SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  10
PEWARNAAN BAKTERI
(Laporan Praktikum Mikrobiologi Pertanian)
Oleh
Ganjar Aji Pangestu
1514121222
JURUSAN AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
2016
I. Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
Bakteri mempunyai morfologi, struktur dan sifat-sifat yang lain dari organisme
lain. Bakteri merupakan mikroorganisme yang berukuran kecil sekali dan tidak
terlihat oleh mata. Selain mitu juga bakteri hampir tidak berwarna atau transparan
dan kontras dengan air. Sehingga melihat dan mengamati bakteri dalam kedaan
hidup sangat sulit. Untuk mengatasi hal tersebut maka dikembangkan suatu teknik
pewarnaan bakteri. Ini merupakan salah satu cara yang paling sering dilakukan
untuk membedakan bentuk atau struktur bakteri. Hal itu untuk mempernudah
proses identifikasi bakteri.
Pewarnaan gram merupakan salah satu cara yang paling banyak digunakan untuk
mencirikan banyak bakteri. Pewarnaan gram adalah suatu cara untuk
membedakan bakteri menjadi dua kelompok besar, Gram positif dan gram negatif,
berdasarka sifat kimia dan fisika dinding sel bakteri tersebut, metode ini diberi
nama berdasarkan penemunya, ilmuwan denmark hans Christian gram 1884.
Pewarnaan Gram dibagi menjadi dua yaitu pewarnaan majemuk karena
menggunakan lebih dari satu macam zat warna. Dan pewarnaan diferensial karena
dapat membedakan bakteri, sehingga bakteri dapat digolongkan menjadi dua yaitu
gram negatif dan gram positif..
Sebelum dilakukan pewarnaan dibuat ulasan bakteri di atas kaca objek. Ulasan ini
kemudian difiksasi. Jumlah bakteri yang terdapat pada ulasan haruslah cukup
banyak sehingga dapat terlihat bentuk dan penataanya sewaktu diamati. Kesalahan
yang sering kali dibuat adalah menggunakan suspensi bakteri yang terlalu padat
terutama bila suspensi tersebut berasal adari bukan media padat. Sebaliknya pada
suatu suspensi bakteri bila terlalu encer, maka akan diperoleh kesulitan sewaktu
mencari bakteri pada preparatnya Untuk membuktikannya maka dilakukan
praktikum ini.
1.2 Tujuan
Adapun tujuan dari praktikum ini adalah mempelajari cara pewarnaa sederhana
untuk mengamati bentuk sel bakteri dan mempelajari cra pewarnaan gram untuk
membedakana warna antar kelompok bakteri gram positif dan gram negatif.
II. METODOLOGI PERCOBAAN
2.1 Waktu dan Tempat
Adapun waktu dan tempat yang digunakan untuk praktikum kali ini adalah
laboratorium hama dan penyakit tanaman fakultas pertanian universitas lampung
pada pukul 15.00 sampai 16.40 WIB.
2.2 Alat dan Bahan
Adapun alat yang digunakan dalam praktikum kali ini adalah gelas benda, lampu
Bunsen, pinset, tisu, dan mikroskop. Sedangkan bahan yang digunakan dalam
praktikum kali ini adalah bahan-bahan pewarna gram (Kristal violet, iodium, KI,
dan safranin), larutan yodium, dan alcohol 95%.
2.3 Prosedur Kerja
Adapun prosedur kerja pewarnaan bakteri ada dua yaitu pewarnaan sederhana dan
pewarnan gram. Prosedur kerja pewarnaan sederhana adalah dengan
membersihkan gelas objek dengan kapas, jika perlu tuliskan kode atau nama
bakteri pada sudut gelas objek.Bila menggunakan biakan cair maka pindahkan
setets biakan dengan pipet tetes atau dapat juga dipindahkan dengan jarum
inoculum, jangan lupa kocok terlebih dahulu. Jika menggunakan biakan padat,
maka biakan dipindahkan dengan jarum inoculum, sau ulasan saja kemudian
diberi akuades dan dibiarkan supaya sel merata. Selanjutnya keringkan ulasan
tersebut sambil memfiksasinya dengan api pada Bunsen. Setelah benar-benar
kering dan tersebar ditetesi dengan pewarna (dapat menggunakan methylene blue,
safranin, dan crystal violet) dan tunggu kurang lebih 30 menit. Setelah itu cuci
dengan akuades kemudian keringkan dengan kertas tisu. Selanjutnya periksa
dengan mikroskop dan perbesaran yang digunakan adalah 100, sebelumnya
ditetesi dengan minyak emersi agar lensa mikroskop tidak tergores. Setelah
diamati buatlah gambar objek yang iamati dan sertakan perbesaran yang
digunakan.
Sedangkan prosedur pada pewarnaan gram, langkah awal yang dilakukan adalah
dengan membuat olesan tipis bakteri pada gelas objek dan biarkan kering.
Langkah selanjutnya fiksasi olesan tadi dengan cara meleatkannya pada api
bunsen, setelah itu cuci dengan air yang mengalir. Selanjutnya tetesi dengan
larutan yodium dan biarkan selama 1 menit lalu cuci dengan air mengalir kembali.
Langkah selanjutnya cuci dengan alkohol 95% sampai warna yodium tidak
tersisa lagi. Selanjutnya tetesi dengan larutan safranin, kemudian cuci dengan air
mengalir. Selanjutnya keringkan olesan biakan dan lap dengan kertas tisu,
kemudian amati dengan mikroskop tetapi sebelum mengamati bakteri terlebih
dahulu dengan minyak emersi. Selanjutnya amati hasil pengamatannya, apabila
sel-sel bakteri berwana biru maka bakteri tersebut adlah gram positif, tetapi
apabila yang tampak warna merah jambu maka bakteri ersebut adalah gram
negarif. Langkah terakhir adal membuat gambar objek yang diamati, sertakan
perbesara yang digunakan.
III. HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Pembahasan
Erwinia spp. adalah bakteri berbentuk batang yang diberi nama setelah bakteri ini
berhasil diisolasi dari wortel. Bakteri ini menginfeksi berbagai macam sayur dan
tanaman seperti wortel, kentang, mentimun, bawang, tomat, selada, dan tanaman
hias seperti bunga Iris. Penyebaran mikroba ini dapat ditemui dalam tanah,
perut serangga, air, serta aerosol tersuspensi pada udara. Masalah utama yang
ditimbulkan mikroba ini adalah penyerangan secara ganas pada kentang dan
sayuran lain pada lahan yang mana jaringan tanaman akan berair yang akhirnya
menjadi lembek dan berbau.
Ketika kemampuan Erwinia carotovora subsp. Atrosepticum untuk menyerang
dibatasi pada kentang pada daerah beriklim sedang, Erwinia carotovora subsp.
Carotovora menginfeksi tanaman inang lebih banyak, meliputi kentang pada
daerah beriklim tropis. Serangan Erwinia carotovora menyebabkan penyakit
busuk lunak pada tanaman kubis. Gejala serangan ditandai dengan gejala awal
pada daun terjadi bercak-bercak yang berair yang kemudian membesar dan
berwarna coklat. Pada serangan lanjut daun yang terinfeksi melunak berlendir dan
mengeluarkan bau. Bau tersebut merupakan gas yang dikeluarkan dari hasil
fermentasi karbohidrat kubis. Tanaman di persemaian juga dapat diserang bakteri
busuk lunak yang dapat menyebabkan kematian dalam waktu yang singkat.
Pewarnaan bertujuan untuk memperjelas sel bakteri dengan menempelkan zat
warna ke permukaan sel bakteri. Zat warna dapat mengabsorbsi dan membiaskan
cahaya, sehingga kontras sel bakteri dengan sekelilingnya ditingkatka. Zat warna
yang digunakan bersifat asam atau basa. Pada zat warna basa, bagian yang
berperan dalam memberikan warna disebut kromofor dan mempunyai muatan
positif. Sebaliknya pada zat warna asam bagian yang berperan memberikan zat
warna memiliki muatan negatif. Selain itu pewarnaan berfungsi juga untuk
mengamati dengan lebih baik tampang morfologi mikroorganisme secara kasar,
mengidentifikasi bagian-bagian struktural sel mikroorganisme, membantu
mengidentifikasi dan membedakan organisme yang serupa.
Kelebihan dari penwarnaan bakteri adalah dapat mengetahui Suatu bakteri masuk
kedalam gram positif atau gram negatif, karena bakteri gram positif dan negatif
mempunyai kepekaan yang berbeda terhadap zat warnanya. Dapat mengetahui
bentuk dari bakteri itu sendiri, misalnya basil, coccus, dan spirilum. Sedangkan
untuk kekurangan pewarnaan bakteri adalah bakteri yang digunakan harus dalam
jumlah banyak yakni lebih dari 104
per ml, karena jika sampel dalam bentuk cair
dengan jumlah bakteri yang sedikit harus memerlukan prosedur sentrifuge dulu
yang berfungsi untuk menghomogenkan sampel tersebut.
IV. KESIMPULAN
Kesimpulan yang dapat diambil dari hasil praktikum ini adalah sebagai berikut:
1. Pewarnaan bertujuan agar bakteri dapat terlihat oleh mikroskop, karena
pada dasrnya bakteri tidak memiliki warna.
2. Pewarnaan gram digunakan untuk membedakan antara bakteri gram
negatif dan gram positif. Pewarnaan ini sering digunakan untuk
identifikasi bakteri
3. Bakteri gram positif adalah bakteri yang mempertahankan warna
methylene blue sewaktu proses pewarnaan gram
4. Bakteri gram negatif adalah bakteri yang tidak mempertahankan warna
methylene blue sewaktu prose pewarnaan gram.
5. Berdasarkan hasil pengamatan dapat diidentifikasi bahwa bakteri
Erwinia spp. merupakan bakteri berbentuk batang (basil).
6.
DAFTAR PUSTAKA
Lay w. Bibiana.1994.Analisis Mikroba di Laboratorium.PT RajaGrafindo
Persada:Jakarta.
Pelczar, M. W., 1986. Dasar-Dasar Mikrobiologi 1. UI Press. Jakarta.
Singleton dan Sainsbury, 2006. Dictionary of Microbiology and
MolecularBiology 3rd
Edition. John Wiley and Sons Inc. Sussex. England.
Waluyo, lud. 2004. Mikrobiologi Umum. UMM Press. Malang.
Widjoseputro, D., 1989. Dasar-Dasar Mikrobiologi: Djambatan. Malang
6.
DAFTAR PUSTAKA
Lay w. Bibiana.1994.Analisis Mikroba di Laboratorium.PT RajaGrafindo
Persada:Jakarta.
Pelczar, M. W., 1986. Dasar-Dasar Mikrobiologi 1. UI Press. Jakarta.
Singleton dan Sainsbury, 2006. Dictionary of Microbiology and
MolecularBiology 3rd
Edition. John Wiley and Sons Inc. Sussex. England.
Waluyo, lud. 2004. Mikrobiologi Umum. UMM Press. Malang.
Widjoseputro, D., 1989. Dasar-Dasar Mikrobiologi: Djambatan. Malang

Contenu connexe

Tendances

Pengecatan bakteri secara negatif
Pengecatan bakteri secara negatifPengecatan bakteri secara negatif
Pengecatan bakteri secara negatifTidar University
 
Mikrobiologi - Pewarnaan spora
Mikrobiologi - Pewarnaan spora Mikrobiologi - Pewarnaan spora
Mikrobiologi - Pewarnaan spora Dhanti Utari
 
Ppt isolasi, identifikasi dan pewarnaan mikroorganisme
Ppt isolasi, identifikasi dan pewarnaan mikroorganismePpt isolasi, identifikasi dan pewarnaan mikroorganisme
Ppt isolasi, identifikasi dan pewarnaan mikroorganismeKalisthiana Yi Ku
 
Pewarnaan Spora Metode Klein
Pewarnaan Spora Metode KleinPewarnaan Spora Metode Klein
Pewarnaan Spora Metode KleinAuliabcd
 
Mikrobiologi metode pengamatan
Mikrobiologi metode pengamatanMikrobiologi metode pengamatan
Mikrobiologi metode pengamatanEfa farmasi
 
Isolasi dan morfologi koloni bakteri
Isolasi  dan  morfologi koloni bakteriIsolasi  dan  morfologi koloni bakteri
Isolasi dan morfologi koloni bakteriAfifi Rahmadetiassani
 
Laporan mikrobiologi menghitung jumlah mikroba
Laporan mikrobiologi   menghitung jumlah mikrobaLaporan mikrobiologi   menghitung jumlah mikroba
Laporan mikrobiologi menghitung jumlah mikrobaMifta Rahmat
 
Pewarnaan gram + bakteriologi urin
Pewarnaan gram + bakteriologi urinPewarnaan gram + bakteriologi urin
Pewarnaan gram + bakteriologi urinListiana Dewi
 
Pewarnaan Gram Metode Preston dan Morrel
Pewarnaan Gram Metode Preston dan MorrelPewarnaan Gram Metode Preston dan Morrel
Pewarnaan Gram Metode Preston dan MorrelNur Latifah
 
Pengecatan bakteri secara sederhana
Pengecatan bakteri secara sederhanaPengecatan bakteri secara sederhana
Pengecatan bakteri secara sederhanaTidar University
 
LAPORAN RESMI PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI I PEWARNAAN SPORA DAN KAPSUL PADA BAKTERI
LAPORAN RESMI PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI I  PEWARNAAN SPORA DAN KAPSUL PADA BAKTERILAPORAN RESMI PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI I  PEWARNAAN SPORA DAN KAPSUL PADA BAKTERI
LAPORAN RESMI PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI I PEWARNAAN SPORA DAN KAPSUL PADA BAKTERIAmphie Yuurisman
 
04 isolasi dan inokulasi
04 isolasi dan inokulasi04 isolasi dan inokulasi
04 isolasi dan inokulasiSyahrir Ghibran
 
Laporan Praktikum Biologi Mikroba Tropis
Laporan Praktikum Biologi Mikroba TropisLaporan Praktikum Biologi Mikroba Tropis
Laporan Praktikum Biologi Mikroba Tropisguestbbed0b
 
Pewarnaan gram kelompok 2 11 1
Pewarnaan gram kelompok 2 11 1Pewarnaan gram kelompok 2 11 1
Pewarnaan gram kelompok 2 11 1Della Nadya
 
Pewarnaan Gram Metode Preston-Morrel (Gram I)
Pewarnaan Gram Metode Preston-Morrel (Gram I)Pewarnaan Gram Metode Preston-Morrel (Gram I)
Pewarnaan Gram Metode Preston-Morrel (Gram I)Putri Aulia
 
ITP UNS SEMESTER 2 Mikum acara 2 Pengecatan Bakteri
ITP UNS SEMESTER 2 Mikum acara 2 Pengecatan BakteriITP UNS SEMESTER 2 Mikum acara 2 Pengecatan Bakteri
ITP UNS SEMESTER 2 Mikum acara 2 Pengecatan BakteriFransiska Puteri
 

Tendances (20)

Pengecatan bakteri secara negatif
Pengecatan bakteri secara negatifPengecatan bakteri secara negatif
Pengecatan bakteri secara negatif
 
Mikrobiologi - Pewarnaan spora
Mikrobiologi - Pewarnaan spora Mikrobiologi - Pewarnaan spora
Mikrobiologi - Pewarnaan spora
 
Ppt isolasi, identifikasi dan pewarnaan mikroorganisme
Ppt isolasi, identifikasi dan pewarnaan mikroorganismePpt isolasi, identifikasi dan pewarnaan mikroorganisme
Ppt isolasi, identifikasi dan pewarnaan mikroorganisme
 
Pewarnaan bakteri (1)
Pewarnaan bakteri (1)Pewarnaan bakteri (1)
Pewarnaan bakteri (1)
 
Pewarnaan Spora Metode Klein
Pewarnaan Spora Metode KleinPewarnaan Spora Metode Klein
Pewarnaan Spora Metode Klein
 
Mikrobiologi metode pengamatan
Mikrobiologi metode pengamatanMikrobiologi metode pengamatan
Mikrobiologi metode pengamatan
 
Isolasi dan morfologi koloni bakteri
Isolasi  dan  morfologi koloni bakteriIsolasi  dan  morfologi koloni bakteri
Isolasi dan morfologi koloni bakteri
 
Identifikasi bakteri
Identifikasi bakteriIdentifikasi bakteri
Identifikasi bakteri
 
Laporan mikrobiologi menghitung jumlah mikroba
Laporan mikrobiologi   menghitung jumlah mikrobaLaporan mikrobiologi   menghitung jumlah mikroba
Laporan mikrobiologi menghitung jumlah mikroba
 
Pewarnaan gram + bakteriologi urin
Pewarnaan gram + bakteriologi urinPewarnaan gram + bakteriologi urin
Pewarnaan gram + bakteriologi urin
 
Pewarnaan Gram Metode Preston dan Morrel
Pewarnaan Gram Metode Preston dan MorrelPewarnaan Gram Metode Preston dan Morrel
Pewarnaan Gram Metode Preston dan Morrel
 
Pengecatan bakteri secara sederhana
Pengecatan bakteri secara sederhanaPengecatan bakteri secara sederhana
Pengecatan bakteri secara sederhana
 
LAPORAN RESMI PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI I PEWARNAAN SPORA DAN KAPSUL PADA BAKTERI
LAPORAN RESMI PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI I  PEWARNAAN SPORA DAN KAPSUL PADA BAKTERILAPORAN RESMI PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI I  PEWARNAAN SPORA DAN KAPSUL PADA BAKTERI
LAPORAN RESMI PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI I PEWARNAAN SPORA DAN KAPSUL PADA BAKTERI
 
04 isolasi dan inokulasi
04 isolasi dan inokulasi04 isolasi dan inokulasi
04 isolasi dan inokulasi
 
Pewarnaan
PewarnaanPewarnaan
Pewarnaan
 
Laporan Praktikum Biologi Mikroba Tropis
Laporan Praktikum Biologi Mikroba TropisLaporan Praktikum Biologi Mikroba Tropis
Laporan Praktikum Biologi Mikroba Tropis
 
Pewarnaan gram kelompok 2 11 1
Pewarnaan gram kelompok 2 11 1Pewarnaan gram kelompok 2 11 1
Pewarnaan gram kelompok 2 11 1
 
Pewarnaan Gram Metode Preston-Morrel (Gram I)
Pewarnaan Gram Metode Preston-Morrel (Gram I)Pewarnaan Gram Metode Preston-Morrel (Gram I)
Pewarnaan Gram Metode Preston-Morrel (Gram I)
 
ITP UNS SEMESTER 2 Mikum acara 2 Pengecatan Bakteri
ITP UNS SEMESTER 2 Mikum acara 2 Pengecatan BakteriITP UNS SEMESTER 2 Mikum acara 2 Pengecatan Bakteri
ITP UNS SEMESTER 2 Mikum acara 2 Pengecatan Bakteri
 
Laporan isolasi bakteri
Laporan isolasi bakteriLaporan isolasi bakteri
Laporan isolasi bakteri
 

En vedette

En vedette (20)

MIKROBIOLOGI: BAKTERI
MIKROBIOLOGI: BAKTERIMIKROBIOLOGI: BAKTERI
MIKROBIOLOGI: BAKTERI
 
Metode pengamatan Mikrobiologi dan Parasitologi Kelompok A Kelas A 2015
Metode pengamatan Mikrobiologi dan Parasitologi Kelompok A Kelas A 2015Metode pengamatan Mikrobiologi dan Parasitologi Kelompok A Kelas A 2015
Metode pengamatan Mikrobiologi dan Parasitologi Kelompok A Kelas A 2015
 
Pewarnaan Bakteri
Pewarnaan  BakteriPewarnaan  Bakteri
Pewarnaan Bakteri
 
Bakteri
BakteriBakteri
Bakteri
 
Presentasi Eubakteria
Presentasi EubakteriaPresentasi Eubakteria
Presentasi Eubakteria
 
Genetika mikroba 2011
Genetika mikroba 2011Genetika mikroba 2011
Genetika mikroba 2011
 
Pewarnaan Kapsul - Mikrobiologi
Pewarnaan Kapsul - MikrobiologiPewarnaan Kapsul - Mikrobiologi
Pewarnaan Kapsul - Mikrobiologi
 
Prokariota (Monera)
Prokariota (Monera)Prokariota (Monera)
Prokariota (Monera)
 
Isolasi mikroba
Isolasi mikrobaIsolasi mikroba
Isolasi mikroba
 
Inokulasi koloni bakteri
Inokulasi koloni bakteriInokulasi koloni bakteri
Inokulasi koloni bakteri
 
Slide genetika
Slide genetikaSlide genetika
Slide genetika
 
metode mikriteknik
metode mikriteknikmetode mikriteknik
metode mikriteknik
 
Bakteri
BakteriBakteri
Bakteri
 
Mekanisme Transfer & Isolasi DNA
Mekanisme Transfer & Isolasi DNAMekanisme Transfer & Isolasi DNA
Mekanisme Transfer & Isolasi DNA
 
02 microbial growth and control
02 microbial growth and control02 microbial growth and control
02 microbial growth and control
 
Struktur sel eukariotik
Struktur sel eukariotikStruktur sel eukariotik
Struktur sel eukariotik
 
Genetika mikroba 1
Genetika mikroba 1Genetika mikroba 1
Genetika mikroba 1
 
Genetika mikroba
Genetika mikrobaGenetika mikroba
Genetika mikroba
 
Mikroteknik BAB 1 Pengertian, Syarat, dan Macam preparat_dewi
Mikroteknik BAB 1 Pengertian, Syarat, dan Macam preparat_dewiMikroteknik BAB 1 Pengertian, Syarat, dan Macam preparat_dewi
Mikroteknik BAB 1 Pengertian, Syarat, dan Macam preparat_dewi
 
Sterilisasi
SterilisasiSterilisasi
Sterilisasi
 

Similaire à Pewarnaan bakteri

Laporan praktikum bakteriologi pertanian
Laporan praktikum bakteriologi pertanianLaporan praktikum bakteriologi pertanian
Laporan praktikum bakteriologi pertanianfahmiganteng
 
Pengenceran berseri dan perhitungan mikroba secara tidak langsung dengan meto...
Pengenceran berseri dan perhitungan mikroba secara tidak langsung dengan meto...Pengenceran berseri dan perhitungan mikroba secara tidak langsung dengan meto...
Pengenceran berseri dan perhitungan mikroba secara tidak langsung dengan meto...Farida Lukmi
 
Artikel Ilmiah: Isolasi dan Karakterisasi Bakteri Water Closet (WC)
Artikel Ilmiah: Isolasi dan Karakterisasi Bakteri Water Closet (WC)Artikel Ilmiah: Isolasi dan Karakterisasi Bakteri Water Closet (WC)
Artikel Ilmiah: Isolasi dan Karakterisasi Bakteri Water Closet (WC)UNESA
 
Metode pengamatan kelompok a
Metode pengamatan kelompok aMetode pengamatan kelompok a
Metode pengamatan kelompok atitinseptyani
 
Metode Pengamatan
Metode PengamatanMetode Pengamatan
Metode PengamatanRfr Egha
 
Metode pengamatan Mikrobiologi dan Parasitologi Kelompok A Kelas A 2015
Metode pengamatan Mikrobiologi dan Parasitologi Kelompok A Kelas A 2015Metode pengamatan Mikrobiologi dan Parasitologi Kelompok A Kelas A 2015
Metode pengamatan Mikrobiologi dan Parasitologi Kelompok A Kelas A 2015titinseptyani
 
Laporan Mikrobiologi - Teknik Isolasi Mikroba
Laporan Mikrobiologi -  Teknik Isolasi MikrobaLaporan Mikrobiologi -  Teknik Isolasi Mikroba
Laporan Mikrobiologi - Teknik Isolasi MikrobaRukmana Suharta
 
Artikel Ilmiah: Isolasi dan Karakterisasi Bakteri Bubur Kacang Hijau
Artikel Ilmiah: Isolasi dan Karakterisasi Bakteri Bubur Kacang HijauArtikel Ilmiah: Isolasi dan Karakterisasi Bakteri Bubur Kacang Hijau
Artikel Ilmiah: Isolasi dan Karakterisasi Bakteri Bubur Kacang HijauUNESA
 
Artikel Ilmiah: Uji Resistensi Bakteri Pada Bubur Kacang Hijau Terhadap Antib...
Artikel Ilmiah: Uji Resistensi Bakteri Pada Bubur Kacang Hijau Terhadap Antib...Artikel Ilmiah: Uji Resistensi Bakteri Pada Bubur Kacang Hijau Terhadap Antib...
Artikel Ilmiah: Uji Resistensi Bakteri Pada Bubur Kacang Hijau Terhadap Antib...UNESA
 
Mikrobiologi dan Toksikologi Hasper
Mikrobiologi dan Toksikologi HasperMikrobiologi dan Toksikologi Hasper
Mikrobiologi dan Toksikologi HasperEly John Karimela
 
Metode pengamatan kelompok V
Metode pengamatan kelompok VMetode pengamatan kelompok V
Metode pengamatan kelompok VNovitasari oviy
 

Similaire à Pewarnaan bakteri (20)

Pengenceran & metode sebar
Pengenceran & metode sebarPengenceran & metode sebar
Pengenceran & metode sebar
 
Uji biokimiawi
Uji biokimiawiUji biokimiawi
Uji biokimiawi
 
Laporan praktikum bakteriologi pertanian
Laporan praktikum bakteriologi pertanianLaporan praktikum bakteriologi pertanian
Laporan praktikum bakteriologi pertanian
 
Pengenceran berseri dan perhitungan mikroba secara tidak langsung dengan meto...
Pengenceran berseri dan perhitungan mikroba secara tidak langsung dengan meto...Pengenceran berseri dan perhitungan mikroba secara tidak langsung dengan meto...
Pengenceran berseri dan perhitungan mikroba secara tidak langsung dengan meto...
 
PEWARNAAN SEDERHANA.docx
PEWARNAAN SEDERHANA.docxPEWARNAAN SEDERHANA.docx
PEWARNAAN SEDERHANA.docx
 
Tugas mikrobiologi hajarul aswat
Tugas mikrobiologi hajarul aswatTugas mikrobiologi hajarul aswat
Tugas mikrobiologi hajarul aswat
 
Tugas mikrobiologi hajarul aswat
Tugas mikrobiologi hajarul aswatTugas mikrobiologi hajarul aswat
Tugas mikrobiologi hajarul aswat
 
Tugas mikrobiologi hajarul aswat
Tugas mikrobiologi hajarul aswatTugas mikrobiologi hajarul aswat
Tugas mikrobiologi hajarul aswat
 
Tugas mikrobiologi hajarul aswat
Tugas mikrobiologi hajarul aswatTugas mikrobiologi hajarul aswat
Tugas mikrobiologi hajarul aswat
 
Artikel Ilmiah: Isolasi dan Karakterisasi Bakteri Water Closet (WC)
Artikel Ilmiah: Isolasi dan Karakterisasi Bakteri Water Closet (WC)Artikel Ilmiah: Isolasi dan Karakterisasi Bakteri Water Closet (WC)
Artikel Ilmiah: Isolasi dan Karakterisasi Bakteri Water Closet (WC)
 
Metode pengamatan kelompok a
Metode pengamatan kelompok aMetode pengamatan kelompok a
Metode pengamatan kelompok a
 
Metode Pengamatan
Metode PengamatanMetode Pengamatan
Metode Pengamatan
 
Metode pengamatan Mikrobiologi dan Parasitologi Kelompok A Kelas A 2015
Metode pengamatan Mikrobiologi dan Parasitologi Kelompok A Kelas A 2015Metode pengamatan Mikrobiologi dan Parasitologi Kelompok A Kelas A 2015
Metode pengamatan Mikrobiologi dan Parasitologi Kelompok A Kelas A 2015
 
Laporan Mikrobiologi - Teknik Isolasi Mikroba
Laporan Mikrobiologi -  Teknik Isolasi MikrobaLaporan Mikrobiologi -  Teknik Isolasi Mikroba
Laporan Mikrobiologi - Teknik Isolasi Mikroba
 
Artikel Ilmiah: Isolasi dan Karakterisasi Bakteri Bubur Kacang Hijau
Artikel Ilmiah: Isolasi dan Karakterisasi Bakteri Bubur Kacang HijauArtikel Ilmiah: Isolasi dan Karakterisasi Bakteri Bubur Kacang Hijau
Artikel Ilmiah: Isolasi dan Karakterisasi Bakteri Bubur Kacang Hijau
 
Artikel Ilmiah: Uji Resistensi Bakteri Pada Bubur Kacang Hijau Terhadap Antib...
Artikel Ilmiah: Uji Resistensi Bakteri Pada Bubur Kacang Hijau Terhadap Antib...Artikel Ilmiah: Uji Resistensi Bakteri Pada Bubur Kacang Hijau Terhadap Antib...
Artikel Ilmiah: Uji Resistensi Bakteri Pada Bubur Kacang Hijau Terhadap Antib...
 
Tekni Inokulasi Mikroba Dan Media Pertumbuhan Mikroba kelompok 6 (1B)
Tekni Inokulasi Mikroba Dan Media Pertumbuhan Mikroba kelompok 6 (1B) Tekni Inokulasi Mikroba Dan Media Pertumbuhan Mikroba kelompok 6 (1B)
Tekni Inokulasi Mikroba Dan Media Pertumbuhan Mikroba kelompok 6 (1B)
 
Jurnal agrobacterium
Jurnal agrobacteriumJurnal agrobacterium
Jurnal agrobacterium
 
Mikrobiologi dan Toksikologi Hasper
Mikrobiologi dan Toksikologi HasperMikrobiologi dan Toksikologi Hasper
Mikrobiologi dan Toksikologi Hasper
 
Metode pengamatan kelompok V
Metode pengamatan kelompok VMetode pengamatan kelompok V
Metode pengamatan kelompok V
 

Dernier

LKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipa
LKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipaLKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipa
LKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipaBtsDaily
 
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdfDampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdfssuser4743df
 
e-Book Persepsi dan Adopsi-Rachmat Hendayana.pdf
e-Book Persepsi dan Adopsi-Rachmat Hendayana.pdfe-Book Persepsi dan Adopsi-Rachmat Hendayana.pdf
e-Book Persepsi dan Adopsi-Rachmat Hendayana.pdfIAARD/Bogor, Indonesia
 
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptxTEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptxSyabilAfandi
 
R6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptx
R6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptxR6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptx
R6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptxmagfira271100
 
sistem ekskresi ginjal pada manusia dan kelainannya
sistem ekskresi ginjal pada manusia dan kelainannyasistem ekskresi ginjal pada manusia dan kelainannya
sistem ekskresi ginjal pada manusia dan kelainannyaANTARASATU
 
Materi Inisiasi 4 Metode Penelitian Komunikasi Universitas Terbuka
Materi Inisiasi 4 Metode Penelitian Komunikasi Universitas TerbukaMateri Inisiasi 4 Metode Penelitian Komunikasi Universitas Terbuka
Materi Inisiasi 4 Metode Penelitian Komunikasi Universitas TerbukaNikmah Suryandari
 
Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...
Konsep	Agribisnis	adalah	suatu	kesatuan	kegiatan  meliputi		salah	satu	atau		...Konsep	Agribisnis	adalah	suatu	kesatuan	kegiatan  meliputi		salah	satu	atau		...
Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...laila16682
 
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdfmateri+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdfkaramitha
 

Dernier (9)

LKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipa
LKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipaLKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipa
LKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipa
 
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdfDampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
 
e-Book Persepsi dan Adopsi-Rachmat Hendayana.pdf
e-Book Persepsi dan Adopsi-Rachmat Hendayana.pdfe-Book Persepsi dan Adopsi-Rachmat Hendayana.pdf
e-Book Persepsi dan Adopsi-Rachmat Hendayana.pdf
 
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptxTEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
 
R6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptx
R6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptxR6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptx
R6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptx
 
sistem ekskresi ginjal pada manusia dan kelainannya
sistem ekskresi ginjal pada manusia dan kelainannyasistem ekskresi ginjal pada manusia dan kelainannya
sistem ekskresi ginjal pada manusia dan kelainannya
 
Materi Inisiasi 4 Metode Penelitian Komunikasi Universitas Terbuka
Materi Inisiasi 4 Metode Penelitian Komunikasi Universitas TerbukaMateri Inisiasi 4 Metode Penelitian Komunikasi Universitas Terbuka
Materi Inisiasi 4 Metode Penelitian Komunikasi Universitas Terbuka
 
Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...
Konsep	Agribisnis	adalah	suatu	kesatuan	kegiatan  meliputi		salah	satu	atau		...Konsep	Agribisnis	adalah	suatu	kesatuan	kegiatan  meliputi		salah	satu	atau		...
Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...
 
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdfmateri+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
 

Pewarnaan bakteri

  • 1. PEWARNAAN BAKTERI (Laporan Praktikum Mikrobiologi Pertanian) Oleh Ganjar Aji Pangestu 1514121222 JURUSAN AGROTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS LAMPUNG 2016
  • 2. I. Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Bakteri mempunyai morfologi, struktur dan sifat-sifat yang lain dari organisme lain. Bakteri merupakan mikroorganisme yang berukuran kecil sekali dan tidak terlihat oleh mata. Selain mitu juga bakteri hampir tidak berwarna atau transparan dan kontras dengan air. Sehingga melihat dan mengamati bakteri dalam kedaan hidup sangat sulit. Untuk mengatasi hal tersebut maka dikembangkan suatu teknik pewarnaan bakteri. Ini merupakan salah satu cara yang paling sering dilakukan untuk membedakan bentuk atau struktur bakteri. Hal itu untuk mempernudah proses identifikasi bakteri. Pewarnaan gram merupakan salah satu cara yang paling banyak digunakan untuk mencirikan banyak bakteri. Pewarnaan gram adalah suatu cara untuk membedakan bakteri menjadi dua kelompok besar, Gram positif dan gram negatif, berdasarka sifat kimia dan fisika dinding sel bakteri tersebut, metode ini diberi nama berdasarkan penemunya, ilmuwan denmark hans Christian gram 1884. Pewarnaan Gram dibagi menjadi dua yaitu pewarnaan majemuk karena menggunakan lebih dari satu macam zat warna. Dan pewarnaan diferensial karena dapat membedakan bakteri, sehingga bakteri dapat digolongkan menjadi dua yaitu gram negatif dan gram positif.. Sebelum dilakukan pewarnaan dibuat ulasan bakteri di atas kaca objek. Ulasan ini kemudian difiksasi. Jumlah bakteri yang terdapat pada ulasan haruslah cukup banyak sehingga dapat terlihat bentuk dan penataanya sewaktu diamati. Kesalahan yang sering kali dibuat adalah menggunakan suspensi bakteri yang terlalu padat terutama bila suspensi tersebut berasal adari bukan media padat. Sebaliknya pada suatu suspensi bakteri bila terlalu encer, maka akan diperoleh kesulitan sewaktu
  • 3. mencari bakteri pada preparatnya Untuk membuktikannya maka dilakukan praktikum ini. 1.2 Tujuan Adapun tujuan dari praktikum ini adalah mempelajari cara pewarnaa sederhana untuk mengamati bentuk sel bakteri dan mempelajari cra pewarnaan gram untuk membedakana warna antar kelompok bakteri gram positif dan gram negatif.
  • 4. II. METODOLOGI PERCOBAAN 2.1 Waktu dan Tempat Adapun waktu dan tempat yang digunakan untuk praktikum kali ini adalah laboratorium hama dan penyakit tanaman fakultas pertanian universitas lampung pada pukul 15.00 sampai 16.40 WIB. 2.2 Alat dan Bahan Adapun alat yang digunakan dalam praktikum kali ini adalah gelas benda, lampu Bunsen, pinset, tisu, dan mikroskop. Sedangkan bahan yang digunakan dalam praktikum kali ini adalah bahan-bahan pewarna gram (Kristal violet, iodium, KI, dan safranin), larutan yodium, dan alcohol 95%. 2.3 Prosedur Kerja Adapun prosedur kerja pewarnaan bakteri ada dua yaitu pewarnaan sederhana dan pewarnan gram. Prosedur kerja pewarnaan sederhana adalah dengan membersihkan gelas objek dengan kapas, jika perlu tuliskan kode atau nama bakteri pada sudut gelas objek.Bila menggunakan biakan cair maka pindahkan setets biakan dengan pipet tetes atau dapat juga dipindahkan dengan jarum inoculum, jangan lupa kocok terlebih dahulu. Jika menggunakan biakan padat,
  • 5. maka biakan dipindahkan dengan jarum inoculum, sau ulasan saja kemudian diberi akuades dan dibiarkan supaya sel merata. Selanjutnya keringkan ulasan tersebut sambil memfiksasinya dengan api pada Bunsen. Setelah benar-benar kering dan tersebar ditetesi dengan pewarna (dapat menggunakan methylene blue, safranin, dan crystal violet) dan tunggu kurang lebih 30 menit. Setelah itu cuci dengan akuades kemudian keringkan dengan kertas tisu. Selanjutnya periksa dengan mikroskop dan perbesaran yang digunakan adalah 100, sebelumnya ditetesi dengan minyak emersi agar lensa mikroskop tidak tergores. Setelah diamati buatlah gambar objek yang iamati dan sertakan perbesaran yang digunakan. Sedangkan prosedur pada pewarnaan gram, langkah awal yang dilakukan adalah dengan membuat olesan tipis bakteri pada gelas objek dan biarkan kering. Langkah selanjutnya fiksasi olesan tadi dengan cara meleatkannya pada api bunsen, setelah itu cuci dengan air yang mengalir. Selanjutnya tetesi dengan larutan yodium dan biarkan selama 1 menit lalu cuci dengan air mengalir kembali. Langkah selanjutnya cuci dengan alkohol 95% sampai warna yodium tidak tersisa lagi. Selanjutnya tetesi dengan larutan safranin, kemudian cuci dengan air mengalir. Selanjutnya keringkan olesan biakan dan lap dengan kertas tisu, kemudian amati dengan mikroskop tetapi sebelum mengamati bakteri terlebih dahulu dengan minyak emersi. Selanjutnya amati hasil pengamatannya, apabila sel-sel bakteri berwana biru maka bakteri tersebut adlah gram positif, tetapi apabila yang tampak warna merah jambu maka bakteri ersebut adalah gram negarif. Langkah terakhir adal membuat gambar objek yang diamati, sertakan perbesara yang digunakan.
  • 6. III. HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1 Pembahasan Erwinia spp. adalah bakteri berbentuk batang yang diberi nama setelah bakteri ini berhasil diisolasi dari wortel. Bakteri ini menginfeksi berbagai macam sayur dan tanaman seperti wortel, kentang, mentimun, bawang, tomat, selada, dan tanaman hias seperti bunga Iris. Penyebaran mikroba ini dapat ditemui dalam tanah, perut serangga, air, serta aerosol tersuspensi pada udara. Masalah utama yang ditimbulkan mikroba ini adalah penyerangan secara ganas pada kentang dan sayuran lain pada lahan yang mana jaringan tanaman akan berair yang akhirnya menjadi lembek dan berbau. Ketika kemampuan Erwinia carotovora subsp. Atrosepticum untuk menyerang dibatasi pada kentang pada daerah beriklim sedang, Erwinia carotovora subsp. Carotovora menginfeksi tanaman inang lebih banyak, meliputi kentang pada daerah beriklim tropis. Serangan Erwinia carotovora menyebabkan penyakit busuk lunak pada tanaman kubis. Gejala serangan ditandai dengan gejala awal pada daun terjadi bercak-bercak yang berair yang kemudian membesar dan berwarna coklat. Pada serangan lanjut daun yang terinfeksi melunak berlendir dan mengeluarkan bau. Bau tersebut merupakan gas yang dikeluarkan dari hasil fermentasi karbohidrat kubis. Tanaman di persemaian juga dapat diserang bakteri busuk lunak yang dapat menyebabkan kematian dalam waktu yang singkat. Pewarnaan bertujuan untuk memperjelas sel bakteri dengan menempelkan zat warna ke permukaan sel bakteri. Zat warna dapat mengabsorbsi dan membiaskan
  • 7. cahaya, sehingga kontras sel bakteri dengan sekelilingnya ditingkatka. Zat warna yang digunakan bersifat asam atau basa. Pada zat warna basa, bagian yang berperan dalam memberikan warna disebut kromofor dan mempunyai muatan positif. Sebaliknya pada zat warna asam bagian yang berperan memberikan zat warna memiliki muatan negatif. Selain itu pewarnaan berfungsi juga untuk mengamati dengan lebih baik tampang morfologi mikroorganisme secara kasar, mengidentifikasi bagian-bagian struktural sel mikroorganisme, membantu mengidentifikasi dan membedakan organisme yang serupa. Kelebihan dari penwarnaan bakteri adalah dapat mengetahui Suatu bakteri masuk kedalam gram positif atau gram negatif, karena bakteri gram positif dan negatif mempunyai kepekaan yang berbeda terhadap zat warnanya. Dapat mengetahui bentuk dari bakteri itu sendiri, misalnya basil, coccus, dan spirilum. Sedangkan untuk kekurangan pewarnaan bakteri adalah bakteri yang digunakan harus dalam jumlah banyak yakni lebih dari 104 per ml, karena jika sampel dalam bentuk cair dengan jumlah bakteri yang sedikit harus memerlukan prosedur sentrifuge dulu yang berfungsi untuk menghomogenkan sampel tersebut.
  • 8. IV. KESIMPULAN Kesimpulan yang dapat diambil dari hasil praktikum ini adalah sebagai berikut: 1. Pewarnaan bertujuan agar bakteri dapat terlihat oleh mikroskop, karena pada dasrnya bakteri tidak memiliki warna. 2. Pewarnaan gram digunakan untuk membedakan antara bakteri gram negatif dan gram positif. Pewarnaan ini sering digunakan untuk identifikasi bakteri 3. Bakteri gram positif adalah bakteri yang mempertahankan warna methylene blue sewaktu proses pewarnaan gram 4. Bakteri gram negatif adalah bakteri yang tidak mempertahankan warna methylene blue sewaktu prose pewarnaan gram. 5. Berdasarkan hasil pengamatan dapat diidentifikasi bahwa bakteri Erwinia spp. merupakan bakteri berbentuk batang (basil).
  • 9. 6. DAFTAR PUSTAKA Lay w. Bibiana.1994.Analisis Mikroba di Laboratorium.PT RajaGrafindo Persada:Jakarta. Pelczar, M. W., 1986. Dasar-Dasar Mikrobiologi 1. UI Press. Jakarta. Singleton dan Sainsbury, 2006. Dictionary of Microbiology and MolecularBiology 3rd Edition. John Wiley and Sons Inc. Sussex. England. Waluyo, lud. 2004. Mikrobiologi Umum. UMM Press. Malang. Widjoseputro, D., 1989. Dasar-Dasar Mikrobiologi: Djambatan. Malang
  • 10. 6. DAFTAR PUSTAKA Lay w. Bibiana.1994.Analisis Mikroba di Laboratorium.PT RajaGrafindo Persada:Jakarta. Pelczar, M. W., 1986. Dasar-Dasar Mikrobiologi 1. UI Press. Jakarta. Singleton dan Sainsbury, 2006. Dictionary of Microbiology and MolecularBiology 3rd Edition. John Wiley and Sons Inc. Sussex. England. Waluyo, lud. 2004. Mikrobiologi Umum. UMM Press. Malang. Widjoseputro, D., 1989. Dasar-Dasar Mikrobiologi: Djambatan. Malang