Dokumen tersebut membahas tentang unsur-unsur penting dalam penulisan naskah drama seperti tema, tokoh, plot, latar tempat dan waktu, serta jenis dan pola drama yang dapat digunakan. Diberikan pula penjelasan mengenai aturan tiga kesatuan Aristoteles dan unsur-unsur psikis yang harus ada dalam sebuah drama.
12. POLA DRAMA PERMULAAN LAKU KELANJUTAN LAKU PENYUDAHAN LAKU Tumbuhnya permasalahan yang terjadi di dunia atau yang menimpa pada diri protagonis Pertumbuhan konflik yang menyebabkan munculnya alternatif pemecahan masalah Berakhirnya segala kekalutan dengan akhir yang bahagia, atau berakhir dengan tragis harrydfauzi@ gmail .com
13. Irama Tragis Religius Yunani Klasik Awal ( Hybris ) Protagonis menilai dirinya secara keliru berdasarkan norma yang berlaku. Karena kekeliruannya ini, ia kemudian bertindak di luar batas dan semena-mena. Tengah ( Nemesis ) Protagonis memperoleh peringatan dan tentangan atas perbuatannya yang semena-mena itu dari orang-orang sekitarnya, dari masyarakatnya, dan dari nilai-nilai yang diwakili oleh tokoh agama. Akibat tindakan semena-menanya, protagonis mendapat murka dewata. Akhir ( Dike ) Karena murka dewata ini, protagonis mengalami nasib yang tragis dengan atau tanpa penyesalan.
14. Irama Komis ( Komedi ) Survival (penyelamatan) Protagonis berkehendak atau menginginkan sesuatu. Karena keinginannya ini, ia memperoleh tantangan dan bahaya. Dengan cara yang tak diduga dan (bahkan) lucu, ia mengatasi masalah atau menyelamatkan diri dari keadaan bahaya yang dihadapinya. Growth (pertumbuhan) Protagonis memperoleh kedudukan dan status sosial yang lebih baik, biasanya digambarkan dengan pernikahan atau sejenisnya. harrydfauzi@ gmail .com
15. Pola Mintaraga Awal Tengah Akhir Sang pahlawan (ksatria) memperoleh panggilan gaib atau panggilan dewata. Sang pahlwan berangkat menuju dunia lain, dunia di luar kesehariannya. Di sana ia diuji dan setelah lulus ia memperoleh anugerah dewata. Anugerah ini kemudian ia gunakan untuk menyejahterakan sesamanya. harrydfauzi@ gmail .com
16. Pola Wishnu Nitis Awal Tengah Akhir Sang Wisnu turun ke dunia dan menitis pada satu tokoh dan bertugas untuk memerangi angkara murka. Tokoh yang dititisi Wisnu mencari identitas dirinya secara metafisikal. Kemudian ia memerangi angkara murka yang mengancam dan akan merusak ketenteraman dunia dan kesejahteraan manusia. Angkara murka dapat diberantas dan keadaan dunia kembali aman sejahtera. harrydfauzi@ gmail .com
17. Pola Mencari Ayah Awal Tengah Akhir Salah seorang putra Arjuna di pertapaan kakeknya bertanya tentang siapa sebenarnya ayah kandungnya. Sang Kakek mengatakan bahwa ayahnya adalah Arjuna. Sang ksatria pun pergi ke Amarta mencari ayahnya. Ia kemudian diuji melalui pelaksanaan dharmanya sebagai ksatria. Setelah lulus, resmilah ia dakui sebagai putra Arjuna. harrydfauzi@ gmail .com
18. Trilogi Aristoteles Kesatuan Tempat (drama harus terjadi pada satu tempat tertentu) Kesatuan Waktu (drama harus berlangsung pada waktu tertentu yang merupakan kesatuan utuh) Kesatuan Kejadian (drama hanya menampilkan peristiwa yang saling berkaitan) harrydfauzi@ gmail .com
19.
20. Menciptakan Setting Setting Waktu: Setting Tempat: Topografi (nama daerah, kota, desa, kampung, dsb) Skeneri (interior dan eksterior) Historis (zaman Sriwijaya, zaman revolusi, zaman dulu, dsb.) Detik, menit, jam, hari, minggu, bulan, tahun, sianghari, malam hari harrydfauzi@ gmail .com
21. Bagaimanapun juga ... Tidak pernah ada teknik menulis karya drama yang paling baik, sebaik-baiknya karya drama yang ditulis adalah karya yang paling orisinal dari segala aspek. Percayalah bahwa Anda mampu menulis sebaik dramawan dan sastrawan besar jika Anda menulis sesuai dengan hati nurani Anda sendiri. Imajinasi yang berkembang merupakan modal utama dalam berkarya seni Terima kasih atas segala perhatian Anda harrydfauzi@ gmail .com