SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  13
Télécharger pour lire hors ligne
Analisis UU Zakat

(UU No. 38 Tahun 1999 dan UU No. 23 Tahun 2011)

Ahmad Harisul Miftah
Perbedaan antara UU no. 38 tahun 1999 dengan UU no. 23
tahun 2011
UU No. 38 tahun 1999
Pasal 6 ayat 2 huruf (c) : dijelaskan bahwa di daerah dapat dibentuk Badan Amil Zakat
Daerah Kabupaten (BAZDA)

UU No. 23 tahun 2011
Pasal 15 ayat 3 : dijelaskan bahwa BAZNAS kabupaten/kota dibentuk oleh Menteri atau
pejabat yang ditunjuk atas usul bupati/walikota setelah mendapat pertimbangan BAZNAS.
Ini berarti tidak lagi digunakan istilah BAZDA tetapi BAZNAS Kabupaten/kota.

Berarti terjadi perbedaan penamaan, dari BAZDA ke BAZNAS
Perbedaan antara UU no. 38 tahun 1999 dengan UU no. 23
tahun 2011
UU No. 38 tahun 1999
Pasal 6 ayat 1 : dijelaskan bahwa pengelolaan zakat dilakukan oleh badan amil zakat
yang dibentuk pemerintah. Untuk daerah propinsi dibentuk oleh gubernur atas usul kepala
kantor depag propinsi. Sedangkan daerah kabupaten/kota oleh bupati/walikota atas usul
kepala kantor depag kabupaten/kota

UU No. 23 tahun 2011
Pasal 15 ayat 2 : dijelaskan bahwa BAZNAS Propinsi dibentuk oleh menteri atas usul
gubernur setelah mendapat pertimbangan BAZNAS
Pasal 15 ayat 3 : dijelaskan bahwa BAZNAS Kabupaten/kota dibentuk oleh menteri atas
usul bupati/walikota setelah mendapat pertimbangan BAZNAS
Pasal 15 ayat 4 : diatur apabila tidak ada usulan dari gubernur atau bupati/walikota
tentang pembentukan BAZNAS Propinsi/Kabupaten/Kota, maka menteri dapat
membentuk BAZNAS Propinsi/Kabupaten/Kota.
Berarti terjadi peningkatan karena dibentuk oleh Menteri
Perbedaan antara UU no. 38 tahun 1999 dengan UU no. 23
tahun 2011
UU No. 38 tahun 1999
Pasal 6 ayat 2 huruf (d) : pembentukan BAZ sampai tingkat kecamatan, yang dibentuk
oleh camat atas usul kepala KUA Kecamatan

UU No. 23 tahun 2011
Pasal 16 ayat 1 : Tidak lagi menyebutkan BAZ kecamatan tetapi diganti dengan UPZ,
sebagaimana keterangan sebagai berikut : “Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya,
BAZNAS, BAZNAS Propinsi dan BAZNAS kabupaten/kota dapat membentuk UPZ pada
instansi pemerintah, badan usaha milik negara, badan usaha milik daerah, perusahaan
swasta, dan perwakilan RI di luar negeri serta dapat membentuk UPZ pada tingkat
kecamatan, kelurahan atau nama lainnya, dan tempat lainnya”.
Berarti terjadi penghapusan BAZ kecamatan dan diganti dengan pembentukan UPZ dengan perluasan
cakupan
Perbedaan antara UU no. 38 tahun 1999 dengan UU no. 23
tahun 2011
UU No. 38 tahun 1999
Pasal 7 : dinyatakan tentang eksistensi Lembaga Amil Zakat (LAZ) sebagai salah satu
organisasi pengelolaan zakat selain BAZ yang diatur dalam ayat 1 sebagai berikut :
“Lembaga Amil Zakat dikukuhkan, dibina, dan dilindungi oleh pemerintah”

UU No. 23 tahun 2011
Pasal 18 : Pengaturan LAZ lebih kompleks hingga mengatur prosedur perijinan dan
persyaratan. Pada ayat 1 dinyatakan : “Pembentukan LAZ wajib mendapat izin Menteri
atau pejabat yang ditunjuk oleh Menteri.”
Sedangkan persyaratan diatur dalam ayat 2 : “izin sebagaimana dimaksud ada ayat (1)
hanya diberikan apabila memenuhi persyaratan paling sedikit :
Satu, terdaftar sebagai organisasi kemasyarakatan Islam yang mengelola bidang
pendidikan, dakwah, dan sosial; Dua, berbentuk lembaga berbadan hukum; Tiga,
mendapat rekomendasi dari BAZNAS; Empat, memiliki pengawas syariat; Lima, memiliki
kemampuan teknis, administratif, dan keuangan untuk melaksanakan kegiatannya; Enam,
bersifat nirlaba, Tujuh, memiliki program untuk mendayagunakan zakat bagi kesejahteraan
umat; dan Delapan, bersedia diaudit syariat dan keuangan secara berkala.
Perbedaan antara UU no. 38 tahun 1999 dengan UU no. 23
tahun 2011
UU No. 38 tahun 1999
Pasal 7 : dinyatakan tentang eksistensi Lembaga Amil Zakat (LAZ) sebagai salah satu
organisasi pengelolaan zakat selain BAZ yang diatur dalam ayat 1 sebagai berikut :
“Lembaga Amil Zakat dikukuhkan, dibina, dan dilindungi oleh pemerintah”

UU No. 23 tahun 2011
Pasal 18 : Pengaturan LAZ lebih kompleks hingga mengatur prosedur perijinan dan
persyaratan. Pada ayat 1 dinyatakan : “Pembentukan LAZ wajib mendapat izin Menteri
atau pejabat yang ditunjuk oleh Menteri.”
Sedangkan persyaratan diatur dalam ayat 2 : “izin sebagaimana dimaksud ada ayat (1)
hanya diberikan apabila memenuhi persyaratan paling sedikit :
Satu, terdaftar sebagai organisasi kemasyarakatan Islam yang mengelola bidang
pendidikan, dakwah, dan sosial; Dua, berbentuk lembaga berbadan hukum; Tiga,
mendapat rekomendasi dari BAZNAS; Empat, memiliki pengawas syariat; Lima, memiliki
kemampuan teknis, administratif, dan keuangan untuk melaksanakan kegiatannya; Enam,
bersifat nirlaba, Tujuh, memiliki program untuk mendayagunakan zakat bagi kesejahteraan
umat; dan Delapan, bersedia diaudit syariat dan keuangan secara berkala.
Secara UMUM
Letak perbedaan antara

UU No. 38 tahun 1999 dengan UU No. 23 tahun 2011
UU No. 23 tahun 2011 lebih kompleks
mengatur banyak aspek, sementara UU No. 38
tahun 1999 lebih sederhana dan belum
menjangkau banyak aspek dalam pengelolaan zakat
Misalnya …..
1

Dalam UU No. 38 tahun 1999 posisi pemerintah
dan masyarakat sejajar dalam pengelolaan zakat,
sedangkan dalam UU No. 23 tahun 2011 posisi
pemerintah dan BAZNAS lebih tinggi
2

Dalam UU No. 38 tahun 1999 masyarakat diberi
kebebasan mengelola zakat, sedangkan dalam
UU No. 23 tahun 2011 hanya masyarakat yang
mendapatkan izin saja yang dibolehkan
3

Dalam UU No. 38 tahun 1999 Lembaga Amil
Zakat dibentuk oleh masyarakat, sedangkan
dalam UU No. 23 tahun 2011 Lembaga Amil
Zakat dibentuk oleh organisasi kemasyarakatan
Islam
4

Dalam UU No. 38 tahun 1999 tidak diatur adanya
sanksi dan ketentuan pidana, sedangkan dalam
UU No. 23 tahun 2011 terdapat sanksi
administratif (pasal 36) bagi pelanggaran atas
pasal 19, 23 ayat (1), pasal 28 ayat (2) dan (3),
serta pasal 29 ayat (3), dan ketentuan pidana
(pasal 39)

Contenu connexe

Tendances

Pelaksanaan putusan
Pelaksanaan putusanPelaksanaan putusan
Pelaksanaan putusan
Daniel_Alfaruqi
 
Sumber sumber hukum acara pidana indonesia
Sumber sumber hukum acara pidana indonesiaSumber sumber hukum acara pidana indonesia
Sumber sumber hukum acara pidana indonesia
Roy Pangkey
 
PPT Pemerintahan pusat dan daerah ( Pendidikan Kewarganegaraan / PKN Kelas 10 )
PPT Pemerintahan pusat dan daerah ( Pendidikan Kewarganegaraan / PKN Kelas 10 )PPT Pemerintahan pusat dan daerah ( Pendidikan Kewarganegaraan / PKN Kelas 10 )
PPT Pemerintahan pusat dan daerah ( Pendidikan Kewarganegaraan / PKN Kelas 10 )
Dheea Resta
 
Bab 4 kebijakan fiskal pada masa awal pemerintahan islam
Bab 4 kebijakan fiskal pada masa awal pemerintahan islamBab 4 kebijakan fiskal pada masa awal pemerintahan islam
Bab 4 kebijakan fiskal pada masa awal pemerintahan islam
Muhammad Fathan Ali Husaini
 
Pengantar ilmu hukum power point
Pengantar ilmu hukum power pointPengantar ilmu hukum power point
Pengantar ilmu hukum power point
Puspa Bunga
 
Makalah hubungan antar lembaga negara
Makalah hubungan antar lembaga negaraMakalah hubungan antar lembaga negara
Makalah hubungan antar lembaga negara
Fenti Anita Sari
 

Tendances (20)

Pelaksanaan putusan
Pelaksanaan putusanPelaksanaan putusan
Pelaksanaan putusan
 
Power point agama islam
Power point agama islamPower point agama islam
Power point agama islam
 
Wakaf
WakafWakaf
Wakaf
 
Makalah Pinjam Meminjam (Qiradh)
Makalah Pinjam Meminjam (Qiradh)Makalah Pinjam Meminjam (Qiradh)
Makalah Pinjam Meminjam (Qiradh)
 
Sumber sumber hukum acara pidana indonesia
Sumber sumber hukum acara pidana indonesiaSumber sumber hukum acara pidana indonesia
Sumber sumber hukum acara pidana indonesia
 
Makalah zakat kelompok 4
Makalah zakat kelompok 4Makalah zakat kelompok 4
Makalah zakat kelompok 4
 
(3 4) kedudukan, kewenangan dan tindakan hukum pemerintah
(3 4) kedudukan, kewenangan dan tindakan hukum pemerintah(3 4) kedudukan, kewenangan dan tindakan hukum pemerintah
(3 4) kedudukan, kewenangan dan tindakan hukum pemerintah
 
PPT Pemerintahan pusat dan daerah ( Pendidikan Kewarganegaraan / PKN Kelas 10 )
PPT Pemerintahan pusat dan daerah ( Pendidikan Kewarganegaraan / PKN Kelas 10 )PPT Pemerintahan pusat dan daerah ( Pendidikan Kewarganegaraan / PKN Kelas 10 )
PPT Pemerintahan pusat dan daerah ( Pendidikan Kewarganegaraan / PKN Kelas 10 )
 
Politik dan Strategi Nasional - PKn (Makalah)
Politik dan Strategi Nasional - PKn (Makalah)Politik dan Strategi Nasional - PKn (Makalah)
Politik dan Strategi Nasional - PKn (Makalah)
 
Bab 4 kebijakan fiskal pada masa awal pemerintahan islam
Bab 4 kebijakan fiskal pada masa awal pemerintahan islamBab 4 kebijakan fiskal pada masa awal pemerintahan islam
Bab 4 kebijakan fiskal pada masa awal pemerintahan islam
 
Makalah Riba dan Bunga Bank
Makalah Riba dan Bunga BankMakalah Riba dan Bunga Bank
Makalah Riba dan Bunga Bank
 
modal ventura syariah
modal ventura syariahmodal ventura syariah
modal ventura syariah
 
Pembiayaan konsumen
Pembiayaan konsumenPembiayaan konsumen
Pembiayaan konsumen
 
Buku 100 Pertanyaan Top Seputar Khilafah
Buku 100 Pertanyaan Top Seputar KhilafahBuku 100 Pertanyaan Top Seputar Khilafah
Buku 100 Pertanyaan Top Seputar Khilafah
 
Makalah zakat
Makalah zakatMakalah zakat
Makalah zakat
 
Makalah shalat
Makalah shalatMakalah shalat
Makalah shalat
 
SANKSI dalam HAN
SANKSI dalam HANSANKSI dalam HAN
SANKSI dalam HAN
 
Pengantar ilmu hukum power point
Pengantar ilmu hukum power pointPengantar ilmu hukum power point
Pengantar ilmu hukum power point
 
Makalah hubungan antar lembaga negara
Makalah hubungan antar lembaga negaraMakalah hubungan antar lembaga negara
Makalah hubungan antar lembaga negara
 
Makalah IJTIHAD
Makalah IJTIHADMakalah IJTIHAD
Makalah IJTIHAD
 

En vedette

Zakat profesi dan perbedaan uu nomor 38 tahun 1999 dan uu nomor 23 tahun 2011
Zakat profesi dan perbedaan uu nomor 38 tahun 1999 dan uu nomor 23 tahun 2011Zakat profesi dan perbedaan uu nomor 38 tahun 1999 dan uu nomor 23 tahun 2011
Zakat profesi dan perbedaan uu nomor 38 tahun 1999 dan uu nomor 23 tahun 2011
fallova
 
FIQH ZAKAT Materi 6 : Perbedaan zakat & pajak
FIQH ZAKAT Materi 6 : Perbedaan zakat & pajakFIQH ZAKAT Materi 6 : Perbedaan zakat & pajak
FIQH ZAKAT Materi 6 : Perbedaan zakat & pajak
Ahmad Haris Miftah
 
FIQH ZAKAT Materi 1 : Ruang lingkup zakat
FIQH ZAKAT Materi 1 : Ruang lingkup zakatFIQH ZAKAT Materi 1 : Ruang lingkup zakat
FIQH ZAKAT Materi 1 : Ruang lingkup zakat
Ahmad Haris Miftah
 
Uu no.38 pengelolaan zakat
Uu no.38 pengelolaan zakatUu no.38 pengelolaan zakat
Uu no.38 pengelolaan zakat
Iffa Tabahati
 
FIQH ZAKAT Materi 7 : Lembaga pengelola zakat
FIQH ZAKAT Materi 7 : Lembaga pengelola zakatFIQH ZAKAT Materi 7 : Lembaga pengelola zakat
FIQH ZAKAT Materi 7 : Lembaga pengelola zakat
Ahmad Haris Miftah
 
FIQH ZAKAT Materi 5 : Sumber-sumber zakat pada ekonomi modern
FIQH ZAKAT Materi 5 : Sumber-sumber zakat pada ekonomi modernFIQH ZAKAT Materi 5 : Sumber-sumber zakat pada ekonomi modern
FIQH ZAKAT Materi 5 : Sumber-sumber zakat pada ekonomi modern
Ahmad Haris Miftah
 
FIQH ZAKAT Materi 2 : Harta benda obyek zakat
FIQH ZAKAT Materi 2 : Harta benda obyek zakatFIQH ZAKAT Materi 2 : Harta benda obyek zakat
FIQH ZAKAT Materi 2 : Harta benda obyek zakat
Ahmad Haris Miftah
 
Harta kena zakat, perspektif fiqih kontemporer
Harta kena zakat, perspektif fiqih kontemporerHarta kena zakat, perspektif fiqih kontemporer
Harta kena zakat, perspektif fiqih kontemporer
Gus Alwy Muhammad
 
Sk 10 qadha dan qadhar ok
Sk 10 qadha dan qadhar okSk 10 qadha dan qadhar ok
Sk 10 qadha dan qadhar ok
haryosongosongo
 
FIQH ZAKAT Materi 3 : Mustahiq zakat
FIQH ZAKAT Materi 3 : Mustahiq zakatFIQH ZAKAT Materi 3 : Mustahiq zakat
FIQH ZAKAT Materi 3 : Mustahiq zakat
Ahmad Haris Miftah
 

En vedette (20)

Zakat profesi dan perbedaan uu nomor 38 tahun 1999 dan uu nomor 23 tahun 2011
Zakat profesi dan perbedaan uu nomor 38 tahun 1999 dan uu nomor 23 tahun 2011Zakat profesi dan perbedaan uu nomor 38 tahun 1999 dan uu nomor 23 tahun 2011
Zakat profesi dan perbedaan uu nomor 38 tahun 1999 dan uu nomor 23 tahun 2011
 
Pengelolaan dan Pengembangan Zakat
Pengelolaan dan Pengembangan ZakatPengelolaan dan Pengembangan Zakat
Pengelolaan dan Pengembangan Zakat
 
FIQH ZAKAT Materi 6 : Perbedaan zakat & pajak
FIQH ZAKAT Materi 6 : Perbedaan zakat & pajakFIQH ZAKAT Materi 6 : Perbedaan zakat & pajak
FIQH ZAKAT Materi 6 : Perbedaan zakat & pajak
 
Fatwa mui zakat
Fatwa mui   zakatFatwa mui   zakat
Fatwa mui zakat
 
FIQH ZAKAT Materi 1 : Ruang lingkup zakat
FIQH ZAKAT Materi 1 : Ruang lingkup zakatFIQH ZAKAT Materi 1 : Ruang lingkup zakat
FIQH ZAKAT Materi 1 : Ruang lingkup zakat
 
Uu no.38 pengelolaan zakat
Uu no.38 pengelolaan zakatUu no.38 pengelolaan zakat
Uu no.38 pengelolaan zakat
 
FIQH ZAKAT Materi 7 : Lembaga pengelola zakat
FIQH ZAKAT Materi 7 : Lembaga pengelola zakatFIQH ZAKAT Materi 7 : Lembaga pengelola zakat
FIQH ZAKAT Materi 7 : Lembaga pengelola zakat
 
FIQH ZAKAT Materi 5 : Sumber-sumber zakat pada ekonomi modern
FIQH ZAKAT Materi 5 : Sumber-sumber zakat pada ekonomi modernFIQH ZAKAT Materi 5 : Sumber-sumber zakat pada ekonomi modern
FIQH ZAKAT Materi 5 : Sumber-sumber zakat pada ekonomi modern
 
FIQH ZAKAT Materi 2 : Harta benda obyek zakat
FIQH ZAKAT Materi 2 : Harta benda obyek zakatFIQH ZAKAT Materi 2 : Harta benda obyek zakat
FIQH ZAKAT Materi 2 : Harta benda obyek zakat
 
Pendayagunaan Zakat (
Pendayagunaan Zakat (Pendayagunaan Zakat (
Pendayagunaan Zakat (
 
Miqda r zakat
Miqda r zakatMiqda r zakat
Miqda r zakat
 
Harta kena zakat, perspektif fiqih kontemporer
Harta kena zakat, perspektif fiqih kontemporerHarta kena zakat, perspektif fiqih kontemporer
Harta kena zakat, perspektif fiqih kontemporer
 
Nurhidayah; lembaga pengelola zakat
Nurhidayah; lembaga pengelola zakatNurhidayah; lembaga pengelola zakat
Nurhidayah; lembaga pengelola zakat
 
Makalah zakat profesi dan zakat investasi (Miftah'll Everafter)
Makalah zakat profesi dan zakat investasi (Miftah'll Everafter)Makalah zakat profesi dan zakat investasi (Miftah'll Everafter)
Makalah zakat profesi dan zakat investasi (Miftah'll Everafter)
 
Optimalisasi Peran Zakat Dalam Pemberdayaan Ummat
Optimalisasi Peran Zakat Dalam Pemberdayaan UmmatOptimalisasi Peran Zakat Dalam Pemberdayaan Ummat
Optimalisasi Peran Zakat Dalam Pemberdayaan Ummat
 
Manajemen zakat di era modern
Manajemen zakat di era modernManajemen zakat di era modern
Manajemen zakat di era modern
 
Zakat
ZakatZakat
Zakat
 
Sk 10 qadha dan qadhar ok
Sk 10 qadha dan qadhar okSk 10 qadha dan qadhar ok
Sk 10 qadha dan qadhar ok
 
8.8. zakat
8.8. zakat8.8. zakat
8.8. zakat
 
FIQH ZAKAT Materi 3 : Mustahiq zakat
FIQH ZAKAT Materi 3 : Mustahiq zakatFIQH ZAKAT Materi 3 : Mustahiq zakat
FIQH ZAKAT Materi 3 : Mustahiq zakat
 

Similaire à FIQH ZAKAT Materi 8 : Analisis UU zakat (No. 38/1999 & No. 23/2011)

Pandangan Atas Draft Amandemen Uu Zakat
Pandangan Atas Draft Amandemen Uu ZakatPandangan Atas Draft Amandemen Uu Zakat
Pandangan Atas Draft Amandemen Uu Zakat
Arifin Purwakananta
 
Peranan otonomi daerah terhadap pertumbuhan ekonomi daerah
Peranan otonomi daerah terhadap pertumbuhan ekonomi daerahPeranan otonomi daerah terhadap pertumbuhan ekonomi daerah
Peranan otonomi daerah terhadap pertumbuhan ekonomi daerah
Operator Warnet Vast Raha
 
Peranan otonomi daerah terhadap pertumbuhan ekonomi daerah STIP WUNA
Peranan otonomi daerah terhadap pertumbuhan ekonomi daerah STIP WUNA Peranan otonomi daerah terhadap pertumbuhan ekonomi daerah STIP WUNA
Peranan otonomi daerah terhadap pertumbuhan ekonomi daerah STIP WUNA
Operator Warnet Vast Raha
 
Peranan otonomi daerah terhadap pertumbuhan ekonomi daerah
Peranan otonomi daerah terhadap pertumbuhan ekonomi daerahPeranan otonomi daerah terhadap pertumbuhan ekonomi daerah
Peranan otonomi daerah terhadap pertumbuhan ekonomi daerah
Operator Warnet Vast Raha
 
Perbandingan implementasi otonomi daerah orde lama
Perbandingan implementasi otonomi daerah orde lamaPerbandingan implementasi otonomi daerah orde lama
Perbandingan implementasi otonomi daerah orde lama
natal kristiono
 
2012 Perda sumbangan pihak ketiga
2012 Perda sumbangan pihak ketiga2012 Perda sumbangan pihak ketiga
2012 Perda sumbangan pihak ketiga
PA_Klaten
 
Makalah Pembentukan PERDA
Makalah Pembentukan PERDA Makalah Pembentukan PERDA
Makalah Pembentukan PERDA
Fenti Anita Sari
 
2013 Perda bank syariah bersinar klaten fasilitasi print
2013 Perda bank syariah bersinar klaten fasilitasi print2013 Perda bank syariah bersinar klaten fasilitasi print
2013 Perda bank syariah bersinar klaten fasilitasi print
PA_Klaten
 

Similaire à FIQH ZAKAT Materi 8 : Analisis UU zakat (No. 38/1999 & No. 23/2011) (20)

Pandangan Atas Draft Amandemen Uu Zakat
Pandangan Atas Draft Amandemen Uu ZakatPandangan Atas Draft Amandemen Uu Zakat
Pandangan Atas Draft Amandemen Uu Zakat
 
Uu 23 2000
Uu 23 2000Uu 23 2000
Uu 23 2000
 
OTONOMI DAERAH DAN IMPLIKASINYA TERHADAP BIDANG KETENAGAKERJAAN
OTONOMI DAERAH DAN IMPLIKASINYA TERHADAP BIDANG KETENAGAKERJAANOTONOMI DAERAH DAN IMPLIKASINYA TERHADAP BIDANG KETENAGAKERJAAN
OTONOMI DAERAH DAN IMPLIKASINYA TERHADAP BIDANG KETENAGAKERJAAN
 
Uu 11 2001
Uu 11 2001Uu 11 2001
Uu 11 2001
 
Uu zakat 2011
Uu zakat 2011Uu zakat 2011
Uu zakat 2011
 
Peranan otonomi daerah terhadap pertumbuhan ekonomi daerah
Peranan otonomi daerah terhadap pertumbuhan ekonomi daerahPeranan otonomi daerah terhadap pertumbuhan ekonomi daerah
Peranan otonomi daerah terhadap pertumbuhan ekonomi daerah
 
Peranan otonomi daerah terhadap pertumbuhan ekonomi daerah STIP WUNA
Peranan otonomi daerah terhadap pertumbuhan ekonomi daerah STIP WUNA Peranan otonomi daerah terhadap pertumbuhan ekonomi daerah STIP WUNA
Peranan otonomi daerah terhadap pertumbuhan ekonomi daerah STIP WUNA
 
Peranan otonomi daerah terhadap pertumbuhan ekonomi daerah
Peranan otonomi daerah terhadap pertumbuhan ekonomi daerahPeranan otonomi daerah terhadap pertumbuhan ekonomi daerah
Peranan otonomi daerah terhadap pertumbuhan ekonomi daerah
 
Makalah pemekaran
Makalah pemekaranMakalah pemekaran
Makalah pemekaran
 
Makalah pemekaran
Makalah pemekaranMakalah pemekaran
Makalah pemekaran
 
Draft ruu pengelolaan zakat
Draft ruu pengelolaan zakatDraft ruu pengelolaan zakat
Draft ruu pengelolaan zakat
 
Uu 38 2000
Uu 38 2000Uu 38 2000
Uu 38 2000
 
Perbandingan implementasi otonomi daerah orde lama
Perbandingan implementasi otonomi daerah orde lamaPerbandingan implementasi otonomi daerah orde lama
Perbandingan implementasi otonomi daerah orde lama
 
PxxPak-Iwan-FISIPOL.pptx
PxxPak-Iwan-FISIPOL.pptxPxxPak-Iwan-FISIPOL.pptx
PxxPak-Iwan-FISIPOL.pptx
 
2012 Perda sumbangan pihak ketiga
2012 Perda sumbangan pihak ketiga2012 Perda sumbangan pihak ketiga
2012 Perda sumbangan pihak ketiga
 
Uu 27 2000
Uu 27 2000Uu 27 2000
Uu 27 2000
 
Materi DirJend PPU Kemenkumham.pptx
Materi DirJend PPU Kemenkumham.pptxMateri DirJend PPU Kemenkumham.pptx
Materi DirJend PPU Kemenkumham.pptx
 
Uu 34 2003
Uu 34 2003Uu 34 2003
Uu 34 2003
 
Makalah Pembentukan PERDA
Makalah Pembentukan PERDA Makalah Pembentukan PERDA
Makalah Pembentukan PERDA
 
2013 Perda bank syariah bersinar klaten fasilitasi print
2013 Perda bank syariah bersinar klaten fasilitasi print2013 Perda bank syariah bersinar klaten fasilitasi print
2013 Perda bank syariah bersinar klaten fasilitasi print
 

Dernier

Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
pipinafindraputri1
 
Modul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptx
Modul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptxModul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptx
Modul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptx
RIMA685626
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
ssuser35630b
 

Dernier (20)

DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
 
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, FigmaPengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
 
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptxRegresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
 
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxPPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Modul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptx
Modul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptxModul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptx
Modul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptx
 
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptxMemperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
 
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxAKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
 

FIQH ZAKAT Materi 8 : Analisis UU zakat (No. 38/1999 & No. 23/2011)

  • 1. Analisis UU Zakat (UU No. 38 Tahun 1999 dan UU No. 23 Tahun 2011) Ahmad Harisul Miftah
  • 2. Perbedaan antara UU no. 38 tahun 1999 dengan UU no. 23 tahun 2011 UU No. 38 tahun 1999 Pasal 6 ayat 2 huruf (c) : dijelaskan bahwa di daerah dapat dibentuk Badan Amil Zakat Daerah Kabupaten (BAZDA) UU No. 23 tahun 2011 Pasal 15 ayat 3 : dijelaskan bahwa BAZNAS kabupaten/kota dibentuk oleh Menteri atau pejabat yang ditunjuk atas usul bupati/walikota setelah mendapat pertimbangan BAZNAS. Ini berarti tidak lagi digunakan istilah BAZDA tetapi BAZNAS Kabupaten/kota. Berarti terjadi perbedaan penamaan, dari BAZDA ke BAZNAS
  • 3. Perbedaan antara UU no. 38 tahun 1999 dengan UU no. 23 tahun 2011 UU No. 38 tahun 1999 Pasal 6 ayat 1 : dijelaskan bahwa pengelolaan zakat dilakukan oleh badan amil zakat yang dibentuk pemerintah. Untuk daerah propinsi dibentuk oleh gubernur atas usul kepala kantor depag propinsi. Sedangkan daerah kabupaten/kota oleh bupati/walikota atas usul kepala kantor depag kabupaten/kota UU No. 23 tahun 2011 Pasal 15 ayat 2 : dijelaskan bahwa BAZNAS Propinsi dibentuk oleh menteri atas usul gubernur setelah mendapat pertimbangan BAZNAS Pasal 15 ayat 3 : dijelaskan bahwa BAZNAS Kabupaten/kota dibentuk oleh menteri atas usul bupati/walikota setelah mendapat pertimbangan BAZNAS Pasal 15 ayat 4 : diatur apabila tidak ada usulan dari gubernur atau bupati/walikota tentang pembentukan BAZNAS Propinsi/Kabupaten/Kota, maka menteri dapat membentuk BAZNAS Propinsi/Kabupaten/Kota. Berarti terjadi peningkatan karena dibentuk oleh Menteri
  • 4. Perbedaan antara UU no. 38 tahun 1999 dengan UU no. 23 tahun 2011 UU No. 38 tahun 1999 Pasal 6 ayat 2 huruf (d) : pembentukan BAZ sampai tingkat kecamatan, yang dibentuk oleh camat atas usul kepala KUA Kecamatan UU No. 23 tahun 2011 Pasal 16 ayat 1 : Tidak lagi menyebutkan BAZ kecamatan tetapi diganti dengan UPZ, sebagaimana keterangan sebagai berikut : “Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, BAZNAS, BAZNAS Propinsi dan BAZNAS kabupaten/kota dapat membentuk UPZ pada instansi pemerintah, badan usaha milik negara, badan usaha milik daerah, perusahaan swasta, dan perwakilan RI di luar negeri serta dapat membentuk UPZ pada tingkat kecamatan, kelurahan atau nama lainnya, dan tempat lainnya”. Berarti terjadi penghapusan BAZ kecamatan dan diganti dengan pembentukan UPZ dengan perluasan cakupan
  • 5. Perbedaan antara UU no. 38 tahun 1999 dengan UU no. 23 tahun 2011 UU No. 38 tahun 1999 Pasal 7 : dinyatakan tentang eksistensi Lembaga Amil Zakat (LAZ) sebagai salah satu organisasi pengelolaan zakat selain BAZ yang diatur dalam ayat 1 sebagai berikut : “Lembaga Amil Zakat dikukuhkan, dibina, dan dilindungi oleh pemerintah” UU No. 23 tahun 2011 Pasal 18 : Pengaturan LAZ lebih kompleks hingga mengatur prosedur perijinan dan persyaratan. Pada ayat 1 dinyatakan : “Pembentukan LAZ wajib mendapat izin Menteri atau pejabat yang ditunjuk oleh Menteri.” Sedangkan persyaratan diatur dalam ayat 2 : “izin sebagaimana dimaksud ada ayat (1) hanya diberikan apabila memenuhi persyaratan paling sedikit : Satu, terdaftar sebagai organisasi kemasyarakatan Islam yang mengelola bidang pendidikan, dakwah, dan sosial; Dua, berbentuk lembaga berbadan hukum; Tiga, mendapat rekomendasi dari BAZNAS; Empat, memiliki pengawas syariat; Lima, memiliki kemampuan teknis, administratif, dan keuangan untuk melaksanakan kegiatannya; Enam, bersifat nirlaba, Tujuh, memiliki program untuk mendayagunakan zakat bagi kesejahteraan umat; dan Delapan, bersedia diaudit syariat dan keuangan secara berkala.
  • 6. Perbedaan antara UU no. 38 tahun 1999 dengan UU no. 23 tahun 2011 UU No. 38 tahun 1999 Pasal 7 : dinyatakan tentang eksistensi Lembaga Amil Zakat (LAZ) sebagai salah satu organisasi pengelolaan zakat selain BAZ yang diatur dalam ayat 1 sebagai berikut : “Lembaga Amil Zakat dikukuhkan, dibina, dan dilindungi oleh pemerintah” UU No. 23 tahun 2011 Pasal 18 : Pengaturan LAZ lebih kompleks hingga mengatur prosedur perijinan dan persyaratan. Pada ayat 1 dinyatakan : “Pembentukan LAZ wajib mendapat izin Menteri atau pejabat yang ditunjuk oleh Menteri.” Sedangkan persyaratan diatur dalam ayat 2 : “izin sebagaimana dimaksud ada ayat (1) hanya diberikan apabila memenuhi persyaratan paling sedikit : Satu, terdaftar sebagai organisasi kemasyarakatan Islam yang mengelola bidang pendidikan, dakwah, dan sosial; Dua, berbentuk lembaga berbadan hukum; Tiga, mendapat rekomendasi dari BAZNAS; Empat, memiliki pengawas syariat; Lima, memiliki kemampuan teknis, administratif, dan keuangan untuk melaksanakan kegiatannya; Enam, bersifat nirlaba, Tujuh, memiliki program untuk mendayagunakan zakat bagi kesejahteraan umat; dan Delapan, bersedia diaudit syariat dan keuangan secara berkala.
  • 7. Secara UMUM Letak perbedaan antara UU No. 38 tahun 1999 dengan UU No. 23 tahun 2011
  • 8. UU No. 23 tahun 2011 lebih kompleks mengatur banyak aspek, sementara UU No. 38 tahun 1999 lebih sederhana dan belum menjangkau banyak aspek dalam pengelolaan zakat
  • 10. 1 Dalam UU No. 38 tahun 1999 posisi pemerintah dan masyarakat sejajar dalam pengelolaan zakat, sedangkan dalam UU No. 23 tahun 2011 posisi pemerintah dan BAZNAS lebih tinggi
  • 11. 2 Dalam UU No. 38 tahun 1999 masyarakat diberi kebebasan mengelola zakat, sedangkan dalam UU No. 23 tahun 2011 hanya masyarakat yang mendapatkan izin saja yang dibolehkan
  • 12. 3 Dalam UU No. 38 tahun 1999 Lembaga Amil Zakat dibentuk oleh masyarakat, sedangkan dalam UU No. 23 tahun 2011 Lembaga Amil Zakat dibentuk oleh organisasi kemasyarakatan Islam
  • 13. 4 Dalam UU No. 38 tahun 1999 tidak diatur adanya sanksi dan ketentuan pidana, sedangkan dalam UU No. 23 tahun 2011 terdapat sanksi administratif (pasal 36) bagi pelanggaran atas pasal 19, 23 ayat (1), pasal 28 ayat (2) dan (3), serta pasal 29 ayat (3), dan ketentuan pidana (pasal 39)