Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Komponen Aktif Elektronika
1. i
MAKALAH LISTRIK DAN MAGNET TERAPAN 1
Komponen Listrik Aktif
Disusun oleh:
Freddy Saputra Romamti-Ezer Taebenu
165214034
PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2018
2. ii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ..................................................................................... i
DAFTAR ISI ................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................. 1
3.1. Latar belakang ............................................................................ 1
BAB II DASAR TEORI ................................................................................ 2
2.1. Komponen elektronika aktif......................................................... 2
BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN ....................................................... 5
3.1. Analisa komponen elektronika aktif .......................................... 5
3.2. Contoh soal beserta pembahasan ................................................ 7
BAB IV PENUTUP ...................................................................................... 9
4.1. Kesimpulan ................................................................................. 9
4.2. Saran ........................................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 10
3. 1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Elektronika adalah ilmu pengetahuan dan teknologi(IPTEK) tentang
pengendalian partikel bermuatan di dalam ruang hampa, gas, dan bahan
semikonduktor. Jadi pada elektronika terdapat 4 hal yang menjadi kunci yaitu
IPTEK, pengendalian partikel bermuatan, dan ruang hampa, serta gas
semikonduktor.
Elektronika yang berhubungan dengan pengendalian partikel bermuatan
dalam ruang hampa akan mempelajari piranti-piranti elektronika seperti pentode
tabung hampa atau tabung elektron. Contoh: piranti tabung hampa(vacuum tube)
adalah piranti yang ada pada radio-radio “kuno”.
Contoh piranti elektronika tabung hampa lainnya adalah CRT
(cathoderaytube) atau tabung sinar katode yang banyak dijumpai pada pesawat
televisi dan osiloskop (CRO : Cathode-ray osciloscope).
Elektronika yang berhubungan dengan pengendalian partikel bermuatan
dalam gas akan mempelajari piranti-piranti elektronika seperti tabung-tabung foto
jenis gas (gas-type phototubes) yang digunakan dalam industri perfilman sebagai
sound on film sensors.
Elektronika yang berhubungan dengan pengendalian partikel bermuatan
dalam semikonduktor akan mempelajari pirantipiranti elektronika semikonduktor
seperti diode, transistor, dan IC.
Dalam elektronika terdapat beberapa komponen yang dispesifikasikan
dalam 2 kelompok besar komponen elektronika. Kelompok komponen yang
pertama adalah komponen aktif. Komponen aktif ialah jenis komponen
elektronika yang memerlukan arus listrik agar dapat bekerja dalam rangkaian
elektronika yang dapat menguatkan dan menyearahkan sinyal listrik, serta dapat
mengubah energi dari satu bentuk ke bentuk lainnya. Kelompok komponen yang
kedua adalah komponen pasif. Komponen pasif ialah jenis komponen elektronika
yang bekerja tanpa memerlukan arus listrik sehingga tidak bisa menguatkan dan
menyearahkan sinyal listrik serta tidak dapat mengubah suatu energi ke bentuk
lainnya.
4. 2
BAB II
DASAR TEORI
2.1. Komponen Elektronika Aktif
Komponen aktif ialah jenis komponen elektronika yang memerlukan arus
listrik agar dapat bekerja dalam rangkaian elektronika yang dapat menguatkan dan
menyearahkan sinyal listrik, serta dapat mengubah energi dari satu bentuk ke
bentuk lainnya.
Contoh komponen aktif adalah : Transistor, Diode, Thyristor, Tranducer.
1. Transistor
Transistor memiliki dua jenis yaitu: Transistor Bipolar dan Transistor Unipolar.
Transistor Bipolar adalah transistor yang memiliki dua persambungan kutub.
Transistor Unipolar adalah transistor yang hanya memiliki satu buah
persambungan kutub. Transistor biasa terdiri dari 3 buah kaki yang masing-
masing diberi nama: emitor, basis dan kolektor Transistor merupakan komponen
elektronika yang terdiri dari 3 lapisan sebagai contoh NPN dan PNP. Transistor
mempunyai 3 kaki yang disebut Emitor (E), Basis/Base (B) dan
Kolektor/Collector (C). Emitor bertugas untuk menimbulkan electron-elektron
(Emitor penimbul), Base bertugas untuk menyalurkan electron keluar dari
transistor, Collector bertugas untuk mengatur gerakan electron dari Emitor terus
keluar dari transistor melalui Collector. Transistor adalah komponen yang sangat
penting dalam elektronika modern. Dalam rangkaian analog, transistor digunakan
dalam amplifier (penguat). Rangkaian analog meliputi pengeras suara, sumber
listrik stabil, dan penguat sinyal radio. Dalam rangkaian digital transistor
digunakan sebagai saklar berkecepatan tinggi. Transistor dapat digunakan antara
lain:
Sebagai penguat arus, tegangan dan daya (AC dan DC)
Sebagai penyearah listriknya.
Sebagai mixer
Sebagai isolator
Sebagai switch
2. Diode
Diode merupakan salah satu komponen yang dipergunakan antara lain untuk
merubah arus bolak balik menjadi arus searah pada diode silicon atau merupakan
sambungan bahan p-n yang berfungsi utama sebagai penyearah. Bahan tipe-p akan
menjadi sisi anode sedangkan bahan tipe-n akan menjadi sisi katode. Bergantung
pada polaritas tegangan yang diberikan kepadanya, diode bisa berlaku sebagai
sebuah saklar tetutup (apabila bagian anode mendapatkan tegangan positif
5. 3
sedangkan katodenya mendapatkan tegangan negative) dan berlaku sebagai
sebuah saklar terbuka (apabila bagian anodenya mendapatkan tegangan negative
dan katodenya mendapatkan tegangan positif). Kondisi tersebut hanya pada diode
ideal-konseptual. Diode berbahan germanium memiliki tegangan halang sekitar
0,3 Volt
3. LED
Diode pancaran cahaya (bahasa Inggris: light-emitting diode; LED) adalah
suatu semikonduktor yang memancarkan cahaya monokromatik yang tidak
koheren ketika diberi tegangan maju. Gejala ini termasuk bentuk
elektroluminesensi. Warna yang dihasilkan bergantung pada bahan semikonduktor
yang dipakai, dan bisa juga ultraviolet dekat atau inframerah dekat. Fungsi fisikal
Sebuah LED adalah sejenis diode semikonduktor istimewa. Seperti sebuah diode
normal, LED terdiri dari sebuah chip bahan semikonduktor yang diisi penuh, atau
di-dop, dengan ketidakmurnian untuk menciptakan sebuah struktur yang disebut
p-n junction. Pembawa-muatan - elektron dan lubang mengalir ke junction dari
elektrode dengan voltase berbeda. Ketika elektron bertemu dengan lubang, dia
jatuh ke tingkat energi yang lebih rendah, dan melepas energi dalam bentuk
photon.
4. Thyristor
Thyristor disebut juga dengan SCR ( Silicon Controlled Rectifier) dan
banyak digunakan sebagai saklar elektronik. Thyristor ini akan bekerja atau
menghantar arus listrik dari anoda ke katoda jika pada kaki gate diberi arus kearah
katoda, karenanya kaki gate harus diberi tegangan positif terhadap katoda.
Pemberian tegangan ini akan menyulut thyristor, dan ketika tersulut thyristor akan
tetap menghantar. SCR akan terputus jika arus yang melalui anoda ke katoda
menjadi kecil atau gate pada SCR terhubung dengan ground.
5. Tranducer
Tranducer adalah pengoperasian kerja suatu rangkaian yang lebih mudah
diukur atau dikendalikan oleh besaran listrik, yaitu tegangan dan arus dimana
terjadi perubahan dari suatu besaran ke besaran lainnya. Adapun komponen
elektronika yang termasuk ke dalam tranducer ialah :
a. LDR (Light Dependent Resistance)
Yaitu resistor yang dapat berubah-ubah nilai resistansinya jika
permukaannya terkena cahaya. Kondisinya ialah jika terkena cahaya nilai
resistansinya kecil,sedangkan jika tidak terkena cahaya (kondisi gelap) maka nilai
resistansinya besar
b. NTC (Negative Temperature Coeffisient)
6. 4
Yaitu resistor yang nilai resistansinya dapat berubah-ubah sesuai dengan
perubahan temperatur terhadapnya. Jika temperaturnya makin tinggi maka nilai
resistansinya kecil dan sebaliknya bila temperaturnya makin rendah maka nilai
resistansinya semakin besar.
c. PTC (Positive Temperature Coeffisient)
Yaitu resistor yang nilai resistansinya dapat berubah-ubah sesuai dengan
temperatur terhadapnya. Jika temperaturnya makin tinggi maka nilai resistansinya
semakin besar sedangkan bila temperaturnya makin rendah maka nilai
resistansinya pun semakin kecil.
6. Sirkuit terpadu
Sirkuit terpadu (bahasa Inggris: integrated circuit atau IC) adalah komponen
dasar yang terdiri dari resistor, transistor dan lain-lain. IC adalah komponen yang
dipakai sebagai otak peralatan elektronika. IC mempunyai ukuran seukuran tutup
pena sampai ukuran ibu jari dan dapat diisi sampai 250 kali dan digunakan pada
alat elektronika seperti: Telepon, Kalkulator, Ponsel, Radio.
7. Tabung vakum
Dalam elektronika, sebuah tabung vakum adalah sebuah alat yang biasanya
digunakan untuk menguatkan sinyal. Dahulu digunakan di banyak alat-alat
elektronik tetapi kini tabung vakum hanya digunakan dalam aplikasi khusus.
Untuk banyak tujuan, tabung vakum telah diganti oleh transistor yang murah dan
jauh lebih kecil, baik sebagai alat terpisah maupun dalam sirkuit terpadu. Pada
awal abad ke-21 muncul kembali kesukaan terhadap tabung vakum, kali ini dalam
bentuk tabung mikro field emitter.Tabung vakum pertama diciptakan oleh John
Ambrose Fleming pada tahun 1904.
7. 5
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1. Analisa Komponen Elektronika Aktif
1. Transistor
Transistor mempunyai 3 jenis diantaranya:
a. Uni Junction Transistor (UJT)
Uni Junction Transistor (UJT) adalah transistor yang mempunyai satu kaki
Emitor dan dua basis. Kegunaan transistor ini adalah terutama untuk switch
elektronis. Ada dua jenis UJT yaitu UJT Kanal N dan UJT Kanal P.
Gambar. Uni Junction Transistor
b. Field Effect Transistor (FET)
Field Effect Transistor adalah suatu jenis transistor khusus. Tidak seperti
transistor biasa yang akan menghantar bila diberi arus di basis , transistor jenis
FET akan menghantar bila diberikan tegangan (bukan arus). Kaki-kakinya diberi
nama Gate (G), Drain (D), Source (S). beberapa kelebihan FET dibandingkan
dengan transistor biasa adalah antara lain penguatannya sangat besar serta desah
yang rendah. Karena harga FET lebih tinggi dari transistor, maka hanya
digunakan pada bagian-bagian yang memang memerlukan. FET ada dua jenis
yaitu FET Kanal N dan FET Kanal P.
Gambar. Field Effect Transistor
8. 6
c. MOSFET (Metal Oxide Semiconductor FET)
MOSFET adalah suatu jenis FET yang mempunyai satu Drain, satu Source dan
dua Gate. MOSFET mempunyai input impedance yang sangat tinggi.
Penggunaannya misalkan RF Amplifier pada receiver untuk memperoleh
amplifikasi yang tinggi dan desah yang rendah. Dalam pengemasannya dan
perakitan dengan menggunakan MOSFET perlu diperhatikan bahwa komponen
ini tidak tahan terhadap elektrostatik, mengemasnya menggunakan kertas timah
dan pematriannya menggunakan solder yang khusus untuk pematrian MOSFET.
MOSFET ada dua macam yaitu MOSFET Kanal N dan MOSFET Kanal P.
Gambar. MOSFET
2. Diode
Dalam prakteknya jenis diode dibedakan menjadi:
a. Diode Zener
Sebuah diode biasanya dianggap sebagai alat yang menyalurkan listrik ke satu
arah, namun Diode Zener dibuat sedemikian rupa sehingga arus dapat mengalir
kea rah yang berlawanan jika tegangan yang diberikan melampaui batas
“tegangan rusak” (breakdown voltage) atau “teganan Zener”. Sebuah diode Zener
memiliki p-n junction yang memiliki doping berat, yang memungkinkan electron
untuk tembus (tunnel) dari pita valensi material tipe-p dalam pita konduksi
material tipe-n. Diode Zener biasanya digunakan untuk membangkitkan tegangan
referensi atau untuk menstabilkan tegangan untuk aplikasi-aplikasi arus kecil.
b. Diode Schottky/SCR (Silikon Control Rectifier)
Adalah diode yang berfungsi sebagai pengendali. Sebagai pengendalinya
adalah gate (G). SCR sering disebut sebagai Therystor. SCR terbuat dari bahan
campuran P dan N. Isi SCR terdiri dari PNPN (Positif Negatif Positif Negatif)
yang biasanya disebut PNPN Trioda.
c. Diode Pemancar Cahaya atau LED (Light Emitting Diode)
9. 7
Light Emitting Diode merupakan suatu semikonduktor yang memancarkan
cahaya monokromatik.
d. Diode Foto
Diode foto adalah jenis diode yang berfungsi mendeteksi cahaya. Berbeda
dengan diode biasa, komponen elektronika ini akan mengubah cahaya menjadi
arus listrik. Cahaya yang dapat dideteksi oleh diode foto ini mulai dari cahaya
infra merah, cahaya tampak, ultra ungu sampai dengan sinar-X. Aplikasi diode
foto ini mulai dari alat penghitung kendaraan dijalan umum secara otomatis,
pengukur cahaya pada kamera serta beberapa peralatan medis.
Gambar. Symbol diode
3.2. Contoh Soal Dan Pembahasan
1. Soal
a. Tuliskan dengan lengkap macam-macam komponen aktif dan pasif beserta
dengan fungsinya pada masing-masing komponen?
b. Tuliskan macam-macam gerbang logika?
c. Bagaimanakah cara mengetahui bahwa komponen kapasitor mika bagus atau
tidak?
d. Apakah arti dari Elektronika?
e. Apakah perbedaan antara komponen aktif dengan komponen pasif pada
rangkaian elektronika?
f. Tuliskan macam-macam alat ukur listrik dan fungsi masing-masing alat ukur
tersebut?
2. Pembahasan
a. komponen pasif dan aktif :
10. 8
a.1. Komponen pasif
Resistor : menghambat arus listrik
Kapasitor : menyimpan dan melepaskan muatan listrik
Inductor : menyimpan energy pada medan magnet yang dialiri arus
listrik
Trafo : mengubah tegangan AC ke dalam bentuk DC
a.2. Komponen aktif :
Dioda : mengubah arus bolak balik menjadi arus searah
Transistor : sebagai penguat, dll
b. Macam-macam gerbang logika :
AND, OR, NOT, NAND, NOR, XOR, XNOR
c. Cara mengetahuinya adalah dengan mengukur nilai kapasitor dengan
multimeter, pada multi gunakan kalibrasi x1, setelah itu tempelkan probe multi
ke kaki kapasitor. Apabila jarum pada multi bergerak lalu kembali ke nol dengan
perlahan berarti komponen kapasitor masih baik. Tetapi apabila jarumnya
membanting atau tidak bergerak sama sekali berarti kapasitor rusak.
d. Elektronika adalah ilmu yang mempelajari alat listrik arus lemah yang
dioperasikan dengan cara mengontrol aliran elektron atau partikel bermuatan
listrik dalam suatu alat seperti komputer, peralatan elektronik, termokopel,
semikonduktor, dan lain sebagainya.
e. Perbedaan komponen pasif yaitu komponen yang dalam
pengoperasiannya tidak memerlukan sumber tegangan atau sumber arus
tersendiri. Sedangkan komponen aktif dalam pengoperasiannya membutuhkan
sumber arus.
f. Macam-macam alat ukur listrik :
Multimeter : Multifungsi bias untuk mengukur ( volt, ampere, dan
ohm)
Osciloskop : pengukur bentuk gelombang pada sebuah rangkaian
Voltmeter : alat pengukur tegangan
Ohmmeter : alat pengukur tahanan
Amperemeter : alat pengukur arus
Fungsi generator : menciptakan gelombang listrik
11. 9
BAB IV
PENUTUP
4.1. Kesimpulan
a. Mahasiswa semakin mengenal komponen-komponen listrik terutama
komponen listrik aktif.
b. Mengetahui perbedaan antara komponen listrik yakni komponen aktif
dan pasif.
c. Mengetahui fungsi mesing-masing komponen dan mampu
mendeskripsika alat komponen listrik aktif.
d. Mengenal karakteristik komponen terutama komponen listrik aktif
melalui gambar.
e. Mengenal jenis-jenis atau spesifikasi dari tiap komponen listrik aktif.
4.2. Saran
a. Mampu melengkapi kekurangan atau menyempurnakan informasi yang
ada menjadi lebih lengkap.
b. Melalui makalah ini teman-teman mampu mengemukakan ide melalui
pemikiran yang logis dan bersumber dari pemikiran yang mendalam dan
kritis.
c. Teman-teman mampu mengembangkan ide dan menciptakan suatu karia
baru berupa makalah atau artikel yang lebih baik.