SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  16
Assalamua’laikum
PENGERTIAN PROTEIN
     Protein (bahasa Yunani proteos artinya terutama atau terbanyak) adalah
senyawa organik yang terbanyak dalam sel makhluk hidup. Separuh lebih dari
berat kering makhluk hidup terdiri dari protein. Secara kimia protein adalah
heterobiopolimer yang terdiri atas satuan-satuan monomer yang disebut asam
amino yang dihubungkan dengan ikatan peptida.
     Protein ditemukan hampir di dalam setiap makhluk hidup mulai dari virus
hingga manusia. Ada puluhan ribu macam protein yang berbeda yang tersebar di
berbagai makhluk hidup tersebut. Meskipun demikian diperlukan hanya 20 asam
amino saja untuk menyusun berbagai macam protein tersebut. Tumbuh-tumbuhan
dan bakteri dapat membuat sendiri bahan penyusun protein yaitu dari senyawa
nitrogen organik. Akan tetapi binatang dan manusia memerlukan sebagian asam
amino yang sudah jadi untuk membentuk proteinnya.
STRUKTUR PROTEIN
      Asam- asam amino dalam molekul protein dihubungkan oleh ikatan peptida

menjadi polipeptida membentuk struktur primer. Rangkaian asam-asam amino

dalam polipeptida berinteraksi       satu sama lain sehingga rangkaian tersebut

mengambil bentuk tertentu yang dapat berupa kumparan (heliks), gelombang atau

sulur tidak bermuatan, struktur jenis ini disebut struktur sekunder. Secara

keseluruhan suatu protein atau polipeptida mempunyai bentuk tiga dimensi tertentu

yang dinamai struktur tersier. Suatu protein dapat mempunyai struktur tersier

yang berbeda-beda sesuai dengan kondisi lingkungan. Hanya dalam kondisi

fisiologis struktur tersier mengambil bentuk tertentu yang mendukung fungsi

protein tersebut. Dalam garis besar struktur tersier ada 2 macam yaitu berbentuk

globuler (seperti bola) dan fibriler (berbentuk serat).
FUNGSI PROTEIN
1. Sebagai katalis dalam bentuk enzim
2. Sebagai alat pertahanan tubuh seperti imunoglobulin
   (antibodi)
3. Sebagai pembawa senyawa lain (alat transport) seperti Hb
   (untuk O2), transferin (untuk Fe) atau lipoprotein (untuk
   lemak)
4. Sebagai pembawa isyarat dari sel lain seperti hormon FSH,
   LH, hCG
5. sebagai penggumpal darah pada luka seperti fibrinogen
6. Sebagai cadangan asam amino seperti albumin
7. sebagai pengatur kegiatan inti sel
REAKSI BIURET
 Tujuan : Memperlihatkan bahwa protein mengandung ikatan peptida

 Dasar Teori : Gugus CO dan NH dari ikatan peptida dalam molekul protein akan
  membantuk warna lembayung bila direaksikan dengan ion Cu2+ dalam suasana
  alkali.

    Bahan / Pereaksi :
1.   NaOH 10%
2.   Larutan CuSO4
3.   Larutan putih telur
4.   Larutan gelatin
5.   Larutan kasein

    Alat :
•    Tabung reaksi
•    Rak tabung reaksi
•    Pipet tetes
 Cara kerja
1. campur 2 ml larutan protein dan 2 ml NaOH 10%
2. Tambahkan setetes CuSO4, campur dengan baik
   sehingga terbentuk warna lembayung. Bila belum
   terbentuk warna lembayung tambahkan terus larutan
   CuSO4 tetes demi tetes hingga 10 tetes
3. Lakukan terhadap larutan putih telur, gelatin, dan
   kasein.

 Hasil Pengamatan
 Larutan putih telur         lembayung pekat
 Larutan gelatin             lembayung pekat
 Larutan kasein              lembayung
REAKSI XANTOPROTEIN
 Tujuan: memperlihatkan bahwa protein tertentu mengandung asam
  amino dengan inti benzena.

 Dasar teori: nitrasi inti benzena dari asam amino dalam molekul
  protein (tirosin, fenilalanin, triptofan) menjadi senyawa nitro yang
  berwarna kuning. Dalam lingkungan alkalis terionisasi dan
  warnanya berubah lebih tua atau jingga.

    Bahan/pereaksi:
1.   HNO3 pekat
2.   larutan alkali pekat (NaOH/NH4OH)
3.   Larutan putih telur
4.   Larutan gelatin
5.   Larutan kasein
 Cara Kerja:
1. Campur 2ml larutan protein dan 1ml HNO3 pekat (dari
   buret). Perhatikan apakah terbentuk endapan putih atau
   tidak
2. Panaskan hati-hati, endapan larut kembali dan larutan
   berubah menjadi kuning
3. Dinginkan di bawah keran dan tambahkan tetes demi tetes
   larutan alkali pekat
4. Lakukan terhadap larutan putih telur,gelatin, dan kasein

 Hasil Pengamatan:
 Larutan Putih telur     larutan putih kuning
 Larutan gelatin                bening
 Larutan kasein                 bening
REAKSI MILLON
 Tujuan: Memperlihatkan bahwa protein mengandung asam amino dengan inti
  fenol (asam amino tirosin)

 Dasar Teori: Nitrasi derivat monofenol dari asam amino tirosin dalam protein.

    Bahan/pereaksi:
1.   Pereaksi millon yang mengandung merkuri dalam asam nitrat pekat
2.   Larutan putih telur
3.   Larutan gelatin
4.   Larutan kasein

    Cara kerja
1.   Tambahkan beberapa tetes pereaksi millon ke dalam 2ml larutan protein
2.   Campur, akan terbentuk endapan putih
3.   Panaskan hati-hati bila positif akan timbul warna merah.
4.   Lakukan terhadap larutan putih telur, gelatin dan kasein.
Hasil pengamatan:
 Larutan putih telur   larutan merah
 Larutan gelatin       larutan kuning jernih
 Larutan kasein        bening
KELARUTAN PROTEIN PADA
KONDISI LINGKUNGAN EKSTRIM
 Tujuan :
  Memperlihatkan bahwa sifat alamiah protein antara lain daya larut, sangat
  di pengaruhi oleh suhu dan keasaman (pH) tertentu. Perubahan yang
  ekstrim dari salah satu dari kedua faktor ini akan merusak sifat alamiah
  protein (denaturasi) yang tampak dengan hilangnya daya larut.

 Dasar teori :
  Sifat alamiah protein termasuk daya larut tampak bila struktur tersier
  protein tersebut dalam suhu dan pH tertentu dapat berinteraksi dengan air.
  Bila salah satu dari kedua faktor ini berubah dan molekul protein tidak
  dapat lagi dikelilingi air. Akibatnya sifat alamiah termasuk daya larut
  hilang dan protein akan mengendap.

 Bahan / Pereaksi :
1. Larutan putih telur
2. Larutan H2SO4 pekat
 Cara kerja :
A. Kelarutan Protein pada Pemanasan
1. Masukkan 2 ml larutan putih telur ke dalam tabung reaksi
2. Panaskan tabung tersebut pada api atau penangas air mendidih
3. Perhatikan dan catat apakah ada endapan.

B. Kelarutan Protein pada Keasaman tinggi
1. Pipetkan 2 ml larutan putih telur ke dalam satu tabung reaksi
2. Alirkan H2SO4 pekat melalui dinding tabung dari buret sabanyak 1 ml
3. Perhatikan dan catat apakah ada kekeruhan atau endapan.

 Hasil pengamatan:
A. Kelarutan Protein pada Pemanasan
Larutan putih telur              kekeruhan

B. Kelarutan Protein pada Keasaman tinggi
Larutan putih telur              kekeruhan
PENGENDAPAN PROTEIN OLEH
         LOGAM BERAT
 Tujuan :
  Untuk memperlihatkan bahwa logam berat seperti timah hitam (Pb) dan Hg dapat mengganggu
  sifat protein, antara lain kelarutannya sehingga tidak berfungsi lagi dan mengendap. Disatu
  pihak logam berat sebagai pencemar lingkungan sangat berbahaya sedangkan dipihak lain
  sifat ini dipakai sebagai antiseptik pembunuh kuman seperti pada penggunaan sublimat
  (HgCl2 ). Keracunan logam berat yang akut maupun Kronis dapat dikurangi dengan
  mengkonsumsi protein dalam jumlah yang lebih banyak seperti susu atau telur. Pada
  keracunan akut pemberian susu atau putih telur akan mengendapkan logam berat dalam bentuk
  garam protein, sehingga penyerapan logam berkurang. Pada keracunan kronis fungsi protein
  sel yang telah rusak oleh ikatan dengan logem berat dapat diimbangi dengan sintesis protein
  baru yang asam aminonya berasal dari protein makanan ekstra tersebut.

 Dasar teori :
  Logam berat termasuk Pb dan Hg dengan protein membentuk garam proteinat yang tidak
  dapat larut sehingga fungsi protein tersebut hilang.

 Bahan / Pereaksi :
1. Larutan putih telur
2. Larutan HgCl2 2%
 Cara kerja :
1. Masukkan dengan pipet 1 ml larutan putih telur ke
   dalam tabung reaksi.
2. Tambahkan larutan HgCl2 tetes demi tetes.
   Perhatikan dan catat perubahan yang terjadi pada
   penambahan tiap tetes pereaksi.

 Hasil pengamatan:
 Larutan HgCl2        kekeruhan
SEKIAN 

Contenu connexe

Tendances

Laporan Kimia Pangan ITP UNS SMT3 PROTEIN
Laporan Kimia Pangan ITP UNS SMT3 PROTEINLaporan Kimia Pangan ITP UNS SMT3 PROTEIN
Laporan Kimia Pangan ITP UNS SMT3 PROTEIN
Fransiska Puteri
 
Pp enzim dan protein lain 2
Pp enzim dan protein lain 2Pp enzim dan protein lain 2
Pp enzim dan protein lain 2
Ismail Ibrahim
 
Laporan Biokimia Praktikum Protein: Uji Unsur-Unsur Protein, Uji Kelarutan Al...
Laporan Biokimia Praktikum Protein: Uji Unsur-Unsur Protein, Uji Kelarutan Al...Laporan Biokimia Praktikum Protein: Uji Unsur-Unsur Protein, Uji Kelarutan Al...
Laporan Biokimia Praktikum Protein: Uji Unsur-Unsur Protein, Uji Kelarutan Al...
UNESA
 
Laporan Praktikum Kimia_uji protein
Laporan Praktikum Kimia_uji proteinLaporan Praktikum Kimia_uji protein
Laporan Praktikum Kimia_uji protein
Feren Jr
 
Protein (kimia hasil pertanian)
Protein (kimia hasil pertanian)Protein (kimia hasil pertanian)
Protein (kimia hasil pertanian)
DaveWattimena
 
Metabolisme sma Kelas XII
Metabolisme sma Kelas XIIMetabolisme sma Kelas XII
Metabolisme sma Kelas XII
Irhuel_Abal2
 

Tendances (20)

Percobaan III ASAM AMINO DAN PROTEIN
Percobaan III ASAM AMINO DAN PROTEINPercobaan III ASAM AMINO DAN PROTEIN
Percobaan III ASAM AMINO DAN PROTEIN
 
Praktikum Kimia - Uji Protein
Praktikum Kimia - Uji ProteinPraktikum Kimia - Uji Protein
Praktikum Kimia - Uji Protein
 
5 protein
5 protein5 protein
5 protein
 
Laporan Kimia Pangan ITP UNS SMT3 PROTEIN
Laporan Kimia Pangan ITP UNS SMT3 PROTEINLaporan Kimia Pangan ITP UNS SMT3 PROTEIN
Laporan Kimia Pangan ITP UNS SMT3 PROTEIN
 
Pp enzim dan protein lain 2
Pp enzim dan protein lain 2Pp enzim dan protein lain 2
Pp enzim dan protein lain 2
 
Laporan Biokimia Praktikum Protein: Uji Unsur-Unsur Protein, Uji Kelarutan Al...
Laporan Biokimia Praktikum Protein: Uji Unsur-Unsur Protein, Uji Kelarutan Al...Laporan Biokimia Praktikum Protein: Uji Unsur-Unsur Protein, Uji Kelarutan Al...
Laporan Biokimia Praktikum Protein: Uji Unsur-Unsur Protein, Uji Kelarutan Al...
 
Enzim
EnzimEnzim
Enzim
 
Laporan Praktikum Kimia_uji protein
Laporan Praktikum Kimia_uji proteinLaporan Praktikum Kimia_uji protein
Laporan Praktikum Kimia_uji protein
 
Uji Millon
Uji MillonUji Millon
Uji Millon
 
Protease (enzim papain) ppt
Protease (enzim papain) pptProtease (enzim papain) ppt
Protease (enzim papain) ppt
 
Enzim dan katabolisme SMA KELAS 12 KURIKULUM 2013
Enzim dan katabolisme SMA KELAS 12 KURIKULUM 2013Enzim dan katabolisme SMA KELAS 12 KURIKULUM 2013
Enzim dan katabolisme SMA KELAS 12 KURIKULUM 2013
 
4. bab iv praktikum
4. bab iv praktikum4. bab iv praktikum
4. bab iv praktikum
 
Protein (kimia hasil pertanian)
Protein (kimia hasil pertanian)Protein (kimia hasil pertanian)
Protein (kimia hasil pertanian)
 
Metabolisme sma Kelas XII
Metabolisme sma Kelas XIIMetabolisme sma Kelas XII
Metabolisme sma Kelas XII
 
Uji Biuret
Uji BiuretUji Biuret
Uji Biuret
 
PPT Uji Protein
PPT Uji ProteinPPT Uji Protein
PPT Uji Protein
 
Ujiproteinkimia
UjiproteinkimiaUjiproteinkimia
Ujiproteinkimia
 
Materi Enzim dan Metabolisme Kelas XII SMA & SMK
Materi Enzim dan Metabolisme Kelas XII SMA & SMKMateri Enzim dan Metabolisme Kelas XII SMA & SMK
Materi Enzim dan Metabolisme Kelas XII SMA & SMK
 
Enzim
EnzimEnzim
Enzim
 
1.metabolisme
1.metabolisme1.metabolisme
1.metabolisme
 

Similaire à Praktikum bio protein

KIMIA_Protein_Cici Awarti_1A.pptx
KIMIA_Protein_Cici Awarti_1A.pptxKIMIA_Protein_Cici Awarti_1A.pptx
KIMIA_Protein_Cici Awarti_1A.pptx
Marniati7
 

Similaire à Praktikum bio protein (20)

Ulasan biokimia
Ulasan biokimiaUlasan biokimia
Ulasan biokimia
 
MAKALAH METABOLISME PROTEIN.docx
MAKALAH METABOLISME PROTEIN.docxMAKALAH METABOLISME PROTEIN.docx
MAKALAH METABOLISME PROTEIN.docx
 
Week 8 - Analisis Protein.pdf
Week 8 - Analisis Protein.pdfWeek 8 - Analisis Protein.pdf
Week 8 - Analisis Protein.pdf
 
Makalah protein
Makalah proteinMakalah protein
Makalah protein
 
Makalah protein nabati
Makalah protein nabatiMakalah protein nabati
Makalah protein nabati
 
Makalah protein
Makalah proteinMakalah protein
Makalah protein
 
Makalah protein
Makalah proteinMakalah protein
Makalah protein
 
Makalah protein plasma
Makalah protein plasmaMakalah protein plasma
Makalah protein plasma
 
Asam_Amino_dan_Protein_Slide_PPT.ppt
Asam_Amino_dan_Protein_Slide_PPT.pptAsam_Amino_dan_Protein_Slide_PPT.ppt
Asam_Amino_dan_Protein_Slide_PPT.ppt
 
KIMIA_Protein_Cici Awarti_1A.pptx
KIMIA_Protein_Cici Awarti_1A.pptxKIMIA_Protein_Cici Awarti_1A.pptx
KIMIA_Protein_Cici Awarti_1A.pptx
 
Makalah protein nabati
Makalah protein nabatiMakalah protein nabati
Makalah protein nabati
 
3 protein
3 protein3 protein
3 protein
 
Power Point PR Biologi 12 FULL pdf .pdf
Power Point PR Biologi 12 FULL pdf .pdfPower Point PR Biologi 12 FULL pdf .pdf
Power Point PR Biologi 12 FULL pdf .pdf
 
Pengertian protein
Pengertian proteinPengertian protein
Pengertian protein
 
Pengertian protein
Pengertian proteinPengertian protein
Pengertian protein
 
Metabolisme Protein
Metabolisme Protein Metabolisme Protein
Metabolisme Protein
 
6. protein
6. protein6. protein
6. protein
 
Tik riska tugas 4
Tik riska tugas 4Tik riska tugas 4
Tik riska tugas 4
 
Tentir Praktikum Biokim.pdf
Tentir Praktikum Biokim.pdfTentir Praktikum Biokim.pdf
Tentir Praktikum Biokim.pdf
 
Protein
ProteinProtein
Protein
 

Praktikum bio protein

  • 2.
  • 3. PENGERTIAN PROTEIN Protein (bahasa Yunani proteos artinya terutama atau terbanyak) adalah senyawa organik yang terbanyak dalam sel makhluk hidup. Separuh lebih dari berat kering makhluk hidup terdiri dari protein. Secara kimia protein adalah heterobiopolimer yang terdiri atas satuan-satuan monomer yang disebut asam amino yang dihubungkan dengan ikatan peptida. Protein ditemukan hampir di dalam setiap makhluk hidup mulai dari virus hingga manusia. Ada puluhan ribu macam protein yang berbeda yang tersebar di berbagai makhluk hidup tersebut. Meskipun demikian diperlukan hanya 20 asam amino saja untuk menyusun berbagai macam protein tersebut. Tumbuh-tumbuhan dan bakteri dapat membuat sendiri bahan penyusun protein yaitu dari senyawa nitrogen organik. Akan tetapi binatang dan manusia memerlukan sebagian asam amino yang sudah jadi untuk membentuk proteinnya.
  • 4. STRUKTUR PROTEIN Asam- asam amino dalam molekul protein dihubungkan oleh ikatan peptida menjadi polipeptida membentuk struktur primer. Rangkaian asam-asam amino dalam polipeptida berinteraksi satu sama lain sehingga rangkaian tersebut mengambil bentuk tertentu yang dapat berupa kumparan (heliks), gelombang atau sulur tidak bermuatan, struktur jenis ini disebut struktur sekunder. Secara keseluruhan suatu protein atau polipeptida mempunyai bentuk tiga dimensi tertentu yang dinamai struktur tersier. Suatu protein dapat mempunyai struktur tersier yang berbeda-beda sesuai dengan kondisi lingkungan. Hanya dalam kondisi fisiologis struktur tersier mengambil bentuk tertentu yang mendukung fungsi protein tersebut. Dalam garis besar struktur tersier ada 2 macam yaitu berbentuk globuler (seperti bola) dan fibriler (berbentuk serat).
  • 5. FUNGSI PROTEIN 1. Sebagai katalis dalam bentuk enzim 2. Sebagai alat pertahanan tubuh seperti imunoglobulin (antibodi) 3. Sebagai pembawa senyawa lain (alat transport) seperti Hb (untuk O2), transferin (untuk Fe) atau lipoprotein (untuk lemak) 4. Sebagai pembawa isyarat dari sel lain seperti hormon FSH, LH, hCG 5. sebagai penggumpal darah pada luka seperti fibrinogen 6. Sebagai cadangan asam amino seperti albumin 7. sebagai pengatur kegiatan inti sel
  • 6. REAKSI BIURET  Tujuan : Memperlihatkan bahwa protein mengandung ikatan peptida  Dasar Teori : Gugus CO dan NH dari ikatan peptida dalam molekul protein akan membantuk warna lembayung bila direaksikan dengan ion Cu2+ dalam suasana alkali.  Bahan / Pereaksi : 1. NaOH 10% 2. Larutan CuSO4 3. Larutan putih telur 4. Larutan gelatin 5. Larutan kasein  Alat : • Tabung reaksi • Rak tabung reaksi • Pipet tetes
  • 7.  Cara kerja 1. campur 2 ml larutan protein dan 2 ml NaOH 10% 2. Tambahkan setetes CuSO4, campur dengan baik sehingga terbentuk warna lembayung. Bila belum terbentuk warna lembayung tambahkan terus larutan CuSO4 tetes demi tetes hingga 10 tetes 3. Lakukan terhadap larutan putih telur, gelatin, dan kasein.  Hasil Pengamatan  Larutan putih telur lembayung pekat  Larutan gelatin lembayung pekat  Larutan kasein lembayung
  • 8. REAKSI XANTOPROTEIN  Tujuan: memperlihatkan bahwa protein tertentu mengandung asam amino dengan inti benzena.  Dasar teori: nitrasi inti benzena dari asam amino dalam molekul protein (tirosin, fenilalanin, triptofan) menjadi senyawa nitro yang berwarna kuning. Dalam lingkungan alkalis terionisasi dan warnanya berubah lebih tua atau jingga.  Bahan/pereaksi: 1. HNO3 pekat 2. larutan alkali pekat (NaOH/NH4OH) 3. Larutan putih telur 4. Larutan gelatin 5. Larutan kasein
  • 9.  Cara Kerja: 1. Campur 2ml larutan protein dan 1ml HNO3 pekat (dari buret). Perhatikan apakah terbentuk endapan putih atau tidak 2. Panaskan hati-hati, endapan larut kembali dan larutan berubah menjadi kuning 3. Dinginkan di bawah keran dan tambahkan tetes demi tetes larutan alkali pekat 4. Lakukan terhadap larutan putih telur,gelatin, dan kasein  Hasil Pengamatan:  Larutan Putih telur larutan putih kuning  Larutan gelatin bening  Larutan kasein bening
  • 10. REAKSI MILLON  Tujuan: Memperlihatkan bahwa protein mengandung asam amino dengan inti fenol (asam amino tirosin)  Dasar Teori: Nitrasi derivat monofenol dari asam amino tirosin dalam protein.  Bahan/pereaksi: 1. Pereaksi millon yang mengandung merkuri dalam asam nitrat pekat 2. Larutan putih telur 3. Larutan gelatin 4. Larutan kasein  Cara kerja 1. Tambahkan beberapa tetes pereaksi millon ke dalam 2ml larutan protein 2. Campur, akan terbentuk endapan putih 3. Panaskan hati-hati bila positif akan timbul warna merah. 4. Lakukan terhadap larutan putih telur, gelatin dan kasein.
  • 11. Hasil pengamatan:  Larutan putih telur larutan merah  Larutan gelatin larutan kuning jernih  Larutan kasein bening
  • 12. KELARUTAN PROTEIN PADA KONDISI LINGKUNGAN EKSTRIM  Tujuan : Memperlihatkan bahwa sifat alamiah protein antara lain daya larut, sangat di pengaruhi oleh suhu dan keasaman (pH) tertentu. Perubahan yang ekstrim dari salah satu dari kedua faktor ini akan merusak sifat alamiah protein (denaturasi) yang tampak dengan hilangnya daya larut.  Dasar teori : Sifat alamiah protein termasuk daya larut tampak bila struktur tersier protein tersebut dalam suhu dan pH tertentu dapat berinteraksi dengan air. Bila salah satu dari kedua faktor ini berubah dan molekul protein tidak dapat lagi dikelilingi air. Akibatnya sifat alamiah termasuk daya larut hilang dan protein akan mengendap.  Bahan / Pereaksi : 1. Larutan putih telur 2. Larutan H2SO4 pekat
  • 13.  Cara kerja : A. Kelarutan Protein pada Pemanasan 1. Masukkan 2 ml larutan putih telur ke dalam tabung reaksi 2. Panaskan tabung tersebut pada api atau penangas air mendidih 3. Perhatikan dan catat apakah ada endapan. B. Kelarutan Protein pada Keasaman tinggi 1. Pipetkan 2 ml larutan putih telur ke dalam satu tabung reaksi 2. Alirkan H2SO4 pekat melalui dinding tabung dari buret sabanyak 1 ml 3. Perhatikan dan catat apakah ada kekeruhan atau endapan.  Hasil pengamatan: A. Kelarutan Protein pada Pemanasan Larutan putih telur kekeruhan B. Kelarutan Protein pada Keasaman tinggi Larutan putih telur kekeruhan
  • 14. PENGENDAPAN PROTEIN OLEH LOGAM BERAT  Tujuan : Untuk memperlihatkan bahwa logam berat seperti timah hitam (Pb) dan Hg dapat mengganggu sifat protein, antara lain kelarutannya sehingga tidak berfungsi lagi dan mengendap. Disatu pihak logam berat sebagai pencemar lingkungan sangat berbahaya sedangkan dipihak lain sifat ini dipakai sebagai antiseptik pembunuh kuman seperti pada penggunaan sublimat (HgCl2 ). Keracunan logam berat yang akut maupun Kronis dapat dikurangi dengan mengkonsumsi protein dalam jumlah yang lebih banyak seperti susu atau telur. Pada keracunan akut pemberian susu atau putih telur akan mengendapkan logam berat dalam bentuk garam protein, sehingga penyerapan logam berkurang. Pada keracunan kronis fungsi protein sel yang telah rusak oleh ikatan dengan logem berat dapat diimbangi dengan sintesis protein baru yang asam aminonya berasal dari protein makanan ekstra tersebut.  Dasar teori : Logam berat termasuk Pb dan Hg dengan protein membentuk garam proteinat yang tidak dapat larut sehingga fungsi protein tersebut hilang.  Bahan / Pereaksi : 1. Larutan putih telur 2. Larutan HgCl2 2%
  • 15.  Cara kerja : 1. Masukkan dengan pipet 1 ml larutan putih telur ke dalam tabung reaksi. 2. Tambahkan larutan HgCl2 tetes demi tetes. Perhatikan dan catat perubahan yang terjadi pada penambahan tiap tetes pereaksi.  Hasil pengamatan:  Larutan HgCl2 kekeruhan