Makalah ini membahas tentang pergaulan bebas pada remaja dan upaya penanggulangannya. Pergaulan bebas pada remaja disebabkan oleh faktor internal seperti kegagalan menyerap norma dan faktor eksternal seperti kurangnya pengawasan orang tua. Dampaknya meliputi hubungan seks bebas dan penyebaran penyakit seperti HIV/AIDS. Upaya yang dapat dilakukan antara lain peningkatan pengetahuan rema
1. BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Remaja sekarang ini sangat mudah untuk terpengaruh terhadap perkembangan zaman yang
dibawa oleh budaya barat yang menyebabkan pergaulan yang tidak baik di kalangan remaja.
Remaja-remaja seperti ini sangat banyak ditemukan di kota-kota besar. Salah satu penyebab
remaja-remaja ini mudah terpengaruh yaitu kurangnya pendirian serta kepercayaan. Sehingga
sangat mudah untuk mengikuti perkembangan zaman yang diartikan kedalam hal negative
yaitu “Pergaulan Bebas.”
Pada zaman modren sekarang ini, remaja sedang dihadapkan pada kondisi sistem-sistem
nilai, dan kemudian sistem nilai tersebut terkikis oleh sistem nilai yang lain yang
bertentangan dengan agama, moral, pendidikan , serta social. Maka dari itu harus ditanamkan
nilai-nilai positif yang berbanding lurus dengan agama, sosial, moral dan pendidikan di
kalangan remaja agar menghindari pergaulan bebas.
Pergaulan bebas ini juga disebabkan kurangnya perhatian orangtua, kurangnya penanaman
nilai-nilai agama berdampak pada pergaulan bebas dan berakibat remaja dengan gampang
melakukan hubungan suami istri di luar nikah sehingga terjadi kehamilan dan pada kondisi
ketidaksiapan berumah tangga dan untuk bertanggung jawab terjadilah aborsi. Seorang
wanita lebih cenderung berbuat nekat (pendek akal) jika menghadapi hal seperti ini.
1.2 Rumusan Masalah
Dari latar belakang tersebut dapat dirumuskan masalah yaitu:
1.2.1 Apakah Yang Dimaksud Pergaulan Bebas?
1.2.2 Penyebab Pergaulan Bebas
1.2.3 Apa Dampak yang Ditimbulkan dari Pergaulan Bebas?
1.2.4 Bagaimana Upaya dalam Mengatasi Pergaulan Bebas?
1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari makalah ini adalah:
1.3.1 Mengetahui penyebab dari pergaulan bebas
1.3.2 Mengetahui dampak yang ditimbulkan dari pergaulan bebas
1.3.3 Mengetahui upaya-upaya yang dapat dilakukan menghindari pergaulan bebas
2. 1.4 Manfaat
Manfaat yang diharapkan dari penyusunan makalah ini adalah:
1.4.1 Terhindar dari pergaulan bebas
1.4.2 Orang tua dapat lebih memberikan perhatian lebih terhadap pergaulan anaknya untuk
menghindari pergaulan bebas.
3. BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Apakah yang dimaksud Pergaulan Bebas?
Pergaulan bebas adalah salah satu bentuk perilaku menyimpang, yang mana “bebas” yang
dimaksud adalah melewati batas-batas norma ketimuran yang ada. Masalah pergaulan bebas
ini sering kita dengar baik di lingkungan maupun dari media massa. Remaja adalah individu
labil yang emosinya rentan tidak terkontrol oleh pengendalian diri yang benar. Masalah
keluarga, kekecewaan, pengetahuan yang minim, dan ajakan teman-teman yang bergaul
bebas membuat makin berkurangnya potensi generasi muda Indonesia dalam kemajuan
bangsa.
Pergaulan bebas adalah salah satu kebutuhan hidup dari makhluk manusia sebab manusia
adalah makhluk sosial yang dalam kesehariannya membutuhkan orang lain, dan hubungan
antar manusia dibina melalui suatu pergaulan (interpersonal relationship).
Pergaulan juga adalah HAM setiap individu dan itu harus dibebaskan, sehingga setiap
manusia tidak boleh dibatasi dalam pergaulan, apalagi dengan melakukan diskriminasi, sebab
hal itu melanggar HAM. Jadi pergaulan antar manusia harusnya bebas, tetapi tetap mematuhi
norma hukum, norma agama, norma budaya, serta norma bermasyarakat. Jadi, kalau secara
medis kalau pergaulan bebas namun teratur atau terbatasi aturan-aturan dan norma-norma
hidup manusia tentunya tidak akan menimbulkan ekses-ekses seperti saat ini.
Dapat disimpullkan bahwa ciri=ciri dari pergaulan bebas adalah sebagai berikut:
1. Penghamburan harta untuk memenuhi keinginan sex bebasnya
2. Upaya mendapatkan harta dan uang dengan menghalalkan segala cara termasuk dari jalan
yang haram dan keji.
3. Rasa ingin tahu yang besar
4. Rasa ingin mencoba dan merasakan
5. Terjadi perubahan-perubahan emosi, pikiran, lingkungan pergaulan dan tanggung
jawab yang dihadapi.
6. Mudah mengalami kegelisahan, tidak sabar, emosional, selalu ingin melawan, rasa malas,
perubahan dalam keinginan, ingin menunjukkan eksistensi dan kebanggaan diri serta selalu
ingin mencoba dalam banyak hal.
7. Kesukaran yang dialami timbul akibat konflik karena keinginannya menjadi dewasa dan
berdiri sendiri dan keinginan akan perasaan aman sebagai seorang anak dalam keluarganya.
4. 8. Banyak mengalami tekanan mental dan emosi.
9. Terjerat dalam pesta hura-hura ganja, putau, ekstasi, dan pil-pil setan lain.
2.2 Penyebab Pergaulan Bebas
Ada banyak sebab remaja melakukan pergaulan bebas. Penyebab tiap remaja mungkin
berbeda tetapi semuanya berakar dari penyebab utama yaitu kurangnya pegangan hidup
remaja dalam hal keyakinan/agama dan ketidakstabilan emosi remaja. Hal tersebut
menyebabkan perilaku yang tidak terkendali, seperti pergaulan bebas & penggunaan narkoba
yang berujung kepada penyakit seperti HIV & AIDS ataupun kematian. Berikut ini di antara
penyebab maraknya pergaulan bebas di Indonesia:
1. Sikap mental yang tidak sehat
Sikap mental yang tidak sehat membuat banyaknya remaja merasa bangga terhadap
pergaulan yang sebenarnya merupakan pergaulan yang tidak sepantasnya, tetapi mereka tidak
memahami karena daya pemahaman yang lemah. Dimana ketidakstabilan emosi yang dipacu
dengan penganiayaan emosi seperti pembentukan kepribadian yang tidak sewajarnya
dikarenakan tindakan keluarga ataupun orang tua yang menolak, acuh tak acuh, menghukum,
mengolok-olok, memaksakan kehendak, dan mengajarkan yang salah tanpa dibekali dasar
keimanan yang kuat bagi anak, yang nantinya akan membuat mereka merasa tidak nyaman
dengan hidup yang mereka biasa jalani sehingga pelarian dari hal tersebut adalah hal
berdampak negatif, contohnya dengan adanya pergaulan bebas.
2. Pelampiasan rasa kecewa
Yaitu ketika seorang remaja mengalami tekanan dikarenakan kekecewaannya terhadap orang
tua yang bersifat otoriter ataupun terlalu membebaskan, sekolah yang memberikan tekanan
terus menerus(baik dari segi prestasi untuk remaja yang sering gagal maupun dikarenakan
peraturan yang terlalu mengikat), lingkungan masyarakat yang memberikan masalah dalam
sosialisasi, sehingga menjadikan remaja sangat labil dalam mengatur emosi, dan mudah
terpengaruh oleh hal-hal negatif di sekelilingnya, terutama pergaulan bebas dikarenakan rasa
tidak nyaman dalam lingkungan hidupnya.
3. Kegagalan remaja menyerap norma
Hal ini disebabkan karena norma-norma yang ada sudah tergeser oleh modernisasi yang
sebenarnya adalah westernisasi.
Ini semua bisa terjadi karena adanya faktor-faktor kenakalan remajaberikut:
- Kurangnya kasih sayang orang tua.
5. - Kurangnya pengawasan dari orang tua.
- Pergaulan dengan teman yang tidak sebaya.
- Peran dari perkembangan iptek yang berdampak negatif.
- Tidak adanya bimbingan kepribadian dari sekolah.
- Dasar-dasar agama yang kurang
- Tidak adanya media penyalur bakat dan hobinya
- Kebebasan yang berlebihan
- Masalah yang dipendam
2.3 Apa Dampak yang Ditimbulkan Pergaulan Bebas?
Pergaulan bebas identik sekali dengan yang namanya “dugem” (dunia gemerlap). Yang sudah
menjadi rahasia umum bahwa di dalamnya marak sekali pemakaian narkoba. Ini identik
sekali dengan adanya seks bebas. Yang akhirnya berujung kepada HIV/AIDS. Dan pastinya
setelah terkena virus ini kehidupan remaja akan menjadi sangat timpang dari segala segi.
- Melakukan hubungan seks secara bebas merupakan akibat pertama dari pergaulan bebas
yang merupakan lingkaran setan yang tidak ada putusnya dengan berbagai akibat di berbagai
bidang antara lain di bidang sosial, agama dan kesehatan sebagai berikut :
Dalam seks bebas terkumpul bermacam-macam dosa dan keburukan yakni berkurangnya
iman si penzina, hilangnya sikap menjaga diri dari dosa, buruk kepribadian dan hilangnya
rasa cemburu.
- Seks bebas menghilangkan rasa malu, padahal dalam agama malu merupakan suatu hal
yang amat ditekankan dan dianggap perhiasan yang sangat indah khususnya bagi wanita.
- Menjadikan wajah pelakunya muram dan gelap.
- Membuat hati menjadi gelap dan mematikan sinarnya.
- Menjadikan pelakunya selalu dalam kemiskinan atau merasa demikian sehingga tidak
pernah merasa cukup dengan apa yang diterimanya.
- Akan menghilangkan kehormatan pelakunya dan jatuh martabatnya baik di hadapan
Tuhan maupun sesama manusia.
- Tuhan akan mencampakkan sifat liar di hati penzina, sehingga pandangan matanya liar
dan tidak terjaga.
- Pelaku seks bebas akan dipandang oleh manusia dengan pandangan muak dan tidak
percaya.
- Zina mengeluarkan bau busuk yang mampu dicium oleh orang-orang yang memiliki
‘qalbun salim’ (hati yang bersih) melalui mulut atau badannya.
6. -
1.2.4 Bagaimana Upaya dalam Mengatasi Pergaulan Bebas
Maka dari itu diperlukan upaya penanggulangan dari segala pihak dengan langkah upaya
meningkatkan akses remaja terhadap informasi yang benar dengan merangkul berbagai
kalangan, termasuk media massa. Karena seks bebas di kalangan remaja merupakan tanggung
jawab kita bersama. Mereka adalah asset yang harus kita bina mental dan moralitasnya.
Budaya seks bebas dan gaya hidup nyeleweng akibat adanya westernisasi harus kita kikis
bersama.
Salah satu upaya untuk menanggulangi maraknya seks bebas di kalangan remaja, (khususnya
penghuni kos yang biasa jadi tempat ”beraksi” pelajar dan mahasiswa) selain perlu dilakukan
pengawasan yang ketat dan intensif dari pemilik kos secara proporsional, juga meningkatkan
kesadaran dari orang tua untuk memilihkan tempat kos bagi anak-anaknya yang layak dan
aman. Selain itu, tentu membekali putra-putri remaja dengan benteng ajaran agama yang
kokoh , karena sekuat-kuatnya mental seorang remaja untuk tidak tergoda pola hidup seks
bebas, kalau terus-menerus mengalami godaan dan dalam kondisi sangat bebas dari kontrol,
tentu suatu saat akan tergoda pula untuk melakukannya.
Dan hal yang tak kalah penting adalah pembekalan tentang seks kepada remaja sedini
mungkin, agar para remaja memiliki pengetahuan yang benar dan akurat mengenai kesehatan,
seksualitas dan aspek-aspek kehidupannya, sehingga tak menjadi salah arah dalam membuat
keputusan dalam hidupnya.
Bertolak dari fenomena yang memprihatinkan tentang seks bebas di kalangan remaja, penulis
yakin dan optimis, masih banyak remaja yang mempunyai sikap dan prinsip yang kuat.
Masiah banyak generasi-generasi emas yang dapat melanjutkan eksistensi dan membangun
negeri ini. Masih banyak remaja yang yang tidak tenggelam dalam pusaran budaya seks
bebas. Oleh karenanya kuatkan hati dan mental terhadap godaan seks bebas dengan rumus ini
: PACARAN + CINTA = PERNIKAHAN, baru kemudian SEKS.
7. BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Kesimpulan dari penelitian ini adalah lagi-lagi moralitas dikalangan remaja mulai
hancur dan terkikis banyak pula penyebabnya.Dan apabila moralitas dikalangan remaja kita
saat ini masih hancur,tentu saya tidak dapat memprediksi masa depan indonesia seperti apa
yang terakhir apabila moral di kalangan remaja pada saat ini masih hancur tentu persatuan
dan kesatuan tidak akan terjalin dengan erat.
3.2. Saran
1. Pemerintah harus memberi bimbingan dan penyuluhan kepada para pemuda agar
tidak salah dalam memilih pergaulan.
2. Di beritahukan dampak-dampak free sex mulai sejak SD.
3. Para orang tua diharapkan memberi kasih sayang tidak hanya limpahan materi saja tetapi
perlu juga memperhatikan tingkah laku anak-anaknya agar tidak salah jalan.
4. Sebaiknya moral itu di pupuk sejak dini.
5. Diadakannya kegiaatan keimanan di sekolah.
6. Bagi para remajaIsilah hidup dengan kegiatan yang positif dan jangan mencoba hal-hal
yang memberikan kenikmatan sesaat.
7. Sebaiknya orang tua ikut mengawasi pergaulan putra-putrinya.