SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  13
Penyajian Bilangan Bulat
 Bilangan bulat yang sering digunakan adalah bilangan
bulat dalam sistem bilangan desimal yang
didefinisikan :
Contoh :
 Bilangan bulat dengan bilangan dasar c didefinisikan
dengan
 Bilangan biner atau bilangan dasar 2, dapat
didefinisikan seperti formulasi di atas dengan
mengganti c dengan 2,
 Contoh :
Algoritma ini banyak digunakan untuk menghitung konversi
bilangan secara cepat, karena dalam algoritma ini tidak
terdapat pemakaian pangkat yang membuat kesalahan
numerik menjadi lebih besar
 Contoh : Bilangan biner (1101)2 dapat dihitung dengan
 b2 = 7
 b1 = 2 + 7 . 8 = 2 + 56 = 58
 b0 = 1 + 58 . 8 = 1 + 464 = 465
Penyajian Bilangan Pecahan
 Bilangan pecahan x antara 0 s/d 1 dalam sistem bilangan desimal
didefinisikan :
 Bilangan pecahan x secara umum dalam sistem bilangan dengan
bilangan dasar k didefinisikan :
Nilai Signifikan
 Nilai signifikan adalah suatu nilai dimana jumlah angka ditentukan
sebagai batas nilai tersebut diterima atau tidak. Sebagai contoh
perhatikan nilai pada penggaris :
 Nilai yang ditunjuk tidak tepat pada angka yang ditentukan karena
selisih 1 strip, dalam kejadian ini bila dianggap nilai signifikan = 1 maka
nilainya 59 atau 60. Bila penggaris tersebut dilihat dengan skala lebih
besar pada daerah yang ditunjuk oleh jarum :
Akurasi Dan Presisi
 Perhatikan hasil tembakan yang dilakukan oleh 4 orang seperti gambar
berikut :
Dari 4 gambar di samping,
gambar (a) menunjukkan hasil yang akurat
dan presisi.
Gambar (b) menunjukkan hasil yang presisi
tetapi tidak akurat.
Gambar (c) menunjukkan hasil yang
sebenarnya akurat teteapi tidak presisi.
Dan gambar (d) menunjukkan hasil yang tidak
akurat dan tidak presisi.
Akurasi dalam hal ini sangat tergantung
pada penembak, dan presisi tergantung
pada senapan dan perlengkapannya.
 Nilai presisi mengacu pada jumlah angka signifikan yang
digunakan dan sebaran bacaan berulang pada alat
ukur.Pemakaian alat ukur penggaris dan jangka sorong akan
mempunyai perbedaan nilai presisi.Pemakaian jangka sorong
mempunyai presisi yang lebih tinggi.
 Nilai akurat atau akurasi mengacu pada dekatnya nilai
pendekatan yang dihasilkan dengan nilai acuan atau nilai
eksak.Misalkan nilai eksak diketahui ½, sedangkan hasil
pendekatan adalah 0.500001 maka hasil ini dikatakan akurat bila
torelansinya 10-4
 Dari keadaan akurat dan presisi ini, akan muncul apa yang
dinamakan kesalahan (error).
 Dalam analisa numerik, dimana penyelesaian dihitung
menggunakan nilai-nilai pendekatan, error menjadi hal yang
sangat penting dan diperhatikan.
Pendekatan Dan Kesalahan
 esalahan di dalam metode numerik dibagi menjadi dua macam yaitu:
1. Kesalahan pembulatan ( round of error)
2. Kesalahan pemotongan ( truncation error )
 Kesalahan pembulatan adalah kesalahan yang disebabkan oleh
pembulatan misalnya 0.4 menjadi 0 atau 0,5 menjadi 1.Sedangkan
kesalahan pemotongan adalah kesalahan yang ditimbulkan pada saat
dilakukan pengurangan jumlah angka signifikan.
 Kesalahan numerik adalah kesalahan yang timbul karena adanya
proses pendekatan.Hubungan kesalahan dan penyelesaian adalah :
xˆ = x +e
Dimana x ˆ adalah nilai yang sebenarnya ( nilai eksak )
x adalah nilai pendekatan yang dihasilakan dari metode numerik
e adalah kesalahan numerik.
 Kesalahan fraksional adalah prosentase antara kesalahandan nilai
sebenarnya
 Pada banyak permasalahan kesalahan fraksional di atas sulit atau tidak
bisa dihitung, karena nilai eksaknya tidak diketahui.Sehingga
kesalahan fraksional dihitung berdasarkan nilai pendekatan yang
diperoleh:
 Dimana e pada waktu ke n adalah selisih nilai pendekatan ke n dan ke
n-1
 Perhitungan kesalahan semacam ini dilakukan untuk mencapai
keadaan konvergensi pada suatu proses iterasi
 ari definisi ini, dapat dikatakan bahwa penyelesaian dalam metode
numerik dicari berdasarkan selisih hasil saat ini dengan hasil
sebelumnya.Metode ini dapat menghindari jumlah iterasi yang sangat
besar tetapi terkadang tidak akurat.
Sistem bilangan dan kesalahan

Contenu connexe

Tendances

Aplikasi Geometri Analitik Dalam Kehidupan Sehari-hari
Aplikasi Geometri Analitik Dalam Kehidupan Sehari-hariAplikasi Geometri Analitik Dalam Kehidupan Sehari-hari
Aplikasi Geometri Analitik Dalam Kehidupan Sehari-hariRinisutopo
 
Ruang Vektor ( Aljabar Linear Elementer )
Ruang Vektor ( Aljabar Linear Elementer )Ruang Vektor ( Aljabar Linear Elementer )
Ruang Vektor ( Aljabar Linear Elementer )Kelinci Coklat
 
Vektor Diruang 2 dan 3 (vector 2D & 3D)
Vektor Diruang 2 dan 3 (vector 2D & 3D)Vektor Diruang 2 dan 3 (vector 2D & 3D)
Vektor Diruang 2 dan 3 (vector 2D & 3D)Mkls Rivership
 
Intermediate code kode antara
Intermediate code   kode antaraIntermediate code   kode antara
Intermediate code kode antaraGunawan Manalu
 
Transformasi linier " Matematika Geodesi "
Transformasi linier " Matematika Geodesi "Transformasi linier " Matematika Geodesi "
Transformasi linier " Matematika Geodesi "Dedy Kurniawan
 
Makalah metode posisi palsu
Makalah metode posisi palsuMakalah metode posisi palsu
Makalah metode posisi palsuokti agung
 
Organisasi dan arsitektur komputer
Organisasi dan arsitektur komputerOrganisasi dan arsitektur komputer
Organisasi dan arsitektur komputerNanda PerdanaErha
 
Bilangan prima dan tfm ( teori & aplikasi )
Bilangan prima dan tfm ( teori & aplikasi )Bilangan prima dan tfm ( teori & aplikasi )
Bilangan prima dan tfm ( teori & aplikasi )Indra Gunawan
 
Analisis Vektor ( Bidang )
Analisis Vektor ( Bidang )Analisis Vektor ( Bidang )
Analisis Vektor ( Bidang )Phe Phe
 
Analisis bab1 bab2
Analisis bab1 bab2Analisis bab1 bab2
Analisis bab1 bab2Charro NieZz
 
Ebook RANGKAIAN LISTRIK -- mohamad ramdhani
Ebook RANGKAIAN LISTRIK -- mohamad ramdhaniEbook RANGKAIAN LISTRIK -- mohamad ramdhani
Ebook RANGKAIAN LISTRIK -- mohamad ramdhaniRinanda S
 
Pengenalan scilab
Pengenalan scilabPengenalan scilab
Pengenalan scilabbuangan1
 
Tugas Metode Numerik Golden ratio Pendidikan Matematika UMT
Tugas Metode Numerik Golden ratio Pendidikan Matematika UMTTugas Metode Numerik Golden ratio Pendidikan Matematika UMT
Tugas Metode Numerik Golden ratio Pendidikan Matematika UMTrukmono budi utomo
 
Deret taylor and mac laurin
Deret taylor and mac laurinDeret taylor and mac laurin
Deret taylor and mac laurinMoch Hasanudin
 
persamaan-diferensial-orde-ii
persamaan-diferensial-orde-iipersamaan-diferensial-orde-ii
persamaan-diferensial-orde-iiFaried Doank
 
Penyederhanaan Karnaugh Map
Penyederhanaan Karnaugh MapPenyederhanaan Karnaugh Map
Penyederhanaan Karnaugh MapCheria Asyifa
 

Tendances (20)

2. galat
2. galat2. galat
2. galat
 
Pengenalan Persamaan Differensial Parsial
Pengenalan Persamaan Differensial ParsialPengenalan Persamaan Differensial Parsial
Pengenalan Persamaan Differensial Parsial
 
Aplikasi Geometri Analitik Dalam Kehidupan Sehari-hari
Aplikasi Geometri Analitik Dalam Kehidupan Sehari-hariAplikasi Geometri Analitik Dalam Kehidupan Sehari-hari
Aplikasi Geometri Analitik Dalam Kehidupan Sehari-hari
 
Ruang Vektor ( Aljabar Linear Elementer )
Ruang Vektor ( Aljabar Linear Elementer )Ruang Vektor ( Aljabar Linear Elementer )
Ruang Vektor ( Aljabar Linear Elementer )
 
Vektor Diruang 2 dan 3 (vector 2D & 3D)
Vektor Diruang 2 dan 3 (vector 2D & 3D)Vektor Diruang 2 dan 3 (vector 2D & 3D)
Vektor Diruang 2 dan 3 (vector 2D & 3D)
 
Intermediate code kode antara
Intermediate code   kode antaraIntermediate code   kode antara
Intermediate code kode antara
 
Transformasi linier " Matematika Geodesi "
Transformasi linier " Matematika Geodesi "Transformasi linier " Matematika Geodesi "
Transformasi linier " Matematika Geodesi "
 
Makalah metode posisi palsu
Makalah metode posisi palsuMakalah metode posisi palsu
Makalah metode posisi palsu
 
Organisasi dan arsitektur komputer
Organisasi dan arsitektur komputerOrganisasi dan arsitektur komputer
Organisasi dan arsitektur komputer
 
Bilangan prima dan tfm ( teori & aplikasi )
Bilangan prima dan tfm ( teori & aplikasi )Bilangan prima dan tfm ( teori & aplikasi )
Bilangan prima dan tfm ( teori & aplikasi )
 
Bab 4 aljabar boolean
Bab 4 aljabar booleanBab 4 aljabar boolean
Bab 4 aljabar boolean
 
Analisis Vektor ( Bidang )
Analisis Vektor ( Bidang )Analisis Vektor ( Bidang )
Analisis Vektor ( Bidang )
 
Analisis bab1 bab2
Analisis bab1 bab2Analisis bab1 bab2
Analisis bab1 bab2
 
Ebook RANGKAIAN LISTRIK -- mohamad ramdhani
Ebook RANGKAIAN LISTRIK -- mohamad ramdhaniEbook RANGKAIAN LISTRIK -- mohamad ramdhani
Ebook RANGKAIAN LISTRIK -- mohamad ramdhani
 
Pengenalan scilab
Pengenalan scilabPengenalan scilab
Pengenalan scilab
 
Tugas Metode Numerik Golden ratio Pendidikan Matematika UMT
Tugas Metode Numerik Golden ratio Pendidikan Matematika UMTTugas Metode Numerik Golden ratio Pendidikan Matematika UMT
Tugas Metode Numerik Golden ratio Pendidikan Matematika UMT
 
Deret taylor and mac laurin
Deret taylor and mac laurinDeret taylor and mac laurin
Deret taylor and mac laurin
 
Basis dan Dimensi
Basis dan DimensiBasis dan Dimensi
Basis dan Dimensi
 
persamaan-diferensial-orde-ii
persamaan-diferensial-orde-iipersamaan-diferensial-orde-ii
persamaan-diferensial-orde-ii
 
Penyederhanaan Karnaugh Map
Penyederhanaan Karnaugh MapPenyederhanaan Karnaugh Map
Penyederhanaan Karnaugh Map
 

Similaire à Sistem bilangan dan kesalahan

Bahan kuliah 1 metoda numerik
Bahan kuliah 1   metoda numerikBahan kuliah 1   metoda numerik
Bahan kuliah 1 metoda numerikSriyono Nozbee
 
001 konsep hitung_kuadrat_terkecil
001 konsep hitung_kuadrat_terkecil001 konsep hitung_kuadrat_terkecil
001 konsep hitung_kuadrat_terkecilleonardo onar
 
pengantar metode numerik
 pengantar metode numerik pengantar metode numerik
pengantar metode numeriksoftscients
 
Metode numerik-rinaldi-munir-libre
Metode numerik-rinaldi-munir-libreMetode numerik-rinaldi-munir-libre
Metode numerik-rinaldi-munir-libreAlvin Setiawan
 
Fisika-besaran-dan-satuan.pptx
Fisika-besaran-dan-satuan.pptxFisika-besaran-dan-satuan.pptx
Fisika-besaran-dan-satuan.pptxriski197593
 
Bab 1 besaran fisika dan satuannya ( in indonesian langue)
Bab 1 besaran fisika dan satuannya ( in indonesian langue)Bab 1 besaran fisika dan satuannya ( in indonesian langue)
Bab 1 besaran fisika dan satuannya ( in indonesian langue)Jeremi Mitchell
 
Pengukuran..pdf
Pengukuran..pdfPengukuran..pdf
Pengukuran..pdfSalmonRen1
 
Pengukuran-dan-Angka-Penting.ppt
Pengukuran-dan-Angka-Penting.pptPengukuran-dan-Angka-Penting.ppt
Pengukuran-dan-Angka-Penting.pptPPG20221
 
Angka penting dan pengukuran`.ppt
Angka penting dan pengukuran`.pptAngka penting dan pengukuran`.ppt
Angka penting dan pengukuran`.pptssusereb02e6
 
2. Pengukuran-dan-Angka-Penting.pdf
2. Pengukuran-dan-Angka-Penting.pdf2. Pengukuran-dan-Angka-Penting.pdf
2. Pengukuran-dan-Angka-Penting.pdfSalmonRen1
 
Pengukuran_dan_Kesalahan.pptx
Pengukuran_dan_Kesalahan.pptxPengukuran_dan_Kesalahan.pptx
Pengukuran_dan_Kesalahan.pptxToufan1
 
vdocuments.net_uji-normalitas-dan-validitas.ppt
vdocuments.net_uji-normalitas-dan-validitas.pptvdocuments.net_uji-normalitas-dan-validitas.ppt
vdocuments.net_uji-normalitas-dan-validitas.pptAnggaPratama111616
 
Bab 1 Besaran Fisika dan Satuannya.pptx
Bab 1 Besaran Fisika dan Satuannya.pptxBab 1 Besaran Fisika dan Satuannya.pptx
Bab 1 Besaran Fisika dan Satuannya.pptxKranaSanz1
 

Similaire à Sistem bilangan dan kesalahan (20)

Pert 1 - Rekayasa Komputasional
Pert 1 - Rekayasa KomputasionalPert 1 - Rekayasa Komputasional
Pert 1 - Rekayasa Komputasional
 
Paper
PaperPaper
Paper
 
Bahan kuliah 1 metoda numerik
Bahan kuliah 1   metoda numerikBahan kuliah 1   metoda numerik
Bahan kuliah 1 metoda numerik
 
001 konsep hitung_kuadrat_terkecil
001 konsep hitung_kuadrat_terkecil001 konsep hitung_kuadrat_terkecil
001 konsep hitung_kuadrat_terkecil
 
pengantar metode numerik
 pengantar metode numerik pengantar metode numerik
pengantar metode numerik
 
Metode numerik-rinaldi-munir-libre
Metode numerik-rinaldi-munir-libreMetode numerik-rinaldi-munir-libre
Metode numerik-rinaldi-munir-libre
 
Fisika-besaran-dan-satuan.pptx
Fisika-besaran-dan-satuan.pptxFisika-besaran-dan-satuan.pptx
Fisika-besaran-dan-satuan.pptx
 
fisika
 fisika fisika
fisika
 
Bab 1 besaran fisika dan satuannya ( in indonesian langue)
Bab 1 besaran fisika dan satuannya ( in indonesian langue)Bab 1 besaran fisika dan satuannya ( in indonesian langue)
Bab 1 besaran fisika dan satuannya ( in indonesian langue)
 
Pengukuran..pdf
Pengukuran..pdfPengukuran..pdf
Pengukuran..pdf
 
Pengukuran-dan-Angka-Penting.ppt
Pengukuran-dan-Angka-Penting.pptPengukuran-dan-Angka-Penting.ppt
Pengukuran-dan-Angka-Penting.ppt
 
Angka penting dan pengukuran`.ppt
Angka penting dan pengukuran`.pptAngka penting dan pengukuran`.ppt
Angka penting dan pengukuran`.ppt
 
Pengukuran-dan-Angka-Penting.ppt
Pengukuran-dan-Angka-Penting.pptPengukuran-dan-Angka-Penting.ppt
Pengukuran-dan-Angka-Penting.ppt
 
2. Pengukuran-dan-Angka-Penting.pdf
2. Pengukuran-dan-Angka-Penting.pdf2. Pengukuran-dan-Angka-Penting.pdf
2. Pengukuran-dan-Angka-Penting.pdf
 
Uji chi square
Uji chi squareUji chi square
Uji chi square
 
Pengukuran_dan_Kesalahan.pptx
Pengukuran_dan_Kesalahan.pptxPengukuran_dan_Kesalahan.pptx
Pengukuran_dan_Kesalahan.pptx
 
vdocuments.net_uji-normalitas-dan-validitas.ppt
vdocuments.net_uji-normalitas-dan-validitas.pptvdocuments.net_uji-normalitas-dan-validitas.ppt
vdocuments.net_uji-normalitas-dan-validitas.ppt
 
Measuring Error
Measuring ErrorMeasuring Error
Measuring Error
 
Regresi
RegresiRegresi
Regresi
 
Bab 1 Besaran Fisika dan Satuannya.pptx
Bab 1 Besaran Fisika dan Satuannya.pptxBab 1 Besaran Fisika dan Satuannya.pptx
Bab 1 Besaran Fisika dan Satuannya.pptx
 

Dernier

Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.pptPertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.pptNabilahKhairunnisa6
 
Materi power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .pptMateri power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .pptAcemediadotkoM1
 
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaMateri Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaSABDA
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfKelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfmaulanayazid
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaNadia Putri Ayu
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasHardaminOde2
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptxPRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptxPCMBANDUNGANKabSemar
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKAPPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKARenoMardhatillahS
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxRioNahak1
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxarnisariningsih98
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...Kanaidi ken
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 

Dernier (20)

Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.pptPertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
 
Materi power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .pptMateri power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .ppt
 
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaMateri Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfKelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptxPRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKAPPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 

Sistem bilangan dan kesalahan

  • 1.
  • 2. Penyajian Bilangan Bulat  Bilangan bulat yang sering digunakan adalah bilangan bulat dalam sistem bilangan desimal yang didefinisikan : Contoh :
  • 3.  Bilangan bulat dengan bilangan dasar c didefinisikan dengan  Bilangan biner atau bilangan dasar 2, dapat didefinisikan seperti formulasi di atas dengan mengganti c dengan 2,  Contoh :
  • 4. Algoritma ini banyak digunakan untuk menghitung konversi bilangan secara cepat, karena dalam algoritma ini tidak terdapat pemakaian pangkat yang membuat kesalahan numerik menjadi lebih besar
  • 5.  Contoh : Bilangan biner (1101)2 dapat dihitung dengan
  • 6.  b2 = 7  b1 = 2 + 7 . 8 = 2 + 56 = 58  b0 = 1 + 58 . 8 = 1 + 464 = 465
  • 7. Penyajian Bilangan Pecahan  Bilangan pecahan x antara 0 s/d 1 dalam sistem bilangan desimal didefinisikan :  Bilangan pecahan x secara umum dalam sistem bilangan dengan bilangan dasar k didefinisikan :
  • 8. Nilai Signifikan  Nilai signifikan adalah suatu nilai dimana jumlah angka ditentukan sebagai batas nilai tersebut diterima atau tidak. Sebagai contoh perhatikan nilai pada penggaris :  Nilai yang ditunjuk tidak tepat pada angka yang ditentukan karena selisih 1 strip, dalam kejadian ini bila dianggap nilai signifikan = 1 maka nilainya 59 atau 60. Bila penggaris tersebut dilihat dengan skala lebih besar pada daerah yang ditunjuk oleh jarum :
  • 9. Akurasi Dan Presisi  Perhatikan hasil tembakan yang dilakukan oleh 4 orang seperti gambar berikut : Dari 4 gambar di samping, gambar (a) menunjukkan hasil yang akurat dan presisi. Gambar (b) menunjukkan hasil yang presisi tetapi tidak akurat. Gambar (c) menunjukkan hasil yang sebenarnya akurat teteapi tidak presisi. Dan gambar (d) menunjukkan hasil yang tidak akurat dan tidak presisi. Akurasi dalam hal ini sangat tergantung pada penembak, dan presisi tergantung pada senapan dan perlengkapannya.
  • 10.  Nilai presisi mengacu pada jumlah angka signifikan yang digunakan dan sebaran bacaan berulang pada alat ukur.Pemakaian alat ukur penggaris dan jangka sorong akan mempunyai perbedaan nilai presisi.Pemakaian jangka sorong mempunyai presisi yang lebih tinggi.  Nilai akurat atau akurasi mengacu pada dekatnya nilai pendekatan yang dihasilkan dengan nilai acuan atau nilai eksak.Misalkan nilai eksak diketahui ½, sedangkan hasil pendekatan adalah 0.500001 maka hasil ini dikatakan akurat bila torelansinya 10-4  Dari keadaan akurat dan presisi ini, akan muncul apa yang dinamakan kesalahan (error).  Dalam analisa numerik, dimana penyelesaian dihitung menggunakan nilai-nilai pendekatan, error menjadi hal yang sangat penting dan diperhatikan.
  • 11. Pendekatan Dan Kesalahan  esalahan di dalam metode numerik dibagi menjadi dua macam yaitu: 1. Kesalahan pembulatan ( round of error) 2. Kesalahan pemotongan ( truncation error )  Kesalahan pembulatan adalah kesalahan yang disebabkan oleh pembulatan misalnya 0.4 menjadi 0 atau 0,5 menjadi 1.Sedangkan kesalahan pemotongan adalah kesalahan yang ditimbulkan pada saat dilakukan pengurangan jumlah angka signifikan.  Kesalahan numerik adalah kesalahan yang timbul karena adanya proses pendekatan.Hubungan kesalahan dan penyelesaian adalah : xˆ = x +e Dimana x ˆ adalah nilai yang sebenarnya ( nilai eksak ) x adalah nilai pendekatan yang dihasilakan dari metode numerik e adalah kesalahan numerik.
  • 12.  Kesalahan fraksional adalah prosentase antara kesalahandan nilai sebenarnya  Pada banyak permasalahan kesalahan fraksional di atas sulit atau tidak bisa dihitung, karena nilai eksaknya tidak diketahui.Sehingga kesalahan fraksional dihitung berdasarkan nilai pendekatan yang diperoleh:  Dimana e pada waktu ke n adalah selisih nilai pendekatan ke n dan ke n-1  Perhitungan kesalahan semacam ini dilakukan untuk mencapai keadaan konvergensi pada suatu proses iterasi  ari definisi ini, dapat dikatakan bahwa penyelesaian dalam metode numerik dicari berdasarkan selisih hasil saat ini dengan hasil sebelumnya.Metode ini dapat menghindari jumlah iterasi yang sangat besar tetapi terkadang tidak akurat.