SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  11
Oleh: Sholeh Hasan, M.Pd.I
Setiap permusyawaratan dalam sebuah organisasi formal
pasti membutuhkan persidangan-persidangan. Hal ini
dilakukan secara fokus dan berimbang untuk mendapatkan
hasil yang maksimal. Keputusan terbaik pada akhirnya akan
lahir dari pemahaman dan ketaatan terhadap aturan didalam
sebuah persidangan.
Persidangan didefinisikan sebagai pertemuan formal
sebuah organisasi guna membahas masalah tertentu dalam
upaya untuk menghasilkan keputusan yang dijadikan sebagai
sebuah Ketetapan bersama. Keputusan dari persidangan ini
akan mengikat kepada seluruh elemen organisasi selama
belum diadakan perubahan atas ketetapan tersebut.
Ketetapan ini sifatnya final sehingga berlaku bagi yang setuju
ataupun yang tidak, hadir ataupun tidak hadir ketika
persidangan berlangsung
 Sidang Pleno
 Sidang Pleno diikuti oleh seluruh peserta dan peninjau Permusyawaratan
 Sidang Pleno dipimpin oleh Presidium Sidang
 Sidang Pleno biasanya dipandu oleh Steering Committee
 Sidang Pleno membahas dan memutuskan segala sesuatu yang berhubungan dengan
Permusyawaratan
 Sidang Paripurna
 Sidang Paripurna diikuti oleh seluruh peserta dan peninjau Permusyawaratan
 Sidang Paripurna dipimpin oleh Presidium Sidang
 Sidang Paripurna mengesahkan segala ketetapan dan keputusan yang berhubungan
dengan Permusyawaratan
 Sidang Komisi
 Sidang Komisi diikuti oleh anggota masing-masing Komisi
 Anggota masing-masing Komisi adalah peserta dan peninjau yang ditentukan oleh Sidang
Pleno
 Sidang Komisi dipimpin oleh seorang pimpinan dibantu seorang Sekretaris Sidang Komisi
 Pimpinan Sidang Komisi dipilih dari dan oleh anggota Komisi dalam Komisi tersebut
 Sidang Komisi membahas materi-materi yang menjadi tugas dari Komisi yang
bersangkutan
 Pimpinan Sidang

 Sekertaris Sidang
 Peserta Sidang
 Palu Sidang
 Interupsi
 Presidium Sidang dipilih dari dan oleh peserta

Permusyawaratan melalui Sidang Pleno yang dipandu
oleh Panitia Pengarah
 Presidium Sidang bertugas untuk memimpin dan
mengatur jalannya persidangan seperti aturan yang
disepakati peserta
 Presidium Sidang berkuasa untuk memimpin dan
menjalankan tata tertib persidangan
 Mencatat jumlah peserta yang hadir, tempat, tanggal






dan waktu persidangan.
Mencatat Agenda Sidang
Mencatat semua pendapat, usulan dan masukan
peserta sidang
Meringkas Hasil sidang yang telah disepakati secara
jelas dan lugas.
Menandatangani hasil sidang bersama pimpinan
sidang.
 Peserta Penuh
 Hak peserta penuh :
 Hak Bicara, adalah untuk bertanya, mengeluarkan pendapat
dan mengajukan usulan kepada pimpinan baik secara lisan
maupun tertulis
 Hak Suara, adalah hak untuk ikut ambil bagian dalam
pengambilan keputusan
 Hak Memilih, adalah hak untuk menentukan pilihan dalam
proses pemilihan
 Hak Dipilih, adalah hak untuk dipilih dalam proses pemilihan
 Kewajiban peserta penuh :
 Mentaati tata tertib persidangan/permusyawaratan
 Menjaga ketenangan/harmonisasi persidangan
 Peserta Peninjau
 Hak Peninjau :
 Hak Bicara, adalah untuk bertanya, mengeluarkan
pendapatdan mengajukan usulan kepada pimpinan baik
secara lisan maupun tertulis
 Kewajiban Peninjau:
 Mentaati tata tertib persidangan/permusyawaratan
 Menjaga ketenangan/harmonisasi persidangan
 1 kali ketukan
 Menerima dan menyerahkan pimpinan sidang.
 Mengesahkan keputusan/kesepakatan peserta sidang poin per poin (keputusan
sementara).
 Menskors dan mencabut kembali skorsing sidang yang waktunya tidak terlalu
lama (biasanya skor 1X??menit, dll) sehingga peserta sidang tidak perlu
meninggalkan tempat sidang.
 Mencabut kembali / membatalkan ketukan terdahulu yang dianggap keliru.
 2 kali ketukan
 Untuk menskorsing atau mencabut skorsing dalam waktu yang cukup lama
(biasanya 2 X ?? menit), misalnya istirahat, lobying, sembahyang,makan.
 Skorsing ialah penundaan persidangan untuk sementara waktu.
 Lobying ialah suatu bentuk kompromi dalam menyelesaikan perbedaan
pendapat dalam pengambilan keputusan
 3 kali ketukan
 Membuka/menutup sidang atau acara resmi.
 Mengesahkan keputusan final /akhir hasil sidang
 Memberi peringatan kepada peserta sidang agar tidak gaduh.
 Interuption of order, untuk memberikan tawaran/usulan

(opsi), penguatan (afirmasi) dan menguatkan usulannya sendiri
(justifikasi)
 Interruption of information, Bentuk interupsi berupa
informasi yang perlu diperhatikan oleh seluruh peserta sidang
termasuk pimpinan sidang. Informasi bisa internal (mis.
informasi atau data tentang topik yang dibahas) ataupun
eksternal (mis. situasi kondisi di luar ruang sidang yang
mungkin dapat berpengaruh terhadap jalannya persidangan).
 Interruption of clarification, Bentuk interupsi dalam rangka
mengklarifikasi tentang pernyataan peserta sidang lainnya agar
tidak terjadi penangkapan bias ketika seseorang memberikan
tanggapan atau sebuah penegasan terhadap suatu pernyataan.
 Interruption of previllege, untuk meminta izin khusus,
misalnya ke kamar mandi.
SEKIAN
TERIMAKASIH

Contenu connexe

Tendances

Bab 5 aktifa tetap
Bab 5 aktifa tetapBab 5 aktifa tetap
Bab 5 aktifa tetapRian Ekawati
 
Presentasi Analisa Laporan Keuangan
Presentasi Analisa Laporan KeuanganPresentasi Analisa Laporan Keuangan
Presentasi Analisa Laporan KeuanganSiLvi FitrissaLam
 
Alternatif penyelesaian sengketa
Alternatif penyelesaian sengketaAlternatif penyelesaian sengketa
Alternatif penyelesaian sengketadionteguhpratomo
 
Alternatif penyelesaian sengketa bisnis di luar pengadilan
Alternatif penyelesaian sengketa bisnis di luar pengadilanAlternatif penyelesaian sengketa bisnis di luar pengadilan
Alternatif penyelesaian sengketa bisnis di luar pengadilanWawan Goendoel
 
Pertemuan 1_Akuntansi Biaya dan Penggolongan Biaya.pptx
Pertemuan 1_Akuntansi Biaya dan Penggolongan Biaya.pptxPertemuan 1_Akuntansi Biaya dan Penggolongan Biaya.pptx
Pertemuan 1_Akuntansi Biaya dan Penggolongan Biaya.pptxFandi55
 
siklus akuntansi perusahaan dagang
siklus akuntansi perusahaan dagangsiklus akuntansi perusahaan dagang
siklus akuntansi perusahaan dagangPrilli Meli Agustina
 
Apa pengertian politik, strategi dan politik strategi nasional
Apa pengertian politik, strategi dan politik strategi nasionalApa pengertian politik, strategi dan politik strategi nasional
Apa pengertian politik, strategi dan politik strategi nasionalWarnet Raha
 
Activity Based Costing (ABC)
Activity Based Costing (ABC)Activity Based Costing (ABC)
Activity Based Costing (ABC)Indra Yu
 
8 siklus akuntansi perusahaan dagang
8   siklus akuntansi perusahaan dagang8   siklus akuntansi perusahaan dagang
8 siklus akuntansi perusahaan dagangMainatul Ilmi
 
PPN dan PPnBM
PPN dan PPnBMPPN dan PPnBM
PPN dan PPnBMIcha Icha
 

Tendances (20)

Bab 5 aktifa tetap
Bab 5 aktifa tetapBab 5 aktifa tetap
Bab 5 aktifa tetap
 
Presentasi Analisa Laporan Keuangan
Presentasi Analisa Laporan KeuanganPresentasi Analisa Laporan Keuangan
Presentasi Analisa Laporan Keuangan
 
Anjak piutang
Anjak piutangAnjak piutang
Anjak piutang
 
Pasal 22
Pasal 22Pasal 22
Pasal 22
 
Anatomi kontrak
Anatomi kontrakAnatomi kontrak
Anatomi kontrak
 
Alternatif penyelesaian sengketa
Alternatif penyelesaian sengketaAlternatif penyelesaian sengketa
Alternatif penyelesaian sengketa
 
Alternatif penyelesaian sengketa bisnis di luar pengadilan
Alternatif penyelesaian sengketa bisnis di luar pengadilanAlternatif penyelesaian sengketa bisnis di luar pengadilan
Alternatif penyelesaian sengketa bisnis di luar pengadilan
 
Pertemuan 1_Akuntansi Biaya dan Penggolongan Biaya.pptx
Pertemuan 1_Akuntansi Biaya dan Penggolongan Biaya.pptxPertemuan 1_Akuntansi Biaya dan Penggolongan Biaya.pptx
Pertemuan 1_Akuntansi Biaya dan Penggolongan Biaya.pptx
 
Fiqh Muamalah Akad kafalah
Fiqh Muamalah Akad kafalahFiqh Muamalah Akad kafalah
Fiqh Muamalah Akad kafalah
 
Perusahaan perorangan (PO)
Perusahaan perorangan (PO)Perusahaan perorangan (PO)
Perusahaan perorangan (PO)
 
Hukum pajak
Hukum pajakHukum pajak
Hukum pajak
 
siklus akuntansi perusahaan dagang
siklus akuntansi perusahaan dagangsiklus akuntansi perusahaan dagang
siklus akuntansi perusahaan dagang
 
Apa pengertian politik, strategi dan politik strategi nasional
Apa pengertian politik, strategi dan politik strategi nasionalApa pengertian politik, strategi dan politik strategi nasional
Apa pengertian politik, strategi dan politik strategi nasional
 
Activity Based Costing (ABC)
Activity Based Costing (ABC)Activity Based Costing (ABC)
Activity Based Costing (ABC)
 
Demokrasi
DemokrasiDemokrasi
Demokrasi
 
8 siklus akuntansi perusahaan dagang
8   siklus akuntansi perusahaan dagang8   siklus akuntansi perusahaan dagang
8 siklus akuntansi perusahaan dagang
 
PPN dan PPnBM
PPN dan PPnBMPPN dan PPnBM
PPN dan PPnBM
 
Rpp kd 3.6 akt 1.6 menyusun lap keu
Rpp kd 3.6 akt 1.6 menyusun lap keuRpp kd 3.6 akt 1.6 menyusun lap keu
Rpp kd 3.6 akt 1.6 menyusun lap keu
 
MAKALAH PAJAK BUMI DAN BANGUNAN
MAKALAH PAJAK BUMI DAN BANGUNANMAKALAH PAJAK BUMI DAN BANGUNAN
MAKALAH PAJAK BUMI DAN BANGUNAN
 
1. perusahaan
1. perusahaan1. perusahaan
1. perusahaan
 

Similaire à Teknik persidangan

BELAJAR SIDANG DALAM ORGANISASI.pptx
BELAJAR SIDANG DALAM ORGANISASI.pptxBELAJAR SIDANG DALAM ORGANISASI.pptx
BELAJAR SIDANG DALAM ORGANISASI.pptxsugeng85
 
Materi teknik persidangan dalam organisasi
Materi teknik persidangan dalam organisasiMateri teknik persidangan dalam organisasi
Materi teknik persidangan dalam organisasiApriadi MA
 
Materi teknik persidangan dalam organisasi
Materi teknik persidangan dalam organisasiMateri teknik persidangan dalam organisasi
Materi teknik persidangan dalam organisasiRudi Sudirdja
 
BELAJAR_TEKNIK_PERSIDANGAN.pdf
BELAJAR_TEKNIK_PERSIDANGAN.pdfBELAJAR_TEKNIK_PERSIDANGAN.pdf
BELAJAR_TEKNIK_PERSIDANGAN.pdfAfifFahrezichanel
 
MFA_Teknik Persidangan.pptx
MFA_Teknik Persidangan.pptxMFA_Teknik Persidangan.pptx
MFA_Teknik Persidangan.pptxFaizal Arianto
 
Teknik persidangan
Teknik persidanganTeknik persidangan
Teknik persidangancicifeby
 
MATERI PERSIDANGAN.pptx
MATERI PERSIDANGAN.pptxMATERI PERSIDANGAN.pptx
MATERI PERSIDANGAN.pptxAndiKhaeratih1
 
Pelatihan Praktik Persidangan.pptx
Pelatihan Praktik Persidangan.pptxPelatihan Praktik Persidangan.pptx
Pelatihan Praktik Persidangan.pptxrayon11
 
I.2-TEKNIK-PERSIDANGAN.pptx
I.2-TEKNIK-PERSIDANGAN.pptxI.2-TEKNIK-PERSIDANGAN.pptx
I.2-TEKNIK-PERSIDANGAN.pptxsymanrahman
 
metode persidangan.pptx
metode persidangan.pptxmetode persidangan.pptx
metode persidangan.pptxKahriNov99
 
Teknik-Persidangan.ppt
Teknik-Persidangan.pptTeknik-Persidangan.ppt
Teknik-Persidangan.pptVespaHijrah
 
Teknik-Persidangan.ppt
Teknik-Persidangan.pptTeknik-Persidangan.ppt
Teknik-Persidangan.pptMuhamadFatwa3
 

Similaire à Teknik persidangan (20)

Teknik Persidangan
Teknik PersidanganTeknik Persidangan
Teknik Persidangan
 
Teknik persidangan
Teknik persidanganTeknik persidangan
Teknik persidangan
 
BELAJAR SIDANG DALAM ORGANISASI.pptx
BELAJAR SIDANG DALAM ORGANISASI.pptxBELAJAR SIDANG DALAM ORGANISASI.pptx
BELAJAR SIDANG DALAM ORGANISASI.pptx
 
Materi teknik persidangan dalam organisasi
Materi teknik persidangan dalam organisasiMateri teknik persidangan dalam organisasi
Materi teknik persidangan dalam organisasi
 
Materi teknik persidangan dalam organisasi
Materi teknik persidangan dalam organisasiMateri teknik persidangan dalam organisasi
Materi teknik persidangan dalam organisasi
 
MATERI PERSIDANGAN.pptx
MATERI PERSIDANGAN.pptxMATERI PERSIDANGAN.pptx
MATERI PERSIDANGAN.pptx
 
METODE PERSIDANGAN.pptx
METODE PERSIDANGAN.pptxMETODE PERSIDANGAN.pptx
METODE PERSIDANGAN.pptx
 
Teknik%20Persidangan.pptx
Teknik%20Persidangan.pptxTeknik%20Persidangan.pptx
Teknik%20Persidangan.pptx
 
BELAJAR_TEKNIK_PERSIDANGAN.pdf
BELAJAR_TEKNIK_PERSIDANGAN.pdfBELAJAR_TEKNIK_PERSIDANGAN.pdf
BELAJAR_TEKNIK_PERSIDANGAN.pdf
 
MFA_Teknik Persidangan.pptx
MFA_Teknik Persidangan.pptxMFA_Teknik Persidangan.pptx
MFA_Teknik Persidangan.pptx
 
Teknik persidangan
Teknik persidanganTeknik persidangan
Teknik persidangan
 
MATERI PERSIDANGAN.pptx
MATERI PERSIDANGAN.pptxMATERI PERSIDANGAN.pptx
MATERI PERSIDANGAN.pptx
 
Pelatihan Praktik Persidangan.pptx
Pelatihan Praktik Persidangan.pptxPelatihan Praktik Persidangan.pptx
Pelatihan Praktik Persidangan.pptx
 
I.2-TEKNIK-PERSIDANGAN.pptx
I.2-TEKNIK-PERSIDANGAN.pptxI.2-TEKNIK-PERSIDANGAN.pptx
I.2-TEKNIK-PERSIDANGAN.pptx
 
TEKNIK_PERSIDANGAN.pptx
TEKNIK_PERSIDANGAN.pptxTEKNIK_PERSIDANGAN.pptx
TEKNIK_PERSIDANGAN.pptx
 
Teknik sidang
Teknik sidangTeknik sidang
Teknik sidang
 
Tata cara persidangan
Tata cara persidanganTata cara persidangan
Tata cara persidangan
 
metode persidangan.pptx
metode persidangan.pptxmetode persidangan.pptx
metode persidangan.pptx
 
Teknik-Persidangan.ppt
Teknik-Persidangan.pptTeknik-Persidangan.ppt
Teknik-Persidangan.ppt
 
Teknik-Persidangan.ppt
Teknik-Persidangan.pptTeknik-Persidangan.ppt
Teknik-Persidangan.ppt
 

Teknik persidangan

  • 2. Setiap permusyawaratan dalam sebuah organisasi formal pasti membutuhkan persidangan-persidangan. Hal ini dilakukan secara fokus dan berimbang untuk mendapatkan hasil yang maksimal. Keputusan terbaik pada akhirnya akan lahir dari pemahaman dan ketaatan terhadap aturan didalam sebuah persidangan. Persidangan didefinisikan sebagai pertemuan formal sebuah organisasi guna membahas masalah tertentu dalam upaya untuk menghasilkan keputusan yang dijadikan sebagai sebuah Ketetapan bersama. Keputusan dari persidangan ini akan mengikat kepada seluruh elemen organisasi selama belum diadakan perubahan atas ketetapan tersebut. Ketetapan ini sifatnya final sehingga berlaku bagi yang setuju ataupun yang tidak, hadir ataupun tidak hadir ketika persidangan berlangsung
  • 3.  Sidang Pleno  Sidang Pleno diikuti oleh seluruh peserta dan peninjau Permusyawaratan  Sidang Pleno dipimpin oleh Presidium Sidang  Sidang Pleno biasanya dipandu oleh Steering Committee  Sidang Pleno membahas dan memutuskan segala sesuatu yang berhubungan dengan Permusyawaratan  Sidang Paripurna  Sidang Paripurna diikuti oleh seluruh peserta dan peninjau Permusyawaratan  Sidang Paripurna dipimpin oleh Presidium Sidang  Sidang Paripurna mengesahkan segala ketetapan dan keputusan yang berhubungan dengan Permusyawaratan  Sidang Komisi  Sidang Komisi diikuti oleh anggota masing-masing Komisi  Anggota masing-masing Komisi adalah peserta dan peninjau yang ditentukan oleh Sidang Pleno  Sidang Komisi dipimpin oleh seorang pimpinan dibantu seorang Sekretaris Sidang Komisi  Pimpinan Sidang Komisi dipilih dari dan oleh anggota Komisi dalam Komisi tersebut  Sidang Komisi membahas materi-materi yang menjadi tugas dari Komisi yang bersangkutan
  • 4.  Pimpinan Sidang  Sekertaris Sidang  Peserta Sidang  Palu Sidang  Interupsi
  • 5.  Presidium Sidang dipilih dari dan oleh peserta Permusyawaratan melalui Sidang Pleno yang dipandu oleh Panitia Pengarah  Presidium Sidang bertugas untuk memimpin dan mengatur jalannya persidangan seperti aturan yang disepakati peserta  Presidium Sidang berkuasa untuk memimpin dan menjalankan tata tertib persidangan
  • 6.  Mencatat jumlah peserta yang hadir, tempat, tanggal     dan waktu persidangan. Mencatat Agenda Sidang Mencatat semua pendapat, usulan dan masukan peserta sidang Meringkas Hasil sidang yang telah disepakati secara jelas dan lugas. Menandatangani hasil sidang bersama pimpinan sidang.
  • 7.  Peserta Penuh  Hak peserta penuh :  Hak Bicara, adalah untuk bertanya, mengeluarkan pendapat dan mengajukan usulan kepada pimpinan baik secara lisan maupun tertulis  Hak Suara, adalah hak untuk ikut ambil bagian dalam pengambilan keputusan  Hak Memilih, adalah hak untuk menentukan pilihan dalam proses pemilihan  Hak Dipilih, adalah hak untuk dipilih dalam proses pemilihan  Kewajiban peserta penuh :  Mentaati tata tertib persidangan/permusyawaratan  Menjaga ketenangan/harmonisasi persidangan
  • 8.  Peserta Peninjau  Hak Peninjau :  Hak Bicara, adalah untuk bertanya, mengeluarkan pendapatdan mengajukan usulan kepada pimpinan baik secara lisan maupun tertulis  Kewajiban Peninjau:  Mentaati tata tertib persidangan/permusyawaratan  Menjaga ketenangan/harmonisasi persidangan
  • 9.  1 kali ketukan  Menerima dan menyerahkan pimpinan sidang.  Mengesahkan keputusan/kesepakatan peserta sidang poin per poin (keputusan sementara).  Menskors dan mencabut kembali skorsing sidang yang waktunya tidak terlalu lama (biasanya skor 1X??menit, dll) sehingga peserta sidang tidak perlu meninggalkan tempat sidang.  Mencabut kembali / membatalkan ketukan terdahulu yang dianggap keliru.  2 kali ketukan  Untuk menskorsing atau mencabut skorsing dalam waktu yang cukup lama (biasanya 2 X ?? menit), misalnya istirahat, lobying, sembahyang,makan.  Skorsing ialah penundaan persidangan untuk sementara waktu.  Lobying ialah suatu bentuk kompromi dalam menyelesaikan perbedaan pendapat dalam pengambilan keputusan  3 kali ketukan  Membuka/menutup sidang atau acara resmi.  Mengesahkan keputusan final /akhir hasil sidang  Memberi peringatan kepada peserta sidang agar tidak gaduh.
  • 10.  Interuption of order, untuk memberikan tawaran/usulan (opsi), penguatan (afirmasi) dan menguatkan usulannya sendiri (justifikasi)  Interruption of information, Bentuk interupsi berupa informasi yang perlu diperhatikan oleh seluruh peserta sidang termasuk pimpinan sidang. Informasi bisa internal (mis. informasi atau data tentang topik yang dibahas) ataupun eksternal (mis. situasi kondisi di luar ruang sidang yang mungkin dapat berpengaruh terhadap jalannya persidangan).  Interruption of clarification, Bentuk interupsi dalam rangka mengklarifikasi tentang pernyataan peserta sidang lainnya agar tidak terjadi penangkapan bias ketika seseorang memberikan tanggapan atau sebuah penegasan terhadap suatu pernyataan.  Interruption of previllege, untuk meminta izin khusus, misalnya ke kamar mandi.