SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  31
Indonesia
Indonesia
VII. A N G I N
Disajikan Pada:
PERKULIAHAN KLIMATOLOGI DASAR
PROGRAM SARJANA FAPERTA UNLAM
Oleh:
GUSTI RUSMAYADI
(Jurusan Budidaya Pertanian-Faperta Unlam)
gustiR@plasa.com
7.1. Tiga Hukum Gerak7.1. Tiga Hukum Gerak
 Hukum Pertama Newton ;Hukum Pertama Newton ;
KesetimbanganKesetimbangan
““sebuah benda yang dalamsebuah benda yang dalam
keadaan diam ataukeadaan diam atau
bergerak akan tetapbergerak akan tetap
bertahan padabertahan pada
keadaannya, kecuali adakeadaannya, kecuali ada
gaya dari luar yang bekerjagaya dari luar yang bekerja
terhadap benda tersebut”.terhadap benda tersebut”.
 Hukum kelembamanHukum kelembaman
Hukum Kedua Newton ;Hukum Kedua Newton ;
PercepatanPercepatan
 Perubahan gerak terhadap suatu bendaPerubahan gerak terhadap suatu benda
berhubungan langsung dengan gaya yangberhubungan langsung dengan gaya yang
menggerakkan benda tersebut.menggerakkan benda tersebut.
 F = m ● aF = m ● a
F : gaya yang bekerja pada benda (N, kgm detF : gaya yang bekerja pada benda (N, kgm det-1-1
))
m : massa benda (kg)m : massa benda (kg)
a : percepatan benda (m deta : percepatan benda (m det-2)-2)
Hukum Ketiga Newton : Aksi-Hukum Ketiga Newton : Aksi-
ReaksiReaksi
 Setiap aksi akan adaSetiap aksi akan ada
suatu reaksi yangsuatu reaksi yang
sama besar tetapisama besar tetapi
berlawanan arahnya,berlawanan arahnya,
sehingga timbul geraksehingga timbul gerak
dengan kecepatandengan kecepatan
konstan.konstan.
 F aksi = F reaksiF aksi = F reaksi
N
W
7.2. Gaya Utama Penggerak
Angin
 Angin adalah gerakan horizontal udara
terhadap permukaan bumi.
 Gaya primer yang menyebabkan aliran
udara horizontal tersebut adalah gaya
gradien tekanan (Fp,).
 Udara bergerak dari tekanan tinggi ke
tekanan rendah dan semakin tinggi
perbedaan tekanan akan semakin cepat
udara bergerak.
 Gaya gradien tekanan per satuan massa
udara dapat dirumuskan sebagai :
Fp = - 1/ρ ● (dp/dz)
dp : perbedaan tekanan (Pa,mb) pada jarak
dz (m atau km)
ρ : (1.2 kg m-3
)
7.3. Gaya-Gaya Sekunder yang
Mempengaruhi Angin
 Gaya-gaya sekunder adalah gaya yang beraksi
pada udara setelah udara mulai bergerak.
 3 gaya sekunder yang menyebabkan terjadi
jalur pada arah yang berbeda-beda.
 Gaya Coriolis
 Gaya Sentrifugal, dan
 Gaya Gesekan
Gaya Coriolis – gaya semu
 Gaya coriolis timbul karena
rotasi bumi.
 Pada belahan bumi utara
akan membelokkan udara
yang bergerak ke kanan,
sedang pada belahan bumi
selatan ke kiri.
 Gaya Coriolis (Fc) dirumuskan
sbb:
Fc = - 2Ω v sin Φ = - f v
Ω : kecepatan sudut bumi (2π per
24 jam)
v : kecepatan angin
Φ : letak lintang
f : paramater Coriolis = 2 Ω sin Φ
Gaya sentrifugal
 Gaya sentrifugal
adalah gaya dorong ke
luar dan berlawanan
dengan gaya
sentripetal.
 Gaya sentrifugal
merupakan sebab
terjadi sirkulasi udara
yang berbeda pada
daerah bertekanan
tinggi dan rendah.
Gaya Gesekan
 Gaya gesekan adalah gaya reaksi
dengan arah yang berlawanan
dengan arah gerak udara.
 Kecepatan angin di atas permukaan
air lebih tinggi daripada di permukaan
daratan.
7.4. Keseimbangan Gaya-gaya Pengatur
Angin
 Angin geostropik
adalah angin yang
bergerak sejajar
dengan isobar yang
lurus.
 vg = 1/(ρ f) ● (dp/dz)
Angin gradien
 Angin gradien adalah
angin yang bergerak
dengan isobar yang
melengkung.
 Fp = Fc + Fr
 Fp + Fr = Fc
 Fr = vg
2
/ r
r : radius lengkungan
isobar
Aliran angin pada isobar di bawah
ambang gesekan
 Pengaruh gaya
gesekan terhadap arah
angin sangat ditentukan
oleh kekasapan
permukaan bumi.
Pembelokan aliran udara di bawah
ambang gesekan
 Pada angin gradien,
arah angin di belahan
bumi utara searah
jarum jam di sekeliling
tekanan tinggi dan
berlawanan dengan
jarum jam di sekeliling
tekanan rendah.
7.5. Sistem Angin Dunia
 Pola angin umum dunia terdiri dari :
1. Sistem skala makro; karena mempunyai dimensi yang lebih
besar.
2. Sistem skala meso; hanya bertahan untuk beberapa hari
dalam suatu waktu tertentu dan hanya meliputi daerah yang
kecil. Sistem ini terjadi sepanjang tahun. Contoh, angin
lokal (angin laut, darat, angin lembah dan angin gunung.
3. Sistem skala mikro; merupakan angin yang bertahan
beberapa menit. Contoh, olak (eddies), hembusan (gust)
dan putaran debu (dust devils).
Pola angin umumPola angin umum
 Proses sirkulasiProses sirkulasi
angin umumangin umum
(model George(model George
Hadley, 1735).Hadley, 1735).
 Asumsi;Asumsi;
a.a. Bumi tidakBumi tidak
berotasiberotasi
b.b. PermukaanPermukaan
bumi rata danbumi rata dan
terdiri dariterdiri dari
komposisi yangkomposisi yang
seragamseragam
c.c. Letak bumiLetak bumi
tidak miringtidak miring
padapada
sumbunya.sumbunya.
Model angin tiga selModel angin tiga sel
 Model angin tiga selModel angin tiga sel
menyatakan bahwamenyatakan bahwa
equator masih wilayahequator masih wilayah
terpanas di permukaanterpanas di permukaan
bumi dan udara padabumi dan udara pada
daerah ini naik mengalirdaerah ini naik mengalir
baik ke kutub utarabaik ke kutub utara
maupun ke ktub selatan.maupun ke ktub selatan.
 Angin passat timurAngin passat timur
laut/tenggaralaut/tenggara
 Angin baratanAngin baratan
3 wilayah angin3 wilayah angin
 Doldrums atau wilayah konvergensiDoldrums atau wilayah konvergensi
intertropika (ITCZ) terletak sekitarintertropika (ITCZ) terletak sekitar
equator.equator.
 Lintang kuda atau wilayah sangat stabilLintang kuda atau wilayah sangat stabil
karena angin sangat tenang dan terletakkarena angin sangat tenang dan terletak
dekat 30dekat 30ººLU (atauLU (atau 3030ººLS).LS).
 Front kutub merupakan wilayah tempatFront kutub merupakan wilayah tempat
hampir semua front-front cuaca terbentuk.hampir semua front-front cuaca terbentuk.
Tabel 7.1. Sistem umum sirkulasi Cuaca dan anginTabel 7.1. Sistem umum sirkulasi Cuaca dan angin
WilayahWilayah NamaNama TekananTekanan Angin PermukaanAngin Permukaan CuacaCuaca
Equator (0Equator (0ºº)) DoldrumsDoldrums RendahRendah LemahLemah Berawan, curahBerawan, curah
hujan tinggihujan tinggi
00ºº-3-300ººLU dan SLU dan S Angin passatAngin passat -- Timur laut di BBU,Timur laut di BBU,
Tenggara di BBSTenggara di BBS
Jalur gangguanJalur gangguan
tropiktropik
3030ººLU dan LSLU dan LS Lintang kudaLintang kuda TinggiTinggi Lemah, anginLemah, angin
bervariasibervariasi
KeawananKeawanan
rendahrendah
3030ºº-6-600ººLU dan SLU dan S Angin baratanAngin baratan -- Barat daya diBarat daya di
BBU, Barat laut diBBU, Barat laut di
BBSBBS
Jalur tekananJalur tekanan
tinggi dantinggi dan
rendahrendah
subtropissubtropis
6060ººLU dan LSLU dan LS Front kutubFront kutub RendahRendah BervariasiBervariasi Badai, wilayahBadai, wilayah
berawanberawan
6060ºº-9-900ººLU dan SLU dan S Kutub timuranKutub timuran -- Timur laut di BBU,Timur laut di BBU,
Tenggara di BBSTenggara di BBS
Udara kutubUdara kutub
yang dinginyang dingin
dengan suhudengan suhu
sangat rendahsangat rendah
9090ººLU dan LSLU dan LS KutubKutub TinggiTinggi Selatan di BBU,Selatan di BBU,
Utara di BBSUtara di BBS
Dingin, udaraDingin, udara
keringkering
Angin aliran jet (jet stream)Angin aliran jet (jet stream)
 Sepanjang front kutub perbedaan suhuSepanjang front kutub perbedaan suhu
sangat besar sehingga gradien tekanansangat besar sehingga gradien tekanan
yang tinggi akan timbul dan di atasyang tinggi akan timbul dan di atas
wilayah ini muncul jet front kutub, yaituwilayah ini muncul jet front kutub, yaitu
suatu lingkaran (core) golak udara dengansuatu lingkaran (core) golak udara dengan
kecepatan angin 250-500 km jamkecepatan angin 250-500 km jam-1-1
..
 Angin jet stream berfungsi dalam prosesAngin jet stream berfungsi dalam proses
pemindahan energi dari daerah equator kepemindahan energi dari daerah equator ke
daerah lintang tinggi.daerah lintang tinggi.
Aliran udara di sekitar tekananAliran udara di sekitar tekanan
 Konvergensi di pusatKonvergensi di pusat
sistem tekanansistem tekanan
rendah di dekatrendah di dekat
permukaan bumipermukaan bumi
udara dan berputarudara dan berputar
berlawanan denganberlawanan dengan
arah jarum jamarah jarum jam
seperti spiral menujuseperti spiral menuju
ke dalam dan disebutke dalam dan disebut
aliran siklonik danaliran siklonik dan
sistem tekanansistem tekanan
rendahnya disebutrendahnya disebut
siklon.siklon.
 Aliran konveksiAliran konveksi
Aliran
Konveks
i
Aliran udara di sekitar tekananAliran udara di sekitar tekanan
 DivergensiDivergensi
permukaan (padapermukaan (pada
sistem tekanansistem tekanan
tinggi) sehinggatinggi) sehingga
disebut antisiklon.disebut antisiklon.
 Subsidensi atauSubsidensi atau
pergerakkan massapergerakkan massa
udara turunudara turun
Subsidensi
Sistem angin lokal
 Angin lokal merupakan angin akibat
kondisi lokal yang disebabkan oleh
perbedaan suhu dan topografi.
 Contoh angin lokal adalah (a) angin
darat dan angin laut, (b) angin
muson, (c) angin gunung dan angin
lembah, (d) angin Chinok (Fohn).
Angin laut
 Peningkatan suhu
permukaan daratan
lebih cepat dan
menciptakan sistem
tekanan rendah
dibandingkan dengan
permukaan laut.
 Terjadi pada siang hari
dan musim panas
 Angin laut lebih kuat
dari angin darat dan
dapat mencapai 50 km
ke darat?
Angin darat
 Pendinginan
daratan lebih cepat
yang menyebabkan
sistem tekanan
tinggi
dibandingkan
dengan lautan
 Terjadi pada
malam hari dan
musim dingin.
Angin Monsoon
 Angin muson dicirikan
dengan perubahan arah
angin akibat perubahan
musim.
 Contoh, pada musim
panas (summer)
permukaan benua
mengalami pemanasan
(sistem tekanan rendah)
lebih cepat daripada
permukaan lautan
(sistem tekanan tinggi).
 Contoh pada wilayah
India dan Asia Tenggara.
Angin Lembah
 Pada siang hari,
puncak gunung
menerima radiasi
matahari lebih banyak
daripada lembah yang
terlindung di
bawahnya.
 Gradien tekanan yang
terjadi menyebabkan
udara di lembah naik
ke puncak gunung.
Angin Gunung
 Pada malam hari, proses
pemanasan berhenti dan
udara di dekat
permukaan puncak
gunung mengalami
pendinginan lebih cepat
karena lebih banyak
energi yang hilang
melalui pancaran radiasi
gelombang panjang.
 Udara yang dingin turun
ke dasar lembah,
menumpuk dan
mendorong udara di
lembah ke luar menuju
sisi yang terbuka
Angin Chinok/Foehn/Katabatik
 Udara dipaksa naik melewati
puncak gunung dari arah
timur (wind ward) ke barat
dan melepaskan uap air
dalam bentuk awan atau
hujan di bagian ini, sehingga
udara yang telah melewati
puncak gunung akan menjadi
kering.
 Pada waktu udara kering ini
turun di sebelah barat (lee
ward) udara mengalami
pemanasan secara adiabatik
dan suhu akhirnya lebih
tinggi daripada mulai
bergerak.
Alat Pengukur Angin
Gb 19
Distribusi Frekuensi Angin
 Angin besaran vektor
yang mempunyai arah
dan kecepatan
 Arah angin dinyatakan
dalam derajat
 Kecepatan angin
dinyatakan dalam satuan m
s-1
, km jam-1
dan knot (1
knot≈0,5 m s-1
)
360360ºº Utara (U)Utara (U)
22,522,5ºº Utara Timur Laut (UTL)Utara Timur Laut (UTL)
4545ºº Timur Laut (TL)Timur Laut (TL)
67,567,5ºº Timur Timut Laut (TTL)Timur Timut Laut (TTL)
9090ºº Timur (T)Timur (T)
122,5122,5ºº Timur Tenggara (TT)Timur Tenggara (TT)
135135ºº Tenggara (Tg)Tenggara (Tg)
157,5157,5ºº Selatan Tenggara (STg)Selatan Tenggara (STg)
180180 Selatan (S)Selatan (S)
202,5202,5ºº Selatan Barat Daya (SBD)Selatan Barat Daya (SBD)
225225ºº Barat Daya (BD)Barat Daya (BD)
247,5247,5ºº Barat Barat Daya (BBD)Barat Barat Daya (BBD)
270270ºº Barat (B)Barat (B)
292,5292,5ºº Barat Barat Laut (BBL)Barat Barat Laut (BBL)
315315ºº Barat Laut (BL)Barat Laut (BL)
337,5337,5ºº Utara Barat Laut (UBL)Utara Barat Laut (UBL)
00ºº Angin Tenang (Calm)Angin Tenang (Calm)
Mawar Angin (Windrose)
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nop Des
Kecepatan 3.3 3.7 3.2 3.1 2.6 2.6 2.8 3.9 3.5 3.4 3.2 3.5
Arah 309 306 330 328 239 235 208 180 188 185 232 242
BL BL BL BL BBD BBD BD S S SBD BBD BBD
35
5
D
0
4 - 71 - 3 ≥ 7 knot (1 knot = 0,5 m s-1
)
Arah kec.
Knot
Tenang U TL T Tg S SBD BD BBD B BL
0 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00
1 - 3 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.17 0.08 0.08 0.33 0.00 0.33
4 - 6 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00
≥ 7 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00
Total 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.17 0.08 0.08 0.33 0.00 0.33
Diolah dari data Sta. Stagen – Kotabaru, 1993
- 2006

Contenu connexe

Tendances

Laporan praktikum kelembaban udara
Laporan praktikum kelembaban udaraLaporan praktikum kelembaban udara
Laporan praktikum kelembaban udaraDiajeng Ramadhan
 
Meteorologi dan Klimatologi (Materi OSN dari BMKG)
Meteorologi dan Klimatologi (Materi OSN dari BMKG)Meteorologi dan Klimatologi (Materi OSN dari BMKG)
Meteorologi dan Klimatologi (Materi OSN dari BMKG)Muhamad Dzaki Albiruni
 
PARAMETER KELEMBABAN
PARAMETER KELEMBABANPARAMETER KELEMBABAN
PARAMETER KELEMBABANAslam Muh
 
Pasang surut air laut
Pasang surut air lautPasang surut air laut
Pasang surut air lautRetno Pratiwi
 
Materi Mata Kuliah Geomorfologi Indonesia (Geomorfologi Sumatera)
Materi Mata Kuliah Geomorfologi Indonesia (Geomorfologi Sumatera)Materi Mata Kuliah Geomorfologi Indonesia (Geomorfologi Sumatera)
Materi Mata Kuliah Geomorfologi Indonesia (Geomorfologi Sumatera)Nurul Afdal Haris
 
PPT Interaktif Geografi Jenis Peta
PPT Interaktif Geografi Jenis PetaPPT Interaktif Geografi Jenis Peta
PPT Interaktif Geografi Jenis PetaAgnas Setiawan
 
Struktur lapisan bumi
Struktur lapisan bumiStruktur lapisan bumi
Struktur lapisan bumiasih rahayu
 
Fisika : Besaran dan Satuan
Fisika : Besaran dan SatuanFisika : Besaran dan Satuan
Fisika : Besaran dan SatuanDavid Kurniawan
 
Laporan praktikum agroklimatologi angin
Laporan praktikum agroklimatologi anginLaporan praktikum agroklimatologi angin
Laporan praktikum agroklimatologi anginFerli Dian SAputra
 
Download PPT Konsep, Prinisip, Pendekatan dan Ruang Lingkup Geografi
Download PPT Konsep, Prinisip, Pendekatan dan Ruang Lingkup GeografiDownload PPT Konsep, Prinisip, Pendekatan dan Ruang Lingkup Geografi
Download PPT Konsep, Prinisip, Pendekatan dan Ruang Lingkup GeografiAgnas Setiawan
 
Klimatologi fix acc
Klimatologi fix accKlimatologi fix acc
Klimatologi fix accYanu Andria
 

Tendances (20)

Gunung berapi
Gunung berapiGunung berapi
Gunung berapi
 
Klasifikasi iklim
Klasifikasi iklimKlasifikasi iklim
Klasifikasi iklim
 
Fenomena Siklon Tropis
Fenomena Siklon TropisFenomena Siklon Tropis
Fenomena Siklon Tropis
 
Cuaca& Iklim
Cuaca& IklimCuaca& Iklim
Cuaca& Iklim
 
Laporan praktikum kelembaban udara
Laporan praktikum kelembaban udaraLaporan praktikum kelembaban udara
Laporan praktikum kelembaban udara
 
Atmosfer
AtmosferAtmosfer
Atmosfer
 
Meteorologi dan Klimatologi (Materi OSN dari BMKG)
Meteorologi dan Klimatologi (Materi OSN dari BMKG)Meteorologi dan Klimatologi (Materi OSN dari BMKG)
Meteorologi dan Klimatologi (Materi OSN dari BMKG)
 
PARAMETER KELEMBABAN
PARAMETER KELEMBABANPARAMETER KELEMBABAN
PARAMETER KELEMBABAN
 
Pasang surut air laut
Pasang surut air lautPasang surut air laut
Pasang surut air laut
 
Materi Mata Kuliah Geomorfologi Indonesia (Geomorfologi Sumatera)
Materi Mata Kuliah Geomorfologi Indonesia (Geomorfologi Sumatera)Materi Mata Kuliah Geomorfologi Indonesia (Geomorfologi Sumatera)
Materi Mata Kuliah Geomorfologi Indonesia (Geomorfologi Sumatera)
 
Litosfer
LitosferLitosfer
Litosfer
 
PPT Interaktif Geografi Jenis Peta
PPT Interaktif Geografi Jenis PetaPPT Interaktif Geografi Jenis Peta
PPT Interaktif Geografi Jenis Peta
 
Dinamika atmosfer
Dinamika  atmosferDinamika  atmosfer
Dinamika atmosfer
 
Struktur lapisan bumi
Struktur lapisan bumiStruktur lapisan bumi
Struktur lapisan bumi
 
Fisika : Besaran dan Satuan
Fisika : Besaran dan SatuanFisika : Besaran dan Satuan
Fisika : Besaran dan Satuan
 
Laporan praktikum agroklimatologi angin
Laporan praktikum agroklimatologi anginLaporan praktikum agroklimatologi angin
Laporan praktikum agroklimatologi angin
 
Download PPT Konsep, Prinisip, Pendekatan dan Ruang Lingkup Geografi
Download PPT Konsep, Prinisip, Pendekatan dan Ruang Lingkup GeografiDownload PPT Konsep, Prinisip, Pendekatan dan Ruang Lingkup Geografi
Download PPT Konsep, Prinisip, Pendekatan dan Ruang Lingkup Geografi
 
79309543 solusi-osn-astro-2008
79309543 solusi-osn-astro-200879309543 solusi-osn-astro-2008
79309543 solusi-osn-astro-2008
 
Penginderaan jauh
Penginderaan jauhPenginderaan jauh
Penginderaan jauh
 
Klimatologi fix acc
Klimatologi fix accKlimatologi fix acc
Klimatologi fix acc
 

En vedette

I ruang lingkup gusti rusmayadi
I ruang lingkup gusti rusmayadiI ruang lingkup gusti rusmayadi
I ruang lingkup gusti rusmayadiGusti Rusmayadi
 
Pemodelan produksi gtr 2013
Pemodelan produksi gtr 2013Pemodelan produksi gtr 2013
Pemodelan produksi gtr 2013Gusti Rusmayadi
 
Kontrak belajar klimatologi dasar s1 pertanian
Kontrak belajar klimatologi dasar s1 pertanianKontrak belajar klimatologi dasar s1 pertanian
Kontrak belajar klimatologi dasar s1 pertanianGusti Rusmayadi
 
Model simulasi antrian gtr
Model simulasi antrian gtrModel simulasi antrian gtr
Model simulasi antrian gtrGusti Rusmayadi
 
Leaflet ps agronomi 2014
Leaflet ps agronomi 2014Leaflet ps agronomi 2014
Leaflet ps agronomi 2014Gusti Rusmayadi
 
Iv pengelolaan limbah organik
Iv pengelolaan limbah organikIv pengelolaan limbah organik
Iv pengelolaan limbah organikGusti Rusmayadi
 
Viii. manipulasi lingkungan gtr
Viii. manipulasi lingkungan gtrViii. manipulasi lingkungan gtr
Viii. manipulasi lingkungan gtrGusti Rusmayadi
 
Praktikum agroklimatologi cwr 2012_gtr
Praktikum agroklimatologi cwr 2012_gtrPraktikum agroklimatologi cwr 2012_gtr
Praktikum agroklimatologi cwr 2012_gtrGusti Rusmayadi
 
Identifikasi, prediksi dan evaluasi dampak terhadap pencemaran
Identifikasi, prediksi dan evaluasi dampak terhadap pencemaranIdentifikasi, prediksi dan evaluasi dampak terhadap pencemaran
Identifikasi, prediksi dan evaluasi dampak terhadap pencemaranGusti Rusmayadi
 
Simulasi monte carlo gtr
Simulasi monte carlo gtrSimulasi monte carlo gtr
Simulasi monte carlo gtrGusti Rusmayadi
 
Praktikum agroklimatologi pdf 2011_gtr
Praktikum agroklimatologi pdf 2011_gtrPraktikum agroklimatologi pdf 2011_gtr
Praktikum agroklimatologi pdf 2011_gtrGusti Rusmayadi
 
Ii pendahahuluan atmosfer
Ii pendahahuluan atmosferIi pendahahuluan atmosfer
Ii pendahahuluan atmosferGusti Rusmayadi
 
KLIMATOLOGI DASAR "ATMOSFER"
KLIMATOLOGI DASAR "ATMOSFER"KLIMATOLOGI DASAR "ATMOSFER"
KLIMATOLOGI DASAR "ATMOSFER"Aji Sanjaya
 
Pembangkit random number gtr
Pembangkit random number gtrPembangkit random number gtr
Pembangkit random number gtrGusti Rusmayadi
 
Vii. i hewan dan lingkungannya
Vii. i hewan dan lingkungannyaVii. i hewan dan lingkungannya
Vii. i hewan dan lingkungannyaGusti Rusmayadi
 

En vedette (20)

viii hujan
viii hujanviii hujan
viii hujan
 
IX evapotranspirasi
IX evapotranspirasiIX evapotranspirasi
IX evapotranspirasi
 
I ruang lingkup gusti rusmayadi
I ruang lingkup gusti rusmayadiI ruang lingkup gusti rusmayadi
I ruang lingkup gusti rusmayadi
 
Pemodelan produksi gtr 2013
Pemodelan produksi gtr 2013Pemodelan produksi gtr 2013
Pemodelan produksi gtr 2013
 
Kontrak belajar klimatologi dasar s1 pertanian
Kontrak belajar klimatologi dasar s1 pertanianKontrak belajar klimatologi dasar s1 pertanian
Kontrak belajar klimatologi dasar s1 pertanian
 
Model simulasi antrian gtr
Model simulasi antrian gtrModel simulasi antrian gtr
Model simulasi antrian gtr
 
Leaflet ps agronomi 2014
Leaflet ps agronomi 2014Leaflet ps agronomi 2014
Leaflet ps agronomi 2014
 
Iv pengelolaan limbah organik
Iv pengelolaan limbah organikIv pengelolaan limbah organik
Iv pengelolaan limbah organik
 
Viii. manipulasi lingkungan gtr
Viii. manipulasi lingkungan gtrViii. manipulasi lingkungan gtr
Viii. manipulasi lingkungan gtr
 
Praktikum agroklimatologi cwr 2012_gtr
Praktikum agroklimatologi cwr 2012_gtrPraktikum agroklimatologi cwr 2012_gtr
Praktikum agroklimatologi cwr 2012_gtr
 
Identifikasi, prediksi dan evaluasi dampak terhadap pencemaran
Identifikasi, prediksi dan evaluasi dampak terhadap pencemaranIdentifikasi, prediksi dan evaluasi dampak terhadap pencemaran
Identifikasi, prediksi dan evaluasi dampak terhadap pencemaran
 
Simulasi monte carlo gtr
Simulasi monte carlo gtrSimulasi monte carlo gtr
Simulasi monte carlo gtr
 
Praktikum agroklimatologi pdf 2011_gtr
Praktikum agroklimatologi pdf 2011_gtrPraktikum agroklimatologi pdf 2011_gtr
Praktikum agroklimatologi pdf 2011_gtr
 
Ii pendahahuluan atmosfer
Ii pendahahuluan atmosferIi pendahahuluan atmosfer
Ii pendahahuluan atmosfer
 
KLIMATOLOGI DASAR "ATMOSFER"
KLIMATOLOGI DASAR "ATMOSFER"KLIMATOLOGI DASAR "ATMOSFER"
KLIMATOLOGI DASAR "ATMOSFER"
 
Angin
AnginAngin
Angin
 
V kelembapan udara gtr
V kelembapan udara gtrV kelembapan udara gtr
V kelembapan udara gtr
 
Rancangan design gtr
Rancangan design gtrRancangan design gtr
Rancangan design gtr
 
Pembangkit random number gtr
Pembangkit random number gtrPembangkit random number gtr
Pembangkit random number gtr
 
Vii. i hewan dan lingkungannya
Vii. i hewan dan lingkungannyaVii. i hewan dan lingkungannya
Vii. i hewan dan lingkungannya
 

Similaire à Vii angin

Hidrosfer dan Atmosfer (Pelatda Jkt).pptx
Hidrosfer dan Atmosfer (Pelatda Jkt).pptxHidrosfer dan Atmosfer (Pelatda Jkt).pptx
Hidrosfer dan Atmosfer (Pelatda Jkt).pptxiphank1
 
Prinsip Kerja Anemometer Mangkuk
Prinsip Kerja Anemometer MangkukPrinsip Kerja Anemometer Mangkuk
Prinsip Kerja Anemometer MangkukPuspawijaya Putra
 
Pengaruh cuaca dan iklim terhadap kehidupan manusia
Pengaruh cuaca dan iklim terhadap kehidupan manusiaPengaruh cuaca dan iklim terhadap kehidupan manusia
Pengaruh cuaca dan iklim terhadap kehidupan manusiaariesmoela
 
Prinsip Kerja Anemometer Mangkuk
Prinsip Kerja Anemometer MangkukPrinsip Kerja Anemometer Mangkuk
Prinsip Kerja Anemometer MangkukPuspawijaya Putra
 
Geografi bab 6 atmosfer
Geografi bab 6 atmosferGeografi bab 6 atmosfer
Geografi bab 6 atmosferSelvie Lokito
 
bahan kuliah metklim bahasan Atmosfer
bahan kuliah metklim bahasan Atmosferbahan kuliah metklim bahasan Atmosfer
bahan kuliah metklim bahasan Atmosfersabah16
 
Tugas kuliah ilmu alamiah dasar atmosper
Tugas kuliah ilmu alamiah dasar atmosperTugas kuliah ilmu alamiah dasar atmosper
Tugas kuliah ilmu alamiah dasar atmosperdasriyanti
 
Bab 4 tekanan udara, edaran atmosfera dan angin
Bab 4   tekanan udara, edaran atmosfera dan anginBab 4   tekanan udara, edaran atmosfera dan angin
Bab 4 tekanan udara, edaran atmosfera dan anginAsmawi Abdullah
 
TEKANAN UDARA DAN PEMBENTUKAN ANGIN
TEKANAN UDARA DAN PEMBENTUKAN ANGINTEKANAN UDARA DAN PEMBENTUKAN ANGIN
TEKANAN UDARA DAN PEMBENTUKAN ANGINAsmawi Abdullah
 
fisika lingkungan Angin
fisika lingkungan Anginfisika lingkungan Angin
fisika lingkungan Anginathox zoemanta
 
Tekanan udara dan edaran umum atmosfera
Tekanan udara dan edaran umum atmosferaTekanan udara dan edaran umum atmosfera
Tekanan udara dan edaran umum atmosferaharalhaj
 
Bab 5. awan, hujan, angin dan pengaruhnya terhadap tanaman
Bab 5. awan, hujan, angin dan pengaruhnya terhadap tanamanBab 5. awan, hujan, angin dan pengaruhnya terhadap tanaman
Bab 5. awan, hujan, angin dan pengaruhnya terhadap tanamanPurwandaru Widyasunu
 

Similaire à Vii angin (20)

Hidrosfer dan Atmosfer (Pelatda Jkt).pptx
Hidrosfer dan Atmosfer (Pelatda Jkt).pptxHidrosfer dan Atmosfer (Pelatda Jkt).pptx
Hidrosfer dan Atmosfer (Pelatda Jkt).pptx
 
Prinsip Kerja Anemometer Mangkuk
Prinsip Kerja Anemometer MangkukPrinsip Kerja Anemometer Mangkuk
Prinsip Kerja Anemometer Mangkuk
 
Pengaruh cuaca dan iklim terhadap kehidupan manusia
Pengaruh cuaca dan iklim terhadap kehidupan manusiaPengaruh cuaca dan iklim terhadap kehidupan manusia
Pengaruh cuaca dan iklim terhadap kehidupan manusia
 
Prinsip Kerja Anemometer Mangkuk
Prinsip Kerja Anemometer MangkukPrinsip Kerja Anemometer Mangkuk
Prinsip Kerja Anemometer Mangkuk
 
Geografi bab 6 atmosfer
Geografi bab 6 atmosferGeografi bab 6 atmosfer
Geografi bab 6 atmosfer
 
bahan kuliah metklim bahasan Atmosfer
bahan kuliah metklim bahasan Atmosferbahan kuliah metklim bahasan Atmosfer
bahan kuliah metklim bahasan Atmosfer
 
Tugas kuliah ilmu alamiah dasar atmosper
Tugas kuliah ilmu alamiah dasar atmosperTugas kuliah ilmu alamiah dasar atmosper
Tugas kuliah ilmu alamiah dasar atmosper
 
Atmosfer
AtmosferAtmosfer
Atmosfer
 
Makalah meteo
Makalah meteoMakalah meteo
Makalah meteo
 
Atmosfer
AtmosferAtmosfer
Atmosfer
 
Atmosfer
AtmosferAtmosfer
Atmosfer
 
Bab 4 tekanan udara, edaran atmosfera dan angin
Bab 4   tekanan udara, edaran atmosfera dan anginBab 4   tekanan udara, edaran atmosfera dan angin
Bab 4 tekanan udara, edaran atmosfera dan angin
 
TEKANAN UDARA DAN PEMBENTUKAN ANGIN
TEKANAN UDARA DAN PEMBENTUKAN ANGINTEKANAN UDARA DAN PEMBENTUKAN ANGIN
TEKANAN UDARA DAN PEMBENTUKAN ANGIN
 
CUACA.ppt
CUACA.pptCUACA.ppt
CUACA.ppt
 
fisika lingkungan Angin
fisika lingkungan Anginfisika lingkungan Angin
fisika lingkungan Angin
 
Perubahan Iklim Natural
Perubahan Iklim Natural Perubahan Iklim Natural
Perubahan Iklim Natural
 
Sistem atmosfera
Sistem atmosferaSistem atmosfera
Sistem atmosfera
 
Tekanan udara dan edaran umum atmosfera
Tekanan udara dan edaran umum atmosferaTekanan udara dan edaran umum atmosfera
Tekanan udara dan edaran umum atmosfera
 
Bab 5. awan, hujan, angin dan pengaruhnya terhadap tanaman
Bab 5. awan, hujan, angin dan pengaruhnya terhadap tanamanBab 5. awan, hujan, angin dan pengaruhnya terhadap tanaman
Bab 5. awan, hujan, angin dan pengaruhnya terhadap tanaman
 
Atmosfer.pptx
Atmosfer.pptxAtmosfer.pptx
Atmosfer.pptx
 

Plus de Gusti Rusmayadi

Ii pendahahuluan atmosfer
Ii pendahahuluan atmosferIi pendahahuluan atmosfer
Ii pendahahuluan atmosferGusti Rusmayadi
 
V. adaptasi lingkungan dalam peternakan
V. adaptasi lingkungan dalam peternakanV. adaptasi lingkungan dalam peternakan
V. adaptasi lingkungan dalam peternakanGusti Rusmayadi
 
Iv curah hujan, analisis data hilang, peluang hujan dan evapotranspirasi gtr
Iv curah hujan, analisis data hilang, peluang hujan dan evapotranspirasi gtrIv curah hujan, analisis data hilang, peluang hujan dan evapotranspirasi gtr
Iv curah hujan, analisis data hilang, peluang hujan dan evapotranspirasi gtrGusti Rusmayadi
 
Vi. stres pengubah-tingkah-laku-ternak gtr
Vi. stres pengubah-tingkah-laku-ternak gtrVi. stres pengubah-tingkah-laku-ternak gtr
Vi. stres pengubah-tingkah-laku-ternak gtrGusti Rusmayadi
 
3 pengukuran evapotranspirasi (metode perhitungan uap air yang
3 pengukuran evapotranspirasi (metode perhitungan uap air yang3 pengukuran evapotranspirasi (metode perhitungan uap air yang
3 pengukuran evapotranspirasi (metode perhitungan uap air yangGusti Rusmayadi
 
Iii metode dan teknik pengukuran pencemaran udara
Iii metode dan teknik pengukuran pencemaran udaraIii metode dan teknik pengukuran pencemaran udara
Iii metode dan teknik pengukuran pencemaran udaraGusti Rusmayadi
 

Plus de Gusti Rusmayadi (17)

Ii pendahahuluan atmosfer
Ii pendahahuluan atmosferIi pendahahuluan atmosfer
Ii pendahahuluan atmosfer
 
V. adaptasi lingkungan dalam peternakan
V. adaptasi lingkungan dalam peternakanV. adaptasi lingkungan dalam peternakan
V. adaptasi lingkungan dalam peternakan
 
Fadly 60 68
Fadly 60 68Fadly 60 68
Fadly 60 68
 
Afiah49 59-baik
Afiah49 59-baikAfiah49 59-baik
Afiah49 59-baik
 
Gusti 40-48-baik
Gusti 40-48-baikGusti 40-48-baik
Gusti 40-48-baik
 
Bakti 37 39
Bakti 37 39Bakti 37 39
Bakti 37 39
 
Susi 28-36
Susi 28-36Susi 28-36
Susi 28-36
 
Zuraida titi-22-27
Zuraida titi-22-27Zuraida titi-22-27
Zuraida titi-22-27
 
Faeida0 15-21
Faeida0 15-21Faeida0 15-21
Faeida0 15-21
 
Habibah baik11-14
Habibah baik11-14Habibah baik11-14
Habibah baik11-14
 
Nofia=6 10
Nofia=6 10Nofia=6 10
Nofia=6 10
 
Norhasanah 1 5
Norhasanah 1 5Norhasanah 1 5
Norhasanah 1 5
 
Iv curah hujan, analisis data hilang, peluang hujan dan evapotranspirasi gtr
Iv curah hujan, analisis data hilang, peluang hujan dan evapotranspirasi gtrIv curah hujan, analisis data hilang, peluang hujan dan evapotranspirasi gtr
Iv curah hujan, analisis data hilang, peluang hujan dan evapotranspirasi gtr
 
Vi. stres pengubah-tingkah-laku-ternak gtr
Vi. stres pengubah-tingkah-laku-ternak gtrVi. stres pengubah-tingkah-laku-ternak gtr
Vi. stres pengubah-tingkah-laku-ternak gtr
 
Lk cwr 2012
Lk cwr 2012Lk cwr 2012
Lk cwr 2012
 
3 pengukuran evapotranspirasi (metode perhitungan uap air yang
3 pengukuran evapotranspirasi (metode perhitungan uap air yang3 pengukuran evapotranspirasi (metode perhitungan uap air yang
3 pengukuran evapotranspirasi (metode perhitungan uap air yang
 
Iii metode dan teknik pengukuran pencemaran udara
Iii metode dan teknik pengukuran pencemaran udaraIii metode dan teknik pengukuran pencemaran udara
Iii metode dan teknik pengukuran pencemaran udara
 

Dernier

PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxsukmakarim1998
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)MustahalMustahal
 
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSLatsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSdheaprs
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxSlasiWidasmara1
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxssuser50800a
 
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah DasarPPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasarrenihartanti
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING...
PELAKSANAAN  + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAREHOUSING...PELAKSANAAN  + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAREHOUSING...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING...Kanaidi ken
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDNurainiNuraini25
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfNurulHikmah50658
 
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.pptppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.pptAgusRahmat39
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
presentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesiapresentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesiaNILAMSARI269850
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTIndraAdm
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfChananMfd
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxsyahrulutama16
 
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptxSirlyPutri1
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxPPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxssuser8905b3
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfWidyastutyCoyy
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 

Dernier (20)

PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
 
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSLatsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
 
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah DasarPPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING...
PELAKSANAAN  + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAREHOUSING...PELAKSANAAN  + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAREHOUSING...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING...
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
 
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.pptppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
presentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesiapresentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesia
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxPPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 

Vii angin

  • 1. Indonesia Indonesia VII. A N G I N Disajikan Pada: PERKULIAHAN KLIMATOLOGI DASAR PROGRAM SARJANA FAPERTA UNLAM Oleh: GUSTI RUSMAYADI (Jurusan Budidaya Pertanian-Faperta Unlam) gustiR@plasa.com
  • 2. 7.1. Tiga Hukum Gerak7.1. Tiga Hukum Gerak  Hukum Pertama Newton ;Hukum Pertama Newton ; KesetimbanganKesetimbangan ““sebuah benda yang dalamsebuah benda yang dalam keadaan diam ataukeadaan diam atau bergerak akan tetapbergerak akan tetap bertahan padabertahan pada keadaannya, kecuali adakeadaannya, kecuali ada gaya dari luar yang bekerjagaya dari luar yang bekerja terhadap benda tersebut”.terhadap benda tersebut”.  Hukum kelembamanHukum kelembaman
  • 3. Hukum Kedua Newton ;Hukum Kedua Newton ; PercepatanPercepatan  Perubahan gerak terhadap suatu bendaPerubahan gerak terhadap suatu benda berhubungan langsung dengan gaya yangberhubungan langsung dengan gaya yang menggerakkan benda tersebut.menggerakkan benda tersebut.  F = m ● aF = m ● a F : gaya yang bekerja pada benda (N, kgm detF : gaya yang bekerja pada benda (N, kgm det-1-1 )) m : massa benda (kg)m : massa benda (kg) a : percepatan benda (m deta : percepatan benda (m det-2)-2)
  • 4. Hukum Ketiga Newton : Aksi-Hukum Ketiga Newton : Aksi- ReaksiReaksi  Setiap aksi akan adaSetiap aksi akan ada suatu reaksi yangsuatu reaksi yang sama besar tetapisama besar tetapi berlawanan arahnya,berlawanan arahnya, sehingga timbul geraksehingga timbul gerak dengan kecepatandengan kecepatan konstan.konstan.  F aksi = F reaksiF aksi = F reaksi N W
  • 5. 7.2. Gaya Utama Penggerak Angin  Angin adalah gerakan horizontal udara terhadap permukaan bumi.  Gaya primer yang menyebabkan aliran udara horizontal tersebut adalah gaya gradien tekanan (Fp,).  Udara bergerak dari tekanan tinggi ke tekanan rendah dan semakin tinggi perbedaan tekanan akan semakin cepat udara bergerak.  Gaya gradien tekanan per satuan massa udara dapat dirumuskan sebagai : Fp = - 1/ρ ● (dp/dz) dp : perbedaan tekanan (Pa,mb) pada jarak dz (m atau km) ρ : (1.2 kg m-3 )
  • 6. 7.3. Gaya-Gaya Sekunder yang Mempengaruhi Angin  Gaya-gaya sekunder adalah gaya yang beraksi pada udara setelah udara mulai bergerak.  3 gaya sekunder yang menyebabkan terjadi jalur pada arah yang berbeda-beda.  Gaya Coriolis  Gaya Sentrifugal, dan  Gaya Gesekan
  • 7. Gaya Coriolis – gaya semu  Gaya coriolis timbul karena rotasi bumi.  Pada belahan bumi utara akan membelokkan udara yang bergerak ke kanan, sedang pada belahan bumi selatan ke kiri.  Gaya Coriolis (Fc) dirumuskan sbb: Fc = - 2Ω v sin Φ = - f v Ω : kecepatan sudut bumi (2π per 24 jam) v : kecepatan angin Φ : letak lintang f : paramater Coriolis = 2 Ω sin Φ
  • 8. Gaya sentrifugal  Gaya sentrifugal adalah gaya dorong ke luar dan berlawanan dengan gaya sentripetal.  Gaya sentrifugal merupakan sebab terjadi sirkulasi udara yang berbeda pada daerah bertekanan tinggi dan rendah.
  • 9. Gaya Gesekan  Gaya gesekan adalah gaya reaksi dengan arah yang berlawanan dengan arah gerak udara.  Kecepatan angin di atas permukaan air lebih tinggi daripada di permukaan daratan.
  • 10. 7.4. Keseimbangan Gaya-gaya Pengatur Angin  Angin geostropik adalah angin yang bergerak sejajar dengan isobar yang lurus.  vg = 1/(ρ f) ● (dp/dz)
  • 11. Angin gradien  Angin gradien adalah angin yang bergerak dengan isobar yang melengkung.  Fp = Fc + Fr  Fp + Fr = Fc  Fr = vg 2 / r r : radius lengkungan isobar
  • 12. Aliran angin pada isobar di bawah ambang gesekan  Pengaruh gaya gesekan terhadap arah angin sangat ditentukan oleh kekasapan permukaan bumi.
  • 13. Pembelokan aliran udara di bawah ambang gesekan  Pada angin gradien, arah angin di belahan bumi utara searah jarum jam di sekeliling tekanan tinggi dan berlawanan dengan jarum jam di sekeliling tekanan rendah.
  • 14. 7.5. Sistem Angin Dunia  Pola angin umum dunia terdiri dari : 1. Sistem skala makro; karena mempunyai dimensi yang lebih besar. 2. Sistem skala meso; hanya bertahan untuk beberapa hari dalam suatu waktu tertentu dan hanya meliputi daerah yang kecil. Sistem ini terjadi sepanjang tahun. Contoh, angin lokal (angin laut, darat, angin lembah dan angin gunung. 3. Sistem skala mikro; merupakan angin yang bertahan beberapa menit. Contoh, olak (eddies), hembusan (gust) dan putaran debu (dust devils).
  • 15. Pola angin umumPola angin umum  Proses sirkulasiProses sirkulasi angin umumangin umum (model George(model George Hadley, 1735).Hadley, 1735).  Asumsi;Asumsi; a.a. Bumi tidakBumi tidak berotasiberotasi b.b. PermukaanPermukaan bumi rata danbumi rata dan terdiri dariterdiri dari komposisi yangkomposisi yang seragamseragam c.c. Letak bumiLetak bumi tidak miringtidak miring padapada sumbunya.sumbunya.
  • 16. Model angin tiga selModel angin tiga sel  Model angin tiga selModel angin tiga sel menyatakan bahwamenyatakan bahwa equator masih wilayahequator masih wilayah terpanas di permukaanterpanas di permukaan bumi dan udara padabumi dan udara pada daerah ini naik mengalirdaerah ini naik mengalir baik ke kutub utarabaik ke kutub utara maupun ke ktub selatan.maupun ke ktub selatan.  Angin passat timurAngin passat timur laut/tenggaralaut/tenggara  Angin baratanAngin baratan
  • 17. 3 wilayah angin3 wilayah angin  Doldrums atau wilayah konvergensiDoldrums atau wilayah konvergensi intertropika (ITCZ) terletak sekitarintertropika (ITCZ) terletak sekitar equator.equator.  Lintang kuda atau wilayah sangat stabilLintang kuda atau wilayah sangat stabil karena angin sangat tenang dan terletakkarena angin sangat tenang dan terletak dekat 30dekat 30ººLU (atauLU (atau 3030ººLS).LS).  Front kutub merupakan wilayah tempatFront kutub merupakan wilayah tempat hampir semua front-front cuaca terbentuk.hampir semua front-front cuaca terbentuk.
  • 18. Tabel 7.1. Sistem umum sirkulasi Cuaca dan anginTabel 7.1. Sistem umum sirkulasi Cuaca dan angin WilayahWilayah NamaNama TekananTekanan Angin PermukaanAngin Permukaan CuacaCuaca Equator (0Equator (0ºº)) DoldrumsDoldrums RendahRendah LemahLemah Berawan, curahBerawan, curah hujan tinggihujan tinggi 00ºº-3-300ººLU dan SLU dan S Angin passatAngin passat -- Timur laut di BBU,Timur laut di BBU, Tenggara di BBSTenggara di BBS Jalur gangguanJalur gangguan tropiktropik 3030ººLU dan LSLU dan LS Lintang kudaLintang kuda TinggiTinggi Lemah, anginLemah, angin bervariasibervariasi KeawananKeawanan rendahrendah 3030ºº-6-600ººLU dan SLU dan S Angin baratanAngin baratan -- Barat daya diBarat daya di BBU, Barat laut diBBU, Barat laut di BBSBBS Jalur tekananJalur tekanan tinggi dantinggi dan rendahrendah subtropissubtropis 6060ººLU dan LSLU dan LS Front kutubFront kutub RendahRendah BervariasiBervariasi Badai, wilayahBadai, wilayah berawanberawan 6060ºº-9-900ººLU dan SLU dan S Kutub timuranKutub timuran -- Timur laut di BBU,Timur laut di BBU, Tenggara di BBSTenggara di BBS Udara kutubUdara kutub yang dinginyang dingin dengan suhudengan suhu sangat rendahsangat rendah 9090ººLU dan LSLU dan LS KutubKutub TinggiTinggi Selatan di BBU,Selatan di BBU, Utara di BBSUtara di BBS Dingin, udaraDingin, udara keringkering
  • 19. Angin aliran jet (jet stream)Angin aliran jet (jet stream)  Sepanjang front kutub perbedaan suhuSepanjang front kutub perbedaan suhu sangat besar sehingga gradien tekanansangat besar sehingga gradien tekanan yang tinggi akan timbul dan di atasyang tinggi akan timbul dan di atas wilayah ini muncul jet front kutub, yaituwilayah ini muncul jet front kutub, yaitu suatu lingkaran (core) golak udara dengansuatu lingkaran (core) golak udara dengan kecepatan angin 250-500 km jamkecepatan angin 250-500 km jam-1-1 ..  Angin jet stream berfungsi dalam prosesAngin jet stream berfungsi dalam proses pemindahan energi dari daerah equator kepemindahan energi dari daerah equator ke daerah lintang tinggi.daerah lintang tinggi.
  • 20. Aliran udara di sekitar tekananAliran udara di sekitar tekanan  Konvergensi di pusatKonvergensi di pusat sistem tekanansistem tekanan rendah di dekatrendah di dekat permukaan bumipermukaan bumi udara dan berputarudara dan berputar berlawanan denganberlawanan dengan arah jarum jamarah jarum jam seperti spiral menujuseperti spiral menuju ke dalam dan disebutke dalam dan disebut aliran siklonik danaliran siklonik dan sistem tekanansistem tekanan rendahnya disebutrendahnya disebut siklon.siklon.  Aliran konveksiAliran konveksi Aliran Konveks i
  • 21. Aliran udara di sekitar tekananAliran udara di sekitar tekanan  DivergensiDivergensi permukaan (padapermukaan (pada sistem tekanansistem tekanan tinggi) sehinggatinggi) sehingga disebut antisiklon.disebut antisiklon.  Subsidensi atauSubsidensi atau pergerakkan massapergerakkan massa udara turunudara turun Subsidensi
  • 22. Sistem angin lokal  Angin lokal merupakan angin akibat kondisi lokal yang disebabkan oleh perbedaan suhu dan topografi.  Contoh angin lokal adalah (a) angin darat dan angin laut, (b) angin muson, (c) angin gunung dan angin lembah, (d) angin Chinok (Fohn).
  • 23. Angin laut  Peningkatan suhu permukaan daratan lebih cepat dan menciptakan sistem tekanan rendah dibandingkan dengan permukaan laut.  Terjadi pada siang hari dan musim panas  Angin laut lebih kuat dari angin darat dan dapat mencapai 50 km ke darat?
  • 24. Angin darat  Pendinginan daratan lebih cepat yang menyebabkan sistem tekanan tinggi dibandingkan dengan lautan  Terjadi pada malam hari dan musim dingin.
  • 25. Angin Monsoon  Angin muson dicirikan dengan perubahan arah angin akibat perubahan musim.  Contoh, pada musim panas (summer) permukaan benua mengalami pemanasan (sistem tekanan rendah) lebih cepat daripada permukaan lautan (sistem tekanan tinggi).  Contoh pada wilayah India dan Asia Tenggara.
  • 26. Angin Lembah  Pada siang hari, puncak gunung menerima radiasi matahari lebih banyak daripada lembah yang terlindung di bawahnya.  Gradien tekanan yang terjadi menyebabkan udara di lembah naik ke puncak gunung.
  • 27. Angin Gunung  Pada malam hari, proses pemanasan berhenti dan udara di dekat permukaan puncak gunung mengalami pendinginan lebih cepat karena lebih banyak energi yang hilang melalui pancaran radiasi gelombang panjang.  Udara yang dingin turun ke dasar lembah, menumpuk dan mendorong udara di lembah ke luar menuju sisi yang terbuka
  • 28. Angin Chinok/Foehn/Katabatik  Udara dipaksa naik melewati puncak gunung dari arah timur (wind ward) ke barat dan melepaskan uap air dalam bentuk awan atau hujan di bagian ini, sehingga udara yang telah melewati puncak gunung akan menjadi kering.  Pada waktu udara kering ini turun di sebelah barat (lee ward) udara mengalami pemanasan secara adiabatik dan suhu akhirnya lebih tinggi daripada mulai bergerak.
  • 30. Distribusi Frekuensi Angin  Angin besaran vektor yang mempunyai arah dan kecepatan  Arah angin dinyatakan dalam derajat  Kecepatan angin dinyatakan dalam satuan m s-1 , km jam-1 dan knot (1 knot≈0,5 m s-1 ) 360360ºº Utara (U)Utara (U) 22,522,5ºº Utara Timur Laut (UTL)Utara Timur Laut (UTL) 4545ºº Timur Laut (TL)Timur Laut (TL) 67,567,5ºº Timur Timut Laut (TTL)Timur Timut Laut (TTL) 9090ºº Timur (T)Timur (T) 122,5122,5ºº Timur Tenggara (TT)Timur Tenggara (TT) 135135ºº Tenggara (Tg)Tenggara (Tg) 157,5157,5ºº Selatan Tenggara (STg)Selatan Tenggara (STg) 180180 Selatan (S)Selatan (S) 202,5202,5ºº Selatan Barat Daya (SBD)Selatan Barat Daya (SBD) 225225ºº Barat Daya (BD)Barat Daya (BD) 247,5247,5ºº Barat Barat Daya (BBD)Barat Barat Daya (BBD) 270270ºº Barat (B)Barat (B) 292,5292,5ºº Barat Barat Laut (BBL)Barat Barat Laut (BBL) 315315ºº Barat Laut (BL)Barat Laut (BL) 337,5337,5ºº Utara Barat Laut (UBL)Utara Barat Laut (UBL) 00ºº Angin Tenang (Calm)Angin Tenang (Calm)
  • 31. Mawar Angin (Windrose) Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nop Des Kecepatan 3.3 3.7 3.2 3.1 2.6 2.6 2.8 3.9 3.5 3.4 3.2 3.5 Arah 309 306 330 328 239 235 208 180 188 185 232 242 BL BL BL BL BBD BBD BD S S SBD BBD BBD 35 5 D 0 4 - 71 - 3 ≥ 7 knot (1 knot = 0,5 m s-1 ) Arah kec. Knot Tenang U TL T Tg S SBD BD BBD B BL 0 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 1 - 3 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.17 0.08 0.08 0.33 0.00 0.33 4 - 6 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 ≥ 7 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 Total 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.17 0.08 0.08 0.33 0.00 0.33 Diolah dari data Sta. Stagen – Kotabaru, 1993 - 2006