2. LATAR BELAKANG
• Visi indonesia 2005 - 2025 “Mewujudkan
Masyarakat Indonesia yang Mandiri, Maju, Adil,
dan Makmur”
• Misi Indonesia 2005-2025
3. Mendorong penguatan sistem inovasi nasional di
sisi produksi, proses, maupun pemasaran untuk
penguatan daya saing global yang berkelanjutan,
menuju innovation-driven economy.
3. STRATEGI MP3EI
1. strategi peningkatan potensi wilayah melalui
pengembangan pusat -pusat pertumbuhan di
dalam koridor ekonomi,
2. strategi memperkuat konektivitas nasional, dan
3. strategi meningkatkan kapasitas Sumber Daya
Manusia dan IPTEK.
4. LANDASAN HUKUM
• UU No. 17 tahun 2007 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Nasional 2005 –
2025
• UU No. 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi
• Dokumen MP3EI Tahun 2011
• Kepmendiknas No 44 tahun 2012 tentang Rencana
Strategis Kementerian Pendidikan Nasional Tahun
2010-2014
• Peraturan Presiden No. 8 Tahun 2012 tentang
Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia
5. PROFIL DAN ISU STRATEGIS
Pertumbuhan Penduduk
0.6422
0.6380
UMK
UMB
0.1775
Distribusi Tenaga
0.1570
0.07190.0483
0.0531 0.05940.0699
0.0527
Kerja
0.0168
0.0132
Sumatera Kalimantan Bali - NT
6. PROFIL DAN ISU STRATEGIS
Koridor Ekonomi 2009 2010 2014 2020 2025
Jawa 75.00 72.81 64.79 54.66 47.65
Sumatera 18.37 19.07 22.24 28.25 34.7
Kalimantan 2.16 2.28 2.89 4.15 5.65 Sebaran Industri
Sulawesi 0.30 0.33 0.47 0.79 1.25
Bali – NT 3.41 3.61 4.61 6.64 9.00
Papua - Kep 0.79 0.82 0.99 1.34 1.75
Maluku Jenjang Konektivitas Investasi Jumlah Presentas
Pendidikan e
S3 26,790 50,767 77,557
S1/2 199,681 333,906 533,588 19.18
Kebutuhan Tenaga
D3/4 311,719 431,203 742,921
Kerja
SMK/A 935,157 1,379,328 2,314,484 32.78
SMK/SD 1,277,156 2,114,904 3,392,060 48.04
Jumlah 2,750,503 4,310,108 7,060,610 100
7. JENIS PROGRAM STUDI AK
• Pertanian: kelapa sawit, karet, kakao, peternakan,
perikanan, pertanian pangan
• Pertambangan: bauksit, tembaga, nikel, batubara
• Energi: minyak dan gas
• Industri: tekstil, makanan minuman, besi baja, alutsista,
peralatan transportasi, perkayuan
• Kelautan: perkapalan
• Telematika
• Pariwisata
• Pengembangan kawasan strategis: Jabodetabek area
dan KSN selat Sunda
8. PREDIKSI PENGEMBANGAN PT
Presen
Tahun
Jenis Variabel
tase 2010 2011-15 2015-25
Jumlah Mahasiswa 5.226.450 7.018.928 10.715.953
Penambahan Mahasiswa - 1.792.478 3.697.025
Penambahan Mahasiswa 60% - 1.075.487 2.218.215
PTN
Penambahan Unit Baru
AK (Baru) Target Daya Tampung 50% - 538.000 1.111.000
Jumlah AK 2000 - 269 555
Poltek (Baru) Target Daya Tampung 20% - 215.000 442.000
Poltek
Jumlah Poltek 4000 - 54 111
Univ./Inst. (Baru) Target Daya Tampung 14% - 141.000 300.000
Jumlah Univ./Inst. 10000 - 14 30
Perluasan PT Eksisting
9. DISTRIBUSI JUMLAH AK BERDASARKAN KE
Koridor Ekonomi 2012 2013 2014 2015 Total Persentase
Sumatera 11 18 17 14 60 22.3%
Jawa 22 27 28 22 99 36.8%
Kalimantan 4 16 16 12 48 17.8%
Sulawesi 1 6 6 5 18 6.7%
Bali – NT 5 2 2 2 11 4.1%
Papua - Maluku 3 11 11 8 33 12.3%
Total 46 80 80 63 269 100.0%
10. DISTRIBUSI JUMLAH AK TIAP PROVINSI
60 AK-151 Kab/
KE Sumatera 10 Provinsi Kota
99 AK-118 Kab/
KE Jawa 6 Provinsi Kota
11 AK-40Kab/
KE Bali-NT 3 Provinsi Kota
Koridor
Ekonomi
Indonesia KE 4 Provinsi
48 AK-55 Kab/
Kalimantan Kota
18 AK-73 Kab/
KE Sulawesi 6 Provinsi Kota
KE Papua- 4 Provinsi
33 AK-60 Kab/
Maluku Kota
11. Distribusi Jumlah AK di 6 KE Tahun 2012 s/d 2015
Jumlah
Jumlah
Koridor Ekonomi Propinsi 2012 2013 2014 2015
Kab/Kota AK
Sumatera NAD 23 9 1 3 3 2
Sumut 33 12 1 4 4 3
Riau 12 5 2 1 1 1
Kep. Riau 7 3 0 1 1 1
Sumbar 19 8 1 2 3 2
Jambi 11 4 0 2 1 1
Lampung 14 6 1 1 2 2
Kep. Babel 7 3 1 1 1 0
Bengkulu 10 4 2 1 0 1
Sumsel 15 6 2 2 1 1
Total AK 151 60 11 18 17 14
Jawa DKI Jakarta 6 5 0 1 2 2
12. Distribusi Jumlah AK di 6 KE Tahun 2012 s/d 2015
(Lanjutan)
Jumlah
Jumlah
Koridor Ekonomi Propinsi 2012 2013 2014 2015
Kab/Kota AK
Sulawesi Sulsel 24 6 0 1 3 2
Sulbar 5 1 0 1 0 0
Sulteng 11 3 0 1 1 1
Sultra 12 3 1 1 1 0
Sulut 15 4 0 1 1 2
Gorontalo 6 1 0 1 0 0
Total AK 73 18 1 6 6 5
Bali-NTT Bali 9 2 1 1 0 0
NTB 10 3 2 0 1 0
NTT 21 6 2 1 1 2
Total AK 40 11 5 2 2 2
13. KRITERIA MAHASISWA AK
• memiliki kemampuan motorik yang baik
• memiliki keterampilan berdasar atas pencapaian
kompetensi tertentu dan pada tingkat tertentu
• mampu mengembangkan keilmuannya untuk
menghasilkan produk inovatif
15. TARGET JUMLAH MAHASISWA 6 KE TAHUN 2012 s/d 2015
Koridor Ekonomi Provinsi 2012 2013 2014 2015
Sumatera NAD 2,000 8,000 14,000 18,000
Sumut 2,000 10,000 18,000 24,000
Riau 4,000 6,000 8,000 10,000
Kep. Riau - 2,000 4,000 6,000
Sumbar 2,000 6,000 12,000 16,000
Jambi - 4,000 6,000 8,000
Lampung 2,000 4,000 8,000 12,000
Kep. Babel 2,000 4,000 6,000 6,000
Bengkulu 4,000 6,000 6,000 8,000
Sumsel 4,000 8,000 10,000 12,000
Total 22,000 58,000 92,000 12,0000
Jawa DKI Jakarta - 2,000 6,000 10,000
16. TARGET JUMLAH MAHASISWA 6 KE TAHUN 2012 s/d 2015
Lanjutan
Koridor Ekonomi Provinsi 2012 2013 2014 2015
Sulawesi Sulsel - 2,000 8,000 12,000
Sulbar - 2,000 2,000 2,000
Sulteng - 2,000 4,000 6,000
Sultra 2,000 4,000 6,000 6,000
Sulut - 2,000 4,000 8,000
Gorontalo - 2,000 2,000 2,000
2,000 14,000 26,000 36,000
Bali-NT Bali 2,000 4,000 4,000 4,000
NTB 4,000 4,000 6,000 6,000
NTT 4,000 6,000 8,000 12,000
10,000 14,000 18,000 22,000
Papua-Maluku Maluku Utara - 2,000 6,000 10,000
17. TENAGA PENDIDIK
• Tidak harus berstatus PNS (jumlah dosen PNS
minimal 3 PNS/prodi)
• Rekrutmen melalui kerjasama AK dengan pelaku
industri
• Rasio dosen dan mahasiswa adalah 1 : 40
• Rasio instruktur dan mahasiswa adalah 1 : 10
18. KUALIFIKASI TENAGA PENDIDIK D-1
(Level 7 KKNI)
• Lulusan diploma empat dengan pengalaman
profesional industri 3 tahun
• Lulusan strata satu dengan pengalaman profesional
industri 5 tahun
• Lulusan SMK dengan pengalaman profesional
industri 10 tahun
• Tenaga kerja profesional dengan pengalaman kerja
minimal setara dengan level 7 (tujuh).
19. KUALIFIKASI TENAGA PENDIDIK D-2
• Lulusan diploma empat dengan pengalaman
profesional industri 5 tahun
• Lulusan strata satu dengan pengalaman profesional
industri 7 tahun
• Lulusan SMK dengan pengalaman profesional
industri 15 tahun
• Tenaga kerja profesional dengan pengalaman kerja
minimal setara dengan level 8 (Delapan).
21. KUALIFIKASI INSTRUKTUR
• lulusan D-3 atau D-4 dengan pengalaman industri 5
tahun pada bidang kompetensi linier,
• lulusan D-2 dengan pengalaman industri atau
profesional minimal 8 tahun,
• lulusan SMK dengan pengalaman profesional
selama 10 tahun pada kompetensi linier.
• Tenaga kerja profesional dengan pengalaman kerja
minimal setara dengan level 5 (Lima).
23. STRUKTUR ORGANISASI AK
Badan
Direktur
Pengawas
SPMI
Kepala Ketua Program
Manajer
Perpustakaan Studi
Administrasi
Kerjasama &
Keuangan & Kemaha
Hubungan
Kepagawaia siswaan
DUDI
n
Kepala
Kepala
Laboratoriu
Bengkel
m
24. DISTRIBUSI AK PER KORIDOR
Kegiatan Kalimanta Bali-Nusa Papua dan
Sumatera Jawa Sulawesi
Ekonomi Utama n Tenggara Kep. Maluku
Kelapa Sawit V - V - - -
Karet V - - - - -
Pertanian - - - V - V
Pangan
Pariwisata - - - - V -
Telematika - V - - - -
Batu Bara V - V - - -
Migas - - V V - V
Jabodetabek - V - - - -
Area Selat
KSN V - - - - -
Sunda
Alutista - V - - - -
Peternakan - - - - V -
Perkayuan - - V - - -
25. POTENSI PROGRAM STUDI AK
Koridor Nama kode Lokus Kegiatan ekonomi utama Program Studi relevan
Ekonomi
Sumatera K1-(9)-1 Kawasan Sei Mangke Kelapa Sawit Perkebunan
K1-(9)-2 Kawasan Industri Dumai Kelapa Sawit Perkebunan
K1-(14)-3 Tanjung Api-api, Tanjung Batubara Pertambangan
Carat
K1-(9,14)-4 Muara Enim Kelapa Sawit Perkebunan
Pendopo Batubara Pertambangan
K1-(17)-5 Kawasan Strategis
JSS Infrastruktur
Nasional Selat Sunda
K1-(1)-6 Cilegon Besi Baja Infrasturktur
Jawa K2-(2,4)-1 Banten Makanan-Minuman Peralatan Pengolahan hasil
Transportasi pertanian
Permesinan
K2-(16)-2 Jabodetabek Jabodetabek Area Infrasturktur
K2-(4)-3 Bogor Peralatan Transportasi Industri otomotif
K2-(4,2)-4 Bekasi dan sekitarnya Peralatan Transportasi Makanan Otomotif; industri olahan,
Minuman pertanian
K2-(18,3)-5 Bandung dan sekitarnya Alutsista, Tekstil Industri
K2-(2,3)-6 Selatan Jawa Tengah Makanan Minuman Tekstil Pengolahan hasil
26. POTENSI PROGRAM STUDI AK
Koridor Ekonomi Nama kode Lokus Kegiatan ekonomi utama Program Studi
relevan
Kalimantan K3-(8,9,14,20)-1 Bontang, Kutai Timur, dsk Bauksit/Alumina, Kelapa Pertambangan,
Sawit, Batubara Perkebunan
K3-(9,15, 20)-2 Balikpapan, dsk Kelapa Sawit , Migas
Pertambangan,
Perkayuan Perkebunan
K3-(15)-3 Rapak dan Ganal Kaltim Migas Pertambangan
K3-(1,9,14, Kotabaru, Tanah Bambu, dsk Besi Baja, Kelapa Sawit
Pertambangan,
20)-4 Batubara, Perkayuan Perkebunan
K3-(1,9, 20)-5 Barito, dsk Besi Baja, Kelapa Sawit,
Pertambangan,
Perkayuan Perkebunan
K3-(8, 9, 14, Pontianak, Mempawah, dsk Bauksit/Alumina, Kelapa Pertambangan,
20)-6 Sawit, Batubara, Perkayuan Perkebunan
K3-(23)-7 Kereta Api Batubara Lintas sector Infrastruktur
Kalimantan dan Jalan Trans
Kalimantan
Bali-NTT K5-(12,22)-1 Jimbaran, Bangli, Buleleng Pariwisata Pariwisata
Badung Perikanan Perikanan
K5-(12,19)-2 Lombok Pariwisata Pariwisata
Bima Peternakan Peternakan
K5-(19,22)-3 Nagekeo, Ngada, Manggarai Peternakan Peternakan
Timur
27. POTENSI PROGRAM STUDI AK
Kegiatan ekonomi Program Studi
Koridor Ekonomi Nama kode Lokus
utama relevan
Sulawesi K4-(6,22)-1 Kolaka, Konawe, Nikel Pertambangan
Mandiodo
Kendari Perikanan Perikanan
K4-(11,15)-2 Makasar, Wajo, Maros Pertanian Pangan Pertanian
Pangan
Wajo Migas Pertambangan
K4-(6)-3 Luwu Nikel Pertambangan
K4-(15,21)-4 Mamuju Migas, Kakao Pertambangan,
Perkebunan
K4-(6,15,22)-5 Morowali Nikel, Migas Pertambangan
Morowali, Tojo, Una-Una Perikanan Perikanan
K4-(15,22)-6 Banggai, Luwuk Migas Pertambangan
Banggai Perikanan Perikanan
K4-(15,22)-7 Kotamobagu, Tomohon Migas Pertambangan
Bitung Perikanan Perikanan
Maluku Papua K4-(12)-1 Morotai Perikanan Perikanan
28. FORMAT KELEMBAGAAN
• Akademi Komunitas dilaksanakan melalui program satu
tahun (D-1) dan program dua tahun (D-2)
• Akademi Komunitas merupakan lanjutan dari tingkatan
SMU/SMK, secara skematis jenjang pendidikan dengan
model berbagi dan integrasi pendidikan tinggi dan
menengah disajikan
• Gelar Akademik AK:
- Program pendidikan satu tahun (D-1) : Ahli Pratama (AP)
- Program pendidikan dua tahun (D-2) : Ahli Muda (AMa)
30. SISTEM PEMBELAJARAN AK
SMA/SMK/MA/Paket C
Masy
.
Melanjutkan, Praktek Bimbingan Teknis
Pelatihan
Akademi
Magang Pendidik & Tenaga Pelatihan
Instruktur
Komunitas Dosen
Kependidikan
Sistem
uan
Materi Praktek &
ustr
Per
Kur/Materi
gur
Ind
Sertifikasi
Pembelajaran
i
Praktek Kerja Praktek Lab
Peralatan Lab/Bengkel Manajemen
Bekerja
Tugas Belajar
Peserta Didik Melanjutkan
Ekosistem Penyaluran
Unit Sekolah
Kewirausahaan Tenaga Kerja
Membuka Lapangan Kerja Mengisi Lapangan Kerja
(Wirausahawan) (Lokal, Nasional, Global)
31. PESERTA DIDIK
• Lulusan pendidikan menengah atas(SMA, SMK,
MAN atau sederajat) baik yang belum maupun
sudah memiliki pengalaman kerja.
• Usia peserta didik pada AK tidak dibatasi
32. PRINSIP PENYELENGGARAAN
i. Pengembangan kompetensi dan technopreneur
ii. Pembelajaran sepanjang hayat (life long
learning)
iii. Buka tutup program studi (on-off)
iv. Modular dan transferable
v. Basis keunggulan dan potensi lokal
33. MASA STUDI
• jenjang D1 : 1 (satu) tahun
• jenjang D2 : 2 (dua) tahun,
• waktu penyelesaiannya fleksibel sesuai dengan
ketersediaan waktu peserta didik.
• Fleksibel : sistem pembelajaran berdasar modul dan
diperhitungkan kesetaraannya dengan SKS (satuan
kredit semester).
34. TEMPAT DAN DISTRIBUSI
PEMBELAJARAN
• Kampus Utama berada di kabupaten atau kota
• Sub Kampus dengan model nukleus
• Sub kampus dari setiap AK ditentukan bersama
pememerintah daerah dan masyarakat
35. KURIKULUM
• Mengacu kepada Kerangka Kualifikasi Nasional
Indonesia (KKNI).
• komposisi mata pelajaran 60–70% praktek dan
kerja industri, 30–40% teori.
36. BENTUK PENYELENGGARAN
• Akademi Komunitas merupakan Perguruan Tinggi
yang menyelenggarakan pendidikan vokasi setingkat
diploma satu dan/atau diploma dua dalam satu atau
beberapa cabang ilmu pengetahuan dan teknologi
tertentu yang berbasis keunggulan lokal atau untuk
memenuhi kebutuhan khusus.
• Sesuai Undang-Undang No. 12 tahun 2012
diamanatkan bahwa pengembangan AK dilaksanakan
oleh pemerintah bersama dengan Pemerintah Daerah
sesuai dengan potensi unggulan daerah.
37. BENTUK PENYELENGGARAN
1. AK yang dibentuk oleh pemerintah pusat bersama
pemerintah daerah. (dalam tahap operasional
bekerjasama dengan industri)
2. AK yang diselenggarakan pemerintah pusat
bersama pemerintah daerah melalui kerjasama
dengan dunia industri atau lembaga daerah.
3. AK yang diselenggarakan oleh masyarakat dengan
pengelolaan melalui badan hukum nirlaba.
4. AK yang diselenggarakan oleh industri bekerja
sama dengan perguruan tinggi.
38. KEBIJAKAN PENGEMBANGAN
• Dikembangkan di setiap Kabupaten/Kota
• Didirikan oleh pemerintah bersama pemerintah
daerah
• Fokus pendidikan sesuai potensi setiap koridor
ekonomi
40. INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU)
INDIKATOR 2012 2013 2014 2015
1. Jumlah AK 46 126 206 269
2. Jumlah Mahasiswa (2.000 252.00 412.00 538.00
92.000
mahasiswa /AK) 0 0 0
Jumlah Lulusan (ratio jumlah 50 60 75 85
mahasiswa dan lulusan %)
4. Penyerapan Tenaga (%) * 2.10 2.14 2.19 2.23
5. Kabupaten/kota 9 25 41 54
penyelenggara AK (%)**
41. INDIKATOR KINERJA TAMBAHAN
INDIKATOR KINERJA TAMBAHAN 2012 2013 2014 2015
(IKT)
1. Jumlah Kerjasama Industri per AK 3 5 8 10
2. jumlah lulusan sebagai pelaku 5 8 12 15
UKM/UKB (%)
3. Jumlah Prodi Bidang Teknik 23 29 44 60
4. Jumlah Prodi Bidang Pertanian 4 6 8 12
5. Jumlah Prodi Bidang Sains 5 6 9 12
6. Jumlah Program Studi Lain-lain 7 9 14 20
42. AREA SERAPAN LULUSAN AK
• Dunia industri
• Dunia usaha
• Wirausaha
• Melanjutkan studi
Asumsi serapan:
a. Wirausaha rata-rata selama 5 tahun adalah 5%
b. Melanjutkan studi selama 5 tahun adalah 10%
43. PROYEKSI SERAPAN LULUSAN AK
BERDASARKAN LAPANGAN USAHA
Tahun
Koridor Ekonomi Kategori Lapangan Usaha
2015 2020 2025
(1) (2) (5) (10) (15)
Sumatera Dunia Industri 35.6 37.5 39.4
Dunia Usaha 49.4 47.5 45.6
Wirausaha 5.0 5.0 5.0
Melanjutkan Studi 10.0 10.0 10.0
Jawa Dunia Industri 44.4 33.1 24.8
Dunia Usaha 40.6 52.0 60.2
Wirausaha 5.0 5.0 5.0
Melanjutkan Studi 10.0 10.0 10.0
Kalimantan Dunia Industri 37.0 43.1 49.7
Dunia Usaha 48.0 41.9 35.3
44. PROYEKSI SERAPAN LULUSAN AK
BERDASARKAN LAPANGAN USAHA
Tahun
Koridor Ekonomi Kategori Lapangan Usaha
2015 2020 2025
(1) (2) (4) (5) (6)
Sulawesi Dunia Industri 39.4 53.5 70.3
Dunia Usaha 45.7 31.5 14.7
Wirausaha 5.0 5.0 5.0
Melanjutkan Studi 10.0 10.0 10.0
Bali-NT Dunia Industri 37.5 44.4 51.7
Dunia Usaha 47.5 40.6 33.3
Wirausaha 5.0 5.0 5.0
Melanjutkan Studi 10.0 10.0 10.0
Papua-Maluku Dunia Industri 36.7 41.6 47.2
45. KEBERLANJUTAN PROGRAM
• AK merupakan bagian proses peningkatan
pertumbuhan ekonomi bangsa melalui peningkatan
tenaga terampil yang mampu menggerakkan roda
perekonomian wilayah
• Kemampuan penyediaan tenaga terampil
• Penghasil produk barang dan jasa hasil karya
peserta didik yang mempunyai nilai jual
• Kerjasama dengan para pengguna dan industri
46. Komponen Peran dan konstribusi
Pemerintah
sebagai fasilitator dan sekaligus sebagai katalisator pengembangan institusi AK
regulator dalam menetapkan kualitas perguruan tinggi AK
(pusat dan daerah)
melakukan monitoring dan evaluasi terhadap penjaminan mutu penyelenggaraan
program pendidikan
menjembatani interaksi antara kerjasama berbagai lembaga lintas instansi
Industri dan masyarakat menyediakan sarana dan prasarana pendidikan vokasi sesuai dengan bidangnya
Bekerjasama dalam menghasilkan lulusan sesuai dengan kebutuhan wilayah
Menyediakan fasilitas untuk meningkatkan keterampilan sivitas akademika AK
Mendorong secara aktif minat masyarakat dalam peningkatan kualitas sumber daya
manusia
Pengakuan dan penyetaraan kompetensi lulusan
Membuka kesempatan bekerja bagi lulusan AK sesuai dengan kebutuhan
Perguruan tinggi AK Menghasilkan lulusan bermutu, kreatif dan innovatif
Melaksanakan program pendidikan tinggi dengan prinsip continuous development
improvement
Orientasi potensi wilayah
Menghasilkan penelitian terapan dan karya innovatif dan siap pakai dan mampu
dikembangkan dalam skala industri
Program yang dilaksanakan berbasis konsep “link and match”