SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  24
Télécharger pour lire hors ligne
BIODATA 
Nama : Drg. SRI ASIH GAHAYU,M.Kes 
TTL : Tebing Tinggi / 31 mei 1969 
Jabatan : 1. Widyaiswara Madya (gol. IV.b) = Koordinator Widyaiswara 
UPT Pelatihan dan Penelitian Kesehatan Dinkes (Bapelkes Riau) Propinsi Riau Tahun 1999 – sekarang 
2. Dosen Ilmu Kes. Masy dan Tehnik Gigi Stikes Hang Tuah 
3. Ketua PDGI Cabang Pekanbaru, 2011- 2014 
4. Koordinator Penelitian dan Pengembangan IAKMI Riau 
5. Bendahara Ikatan Widyaiswara Riau ( IWI – Riau ) 
6. Sekretaris Ikatan Alumni Universitas Idonesia ( ILUNI UI ) 
7. Sekretaris Yayasan Maharaja Mandiri Indonesia ( MMI – Riau ) 
Pendidikan : S1 : Kedokteran Gigi USU 1992 
S2 : Magister Kesehatan Univ. Indonesia 2003 
S3 : Mahasiswa : Phd : Health Management Universiti Selangor,2012 - skrg 
Alamat : Jl. Bunga Harum 55, Sukajadi Pekanbaru 
HP : 081170092 / 081266401165
Pendahuluan 
•Tuntutan Hukum terhadap dokter Meningkat 
•Penyebab : 
1. Kesadaran Hukum Pasien Meningkat 
2. Kesadaran akan hak hak pasien 
meningkat 
3. Interpretasi yang salah bahwa kegagalan 
mengobati pasien adalah Malpraktek 
• Seorang dokter tidak bisa disalahkan, apabila yang dilakukannya adalah sesuai SOP ( Standar Operating Prosedure ) 
•Kebanyakan Kasus yang dituduhkan Pasien Malpraktek, kepada dokter ybs, hanyalah berupa KEGAGALAN KOMUNIKASI
KORAN
Nota Kesepakatan Kepolisian Daerah Propinsi Riau dengan IDI dan PDGI 25 Mei 2014
KOMUNIKASI ASERTIF 
•Komunikasi asertif adalah kemampuan seseorang untuk berkomunikasi secara efektif tanpa terlalu banyak terganggu dengan apa yang orang lain mungkin pikirkan atau katakan. 
•Perilaku asertif tidak sama dengan dengan perilaku agresif 
•Komunikasi asertif juga akan menuntun seseorang untuk memutuskan antara mengatakan ‘ya’ atau ‘tidak’ untuk situasi tertentu.
4 Tahapan KOMUNIKASI ASSERTIF dengan Pasien : 
•Pertama, berikan salam dan sapaan yang hangat kepada pasien. Pasien akan merasa diterima dengan baik oleh dokter gigi. 
•Kedua, komunikasi dua arah. Antara dokter gigi dan pasien harus terjalin komunikasi yang baik dan fokus. 
•Ketiga, beri penjelasan tentang penyakit dan jenis perawatan yang diperlukan. Sebagai seorang dokter gigi, kita harus mampu menjelaskan kondisi pasien dengan bahasa yang mudah. Terangkan jenis perawatan yang dibutuhkan dan luruskan kesalahan-kesalahan persepsi pasien terhadap kondisinya. 
•Keempat, ingatkan kembali informasi kesehatan yang penting terkait kondisinya.
NLP 
Neuro-Linguistic Programming (NLP) : adalah model Komunikasi interpersonal dan merupakan pendekatan alternatif terhadap psikoterapi yang didasarkan kepada pendengar subyektif mengenai bahasa, komunikasi, dan perubahan personal
Neuro : dapat diartikan sebagai berbagai mekanisme yang dilakukan individu dalam menginterpretasikan informasi yang didapat melalui panca indra dan berbagai mekanisme pemprosesan selanjutnya di pikiran
Linguistic ditujukan untuk menjelaskan pengaruh bahasa yang digunakan pada diri maupun pada individu lain yang kemudian membentuk pengalaman individu akan lingkungan.
Programming: dapat diartikan sebagai berbagai mekanisme yang dapat dilakukan untuk melatih diri seorang individu (dan individu lain) dalam berpikir, bertindak dan berbicara dengan cara baru yang lebih positif
NLP terdiri dari 3 kata, yaitu Neuro yang berarti sel syaraf, Linguistic yang berarti bahasa, dan Programming yang berarti program 
Metode ini sesungguhnya adalah suatu bentuk metode komunikasi, yaitu bagaimana seseorang dapat menyampaikan pesan secara santun dan bersahaja kepada para audience / PASIEN
Penyimpangan dalam menyampaikan pesan sering kali menimbulkan kesalahpahaman (misscommunication) : bahkan pertengkaran karena masing-masing merasa tidak dimengerti oleh satu sama lainnya. 
Setiap orang bisa menjadi pembicara yang baik tetapi tidak semua orang bisa menjadi pendengar yang baik.
Empat Pilar Utama NLP 
•Hasil (Outcome): Sebelum memulai suatu komunikasi, terlebih dahulu individu perlu mengenali hasil akhir yang diinginkan. 
•Rapport merupakan inti dari komunikasi yang efektif. Salah satu cara untuk membangun rapport adalah dengan mengikuti (pacing) lawan bicara, contohnya dengan menyamakan bahasa tubuh, laju nafas dan lainnya. Hal ini didasari karena setiap individu hanya menyukai individu yang serupa.
•Akuitas sensorik adalah kemampuan menggunakan panca indra untuk mengamati individu lain secara cermat tanpa asumsi ataupun penilaian tertentu sebelumnya sehingga individu dapat memberikan respon dengan rapport yang maksimal. 
•Fleksibilitas (Flexibility) : Guna mencapai hasil akhir yang diinginkan, individu membutuhkan fleksibilitas
Persepsi Sensorik 
Terminologi NLP dikenal sebagai : 
VAK : (Visual, Auditory, dan Kinesthetic
(Sensory Language) 
Bahasa sensorik (sensory language) yang digunakan, seperti; 
"Masalah itu terasa seperti beban yang sangat berat di pundak saya." (Kinesthetic) 
"Dapatkah anda membayangkan apa yang sedang saya bicarakan?" (Visual) 
"Hal tersebut terdengar tidak asing bagi saya." (Auditory)
Pasien dengan Tipe Visual 
Pasien dengan Tipe Auditori
Penggunaan NLP masih sebatas sebagai terapi tambahan atau pelengkap pada terapi lainnya. Terapi khusus NLP dinamakan Neurolinguistic Psikoterapi 
NLP adalah terapi, sekarang diadaptasikan pada penggunaan di luar psikoterapi, seperti komunikasi interpersonal dan persuasi dalam komunikasi
TERIMAKASIH

Contenu connexe

Tendances

Makalah perencanaan program kesehatan
Makalah perencanaan program kesehatanMakalah perencanaan program kesehatan
Makalah perencanaan program kesehatan
Muklis Bat'Rock
 
Laporan hasil sgd lbm 1 blok 17 sgd 6
Laporan hasil sgd lbm 1 blok 17 sgd 6Laporan hasil sgd lbm 1 blok 17 sgd 6
Laporan hasil sgd lbm 1 blok 17 sgd 6
RSIGM
 
Sistem pembayaran fasilitas kesehatan
Sistem pembayaran fasilitas kesehatanSistem pembayaran fasilitas kesehatan
Sistem pembayaran fasilitas kesehatan
Sutopo Patriajati
 
penilaian surveilans kesehatan masyarakat
penilaian surveilans kesehatan masyarakatpenilaian surveilans kesehatan masyarakat
penilaian surveilans kesehatan masyarakat
aderianofrianti
 
Juknis HIV: Pedoman PITC
Juknis HIV: Pedoman PITCJuknis HIV: Pedoman PITC
Juknis HIV: Pedoman PITC
Irene Susilo
 

Tendances (20)

Makalah perencanaan program kesehatan
Makalah perencanaan program kesehatanMakalah perencanaan program kesehatan
Makalah perencanaan program kesehatan
 
Laporan hasil sgd lbm 1 blok 17 sgd 6
Laporan hasil sgd lbm 1 blok 17 sgd 6Laporan hasil sgd lbm 1 blok 17 sgd 6
Laporan hasil sgd lbm 1 blok 17 sgd 6
 
121341358 frenektomi
121341358 frenektomi121341358 frenektomi
121341358 frenektomi
 
Dokumentasi implementasi keperawatan
Dokumentasi implementasi keperawatanDokumentasi implementasi keperawatan
Dokumentasi implementasi keperawatan
 
Aspek Hukum dan Etika RME 1.pptx
Aspek Hukum dan Etika RME 1.pptxAspek Hukum dan Etika RME 1.pptx
Aspek Hukum dan Etika RME 1.pptx
 
Makalah asuhan hiv aids
Makalah asuhan hiv aidsMakalah asuhan hiv aids
Makalah asuhan hiv aids
 
Surat rujukan
Surat rujukanSurat rujukan
Surat rujukan
 
Sistem pembayaran fasilitas kesehatan
Sistem pembayaran fasilitas kesehatanSistem pembayaran fasilitas kesehatan
Sistem pembayaran fasilitas kesehatan
 
biomekanika pergerakan gigi
biomekanika pergerakan gigibiomekanika pergerakan gigi
biomekanika pergerakan gigi
 
penilaian surveilans kesehatan masyarakat
penilaian surveilans kesehatan masyarakatpenilaian surveilans kesehatan masyarakat
penilaian surveilans kesehatan masyarakat
 
Makalah frambusia
Makalah frambusiaMakalah frambusia
Makalah frambusia
 
User manual aplikasi pcare
User manual aplikasi pcareUser manual aplikasi pcare
User manual aplikasi pcare
 
Dental Indices (Indeks Pemeriksaan Jaringan Penyangga / Periodontal Gigi)
Dental Indices (Indeks Pemeriksaan Jaringan Penyangga / Periodontal Gigi)Dental Indices (Indeks Pemeriksaan Jaringan Penyangga / Periodontal Gigi)
Dental Indices (Indeks Pemeriksaan Jaringan Penyangga / Periodontal Gigi)
 
Status usg
Status usgStatus usg
Status usg
 
Juknis HIV: Pedoman PITC
Juknis HIV: Pedoman PITCJuknis HIV: Pedoman PITC
Juknis HIV: Pedoman PITC
 
Menyampaikan Kabar Buruk dengan Protokol SPIKES
Menyampaikan Kabar Buruk dengan Protokol SPIKESMenyampaikan Kabar Buruk dengan Protokol SPIKES
Menyampaikan Kabar Buruk dengan Protokol SPIKES
 
Buku Panduan Praktis BPJS Kesehatan - Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan
Buku Panduan Praktis BPJS Kesehatan - Panduan Praktis Pelayanan KesehatanBuku Panduan Praktis BPJS Kesehatan - Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan
Buku Panduan Praktis BPJS Kesehatan - Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan
 
Introduction to meta analysis
Introduction to meta analysisIntroduction to meta analysis
Introduction to meta analysis
 
PPT PROPOSAL.pptx
PPT PROPOSAL.pptxPPT PROPOSAL.pptx
PPT PROPOSAL.pptx
 
Bias Penelitian
Bias PenelitianBias Penelitian
Bias Penelitian
 

Similaire à Komunikasi Assertif dokter gigi dan pasien dg pendekatan NLP

Konsep dasar dan pengertian komunikasi pada lansia.ppt
Konsep dasar dan pengertian komunikasi pada lansia.pptKonsep dasar dan pengertian komunikasi pada lansia.ppt
Konsep dasar dan pengertian komunikasi pada lansia.ppt
elvira381479
 
Komunikasi berkesan
Komunikasi berkesanKomunikasi berkesan
Komunikasi berkesan
Lee Oi Wah
 
Komunikasi-dalam-Keperawatan materi pertemuan 1
Komunikasi-dalam-Keperawatan materi pertemuan 1Komunikasi-dalam-Keperawatan materi pertemuan 1
Komunikasi-dalam-Keperawatan materi pertemuan 1
vhyapriscilla
 
13. patient provider communication
13. patient   provider communication13. patient   provider communication
13. patient provider communication
Agus Candra
 
3. konseling & anastesi
3. konseling & anastesi3. konseling & anastesi
3. konseling & anastesi
Joko Wiwied
 
KOMUNIKASI DASAR DALAM KEPERAWATTAN.pptx
KOMUNIKASI DASAR DALAM KEPERAWATTAN.pptxKOMUNIKASI DASAR DALAM KEPERAWATTAN.pptx
KOMUNIKASI DASAR DALAM KEPERAWATTAN.pptx
KianSantang21
 

Similaire à Komunikasi Assertif dokter gigi dan pasien dg pendekatan NLP (20)

komunikasi interprofesional dr fkuii.pdf
komunikasi interprofesional dr fkuii.pdfkomunikasi interprofesional dr fkuii.pdf
komunikasi interprofesional dr fkuii.pdf
 
Dasar Komunikasi.ppt.pdf
Dasar Komunikasi.ppt.pdfDasar Komunikasi.ppt.pdf
Dasar Komunikasi.ppt.pdf
 
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.pptkonsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
 
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.pptkonsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
 
Komunikasi_terapeutik.ppt
Komunikasi_terapeutik.pptKomunikasi_terapeutik.ppt
Komunikasi_terapeutik.ppt
 
Konsep dasar dan pengertian komunikasi pada lansia.ppt
Konsep dasar dan pengertian komunikasi pada lansia.pptKonsep dasar dan pengertian komunikasi pada lansia.ppt
Konsep dasar dan pengertian komunikasi pada lansia.ppt
 
Komunikasi terapeutik perawat
Komunikasi terapeutik perawatKomunikasi terapeutik perawat
Komunikasi terapeutik perawat
 
Komunikasi Efektif
Komunikasi EfektifKomunikasi Efektif
Komunikasi Efektif
 
Komunikasi berkesan
Komunikasi berkesanKomunikasi berkesan
Komunikasi berkesan
 
komunikasi_efektif.pdf
komunikasi_efektif.pdfkomunikasi_efektif.pdf
komunikasi_efektif.pdf
 
Komunikasi-dalam-Keperawatan materi pertemuan 1
Komunikasi-dalam-Keperawatan materi pertemuan 1Komunikasi-dalam-Keperawatan materi pertemuan 1
Komunikasi-dalam-Keperawatan materi pertemuan 1
 
Komunikasi interpersonal antara perawat dan pasien
Komunikasi interpersonal antara perawat dan pasienKomunikasi interpersonal antara perawat dan pasien
Komunikasi interpersonal antara perawat dan pasien
 
13. patient provider communication
13. patient   provider communication13. patient   provider communication
13. patient provider communication
 
Komunikasi terapeutik
Komunikasi terapeutikKomunikasi terapeutik
Komunikasi terapeutik
 
Komunikasi terapeutik
Komunikasi terapeutikKomunikasi terapeutik
Komunikasi terapeutik
 
Materi buku ajar tetes mata 1
Materi buku ajar tetes mata 1Materi buku ajar tetes mata 1
Materi buku ajar tetes mata 1
 
makalah komunikasi dengan pasien
makalah komunikasi dengan pasienmakalah komunikasi dengan pasien
makalah komunikasi dengan pasien
 
3. konseling & anastesi
3. konseling & anastesi3. konseling & anastesi
3. konseling & anastesi
 
KOMUNIKASI DASAR DALAM KEPERAWATTAN.pptx
KOMUNIKASI DASAR DALAM KEPERAWATTAN.pptxKOMUNIKASI DASAR DALAM KEPERAWATTAN.pptx
KOMUNIKASI DASAR DALAM KEPERAWATTAN.pptx
 
Komunikasi Efektif
Komunikasi EfektifKomunikasi Efektif
Komunikasi Efektif
 

Plus de asih gahayu

Rencana Pembelajaran Pelatihan Tenaga Pelatih Kesehatan
Rencana Pembelajaran  Pelatihan Tenaga Pelatih KesehatanRencana Pembelajaran  Pelatihan Tenaga Pelatih Kesehatan
Rencana Pembelajaran Pelatihan Tenaga Pelatih Kesehatan
asih gahayu
 
Laporan perkonsultasian Diklat WI Jenjang Tinggi sri asih gahayu ppt
Laporan perkonsultasian Diklat WI Jenjang Tinggi sri asih gahayu ppt  Laporan perkonsultasian Diklat WI Jenjang Tinggi sri asih gahayu ppt
Laporan perkonsultasian Diklat WI Jenjang Tinggi sri asih gahayu ppt
asih gahayu
 

Plus de asih gahayu (20)

Manajemen Mutu PKP
Manajemen Mutu PKP Manajemen Mutu PKP
Manajemen Mutu PKP
 
Kerjasama Tim Pelatihan Tim Gerak Cepat TGC
Kerjasama Tim Pelatihan Tim Gerak Cepat TGCKerjasama Tim Pelatihan Tim Gerak Cepat TGC
Kerjasama Tim Pelatihan Tim Gerak Cepat TGC
 
Rencana Pembelajaran Pelatihan Tenaga Pelatih Kesehatan
Rencana Pembelajaran  Pelatihan Tenaga Pelatih KesehatanRencana Pembelajaran  Pelatihan Tenaga Pelatih Kesehatan
Rencana Pembelajaran Pelatihan Tenaga Pelatih Kesehatan
 
Evaluasi Pembelajaran Pelatihan TPK
Evaluasi Pembelajaran Pelatihan TPKEvaluasi Pembelajaran Pelatihan TPK
Evaluasi Pembelajaran Pelatihan TPK
 
Manajemen Kelas Pelatihan Tenaga Pelatih Kesehatan
Manajemen Kelas Pelatihan Tenaga Pelatih KesehatanManajemen Kelas Pelatihan Tenaga Pelatih Kesehatan
Manajemen Kelas Pelatihan Tenaga Pelatih Kesehatan
 
Materi Karya Tulis Ilmiah KTI Pelatihan jabatan Fungsional
Materi Karya Tulis Ilmiah KTI Pelatihan jabatan FungsionalMateri Karya Tulis Ilmiah KTI Pelatihan jabatan Fungsional
Materi Karya Tulis Ilmiah KTI Pelatihan jabatan Fungsional
 
Laporan perkonsultasian Diklat WI Jenjang Tinggi sri asih gahayu ppt
Laporan perkonsultasian Diklat WI Jenjang Tinggi sri asih gahayu ppt  Laporan perkonsultasian Diklat WI Jenjang Tinggi sri asih gahayu ppt
Laporan perkonsultasian Diklat WI Jenjang Tinggi sri asih gahayu ppt
 
Study Kualitatif PHBS
Study Kualitatif PHBS Study Kualitatif PHBS
Study Kualitatif PHBS
 
Penelitian kualitatif bidang kesehatan masyarakat
Penelitian kualitatif bidang kesehatan masyarakatPenelitian kualitatif bidang kesehatan masyarakat
Penelitian kualitatif bidang kesehatan masyarakat
 
Share anti korupsi dan integritas.pptx
Share  anti korupsi dan  integritas.pptxShare  anti korupsi dan  integritas.pptx
Share anti korupsi dan integritas.pptx
 
7. anomali gigi
7. anomali gigi7. anomali gigi
7. anomali gigi
 
6.anatomi tulang, otot , syaraf kepala
6.anatomi tulang, otot , syaraf kepala6.anatomi tulang, otot , syaraf kepala
6.anatomi tulang, otot , syaraf kepala
 
5. alignment artikulasi gigi geligi
5. alignment artikulasi gigi geligi5. alignment artikulasi gigi geligi
5. alignment artikulasi gigi geligi
 
5. alignment artikulasi gigi geligi
5. alignment artikulasi gigi geligi5. alignment artikulasi gigi geligi
5. alignment artikulasi gigi geligi
 
4.oklusi
4.oklusi4.oklusi
4.oklusi
 
3.pertumbuhan gigi2
3.pertumbuhan gigi23.pertumbuhan gigi2
3.pertumbuhan gigi2
 
2. dental anatomi gigi permanen ..
2. dental anatomi gigi permanen ..2. dental anatomi gigi permanen ..
2. dental anatomi gigi permanen ..
 
1. dental anatomi
1. dental anatomi1. dental anatomi
1. dental anatomi
 
UKGM
UKGM UKGM
UKGM
 
Samuri
SamuriSamuri
Samuri
 

Komunikasi Assertif dokter gigi dan pasien dg pendekatan NLP

  • 1.
  • 2. BIODATA Nama : Drg. SRI ASIH GAHAYU,M.Kes TTL : Tebing Tinggi / 31 mei 1969 Jabatan : 1. Widyaiswara Madya (gol. IV.b) = Koordinator Widyaiswara UPT Pelatihan dan Penelitian Kesehatan Dinkes (Bapelkes Riau) Propinsi Riau Tahun 1999 – sekarang 2. Dosen Ilmu Kes. Masy dan Tehnik Gigi Stikes Hang Tuah 3. Ketua PDGI Cabang Pekanbaru, 2011- 2014 4. Koordinator Penelitian dan Pengembangan IAKMI Riau 5. Bendahara Ikatan Widyaiswara Riau ( IWI – Riau ) 6. Sekretaris Ikatan Alumni Universitas Idonesia ( ILUNI UI ) 7. Sekretaris Yayasan Maharaja Mandiri Indonesia ( MMI – Riau ) Pendidikan : S1 : Kedokteran Gigi USU 1992 S2 : Magister Kesehatan Univ. Indonesia 2003 S3 : Mahasiswa : Phd : Health Management Universiti Selangor,2012 - skrg Alamat : Jl. Bunga Harum 55, Sukajadi Pekanbaru HP : 081170092 / 081266401165
  • 3. Pendahuluan •Tuntutan Hukum terhadap dokter Meningkat •Penyebab : 1. Kesadaran Hukum Pasien Meningkat 2. Kesadaran akan hak hak pasien meningkat 3. Interpretasi yang salah bahwa kegagalan mengobati pasien adalah Malpraktek • Seorang dokter tidak bisa disalahkan, apabila yang dilakukannya adalah sesuai SOP ( Standar Operating Prosedure ) •Kebanyakan Kasus yang dituduhkan Pasien Malpraktek, kepada dokter ybs, hanyalah berupa KEGAGALAN KOMUNIKASI
  • 4.
  • 5.
  • 7. Nota Kesepakatan Kepolisian Daerah Propinsi Riau dengan IDI dan PDGI 25 Mei 2014
  • 8. KOMUNIKASI ASERTIF •Komunikasi asertif adalah kemampuan seseorang untuk berkomunikasi secara efektif tanpa terlalu banyak terganggu dengan apa yang orang lain mungkin pikirkan atau katakan. •Perilaku asertif tidak sama dengan dengan perilaku agresif •Komunikasi asertif juga akan menuntun seseorang untuk memutuskan antara mengatakan ‘ya’ atau ‘tidak’ untuk situasi tertentu.
  • 9. 4 Tahapan KOMUNIKASI ASSERTIF dengan Pasien : •Pertama, berikan salam dan sapaan yang hangat kepada pasien. Pasien akan merasa diterima dengan baik oleh dokter gigi. •Kedua, komunikasi dua arah. Antara dokter gigi dan pasien harus terjalin komunikasi yang baik dan fokus. •Ketiga, beri penjelasan tentang penyakit dan jenis perawatan yang diperlukan. Sebagai seorang dokter gigi, kita harus mampu menjelaskan kondisi pasien dengan bahasa yang mudah. Terangkan jenis perawatan yang dibutuhkan dan luruskan kesalahan-kesalahan persepsi pasien terhadap kondisinya. •Keempat, ingatkan kembali informasi kesehatan yang penting terkait kondisinya.
  • 10. NLP Neuro-Linguistic Programming (NLP) : adalah model Komunikasi interpersonal dan merupakan pendekatan alternatif terhadap psikoterapi yang didasarkan kepada pendengar subyektif mengenai bahasa, komunikasi, dan perubahan personal
  • 11. Neuro : dapat diartikan sebagai berbagai mekanisme yang dilakukan individu dalam menginterpretasikan informasi yang didapat melalui panca indra dan berbagai mekanisme pemprosesan selanjutnya di pikiran
  • 12. Linguistic ditujukan untuk menjelaskan pengaruh bahasa yang digunakan pada diri maupun pada individu lain yang kemudian membentuk pengalaman individu akan lingkungan.
  • 13. Programming: dapat diartikan sebagai berbagai mekanisme yang dapat dilakukan untuk melatih diri seorang individu (dan individu lain) dalam berpikir, bertindak dan berbicara dengan cara baru yang lebih positif
  • 14. NLP terdiri dari 3 kata, yaitu Neuro yang berarti sel syaraf, Linguistic yang berarti bahasa, dan Programming yang berarti program Metode ini sesungguhnya adalah suatu bentuk metode komunikasi, yaitu bagaimana seseorang dapat menyampaikan pesan secara santun dan bersahaja kepada para audience / PASIEN
  • 15. Penyimpangan dalam menyampaikan pesan sering kali menimbulkan kesalahpahaman (misscommunication) : bahkan pertengkaran karena masing-masing merasa tidak dimengerti oleh satu sama lainnya. Setiap orang bisa menjadi pembicara yang baik tetapi tidak semua orang bisa menjadi pendengar yang baik.
  • 16. Empat Pilar Utama NLP •Hasil (Outcome): Sebelum memulai suatu komunikasi, terlebih dahulu individu perlu mengenali hasil akhir yang diinginkan. •Rapport merupakan inti dari komunikasi yang efektif. Salah satu cara untuk membangun rapport adalah dengan mengikuti (pacing) lawan bicara, contohnya dengan menyamakan bahasa tubuh, laju nafas dan lainnya. Hal ini didasari karena setiap individu hanya menyukai individu yang serupa.
  • 17. •Akuitas sensorik adalah kemampuan menggunakan panca indra untuk mengamati individu lain secara cermat tanpa asumsi ataupun penilaian tertentu sebelumnya sehingga individu dapat memberikan respon dengan rapport yang maksimal. •Fleksibilitas (Flexibility) : Guna mencapai hasil akhir yang diinginkan, individu membutuhkan fleksibilitas
  • 18. Persepsi Sensorik Terminologi NLP dikenal sebagai : VAK : (Visual, Auditory, dan Kinesthetic
  • 19. (Sensory Language) Bahasa sensorik (sensory language) yang digunakan, seperti; "Masalah itu terasa seperti beban yang sangat berat di pundak saya." (Kinesthetic) "Dapatkah anda membayangkan apa yang sedang saya bicarakan?" (Visual) "Hal tersebut terdengar tidak asing bagi saya." (Auditory)
  • 20. Pasien dengan Tipe Visual 
  • 21. Pasien dengan Tipe Auditori
  • 22.
  • 23. Penggunaan NLP masih sebatas sebagai terapi tambahan atau pelengkap pada terapi lainnya. Terapi khusus NLP dinamakan Neurolinguistic Psikoterapi NLP adalah terapi, sekarang diadaptasikan pada penggunaan di luar psikoterapi, seperti komunikasi interpersonal dan persuasi dalam komunikasi