Dokumen tersebut membahas tentang globalisasi dan transformasi nilai-nilai Islam dalam konteks globalisasi. Secara ringkas, globalisasi merupakan proses integrasi antarnegara yang melintasi batas wilayah melalui ekonomi, ilmu pengetahuan, dan agama. Dalam konteks ini, Islam mendukung pluralisme, perdamaian, dan keadilan serta menghargai martabat manusia.
2. • Sebagai proses terintegrasinya bangsa-
bangsa didunia dalam sebuah sistem global
yang melintasi batas-batas Negara (trans-
nasional)
• Dalam globalisasi negara-negara nasional-
teritorial mengalami deteritorialisasi
• Punya dua poisi paradok
kesejahteraan umat secara baik
tidak semua ramah (kontraversi)
3. Proses globalisasi sebetulnya sudah cukup lama alam
bentuk lama relasi-relasi :
– Ekonomi (pembangunan)
– Penyebaran agama
– Penyebaran ilmu pengetahuan
Muncul proses global :
– GATT (4 April 1994)
– WHO (1995)
– NAFTA
– APEC
– ASEAN
– AFTA
– BIMPEAGA, dll
4. Globalisasi ekonomi di Indonesia :
• Mendorong pertumbuhan ekonomi
(positif)
• Ketidakadilan global (negatif)
Ekonomi Global→melibatkan Politik
Global
• Politik global mendorong
demokrasi(positif)
• Globalisasi disisi lain bahkan
5. Ramalan Dahrendorf (1997) → Abad 21 akan
diwarnai otorianisme ditingkat global sebab:
1. Internasionalisasi perdagangan : mansia
sebagai obyek bukan sebagai subyek dari
suatu proses =otorianisme globalisasi
2. Darminisme sosial ditingkat global → yang
kuat mengalahkan yang lemah
3. Fundamentalisme : keinginan kembali suci
(agama/non agama)
4. Prototype: penyelesaian problem sosial,
ekonomi dan politik → aman + teratur
6. ♦ Homogenisasi dan reprodussi budaya dalam globalisasi →
imajinasi dan fantasibertambah luas melampaui batas
teritorial /lokal→ ingin hidup baru.
♦ Secara positif, globalisasi sessungguhnya tak meniadakan
kultur local, malah menjadikan lahirnya multikulturalime.
Multikulturalisme ini dapat mematahkan asumsi westernisasi
dalam globaliasi
♦ Die nene unubersichtlichkcit. Itulah salah satu tanda zaman
sebagaimana yang digambarkan oleh Hebermas tentang
ketidakpastian dan ketidakterdugaan dalam perubahan sosial
yang berlari tunggang langgang.
♦ Perdamaian dalam globalisasi → mengikat manusia dalam
sebuah desa global (umat manusia damai dalam dunia
abadi).
7. ♦ Konflik dalam globalisasi : senjata nuklir,
kejahatan tran-nasional, terorissme global.
→ Perlu jembatan dialog, kerjasama
elemen-elemen masyarakat dunia.
→ Abad 21 : kerjasama pembangunan
bukan kemurahan hati tetapi untuk
pelestarian ekosistem yang menjadi andalan
bagi kelangsungan hidup umat manusia.
Bukan tujuan utopis, tetapi tujuan
praktis(Soedjatmoko).
8. ♦ Transformasi nilai Islam dalam
globalisasi :
“Sesengguhnya telah aku (Allah)
ciptakan kalian (manusia) sebagai laki-
laki dan perempuan, dan dan aku
jadikan kalian berbangsa-bangsa dan
bersuku-suku untuk saling
mengenal”(Al-Qur’an).
1. Dalam pandangan Islam, pluralism
sessungguhnya sunatullah.
2. Perdamaian merupakan sebuah doktrin
yang sangat penting dalam Islam → “
Salam (perdamaian) adalah mutiara
ajaran dari Tuhanmu Yang Maha
Penyayang” (Al-Qur’an).
9. 5. Islam, keadilan dan pemberdayaan wahai
orang yang beriman, berdiri tegaklah untuk
Tuhan sebagai saksi- saksi keadilan. Dan
janganlah kebencianmu terhadap sekelompok
manusia menyimpangkan kamu dari
perbuatan adil. Tegakkanlah keadilan, itulah
yang paling mendekati taqwa. Sesungguhnya
Tuhan benar-benar mengetahui sesuatu yang
kamu kerjakan (Q. S al- Maidah 8).
6. Islam sangat menghargai harkat dan martabat
kemanusiaan Sesungguhnya Allah telah
menciptakan manusia dalam bentuk yang
sebaik-baiknya, kemudian Allah kembalikan
mereka menjadi yang serendah-rendahnya,
kecuali mereka yang beriman dan beramal
shaleh (Q. S. At-Tin 4-5)
7. Islam dan ilmu pengetahuan/ teknologi
“Tuntutlah ilmu dari buaian ibu sampai ke
liang lahat” (nabi Muhammad). “Allah akan
10. BASIS KULTURAL :
NILAI BUDAYA
BASIS NORMATIF :
NILAI AGAMA
Transformasi dan
sikap kritis :
Individu
Masyarakat
Negara
Perubahan sosial:
Globalisasi