SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  40
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANALISIS 
ANALISA KUALITATIF REAKSI-REAKSI KATION TERPENTING, ANION 
TERPENTING, DAN KHUSUS TERPENTING 
Disusun oleh: 
Nama : Gina Puspitasari 
NRP : 13020039 
Grup/Jurusan : K 2/Kimia Tekstil 
Dosen/Asisten : Octianne D.,M.T. 
Siti Si.,M.Pd. 
Rosmaya Dewi,S.Pd.,M.Si. 
Tanggal Praktikum : 22 September 2014 
29 September 2014 
06 Oktober 2014 
20 Oktober 2014 
SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI TEKSTIL 
BANDUNG 
2014
UJI KATION dan ANION 
I. Maksud dan Tujuan 
Maksud dan tujuan dari praktikum kimia analis ini yaitu : 
 Agar praktikan mengenal reaksi kation – anion terpenting 
 Agar praktikan memiliki kemampuan untuk mengamati setiap hasil percobaan 
dari pemisahan dan pengendapan hasil dari kation dengan pereaksi, sehingga 
membentuk suatu perubahan tertentu, seperti endapan maupun perubahan 
warna larutan yang diuji. 
II. TEORI DASAR 
Analisa kimia adalah penyelidikan kimia yang bertujuan untuk mencari susunan 
persenyawaan atau campuran persenyawaan di dalam suatu sampel. Dua langkah utama dalam 
analisisa kimia adalah identifikasi dan estimisi komponen-komponen suatu senyawa. Langkah 
identifikasi dikenal sebagai analisis kualitatif sedangkan langkah estimasinya adalah analisis 
kuantitatif. Analisis kualitatif berkaitan dengan identifikasi zat-zat kimia, mengenali unsur atau 
senyawa apa yang ada dalam suatu sampel. Analisis kuantitatif berkaitan dengan penentapan 
berapa banyak suatu zat tertentu yang terkandunng dalam sutu sampel. 
Analisis kualitatif terdapat dua aspek penting yaitu, identifikasi dan pemisahan, aspek ini 
didasari oleh kelarutan, keasaman, kebasaan, pembentukan senyawa kompleks, oksidasi-reduksi, 
sifat penguapan dan ekstraksi. Analisi kualitatif biasanya diguakan dalam identifikasi kation dan 
anion dengan melakukan uji sesifik. Uji spesifik dilakukan dengan penambahan reagen 
(pereaksi) tertentu yang akan memberikan larutan atau endapan warna yang merupakan 
karakteristik (khas) untuk ion-ion tertentu. Berdasarkan hal tersebut maka percobaan identifikasi 
kation dan anion ini dilakukan. 
A. Klasifikasi Analisi Kation
Untuk analisis kualitatif sistematik kation-kation dikalsifikasi dalam lima golongan 
berdasarkan sifat-sifat kation itu terhadap beberapa reagen. Reagen golongan yang dipakai untuk 
klasifikasi kation yang paling umum adalah asam klorida, hidrogen sulfida, amonium sulfida dan 
amonium karbonat. Klalisfikasi ini didasarkan atas apakah suatu kation bereaksi dengan reagen-reagen 
ini dengan membentuk endapan atau tidak.[1] 
Menurut G. Svehla (1985), Kelima golongan kation dan ciri-ciri khas golongan-golongan 
ini adalah sebagai berikut: 
1. Golongan I, kation golongan ini membentuk endapan dengan asam klorida encer. Ion-ion 
golongan ini adalah timbal, merkurium(I) (raksa), dan perak. 
2. Golongan II, kation golongan ini bereaksi dengan asam klorida, tetapi membentuk endapan 
dengan hidrogen sulfida dalam suasana asam mineral encer. Ion-ion golongan ini adalah 
merkurium(II), tembaga, bismut, kadmium, arsenik(III), arsenik(V), stibium(III), stibium(V), 
timah(II), dan timah(III) (IV). Keempat ion yang pertama merupakan sub-golongan IIa dan 
keenam yang terakhir sub-golongan IIb. Sementara sulfida dari kation dalam golongan IIa tak 
dapat larut dalam ammonium polisulfida, sulfida dari kation dalam golongan IIb justru dapat 
larut. 
3. Golongan III, kation golongan ini tak bereaksi dengan asam klorida encer, ataupun dengan 
hidrongen sulfida dalam suasana asam mineral encer. Namun, kation ini membentuk endapan 
dengan ammonium sulfida dengan suasana netral atau amoniakal. Kation-kation golongan ini 
adalah kobalt(II), nikel(II), besi(II), besi(III), kromium(III), aluminium, zink, dan mangan(II). 
4. Golongan IV, kation golongan ini tak bereaksi dengan reagen golongan I, II, III. Kation-kation 
ini membentuk endapan dengan ammonium karbonat dengan adanya ammonium klorida, dalam 
suasana netral atau sedikit asam. Kation-kation golongan ini adalah kalsium, strontium, dan 
barium. 
5. Golongan V, kation-kation yang umum, yang tidak bereaksi dengan reagen-reagen golongan 
sebelumnya, merupakan golongan kation yang terakhir, yang meliputi ion-ion magnesium, 
natrium, kalium, amonium, litium, dan hidrogen. 
B. Klasifikasi Analisis Anion 
Anion merupakan ion yang muatan totalnya negatif akibat adanya kenaikan jumlah 
elektron. Misalnya : atom klorin (Cl) dapat memperoleh tambahan satu elektron untuk mendapat
ion klorida (Cl-). Natrium klorida (NaCl), yang dikenal sebagai garam dapur, disebut senyawa 
ionik (ionik compound) karena dibentuk dari kation dan anion. Atom dapat kehilangan atau 
memperoleh lebih dari satu elektron. Contoh ion-ion yang terbentuk dengan kehilangan atau 
memperoleh lebih dari satu elektron adalah Mg2+, Fe3+, S2 
-, dan N3-, Na+ dan Cl- Ion-ion ini 
disebut ion monoatomik karena ion-ion ini mengandung hanya satu atom.[2] 
Pengujian anion dilakukan setelah uji kation. Pengujian terhadap anion relatif lebih 
sederhana karena gangguan-gangguan dari ion-ion lain yang ada dalam larutan minimal (dapat 
diabaikan). Pada umumnya anion-anion dapat digolongkan sebagai berikut : 
1. Golongan sulfat: SO4 
2-, SO3 
2-, PO4 
3-, Cr2O4 
2-, BO3 
3- -, Cr2O4 
2-, AsO4 
3-,AsO3 
3-. Anion-anion ini 
mengendap dengan Ba2+ dalam suasana basa. 
2. Golongan halida : Cl-, Br-, I, S2- 
Anion golongan ini mengendap dengan Ag+ dalam larutan asam (HNO3). 
3. Golongan nitrat : NO3-, NO2 
-,C2H3O2 
-. 
Semua garam dari golongan ini larut. NO3 
-, NO2 
-, CH3OO- .[3] 
Menurut G. Svehla (1985), Proses reaksi anion dapat dibagi kedalan dua bagian yaitu: 
1. Kelas A 
a. Gas dilepaskan dengan asam klorida encer atau asam sulfat encer: Karbonat, hidrogen 
karbonat (bikarbonat), sulfit, tiosulfat, sulfide, nitrit, hipoklorit, sianida, dan sianat. 
b. Gas atau uap asam dilepaskan dengan asam sulfat pekat. 
2. Kelas B 
a. Reaksi pengendapan: sulfat, peroksodisulfat, fosfat, fosfit, hipofosfit, arsenat, arsenit, kromat, 
dikromat, silikat, heksafluorosilikat, salisilat, benzoate, dan suksinat. 
b. Oksidasi dan reduksi dalam larutan
UJI KATION 
I. ALAT DAN BAHAN 
ALAT : 
- Tabung reaksi 
- Batang pengaduk 
- Rak tabung reaksi 
- Plat tetes 
- Pipet tetes 
- Gelas kimia 
- Penangas listrik 
PEREAKSI : 
 AgNO3 
 Hg(NO3)2 
 CuCl2 
 CdSO4 
 AlCl3 
 CrCl3 
 FeCl3 
 MnSO4 
 NiSO4 
 Co(NO3)2 
 ZnSO4 
 CaCl2 
 BaCl2 
 MgSO4 
 HCl 
 KCN 
 Na2S2O3 
 NH4OH 
 NaOH 
 KOH 
 K 
 CNS 
 K4Fe(CN)6 
 Aluminon 
 H3PO4 
 amylalkohol 
 (NH4)2C2O4 
 H2SO4 
 K2CrO4 
 Na3PO4 
 NaHPO4
II. CARA KERJA 
- Pereaksi-pereaksi ditambahakan setetes demi setetes. 
- Mencuci endapan, mengencerkan larutan selalu denga aquades (air 
suling) 
- Penguapan selalu dalam ruang asam (juga mengalirkan H2S) 
- Penguapan pada pinggang porselen sebaiknya ditutup dengan corok 
terbalik untuk mencegah pengotoran. 
- Memutuskan (menayring) endapan yang tidak dipakai, lebih baik 
dengan kertas saring berlipat.
II. DATA PERCOBAAN DAN REAKSI 
No Kation Nama Zat 
(Kation) 
Nama Zat 
(Anion) 
Reaksi Kesimpulan +/- 
1. Ag+ 
AgNO3 
HCl 
a. KCN 
b. Na2S2O3 
c. NH4OH 
NaOH 
KOH 
AgNO3 + HCl- →AgCl↓ + 
HNO3 
AgCl↓ + 2KCN- → 
[Ag(CN)2]KCl- 
AgCl↓ + Na2S2O3→ 
[Ag(S2O3)2]3- + NaCl 
AgCl↓ + 2NH3 → [Ag(NH3)2] 
+ Cl- 
2AgNO3 + 2OH- → Ag2O↓+ 
NaNO3 + H2O 
Ag2O↓ + 4NH3 + H2O→ 
2[Ag(NH3)2] + 2OH-Endapan 
putih 
Endapan larut 
Endapan larut 
Endapan larut 
Endapan Hitam 
Endapan larut 
+
2. Hg2+ 
Hg(NO3)2 NaOH 
NH4OH 
Hg(NO3)2+ 2NaOH- → HgO↓ 
+ NaNO3 + H2O 
2Hg2+ + NO3 
- + 4NH3 + 
H2O→ HgO.Hg(NH2)NO3↓ + 
3NH4 
+ 
Endapan Kuning 
Endapan putih 
+ 
+ 
3. Pb2+ 
Tidak tersedia zat 
Pb2+ di lab 
4. Cu2+ 
CuCl2 NaOH 
OH- berlebih 
NH4OH 
OH- berlebih 
KCNS 
K4Fe(CN)6 
CuCl2+ 2NaOH- → 
Cu(OH)2↓+ NaCl 
Cu(OH)2 →↑ CuO↓ + H2O 
2Cu2+ + SO4 
2- + NH3 + 2H2O 
→ Cu(OH)2CuSO4↓ + 2NH4 
+ 
Cu(OH)2CuSO4↓ + NH3→ 
2[Cu(NH3)4]2+ + SO4 
2- + 2OH-CuCl2 
+ 2SCN- → Cu(SCN)2↓ 
+ KCl 
2CuCl2 + K4[Fe(CN)6] → 
Cu2[Fe(CN)6]↓+ KCl 
Endapan biru 
Endapan hitam 
Endapan biru 
Endapan larut 
Endapan hitam 
Endapan merah 
coklat 
+ 
+ 
+ 
+ 
- 
+ 
5. Al3+ 
AlCl3 NaOH 
Al(SO4)3 + 3NaOH- → 
Al(OH)3↓ + Na2SO4 
Endapan selai 
putih
OH- lebih 
NH4OH 
Aluminon 
Al(OH)3 + OH- →[Al(OH)4]- 
Al3+ + 3NH3 + 3H2O → 
Al(OH)3↓ + 3NH4+ 
Endapan larut 
Endapan putih 
Endapan merah 
terang 
6. Cr3+ 
CrCl3 NaOH 
OH- lebih 
NH4OH 
OH- lebih 
H3PO4 
CrCl3 + 3NaOH- → Cr(OH)3↓ 
+ NaCl 
Cr(OH)3 + OH- ⇄ [Cr(OH)4]- 
Cr3+ + 3NH3 + 3H2O → 
Cr(OH)3↓ 
Cr(OH)3↓ + 6NH3 → 
[Cr(NH3)6]3+ + 3OH-CrCl3 
+ H3PO4→ Cr3(PO4)2↓ + 
HCl 
Endapan hijau 
kelabu 
Endapan larut 
Endapan hijau 
Mengendap 
kembali 
Endapan hijau 
7. Fe3+ 
FeCl3 NaOH 
K4Fe(CN)6 
FeCl3 + 3NaOH- → Fe(OH)3↓ 
+ NaCl 
4FeCl3 + 3[Fe(CN)6]4- → 
Endapan coklat 
Endapan biru
KCNS 
Fe4[Fe(CN)6]3 + KCl 
Fe3+ + 3SCN- → Fe(SCN)3 + 
KCl 
Larutan merah 
darah 
8. Mn2+ 
MnSO4 NaOH 
Udara 
NH4OH 
MnSO4+ 2NaOH- → 
Mn(OH)2↓ + Na2SO4 
Mn(OH)2↓ + O2 + H2O → 
MnO(OH)2 + 2OH-Mn2+ 
+ 2NH3 + 2H2O ⇄ 
Mn(OH)2↓ + 2NH4 
+ 
Endapan putih 
Endapan coklat 
Endapan putih 
lalu menjadi 
coklat 
9. Ni2+ 
NiSO4 
NaOH 
NH4OH 
OH- lebih 
NiSO4 + 2NaOH- → Ni(OH)2 
+ Na2SO4 
Ni2+ + 2NH3 + 2H2O → 
Ni(OH)2↓ + 2NH4 
+ 
Ni(OH)2↓ + 6NH3 → 
[Ni(NH3)6]2+ + 2OH-Larutan 
hijau 
Endapan hijau 
Endapan larut, 
larutanmenjadi 
biru 
10.. Co2+ 
Co(NO3) 
2 
NaOH 
Co(CO)3 + NaOH- + NO3 
- → 
Co(OH)NO3↓ + Na2CO3 
Endapan kebiru-biruan
OH-↑ 
Udara 
KCNS+ 
amylalkohol 
Co(OH)NO3↓ + OH- →↑ 
Co(OH)2↓ + NO3 
- 
4Co(OH)NO3↓+ O2+ 2H2O 
→ 4Co(OH)3↓ 
Co(CO)3 + 4SCN- → 
[Co(SCN)4]2- + KCO3 
Endapan coklat 
Lapisan atas 
biru, lapisan 
bawah merah 
muda 
11. Zn2+ 
ZnSO4 OH-OH- 
lebih 
ZnSO4 + 2NaOH- ↔ 
Zn(OH)2↓ + Na2SO4 
Zn(OH)2↓ + 2OH- + ⇄ 
[Zn(OH)4]2- 
Endapan putih 
Endapan larut 
12. Ca2+ 
CaCl2 
(NH4)2C2O4 
H2SO4 
Na3PO4 
Ca(Cl)2 + (NH4)2C2O4 
→ CaC2O4 + NH4Cl 
CaCl2 + H2SO4 → CaSO4↓ + 
HCl 
CaCl2 + Na3PO4 → 
Ca3(PO4)2↓ + NaCl 
Endapan putih 
Endapan putih 
Endapan putih 
13. Ba2+ 
BaCl2 (NH4)2C2O4 
H2SO4 
BaCl2 + (NH4)2C2O4 
⇄ BaC2O4↓ + HCl 
BaCl2 + H2SO4 → BaSO4↓ + 
Endapan putih 
Endapan putih
K2CrO4 
Na3PO4 
VI. PEMBAHASAN 
HCl 
BaCl2 + K2CrO4 → BaCrO4↓ 
+ KCl 
BaCl2 + H3PO4 → 
Ba3(PO4)2↓ + HCl 
 Identifikasi kation Ag+ menggunakan larutan AgNO3 
 ditambahkan HCl 2M, menghasilkan endapan putih dari senyawa AgCl. 
Penambahan HCl berfungsi untuk mempercepat adanya endapan karena 
Ag (perak) tidak dapat larut dengan HCl. 
 Dengan Sianida 
Bila sianida ditambahkan tetes demi tetes kepada larutan netral perak 
netral akan terbentuk endapan putih perak sianida. 
 Dengan Natrium Tiosulfat 
Endapan kuning 
Endapan putih 
14. Mg2+ 
MgSO4 NaOH 
NaHPO4 
NH4OH 
MgCl2 + 2NaOH- → 
Mg(OH)2↓ + NaCl 
Mg + NH3 + H3PO4→ 
Mg(NH4)PO4↓ 
MgSO4 + NH4OH  
Mg(OH)2 + (NH4)2SO4 
Endapan putih 
selai 
Endapan putih 
Endapan putih
Natrium Tiosulfat melarutkan endapan dengan membentuk kompleks 
ditiosulfatoargentat. 
 Dengan larutan ammonia 
Larutan ammonia akan membentuk endapan coklat perak oksida. 
 Dengan larutan Natrium Hidroksida 
Larutan Natrium Hidroksida akan membentuk endapan coklat perak 
oksida, endapan tidak larut dalam kelebihan endapan hanya melarut 
dalam larutan ammonia dan asam nitrat. 
 Identifikasi kation Hg2+. 
 Dengan larutan Natirum Hidroksida 
Bila ditambahkan dalam jumlah sedikit akan terbentuk endapan merah 
kecoklatan dengan komposisi yang berbeda-beda, jika ditambahkan dalam 
jumlah yang stoikiometris endapan berubah menjadi kuning ketika terbentuk 
merkurium (II) oksida. Endapan tersebut tidak larut dalam kelebihan Natrium 
Hidroksida, hanya larut dengan asam. 
 Dengan larutan ammonia 
Dua endapan putih akan tercampur, yang terdiri atas merkurium(II) oksida 
dan merkurium(II) amidonitrat 
 Identifikasi kation Cu2+ 
 Dengan Natrium HIdroksida 
Akan terbentuk endapan endapan biru tembaga(II) hidroksida, endapan tidak akan 
larut dalam kelebihan. Apabila dipanaskan endapan akan berubah menjadi 
tembaga(II)oksida hitam. 
 Dengan Ammonium Hidroksida
Apabila ditambahkan dengan jumlah sedikit akan terbentuk endapan biru suatu 
garam basa (tembaga sulfat basa). Endapan akan larut dalam kelebihan dan akan 
terjadi warna biru tua yang disebabkan oleh terbentuknya ion kompleks 
tetraaminokuprat(II). 
 Dengan Kalium Sianida 
Bila ditambahkan dengan jumlah sedikit sekali, mula-mula akan terbentuk 
endapan kuning tembaga(II)sianida. Endapan akan cepat terurai menjadi tembaga 
(I) sianida putih dan sianogen gas yang sangat beracun. 
 Dengan Kalium Heksasianoferat(II) 
Dalam suasana netral akan terbentuk endapan coklat-kemerahan yaitu tembaga 
heksasianoferat(II). 
 Identifikasi kation Al3+ 
 Dengan Natrium Hidroksida 
Akan terbentuk endapan putih aluminium hidroksida, endapan akan melarut 
dalam kelebihan reagnesia, karena akan terbentuk ion-ion tetrahidroksoaluminat. 
 Dengan Ammonium Hidroksida 
Akan terbentuk endapan putih seperti gelatin, yaitu aluminium hidroksida yang 
sedikit larut dalamreagnesia berlebih. Kelarutan berkurang karena adanya garam-garam 
ammonium, disebabkan oleh efek ion sekutu. Sebagian kecil endapan 
masuk kedalam larutan sebagai aluminium hidroksida koloid 
 Dengan Aluminon 
Zat pewarna ini diadsorbsi oleh aluminium hidroksida, mengahasilkan suatu 
kompleks adsorpsi atau bubuk pewarna merah-terang. 
 Identifikasi kation Cr3+
 Dengan Natrium Hidroksida 
Akan terbentuk endapan kromium (III)hidroksida. Endapan akan larut dalam 
kelebihan reagnesia. 
 Dengan Ammonium Hidroksida 
Endapan seperti gelatin yang berwarna abu-abu hijau smapai warna abu-abu 
biru, yaitu kromium (III) hidroksida yang sedikit larut dalam zat pengendap. 
 Dengan Natrium Fosfat 
akan terbentuk endapan hijau kromium (III). 
 Identifikasi katoin Fe3+ 
 Dengan Natrium Hidroksida 
Akan terbentuk endapan coklat kemerahan besi (III) hidroksida yang tidak 
larut dalam reagnesia berlebih. 
 Dengan Kalium Heksasianoferat 
Akan terbentuk endapan biru tua, besi(III) heksasianoferat (biru prusia). 
Endapan tak larut dalam asam encer, tetapi tertai dalam asam klorida pekat. 
Reagnesia yang sangat berlebihan melarutkannya sebagian atau seluruhnya, 
maka akan diperoleh larutan yang berwarna biru tua. Natrium hidroksida 
mengubah endapan menjadi merah, karena terbentuk besi (III) oksida dan ion 
heksasuanoferat. 
 Dengan Kalium Sianida 
Bila ditambhakna secara perlahan akan terbentuk endapan merah kecoklatan 
besi(III) sianida. 
 Identifikasi kation Mn2+ 
 Dengan Natrium Hidroksida
Akan terbentuk endapan mangan (II) hidtroksida yang mula-mula berwarna 
putih. Endapan tidak larutn dalam kelebihan reagnesia, endapan akan cepat 
teroksidasi bila terkena udara, endapan akan menjadi coklat. 
 Dengan Ammonium Hidroksida 
Akan terbentuk endapan mangan (II) hidroksida, yang semula berwarna putih. 
Pengendapan tidak akan terjadi jika ada garam-garam ammonium, disebabkan 
oleh turunnya konsentrasi ion-hidroksil, yang mengakibatkan 
ketidakmampuan untuk menghasilkan mangan hidroksida. Setelah terkena 
udara mangan dioksida berhidrat yang coklat mengendap dari larutan ini. 
 Dengan Pengoksida 
Akan terbentuk larutan mangan(II)sulfat sangat asam dengan asam sulfat. 
Dalam larutan tidak boleh mengandung klorida, jika ada harus dihilangkan 
dengan cara menguapkan asam sulfat sebelum menguji. 
 Identifikasi Kation Ni2+ 
 Dengan Natrium Hidroksida 
Akan terbentuk endapan hijau nikel (II) hidroksida. Endapan tidak akan larut 
dalam kelebihan, tidak akan terjadi endapan jika ada tartat atau sitrat, karena 
akan terbentuk ion kompleks. 
 Dengan Ammonium Hidroksida 
Akan terbentuk endapan hijau nikel (II) hidroksida. Endapan akan larut dlaam 
kelebihan reagnesia. Larutan akan berubah menjadi berwarna biru tua. Jika 
terdapat garam ammonium tidak akan terjadi pengendapan. 
 Identifikasi kation Co2+
 Dengan Natrium Hidroksida 
Dalam keadaan dingin akan mengendap suatu garam basa berwarna biru. 
Hidroksida ini perlahan-lahan berubah menjadi kobalt (III) hidroksida yang 
hitam kecoklatan karena terbuka pada udara. 
 Dengan Amonium Tiosianat 
Dengan menambahkan beberapa butir Kristal ammonium tiosianat kepada 
larutan kobalt (II) yang netral atau asam, akan muncul warna biru karena 
terbentuk ion tetratiosianatokobaltat (II). 
 Dengan Kalium Sianida 
Akan terbentuk endapan coklat kemerahan kobalt (II) sianida. 
 Identifikasi kation Ca2+ 
 Dengan Ammonium Karbonat 
Akan terbentuk endapan amorf putih kalsium karbonat. 
 Dengan Ammonium Oksalat 
Akan terbentuk endapan putih kalsium oksalat. 
 Dengan Asam Sulfat 
Akan terbentuk endapan putih kalsium sulfat. 
 Dengan Natrium Posfat 
 Identifikasi kation Ba2+ 
 Dengan Ammonium Karbonat 
Akan terbentuk endapan putih barium karbonat yang larut dalam asam asetat 
dan dalam asam mineral encer. Endapan akan larut sedikit dalam larutan
garam-garam ammonia dari asam-asam kuat, karena ion ammonium sebagaai 
suatu asam kuat bereaksi dengan basa yaitu ion karbonat dengan 
mengakibatkan terbentuknya ion hidrogen karbonat, maka konsentrasi ion 
karbonat dari larutan mebjadi berkurang. 
 Dengan Ammonium Oksalat 
Akan terbentuk endapan putih barium oksalat yang sedikit larut dalam air dan 
hanya larut dalam asam asetatencer dan oleh asam mineral. 
 Dengan Asam Sulfat 
Akan terbentuk endapan putih barium sulfat yang berbutir halus, berat, dam 
tak larut dlaam air. Dan larut dalam asam sulfat pekat mendidih. 
 Dengan Kalim Kromat 
Akan terbentuk endapan kuning barium kromat, yang tidak larut dalam air. 
 Dengan Natrium Posfat 
 Identifikasi kation Mg2+ 
 Dengan Dinatrium Hidrogen Fosfat 
Akan terbentuk endapan kristalin putih magnesium ammonium fosfat. 
 Dengan Amonium Hidroksida 
Akan terbentuk endapan parsial magnesium hidroksida yang puti dan seperti 
gelatin. 
 Dengan Amonium Karbonat 
Akan tebentuk endapan putih magnesium karbonat yang bersifat basa. 
 Dengan Magneson
Uji ini bergantung pada adsorpsi reagnesia, yang merupakan suatu zat 
pewarna diatas magnesium hidroksida (II) dalam suasana basa maka akan 
menghasilkan warna biru. 
 Dengan Tittan Yellow 
Titan yellow merupakan zat pewarna kuning yang larut dalam air. Ia 
diadsorbsi oleh magnesium hidroksida, menghasilkan warna atau endapan 
merah tua.
UJI ANION 
1. ALAT DAN BAHAN 
ALAT : 
- Tabung reaksi 
- Batang pengaduk 
- Rak tabung reaksi 
- Botol semprot 
PEREAKSI : 
- MgSO4 5% - HCl 4 N - Am. molibdat 
- Na2S2O3 5% - BaCl2 - FeCl3 
- MgCl2 5% - H2SO4 - Air 
- KI 5% - HNO3 4 N 
- AgNO3 5% - AgNO3 
- NaNO2 5% - FeSO4 
- Na3PO4 5% - H2SO4 pekat 
- KCNS 10% - CH3COOH 
- Na2ClO3 5 % - CSNH2 10 % 
2. CARA KERJA 
- Pereaksi-pereaksi ditambahakan setetes demi setetes. 
- Mencuci endapan, mengencerkan larutan selalu denga aquades (air 
suling) 
- Penguapan selalu dalam ruang asam (juga mengalirkan H2S) 
- Penguapan pada pinggang porselen sebaiknya ditutup dengan corok 
terbalik untuk mencegah pengotoran. 
- Memutuskan (menayring) endapan yang tidak dipakai, lebih baik 
dengan kertas saring berlipat.
3. DATA PERCOBAAN DAN REAKSI 
NO Anion Nama 
Zat 
Anion 
Nama Zat 
Kation 
REAKSI ION KESIMPULAN +/- 
1. SO4 
2- 
MnSO4 HCl Larutan contoh + HCl 4N + 
BaCl2 
MnSO4 + BaCl2 → BaSO4↓ 
+ MnCl2 
Terbentuk endapan putih 
2. S2O3 
2- 
Na2S2O3 Larutan contoh + 
H2SO4↑1000C 
- Na2S2O3 + H2SO4↑→ SO2↑ 
+ NaS 
- NaS2O3 +I2 → 2NaI + 
S4O6 
2- 
Tercium gas SO2 (bau 
belerang) 
Warna I2 hilang 
3. Cl- 
CaCl2 AgNO3 Larutan contoh + HNO3 4N 
+ AgNO3 
- MgCl2 + AgNO3 → AgCl↓ 
+ MgNO3 
- AgCl↓ + 2NH3 → 
[Ag(NH3)2]+ + Cl- 
- [Ag(NH3)2]+ + Cl- + 2H+ → 
AgCl↓ + 2NH4 
+ 
Terbentuk endapan putih 
4. I-KI 
HNO3 
AgNO3 
Larutan contoh + HNO3 + 
AgNO3 
- KI + AgNO3 → AgI↓ + 
Terbentuk endapan kuning
KNO3 
5. NO3 
- 
NaNO3 H+ Larutan contoh + H2SO4 + 
FeSO4 serbuk dikocok + 
H2SO4 pekat melalui dinding 
- 2NaNO3 + 4H2SO4 + 6Fe2+ 
→ 6Fe3+ + 2NO↑ + 4SO4 
2- + 
4H2O 
- Fe2+ + NO↑→[Fe(NO)]2 
+ 
Terbentuk cincin coklat 
6. PO4 
3- 
Na3PO4 HNO3 Larutan contoh + HNO3 + 
Am. Molibdat 
- HPO4 
3- + 3NH4 
+ + 12 
MoO4 
2- + 23H+ → 
(NH4)3[P(Mo3O10)2]↓ + 
12H2O 
Terbentuk endapan kuning 
7. CNS-KCNS 
Larutan contoh + H2SO4 + 
FeCl3 
- KCNS + H2SO4 + H2O → 
COS↑ + NH4 
+ + K2SO4 
- 3SCN- + Fe3+ ↔ Fe(SCN)3 
Terbentuk warna merah 
8. CO3 
- 
Na2CO3 H2SO4 Zat asli + H2SO4+ air 
- CaCO3↓ + CO2 + H2O → 
Ca2+ + 2HCO3- 
Terbentuk gas CO3 
- (seperti 
soda) ketika ditambah air 
terbentuk endapan putih
4. PEMBAHASAN 
1. Sulfat 
Dengan barium klorida terbentuk endapan putih barium sulfat, tidak 
larut dalam asam klorida encer panas dan asam nitrat encer, tetapi larut 
sedang-sedang saj dalam asam klorida pekat yang mendidih. Uji ini 
biasa dilakukan dengan menambahkan reagnesia kepada larutan yang 
diasamkan dengan asam klorida encer, karbonit, sulfit, dan fosfat tidak 
diendapakan pada kondisi-kondisi ini. Asam klorida pekat atau asam 
nitrat tidak boleh dipakai karena dapat membentuk endapan barium 
klorida atau endapan barium nitrat, namun endapan-endapan ini 
melarut setelah diencerkan dengan air. 
2. Tiosulfat 
Dengan asam sulfat tidak terjaid perubahan dengan cepat dalam 
keadaan dingin, larutan yang diasamkan tersebut segera menjadi keruh 
karena pemisahan belerang. Dengan pemanasan belerang dioksida 
dilepaskan yang dpat dikenali dari baunya. Warna tepat hilang saat 
ditambahkan larutan iodium. 
3. Klorida 
Dengan perak nitrat terbentuk endapan perak klorida seperti dadih dan 
berwarna putih. Tidak larut dalam air dan dalam asam nitrat encer, 
tetapi larut dalam larutan ammonia encer dan dalam larutan-larutan 
kalium sianida dan tiosulfat dan juga pada ion-ion kompleks. 
4. Iodida 
Dengan perak nitrat terbentuk endapan seperti dadih yang kuning, 
yaitu perak iodide, yang mudah larut dalam kelarutan kalium sianida 
dan dalam larutan natrium tiosulfat, sangat sedikit larut dalam larutan 
ammonia pekat dan tak larut dalam asam nitrat encer. 
5. Nitrat
Uji cincin coklat dengan penambahan asam sulfat dan serbuk besi, 
cincin coklat terbentuk disebabakan pembentukan [Fe(NO)]2+ . Setelah 
larutan campuran dikocok dan dipanasakan warna coklat itu hilang, 
nitrogen(II)oksida dilepaskan dan tinggallah larutan ion besi (III) yang 
kuning. 
6. Nitrit 
Nitrit dalam asam asetat yang encer ditambahkan dengan sedikit 
tiourea nitrogen akan dilepaskan dan menghasilkan asam tiosianat. 
Terakhir dapat diidentifikasi dari warna merah yang dihasilkannya 
dengan HCl encer dan larutan FeCl3. Tiosianat dan iodida dapat 
mengganggu, maka sebaiknya dihilangkan dengan perak sulfat padat 
atau dengan perak nitrat encer sebelum menambahkan asam asetat dan 
tiourea. 
7. Fosfat 
Penambahan ammonium molibdat dan asam nitrat akan membentuk 
endapan kuning kristalin. Larutan yang dihasilkan harus bersifat asam 
kuat dengan asam nitrat. Endapan larut dalam ammonia dan dalam 
larutan basa alkali. Asam klorida dalam jumlah yang besar menganggu 
uji ini, maka sebaiknya dihilangkan dengan menguapkan dengan asam 
nitrat pekat yang berlebih. 
8. Tiosianat 
Dengan larutan besi(III)klorida terbentuk warna merah darah yang 
ditimbulkan dari terbentuknya suatu senyawa kompleks. 
9. Karbonat 
10. Sulfida 
Dengan asam sulfat maka gas hidrogen sulfide dilepaskan yang bisa 
diidentifikasi dari baunya yang khas, dan hasilnya dapat diketahui 
dengan menghitamnya pada kertas saring yang telah dibasahi larutan 
timbel asetat.
REAKSI PENENTUAN ( REAKSI KHUSUS) KATION ANION 
UJI REAKSI KHUSUS KATION 
1.ALAT DAN BAHAN 
ALAT : 
- Tabung reaksi 
- Batang pengaduk 
- Rak tabung reaksi 
- Botol semprot 
- Gelas kimia 
- Penangas listrik 
PEREAKSI : 
- AgNO3 5% - HCl 2N - Dimetyl glioksima 1% 
- PbNO3 5% - K2CrO4 5% - KCNS 5% 
- HgCl2 5 % - NaOH 2 N - Amyl Alkohol 
- CuSO4 5% - H2SO4 2 N - Na-dihydroxytartat 
- Bi(NO3)2 5% - Alkohol - (NH4)2C2O4 5% 
- MnCl2 5% - keeping tembaga - Na-Rhodizonat 
- Al(Cl)3 5% - Benzoinoxim - Magneson 
- CrCl3 5% - K4Fe(CN)6 - NaOH 4N 
- NiSO4 5% - Chinconin - Titan Yellow 
- Co(NO3)2 5% - Na2SnO2 - Na3CO(NO)3 
- Zn Asetat 5% - HNO3 6N - ZnUO2 Asetat 
- Ca(NO3)2 - KIO4 
- Ba(OH)3 3% - NH4Asetat 6N 
- MgCl2 5% - Aluminon 1% 
- KI 5% - Morine Alkohol
- NaNO2 - NaAsetat 2N 
- NH4OH - NH4OH 6N 
2. CARA KERJA 
- Pereaksi-pereaksi ditambahakan setetes demi setetes. 
- Mencuci endapan, mengencerkan larutan selalu denga aquades (air 
suling) 
- Penguapan selalu dalam ruang asam (juga mengalirkan H2S) 
- Penguapan pada pinggang porselen sebaiknya ditutup dengan corok 
terbalik untuk mencegah pengotoran. 
- Memutuskan (menayring) endapan yang tidak dipakai, lebih baik 
dengan kertas saring berlipat. 
3. DATA PERCOBAAN DAN REAKSI 
NO KATION ANION REAKSI KESIMPULAN 
1. 1 
. 
Ag+ 
(AgNO3) 
Cl- 
Larutan + HCl 2N 
AgNO3 + HCl- →AgCl↓ + 
HNO3 
Endapan putih 
kasar 
2. 
Cu2+ 
(CuSO4) 
K4Fe(CN)6 
Larutan pada kertas saring+ 
Benzoinoxim + uap NH3 
Larutan + HCl 2N + 
K4Fe(CN)6 
2CuSO4 + K4[Fe(CN)6] → 
Cu2[Fe(CN)6]↓+ K2SO4 
Kertas saring 
menjadi 
berwarna biru 
Endapan merah
coklat 
3. Bi3+ 
Bi(NO3)2 
OH-Kertas 
saring+chinconin+KI 
Larutan + NaOH 2N + 
Na2SnO2 
Bi3+ + 3OH- → Bi(OH)↓ + 
H2O 
2Bi(OH)3↓ + 3[Sn(OH)4]2- → 
Bi↓+3[Sn(OH)6]2- 
Pada kertas 
saring terdapat 
noda merah 
Terbentuk 
endapan coklat 
hitam 
4. Al3+ 
(ACl3) 
Aluminon 
Morine 
Alkohol 
LArutan+NH4Asetat 
6N+Aluminon 1% 
Larutan + morine alkohol+ 
alkohol 96% 
Endapan merah 
terang 
Terbentuk warna 
florensen hijau 
5. 
Cr3+ 
(CrCl3) 
Larutan + K2CrO4 + AgNO3 
Endapan merah 
6. Ni2+ 
(NiSO4) 
Larutan + NaAsetat + NH4OH 
+ dimetyl glioksima 
Endapan merah 
7. Co2+ 
Co(NO3)2 
CNS-Larutan 
+ KCNS + amyl 
alkohol 
Co(NO3)2 + 4SCN- → 
Lapisan atas
[Co(SCN)4]2- + KNO3 biru, lapisan 
bawah merah 
muda 
8. Zn2+ 
Zn(CH3CO 
O)2 
[Fe(CN)6]4- Zn(CH3COO)2 + 2[Fe(CN)6]4- 
→ K2Zn3[Fe(CN)6]2 + 
CH3COO-Endapan 
putih 
9. Ca2+ 
Ca(NO3)2 
C2O4 
2- 
SO4 
2- 
Larutan + ammonium oksalat 
5% 
Ca(NO3)2 + H2(COO)2 → 
Ca(COO)2↓ + HNO3 
Ca(NO3)2 + H2SO4 → 
CaSO4↓ + HNO3 
Endapan putih 
Endapan putih 
10. Ba2+ 
Ba(OH)3 
Larutan pada kertas saring + 
Na Rhodizonat 
Terbentuk warna 
merah 
11. Mg2+ 
MgCl2 
Magneson 
Titan 
Yellow 
Larutan + magneson +NaOH 
5N 
Larutan + titan yellow + 
NaOH 4N 
Endapan biru 
Endapan jonjot 
merah 
12. K+ 
(Kl) 
Larutan + Na3CO(NO)3 
3KI + [Co(NO2)6]3- → 
K3[Co(NO2)↓] + NaI 
Endapan kuning
13. Na+ 
(NaNO2) 
Larutan + ZnUO asetat + 
NaOH 2N 
NaNO2 + Mg2+ + 3UO22+ + 
9CH3COO- → 
NaMg(UO2)3(CH3COO)9↓ 
Endapan kuning 
4. PEMBAHASAN 
1. Perak (Ag) 
- Dengan Asam Klorida 
Akan terbentuk endapan putih perak klorida. 
2. Tembaga (Cu2+) 
- Dengan Benzoinoxim 
Terbentuk endapan hijau, tembaga(II) benzoinoksima yang tak larut 
dalam ammonia encer. 
- Dengan Kalium Heksasianoferat(II) 
Dalam suasana netral akan terbentuk endapan coklat-kemerahan yaitu 
tembaga heksasianoferat(II). 
3. Bismut (Bi3+) 
- Dengan Kalium Iodida 
Bila ditambahakan tetes demi tetes makan akan terbentuk endapan 
hitam, endapan mudah melarut dalam reagnesia berlebihan dan akan 
terbentuk ion tetraiodobismutat yang berwarna jingga. 
4. Mangan (Mn2+) 
- Dengan Pengoksid
Akan terbentuk larutan mangan(II)sulfat sangat asam dengan asam 
sulfat. Dalam larutan tidak boleh mengandung klorida, jika ada harus 
dihilangkan dengan cara menguapkan asam sulfat sebelum menguji. 
5. Alumunium (Al3+) 
- Dengan Aluminon 
Zat pewarna ini diadsorbsi oleh aluminium hidroksida, mengahasilkan 
suatu kompleks adsorpsi atau bubuk pewarna merah-terang. 
6. Nikel (Ni2+) 
- Dengan Dimetilglioksima 
Akan terbentuk endapan merah nikel dimetilglioksima dari larutan 
yang tepat basa dengan ammonia, atau larutan asam yang dibufferkan 
dengan natrium asetat. 
7. Kobalt (Co2+) 
- Dengan Amyl Alkohol 
Larutan ditambahkan dengan KCNS dan amyl alkohol akan terbentuk 
lapisan biru yang menandakan adanya Co, setelah diencerkan dengan 
air suling lapisan biru tersebut menjadi hilang. 
8. Zink (Zn2+) 
- Dengan Kalium Heksasianoferat(II) 
Akan terbentuk endapan putih, endapan tidak larut dalam asam encer 
tetapi mudah larut dalam Natrium Hidroksida. 
9. Kalsium (Ca2+) 
- Dengan Ammonium Oksalat 
Akan terbentuk endapan putih kalsium oksalat. 
- Dengan Asam Sulfat dan alkohol 
Akan terbentuk endapan putih kalsium sulfat. 
10. Barium (Ba2+) 
- Dengan Na-Rhodizonat pekat
Akan terbentuk endapan coklat kemerahan, yaitu garam barum dari 
asam rhodizonat dalam larutan netral. 
11. Magnesium (Mg2+) 
- Dengan Magneson 
Uji ini bergantung pada adsorpsi reagnesia, yang merupakan suatu zat 
pewarna diatas magnesium hidroksida (II) dalam suasana basa maka 
akan menghasilkan warna biru. 
- Dengan Tittan Yellow 
Titan yellow merupakan zat pewarna kuning yang larut dalam air. Ia 
diadsorbsi oleh magnesium hidroksida, menghasilkan warna atau 
endapan merah tua. 
12. Kalium (K+) 
- Dengan Natrium Kobaltrinitrat 
Akan terbentuk endapan kuning kalium heksanitritokonalt (III).
UJI REAKSI KHUSUS ANION 
1. ALAT DAN BAHAN 
ALAT : 
- Tabung reaksi 
- Batang pengaduk 
- Rak tabung reaksi 
- Botol semprot 
- Sentrifuge 
- Pipet tetes 
PEREAKSI : 
- CaCl2 5% - AgNO3 5% - MgCl2 5% 
- KI 5% - HNO3 1N - alkohol 90% 
- NaNO3 5% - NH4OH 6N - KMnO4 0,1N 
- NH3PO4 5% - (NH4)2CO3 - Alkohol 96% 
- (NH4)2C2O4 - FeCl3 5% - BaCl2 5% 
- KCNS 5% - Kanji - HCl 2N 
- CH3COOH - H2SO4 4N - KIO4 
- FeS - FeSO4 5% - Air 
- H2SO4 6N - H2SO4 pekat 
- NaS2O3 5% - HNO3 6N 
- K4Fe(CN)6 5% - (NH4)3Mo3O10 
- K3Fe(CN)6 5% - NH4Cl 5%
2. CARA KERJA 
- Pereaksi-pereaksi ditambahakan setetes demi setetes. 
- Mencuci endapan, mengencerkan larutan selalu denga aquades (air 
suling) 
- Penguapan selalu dalam ruang asam (juga mengalirkan H2S) 
- Penguapan pada pinggang porselen sebaiknya ditutup dengan corok 
terbalik untuk mencegah pengotoran. 
- Memutuskan (menayring) endapan yang tidak dipakai, lebih baik 
dengan kertas saring berlipat. 
3. DATA PERCOBAAN DAN REAKSI 
NO ANION REAKSI KESIMPULAN 
1. Cl- 
(CaCl2) 
Larutan contoh + HNO3 4N + AgNO3 
- CaCl2 + AgNO3 → AgCl↓ + CaNO3 
- AgCl↓ + 2NH3 → [Ag(NH3)2]+ + Cl- 
- [Ag(NH3)2]+ + Cl- + 2H+ → AgCl↓ + 
2NH4 
+ 
Terbentuk 
endapan putih 
2. I- 
(KI) 
Larutan contoh + HNO3 + AgNO3 
- KI + AgNO3 → AgI↓ + KNO3 
Larutan contoh + FeCl3 + kertas saring 
- KI + FeCl3 → 3FeI + KCl 
Terbentuk 
endapan kuning 
Warna biru pada 
kertas saring
3. NO3 
- 
(NaNO3) 
Larutan contoh + H2SO4 + FeSO4 serbuk 
dikocok + H2SO4 pekat melalui dinding 
- 2NaNO3 + 4H2SO4 + 6Fe2+ → 6Fe3+ + 
2NO↑ + 4SO4 
2- + 4H2O 
- Fe2+ + NO↑→[Fe(NO)]2 
+ 
Terbentuk cincin 
coklat 
4. PO4 
3- 
(Na3PO4) 
Larutan contoh + HNO3 + Am. Molibdat 
- HPO4 
3- + 3NH4 
+ + 12 MoO4 
2- + 23H+ → 
(NH4)3[P(Mo3O10)2]↓ + 12H2O 
Serbuk padat posfat + NH4Cl + MgCl2 
a. HPO43- + NH4Cl → NH4(PO4)3 + HCl 
b. NH4(PO4)3 + MgCl2 → Mg(PO4)3↓ + 
NH4Cl2 
Terbentuk 
endapan kuning 
Terbentuk 
endapan putih, 
larut dalam 
kelebihan 
5. C2O4 
2- 
(NH4)2C2O4 
Larutan contoh + CaCl2 + alkohol 
c. (NH4)2C2O4 + CaCl2 → (COO)2Ca↓ + 
NH4Cl 
Endapan + H2SO4+KMnO4↑ 
d. 5(COO)2 
2- + 2MnO4 
- + 
16H+→10CO2↑ + 2Mn2+ + 8H2O 
Terbentuk 
endapan putih 
Warna ungu 
hilang dan 
endapan larut 
6. CNS- 
(KCNS) 
Larutan contoh + H2SO4 + FeCl3 
- KCNS + H2SO4 + H2O → COS↑ + NH4 
+ + 
K2SO4 
- 3SCN- + Fe3+ ↔ Fe(SCN)3 
Terbentuk warna 
merah 
7. CH3COO- 
(CH3COOH) 
Larutan contoh + alkohol↑ 
CH3COOH + C2H5OH↑→CH3COOC2H5 + 
H2O 
Tercium bau 
pisang ambon
8.. S2- 
(FeS) 
Zat asli + H2SO4 + kertas Pbastetat 
- S2 
- + 2H+ → H2S↑ 
- H2S + Pb2+ → PbS↓ 
- H2S + Cd2+ → CdS↓ 
- Pb2+ + 2OH- → Pb(OH)2↓ 
Terbentuk 
endapan hitam, 
tercium bau 
belerang. Pada 
kertas Pb 
menjadi 
berwarna hitam. 
9. SO4 
2- 
(MgSO4) 
Larutan contoh + HCl 4N + BaCl2 
MgSO4 + BaCl2 → BaSO4↓ + MgCl2 
Terbentuk 
endapan putih 
10. S2O3 
2- 
(Na2S2O3) 
Larutan contoh+ HCl 
e. S2O32- + 2H+ → S↓ + SO2↑ + H2O 
Larutan + KIO4 + kanji 
f.S↓ + KIO4 → SIO4↓ + K+ 
Terbentuk 
endapan kuning 
coklat 
11. Fe(CN)6 
4- 
(K4Fe(CN)6) 
Larutan contoh + FeCl3 
g. 3K4Fe(CN)6 + FeCl3 → 
Fe4[Fe(CN)6]3↓ + 12KCl 
Larutan contoh + NH4OH + AgNO3 
h. K4Fe(CN)6 + 4AgNO3 → 
Ag4[Fe(CN)6]↓+KNO3 
Terbentuk 
endapan biru 
Terbentuk 
endapan putih 
12 
Fe(CN)6 
3- 
(K3Fe(CN)6) 
Larutan contoh + AgNO3 
- K3Fe(CN)6 + 3AgNO3 → Ag3[Fe(CN)6]↓ + 
KNO3 
Larutan contoh + KI + Kanji 
Terbentuk 
endapan merah 
jingga 
Terbentuk warna
i. K3Fe(CN)6 + KI → K3Fe(CN)6 + KI biru 
4. PEMBAHASAN 
1. Klorida (Cl-) 
a. Dengan Perak Nitrat 
Dengan perak nitrat terbentuk endapan perak klorida seperti dadih dan 
berwarna putih. Tidak larut dalam air dan dalam asam nitrat encer, 
tetapi larut dalam larutan ammonia encer dan dalam larutan-larutan 
kalium sianida dan tiosulfat dan juga pada ion-ion kompleks. 
2. Iodida (I-) 
o Dengan perak nitrat 
Akan terbentuk endapan seperti dadih yang kuning, yaitu perak iodide, 
yang mudah larut dalam kelarutan kalium sianida dan dalam larutan 
natrium tiosulfat, sangat sedikit larut dalam larutan ammonia pekat 
dan tak larut dalam asam nitrat encer. 
3. Nitrat (NO3 
-) 
- Cincin coklat 
Uji cincin coklat dengan penambahan asam sulfat dan serbuk besi, 
cincin coklat terbentuk dsebabakan pembentukan [Fe(NO)]2+ . setelah 
campuran dikocok dan dipanasakan wana coklat itu hilang, 
nitrogen(II)oksida dilepaskan dan tinggallah larutan ion besi (III) yang 
kuning. 
4. Posfat 
- Dengan Ammonium Molibdat 
Penambahan ammonium molibdat dan asam nitrat akan membentuk 
endapan kuning kristalin. Larutan yang dihasilkan harus bersifat asam
kuat dnegan asam nitrat. Endapan larut dalam ammonia dan dalam 
larutan basa alkali. Asam klorida dalam jumlah yang besar menganggu 
uji ini, maka sebaiknya dihilangkan dengan menguapkan dengan asam 
nitrat pekat yang berlebih. 
5. Oksalat (C2O4 
2-) 
- Dengan Kalsium Klorida dan Kalium Permanganat 
Dengan kalsium klorida akan terbentuk endapan kristalin putih, 
kalsium oksalat dari larutan-larutan netral yang tak larut dalam asam 
asetat encer, asam oksalat dan ammonium oksalat, hanya larut dalam 
asam klorida encer dan asam nitrat encer. 
Dengan Kalium Permanganat warnanya akan hilang apabila 
dipanaskan dalam larutan asam sampai 600C-700C. penghilangan 
warna larutan permanganate ini juga ditimbulkan oleh banyak 
senyawa organik lainnya. 
6. Tiosianat(CNS-) 
- Dengan larutan besi(III)klorida terbentuk warna merah darah yang 
ditimbulkan dari terbentuknya suatu senyawa kompleks. 
7. Asetat (CH3COO-) 
- Dengan alkohol 
Ketika dipanaskan akan terbentuk etil asetat yang tercium baunya 
seperti pisang ambon. 
8. Sulfida(S2-) 
- Dengan Asam Sulfat 
Gas hidrogen akan dilepaskan yang bisa diidentifikasi dari baunya 
yang khas, dan dari menghitamnya kertas saring yang telah dibasahi 
larutan timbel asetat. 
9. Sulfat (SO4 
2-) 
- Dengan Barium klorida
Dengan barium klorida terbentuk endapan putih barium sulfat, tidak 
larut dalam asam klorida encer panas dan asam nitrat encer, tetapi larut 
sedang-sedang saj dalam asam klorida pekat yang mendidih. Uji ini 
biasa dilakukan dengan menambahkan reagnesia kepada larutan yang 
diasamkan dengan asam klorida encer, karbonit, sulfit, dan fosfat tidak 
diendapakan pada kondisi-kondisi ini. Asam klorida pekat atau asam 
nitrat tidak boleh dipakai karena dapat membentuk endapan barium 
klorida atau endapan barium nitrat, namun endapan-endapan ini 
melarut setelah diencerkan dengan air. 
10. Heksasianoferat(K4Fe(CN)6 
4-) 
- Dengan besi(III)klorida 
Terbentuk endapan biru prusia, dari larutan netral atau asam. 
- Dengan Perak Nitrat 
Akan terbentuk endapan putih perak heksasianoferat(II). 
11. Heksasinoferat (III) (Fe(CN)6 
3-) 
- Dengan Perak Nitrat 
Terbentuk endapan berwarna merah jingga yaitu endapan perak 
heksasianoferat(III). Endapan akan larut dalam ammonia tetapi tidak 
larut dalam asam nitrat. 
- Dengan Kalium Iodida 
Iod akan dibebaskan dengan adanya asam klorida encer, dan dapat 
diintefikasi dari warna biru yang dihasilkan dengan larutan kanji.
KESIMPULAN 
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa 
untuk menentukan adanya kation dan anion secara kualitatif melalui uji spesifik 
dapat dilakukan dengan penambahan pereaksi. Identifikasi dilakukan berdasarkan 
ada tidaknya endapan warna serta terjadinya perubahan warna yang terjadi pada 
larutan. 
Dari percobaan ini saya pun mengenal reaksi kation dan anion terpenting yang 
telah terlampir pada data percobaab yang salah satu reaksinya yaitu AgNO3 + HCl- 
→AgCl↓ + HNO3 .
DAFTAR PUSTAKA 
 Shevla,G, Buku Teks Analisis Anorganik Kualitatif Makro dan Semimikro, 
Universitas Queen, Belfast, 1979. 
 Hafiyahaziz.blogspot.com/2011/05/laporan-uji-kation-anion-.html?m=1 
(Dikutip pada hari Sabtu, 25 Oktober pukul 21.00 WIB) 
 http://wahyunijaris.blogspot.com/2011/05/laporan-praktiku-kation-dan-anion. 
html (Dikutip pada hari Minggu ,26 Oktober pukul 09.56 WIB) 
 http://hafiyahaziz.blogspot.com/2011/05/laporan-uji-kation-dan-anion.html 
(Dikutip pada hari Minggu,26 Oktober 2014 pukul 09.58)

Contenu connexe

Tendances

pembuatan natrium tiosulfat
pembuatan natrium tiosulfatpembuatan natrium tiosulfat
pembuatan natrium tiosulfatYasherly Amrina
 
Analisis kation dan anion
Analisis kation dan anionAnalisis kation dan anion
Analisis kation dan anionEKO SUPRIYADI
 
Pada Titrasi Digunakan Indikator Kanji Yang Berbentuk Ion Komplek Berwarna Bi...
Pada Titrasi Digunakan Indikator Kanji Yang Berbentuk Ion Komplek Berwarna Bi...Pada Titrasi Digunakan Indikator Kanji Yang Berbentuk Ion Komplek Berwarna Bi...
Pada Titrasi Digunakan Indikator Kanji Yang Berbentuk Ion Komplek Berwarna Bi...guest1fb560
 
laporan praktikum analisis gravimetri
laporan praktikum analisis gravimetrilaporan praktikum analisis gravimetri
laporan praktikum analisis gravimetriwd_amaliah
 
Analisis kualitatif
Analisis kualitatifAnalisis kualitatif
Analisis kualitatifZamZam Pbj
 
Laporan Praktikum Asidimetri
Laporan Praktikum AsidimetriLaporan Praktikum Asidimetri
Laporan Praktikum AsidimetriRidha Faturachmi
 
laporan kimia organik - Sintesis dibenzalaseton
laporan kimia organik - Sintesis dibenzalasetonlaporan kimia organik - Sintesis dibenzalaseton
laporan kimia organik - Sintesis dibenzalasetonqlp
 
Titrasi Pengendapan
Titrasi PengendapanTitrasi Pengendapan
Titrasi PengendapanDokter Tekno
 
Laporan praktikum kimia dasar
Laporan praktikum kimia dasarLaporan praktikum kimia dasar
Laporan praktikum kimia dasarilmanafia13
 
Praktikum organik aldehid keton
Praktikum organik aldehid ketonPraktikum organik aldehid keton
Praktikum organik aldehid ketonDwi Atika Atika
 
titrasi pengendapan Argentometri
titrasi pengendapan Argentometri titrasi pengendapan Argentometri
titrasi pengendapan Argentometri Afif Randika
 
Uji kation anion
Uji kation   anionUji kation   anion
Uji kation anionTillapia
 

Tendances (20)

pembuatan natrium tiosulfat
pembuatan natrium tiosulfatpembuatan natrium tiosulfat
pembuatan natrium tiosulfat
 
Analisis kation dan anion
Analisis kation dan anionAnalisis kation dan anion
Analisis kation dan anion
 
Pada Titrasi Digunakan Indikator Kanji Yang Berbentuk Ion Komplek Berwarna Bi...
Pada Titrasi Digunakan Indikator Kanji Yang Berbentuk Ion Komplek Berwarna Bi...Pada Titrasi Digunakan Indikator Kanji Yang Berbentuk Ion Komplek Berwarna Bi...
Pada Titrasi Digunakan Indikator Kanji Yang Berbentuk Ion Komplek Berwarna Bi...
 
Iodometri dan iodimetri
Iodometri dan iodimetriIodometri dan iodimetri
Iodometri dan iodimetri
 
laporan praktikum analisis gravimetri
laporan praktikum analisis gravimetrilaporan praktikum analisis gravimetri
laporan praktikum analisis gravimetri
 
Analisis kualitatif
Analisis kualitatifAnalisis kualitatif
Analisis kualitatif
 
Laporan praktikum kimia analisa (ANALISA KUALITATIF)
Laporan praktikum kimia analisa (ANALISA KUALITATIF)Laporan praktikum kimia analisa (ANALISA KUALITATIF)
Laporan praktikum kimia analisa (ANALISA KUALITATIF)
 
Titrasi kompleksometri
Titrasi kompleksometriTitrasi kompleksometri
Titrasi kompleksometri
 
Laporan Praktikum Asidimetri
Laporan Praktikum AsidimetriLaporan Praktikum Asidimetri
Laporan Praktikum Asidimetri
 
laporan kimia organik - Sintesis dibenzalaseton
laporan kimia organik - Sintesis dibenzalasetonlaporan kimia organik - Sintesis dibenzalaseton
laporan kimia organik - Sintesis dibenzalaseton
 
Titrasi Pengendapan
Titrasi PengendapanTitrasi Pengendapan
Titrasi Pengendapan
 
Argentometri
ArgentometriArgentometri
Argentometri
 
analisa kation golongan 1
analisa kation golongan 1analisa kation golongan 1
analisa kation golongan 1
 
Kimia Analitik I
Kimia Analitik IKimia Analitik I
Kimia Analitik I
 
Kimia analisis ku
Kimia analisis kuKimia analisis ku
Kimia analisis ku
 
Laporan praktikum kimia dasar
Laporan praktikum kimia dasarLaporan praktikum kimia dasar
Laporan praktikum kimia dasar
 
Sintesis Asetanilida
Sintesis AsetanilidaSintesis Asetanilida
Sintesis Asetanilida
 
Praktikum organik aldehid keton
Praktikum organik aldehid ketonPraktikum organik aldehid keton
Praktikum organik aldehid keton
 
titrasi pengendapan Argentometri
titrasi pengendapan Argentometri titrasi pengendapan Argentometri
titrasi pengendapan Argentometri
 
Uji kation anion
Uji kation   anionUji kation   anion
Uji kation anion
 

Similaire à Laporan praktikum kimia analisis pemeriksaan kation anion gina

Analisis Kuantitatif Kation
Analisis Kuantitatif KationAnalisis Kuantitatif Kation
Analisis Kuantitatif KationRidwan
 
Teori anion kation benar
Teori anion kation benarTeori anion kation benar
Teori anion kation benarAyu lestari
 
Kelompok 1 sejarah astronomi sebelum masehi
Kelompok 1 sejarah astronomi sebelum masehiKelompok 1 sejarah astronomi sebelum masehi
Kelompok 1 sejarah astronomi sebelum masehirisyanti ALENTA
 
Kelompok 1 ppt identifikasi kation
Kelompok 1 ppt identifikasi kation Kelompok 1 ppt identifikasi kation
Kelompok 1 ppt identifikasi kation risyanti ALENTA
 
Fram.A_P2T1_Kel.1_Klasifikasi Anion. - Copy.pptx
Fram.A_P2T1_Kel.1_Klasifikasi Anion. - Copy.pptxFram.A_P2T1_Kel.1_Klasifikasi Anion. - Copy.pptx
Fram.A_P2T1_Kel.1_Klasifikasi Anion. - Copy.pptxUdtjeVanDerJeyk
 
laporan praktikum analisis kation-10-3.pdf
laporan praktikum analisis kation-10-3.pdflaporan praktikum analisis kation-10-3.pdf
laporan praktikum analisis kation-10-3.pdfmrbajiyo
 
Essay anion
Essay anionEssay anion
Essay anionUNIMUS
 
Study literatur anion
Study literatur anionStudy literatur anion
Study literatur anionLinda Rosita
 
ANALISIS KUALITATIF.ppt
ANALISIS KUALITATIF.pptANALISIS KUALITATIF.ppt
ANALISIS KUALITATIF.pptMuhammadWathon
 
Farm.D_P3T1_Kel.6_Kation Golongan V.pptx
Farm.D_P3T1_Kel.6_Kation Golongan V.pptxFarm.D_P3T1_Kel.6_Kation Golongan V.pptx
Farm.D_P3T1_Kel.6_Kation Golongan V.pptxCindyKake
 
Reaksi, Aplikasi, dan Titrasi Asam Basa (Kimia Kelas XI)
Reaksi, Aplikasi, dan Titrasi Asam Basa (Kimia Kelas XI)Reaksi, Aplikasi, dan Titrasi Asam Basa (Kimia Kelas XI)
Reaksi, Aplikasi, dan Titrasi Asam Basa (Kimia Kelas XI)Rifki Ristiovan
 
Reaksi reaksi kimia dan stoikiometri
Reaksi reaksi kimia dan stoikiometriReaksi reaksi kimia dan stoikiometri
Reaksi reaksi kimia dan stoikiometriNaufa Nur
 
[fix] PPT PRAK ANOR TRANSISI.pptx
[fix] PPT PRAK ANOR TRANSISI.pptx[fix] PPT PRAK ANOR TRANSISI.pptx
[fix] PPT PRAK ANOR TRANSISI.pptxAnugrahOktandi1
 
Kimia analisis kation golongan iv
Kimia analisis kation golongan ivKimia analisis kation golongan iv
Kimia analisis kation golongan ivrifdah bunga
 
Larutan elektrolit dan larutan non elektrolit
Larutan elektrolit dan larutan non elektrolitLarutan elektrolit dan larutan non elektrolit
Larutan elektrolit dan larutan non elektrolitf' yagami
 

Similaire à Laporan praktikum kimia analisis pemeriksaan kation anion gina (20)

Analisis Kation
Analisis KationAnalisis Kation
Analisis Kation
 
Analisis Kuantitatif Kation
Analisis Kuantitatif KationAnalisis Kuantitatif Kation
Analisis Kuantitatif Kation
 
Teori anion kation benar
Teori anion kation benarTeori anion kation benar
Teori anion kation benar
 
Kelompok 1 sejarah astronomi sebelum masehi
Kelompok 1 sejarah astronomi sebelum masehiKelompok 1 sejarah astronomi sebelum masehi
Kelompok 1 sejarah astronomi sebelum masehi
 
Kelompok 1 ppt identifikasi kation
Kelompok 1 ppt identifikasi kation Kelompok 1 ppt identifikasi kation
Kelompok 1 ppt identifikasi kation
 
Fram.A_P2T1_Kel.1_Klasifikasi Anion. - Copy.pptx
Fram.A_P2T1_Kel.1_Klasifikasi Anion. - Copy.pptxFram.A_P2T1_Kel.1_Klasifikasi Anion. - Copy.pptx
Fram.A_P2T1_Kel.1_Klasifikasi Anion. - Copy.pptx
 
laporan praktikum analisis kation-10-3.pdf
laporan praktikum analisis kation-10-3.pdflaporan praktikum analisis kation-10-3.pdf
laporan praktikum analisis kation-10-3.pdf
 
Essay anion
Essay anionEssay anion
Essay anion
 
Study literatur anion
Study literatur anionStudy literatur anion
Study literatur anion
 
ANALISIS KUALITATIF.ppt
ANALISIS KUALITATIF.pptANALISIS KUALITATIF.ppt
ANALISIS KUALITATIF.ppt
 
Analisis kualitatif
Analisis kualitatifAnalisis kualitatif
Analisis kualitatif
 
Farm.D_P3T1_Kel.6_Kation Golongan V.pptx
Farm.D_P3T1_Kel.6_Kation Golongan V.pptxFarm.D_P3T1_Kel.6_Kation Golongan V.pptx
Farm.D_P3T1_Kel.6_Kation Golongan V.pptx
 
Laporan kiman percobaan 2
Laporan kiman percobaan 2Laporan kiman percobaan 2
Laporan kiman percobaan 2
 
Reaksi, Aplikasi, dan Titrasi Asam Basa (Kimia Kelas XI)
Reaksi, Aplikasi, dan Titrasi Asam Basa (Kimia Kelas XI)Reaksi, Aplikasi, dan Titrasi Asam Basa (Kimia Kelas XI)
Reaksi, Aplikasi, dan Titrasi Asam Basa (Kimia Kelas XI)
 
Analisis Anion.pptx
Analisis Anion.pptxAnalisis Anion.pptx
Analisis Anion.pptx
 
Reaksi reaksi kimia dan stoikiometri
Reaksi reaksi kimia dan stoikiometriReaksi reaksi kimia dan stoikiometri
Reaksi reaksi kimia dan stoikiometri
 
[fix] PPT PRAK ANOR TRANSISI.pptx
[fix] PPT PRAK ANOR TRANSISI.pptx[fix] PPT PRAK ANOR TRANSISI.pptx
[fix] PPT PRAK ANOR TRANSISI.pptx
 
Kimia analisis kation golongan iv
Kimia analisis kation golongan ivKimia analisis kation golongan iv
Kimia analisis kation golongan iv
 
Larutan elektrolit dan larutan non elektrolit
Larutan elektrolit dan larutan non elektrolitLarutan elektrolit dan larutan non elektrolit
Larutan elektrolit dan larutan non elektrolit
 
Anion (1).pptx
Anion (1).pptxAnion (1).pptx
Anion (1).pptx
 

Dernier

Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTIndraAdm
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...Kanaidi ken
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSovyOktavianti
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxSlasiWidasmara1
 
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSLatsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSdheaprs
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfNurulHikmah50658
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxssuser50800a
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxdeskaputriani1
 
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITASMATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITASbilqisizzati
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajaraksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajarHafidRanggasi
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...Kanaidi ken
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)MustahalMustahal
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxdpp11tya
 
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
HiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaHiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaafarmasipejatentimur
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDNurainiNuraini25
 

Dernier (20)

Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
 
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSLatsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITASMATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajaraksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
 
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
HiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaHiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 

Laporan praktikum kimia analisis pemeriksaan kation anion gina

  • 1. LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANALISIS ANALISA KUALITATIF REAKSI-REAKSI KATION TERPENTING, ANION TERPENTING, DAN KHUSUS TERPENTING Disusun oleh: Nama : Gina Puspitasari NRP : 13020039 Grup/Jurusan : K 2/Kimia Tekstil Dosen/Asisten : Octianne D.,M.T. Siti Si.,M.Pd. Rosmaya Dewi,S.Pd.,M.Si. Tanggal Praktikum : 22 September 2014 29 September 2014 06 Oktober 2014 20 Oktober 2014 SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI TEKSTIL BANDUNG 2014
  • 2. UJI KATION dan ANION I. Maksud dan Tujuan Maksud dan tujuan dari praktikum kimia analis ini yaitu :  Agar praktikan mengenal reaksi kation – anion terpenting  Agar praktikan memiliki kemampuan untuk mengamati setiap hasil percobaan dari pemisahan dan pengendapan hasil dari kation dengan pereaksi, sehingga membentuk suatu perubahan tertentu, seperti endapan maupun perubahan warna larutan yang diuji. II. TEORI DASAR Analisa kimia adalah penyelidikan kimia yang bertujuan untuk mencari susunan persenyawaan atau campuran persenyawaan di dalam suatu sampel. Dua langkah utama dalam analisisa kimia adalah identifikasi dan estimisi komponen-komponen suatu senyawa. Langkah identifikasi dikenal sebagai analisis kualitatif sedangkan langkah estimasinya adalah analisis kuantitatif. Analisis kualitatif berkaitan dengan identifikasi zat-zat kimia, mengenali unsur atau senyawa apa yang ada dalam suatu sampel. Analisis kuantitatif berkaitan dengan penentapan berapa banyak suatu zat tertentu yang terkandunng dalam sutu sampel. Analisis kualitatif terdapat dua aspek penting yaitu, identifikasi dan pemisahan, aspek ini didasari oleh kelarutan, keasaman, kebasaan, pembentukan senyawa kompleks, oksidasi-reduksi, sifat penguapan dan ekstraksi. Analisi kualitatif biasanya diguakan dalam identifikasi kation dan anion dengan melakukan uji sesifik. Uji spesifik dilakukan dengan penambahan reagen (pereaksi) tertentu yang akan memberikan larutan atau endapan warna yang merupakan karakteristik (khas) untuk ion-ion tertentu. Berdasarkan hal tersebut maka percobaan identifikasi kation dan anion ini dilakukan. A. Klasifikasi Analisi Kation
  • 3. Untuk analisis kualitatif sistematik kation-kation dikalsifikasi dalam lima golongan berdasarkan sifat-sifat kation itu terhadap beberapa reagen. Reagen golongan yang dipakai untuk klasifikasi kation yang paling umum adalah asam klorida, hidrogen sulfida, amonium sulfida dan amonium karbonat. Klalisfikasi ini didasarkan atas apakah suatu kation bereaksi dengan reagen-reagen ini dengan membentuk endapan atau tidak.[1] Menurut G. Svehla (1985), Kelima golongan kation dan ciri-ciri khas golongan-golongan ini adalah sebagai berikut: 1. Golongan I, kation golongan ini membentuk endapan dengan asam klorida encer. Ion-ion golongan ini adalah timbal, merkurium(I) (raksa), dan perak. 2. Golongan II, kation golongan ini bereaksi dengan asam klorida, tetapi membentuk endapan dengan hidrogen sulfida dalam suasana asam mineral encer. Ion-ion golongan ini adalah merkurium(II), tembaga, bismut, kadmium, arsenik(III), arsenik(V), stibium(III), stibium(V), timah(II), dan timah(III) (IV). Keempat ion yang pertama merupakan sub-golongan IIa dan keenam yang terakhir sub-golongan IIb. Sementara sulfida dari kation dalam golongan IIa tak dapat larut dalam ammonium polisulfida, sulfida dari kation dalam golongan IIb justru dapat larut. 3. Golongan III, kation golongan ini tak bereaksi dengan asam klorida encer, ataupun dengan hidrongen sulfida dalam suasana asam mineral encer. Namun, kation ini membentuk endapan dengan ammonium sulfida dengan suasana netral atau amoniakal. Kation-kation golongan ini adalah kobalt(II), nikel(II), besi(II), besi(III), kromium(III), aluminium, zink, dan mangan(II). 4. Golongan IV, kation golongan ini tak bereaksi dengan reagen golongan I, II, III. Kation-kation ini membentuk endapan dengan ammonium karbonat dengan adanya ammonium klorida, dalam suasana netral atau sedikit asam. Kation-kation golongan ini adalah kalsium, strontium, dan barium. 5. Golongan V, kation-kation yang umum, yang tidak bereaksi dengan reagen-reagen golongan sebelumnya, merupakan golongan kation yang terakhir, yang meliputi ion-ion magnesium, natrium, kalium, amonium, litium, dan hidrogen. B. Klasifikasi Analisis Anion Anion merupakan ion yang muatan totalnya negatif akibat adanya kenaikan jumlah elektron. Misalnya : atom klorin (Cl) dapat memperoleh tambahan satu elektron untuk mendapat
  • 4. ion klorida (Cl-). Natrium klorida (NaCl), yang dikenal sebagai garam dapur, disebut senyawa ionik (ionik compound) karena dibentuk dari kation dan anion. Atom dapat kehilangan atau memperoleh lebih dari satu elektron. Contoh ion-ion yang terbentuk dengan kehilangan atau memperoleh lebih dari satu elektron adalah Mg2+, Fe3+, S2 -, dan N3-, Na+ dan Cl- Ion-ion ini disebut ion monoatomik karena ion-ion ini mengandung hanya satu atom.[2] Pengujian anion dilakukan setelah uji kation. Pengujian terhadap anion relatif lebih sederhana karena gangguan-gangguan dari ion-ion lain yang ada dalam larutan minimal (dapat diabaikan). Pada umumnya anion-anion dapat digolongkan sebagai berikut : 1. Golongan sulfat: SO4 2-, SO3 2-, PO4 3-, Cr2O4 2-, BO3 3- -, Cr2O4 2-, AsO4 3-,AsO3 3-. Anion-anion ini mengendap dengan Ba2+ dalam suasana basa. 2. Golongan halida : Cl-, Br-, I, S2- Anion golongan ini mengendap dengan Ag+ dalam larutan asam (HNO3). 3. Golongan nitrat : NO3-, NO2 -,C2H3O2 -. Semua garam dari golongan ini larut. NO3 -, NO2 -, CH3OO- .[3] Menurut G. Svehla (1985), Proses reaksi anion dapat dibagi kedalan dua bagian yaitu: 1. Kelas A a. Gas dilepaskan dengan asam klorida encer atau asam sulfat encer: Karbonat, hidrogen karbonat (bikarbonat), sulfit, tiosulfat, sulfide, nitrit, hipoklorit, sianida, dan sianat. b. Gas atau uap asam dilepaskan dengan asam sulfat pekat. 2. Kelas B a. Reaksi pengendapan: sulfat, peroksodisulfat, fosfat, fosfit, hipofosfit, arsenat, arsenit, kromat, dikromat, silikat, heksafluorosilikat, salisilat, benzoate, dan suksinat. b. Oksidasi dan reduksi dalam larutan
  • 5. UJI KATION I. ALAT DAN BAHAN ALAT : - Tabung reaksi - Batang pengaduk - Rak tabung reaksi - Plat tetes - Pipet tetes - Gelas kimia - Penangas listrik PEREAKSI :  AgNO3  Hg(NO3)2  CuCl2  CdSO4  AlCl3  CrCl3  FeCl3  MnSO4  NiSO4  Co(NO3)2  ZnSO4  CaCl2  BaCl2  MgSO4  HCl  KCN  Na2S2O3  NH4OH  NaOH  KOH  K  CNS  K4Fe(CN)6  Aluminon  H3PO4  amylalkohol  (NH4)2C2O4  H2SO4  K2CrO4  Na3PO4  NaHPO4
  • 6. II. CARA KERJA - Pereaksi-pereaksi ditambahakan setetes demi setetes. - Mencuci endapan, mengencerkan larutan selalu denga aquades (air suling) - Penguapan selalu dalam ruang asam (juga mengalirkan H2S) - Penguapan pada pinggang porselen sebaiknya ditutup dengan corok terbalik untuk mencegah pengotoran. - Memutuskan (menayring) endapan yang tidak dipakai, lebih baik dengan kertas saring berlipat.
  • 7. II. DATA PERCOBAAN DAN REAKSI No Kation Nama Zat (Kation) Nama Zat (Anion) Reaksi Kesimpulan +/- 1. Ag+ AgNO3 HCl a. KCN b. Na2S2O3 c. NH4OH NaOH KOH AgNO3 + HCl- →AgCl↓ + HNO3 AgCl↓ + 2KCN- → [Ag(CN)2]KCl- AgCl↓ + Na2S2O3→ [Ag(S2O3)2]3- + NaCl AgCl↓ + 2NH3 → [Ag(NH3)2] + Cl- 2AgNO3 + 2OH- → Ag2O↓+ NaNO3 + H2O Ag2O↓ + 4NH3 + H2O→ 2[Ag(NH3)2] + 2OH-Endapan putih Endapan larut Endapan larut Endapan larut Endapan Hitam Endapan larut +
  • 8. 2. Hg2+ Hg(NO3)2 NaOH NH4OH Hg(NO3)2+ 2NaOH- → HgO↓ + NaNO3 + H2O 2Hg2+ + NO3 - + 4NH3 + H2O→ HgO.Hg(NH2)NO3↓ + 3NH4 + Endapan Kuning Endapan putih + + 3. Pb2+ Tidak tersedia zat Pb2+ di lab 4. Cu2+ CuCl2 NaOH OH- berlebih NH4OH OH- berlebih KCNS K4Fe(CN)6 CuCl2+ 2NaOH- → Cu(OH)2↓+ NaCl Cu(OH)2 →↑ CuO↓ + H2O 2Cu2+ + SO4 2- + NH3 + 2H2O → Cu(OH)2CuSO4↓ + 2NH4 + Cu(OH)2CuSO4↓ + NH3→ 2[Cu(NH3)4]2+ + SO4 2- + 2OH-CuCl2 + 2SCN- → Cu(SCN)2↓ + KCl 2CuCl2 + K4[Fe(CN)6] → Cu2[Fe(CN)6]↓+ KCl Endapan biru Endapan hitam Endapan biru Endapan larut Endapan hitam Endapan merah coklat + + + + - + 5. Al3+ AlCl3 NaOH Al(SO4)3 + 3NaOH- → Al(OH)3↓ + Na2SO4 Endapan selai putih
  • 9. OH- lebih NH4OH Aluminon Al(OH)3 + OH- →[Al(OH)4]- Al3+ + 3NH3 + 3H2O → Al(OH)3↓ + 3NH4+ Endapan larut Endapan putih Endapan merah terang 6. Cr3+ CrCl3 NaOH OH- lebih NH4OH OH- lebih H3PO4 CrCl3 + 3NaOH- → Cr(OH)3↓ + NaCl Cr(OH)3 + OH- ⇄ [Cr(OH)4]- Cr3+ + 3NH3 + 3H2O → Cr(OH)3↓ Cr(OH)3↓ + 6NH3 → [Cr(NH3)6]3+ + 3OH-CrCl3 + H3PO4→ Cr3(PO4)2↓ + HCl Endapan hijau kelabu Endapan larut Endapan hijau Mengendap kembali Endapan hijau 7. Fe3+ FeCl3 NaOH K4Fe(CN)6 FeCl3 + 3NaOH- → Fe(OH)3↓ + NaCl 4FeCl3 + 3[Fe(CN)6]4- → Endapan coklat Endapan biru
  • 10. KCNS Fe4[Fe(CN)6]3 + KCl Fe3+ + 3SCN- → Fe(SCN)3 + KCl Larutan merah darah 8. Mn2+ MnSO4 NaOH Udara NH4OH MnSO4+ 2NaOH- → Mn(OH)2↓ + Na2SO4 Mn(OH)2↓ + O2 + H2O → MnO(OH)2 + 2OH-Mn2+ + 2NH3 + 2H2O ⇄ Mn(OH)2↓ + 2NH4 + Endapan putih Endapan coklat Endapan putih lalu menjadi coklat 9. Ni2+ NiSO4 NaOH NH4OH OH- lebih NiSO4 + 2NaOH- → Ni(OH)2 + Na2SO4 Ni2+ + 2NH3 + 2H2O → Ni(OH)2↓ + 2NH4 + Ni(OH)2↓ + 6NH3 → [Ni(NH3)6]2+ + 2OH-Larutan hijau Endapan hijau Endapan larut, larutanmenjadi biru 10.. Co2+ Co(NO3) 2 NaOH Co(CO)3 + NaOH- + NO3 - → Co(OH)NO3↓ + Na2CO3 Endapan kebiru-biruan
  • 11. OH-↑ Udara KCNS+ amylalkohol Co(OH)NO3↓ + OH- →↑ Co(OH)2↓ + NO3 - 4Co(OH)NO3↓+ O2+ 2H2O → 4Co(OH)3↓ Co(CO)3 + 4SCN- → [Co(SCN)4]2- + KCO3 Endapan coklat Lapisan atas biru, lapisan bawah merah muda 11. Zn2+ ZnSO4 OH-OH- lebih ZnSO4 + 2NaOH- ↔ Zn(OH)2↓ + Na2SO4 Zn(OH)2↓ + 2OH- + ⇄ [Zn(OH)4]2- Endapan putih Endapan larut 12. Ca2+ CaCl2 (NH4)2C2O4 H2SO4 Na3PO4 Ca(Cl)2 + (NH4)2C2O4 → CaC2O4 + NH4Cl CaCl2 + H2SO4 → CaSO4↓ + HCl CaCl2 + Na3PO4 → Ca3(PO4)2↓ + NaCl Endapan putih Endapan putih Endapan putih 13. Ba2+ BaCl2 (NH4)2C2O4 H2SO4 BaCl2 + (NH4)2C2O4 ⇄ BaC2O4↓ + HCl BaCl2 + H2SO4 → BaSO4↓ + Endapan putih Endapan putih
  • 12. K2CrO4 Na3PO4 VI. PEMBAHASAN HCl BaCl2 + K2CrO4 → BaCrO4↓ + KCl BaCl2 + H3PO4 → Ba3(PO4)2↓ + HCl  Identifikasi kation Ag+ menggunakan larutan AgNO3  ditambahkan HCl 2M, menghasilkan endapan putih dari senyawa AgCl. Penambahan HCl berfungsi untuk mempercepat adanya endapan karena Ag (perak) tidak dapat larut dengan HCl.  Dengan Sianida Bila sianida ditambahkan tetes demi tetes kepada larutan netral perak netral akan terbentuk endapan putih perak sianida.  Dengan Natrium Tiosulfat Endapan kuning Endapan putih 14. Mg2+ MgSO4 NaOH NaHPO4 NH4OH MgCl2 + 2NaOH- → Mg(OH)2↓ + NaCl Mg + NH3 + H3PO4→ Mg(NH4)PO4↓ MgSO4 + NH4OH  Mg(OH)2 + (NH4)2SO4 Endapan putih selai Endapan putih Endapan putih
  • 13. Natrium Tiosulfat melarutkan endapan dengan membentuk kompleks ditiosulfatoargentat.  Dengan larutan ammonia Larutan ammonia akan membentuk endapan coklat perak oksida.  Dengan larutan Natrium Hidroksida Larutan Natrium Hidroksida akan membentuk endapan coklat perak oksida, endapan tidak larut dalam kelebihan endapan hanya melarut dalam larutan ammonia dan asam nitrat.  Identifikasi kation Hg2+.  Dengan larutan Natirum Hidroksida Bila ditambahkan dalam jumlah sedikit akan terbentuk endapan merah kecoklatan dengan komposisi yang berbeda-beda, jika ditambahkan dalam jumlah yang stoikiometris endapan berubah menjadi kuning ketika terbentuk merkurium (II) oksida. Endapan tersebut tidak larut dalam kelebihan Natrium Hidroksida, hanya larut dengan asam.  Dengan larutan ammonia Dua endapan putih akan tercampur, yang terdiri atas merkurium(II) oksida dan merkurium(II) amidonitrat  Identifikasi kation Cu2+  Dengan Natrium HIdroksida Akan terbentuk endapan endapan biru tembaga(II) hidroksida, endapan tidak akan larut dalam kelebihan. Apabila dipanaskan endapan akan berubah menjadi tembaga(II)oksida hitam.  Dengan Ammonium Hidroksida
  • 14. Apabila ditambahkan dengan jumlah sedikit akan terbentuk endapan biru suatu garam basa (tembaga sulfat basa). Endapan akan larut dalam kelebihan dan akan terjadi warna biru tua yang disebabkan oleh terbentuknya ion kompleks tetraaminokuprat(II).  Dengan Kalium Sianida Bila ditambahkan dengan jumlah sedikit sekali, mula-mula akan terbentuk endapan kuning tembaga(II)sianida. Endapan akan cepat terurai menjadi tembaga (I) sianida putih dan sianogen gas yang sangat beracun.  Dengan Kalium Heksasianoferat(II) Dalam suasana netral akan terbentuk endapan coklat-kemerahan yaitu tembaga heksasianoferat(II).  Identifikasi kation Al3+  Dengan Natrium Hidroksida Akan terbentuk endapan putih aluminium hidroksida, endapan akan melarut dalam kelebihan reagnesia, karena akan terbentuk ion-ion tetrahidroksoaluminat.  Dengan Ammonium Hidroksida Akan terbentuk endapan putih seperti gelatin, yaitu aluminium hidroksida yang sedikit larut dalamreagnesia berlebih. Kelarutan berkurang karena adanya garam-garam ammonium, disebabkan oleh efek ion sekutu. Sebagian kecil endapan masuk kedalam larutan sebagai aluminium hidroksida koloid  Dengan Aluminon Zat pewarna ini diadsorbsi oleh aluminium hidroksida, mengahasilkan suatu kompleks adsorpsi atau bubuk pewarna merah-terang.  Identifikasi kation Cr3+
  • 15.  Dengan Natrium Hidroksida Akan terbentuk endapan kromium (III)hidroksida. Endapan akan larut dalam kelebihan reagnesia.  Dengan Ammonium Hidroksida Endapan seperti gelatin yang berwarna abu-abu hijau smapai warna abu-abu biru, yaitu kromium (III) hidroksida yang sedikit larut dalam zat pengendap.  Dengan Natrium Fosfat akan terbentuk endapan hijau kromium (III).  Identifikasi katoin Fe3+  Dengan Natrium Hidroksida Akan terbentuk endapan coklat kemerahan besi (III) hidroksida yang tidak larut dalam reagnesia berlebih.  Dengan Kalium Heksasianoferat Akan terbentuk endapan biru tua, besi(III) heksasianoferat (biru prusia). Endapan tak larut dalam asam encer, tetapi tertai dalam asam klorida pekat. Reagnesia yang sangat berlebihan melarutkannya sebagian atau seluruhnya, maka akan diperoleh larutan yang berwarna biru tua. Natrium hidroksida mengubah endapan menjadi merah, karena terbentuk besi (III) oksida dan ion heksasuanoferat.  Dengan Kalium Sianida Bila ditambhakna secara perlahan akan terbentuk endapan merah kecoklatan besi(III) sianida.  Identifikasi kation Mn2+  Dengan Natrium Hidroksida
  • 16. Akan terbentuk endapan mangan (II) hidtroksida yang mula-mula berwarna putih. Endapan tidak larutn dalam kelebihan reagnesia, endapan akan cepat teroksidasi bila terkena udara, endapan akan menjadi coklat.  Dengan Ammonium Hidroksida Akan terbentuk endapan mangan (II) hidroksida, yang semula berwarna putih. Pengendapan tidak akan terjadi jika ada garam-garam ammonium, disebabkan oleh turunnya konsentrasi ion-hidroksil, yang mengakibatkan ketidakmampuan untuk menghasilkan mangan hidroksida. Setelah terkena udara mangan dioksida berhidrat yang coklat mengendap dari larutan ini.  Dengan Pengoksida Akan terbentuk larutan mangan(II)sulfat sangat asam dengan asam sulfat. Dalam larutan tidak boleh mengandung klorida, jika ada harus dihilangkan dengan cara menguapkan asam sulfat sebelum menguji.  Identifikasi Kation Ni2+  Dengan Natrium Hidroksida Akan terbentuk endapan hijau nikel (II) hidroksida. Endapan tidak akan larut dalam kelebihan, tidak akan terjadi endapan jika ada tartat atau sitrat, karena akan terbentuk ion kompleks.  Dengan Ammonium Hidroksida Akan terbentuk endapan hijau nikel (II) hidroksida. Endapan akan larut dlaam kelebihan reagnesia. Larutan akan berubah menjadi berwarna biru tua. Jika terdapat garam ammonium tidak akan terjadi pengendapan.  Identifikasi kation Co2+
  • 17.  Dengan Natrium Hidroksida Dalam keadaan dingin akan mengendap suatu garam basa berwarna biru. Hidroksida ini perlahan-lahan berubah menjadi kobalt (III) hidroksida yang hitam kecoklatan karena terbuka pada udara.  Dengan Amonium Tiosianat Dengan menambahkan beberapa butir Kristal ammonium tiosianat kepada larutan kobalt (II) yang netral atau asam, akan muncul warna biru karena terbentuk ion tetratiosianatokobaltat (II).  Dengan Kalium Sianida Akan terbentuk endapan coklat kemerahan kobalt (II) sianida.  Identifikasi kation Ca2+  Dengan Ammonium Karbonat Akan terbentuk endapan amorf putih kalsium karbonat.  Dengan Ammonium Oksalat Akan terbentuk endapan putih kalsium oksalat.  Dengan Asam Sulfat Akan terbentuk endapan putih kalsium sulfat.  Dengan Natrium Posfat  Identifikasi kation Ba2+  Dengan Ammonium Karbonat Akan terbentuk endapan putih barium karbonat yang larut dalam asam asetat dan dalam asam mineral encer. Endapan akan larut sedikit dalam larutan
  • 18. garam-garam ammonia dari asam-asam kuat, karena ion ammonium sebagaai suatu asam kuat bereaksi dengan basa yaitu ion karbonat dengan mengakibatkan terbentuknya ion hidrogen karbonat, maka konsentrasi ion karbonat dari larutan mebjadi berkurang.  Dengan Ammonium Oksalat Akan terbentuk endapan putih barium oksalat yang sedikit larut dalam air dan hanya larut dalam asam asetatencer dan oleh asam mineral.  Dengan Asam Sulfat Akan terbentuk endapan putih barium sulfat yang berbutir halus, berat, dam tak larut dlaam air. Dan larut dalam asam sulfat pekat mendidih.  Dengan Kalim Kromat Akan terbentuk endapan kuning barium kromat, yang tidak larut dalam air.  Dengan Natrium Posfat  Identifikasi kation Mg2+  Dengan Dinatrium Hidrogen Fosfat Akan terbentuk endapan kristalin putih magnesium ammonium fosfat.  Dengan Amonium Hidroksida Akan terbentuk endapan parsial magnesium hidroksida yang puti dan seperti gelatin.  Dengan Amonium Karbonat Akan tebentuk endapan putih magnesium karbonat yang bersifat basa.  Dengan Magneson
  • 19. Uji ini bergantung pada adsorpsi reagnesia, yang merupakan suatu zat pewarna diatas magnesium hidroksida (II) dalam suasana basa maka akan menghasilkan warna biru.  Dengan Tittan Yellow Titan yellow merupakan zat pewarna kuning yang larut dalam air. Ia diadsorbsi oleh magnesium hidroksida, menghasilkan warna atau endapan merah tua.
  • 20. UJI ANION 1. ALAT DAN BAHAN ALAT : - Tabung reaksi - Batang pengaduk - Rak tabung reaksi - Botol semprot PEREAKSI : - MgSO4 5% - HCl 4 N - Am. molibdat - Na2S2O3 5% - BaCl2 - FeCl3 - MgCl2 5% - H2SO4 - Air - KI 5% - HNO3 4 N - AgNO3 5% - AgNO3 - NaNO2 5% - FeSO4 - Na3PO4 5% - H2SO4 pekat - KCNS 10% - CH3COOH - Na2ClO3 5 % - CSNH2 10 % 2. CARA KERJA - Pereaksi-pereaksi ditambahakan setetes demi setetes. - Mencuci endapan, mengencerkan larutan selalu denga aquades (air suling) - Penguapan selalu dalam ruang asam (juga mengalirkan H2S) - Penguapan pada pinggang porselen sebaiknya ditutup dengan corok terbalik untuk mencegah pengotoran. - Memutuskan (menayring) endapan yang tidak dipakai, lebih baik dengan kertas saring berlipat.
  • 21. 3. DATA PERCOBAAN DAN REAKSI NO Anion Nama Zat Anion Nama Zat Kation REAKSI ION KESIMPULAN +/- 1. SO4 2- MnSO4 HCl Larutan contoh + HCl 4N + BaCl2 MnSO4 + BaCl2 → BaSO4↓ + MnCl2 Terbentuk endapan putih 2. S2O3 2- Na2S2O3 Larutan contoh + H2SO4↑1000C - Na2S2O3 + H2SO4↑→ SO2↑ + NaS - NaS2O3 +I2 → 2NaI + S4O6 2- Tercium gas SO2 (bau belerang) Warna I2 hilang 3. Cl- CaCl2 AgNO3 Larutan contoh + HNO3 4N + AgNO3 - MgCl2 + AgNO3 → AgCl↓ + MgNO3 - AgCl↓ + 2NH3 → [Ag(NH3)2]+ + Cl- - [Ag(NH3)2]+ + Cl- + 2H+ → AgCl↓ + 2NH4 + Terbentuk endapan putih 4. I-KI HNO3 AgNO3 Larutan contoh + HNO3 + AgNO3 - KI + AgNO3 → AgI↓ + Terbentuk endapan kuning
  • 22. KNO3 5. NO3 - NaNO3 H+ Larutan contoh + H2SO4 + FeSO4 serbuk dikocok + H2SO4 pekat melalui dinding - 2NaNO3 + 4H2SO4 + 6Fe2+ → 6Fe3+ + 2NO↑ + 4SO4 2- + 4H2O - Fe2+ + NO↑→[Fe(NO)]2 + Terbentuk cincin coklat 6. PO4 3- Na3PO4 HNO3 Larutan contoh + HNO3 + Am. Molibdat - HPO4 3- + 3NH4 + + 12 MoO4 2- + 23H+ → (NH4)3[P(Mo3O10)2]↓ + 12H2O Terbentuk endapan kuning 7. CNS-KCNS Larutan contoh + H2SO4 + FeCl3 - KCNS + H2SO4 + H2O → COS↑ + NH4 + + K2SO4 - 3SCN- + Fe3+ ↔ Fe(SCN)3 Terbentuk warna merah 8. CO3 - Na2CO3 H2SO4 Zat asli + H2SO4+ air - CaCO3↓ + CO2 + H2O → Ca2+ + 2HCO3- Terbentuk gas CO3 - (seperti soda) ketika ditambah air terbentuk endapan putih
  • 23. 4. PEMBAHASAN 1. Sulfat Dengan barium klorida terbentuk endapan putih barium sulfat, tidak larut dalam asam klorida encer panas dan asam nitrat encer, tetapi larut sedang-sedang saj dalam asam klorida pekat yang mendidih. Uji ini biasa dilakukan dengan menambahkan reagnesia kepada larutan yang diasamkan dengan asam klorida encer, karbonit, sulfit, dan fosfat tidak diendapakan pada kondisi-kondisi ini. Asam klorida pekat atau asam nitrat tidak boleh dipakai karena dapat membentuk endapan barium klorida atau endapan barium nitrat, namun endapan-endapan ini melarut setelah diencerkan dengan air. 2. Tiosulfat Dengan asam sulfat tidak terjaid perubahan dengan cepat dalam keadaan dingin, larutan yang diasamkan tersebut segera menjadi keruh karena pemisahan belerang. Dengan pemanasan belerang dioksida dilepaskan yang dpat dikenali dari baunya. Warna tepat hilang saat ditambahkan larutan iodium. 3. Klorida Dengan perak nitrat terbentuk endapan perak klorida seperti dadih dan berwarna putih. Tidak larut dalam air dan dalam asam nitrat encer, tetapi larut dalam larutan ammonia encer dan dalam larutan-larutan kalium sianida dan tiosulfat dan juga pada ion-ion kompleks. 4. Iodida Dengan perak nitrat terbentuk endapan seperti dadih yang kuning, yaitu perak iodide, yang mudah larut dalam kelarutan kalium sianida dan dalam larutan natrium tiosulfat, sangat sedikit larut dalam larutan ammonia pekat dan tak larut dalam asam nitrat encer. 5. Nitrat
  • 24. Uji cincin coklat dengan penambahan asam sulfat dan serbuk besi, cincin coklat terbentuk disebabakan pembentukan [Fe(NO)]2+ . Setelah larutan campuran dikocok dan dipanasakan warna coklat itu hilang, nitrogen(II)oksida dilepaskan dan tinggallah larutan ion besi (III) yang kuning. 6. Nitrit Nitrit dalam asam asetat yang encer ditambahkan dengan sedikit tiourea nitrogen akan dilepaskan dan menghasilkan asam tiosianat. Terakhir dapat diidentifikasi dari warna merah yang dihasilkannya dengan HCl encer dan larutan FeCl3. Tiosianat dan iodida dapat mengganggu, maka sebaiknya dihilangkan dengan perak sulfat padat atau dengan perak nitrat encer sebelum menambahkan asam asetat dan tiourea. 7. Fosfat Penambahan ammonium molibdat dan asam nitrat akan membentuk endapan kuning kristalin. Larutan yang dihasilkan harus bersifat asam kuat dengan asam nitrat. Endapan larut dalam ammonia dan dalam larutan basa alkali. Asam klorida dalam jumlah yang besar menganggu uji ini, maka sebaiknya dihilangkan dengan menguapkan dengan asam nitrat pekat yang berlebih. 8. Tiosianat Dengan larutan besi(III)klorida terbentuk warna merah darah yang ditimbulkan dari terbentuknya suatu senyawa kompleks. 9. Karbonat 10. Sulfida Dengan asam sulfat maka gas hidrogen sulfide dilepaskan yang bisa diidentifikasi dari baunya yang khas, dan hasilnya dapat diketahui dengan menghitamnya pada kertas saring yang telah dibasahi larutan timbel asetat.
  • 25. REAKSI PENENTUAN ( REAKSI KHUSUS) KATION ANION UJI REAKSI KHUSUS KATION 1.ALAT DAN BAHAN ALAT : - Tabung reaksi - Batang pengaduk - Rak tabung reaksi - Botol semprot - Gelas kimia - Penangas listrik PEREAKSI : - AgNO3 5% - HCl 2N - Dimetyl glioksima 1% - PbNO3 5% - K2CrO4 5% - KCNS 5% - HgCl2 5 % - NaOH 2 N - Amyl Alkohol - CuSO4 5% - H2SO4 2 N - Na-dihydroxytartat - Bi(NO3)2 5% - Alkohol - (NH4)2C2O4 5% - MnCl2 5% - keeping tembaga - Na-Rhodizonat - Al(Cl)3 5% - Benzoinoxim - Magneson - CrCl3 5% - K4Fe(CN)6 - NaOH 4N - NiSO4 5% - Chinconin - Titan Yellow - Co(NO3)2 5% - Na2SnO2 - Na3CO(NO)3 - Zn Asetat 5% - HNO3 6N - ZnUO2 Asetat - Ca(NO3)2 - KIO4 - Ba(OH)3 3% - NH4Asetat 6N - MgCl2 5% - Aluminon 1% - KI 5% - Morine Alkohol
  • 26. - NaNO2 - NaAsetat 2N - NH4OH - NH4OH 6N 2. CARA KERJA - Pereaksi-pereaksi ditambahakan setetes demi setetes. - Mencuci endapan, mengencerkan larutan selalu denga aquades (air suling) - Penguapan selalu dalam ruang asam (juga mengalirkan H2S) - Penguapan pada pinggang porselen sebaiknya ditutup dengan corok terbalik untuk mencegah pengotoran. - Memutuskan (menayring) endapan yang tidak dipakai, lebih baik dengan kertas saring berlipat. 3. DATA PERCOBAAN DAN REAKSI NO KATION ANION REAKSI KESIMPULAN 1. 1 . Ag+ (AgNO3) Cl- Larutan + HCl 2N AgNO3 + HCl- →AgCl↓ + HNO3 Endapan putih kasar 2. Cu2+ (CuSO4) K4Fe(CN)6 Larutan pada kertas saring+ Benzoinoxim + uap NH3 Larutan + HCl 2N + K4Fe(CN)6 2CuSO4 + K4[Fe(CN)6] → Cu2[Fe(CN)6]↓+ K2SO4 Kertas saring menjadi berwarna biru Endapan merah
  • 27. coklat 3. Bi3+ Bi(NO3)2 OH-Kertas saring+chinconin+KI Larutan + NaOH 2N + Na2SnO2 Bi3+ + 3OH- → Bi(OH)↓ + H2O 2Bi(OH)3↓ + 3[Sn(OH)4]2- → Bi↓+3[Sn(OH)6]2- Pada kertas saring terdapat noda merah Terbentuk endapan coklat hitam 4. Al3+ (ACl3) Aluminon Morine Alkohol LArutan+NH4Asetat 6N+Aluminon 1% Larutan + morine alkohol+ alkohol 96% Endapan merah terang Terbentuk warna florensen hijau 5. Cr3+ (CrCl3) Larutan + K2CrO4 + AgNO3 Endapan merah 6. Ni2+ (NiSO4) Larutan + NaAsetat + NH4OH + dimetyl glioksima Endapan merah 7. Co2+ Co(NO3)2 CNS-Larutan + KCNS + amyl alkohol Co(NO3)2 + 4SCN- → Lapisan atas
  • 28. [Co(SCN)4]2- + KNO3 biru, lapisan bawah merah muda 8. Zn2+ Zn(CH3CO O)2 [Fe(CN)6]4- Zn(CH3COO)2 + 2[Fe(CN)6]4- → K2Zn3[Fe(CN)6]2 + CH3COO-Endapan putih 9. Ca2+ Ca(NO3)2 C2O4 2- SO4 2- Larutan + ammonium oksalat 5% Ca(NO3)2 + H2(COO)2 → Ca(COO)2↓ + HNO3 Ca(NO3)2 + H2SO4 → CaSO4↓ + HNO3 Endapan putih Endapan putih 10. Ba2+ Ba(OH)3 Larutan pada kertas saring + Na Rhodizonat Terbentuk warna merah 11. Mg2+ MgCl2 Magneson Titan Yellow Larutan + magneson +NaOH 5N Larutan + titan yellow + NaOH 4N Endapan biru Endapan jonjot merah 12. K+ (Kl) Larutan + Na3CO(NO)3 3KI + [Co(NO2)6]3- → K3[Co(NO2)↓] + NaI Endapan kuning
  • 29. 13. Na+ (NaNO2) Larutan + ZnUO asetat + NaOH 2N NaNO2 + Mg2+ + 3UO22+ + 9CH3COO- → NaMg(UO2)3(CH3COO)9↓ Endapan kuning 4. PEMBAHASAN 1. Perak (Ag) - Dengan Asam Klorida Akan terbentuk endapan putih perak klorida. 2. Tembaga (Cu2+) - Dengan Benzoinoxim Terbentuk endapan hijau, tembaga(II) benzoinoksima yang tak larut dalam ammonia encer. - Dengan Kalium Heksasianoferat(II) Dalam suasana netral akan terbentuk endapan coklat-kemerahan yaitu tembaga heksasianoferat(II). 3. Bismut (Bi3+) - Dengan Kalium Iodida Bila ditambahakan tetes demi tetes makan akan terbentuk endapan hitam, endapan mudah melarut dalam reagnesia berlebihan dan akan terbentuk ion tetraiodobismutat yang berwarna jingga. 4. Mangan (Mn2+) - Dengan Pengoksid
  • 30. Akan terbentuk larutan mangan(II)sulfat sangat asam dengan asam sulfat. Dalam larutan tidak boleh mengandung klorida, jika ada harus dihilangkan dengan cara menguapkan asam sulfat sebelum menguji. 5. Alumunium (Al3+) - Dengan Aluminon Zat pewarna ini diadsorbsi oleh aluminium hidroksida, mengahasilkan suatu kompleks adsorpsi atau bubuk pewarna merah-terang. 6. Nikel (Ni2+) - Dengan Dimetilglioksima Akan terbentuk endapan merah nikel dimetilglioksima dari larutan yang tepat basa dengan ammonia, atau larutan asam yang dibufferkan dengan natrium asetat. 7. Kobalt (Co2+) - Dengan Amyl Alkohol Larutan ditambahkan dengan KCNS dan amyl alkohol akan terbentuk lapisan biru yang menandakan adanya Co, setelah diencerkan dengan air suling lapisan biru tersebut menjadi hilang. 8. Zink (Zn2+) - Dengan Kalium Heksasianoferat(II) Akan terbentuk endapan putih, endapan tidak larut dalam asam encer tetapi mudah larut dalam Natrium Hidroksida. 9. Kalsium (Ca2+) - Dengan Ammonium Oksalat Akan terbentuk endapan putih kalsium oksalat. - Dengan Asam Sulfat dan alkohol Akan terbentuk endapan putih kalsium sulfat. 10. Barium (Ba2+) - Dengan Na-Rhodizonat pekat
  • 31. Akan terbentuk endapan coklat kemerahan, yaitu garam barum dari asam rhodizonat dalam larutan netral. 11. Magnesium (Mg2+) - Dengan Magneson Uji ini bergantung pada adsorpsi reagnesia, yang merupakan suatu zat pewarna diatas magnesium hidroksida (II) dalam suasana basa maka akan menghasilkan warna biru. - Dengan Tittan Yellow Titan yellow merupakan zat pewarna kuning yang larut dalam air. Ia diadsorbsi oleh magnesium hidroksida, menghasilkan warna atau endapan merah tua. 12. Kalium (K+) - Dengan Natrium Kobaltrinitrat Akan terbentuk endapan kuning kalium heksanitritokonalt (III).
  • 32. UJI REAKSI KHUSUS ANION 1. ALAT DAN BAHAN ALAT : - Tabung reaksi - Batang pengaduk - Rak tabung reaksi - Botol semprot - Sentrifuge - Pipet tetes PEREAKSI : - CaCl2 5% - AgNO3 5% - MgCl2 5% - KI 5% - HNO3 1N - alkohol 90% - NaNO3 5% - NH4OH 6N - KMnO4 0,1N - NH3PO4 5% - (NH4)2CO3 - Alkohol 96% - (NH4)2C2O4 - FeCl3 5% - BaCl2 5% - KCNS 5% - Kanji - HCl 2N - CH3COOH - H2SO4 4N - KIO4 - FeS - FeSO4 5% - Air - H2SO4 6N - H2SO4 pekat - NaS2O3 5% - HNO3 6N - K4Fe(CN)6 5% - (NH4)3Mo3O10 - K3Fe(CN)6 5% - NH4Cl 5%
  • 33. 2. CARA KERJA - Pereaksi-pereaksi ditambahakan setetes demi setetes. - Mencuci endapan, mengencerkan larutan selalu denga aquades (air suling) - Penguapan selalu dalam ruang asam (juga mengalirkan H2S) - Penguapan pada pinggang porselen sebaiknya ditutup dengan corok terbalik untuk mencegah pengotoran. - Memutuskan (menayring) endapan yang tidak dipakai, lebih baik dengan kertas saring berlipat. 3. DATA PERCOBAAN DAN REAKSI NO ANION REAKSI KESIMPULAN 1. Cl- (CaCl2) Larutan contoh + HNO3 4N + AgNO3 - CaCl2 + AgNO3 → AgCl↓ + CaNO3 - AgCl↓ + 2NH3 → [Ag(NH3)2]+ + Cl- - [Ag(NH3)2]+ + Cl- + 2H+ → AgCl↓ + 2NH4 + Terbentuk endapan putih 2. I- (KI) Larutan contoh + HNO3 + AgNO3 - KI + AgNO3 → AgI↓ + KNO3 Larutan contoh + FeCl3 + kertas saring - KI + FeCl3 → 3FeI + KCl Terbentuk endapan kuning Warna biru pada kertas saring
  • 34. 3. NO3 - (NaNO3) Larutan contoh + H2SO4 + FeSO4 serbuk dikocok + H2SO4 pekat melalui dinding - 2NaNO3 + 4H2SO4 + 6Fe2+ → 6Fe3+ + 2NO↑ + 4SO4 2- + 4H2O - Fe2+ + NO↑→[Fe(NO)]2 + Terbentuk cincin coklat 4. PO4 3- (Na3PO4) Larutan contoh + HNO3 + Am. Molibdat - HPO4 3- + 3NH4 + + 12 MoO4 2- + 23H+ → (NH4)3[P(Mo3O10)2]↓ + 12H2O Serbuk padat posfat + NH4Cl + MgCl2 a. HPO43- + NH4Cl → NH4(PO4)3 + HCl b. NH4(PO4)3 + MgCl2 → Mg(PO4)3↓ + NH4Cl2 Terbentuk endapan kuning Terbentuk endapan putih, larut dalam kelebihan 5. C2O4 2- (NH4)2C2O4 Larutan contoh + CaCl2 + alkohol c. (NH4)2C2O4 + CaCl2 → (COO)2Ca↓ + NH4Cl Endapan + H2SO4+KMnO4↑ d. 5(COO)2 2- + 2MnO4 - + 16H+→10CO2↑ + 2Mn2+ + 8H2O Terbentuk endapan putih Warna ungu hilang dan endapan larut 6. CNS- (KCNS) Larutan contoh + H2SO4 + FeCl3 - KCNS + H2SO4 + H2O → COS↑ + NH4 + + K2SO4 - 3SCN- + Fe3+ ↔ Fe(SCN)3 Terbentuk warna merah 7. CH3COO- (CH3COOH) Larutan contoh + alkohol↑ CH3COOH + C2H5OH↑→CH3COOC2H5 + H2O Tercium bau pisang ambon
  • 35. 8.. S2- (FeS) Zat asli + H2SO4 + kertas Pbastetat - S2 - + 2H+ → H2S↑ - H2S + Pb2+ → PbS↓ - H2S + Cd2+ → CdS↓ - Pb2+ + 2OH- → Pb(OH)2↓ Terbentuk endapan hitam, tercium bau belerang. Pada kertas Pb menjadi berwarna hitam. 9. SO4 2- (MgSO4) Larutan contoh + HCl 4N + BaCl2 MgSO4 + BaCl2 → BaSO4↓ + MgCl2 Terbentuk endapan putih 10. S2O3 2- (Na2S2O3) Larutan contoh+ HCl e. S2O32- + 2H+ → S↓ + SO2↑ + H2O Larutan + KIO4 + kanji f.S↓ + KIO4 → SIO4↓ + K+ Terbentuk endapan kuning coklat 11. Fe(CN)6 4- (K4Fe(CN)6) Larutan contoh + FeCl3 g. 3K4Fe(CN)6 + FeCl3 → Fe4[Fe(CN)6]3↓ + 12KCl Larutan contoh + NH4OH + AgNO3 h. K4Fe(CN)6 + 4AgNO3 → Ag4[Fe(CN)6]↓+KNO3 Terbentuk endapan biru Terbentuk endapan putih 12 Fe(CN)6 3- (K3Fe(CN)6) Larutan contoh + AgNO3 - K3Fe(CN)6 + 3AgNO3 → Ag3[Fe(CN)6]↓ + KNO3 Larutan contoh + KI + Kanji Terbentuk endapan merah jingga Terbentuk warna
  • 36. i. K3Fe(CN)6 + KI → K3Fe(CN)6 + KI biru 4. PEMBAHASAN 1. Klorida (Cl-) a. Dengan Perak Nitrat Dengan perak nitrat terbentuk endapan perak klorida seperti dadih dan berwarna putih. Tidak larut dalam air dan dalam asam nitrat encer, tetapi larut dalam larutan ammonia encer dan dalam larutan-larutan kalium sianida dan tiosulfat dan juga pada ion-ion kompleks. 2. Iodida (I-) o Dengan perak nitrat Akan terbentuk endapan seperti dadih yang kuning, yaitu perak iodide, yang mudah larut dalam kelarutan kalium sianida dan dalam larutan natrium tiosulfat, sangat sedikit larut dalam larutan ammonia pekat dan tak larut dalam asam nitrat encer. 3. Nitrat (NO3 -) - Cincin coklat Uji cincin coklat dengan penambahan asam sulfat dan serbuk besi, cincin coklat terbentuk dsebabakan pembentukan [Fe(NO)]2+ . setelah campuran dikocok dan dipanasakan wana coklat itu hilang, nitrogen(II)oksida dilepaskan dan tinggallah larutan ion besi (III) yang kuning. 4. Posfat - Dengan Ammonium Molibdat Penambahan ammonium molibdat dan asam nitrat akan membentuk endapan kuning kristalin. Larutan yang dihasilkan harus bersifat asam
  • 37. kuat dnegan asam nitrat. Endapan larut dalam ammonia dan dalam larutan basa alkali. Asam klorida dalam jumlah yang besar menganggu uji ini, maka sebaiknya dihilangkan dengan menguapkan dengan asam nitrat pekat yang berlebih. 5. Oksalat (C2O4 2-) - Dengan Kalsium Klorida dan Kalium Permanganat Dengan kalsium klorida akan terbentuk endapan kristalin putih, kalsium oksalat dari larutan-larutan netral yang tak larut dalam asam asetat encer, asam oksalat dan ammonium oksalat, hanya larut dalam asam klorida encer dan asam nitrat encer. Dengan Kalium Permanganat warnanya akan hilang apabila dipanaskan dalam larutan asam sampai 600C-700C. penghilangan warna larutan permanganate ini juga ditimbulkan oleh banyak senyawa organik lainnya. 6. Tiosianat(CNS-) - Dengan larutan besi(III)klorida terbentuk warna merah darah yang ditimbulkan dari terbentuknya suatu senyawa kompleks. 7. Asetat (CH3COO-) - Dengan alkohol Ketika dipanaskan akan terbentuk etil asetat yang tercium baunya seperti pisang ambon. 8. Sulfida(S2-) - Dengan Asam Sulfat Gas hidrogen akan dilepaskan yang bisa diidentifikasi dari baunya yang khas, dan dari menghitamnya kertas saring yang telah dibasahi larutan timbel asetat. 9. Sulfat (SO4 2-) - Dengan Barium klorida
  • 38. Dengan barium klorida terbentuk endapan putih barium sulfat, tidak larut dalam asam klorida encer panas dan asam nitrat encer, tetapi larut sedang-sedang saj dalam asam klorida pekat yang mendidih. Uji ini biasa dilakukan dengan menambahkan reagnesia kepada larutan yang diasamkan dengan asam klorida encer, karbonit, sulfit, dan fosfat tidak diendapakan pada kondisi-kondisi ini. Asam klorida pekat atau asam nitrat tidak boleh dipakai karena dapat membentuk endapan barium klorida atau endapan barium nitrat, namun endapan-endapan ini melarut setelah diencerkan dengan air. 10. Heksasianoferat(K4Fe(CN)6 4-) - Dengan besi(III)klorida Terbentuk endapan biru prusia, dari larutan netral atau asam. - Dengan Perak Nitrat Akan terbentuk endapan putih perak heksasianoferat(II). 11. Heksasinoferat (III) (Fe(CN)6 3-) - Dengan Perak Nitrat Terbentuk endapan berwarna merah jingga yaitu endapan perak heksasianoferat(III). Endapan akan larut dalam ammonia tetapi tidak larut dalam asam nitrat. - Dengan Kalium Iodida Iod akan dibebaskan dengan adanya asam klorida encer, dan dapat diintefikasi dari warna biru yang dihasilkan dengan larutan kanji.
  • 39. KESIMPULAN Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa untuk menentukan adanya kation dan anion secara kualitatif melalui uji spesifik dapat dilakukan dengan penambahan pereaksi. Identifikasi dilakukan berdasarkan ada tidaknya endapan warna serta terjadinya perubahan warna yang terjadi pada larutan. Dari percobaan ini saya pun mengenal reaksi kation dan anion terpenting yang telah terlampir pada data percobaab yang salah satu reaksinya yaitu AgNO3 + HCl- →AgCl↓ + HNO3 .
  • 40. DAFTAR PUSTAKA  Shevla,G, Buku Teks Analisis Anorganik Kualitatif Makro dan Semimikro, Universitas Queen, Belfast, 1979.  Hafiyahaziz.blogspot.com/2011/05/laporan-uji-kation-anion-.html?m=1 (Dikutip pada hari Sabtu, 25 Oktober pukul 21.00 WIB)  http://wahyunijaris.blogspot.com/2011/05/laporan-praktiku-kation-dan-anion. html (Dikutip pada hari Minggu ,26 Oktober pukul 09.56 WIB)  http://hafiyahaziz.blogspot.com/2011/05/laporan-uji-kation-dan-anion.html (Dikutip pada hari Minggu,26 Oktober 2014 pukul 09.58)