SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  4
Aspek Keamanan dalam Praktik Keperawatan 
oleh I Gusti Putri Jayanti, 1306377820 
Perawat mempunyai peran penting dalam membangun kualitas serta keamanan pelayanan 
kesehatan kepada klien, tidak hanya di rumah sakit maupun fasilitas pemberi pelayanan 
kesehatan lainnya, tetapi juga pelayanan kesehatan komunitas dan juga pelayanan kesehatan 
keluarga. Perhatian perawat yang paling mendasar, mulai dari sisi tempat tidur hingga di rumah 
sampai komunitas, adalah pencegahan kecelakaan dan cedera, serta membantu individu yang 
mengalami cedera (Kozier, 2010:58). Kemanan merupakan salah satu kebutuhan dasar 
manusia. Kondisi ini patut diperhatikan, bukan hanya di rumah sakit namun juga dalam kondisi 
komunitas pasien tempat ia tinggal. 
Dikatakan bahwa keamanan sebagai sebuah keadaan bebas dari cedera fisik dan psikologis 
(Potter & Perry, 2005:1155). Keamanan yang ada dalam lingkungan akan mengurangi insiden 
terjadinya penyakit atau cedera, memperpendek waktu rawat inap. meningkatkan atau 
mempertahankan fungsi nomal tubuh, dan mensejahterakan pasien (Potter & Perry, 2005:1150). 
Pengetahuan Dasar 
Kemampuan individu untuk melindungi dirinya sendiri dari cedera dipengaruhi oleh banyak 
faktor dan hal tersebut membutuhkan suatu pengetahuan dasar tentang keamanan yang 
melibatkan beberapa faktor, antara lain (Kozier, 2010:58-59) 
a. Usia dan Perkembangan 
Individu belajar melindungi dirinya dari berbagai cedera melalui sintesis penegetahuan 
dan pengkajian terhadap hal-hal yang ada di sekitar mereka. 
b. Gaya Hidup 
Individu harus menyadari tentang lingkungan kerja dan perilaku berisiko yang 
menyebabkan keadaan bahaya. 
c. Mobilitas dan Status Kesehatan 
Individu yang memiliki kendala dalam mobilitas dapat memengaruhi keamanan mereka 
sehari-hari. 
d. Perubahan Sensori-Persepsi 
Individu yang memiliki kekurang pengetahuan tentang perubahan persepsi sensori 
terhadap stimulus di lingkungannya juga sangat berpengaruh penting terhadap 
keamanan. 
e. Kesadaran Kognitif 
Kemampuan untuk merasakan stimulus lingkungan dan reaksi tubuh dapat 
menyebabkan individu untuk lebih memahami gangguan keasadaran diri dapat 
menghindari individu tersebut dari cedera. 
f. Status Emosi 
Status ekonomi yang ekstrem atau dalam keadaan tertekan dapat memengaruhi individu 
dalam merasakan bahaya disekitarnya. 
g. Kemampuan Komunikasi 
Individu yang memiliki keterbatas kemampuan dalam menyampaikan komunikasi 
membuat stimulus lingkungan yang sampai kepadanya menjadi lebih lambat sehingga 
memungkinkan keadaan bahaya bagi dirinya sendiri. 
h. Kesadaran Terhadap Keamanan 
Klien yang berada di sekitar lingkungan asing membutuhkan suatu informasi untuk 
keamanan spesifik.
i. Faktor Lingkungan 
Pengetahuan tentang lingkungan sangat berpengaruh terhadap keamanan dan 
terlindungi dari berbagai bahaya. 
Jenis-Jenis Keamanan 
Keamanan erat kaitannya tentang bagaimana cara kita untuk menghindari bahaya yang ada 
di sekitar. Cara untuk menghindari bahaya atau mengatahui bagaimana jenis-jenis keamanan di 
sekitar adalah dengan tahu bahaya yang dapat sewaktu-waktu menimpa. 
Terdapat empat tipe bahaya untuk mengatahui keselamatan yang dapat kita lakukan 
(Ministry of Labour, Ontario, 2014), yaitu: 
a. Bahaya fisik. Bahaya fisik yang melingkupi ketidakamanan kondisi yang dapat 
menyebabkan luka, kesakitan, dan kematian. 
b. Bahaya biologis. Bahaya biologis datang dari tempat kerja dengan banyak binatang, 
orang atau material tumbuhan. 
c. Bahaya ergonomik terjadi dalam banyak jenis pekerjaan, posisi tubuh dan kondisi kerja 
yang menyebabkan ketegangan di tubuh. 
d. Bahaya kimia. Bahaya kimia terjadi ketika pekerja melakukan suatu preparasi kimia di 
tempat kerja dalam berbagai bentuk baik padat, cair, dan gas. 
Komponen Keamanan di Rumah Sakit 
Alat pelindurng diri dalam rumah sakit berbagai macm yang berguna dalam melindungi 
tenaga kerja, antara lain (Tarwaka, 2008): 
1. Alat pelindung kepala (headwear) 
Alat pelindung kepala ini digunakan untuk mencegah dan melindungi rambut dijerat 
mesin yang berputar dan melindungi kepala dari bahaya. 
a. Topi pelindung (safety heltmets) 
b. Tutup kepala 
2. Alat Pelindung Mata 
Alat pelindung kepala digunakan untuk melindungi mata dari percikan bahan kimia dan 
partikel kecil, gas atau uap, radiasi, pukulan atau benturan. 
a. Kaca mata biasa (spectacle goggles) 
Alat ini untuk melindungi mata dari partikel-partikel kecil dan radiasi. 
b. Goggles 
Alat ini berfungsi melindungi mata dari gas, debu, uap, dan percikan larutan bahan 
kimia. 
3. Alat pelindung pernapasan (respiratory protection) 
Alat pelindung pernapasan digunakan untuk melindungi pernapasan dari resiko paparan 
gas, uap, debu, atau udara terkontaminasi atau beracun. 
a. Masker 
b. Respirator 
4. Alat pelindung tangan (hand protection) 
Alat ini digunakan untuk melindungi tangan dan bagian alinnya dari benda tajam atau 
goresan, dan bahan kimia lainnya. Jenis pelindung tangan antara lain: 
a. Sarung tangan bersih 
b. Sarung tangan steril 
c. Sarung tangan rumah tangga (gloves) 
5. Baju pelindung (body protection)
Baju pelindung digunakan melindungi seluruh atau sebagian tubuh dari percikan api, 
suhu panas atau dingin, cairan. 
6. Bahan pelindung kaki 
Digunakan untuk melindungi kaki dan bagian lainnya dari benda-benda keras, benda 
tajam, logam/kaca, larutan kimia, benda panas. kkontak dengan arus listrik. 
7. Alat pelindung telinga 
a. Sumbat telinga 
b. Tutup telinga 
Ruang Lingkup Aspek Keamanan dalam Praktik Keperawatan 
Terdapat beberapa aspek dalam pembahasan konsep keamanan pada pasien. Pertama, aspek 
keamanan lingkungan. Pemahaman tentang definisi lingkungan sangat penting untuk diketahui 
oleh perawat. Lingkungan yang aman, dalam konteks komunitas adalah suatu lingkungan 
dimana kebutuhan dasar tercapai, bahaya fisik yang berkurang, penyebaran kuman patogen 
berkurang, polusi terkontrol, dan sanitasi yang dapat dipertahankan. Lingkungan yang aman, 
dalam konteks lembaga pelayanan, adalah suatu lokasi yang dapat meminimalisasi insiden-insiden 
kecelakaan, seperti kejadian jatuh, insiden kecelakaan yang diakibatkan oleh kesalahan 
pasien, kecelakaan terkait prosedur, dan kecelakaan terkait instrumen (Potter & Perry, 
2005:1150). 
Dalam aspek lingkungan ini, terdapat beberapa kriteria yang harus diperhatikan oleh 
perawat, yaitu pencahayaan yang baik, permukaan lantai rumah sakit yang tidak licin dan 
membahayakan, perangkat elektronik yang memiliki pengaman, dan pengamanan jarum dan 
benda-benda tajam invasif lainnya, serta kontrol substansi berbahaya agar tidak menginfeksi 
pasien (Ellis & Bentz, 2007:55). 
Aspek kedua adalah perilaku. Aspek ini mencakup pelaksanaan asuhan keperawatan dalam 
interaksi dengan pasien. Kriteria pertama adalah keamanan yang berkaitan dengan mekanika 
tubuh, seperti pemindahan pasien dari brankar ke bangsal. Cara mobilisasi melintasi koridor 
yang panjang, dan menggunakan penyangga untuk mengurangi risiko jatuh pada pasien. Aspek 
ketiga adalah mengenai kebutuhan dasar. Kebutuhan dasar yang harus dipenuhi meliputi 
oksigenasi, kelembaban, nutrisi, dan pengurangan bahaya fisik. Kebutuhan dasar pada manusia 
yang tidak dipenuhi akan mengganggu kehidupan pasien secara keseluruhan. Kebutuhan-kebutuhan 
yang tidak terpenuhi akan menyebabkan kerentanan yang meningkat pada pasien, 
sehingga membuat tingkat keamanan pasien berkurang. 
Penanganan pada kondisi keamanan pasien mencakup manajemen resiko, yaitu resiko 
klinis. Resiko klinis yang dapat mengancam klien adalah berbagai infeksi yang menyebar 
dengan mudah. Dalam menguraikan masalah transmisi zat yang dapat menyebabkan penyakit, 
perawat memiliki kewajiban penting untuk menjadi penjaga pasien. Perawat berkewajiban 
untuk selalu menjadi penjaga pasien agar pasien tidak terkena infeksi yang bukan berasal dari 
dirinya sendiri. Hal seperti ini disebut infeksi nosokomial (Canadian Institute for Health 
Information, 2008). Rumah sakit merupakan tempat untuk menyembuhkan berbagai macam 
penyakit, dengan metode rawat inap yang intensif. Oleh karena itu akan ada kemungkinan 
banyak bakteri yang berkembang biak dan berpotensi menginfeksi. Infeksi diri pasien yang 
berasal dari bakteri yang bukan penyebab dari penyakit utamanya itulah yang disebut infeksi 
nosokomial. 
Aspek keamanan pasien dapat dilihat dalam semua aspek. Ketika ketika membicarakan 
keselamatan pasien, maka perawat dapat memasukkan unsur kebudayaan dalam kajian 
trancultural nursing sebagai bahan kajian untuk memudahkan suatu interaksi dengan
masyarakat. Sehingga nantinya persepsi keamanan yang dimiliki menjadi sama sehingga 
memudahkan proses keperawatan untuk menghasilkan layanan keperawatan yang profesional. 
Jadi kesimpulannya adalah keamanan pasien atau klien adalah hal dasar yang seharusnya 
dilakukan oleh perawat. Disiniliah kemampuan untuk berpikir kritis dan bertanggung jawab 
untuk mengkaji adanya bahaya yang mengancam klien dan lingkungannya sangat dibutuhkan. 
Pengakjiannya dengan perawat harus mengetahui tentang kualitas keamanan kesehatan klien 
tidak hanya di rumah sakit namun di lingkungan sekitar. Pengetahuan dasar tentang keamanan 
yang dapat dikaji dalam faktor yang memengaruhinya untuk dijadikan dasar pengetahuan, serta 
ruang lingkup aspek keamanan dalam praktik keperawatan yang menjadi landasan perawat 
dalam memberikan asuhan keperawatan yang maksimal kepada klien. 
Daftar Pustaka 
Canadian Institute for Health Information. (2007 – 14 Agustus). Patient Safety in Canada: An 
Update. Analysis in Brief. page 2 (edisi digital) diakses pada Rabu, 18 September 2014 
Department of Health & Children. (2008 – July). Building a Culture of Patient Safety. Report 
of the Commission on Patient Safety and Quality Assurance. Page 32 (edisi digital) 
diakses pada Rabu, 18 September 2014 
Ellis, J. R., & Bentz, P. M. (2007). Moudules for Basic Nursing Skills (7th ed.). (M. Clarke, 
Penyunt.) Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins. 
Ellis, J. R., Nowlis, E. A., & Bentz, P. M. (1996). Modules for Basic Nursing Skills (6th ed., 
Vol. I). Philadelphia: Lippincott. 
Kozier, B., et al. (2010). Buku Ajar Fundamental Keperawatan: Konsep, Proses, dan Praktik 
Ed. 7, Vol. 1. (Esty, W., Devi, Y., Yuyun, Y., & Ana, L, Penerj.). Jakarta: EGC. 
Ministry of Labour, Ontario. (n.d ). What is a hazard? Diakses pada Rabu, 18 September 2014 
melalui http://www.worksmartontario.gov.on.ca/scripts/default.asp?contentID=2-6- 
1&mcategory=health 
Potter, P. A., & Perry, A. G. (2005). Buku Ajar Fundamental Keperawatan: Konsep, Proses, 
dan Praktik (4th ed., Vol. II). (D. Yulianti, M. Ester, Penyunt., & Y. Asih, Penerj.) 
Jakarta: EGC. 
Tarwaka. (2008). Kesehatan dan Keselamatan Kerja. Surakarta: Harapan Press. 
WHO. (2009 – 26 Januari). What is Patient Safety? diakses pada Rabu, 18 September 2014 
melalui http://www.who.int/patientsafety/education/curriculum/who_mc_topic-1.pdf

Contenu connexe

Similaire à Aspek Keamanan dalam Praktik Keperawatan

K3- Ruang Lingkup Pelaksanaan K3 dalam Keperawatan (3).pdf
K3- Ruang Lingkup Pelaksanaan K3 dalam Keperawatan (3).pdfK3- Ruang Lingkup Pelaksanaan K3 dalam Keperawatan (3).pdf
K3- Ruang Lingkup Pelaksanaan K3 dalam Keperawatan (3).pdfnanangprasetyo12
 
Tri Suci Amanda.docx
Tri Suci Amanda.docxTri Suci Amanda.docx
Tri Suci Amanda.docxTriSuciAmanda
 
HAZARD DALAM KEP.pptx
HAZARD DALAM KEP.pptxHAZARD DALAM KEP.pptx
HAZARD DALAM KEP.pptxssuser83d2201
 
Makalah patient safety
Makalah patient safetyMakalah patient safety
Makalah patient safetyVicky Thio
 
PEDOMAN ORGANISASI TIM KESELAMATAN PASIEN RS,f.pdf
PEDOMAN ORGANISASI TIM KESELAMATAN PASIEN RS,f.pdfPEDOMAN ORGANISASI TIM KESELAMATAN PASIEN RS,f.pdf
PEDOMAN ORGANISASI TIM KESELAMATAN PASIEN RS,f.pdffifinoktaviani
 
Pasien Safety.pptx
Pasien Safety.pptxPasien Safety.pptx
Pasien Safety.pptxssuserfc0a44
 
Makalah Aman dan nyaman
Makalah Aman dan nyamanMakalah Aman dan nyaman
Makalah Aman dan nyamansiakadurban
 
PPT-UEU-Keperawatan-Dasar-I-Pertemuan-12.ppt
PPT-UEU-Keperawatan-Dasar-I-Pertemuan-12.pptPPT-UEU-Keperawatan-Dasar-I-Pertemuan-12.ppt
PPT-UEU-Keperawatan-Dasar-I-Pertemuan-12.pptFaadhilN1
 
konsep dan prinsip patient safety.ppt
konsep dan prinsip patient safety.pptkonsep dan prinsip patient safety.ppt
konsep dan prinsip patient safety.pptSriTursina
 
Keamanan keselamatan pada anak & toilet training jjjj
Keamanan keselamatan pada anak & toilet training jjjjKeamanan keselamatan pada anak & toilet training jjjj
Keamanan keselamatan pada anak & toilet training jjjj'Okha NutT'
 
Tugas bahasa inggris
Tugas bahasa inggrisTugas bahasa inggris
Tugas bahasa inggrisdhilabe
 
Paper k3 di ruang operasi tugas individu
Paper k3 di ruang operasi tugas individuPaper k3 di ruang operasi tugas individu
Paper k3 di ruang operasi tugas individuChaniChandraDewi
 
Menerapkan kesehatan kerja di bidang elektronika
Menerapkan kesehatan kerja di bidang elektronikaMenerapkan kesehatan kerja di bidang elektronika
Menerapkan kesehatan kerja di bidang elektronikaDendy Maulana Septiyadi
 
Chapter 9 Buku Implementing Continuous Quality Improvement in Health care
Chapter 9 Buku Implementing Continuous Quality Improvement in Health careChapter 9 Buku Implementing Continuous Quality Improvement in Health care
Chapter 9 Buku Implementing Continuous Quality Improvement in Health careNasiatul Salim
 
Tugas makalah k3
Tugas makalah k3Tugas makalah k3
Tugas makalah k3RiniNew
 

Similaire à Aspek Keamanan dalam Praktik Keperawatan (20)

K3- Ruang Lingkup Pelaksanaan K3 dalam Keperawatan (3).pdf
K3- Ruang Lingkup Pelaksanaan K3 dalam Keperawatan (3).pdfK3- Ruang Lingkup Pelaksanaan K3 dalam Keperawatan (3).pdf
K3- Ruang Lingkup Pelaksanaan K3 dalam Keperawatan (3).pdf
 
Tri Suci Amanda.docx
Tri Suci Amanda.docxTri Suci Amanda.docx
Tri Suci Amanda.docx
 
HAZARD DALAM KEP.pptx
HAZARD DALAM KEP.pptxHAZARD DALAM KEP.pptx
HAZARD DALAM KEP.pptx
 
Makalah patient safety
Makalah patient safetyMakalah patient safety
Makalah patient safety
 
PEDOMAN ORGANISASI TIM KESELAMATAN PASIEN RS,f.pdf
PEDOMAN ORGANISASI TIM KESELAMATAN PASIEN RS,f.pdfPEDOMAN ORGANISASI TIM KESELAMATAN PASIEN RS,f.pdf
PEDOMAN ORGANISASI TIM KESELAMATAN PASIEN RS,f.pdf
 
Pasien Safety.pptx
Pasien Safety.pptxPasien Safety.pptx
Pasien Safety.pptx
 
Makalah Aman dan nyaman
Makalah Aman dan nyamanMakalah Aman dan nyaman
Makalah Aman dan nyaman
 
PPT-UEU-Keperawatan-Dasar-I-Pertemuan-12.ppt
PPT-UEU-Keperawatan-Dasar-I-Pertemuan-12.pptPPT-UEU-Keperawatan-Dasar-I-Pertemuan-12.ppt
PPT-UEU-Keperawatan-Dasar-I-Pertemuan-12.ppt
 
K3 01.ppt
K3 01.pptK3 01.ppt
K3 01.ppt
 
konsep dan prinsip patient safety.ppt
konsep dan prinsip patient safety.pptkonsep dan prinsip patient safety.ppt
konsep dan prinsip patient safety.ppt
 
Keamanan keselamatan pada anak & toilet training jjjj
Keamanan keselamatan pada anak & toilet training jjjjKeamanan keselamatan pada anak & toilet training jjjj
Keamanan keselamatan pada anak & toilet training jjjj
 
hiperkes.pptx
hiperkes.pptxhiperkes.pptx
hiperkes.pptx
 
K3 Keperawatan
K3 KeperawatanK3 Keperawatan
K3 Keperawatan
 
Tugas bahasa inggris
Tugas bahasa inggrisTugas bahasa inggris
Tugas bahasa inggris
 
Paper k3 di ruang operasi tugas individu
Paper k3 di ruang operasi tugas individuPaper k3 di ruang operasi tugas individu
Paper k3 di ruang operasi tugas individu
 
Menerapkan kesehatan kerja di bidang elektronika
Menerapkan kesehatan kerja di bidang elektronikaMenerapkan kesehatan kerja di bidang elektronika
Menerapkan kesehatan kerja di bidang elektronika
 
KONSEP K3 RS
KONSEP K3 RSKONSEP K3 RS
KONSEP K3 RS
 
Chapter 9 Buku Implementing Continuous Quality Improvement in Health care
Chapter 9 Buku Implementing Continuous Quality Improvement in Health careChapter 9 Buku Implementing Continuous Quality Improvement in Health care
Chapter 9 Buku Implementing Continuous Quality Improvement in Health care
 
Tugas makalah k3
Tugas makalah k3Tugas makalah k3
Tugas makalah k3
 
Laporan k3
Laporan k3Laporan k3
Laporan k3
 

Aspek Keamanan dalam Praktik Keperawatan

  • 1. Aspek Keamanan dalam Praktik Keperawatan oleh I Gusti Putri Jayanti, 1306377820 Perawat mempunyai peran penting dalam membangun kualitas serta keamanan pelayanan kesehatan kepada klien, tidak hanya di rumah sakit maupun fasilitas pemberi pelayanan kesehatan lainnya, tetapi juga pelayanan kesehatan komunitas dan juga pelayanan kesehatan keluarga. Perhatian perawat yang paling mendasar, mulai dari sisi tempat tidur hingga di rumah sampai komunitas, adalah pencegahan kecelakaan dan cedera, serta membantu individu yang mengalami cedera (Kozier, 2010:58). Kemanan merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia. Kondisi ini patut diperhatikan, bukan hanya di rumah sakit namun juga dalam kondisi komunitas pasien tempat ia tinggal. Dikatakan bahwa keamanan sebagai sebuah keadaan bebas dari cedera fisik dan psikologis (Potter & Perry, 2005:1155). Keamanan yang ada dalam lingkungan akan mengurangi insiden terjadinya penyakit atau cedera, memperpendek waktu rawat inap. meningkatkan atau mempertahankan fungsi nomal tubuh, dan mensejahterakan pasien (Potter & Perry, 2005:1150). Pengetahuan Dasar Kemampuan individu untuk melindungi dirinya sendiri dari cedera dipengaruhi oleh banyak faktor dan hal tersebut membutuhkan suatu pengetahuan dasar tentang keamanan yang melibatkan beberapa faktor, antara lain (Kozier, 2010:58-59) a. Usia dan Perkembangan Individu belajar melindungi dirinya dari berbagai cedera melalui sintesis penegetahuan dan pengkajian terhadap hal-hal yang ada di sekitar mereka. b. Gaya Hidup Individu harus menyadari tentang lingkungan kerja dan perilaku berisiko yang menyebabkan keadaan bahaya. c. Mobilitas dan Status Kesehatan Individu yang memiliki kendala dalam mobilitas dapat memengaruhi keamanan mereka sehari-hari. d. Perubahan Sensori-Persepsi Individu yang memiliki kekurang pengetahuan tentang perubahan persepsi sensori terhadap stimulus di lingkungannya juga sangat berpengaruh penting terhadap keamanan. e. Kesadaran Kognitif Kemampuan untuk merasakan stimulus lingkungan dan reaksi tubuh dapat menyebabkan individu untuk lebih memahami gangguan keasadaran diri dapat menghindari individu tersebut dari cedera. f. Status Emosi Status ekonomi yang ekstrem atau dalam keadaan tertekan dapat memengaruhi individu dalam merasakan bahaya disekitarnya. g. Kemampuan Komunikasi Individu yang memiliki keterbatas kemampuan dalam menyampaikan komunikasi membuat stimulus lingkungan yang sampai kepadanya menjadi lebih lambat sehingga memungkinkan keadaan bahaya bagi dirinya sendiri. h. Kesadaran Terhadap Keamanan Klien yang berada di sekitar lingkungan asing membutuhkan suatu informasi untuk keamanan spesifik.
  • 2. i. Faktor Lingkungan Pengetahuan tentang lingkungan sangat berpengaruh terhadap keamanan dan terlindungi dari berbagai bahaya. Jenis-Jenis Keamanan Keamanan erat kaitannya tentang bagaimana cara kita untuk menghindari bahaya yang ada di sekitar. Cara untuk menghindari bahaya atau mengatahui bagaimana jenis-jenis keamanan di sekitar adalah dengan tahu bahaya yang dapat sewaktu-waktu menimpa. Terdapat empat tipe bahaya untuk mengatahui keselamatan yang dapat kita lakukan (Ministry of Labour, Ontario, 2014), yaitu: a. Bahaya fisik. Bahaya fisik yang melingkupi ketidakamanan kondisi yang dapat menyebabkan luka, kesakitan, dan kematian. b. Bahaya biologis. Bahaya biologis datang dari tempat kerja dengan banyak binatang, orang atau material tumbuhan. c. Bahaya ergonomik terjadi dalam banyak jenis pekerjaan, posisi tubuh dan kondisi kerja yang menyebabkan ketegangan di tubuh. d. Bahaya kimia. Bahaya kimia terjadi ketika pekerja melakukan suatu preparasi kimia di tempat kerja dalam berbagai bentuk baik padat, cair, dan gas. Komponen Keamanan di Rumah Sakit Alat pelindurng diri dalam rumah sakit berbagai macm yang berguna dalam melindungi tenaga kerja, antara lain (Tarwaka, 2008): 1. Alat pelindung kepala (headwear) Alat pelindung kepala ini digunakan untuk mencegah dan melindungi rambut dijerat mesin yang berputar dan melindungi kepala dari bahaya. a. Topi pelindung (safety heltmets) b. Tutup kepala 2. Alat Pelindung Mata Alat pelindung kepala digunakan untuk melindungi mata dari percikan bahan kimia dan partikel kecil, gas atau uap, radiasi, pukulan atau benturan. a. Kaca mata biasa (spectacle goggles) Alat ini untuk melindungi mata dari partikel-partikel kecil dan radiasi. b. Goggles Alat ini berfungsi melindungi mata dari gas, debu, uap, dan percikan larutan bahan kimia. 3. Alat pelindung pernapasan (respiratory protection) Alat pelindung pernapasan digunakan untuk melindungi pernapasan dari resiko paparan gas, uap, debu, atau udara terkontaminasi atau beracun. a. Masker b. Respirator 4. Alat pelindung tangan (hand protection) Alat ini digunakan untuk melindungi tangan dan bagian alinnya dari benda tajam atau goresan, dan bahan kimia lainnya. Jenis pelindung tangan antara lain: a. Sarung tangan bersih b. Sarung tangan steril c. Sarung tangan rumah tangga (gloves) 5. Baju pelindung (body protection)
  • 3. Baju pelindung digunakan melindungi seluruh atau sebagian tubuh dari percikan api, suhu panas atau dingin, cairan. 6. Bahan pelindung kaki Digunakan untuk melindungi kaki dan bagian lainnya dari benda-benda keras, benda tajam, logam/kaca, larutan kimia, benda panas. kkontak dengan arus listrik. 7. Alat pelindung telinga a. Sumbat telinga b. Tutup telinga Ruang Lingkup Aspek Keamanan dalam Praktik Keperawatan Terdapat beberapa aspek dalam pembahasan konsep keamanan pada pasien. Pertama, aspek keamanan lingkungan. Pemahaman tentang definisi lingkungan sangat penting untuk diketahui oleh perawat. Lingkungan yang aman, dalam konteks komunitas adalah suatu lingkungan dimana kebutuhan dasar tercapai, bahaya fisik yang berkurang, penyebaran kuman patogen berkurang, polusi terkontrol, dan sanitasi yang dapat dipertahankan. Lingkungan yang aman, dalam konteks lembaga pelayanan, adalah suatu lokasi yang dapat meminimalisasi insiden-insiden kecelakaan, seperti kejadian jatuh, insiden kecelakaan yang diakibatkan oleh kesalahan pasien, kecelakaan terkait prosedur, dan kecelakaan terkait instrumen (Potter & Perry, 2005:1150). Dalam aspek lingkungan ini, terdapat beberapa kriteria yang harus diperhatikan oleh perawat, yaitu pencahayaan yang baik, permukaan lantai rumah sakit yang tidak licin dan membahayakan, perangkat elektronik yang memiliki pengaman, dan pengamanan jarum dan benda-benda tajam invasif lainnya, serta kontrol substansi berbahaya agar tidak menginfeksi pasien (Ellis & Bentz, 2007:55). Aspek kedua adalah perilaku. Aspek ini mencakup pelaksanaan asuhan keperawatan dalam interaksi dengan pasien. Kriteria pertama adalah keamanan yang berkaitan dengan mekanika tubuh, seperti pemindahan pasien dari brankar ke bangsal. Cara mobilisasi melintasi koridor yang panjang, dan menggunakan penyangga untuk mengurangi risiko jatuh pada pasien. Aspek ketiga adalah mengenai kebutuhan dasar. Kebutuhan dasar yang harus dipenuhi meliputi oksigenasi, kelembaban, nutrisi, dan pengurangan bahaya fisik. Kebutuhan dasar pada manusia yang tidak dipenuhi akan mengganggu kehidupan pasien secara keseluruhan. Kebutuhan-kebutuhan yang tidak terpenuhi akan menyebabkan kerentanan yang meningkat pada pasien, sehingga membuat tingkat keamanan pasien berkurang. Penanganan pada kondisi keamanan pasien mencakup manajemen resiko, yaitu resiko klinis. Resiko klinis yang dapat mengancam klien adalah berbagai infeksi yang menyebar dengan mudah. Dalam menguraikan masalah transmisi zat yang dapat menyebabkan penyakit, perawat memiliki kewajiban penting untuk menjadi penjaga pasien. Perawat berkewajiban untuk selalu menjadi penjaga pasien agar pasien tidak terkena infeksi yang bukan berasal dari dirinya sendiri. Hal seperti ini disebut infeksi nosokomial (Canadian Institute for Health Information, 2008). Rumah sakit merupakan tempat untuk menyembuhkan berbagai macam penyakit, dengan metode rawat inap yang intensif. Oleh karena itu akan ada kemungkinan banyak bakteri yang berkembang biak dan berpotensi menginfeksi. Infeksi diri pasien yang berasal dari bakteri yang bukan penyebab dari penyakit utamanya itulah yang disebut infeksi nosokomial. Aspek keamanan pasien dapat dilihat dalam semua aspek. Ketika ketika membicarakan keselamatan pasien, maka perawat dapat memasukkan unsur kebudayaan dalam kajian trancultural nursing sebagai bahan kajian untuk memudahkan suatu interaksi dengan
  • 4. masyarakat. Sehingga nantinya persepsi keamanan yang dimiliki menjadi sama sehingga memudahkan proses keperawatan untuk menghasilkan layanan keperawatan yang profesional. Jadi kesimpulannya adalah keamanan pasien atau klien adalah hal dasar yang seharusnya dilakukan oleh perawat. Disiniliah kemampuan untuk berpikir kritis dan bertanggung jawab untuk mengkaji adanya bahaya yang mengancam klien dan lingkungannya sangat dibutuhkan. Pengakjiannya dengan perawat harus mengetahui tentang kualitas keamanan kesehatan klien tidak hanya di rumah sakit namun di lingkungan sekitar. Pengetahuan dasar tentang keamanan yang dapat dikaji dalam faktor yang memengaruhinya untuk dijadikan dasar pengetahuan, serta ruang lingkup aspek keamanan dalam praktik keperawatan yang menjadi landasan perawat dalam memberikan asuhan keperawatan yang maksimal kepada klien. Daftar Pustaka Canadian Institute for Health Information. (2007 – 14 Agustus). Patient Safety in Canada: An Update. Analysis in Brief. page 2 (edisi digital) diakses pada Rabu, 18 September 2014 Department of Health & Children. (2008 – July). Building a Culture of Patient Safety. Report of the Commission on Patient Safety and Quality Assurance. Page 32 (edisi digital) diakses pada Rabu, 18 September 2014 Ellis, J. R., & Bentz, P. M. (2007). Moudules for Basic Nursing Skills (7th ed.). (M. Clarke, Penyunt.) Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins. Ellis, J. R., Nowlis, E. A., & Bentz, P. M. (1996). Modules for Basic Nursing Skills (6th ed., Vol. I). Philadelphia: Lippincott. Kozier, B., et al. (2010). Buku Ajar Fundamental Keperawatan: Konsep, Proses, dan Praktik Ed. 7, Vol. 1. (Esty, W., Devi, Y., Yuyun, Y., & Ana, L, Penerj.). Jakarta: EGC. Ministry of Labour, Ontario. (n.d ). What is a hazard? Diakses pada Rabu, 18 September 2014 melalui http://www.worksmartontario.gov.on.ca/scripts/default.asp?contentID=2-6- 1&mcategory=health Potter, P. A., & Perry, A. G. (2005). Buku Ajar Fundamental Keperawatan: Konsep, Proses, dan Praktik (4th ed., Vol. II). (D. Yulianti, M. Ester, Penyunt., & Y. Asih, Penerj.) Jakarta: EGC. Tarwaka. (2008). Kesehatan dan Keselamatan Kerja. Surakarta: Harapan Press. WHO. (2009 – 26 Januari). What is Patient Safety? diakses pada Rabu, 18 September 2014 melalui http://www.who.int/patientsafety/education/curriculum/who_mc_topic-1.pdf