SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  20
Kenabian
   dan
 Hukum
         Robertus Rubiyatmoko Pr
Pengantar
• Pembicaraan mengenai kenabian tidak pernah
  dapat dilepaskan dari
  – Nabi-nabi Perjanjian Lama: mulai Amos
  – Nabi PB: Yesus Kristus
  – Nabi peralihan: Yohanes Pembaptis
• Pembicaraan mengenai hukum tidak dapat
  dipisahkan dari hukum utama Yesus dalam
  Sinoptik (Mat 22,34-40; Mrk 12,30-33; Luk 10,27)
  – Cinta kepada Allah
  – Cinta kepada sesama
Pengantar
• Hukum utama menjadi sumber segala hukum
  – PL:
     • Hukum utama menemukan penjabarannya yang singkat
       dalam dekalog (Kel 20,1-17; Ul 5,1-20; Kel 34) yang akan
       dijabarkan secara luas dalam ke-613 aturan dalam Taurat
       Musa
     • Hukum kasih (2)  Dekalog (10)  Taurat (613)
  – PB:
     • Hukum utama ini mendapatkan penjelasannya dalam seluruh
       Injil yang nantinya menjadi sumber ajaran dan tradisi
       Gereja, dari sana mengalir Kitab Hukum Gereja
     • Hukum kasih (2)  Injil  ajaran/tradisi Gereja  KHK
       (1752)
Kenabian: Panggilan & Tugas
• Nabi PL dipanggil Allah untuk sebuah tugas perutusan khas
  bagi umat yang sedang mengalami situasi sulit:  baik
  sosial, ekonomis, politis, maupun religius.
• Dua kondisi utama yang mengharuskan Allah mengutus para
  nabiNya
   – Kehidupan sosial – ekonomi yang diwarnai oleh ketidakadilan dan
     penindasan terhadap kaum lemah
      • Situasi: penguasa dan orang kaya justru menindas rakyat kecil
      • Rakyat kecil
          – Tidak berdaya membela diri dan haknya.
          – sikap pasrah dan menyerah kepada keadaan.
      • Efek:
          – Yang kaya (sedikit) semakin kaya: hidup diatas derita orang lain
          – Yang miskin (sebagian besar) menjadi makin miskin
      • Reaksi Allah: mengutus nabiNya dengan dua tugas
          – Memulihkan keadilan dan kebenaran di tengah umat Israel
          – Menyampaikan ancaman/hukuman atas ketidakadilan Israel
      • Contoh nabi: Amos (2,6-8), Mika (2,1-5) dan Yesaya (1,21-23) 
        mengecam eksploitasi para pemimpin dan orang kaya terhadap mereka
        yang kecil
Kenabian: Panggilan & Tugas
• Dua kondisi utama yang mengharuskan Allah
  mengutus para nabiNya
  – Kehidupan sosial – ekonomi
  – Kehidupan religius: diwarnai ketidaksetiaan bangsa
    Israel terhadap Yahwe
     • Situasi: Israel hidup dalam kebersamaan dengan bangsa lain
       yg menyembah dewa-dewi
     • Akibat:
        – Mengikuti pola ibadat orang kapir dg menyembah dewa-dewi
        – Tidak setia dan meninggalkan Allah Yahwe
     • Reaksi Allah: mengutus nabiNya dengan tugas
        – Memulihkan kesetiaan/loyalitas Israel kepada perjanjian Sinai
        – Menyampaikan ancaman/hukuman atas ketidaksetiaan Israel
     • Contoh nabi: Hosea, Yeremia, Yehezkiel  mengecam
       penyembahan berhala sebagai kemurtadan dan persundalan
Pusat Warta Kenabian
• Apa yang diwartakan oleh para bermuara pada apa
  yang disampaikan oleh Yesus mengenai hukum yang
  paling utama, yakni
   – Kasih kepada Allah yang diwujudkan dalam kesetiaan
     dalam beribadat kepada Yahwe, satu-satunya Allah mereka;
   – Kasih kepada sesama yang direalisasi dalam kepedulian
     terhadap sesama, khususnya mereka yang tidak berdaya
     dan miskin.
• Kedua hal ini tidak dapat dipisahkan satu dari yang
  lain, karena yang satu mengandaikan yang lain.
   – Cinta kepada Allah mendapatkan wujud nyatanya dalam
     cinta kepada sesama;
   – Cinta kepada sesama mendapatkan rohnya dari cinta
     manusia kepada Allah sendiri
Yesus membela yg lemah
• Cara mewujudkan kepedulianNya kepada yang
  lemah, miskin dan tidak berdaya
   – Menjadikan diriNya miskin  Lukas 2 dan Filp 2,5-11
   – Melalui kotbah atau pengajaranNya
   – Berempati dengan berbuat sesuatu:
     penyembuhan, pengusiran setan, pergandaan roti,
• Siapa yang miskin
   – Umum: mereka yang hanya dapat menyandarkan diri pada
     kebaikan orang lain
   – Khusus: janda, yatim piatu, anak-anak yang tidak
     diperhitungkan dalam masyarakat, para penderita sakit
     atau cacat, pemungut cukai dan orang-orang yang dianggap
     berdosa.
      • Mk 12,41-44  Perhatian Yesus kepada janda si janda di depan
        kotak persembahan mengubah pola pikir bangsa Yahudi bahwa
        kepada mereka pun Allah memberikan perhatian dan pembenaran.
Yesus membela keadilan
• Cara mewujudkan kepedulianNya kepada
  keadilan
  – Membela mereka yang tidak berdaya berhadapan
    dengan ketidakadilan.
    • Mat 21,11-12; Mk 11,15-18  Peristiwa pengusiran
      para pedagang di bait Allah menjadi bukti konkret
      bagaimana Yesus melawan ketidakadilan para pedagang
      yang melipatgandakan harga jual dagangannya
  – Menentang ketidakadilan dari orang-orang yang
    tidak mau membayar pajak
    • Mat 22,21  "Berikanlah kepada Kaisar apa yang wajib
      kamu berikan kepada Kaisar dan kepada Allah apa yang
      wajib kamu berikan kepada Allah"
Yesus dan Peribadatan
• Yesus sangat perhatian dan mendukung peribadatan.
   – Mat 9,13: “Yang Kukehendaki ialah belas kasihan dan bukan
     persembahan, karena Aku datang bukan untuk memanggil orang
     benar, melainkan orang berdosa.“
• Ibadat macam apa?
   – Yesus samasekali tidak mau meremehkan arti penting persembahan
     atau ibadat kepada Allah.
   – Sangat menjunjung tinggi sebuah ibadat yang benar dan berkenan
     kepada Allah  ibadat yang disertai belaskasihan dan keadilan kepada
     sesama
• Reaksi Yesus:
   – Mengkritik para ahli Taurat dan kaum Farisi yang munafik dalam
     peribadatannya  secara ketat menaati hukum hari Sabat dan aturan
     peribadatan lain, namun itu semua tidak dibarengi oleh sikap hati yang
     tulus dalam iklas
   – Memuji seorang janda miskin sebagai yang dibenarkan di hadapan
     Allah (Luk 18,9-14 par.). Dengan segala kerendahan hatinya, dia
     mempersembahkan kepada Allah segala yang dimilikinya, bahkan ia
     memberikannya dari kekurangannya.
Hukum, tanda cinta dan anugerah Allah
• Pewartaan para nabi berumuara dari hukum cinta
  kasih sebagai hukum utama
  – PL:
     • Perkembangan: Hukum kasih (2)  Dekalog (10: 1-3 dan 4-
       10)  Taurat (613: 248 kewajiban dan 365 larangan )
     • Kel 34: kisah Allah menganugerahkan hukumnya sebagai
       pegangan dan tuntunan agar mereka berkenan kepada Allah
       dan menjadi umat kesayangannya  hukum: anugerah yang
       sangat istimewa dari Allah sendiri dan pantas disyukuri
  – PB:
     • Perkembangan: Hukum kasih (2)  Injil (4)  ajaran (konsili-
       konsili) dan tradisi Gereja  KHK (1752 kanon)
     • KHK ditempatkan dalam konteks yang tepat  sebagai
       sarana yang dianugerahkan Allah, agar dengannya
       terjaminlah relasi kasih antara manusia dengan Allah dan
       manusia dengan sesamanya
Hukum, tanda cinta dan anugerah Allah
• Pewartaan para nabi berumuara dari hukum cinta kasih
  sebagai hukum utama
   – PL:
      • Perkembangan: Hukum kasih (2)  Dekalog (10: 1-3 dan 4-10) 
        Taurat (613: 248 kewajiban dan 365 larangan )
      • Kel 34: kisah Allah menganugerahkan hukumnya sebagai pegangan
        dan tuntunan agar mereka berkenan kepada Allah dan menjadi umat
        kesayangannya  hukum: anugerah yang sangat istimewa dari Allah
        sendiri dan pantas disyukuri
   – PB:
      • Perkembangan: Hukum kasih (2)  Injil (4)  ajaran (konsili-konsili)
        dan tradisi Gereja  KHK (1752 kanon)
      • KHK ditempatkan dalam konteks yang tepat
           – Sebagai sarana yang dianugerahkan Allah, agar dengannya terjaminlah relasi
             kasih antara manusia dengan Allah dan manusia dengan sesamanya
           – Allah yg telah lebih dulu mencintai mendapatkan tanggapan kasih dari
             manusia yang menjadi nyata dalam kasihnya kepada sesama
           – Hukum dimaksudkan sebagai rambu-rambu yang mengarahkan manusia
             kepada kebaikanya sendiri
Tujuan dan Fungsi Hukum
• Reaksi spontan: hukum atau aturan kerap kali dilihat secara
  negatif  sebagai sesuatu yang
  membatasi, merintangi, menghambat dan merampas
  kebebasan manusia. Maka pernah muncul sikap anti-
  hukum
• Gereja (paguyuban umat beriman) pasti membutuhkan
  hukum yang mengatur kehidupan bersama demi
  tercapainya tujuan yang dicita-citakan.
   – Merupakan keharusan yang melekat erat pada keberadaannya.
   – Dengan hukum akan tercipta ketertiban hidup
     bersama, sehingga masing-masing mendapatkan jaminan atas
     hak dan kewajibannya
   – Hukum dalam Gereja tidak pernah bertentangan dengan
     hukum cinta kasih dan prinsip keadilan  sebaliknya: hukum
     mengatur, menjamin, dan membela pelaksanaan hak dan
     kewajiban masing-masing individu dan kelompok umat
     beriman,
Pelanggaran Hukum
• Pelanggaran: dalam kehidupan bersama ini selalu dapat
  terjadi pelanggaran atas hukum yang berlaku.
• Sanksi
   – Pelanggaran ini pasti akan menimbulkan luka dan
     ketidakhamonisan hidup bersama.
   – Konsekuensi: pelanggar hukum akan dikenai sanksi yang wajar
     dan adil
   – Berdasarkan jenisnya, sanksi ini dibedakan menjadi sanksi yang
     bersifat menyembuhkan (poena medicinalis) dan sanksi yang
     bersifat silih (poena expiatoriae)  kanon 1370-1398
   – Kedua sanksi ini tidak pernah dimaksudkan demi kehancuran
     dan kematian umat beriman, sebaliknya demi keselamatan
     umat beriman.
      • Kanon 1752: dengan tegas menyatakan bahwa keselamatan jiwa-jiwa
        merupakan hukum tertinggi (salus animarum, suprema lex) dalam
        Gereja
      • Keselamatan jiwa inilah yang akhirnya menjadi arah dan orientasi
        diciptakannya hukum dalam Gereja
KHK membela Keadilan dan Kebenaran
• Melalui KHK 1983, Gereja menjabarkan hukum
  cinta kasih dalam 1752 kanon yang diharapkan
  mampu mengarahkan bagaimana umat beriman
  mengasihi Allah dan sesama
• KHK 1983
  – Dipromulgasikan atau disahkan oleh Paus Yohanes
    Paulus II pada tanggal 25 Januari 1983
  – Mulai diberlakukan atau memiliki daya ikat sejak
    tanggal 27 November 1983
  – Puncak/kulminasi dari seluruh usaha pembaruan yang
    dicanangkan Paus Yohanes XXIII
  – Merupakan revisi atas KHK 1917 dan merupakan
    rumusan normatif dari Konsili Vatikan II
KHK membela Keadilan dan Kebenaran
• Melalui ke-7 bukunya, KHK 1983 ingin
  menampikan hukum kasih
  – Buku I: norma umum  menampilkan prinsip-prinsip
    dasar untuk membaca dan memahami kanon-kanon
  – Buku II: umat beriman kristiani  menyebutkan hak
    dan kewajiban umat beriman pada umumnya dan
    pada khususnya, baik sebagai individu maupun
    kelompok umat beriman. Dalam buku II ini ditegaskan
    bahwa Gereja sebagai sebuah paguyuban atau
    communio menjadi tanggungjawab semua umat
    beriman baik sebagai klerus, anggota hidup bakti
    maupun awam biasa.
KHK membela Keadilan dan Kebenaran
• Melalui ke-7 bukunya, KHK 1983 ingin
  menampikan hukum kasih
  – Buku III: tugas Gereja mengajar  dalam buku ini
    ditegaskan hak dan kewajiban umat beriman untuk
    berpartisipasi dalam tugas kenabian Kristus dengan
    ikut mewartakan Injil atau warta keselamatan kepada
    semua orang
  – Buku IV: tugas Gereja menguduskan  menandaskan
    hak dan kewajiban umat beriman untuk partisipasi
    dalam tugas imamat Kristus dengan ikut
    mengusahakan kekudusan diri dan Gereja.
KHK membela Keadilan dan Kebenaran
• Melalui ke-7 bukunya, KHK 1983 ingin
  menampikan hukum kasih
  – Buku V: harta benda Gereja  Untuk melaksanakan
    misi dan mencapai finalitas yang dipercayakan oleh
    Yesus Kristus, Gereja membutuhkan sarana-prasarana
    tertentu yang bersifat material-ekonomis. Oleh karena
    itu,
     • Gereja pun memiliki kemampuan untuk
       mencar, memiliki, mengelola dan mengalih-milikkan
       hartabenda
     • Tujuan: memenuhi kebutuhan-kebutuhan konkret seperti
       disebutkan dalam kanon 1254: ibadat ilahi, jaminan yang
       layak bagi kehidupan para klerus dan pelayan lainnya, dan
KHK membela Keadilan dan Kebenaran
• Melalui ke-7 bukunya, KHK 1983 ingin
  menampikan hukum kasih
  – Buku VI: mengatur agar pelanggar hukum
    mendapatkan sanksi baik secara langsung (latae
    sententiae) maupun secara tidak langsung (ferendae
    sententiae).
     • Melalui sanksi yang bersifat remedial (poena
       medicinalis), diharapkan umat beriman yang telah
       melakukan pelanggaran akhirnya bertobat dan menikmati
       kerahiman Allah dan kembali ke jalan menuju kepada
       keselamatan.
     • Melalui sanksi yang bersifat silih (poena expiatoriae), umat
       beriman yang bersalah dibantu untuk menghayati
       pertobatannya dengan membuat berbagai macam bentuk
       silih, baik yang bersifat rohani maupun jasmani.
KHK membela Keadilan dan Kebenaran
• Melalui ke-7 bukunya, KHK 1983 ingin
  menampikan hukum kasih
  – Buku VII:
     • Dalam kehidupan bersama selalu muncul masalah yang
       membutuhkan penyelesaian secara hukum.
     • KHK menyediakan seperangkat proses yuridis yang bisa
       dipakai untuk menyelesaikan masalah-masalah tersebut.
       Proses ini disebut proses kanonik dan menjadi sarana untuk
       mengambil keputusan yang tepat berdasarkan prinsip
       keadilan dan kebenaran melalui pelaksanaan kuasa yudisial.
     • Proses kanonik ini bertujuan untuk melindungi dan menjaga
       agar hak dan kewajiban masing-masing individu dan
       kelompok umat beriman dilindungi dan dijamin
       pelaksanaannya
Penutup
Hukum Gereja yang dikenal dengan nama Kitab
 Hukum Kanonik memiliki nilai profetis karena
  melalui rumusan kanon-kanonnya mencoba
untuk mengarahkan umat beriman agar semakin
   mampu mengasihi Allah dan sesama. Kasih
  kepada Allah dan kepada sesama inilah yang
   akhirnya membawa umat beriman kepada
       kesempurnaan sebagai anak-anak

Contenu connexe

Tendances

Kristologi dalam Refleksi Teologi Modern
Kristologi dalam Refleksi Teologi ModernKristologi dalam Refleksi Teologi Modern
Kristologi dalam Refleksi Teologi ModernGiovanni Promesso
 
Adven pir pir-omk
Adven pir pir-omkAdven pir pir-omk
Adven pir pir-omkkarangpanas
 
Adven lingkungan 2014
Adven lingkungan 2014Adven lingkungan 2014
Adven lingkungan 2014karangpanas
 
Pro Ecclesia et Patria
Pro Ecclesia et PatriaPro Ecclesia et Patria
Pro Ecclesia et PatriaLusius Sinurat
 
Katekismus Gereja Katolik (Kompendium)
Katekismus Gereja Katolik (Kompendium)Katekismus Gereja Katolik (Kompendium)
Katekismus Gereja Katolik (Kompendium)Giovanni Promesso
 
Bersikap kritis dalam gereja kelas xii
Bersikap kritis dalam gereja kelas xiiBersikap kritis dalam gereja kelas xii
Bersikap kritis dalam gereja kelas xiiSabam Sitinjak
 
Bkl 2015 sakramen
Bkl 2015 sakramenBkl 2015 sakramen
Bkl 2015 sakramenkarangpanas
 
Ptt Gereja yang Bersaksi dan Melayani di Dunia
Ptt Gereja yang Bersaksi dan Melayani diDuniaPtt Gereja yang Bersaksi dan Melayani diDunia
Ptt Gereja yang Bersaksi dan Melayani di DuniaRuangguruKristen
 
Revitalisasi Peran Kaum Awam dalam Gereja
Revitalisasi Peran Kaum Awam dalam GerejaRevitalisasi Peran Kaum Awam dalam Gereja
Revitalisasi Peran Kaum Awam dalam GerejaGiovanni Promesso
 
Konsili Vatikan II tentang Iman & Wahyu
Konsili Vatikan II tentang Iman & WahyuKonsili Vatikan II tentang Iman & Wahyu
Konsili Vatikan II tentang Iman & WahyuGiovanni Promesso
 
Agama Kristian
Agama KristianAgama Kristian
Agama Kristianwk_aiman
 
Bab 11 pelayanan lima jawatan
Bab 11 pelayanan lima jawatanBab 11 pelayanan lima jawatan
Bab 11 pelayanan lima jawatanChris Hukubun
 
Makalah Peran roh kudus dalam penginjilan
Makalah Peran roh kudus dalam penginjilanMakalah Peran roh kudus dalam penginjilan
Makalah Peran roh kudus dalam penginjilanagung bulan
 
Tugas presentasi agama(gereja)
Tugas presentasi agama(gereja)Tugas presentasi agama(gereja)
Tugas presentasi agama(gereja)Dearest Rome
 

Tendances (20)

Kristologi dalam Refleksi Teologi Modern
Kristologi dalam Refleksi Teologi ModernKristologi dalam Refleksi Teologi Modern
Kristologi dalam Refleksi Teologi Modern
 
Modul agama kristen
Modul agama kristenModul agama kristen
Modul agama kristen
 
Adven pir pir-omk
Adven pir pir-omkAdven pir pir-omk
Adven pir pir-omk
 
Adven lingkungan 2014
Adven lingkungan 2014Adven lingkungan 2014
Adven lingkungan 2014
 
Pro Ecclesia et Patria
Pro Ecclesia et PatriaPro Ecclesia et Patria
Pro Ecclesia et Patria
 
Katekismus Gereja Katolik (Kompendium)
Katekismus Gereja Katolik (Kompendium)Katekismus Gereja Katolik (Kompendium)
Katekismus Gereja Katolik (Kompendium)
 
Pertemuan VII
Pertemuan VIIPertemuan VII
Pertemuan VII
 
Bersikap kritis dalam gereja kelas xii
Bersikap kritis dalam gereja kelas xiiBersikap kritis dalam gereja kelas xii
Bersikap kritis dalam gereja kelas xii
 
Bkl 2015 sakramen
Bkl 2015 sakramenBkl 2015 sakramen
Bkl 2015 sakramen
 
Titas presentation 090513
Titas   presentation 090513Titas   presentation 090513
Titas presentation 090513
 
Ptt Gereja yang Bersaksi dan Melayani di Dunia
Ptt Gereja yang Bersaksi dan Melayani diDuniaPtt Gereja yang Bersaksi dan Melayani diDunia
Ptt Gereja yang Bersaksi dan Melayani di Dunia
 
Baptisan air
Baptisan airBaptisan air
Baptisan air
 
Dewan paroki by rm anton konseng pr
Dewan paroki by rm anton konseng prDewan paroki by rm anton konseng pr
Dewan paroki by rm anton konseng pr
 
Revitalisasi Peran Kaum Awam dalam Gereja
Revitalisasi Peran Kaum Awam dalam GerejaRevitalisasi Peran Kaum Awam dalam Gereja
Revitalisasi Peran Kaum Awam dalam Gereja
 
tantangan eksternal dalam gereja
tantangan eksternal dalam gerejatantangan eksternal dalam gereja
tantangan eksternal dalam gereja
 
Konsili Vatikan II tentang Iman & Wahyu
Konsili Vatikan II tentang Iman & WahyuKonsili Vatikan II tentang Iman & Wahyu
Konsili Vatikan II tentang Iman & Wahyu
 
Agama Kristian
Agama KristianAgama Kristian
Agama Kristian
 
Bab 11 pelayanan lima jawatan
Bab 11 pelayanan lima jawatanBab 11 pelayanan lima jawatan
Bab 11 pelayanan lima jawatan
 
Makalah Peran roh kudus dalam penginjilan
Makalah Peran roh kudus dalam penginjilanMakalah Peran roh kudus dalam penginjilan
Makalah Peran roh kudus dalam penginjilan
 
Tugas presentasi agama(gereja)
Tugas presentasi agama(gereja)Tugas presentasi agama(gereja)
Tugas presentasi agama(gereja)
 

Similaire à HUKUM KASIH

PPT agama Kristen.pptx
PPT agama Kristen.pptxPPT agama Kristen.pptx
PPT agama Kristen.pptxHanselValent1
 
9. MORALITAS KATOLIK (ppt).pptx
9. MORALITAS KATOLIK (ppt).pptx9. MORALITAS KATOLIK (ppt).pptx
9. MORALITAS KATOLIK (ppt).pptxDinarDorotea
 
Etika kristen alkitabiah
Etika kristen alkitabiahEtika kristen alkitabiah
Etika kristen alkitabiahYusak Tanasyah
 
HIDUP BERNEGARA, KETAATAN PADA HUKUM NEGARA DALAM PANDANGAN KRISTIANI MENURUT...
HIDUP BERNEGARA, KETAATAN PADA HUKUM NEGARA DALAM PANDANGAN KRISTIANI MENURUT...HIDUP BERNEGARA, KETAATAN PADA HUKUM NEGARA DALAM PANDANGAN KRISTIANI MENURUT...
HIDUP BERNEGARA, KETAATAN PADA HUKUM NEGARA DALAM PANDANGAN KRISTIANI MENURUT...Hesly1
 
9. MORALITAS KATOLIK (ppt).pptx
9. MORALITAS KATOLIK (ppt).pptx9. MORALITAS KATOLIK (ppt).pptx
9. MORALITAS KATOLIK (ppt).pptxPPLMMuntilan
 
Sakramen Inisiasi Menurut KHK
Sakramen Inisiasi Menurut KHKSakramen Inisiasi Menurut KHK
Sakramen Inisiasi Menurut KHKGiovanni Promesso
 
Menjadi Saksi KristusMenjadi Saksi KristusMenjadi Saksi Kristus
Menjadi Saksi KristusMenjadi Saksi KristusMenjadi Saksi KristusMenjadi Saksi KristusMenjadi Saksi KristusMenjadi Saksi Kristus
Menjadi Saksi KristusMenjadi Saksi KristusMenjadi Saksi Kristusronilegisman
 
Ppt manusia dan pandangan hidup
Ppt manusia dan pandangan hidupPpt manusia dan pandangan hidup
Ppt manusia dan pandangan hidupMora Harianja
 
Ppt manusia dan pandangan hidup
Ppt manusia dan pandangan hidupPpt manusia dan pandangan hidup
Ppt manusia dan pandangan hidupMora Harianja
 
BAB I Gereja Sebagai Umat Allah yang Baru.pptx
BAB I Gereja Sebagai Umat Allah yang Baru.pptxBAB I Gereja Sebagai Umat Allah yang Baru.pptx
BAB I Gereja Sebagai Umat Allah yang Baru.pptxMeirnaWatyHutajulu
 
Doa & Kehidupan Jemaat Mula2.pptx
Doa & Kehidupan Jemaat Mula2.pptxDoa & Kehidupan Jemaat Mula2.pptx
Doa & Kehidupan Jemaat Mula2.pptxSoliDeoGloria3
 
Social Justice (Indonesian) U.N. commemoration of world day of S.J.pptx
Social Justice (Indonesian) U.N. commemoration of world day of S.J.pptxSocial Justice (Indonesian) U.N. commemoration of world day of S.J.pptx
Social Justice (Indonesian) U.N. commemoration of world day of S.J.pptxMartin M Flynn
 
Abdullahi ahmed an na'im ch4
Abdullahi ahmed an na'im ch4Abdullahi ahmed an na'im ch4
Abdullahi ahmed an na'im ch4Putra Tea
 
Etika dan Moral Menurut Agama Kristian
Etika dan Moral Menurut Agama KristianEtika dan Moral Menurut Agama Kristian
Etika dan Moral Menurut Agama KristianThomas Mon
 

Similaire à HUKUM KASIH (20)

Mata Kuliah Hukum Gereja.pptx
Mata Kuliah Hukum Gereja.pptxMata Kuliah Hukum Gereja.pptx
Mata Kuliah Hukum Gereja.pptx
 
PPT agama Kristen.pptx
PPT agama Kristen.pptxPPT agama Kristen.pptx
PPT agama Kristen.pptx
 
9. MORALITAS KATOLIK (ppt).pptx
9. MORALITAS KATOLIK (ppt).pptx9. MORALITAS KATOLIK (ppt).pptx
9. MORALITAS KATOLIK (ppt).pptx
 
Gereja vatikan II
Gereja vatikan IIGereja vatikan II
Gereja vatikan II
 
Etika kristen alkitabiah
Etika kristen alkitabiahEtika kristen alkitabiah
Etika kristen alkitabiah
 
HIDUP BERNEGARA, KETAATAN PADA HUKUM NEGARA DALAM PANDANGAN KRISTIANI MENURUT...
HIDUP BERNEGARA, KETAATAN PADA HUKUM NEGARA DALAM PANDANGAN KRISTIANI MENURUT...HIDUP BERNEGARA, KETAATAN PADA HUKUM NEGARA DALAM PANDANGAN KRISTIANI MENURUT...
HIDUP BERNEGARA, KETAATAN PADA HUKUM NEGARA DALAM PANDANGAN KRISTIANI MENURUT...
 
9. MORALITAS KATOLIK (ppt).pptx
9. MORALITAS KATOLIK (ppt).pptx9. MORALITAS KATOLIK (ppt).pptx
9. MORALITAS KATOLIK (ppt).pptx
 
Modul 5 KB 1
Modul 5 KB 1Modul 5 KB 1
Modul 5 KB 1
 
Sakramen Inisiasi Menurut KHK
Sakramen Inisiasi Menurut KHKSakramen Inisiasi Menurut KHK
Sakramen Inisiasi Menurut KHK
 
Menjadi Saksi KristusMenjadi Saksi KristusMenjadi Saksi Kristus
Menjadi Saksi KristusMenjadi Saksi KristusMenjadi Saksi KristusMenjadi Saksi KristusMenjadi Saksi KristusMenjadi Saksi Kristus
Menjadi Saksi KristusMenjadi Saksi KristusMenjadi Saksi Kristus
 
Ppt manusia dan pandangan hidup
Ppt manusia dan pandangan hidupPpt manusia dan pandangan hidup
Ppt manusia dan pandangan hidup
 
Ppt manusia dan pandangan hidup
Ppt manusia dan pandangan hidupPpt manusia dan pandangan hidup
Ppt manusia dan pandangan hidup
 
Pertemuan 2
Pertemuan 2Pertemuan 2
Pertemuan 2
 
BAB I Gereja Sebagai Umat Allah yang Baru.pptx
BAB I Gereja Sebagai Umat Allah yang Baru.pptxBAB I Gereja Sebagai Umat Allah yang Baru.pptx
BAB I Gereja Sebagai Umat Allah yang Baru.pptx
 
Doa & Kehidupan Jemaat Mula2.pptx
Doa & Kehidupan Jemaat Mula2.pptxDoa & Kehidupan Jemaat Mula2.pptx
Doa & Kehidupan Jemaat Mula2.pptx
 
Social Justice (Indonesian) U.N. commemoration of world day of S.J.pptx
Social Justice (Indonesian) U.N. commemoration of world day of S.J.pptxSocial Justice (Indonesian) U.N. commemoration of world day of S.J.pptx
Social Justice (Indonesian) U.N. commemoration of world day of S.J.pptx
 
Abdullahi ahmed an na'im ch4
Abdullahi ahmed an na'im ch4Abdullahi ahmed an na'im ch4
Abdullahi ahmed an na'im ch4
 
Syariat islam
Syariat islamSyariat islam
Syariat islam
 
Etika dan Moral Menurut Agama Kristian
Etika dan Moral Menurut Agama KristianEtika dan Moral Menurut Agama Kristian
Etika dan Moral Menurut Agama Kristian
 
On Being A Servant of God
On Being A Servant of GodOn Being A Servant of God
On Being A Servant of God
 

Plus de Giovanni Promesso

Pandangan gereja tentang hidup setelah kematian
Pandangan gereja tentang hidup setelah kematianPandangan gereja tentang hidup setelah kematian
Pandangan gereja tentang hidup setelah kematianGiovanni Promesso
 
Gereja, Bisnis dan Pasar Bebas
Gereja, Bisnis dan Pasar BebasGereja, Bisnis dan Pasar Bebas
Gereja, Bisnis dan Pasar BebasGiovanni Promesso
 
Gereja & Kekerasan atas Nama Agama
Gereja & Kekerasan atas Nama AgamaGereja & Kekerasan atas Nama Agama
Gereja & Kekerasan atas Nama AgamaGiovanni Promesso
 
Moral Katolik tentang Hidup dan Kesehatan
Moral Katolik tentang Hidup dan KesehatanMoral Katolik tentang Hidup dan Kesehatan
Moral Katolik tentang Hidup dan KesehatanGiovanni Promesso
 
Gereja dan Pemberantasan Korupsi
Gereja dan Pemberantasan KorupsiGereja dan Pemberantasan Korupsi
Gereja dan Pemberantasan KorupsiGiovanni Promesso
 
Gereja dan Ketuhanan Yang Mahaesa
Gereja dan Ketuhanan Yang Mahaesa Gereja dan Ketuhanan Yang Mahaesa
Gereja dan Ketuhanan Yang Mahaesa Giovanni Promesso
 
Gereja dan Persatuan Indonesia
Gereja dan Persatuan IndonesiaGereja dan Persatuan Indonesia
Gereja dan Persatuan IndonesiaGiovanni Promesso
 
Serial Seminar Nasional FT USD 2013-2014
Serial Seminar Nasional FT USD 2013-2014Serial Seminar Nasional FT USD 2013-2014
Serial Seminar Nasional FT USD 2013-2014Giovanni Promesso
 
YB Mangunwijaya dan Gereja (di) Indonesia
YB Mangunwijaya dan Gereja (di) IndonesiaYB Mangunwijaya dan Gereja (di) Indonesia
YB Mangunwijaya dan Gereja (di) IndonesiaGiovanni Promesso
 
Gereja dan Politik: Belajar dari I.J. Kasimo
Gereja dan Politik: Belajar dari I.J. KasimoGereja dan Politik: Belajar dari I.J. Kasimo
Gereja dan Politik: Belajar dari I.J. KasimoGiovanni Promesso
 
Pemikiran Driyarkara tentang Pancasila
Pemikiran Driyarkara tentang PancasilaPemikiran Driyarkara tentang Pancasila
Pemikiran Driyarkara tentang PancasilaGiovanni Promesso
 
Soegijapranata: 100 % Katolik 100% Indonesia
Soegijapranata: 100 % Katolik 100% IndonesiaSoegijapranata: 100 % Katolik 100% Indonesia
Soegijapranata: 100 % Katolik 100% IndonesiaGiovanni Promesso
 
Pemikiran St. Thomas Aquinas tentang Politik
Pemikiran St. Thomas Aquinas tentang PolitikPemikiran St. Thomas Aquinas tentang Politik
Pemikiran St. Thomas Aquinas tentang PolitikGiovanni Promesso
 
Teologi Politik atau Teologi A-Politik
Teologi Politik  atau Teologi A-PolitikTeologi Politik  atau Teologi A-Politik
Teologi Politik atau Teologi A-PolitikGiovanni Promesso
 
Menjadi Pribadi yang Religius, Inklusif dan Humanis
Menjadi Pribadi yang Religius, Inklusif dan HumanisMenjadi Pribadi yang Religius, Inklusif dan Humanis
Menjadi Pribadi yang Religius, Inklusif dan HumanisGiovanni Promesso
 

Plus de Giovanni Promesso (20)

Pandangan gereja tentang hidup setelah kematian
Pandangan gereja tentang hidup setelah kematianPandangan gereja tentang hidup setelah kematian
Pandangan gereja tentang hidup setelah kematian
 
Eskatologi modern
Eskatologi modernEskatologi modern
Eskatologi modern
 
Gereja Berpolitik
Gereja BerpolitikGereja Berpolitik
Gereja Berpolitik
 
Gereja, Bisnis dan Pasar Bebas
Gereja, Bisnis dan Pasar BebasGereja, Bisnis dan Pasar Bebas
Gereja, Bisnis dan Pasar Bebas
 
Gereja dan Wahyu Baru
Gereja dan Wahyu BaruGereja dan Wahyu Baru
Gereja dan Wahyu Baru
 
Gereja & Kekerasan atas Nama Agama
Gereja & Kekerasan atas Nama AgamaGereja & Kekerasan atas Nama Agama
Gereja & Kekerasan atas Nama Agama
 
Moral Katolik tentang Hidup dan Kesehatan
Moral Katolik tentang Hidup dan KesehatanMoral Katolik tentang Hidup dan Kesehatan
Moral Katolik tentang Hidup dan Kesehatan
 
Gereja dan Pemberantasan Korupsi
Gereja dan Pemberantasan KorupsiGereja dan Pemberantasan Korupsi
Gereja dan Pemberantasan Korupsi
 
Gereja dan Ketuhanan Yang Mahaesa
Gereja dan Ketuhanan Yang Mahaesa Gereja dan Ketuhanan Yang Mahaesa
Gereja dan Ketuhanan Yang Mahaesa
 
Gereja dan Persatuan Indonesia
Gereja dan Persatuan IndonesiaGereja dan Persatuan Indonesia
Gereja dan Persatuan Indonesia
 
Serial Seminar Nasional FT USD 2013-2014
Serial Seminar Nasional FT USD 2013-2014Serial Seminar Nasional FT USD 2013-2014
Serial Seminar Nasional FT USD 2013-2014
 
YB Mangunwijaya dan Gereja (di) Indonesia
YB Mangunwijaya dan Gereja (di) IndonesiaYB Mangunwijaya dan Gereja (di) Indonesia
YB Mangunwijaya dan Gereja (di) Indonesia
 
Gereja dan Politik: Belajar dari I.J. Kasimo
Gereja dan Politik: Belajar dari I.J. KasimoGereja dan Politik: Belajar dari I.J. Kasimo
Gereja dan Politik: Belajar dari I.J. Kasimo
 
Pemikiran Driyarkara tentang Pancasila
Pemikiran Driyarkara tentang PancasilaPemikiran Driyarkara tentang Pancasila
Pemikiran Driyarkara tentang Pancasila
 
Soegijapranata: 100 % Katolik 100% Indonesia
Soegijapranata: 100 % Katolik 100% IndonesiaSoegijapranata: 100 % Katolik 100% Indonesia
Soegijapranata: 100 % Katolik 100% Indonesia
 
Pemikiran St. Thomas Aquinas tentang Politik
Pemikiran St. Thomas Aquinas tentang PolitikPemikiran St. Thomas Aquinas tentang Politik
Pemikiran St. Thomas Aquinas tentang Politik
 
Libido Politik Agustinus
Libido Politik AgustinusLibido Politik Agustinus
Libido Politik Agustinus
 
Teologi Politik atau Teologi A-Politik
Teologi Politik  atau Teologi A-PolitikTeologi Politik  atau Teologi A-Politik
Teologi Politik atau Teologi A-Politik
 
Bible on Eschatology
Bible on EschatologyBible on Eschatology
Bible on Eschatology
 
Menjadi Pribadi yang Religius, Inklusif dan Humanis
Menjadi Pribadi yang Religius, Inklusif dan HumanisMenjadi Pribadi yang Religius, Inklusif dan Humanis
Menjadi Pribadi yang Religius, Inklusif dan Humanis
 

Dernier

WJIHS #44 Khotbah 120521 HCI Makna BIRU MERAH
WJIHS #44 Khotbah 120521 HCI Makna BIRU MERAHWJIHS #44 Khotbah 120521 HCI Makna BIRU MERAH
WJIHS #44 Khotbah 120521 HCI Makna BIRU MERAHRobert Siby
 
Asmak Sunge Rajeh WA +62 819 3171 8989 .
Asmak Sunge Rajeh WA +62 819 3171 8989 .Asmak Sunge Rajeh WA +62 819 3171 8989 .
Asmak Sunge Rajeh WA +62 819 3171 8989 .Ustadz Habib
 
Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 6
Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 6Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 6
Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 6Adam Hiola
 
AYAT MUHKAMAT DAN AYAT MUTASYABIHAT - STUDI QURAN
AYAT MUHKAMAT DAN AYAT MUTASYABIHAT -  STUDI QURANAYAT MUHKAMAT DAN AYAT MUTASYABIHAT -  STUDI QURAN
AYAT MUHKAMAT DAN AYAT MUTASYABIHAT - STUDI QURANBudiSetiawan246494
 
Teks Doa Untuk Rosario Peristiwa Terang.
Teks Doa Untuk Rosario Peristiwa Terang.Teks Doa Untuk Rosario Peristiwa Terang.
Teks Doa Untuk Rosario Peristiwa Terang.KennayaWjaya
 
Ihsanul amal, beramal dalam Islam ada 2 syarat
Ihsanul amal, beramal dalam Islam ada 2 syaratIhsanul amal, beramal dalam Islam ada 2 syarat
Ihsanul amal, beramal dalam Islam ada 2 syaratpuji239858
 
KISAH NABI MUSA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM UNTUK SD
KISAH NABI MUSA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM UNTUK SDKISAH NABI MUSA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM UNTUK SD
KISAH NABI MUSA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM UNTUK SDAprihatiningrum Hidayati
 
SEMINAR - Marriage and Family - Tips Rumah Tangga Bahagia
SEMINAR - Marriage and Family - Tips Rumah Tangga BahagiaSEMINAR - Marriage and Family - Tips Rumah Tangga Bahagia
SEMINAR - Marriage and Family - Tips Rumah Tangga BahagiaRobert Siby
 
Penampakan Yesus setelah kebangkitan Lengkap.pdf
Penampakan Yesus setelah kebangkitan Lengkap.pdfPenampakan Yesus setelah kebangkitan Lengkap.pdf
Penampakan Yesus setelah kebangkitan Lengkap.pdfDianNovitaMariaBanun1
 
Renungan Doa Subuh EIUC July 2024 Mazmur 88 Short
Renungan Doa Subuh EIUC July 2024 Mazmur 88 ShortRenungan Doa Subuh EIUC July 2024 Mazmur 88 Short
Renungan Doa Subuh EIUC July 2024 Mazmur 88 ShortRobert Siby
 
BUDAYA DAN ADAT ISTIADAT ORANG ARAB.pptx
BUDAYA DAN ADAT ISTIADAT ORANG ARAB.pptxBUDAYA DAN ADAT ISTIADAT ORANG ARAB.pptx
BUDAYA DAN ADAT ISTIADAT ORANG ARAB.pptxWahyudinHioda
 
WJIHS #44 - Renungan masa COVID-19 - MUREX - DARAH UNGU YESUS KRISTUS
WJIHS #44 - Renungan masa COVID-19 - MUREX - DARAH UNGU YESUS KRISTUSWJIHS #44 - Renungan masa COVID-19 - MUREX - DARAH UNGU YESUS KRISTUS
WJIHS #44 - Renungan masa COVID-19 - MUREX - DARAH UNGU YESUS KRISTUSRobert Siby
 
Buku Panduan Baca Tulis Al-Quran dan Praktik Ibadah.pdf
Buku Panduan Baca Tulis Al-Quran dan Praktik Ibadah.pdfBuku Panduan Baca Tulis Al-Quran dan Praktik Ibadah.pdf
Buku Panduan Baca Tulis Al-Quran dan Praktik Ibadah.pdfsrengseng1c
 
Pendidikan agama islam syirik modern.pptx
Pendidikan agama islam syirik modern.pptxPendidikan agama islam syirik modern.pptx
Pendidikan agama islam syirik modern.pptxArdianAlaziz
 

Dernier (14)

WJIHS #44 Khotbah 120521 HCI Makna BIRU MERAH
WJIHS #44 Khotbah 120521 HCI Makna BIRU MERAHWJIHS #44 Khotbah 120521 HCI Makna BIRU MERAH
WJIHS #44 Khotbah 120521 HCI Makna BIRU MERAH
 
Asmak Sunge Rajeh WA +62 819 3171 8989 .
Asmak Sunge Rajeh WA +62 819 3171 8989 .Asmak Sunge Rajeh WA +62 819 3171 8989 .
Asmak Sunge Rajeh WA +62 819 3171 8989 .
 
Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 6
Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 6Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 6
Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 6
 
AYAT MUHKAMAT DAN AYAT MUTASYABIHAT - STUDI QURAN
AYAT MUHKAMAT DAN AYAT MUTASYABIHAT -  STUDI QURANAYAT MUHKAMAT DAN AYAT MUTASYABIHAT -  STUDI QURAN
AYAT MUHKAMAT DAN AYAT MUTASYABIHAT - STUDI QURAN
 
Teks Doa Untuk Rosario Peristiwa Terang.
Teks Doa Untuk Rosario Peristiwa Terang.Teks Doa Untuk Rosario Peristiwa Terang.
Teks Doa Untuk Rosario Peristiwa Terang.
 
Ihsanul amal, beramal dalam Islam ada 2 syarat
Ihsanul amal, beramal dalam Islam ada 2 syaratIhsanul amal, beramal dalam Islam ada 2 syarat
Ihsanul amal, beramal dalam Islam ada 2 syarat
 
KISAH NABI MUSA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM UNTUK SD
KISAH NABI MUSA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM UNTUK SDKISAH NABI MUSA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM UNTUK SD
KISAH NABI MUSA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM UNTUK SD
 
SEMINAR - Marriage and Family - Tips Rumah Tangga Bahagia
SEMINAR - Marriage and Family - Tips Rumah Tangga BahagiaSEMINAR - Marriage and Family - Tips Rumah Tangga Bahagia
SEMINAR - Marriage and Family - Tips Rumah Tangga Bahagia
 
Penampakan Yesus setelah kebangkitan Lengkap.pdf
Penampakan Yesus setelah kebangkitan Lengkap.pdfPenampakan Yesus setelah kebangkitan Lengkap.pdf
Penampakan Yesus setelah kebangkitan Lengkap.pdf
 
Renungan Doa Subuh EIUC July 2024 Mazmur 88 Short
Renungan Doa Subuh EIUC July 2024 Mazmur 88 ShortRenungan Doa Subuh EIUC July 2024 Mazmur 88 Short
Renungan Doa Subuh EIUC July 2024 Mazmur 88 Short
 
BUDAYA DAN ADAT ISTIADAT ORANG ARAB.pptx
BUDAYA DAN ADAT ISTIADAT ORANG ARAB.pptxBUDAYA DAN ADAT ISTIADAT ORANG ARAB.pptx
BUDAYA DAN ADAT ISTIADAT ORANG ARAB.pptx
 
WJIHS #44 - Renungan masa COVID-19 - MUREX - DARAH UNGU YESUS KRISTUS
WJIHS #44 - Renungan masa COVID-19 - MUREX - DARAH UNGU YESUS KRISTUSWJIHS #44 - Renungan masa COVID-19 - MUREX - DARAH UNGU YESUS KRISTUS
WJIHS #44 - Renungan masa COVID-19 - MUREX - DARAH UNGU YESUS KRISTUS
 
Buku Panduan Baca Tulis Al-Quran dan Praktik Ibadah.pdf
Buku Panduan Baca Tulis Al-Quran dan Praktik Ibadah.pdfBuku Panduan Baca Tulis Al-Quran dan Praktik Ibadah.pdf
Buku Panduan Baca Tulis Al-Quran dan Praktik Ibadah.pdf
 
Pendidikan agama islam syirik modern.pptx
Pendidikan agama islam syirik modern.pptxPendidikan agama islam syirik modern.pptx
Pendidikan agama islam syirik modern.pptx
 

HUKUM KASIH

  • 1. Kenabian dan Hukum Robertus Rubiyatmoko Pr
  • 2. Pengantar • Pembicaraan mengenai kenabian tidak pernah dapat dilepaskan dari – Nabi-nabi Perjanjian Lama: mulai Amos – Nabi PB: Yesus Kristus – Nabi peralihan: Yohanes Pembaptis • Pembicaraan mengenai hukum tidak dapat dipisahkan dari hukum utama Yesus dalam Sinoptik (Mat 22,34-40; Mrk 12,30-33; Luk 10,27) – Cinta kepada Allah – Cinta kepada sesama
  • 3. Pengantar • Hukum utama menjadi sumber segala hukum – PL: • Hukum utama menemukan penjabarannya yang singkat dalam dekalog (Kel 20,1-17; Ul 5,1-20; Kel 34) yang akan dijabarkan secara luas dalam ke-613 aturan dalam Taurat Musa • Hukum kasih (2)  Dekalog (10)  Taurat (613) – PB: • Hukum utama ini mendapatkan penjelasannya dalam seluruh Injil yang nantinya menjadi sumber ajaran dan tradisi Gereja, dari sana mengalir Kitab Hukum Gereja • Hukum kasih (2)  Injil  ajaran/tradisi Gereja  KHK (1752)
  • 4. Kenabian: Panggilan & Tugas • Nabi PL dipanggil Allah untuk sebuah tugas perutusan khas bagi umat yang sedang mengalami situasi sulit:  baik sosial, ekonomis, politis, maupun religius. • Dua kondisi utama yang mengharuskan Allah mengutus para nabiNya – Kehidupan sosial – ekonomi yang diwarnai oleh ketidakadilan dan penindasan terhadap kaum lemah • Situasi: penguasa dan orang kaya justru menindas rakyat kecil • Rakyat kecil – Tidak berdaya membela diri dan haknya. – sikap pasrah dan menyerah kepada keadaan. • Efek: – Yang kaya (sedikit) semakin kaya: hidup diatas derita orang lain – Yang miskin (sebagian besar) menjadi makin miskin • Reaksi Allah: mengutus nabiNya dengan dua tugas – Memulihkan keadilan dan kebenaran di tengah umat Israel – Menyampaikan ancaman/hukuman atas ketidakadilan Israel • Contoh nabi: Amos (2,6-8), Mika (2,1-5) dan Yesaya (1,21-23)  mengecam eksploitasi para pemimpin dan orang kaya terhadap mereka yang kecil
  • 5. Kenabian: Panggilan & Tugas • Dua kondisi utama yang mengharuskan Allah mengutus para nabiNya – Kehidupan sosial – ekonomi – Kehidupan religius: diwarnai ketidaksetiaan bangsa Israel terhadap Yahwe • Situasi: Israel hidup dalam kebersamaan dengan bangsa lain yg menyembah dewa-dewi • Akibat: – Mengikuti pola ibadat orang kapir dg menyembah dewa-dewi – Tidak setia dan meninggalkan Allah Yahwe • Reaksi Allah: mengutus nabiNya dengan tugas – Memulihkan kesetiaan/loyalitas Israel kepada perjanjian Sinai – Menyampaikan ancaman/hukuman atas ketidaksetiaan Israel • Contoh nabi: Hosea, Yeremia, Yehezkiel  mengecam penyembahan berhala sebagai kemurtadan dan persundalan
  • 6. Pusat Warta Kenabian • Apa yang diwartakan oleh para bermuara pada apa yang disampaikan oleh Yesus mengenai hukum yang paling utama, yakni – Kasih kepada Allah yang diwujudkan dalam kesetiaan dalam beribadat kepada Yahwe, satu-satunya Allah mereka; – Kasih kepada sesama yang direalisasi dalam kepedulian terhadap sesama, khususnya mereka yang tidak berdaya dan miskin. • Kedua hal ini tidak dapat dipisahkan satu dari yang lain, karena yang satu mengandaikan yang lain. – Cinta kepada Allah mendapatkan wujud nyatanya dalam cinta kepada sesama; – Cinta kepada sesama mendapatkan rohnya dari cinta manusia kepada Allah sendiri
  • 7. Yesus membela yg lemah • Cara mewujudkan kepedulianNya kepada yang lemah, miskin dan tidak berdaya – Menjadikan diriNya miskin  Lukas 2 dan Filp 2,5-11 – Melalui kotbah atau pengajaranNya – Berempati dengan berbuat sesuatu: penyembuhan, pengusiran setan, pergandaan roti, • Siapa yang miskin – Umum: mereka yang hanya dapat menyandarkan diri pada kebaikan orang lain – Khusus: janda, yatim piatu, anak-anak yang tidak diperhitungkan dalam masyarakat, para penderita sakit atau cacat, pemungut cukai dan orang-orang yang dianggap berdosa. • Mk 12,41-44  Perhatian Yesus kepada janda si janda di depan kotak persembahan mengubah pola pikir bangsa Yahudi bahwa kepada mereka pun Allah memberikan perhatian dan pembenaran.
  • 8. Yesus membela keadilan • Cara mewujudkan kepedulianNya kepada keadilan – Membela mereka yang tidak berdaya berhadapan dengan ketidakadilan. • Mat 21,11-12; Mk 11,15-18  Peristiwa pengusiran para pedagang di bait Allah menjadi bukti konkret bagaimana Yesus melawan ketidakadilan para pedagang yang melipatgandakan harga jual dagangannya – Menentang ketidakadilan dari orang-orang yang tidak mau membayar pajak • Mat 22,21  "Berikanlah kepada Kaisar apa yang wajib kamu berikan kepada Kaisar dan kepada Allah apa yang wajib kamu berikan kepada Allah"
  • 9. Yesus dan Peribadatan • Yesus sangat perhatian dan mendukung peribadatan. – Mat 9,13: “Yang Kukehendaki ialah belas kasihan dan bukan persembahan, karena Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, melainkan orang berdosa.“ • Ibadat macam apa? – Yesus samasekali tidak mau meremehkan arti penting persembahan atau ibadat kepada Allah. – Sangat menjunjung tinggi sebuah ibadat yang benar dan berkenan kepada Allah  ibadat yang disertai belaskasihan dan keadilan kepada sesama • Reaksi Yesus: – Mengkritik para ahli Taurat dan kaum Farisi yang munafik dalam peribadatannya  secara ketat menaati hukum hari Sabat dan aturan peribadatan lain, namun itu semua tidak dibarengi oleh sikap hati yang tulus dalam iklas – Memuji seorang janda miskin sebagai yang dibenarkan di hadapan Allah (Luk 18,9-14 par.). Dengan segala kerendahan hatinya, dia mempersembahkan kepada Allah segala yang dimilikinya, bahkan ia memberikannya dari kekurangannya.
  • 10. Hukum, tanda cinta dan anugerah Allah • Pewartaan para nabi berumuara dari hukum cinta kasih sebagai hukum utama – PL: • Perkembangan: Hukum kasih (2)  Dekalog (10: 1-3 dan 4- 10)  Taurat (613: 248 kewajiban dan 365 larangan ) • Kel 34: kisah Allah menganugerahkan hukumnya sebagai pegangan dan tuntunan agar mereka berkenan kepada Allah dan menjadi umat kesayangannya  hukum: anugerah yang sangat istimewa dari Allah sendiri dan pantas disyukuri – PB: • Perkembangan: Hukum kasih (2)  Injil (4)  ajaran (konsili- konsili) dan tradisi Gereja  KHK (1752 kanon) • KHK ditempatkan dalam konteks yang tepat  sebagai sarana yang dianugerahkan Allah, agar dengannya terjaminlah relasi kasih antara manusia dengan Allah dan manusia dengan sesamanya
  • 11. Hukum, tanda cinta dan anugerah Allah • Pewartaan para nabi berumuara dari hukum cinta kasih sebagai hukum utama – PL: • Perkembangan: Hukum kasih (2)  Dekalog (10: 1-3 dan 4-10)  Taurat (613: 248 kewajiban dan 365 larangan ) • Kel 34: kisah Allah menganugerahkan hukumnya sebagai pegangan dan tuntunan agar mereka berkenan kepada Allah dan menjadi umat kesayangannya  hukum: anugerah yang sangat istimewa dari Allah sendiri dan pantas disyukuri – PB: • Perkembangan: Hukum kasih (2)  Injil (4)  ajaran (konsili-konsili) dan tradisi Gereja  KHK (1752 kanon) • KHK ditempatkan dalam konteks yang tepat – Sebagai sarana yang dianugerahkan Allah, agar dengannya terjaminlah relasi kasih antara manusia dengan Allah dan manusia dengan sesamanya – Allah yg telah lebih dulu mencintai mendapatkan tanggapan kasih dari manusia yang menjadi nyata dalam kasihnya kepada sesama – Hukum dimaksudkan sebagai rambu-rambu yang mengarahkan manusia kepada kebaikanya sendiri
  • 12. Tujuan dan Fungsi Hukum • Reaksi spontan: hukum atau aturan kerap kali dilihat secara negatif  sebagai sesuatu yang membatasi, merintangi, menghambat dan merampas kebebasan manusia. Maka pernah muncul sikap anti- hukum • Gereja (paguyuban umat beriman) pasti membutuhkan hukum yang mengatur kehidupan bersama demi tercapainya tujuan yang dicita-citakan. – Merupakan keharusan yang melekat erat pada keberadaannya. – Dengan hukum akan tercipta ketertiban hidup bersama, sehingga masing-masing mendapatkan jaminan atas hak dan kewajibannya – Hukum dalam Gereja tidak pernah bertentangan dengan hukum cinta kasih dan prinsip keadilan  sebaliknya: hukum mengatur, menjamin, dan membela pelaksanaan hak dan kewajiban masing-masing individu dan kelompok umat beriman,
  • 13. Pelanggaran Hukum • Pelanggaran: dalam kehidupan bersama ini selalu dapat terjadi pelanggaran atas hukum yang berlaku. • Sanksi – Pelanggaran ini pasti akan menimbulkan luka dan ketidakhamonisan hidup bersama. – Konsekuensi: pelanggar hukum akan dikenai sanksi yang wajar dan adil – Berdasarkan jenisnya, sanksi ini dibedakan menjadi sanksi yang bersifat menyembuhkan (poena medicinalis) dan sanksi yang bersifat silih (poena expiatoriae)  kanon 1370-1398 – Kedua sanksi ini tidak pernah dimaksudkan demi kehancuran dan kematian umat beriman, sebaliknya demi keselamatan umat beriman. • Kanon 1752: dengan tegas menyatakan bahwa keselamatan jiwa-jiwa merupakan hukum tertinggi (salus animarum, suprema lex) dalam Gereja • Keselamatan jiwa inilah yang akhirnya menjadi arah dan orientasi diciptakannya hukum dalam Gereja
  • 14. KHK membela Keadilan dan Kebenaran • Melalui KHK 1983, Gereja menjabarkan hukum cinta kasih dalam 1752 kanon yang diharapkan mampu mengarahkan bagaimana umat beriman mengasihi Allah dan sesama • KHK 1983 – Dipromulgasikan atau disahkan oleh Paus Yohanes Paulus II pada tanggal 25 Januari 1983 – Mulai diberlakukan atau memiliki daya ikat sejak tanggal 27 November 1983 – Puncak/kulminasi dari seluruh usaha pembaruan yang dicanangkan Paus Yohanes XXIII – Merupakan revisi atas KHK 1917 dan merupakan rumusan normatif dari Konsili Vatikan II
  • 15. KHK membela Keadilan dan Kebenaran • Melalui ke-7 bukunya, KHK 1983 ingin menampikan hukum kasih – Buku I: norma umum  menampilkan prinsip-prinsip dasar untuk membaca dan memahami kanon-kanon – Buku II: umat beriman kristiani  menyebutkan hak dan kewajiban umat beriman pada umumnya dan pada khususnya, baik sebagai individu maupun kelompok umat beriman. Dalam buku II ini ditegaskan bahwa Gereja sebagai sebuah paguyuban atau communio menjadi tanggungjawab semua umat beriman baik sebagai klerus, anggota hidup bakti maupun awam biasa.
  • 16. KHK membela Keadilan dan Kebenaran • Melalui ke-7 bukunya, KHK 1983 ingin menampikan hukum kasih – Buku III: tugas Gereja mengajar  dalam buku ini ditegaskan hak dan kewajiban umat beriman untuk berpartisipasi dalam tugas kenabian Kristus dengan ikut mewartakan Injil atau warta keselamatan kepada semua orang – Buku IV: tugas Gereja menguduskan  menandaskan hak dan kewajiban umat beriman untuk partisipasi dalam tugas imamat Kristus dengan ikut mengusahakan kekudusan diri dan Gereja.
  • 17. KHK membela Keadilan dan Kebenaran • Melalui ke-7 bukunya, KHK 1983 ingin menampikan hukum kasih – Buku V: harta benda Gereja  Untuk melaksanakan misi dan mencapai finalitas yang dipercayakan oleh Yesus Kristus, Gereja membutuhkan sarana-prasarana tertentu yang bersifat material-ekonomis. Oleh karena itu, • Gereja pun memiliki kemampuan untuk mencar, memiliki, mengelola dan mengalih-milikkan hartabenda • Tujuan: memenuhi kebutuhan-kebutuhan konkret seperti disebutkan dalam kanon 1254: ibadat ilahi, jaminan yang layak bagi kehidupan para klerus dan pelayan lainnya, dan
  • 18. KHK membela Keadilan dan Kebenaran • Melalui ke-7 bukunya, KHK 1983 ingin menampikan hukum kasih – Buku VI: mengatur agar pelanggar hukum mendapatkan sanksi baik secara langsung (latae sententiae) maupun secara tidak langsung (ferendae sententiae). • Melalui sanksi yang bersifat remedial (poena medicinalis), diharapkan umat beriman yang telah melakukan pelanggaran akhirnya bertobat dan menikmati kerahiman Allah dan kembali ke jalan menuju kepada keselamatan. • Melalui sanksi yang bersifat silih (poena expiatoriae), umat beriman yang bersalah dibantu untuk menghayati pertobatannya dengan membuat berbagai macam bentuk silih, baik yang bersifat rohani maupun jasmani.
  • 19. KHK membela Keadilan dan Kebenaran • Melalui ke-7 bukunya, KHK 1983 ingin menampikan hukum kasih – Buku VII: • Dalam kehidupan bersama selalu muncul masalah yang membutuhkan penyelesaian secara hukum. • KHK menyediakan seperangkat proses yuridis yang bisa dipakai untuk menyelesaikan masalah-masalah tersebut. Proses ini disebut proses kanonik dan menjadi sarana untuk mengambil keputusan yang tepat berdasarkan prinsip keadilan dan kebenaran melalui pelaksanaan kuasa yudisial. • Proses kanonik ini bertujuan untuk melindungi dan menjaga agar hak dan kewajiban masing-masing individu dan kelompok umat beriman dilindungi dan dijamin pelaksanaannya
  • 20. Penutup Hukum Gereja yang dikenal dengan nama Kitab Hukum Kanonik memiliki nilai profetis karena melalui rumusan kanon-kanonnya mencoba untuk mengarahkan umat beriman agar semakin mampu mengasihi Allah dan sesama. Kasih kepada Allah dan kepada sesama inilah yang akhirnya membawa umat beriman kepada kesempurnaan sebagai anak-anak