SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  33
Rinawati Rohsiswatmo 
Divisi Neonatologi 
FKUI-RSCM
Definisi 
 HIPERBILIRUBINEMIA 
Bilirubin serum total (BST) ≥ 5 mg/dL ( 86 μmol/L) 
 ENSEFALOPATI BILIRUBIN AKUT 
Manifestasi akut dari toksisitas bilirubin, terlihat 
pada minggu-minggu pertama kehidupan 
 KERNIKTERUS 
Sekuel klinis toksisitas bilirubin yang kronik & 
permanen 
Subcommitee on Hyperbilirubinemia. Clinical practice guidelines: Management of hyperbilirubinemia in the newborn 35 or more weeks gestation. Pediatrics 
2004; 114:297-316. 
Porter ML, Dennis BL. Hyperbilirubinemia in the term newborn. Am Fam Physic 2002; 65:599-606.
Permasalahan Kuning 
Pada Bayi Cukup Bulan 
 Sekitar 60% bayi baru lahir yang sehat dengan 
usia gestasi ≥ 35 minggu dapat menjadi kuning 
(jaundice) 
 Sebagian besar jaundice adalah jinak 
 Oleh karena potensi toksik dari bilirubin 
Semua bayi baru lahir harus dipantau untuk 
mendeteksi kemungkinan menjadi 
hiperbilirubinemia berat 
Subcommitee on Hyperbilirubinemia. Clinical practice guidelines: Management of hyperbilirubinemia in the newborn 35 or more weeks gestation. Pediatrics 2004; 114:297-316 
Porter ML, Dennis BL. Hyperbilirubinemia in the term newborne. Am Fam Physic 2002; 65:599-606.
Permasalahan Kuning Pada 
Bayi Cukup Bulan…(sambungan) 
 ↓ Frekuensi hiperbilirubinemia berat & 
ensefalopati bilirubin 
 Minimalkan hal-hal yang tidak diharapkan, 
seperti: 
↑ kecemasan 
↓ aktivitas menyusu 
Terapi yang tidak perlu 
Biaya yang berlebihan 
Subcommitee on Hyperbilirubinemia. Clinical practice guidelines: Management of hyperbilirubinemia in the newborn 35 or more weeks gestation. Pediatrics 2004; 114:297-316 
Porter ML, Dennis BL. Hyperbilirubinemia in the term newborne. Am Fam Physic 2002; 65:599-606.
Permasalahan Kuning 
Pada Bayi Kurang Bulan 
 Sekitar 80% bayi kurang bulan mengalami 
jaundice pada minggu pertama kehidupan 
 Semakin muda usia gestasi: 
Usia eritrosit lebih singkat 
Kemampuan hepar (uptake & konjugasi 
dalam hati) belum optimal
Permasalahan Kuning Pada 
Bayi Kurang Bulan… 
(sambungan) 
 Memerlukan lebih banyak 
waktu untuk menghilang 
sampai dengan 2 minggu 
16 
14 
12 
10 
8 
6 
4 
2 
0 
day 1 day 2 day 3 day 4 day 5 day 6 day 7 
Normal term 
Preterm 
Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI). Paket Pelatihan Pelayanan Obstetri dan Neonatal Emergensi Komprehensif (PONEK): Asuhan 
Neonatal Esensial. 2008 
 Awitan terjadi lebih dini 
 Puncak lebih lambat 
 Kadar puncak lebih tinggi
Faktor Risiko 
Hiperbilirubinemia Berat 
(Pada Bayi Usia Gestasi ≥ 35 
Minggu) Faktor Risiko Mayor 
 Sebelum pulang BST berada di area risiko tinggi (grafik) 
 Jaundice terlihat dalam 24 jam pertama kehidupan 
 Inkompatibilitas golongan darah dengan tes antiglobulin direk yang 
(+), penyakit hemolitik (mis: defisiensi G6PD) 
 Usia gestasi 35-36 minggu 
 Saudara kandung dengan riwayat fototerapi 
 Sefalhematom atau memar yang signifikan 
 ASI eksklusif, terutama bila perawatan tidak baik & penurunan BB 
sangat banyak
Grafik Risiko
Faktor Risiko 
Hiperbilirubinemia Berat 
(Pada Bayi Usia Gestasi ≥ 35 
Minggu) Faktor Risiko Minor 
 Sebelum pulang nilai BST berada di level menengah 
 Usia gestasi 37-38 minggu 
 Jaundice terlihat sebelum bayi dipulangkan 
 Saudara kandung dengan riwayat jaundice 
 Bayi makrosom dari ibu diabetik 
 Usia ibu ≥ 25 tahun 
 Jenis kelamin laki-laki
Grafik Risiko
Pedoman Terapi Sinar 
Pada Bayi Usia Gestasi ≥ 35 Minggu 
• Gunakan bilirubin total. Jangan dikurangi dengan bilirubin direk atau bilirubin terkonjugasi 
• Faktor risiko : penyakit hemolitik isoimun, defisiensi G6PD, asfiksia, letargi signifikan, instabilitas suhu, sepsis, 
asidosis atau albumin < 3.0 gr/dL (jika diukur) 
• Untuk neonatus 35-37 minggu dengan kondisi sehat : intervensi dapat mengacu pada garis di sekitar risiko 
sedang. 
• Terapi sinar konvensional/standar dapat dilakukan di Rumah Sakit atau di rumah bila kadar BST 2-3 mg/dL 
dibawah garis cut off point (35-50 mmol/L). Terapi sinar di rumah tidak dianjurkan pada bayi yang mempunyai 
faktor risiko.
Pedoman Terapi Sinar 
Pada Bayi Usia Gestasi… 
(sambungan) 
 Penggunaan fototerapi intensif: 
Bila nilai BST sudah melampaui cut off point 
untuk fototerapi pada setiap kategori. 
12
APAKAH FOTOTERAPI INTENSIF ? 
 Radiasi dalam spektrum biru-hijau (panjang gelombang 
antara 430-490 nm), setidaknya 30 μW/cm2 per nm (diukur 
pada kulit bayi secara langsung di bawah pertengahan unit 
fototerapi) & diarahkan ke permukaan kulit bayi seluas-luasnya 
 Pengukuran harus dilakukan dengan radiometer spesifik dari 
manufaktur unit fototerapi tersebut 
Subcommitee on Hyperbilirubinemia. Clinical practice guidelines: Management of hyperbilirubinemia in the newborn 35 or more weeks gestation. Pediatrics 2004; 114:297-316 
13
EFEK SUMBER CAHAYA DAN JARAK DARI SUMBER CAHAYA TERHADAP BAYI 
DALAM RADIASI SPEKTRAL RATA-RATA 
14 
• The phototherapy unit was fitted with eight 24-in flouresecent tubes 
• Indicates special blue, General Electric 20-W F20T12/BB tube 
• Blue, General Electric 20-W F20T12/B blue tubes 
• Daylight blue, 4 General Electric 20-W F20T12/B blue tubes & 4 Sylvania 20-W F20T12/D 
daylight tubes 
• Daylight, Sylvania 20-W F20T12/D daylight tube
LEBIH LANJUT TENTANG 
FOTOTERAPI 
 Bila kadar BST mencapai / melebihi garis 
transfusi tukar, sisi-sisi dari bassinet, 
inkubator, atau penghangat harus dilapisi 
dengan kertas aluminium atau linen warna 
putih 
 hal ini akan ↑ luas permukaan 
Subcommitee on Hyperbilirubinemia. Clinical practice guidelines: Management of hyperbilirubinemia in the newborn 35 or more weeks gestation. Pediatrics 2004; 114:297-316 
15
BERAPA PENURUNAN BILIRUBIN YANG 
DIHARAPKAN BILA MENGGUNAKAN FOTOTERAPI 
INTENSIF ? 
 Kadar bilirubin ↓ setidaknya 0.5–1 mg/dL per 
jam dalam 4–8 jam pertama 
 Kadar bilirubin ↓ 30-40 μmol/L dalam 24 jam 
(dibandingkan ↓ kadar bilirubin 6-20 μmol/L 
dengan fototerapi standar) 
Subcommitee on Hyperbilirubinemia. Clinical practice guidelines: Management of hyperbilirubinemia in the newborn 35 or more weeks gestation. Pediatrics 2004; 114:297-316 
16
FOTOTERAPI 
INTERMITEN VS KONTINYU 
 Bila kadar bilirubin mencapai zona transfusi tukar  
fototerapi harus diberikan secara kontinyu sampai 
terjadi penurunan BST yang diharapkan atau sampai 
dilakukan transfusi tukar. 
 Fototerapi dapat diinterupsi/distop sesaat pada saat 
pemberian minum atau pemeriksaan fisis yang singkat; 
tidak ada bukti ilmiah yang menyatakan efektivitas 
fototerapi intermiten. 
Subcommitee on Hyperbilirubinemia. Clinical practice guidelines: Management of hyperbilirubinemia in the newborn 35 or more weeks gestation. Pediatrics 2004; 114:297-316 
17
PEDOMAN TRANSFUSI TUKAR 
PADA BAYI USIA GESTASI ≥ 35 MINGGU 
• Transfusi tukar segera direkomendasikan jika neonatus menunjukkan tanda ensefalopati bilirubin akut (hipertoni, kejang, 
retrocollis, opistotonus, demam, high pitch cry) atau bila kadar BST ≥5 mg/dl (85 μmol/L) dari garis yang ditentukan 
• Ukur serum albumin dan hitung perbandingan bilirubin/albumin 
• Gunakan bilirubin total. Jangan dikurangi dengan bilirubin direk atau bilirubin terkonjugasi
KAPAN FOTOTERAPI HARUS 
DIHENTIKAN ? 
 Tidak ada standar pasti untuk menghentikan 
fototerapi. 
 Fototerapi dapat dihentikan bila kadar BST sudah 
berada di bawah nilai cut off point dari setiap kategori. 
Subcommitee on Hyperbilirubinemia. Clinical practice guidelines: Management of hyperbilirubinemia in the newborn 35 or more weeks gestation. Pediatrics 2004; 114:297-316 
19
KAPAN FOTOTERAPI HARUS 
DIHENTIKAN ?... (sambungan) 
 Untuk bayi yang dirawat di RS pertama kali setelah lahir 
(umumnya dengan kadar BST ≥ 18 mg/dL or 308 μmol/L) 
20 
Fototerapi dapat dihentikan bila kadar BST turun 
sampai di bawah 13-14 mg/dL (239 μmol/L) 
Subcommitee on Hyperbilirubinemia. Clinical practice guidelines: Management of hyperbilirubinemia in the newborn 35 or more weeks gestation. Pediatrics 2004; 114:297-316
KAPAN FOTOTERAPI HARUS 
DIHENTIKAN ?... (sambungan) 
 Untuk bayi dengan penyakit hemolitik atau dengan keadaan lain 
yang difototerapi di usia dini dan dipulangkan sebelum bayi berusia 
3-4 hari: 
Direkomendasikan untuk pemeriksaan ulang bilirubin 24 jam setelah 
dipulangkan. 
 Untuk bayi yang dirawat di RS untuk kedua kali dengan 
hiperbilirubinemia dan kemudian dipulangkan 
21 
Kekambuhan yang signifikan jarang terjadi. 
Pemeriksaan ulang bilirubin  berdasarkan indikasi klinis. 
Subcommitee on Hyperbilirubinemia. Clinical practice guidelines: Management of hyperbilirubinemia in the newborn 35 or more weeks gestation. Pediatrics 2004; 114:297-316
PAPARAN SINAR MATAHARI 
 Sinar matahari memberikan radiasi yang cukup pada 
gelombang 425-475 nm sebagai fototerapi. 
 Hindari keterpaparan sinar matahari secara langsung, 
terutama kondisi bayi telanjang, terhadap 
kemungkinan kulit terbakar. 
Subcommitee on Hyperbilirubinemia. Clinical practice guidelines: Management of hyperbilirubinemia in the newborn 35 or more weeks gestation. Pediatrics 2004; 114:297-316 
22
PEDOMAN TRANSFUSI TUKAR PADA BAYI 
USIA GESTASI ≥ 35 MINGGU 
 Faktor risiko: 
Penyakit hemolitik isoimun 
Defisiensi G6PD 
Asfiksia (Apgar 5 menit ≤ 3) 
Tanda-tanda SSP (seperti letargi yang signifikan) 
Instabilitas temperatur 
Sepsis 
Asidosis (pH < 7.20 selama lebih dari 1 jam) 
Subcommitee on Hyperbilirubinemia. Clinical practice guidelines: Management of hyperbilirubinemia in the newborn 35 or more weeks gestation. Pediatrics 2004; 114:297-316 
Maisels MJ. Jaundice.In Avery GB, Fletcher MA, MacDonald MG eds: Neonatology: Pathophysiology and Management of The Newborn. 1999; 765-819 
Treatment of Hyperbilirubinemia. Available at : www.yalepediatrics.org. May 2007
RASIO BILIRUBIN : ALBUMIN 
 Komponen toksik bilirubin dipercaya berada dalam fraksi 
bebas (tidak terikat) dan tidak terkonjugasi (indirek) 
 Pengukuran albumin serum memungkinkan pengukuran 
kapasitas potensial pengikatan bilirubin 
 Rasio bilirubin total : albumin dapat digunakan sebagai 
pedoman tambahan untuk menentukan apakah terdapat 
indikasi transfusi tukar 
Subcommitee on Hyperbilirubinemia. Clinical practice guidelines: Management of hyperbilirubinemia in the newborn 35 or more weeks gestation. Pediatrics 2004; 114:297-316 
Maisels MJ. Jaundice.In Avery GB, Fletcher MA, MacDonald MG eds: Neonatology: Pathophysiology and Management of The Newborn. 1999; 765-819 
Treatment of Hyperbilirubinemia. Available at : www.yalepediatrics.org. May 2007 
24
RASIO BILIRUBIN : ALBUMIN 
Usia Gestasi dan Kelompok Risiko Rasio Bilirubin : Albumin 
> 38 minggu dan sehat 8.0 
>38 minggu + hemolisis, Atau 
35 -- 37 6/7 dan sehat 
7.2 
35 -- 37 6/7 + hemolisis 6.8 
Subcommitee on Hyperbilirubinemia. Clinical practice guidelines: Management of hyperbilirubinemia in the newborn 35 or more weeks gestation. Pediatrics 2004; 114:297-316 
Maisels MJ. Jaundice.In Avery GB, Fletcher MA, MacDonald MG eds: Neonatology: Pathophysiology and Management of The Newborn. 1999; 765-819 
Treatment of Hyperbilirubinemia. Available at : www.yalepediatrics.org. May 2007 
25
26
27
28
SPESIFIKASI ALAT FOTOTERAPI 
29 
GEA 
FREQUENCY 50 Hz 
BLUE LIGHT 
5 LAMPS 
PHILIPS 20-W: 130.000 IDR, 1000 HOURS 
TESENA 
FREQUENCY 50 Hz 
BLUE LIGHT 
4 LAMPS 
TOSHIBA 20-W: 170.000 IDR, 1000 HOURS 
YONGDON 
FREQUENCY 50 Hz 
BLUE LIGHT 
4 LAMPS 
PHILIPS 20-W: 130.000 IDR, 1000 HOURS 
AIR-SHIELD 
FREQUENCY 50 Hz 
BLUE LIGHT 
4 LAMPS 
PHILIPS 20-W: 130.000 IDR, 1000 HOURS
TATALAKSANA JAUNDICE 
PADA BAYI KURANG BULAN 
Fototerapi 
USIA 
Berat <1500 g 
Kadar Bilirubin 
(μmol/L) 
Berat 1500 – 2000g 
Kadar Bilirubin 
(μmol/L) 
Berat > 2000g 
Kadar Bilirubin 
(μmol/L) 
< 24 jam Risiko tinggi & yang 
lainnya: > 70 
Risiko tinggi: > 70 
Lainnya: > 70 > 85 
24 – 48 
jam > 85 > 120 > 140 
49 – 72 
jam > 120 > 155 > 200 
> 72 jam > 140 > 170 > 240 
1 mg/dL = 17.1 μmol/L 
The Royal Women’s Hospital Neonatal Services: Clinician’s Handbook.February 2009
TATALAKSANA JAUNDICE 
PADA BAYI KURANG BULAN 
Transfusi Tukar 
USIA 
Berat <1500 g 
Kadar Bilirubin 
(μmol/L) 
Berat 1500 – 2000g 
Kadar Bilirubin 
(μmol/L) 
Berat > 2000g 
Kadar Bilirubin 
(μmol/L) 
< 24 jam > 170 – 255 > 255 > 270 - 310 
24 – 48 
jam > 170 – 255 > 255 > 270 - 310 
49 – 72 
jam > 170 – 255 > 270 > 290 - 320 
> 72 jam > 255 > 290 > 310 - 340 
1 mg/dL = 17.1 μmol/L 
The Royal Women’s Hospital Neonatal Services: Clinician’s Handbook.February 2009
KESIMPULAN 
 Fototerapi : aman 
Komplikasi signifikan  jarang 
 Fototerapi di rumah sakit memisahkan 
bayi dari ibunya dan penutup mata bayi 
tidak disukai orang tua 
32
PEDOMAN

Contenu connexe

Tendances

Fisiologi persalinan dan nifas normal
Fisiologi persalinan dan nifas normalFisiologi persalinan dan nifas normal
Fisiologi persalinan dan nifas normalDokter Tekno
 
Buku Pedoman Pelayanan Medis IDAI
Buku Pedoman Pelayanan Medis IDAIBuku Pedoman Pelayanan Medis IDAI
Buku Pedoman Pelayanan Medis IDAILena Setianingsih
 
Rumus Johnson Toshack Converted
Rumus Johnson Toshack ConvertedRumus Johnson Toshack Converted
Rumus Johnson Toshack Converteddr. Bobby Ahmad
 
Tb anak dg skoring
Tb anak dg skoringTb anak dg skoring
Tb anak dg skoringJoni Iswanto
 
Buku Saku Lintas Diare, edisi-2011
Buku Saku Lintas Diare, edisi-2011Buku Saku Lintas Diare, edisi-2011
Buku Saku Lintas Diare, edisi-2011Surya Amal
 
Laporan Kasus BPH
Laporan Kasus BPHLaporan Kasus BPH
Laporan Kasus BPHKharima SD
 
Perbedaan EDH SDH SAH ICH Berdasar CT Scan.pptx
Perbedaan EDH SDH SAH ICH Berdasar CT Scan.pptxPerbedaan EDH SDH SAH ICH Berdasar CT Scan.pptx
Perbedaan EDH SDH SAH ICH Berdasar CT Scan.pptxAditAditya19
 
Partograf dan penilaian kemajuan persalinan
Partograf dan penilaian kemajuan persalinanPartograf dan penilaian kemajuan persalinan
Partograf dan penilaian kemajuan persalinanDokter Tekno
 
Pem fisik sist.kardiovaskuler
Pem fisik sist.kardiovaskulerPem fisik sist.kardiovaskuler
Pem fisik sist.kardiovaskulerJafar Nyan
 
Case Report diare Akut Dehidrasi Ringan Sedang ppt
Case Report diare Akut Dehidrasi Ringan Sedang pptCase Report diare Akut Dehidrasi Ringan Sedang ppt
Case Report diare Akut Dehidrasi Ringan Sedang pptSyscha Lumempouw
 

Tendances (20)

Kardiotokografi
KardiotokografiKardiotokografi
Kardiotokografi
 
Fisiologi persalinan dan nifas normal
Fisiologi persalinan dan nifas normalFisiologi persalinan dan nifas normal
Fisiologi persalinan dan nifas normal
 
Buku Pedoman Pelayanan Medis IDAI
Buku Pedoman Pelayanan Medis IDAIBuku Pedoman Pelayanan Medis IDAI
Buku Pedoman Pelayanan Medis IDAI
 
Syok pada anak
Syok pada anak Syok pada anak
Syok pada anak
 
Rumus Johnson Toshack Converted
Rumus Johnson Toshack ConvertedRumus Johnson Toshack Converted
Rumus Johnson Toshack Converted
 
Metabolisme bilirubin
Metabolisme bilirubinMetabolisme bilirubin
Metabolisme bilirubin
 
Tb anak dg skoring
Tb anak dg skoringTb anak dg skoring
Tb anak dg skoring
 
Stilah untuk suara nafas
Stilah untuk suara nafasStilah untuk suara nafas
Stilah untuk suara nafas
 
Buku Saku Lintas Diare, edisi-2011
Buku Saku Lintas Diare, edisi-2011Buku Saku Lintas Diare, edisi-2011
Buku Saku Lintas Diare, edisi-2011
 
Appendicitis)
Appendicitis)Appendicitis)
Appendicitis)
 
Laporan Kasus BPH
Laporan Kasus BPHLaporan Kasus BPH
Laporan Kasus BPH
 
Cairan infuse
Cairan infuseCairan infuse
Cairan infuse
 
Perbedaan EDH SDH SAH ICH Berdasar CT Scan.pptx
Perbedaan EDH SDH SAH ICH Berdasar CT Scan.pptxPerbedaan EDH SDH SAH ICH Berdasar CT Scan.pptx
Perbedaan EDH SDH SAH ICH Berdasar CT Scan.pptx
 
Kejang demam ppt
Kejang demam pptKejang demam ppt
Kejang demam ppt
 
Partograf dan penilaian kemajuan persalinan
Partograf dan penilaian kemajuan persalinanPartograf dan penilaian kemajuan persalinan
Partograf dan penilaian kemajuan persalinan
 
Hipertensi dalam kehamilan : Update
Hipertensi dalam kehamilan : UpdateHipertensi dalam kehamilan : Update
Hipertensi dalam kehamilan : Update
 
2.pemeriksaan ginekologi
2.pemeriksaan ginekologi2.pemeriksaan ginekologi
2.pemeriksaan ginekologi
 
Pem fisik sist.kardiovaskuler
Pem fisik sist.kardiovaskulerPem fisik sist.kardiovaskuler
Pem fisik sist.kardiovaskuler
 
Abortus
AbortusAbortus
Abortus
 
Case Report diare Akut Dehidrasi Ringan Sedang ppt
Case Report diare Akut Dehidrasi Ringan Sedang pptCase Report diare Akut Dehidrasi Ringan Sedang ppt
Case Report diare Akut Dehidrasi Ringan Sedang ppt
 

En vedette

Modul 2 kulit kuning GEH
Modul 2 kulit kuning GEHModul 2 kulit kuning GEH
Modul 2 kulit kuning GEHAulia Amani
 
Makalah macam2 pemberian oksigen
Makalah macam2 pemberian oksigenMakalah macam2 pemberian oksigen
Makalah macam2 pemberian oksigenconesti08com
 
Makalah sistem sistem rujukan pelayanan di indonesia
Makalah sistem sistem rujukan pelayanan di indonesiaMakalah sistem sistem rujukan pelayanan di indonesia
Makalah sistem sistem rujukan pelayanan di indonesiaevinurmiftahuljannah
 
Ppt hiperbilirubin
Ppt hiperbilirubinPpt hiperbilirubin
Ppt hiperbilirubinMayah M4y
 
Jaundice presentation
Jaundice presentationJaundice presentation
Jaundice presentationmbishara
 

En vedette (7)

Askep hyperbilirubinemia
Askep hyperbilirubinemiaAskep hyperbilirubinemia
Askep hyperbilirubinemia
 
Modul 2 kulit kuning GEH
Modul 2 kulit kuning GEHModul 2 kulit kuning GEH
Modul 2 kulit kuning GEH
 
Makalah incubator
Makalah incubatorMakalah incubator
Makalah incubator
 
Makalah macam2 pemberian oksigen
Makalah macam2 pemberian oksigenMakalah macam2 pemberian oksigen
Makalah macam2 pemberian oksigen
 
Makalah sistem sistem rujukan pelayanan di indonesia
Makalah sistem sistem rujukan pelayanan di indonesiaMakalah sistem sistem rujukan pelayanan di indonesia
Makalah sistem sistem rujukan pelayanan di indonesia
 
Ppt hiperbilirubin
Ppt hiperbilirubinPpt hiperbilirubin
Ppt hiperbilirubin
 
Jaundice presentation
Jaundice presentationJaundice presentation
Jaundice presentation
 

Similaire à PEDOMAN

MI-7 hiperbilirubinemia-converted iss.pdf
MI-7 hiperbilirubinemia-converted iss.pdfMI-7 hiperbilirubinemia-converted iss.pdf
MI-7 hiperbilirubinemia-converted iss.pdfninna18
 
HYPERBILIRUBINEMIA.ppt
HYPERBILIRUBINEMIA.pptHYPERBILIRUBINEMIA.ppt
HYPERBILIRUBINEMIA.pptMethaKemala
 
Kegawatdaruratan Neonatus.pptx
Kegawatdaruratan Neonatus.pptxKegawatdaruratan Neonatus.pptx
Kegawatdaruratan Neonatus.pptxssuser6ff545
 
asuhan pada neonatus dengan masalah yang lazim terjadi
asuhan pada neonatus dengan masalah yang lazim terjadiasuhan pada neonatus dengan masalah yang lazim terjadi
asuhan pada neonatus dengan masalah yang lazim terjadiIka Acga
 
Asuhan Keperawatan HIPERBILIRUBIN
Asuhan Keperawatan HIPERBILIRUBINAsuhan Keperawatan HIPERBILIRUBIN
Asuhan Keperawatan HIPERBILIRUBINFatin Cassie
 
Askep anak balita ikterus
Askep anak balita ikterusAskep anak balita ikterus
Askep anak balita ikterusMansur Aurel
 
Kb 6 asuhan dan bayi dengan ikterus dan hipoglikemi
Kb 6 asuhan dan bayi dengan ikterus dan hipoglikemiKb 6 asuhan dan bayi dengan ikterus dan hipoglikemi
Kb 6 asuhan dan bayi dengan ikterus dan hipoglikemipjj_kemenkes
 
Gawatdaruratneonatuspadapersalinanpretermweb 100326182329-phpapp01
Gawatdaruratneonatuspadapersalinanpretermweb 100326182329-phpapp01Gawatdaruratneonatuspadapersalinanpretermweb 100326182329-phpapp01
Gawatdaruratneonatuspadapersalinanpretermweb 100326182329-phpapp01rentini Joentak
 
Gawat Daruratneonatus Pada Persalinan Preterm Web
Gawat Daruratneonatus Pada Persalinan Preterm WebGawat Daruratneonatus Pada Persalinan Preterm Web
Gawat Daruratneonatus Pada Persalinan Preterm Webmsholehkosim
 
Gawat Daruratneonatus Pada Persalinan Preterm Web
Gawat Daruratneonatus Pada Persalinan Preterm WebGawat Daruratneonatus Pada Persalinan Preterm Web
Gawat Daruratneonatus Pada Persalinan Preterm Webmsholehkosim
 

Similaire à PEDOMAN (20)

Ikterus neonatorum
Ikterus neonatorumIkterus neonatorum
Ikterus neonatorum
 
Ikterik
IkterikIkterik
Ikterik
 
MI-7 hiperbilirubinemia-converted iss.pdf
MI-7 hiperbilirubinemia-converted iss.pdfMI-7 hiperbilirubinemia-converted iss.pdf
MI-7 hiperbilirubinemia-converted iss.pdf
 
Hiperbilirubinemia
HiperbilirubinemiaHiperbilirubinemia
Hiperbilirubinemia
 
HYPERBILIRUBINEMIA.ppt
HYPERBILIRUBINEMIA.pptHYPERBILIRUBINEMIA.ppt
HYPERBILIRUBINEMIA.ppt
 
Rkik1
Rkik1Rkik1
Rkik1
 
Rkk1
Rkk1Rkk1
Rkk1
 
Kegawatdaruratan Neonatus.pptx
Kegawatdaruratan Neonatus.pptxKegawatdaruratan Neonatus.pptx
Kegawatdaruratan Neonatus.pptx
 
asuhan pada neonatus dengan masalah yang lazim terjadi
asuhan pada neonatus dengan masalah yang lazim terjadiasuhan pada neonatus dengan masalah yang lazim terjadi
asuhan pada neonatus dengan masalah yang lazim terjadi
 
Bidan widya
Bidan widyaBidan widya
Bidan widya
 
Asuhan Keperawatan HIPERBILIRUBIN
Asuhan Keperawatan HIPERBILIRUBINAsuhan Keperawatan HIPERBILIRUBIN
Asuhan Keperawatan HIPERBILIRUBIN
 
hiperbilirubinemia
hiperbilirubinemiahiperbilirubinemia
hiperbilirubinemia
 
Askep anak balita ikterus
Askep anak balita ikterusAskep anak balita ikterus
Askep anak balita ikterus
 
PREEKLAMPSIA.pptx
PREEKLAMPSIA.pptxPREEKLAMPSIA.pptx
PREEKLAMPSIA.pptx
 
Kb 6 asuhan dan bayi dengan ikterus dan hipoglikemi
Kb 6 asuhan dan bayi dengan ikterus dan hipoglikemiKb 6 asuhan dan bayi dengan ikterus dan hipoglikemi
Kb 6 asuhan dan bayi dengan ikterus dan hipoglikemi
 
Ikterus (kuning) pada bayi baru lahir
Ikterus (kuning) pada bayi baru lahirIkterus (kuning) pada bayi baru lahir
Ikterus (kuning) pada bayi baru lahir
 
Ikterus (kuning) pada bayi baru lahir
Ikterus (kuning) pada bayi baru lahirIkterus (kuning) pada bayi baru lahir
Ikterus (kuning) pada bayi baru lahir
 
Gawatdaruratneonatuspadapersalinanpretermweb 100326182329-phpapp01
Gawatdaruratneonatuspadapersalinanpretermweb 100326182329-phpapp01Gawatdaruratneonatuspadapersalinanpretermweb 100326182329-phpapp01
Gawatdaruratneonatuspadapersalinanpretermweb 100326182329-phpapp01
 
Gawat Daruratneonatus Pada Persalinan Preterm Web
Gawat Daruratneonatus Pada Persalinan Preterm WebGawat Daruratneonatus Pada Persalinan Preterm Web
Gawat Daruratneonatus Pada Persalinan Preterm Web
 
Gawat Daruratneonatus Pada Persalinan Preterm Web
Gawat Daruratneonatus Pada Persalinan Preterm WebGawat Daruratneonatus Pada Persalinan Preterm Web
Gawat Daruratneonatus Pada Persalinan Preterm Web
 

Dernier

TEKNIK WAWANCARA dalam ilmu komunikasi.ppt
TEKNIK WAWANCARA dalam ilmu komunikasi.pptTEKNIK WAWANCARA dalam ilmu komunikasi.ppt
TEKNIK WAWANCARA dalam ilmu komunikasi.pptssuserd13850
 
Wawancara dan Observasi alat non tes bimbingan konseling
Wawancara dan Observasi alat non tes bimbingan konselingWawancara dan Observasi alat non tes bimbingan konseling
Wawancara dan Observasi alat non tes bimbingan konselingalisudrajat22
 
Komunikasi massa adalah proses penyampaian pesan kepada khalayak yang luas, u...
Komunikasi massa adalah proses penyampaian pesan kepada khalayak yang luas, u...Komunikasi massa adalah proses penyampaian pesan kepada khalayak yang luas, u...
Komunikasi massa adalah proses penyampaian pesan kepada khalayak yang luas, u...ayinaini27
 
Teknologi Pangan Kelas 3 SD, Mentahan Edit
Teknologi Pangan Kelas 3 SD, Mentahan EditTeknologi Pangan Kelas 3 SD, Mentahan Edit
Teknologi Pangan Kelas 3 SD, Mentahan EditJosuaSagala5
 
"PPT K1_pengantar komunikasi pendidikan"
"PPT K1_pengantar komunikasi pendidikan""PPT K1_pengantar komunikasi pendidikan"
"PPT K1_pengantar komunikasi pendidikan"bayuputra151203
 
ppt-bab-8-adab-menggunakan-media-sosial.pdf
ppt-bab-8-adab-menggunakan-media-sosial.pdfppt-bab-8-adab-menggunakan-media-sosial.pdf
ppt-bab-8-adab-menggunakan-media-sosial.pdfimad362574
 

Dernier (6)

TEKNIK WAWANCARA dalam ilmu komunikasi.ppt
TEKNIK WAWANCARA dalam ilmu komunikasi.pptTEKNIK WAWANCARA dalam ilmu komunikasi.ppt
TEKNIK WAWANCARA dalam ilmu komunikasi.ppt
 
Wawancara dan Observasi alat non tes bimbingan konseling
Wawancara dan Observasi alat non tes bimbingan konselingWawancara dan Observasi alat non tes bimbingan konseling
Wawancara dan Observasi alat non tes bimbingan konseling
 
Komunikasi massa adalah proses penyampaian pesan kepada khalayak yang luas, u...
Komunikasi massa adalah proses penyampaian pesan kepada khalayak yang luas, u...Komunikasi massa adalah proses penyampaian pesan kepada khalayak yang luas, u...
Komunikasi massa adalah proses penyampaian pesan kepada khalayak yang luas, u...
 
Teknologi Pangan Kelas 3 SD, Mentahan Edit
Teknologi Pangan Kelas 3 SD, Mentahan EditTeknologi Pangan Kelas 3 SD, Mentahan Edit
Teknologi Pangan Kelas 3 SD, Mentahan Edit
 
"PPT K1_pengantar komunikasi pendidikan"
"PPT K1_pengantar komunikasi pendidikan""PPT K1_pengantar komunikasi pendidikan"
"PPT K1_pengantar komunikasi pendidikan"
 
ppt-bab-8-adab-menggunakan-media-sosial.pdf
ppt-bab-8-adab-menggunakan-media-sosial.pdfppt-bab-8-adab-menggunakan-media-sosial.pdf
ppt-bab-8-adab-menggunakan-media-sosial.pdf
 

PEDOMAN

  • 1. Rinawati Rohsiswatmo Divisi Neonatologi FKUI-RSCM
  • 2. Definisi  HIPERBILIRUBINEMIA Bilirubin serum total (BST) ≥ 5 mg/dL ( 86 μmol/L)  ENSEFALOPATI BILIRUBIN AKUT Manifestasi akut dari toksisitas bilirubin, terlihat pada minggu-minggu pertama kehidupan  KERNIKTERUS Sekuel klinis toksisitas bilirubin yang kronik & permanen Subcommitee on Hyperbilirubinemia. Clinical practice guidelines: Management of hyperbilirubinemia in the newborn 35 or more weeks gestation. Pediatrics 2004; 114:297-316. Porter ML, Dennis BL. Hyperbilirubinemia in the term newborn. Am Fam Physic 2002; 65:599-606.
  • 3. Permasalahan Kuning Pada Bayi Cukup Bulan  Sekitar 60% bayi baru lahir yang sehat dengan usia gestasi ≥ 35 minggu dapat menjadi kuning (jaundice)  Sebagian besar jaundice adalah jinak  Oleh karena potensi toksik dari bilirubin Semua bayi baru lahir harus dipantau untuk mendeteksi kemungkinan menjadi hiperbilirubinemia berat Subcommitee on Hyperbilirubinemia. Clinical practice guidelines: Management of hyperbilirubinemia in the newborn 35 or more weeks gestation. Pediatrics 2004; 114:297-316 Porter ML, Dennis BL. Hyperbilirubinemia in the term newborne. Am Fam Physic 2002; 65:599-606.
  • 4. Permasalahan Kuning Pada Bayi Cukup Bulan…(sambungan)  ↓ Frekuensi hiperbilirubinemia berat & ensefalopati bilirubin  Minimalkan hal-hal yang tidak diharapkan, seperti: ↑ kecemasan ↓ aktivitas menyusu Terapi yang tidak perlu Biaya yang berlebihan Subcommitee on Hyperbilirubinemia. Clinical practice guidelines: Management of hyperbilirubinemia in the newborn 35 or more weeks gestation. Pediatrics 2004; 114:297-316 Porter ML, Dennis BL. Hyperbilirubinemia in the term newborne. Am Fam Physic 2002; 65:599-606.
  • 5. Permasalahan Kuning Pada Bayi Kurang Bulan  Sekitar 80% bayi kurang bulan mengalami jaundice pada minggu pertama kehidupan  Semakin muda usia gestasi: Usia eritrosit lebih singkat Kemampuan hepar (uptake & konjugasi dalam hati) belum optimal
  • 6. Permasalahan Kuning Pada Bayi Kurang Bulan… (sambungan)  Memerlukan lebih banyak waktu untuk menghilang sampai dengan 2 minggu 16 14 12 10 8 6 4 2 0 day 1 day 2 day 3 day 4 day 5 day 6 day 7 Normal term Preterm Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI). Paket Pelatihan Pelayanan Obstetri dan Neonatal Emergensi Komprehensif (PONEK): Asuhan Neonatal Esensial. 2008  Awitan terjadi lebih dini  Puncak lebih lambat  Kadar puncak lebih tinggi
  • 7. Faktor Risiko Hiperbilirubinemia Berat (Pada Bayi Usia Gestasi ≥ 35 Minggu) Faktor Risiko Mayor  Sebelum pulang BST berada di area risiko tinggi (grafik)  Jaundice terlihat dalam 24 jam pertama kehidupan  Inkompatibilitas golongan darah dengan tes antiglobulin direk yang (+), penyakit hemolitik (mis: defisiensi G6PD)  Usia gestasi 35-36 minggu  Saudara kandung dengan riwayat fototerapi  Sefalhematom atau memar yang signifikan  ASI eksklusif, terutama bila perawatan tidak baik & penurunan BB sangat banyak
  • 9. Faktor Risiko Hiperbilirubinemia Berat (Pada Bayi Usia Gestasi ≥ 35 Minggu) Faktor Risiko Minor  Sebelum pulang nilai BST berada di level menengah  Usia gestasi 37-38 minggu  Jaundice terlihat sebelum bayi dipulangkan  Saudara kandung dengan riwayat jaundice  Bayi makrosom dari ibu diabetik  Usia ibu ≥ 25 tahun  Jenis kelamin laki-laki
  • 11. Pedoman Terapi Sinar Pada Bayi Usia Gestasi ≥ 35 Minggu • Gunakan bilirubin total. Jangan dikurangi dengan bilirubin direk atau bilirubin terkonjugasi • Faktor risiko : penyakit hemolitik isoimun, defisiensi G6PD, asfiksia, letargi signifikan, instabilitas suhu, sepsis, asidosis atau albumin < 3.0 gr/dL (jika diukur) • Untuk neonatus 35-37 minggu dengan kondisi sehat : intervensi dapat mengacu pada garis di sekitar risiko sedang. • Terapi sinar konvensional/standar dapat dilakukan di Rumah Sakit atau di rumah bila kadar BST 2-3 mg/dL dibawah garis cut off point (35-50 mmol/L). Terapi sinar di rumah tidak dianjurkan pada bayi yang mempunyai faktor risiko.
  • 12. Pedoman Terapi Sinar Pada Bayi Usia Gestasi… (sambungan)  Penggunaan fototerapi intensif: Bila nilai BST sudah melampaui cut off point untuk fototerapi pada setiap kategori. 12
  • 13. APAKAH FOTOTERAPI INTENSIF ?  Radiasi dalam spektrum biru-hijau (panjang gelombang antara 430-490 nm), setidaknya 30 μW/cm2 per nm (diukur pada kulit bayi secara langsung di bawah pertengahan unit fototerapi) & diarahkan ke permukaan kulit bayi seluas-luasnya  Pengukuran harus dilakukan dengan radiometer spesifik dari manufaktur unit fototerapi tersebut Subcommitee on Hyperbilirubinemia. Clinical practice guidelines: Management of hyperbilirubinemia in the newborn 35 or more weeks gestation. Pediatrics 2004; 114:297-316 13
  • 14. EFEK SUMBER CAHAYA DAN JARAK DARI SUMBER CAHAYA TERHADAP BAYI DALAM RADIASI SPEKTRAL RATA-RATA 14 • The phototherapy unit was fitted with eight 24-in flouresecent tubes • Indicates special blue, General Electric 20-W F20T12/BB tube • Blue, General Electric 20-W F20T12/B blue tubes • Daylight blue, 4 General Electric 20-W F20T12/B blue tubes & 4 Sylvania 20-W F20T12/D daylight tubes • Daylight, Sylvania 20-W F20T12/D daylight tube
  • 15. LEBIH LANJUT TENTANG FOTOTERAPI  Bila kadar BST mencapai / melebihi garis transfusi tukar, sisi-sisi dari bassinet, inkubator, atau penghangat harus dilapisi dengan kertas aluminium atau linen warna putih  hal ini akan ↑ luas permukaan Subcommitee on Hyperbilirubinemia. Clinical practice guidelines: Management of hyperbilirubinemia in the newborn 35 or more weeks gestation. Pediatrics 2004; 114:297-316 15
  • 16. BERAPA PENURUNAN BILIRUBIN YANG DIHARAPKAN BILA MENGGUNAKAN FOTOTERAPI INTENSIF ?  Kadar bilirubin ↓ setidaknya 0.5–1 mg/dL per jam dalam 4–8 jam pertama  Kadar bilirubin ↓ 30-40 μmol/L dalam 24 jam (dibandingkan ↓ kadar bilirubin 6-20 μmol/L dengan fototerapi standar) Subcommitee on Hyperbilirubinemia. Clinical practice guidelines: Management of hyperbilirubinemia in the newborn 35 or more weeks gestation. Pediatrics 2004; 114:297-316 16
  • 17. FOTOTERAPI INTERMITEN VS KONTINYU  Bila kadar bilirubin mencapai zona transfusi tukar  fototerapi harus diberikan secara kontinyu sampai terjadi penurunan BST yang diharapkan atau sampai dilakukan transfusi tukar.  Fototerapi dapat diinterupsi/distop sesaat pada saat pemberian minum atau pemeriksaan fisis yang singkat; tidak ada bukti ilmiah yang menyatakan efektivitas fototerapi intermiten. Subcommitee on Hyperbilirubinemia. Clinical practice guidelines: Management of hyperbilirubinemia in the newborn 35 or more weeks gestation. Pediatrics 2004; 114:297-316 17
  • 18. PEDOMAN TRANSFUSI TUKAR PADA BAYI USIA GESTASI ≥ 35 MINGGU • Transfusi tukar segera direkomendasikan jika neonatus menunjukkan tanda ensefalopati bilirubin akut (hipertoni, kejang, retrocollis, opistotonus, demam, high pitch cry) atau bila kadar BST ≥5 mg/dl (85 μmol/L) dari garis yang ditentukan • Ukur serum albumin dan hitung perbandingan bilirubin/albumin • Gunakan bilirubin total. Jangan dikurangi dengan bilirubin direk atau bilirubin terkonjugasi
  • 19. KAPAN FOTOTERAPI HARUS DIHENTIKAN ?  Tidak ada standar pasti untuk menghentikan fototerapi.  Fototerapi dapat dihentikan bila kadar BST sudah berada di bawah nilai cut off point dari setiap kategori. Subcommitee on Hyperbilirubinemia. Clinical practice guidelines: Management of hyperbilirubinemia in the newborn 35 or more weeks gestation. Pediatrics 2004; 114:297-316 19
  • 20. KAPAN FOTOTERAPI HARUS DIHENTIKAN ?... (sambungan)  Untuk bayi yang dirawat di RS pertama kali setelah lahir (umumnya dengan kadar BST ≥ 18 mg/dL or 308 μmol/L) 20 Fototerapi dapat dihentikan bila kadar BST turun sampai di bawah 13-14 mg/dL (239 μmol/L) Subcommitee on Hyperbilirubinemia. Clinical practice guidelines: Management of hyperbilirubinemia in the newborn 35 or more weeks gestation. Pediatrics 2004; 114:297-316
  • 21. KAPAN FOTOTERAPI HARUS DIHENTIKAN ?... (sambungan)  Untuk bayi dengan penyakit hemolitik atau dengan keadaan lain yang difototerapi di usia dini dan dipulangkan sebelum bayi berusia 3-4 hari: Direkomendasikan untuk pemeriksaan ulang bilirubin 24 jam setelah dipulangkan.  Untuk bayi yang dirawat di RS untuk kedua kali dengan hiperbilirubinemia dan kemudian dipulangkan 21 Kekambuhan yang signifikan jarang terjadi. Pemeriksaan ulang bilirubin  berdasarkan indikasi klinis. Subcommitee on Hyperbilirubinemia. Clinical practice guidelines: Management of hyperbilirubinemia in the newborn 35 or more weeks gestation. Pediatrics 2004; 114:297-316
  • 22. PAPARAN SINAR MATAHARI  Sinar matahari memberikan radiasi yang cukup pada gelombang 425-475 nm sebagai fototerapi.  Hindari keterpaparan sinar matahari secara langsung, terutama kondisi bayi telanjang, terhadap kemungkinan kulit terbakar. Subcommitee on Hyperbilirubinemia. Clinical practice guidelines: Management of hyperbilirubinemia in the newborn 35 or more weeks gestation. Pediatrics 2004; 114:297-316 22
  • 23. PEDOMAN TRANSFUSI TUKAR PADA BAYI USIA GESTASI ≥ 35 MINGGU  Faktor risiko: Penyakit hemolitik isoimun Defisiensi G6PD Asfiksia (Apgar 5 menit ≤ 3) Tanda-tanda SSP (seperti letargi yang signifikan) Instabilitas temperatur Sepsis Asidosis (pH < 7.20 selama lebih dari 1 jam) Subcommitee on Hyperbilirubinemia. Clinical practice guidelines: Management of hyperbilirubinemia in the newborn 35 or more weeks gestation. Pediatrics 2004; 114:297-316 Maisels MJ. Jaundice.In Avery GB, Fletcher MA, MacDonald MG eds: Neonatology: Pathophysiology and Management of The Newborn. 1999; 765-819 Treatment of Hyperbilirubinemia. Available at : www.yalepediatrics.org. May 2007
  • 24. RASIO BILIRUBIN : ALBUMIN  Komponen toksik bilirubin dipercaya berada dalam fraksi bebas (tidak terikat) dan tidak terkonjugasi (indirek)  Pengukuran albumin serum memungkinkan pengukuran kapasitas potensial pengikatan bilirubin  Rasio bilirubin total : albumin dapat digunakan sebagai pedoman tambahan untuk menentukan apakah terdapat indikasi transfusi tukar Subcommitee on Hyperbilirubinemia. Clinical practice guidelines: Management of hyperbilirubinemia in the newborn 35 or more weeks gestation. Pediatrics 2004; 114:297-316 Maisels MJ. Jaundice.In Avery GB, Fletcher MA, MacDonald MG eds: Neonatology: Pathophysiology and Management of The Newborn. 1999; 765-819 Treatment of Hyperbilirubinemia. Available at : www.yalepediatrics.org. May 2007 24
  • 25. RASIO BILIRUBIN : ALBUMIN Usia Gestasi dan Kelompok Risiko Rasio Bilirubin : Albumin > 38 minggu dan sehat 8.0 >38 minggu + hemolisis, Atau 35 -- 37 6/7 dan sehat 7.2 35 -- 37 6/7 + hemolisis 6.8 Subcommitee on Hyperbilirubinemia. Clinical practice guidelines: Management of hyperbilirubinemia in the newborn 35 or more weeks gestation. Pediatrics 2004; 114:297-316 Maisels MJ. Jaundice.In Avery GB, Fletcher MA, MacDonald MG eds: Neonatology: Pathophysiology and Management of The Newborn. 1999; 765-819 Treatment of Hyperbilirubinemia. Available at : www.yalepediatrics.org. May 2007 25
  • 26. 26
  • 27. 27
  • 28. 28
  • 29. SPESIFIKASI ALAT FOTOTERAPI 29 GEA FREQUENCY 50 Hz BLUE LIGHT 5 LAMPS PHILIPS 20-W: 130.000 IDR, 1000 HOURS TESENA FREQUENCY 50 Hz BLUE LIGHT 4 LAMPS TOSHIBA 20-W: 170.000 IDR, 1000 HOURS YONGDON FREQUENCY 50 Hz BLUE LIGHT 4 LAMPS PHILIPS 20-W: 130.000 IDR, 1000 HOURS AIR-SHIELD FREQUENCY 50 Hz BLUE LIGHT 4 LAMPS PHILIPS 20-W: 130.000 IDR, 1000 HOURS
  • 30. TATALAKSANA JAUNDICE PADA BAYI KURANG BULAN Fototerapi USIA Berat <1500 g Kadar Bilirubin (μmol/L) Berat 1500 – 2000g Kadar Bilirubin (μmol/L) Berat > 2000g Kadar Bilirubin (μmol/L) < 24 jam Risiko tinggi & yang lainnya: > 70 Risiko tinggi: > 70 Lainnya: > 70 > 85 24 – 48 jam > 85 > 120 > 140 49 – 72 jam > 120 > 155 > 200 > 72 jam > 140 > 170 > 240 1 mg/dL = 17.1 μmol/L The Royal Women’s Hospital Neonatal Services: Clinician’s Handbook.February 2009
  • 31. TATALAKSANA JAUNDICE PADA BAYI KURANG BULAN Transfusi Tukar USIA Berat <1500 g Kadar Bilirubin (μmol/L) Berat 1500 – 2000g Kadar Bilirubin (μmol/L) Berat > 2000g Kadar Bilirubin (μmol/L) < 24 jam > 170 – 255 > 255 > 270 - 310 24 – 48 jam > 170 – 255 > 255 > 270 - 310 49 – 72 jam > 170 – 255 > 270 > 290 - 320 > 72 jam > 255 > 290 > 310 - 340 1 mg/dL = 17.1 μmol/L The Royal Women’s Hospital Neonatal Services: Clinician’s Handbook.February 2009
  • 32. KESIMPULAN  Fototerapi : aman Komplikasi signifikan  jarang  Fototerapi di rumah sakit memisahkan bayi dari ibunya dan penutup mata bayi tidak disukai orang tua 32