SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  24
LAPORAN PRAKTIKUM FORMULASI TABLET
“Pembuatan Tablet Salut Gula – Sub coating”
DISUSUN OLEH
Diah Farida Anggraini 1343050061
Wanda Ciptani W 1343050086
Glori Elisabeth 1343050095
Vania Ellora S 1343050103
LABORATORIUM FORMULASI TABLET
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945
2016
PERCOBAAN 7
I. Judul : Pembuatan Tablet Salut Gula
II. Tujuan
1. Memahami cara pembuatan tablet salut gula
2. Mempelajari teknik dan tahapan pembuatan tablet salut
III. Teori
Pembuatan tablet dalam bentuk tablet salut bertujuan
1. Menutupi rasa dan bau yang tidak enak
2. Melindungi zat berkhasiat terhadap pengaruh luar dan benturan mekanik
3. Memperindah bentuk luar
4. Mempermudah identifikasi
5. Memperlama kerja obat dalam badan
Dilihat dari proses, peralatan dan bahan yang digunakan penyalutan tablet dibedakan
sebagai berikut :
1. Penyalutan dengan gula ( Sugar coating)
2. Penyalutan lapis tipis (Film coating)
3. Penyalutan secara kompresi (Compression coating)
4. Penyalutan cara lain
Masing-masing cara mempunyai ciri tersendiri, keunggulan, kerugian, dan kesulitan
teknis yang berbeda-beda.
Pada proses pembuatan tablet salut gula tahapan sebagai berikut :
Sealing
Tahap ini bertujuan untuk menutup tablet inti dari pengaruh air yang dipakai untuk proses
penyalutan
Sub coating
Fungsi dari tahap ini adalah untuk menutup bagian tepi tablet sehingga membentuk tablet
salut. Selain itu juga dapat pula berguna untuk meningkatkan ikatan antara seal coat
dengan sugar coat. Bahan sub coat terdiri dari sub coating solution dan sub coating
powder. Penambahan larutan sub coating dan serbuk sub coating dapatterpisah, atau
ditambahkan keduanya dalam bentuk campuran.
Smoothing
Tahap ini bertujuan untuk melincinkan permukaan tablet yangtelah selesai di sub coat.
Bahan yang dipakai biasanya sirup gula
Coloring
Tahap ini bertujuan untuk memberi warna tablet salut sesuai dengan warna yang
dikehendaki. Pewarnaan dapat dilakukan dengan berbagai cara antara lain dengan
menggunakan satu macam warna atau dengan berbagai macam warna
Finishing
Bertujuan untuk memperlicin permukaan tablet salut yang telah diberi warna
Polishing
Tahap ini bertujuan untuk menjadikan permukaan tablet salut mengkilat dan indah
IV. Bahan-bahan
1. Tablet inti
2. Shellac
3. Gula
4. Gelatin
5. PGA
6. Kalsium carbonat
7. Talk
8. PEG
9. Alcohol
10. Kloroform
11. Aqudest
V. Alat-alat
1. Coating pan
2. Penghisap debu
3. Peniup udara panas/dingin (hair drier)
4. Alat-alat gelas dan timbangan
VI. Formula
Tahapan Bahan Berat bobot (g)
Sealing R/ Shellac
Alkohol
6
94
Serbuk penaburnya R/ Kalsium carbonat
Talk
65
35
Sub coating R/ Gula
PGA
Gelatin
Aquades
400
20
8
300
Serbuk penaburnya R/ Kalsium carbonat
Talk
120
120
Smoothing R/ Gula
Aquadest
100
50
Coloring R/ Gula
Gelatin
Zat warna
Aquadest
180
2
Qs (kira-kira 100 mg)
110
Polishing R/ PEG 600
Kloroform
10
100
VII. Cara Kerja
1. Timbang sebanyak 1,5 Kg tablet inti
2. Lakukan sealing sebagai berikut :
 Buat larutan sealing
 Lapisi coating pan dengan larutan sealing, keringkan dengan mengalirkan udara
panas sampai coating pan kering. Masukan tablet inti ke dalamnya dan putar. Aliri
udara panas sampai suhu mencapai 30ºC
 Tuangkan 15 ml larutan sealing, keringkan dengan udara panas sampai kering
 Penyalutan dilanjutkan dengan 10 ml larutan sampai rata sebanyak 2-4 lapis.
Apabila tablet kelihatan lengket satu sama lain, taburi dengan serbuk penabur
 Keringkan selama 1 hari
3. Kemudian lakukan sub coating :
 Timbang bahan-bahan untuk larutan sub coating dan serbuk sub coating sebanyak
setengah formula
 Buat suspense sub coating
 Lapisi sub coating pan dengan sedikit suspense sub coating dan ratakan,
kemudian keringkan
 Masukkan tablet inti kedalam coating pan dan putar dengan kecepatan dan posisi
kemiringan sedemikian rupa sehingga tablet memutar (tidak bergeser)
 Tuangkan suspense sub coating dan putar selama 3-5 menit, kemudian keringkan
dengan udara panas. Untuk penuangan ke 1 dan ke 2 gunakan sebanyak 50 ml
sedangkan untuk penuangan berikutnya sebanyak 30 ml
 Tahap sub coating selesai apabila seluruh permukaan tablet telah terlapisi secara
sempurna. Kemudian keringkan selama 1 hari
4. Selanjutnya smoothing
 Buat larutan smoothing 1/3 formula
 Lapisi coating pan dengan larutan smoothing sampai merata, keringkan.
 Masukkan tablet yangtelah di sub coat, putar. Tuangkan 10 ml larutan smoothing,
biarkan kering dengan sendirinya tanpa aliran udara
 Teruskan pelapisan sebanyak 3-4 lapisan (sampai permukaan tablet licin)
 Keringkan
5. Kemudian coloring
 Buat larutan suspensi zat warna
 Coating pan dilapisi sirup yang akan dipakai sebagai pelarut zat warna, dan
keringkan
 Tablet yang permukaannya telah licin dimasukkankemudian diputar. Aliri udara
apanas sampai suhu kira-kira 36º-40ºC
 Tuangkan larutan pewarna sebanyak 25 ml, aliri udara panas. Debu yang keluar
dihisap dengan penghisap debu. Lakukan sampai 4 kali penuangan larutan
pewarna @25 ml
 Penyalutan berikutnya (penuangan ke 5 dan 6) gunakan sebanyak 17,5 ml dan
aliri udara panas
 Lapisan ke 7 dan 8 menggunakan 12,5 ml
 Lapisan ke 9 dan 10 menggunakan 10 ml
 Jika warna belum merata teruskan pewarnaan sampai warna rata dengan
menggunakan tata kerja seperti diatas
 Bila warna telah merata, lapisan ke 11 dan 12 gunakan 17,5 ml tanpa aliran udara.
Lapisan ke 13 sampai 15 menggunakan 4 ml tanpa aliran udara
 Lapisan ke 16 dan 17 tambahkan 4 ml sirupusimpleks tanpa zatwarna dan tanpa
aliran udara
 Keringkan
6. Terakhir lakukan polishing
 Buat larutan polishing ½ formula
 Coating pan dilapisi larutan polishing sampai rata dan keringkan
 Masukkan tablet yang telah berwarna kedalam nya kemudian putar. Tuangkan
larutan polishing sebanyak 10 ml kemudian coating pan ditutup. Biarkan selama 5
menit. Buka tutupnya biarkan mongering dengan sendirinya
 Kerjakan dengan cara yang sama sebanyak 3-4 kali. Biarkan coating pan terus
berputar sampai tablet menjadi mengkilat
7. Lakukan evaluasi terhadap tablet salut yang diperoleh meliputi keseragaman bobot,
kekerasan, kerapuhan dan waktu hancur
VIII. Data Hasil Percobaan
1. Data Sebelum Perlakuan
Bobot Seluruh Tablet = 474.4 gram
Bobot 10 Tablet = 1.42 gram Bobot rata-rata 1 tablet = 0.142 gram
No. Berat 1 tablet (gram) Penyimpangan (%)
(
𝑏𝑜𝑏𝑜𝑡 𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑟𝑎𝑡𝑎 − 𝑏𝑜𝑏𝑜𝑡 1 𝑡𝑎𝑏𝑙𝑒𝑡
𝑏𝑜𝑏𝑜𝑡 𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑟𝑎𝑡𝑎
𝑥100%)
1. 0.11 22.54 %
2. 0.15 5.63 %
3. 0.17 19.72 %
4. 0.15 5.63 %
5. 0.16 12.67 %
6. 0.13 8.45 %
7. 0.15 5.63 %
8. 0.18 26.76 %
9. 0.15 5.63 %
10. 0.15 5.63 %
2. Data sesudah Penyalutan
Bobot Seluruh Tablet = 716.4 gram
Uji Keseragaman Bobot
Bobot 20 tablet = 5.14 gram Bobot rata-rata 1 tablet = 0.257
No. Berat 1 tablet (gram) Penyimpangan (%)
(
𝑏𝑜𝑏𝑜𝑡 𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑟𝑎𝑡𝑎 − 𝑏𝑜𝑏𝑜𝑡 1 𝑡𝑎𝑏𝑙𝑒𝑡
𝑏𝑜𝑏𝑜𝑡 𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑟𝑎𝑡𝑎
𝑥100%)
1. 0.22 14.39 %
2. 0.26 1.17%
3. 0.26 1.17 %
4. 0.26 1.17 %
5. 0.30 16.73 %
6. 0.25 2.72 %
7. 0.28 8.00 %
8. 0.26 1.17 %
9. 0.26 1.17 %
10. 0.29 12.84 %
11. 0.30 16.73 %
12. 0.26 1.17 %
13. 0.26 1.17 %
14. 0.27 5.06 %
15. 0.25 2.72 %
16. 0.27 5.06 %
17. 0.31 20.62 %
18. 0.31 20.62 %
19. 0.27 5.06 %
20. 0.29 12.84 %
3. Berat tablet sesudah penyalutan = 716.4 gram
Berat tablet sebelum penyalutan = 474.4 gram
Penambahan berat yang terjadi = 242 gram
IX. Pembahasan
Tablet salut gula adalah tablet kempa yang disalut dengan beberapa lapisan tipis
berturut-turut dengan larutan sukrosa dengan atau tanpa zat pewarna. Penyalutan tablet
dengan gula ini memiliki beberapa keuntungan seperti melindungi obat sebagai barrier
terhadap kelembaban dan udara, menutupi obat dengan rasa dan bau yang tak enak,
memper barui penampilan tablet, serta mengatur tempat pelepasan obat dalam saluran
cerna. Selain itu, tablet salut gula juga memiliki beberapa kerugian yaitu pengolahannya
yang membutuhkan waktu lama dan keahlian lebih, serta menambah berat dan ukuran
tablet.
Proses penyalutan tablet terbagi menjadi beberapa tahap yaitu sealing, subcoating,
smoothing, coloring, finishing, dan polishing. Namun, pada percobaan kali ini, praktikan
hanya melakukan tahap kedua penyalutan tablet yaitu subcoating. Subcoating berfungsi
untuk menutup bagian tepi tablet sehingga membentuk tablet salut, selain itu juga dapat
berguna untuk meniingkatkan ikatan antara seal coat dengan sugar coat. Bahan yang
digunakan untuk subcoating ini ada 2 macam sebagai bahan penyalut sub coating yaitu
gula, PGA, gelatin, aqua destilata, serta serbuk penaburnya yaitu kalsium karbonat dan
talk
Penambahan berat pada bobot tablet +/- sebanyak 115 mg pertablet. Pembuatan
suspense subcoating dengan penambahan PGA untuk meningkatkan kelarutan dan
sebagai pensuspensi, gelatin digunakan untuk meningkatkan daya ikat penyalut dengan
tablet inti, penabur digunakan untuk mencegah tablet melekat satu sama lain selama
proses penyalutan.
Tahap pertama penyalutan adalah sealing yang bertujuan untuk menutup tablet
inti dari pengaruh air yang dipakai untuk proses penyalutan.
Tahap ketiga adalah smoothing yang bertujuan untuk melicinkan oermukaan
tablet yang telah selesai di subcoat. Bahan yang di pakai biasanya sirup gula.
Tahap keempat adalah coloring yang bertujuan untuk memberi warna tablet salut
sesuai dengann warna yang dikehendaki. Pewarnaan dapat dilakukan dengan berbagai
cara, antara lain dengan menggunakan satu macam warna atau dengan berbagai macam
warna.
Tahap kelima adalah finishing yang bertujuan untuk memperlicin permukaan
tablet salut yang telah diberi warna, dan tahap terakhir adalah polishing yang bertujuan
untuk menjadikan permukaan tablet salut mengkilat dan indah
X. Kesimpulan
1. Proses penyalutan gula terdiri dari 6 tahap yaitu:
- Sealing
- Subcoating
- Smoothing
- Coloring
- Finishing
- Polishing
2. Subcoating bertujuan untuk menutup bagian tepi tablet sehingga membentuk tablet salut,
selain itu juga dapat berguna untuk meningkatkan ikatan antara seal coat dan sugar coat
XI. Daftar Pustaka
Departemen Kesehatan RI. 1974. FARMAKOPE INDONESIA edisi III. Jakarta
Departemen Kesehatan RI. 1995. FARMAKOPE INDONESIA edisi IV. Jakarta
LAPORAN PRAKTIKUM FORMULASI TABLET
Pembuatan Tablet Salut Gula – Smoothing
DISUSUN OLEH KELOMPOK 5:
Maharani Ayu manik 1343050009
Yesicha Prasetianingtyas 1343050027
Cindi Natasha S 1343050128
Hotnida Esterina K 1343050136
LABORATORIUM FORMULASI TABLET
UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 JAKARTA
Jl. Sunter Permai Raya, Sunter Agung Podomoro - Jakarta Utara 14350
Telp. (021) 64715666 Fax. (021) 6410287
XII. TUJUAN
3. Memahami cara pembuatan tablet salut gula
4. Mempelajari teknik dan tahapan pembuatan tablet salut
XIII. TEORI
Pembuatan tablet dalam bentuk tablet salut bertujuan
6. Menutupi rasa dan bau yang tidak enak
7. Melindungi zat berkhasiat terhadap pengaruh luar dan benturan mekanik
8. Memperindah bentuk luar
9. Mempermudah identifikasi
10. Memperlama kerja obat dalam badan
Keuntungan tablet salut :
a. menghindari penguraian obat di lambung
b. efek lebih cepat daripada obat yang ditelan
c. first pass efek metabolism dapat dihindari
d. menghidari rasa mual akibat menelan obat
e. Lebih stabil
Kerugian tablet salut :
a. Ukuran dan bobot dari tablet salut jadi mengakibatkan peningkatan biaya
pengemasan dan pengiriman
b. Kerapuhan dari penyalut dapat mengakibatkan rentannya tablet terhadap
kerusakan yang mungkin terjadi jika salah ditangani
c. Penyampaian mutu ekstrik yang tinggi seringkali membutuhkan jasa operator
penyalut yang dengan keterampilan menyalut yang tinggi
d. Pengkilapan akhir yang dicapai dengan suatu tahap pemolesan dapat membuat
pencetakan menjadi sulit
e. Kerumitan prosedur, formulasi, dan proses membuat otomisasi lebih sulit
Dilihat dari proses, peralatan dan bahan yang digunakan penyalutan tablet dibedakan
sebagai berikut :
5. Penyalutan dengan gula ( Sugar coating)
6. Penyalutan lapis tipis (Film coating)
7. Penyalutan secara kompresi (Compression coating)
8. Penyalutan cara lain
Masing-masing cara mempunyai ciri tersendiri, keunggulan, kerugian, dan kesulitan
teknis yang berbeda-beda.
Pada proses pembuatan tablet salut gula tahapan sebagai berikut :
Sealing
Tahap ini bertujuan untuk menutup tablet inti dari pengaruh air yang dipakai untuk proses
penyalutan. Kebanyakan formulasi salut yang digunakan dalam proses salut gula adalah
akuosa, sedangkan inti tablet yang berpori dan merupakan absorben kuat diformulasikan
untuk berdisintegrasi dengan cepat jika berkontak dengan air. Salut segel diterapkan
langsung pada inti tablet untuk memisahkan ingredien tablet (terutama zat aktif) dari air
(yang merupakan konstituen utama dari formulasi penyalut) untuk memastikan stabilitas
produk yang baik. Fungsi penyegelan tablet yang kedua adalah memperkuat inti tablet.
Kuantitas bahan yang diterapkan sebagai suatu salut segel akan bergantung terutama pada
tablet dan ukuran bets.
Jika permukaan inti tidak dilindungi dengan baik, stabilitas produk jadi (fisika dan kimia)
dapat rusak. Maksud penyegelan adalah memberikan perlindungan awal dan mencegah
ingredien tablet inti bermigrasi ke dalam penyalut, dan akhirnya merusak penampilan
produk jadi. Ada beberapa polimer yang dapat digunakan sebagai penyalut segel,
misalnya selak, zein, hidroksipropilmetil selulosa (HPMC), polivinil asetat ftalat (PVAP),
dan selulosa ftalat asetat (CAP).Polimer tersebut dilarutkan pada konsentrasi 15-30 % b/b
dalam suatu pelarut organic yang sesuai.Apabila menggunakan polimer yang tidak larut
air sebagai dasar untuk formulasi penyalut segel, gunakan penyalut yang diperlukan
dalam jumlah minimal guna memberi perlindungan yang sesuai. Kalau tidak,
karakteristik pelepasan zat aktif dapat berpengaruh
Sub coating
Fungsi dari tahap ini adalah untuk menutup bagian tepi tablet sehingga membentuk tablet
salut. Selain itu juga dapat pula berguna untuk meningkatkan ikatan antara seal coat
dengan sugar coat. Bahan sub coat terdiri dari sub coating solution dan sub coating
powder. Penambahan larutan sub coating dan serbuk sub coating dapat terpisah, atau
ditambahkan keduanya dalam bentuk campuran. Penyalutan dasar adalah tahap inti
pertama dari proses salut gula yang membulatkan pinggiran tablet dan menambah bobot
inti. Salut dasar juga membuat pondasi untuk proses salut gula yang masih akan
dilakukan. Setiap kelemahan dalam salut gula akhir sering disebabkan oleh kelemahan
dalam salut dasar.Untuk mempermudah pembangunan ini, formulasi salut dasar hampir
selalu mengandung pengisi dalam konsentrasi tinggi, seperti talk, kalsium karbonat,
kalsium sulfat, kaolin, dan titanium dioksida.Selain itu, pembentuk film pembantu seperti
akasia, gelatin atau salah satu turunan selulosa, juga dapat dimasukkan guna
menyempurnakan keutuhan struktur salut.Untuk mencapai hasil yang bermutu, selama
penyalutan dasar bahan penyalut harus menutup sudut tablet dan pinggir tablet secara
efektif. Oleh karena itu, seleksi bentuk tablet yang sesuai harus dilakukan. Bentuk tablet
dengan sudut minimal, seperti tablet yang dikempa pada pons yang sangat cembung atau
pons radius dwi rangkap, jelas dapat membantu penutupan yang efektif. Selain itu,
ketebalan pinggiran tablet perlu diminimalkan. Jika tidak, tablet akan lebih sering
menempel dan kemungkinan besar dapat terjadi penutupan pinggiran yang tidak
sempurna oleh subsalut
Smoothing
Tahap ini bertujuan untuk melincinkan permukaan tablet yang telah selesai di sub coat.
Bahan yang dipakai biasanya sirup gula. Untuk membuat suatu produk salut gula yang
bermutu, permukaan yang disalut harus licin dan bebas dari ketidakberaturan sebelum
penerapan salut warna.Karna persyaratan pelicinan dapat dicapai selama penerapan salut
dasar (subcoat), proses pelicinan lanjut (sebelum salut warna) biasanya tidak dilakukan
lagi. Salut pelican sederhana terdiri atas sirop sukrosa 70% dan sering mengandung
titanium dioksida (1-5 %) sebagai suatu bahan pemburam (opacifier) atau zat pemutih
dan mungkin juga diwarnai dengan pewarnaan lain guna memberikan suatu dasar yang
baik untuk penerapan salut berikutnya. Jika diperlukan pelicinan dalam jumlah besar,
sebagaimana halnya pada tablet salut dasar yang mempunyai permukaan berlubang-
lubang, zat tambahan lain (seperti talk, kalsium karbonat dan pati jagung) dapat
digunakan dalam konsentrasi rendah untuk mempercepat proses pelicinan
Coloring
Tahap ini bertujuan untuk memberi warna tablet salut sesuai dengan warna yang
dikehendaki. Pewarnaan dapat dilakukan dengan berbagai cara antara lain dengan
menggunakan satu macam warna atau dengan berbagai macam warna. Pewarna yang
sesuai dilarutkan dalam sirop penyalut untuk mendapatkan warna yang diinginkan.Ada
dua pendekatan dasar untuk mewarnai sirop salut gula, masing-masing dengan teknik
penyalutan yang berbeda.Kedua pendekatan ini meliputi penggunaan zat pewarna larut
air atau pigmen tidak larut air.Akan tetapi, penambahan pigmen kedalam larutan sirop
tidak semudah seperti zat pewarna larut air. Perlu dipastikan agar pigmen dibasahi
sempurna dan terdispersi secara seragam .jadi, penggunaan warna pigmen konsentrat
(pekat) yang tersedia secara komersial biasanya lebih menguntungkan
Finishing
Bertujuan untuk memperlicin permukaan tablet salut yang telah diberi warna
Polishing
Tahap ini bertujuan untuk menjadikan permukaan tablet salut mengkilat dan indah.
Permukaan tablet yang baru saja disalut warna biasanya masih pudar. Oleh karna itu,
tablet perlu dipoles dengan menggunakan beberapa cara untuk mendapatkan permukaan
tablet salut yang halus. Pemolesan dapat dilakukan menggunakan berbagai tipe peralatan
(misalnya kanvas atau panic yang dilapis malam), termasuk peralatan yang digunakan
untuk penerapan salut gula itu sendiri (yang lebih khas dalam proses yang
diotomatiskan).
BAHAN-BAHAN
12. Tablet inti
13. Shellac
14. Gula
15. Gelatin
16. PGA
17. Kalsium carbonat
18. Talk
19. PEG
20. Alcohol
21. Kloroform
22. Aqudest
ALAT-ALAT
5. Coating pan
6. Penghisap debu
7. Peniup udara panas/dingin (hair drier)
8. Alat-alat gelas dan timbangan
FORMULA
Tahapan Bahan Berat bobot (g)
Sealing R/ Shellac
Alkohol
6
94
Serbuk penaburnya R/ Kalsium carbonat
Talk
65
35
Sub coating R/ Gula
PGA
Gelatin
Aquades
400
20
8
300
Serbuk penaburnya R/ Kalsium carbonat
Talk
120
120
Smoothing R/ Gula
Aquadest
100
50
Coloring R/ Gula
Gelatin
Zat warna
Aquadest
180
2
Qs (kira-kira 100 mg)
110
Polishing R/ PEG 600
Kloroform
10
100
CARA KERJA
8. Timbang sebanyak 1,5 Kg tablet inti
9. Lakukan sealing sebagai berikut :
 Buat larutan sealing
 Lapisi coating pan dengan larutan sealing, keringkan dengan mengalirkan
udara panas sampai coating pan kering. Masukan tablet inti ke dalamnya dan
putar. Aliri udara panas sampai suhu mencapai 30ºC
 Tuangkan 15 ml larutan sealing, keringkan dengan udara panas sampai
kering
 Penyalutan dilanjutkan dengan 10 ml larutan sampai rata sebanyak 2-4 lapis.
Apabila tablet kelihatan lengket satu sama lain, taburi dengan serbuk penabur
 Keringkan selama 1 hari
10. Kemudian lakukan sub coating :
 Timbang bahan-bahan untuk larutan sub coating dan serbuk sub coating
sebanyak setengah formula
 Buat suspense sub coating
 Lapisi sub coating pan dengan sedikit suspense sub coating dan ratakan,
kemudian keringkan
 Masukkan tablet inti kedalam coating pan dan putar dengan kecepatan dan
posisi kemiringan sedemikian rupa sehingga tablet memutar (tidak bergeser)
 Tuangkan suspense sub coating dan putar selama 3-5 menit, kemudian
keringkan dengan udara panas. Untuk penuangan ke 1 dan ke 2 gunakan
sebanyak 50 ml sedangkan untuk penuangan berikutnya sebanyak 30 ml
 Tahap sub coating selesai apabila seluruh permukaan tablet telah terlapisi
secara sempurna. Kemudian keringkan selama 1 hari
11. Selanjutnya smoothing
 Buat larutan smoothing 1/3 formula
 Lapisi coating pan dengan larutan smoothing sampai merata, keringkan.
 Masukkan tablet yang telah di sub coat, putar. Tuangkan 10 ml larutan
smoothing, biarkan kering dengan sendirinya tanpa aliran udara
 Teruskan pelapisan sebanyak 3-4 lapisan (sampai permukaan tablet
licin)
 Keringkan
12. Kemudian coloring
 Buat larutan suspensi zat warna
 Coating pan dilapisi sirup yang akan dipakai sebagai pelarut zat warna, dan
keringkan
 Tablet yang permukaannya telah licin dimasukkankemudian diputar. Aliri
udara apanas sampai suhu kira-kira 36º-40ºC
 Tuangkan larutan pewarna sebanyak 25 ml, aliri udara panas. Debu yang
keluar dihisap dengan penghisap debu. Lakukan sampai 4 kali penuangan
larutan pewarna @25 ml
 Penyalutan berikutnya (penuangan ke 5 dan 6) gunakan sebanyak 17,5 ml
dan aliri udara panas
 Lapisan ke 7 dan 8 menggunakan 12,5 ml
 Lapisan ke 9 dan 10 menggunakan 10 ml
 Jika warna belum merata teruskan pewarnaan sampai warna rata dengan
menggunakan tata kerja seperti diatas
 Bila warna telah merata, lapisan ke 11 dan 12 gunakan 17,5 ml tanpa aliran
udara. Lapisan ke 13 sampai 15 menggunakan 4 ml tanpa aliran udara
 Lapisan ke 16 dan 17 tambahkan 4 ml sirupusimpleks tanpa zatwarna dan
tanpa aliran udara
 Keringkan
13. Terakhir lakukan polishing
 Buat larutan polishing ½ formula
 Coating pan dilapisi larutan polishing sampai rata dan keringkan
 Masukkan tablet yang telah berwarna kedalam nya kemudian putar.
Tuangkan larutan polishing sebanyak 10 ml kemudian coating pan ditutup.
Biarkan selama 5 menit. Buka tutupnya biarkan mongering dengan
sendirinya
 Kerjakan dengan cara yang sama sebanyak 3-4 kali. Biarkan coating pan
terus berputar sampai tablet menjadi mengkilat
14. Lakukan evaluasi terhadap tablet salut yang diperoleh meliputi keseragaman
bobot, kekerasan, kerapuhan dan waktu hancur
DATA HASIL PERCOBAAN
Bahan tablet salut gula yang sudah di sub coating
Formula Smoothing
R/ Gula 100
Aquadest 50
Data Smoothing
No. Tahapan Waktu Jumlah Larutan Smoothing
( Larutan Gula )
1. I 10 ml
2. II 10 ml
3. III 10 ml
4. IV 5 ml
5. V 5 ml
TOTAL 40 ml
PEMBAHASAN
Pada praktikum pembuatan tablet salut gula kali ini dilakukan secara
bersama-sama dengan kelompok praktikum lainnya. Yang bertujuan untuk menutupi
rasa dan bau yang tidak enak, melindungi zat berkhasiat terhadap pengaruh luar dan
benturan mekanik, memperindah bentuk luar, mempermudah identifikasi dan juga
untuk memperindah bentuk luarnya.
Pengerjaan praktikum pembuatan tablet salut gula ini dilakukan secara
bertahap dan disetiap tahapnya dilakukan oleh kelompok praktikum yang
berbeda.Tahap-tahap pengerjaannya antara lain: sealing, subcoating, smoothing,
coloring, finishing, dan polishing. Pada percobaan kali ini kami selaku praktikan
mendapatkan kesempatan pembuatan tablet salut gula pada tahap smoothing, dimana
sebelumnya tablet tersebut sudah melewati tahapan sealing dan juga sub coating
yang dilakukan oleh kelompok – kelompok sebelumnya.
Selanjutnya dilakukan pada tahap smoothing ini dengan formula salut gula.
Tahap ini bertujuan untuk melincinkan permukaan tablet yang telah selesai di sub
coat. Untuk membuat suatu produk salut gula yang bermutu, permukaan yang disalut
harus licin dan bebas dari ketidakberaturan sebelum penerapan salut warna. Karena
persyaratan pelicinan dapat dicapai selama penerapan salut dasar (subcoat), proses
pelicinan lanjut (sebelum salut warna) biasanya tidak dilakukan lagi.
Bahan yang dipakai biasanya sirup gula. Pada praktikum yang kami lakukan
dengan penambahan larutan smoothing dengan jumlah larutan gula 5-10 ml dengan
5x penambahan kemudian diputar sampai permukaan kering. Jumlah penambahan
larutan gula yang digunakan dalam praktikum 40ml untuk pelapisan tablet yang
sudah melewati tahap sub coating. Bila terjadi kelengketan dalam pemutaran
dilakukan dengan pemanasan agar permukaan tablet yang di smoothing cepat kering.
Hasil yang didapat tablet akan terlihat licin dan mengkilat dengan penambahan
larutan gula.
Sirup gula digunakan karena sifatnya yang mudah menempel dan
kemampuannya untuk menahan laju disolusi. Selain untuk meindungi tablet dan
memperindah penampilannya, penyalutan tablet dengan sirup gula memungkinkan
pembuatan tablet lepas lambat. Tablet lepas lamat adalah tablet yang disolusinya
lambat. Penggunaan tablet lepas lambagt bertujuan untuk memunculkan efek yang
dapat diatur waktu kerjanya.
Sirup gula akan melapisi tablet sehingga menyebabkan tablet tersebut
menjadi sukar terdisolusi karena terhalang lapisan gula. lapisan gula harus didisolusi
terlebih dahulu. Sebelum tablet terdisolusi. Sirup gula digunakan sebagai penyalut
karena sifatnya yang stabil, tidak mudah terkontaminasi, tidak reaktif, dapat
memperlambat disolusi, mudah menempel, dan tidak bersifat toksik (tidak berbahaya
bagi tubuh).
KESIMPULAN
 Tahapan tablet salut gula yaitu : sealing, sub coating, smooting, coloring,
finishing, polishing.
 Proses smoothing bertujuan untuk :
o Menutupi rasa tidak enak
o Melindungi tablet
o Memperindah tablet
o Mengontrol kecepatan disolusi tablet
o Mempermudah identifikasi
 Penambahan larutan smoothing ( larutan gula ) 5-10 ml dalam 5x
penambahan
 Hasil pada tahap smoothing ini tablet akan terlihat licin dan mengkilat
dengan adanya penambahan larutan gula.
DAFTAR PUSTAKA
Panduan Praktikum Formulasi Tablet Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta.
Siregar, Charles. 2008. Tekhnologi Farmasi Sediaan Tablet. Jakarta: EGC
Departemen Kesehatan RI. 1974. FARMAKOPE INDONESIA edisi III. Jakarta
Departemen Kesehatan RI. 1995. FARMAKOPE INDONESIA edisi IV. Jakarta
LAPORAN PRAKTIKUM FORMULASI TABLET
PEMBUATAN TABLET SALUT GULA (POLISHING)
TANGGAL PRAKTIKUM : JUMAT, 17 JUNI 2016
DISUSUN OLEH
Siska Aprilia 1343050018
Lewi Debora 1343050035
Rahma Fatimah Nurfany 1343050133
Hani Mu’ani 1343050149
LABORATORIUM FORMULASI TABLET
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945
2016
Judul Praktikum : Pembuatan Tablet Salut Gula (Polishing)
Tanggal Praktikum : Jumat, 17 Juni 2016
Tujuan Praktikum :
1. Memahami cara pembuatan tablet salut gula
2. Mempelajari teknik dan tahapan pembuatan tablet salut
Teori :
Penyalutan tablet dapat dibagi menjadi beberapa jenis, yaitu:
1. Tablet bersalut gula (sugar coating)
Tablet ini sering disebut dragee. Penyalutan dilakukan dengan larutan gula dalam panci
untuk penyalutan dan panci untuk mengkilapkan tablet diputar dengan motor penggerak
yang dilengkapi dengan alat pengisap dan sistem penhembus dengan udara panas
(blower). Proses pembuatan tablet bersalut gula adalah sebagai berikut:
a. Subcoating (penyalutan dasar), yaitu proses pemberian larutan dasar dan
pemberian serbuk salut apabila sebagian tablet kering
b. Smoothing (pelicinan), yaitu proses pembasahan ganti berganti dengan sirop
pelicin dan pengeringan dari salut tablet menjadi bulat dan licin.
c. Coloring (pewarnaan), dilakukan dengan memberi zat warna yang dicampurkan
pada sirop pelicin.
d. Finishing, yaitu proses pengeringan salut sirop yang terakhir dengan cara
perlahan-lahan sehingga memperoleh hasil akhir yang licin.
e. Polishing (pengilapan), dilakukan dengan menggunakan lapis tipis lilin yang
licin
2. Tablet bersalut kempa (press coating)
Tablet inti yang sudah jadi mengalami proses seperti berikut, yaitu granul halus dan
kering dikempa di sekitar tablet inti, sering disebut tablet dalam tablet (Aulton, 1988).
3. Tablet bersalut selaput (film coating)
Ialah tablet yang dilapisi lapisan selaput tipis dengan zat penyalut yang dikenakan atau
disemprotkan pada tablet. Sebagai zat penyalut digunakan Na CMC, Asetatftalat
selulosa, Hidroksi etil selulosa dengan bermacam-macam perbandingan dalam
campuran PEG dan Polivinilpirolidon dalam pelarut alkohol atau terdispersi dalam
Isopropanol dengan tambahan Span dan Tween .
4. Tablet bersalut enterik (enteric coating)
Adalah tablet yang disalut dengan zat penyalut yang relatif tidak larut dalam asam
lambung, tetapi larut dalam usus halus. Penyalutan enterik dimaksudkan :
a. Agar obat tidak mengiritasi perut
b. Dikehendaki agar obat berkhasiat dalam usus seperti antelmintika
c. Menghindari obat menjadi inaktif dalam cairan lambung, yaitu karena pH
rendah atau dirusak enzim digestif dalam perut. Sebagai bahan salut enterik adalah
campuran serbuk lilin karnauba atau asam stearat dan serabut tumbuh-tumbuhan dari
agar-agar atau kulit pohon elm. Bila tablet ditelan, serabut tersebut akan menghisap air,
mengembang dan terjadi proses penghancuran. Dengan mengatur ratio serabut tumbuh-
tumbuhan dan mengubah tebalnya salut, waktu hancur yang diperlukan dapat dikontrol
.
Pembuatan tablet dalam bentuk tablet salut bertujuan untuk :
 Menutupi rasa dan bau yang tidak enak
 Melindungi zat berkhasiat terhadap pengaruh luar dan benturan mekanik
 Memperindah bentuk luar
 Mempermudah identifikasi
 Memperlama kerja obat dalam badan
Bahan-bahan
 Tablet inti
 Shellac
 Gula
 Gelatin
 PGA
 Kalsium carbonat
 Talk
 PEG
 Alcohol
 Kloroform
 Aqudest
Alat-alat
- Coating pan
- Penghisap debu
- Hair Dryer
- Alat-alat gelas dan timbangan
b. Formula
Tahapan Bahan Berat bobot (g)
Sealing R/ Shellac
Alkohol
6
94
Serbuk penaburnya R/ Kalsium carbonat
Talk
65
35
Sub coating R/ Gula
PGA
Gelatin
Aquades
400
20
8
300
Serbuk penaburnya R/ Kalsium carbonat
Talk
120
120
Smoothing R/ Gula
Aquadest
100
50
Coloring R/ Gula
Gelatin
Zat warna
Aquadest
180
2
Qs (100 mg)
110
Polishing R/ PEG 600
Kloroform
10
100
c. Cara kerja
1. Buat larutan polishing ½ formula
2. Coating pan dilapisi larutan polishing sampai rata dan keringkan
3. Masukkan tablet yang telah bewarna kedalamnya, putar. Tuangkan larutan polishing
sebanyak10 ml kemudian coating pan ditutup. Biarkan selama 5 menit. Buka tutpnya
biarkan mengering dengan sendirinya.
4. Kerjakan dengan cara yang sama sebanyak3-4 kali. Biarkan coating pan terus berputar
sampai tablet menjadi mengkilat.
d. Pembahasan
Pada praktikum kali ini dilakukan proses polishing. Proses polishing ini bertujuan untuk
menjadikan permukaan tablet salut mengkilat dan indah. Tablet salut gula yang digunakan
adalah tablet yang sebelumnya telah dilakukan proses coloring pada praktikum
sebelumnya. Pertama tama bersihkan alat coating pan. Kemudian masukan tablet hasil
coloring ke dalam alat lalu berikan 5 ml formula polishing dengan cara dituang secara
menyebar. Lalu tutup alat coating dengan aluminium voil agar bau kloroform tidak
menyebar. Kemudian nyalakan alat hingga formula menyebar keseluruh tablet selama 5
menit. Jika sudah 5 menit, buka aluminium voil lalu nyalakan alatnya kembali hingga
tablet mengering. Cara mengetahui tablet sudah mengering adalah dengan melihat
perputaran tablet dalam alat. Jika tablet masih menggumpal maka tablet tersebut belum
kering namun jika tablet sudah bergerak sendiri sendiri maka tablet tersebut sudah
dikatakan kering. Jika sudah kering, tablet ditambahkan 5 ml formula polishing kembali
lalu tutup alat dan kembali nyalakan alat. Lakukan percobaan berkala hingga tablet sudah
mengkilat.
e. Kesimpulan :
- Tahap pembuatan tablet salut gula adalah subcoating, smoothing, coloring, finishing
dan terakhir polishing
- Tahapan polishing berguna untuk menarik hati para pengguna dengan tampilan yang
mengkilat

Contenu connexe

Tendances

Parameter Nonspesifik Ekstrak (Fitokimia)
Parameter Nonspesifik Ekstrak (Fitokimia)Parameter Nonspesifik Ekstrak (Fitokimia)
Parameter Nonspesifik Ekstrak (Fitokimia)
Filania Kanja
 
Bab iii laporan granul paracetamol
Bab iii  laporan granul paracetamolBab iii  laporan granul paracetamol
Bab iii laporan granul paracetamol
Yudia Susilowati
 
Sediaan solida bu neni
Sediaan solida bu neniSediaan solida bu neni
Sediaan solida bu neni
Dokter Tekno
 
Laporan Praktikum Pembuatan Tablet Vitamin-C
Laporan Praktikum Pembuatan Tablet Vitamin-CLaporan Praktikum Pembuatan Tablet Vitamin-C
Laporan Praktikum Pembuatan Tablet Vitamin-C
Novi Fachrunnisa
 
Laporan resmi krim hidrocortison
Laporan resmi krim hidrocortisonLaporan resmi krim hidrocortison
Laporan resmi krim hidrocortison
Kezia Hani Novita
 
Laporan Farmakologi II "EFEK DIARE"
Laporan Farmakologi II "EFEK DIARE"Laporan Farmakologi II "EFEK DIARE"
Laporan Farmakologi II "EFEK DIARE"
Sapan Nada
 

Tendances (20)

Stabilitas Obat
Stabilitas ObatStabilitas Obat
Stabilitas Obat
 
Emulsi Farmasi
Emulsi FarmasiEmulsi Farmasi
Emulsi Farmasi
 
Laporan sirup
Laporan sirupLaporan sirup
Laporan sirup
 
Parameter Nonspesifik Ekstrak (Fitokimia)
Parameter Nonspesifik Ekstrak (Fitokimia)Parameter Nonspesifik Ekstrak (Fitokimia)
Parameter Nonspesifik Ekstrak (Fitokimia)
 
Sediaan obat Kapsul
Sediaan obat KapsulSediaan obat Kapsul
Sediaan obat Kapsul
 
Bab iii laporan granul paracetamol
Bab iii  laporan granul paracetamolBab iii  laporan granul paracetamol
Bab iii laporan granul paracetamol
 
sediaan kapsul
sediaan kapsulsediaan kapsul
sediaan kapsul
 
Sediaan solida bu neni
Sediaan solida bu neniSediaan solida bu neni
Sediaan solida bu neni
 
Evaluasi Tablet
Evaluasi TabletEvaluasi Tablet
Evaluasi Tablet
 
Gel
GelGel
Gel
 
Formulasi dan Evaluasi Kapsul Asamefenamat
Formulasi dan Evaluasi Kapsul AsamefenamatFormulasi dan Evaluasi Kapsul Asamefenamat
Formulasi dan Evaluasi Kapsul Asamefenamat
 
Laporan Praktikum Pembuatan Tablet Vitamin-C
Laporan Praktikum Pembuatan Tablet Vitamin-CLaporan Praktikum Pembuatan Tablet Vitamin-C
Laporan Praktikum Pembuatan Tablet Vitamin-C
 
19008 self formulation asetosal.
19008 self formulation asetosal.19008 self formulation asetosal.
19008 self formulation asetosal.
 
LAPORAN DISOLUSI OBAT FARMASI FISIKA
LAPORAN DISOLUSI OBAT FARMASI FISIKALAPORAN DISOLUSI OBAT FARMASI FISIKA
LAPORAN DISOLUSI OBAT FARMASI FISIKA
 
Suppo
SuppoSuppo
Suppo
 
Laporan resmi krim hidrocortison
Laporan resmi krim hidrocortisonLaporan resmi krim hidrocortison
Laporan resmi krim hidrocortison
 
BIOFARMASI SEDIAAN YANG DIBERIKAN MELALUI KULIT
BIOFARMASI SEDIAAN YANG  DIBERIKAN MELALUI KULITBIOFARMASI SEDIAAN YANG  DIBERIKAN MELALUI KULIT
BIOFARMASI SEDIAAN YANG DIBERIKAN MELALUI KULIT
 
Laporan Farmakologi II "EFEK DIARE"
Laporan Farmakologi II "EFEK DIARE"Laporan Farmakologi II "EFEK DIARE"
Laporan Farmakologi II "EFEK DIARE"
 
Laporan farmasi fisika kerapatan bobot jenis zat cair
Laporan farmasi fisika kerapatan bobot jenis zat cairLaporan farmasi fisika kerapatan bobot jenis zat cair
Laporan farmasi fisika kerapatan bobot jenis zat cair
 
Salep mata (1)
Salep mata (1)Salep mata (1)
Salep mata (1)
 

En vedette

Jadwal Piket Penjualan di Kopsis
Jadwal Piket Penjualan di KopsisJadwal Piket Penjualan di Kopsis
Jadwal Piket Penjualan di Kopsis
Novi Fachrunnisa
 
Nilai Anggota PIK-KRR Melati
Nilai Anggota PIK-KRR MelatiNilai Anggota PIK-KRR Melati
Nilai Anggota PIK-KRR Melati
Novi Fachrunnisa
 
Laporan tetap pratikum Kimia (Penentuan Perubahan Entalpi Reaksi)
Laporan  tetap pratikum  Kimia (Penentuan  Perubahan  Entalpi  Reaksi)Laporan  tetap pratikum  Kimia (Penentuan  Perubahan  Entalpi  Reaksi)
Laporan tetap pratikum Kimia (Penentuan Perubahan Entalpi Reaksi)
Novi Fachrunnisa
 
Evaluasi Sediaan Dry Sirup Eritromicin
Evaluasi Sediaan Dry Sirup EritromicinEvaluasi Sediaan Dry Sirup Eritromicin
Evaluasi Sediaan Dry Sirup Eritromicin
zipiklan
 
Makalah Keracunan Bisa Ular
Makalah Keracunan Bisa UlarMakalah Keracunan Bisa Ular
Makalah Keracunan Bisa Ular
Novi Fachrunnisa
 

En vedette (20)

Fts
FtsFts
Fts
 
Ppt fts
Ppt ftsPpt fts
Ppt fts
 
Laporan resmi tablet pct granulasi basah
Laporan resmi tablet pct   granulasi basahLaporan resmi tablet pct   granulasi basah
Laporan resmi tablet pct granulasi basah
 
Sintesis dan mekanisme reaksitriazolam
Sintesis dan mekanisme reaksitriazolam Sintesis dan mekanisme reaksitriazolam
Sintesis dan mekanisme reaksitriazolam
 
City of Novi AVL Applications for Fleet Management
City of Novi AVL Applications for Fleet ManagementCity of Novi AVL Applications for Fleet Management
City of Novi AVL Applications for Fleet Management
 
Jadwal Piket Penjualan di Kopsis
Jadwal Piket Penjualan di KopsisJadwal Piket Penjualan di Kopsis
Jadwal Piket Penjualan di Kopsis
 
Nama-Nama Paduka FC
Nama-Nama Paduka FCNama-Nama Paduka FC
Nama-Nama Paduka FC
 
Nilai Anggota PIK-KRR Melati
Nilai Anggota PIK-KRR MelatiNilai Anggota PIK-KRR Melati
Nilai Anggota PIK-KRR Melati
 
Catatan
CatatanCatatan
Catatan
 
Laporan praktikum modul vi
Laporan praktikum modul viLaporan praktikum modul vi
Laporan praktikum modul vi
 
Laporan praktikum modul 5
Laporan praktikum modul 5Laporan praktikum modul 5
Laporan praktikum modul 5
 
Kapsul
KapsulKapsul
Kapsul
 
Powerpoint aerosol
Powerpoint aerosolPowerpoint aerosol
Powerpoint aerosol
 
Praktikum i
Praktikum iPraktikum i
Praktikum i
 
Laporan tetap pratikum Kimia (Penentuan Perubahan Entalpi Reaksi)
Laporan  tetap pratikum  Kimia (Penentuan  Perubahan  Entalpi  Reaksi)Laporan  tetap pratikum  Kimia (Penentuan  Perubahan  Entalpi  Reaksi)
Laporan tetap pratikum Kimia (Penentuan Perubahan Entalpi Reaksi)
 
Penetapan kadar Kalsium laktat
Penetapan kadar Kalsium laktatPenetapan kadar Kalsium laktat
Penetapan kadar Kalsium laktat
 
Evaluasi Sediaan Dry Sirup Eritromicin
Evaluasi Sediaan Dry Sirup EritromicinEvaluasi Sediaan Dry Sirup Eritromicin
Evaluasi Sediaan Dry Sirup Eritromicin
 
Ilhamsyah Ibnu Hidayat Soal Barisan dan Deret
Ilhamsyah Ibnu Hidayat Soal Barisan dan DeretIlhamsyah Ibnu Hidayat Soal Barisan dan Deret
Ilhamsyah Ibnu Hidayat Soal Barisan dan Deret
 
Formulasi sediaan tablet ekstrak serai wangi (cymbopogon
Formulasi sediaan tablet ekstrak serai wangi (cymbopogonFormulasi sediaan tablet ekstrak serai wangi (cymbopogon
Formulasi sediaan tablet ekstrak serai wangi (cymbopogon
 
Makalah Keracunan Bisa Ular
Makalah Keracunan Bisa UlarMakalah Keracunan Bisa Ular
Makalah Keracunan Bisa Ular
 

Similaire à Laporan formulasi tablet pembuatan tablet salut gula

13. Metoda Pembuatan Tablet.pptx
13. Metoda Pembuatan Tablet.pptx13. Metoda Pembuatan Tablet.pptx
13. Metoda Pembuatan Tablet.pptx
bruhconten
 
TEKNOLOGI SEDIA-WPS Office.pptx
TEKNOLOGI SEDIA-WPS Office.pptxTEKNOLOGI SEDIA-WPS Office.pptx
TEKNOLOGI SEDIA-WPS Office.pptx
HasbiNaibaho
 

Similaire à Laporan formulasi tablet pembuatan tablet salut gula (20)

Kelompok 2 PDT.pptx
Kelompok 2 PDT.pptxKelompok 2 PDT.pptx
Kelompok 2 PDT.pptx
 
ppt 5a.pdf
ppt 5a.pdfppt 5a.pdf
ppt 5a.pdf
 
TABLET DAN METODE PEMBUATAN TABLET
TABLET DAN METODE PEMBUATAN TABLETTABLET DAN METODE PEMBUATAN TABLET
TABLET DAN METODE PEMBUATAN TABLET
 
TABLET
TABLETTABLET
TABLET
 
Laporan resmi unguentum
Laporan resmi unguentumLaporan resmi unguentum
Laporan resmi unguentum
 
Formulasi dan Evaluasi Mutu Tablet Salut - Copy.pdf
Formulasi dan Evaluasi Mutu Tablet Salut - Copy.pdfFormulasi dan Evaluasi Mutu Tablet Salut - Copy.pdf
Formulasi dan Evaluasi Mutu Tablet Salut - Copy.pdf
 
tablet ( compressi)
tablet ( compressi)tablet ( compressi)
tablet ( compressi)
 
TABLET
TABLETTABLET
TABLET
 
tugas review tablet coating
 tugas review tablet coating tugas review tablet coating
tugas review tablet coating
 
Kk 12.tablet zr
Kk 12.tablet zrKk 12.tablet zr
Kk 12.tablet zr
 
tablet coating
 tablet coating tablet coating
tablet coating
 
Tablet
TabletTablet
Tablet
 
13. Metoda Pembuatan Tablet.pptx
13. Metoda Pembuatan Tablet.pptx13. Metoda Pembuatan Tablet.pptx
13. Metoda Pembuatan Tablet.pptx
 
Farmasetika dasara.pptx
Farmasetika dasara.pptxFarmasetika dasara.pptx
Farmasetika dasara.pptx
 
GRANULASI BASAH
GRANULASI BASAHGRANULASI BASAH
GRANULASI BASAH
 
Produksi Sediaan suspensi paracetamol yang baik
Produksi Sediaan suspensi paracetamol yang baikProduksi Sediaan suspensi paracetamol yang baik
Produksi Sediaan suspensi paracetamol yang baik
 
preformulasi Naproksen tab
preformulasi Naproksen tabpreformulasi Naproksen tab
preformulasi Naproksen tab
 
TEKNOLOGI SEDIA-WPS Office.pptx
TEKNOLOGI SEDIA-WPS Office.pptxTEKNOLOGI SEDIA-WPS Office.pptx
TEKNOLOGI SEDIA-WPS Office.pptx
 
Tugas formulasi obat klp 6
Tugas formulasi obat klp 6Tugas formulasi obat klp 6
Tugas formulasi obat klp 6
 
Laporan Praktikum TPP Materi 4 Es Krim - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 4 Es Krim - UNPASLaporan Praktikum TPP Materi 4 Es Krim - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 4 Es Krim - UNPAS
 

Plus de Hani Ani (7)

PPT Toksikologi Nefrotoksik
PPT Toksikologi Nefrotoksik PPT Toksikologi Nefrotoksik
PPT Toksikologi Nefrotoksik
 
MAKALAH TEKNOLOGI PANGAN PEMANIS DAN PENGAWET
MAKALAH TEKNOLOGI PANGAN PEMANIS DAN PENGAWETMAKALAH TEKNOLOGI PANGAN PEMANIS DAN PENGAWET
MAKALAH TEKNOLOGI PANGAN PEMANIS DAN PENGAWET
 
makalah toksikologi
makalah toksikologimakalah toksikologi
makalah toksikologi
 
PPT Isolasi alkaloid dari biji kopi
PPT Isolasi alkaloid dari biji kopiPPT Isolasi alkaloid dari biji kopi
PPT Isolasi alkaloid dari biji kopi
 
PPT Isolasi Benalu Teh
PPT Isolasi Benalu TehPPT Isolasi Benalu Teh
PPT Isolasi Benalu Teh
 
Laporan fito 2 kopi (Coffea arabica)
Laporan fito 2 kopi (Coffea arabica)Laporan fito 2 kopi (Coffea arabica)
Laporan fito 2 kopi (Coffea arabica)
 
Prak fito (benalu teh)
Prak fito (benalu teh)Prak fito (benalu teh)
Prak fito (benalu teh)
 

Dernier

materi tentang airway management terbaru
materi tentang airway management terbarumateri tentang airway management terbaru
materi tentang airway management terbaru
PrajaPratama4
 
RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.
RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.
RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.
RambuIntanKondi
 
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.pptANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
Acephasan2
 
KONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakat
KONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakatKONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakat
KONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakat
Zuheri
 
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.pptSISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
Acephasan2
 
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptxKETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
Zuheri
 
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.pptPPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
khalid1276
 
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasiBLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
NezaPurna
 

Dernier (20)

asuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasan
asuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasanasuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasan
asuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasan
 
Logic Model perencanaan dan evaluasi kesehatan
Logic Model perencanaan dan evaluasi kesehatanLogic Model perencanaan dan evaluasi kesehatan
Logic Model perencanaan dan evaluasi kesehatan
 
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptxKONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
 
PPT KELOMPOKperkembggannanan sdidtk pada anak1.pptx
PPT KELOMPOKperkembggannanan sdidtk pada anak1.pptxPPT KELOMPOKperkembggannanan sdidtk pada anak1.pptx
PPT KELOMPOKperkembggannanan sdidtk pada anak1.pptx
 
FRAKTUR presentasion patah tulang paripurna OK.pptx
FRAKTUR presentasion patah tulang paripurna OK.pptxFRAKTUR presentasion patah tulang paripurna OK.pptx
FRAKTUR presentasion patah tulang paripurna OK.pptx
 
Asuhan Keperawatan Jiwa Perkembangan Psikososial Remaja
Asuhan Keperawatan Jiwa Perkembangan Psikososial RemajaAsuhan Keperawatan Jiwa Perkembangan Psikososial Remaja
Asuhan Keperawatan Jiwa Perkembangan Psikososial Remaja
 
materi tentang airway management terbaru
materi tentang airway management terbarumateri tentang airway management terbaru
materi tentang airway management terbaru
 
RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.
RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.
RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.
 
power point kesehatan reproduksi pria dan wanita
power point kesehatan reproduksi pria dan wanitapower point kesehatan reproduksi pria dan wanita
power point kesehatan reproduksi pria dan wanita
 
PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA
PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOAPROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA
PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA
 
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.pptANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
 
Penyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptx
Penyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptxPenyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptx
Penyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptx
 
KONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakat
KONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakatKONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakat
KONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakat
 
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.pptSISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
 
#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf
#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf
#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf
 
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptxKETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
 
Statistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptx
Statistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptxStatistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptx
Statistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptx
 
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.pptPPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
 
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggi
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggiHigh Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggi
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggi
 
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasiBLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
 

Laporan formulasi tablet pembuatan tablet salut gula

  • 1. LAPORAN PRAKTIKUM FORMULASI TABLET “Pembuatan Tablet Salut Gula – Sub coating” DISUSUN OLEH Diah Farida Anggraini 1343050061 Wanda Ciptani W 1343050086 Glori Elisabeth 1343050095 Vania Ellora S 1343050103 LABORATORIUM FORMULASI TABLET FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 2016
  • 2. PERCOBAAN 7 I. Judul : Pembuatan Tablet Salut Gula II. Tujuan 1. Memahami cara pembuatan tablet salut gula 2. Mempelajari teknik dan tahapan pembuatan tablet salut III. Teori Pembuatan tablet dalam bentuk tablet salut bertujuan 1. Menutupi rasa dan bau yang tidak enak 2. Melindungi zat berkhasiat terhadap pengaruh luar dan benturan mekanik 3. Memperindah bentuk luar 4. Mempermudah identifikasi 5. Memperlama kerja obat dalam badan Dilihat dari proses, peralatan dan bahan yang digunakan penyalutan tablet dibedakan sebagai berikut : 1. Penyalutan dengan gula ( Sugar coating) 2. Penyalutan lapis tipis (Film coating) 3. Penyalutan secara kompresi (Compression coating) 4. Penyalutan cara lain Masing-masing cara mempunyai ciri tersendiri, keunggulan, kerugian, dan kesulitan teknis yang berbeda-beda. Pada proses pembuatan tablet salut gula tahapan sebagai berikut : Sealing Tahap ini bertujuan untuk menutup tablet inti dari pengaruh air yang dipakai untuk proses penyalutan Sub coating Fungsi dari tahap ini adalah untuk menutup bagian tepi tablet sehingga membentuk tablet salut. Selain itu juga dapat pula berguna untuk meningkatkan ikatan antara seal coat dengan sugar coat. Bahan sub coat terdiri dari sub coating solution dan sub coating powder. Penambahan larutan sub coating dan serbuk sub coating dapatterpisah, atau ditambahkan keduanya dalam bentuk campuran. Smoothing Tahap ini bertujuan untuk melincinkan permukaan tablet yangtelah selesai di sub coat. Bahan yang dipakai biasanya sirup gula
  • 3. Coloring Tahap ini bertujuan untuk memberi warna tablet salut sesuai dengan warna yang dikehendaki. Pewarnaan dapat dilakukan dengan berbagai cara antara lain dengan menggunakan satu macam warna atau dengan berbagai macam warna Finishing Bertujuan untuk memperlicin permukaan tablet salut yang telah diberi warna Polishing Tahap ini bertujuan untuk menjadikan permukaan tablet salut mengkilat dan indah IV. Bahan-bahan 1. Tablet inti 2. Shellac 3. Gula 4. Gelatin 5. PGA 6. Kalsium carbonat 7. Talk 8. PEG 9. Alcohol 10. Kloroform 11. Aqudest V. Alat-alat 1. Coating pan 2. Penghisap debu 3. Peniup udara panas/dingin (hair drier) 4. Alat-alat gelas dan timbangan VI. Formula Tahapan Bahan Berat bobot (g) Sealing R/ Shellac Alkohol 6 94 Serbuk penaburnya R/ Kalsium carbonat Talk 65 35 Sub coating R/ Gula PGA Gelatin Aquades 400 20 8 300 Serbuk penaburnya R/ Kalsium carbonat Talk 120 120
  • 4. Smoothing R/ Gula Aquadest 100 50 Coloring R/ Gula Gelatin Zat warna Aquadest 180 2 Qs (kira-kira 100 mg) 110 Polishing R/ PEG 600 Kloroform 10 100 VII. Cara Kerja 1. Timbang sebanyak 1,5 Kg tablet inti 2. Lakukan sealing sebagai berikut :  Buat larutan sealing  Lapisi coating pan dengan larutan sealing, keringkan dengan mengalirkan udara panas sampai coating pan kering. Masukan tablet inti ke dalamnya dan putar. Aliri udara panas sampai suhu mencapai 30ºC  Tuangkan 15 ml larutan sealing, keringkan dengan udara panas sampai kering  Penyalutan dilanjutkan dengan 10 ml larutan sampai rata sebanyak 2-4 lapis. Apabila tablet kelihatan lengket satu sama lain, taburi dengan serbuk penabur  Keringkan selama 1 hari 3. Kemudian lakukan sub coating :  Timbang bahan-bahan untuk larutan sub coating dan serbuk sub coating sebanyak setengah formula  Buat suspense sub coating  Lapisi sub coating pan dengan sedikit suspense sub coating dan ratakan, kemudian keringkan  Masukkan tablet inti kedalam coating pan dan putar dengan kecepatan dan posisi kemiringan sedemikian rupa sehingga tablet memutar (tidak bergeser)  Tuangkan suspense sub coating dan putar selama 3-5 menit, kemudian keringkan dengan udara panas. Untuk penuangan ke 1 dan ke 2 gunakan sebanyak 50 ml sedangkan untuk penuangan berikutnya sebanyak 30 ml  Tahap sub coating selesai apabila seluruh permukaan tablet telah terlapisi secara sempurna. Kemudian keringkan selama 1 hari 4. Selanjutnya smoothing  Buat larutan smoothing 1/3 formula  Lapisi coating pan dengan larutan smoothing sampai merata, keringkan.  Masukkan tablet yangtelah di sub coat, putar. Tuangkan 10 ml larutan smoothing, biarkan kering dengan sendirinya tanpa aliran udara  Teruskan pelapisan sebanyak 3-4 lapisan (sampai permukaan tablet licin)  Keringkan
  • 5. 5. Kemudian coloring  Buat larutan suspensi zat warna  Coating pan dilapisi sirup yang akan dipakai sebagai pelarut zat warna, dan keringkan  Tablet yang permukaannya telah licin dimasukkankemudian diputar. Aliri udara apanas sampai suhu kira-kira 36º-40ºC  Tuangkan larutan pewarna sebanyak 25 ml, aliri udara panas. Debu yang keluar dihisap dengan penghisap debu. Lakukan sampai 4 kali penuangan larutan pewarna @25 ml  Penyalutan berikutnya (penuangan ke 5 dan 6) gunakan sebanyak 17,5 ml dan aliri udara panas  Lapisan ke 7 dan 8 menggunakan 12,5 ml  Lapisan ke 9 dan 10 menggunakan 10 ml  Jika warna belum merata teruskan pewarnaan sampai warna rata dengan menggunakan tata kerja seperti diatas  Bila warna telah merata, lapisan ke 11 dan 12 gunakan 17,5 ml tanpa aliran udara. Lapisan ke 13 sampai 15 menggunakan 4 ml tanpa aliran udara  Lapisan ke 16 dan 17 tambahkan 4 ml sirupusimpleks tanpa zatwarna dan tanpa aliran udara  Keringkan 6. Terakhir lakukan polishing  Buat larutan polishing ½ formula  Coating pan dilapisi larutan polishing sampai rata dan keringkan  Masukkan tablet yang telah berwarna kedalam nya kemudian putar. Tuangkan larutan polishing sebanyak 10 ml kemudian coating pan ditutup. Biarkan selama 5 menit. Buka tutupnya biarkan mongering dengan sendirinya  Kerjakan dengan cara yang sama sebanyak 3-4 kali. Biarkan coating pan terus berputar sampai tablet menjadi mengkilat 7. Lakukan evaluasi terhadap tablet salut yang diperoleh meliputi keseragaman bobot, kekerasan, kerapuhan dan waktu hancur VIII. Data Hasil Percobaan 1. Data Sebelum Perlakuan Bobot Seluruh Tablet = 474.4 gram Bobot 10 Tablet = 1.42 gram Bobot rata-rata 1 tablet = 0.142 gram No. Berat 1 tablet (gram) Penyimpangan (%) ( 𝑏𝑜𝑏𝑜𝑡 𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑟𝑎𝑡𝑎 − 𝑏𝑜𝑏𝑜𝑡 1 𝑡𝑎𝑏𝑙𝑒𝑡 𝑏𝑜𝑏𝑜𝑡 𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑥100%) 1. 0.11 22.54 % 2. 0.15 5.63 %
  • 6. 3. 0.17 19.72 % 4. 0.15 5.63 % 5. 0.16 12.67 % 6. 0.13 8.45 % 7. 0.15 5.63 % 8. 0.18 26.76 % 9. 0.15 5.63 % 10. 0.15 5.63 % 2. Data sesudah Penyalutan Bobot Seluruh Tablet = 716.4 gram Uji Keseragaman Bobot Bobot 20 tablet = 5.14 gram Bobot rata-rata 1 tablet = 0.257 No. Berat 1 tablet (gram) Penyimpangan (%) ( 𝑏𝑜𝑏𝑜𝑡 𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑟𝑎𝑡𝑎 − 𝑏𝑜𝑏𝑜𝑡 1 𝑡𝑎𝑏𝑙𝑒𝑡 𝑏𝑜𝑏𝑜𝑡 𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑥100%) 1. 0.22 14.39 % 2. 0.26 1.17% 3. 0.26 1.17 % 4. 0.26 1.17 % 5. 0.30 16.73 % 6. 0.25 2.72 % 7. 0.28 8.00 % 8. 0.26 1.17 % 9. 0.26 1.17 % 10. 0.29 12.84 % 11. 0.30 16.73 % 12. 0.26 1.17 % 13. 0.26 1.17 % 14. 0.27 5.06 % 15. 0.25 2.72 % 16. 0.27 5.06 % 17. 0.31 20.62 % 18. 0.31 20.62 % 19. 0.27 5.06 % 20. 0.29 12.84 % 3. Berat tablet sesudah penyalutan = 716.4 gram Berat tablet sebelum penyalutan = 474.4 gram Penambahan berat yang terjadi = 242 gram IX. Pembahasan
  • 7. Tablet salut gula adalah tablet kempa yang disalut dengan beberapa lapisan tipis berturut-turut dengan larutan sukrosa dengan atau tanpa zat pewarna. Penyalutan tablet dengan gula ini memiliki beberapa keuntungan seperti melindungi obat sebagai barrier terhadap kelembaban dan udara, menutupi obat dengan rasa dan bau yang tak enak, memper barui penampilan tablet, serta mengatur tempat pelepasan obat dalam saluran cerna. Selain itu, tablet salut gula juga memiliki beberapa kerugian yaitu pengolahannya yang membutuhkan waktu lama dan keahlian lebih, serta menambah berat dan ukuran tablet. Proses penyalutan tablet terbagi menjadi beberapa tahap yaitu sealing, subcoating, smoothing, coloring, finishing, dan polishing. Namun, pada percobaan kali ini, praktikan hanya melakukan tahap kedua penyalutan tablet yaitu subcoating. Subcoating berfungsi untuk menutup bagian tepi tablet sehingga membentuk tablet salut, selain itu juga dapat berguna untuk meniingkatkan ikatan antara seal coat dengan sugar coat. Bahan yang digunakan untuk subcoating ini ada 2 macam sebagai bahan penyalut sub coating yaitu gula, PGA, gelatin, aqua destilata, serta serbuk penaburnya yaitu kalsium karbonat dan talk Penambahan berat pada bobot tablet +/- sebanyak 115 mg pertablet. Pembuatan suspense subcoating dengan penambahan PGA untuk meningkatkan kelarutan dan sebagai pensuspensi, gelatin digunakan untuk meningkatkan daya ikat penyalut dengan tablet inti, penabur digunakan untuk mencegah tablet melekat satu sama lain selama proses penyalutan. Tahap pertama penyalutan adalah sealing yang bertujuan untuk menutup tablet inti dari pengaruh air yang dipakai untuk proses penyalutan. Tahap ketiga adalah smoothing yang bertujuan untuk melicinkan oermukaan tablet yang telah selesai di subcoat. Bahan yang di pakai biasanya sirup gula. Tahap keempat adalah coloring yang bertujuan untuk memberi warna tablet salut sesuai dengann warna yang dikehendaki. Pewarnaan dapat dilakukan dengan berbagai cara, antara lain dengan menggunakan satu macam warna atau dengan berbagai macam warna. Tahap kelima adalah finishing yang bertujuan untuk memperlicin permukaan tablet salut yang telah diberi warna, dan tahap terakhir adalah polishing yang bertujuan untuk menjadikan permukaan tablet salut mengkilat dan indah X. Kesimpulan 1. Proses penyalutan gula terdiri dari 6 tahap yaitu: - Sealing - Subcoating - Smoothing - Coloring - Finishing
  • 8. - Polishing 2. Subcoating bertujuan untuk menutup bagian tepi tablet sehingga membentuk tablet salut, selain itu juga dapat berguna untuk meningkatkan ikatan antara seal coat dan sugar coat XI. Daftar Pustaka Departemen Kesehatan RI. 1974. FARMAKOPE INDONESIA edisi III. Jakarta Departemen Kesehatan RI. 1995. FARMAKOPE INDONESIA edisi IV. Jakarta
  • 9. LAPORAN PRAKTIKUM FORMULASI TABLET Pembuatan Tablet Salut Gula – Smoothing DISUSUN OLEH KELOMPOK 5: Maharani Ayu manik 1343050009 Yesicha Prasetianingtyas 1343050027 Cindi Natasha S 1343050128 Hotnida Esterina K 1343050136 LABORATORIUM FORMULASI TABLET UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 JAKARTA Jl. Sunter Permai Raya, Sunter Agung Podomoro - Jakarta Utara 14350 Telp. (021) 64715666 Fax. (021) 6410287
  • 10. XII. TUJUAN 3. Memahami cara pembuatan tablet salut gula 4. Mempelajari teknik dan tahapan pembuatan tablet salut XIII. TEORI Pembuatan tablet dalam bentuk tablet salut bertujuan 6. Menutupi rasa dan bau yang tidak enak 7. Melindungi zat berkhasiat terhadap pengaruh luar dan benturan mekanik 8. Memperindah bentuk luar 9. Mempermudah identifikasi 10. Memperlama kerja obat dalam badan Keuntungan tablet salut : a. menghindari penguraian obat di lambung b. efek lebih cepat daripada obat yang ditelan c. first pass efek metabolism dapat dihindari d. menghidari rasa mual akibat menelan obat e. Lebih stabil Kerugian tablet salut : a. Ukuran dan bobot dari tablet salut jadi mengakibatkan peningkatan biaya pengemasan dan pengiriman b. Kerapuhan dari penyalut dapat mengakibatkan rentannya tablet terhadap kerusakan yang mungkin terjadi jika salah ditangani c. Penyampaian mutu ekstrik yang tinggi seringkali membutuhkan jasa operator penyalut yang dengan keterampilan menyalut yang tinggi d. Pengkilapan akhir yang dicapai dengan suatu tahap pemolesan dapat membuat pencetakan menjadi sulit e. Kerumitan prosedur, formulasi, dan proses membuat otomisasi lebih sulit Dilihat dari proses, peralatan dan bahan yang digunakan penyalutan tablet dibedakan sebagai berikut : 5. Penyalutan dengan gula ( Sugar coating) 6. Penyalutan lapis tipis (Film coating) 7. Penyalutan secara kompresi (Compression coating) 8. Penyalutan cara lain Masing-masing cara mempunyai ciri tersendiri, keunggulan, kerugian, dan kesulitan teknis yang berbeda-beda. Pada proses pembuatan tablet salut gula tahapan sebagai berikut : Sealing Tahap ini bertujuan untuk menutup tablet inti dari pengaruh air yang dipakai untuk proses penyalutan. Kebanyakan formulasi salut yang digunakan dalam proses salut gula adalah
  • 11. akuosa, sedangkan inti tablet yang berpori dan merupakan absorben kuat diformulasikan untuk berdisintegrasi dengan cepat jika berkontak dengan air. Salut segel diterapkan langsung pada inti tablet untuk memisahkan ingredien tablet (terutama zat aktif) dari air (yang merupakan konstituen utama dari formulasi penyalut) untuk memastikan stabilitas produk yang baik. Fungsi penyegelan tablet yang kedua adalah memperkuat inti tablet. Kuantitas bahan yang diterapkan sebagai suatu salut segel akan bergantung terutama pada tablet dan ukuran bets. Jika permukaan inti tidak dilindungi dengan baik, stabilitas produk jadi (fisika dan kimia) dapat rusak. Maksud penyegelan adalah memberikan perlindungan awal dan mencegah ingredien tablet inti bermigrasi ke dalam penyalut, dan akhirnya merusak penampilan produk jadi. Ada beberapa polimer yang dapat digunakan sebagai penyalut segel, misalnya selak, zein, hidroksipropilmetil selulosa (HPMC), polivinil asetat ftalat (PVAP), dan selulosa ftalat asetat (CAP).Polimer tersebut dilarutkan pada konsentrasi 15-30 % b/b dalam suatu pelarut organic yang sesuai.Apabila menggunakan polimer yang tidak larut air sebagai dasar untuk formulasi penyalut segel, gunakan penyalut yang diperlukan dalam jumlah minimal guna memberi perlindungan yang sesuai. Kalau tidak, karakteristik pelepasan zat aktif dapat berpengaruh Sub coating Fungsi dari tahap ini adalah untuk menutup bagian tepi tablet sehingga membentuk tablet salut. Selain itu juga dapat pula berguna untuk meningkatkan ikatan antara seal coat dengan sugar coat. Bahan sub coat terdiri dari sub coating solution dan sub coating powder. Penambahan larutan sub coating dan serbuk sub coating dapat terpisah, atau ditambahkan keduanya dalam bentuk campuran. Penyalutan dasar adalah tahap inti pertama dari proses salut gula yang membulatkan pinggiran tablet dan menambah bobot inti. Salut dasar juga membuat pondasi untuk proses salut gula yang masih akan dilakukan. Setiap kelemahan dalam salut gula akhir sering disebabkan oleh kelemahan dalam salut dasar.Untuk mempermudah pembangunan ini, formulasi salut dasar hampir selalu mengandung pengisi dalam konsentrasi tinggi, seperti talk, kalsium karbonat, kalsium sulfat, kaolin, dan titanium dioksida.Selain itu, pembentuk film pembantu seperti akasia, gelatin atau salah satu turunan selulosa, juga dapat dimasukkan guna menyempurnakan keutuhan struktur salut.Untuk mencapai hasil yang bermutu, selama penyalutan dasar bahan penyalut harus menutup sudut tablet dan pinggir tablet secara efektif. Oleh karena itu, seleksi bentuk tablet yang sesuai harus dilakukan. Bentuk tablet dengan sudut minimal, seperti tablet yang dikempa pada pons yang sangat cembung atau pons radius dwi rangkap, jelas dapat membantu penutupan yang efektif. Selain itu, ketebalan pinggiran tablet perlu diminimalkan. Jika tidak, tablet akan lebih sering menempel dan kemungkinan besar dapat terjadi penutupan pinggiran yang tidak sempurna oleh subsalut
  • 12. Smoothing Tahap ini bertujuan untuk melincinkan permukaan tablet yang telah selesai di sub coat. Bahan yang dipakai biasanya sirup gula. Untuk membuat suatu produk salut gula yang bermutu, permukaan yang disalut harus licin dan bebas dari ketidakberaturan sebelum penerapan salut warna.Karna persyaratan pelicinan dapat dicapai selama penerapan salut dasar (subcoat), proses pelicinan lanjut (sebelum salut warna) biasanya tidak dilakukan lagi. Salut pelican sederhana terdiri atas sirop sukrosa 70% dan sering mengandung titanium dioksida (1-5 %) sebagai suatu bahan pemburam (opacifier) atau zat pemutih dan mungkin juga diwarnai dengan pewarnaan lain guna memberikan suatu dasar yang baik untuk penerapan salut berikutnya. Jika diperlukan pelicinan dalam jumlah besar, sebagaimana halnya pada tablet salut dasar yang mempunyai permukaan berlubang- lubang, zat tambahan lain (seperti talk, kalsium karbonat dan pati jagung) dapat digunakan dalam konsentrasi rendah untuk mempercepat proses pelicinan Coloring Tahap ini bertujuan untuk memberi warna tablet salut sesuai dengan warna yang dikehendaki. Pewarnaan dapat dilakukan dengan berbagai cara antara lain dengan menggunakan satu macam warna atau dengan berbagai macam warna. Pewarna yang sesuai dilarutkan dalam sirop penyalut untuk mendapatkan warna yang diinginkan.Ada dua pendekatan dasar untuk mewarnai sirop salut gula, masing-masing dengan teknik penyalutan yang berbeda.Kedua pendekatan ini meliputi penggunaan zat pewarna larut air atau pigmen tidak larut air.Akan tetapi, penambahan pigmen kedalam larutan sirop tidak semudah seperti zat pewarna larut air. Perlu dipastikan agar pigmen dibasahi sempurna dan terdispersi secara seragam .jadi, penggunaan warna pigmen konsentrat (pekat) yang tersedia secara komersial biasanya lebih menguntungkan Finishing Bertujuan untuk memperlicin permukaan tablet salut yang telah diberi warna Polishing Tahap ini bertujuan untuk menjadikan permukaan tablet salut mengkilat dan indah. Permukaan tablet yang baru saja disalut warna biasanya masih pudar. Oleh karna itu, tablet perlu dipoles dengan menggunakan beberapa cara untuk mendapatkan permukaan tablet salut yang halus. Pemolesan dapat dilakukan menggunakan berbagai tipe peralatan (misalnya kanvas atau panic yang dilapis malam), termasuk peralatan yang digunakan untuk penerapan salut gula itu sendiri (yang lebih khas dalam proses yang diotomatiskan).
  • 13. BAHAN-BAHAN 12. Tablet inti 13. Shellac 14. Gula 15. Gelatin 16. PGA 17. Kalsium carbonat 18. Talk 19. PEG 20. Alcohol 21. Kloroform 22. Aqudest ALAT-ALAT 5. Coating pan 6. Penghisap debu 7. Peniup udara panas/dingin (hair drier) 8. Alat-alat gelas dan timbangan FORMULA Tahapan Bahan Berat bobot (g) Sealing R/ Shellac Alkohol 6 94 Serbuk penaburnya R/ Kalsium carbonat Talk 65 35 Sub coating R/ Gula PGA Gelatin Aquades 400 20 8 300 Serbuk penaburnya R/ Kalsium carbonat Talk 120 120 Smoothing R/ Gula Aquadest 100 50 Coloring R/ Gula Gelatin Zat warna Aquadest 180 2 Qs (kira-kira 100 mg) 110 Polishing R/ PEG 600 Kloroform 10 100
  • 14. CARA KERJA 8. Timbang sebanyak 1,5 Kg tablet inti 9. Lakukan sealing sebagai berikut :  Buat larutan sealing  Lapisi coating pan dengan larutan sealing, keringkan dengan mengalirkan udara panas sampai coating pan kering. Masukan tablet inti ke dalamnya dan putar. Aliri udara panas sampai suhu mencapai 30ºC  Tuangkan 15 ml larutan sealing, keringkan dengan udara panas sampai kering  Penyalutan dilanjutkan dengan 10 ml larutan sampai rata sebanyak 2-4 lapis. Apabila tablet kelihatan lengket satu sama lain, taburi dengan serbuk penabur  Keringkan selama 1 hari 10. Kemudian lakukan sub coating :  Timbang bahan-bahan untuk larutan sub coating dan serbuk sub coating sebanyak setengah formula  Buat suspense sub coating  Lapisi sub coating pan dengan sedikit suspense sub coating dan ratakan, kemudian keringkan  Masukkan tablet inti kedalam coating pan dan putar dengan kecepatan dan posisi kemiringan sedemikian rupa sehingga tablet memutar (tidak bergeser)  Tuangkan suspense sub coating dan putar selama 3-5 menit, kemudian keringkan dengan udara panas. Untuk penuangan ke 1 dan ke 2 gunakan sebanyak 50 ml sedangkan untuk penuangan berikutnya sebanyak 30 ml  Tahap sub coating selesai apabila seluruh permukaan tablet telah terlapisi secara sempurna. Kemudian keringkan selama 1 hari 11. Selanjutnya smoothing  Buat larutan smoothing 1/3 formula  Lapisi coating pan dengan larutan smoothing sampai merata, keringkan.  Masukkan tablet yang telah di sub coat, putar. Tuangkan 10 ml larutan smoothing, biarkan kering dengan sendirinya tanpa aliran udara  Teruskan pelapisan sebanyak 3-4 lapisan (sampai permukaan tablet licin)  Keringkan 12. Kemudian coloring  Buat larutan suspensi zat warna
  • 15.  Coating pan dilapisi sirup yang akan dipakai sebagai pelarut zat warna, dan keringkan  Tablet yang permukaannya telah licin dimasukkankemudian diputar. Aliri udara apanas sampai suhu kira-kira 36º-40ºC  Tuangkan larutan pewarna sebanyak 25 ml, aliri udara panas. Debu yang keluar dihisap dengan penghisap debu. Lakukan sampai 4 kali penuangan larutan pewarna @25 ml  Penyalutan berikutnya (penuangan ke 5 dan 6) gunakan sebanyak 17,5 ml dan aliri udara panas  Lapisan ke 7 dan 8 menggunakan 12,5 ml  Lapisan ke 9 dan 10 menggunakan 10 ml  Jika warna belum merata teruskan pewarnaan sampai warna rata dengan menggunakan tata kerja seperti diatas  Bila warna telah merata, lapisan ke 11 dan 12 gunakan 17,5 ml tanpa aliran udara. Lapisan ke 13 sampai 15 menggunakan 4 ml tanpa aliran udara  Lapisan ke 16 dan 17 tambahkan 4 ml sirupusimpleks tanpa zatwarna dan tanpa aliran udara  Keringkan 13. Terakhir lakukan polishing  Buat larutan polishing ½ formula  Coating pan dilapisi larutan polishing sampai rata dan keringkan  Masukkan tablet yang telah berwarna kedalam nya kemudian putar. Tuangkan larutan polishing sebanyak 10 ml kemudian coating pan ditutup. Biarkan selama 5 menit. Buka tutupnya biarkan mongering dengan sendirinya  Kerjakan dengan cara yang sama sebanyak 3-4 kali. Biarkan coating pan terus berputar sampai tablet menjadi mengkilat 14. Lakukan evaluasi terhadap tablet salut yang diperoleh meliputi keseragaman bobot, kekerasan, kerapuhan dan waktu hancur
  • 16. DATA HASIL PERCOBAAN Bahan tablet salut gula yang sudah di sub coating Formula Smoothing R/ Gula 100 Aquadest 50 Data Smoothing No. Tahapan Waktu Jumlah Larutan Smoothing ( Larutan Gula ) 1. I 10 ml 2. II 10 ml 3. III 10 ml 4. IV 5 ml 5. V 5 ml TOTAL 40 ml PEMBAHASAN Pada praktikum pembuatan tablet salut gula kali ini dilakukan secara bersama-sama dengan kelompok praktikum lainnya. Yang bertujuan untuk menutupi rasa dan bau yang tidak enak, melindungi zat berkhasiat terhadap pengaruh luar dan benturan mekanik, memperindah bentuk luar, mempermudah identifikasi dan juga untuk memperindah bentuk luarnya. Pengerjaan praktikum pembuatan tablet salut gula ini dilakukan secara bertahap dan disetiap tahapnya dilakukan oleh kelompok praktikum yang berbeda.Tahap-tahap pengerjaannya antara lain: sealing, subcoating, smoothing, coloring, finishing, dan polishing. Pada percobaan kali ini kami selaku praktikan mendapatkan kesempatan pembuatan tablet salut gula pada tahap smoothing, dimana sebelumnya tablet tersebut sudah melewati tahapan sealing dan juga sub coating yang dilakukan oleh kelompok – kelompok sebelumnya. Selanjutnya dilakukan pada tahap smoothing ini dengan formula salut gula. Tahap ini bertujuan untuk melincinkan permukaan tablet yang telah selesai di sub coat. Untuk membuat suatu produk salut gula yang bermutu, permukaan yang disalut harus licin dan bebas dari ketidakberaturan sebelum penerapan salut warna. Karena persyaratan pelicinan dapat dicapai selama penerapan salut dasar (subcoat), proses pelicinan lanjut (sebelum salut warna) biasanya tidak dilakukan lagi.
  • 17. Bahan yang dipakai biasanya sirup gula. Pada praktikum yang kami lakukan dengan penambahan larutan smoothing dengan jumlah larutan gula 5-10 ml dengan 5x penambahan kemudian diputar sampai permukaan kering. Jumlah penambahan larutan gula yang digunakan dalam praktikum 40ml untuk pelapisan tablet yang sudah melewati tahap sub coating. Bila terjadi kelengketan dalam pemutaran dilakukan dengan pemanasan agar permukaan tablet yang di smoothing cepat kering. Hasil yang didapat tablet akan terlihat licin dan mengkilat dengan penambahan larutan gula. Sirup gula digunakan karena sifatnya yang mudah menempel dan kemampuannya untuk menahan laju disolusi. Selain untuk meindungi tablet dan memperindah penampilannya, penyalutan tablet dengan sirup gula memungkinkan pembuatan tablet lepas lambat. Tablet lepas lamat adalah tablet yang disolusinya lambat. Penggunaan tablet lepas lambagt bertujuan untuk memunculkan efek yang dapat diatur waktu kerjanya. Sirup gula akan melapisi tablet sehingga menyebabkan tablet tersebut menjadi sukar terdisolusi karena terhalang lapisan gula. lapisan gula harus didisolusi terlebih dahulu. Sebelum tablet terdisolusi. Sirup gula digunakan sebagai penyalut karena sifatnya yang stabil, tidak mudah terkontaminasi, tidak reaktif, dapat memperlambat disolusi, mudah menempel, dan tidak bersifat toksik (tidak berbahaya bagi tubuh). KESIMPULAN  Tahapan tablet salut gula yaitu : sealing, sub coating, smooting, coloring, finishing, polishing.  Proses smoothing bertujuan untuk : o Menutupi rasa tidak enak o Melindungi tablet o Memperindah tablet o Mengontrol kecepatan disolusi tablet o Mempermudah identifikasi  Penambahan larutan smoothing ( larutan gula ) 5-10 ml dalam 5x penambahan  Hasil pada tahap smoothing ini tablet akan terlihat licin dan mengkilat dengan adanya penambahan larutan gula. DAFTAR PUSTAKA
  • 18. Panduan Praktikum Formulasi Tablet Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta. Siregar, Charles. 2008. Tekhnologi Farmasi Sediaan Tablet. Jakarta: EGC Departemen Kesehatan RI. 1974. FARMAKOPE INDONESIA edisi III. Jakarta Departemen Kesehatan RI. 1995. FARMAKOPE INDONESIA edisi IV. Jakarta
  • 19. LAPORAN PRAKTIKUM FORMULASI TABLET PEMBUATAN TABLET SALUT GULA (POLISHING) TANGGAL PRAKTIKUM : JUMAT, 17 JUNI 2016 DISUSUN OLEH Siska Aprilia 1343050018 Lewi Debora 1343050035 Rahma Fatimah Nurfany 1343050133 Hani Mu’ani 1343050149 LABORATORIUM FORMULASI TABLET FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945
  • 20. 2016 Judul Praktikum : Pembuatan Tablet Salut Gula (Polishing) Tanggal Praktikum : Jumat, 17 Juni 2016 Tujuan Praktikum : 1. Memahami cara pembuatan tablet salut gula 2. Mempelajari teknik dan tahapan pembuatan tablet salut Teori : Penyalutan tablet dapat dibagi menjadi beberapa jenis, yaitu: 1. Tablet bersalut gula (sugar coating) Tablet ini sering disebut dragee. Penyalutan dilakukan dengan larutan gula dalam panci untuk penyalutan dan panci untuk mengkilapkan tablet diputar dengan motor penggerak yang dilengkapi dengan alat pengisap dan sistem penhembus dengan udara panas (blower). Proses pembuatan tablet bersalut gula adalah sebagai berikut: a. Subcoating (penyalutan dasar), yaitu proses pemberian larutan dasar dan pemberian serbuk salut apabila sebagian tablet kering b. Smoothing (pelicinan), yaitu proses pembasahan ganti berganti dengan sirop pelicin dan pengeringan dari salut tablet menjadi bulat dan licin. c. Coloring (pewarnaan), dilakukan dengan memberi zat warna yang dicampurkan pada sirop pelicin. d. Finishing, yaitu proses pengeringan salut sirop yang terakhir dengan cara perlahan-lahan sehingga memperoleh hasil akhir yang licin. e. Polishing (pengilapan), dilakukan dengan menggunakan lapis tipis lilin yang licin 2. Tablet bersalut kempa (press coating) Tablet inti yang sudah jadi mengalami proses seperti berikut, yaitu granul halus dan kering dikempa di sekitar tablet inti, sering disebut tablet dalam tablet (Aulton, 1988). 3. Tablet bersalut selaput (film coating)
  • 21. Ialah tablet yang dilapisi lapisan selaput tipis dengan zat penyalut yang dikenakan atau disemprotkan pada tablet. Sebagai zat penyalut digunakan Na CMC, Asetatftalat selulosa, Hidroksi etil selulosa dengan bermacam-macam perbandingan dalam campuran PEG dan Polivinilpirolidon dalam pelarut alkohol atau terdispersi dalam Isopropanol dengan tambahan Span dan Tween . 4. Tablet bersalut enterik (enteric coating) Adalah tablet yang disalut dengan zat penyalut yang relatif tidak larut dalam asam lambung, tetapi larut dalam usus halus. Penyalutan enterik dimaksudkan : a. Agar obat tidak mengiritasi perut b. Dikehendaki agar obat berkhasiat dalam usus seperti antelmintika c. Menghindari obat menjadi inaktif dalam cairan lambung, yaitu karena pH rendah atau dirusak enzim digestif dalam perut. Sebagai bahan salut enterik adalah campuran serbuk lilin karnauba atau asam stearat dan serabut tumbuh-tumbuhan dari agar-agar atau kulit pohon elm. Bila tablet ditelan, serabut tersebut akan menghisap air, mengembang dan terjadi proses penghancuran. Dengan mengatur ratio serabut tumbuh- tumbuhan dan mengubah tebalnya salut, waktu hancur yang diperlukan dapat dikontrol . Pembuatan tablet dalam bentuk tablet salut bertujuan untuk :  Menutupi rasa dan bau yang tidak enak  Melindungi zat berkhasiat terhadap pengaruh luar dan benturan mekanik  Memperindah bentuk luar  Mempermudah identifikasi  Memperlama kerja obat dalam badan Bahan-bahan  Tablet inti  Shellac  Gula  Gelatin  PGA  Kalsium carbonat  Talk  PEG  Alcohol  Kloroform
  • 23. Alat-alat - Coating pan - Penghisap debu - Hair Dryer - Alat-alat gelas dan timbangan b. Formula Tahapan Bahan Berat bobot (g) Sealing R/ Shellac Alkohol 6 94 Serbuk penaburnya R/ Kalsium carbonat Talk 65 35 Sub coating R/ Gula PGA Gelatin Aquades 400 20 8 300 Serbuk penaburnya R/ Kalsium carbonat Talk 120 120 Smoothing R/ Gula Aquadest 100 50 Coloring R/ Gula Gelatin Zat warna Aquadest 180 2 Qs (100 mg) 110 Polishing R/ PEG 600 Kloroform 10 100
  • 24. c. Cara kerja 1. Buat larutan polishing ½ formula 2. Coating pan dilapisi larutan polishing sampai rata dan keringkan 3. Masukkan tablet yang telah bewarna kedalamnya, putar. Tuangkan larutan polishing sebanyak10 ml kemudian coating pan ditutup. Biarkan selama 5 menit. Buka tutpnya biarkan mengering dengan sendirinya. 4. Kerjakan dengan cara yang sama sebanyak3-4 kali. Biarkan coating pan terus berputar sampai tablet menjadi mengkilat. d. Pembahasan Pada praktikum kali ini dilakukan proses polishing. Proses polishing ini bertujuan untuk menjadikan permukaan tablet salut mengkilat dan indah. Tablet salut gula yang digunakan adalah tablet yang sebelumnya telah dilakukan proses coloring pada praktikum sebelumnya. Pertama tama bersihkan alat coating pan. Kemudian masukan tablet hasil coloring ke dalam alat lalu berikan 5 ml formula polishing dengan cara dituang secara menyebar. Lalu tutup alat coating dengan aluminium voil agar bau kloroform tidak menyebar. Kemudian nyalakan alat hingga formula menyebar keseluruh tablet selama 5 menit. Jika sudah 5 menit, buka aluminium voil lalu nyalakan alatnya kembali hingga tablet mengering. Cara mengetahui tablet sudah mengering adalah dengan melihat perputaran tablet dalam alat. Jika tablet masih menggumpal maka tablet tersebut belum kering namun jika tablet sudah bergerak sendiri sendiri maka tablet tersebut sudah dikatakan kering. Jika sudah kering, tablet ditambahkan 5 ml formula polishing kembali lalu tutup alat dan kembali nyalakan alat. Lakukan percobaan berkala hingga tablet sudah mengkilat. e. Kesimpulan : - Tahap pembuatan tablet salut gula adalah subcoating, smoothing, coloring, finishing dan terakhir polishing - Tahapan polishing berguna untuk menarik hati para pengguna dengan tampilan yang mengkilat