Kurikulum 2013 bertujuan untuk menghasilkan generasi Indonesia yang kreatif, inovatif, dan berkarakter untuk memanfaatkan bonus demografi pada tahun 2035 dan mempersiapkan Indonesia menjadi negara maju pada 2045. Kurikulum 2013 mewajibkan guru untuk menerapkan strategi pembelajaran aktif berbasis pengalaman siswa dan menambah jam pelajaran agar siswa dapat mencapai kompetensi secara utuh.
2. Pengembangan kurikulum ini sudah
ada dalam Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Nasional (RPJMN)
2010-2014. Artinya apa? Kalau ada
suatu dokumen RPJMN 2010-2014,
ini artinya disusun tahun 2009,
berarti 2009 sudah dievaluasi, 2010-
2014 harus ada penataan kurikulum.
Ini perintah RPJMN
3. Kalau kita tidak berubah kita akan menghasilkan
generasi yang usang. Generasi yang akan
menjadi beban, dan juga tidak terserap di dunia
kerja.
Zaman itu berubah. Yang paling dibutuhkan di
masa mendatang yaitu kreativitas
Tantangan masa depan seperti globalisasi,
masalah lingkungan hidup, kemajuan ipteks,
konvergensi ilmu dan teknologi, ekonomi berbasis
pengetahuan, kebangkitan industry kreatif dan
budaya, pergeseran kekuatan ekonomi dunia,
pengaruh dan imbas tekhnosains, tuntutan mutu,
investasi dan transformasi pada sector
pendidikan
4. Pertama, zaman sudah berubah.
Yang dibutuhkan adalah kreativitas.
Kita butuh modal pengetahuan.
Tetapi, itu saja tidak cukup. Jadi
harus ada unsur produktif, kreatif,
inovatif dan afektif. Ke depan kita
butuh anak-anak yang seperti
itu. Sekarang sudah ada banyak
keluhan. Anak-anak kita tidak kreatif.
Kita hanya mengejar hafalan.
5. a. Pada kurikulum 2004 dan KTSP 2006, standar
kompetensi lulusam diturunkan dari standar isi, sedangkan pada
kurikulum 2013 standar kompetensi lulusan diturunkan dari
kebutuhan.
b. Pada kurikulum 2004 dan KTSP 2006, standar isi
dirumuskan berdasarkan tujuan mata pelajaran yang dirinci
menjadi standar kompetensi dan kompetensi dasar Mata
Pelajaran, sedangkan pada kurikulum 2013, standar isi diturunkan
dari standar kompetensi lulusan melalui kompetensi inti.
c. Pada kurikulum 2004 dan KTSP 2006, ada pemisahan
antara mata pelajaran pembentuk sikap, pembentuk keterampilan
dan pembentuk pengetahuan sedangkan pada kurikulum 2013
semua pelajaran harus berkontribusi terhadap pembentukan
sikap, keterampilan dan pengetahuan.
d. Pada kurikulum 2004 dan KTSP 2006 kompetensi
diturunkan dari mata pelajaran, sedangkan pada kurikulum 2013
mata pelajaran diturunkan dari kompetensi yang ingin dicapai.
e. Pada kurikulum 2004 dan KTSP 2006 mata pelajaran
lepas satu sama lain seperti sekumpulan mata pelajaran terpisah,
sedangkan pada kurikulum 2013 semua mata pelajaran diikat oleh
kompetensi inti (setiap kelas).
6. Rencana penambahan jam pelajaran di sekolah
didasarkan pemikiran
(a) perubahan proses pembelajaran (dari siswa diberi
tahu menjadi siswa mencari tahu) dan proses penilaian
(dari berfokus pada pengetahuan melalui penilaian
output menjadi berbasis kemampuan melalui penilaian
proses dan output) memerlukan penambahan jam
pelajaran
(b) Adanya kecenderungan akhir-akhir ini di banyak
negara menambah jam pelajaran
(c) Perbandingan dengan negara-negara lain
menunjukkan jam pelajaran di Indonesia lebih singkat
sehingga perlu ditambah.
7. Diperlukan rumusan kurikulum berbasis proses pembelajaran
yang mengedepankan pengalaman personal melalui proses
mengamati, menanya, menalar, dan mencoba (observation
based learning) untuk meningkatkan kreativitas peserta didik. Di
samping itu peserta didik harus dibiasakan untuk bekerja dalam
jejaringan melalui collaborative learning.
Kemampuan kreativitas dapat diperoleh melalui :
- Observing (mengamati)
- Questioning (menanya)
- Associating (manalar)
- Exsperimenting (mencoba)
- Networking (membentuk jejaring)
8. a. Penyesuaian jenis keahlian berdasarkan
spektrum kebutuhan saat ini.
b. Penyeragaman mata pelajaran dasar umum.
c. Mapel produktif disesuaikan dengan trens
perkembangan industry.
d. Pengelompokan mata pelajaran produktif
sehingga tidak terlalu rinci pembagiannya.
9. a. Ketersediaan Buku Pegangan
Pembelajaran bagi siswa dan guru.
b. Ketersediaan buku pedoman penilaian
c. Adanya kesiapan guru dalam
implementasi kurikulum
d. Adanya dukungan manajemen (Kepala
Sekolah, Pengawas dan Tenaga Administrasi)
e. Adanya dukungan dari iklim sekolah dan
budaya akademik.
10. Amat penting. Pada periode 2010-2035 bangsa
Indonesia dikaruniai bonus demografi, yang
menunjukkan jumlah penduduk usia produktif jauh
lebih besar dibanding yang tidak produktif.
Kehadiran Kurikulum 2013 akan mentransformasi
pendidikan nasional. Perubahan yang ditawarkan
pada Kurikulum 2013 akan membuat generasi muda
Indonesia kreatif, inovatif, dan berkarakter, sehingga
pada saatnya dapat dapat dimanfaatkan untuk
menyiapkan generasi emas Indonesia , generasi
bangsa saat ini memasuki 100 tahun kemerdekaan
pada tahun 2045.
11. Tidak. Guru tetap mendapat tunjangan dan sertifikasi
tetap berjalan.Guru dapat melakukan konversi mapel
lain. Contoh, guru TIK dapat mengajarkan mapel lain yang
dikuasainya, sehingga dia tetap mendapat tunjangan
guru sesuai dengan mapel yang dikuasainya.
12. Kurikulum 2013 menuntut profesionalitas guru yang baik, yang mampu
mengembangkan strategi pembelajaran yang dapat menstimulasi
peserta didik untuk belajar lebih aktif yang berbasis discovery learning
disertai dengan penambahan jam belajar di sekolah agar peserta didik
mencapai kompetensi sikap, keterampilan, dan pengetahuan secara
utuh.
Setidaknya terdapat tiga paradigma guru yang dipotret oleh Kurikulum
2013.
Pertama, Growth mindset, yaitu setiap guru harus harus menyadari
betul tugas dan fungsinya sebagai katalisator dalam mengembangakan
potensi peserta didik untuk suskses dan tumbuh secara mandiri melalui
bimbingannya.
Kedua, Action mindset, dukungan penuh terhadap setiap peserta didik
dalam mencapai cita-citanya dengan penuh semangat dan komitmen
dalam mengajar.
Ketiga, Objective mindset, guru memiliki kemampuan berkomunikasi
yang baik dengan peserta didik dan menjadi pribadi yang
menyenangkan dalam mendisiplinkan peserta didik.