidasi tanah adalah terwujudnya penguasaan dan penggunaan tanah yang tertib dan teratur sesuai kemampuan dan fungsinya dalam rangka tata tertib pertanahan . Berkaitan dengan sasaran tersebut diatas, pemilihan lokasi harus memerhatikan hal-hal berikut. 1. Perkotaan Pemilihan lokasi berkaitan dengan Rencana Umum Tata Ruang kota (RUTRK) dan prioritas pembangunan kota dengan memerhatikan kondisi lingkungan serta kemampuas dan keinginan para pemilik tanah untuk membangun dengan skala prioritas antara lain :