SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  111
Télécharger pour lire hors ligne
EDISI 69 25 - 31 maret 2013
terbakarnya gedung setneg
komik
se-desa rela
ditahan
1
jenderal
Rp
00m i l i a r
Majalah detik 23 - 29 APRIL 2012
ekonomi
Mengendus Kartel Bawang Putih
Nasional
Ketika Api Berkobar di Dekat Presiden
Baca Majalah Detik
Edisi 64, 18 Februari 2013
kriminal
Tragedi Pengusaha Komputer
people
Gwyneth Paltrow, Piyu, Emma Watson
ekonomi
Pilihan Terakhir Saat April
lensa
Sakura
Gaya Hidup
Awas! Computer Vision Syndrome
Gaya Hidup
Semuanya ada di Banten
wkwkwk
Bonyok karena Rp 10 Ribu
film pekan ini
Agenda
Pemimpin Redaksi: Arifin Asydhad Wakil Pemimpin Redaksi: Iin Yumiyanti Redaksi: Deden Gunawan,M Rizal,
Irwan Nugroho, Ken Yunita, Mulat Esti Utami, Silvia Galikano, Bahtiar Rifai, Evi Tresnawati,
Monique Shintami, Isfari Hikmat, Rahmayoga Wedar, Aryo Bhawono, Hans Henricus Tim Foto:
Dikhy Sasra, Ari Saputra, Haris Suyono, Agus Purnomo Product Management: Rohalina Gunara, Sena
Achari, Eko Tri Hatmono Creative Designer: Mahmud Yunus, Kiagus Aulianshah, Galih Gerryaldy,
Desy Purwaningrum, Arieskariny Dwi Putri.
Kontak Iklan: Arnie Yuliartiningsih, Email: sales@detik.com Telp: 021-79177000, Fax: 021-79187769
DirekturUtama:BudionoDarsono Direktur:NurWahyuniSulistiowati,HeruTjatur,WarnedyKritikdanSaran:
appsupport@detik.com AlamatRedaksi: Gedung Aldevco Octagon Lantai 2, Jl. Warung Jati Barat Raya
No.75 Jakarta Selatan, 12740 Telp: 021-7941177 Fax: 021-7944472 Email:redaksi@majalahdetik.com
Majalah detik dipublikasikan oleh PT Agranet Multicitra Siberkom, Grup Trans Corp.
internasional
Sejarah Setelah Seabad
Setelah seabad lebih,
akhirnya suku Aborigin
–penduduk asli Aus-
tralia– terpilih menjadi
pemimpin. Adalah Adam
Giles yang menjadi pionir
itu. Ia terpilih memimpin
Northern Territory.
Selain Bapak dapat melakukan pem-
bayaran tagihan kartu kredit melalui
menu pembayaran tagihan kartu
kredit di BII ATM, Bapak juga dapat
melakukannya melalui BII Internet
Banking maupun BII Mobile Banking.
KOLOM E-BANKING
seni & hiburan | film
seni & hiburan | teater
Fokus
IrjenDjokoPlayboysejakSMA
Setelah jadi tersangka korupsi, Irjen Djoko
Susilo ketahuan punya tiga istri. Ternyata
sejak SMA, ia sudah dikenal playboy.
Cover: Kiagus Auliansyah
@majalah_detik majalah detik
interview
Edisi 69
DAFTAR ISI25 - 31 maret 2013
Wamenkes: Sekarang Orang Miskin Sakit
Dilarang Bayar
BAYAR TAGIHAN KARTU KREDIT
LEBIH HEMAT DI BII ATM
Sampek-Engtay Melintas Generasi
Animasi Datar dari DreamWorks
Keluarga Presiden panik
melihat kebakaran di
kantor Setneg. Kobaran
api sempat mengancam
Istana Negara yang ha-
nya berjarak 50 meter.
komik
Se-Desa
Rela Ditahan
Tap Pada konten untuk membaca artikel
Majalah detik 25 - 31 maret 2013
nasional
Reporter: Mega Putra Raya, Hans Henricus, dan Bahtiar Rifai
Ketika Api
Berkobar di
Dekat Presiden
Keluarga Presiden panik melihat kebakaran di
kantor Setneg. Kobaran api sempat mengancam
Istana Negara yang hanya berjarak 50 meter.
Majalah detik 25 - 31 maret 2013
nasional
setneg
Majalah detik 25 - 31 maret 2013
nasional
H
ari sudah sore ketika ruang rapat kantor
presiden di kompleks Istana Kepresidenan,
Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat,
tertutup rapat. Sidang kabinet terbatas bi-
dang ekonomi tidak boleh diganggu.
Namun ternyata tidak lama kemudian asap hitam
membubung dari gedung ­Sekretariat Negara (Setneg),
yang jaraknya hanya 50 meter dari kompleks Istana
Kepresidenan. Ya, Kamis 21 Maret 2013 itu, mendadak
gedung Setneg terbakar.
Kobaran api terlihat dari halaman tengah kom-
pleks Istana Kepresidenan. Presiden Susilo Bambang
Yudhoyono (SBY) pun langsung bergegas menengok
sumber asap, rapatnya sendiri bubar.
Presiden berjalan mendekat ke arah kebakaran,
ikut sibuk. Ia menunjuk bagian jendela yang terkena
kobaran api. Seorang petugas pemadam kebakaran
menunduk-nunduk mendengar arahan.
Rombongan presiden cukup gemuk. Tiga menteri
menyertai presiden: Menteri Koordinator Politik Hu-
kum dan Keamanan (Menko Polhukam) Djoko Suyan-
to, Menko Perekonomian Hatta Rajasa, dan Menteri
Dalam Negeri Gamawan Fauzi. Mereka bersama pa-
sukan pengamanan presiden menyaksikan langsung
kebakaran dari dekat.
“Dar! Dar!” dua ledakan kecil menyambut presiden.
Ibu Negara Ani Yudhoyono tidak mau ketinggalan,
berulang kali ia membidik kamera ke arah api bak fo-
tografer dari balik wisma presiden. Namun, tangannya
sesekali menutup mulut usai membidikkan kamera.
Berkali-kali mukanya berkerut, cemas. Kobar api kian
mengkhawatirkan. Ani hanya berani melihat kebakar-
an lebih jauh dari presiden. 
Rombongan pun lantas memilih untuk mengawasi
nyala api dari tempat aman. Presiden, keluarga, dan
rombongan menteri melanjutkan pantauan dari lantai
37 unit mobil
PMK dikerahkan
untuk
menangani
kebakaran di
gedung yang
bersebelahan
dengan Istana
Negara itu.
Majalah detik 25 - 31 maret 2013
nasional
enam Wisma Negara,
sebelah selatan gedung
Setneg. 
Sore itu menegangkan.
Cahaya merah biru lam-
pu rotator mobil Pema-
dam Kebakaran (PMK)
berkali-kali menimpa
tembok gedung Setneg.
Sejumlah 37 unit mobil
PMK dikerahkan untuk
menangani kebakaran di
gedung yang bersebelah-
an dengan Istana Negara
itu. Empat mobil pemadam kebakaran subdinas (Su-
din) PMK Jakarta datang pertama ke lokasi, disusul
kemudian mobil pemadam dari Dinas Pemprov DKI,
Sudin PMK Jakarta Timur, Sudin PMK Jakarta Barat,
Sudin PMK Jakarta Utara, dan Mabes AD.
Kepala Dinas PMK dan Penanggulangan Bencana
DKI Jakarta, Subejo, tidak mau bermain-main dengan
kobaran api yang mengancam tempat kediaman pre-
siden. Ia sadar kebakaran terjadi di objek vital negara. 
Kobaran api berasal dari ruang rapat besar, tempat
yang biasa digunakan oleh presiden untuk melakukan
rapat kabinet diperluas. Ruangan itu memang luas se-
hingga dapat menerima semua pejabat yang diundang
oleh presiden.
Lantai 3 merupakan ruangan yang khusus diper-
gunakan untuk rapat. Ruangan ini terbagi atas ruang
rapat kecil, ruang rapat besar, dan sebuah musala.
Kebakaran ini hanya menyisakan rangka atap yang
terbuat dari baja. 
“Begitu mendapatkan informasi kebakaran, segera
kita kirimkan unit dari pos terdekat, lantas kita kerah-
kan dari pos terdekat lainnya. Kita kerahkan karena
Tap untuk melihat video
terbakarnya gedung Setneg.
Majalah detik 25 - 31 maret 2013
nasional
ini menghadapi kategori objek vital,” aku Subejo.
Syukurlah kebakaran itu hanya terjadi dalam lingkup
kecil. Hanya ruang rapat seluas 8 x 15 meter. Namun
api melalap gypsum lantai 3 hingga kobarannya ter-
lihat besar. Beruntung tidak ada dag di atap lantai 3,
sehingga api dapat keluar. Jika tidak maka api akan
terkurung dan justru mengarah ke bawah.
Padahal lantai dua dan satu merupakan perkantor-
an. Ruang Menteri Sekretaris Negara Sudi Silalahi
sendiri berada di lantai dua. Ruangan ini turut men-
jadi korban karena kaca jendela harus dipecah untuk
memasukkan selang pemadam. Tim pemadam yang
dipimpin Subejo hanya butuh waktu setengah jam
untuk mengurung api agar tidak merembet lebih luas.
Namun bukan besaran ruang yang membuat kha-
watir. Sekretaris Kementerian Sekretariat Negara,
Lambock V. Nahattands khawatir jika angin memper-
besar api bisa merembet ke Istana Merdeka. Apalagi,
ujung selatan tempat kebakaran berhadapan dengan
ujung Wisma Negara.
PMK sempat kesulitan memperoleh air untuk pe-
madaman. Hydrant di lingkungan Setneg tidak dapat
dibuka. PMK lantas memilih untuk mengambil air
dari Sungai Ciliwung yang terletak di belakang Istana
Negara.
“Hydrant di kantor Setneg susah dibuka. Kita pakai
mobil pompa saja dan ambil air dari kali dekat situ,”
ujar salah satu petugas PMK.
Kedatangan PMK sebenarnya terlambat. Deteksi
dini kebakaran di kantor Setneg tidak berfungsi. Alarm
kebakaran tidak berbunyi ketika api mulai melalap
ruang rapat besar kantor Setneg. Padahal kebakaran
mulai diketahui ketika petugas Pamdal (pengamanan
dalam) Setneg yang tengah piket malam itu, Sudarto,
mencium bau asap.
Ia sedang memeriksa ruangan usai pegawai Setneg
Kantor ini
melekat dengan
kompleks Istana
Kepresidenan.
Harusnya
mereka
memiliki sistem
pemadaman
berupa fire
sprinkler
system.
Majalah detik 25 - 31 maret 2013
nasional
pulang.  Pukul 16.50 WIB, pengecekan dilakukan di
lantai 3. Sudarto sudah mencium benda terbakar dari
balik pintu. Lantas, ia menghubungi rekan-­rekannya
yang bertugas melalui radio komunikasi (handy talkie/
HT). 
Sudarto sendiri melakukan upaya pemadaman ber-
sama dua orang petugas kebersihan dengan tabung
pemadam, tapi sia-sia. Ruangan itu dipenuhi bahan
yang mudah terbakar seperti karpet, kursi dan meja
kayu, serta gorden.
Petugas Pamdal Setneg yang lain berusaha ikut
memadamkan api, asap sudah memenuhi lantai 3.
Mereka pun meneriaki Sudarto untuk turun karena
sudah tidak mungkin memadamkan api tanpa bantuan
petugas pemadam ­kebakaran (PMK). Pukul 17.15 WIB
mereka baru menghubungi petugas PMK.
“Bahkan Pak Darto dirawat di klinik Setneg karena
sesak napas,” ujar seorang petugas Pamdal Setneg
yang mengaku bernama Santoso.
Ketua Pusat Kajian Keselamatan Kerja Universitas
Indonesia (PK3 UI) Fatma Lestari menganggap ke-
bakaran ini merupakan kecerobohan. Kantor Setneg
merupakan bagian dari objek vital. Kantor ini melekat
dengan kompleks Istana Kepresidenan. Harusnya
mereka memiliki sistem pemadaman berupa fire
SBY dan kerabat meninggalkan
gedung.
setneg
Majalah detik 25 - 31 maret 2013
nasional
sprinkler system.
Alat bernama sprinkler dipasang dalam radius bebe-
rapa meter di setiap ruangan. Jika terjadi kebakaran,
alat ini akan menyemprotkan air, sehingga kebakaran
tak akan terjadi karena api sudah padam dalam waktu
beberapa menit saja.
“Fasilitas alarm juga harusnya ada dan sprinkler
dapat memadamkan api dalam hitungan menit. Kalau
itu tidak berfungsi, maka api dengan sangat cepat me-
nyebar,” jelasnya.
Prosedur pengamanan pejabat pun tidak berjalan
dengan baik. Presiden, keluarga, dan menteri justru
mendekati lokasi kebakaran. Mekanisme pengaman-
an pejabat harusnya menjauhkan pejabat dari lokasi
bencana. Mendekati lokasi kebakaran membahayakan
presiden atau membuat upaya pemadaman semakin
repot. (ARY/YOG)
Kebakaran Gedung Utama
Sekretariat Negara tampak dari
jauh.
ANTARA/Zabur Karuru
Majalah detik 25 - 31 maret 2013
nasional
P
enyebab kebakaran di
Gedung Utama Sekretariat
Negara (Setneg) menimbul-
kan tanda tanya besar. Sebab
kebakaran terjadi di kompleks Istana
Negara. Selain pengamanan lingkung-
an yang ketat, kompleks Istana Negara
juga dilengkapi dengan sistem keaman-
an sarana dan prasarana yang serba-
canggih.
Beberapa pihak menduga ­kebakaran
itu terjadi karena unsur kesengajaan
atau sabotase. Namun spekulasi ini
langsung diredam Sesneg Lambock V
Nahattands dan Juru Bicara Presiden
Julian Aldrin Pasha.
Lambock menjelaskan, kebakaran
terjadi di lantai 3 yang merupakan ruang
rapat.Kebakaranitutidakmenimbulkan
korban jiwa. Ruang ­Sekretaris Kabinet
Sudi Silalahi, yang berada di lantai 2
aman. Tak ada pula dokumen-dokumen
negara yang ikut hangus, ruang itu tak
difungsikan sebagai penyimpanan arsip
negara. Mengenai penyebab muncul-
nya api, Lambock mengatakan akibat
­korsleting listrik.
“Dugaan kita kebakaran tersebut aki-
bat korsleting listrik,” ujarnya.
Saat melihat sisa-sisa kebakaran
pada Jumat sehari berikutnya, Lam-
bock kembali menegaskan penyebab
munculnya api adalah hubungan arus
pendek listrik. Namun ia tidak menje-
laskan karena sebab apa korsleting lis-
trik itu bisa terjadi. “Sudah bilang diin-
dikasi itu kan korslet,” cetusnya kepada
wartawan.
Setali tiga uang, Puslabfor Metro
Jaya memiliki dugaan awal kebakaran
itu dipicu oleh korsleting. Kesimpulan
itu diperoleh dari pengakuan Sudarto,
petugas keamanan yang saat kejadian
sedang piket di lantai 3. Sudarto melihat
adanya percikan api di panel listrik yang
berada di ruang rapat bagian belakang.
Namun, informasi yang diperoleh
majalah detik berbeda dari versi Ses-
neg. Menurut seorang sumber, sore itu
di lantai 3 Gedung Setneg ada beberapa
teknisi yang sedang bekerja. Mereka
melakukan pengelasan untuk mema-
sangalatperedampanasgedung.Entah
bagaimana, percikan api itu kemudian
memicu terjadinya kebakaran di ruang
seluas 8 x 15 meter tersebut.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kom-
bes Pol Rikwanto mengaku baru men-
dengar informasi tersebut. Namun, du-
gaan polisi terkait korsleting listrik itu
juga masih bersifat sementara. Hingga
Jumat, polisi masih melakukan pe-
nyelidikan intensif. Kantor Setneg juga
masih diberi garis polisi (police line). (WAN)
Misteri Percikan Las
di Gedung Setneg
Majalah detik 25 - 31 maret 2013
Majalah detik 25 - 31 maret 2013
nasional
Kronologi Kebakaran
Gedung Setneg
Kamis, 21 Maret 2013
Pukul 17.00 WIB
Pamdal (pengamanan dalam)
Setneg, Sudarto mencium
bau kebakaran di lantai 3.
Pukul 17.05 WIB
Sudarto mengecek ke lantai 3 dan me-
nemukan panel yang berada di belakang
ruang rapat telah menyala.
Pukul 17.10 WIB
Sudarto berusaha memadamkan
api yang berada di ruang rapat ge-
dung Setneg lantai 3 tersebut deng-
an menggunakan tabung pemadam
kebakaran, tetapi api makin mem-
besar.
Pukul 17.20 WIB
Sudarto turun ke bawah dan mene-
lepon petugas pemadam kebakaran
Jakarta Pusat.
Pukul 17.40 WIB
Sebanyak 27 unit pemadam keba-
karan Jakarta Pusat tiba untuk me-
madamkan kobaran api, ditambah
dengan 8 unit pemadam kebakaran
dari Jakarta Timur.
Pukul 18.00 WIB
Komjen Sutarman, Kabareskrim Ma-
bes Polri mengerahkan 10 anggota
polisi untuk mengecek ke lantai 3. Di
waktu yang sama 10 staf Setneg meng-
amankan berkas ke tempat yang aman.
Pukul 18.15 WIB
Si jago merah yang melalap gedung
Setneg pun padam.
Peta Kompleks kepresidenan dan
Gedung Setneg
1
2
3
4
5
Keterangan:
1. Istana Merdeka
2. Istana Negara
3. Kantor Kepresidenan Republik Indonesia
4. Wisma Negara
5. Kantor Sekretariat Negara
Majalah detik 25 - 31 maret 2013
nasional
Reporter: M. Rizal, Bahtiar Rifai, Monique
Shintami, dan Isfari Hikmat
Untuk pertama kalinya dalam sejarah pemerintahan RI,
gedung di kompleks Istana Negara terbakar. Gedung itu
kerap dipakai presiden untuk rapat kabinet.
Jejak Kabur ‘Kerabat’
Istana Negara
P
ara pemimpin lembaga tinggi negara itu
meriung di depan Presiden Susilo Bambang
Yudhoyono (SBY). Hadir Ketua MPR Taufiq
Kiemas, Ketua DPR Marzuki Alie, Ketua DPD
Irman Gusman, Ketua MK Mahfud MD, Ketua MA Hat-
ta Ali, dan Ketua KY Eman Suparman. SBY didampingi
Anung/detikfoto
Majalah detik 25 - 31 maret 2013
nasional
oleh Wakil Presiden Boediono.
Pagi itu, Jumat 22 Maret 2012, di Istana Negara,
Jl. Veteran, Jakarta Pusat, para pemimpin lembaga
negara itu diundang SBY untuk acara spesial, yaitu
perpisahan Mahfud, yang akan mengakhiri masa ja-
batannya pada 1 April 2013. Namun, sebelum acara
dimulai, ada hal serius yang mereka simak dari kepala
negara.
Sambil berdiri, SBY bercerita tentang kebakaran he-
bat yang melanda Gedung Utama Sekretariat Negara,
sehari sebelumnya. Kebakaran gedung itu memicu
kepanikan SBY, Ibu Negara Ani Yudhoyono, sejumlah
menteri, dan seluruh orang yang ada di Istana Negara,
Kamis sore hingga malam. 
MenurutIrman,SBYmengungkapkan,saatkebakar-
an terjadi pukul 16.50 WIB, baru saja selesai digelar
rapat kabinet. SBY terkejut dan langsung keluar dari
ruang rapat. Sambil bergegas meninjau lokasi keba-
karan, SBY juga memperhatikan arah angin, khawatir
kalau-kalau api menjalar ke Istana Negara. Maklum,
jarak Gedung Setneg dengan Istana Negara sangat
dekat.
SBY bersyukur, personel pemadam kebakaran ber-
gerak cepat memadamkan api yang melahap lantai 3
Gedung Setneg itu. Dengan begitu, api dapat dilokali-
sasi. Kepada pimpinan lembaga tinggi negara itu, SBY
juga meyakinkan dokumen-dokumen negara selamat.
Tak ada yang terbakar. Namun, SBY tidak menying-
gung penyebab kebakaran. “Beliau (SBY) tak sedetail
itu,” ucap Irman kepada majalah detik.
Seluruh pemimpin lembaga tinggi negara mengikuti
dengan serius pemaparan SBY. Irman pun meng-
ucapkan keprihatinan­nya atas terjadinya musibah
tersebut kepada presiden. Sejarah mencatat, untuk
pertama kalinya, peristiwa kebakaran melanda pusat
pemerintahan Indonesia sejak republik ini berdiri 68
Sejarah
mencatat, untuk
pertama kalinya,
peristiwa
kebakaran
melanda pusat
pemerintahan
Indonesia sejak
republik ini
berdiri 68 tahun
yang lalu.
Majalah detik 25 - 31 maret 2013
nasional
tahun yang lalu.
KompleksIstanaNegaramayoritasberisibangunan-
bangunan klasik warisan kolonial Belanda. Bangunan
utama yang berarsitektur Yunani Kuno terdiri dari dua,
yaitu Istana Merdeka yang berada di Jl. Medan Mer-
deka Utara (menghadap ke Lapangan Merdeka atau
Monumen Nasional) dan Istana Negara, yang terletak
di Jl. Veteran.
Berdasarkan informasi yang tertera di situs Pem-
prov DKI Jakarta, Istana Negara awalnya berwujud
kediaman pribadi warga negara Belanda bernama
Van Isseldijk. Anggota Raad van Indie itu membangun
rumahnya pada 1796.
Sempat berpindah tangan ke J.A van Braam,
­bangunan itu diperindah saat Inggris berkuasa di
Indonesia. Bangunan yang direnovasi menjadi lebih
megah dan ‘terhormat’ itu difungsikan sebagai kantor
Kebakaran melanda Gedung
Utama Sekretariat Negara,
di Jakarta.
ANTARA/Zabur Karuru
Majalah detik 25 - 31 maret 2013
nasional
oleh Raffles dan para pembantunya selama lima tahun
berkuasa di Indonesia (1811-1816).
Istana Negara difungsikan menjadi kediaman para
gubernur jenderal dan tempat memerintah ketika Be-
landa kembali merebut kekuasaan dari tangan Inggris.
Karena merasa sesak, khususnya untuk acara resmi
yang dihadiri banyak orang, Belanda menambah satu
bangunan lagi di sebelah selatan, yang tak lain adalah
Istana Merdeka.
Meskiistanabarusudahberdiri,tetapiIstanaNegara
tetap difungsikan sebagai tempat acara-acara resmi.
Istana Negara menjadi saksi dari peristiwa-peristiwa
penting yang terjadi kemudian hari. Di bangunan itulah
Gubernur Jenderal Tjarda Van Starkenborgh menye-
rahkan kekuasaan kepada Jepang. Selanjutnya, istana
itu dihuni oleh panglima angkatan perang Jepang.
Setelah Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945,
Istana Negara mulai dipakai oleh Presiden Sukarno
sebagai pusat pemerintahan RI. Sukarno adalah pre-
siden yang menjadikan istana juga sebagai tempat
kediamannya. Istana Negara sempat ditinggalkan ke-
tika Ibu Kota RI sempat berpindah ke Yogyakarta pada
1946.
Dalam perkembangannya, pemerintah melakukan
penambahan atau ­perubahan gedung di kompleks
Istana Negara. Misalnya, Presiden Soeharto memba-
ngun Gedung Bina Graha, 50 meter di sebelah barat
Istana Negara. Gedung yang pembangunannya dipra-
karsai oleh Dirut Pertamina Ibnu Sutowo itu dipakai
Soeharto sebagai kantor presiden. Ruang itu juga di-
pakai oleh Presiden Habibie dan Abdurrahman Wahid.
Bila riwayat gedung-gedung utama itu jelas, amat
sedikit sumber sejarah yang menyajikan asal usul
Gedung Utama Setneg. Salah satu versi menyebut di
kawasan ujung Jl. Veteran dan Jl. Majapahit, yang kini
menjadi kawasan Setneg, pernah dibangun gedung
Istana Negara
sempat
ditinggalkan
ketika Ibu Kota
RI sempat
berpindah ke
Yogyakarta pada
1946.
Majalah detik 25 - 31 maret 2013
nasional
bernama Harmonie Societeit pada tahun 1810. Sebe-
lum itu, gedung tersebut adalah benteng pertahanan
Rijswijk dan sempat terbakar pada saat terjadi keru-
suhan Tionghoa tahun 1740.
Tahun 1810 itu, Gubernur Jenderal Daendels meme-
rintahkan pembenahan kawasan itu. Harmonie So-
cieteit dipakai sebagai tempat berkumpulnya orang-
orang kaya dan pembesar pemerintah Belanda untuk
menggelar pesta. Para sosialita Belanda alias noni-
noni juga sering berkunjung ke tempat itu sekadar
untuk kongko-kongko.
Harmonie Societeit dihancurkan pada masa Presi-
den Soeharto, persisnya pada tahun 1985. Soeharto
meninggikan gedung itu menjadi tiga lantai seperti se-
karang ini dari yang sebelumnya satu lantai. Namun,
hal itu disangsikan oleh Indra Iskandar, Kepala Biro
Umum Setneg.
Gedung Setneg yang terbakar
hanya berjarak 50 meter dari
Istana Negara.
ANTARA/Nia
Majalah detik 25 - 31 maret 2013
nasional
Menurutnya, memang ada penghancuran gedung
bersejarah di area Setneg. Namun, gedung itu bu-
kanlah Gedung Utama. Letak gedung yang kini rata
dengan tanah itu adalah di pojok barat-utara kantor
Setneg. “Itulah yang disebut tempat dansa-dansa dan
kumpul-kumpul,” ujarnya kepada majalah detik.
Gedung Utama Setneg, lanjut dia, dibangun pada
tahun 1956. Itu berdasarkan catatan yang dimiliki
oleh Kementerian Pekerjaan Umum. Saat itu, gedung
tersebut masih difungsikan sebagai ruang Kemente-
rian Kehakiman. Gedung itu
mengalami renovasi bebera-
pa kali, terakhir pada tahun
2006 yang lalu. “Itu renovasi-
nya besar,” kata Indra.
Sejarawan Asep Kambali
mengamini sebagian versi
Indra. Gedung Harmonie
Societeit memang sempat ada di ­kawasan itu, tapi
bukan yang sekarang terbakar. Gedung itu dibangun
pada 1776 oleh Gubernur Jenderal Reinier de Klerk.
Gedung Utama Setneg hadir belakangan. Namun, ia
menilai gedung itu bukan dibangun pada masa Presi-
den Sukarno.
Bila dilihat dari bentuk bangunannya, Gedung Set-
neg kemungkinan besar dibangun pada abad ke-19.
"Ini memang harus di-crosscheck, karena Setneg tak
mengeluarkan fakta kapan gedung itu dibangun," ka-
tanya kepada majalah detik.
Memang, yang menjadi fakta sekarang adalah ge-
dung itu digunakan sebagai ruang kerja Mensesneg
Sudi Silalahi. Gedung itu juga sering dipakai oleh para
presiden RI dari berbagai periode untuk rapat kabinet.
“Presiden SBY mengadakan rapat-rapat kabinet yang
diperluas di situ," kata Staf Khusus Presiden SBY Bi-
dang Politik, Daniel Sparingga. (WAN/IYE)
Gedung Utama Setneg, lanjut
dia, dibangun pada tahun 1956.
Itu berdasarkan catatan yang
dimiliki oleh Kementerian
Pekerjaan Umum.
Majalah detik 25 - 31 maret 2013
nasional
Majalah detik 25 - 31 maret 2013
P
residen Susilo Bambang Yud-
hoyono (SBY) berdiri tegak di
jalan beraspal depan kantornya.
Di dalam, bayang-bayang lalu-la-
lang pasukan pengamanan dan protokoler
memantul dari lantai marmer berwarna
putih. Tiba-tiba presiden curhat tentang
kesederhanaan kantor tempatnya bekerja. 
“Kantor saya ini kalau dibandingkan
sama kantor-kantor yang lain seperti
bumi dan langit. Tetapi yang penting kan
produktivitasnya, bukan mewahnya, bu-
kan mahalnya ruangan ataupun perabot-
an,” ucapnya sambil menunjuk ke dalam
kantornya.
Kesederhanaan itu diungkap SBY, Rabu
20 Maret 2013, ketika hendak menerima
mantan Perdana Menteri Inggris, Tony
Blair. Sepekan sebelumnya, presiden juga
memaparkan kesederhanaan ketika me-
nerima tamu purnawirawan jenderal.
Melongok ke dalam, kantor presiden
dihias dengan karpet berwarna merah,
meja kaca, lampu kristal dengan 8 lampu
dan foto bersama Kepala Negara Asia-
Pacific Economic Cooperation (APEC). SBY
bangga atas tampilan ini.
Bukan kemewahan yang ingin ia tampil-
kan, tapi produktivitas dalam kesederha-
naan. Ia sudah telanjur kerasan bekerja di
kantornya.
SBY sudah tinggal di kompleks Is-
tana Kepresidenan selama 9 tahun. Dua
periode adalah masa jabatan maksimal
presiden yang diperkenankan oleh kons­
titusi. Tahun 2013 ini, adalah masa-masa
terakhir ia bekerja di kantor presiden.
Sembilan tahun bukan waktu pendek.
SBY merupakan satu-satunya presiden
yang dapat memenangi dua periode masa
jabatan pascareformasi 1998. Prestasi
yang gemilang dalam politik nasional. Ini
adalah kegembiraan dalam kenangannya
di istana.
Namun ada juga duka, SBY mengalami
dua kali bencana besar ketika tinggal di
Istana Kepresidenan. Dua bencana besar
itu adalah banjir lima tahunan pada tahun
2007 dan tahun 2012. Istana ikut terendam
banjir saat itu.
Laga seru politik pun ia ikuti dari dalam
kompleks ini. Sebut saja skandal Bank
Century pada awal masa jabatannya yang
kedua tahun 2009, isu rencana pembunuh-
an presiden oleh teroris pada Januari 2010,
dan terakhir laporan intelijen mengenai
isu kudeta yang diterima dari intelijen pada
Maret 2013 ini.
Namun ada ketegangan lebih besar bagi
SBY, yakni ketika Istana Negara nyaris
terkena rembetan api yang membakar
kantor Sekretariat Negara (Setneg) pada
Kamis 21 Maret 2013 lalu. Kantor itu ha-
nya terpaut 50 meter dari Istana Negara.
Untung api berhasil dipadamkan sebelum
merembet. (ARY)
Reporter: Mega Putra Raya
Bumi dan Langit Kantor Presiden
Majalah detik 25 - 31 maret 2013
nasional
Reporter: Bahtiar Rifai dan Aryo Bhawono
dok. detikfoto
Dahlan Iskan dan Pramono Edhie Wibowo jadi iklan jamu. Anggota DPR muncul
dalam acara hiburan televisi. Aji mumpung mendongkrak popularitas.
Rajin Tampil demi Apa
D
ahlan Iskan baru selesai mengikuti rapat
pimpinan (Rapim) di kantor Lembaga Kantor
Berita Nasional (LKBN) Antara di Jalan Me-
dan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat. Tiba-ti-
ba saja, rombongan fotografer model memboyongnya
menuju ruang berlatar kain hijau. Seorang perempuan
sibuk membedaki wajahnya.
Lima menit kemudian, Dahlan mengembangkan
senyum di depan kamera. Tangannya mengacungkan
jamu cair siap saji dalam kemasan sachet di dekat wa-
Majalah detik 25 - 31 maret 2013
nasional
jah. Beberapa lampu kilat lantas bersahutan menimpa
wajah. Dahlan Iskan jadi bintang iklan.
Selasa, 19 Februari 2013 itu, sesi pemotretan iklan
produkjamuTolakAnginPTSidoMunculberjalankilat.
Memang susah mencari sela waktu, maklum sebagai
Menteri BUMN, Dahlan tentu sibuk. Tak ayal, pemo-
tretan pun harus dilakukan usai agenda rutin Dahlan
selaku Menteri BUMN.
Pemotretan ini hanya rangkaian dari kontrak antara
Dahlan dengan PT Sido Muncul. Dahlan bahkan ikut
sesi pengambilan gambar iklan di Belanda. Ia me-
nyempatkandiriuntukterbangkeBelanda,melakukan
pemotretan, lantas pulang ke tanah air.
“Kalau yang di Belanda itu sekitar tiga bulan lalu.
Ketika hari libur, Pak Dahlan terbang ke Belanda. Di
sana hanya tiga atau empat jam untuk pengambilan
gambar, lantas pulang,” ujar Kepala Humas Kemente-
rian BUMN, Faisal Halimi.
Dahlan ternyata memang menjadi incaran PT Sido
Muncul untuk menjadi bintang iklannya. Karier Dahlan
melejit, dari pemilik media, lantas menjabat Direktur
PLN dan terakhir menjadi Menteri BUMN. Peng-
usungan Dahlan menjadi bintang iklan adalah langkah
­terobosan.
Presiden Direktur PT Sido Muncul, Irwan Hidayat
menganggap popularitas Dahlan sekelas Dewa 19,
Rhenald Kasali, Setiawan Djodi, Butet, dan Agnes
Monica. Hanya saja, Dahlan mewakili kalangan peng-
usaha media. Dahlan tampil tak dibayar.
“Jabatan yang dipercayakan sangat strategis. Dan
dia sepak terjangnya seperti di tol (sidak jalan tol) itu,
ndak umum,” jelasnya.
PT Sido Muncul sudah dua kali menggunakan pe-
jabat publik sebagai bintang iklan. Sebelum Dahlan,
Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI
Pramono Edhie Wibowo juga jadi bintang iklan jamu
Karier Dahlan
melejit, dari
pemilik media,
lantas menjabat
Direktur PLN dan
terakhir menjadi
Menteri BUMN.
“
Majalah detik 25 - 31 maret 2013
nasional
kuat. Sebuah ­tayangan
iklan di televisi turut
mengambil fokus gambar
Pramono ketika memim-
pin ­pasukan di wilayah
Komando Daerah Militer
(Kodam) Bukit Barisan di
Medan, Sumatera Utara.
Dalam iklan itu, Pramono
mengunjungi bakti sosial
operasi pemberantasan
penyakit mata katarak.
Faisal menegaskan, Dahlan tidak melanggar per-
aturan dengan menjadi bintang iklan. Sejauh ini me-
mang tidak ada aturan yang melarang pejabat menjadi
bintang iklan.
Faisal menjelaskan, kesediaan Dahlan menjadi bin-
tang iklan jamu karena Dahlan ingin mempromosikan
produk asli Indonesia yang mendunia. Produk ini akan
dipasarkan di negara-negara Eropa seperti Belanda,
Inggris, dan Jerman mulai 2013.
Ditambahkan Faisal, sebelumnya beberapa pejabat
publik yang juga pernah menjadi bintang iklan seperti
Marzuki Alie, Menteri Perdagangan Gita Wirjawan,
dan mantan Menteri BUMN Sofyan Djalil. “Enggaklah,
Pak Marzuki Alie di Maspion, Pak Sofyan Djalil pernah
mempromosikan InHealth. Terus Pak Gita Wirjawan di
Astra,” tutur Faisal kepada majalah detik.
Tampilnya Dahlan dan Pramono menuai masalah.
Keduanya adalah pejabat publik. Kritik pertama mun-
cul dari DPR. Wakil Ketua Komisi VI DPR dari Fraksi
PDIP Aria Bima menganggap Dahlan lebih memen-
tingkan popularitas dengan keterlibatannya dalam
iklan.
Padahal selaku menteri ia memiliki kewajiban berat.
Penataan BUMN harusnya menjadi prioritas dalam
aktivitas Dahlan, bukan menjadi bintang iklan.
ANTARA/R. Rekotomo
Dahlan Iskan mendengarkan
penjelasan Dirut Sido Muncul
Irwan Hidayat, saat mengunjungi
pabrik jamu Sido Muncul, di
Semarang, Jawa Tengah.
Majalah detik 25 - 31 maret 2013
nasional
Apalagi nama Dahlan dan Pramono cukup hangat
dalam perbincangan politik. Hampir semua survei
calon presiden (capres) 2014 menyebutkan nama
Pramono dan Dahlan. Pengamat komunikasi politik,
Effendi Ghazali beranggapan iklan ini memberikan
keuntungan politik kepada keduanya.
Munculnya Pramono dalam iklan terjadi menjelang
Partai Demokrat menggelar Kongres Luar Biasa
(KLB). Padahal Pramono selama ini tergolong jarang
tampil di media massa. Kemunculan tiba-tiba ini me-
nimbulkan beragam spekulasi.
“Dahlan Iskan kan sudah bilang jika pas mau nya-
pres, nah Pramono kan belum pernah bilang mau
nyapres, jadi kesannya agak ‘lain di mulut, lain di hati’.
Tapi upaya begitu sah dalam komunikasi politik,” ung-
kap Effendi.
Kemunculan pejabat publik dalam iklan selalu saja
menyisakan masalah. Namun ternyata tak hanya pe-
jabat, anggota DPR pun melakukan hal yang serupa.
Padahal UU No. 27 Tahun 2009 tentang MPR, DPR,
DPRD, dan DPD (MD3) melarang anggota DPR untuk
melakukan kerja sambilan.
Selain Marzuki Alie yang tampil dalam iklan, anggota
DPR dari Fraksi PAN Eko Hendro Purnomo alias Eko
Patrio juga masih tampil dalam acara komedi televisi
‘Pesbukers’ yang ditayangkan oleh stasiun televisi
swasta, ANTV.
Manajer Produksi ANTV, Antonius  Kelly mengaku
penampilan Eko dalam acara tersebut dilakukan tiga
bulan lalu. Penampilan ini dilakukan atas koordinasi
dengan rumah produksi milik Eko, Ekomando.
“Salah satu kontrak kerja antara Ekomando dan
ANTV adalah pihak Ekomando menyediakan artis
untuk acara seperti ‘Pesbukers’.  Nah yang main di
acara ‘Pesbukers’ itu semuanya dari rumah produksi
Ekomando,” ungkapnya. (ARY/IYE)
Hampir semua
survei calon
presiden
(capres) 2014
menyebutkan
nama Pramono
dan Dahlan.
“
Majalah detik 25 - 31 maret 2013
Rachman Haryanto/detikfoto
Eko Patrio
Majalah detik 25 - 31 maret 2013
kriminal
Imam Asyafii, pengusaha komputer ditemukan tewas. Ia dibunuh Dedi, teman
bisnisnya yang bangkrut. Sang teman sakit hati karena Imam pelit.  
Reporter: Evi Tresnawati
Foto: Evi tresnawati/detikfoto
Tragedi
Pengusaha
Komputer
R
encana indah itu rupanya tidak akan per-
nah bisa diwujudkan Imam Asyafii. Pera-
yaan ulang tahun ke-31 yang direncanakan
pengusaha komputer ini tinggal kenangan.
Jangankan rencana terlaksana, nasib tragis justru
menimpa Imam.
Bertepatan dengan hari ulang tahunnya, Imam dicu-
lik dan kemudian dibunuh. Sang adik, Hasyim sangat
Majalah detik 25 - 31 maret 2013
kriminal
sulit menerima kenyataan itu. Ia ingat pada Sabtu, 16
Maret 2013, itu Imam punya janji istimewa pada sang
istri, Ida Arifah serta dua anaknya, Toriq (7) dan Urfa
(2).
“Sabtu pagi sebelum berangkat, kakak saya janji
sama istrinya akan pulang siang. Sebab mau ajak ja-
lan-jalan. Kan dia (Imam) ulang tahun,” kata Hasyim.
Hasyim masih terlihat sedih saat ditemui majalah
detik di rumah duka, Perumahan Bumi Bekasi Baru,
Jalan Lumbu Utara 2D Nomor 226 RT 07/RW 19, Jem-
batan 11, Kelurahan Bojong Rawalumbu, Rawalumbu,
Bekasi.
Rencana Imam buyar pada siang harinya. Imam ber-
ada dalam bahaya. Ia berusaha mengabarkan bahaya
yang mengincarnya dengan menelepon salah satu
karyawannya.
Dari ujung telepon ternyata bukan suara Imam yang
masuk, namun percakapan tegang sang bos dengan
seseorang yang tengah mengancamnya.
Percakapan berdurasi 25 menit itu pun direkam oleh
karyawan Imam. Isi rekaman itu kadang terdengar
jelas, kadang samar. Beberapa kali terdengar kata
bernada ancaman, soal uang dan soal mobil.
“Mau lu digituin? Makanya lu jangan ngelawan. Jang-
an digerakin Pak. Kalau digerakin sakit,” ancam lawan
bicara Imam di percakapan itu.
Lantas beberapa kali terdengar pembicaraan angka
seperti Rp 75 juta. Ada suara Imam yang menyatakan
tidak ada isinya, sementara sang lawan bicara me-
nyatakan soal pin paspor BCA.  
Imam beberapa kali mengeluh sakit. Entah apa yang
diperbuat orang itu kepada Imam. “Pokoknya saya
nggak ­ngelawan. Nggak ngelawan,” kata Imam.
“Pak pokoknya gua nggak mau tanggung jawab ya.
Gua udah dapat nomor pin BB lu,” kata si pengancam
lagi.
Adik Imam sangat terpukul
atas kematian kakaknya.
evi tresnawati/detikfoto
Majalah detik 25 - 31 maret 2013
kriminal
Rekaman percakapan itu lantas diserahkan sang
karyawan kepada keluarga Imam. Nah, karena perca-
kapan itulah keluarga yakin, Imam jadi korban pencu-
likan.
Saat itu juga, Sabtu siang, keluarga Imam melapor-
kan soal hilangnya Imam ke Polsekta Bekasi Timur,
dengan nomor laporan,  No. LP: 321/K/III/2013/SEK.
BKS.TIM.
Usai lapor polisi, keluarga juga mencari Imam ke se-
jumlah wilayah, di antaranya ke Pulogadung, Jakarta
Timur. Wilayah ini sebelumnya sempat disebut Imam
saat berpamitan dengan istrinya.
“Saat berangkat kakak saya pamit sama istri ke Pu-
logadung bertemu temannya,” jelas Hasyim. Selain ke
Pulogadung, keluarga juga mencari Imam ke Cengka-
reng bahkan ke Bandung. Namun hasilnya nihil.
Akhirnya pada Selasa, 19 Maret 2013 dini hari, kelu-
arga mendapatkabar,Imamditemukantewasdidalam
mobilnya, Grand Vitara B 531 EV di parkiran Terminal
1 C, Bandara Soekarno-Hatta, pukul 01.00 WIB.
Jasad Imam pertama kali ditemukan oleh petugas
keamanan bandara, Herman dan Iwin. Jasadnya ter-
geletak di jok kiri depan mobil. Tangannya terikat dan
di leher terdapat bekas luka jeratan.
Malamnya, polisi lantas mencokok Dedi, salah se-
orang teman Imam dalam bisnis komputer. Dedi ber-
temu Imam Sabtu siang di Pulogadung. Dedi kemudian
mengajak Imam melihat pameran komputer di daerah
Jakarta Barat. 
Dalam perjalanan, mereka menjemput IW, teman
Dedi, di daerah Cengkareng, Jakarta Barat. Di hadap-
an penyidik, Dedi mengakui ia yang menyetir mobil,
sementara Imam duduk di kursi kiri depan. Adapun
IW, duduk di bangku belakang.
“Dalam perjalanan di tol arah Bandara Soekarno-
Hatta, Imam dijerat oleh teman pelaku dari belakang.
Jasad Imam
pertama kali
ditemukan oleh
petugas keamanan
bandara, Herman
dan Iwin. Jasadnya
tergeletak di jok
kiri depan mobil.
Tangannya terikat
dan di leher
terdapat bekas
luka jeratan.
Majalah detik 25 - 31 maret 2013
kriminal
Korbantewasdijeratmenggunakankawat,”terang Ka-
bid Humas Polda Metro Jaya, Kombes (Pol) Rikwanto
kepada majalah detik. 
Keluarga tidak begitu terkejut ketika mengetahui
pembunuh Imam adalah Dedi. Sebab sejak awal ke-
luarga sudah mencurigai sosok pria berperawakan
tinggi besar itu.
“Dia sering omong kasar. Orangnya memang kurang
baik,” jelas Sunar, mertua Imam saat ditemui majalah
detik di rumah Imam.  
Keterangan senada juga dikatakan Joko, salah se-
orangpegawaiImam diCVSentraDataTeknik.Selama
iniDedidikenalJokosebagaimakelarlelangkomputer.
Jika menang lelang biasanya Dedi minta Imam untuk
membayar barang-barang lelang itu. Selanjutnya ia
meminta bagian atau komisi dari Imam.
Menurut Joko, Imam dan Dedi sudah saling menge-
nal sejak 10 tahun lalu. Keduanya kenal saat sama-
sama bisnis komputer di daerah Kramat Sentiong,
Jakarta Pusat. Bisnis komputer milik Imam ialah yang
berbendera CV Sentra Data Teknik yang beralamat di
Jalan Pulo Gundul, Kramat Sentiong K-333, Jakarta
Pelaku pembunuhan
Agung /detikfoto
Majalah detik 25 - 31 maret 2013
kriminal
Majalah detik 25 - 31 maret 2013
Pusat.
Berganti tahun bisnis
Imam rupanya sema-
kin banyak pelanggan-
nya.  Setelah sukses di
Kramat Sentiong, Imam
membuka bisnis serupa di
Rawalumbu, Bekasi, Jawa
Barat, dengan nama Sen-
tra Komputer. Saat ini kar-
yawan Imam di dua peru-
sahaannya itu berjumlah
12 orang.
Sementara Dedi bernasib apes. Bisnisnya mulai
bangkrut sejak Desember 2012. Tokonya pun terpaksa
tutup. Sejak itu Dedi pun menjual sisa barang di toko-
nya kepada Imam.
Jual beli ini rupanya mendatangkan perselisihan an-
tara Dedi dan Imam. Imam membayar rendah barang
yang dijual Dedi. Misalnya Imam hanya membayar Rp
300 ribu, sementara Dedi ingin barang itu dihargai Rp
700 ribu.
“Ada sakit hati sebagai rekan bisnis komputer. Menu-
rut keterangan tersangka, korban pelit hingga terjadi
pembunuhan,” kata Rikwanto.
Setelah membunuh Imam, Dedi kemudian meng-
ambil uang ATM Imam sebanyak Rp 10 juta. Ia juga
membeli perhiasan emas Rp 40 juta dengan kartu
kredit Imam. Dedi kemudian pulang ke rumah dan
membawa istrinya yang sedang hamil ke Kuningan,
Jabar untuk melarikan diri. Di sinilah ia akhirnya di-
tangkap.
Polisi kemudian menangkap IW dan AQ yang diduga
sebagai penadah barang curian. Dedi dikenai Pasal
340 tentang Pembunuhan Terencana dengan ancam-
an hukuman mati. (DEN/IYE)
Barang bukti pencurian yang
dilakukan oleh Dedi.
Agung /detikfoto
BERITA KOMIK
Majalah detik 25 - 31 maret 2013
Se-Desa Rela Ditahan
AAAA...!!!!
D
esa Pamriyan, Kecamat-
an Pituruh, Kabupaten
Purworejo, Provinsi Jawa
Tengah sepi. Desa itu hanya
menyisakan penduduk perem-
puan dan anak-anak. Sedangkan
penduduk laki-laki mendaftar-
kan diri untuk ditahan di Polres
Purworejo. Aksi solider setelah
menghakimi preman.
Reporter: Triono W. Sudibyo
Kamis 21 Februari 2013, Dudu, warga
Desa Pamriyan, melenggang menggu-
nakan sepeda motornya.
BRAAKK!!!
deziigg!!
broo-
Ketika asyik melenggang, tiba-tiba Yulianto, warga Desa Wonosido, yang mengendarai motor RX King
bernopol B 3992 MV muncul dari tikungan dengan laju kencang dan tabrakan tak dapat dihindari.
Keduanya hanya luka lecet. Yulianto lantas bangun dari tanah.
Ia marah kepada Dudu lantas memaki dan memukulnya.
Dudu pulang ke desa dengan dendam. Mukanya babak belur karena dihajar Yulianto. Luka akibat pukulan
lebih parah dibandingkan luka akibat tabrakan. Ia mengadu kepada pemuda desa dan orang-orang tua.
Orang-orang desa pun naik pitam. Mereka menilai
Yulianto sudah kelewat batas. Mereka pun bertekad
untuk mengeroyok Yulianto.
Pencarian Yulianto dilakukan dengan mudah. Mereka
mendapati Yulianto tengah berkunjung ke rumah
saudaranya di Desa Karanggedang yang bersebelah-
an dengan Desa Pamriyan. Tanpa pikir panjang,
sekumpulan pemuda dari Desa Pamriyan langsung
memukuli Yulianto di rumah saudaranya itu.
“Bakbikbuk!”
byurr...!
creekk!
brrr....
Yulianto tak dapat melawan pengeroyokan ini.
Ia hanya menunduk tanpa perlawanan. Alhasil,
pemuda Pamriyan kian beringas. Mereka memu-
kuli Yulianto hingga rebah tak berdaya.
Sore hari, aksi pun tak berhenti. Pemuda Pamriyan tak puas dengan pemukulan ini.
Mereka pun menyeret Yulianto menuju tapal batas Desa Karanggedang-Paliyan. Di tempat itu,
Yulianto ditimbuni kayu dan ban, lantas ia dibakar.
Seperti biasa, polisi datang terlambat.
Petugas Polsek Pituruh datang ke
lokasi dan membongkar tumpukan
kayu. Yulianto ditemukan
tak bernyawa.
Kasus amuk massa ini langsung ditangani Polres Purworejo. Mereka memeriksa 47 warga desa selama
delapan hari. 28 Februari, polisi menetapkan 12 tersangka dan melakukan penahanan. 
sebenarnya Warga Desa Pamriyan tak menerima proses ini. Bagi mereka, Yulianto sudah berkali-kali
membuat onar. Tindakan mereka tidak dapat disalahkan. Mereka pergi menggunakan 7 truk dan 2 minibus
elf, meninggalkan desa menuju Mapolres Purworejo. Bocah dan perempuan desa itu pun berlari-lari di
ladang untuk melepas kepergian mereka.
Rombongan pemuda Desa Pamriyan ini diterima oleh Kapolres Purworejo AKBP Taslim. Ia pun tetap
menerima rombongan ini masuk ke tahanan. “Kalau mereka mengaku terlibat, ya kita periksa dulu.
Nggak bisa langsung ditahan,” jelasnya. (ARY/YOG)
waah
kurang ajar
nih anak!!
Mata ‘mu
itu dipakai!
Goblok!
aduuhh
harga diriku mau
taro di mana??
yah sabar
ya nak...
ahhh kita
sikat aja!
Ini tidak bisa
didiamkan. Kita
cari dan habisi
saja, ayo!
Wah, kalau ini
sudah mati
ya, benar.
Kami sudah menetapkan
tersangka 12 orang. Itu dari
hasil pemeriksaan. Ada yang
cuma memukul dengan tangan
kosong, nyiapin bensin, dan
lain-lain
Alhasil, semua laki-
laki desa melakukan
aksi solidaritas ikut
ditahan. Uniknya
suasana haru terjadi
ketika perempuan
Desa Pamriyan melepas
suaminya ke tahanan.
Bune, aku
berangkat dulu, ikut
di tahanan bareng
teman-teman,
Iyo. Hati-hati ya,
tetap semangat
ya...
Hati-hati
ya pak, aku kan selalu
menunggumu di sini
Majalah detik 25 - 31 maret 2013
Tap untuk melihat
foto UKURAN BESAR
Kilauan warna-warni bunga sakura tampak jelas di Tokyo, Ibu Kota Jepang. Salah
satu lokasi yang marak dikunjungi adalah sepanjang parit Chidorigafuchi. Saat ini
masyarakat Jepang sedang menikmati pemandangan bunga sakura yang mekar di
seluruh penjuru negeri itu.
sumber: REUTERS
lensa
SAKURA
Majalah detik 25 - 31 maret 2013
Pengunjung berjalan di bawah bunga sakura yang rimbun dan tampak bersinar di sepanjang parit
Chidorigafuchi, Tokyo, 22 Maret 2013. Bunga sakura sedang mekar di seluruh penjuru negeri saat ini.
REUTERS/Toru Hanai.
Majalah detik 25 - 31 maret 2013
Pengunjung menengadah ke arah bunga sakura yang rimbun dan tampak bersinar di sepanjang parit
Chidorigafuchi, Tokyo, 22 Maret 2013. REUTERS/Toru Hanai
Majalah detik 25 - 31 maret 2013
Pengunjung berada dalam perahu di bawah bunga sakura di sepanjang parit Chidorigafuchi, Tokyo, 22
Maret 2013. REUTERS/Toru Hanai
Majalah detik 25 - 31 maret 2013Seorang pria sedang mengambil gambar bunga sakura yang rimbun di kota Tokyo, 22 Maret 2013.
REUTERS/Toru Hanai
Majalah detik 25 - 31 maret 2013
Rangkaian bunga sakura yang sedang mekar di kotaTokyo, 22 Maret 2013. REUTERS/Toru Hanai
KolomE-Banking
Pak Laksono,
Selama ini saya menggunakan ATM
BII hanya untuk membayar tagihan
kartu kredit BII. Apakah ATM BII
dapat digunakan untuk melakukan
pembayaran tagihan kartu kredit bank
lain? Bank apa saja?
Willy, Surabaya
BAYAR TAGIHAN
KARTU KREDIT LEBIH
HEMAT DI BII ATM
KolomE-Banking
Hai Bapak Willy,
Terima kasih atas kesetiaannya menjadi
nasabah BII.
Saat ini terdapat lebih dari 1.300 BII ATM
yang siap melayani kebutuhan nasabah.
Tidak saja layanan tarik tunai, berbagai
transaksi perbankan juga dapat diselesaikan
melalui BII ATM, mulai dari cek saldo hingga
transfer dana antar bank dan pembayaran
tagihan, termasuk untuk pembayaran
tagihan kartu kredit.
Selain tagihan kartu kredit BII, BII ATM
juga melayani pembayaran tagihan kartu
kredit bank lain, antara lain HSBC, American
Express (AMEX), Citibank, Standard
Chartered (SCB), BNI, ANZ, Permata Bank,
Danamon, UOB Buana, Bukopin, Panin dan
Bumiputera.
Selain Bapak dapat melakukan pembayaran
tagihan kartu kredit melalui menu
pembayaran tagihan kartu kredit di BII ATM,
Bapak juga dapat melakukannya melalui
BII Internet Banking maupun BII Mobile
Banking. Dengan BII Mobile Banking, cukup
kirimkan SMS ke 69811 dengan format
BAYAR <nomor rekening> <kode biller>
<nomor kartu kredit> <jumlah>.
Beberapa bank penerbit kartu kredit sudah
membuka penerimaan pembayaran tagihan
kartu kredit melalui menu transfer online
antar bank. Melalui menu transfer online,
nasabah cukup memasukkan kode bank
penerbit kartu kredit dan nomor kartu
kredit sebagai nomor rekening tujuan.
Nama nasabah akan tercantum dalam layar
konfirmasi transfer. Transaksi pembayaran
kartu kredit dengan menggunakan menu
transfer online antar bank dapat dilakukan
baik di BII ATM, BII Internet Banking
maupun BII Mobile Banking. Dengan BII
Mobile Banking, cukup kirimkan SMS ke
69811 dengan format TRANSFER <nomor
rekening asal> <kode bank> <nomor
rekening tujuan/nomor kartu kredit>
<jumlah>. Biaya transaksi pun lebih hemat
dengan menggunakan menu transfer online,
hanya Rp5.000,- per transaksi dan dana
langsung diterima di bank tujuan.
Untuk mendaftarkan layanan BII Mobile
Banking dan BII Internet Banking, Bapak
dapat langsung mengunjungi kantor cabang
BII terdekat dengan membawa identitas diri
dan bukti kepemilikan rekening BII.
Jika ada pertanyaan seputar
electronic banking dapat
mengirimkan email ke
ebanking@majalahdetik.com.
Untuk pertanyaan yang dimuat
akan mendapatkan souvenir
menarik dari BII.
Majalah detik 25 - 31 maret 2013
Harta fantastis Irjen Djoko
Fokus
Lahan perkebunan milik Irjen Djoko Susilo di Subang
terhampar di dua kecamatan. Dibeli dengan harga murah.
Warga takut mendekat karena penjaganya galak.
Reporter: Deden Gunawan
Ini Punya Jenderal,
Jangan Macam-macam
Majalah detik 25 - 31 maret 2013
deden/detikfoto
Harta fantastis Irjen Djoko
Fokus
Majalah detik 25 - 31 maret 2013
Harta fantastis Irjen Djoko
Fokus
E
mpat rusa itu nasibnya kini tidak menentu.
Tubuhnya kurus kering dan bulu-bulunya su-
dah mengalami kebotakan. Bahkan dua ekor
di antaranya terlihat berjalan tertatih-tatih
seperti kesakitan.
Hewan jinak itu berada di lahan perkebunan milik
Irjen Polisi Djoko Susilo yang kini telah disita Komisi
Pemberantasan Korupsi (KPK) setelah dia ditetapkan
sebagai tersangka kasus korupsi simulator SIM dan
pencucian uang.
Entah kenapa rusa-rusa itu ditinggalkan. Padahal,
menurut informasi warga, sesaat setelah ­penyegelan
KPK, beberapa pegawai perkebunan membawa se-
jumlah hewan yang ada di lahan itu.  
Memang di lahan perkebunan itu juga terdapat ke-
bun binatang mini, yang berisi sejumlah hewan. Ada
beberapa kandang sudah dibangun seperti kandang
kuda (istal), kandang rusa, kandang sapi, serta dua
kolam ikan yang besar.
Seorang mantan pekerja di kebun itu menyebut,
Djoko punya rencana akan membangun beberapa
kandang untuk hewan-hewan lainnya. Namun niat itu
tidak kesampaian karena lahan itu keburu disita KPK.
“Setahu saya ada kuda, sapi, bahkan kata beberapa
pegawai ada seekor harimau di sana. Tapi saya tidak
tahu harimau jenis apa, sebab warga belum pernah
masukkedalamsebelumdisegel,”terangAgus,warga
Cirangkong, Kecamatan Cijambe, Kabupaten Subang,
Jawa Barat.
Warga memang tidak berani masuk atau mendekat
ke area perkebunan itu lantaran penjaganya sangat
galak. Kalau ada yang mau masuk atau mendekat,
sang penjaga langsung menghardik dan menakut-
nakuti warga. Padahal warga hanya ingin mengambil
kayu bakar dari pohon yang tumbang.
“Ini punya jenderal, jangan macam-macam,” ujar
Sang jenderal
mulai membangun
lahan di
perbukitan itu
pada 2010. Proses
pembangunan
berlangsung
selama satu
tahun dan
mempekerjakan
lebih dari seratus
Majalah detik 25 - 31 maret 2013
Harta fantastis Irjen Djoko
Fokus
Agus menirukan ucapan
anak buah Djoko kepada
warga yang sebelumnya
ingin melintas ke perke-
bunan itu.
Warga sebelumnya
sangat takut mendekat
ke area perkebunan
­lantaran mendengar
kabar penjaganya adalah
polisi. Apalagi beberapa
penjaga terlihat meme-
gang senjata.
Alhasil warga hanya
bisa menduga-duga apa isi di dalam lahan itu. Nah,
begitu lahan disegel, warga yang penasaran berbon-
dong-bondong masuk ke perkebunan itu. 
Tujuan mereka beragam, ada yang ingin melihat-
lihat, mengambil kayu, memancing ikan, bahkan ada
yang mau mematok beberapa lahan di sana. 
Suparmi, Kepala Desa Kumpay beberapa kali me-
nahan warganya yang berusaha mengambil tanaman
maupun aset yang ada di perkebunan itu. Sampai-
sampai Suparmi menempel imbauan kepada warga
sekitar untuk tidak menjarah atau mematok tanah di
lahan itu.
Namun tetap saja banyak warga yang masuk. Alasan
mereka, hanya mengambil kayu dari pohon yang tum-
bang. Namun dari pantauan majalah detik, Kamis, 21
Maret 2013, beberapa truk berisi penuh potongan kayu
albasia dan durian terlihat hilir mudik di dalam area
perkebunan.   
Kebun milik Djoko memang ditanami aneka pohon,
seperti jati, albasia, cengkih, durian, serta rumput ga-
jah untuk ­pakan sapi. Pohon-pohon itu sudah tumbuh
sebelum dibeli sang jenderal.
Tap untuk melihat video
kekayaan Irjen Djoko.
detiktv
Majalah detik 25 - 31 maret 2013
Harta fantastis Irjen Djoko
Fokus
Menurut Agus yang sem-
pat bekerja sebagai buruh
pengerjaan jalan di area
perkebunan itu, sang jende-
ral mulai membangun lahan
di perbukitan itu pada 2010.
Proses pembangunan ber-
langsung selama satu tahun
dan mempekerjakan lebih
dari seratus orang. Masing-
masing pekerja dibayar Rp
40 ribu per hari. 
“Kami kerja kurang lebih
setahun. Ada yang bertugas
bikin jalan, vila, kolam, kan-
dang ternak, mes karyawan
dan tembok pembatas yang
pakai batako,” ungkap Agus.
Kini para karyawan tidak
lagi terlihat. Beberapa
­hewan yang sebelumnya
ada di situ sudah dibawa
pergi sesaat setelah plang
segel ditempel KPK. Bebe-
rapa furnitur yang ada di da-
lam vila juga diangkut entah
ke mana.
Sekarang hanya tersisa empat rusa, satu unit trak-
tor, ikan nila di kolam pemancingan, serta bangunan
vila dan  mes karyawan. Alhasil,  perkebunan  yang
membentang di antara Kecamatan Jalan Cagak dan
Kecamatan Cijambe, seakan sudah tidak bertuan lagi.
Sayangnya meski perkebunan itu sudah berdiri
sejak 2010,  beberapa warga Desa Kumpay maupun
Cirongkang tidak ada yang tahu berapa luas lahan
milik Djoko yang terhampar di perbukitan itu. Mereka
deden/detikfoto
Rusa di kebun binatang mini
(atas) dan empang tempat
warga memancing di tanah
milik Djoko (bawah).
Majalah detik 25 - 31 maret 2013
Harta fantastis Irjen Djoko
Fokus
hanya menduga-duga ukuran lahan yang dimiliki sang
jenderal. 
Suparmi pun tidak tahu-menahu luas lahan milik
Djoko. “Aduh saya tidak tahu, saya kan baru menjabat
kades (kepala desa). Saya saja baru tahu tanah itu
milik Pak Djoko setelah disegel KPK,” ujar Suparmi
kepada majalah detik.
Suparmi mengaku sejak ia menjabat Kepala Desa
Kumpay, berkas-berkas tanah milik Djoko hilang en-
tah ke mana. Ia pun mengaku terkejut ketika tahu ada
lahan di wilayahnya ternyata milik Djoko yang kini jadi
tahanan KPK.
Hal senada juga dikatakan Sohutihun Sidabutar, Ke-
pala Seksi Hak Tanah dan Pendaftaran Tanah (BPN),
Kabupaten Subang. Kata Sidabutar dirinya tidak tahu
berapa luas tanah milik Djoko. “Wah saya tidak tahu
berapa luasnya,” ujar Sidabutar. 
Ia juga bilang, sepengetahuan dirinya lahan tersebut
bukan atas nama Djoko Susilo. Sayangnya saat dihu-
bungi majalah detik, ia tidak mau menjelaskan atas
nama siapa lahan yang kini disita KPK itu.
Sedangkan juru bicara KPK Johan Budi memper-
kirakan lahan milik Djoko di Subang luasnya sekitar
20-25 hektare. “Luasnya sekitar itu,” jelas Johan.
deden/detikfoto
Pengumuman yang
diberikan kepala desa di
tanah milik Djoko.
Majalah detik 25 - 31 maret 2013
Harta fantastis Irjen Djoko
Fokus
Angka tersebut
kemungkinan
bisa bertambah,
sebab tebersit
kabar masih ada
beberapa aset
Djoko yang belum
disegel. Beberapa
di antaranya ada di
luar negeri.
Meski luasnya masih simpang siur, banyak  warga
sepakatlahanmilikDjokodiperbukitanitusangatluas.
Bayangkan, pintu depan perkebunan terletak di Desa
Kumpay, Kecamatan Jalan Cagak, sedangkan pintu
belakangnya berada di Desa Cirangkong, Kecamatan
Cijambe.
Ihwal kepemilikan ­lahan itu menurut keterangan
beberapa warga dibeli secara bertahap. Menurut Zae-
nal, warga Kumpay, juru bayar lahan adalah seorang
Komisaris Polisi bernama Suryana. Bagi warga yang
ingin menjual tanah langsung menghubungi Suryana,
orang kepercayaan Djoko. 
Harga tanah yang dijual ke Djoko lewat Suryana
beragam, ada yang Rp 150 ribu per bata (per bata =
14 m2
) ada juga yang mencapai Rp 300 ribu per bata,
tergantung lokasi dan tanaman yang tumbuh di lahan
yang akan dijual itu.
Ada pula warga yang bilang, sebagian lahan milik
Djoko dibeli dari Asep Sunandar Sunarya, dalang ke-
sohor di bumi Pasundan. 
Dengan harga itu, jika dihitung-hitung, lahan berikut
properti yang ada di perkebunan milik Djoko Susilo
nilainya ditaksir mencapai miliaran rupiah. 
Aset Djoko di Subang pun semakin memperpanjang
daftar aset yang disita KPK yang seakan tidak ada ha-
bisnya. Sebelumnya sejumlah aset mantan Gubernur
AKPOL tersebut yang ada di Depok, Jakarta, Sema-
rang, Solo, Yogyakarta, Madiun dan Bali, telah disita.
Total aset Djoko yang disita KPK nilainya mencapai
hampir Rp 100 miliar.
Angkatersebutkemungkinanbisabertambah,sebab
tebersit kabar masih ada beberapa aset Djoko yang
belum disegel. Beberapa di antaranya ada di luar ne-
geri. KPK pun berjanji akan terus mengejar aset-aset
Djoko yang diduga berasal dari sumber yang haram
itu. (DEN/IYE)
Majalah detik 25 - 31 maret 2013
Majalah detik 25 - 31 maret 2013
Harta Djoko Susilo
Yang Disita KPK
14
Feb
2013
Dua rumah di kota Solo, di Jalan Sam Ratulangi, Gremet,
Solo, Jawa Tengah dan Jalan Perintis Kemerdekaan No. 70,
Sondakan, Laweyan, Solo, Jawa Tengah.
Tiga rumah di Yogyakarta, Jalan Langenastran Kidul, Jalan
Patehan Lor, Alun-alun Selatan, dan Jalan Patehan Lor No.
36A dan 34, Yogyakarta.
Tiga rumah di Jakarta Selatan,
di Jalan Prapanca Raya No.
6, Jalan Cikajang No. 18 dan
Jalan Elang Emas Blok D II No.
2, Tanjung Mas Raya, Tanjung
Barat.
Enam bus pariwisata dari
Yogyakarta.
Tanah di Kelurahan Kanigoro seluas 4.268, 4.262 dan 1.090
meter persegi.
Tanah dan bangunan di Jalan Leuwinanggung, Kabupaten
Bogor, Jawa Barat.
Tiga stasiun pengisian bahan
bakar umum (SPBU). Ketiga
SPBU itu tersebar di Jakarta,
Ciawi dan Semarang.
Empat mobil yaitu Jeep Wrangler, Nissan Serena, Toyota
Harrier dan Toyota Avanza.
Tanah seluas 20-25 hektare di Subang, Jawa Barat.
Satu rumah di Semarang yang berlokasi di Bukit Golf,
Kelurahan Jangli, Kecamatan Tembalang, Semarang, Jawa
Tengah.
Satu rumah di Depok,
kompleks Perumahan Pesona
Khayangan Blok E No. 1.
Tanah dan bangunan di Bali,
terdiri dari sebuah rumah di
Perumahan Harvestland, Jalan
Raya Kuta dan sebidang tanah
seluas 7.000 meter di Desa
Sudimara, Tabanan.
Dua rumah di Kanigoro atas nama saudara Djoko Susilo.
Serta SHM 1529 di Kelurahan Oro-Oro Ombo dan SHM 1955
atas nama Popy Pemialya, Putri Djoko Susilo.
20
15
26
11
12
18
Feb
2013
Maret
2013
Feb
2013
Maret
2013
Maret
2013
Maret
2013
Majalah detik 25 - 31 maret 2013
Harta fantastis Irjen Djoko
Fokus
Majalah detik 25 - 31 maret 2013
Harta fantastis Irjen Djoko
Fokus
Setelah jadi tersangka korupsi, Irjen Djoko Susilo ketahuan punya
tiga istri. Ternyata sejak SMA, ia sudah dikenal playboy.
Reporter: Pasti Liberti, Egir Rivki, Bahtiar Rivai
antara
Sang Jenderal Sudah
Playboy sejak SMA
P
enanganan kasus korupsi simulator SIM
rupanya benar-benar menelanjangi Irjen
Djoko Susilo. Tidak hanya timbunan kekayaan
mantan Gubernur Akpol ini yang jumlahnya
hampir Rp 100 miliar saja yang terbongkar, tetapi mau
tak mau, para istri muda sang jenderal pun ketahuan.
Majalah detik 25 - 31 maret 2013
Harta fantastis Irjen Djoko
Fokus
Djoko di antara para koleganya sesama anggota
polisi, dikenal mempunyai satu istri resmi bernama
Suratmi. Nama-nama istri muda Irjen Djoko baru ter-
ungkap setelah Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)
memeriksa mereka.
Komisi antirasuah ini sejauh ini memanggil dua is-
tri muda Djoko, Mahdiana dan Dipta Anindita. Mereka
dimintai keterangan karena nama mereka jadi pemilik
sejumlah aset yang dibeli Djoko.
Mahdiana dan Dipta pun dicegah bepergian ke
luar negeri. Dengan demikian sekarang terungkap
Djoko setidaknya memiliki tiga istri. Ternyata waktu
tidak mengubah karakter Djoko. Sikap “suka banyak
perempuan” sudah dimiliki Djoko sejak remaja. Saat
SMA, Djoko bahkan dikenal playboy.
Sebuah rumah dengan cat merah muda di Jalan Sri
Unggul RT 3/RW 1 Kelurahan Kanigoro, Kecamatan
Kartoharjo, Kota Madiun, Jawa Timur menjadi saksi
perilaku Djoko saat muda. Di rumah yang terletak se-
kitar 3 kilometer dari pusat kota Madiun ke arah timur
itu, Djoko lahir dan dibesarkan.
Djoko yang lahir pada 7 Oktober 1960 itu berasal dari
keluarga anggota Polri dan TNI. Ayahnya, Sarimun,
dikenal dengan sebutan Pak atau Mbah Agen, sebab ia
menjadi agen polisi di zaman Pemerintah Hindia Be-
landa. Sementara dua kakak Djoko, Sukarni dan Bimo
Suparno merupakan purnawirawan TNI Angkatan
Udara. 
Selain sebagai keluarga polisi dan TNI, keluarga
Djoko juga dikenal sebagai keluarga lurah dan tuan
tanah. Sukarni dan Suparno tercatat pernah menjadi
Kepala Desa Kanigoro. Mereka pun memiliki tanah
yang sangat banyak.
“Mertua Mbah Agen pun pernah jadi kepala desa.
Jadi tidak heran kalau tanah keluarga kami memang
banyak,” ujar Tri Ari Amdani, anak Sukarni saat dite-
Selain sebagai
keluarga polisi
dan TNI, keluarga
Djoko juga dikenal
sebagai keluarga
lurah dan tuan
tanah.
Majalah detik 25 - 31 maret 2013
Harta fantastis Irjen Djoko
Fokus
mui majalah detik di kediamannya yang merupakan
rumah masa kecil Djoko di Madiun.
Djoko kecil dikenal pendiam. Ia lebih sering bermain
dengan keponakannya yang mayoritas perempuan.
Permainan favoritnya adalah lempeng. Permainan ini
seperti main kelereng tetapi memakai lempeng, yakni
kerupuk bulat yang terbuat dari beras ketan. Siapa
yang kalah kerupuknya dipotong sedikit demi sedikit.
“Pak Djoko itu dulu senangnya main lempeng. Kalau
kita main dia sering minta ikut. Walaupun ditolak tetap
memaksa ikut,” ujar Endang Suwanti, saudara Tri.
Endang yang lebih tua 6 tahun dari Djoko sangat
dekat dengan tersangka korupsi simulator SIM itu.
Sebab dialah yang mengasuh Djoko kecil.
Djoko menempuh pendidikan menengah di Sekolah
Menengah Pertama Negeri (SMPN) 3 Madiun. Dia
lantas melanjutkan ke Sekolah Menengah Atas (SMA)
Negeri 1 Madiun.
Dimas Adityo/detikfoto
Rumah keluarga Irjen Djoko di
Desa Kanigoro.
Majalah detik 25 - 31 maret 2013
Harta fantastis Irjen Djoko
Fokus
Sewaktu kelas 3 SMP Djoko dibelikan motor jenis
Honda CB 100 berwarna merah. “Itu motor satu-satu-
nya di kampung ini. Kalau berangkat sekolah ponakan
perempuannya diantar satu-satu,” ujar Endang.
Masa SMA, Djoko sedikit bandel. Rambutnya gon-
drong hingga sebahu. Ia juga menumbuhkan berewok.
Gara-gara itulah, ia pun mendapat julukan Djoko
­Berewok atau Djoko Godek. Tidak hanya itu, ia juga
dikenal playboy.
“Pak Djoko itu playboy. Dia plinplan kalau soal cewek.
Kalau punya cewek itu, naksir ini terus nggak lama
naksir itu,” ujar Endang.
Namun pada akhirnya, lulusan Akademi Polisi
angkatan 1984 ini memilih untuk menikahi Suratmi,
teman masa kecilnya. Rumah Suratmi hanya berjarak
100 meter dari rumah keluarga Djoko. Suratmi sering
main ke rumah Djoko untuk meminta kedondong.
Istri pertama Djoko ini berasal dari keluarga militer,
tidak beda jauh dengan Djoko. Keluarga mereka saling
mengenal dekat. Ayah Suratmi, Surat seorang pur-
nawirawan Angkatan Bersenjata Republik Indonesia
(ABRI) atau sekarang disebut TNI.
Teman masa kecil Suratmi, Ibu Tris, mengenang
istri Djoko itu sebagai anak orang kaya yang cantik.
Tris menduga Djoko dan Suratmi pacaran sejak SMP.
“Mereka kan satu sekolah di SMP 3 Madiun, mungkin
saat itu mulai pacarannya,” ujar Tris.
Namun versi Endang, Djoko dan Suratmi menjalin
asmara di bangku SMA. Kisah asmara mereka tidak-
lah mulus. Djoko sempat dimarahi kakaknya karena
pacaran saat masih sekolah. Sang kakak ingin Djoko
menyelesaikan sekolahnya lebih dulu. Saat dimarahi,
Djoko muda berkelit dengan mengaku hanya ber­
teman dengan Suratmi. 
Sosok Suratmi hingga kini masih misterius. KPK be-
lum pernah memeriksa istri pertama Djoko ini. Selain
Dimas Adityo/detikfoto
Endang Suwanti
Majalah detik 25 - 31 maret 2013
Harta fantastis Irjen Djoko
Fokus
Suratmi yang dinikah pada 1987, Djoko ternyata juga
menikah dengan Mahdiana pada 14 Mei 2001 di Pasar
Minggu, Jaksel dan menikahi Dipta Anindita pada 2008
di Solo.
Kemungkinan besar Suratmi tidak merestui perni-
kahan tersebut. Sebab dalam dua pernikahannya itu,
Djoko memalsukan statusnya, ia mengaku sebagai
perjaka.
Mahdiana dicegah KPK sejak Senin 4 Maret 2013. Ia
telah dua kali diperiksa KPK. Pada pemeriksaan ke-
dua, Mahdiana mengenakan rok cokelat dipadu blus
krem dan kerudung warna senada serta menenteng
tas Prada. Jika orisinal, tas itu seharga Rp 15 juta
hingga Rp 40 juta.
Mahdiana, menurut penyidik KPK,  paling banyak
memiliki aset Djoko dibanding dua istri yang lain. Ia
mengelola salon untuk kalangan jetset dan restoran
di kawasan Pasar Minggu. “Ibu jarang ke sini. Terakhir
ke sini sehabis Lebaran, saat ulang tahun salon,” jelas
staf salon yang enggan disebutkan namanya.
Mahdiana juga diketahui menguasai aset Djoko di
Bali berupa rumah dan tanah. Selang 7 tahun meni-
kahi Mahdiana, Djoko kemudian menikahi Dipta, Putri
Solo 2008. Dipta yang sudah menyetir mobil sendiri
Dimas Adityo/detikfoto
SMA Negeri 1 Madiun
Majalah detik 25 - 31 maret 2013
Harta fantastis Irjen Djoko
Fokus
sejak SMA itu dinikahi
Djoko dengan mahar Rp
15 miliar. (baca lengkap-
nya kisah Djoko-Dipta
pada majalah detik edisi
64, 18 Februari 2013
dengan judul Istri Muda
Irjen Djoko).
Pada tahun yang sama
dengan pernikahan deng-
an Dipta, Djoko mendapat
promosi jabatan sebagai
Dirlantas Polri. Ia kemu-
dian menjabat Kepala Korps Lalu Lintas (Kakorlantas)
setelah Polri meningkatkan Ditlantas menjadi Korps
Lantas pada 2009-2012.
Pada 2012 Djoko dipromosikan jadi Gubernur Akpol.
Namun karier Djoko berakhir setelah KPK menetap-
kannya sebagai tersangka simulator SIM. Sebagai Ke-
pala Korlantas, Djoko diduga berperan dalam kasus
dugaan korupsi simulator ujian SIM yang merugikan
negara hingga Rp 100 miliar ini.
Djoko diduga menerima suap dari pemenang tender
sebesar Rp 2 miliar yang diserahkan melalui sebuah
paket ke kantor Korlantas oleh Direktur Utama PT
Inovasi Teknologi Indonesia Sukotjo Bambang.
KPK telah menyita 40 aset Djoko yang terdiri dari
rumah mewah, tanah, mobil, bus pariwisata sampai
SPBU. Pemeriksaan aset ini akhirnya menyeret para
istri muda Djoko. KPK menduga, Djoko hobi kawin
untuk menyembunyikan harta-hartanya.
Hingga kini Djoko belum mau berkomentar tentang
aset yang disita dan soal istri mudanya. “Dia belum
cerita mengenai istri. Kami juga belum pernah berte-
mu mereka,” kata pengacara Djoko, Juniver Girsang.
(IYE/YOG)
Majalah detik 25 - 31 maret 2013
agung/detikfoto
Salon milik Mahdiana.
Majalah detik 25 - 31 maret 2013
Harta fantastis Irjen Djoko
Fokus
Semua orang galau. Polisi yang
benar juga galau. Polisi juga tanya
dari mana itu uang Djoko?
Reporter: Gede Swardana, Isfari Hikmat
ANTARA
L
aut biru membentang. Di belakang laut itu,
terhampar berhektare-hektare sawah deng-
an padi-padi yang menguning keemasan siap
panen. Tidak jauh dari sawah, berdiri vila-vila
nan megah.
Di atas tanah sawah yang menghampar itu dipasangi
papan plang dengan logo KPK besar-besar. Tulisan
di papan itu berbunyi, “Tanah dan bangunan ini telah
Cengkeraman
Mahdiana di
Pulau Dewata
Majalah detik 25 - 31 maret 2013
Harta fantastis Irjen Djoko
Fokus
disita dalam perkara tindak pidana pencucian uang
dengan tersangka Djoko Susilo.”
Ya, sawah di kawasan wisata di Pantai Yeh Gangga,
Desa Sudimara, Tabanan, Bali itu memang milik Irjen
Djoko Susilo, tersangka korupsi kasus simulator SIM
dan pencucian uang. Sawah itu disita KPK berda-
sarkan Surat Perintah Penyitaan Nomor: Sprin.Sita-
01/01/01/2013, tanggal 9 Januari 2013.
Sebelum disita, tidak banyak yang tahu tanah seluas
72,5 are itu adalah milik Djoko. Tanah itu diatasnama-
kan Mahdiana, istri kedua Djoko yang dinikah pada 14
Mei 2001.
“Nama yang tercantum dalam Nomor Objek Pajak
(NOP)danPajakBumidanBangunanadalahMahdiana.
Saya tidak tahu Mahdiana itu siapa,” kata Kadispenda
Tabanan, Bali I Nyoman Sudarma kepada detikcom.

Mahdiana yang beralamat di Jati Padang, Jakarta
Selatan membeli tanah itu pada tahun 2008. Tanah itu
dibeli dengan harga miring, sebesar Rp 65 juta per are.
Sawah tersebut dibeli dari pemiliknya Ni Nengah
Mina. Dalam proses jual beli, Mahdiana membelinya
melalui calo tanah Wayan Nama.
Mina menjual sawah garapannya dengan harga mi-
ring. Pada tahun 2008, lahannya seluas 80 are dijual
dengan harga Rp 65 juta per are. Setelah mengalami
abrasi, luasnya menyusut menjadi 72,5 are.
“Saya menjual sawah karena butuh uang untuk
membayar utang, biaya pengobatan dan menggelar
upacara Ngaben (kremasi) suami yang meninggal,”
kata Mina.
Mina awalnya menawarkan tanah itu dengan harga
Rp 70 juta per are, tetapi kemudian harga yang dise-
pakati adalah Rp 65 juta per are. Mina hanya bertemu
dua kali dengan Mahdiana. “Katanya ibu yang beli
tanah itu dari Jakarta,” kata Mina.
Setelah dibeli, lahan itu digarap oleh I Nengah Luya.
Sebelum
disita, tidak
banyak yang
tahu tanah
seluas 72,5
are itu adalah
milik Djoko.
Tanah itu
diatasnamakan
Mahdiana, istri
kedua Djoko
yang dinikah
pada 14 Mei
2001.
Majalah detik 25 - 31 maret 2013
Harta fantastis Irjen Djoko
Fokus
Uniknya, ia tak mengeta-
hui jika sawah yang kini
siap panen itu milik Djoko
Susilo. “Saya hanya garap
dan mengambil surat
SPPT,” kata Luya.
Kini,
lahan tersebut hampir
bernilai miliaran rupiah.
Harga tanah di kawasan
tersebut kini mencapai
Rp 400 juta per are. 

Selain menyita sawah,
KPK juga menyita rumah
milik Djoko di Bali. Rumah itu terletak di kawasan
elite Perumahan Harvestland Residence Kuta, di Jl.
By Pass Ngurah Rai, selatan Patung Dewa Ruci, Kuta. 
Perumahan ini memiliki tiga blok. Rumah milik Djo-
ko berada paling ujung timur, No. A17. Taman indah
bergaya tropis menghiasi halaman rumah berlantai
dua bergaya minimalis itu. Harga rumah itu diperkira-
kan senilai Rp 3-4 miliar. “Luas tanahnya 7.000 meter
persegi,” ujar Jubir KPK Johan Budi.
Seorang penjaga menuturkan rumah tersebut ja-
rang dikunjungi pemilik ataupun kerabatnya. “Selama
saya jaga, jarang ada orang yang masuk. Rumah ini
jarang terpakai,” katanya.
***
Aset tanah dan rumah di Bali, hanya merupakan
sebagian harta Djoko yang disita KPK. Selain rumah
dan sawah di Pulau Dewata itu, KPK juga telah me-
nyita aset Djoko lainnya. Setidaknya hingga kini ada 32
daftar aset Djoko yang disita KPK.
Dari jumlah itu terdiri dari 26 tanah dan bangunan
yang tersebar di sejumlah daerah dari Subang sampai
Bali,tigastasiunpengisianbahanbakarumum(SPBU),
empat mobil milik Djoko dan enam bus pariwisata.
Rumah Djoko di Kuta, Bali.
detikfoto
Majalah detik 25 - 31 maret 2013
Harta fantastis Irjen Djoko
Fokus
Tidak hanya di dalam negeri, Djoko juga disinyalir
memiliki aset di luar negeri seperti di Singapura, Hong
Kong dan Australia.
Total nilai aset yang dimiliki mantan Kepala Korps
Lalu Lintas Kepolisian RI itu ditaksir mencapai lebih
dari Rp 100 miliar. Hingga kini KPK baru menyita aset
Djoko, yang total nilainya di bawah Rp 100 miliar.
“Tentulebih(dariRp100miliar)ya.Sedangditelusuri,
belum ada kesimpulan apakah ada penyitaan aset lagi
atau tidak,” kata Johan.
Jumlah harta Djoko yang sangat fantastis tentu me-
nimbulkan tanda tanya, dari mana ia bisa memper-
olehnya? Gunungan harta itu tidak sebanding dengan
jumlah gaji yang mungkin diterima Djoko.
Dalam PP No. 16 Tahun 2012, gaji tertinggi anggota
TNI dan Polri hanya berkisar Rp 4.717.500. Ditambah
berbagai tunjangan pun, para pengamat kepolisian
memprediksi gaji yang diterima para petinggi polisi
sekitar Rp 15 juta per bulan.
“Semua orang galau. Polisi yang benar juga galau.
Polisi tanya dari mana itu uang?” ungkap Komisioner
Kompolnas M. Nasser kepada majalah detik.
Sumber penyidik KPK menuturkan, sebagian besar
harta Djoko diperoleh saat ia menjabat Direktur Lalu
Pom bensin dan
rumah milik Djoko.
detikfoto
Majalah detik 25 - 31 maret 2013
Harta fantastis Irjen Djoko
Fokus
Lintas (Dirlantas) dan kemudian menjadi Kakorlan-
tas. Djoko bertugas sebagai Dirlantas dan Kakorlantas
pada 2009-2012. Pada 2012, Djoko kemudian menjabat
sebagai Gubernur Akademi Polisi.
Sudah menjadi rahasia umum, Lantas merupakan
jabatan basah di kepolisian. Permainan suap subur di
sini,sebabregulasijualbelikendaraanitujugamenjadi
sumber uang. “Harga satu kendaraan katanya paling
hanya Rp 8 juta dari harga pasaran Rp 13 juta. Nah,
sisanya itu katanya untuk masukan ke oknum polri,”
kata penyidik yang minta namanya dirahasiakan itu.
Prof. Dr. Bambang Widodo Umar, pengajar PTIK
mengungkap PTIK pada saat gubernurnya dijabat Irjen
Pol Farouk Muhammad, periode 2004-2005 melaku-
kan penelitian tentang fenomena korupsi di institusi
Polri di seluruh Indonesia. Hasilnya, korupsi paling
tinggi terjadi di Direktorat Lantas dan Reserse, dua
tempat ini disebut sebagai jabatan basah. 
Dari jabatan Reserse dan Lalu Lintas itu, polisi ber-
interaksi dengan masyarakat yang membutuhkan.
Dalam Reserse, masyarakat yang butuh karena ma-
salah pidana.  
Kalau Lantas, masyarakat butuh dalam pelayanan
BPKB, SIM, STNK, plat nomor dan lain-lain. Ini men-
datangkan suatu jasa timbal balik, karena peminatnya
banyak, bukan hanya personal, tapi juga diler peru-
sahaan mobil. Semuanya ingin cepat dan tidak mau
antre berlama-lama sehingga menggunakan jasa-
jasa tertentu dengan cara memberi uang. 
“Kalau duduk di jabatan itu lama, relasinya lama,
maka akan dapat banyak. Karena setiap item STNK,
BPKB, SIM, itu ada,” kata Bambang. 
Kompolnas meminta kasus Djoko dijadikan bahan
untuk mengevaluasi apa yang salah di tubuh Polri.
“Kok seorang Djoko Susilo bisa begitu tidak terkon-
trol? Berarti something’s wrong,” kata Nasser. (IYE/YOG)
Sudah
menjadi
rahasia
umum, Lantas
merupakan
jabatan basah
di kepolisian.
Majalah detik 25 - 31 maret 2013
Harta fantastis Irjen Djoko
Fokus
D
joko Susilo bukan satu-satunya
jenderal polisi yang terjerat kasus
korupsi. Sebelum Djoko, ada Kom-
jen Pol Suyitno Landung, Brigjen Samuel
Ismoko dan Komjen Susno Duadji.
Mantan Kabareskrim Komjen Pol
Suyitno Landung telah divonis 18 bulan
penjara. Ia terbukti menerima gratifikasi
berupamobilNissanXTrailsenilaiRp247
juta dari Adrian Waworuntu, tersangka
kasus L/C fiktif Gramarindo pada BNI
cabang Kebayoran Baru, Jakarta Selat-
an.
Suyitno adalah satu dari tiga perwira
Polri yang dibui terkait kasus suap L/C
fiktif senilai Rp 1,7 triliun ini. Selain
Suyitno, dua perwira lainnya adalah
Kombes Iman Santosa (mantan Direktur
Ekonomi Khusus Bareskrim) dan Brig-
jen Samuel Ismoko. Keduanya divonis 20
bulan penjara.
Selain itu juga ada kasus suap PT
Salmah Arowana Lestari dan korupsi
dana pengamanan Pilkada Jawa Barat
dengan tersangka mantan Kabareskrim
Komjen Susno Duadji.
Susno yang terkenal karena melontar-
kan istilah ‘cicak lawan buaya’ itu akhir-
nya divonis 3,5 tahun penjara oleh PN
Jakarta Selatan dan denda Rp 200 juta
subsider enam bulan penjara. Ia diduga
menerima uang Rp 500 juta dari pihak
yangbersengketadiPTSalmahArowana
Lestari, untuk mengubah kasus ini dari
kasus perdata menjadi kasus pidana.
Namun Susno menolak eksekusi ke-
putusan yang telah dikuatkan MA ini. Ia
tetap berpegang pada putusan kasasi
Pengadilan Tinggi Jakarta. Dalam pu-
tusan Pengadilan Tinggi pada 26 Oktober
2011, hakim mengubah uang pengganti
menjadi Rp 4,208 miliar dari semula Rp
4 miliar yang diputus PN Jaksel. 


Tersangka kasus pengemplang pajak
Gayus Tambunan diduga juga menyuap
sejumlah perwira di Trunojoyo. Namun
hanya dua penyidik Polri yang terjerat,
yakni Kompol Arafat yang divonis lima
tahun penjara, serta AKP Sri Sumartini
yang divonis dua tahun penjara. Semen-
tara dua perwira berpangkat Brigadir
Jenderal dan perwira menengah yang
namanya disebut-sebut hanya dijatuhi
sanksi administratif.
Selain itu juga ada dugaan korupsi da-
lam proyek pengadaan Jaringan Radio
Komunikasi (Jarkom) dan Alat Komu-
nikasi (Alkom) Mabes Polri pada tahun
2002-2005, yang merugikan negara
hingga Rp 240 miliar. Namun Kabares-
krim saat itu, Komjen Pol Makbul Pad-
manegara, mengatakan tidak ada unsur
pidana dalam proyek ini.
(AMI)
Para Jenderal
Tersandung Korupsi
Reporter: Mulat Esti Utami
Majalah detik 25 - 31 maret 2013
Majalah detik 25 - 31 maret 2013
Harta fantastis Irjen Djoko
Fokus
Kompolnas:
Karena polisi pada hakikatnya tidak mau
diawasi, jangankan dari eksternal, dari
internal saja dia tidak mau.  
Reporter: Isfari Hikmat | Foto: istimewa
Kok Bisa
Djoko Susilo
Tak Terkontrol
Majalah detik 25 - 31 maret 2013
Harta fantastis Irjen Djoko
Fokus
Majalah detik 25 - 31 maret 2013
Harta fantastis Irjen Djoko
Fokus
K
asus suap pengadaan simulator ujian SIM
yang melibatkan Irjen Djoko Susilo merembet
ke mana-mana. Yang menonjol adalah jum-
lah hartanya yang fantastis --dan tak wajar
bagi perwira polisi-- serta istri-istrinya yang satu per
satu dipanggil KPK.
Bagaimana mantan Kepala Korps Lantas Mabes
Polri itu bisa terpeleset demikian jauh? Dalam kasus
ini, di mana peran Komisi Kepolisian Nasional (Kom-
polnas) yang tugas utamanya mengawasi kinerja ja-
jaran kepolisian? 
“Ini kesempatan Polri mengevaluasi diri, kok se-
orang Djoko Susilo bisa begitu, tidak terkontrol deng-
an baik itu bagaimana?” ujar Komisioner Kompolnas
M. Nasser. 
Untuk lebih lengkapnya, berikut perbincangan Isfari
Hikmat dari majalah detik dengan Komisioner Kom-
polnas M. Nasser di ruang kerjanya, Jumat 22 Maret
2013: 
Kenapa Kompolnas tidak mengawasi perkem-
bangan harta perwira polisi yang tidak wajar?
Anda boleh catat, ini boleh saya katakan kegagalan
Kompolnas.Dari2010sampaisekarangdimanaAdnan
Pandu Praja saat itu? Seharusnya dia bergerak. Kita
akan minta seluruh pejabat Polri melaporkan harta
kekayaannya, kekayaan anak-istrinya secara periodik
ketika dia mau naik pangkat, misalnya.
Itu harus jadi budaya yang dibangun. Lihat dulu
perkembangan harta kekayaannya kalau mau naik
pangkat, ini akan mendorong polisi melaporkan yang
benar. Laporan itu harus diverifikasi. 
Menurut Anda, dari mana uang Djoko Susilo?
SayasependapatdenganPakAdrianus,semuaorang
galau. Polisi yang benar juga galau. Polisi tanya dari
mana itu uang? Saya orang baru di komunitas ini, saya
tidak tahu itu uang dari mana. Ada orang bilang dari
Ini
kesempatan
Polri
mengevaluasi
diri, kok
seorang Djoko
Susilo bisa
begitu, tidak
terkontrol
dengan
baik itu
bagaimana?
Majalah detik 25 - 31 maret 2013
Harta fantastis Irjen Djoko
Fokus
STNK atau dari manalah,
itu yang justru menurut
saya menjadi kesempat-
an Polri mengevaluasi
diri, kok seorang Djoko
Susilo bisa begitu, tidak
terkontrol dengan baik
itu bagaimana?  Berarti
something’s wrong, ada
mekanisme yang tidak
berjalan benar. Kalau
mekanisme berjalan be-
nar tidak akan seperti ini. 
Benarkah ada jabatan
basah di Polri?
Ada yang bilang jabatan mata air, ada juga jabatan air
mata. Saya sendiri tidak terlalu jelas, tetapi menurut
saya ini menyangkut soal pengawasan. Letak masalah
ini ada di pengawasan yang tidak optimal. Oleh karena
itu, Kompolnas dalam waktu singkat ini akan bertemu
dengan pengawas, ­Inspektur Pengawasan Umum (Ir-
wasum), mengenai bagaimana kita mengawasi, ben-
tuk apa yang kita ­lakukan, khususnya pada perwira
yang dicurigai mempunyai manuver-manuver, misal-
nya pada laporan keuangan dia kelihatan bermasalah.   
Semua itu dari pengawasan, pengawasan itu ada
sistem. Keduanya harus diperhatikan, ini PR. Irwa-
sum ke depan mau ganti. Irwasum baru nanti kita ajak
bekerja sama dengan Kompolnas untuk mengatasi
ini agar tidak terjadi Djoko Susilo-Djoko Susilo baru.
Sangat mengganggu adik polisi di daerah. Padahal
masih ada Pati Polri yang begitu pensiun rumah pun
tidak punya. Ada yang tiga tahun setelah pensiun buat
makan saja susah.  
Polri ini cerminan masyarakat dari sebuah negara.
Masyarakatmodernyangdemokratisatauyangmeng-
Majalah detik 25 - 31 maret 2013
Harta fantastis Irjen Djoko
Fokus
halalkan segala cara, itu tercermin dari polisinya.
Masyarakat yang doyan kekerasan, polisi pasti juga
doyan kekerasan. Yang kita butuh adalah Polri yang
kuat, Irwasum yang kuat, kita juga butuh Kompolnas
yang mau memperbaiki Polri secara benar. 
Ada konsekuensi dia tanggung, karena pada haki-
katnya polisi tidak mau diawasi, jangankan dari eks-
ternal, dari internal saja dia tidak mau. Polri dan Kom-
polnas bertanggung jawab kepada Presiden, maka dia
kelompok eksekutif, dia masih internal dan eksternal
juga. Kalau Irwasum internal, makanya kedua unsur
ini harus diperkuat fungsinya.  
Bagaimana aturan berbisnis bagi perwira di kepo-
lisian?
Polisi ini diatur, dia bukan orang bebas, seperti PNS
juga. Seperti anggota TNI juga ada aturannya, ada
yang bisa dia lakukan dan ada juga yang tidak bisa dia
­lakukan. Khusus untuk kepolisian ada aturan, ada PP
Nomor 2 Tahun 2003 tentang ­Peraturan Disiplin Ang-
gota Polri. Pada Pasal 5 diberitahukan bahwa anggota
Polridilarangmelakukanhalyangdapatmerendahkan
martabat negara. Dia juga dilarang memiliki saham
modal di dalam perusahaan, yang kegiatan usahanya
berada di dalam ruang lingkup kekuasaan.  
Kalau kasus Djoko Susilo itu sudah jelas melanggar
peraturan. Dia bukan hukum pidana, tetapi melanggar
hukum peraturan pemerintah, tetap ada sanksinya.
Itu dijatuhi sanksi disiplin, bukan pidana. Pelanggaran
administrasi negara. 
 Kasus Djoko Susilo ini tidak lepas dari lolosnya
pengawasan Kompolnas, apa langkah-langkah
Kompolnas ke depan agar tidak kebobolan lagi?
Kasus Djoko Susilo ini tidak bisa digeneralisasi
terhadap seluruh anggota Polri. Tidak satu-dua, tapi
banyak pun tidak bisa digeneralisasi. Ke depan supaya
tidak banyak kasus ini bermunculan, yang perlu ada
Kasus Djoko
Susilo ini
tidak bisa
digeneralisasi
terhadap
seluruh
anggota Polri.
Majalah detik 25 - 31 maret 2013
Harta fantastis Irjen Djoko
Fokus
dua aturan jelas dan tegas, serta ­applicable. 
Kita butuh peraturan Kapolri yang berbunyi “selu-
ruh anggota Polri dilarang berbisnis.” Di TNI itu sudah
ada, di Polri belum ada. Kenyataan seperti itu hingga
saat ini, tidak boleh lagi ada.  
Kedua, terkait bisnis keluarganya, apakah anaknya,
istrinya, menantunya, kakaknya, ataupun yang masih
berhubungan darah dengan si polisi apakah bisa? Ja-
wabnya bisa. 
Pembatasannya untuk bisnis bagi keluarga polisi,
pertama tidak boleh yang terkait dengan ruang ling-
kup polisi ini. Karena bapaknya di logistik anaknya ikut
sebagai pengadaan barang, itu tidak boleh. 
Seluruh penghasilan anak, istri, menantu yang
sifatnya independen, harus dilaporkan. Ke mana itu
dilaporkan? Harus diatur dalam Perkap (Peraturan
Kapolri) mengenai pelaporan ini. Jangan ke ­atasan
langsung, tetapi satu tempat di bawah Polri. (SIL/IYE)
Majalah detik 25 - 31 maret 2013
Majalah detik 25 - 31 maret 2013
gaya hidup wisata
Majalah detik 25 - 31 maret 2013
gaya hidup wisata
BantenTak punya cuti panjang?
Jangan khawatir, Anda masih tetap bisa liburan
menyenangkan. Mau menyelam, jalan-jalan ke hutan,
atau melihat hewan liar? Semuanya ada di Banten.
Reporter: Ken Yunita | Foto-foto: Gettyimages
Majalah detik 25 - 31 maret 2013
gaya hidup wisata
Tap
D
ulunya, Ban-
ten merupakan
kota maritim
yang kuat, tan-
dingan Kerajaan Mata-
ram. Kekuatannya masih
terlihat di sejumlah desa
nelayan yang hingga kini
masih eksis. 
Banten memiliki se-
jumlah potensi wisata
alam seperti pantai, pu-
lau dan suaka margasat-
wa. Tak cuma itu, tempat
ini juga memiliki warisan
bersejarah seperti Mas-
jid Agung dan reruntuh-
an Kerajaan Banten. 
Kerajaan Islam yang
dibangun pada abad ke-
16 dan 18 menjadikan
Banten sebagai salah
satu wilayah dengan
warisan yang ‘diperhi-
tungkan’. Belum lagi ke-
hidupan masyarakatnya
yang menarik dipelajari.
Nah, jika Anda adalah
traveller yang menyukai
pantai, pulau dan buda-
ya, jangan ragu datang
ke provinsi yang berada
sangat dekat dengan DKI
Jakarta dan Jawa Barat
ini. Dijamin Anda tak
akan rugi!
Majalah detik 25 - 31 maret 2013
gaya hidup wisata
 
Desa ini lebih populer dengan sebutan Baduy (Ba-
dui). Tempat ini sangat cocok untuk Anda yang ingin
‘menyepi’ atau lari dari hiruk pikuk ibu kota yang
sibuk dan serbaelektrik. 
Jika Anda memutuskan pergi ke desa ini, bersiap-
lah untuk lepas dari gadget-gadget. Selain tidak
ada listrik untuk men-charge baterai, sinyal
juga susah didapat. 
Desa Ciboleger adalah ‘pintu gerbang’ untuk
memasuki wilayah Baduy. Dari Rangkasbitung
berjarak kira-kira 40 km dan dapat ditempuh
dengan kendaraan sekitar 2,5 jam. 
Dari Desa Ciboleger ini, Anda harus berja-
lan kaki menuju Desa Kanekes yang menjadi
tempat tinggal orang-orang Baduy. Diperlu-
Desa Kanekes
Majalah detik 25 - 31 maret 2013
gaya hidup wisata
kan waktu sekitar 4 jam perjalanan. Jadi, siapkan
fisik Anda!
Desa ini terbagi dua, yakni Baduy Dalam dan Baduy
Luar. Orang-orang Baduy Luar lebih toleran dengan
teknologi. Mereka memakai kendaraan bermotor.
Anda bisa menggunakan ponsel dan memotret. 
Namun jangan harap melakukan ini di Baduy
Dalam karena dua hal ini dilarang. Seperti meng-
gunakan sabun dan sampo saat mandi, juga tidak
diperbolehkan. 
Meski dikenal memiliki aturan hidup yang ketat,
orang-orang Baduy dikenal terbuka menerima pen-
datang. Mereka akan bersikap ramah meski baru
mengenal Anda. 
Di Baduy juga tidak ada restoran, jadi sebaiknya,
bawalah makanan Anda sendiri. Termasuk juga
obat-obatan yang mungkin Anda butuhkan karena
tempat ini jauh dari apotek maupun puskesmas.
gaya hidup wisata
Majalah detik 25 - 31 maret 2013
gaya hidup wisatagaya hidup wisata
 
Ini menjadi suaka margasatwa terakhir bagi badak
jawa atau Rhinoceros sondaicus. Saat ini hewan yang
dilindungi ini kira-kira hanya tersisa sekitar 60 ekor
saja.
Lantaran jumlahnya yang sangat se-
dikit, Anda akan susah bertemu dengan
mereka meski di Ujung Kulon. Terlebih
karena hewan ini termasuk pemalu. Na-
mun Anda bisa melacaknya pada malam
hari.
Anda juga bisa menyaksikan hewan-
hewan lain seperti 35 jenis mamalia, lima
jenis primata, 59 jenis reptilia, 22 jenis
amfibi dan masih banyak yang lainnya.
Ada juga banteng (Bos Javanicus) yang dilindungi. 
Selain ‘berburu’ badak, kawasan yang terletak di
semenanjung  segitiga paling ujung selatan Pulau
Jawa ini juga menarik dan unik. Anda bisa mendapati
sungai-sungai jeram dengan air terjun. 
Pantai berpasir putih, sumber mata air panas,
hingga kegiatan di laut, bisa dinikmati. Termasuk
memandangi 700 jenis tumbuhan yang dilindungi
seperti anggrek, merbau dan palahlar. 
Dari Jakarta, Ujung Kulon bisa dijangkau melalui
Serang. Dari sini, Anda bisa menuju Labuan dengan
waktu perjalanan sekitar 1,5 jam, kemudian dilan-
jutkan dengan speedboat selama lima jam.
Taman Nasional Ujung Kulon
Majalah detik 25 - 31 maret 2013
gaya hidup wisata
 
Pulau mungil ini terletak di kawasan objek wisata
Pantai Pandeglang. Dekat dengan kawasan wisata
Tanjung Lesung. Pulau ini dikelola swasta deng-
an fasilitas rekreasi yang menarik. Cocok menjadi
tempat berbulan madu atau sekadar
berpiknik bersama teman-teman.
Ingin memanjakan tubuh? Silakan me-
nikmati spa dari resor yang dibangun
apik dan cantik. 
Jika ingin kegiatan menantang, Anda
bisa melakukan berbagai rekreasi
air seperti speedboat, banana boat, jet
skiing, menyelam, atau sekadar snor-
keling. 
Pulau Umang bisa dicapai dengan
mobil pribadi selama 4,5 jam perjalan-
an. Anda bisa memarkir mobil Anda di Sumur, Pan-
deglang kemudian menyeberang dengan speedboat
sekitat empat menit. 
Anda tak perlu membawa banyak perlengkapan
ke sini karena di resor sudah disiapkan segala yang
Anda butuhkan. Paling-paling, Anda hanya butuh
baju hangat saja. (KEN/YOG)
Majalah detik 25 - 31 maret 2013
Pulau Umang
gaya hidup wisata
Majalah detik 25 - 31 maret 2013
gaya hidupgaya hidup
Majalah detik 25 - 31 maret 2013
Reporter: Ken Yunita | Foto-foto: thinkstock
Laptop, tablet dan
ponsel seolah menjadi
barang wajib. Mata
seakan tak beranjak
dari layar gadget.
Kesehatan mata bisa
jadi taruhan.
Awas!
Computer
Vision
Syndrome
Majalah detik 25 - 31 maret 2013
gaya hidup
Sudah sebulan ini, Ferry kerap mengeluh sakit kepa-
la disertai rasa mual. Leher bagian belakang hing-
ga punggungnya terasa pegal-pegal, bahkan sakit.
Pandangannya juga sering ‘kabur’.
Riska, istrinya, khawatir dengan kondisi sua-
minya itu. Berkali-kali, perempuan 32 tahun itu
menyuruh Ferry pergi menemui dokter. Na-
mun berkali-kali pula Ferry menolak. 
Pria 36 tahun itu menganggap keluhannya
belakangan ini hanya karena kecapaian saja.
“Jadi dia sama sekali nggak mau periksa ke
dokter, padahal sudah setiap hari dia pusing dan
mual-mual,” ujar Riska. 
Hingga suatu hari, Riska mendapat telepon dari
teman kantor Ferry, Anjai. Dia mengabarkan
Ferry dilarikan ke rumah sakit karena mendadak
muntah-muntah di kantor.
Riska yang panik langsung menyusul ke ru-
mah sakit yang disebutkan Anjai. Setiba di sana,
Riska melihat Ferry sudah terbaring di salah satu
ranjang di Unit Gawat Darurat (UGD). 
Dari pemeriksaan fisik, Ferry sebe-
narnya cukup sehat. Namun dokter
mendiagnosis Ferry mengalami
gangguan mata akut. Kemung-
kinan, bapak satu anak itu meng-
alami computer vision syndrome
(CVS) akut.
 
Penyakit Lama
Penyakit ini sebenarnya
sudah lama ada, namun is-
tilah CVS baru-baru ini saja
dipakai. Keluhan ini biasanya
timbul akibat efek penyinaran
pada aktivitas komputer, tele-
gaya hidup
Majalah detik 25 - 31 maret 2013
gaya hidup
visi, termasuk tablet yang akhir-akhir ini populer. 
Gejala ini biasanya muncul pada orang yang ber-
lama-lama menggunakan komputer (techno freak)
dan sejenisnya selama lebih dari dua jam tanpa
henti. CVS biasa menyerang orang yang setiap hari
bekerja atau bermain komputer. 
Dr. Rini Mahendrastari Singgih, Sp.M. menga-
takan, era yang serbakomputer seperti sekarang
ini memang menjadikan orang lebih lama bekerja
dengan komputer.  Perkembangan teknologi yang
pesat juga membuat orang seakan tak bisa le-
pas dari yang namanya gadget. Mau di kan-
tor, di mal, bahkan di atas tempat tidur,
gadget sepertinya selalu di genggaman.
“Jadi orang sekarang kayaknya
nggak bisa lepas dari komputer,” kata
Dr. Rini.
Seperti Ferrry. Sebagai program-
mer, dia memang setiap hari berku-
tat dengan laptop dan tabletnya. Tak
cuma dua jam, Ferry bahkan bisa ber-
tahan di depan komputer selama delap-
an jam tanpa jeda.
Tak hanya di kantor, terkadang saat malam
hari di rumah, Ferry juga masih bekerja. “Kadang
ada kerjaan yang saya bawa ke rumah, jadi semalam
saya bisa di depan komputer terus,” ujarnya. 
Dengan ‘gaya hidup’ yang sudah berlangsung
bertahun-tahun itu, rasanya masuk akal jika dokter
mendiagnosisnya mengalami CVS. Apalagi, dokter
menemukan berbagai gejala yang muncul. Mulai
dari mata kering, iritasi mata, sakit punggung, sakit
leher, kekakuan pada otot bahu atas, lengan atas,
pandangan buram, sensitif terhadap cahaya, hingga
mual dan muntah.
Bahkan karena kondisi semacam itu dibiarkan
Gejala ini biasanya
muncul pada orang
yang berlama-
lama menggunakan
komputer (techno
freak) dan sejenisnya
selama lebih dari dua
jam tanpa henti.
Majalah detik 25 - 31 maret 2013
gaya hidup
berlarut-larut dan bertahun-tahun, kondisi mata
Ferry sudah lumayan buruk. Dokter menemukan
gejala glaukoma atau kerusakan saraf mata. 
Ferry pun diminta menjalani pengobatan agar
glaukomanya tidak semakin parah. Karena jika dibi-
arkan, lama-lama Ferry bisa kehilangan ­penglihatan
alias mengalami kebutaan. 
Hubungan antara CVS dengan glaukoma pernah
diteliti oleh Dr. Masayuki Tatemichi dari Toho Uni-
versity School of Medicine, Jepang. Bersama tim-
nya, Dr. Masayuki meneliti pekerja dari sejumlah
perusahaan di Jepang. 
Para pekerja itu dibagi
menjadi beberapa kelom-
pok, yakni pengguna kom-
puter ringan, sedang dan
berat. Dari pengguna kom-
puter berat ditemukan 522
pekerja menderita glauko-
ma. 
Penelitian serupa juga
pernah dipublikasikan The
Journal of Epidemiology
and Community Health.
Penelitian itu mengambil
sampel hasil pemeriksaan
mata 10 ribu perkerja. 
Mereka dibagi dalam
beberapa kelompok ber-
dasarkan waktu yang diha-
biskan di depan komputer
pada saat bekerja dan di
rumah. Hal lain yang juga
dipertimbangkan adalah
pemakaian komputer da-
lam setahun. 
Majalah detik 25 - 31 maret 2013
gaya hidup
Majalah detik 25 - 31 maret 2013
Hasilnya adalah pengguna berat komputer me-
miliki kelainan penglihatan termasuk di dalamnya
miopi dan glaukoma. Hingga kini, riset-riset tentang
hubungan CVS dengan gangguan mata berat masih
dilakukan.
1. Pasang Filter Monitor
Jika memungkinkan, pasang filter di layar komputer. Meski tidak otomatis
menghilangkan radiasi, filter akan mengurangi 70-90 persen radiasi layar kom-
puter. Atur juga jarak pandang mata dengan monitor. Idealnya, jarak pandang
mata adalah 50-70 cm.
 
2. Atur Monitor/Layar
Sesuaikan posisi monitor dengan mata, jangan terlalu tinggi dan jangan terlalu
rendah karena bisa menyebabkan sakit leher. Sebaiknya 10-25 cm lebih rendah
dari mata. Jangan lupa mengatur pencahayaan monitor agar mata nyaman.
 
3. Kasih Jeda
Meski sedang sibuk-sibuknya, cobalah untuk beristirahat sejenak. Dr. Justin
Bazan, optometris dari New York merekomendasikan aturan ‘20-20-20’. Peng-
guna komputer dianjurkan melihat objek lain berjarak 20 kaki (6 meter), selama
20 detik, setelah melihat layar selama 20 menit. Anda bisa mengatur alarm di
ponsel sebagai reminder. (KEN/YOG)
Tips Kurangi Dampak CVS:
Untuk saat ini, istri
vokalis Coldplay
Chris Martin itu
masih berpikir dua
kali untuk hamil
lagi.
Salah satu gitaris top
Indonesia itu kini tengah
menyiapkan biografi
keduanya berjudul
‘Behind the Lyric’.
Majalah detik 25 - 31 MARET 2013
Emma
Watson
Gwyneth
Paltrow Piyu
Tap untuk baca artikel
Marah. Begitu reaksi
Emma Watson saat
namanya disebut-sebut
bakal berperan dalam
film adaptasi novel ero-
tis 50 Shades of Grey.
Majalah detik 25 MARET- 1 APRIL 2013
people
Reporter: Ken Yunita Foto: celebsvenue.in
Tap untuk kembali ke
Indeks People
D
ua anaknya, Apple dan Moses su-
dah tumbuh besar, bahkan terus-
menerus meminta adik. Namun
aktris Gwyneth Paltrow belum
bisa mewujudkan keinginan dua buah hati-
nya itu.
Bukannya tak mau, tetapi untuk saat ini,
istri vokalis Coldplay Chris Martin itu masih
berpikir dua kali untuk hamil lagi. Dia masih
trauma sejak keguguran anak ketiganya.
Dilansir ShowbizSpy, Paltrow mengaku
memiliki pengalaman buruk ketika hamil
anak ketiga. Tak cuma kehilangan janinnya,
bintang ‘Iron Man’ itu juga nyaris meninggal
dunia.
“Kehamilan ‘ku tidak berhasil dan aku
nyaris meninggal,” ujar perempuan beram-
but pirang itu.
Paltrow mengatakan, saat itu kondisi ke-
sehatannya memang sangat menurun. Dia
juga kekurangan vitamin D dan memiliki
beberapa penyakit seperti anemia, tiroid
dan ketidakseimbangan hormon.
“Hati saya sesak dan saya juga memiliki
tumor jinak pada ovarium, jadi saya berpikir
lagi untuk hamil,” ujar aktris 40 tahun yang
awet muda ini. (KEN/YOG)
Majalah detik 25 - 31 maret 2013
people
Trauma
Hamil
Gwyneth Paltrow
D
Majalah detik 11 - 17 maret 2013
people
Reporter: Ken Yunita Foto: ruteurs
Tap untuk kembali ke
Indeks People
people
Majalah detik 25 - 31 maret 2013
Marah-marah
Emma Watson
M
arah. Begitu reaksi
Emma Watson saat na-
manya disebut-sebut ba-
kal berperan dalam film
adaptasi novel erotis 50 Shades of Grey.
Lewat akun twitter-nya, Emma tegas-
tegas tidak tertarik tampil di film itu.
Pemeran Hermione Granger itu meng-
aku benar-benar tak habis pikir deng-
an gosip yang berkembang belakangan.
“Siapa yang berpikir aku akan main di 50
Shades of Grey? Ayolah!” kicaunya.
Aksi marah-marah ini dilakukan Emma
setelah situs Friday melaporkan sejum-
lah aktor dan aktris yang akan bermain
dalam film itu. Disebutkan, Emma sendiri
didapuk sebagai pemain utama yang me-
merankan Anastasia Steele.
Konon laporan itu diungkap setelah
sejumlah hacker meretas server internal
Constantin Film. Dari sejumlah dokumen
tercantum aktris kelahiran 15 April 1990
itu bergabung dalam filmnya.
Namun semua itu kini telah terbantah-
kan. Sumber yang dilansir E! Online me-
nyebut, meski hacker berhasil membobol
situs itu, hingga kini belum ada nama
pemain yang resmi diumumkan. (KEN/YOG)
Majalah detik 11 - 17 maret 2013
people
Reporter: Ken Yunita Foto: rachman/detikfoto
Tap untuk kembali ke
Indeks People
people
Majalah detik 25 - 31 maret 2013
Piyu ‘Padi’ ternyata ketagihan
menulis. Salah satu gitaris top
Indonesia itu kini tengah me-
nyiapkan biografi keduanya
berjudul ‘Behind the Lyric’.
Sesuai judulnya, buku itu bakal meng-
ulas kisah di balik lagu-lagu yang pernah
ditulisnya. Lewat tulisannya, Piyu akan
bercerita bagaimana proses hingga akhir-
nya nada-nada bisa terangkai indah.
Musisi 39 tahun ini mengatakan, buku-
nya akan berbeda dengan yang sudah
ditulisnya pada 2011 lalu. Kali ini, pemilik
nama lengkap Satrio Yudi Wahono itu
menulis dengan gaya santai tapi tetap
asli.
Piyu juga tidak hanya menyajikan tu-
lisan-tulisan saja. Dalam setiap kisah,
dia akan memberikan ilustrasi. “Un-
tuk itu butuh ilustrasi agar (bukunya)
semakin hidup,” ujar ayah tiga anak
itu.
Ilustrator yang dibutuhkan Piyu
tidakhanyasatukarenarencana-
nya setiap ilustrator hanya akan
melukis untuk satu tulisan.
“Jadi misalnya cerita soal lagu
‘Mahadewi’, nanti ada satu
lukisan,” ujar pria kelahiran
15 Juli 1973 ini. (KEN/YOG)
Piyu
Ketagihan
Nulis Buku
Majalah detik 25 - 31 maret 2013
interview
Majalah detik 25 - 31 maret 2013
interview
Reporter: Isfari Hikmat | Foto: Antara
Sekarang
Hampir semua penyakitnya dijamin.
Sakit
Kalau Jamkesmas tidak boleh menarik satu sen pun, ini aturan.
Miskin
BayarDilarang
Orang
Wamenkes:
Majalah detik 25 - 31 maret 2013
interview
M
ulai 1 Januari 2014, Kementerian Kese-
hatan tidak lagi menyelenggarakan pro-
gram Jamkesmas (Jaminan Kesehatan
Masyarakat), dan selanjutnya akan dikelola
Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehat-
an.
Nantinya, data penduduk 2012 yang akan digunakan,
mencakup bukan hanya penduduk miskin, tapi juga
menengah. “Masalah kesehatan orang yang hampir
kaya itu juga bisa jadi miskin, atau bisa tidak mampu
juga untuk memanfaatkan pelayanan kesehatan ka-
rena begitu mahalnya,” kata Wakil Menteri Kesehatan
(Wamenkes) RI Ali Ghufron Mukti.
Perbaikan apa saja yang dilakukan Kemenkes untuk
memaksimalkanfasilitaskesehatanbagimasyarakat?
Apa saja kendalanya? Dan bagaimana pembiayaan-
nya? Berikut wawancara Isfari Hikmat dari majalah
detik dengan Wamenkes RI Prof. Ali Ghufron Mukti
Ph.D. seputar Jaminan Kesehatan Masyarakat :
Sistem layanan kesehatan akan berubah tahun
depan, dari Jamkesmas ke Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan. Persiapan apa
yang dilakukan Kemenkes?
Sistem yang sekarang kita adai, yaitu sistem Jam-
kesmas, sudah ada sejak 2005, waktu itu Askes tahun
2007berubahjadiJamkesmas.Memangpersoalannya
banyak dari masalah kepesertaan karena kita pakai
data BPS tahun 2006. BPS semata-mata memberikan
kuota yang ditentukan daerah.
Kita mau perbaiki dengan Pendataan Program
Perlindungan Sosial (PPLS) 2012, tetapi perlu dica-
tat Kemenkes hanya sebagai pengguna data. Penen-
tuan dan formulasi data adalah TNP2K (Tim Nasional
Percepatan Penanggulangan Kemiskinan) yang basis
datanya dari BPS tadi. Dari situ Kemenkes mencetak
Setelah
sekian tahun,
kurang lebih
5-6 tahun,
dulu mungkin
belum
menjadi PNS,
sekarang
sudah.
Majalah detik 25 - 31 maret 2013
interview
kartu yang dilaksanakan oleh Balai Pustaka.
Dalam pendistribusian timbul masalah. Dulu ada
yang sebagian dapat tapi ada yang tidak dapat. Setelah
sekian tahun, kurang lebih 5-6 tahun, dulu mungkin
belum menjadi PNS, sekarang sudah. PNS sebagian
meninggal. Ini sebetulnya proses perbaikan.
Kemenkes menginginkan pembiayaan Rp 22.200,
tetapi tentu berbasis dengan kemampuan fiskal, Ke-
menkeu menentukan Rp 15.500. Ini kita masih dalam
proses negosiasi, berapa yang sebetulnya pas. Kita
ingin uang itu memiliki dampak langsung dengan pe-
ningkatan kualitas infrastruktur pelayanan kesehatan,
termasuk SDM kesehatan. 
Berapa dana yang disiapkan untuk Jamkesmas
tahun ini?
Untuk tahun lalu sekitar Rp 7,4 triliun. Tahun ini di-
perkirakan sekitar segitu juga. Tentu tambah sedikit
karena pesertanya tambah 10 juta. Untuk BPJS (tahun
depan) Kemenkes tentu akan bayari sejumlah 86,4
juta orang, itu Rp 26 triliun, tergantung dari satuannya
berapa. Sebagai contoh kemarin satuannya Rp 22.200
itu sekitar Rp 25 triliun. Kalau satuannya Rp 15.500
Tap untuk mendengarkan
wawancara Wamenkes
Majalah detik 25 - 31 maret 2013
interview
mungkin sekitar Rp 16 triliun. Orangnya tetap 86,4 juta
orang, tinggal tergantung dari satuannya atau cost
kurang orang ini berapa.
Dari hasil investigasi BPK, terdapat masalah ke-
pesertaan yang tidak baik, ada database yang belum
akurat, serta potensi warga miskin yang tidak dapat
pelayanan kesehatan. Bagaimana tanggapan Anda? 
Kami sangat menghargai BPK telah melakukan
inisiatif, juga menganjurkan dan mendorong para au-
ditor untuk hati-hati dalam melakukan pemeriksaan
dan proses pemanfaatan dana Jamkesmas. Tadi saya
lihat PP 58 yang harus masuk ke kas daerah, semen-
tara pola pelayanan kesehatan ini harus segera, kalau
(dana) itu masuk dan harus kembali lagi, kembalinya
itu belum tentu sama. Ini persoalan mendasar. Oleh
karena itu kami tidak ingin para pelaksana di lapang-
an, baik rumah sakit atau puskesmas, jadi korban ga-
ra-gara: satu, peraturan yang kurang sinkron; kedua,
pemeriksaan ketat tapi tidak melihat secara keselu-
ruhan; ketiga, tuntutan masyarakat yang luar biasa.
Saya ingin mendudukkan persoalan yang seharusnya. 
Masyarakat miskin Indonesia menurut BPS 11 koma
sekian persen atau 29 juta. Kalau jaminan kesehat-
an bukan omong tentang jumlah orang miskin. Dulu
yang dilayani 76,4 juta, sekarang kita naikkan 87,4 juta,
jadi naik 10 juta. Kita naikkan 10 juta karena masalah
kesehatan orang yang hampir kaya itu juga bisa jadi
miskin, atau bisa tidak mampu juga untuk meman-
faatkan pelayanan kesehatan karena begitu mahal-
nya. Tergantung penyakitnya. 
Program BPJS setahun lagi. Apakah  data pene-
rima layanan Jamkesmas itu nanti akan digunakan
juga untuk program BPJS? Apa beda dua program
ini?
Sebetulnya untuk Jamkesmas yang dikelola Ke-
menkes hampir tidak ada biaya administrasi. Ini me-
Dulu yang
dilayani 76,4
juta, sekarang
kita naikkan
87,4 juta, jadi
naik 10 juta.
Majalah detik 25 - 31 maret 2013
interview
mang akan berbeda sekali kalau dikelola oleh
badan, karena di situ pasti butuh tenaga baru
atau cabang baru. Kita punya 1.500 verifikatur
independen. Tentu kita inginkan mereka bisa
dipakai oleh BPJS. Kita dorong PT Askes bisa
lebih jelas untuk itu. 
Bagaimana sebenarnya sistem kapitasi/
pembayaran negara kepada pihak rumah sa-
kit atau pelayanan kesehatan, sehingga kerap
bermasalah?
Kementerian Kesehatan sudah memberikan
uang muka kepada rumah sakit, jadi rumah sa-
kit belum bekerja saja. Istilahnya dana standby,
seharusnya tidak ada masalah. Cuma masalah
verifikasi internal rumah sakit saja yang belum
selesai. Kecuali mungkin Jamkesda, ini sering
dicampuradukkan. Dan Jamkesda tidak se-
muanya punya. 
Sistem kapitasi itu pelayanan kesehatan atau dokter
dibayar berdasarkan jumlah orang yang dilayani. Ka-
pitasi itu dari bahasa Latin, caput yang artinya kepala.
Sistem asuransi atau sistem jaminan ini untuk selu-
ruh penduduk Indonesia, asal dia daftar. Jadi ngapain
dimanipulasi? Apa yang mau dimanipulasi? Nama,
alamat seluruh orang yang masuk dari penghasilan
terendah sampai 40%, kurang lebih jumlahnya 96,7
juta, itu sudah ada datanya.
Denganprogramberobatmurahminatmasyarakat
untuk berobat tinggi, tapi SDM pelayanan kesehatan
rendah. Bagaimana Kemenkes menyikapinya?
Kita menginginkan persiapan yang lebih bagus lagi
untuk fasilitas rumah sakit, termasuk puskesmas
atau tempat pelayanan lain. Tenaga kesehatan akan
diperkuat, baik ditambah maupun di-training kualitas-
nya sehingga bisa lebih bagus. 
Kita memetakan rumah sakit di seluruh Indonesia,
Tap untuk mendengarkan
wawancara Wamenkes
Djoko susilo majalah detik 69
Djoko susilo majalah detik 69
Djoko susilo majalah detik 69
Djoko susilo majalah detik 69
Djoko susilo majalah detik 69
Djoko susilo majalah detik 69
Djoko susilo majalah detik 69
Djoko susilo majalah detik 69
Djoko susilo majalah detik 69
Djoko susilo majalah detik 69
Djoko susilo majalah detik 69
Djoko susilo majalah detik 69
Djoko susilo majalah detik 69
Djoko susilo majalah detik 69
Djoko susilo majalah detik 69
Djoko susilo majalah detik 69
Djoko susilo majalah detik 69
Djoko susilo majalah detik 69
Djoko susilo majalah detik 69
Djoko susilo majalah detik 69
Djoko susilo majalah detik 69
Djoko susilo majalah detik 69
Djoko susilo majalah detik 69
Djoko susilo majalah detik 69
Djoko susilo majalah detik 69
Djoko susilo majalah detik 69
Djoko susilo majalah detik 69
Djoko susilo majalah detik 69
Djoko susilo majalah detik 69
Djoko susilo majalah detik 69
Djoko susilo majalah detik 69
Djoko susilo majalah detik 69

Contenu connexe

En vedette

How Race, Age and Gender Shape Attitudes Towards Mental Health
How Race, Age and Gender Shape Attitudes Towards Mental HealthHow Race, Age and Gender Shape Attitudes Towards Mental Health
How Race, Age and Gender Shape Attitudes Towards Mental Health
ThinkNow
 
Social Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie Insights
Social Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie InsightsSocial Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie Insights
Social Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie Insights
Kurio // The Social Media Age(ncy)
 

En vedette (20)

2024 State of Marketing Report – by Hubspot
2024 State of Marketing Report – by Hubspot2024 State of Marketing Report – by Hubspot
2024 State of Marketing Report – by Hubspot
 
Everything You Need To Know About ChatGPT
Everything You Need To Know About ChatGPTEverything You Need To Know About ChatGPT
Everything You Need To Know About ChatGPT
 
Product Design Trends in 2024 | Teenage Engineerings
Product Design Trends in 2024 | Teenage EngineeringsProduct Design Trends in 2024 | Teenage Engineerings
Product Design Trends in 2024 | Teenage Engineerings
 
How Race, Age and Gender Shape Attitudes Towards Mental Health
How Race, Age and Gender Shape Attitudes Towards Mental HealthHow Race, Age and Gender Shape Attitudes Towards Mental Health
How Race, Age and Gender Shape Attitudes Towards Mental Health
 
AI Trends in Creative Operations 2024 by Artwork Flow.pdf
AI Trends in Creative Operations 2024 by Artwork Flow.pdfAI Trends in Creative Operations 2024 by Artwork Flow.pdf
AI Trends in Creative Operations 2024 by Artwork Flow.pdf
 
Skeleton Culture Code
Skeleton Culture CodeSkeleton Culture Code
Skeleton Culture Code
 
PEPSICO Presentation to CAGNY Conference Feb 2024
PEPSICO Presentation to CAGNY Conference Feb 2024PEPSICO Presentation to CAGNY Conference Feb 2024
PEPSICO Presentation to CAGNY Conference Feb 2024
 
Content Methodology: A Best Practices Report (Webinar)
Content Methodology: A Best Practices Report (Webinar)Content Methodology: A Best Practices Report (Webinar)
Content Methodology: A Best Practices Report (Webinar)
 
How to Prepare For a Successful Job Search for 2024
How to Prepare For a Successful Job Search for 2024How to Prepare For a Successful Job Search for 2024
How to Prepare For a Successful Job Search for 2024
 
Social Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie Insights
Social Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie InsightsSocial Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie Insights
Social Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie Insights
 
Trends In Paid Search: Navigating The Digital Landscape In 2024
Trends In Paid Search: Navigating The Digital Landscape In 2024Trends In Paid Search: Navigating The Digital Landscape In 2024
Trends In Paid Search: Navigating The Digital Landscape In 2024
 
5 Public speaking tips from TED - Visualized summary
5 Public speaking tips from TED - Visualized summary5 Public speaking tips from TED - Visualized summary
5 Public speaking tips from TED - Visualized summary
 
ChatGPT and the Future of Work - Clark Boyd
ChatGPT and the Future of Work - Clark Boyd ChatGPT and the Future of Work - Clark Boyd
ChatGPT and the Future of Work - Clark Boyd
 
Getting into the tech field. what next
Getting into the tech field. what next Getting into the tech field. what next
Getting into the tech field. what next
 
Google's Just Not That Into You: Understanding Core Updates & Search Intent
Google's Just Not That Into You: Understanding Core Updates & Search IntentGoogle's Just Not That Into You: Understanding Core Updates & Search Intent
Google's Just Not That Into You: Understanding Core Updates & Search Intent
 
How to have difficult conversations
How to have difficult conversations How to have difficult conversations
How to have difficult conversations
 
Introduction to Data Science
Introduction to Data ScienceIntroduction to Data Science
Introduction to Data Science
 
Time Management & Productivity - Best Practices
Time Management & Productivity -  Best PracticesTime Management & Productivity -  Best Practices
Time Management & Productivity - Best Practices
 
The six step guide to practical project management
The six step guide to practical project managementThe six step guide to practical project management
The six step guide to practical project management
 
Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...
Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...
Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...
 

Djoko susilo majalah detik 69

  • 1. EDISI 69 25 - 31 maret 2013 terbakarnya gedung setneg komik se-desa rela ditahan 1 jenderal Rp 00m i l i a r
  • 2. Majalah detik 23 - 29 APRIL 2012 ekonomi Mengendus Kartel Bawang Putih Nasional Ketika Api Berkobar di Dekat Presiden Baca Majalah Detik Edisi 64, 18 Februari 2013 kriminal Tragedi Pengusaha Komputer people Gwyneth Paltrow, Piyu, Emma Watson ekonomi Pilihan Terakhir Saat April lensa Sakura Gaya Hidup Awas! Computer Vision Syndrome Gaya Hidup Semuanya ada di Banten wkwkwk Bonyok karena Rp 10 Ribu film pekan ini Agenda Pemimpin Redaksi: Arifin Asydhad Wakil Pemimpin Redaksi: Iin Yumiyanti Redaksi: Deden Gunawan,M Rizal, Irwan Nugroho, Ken Yunita, Mulat Esti Utami, Silvia Galikano, Bahtiar Rifai, Evi Tresnawati, Monique Shintami, Isfari Hikmat, Rahmayoga Wedar, Aryo Bhawono, Hans Henricus Tim Foto: Dikhy Sasra, Ari Saputra, Haris Suyono, Agus Purnomo Product Management: Rohalina Gunara, Sena Achari, Eko Tri Hatmono Creative Designer: Mahmud Yunus, Kiagus Aulianshah, Galih Gerryaldy, Desy Purwaningrum, Arieskariny Dwi Putri. Kontak Iklan: Arnie Yuliartiningsih, Email: sales@detik.com Telp: 021-79177000, Fax: 021-79187769 DirekturUtama:BudionoDarsono Direktur:NurWahyuniSulistiowati,HeruTjatur,WarnedyKritikdanSaran: appsupport@detik.com AlamatRedaksi: Gedung Aldevco Octagon Lantai 2, Jl. Warung Jati Barat Raya No.75 Jakarta Selatan, 12740 Telp: 021-7941177 Fax: 021-7944472 Email:redaksi@majalahdetik.com Majalah detik dipublikasikan oleh PT Agranet Multicitra Siberkom, Grup Trans Corp. internasional Sejarah Setelah Seabad Setelah seabad lebih, akhirnya suku Aborigin –penduduk asli Aus- tralia– terpilih menjadi pemimpin. Adalah Adam Giles yang menjadi pionir itu. Ia terpilih memimpin Northern Territory. Selain Bapak dapat melakukan pem- bayaran tagihan kartu kredit melalui menu pembayaran tagihan kartu kredit di BII ATM, Bapak juga dapat melakukannya melalui BII Internet Banking maupun BII Mobile Banking. KOLOM E-BANKING seni & hiburan | film seni & hiburan | teater Fokus IrjenDjokoPlayboysejakSMA Setelah jadi tersangka korupsi, Irjen Djoko Susilo ketahuan punya tiga istri. Ternyata sejak SMA, ia sudah dikenal playboy. Cover: Kiagus Auliansyah @majalah_detik majalah detik interview Edisi 69 DAFTAR ISI25 - 31 maret 2013 Wamenkes: Sekarang Orang Miskin Sakit Dilarang Bayar BAYAR TAGIHAN KARTU KREDIT LEBIH HEMAT DI BII ATM Sampek-Engtay Melintas Generasi Animasi Datar dari DreamWorks Keluarga Presiden panik melihat kebakaran di kantor Setneg. Kobaran api sempat mengancam Istana Negara yang ha- nya berjarak 50 meter. komik Se-Desa Rela Ditahan Tap Pada konten untuk membaca artikel
  • 3. Majalah detik 25 - 31 maret 2013 nasional Reporter: Mega Putra Raya, Hans Henricus, dan Bahtiar Rifai Ketika Api Berkobar di Dekat Presiden Keluarga Presiden panik melihat kebakaran di kantor Setneg. Kobaran api sempat mengancam Istana Negara yang hanya berjarak 50 meter. Majalah detik 25 - 31 maret 2013 nasional setneg
  • 4. Majalah detik 25 - 31 maret 2013 nasional H ari sudah sore ketika ruang rapat kantor presiden di kompleks Istana Kepresidenan, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, tertutup rapat. Sidang kabinet terbatas bi- dang ekonomi tidak boleh diganggu. Namun ternyata tidak lama kemudian asap hitam membubung dari gedung ­Sekretariat Negara (Setneg), yang jaraknya hanya 50 meter dari kompleks Istana Kepresidenan. Ya, Kamis 21 Maret 2013 itu, mendadak gedung Setneg terbakar. Kobaran api terlihat dari halaman tengah kom- pleks Istana Kepresidenan. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pun langsung bergegas menengok sumber asap, rapatnya sendiri bubar. Presiden berjalan mendekat ke arah kebakaran, ikut sibuk. Ia menunjuk bagian jendela yang terkena kobaran api. Seorang petugas pemadam kebakaran menunduk-nunduk mendengar arahan. Rombongan presiden cukup gemuk. Tiga menteri menyertai presiden: Menteri Koordinator Politik Hu- kum dan Keamanan (Menko Polhukam) Djoko Suyan- to, Menko Perekonomian Hatta Rajasa, dan Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi. Mereka bersama pa- sukan pengamanan presiden menyaksikan langsung kebakaran dari dekat. “Dar! Dar!” dua ledakan kecil menyambut presiden. Ibu Negara Ani Yudhoyono tidak mau ketinggalan, berulang kali ia membidik kamera ke arah api bak fo- tografer dari balik wisma presiden. Namun, tangannya sesekali menutup mulut usai membidikkan kamera. Berkali-kali mukanya berkerut, cemas. Kobar api kian mengkhawatirkan. Ani hanya berani melihat kebakar- an lebih jauh dari presiden.  Rombongan pun lantas memilih untuk mengawasi nyala api dari tempat aman. Presiden, keluarga, dan rombongan menteri melanjutkan pantauan dari lantai 37 unit mobil PMK dikerahkan untuk menangani kebakaran di gedung yang bersebelahan dengan Istana Negara itu.
  • 5. Majalah detik 25 - 31 maret 2013 nasional enam Wisma Negara, sebelah selatan gedung Setneg.  Sore itu menegangkan. Cahaya merah biru lam- pu rotator mobil Pema- dam Kebakaran (PMK) berkali-kali menimpa tembok gedung Setneg. Sejumlah 37 unit mobil PMK dikerahkan untuk menangani kebakaran di gedung yang bersebelah- an dengan Istana Negara itu. Empat mobil pemadam kebakaran subdinas (Su- din) PMK Jakarta datang pertama ke lokasi, disusul kemudian mobil pemadam dari Dinas Pemprov DKI, Sudin PMK Jakarta Timur, Sudin PMK Jakarta Barat, Sudin PMK Jakarta Utara, dan Mabes AD. Kepala Dinas PMK dan Penanggulangan Bencana DKI Jakarta, Subejo, tidak mau bermain-main dengan kobaran api yang mengancam tempat kediaman pre- siden. Ia sadar kebakaran terjadi di objek vital negara.  Kobaran api berasal dari ruang rapat besar, tempat yang biasa digunakan oleh presiden untuk melakukan rapat kabinet diperluas. Ruangan itu memang luas se- hingga dapat menerima semua pejabat yang diundang oleh presiden. Lantai 3 merupakan ruangan yang khusus diper- gunakan untuk rapat. Ruangan ini terbagi atas ruang rapat kecil, ruang rapat besar, dan sebuah musala. Kebakaran ini hanya menyisakan rangka atap yang terbuat dari baja.  “Begitu mendapatkan informasi kebakaran, segera kita kirimkan unit dari pos terdekat, lantas kita kerah- kan dari pos terdekat lainnya. Kita kerahkan karena Tap untuk melihat video terbakarnya gedung Setneg.
  • 6. Majalah detik 25 - 31 maret 2013 nasional ini menghadapi kategori objek vital,” aku Subejo. Syukurlah kebakaran itu hanya terjadi dalam lingkup kecil. Hanya ruang rapat seluas 8 x 15 meter. Namun api melalap gypsum lantai 3 hingga kobarannya ter- lihat besar. Beruntung tidak ada dag di atap lantai 3, sehingga api dapat keluar. Jika tidak maka api akan terkurung dan justru mengarah ke bawah. Padahal lantai dua dan satu merupakan perkantor- an. Ruang Menteri Sekretaris Negara Sudi Silalahi sendiri berada di lantai dua. Ruangan ini turut men- jadi korban karena kaca jendela harus dipecah untuk memasukkan selang pemadam. Tim pemadam yang dipimpin Subejo hanya butuh waktu setengah jam untuk mengurung api agar tidak merembet lebih luas. Namun bukan besaran ruang yang membuat kha- watir. Sekretaris Kementerian Sekretariat Negara, Lambock V. Nahattands khawatir jika angin memper- besar api bisa merembet ke Istana Merdeka. Apalagi, ujung selatan tempat kebakaran berhadapan dengan ujung Wisma Negara. PMK sempat kesulitan memperoleh air untuk pe- madaman. Hydrant di lingkungan Setneg tidak dapat dibuka. PMK lantas memilih untuk mengambil air dari Sungai Ciliwung yang terletak di belakang Istana Negara. “Hydrant di kantor Setneg susah dibuka. Kita pakai mobil pompa saja dan ambil air dari kali dekat situ,” ujar salah satu petugas PMK. Kedatangan PMK sebenarnya terlambat. Deteksi dini kebakaran di kantor Setneg tidak berfungsi. Alarm kebakaran tidak berbunyi ketika api mulai melalap ruang rapat besar kantor Setneg. Padahal kebakaran mulai diketahui ketika petugas Pamdal (pengamanan dalam) Setneg yang tengah piket malam itu, Sudarto, mencium bau asap. Ia sedang memeriksa ruangan usai pegawai Setneg Kantor ini melekat dengan kompleks Istana Kepresidenan. Harusnya mereka memiliki sistem pemadaman berupa fire sprinkler system.
  • 7. Majalah detik 25 - 31 maret 2013 nasional pulang.  Pukul 16.50 WIB, pengecekan dilakukan di lantai 3. Sudarto sudah mencium benda terbakar dari balik pintu. Lantas, ia menghubungi rekan-­rekannya yang bertugas melalui radio komunikasi (handy talkie/ HT).  Sudarto sendiri melakukan upaya pemadaman ber- sama dua orang petugas kebersihan dengan tabung pemadam, tapi sia-sia. Ruangan itu dipenuhi bahan yang mudah terbakar seperti karpet, kursi dan meja kayu, serta gorden. Petugas Pamdal Setneg yang lain berusaha ikut memadamkan api, asap sudah memenuhi lantai 3. Mereka pun meneriaki Sudarto untuk turun karena sudah tidak mungkin memadamkan api tanpa bantuan petugas pemadam ­kebakaran (PMK). Pukul 17.15 WIB mereka baru menghubungi petugas PMK. “Bahkan Pak Darto dirawat di klinik Setneg karena sesak napas,” ujar seorang petugas Pamdal Setneg yang mengaku bernama Santoso. Ketua Pusat Kajian Keselamatan Kerja Universitas Indonesia (PK3 UI) Fatma Lestari menganggap ke- bakaran ini merupakan kecerobohan. Kantor Setneg merupakan bagian dari objek vital. Kantor ini melekat dengan kompleks Istana Kepresidenan. Harusnya mereka memiliki sistem pemadaman berupa fire SBY dan kerabat meninggalkan gedung. setneg
  • 8. Majalah detik 25 - 31 maret 2013 nasional sprinkler system. Alat bernama sprinkler dipasang dalam radius bebe- rapa meter di setiap ruangan. Jika terjadi kebakaran, alat ini akan menyemprotkan air, sehingga kebakaran tak akan terjadi karena api sudah padam dalam waktu beberapa menit saja. “Fasilitas alarm juga harusnya ada dan sprinkler dapat memadamkan api dalam hitungan menit. Kalau itu tidak berfungsi, maka api dengan sangat cepat me- nyebar,” jelasnya. Prosedur pengamanan pejabat pun tidak berjalan dengan baik. Presiden, keluarga, dan menteri justru mendekati lokasi kebakaran. Mekanisme pengaman- an pejabat harusnya menjauhkan pejabat dari lokasi bencana. Mendekati lokasi kebakaran membahayakan presiden atau membuat upaya pemadaman semakin repot. (ARY/YOG) Kebakaran Gedung Utama Sekretariat Negara tampak dari jauh. ANTARA/Zabur Karuru
  • 9. Majalah detik 25 - 31 maret 2013 nasional P enyebab kebakaran di Gedung Utama Sekretariat Negara (Setneg) menimbul- kan tanda tanya besar. Sebab kebakaran terjadi di kompleks Istana Negara. Selain pengamanan lingkung- an yang ketat, kompleks Istana Negara juga dilengkapi dengan sistem keaman- an sarana dan prasarana yang serba- canggih. Beberapa pihak menduga ­kebakaran itu terjadi karena unsur kesengajaan atau sabotase. Namun spekulasi ini langsung diredam Sesneg Lambock V Nahattands dan Juru Bicara Presiden Julian Aldrin Pasha. Lambock menjelaskan, kebakaran terjadi di lantai 3 yang merupakan ruang rapat.Kebakaranitutidakmenimbulkan korban jiwa. Ruang ­Sekretaris Kabinet Sudi Silalahi, yang berada di lantai 2 aman. Tak ada pula dokumen-dokumen negara yang ikut hangus, ruang itu tak difungsikan sebagai penyimpanan arsip negara. Mengenai penyebab muncul- nya api, Lambock mengatakan akibat ­korsleting listrik. “Dugaan kita kebakaran tersebut aki- bat korsleting listrik,” ujarnya. Saat melihat sisa-sisa kebakaran pada Jumat sehari berikutnya, Lam- bock kembali menegaskan penyebab munculnya api adalah hubungan arus pendek listrik. Namun ia tidak menje- laskan karena sebab apa korsleting lis- trik itu bisa terjadi. “Sudah bilang diin- dikasi itu kan korslet,” cetusnya kepada wartawan. Setali tiga uang, Puslabfor Metro Jaya memiliki dugaan awal kebakaran itu dipicu oleh korsleting. Kesimpulan itu diperoleh dari pengakuan Sudarto, petugas keamanan yang saat kejadian sedang piket di lantai 3. Sudarto melihat adanya percikan api di panel listrik yang berada di ruang rapat bagian belakang. Namun, informasi yang diperoleh majalah detik berbeda dari versi Ses- neg. Menurut seorang sumber, sore itu di lantai 3 Gedung Setneg ada beberapa teknisi yang sedang bekerja. Mereka melakukan pengelasan untuk mema- sangalatperedampanasgedung.Entah bagaimana, percikan api itu kemudian memicu terjadinya kebakaran di ruang seluas 8 x 15 meter tersebut. Kabid Humas Polda Metro Jaya Kom- bes Pol Rikwanto mengaku baru men- dengar informasi tersebut. Namun, du- gaan polisi terkait korsleting listrik itu juga masih bersifat sementara. Hingga Jumat, polisi masih melakukan pe- nyelidikan intensif. Kantor Setneg juga masih diberi garis polisi (police line). (WAN) Misteri Percikan Las di Gedung Setneg Majalah detik 25 - 31 maret 2013
  • 10. Majalah detik 25 - 31 maret 2013 nasional Kronologi Kebakaran Gedung Setneg Kamis, 21 Maret 2013 Pukul 17.00 WIB Pamdal (pengamanan dalam) Setneg, Sudarto mencium bau kebakaran di lantai 3. Pukul 17.05 WIB Sudarto mengecek ke lantai 3 dan me- nemukan panel yang berada di belakang ruang rapat telah menyala. Pukul 17.10 WIB Sudarto berusaha memadamkan api yang berada di ruang rapat ge- dung Setneg lantai 3 tersebut deng- an menggunakan tabung pemadam kebakaran, tetapi api makin mem- besar. Pukul 17.20 WIB Sudarto turun ke bawah dan mene- lepon petugas pemadam kebakaran Jakarta Pusat. Pukul 17.40 WIB Sebanyak 27 unit pemadam keba- karan Jakarta Pusat tiba untuk me- madamkan kobaran api, ditambah dengan 8 unit pemadam kebakaran dari Jakarta Timur. Pukul 18.00 WIB Komjen Sutarman, Kabareskrim Ma- bes Polri mengerahkan 10 anggota polisi untuk mengecek ke lantai 3. Di waktu yang sama 10 staf Setneg meng- amankan berkas ke tempat yang aman. Pukul 18.15 WIB Si jago merah yang melalap gedung Setneg pun padam. Peta Kompleks kepresidenan dan Gedung Setneg 1 2 3 4 5 Keterangan: 1. Istana Merdeka 2. Istana Negara 3. Kantor Kepresidenan Republik Indonesia 4. Wisma Negara 5. Kantor Sekretariat Negara
  • 11. Majalah detik 25 - 31 maret 2013 nasional Reporter: M. Rizal, Bahtiar Rifai, Monique Shintami, dan Isfari Hikmat Untuk pertama kalinya dalam sejarah pemerintahan RI, gedung di kompleks Istana Negara terbakar. Gedung itu kerap dipakai presiden untuk rapat kabinet. Jejak Kabur ‘Kerabat’ Istana Negara P ara pemimpin lembaga tinggi negara itu meriung di depan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Hadir Ketua MPR Taufiq Kiemas, Ketua DPR Marzuki Alie, Ketua DPD Irman Gusman, Ketua MK Mahfud MD, Ketua MA Hat- ta Ali, dan Ketua KY Eman Suparman. SBY didampingi Anung/detikfoto
  • 12. Majalah detik 25 - 31 maret 2013 nasional oleh Wakil Presiden Boediono. Pagi itu, Jumat 22 Maret 2012, di Istana Negara, Jl. Veteran, Jakarta Pusat, para pemimpin lembaga negara itu diundang SBY untuk acara spesial, yaitu perpisahan Mahfud, yang akan mengakhiri masa ja- batannya pada 1 April 2013. Namun, sebelum acara dimulai, ada hal serius yang mereka simak dari kepala negara. Sambil berdiri, SBY bercerita tentang kebakaran he- bat yang melanda Gedung Utama Sekretariat Negara, sehari sebelumnya. Kebakaran gedung itu memicu kepanikan SBY, Ibu Negara Ani Yudhoyono, sejumlah menteri, dan seluruh orang yang ada di Istana Negara, Kamis sore hingga malam.  MenurutIrman,SBYmengungkapkan,saatkebakar- an terjadi pukul 16.50 WIB, baru saja selesai digelar rapat kabinet. SBY terkejut dan langsung keluar dari ruang rapat. Sambil bergegas meninjau lokasi keba- karan, SBY juga memperhatikan arah angin, khawatir kalau-kalau api menjalar ke Istana Negara. Maklum, jarak Gedung Setneg dengan Istana Negara sangat dekat. SBY bersyukur, personel pemadam kebakaran ber- gerak cepat memadamkan api yang melahap lantai 3 Gedung Setneg itu. Dengan begitu, api dapat dilokali- sasi. Kepada pimpinan lembaga tinggi negara itu, SBY juga meyakinkan dokumen-dokumen negara selamat. Tak ada yang terbakar. Namun, SBY tidak menying- gung penyebab kebakaran. “Beliau (SBY) tak sedetail itu,” ucap Irman kepada majalah detik. Seluruh pemimpin lembaga tinggi negara mengikuti dengan serius pemaparan SBY. Irman pun meng- ucapkan keprihatinan­nya atas terjadinya musibah tersebut kepada presiden. Sejarah mencatat, untuk pertama kalinya, peristiwa kebakaran melanda pusat pemerintahan Indonesia sejak republik ini berdiri 68 Sejarah mencatat, untuk pertama kalinya, peristiwa kebakaran melanda pusat pemerintahan Indonesia sejak republik ini berdiri 68 tahun yang lalu.
  • 13. Majalah detik 25 - 31 maret 2013 nasional tahun yang lalu. KompleksIstanaNegaramayoritasberisibangunan- bangunan klasik warisan kolonial Belanda. Bangunan utama yang berarsitektur Yunani Kuno terdiri dari dua, yaitu Istana Merdeka yang berada di Jl. Medan Mer- deka Utara (menghadap ke Lapangan Merdeka atau Monumen Nasional) dan Istana Negara, yang terletak di Jl. Veteran. Berdasarkan informasi yang tertera di situs Pem- prov DKI Jakarta, Istana Negara awalnya berwujud kediaman pribadi warga negara Belanda bernama Van Isseldijk. Anggota Raad van Indie itu membangun rumahnya pada 1796. Sempat berpindah tangan ke J.A van Braam, ­bangunan itu diperindah saat Inggris berkuasa di Indonesia. Bangunan yang direnovasi menjadi lebih megah dan ‘terhormat’ itu difungsikan sebagai kantor Kebakaran melanda Gedung Utama Sekretariat Negara, di Jakarta. ANTARA/Zabur Karuru
  • 14. Majalah detik 25 - 31 maret 2013 nasional oleh Raffles dan para pembantunya selama lima tahun berkuasa di Indonesia (1811-1816). Istana Negara difungsikan menjadi kediaman para gubernur jenderal dan tempat memerintah ketika Be- landa kembali merebut kekuasaan dari tangan Inggris. Karena merasa sesak, khususnya untuk acara resmi yang dihadiri banyak orang, Belanda menambah satu bangunan lagi di sebelah selatan, yang tak lain adalah Istana Merdeka. Meskiistanabarusudahberdiri,tetapiIstanaNegara tetap difungsikan sebagai tempat acara-acara resmi. Istana Negara menjadi saksi dari peristiwa-peristiwa penting yang terjadi kemudian hari. Di bangunan itulah Gubernur Jenderal Tjarda Van Starkenborgh menye- rahkan kekuasaan kepada Jepang. Selanjutnya, istana itu dihuni oleh panglima angkatan perang Jepang. Setelah Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945, Istana Negara mulai dipakai oleh Presiden Sukarno sebagai pusat pemerintahan RI. Sukarno adalah pre- siden yang menjadikan istana juga sebagai tempat kediamannya. Istana Negara sempat ditinggalkan ke- tika Ibu Kota RI sempat berpindah ke Yogyakarta pada 1946. Dalam perkembangannya, pemerintah melakukan penambahan atau ­perubahan gedung di kompleks Istana Negara. Misalnya, Presiden Soeharto memba- ngun Gedung Bina Graha, 50 meter di sebelah barat Istana Negara. Gedung yang pembangunannya dipra- karsai oleh Dirut Pertamina Ibnu Sutowo itu dipakai Soeharto sebagai kantor presiden. Ruang itu juga di- pakai oleh Presiden Habibie dan Abdurrahman Wahid. Bila riwayat gedung-gedung utama itu jelas, amat sedikit sumber sejarah yang menyajikan asal usul Gedung Utama Setneg. Salah satu versi menyebut di kawasan ujung Jl. Veteran dan Jl. Majapahit, yang kini menjadi kawasan Setneg, pernah dibangun gedung Istana Negara sempat ditinggalkan ketika Ibu Kota RI sempat berpindah ke Yogyakarta pada 1946.
  • 15. Majalah detik 25 - 31 maret 2013 nasional bernama Harmonie Societeit pada tahun 1810. Sebe- lum itu, gedung tersebut adalah benteng pertahanan Rijswijk dan sempat terbakar pada saat terjadi keru- suhan Tionghoa tahun 1740. Tahun 1810 itu, Gubernur Jenderal Daendels meme- rintahkan pembenahan kawasan itu. Harmonie So- cieteit dipakai sebagai tempat berkumpulnya orang- orang kaya dan pembesar pemerintah Belanda untuk menggelar pesta. Para sosialita Belanda alias noni- noni juga sering berkunjung ke tempat itu sekadar untuk kongko-kongko. Harmonie Societeit dihancurkan pada masa Presi- den Soeharto, persisnya pada tahun 1985. Soeharto meninggikan gedung itu menjadi tiga lantai seperti se- karang ini dari yang sebelumnya satu lantai. Namun, hal itu disangsikan oleh Indra Iskandar, Kepala Biro Umum Setneg. Gedung Setneg yang terbakar hanya berjarak 50 meter dari Istana Negara. ANTARA/Nia
  • 16. Majalah detik 25 - 31 maret 2013 nasional Menurutnya, memang ada penghancuran gedung bersejarah di area Setneg. Namun, gedung itu bu- kanlah Gedung Utama. Letak gedung yang kini rata dengan tanah itu adalah di pojok barat-utara kantor Setneg. “Itulah yang disebut tempat dansa-dansa dan kumpul-kumpul,” ujarnya kepada majalah detik. Gedung Utama Setneg, lanjut dia, dibangun pada tahun 1956. Itu berdasarkan catatan yang dimiliki oleh Kementerian Pekerjaan Umum. Saat itu, gedung tersebut masih difungsikan sebagai ruang Kemente- rian Kehakiman. Gedung itu mengalami renovasi bebera- pa kali, terakhir pada tahun 2006 yang lalu. “Itu renovasi- nya besar,” kata Indra. Sejarawan Asep Kambali mengamini sebagian versi Indra. Gedung Harmonie Societeit memang sempat ada di ­kawasan itu, tapi bukan yang sekarang terbakar. Gedung itu dibangun pada 1776 oleh Gubernur Jenderal Reinier de Klerk. Gedung Utama Setneg hadir belakangan. Namun, ia menilai gedung itu bukan dibangun pada masa Presi- den Sukarno. Bila dilihat dari bentuk bangunannya, Gedung Set- neg kemungkinan besar dibangun pada abad ke-19. "Ini memang harus di-crosscheck, karena Setneg tak mengeluarkan fakta kapan gedung itu dibangun," ka- tanya kepada majalah detik. Memang, yang menjadi fakta sekarang adalah ge- dung itu digunakan sebagai ruang kerja Mensesneg Sudi Silalahi. Gedung itu juga sering dipakai oleh para presiden RI dari berbagai periode untuk rapat kabinet. “Presiden SBY mengadakan rapat-rapat kabinet yang diperluas di situ," kata Staf Khusus Presiden SBY Bi- dang Politik, Daniel Sparingga. (WAN/IYE) Gedung Utama Setneg, lanjut dia, dibangun pada tahun 1956. Itu berdasarkan catatan yang dimiliki oleh Kementerian Pekerjaan Umum.
  • 17. Majalah detik 25 - 31 maret 2013 nasional Majalah detik 25 - 31 maret 2013 P residen Susilo Bambang Yud- hoyono (SBY) berdiri tegak di jalan beraspal depan kantornya. Di dalam, bayang-bayang lalu-la- lang pasukan pengamanan dan protokoler memantul dari lantai marmer berwarna putih. Tiba-tiba presiden curhat tentang kesederhanaan kantor tempatnya bekerja.  “Kantor saya ini kalau dibandingkan sama kantor-kantor yang lain seperti bumi dan langit. Tetapi yang penting kan produktivitasnya, bukan mewahnya, bu- kan mahalnya ruangan ataupun perabot- an,” ucapnya sambil menunjuk ke dalam kantornya. Kesederhanaan itu diungkap SBY, Rabu 20 Maret 2013, ketika hendak menerima mantan Perdana Menteri Inggris, Tony Blair. Sepekan sebelumnya, presiden juga memaparkan kesederhanaan ketika me- nerima tamu purnawirawan jenderal. Melongok ke dalam, kantor presiden dihias dengan karpet berwarna merah, meja kaca, lampu kristal dengan 8 lampu dan foto bersama Kepala Negara Asia- Pacific Economic Cooperation (APEC). SBY bangga atas tampilan ini. Bukan kemewahan yang ingin ia tampil- kan, tapi produktivitas dalam kesederha- naan. Ia sudah telanjur kerasan bekerja di kantornya. SBY sudah tinggal di kompleks Is- tana Kepresidenan selama 9 tahun. Dua periode adalah masa jabatan maksimal presiden yang diperkenankan oleh kons­ titusi. Tahun 2013 ini, adalah masa-masa terakhir ia bekerja di kantor presiden. Sembilan tahun bukan waktu pendek. SBY merupakan satu-satunya presiden yang dapat memenangi dua periode masa jabatan pascareformasi 1998. Prestasi yang gemilang dalam politik nasional. Ini adalah kegembiraan dalam kenangannya di istana. Namun ada juga duka, SBY mengalami dua kali bencana besar ketika tinggal di Istana Kepresidenan. Dua bencana besar itu adalah banjir lima tahunan pada tahun 2007 dan tahun 2012. Istana ikut terendam banjir saat itu. Laga seru politik pun ia ikuti dari dalam kompleks ini. Sebut saja skandal Bank Century pada awal masa jabatannya yang kedua tahun 2009, isu rencana pembunuh- an presiden oleh teroris pada Januari 2010, dan terakhir laporan intelijen mengenai isu kudeta yang diterima dari intelijen pada Maret 2013 ini. Namun ada ketegangan lebih besar bagi SBY, yakni ketika Istana Negara nyaris terkena rembetan api yang membakar kantor Sekretariat Negara (Setneg) pada Kamis 21 Maret 2013 lalu. Kantor itu ha- nya terpaut 50 meter dari Istana Negara. Untung api berhasil dipadamkan sebelum merembet. (ARY) Reporter: Mega Putra Raya Bumi dan Langit Kantor Presiden
  • 18. Majalah detik 25 - 31 maret 2013 nasional Reporter: Bahtiar Rifai dan Aryo Bhawono dok. detikfoto Dahlan Iskan dan Pramono Edhie Wibowo jadi iklan jamu. Anggota DPR muncul dalam acara hiburan televisi. Aji mumpung mendongkrak popularitas. Rajin Tampil demi Apa D ahlan Iskan baru selesai mengikuti rapat pimpinan (Rapim) di kantor Lembaga Kantor Berita Nasional (LKBN) Antara di Jalan Me- dan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat. Tiba-ti- ba saja, rombongan fotografer model memboyongnya menuju ruang berlatar kain hijau. Seorang perempuan sibuk membedaki wajahnya. Lima menit kemudian, Dahlan mengembangkan senyum di depan kamera. Tangannya mengacungkan jamu cair siap saji dalam kemasan sachet di dekat wa-
  • 19. Majalah detik 25 - 31 maret 2013 nasional jah. Beberapa lampu kilat lantas bersahutan menimpa wajah. Dahlan Iskan jadi bintang iklan. Selasa, 19 Februari 2013 itu, sesi pemotretan iklan produkjamuTolakAnginPTSidoMunculberjalankilat. Memang susah mencari sela waktu, maklum sebagai Menteri BUMN, Dahlan tentu sibuk. Tak ayal, pemo- tretan pun harus dilakukan usai agenda rutin Dahlan selaku Menteri BUMN. Pemotretan ini hanya rangkaian dari kontrak antara Dahlan dengan PT Sido Muncul. Dahlan bahkan ikut sesi pengambilan gambar iklan di Belanda. Ia me- nyempatkandiriuntukterbangkeBelanda,melakukan pemotretan, lantas pulang ke tanah air. “Kalau yang di Belanda itu sekitar tiga bulan lalu. Ketika hari libur, Pak Dahlan terbang ke Belanda. Di sana hanya tiga atau empat jam untuk pengambilan gambar, lantas pulang,” ujar Kepala Humas Kemente- rian BUMN, Faisal Halimi. Dahlan ternyata memang menjadi incaran PT Sido Muncul untuk menjadi bintang iklannya. Karier Dahlan melejit, dari pemilik media, lantas menjabat Direktur PLN dan terakhir menjadi Menteri BUMN. Peng- usungan Dahlan menjadi bintang iklan adalah langkah ­terobosan. Presiden Direktur PT Sido Muncul, Irwan Hidayat menganggap popularitas Dahlan sekelas Dewa 19, Rhenald Kasali, Setiawan Djodi, Butet, dan Agnes Monica. Hanya saja, Dahlan mewakili kalangan peng- usaha media. Dahlan tampil tak dibayar. “Jabatan yang dipercayakan sangat strategis. Dan dia sepak terjangnya seperti di tol (sidak jalan tol) itu, ndak umum,” jelasnya. PT Sido Muncul sudah dua kali menggunakan pe- jabat publik sebagai bintang iklan. Sebelum Dahlan, Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Pramono Edhie Wibowo juga jadi bintang iklan jamu Karier Dahlan melejit, dari pemilik media, lantas menjabat Direktur PLN dan terakhir menjadi Menteri BUMN. “
  • 20. Majalah detik 25 - 31 maret 2013 nasional kuat. Sebuah ­tayangan iklan di televisi turut mengambil fokus gambar Pramono ketika memim- pin ­pasukan di wilayah Komando Daerah Militer (Kodam) Bukit Barisan di Medan, Sumatera Utara. Dalam iklan itu, Pramono mengunjungi bakti sosial operasi pemberantasan penyakit mata katarak. Faisal menegaskan, Dahlan tidak melanggar per- aturan dengan menjadi bintang iklan. Sejauh ini me- mang tidak ada aturan yang melarang pejabat menjadi bintang iklan. Faisal menjelaskan, kesediaan Dahlan menjadi bin- tang iklan jamu karena Dahlan ingin mempromosikan produk asli Indonesia yang mendunia. Produk ini akan dipasarkan di negara-negara Eropa seperti Belanda, Inggris, dan Jerman mulai 2013. Ditambahkan Faisal, sebelumnya beberapa pejabat publik yang juga pernah menjadi bintang iklan seperti Marzuki Alie, Menteri Perdagangan Gita Wirjawan, dan mantan Menteri BUMN Sofyan Djalil. “Enggaklah, Pak Marzuki Alie di Maspion, Pak Sofyan Djalil pernah mempromosikan InHealth. Terus Pak Gita Wirjawan di Astra,” tutur Faisal kepada majalah detik. Tampilnya Dahlan dan Pramono menuai masalah. Keduanya adalah pejabat publik. Kritik pertama mun- cul dari DPR. Wakil Ketua Komisi VI DPR dari Fraksi PDIP Aria Bima menganggap Dahlan lebih memen- tingkan popularitas dengan keterlibatannya dalam iklan. Padahal selaku menteri ia memiliki kewajiban berat. Penataan BUMN harusnya menjadi prioritas dalam aktivitas Dahlan, bukan menjadi bintang iklan. ANTARA/R. Rekotomo Dahlan Iskan mendengarkan penjelasan Dirut Sido Muncul Irwan Hidayat, saat mengunjungi pabrik jamu Sido Muncul, di Semarang, Jawa Tengah.
  • 21. Majalah detik 25 - 31 maret 2013 nasional Apalagi nama Dahlan dan Pramono cukup hangat dalam perbincangan politik. Hampir semua survei calon presiden (capres) 2014 menyebutkan nama Pramono dan Dahlan. Pengamat komunikasi politik, Effendi Ghazali beranggapan iklan ini memberikan keuntungan politik kepada keduanya. Munculnya Pramono dalam iklan terjadi menjelang Partai Demokrat menggelar Kongres Luar Biasa (KLB). Padahal Pramono selama ini tergolong jarang tampil di media massa. Kemunculan tiba-tiba ini me- nimbulkan beragam spekulasi. “Dahlan Iskan kan sudah bilang jika pas mau nya- pres, nah Pramono kan belum pernah bilang mau nyapres, jadi kesannya agak ‘lain di mulut, lain di hati’. Tapi upaya begitu sah dalam komunikasi politik,” ung- kap Effendi. Kemunculan pejabat publik dalam iklan selalu saja menyisakan masalah. Namun ternyata tak hanya pe- jabat, anggota DPR pun melakukan hal yang serupa. Padahal UU No. 27 Tahun 2009 tentang MPR, DPR, DPRD, dan DPD (MD3) melarang anggota DPR untuk melakukan kerja sambilan. Selain Marzuki Alie yang tampil dalam iklan, anggota DPR dari Fraksi PAN Eko Hendro Purnomo alias Eko Patrio juga masih tampil dalam acara komedi televisi ‘Pesbukers’ yang ditayangkan oleh stasiun televisi swasta, ANTV. Manajer Produksi ANTV, Antonius  Kelly mengaku penampilan Eko dalam acara tersebut dilakukan tiga bulan lalu. Penampilan ini dilakukan atas koordinasi dengan rumah produksi milik Eko, Ekomando. “Salah satu kontrak kerja antara Ekomando dan ANTV adalah pihak Ekomando menyediakan artis untuk acara seperti ‘Pesbukers’.  Nah yang main di acara ‘Pesbukers’ itu semuanya dari rumah produksi Ekomando,” ungkapnya. (ARY/IYE) Hampir semua survei calon presiden (capres) 2014 menyebutkan nama Pramono dan Dahlan. “ Majalah detik 25 - 31 maret 2013 Rachman Haryanto/detikfoto Eko Patrio
  • 22. Majalah detik 25 - 31 maret 2013 kriminal Imam Asyafii, pengusaha komputer ditemukan tewas. Ia dibunuh Dedi, teman bisnisnya yang bangkrut. Sang teman sakit hati karena Imam pelit.   Reporter: Evi Tresnawati Foto: Evi tresnawati/detikfoto Tragedi Pengusaha Komputer R encana indah itu rupanya tidak akan per- nah bisa diwujudkan Imam Asyafii. Pera- yaan ulang tahun ke-31 yang direncanakan pengusaha komputer ini tinggal kenangan. Jangankan rencana terlaksana, nasib tragis justru menimpa Imam. Bertepatan dengan hari ulang tahunnya, Imam dicu- lik dan kemudian dibunuh. Sang adik, Hasyim sangat
  • 23. Majalah detik 25 - 31 maret 2013 kriminal sulit menerima kenyataan itu. Ia ingat pada Sabtu, 16 Maret 2013, itu Imam punya janji istimewa pada sang istri, Ida Arifah serta dua anaknya, Toriq (7) dan Urfa (2). “Sabtu pagi sebelum berangkat, kakak saya janji sama istrinya akan pulang siang. Sebab mau ajak ja- lan-jalan. Kan dia (Imam) ulang tahun,” kata Hasyim. Hasyim masih terlihat sedih saat ditemui majalah detik di rumah duka, Perumahan Bumi Bekasi Baru, Jalan Lumbu Utara 2D Nomor 226 RT 07/RW 19, Jem- batan 11, Kelurahan Bojong Rawalumbu, Rawalumbu, Bekasi. Rencana Imam buyar pada siang harinya. Imam ber- ada dalam bahaya. Ia berusaha mengabarkan bahaya yang mengincarnya dengan menelepon salah satu karyawannya. Dari ujung telepon ternyata bukan suara Imam yang masuk, namun percakapan tegang sang bos dengan seseorang yang tengah mengancamnya. Percakapan berdurasi 25 menit itu pun direkam oleh karyawan Imam. Isi rekaman itu kadang terdengar jelas, kadang samar. Beberapa kali terdengar kata bernada ancaman, soal uang dan soal mobil. “Mau lu digituin? Makanya lu jangan ngelawan. Jang- an digerakin Pak. Kalau digerakin sakit,” ancam lawan bicara Imam di percakapan itu. Lantas beberapa kali terdengar pembicaraan angka seperti Rp 75 juta. Ada suara Imam yang menyatakan tidak ada isinya, sementara sang lawan bicara me- nyatakan soal pin paspor BCA.   Imam beberapa kali mengeluh sakit. Entah apa yang diperbuat orang itu kepada Imam. “Pokoknya saya nggak ­ngelawan. Nggak ngelawan,” kata Imam. “Pak pokoknya gua nggak mau tanggung jawab ya. Gua udah dapat nomor pin BB lu,” kata si pengancam lagi. Adik Imam sangat terpukul atas kematian kakaknya. evi tresnawati/detikfoto
  • 24. Majalah detik 25 - 31 maret 2013 kriminal Rekaman percakapan itu lantas diserahkan sang karyawan kepada keluarga Imam. Nah, karena perca- kapan itulah keluarga yakin, Imam jadi korban pencu- likan. Saat itu juga, Sabtu siang, keluarga Imam melapor- kan soal hilangnya Imam ke Polsekta Bekasi Timur, dengan nomor laporan,  No. LP: 321/K/III/2013/SEK. BKS.TIM. Usai lapor polisi, keluarga juga mencari Imam ke se- jumlah wilayah, di antaranya ke Pulogadung, Jakarta Timur. Wilayah ini sebelumnya sempat disebut Imam saat berpamitan dengan istrinya. “Saat berangkat kakak saya pamit sama istri ke Pu- logadung bertemu temannya,” jelas Hasyim. Selain ke Pulogadung, keluarga juga mencari Imam ke Cengka- reng bahkan ke Bandung. Namun hasilnya nihil. Akhirnya pada Selasa, 19 Maret 2013 dini hari, kelu- arga mendapatkabar,Imamditemukantewasdidalam mobilnya, Grand Vitara B 531 EV di parkiran Terminal 1 C, Bandara Soekarno-Hatta, pukul 01.00 WIB. Jasad Imam pertama kali ditemukan oleh petugas keamanan bandara, Herman dan Iwin. Jasadnya ter- geletak di jok kiri depan mobil. Tangannya terikat dan di leher terdapat bekas luka jeratan. Malamnya, polisi lantas mencokok Dedi, salah se- orang teman Imam dalam bisnis komputer. Dedi ber- temu Imam Sabtu siang di Pulogadung. Dedi kemudian mengajak Imam melihat pameran komputer di daerah Jakarta Barat.  Dalam perjalanan, mereka menjemput IW, teman Dedi, di daerah Cengkareng, Jakarta Barat. Di hadap- an penyidik, Dedi mengakui ia yang menyetir mobil, sementara Imam duduk di kursi kiri depan. Adapun IW, duduk di bangku belakang. “Dalam perjalanan di tol arah Bandara Soekarno- Hatta, Imam dijerat oleh teman pelaku dari belakang. Jasad Imam pertama kali ditemukan oleh petugas keamanan bandara, Herman dan Iwin. Jasadnya tergeletak di jok kiri depan mobil. Tangannya terikat dan di leher terdapat bekas luka jeratan.
  • 25. Majalah detik 25 - 31 maret 2013 kriminal Korbantewasdijeratmenggunakankawat,”terang Ka- bid Humas Polda Metro Jaya, Kombes (Pol) Rikwanto kepada majalah detik.  Keluarga tidak begitu terkejut ketika mengetahui pembunuh Imam adalah Dedi. Sebab sejak awal ke- luarga sudah mencurigai sosok pria berperawakan tinggi besar itu. “Dia sering omong kasar. Orangnya memang kurang baik,” jelas Sunar, mertua Imam saat ditemui majalah detik di rumah Imam.   Keterangan senada juga dikatakan Joko, salah se- orangpegawaiImam diCVSentraDataTeknik.Selama iniDedidikenalJokosebagaimakelarlelangkomputer. Jika menang lelang biasanya Dedi minta Imam untuk membayar barang-barang lelang itu. Selanjutnya ia meminta bagian atau komisi dari Imam. Menurut Joko, Imam dan Dedi sudah saling menge- nal sejak 10 tahun lalu. Keduanya kenal saat sama- sama bisnis komputer di daerah Kramat Sentiong, Jakarta Pusat. Bisnis komputer milik Imam ialah yang berbendera CV Sentra Data Teknik yang beralamat di Jalan Pulo Gundul, Kramat Sentiong K-333, Jakarta Pelaku pembunuhan Agung /detikfoto
  • 26. Majalah detik 25 - 31 maret 2013 kriminal Majalah detik 25 - 31 maret 2013 Pusat. Berganti tahun bisnis Imam rupanya sema- kin banyak pelanggan- nya.  Setelah sukses di Kramat Sentiong, Imam membuka bisnis serupa di Rawalumbu, Bekasi, Jawa Barat, dengan nama Sen- tra Komputer. Saat ini kar- yawan Imam di dua peru- sahaannya itu berjumlah 12 orang. Sementara Dedi bernasib apes. Bisnisnya mulai bangkrut sejak Desember 2012. Tokonya pun terpaksa tutup. Sejak itu Dedi pun menjual sisa barang di toko- nya kepada Imam. Jual beli ini rupanya mendatangkan perselisihan an- tara Dedi dan Imam. Imam membayar rendah barang yang dijual Dedi. Misalnya Imam hanya membayar Rp 300 ribu, sementara Dedi ingin barang itu dihargai Rp 700 ribu. “Ada sakit hati sebagai rekan bisnis komputer. Menu- rut keterangan tersangka, korban pelit hingga terjadi pembunuhan,” kata Rikwanto. Setelah membunuh Imam, Dedi kemudian meng- ambil uang ATM Imam sebanyak Rp 10 juta. Ia juga membeli perhiasan emas Rp 40 juta dengan kartu kredit Imam. Dedi kemudian pulang ke rumah dan membawa istrinya yang sedang hamil ke Kuningan, Jabar untuk melarikan diri. Di sinilah ia akhirnya di- tangkap. Polisi kemudian menangkap IW dan AQ yang diduga sebagai penadah barang curian. Dedi dikenai Pasal 340 tentang Pembunuhan Terencana dengan ancam- an hukuman mati. (DEN/IYE) Barang bukti pencurian yang dilakukan oleh Dedi. Agung /detikfoto
  • 27. BERITA KOMIK Majalah detik 25 - 31 maret 2013 Se-Desa Rela Ditahan AAAA...!!!! D esa Pamriyan, Kecamat- an Pituruh, Kabupaten Purworejo, Provinsi Jawa Tengah sepi. Desa itu hanya menyisakan penduduk perem- puan dan anak-anak. Sedangkan penduduk laki-laki mendaftar- kan diri untuk ditahan di Polres Purworejo. Aksi solider setelah menghakimi preman. Reporter: Triono W. Sudibyo Kamis 21 Februari 2013, Dudu, warga Desa Pamriyan, melenggang menggu- nakan sepeda motornya. BRAAKK!!! deziigg!! broo- Ketika asyik melenggang, tiba-tiba Yulianto, warga Desa Wonosido, yang mengendarai motor RX King bernopol B 3992 MV muncul dari tikungan dengan laju kencang dan tabrakan tak dapat dihindari. Keduanya hanya luka lecet. Yulianto lantas bangun dari tanah. Ia marah kepada Dudu lantas memaki dan memukulnya. Dudu pulang ke desa dengan dendam. Mukanya babak belur karena dihajar Yulianto. Luka akibat pukulan lebih parah dibandingkan luka akibat tabrakan. Ia mengadu kepada pemuda desa dan orang-orang tua. Orang-orang desa pun naik pitam. Mereka menilai Yulianto sudah kelewat batas. Mereka pun bertekad untuk mengeroyok Yulianto. Pencarian Yulianto dilakukan dengan mudah. Mereka mendapati Yulianto tengah berkunjung ke rumah saudaranya di Desa Karanggedang yang bersebelah- an dengan Desa Pamriyan. Tanpa pikir panjang, sekumpulan pemuda dari Desa Pamriyan langsung memukuli Yulianto di rumah saudaranya itu. “Bakbikbuk!” byurr...! creekk! brrr.... Yulianto tak dapat melawan pengeroyokan ini. Ia hanya menunduk tanpa perlawanan. Alhasil, pemuda Pamriyan kian beringas. Mereka memu- kuli Yulianto hingga rebah tak berdaya. Sore hari, aksi pun tak berhenti. Pemuda Pamriyan tak puas dengan pemukulan ini. Mereka pun menyeret Yulianto menuju tapal batas Desa Karanggedang-Paliyan. Di tempat itu, Yulianto ditimbuni kayu dan ban, lantas ia dibakar. Seperti biasa, polisi datang terlambat. Petugas Polsek Pituruh datang ke lokasi dan membongkar tumpukan kayu. Yulianto ditemukan tak bernyawa. Kasus amuk massa ini langsung ditangani Polres Purworejo. Mereka memeriksa 47 warga desa selama delapan hari. 28 Februari, polisi menetapkan 12 tersangka dan melakukan penahanan.  sebenarnya Warga Desa Pamriyan tak menerima proses ini. Bagi mereka, Yulianto sudah berkali-kali membuat onar. Tindakan mereka tidak dapat disalahkan. Mereka pergi menggunakan 7 truk dan 2 minibus elf, meninggalkan desa menuju Mapolres Purworejo. Bocah dan perempuan desa itu pun berlari-lari di ladang untuk melepas kepergian mereka. Rombongan pemuda Desa Pamriyan ini diterima oleh Kapolres Purworejo AKBP Taslim. Ia pun tetap menerima rombongan ini masuk ke tahanan. “Kalau mereka mengaku terlibat, ya kita periksa dulu. Nggak bisa langsung ditahan,” jelasnya. (ARY/YOG) waah kurang ajar nih anak!! Mata ‘mu itu dipakai! Goblok! aduuhh harga diriku mau taro di mana?? yah sabar ya nak... ahhh kita sikat aja! Ini tidak bisa didiamkan. Kita cari dan habisi saja, ayo! Wah, kalau ini sudah mati ya, benar. Kami sudah menetapkan tersangka 12 orang. Itu dari hasil pemeriksaan. Ada yang cuma memukul dengan tangan kosong, nyiapin bensin, dan lain-lain Alhasil, semua laki- laki desa melakukan aksi solidaritas ikut ditahan. Uniknya suasana haru terjadi ketika perempuan Desa Pamriyan melepas suaminya ke tahanan. Bune, aku berangkat dulu, ikut di tahanan bareng teman-teman, Iyo. Hati-hati ya, tetap semangat ya... Hati-hati ya pak, aku kan selalu menunggumu di sini
  • 28. Majalah detik 25 - 31 maret 2013 Tap untuk melihat foto UKURAN BESAR Kilauan warna-warni bunga sakura tampak jelas di Tokyo, Ibu Kota Jepang. Salah satu lokasi yang marak dikunjungi adalah sepanjang parit Chidorigafuchi. Saat ini masyarakat Jepang sedang menikmati pemandangan bunga sakura yang mekar di seluruh penjuru negeri itu. sumber: REUTERS lensa SAKURA
  • 29. Majalah detik 25 - 31 maret 2013 Pengunjung berjalan di bawah bunga sakura yang rimbun dan tampak bersinar di sepanjang parit Chidorigafuchi, Tokyo, 22 Maret 2013. Bunga sakura sedang mekar di seluruh penjuru negeri saat ini. REUTERS/Toru Hanai.
  • 30. Majalah detik 25 - 31 maret 2013 Pengunjung menengadah ke arah bunga sakura yang rimbun dan tampak bersinar di sepanjang parit Chidorigafuchi, Tokyo, 22 Maret 2013. REUTERS/Toru Hanai
  • 31. Majalah detik 25 - 31 maret 2013 Pengunjung berada dalam perahu di bawah bunga sakura di sepanjang parit Chidorigafuchi, Tokyo, 22 Maret 2013. REUTERS/Toru Hanai
  • 32. Majalah detik 25 - 31 maret 2013Seorang pria sedang mengambil gambar bunga sakura yang rimbun di kota Tokyo, 22 Maret 2013. REUTERS/Toru Hanai
  • 33. Majalah detik 25 - 31 maret 2013 Rangkaian bunga sakura yang sedang mekar di kotaTokyo, 22 Maret 2013. REUTERS/Toru Hanai
  • 34. KolomE-Banking Pak Laksono, Selama ini saya menggunakan ATM BII hanya untuk membayar tagihan kartu kredit BII. Apakah ATM BII dapat digunakan untuk melakukan pembayaran tagihan kartu kredit bank lain? Bank apa saja? Willy, Surabaya BAYAR TAGIHAN KARTU KREDIT LEBIH HEMAT DI BII ATM
  • 35. KolomE-Banking Hai Bapak Willy, Terima kasih atas kesetiaannya menjadi nasabah BII. Saat ini terdapat lebih dari 1.300 BII ATM yang siap melayani kebutuhan nasabah. Tidak saja layanan tarik tunai, berbagai transaksi perbankan juga dapat diselesaikan melalui BII ATM, mulai dari cek saldo hingga transfer dana antar bank dan pembayaran tagihan, termasuk untuk pembayaran tagihan kartu kredit. Selain tagihan kartu kredit BII, BII ATM juga melayani pembayaran tagihan kartu kredit bank lain, antara lain HSBC, American Express (AMEX), Citibank, Standard Chartered (SCB), BNI, ANZ, Permata Bank, Danamon, UOB Buana, Bukopin, Panin dan Bumiputera. Selain Bapak dapat melakukan pembayaran tagihan kartu kredit melalui menu pembayaran tagihan kartu kredit di BII ATM, Bapak juga dapat melakukannya melalui BII Internet Banking maupun BII Mobile Banking. Dengan BII Mobile Banking, cukup kirimkan SMS ke 69811 dengan format BAYAR <nomor rekening> <kode biller> <nomor kartu kredit> <jumlah>. Beberapa bank penerbit kartu kredit sudah membuka penerimaan pembayaran tagihan kartu kredit melalui menu transfer online antar bank. Melalui menu transfer online, nasabah cukup memasukkan kode bank penerbit kartu kredit dan nomor kartu kredit sebagai nomor rekening tujuan. Nama nasabah akan tercantum dalam layar konfirmasi transfer. Transaksi pembayaran kartu kredit dengan menggunakan menu transfer online antar bank dapat dilakukan baik di BII ATM, BII Internet Banking maupun BII Mobile Banking. Dengan BII Mobile Banking, cukup kirimkan SMS ke 69811 dengan format TRANSFER <nomor rekening asal> <kode bank> <nomor rekening tujuan/nomor kartu kredit> <jumlah>. Biaya transaksi pun lebih hemat dengan menggunakan menu transfer online, hanya Rp5.000,- per transaksi dan dana langsung diterima di bank tujuan. Untuk mendaftarkan layanan BII Mobile Banking dan BII Internet Banking, Bapak dapat langsung mengunjungi kantor cabang BII terdekat dengan membawa identitas diri dan bukti kepemilikan rekening BII. Jika ada pertanyaan seputar electronic banking dapat mengirimkan email ke ebanking@majalahdetik.com. Untuk pertanyaan yang dimuat akan mendapatkan souvenir menarik dari BII.
  • 36. Majalah detik 25 - 31 maret 2013 Harta fantastis Irjen Djoko Fokus Lahan perkebunan milik Irjen Djoko Susilo di Subang terhampar di dua kecamatan. Dibeli dengan harga murah. Warga takut mendekat karena penjaganya galak. Reporter: Deden Gunawan Ini Punya Jenderal, Jangan Macam-macam Majalah detik 25 - 31 maret 2013 deden/detikfoto Harta fantastis Irjen Djoko Fokus
  • 37. Majalah detik 25 - 31 maret 2013 Harta fantastis Irjen Djoko Fokus E mpat rusa itu nasibnya kini tidak menentu. Tubuhnya kurus kering dan bulu-bulunya su- dah mengalami kebotakan. Bahkan dua ekor di antaranya terlihat berjalan tertatih-tatih seperti kesakitan. Hewan jinak itu berada di lahan perkebunan milik Irjen Polisi Djoko Susilo yang kini telah disita Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) setelah dia ditetapkan sebagai tersangka kasus korupsi simulator SIM dan pencucian uang. Entah kenapa rusa-rusa itu ditinggalkan. Padahal, menurut informasi warga, sesaat setelah ­penyegelan KPK, beberapa pegawai perkebunan membawa se- jumlah hewan yang ada di lahan itu.   Memang di lahan perkebunan itu juga terdapat ke- bun binatang mini, yang berisi sejumlah hewan. Ada beberapa kandang sudah dibangun seperti kandang kuda (istal), kandang rusa, kandang sapi, serta dua kolam ikan yang besar. Seorang mantan pekerja di kebun itu menyebut, Djoko punya rencana akan membangun beberapa kandang untuk hewan-hewan lainnya. Namun niat itu tidak kesampaian karena lahan itu keburu disita KPK. “Setahu saya ada kuda, sapi, bahkan kata beberapa pegawai ada seekor harimau di sana. Tapi saya tidak tahu harimau jenis apa, sebab warga belum pernah masukkedalamsebelumdisegel,”terangAgus,warga Cirangkong, Kecamatan Cijambe, Kabupaten Subang, Jawa Barat. Warga memang tidak berani masuk atau mendekat ke area perkebunan itu lantaran penjaganya sangat galak. Kalau ada yang mau masuk atau mendekat, sang penjaga langsung menghardik dan menakut- nakuti warga. Padahal warga hanya ingin mengambil kayu bakar dari pohon yang tumbang. “Ini punya jenderal, jangan macam-macam,” ujar Sang jenderal mulai membangun lahan di perbukitan itu pada 2010. Proses pembangunan berlangsung selama satu tahun dan mempekerjakan lebih dari seratus
  • 38. Majalah detik 25 - 31 maret 2013 Harta fantastis Irjen Djoko Fokus Agus menirukan ucapan anak buah Djoko kepada warga yang sebelumnya ingin melintas ke perke- bunan itu. Warga sebelumnya sangat takut mendekat ke area perkebunan ­lantaran mendengar kabar penjaganya adalah polisi. Apalagi beberapa penjaga terlihat meme- gang senjata. Alhasil warga hanya bisa menduga-duga apa isi di dalam lahan itu. Nah, begitu lahan disegel, warga yang penasaran berbon- dong-bondong masuk ke perkebunan itu.  Tujuan mereka beragam, ada yang ingin melihat- lihat, mengambil kayu, memancing ikan, bahkan ada yang mau mematok beberapa lahan di sana.  Suparmi, Kepala Desa Kumpay beberapa kali me- nahan warganya yang berusaha mengambil tanaman maupun aset yang ada di perkebunan itu. Sampai- sampai Suparmi menempel imbauan kepada warga sekitar untuk tidak menjarah atau mematok tanah di lahan itu. Namun tetap saja banyak warga yang masuk. Alasan mereka, hanya mengambil kayu dari pohon yang tum- bang. Namun dari pantauan majalah detik, Kamis, 21 Maret 2013, beberapa truk berisi penuh potongan kayu albasia dan durian terlihat hilir mudik di dalam area perkebunan.    Kebun milik Djoko memang ditanami aneka pohon, seperti jati, albasia, cengkih, durian, serta rumput ga- jah untuk ­pakan sapi. Pohon-pohon itu sudah tumbuh sebelum dibeli sang jenderal. Tap untuk melihat video kekayaan Irjen Djoko. detiktv
  • 39. Majalah detik 25 - 31 maret 2013 Harta fantastis Irjen Djoko Fokus Menurut Agus yang sem- pat bekerja sebagai buruh pengerjaan jalan di area perkebunan itu, sang jende- ral mulai membangun lahan di perbukitan itu pada 2010. Proses pembangunan ber- langsung selama satu tahun dan mempekerjakan lebih dari seratus orang. Masing- masing pekerja dibayar Rp 40 ribu per hari.  “Kami kerja kurang lebih setahun. Ada yang bertugas bikin jalan, vila, kolam, kan- dang ternak, mes karyawan dan tembok pembatas yang pakai batako,” ungkap Agus. Kini para karyawan tidak lagi terlihat. Beberapa ­hewan yang sebelumnya ada di situ sudah dibawa pergi sesaat setelah plang segel ditempel KPK. Bebe- rapa furnitur yang ada di da- lam vila juga diangkut entah ke mana. Sekarang hanya tersisa empat rusa, satu unit trak- tor, ikan nila di kolam pemancingan, serta bangunan vila dan  mes karyawan. Alhasil,  perkebunan  yang membentang di antara Kecamatan Jalan Cagak dan Kecamatan Cijambe, seakan sudah tidak bertuan lagi. Sayangnya meski perkebunan itu sudah berdiri sejak 2010,  beberapa warga Desa Kumpay maupun Cirongkang tidak ada yang tahu berapa luas lahan milik Djoko yang terhampar di perbukitan itu. Mereka deden/detikfoto Rusa di kebun binatang mini (atas) dan empang tempat warga memancing di tanah milik Djoko (bawah).
  • 40. Majalah detik 25 - 31 maret 2013 Harta fantastis Irjen Djoko Fokus hanya menduga-duga ukuran lahan yang dimiliki sang jenderal.  Suparmi pun tidak tahu-menahu luas lahan milik Djoko. “Aduh saya tidak tahu, saya kan baru menjabat kades (kepala desa). Saya saja baru tahu tanah itu milik Pak Djoko setelah disegel KPK,” ujar Suparmi kepada majalah detik. Suparmi mengaku sejak ia menjabat Kepala Desa Kumpay, berkas-berkas tanah milik Djoko hilang en- tah ke mana. Ia pun mengaku terkejut ketika tahu ada lahan di wilayahnya ternyata milik Djoko yang kini jadi tahanan KPK. Hal senada juga dikatakan Sohutihun Sidabutar, Ke- pala Seksi Hak Tanah dan Pendaftaran Tanah (BPN), Kabupaten Subang. Kata Sidabutar dirinya tidak tahu berapa luas tanah milik Djoko. “Wah saya tidak tahu berapa luasnya,” ujar Sidabutar.  Ia juga bilang, sepengetahuan dirinya lahan tersebut bukan atas nama Djoko Susilo. Sayangnya saat dihu- bungi majalah detik, ia tidak mau menjelaskan atas nama siapa lahan yang kini disita KPK itu. Sedangkan juru bicara KPK Johan Budi memper- kirakan lahan milik Djoko di Subang luasnya sekitar 20-25 hektare. “Luasnya sekitar itu,” jelas Johan. deden/detikfoto Pengumuman yang diberikan kepala desa di tanah milik Djoko.
  • 41. Majalah detik 25 - 31 maret 2013 Harta fantastis Irjen Djoko Fokus Angka tersebut kemungkinan bisa bertambah, sebab tebersit kabar masih ada beberapa aset Djoko yang belum disegel. Beberapa di antaranya ada di luar negeri. Meski luasnya masih simpang siur, banyak  warga sepakatlahanmilikDjokodiperbukitanitusangatluas. Bayangkan, pintu depan perkebunan terletak di Desa Kumpay, Kecamatan Jalan Cagak, sedangkan pintu belakangnya berada di Desa Cirangkong, Kecamatan Cijambe. Ihwal kepemilikan ­lahan itu menurut keterangan beberapa warga dibeli secara bertahap. Menurut Zae- nal, warga Kumpay, juru bayar lahan adalah seorang Komisaris Polisi bernama Suryana. Bagi warga yang ingin menjual tanah langsung menghubungi Suryana, orang kepercayaan Djoko.  Harga tanah yang dijual ke Djoko lewat Suryana beragam, ada yang Rp 150 ribu per bata (per bata = 14 m2 ) ada juga yang mencapai Rp 300 ribu per bata, tergantung lokasi dan tanaman yang tumbuh di lahan yang akan dijual itu. Ada pula warga yang bilang, sebagian lahan milik Djoko dibeli dari Asep Sunandar Sunarya, dalang ke- sohor di bumi Pasundan.  Dengan harga itu, jika dihitung-hitung, lahan berikut properti yang ada di perkebunan milik Djoko Susilo nilainya ditaksir mencapai miliaran rupiah.  Aset Djoko di Subang pun semakin memperpanjang daftar aset yang disita KPK yang seakan tidak ada ha- bisnya. Sebelumnya sejumlah aset mantan Gubernur AKPOL tersebut yang ada di Depok, Jakarta, Sema- rang, Solo, Yogyakarta, Madiun dan Bali, telah disita. Total aset Djoko yang disita KPK nilainya mencapai hampir Rp 100 miliar. Angkatersebutkemungkinanbisabertambah,sebab tebersit kabar masih ada beberapa aset Djoko yang belum disegel. Beberapa di antaranya ada di luar ne- geri. KPK pun berjanji akan terus mengejar aset-aset Djoko yang diduga berasal dari sumber yang haram itu. (DEN/IYE) Majalah detik 25 - 31 maret 2013
  • 42. Majalah detik 25 - 31 maret 2013 Harta Djoko Susilo Yang Disita KPK 14 Feb 2013 Dua rumah di kota Solo, di Jalan Sam Ratulangi, Gremet, Solo, Jawa Tengah dan Jalan Perintis Kemerdekaan No. 70, Sondakan, Laweyan, Solo, Jawa Tengah. Tiga rumah di Yogyakarta, Jalan Langenastran Kidul, Jalan Patehan Lor, Alun-alun Selatan, dan Jalan Patehan Lor No. 36A dan 34, Yogyakarta. Tiga rumah di Jakarta Selatan, di Jalan Prapanca Raya No. 6, Jalan Cikajang No. 18 dan Jalan Elang Emas Blok D II No. 2, Tanjung Mas Raya, Tanjung Barat. Enam bus pariwisata dari Yogyakarta. Tanah di Kelurahan Kanigoro seluas 4.268, 4.262 dan 1.090 meter persegi. Tanah dan bangunan di Jalan Leuwinanggung, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Tiga stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU). Ketiga SPBU itu tersebar di Jakarta, Ciawi dan Semarang. Empat mobil yaitu Jeep Wrangler, Nissan Serena, Toyota Harrier dan Toyota Avanza. Tanah seluas 20-25 hektare di Subang, Jawa Barat. Satu rumah di Semarang yang berlokasi di Bukit Golf, Kelurahan Jangli, Kecamatan Tembalang, Semarang, Jawa Tengah. Satu rumah di Depok, kompleks Perumahan Pesona Khayangan Blok E No. 1. Tanah dan bangunan di Bali, terdiri dari sebuah rumah di Perumahan Harvestland, Jalan Raya Kuta dan sebidang tanah seluas 7.000 meter di Desa Sudimara, Tabanan. Dua rumah di Kanigoro atas nama saudara Djoko Susilo. Serta SHM 1529 di Kelurahan Oro-Oro Ombo dan SHM 1955 atas nama Popy Pemialya, Putri Djoko Susilo. 20 15 26 11 12 18 Feb 2013 Maret 2013 Feb 2013 Maret 2013 Maret 2013 Maret 2013 Majalah detik 25 - 31 maret 2013 Harta fantastis Irjen Djoko Fokus
  • 43. Majalah detik 25 - 31 maret 2013 Harta fantastis Irjen Djoko Fokus Setelah jadi tersangka korupsi, Irjen Djoko Susilo ketahuan punya tiga istri. Ternyata sejak SMA, ia sudah dikenal playboy. Reporter: Pasti Liberti, Egir Rivki, Bahtiar Rivai antara Sang Jenderal Sudah Playboy sejak SMA P enanganan kasus korupsi simulator SIM rupanya benar-benar menelanjangi Irjen Djoko Susilo. Tidak hanya timbunan kekayaan mantan Gubernur Akpol ini yang jumlahnya hampir Rp 100 miliar saja yang terbongkar, tetapi mau tak mau, para istri muda sang jenderal pun ketahuan.
  • 44. Majalah detik 25 - 31 maret 2013 Harta fantastis Irjen Djoko Fokus Djoko di antara para koleganya sesama anggota polisi, dikenal mempunyai satu istri resmi bernama Suratmi. Nama-nama istri muda Irjen Djoko baru ter- ungkap setelah Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memeriksa mereka. Komisi antirasuah ini sejauh ini memanggil dua is- tri muda Djoko, Mahdiana dan Dipta Anindita. Mereka dimintai keterangan karena nama mereka jadi pemilik sejumlah aset yang dibeli Djoko. Mahdiana dan Dipta pun dicegah bepergian ke luar negeri. Dengan demikian sekarang terungkap Djoko setidaknya memiliki tiga istri. Ternyata waktu tidak mengubah karakter Djoko. Sikap “suka banyak perempuan” sudah dimiliki Djoko sejak remaja. Saat SMA, Djoko bahkan dikenal playboy. Sebuah rumah dengan cat merah muda di Jalan Sri Unggul RT 3/RW 1 Kelurahan Kanigoro, Kecamatan Kartoharjo, Kota Madiun, Jawa Timur menjadi saksi perilaku Djoko saat muda. Di rumah yang terletak se- kitar 3 kilometer dari pusat kota Madiun ke arah timur itu, Djoko lahir dan dibesarkan. Djoko yang lahir pada 7 Oktober 1960 itu berasal dari keluarga anggota Polri dan TNI. Ayahnya, Sarimun, dikenal dengan sebutan Pak atau Mbah Agen, sebab ia menjadi agen polisi di zaman Pemerintah Hindia Be- landa. Sementara dua kakak Djoko, Sukarni dan Bimo Suparno merupakan purnawirawan TNI Angkatan Udara.  Selain sebagai keluarga polisi dan TNI, keluarga Djoko juga dikenal sebagai keluarga lurah dan tuan tanah. Sukarni dan Suparno tercatat pernah menjadi Kepala Desa Kanigoro. Mereka pun memiliki tanah yang sangat banyak. “Mertua Mbah Agen pun pernah jadi kepala desa. Jadi tidak heran kalau tanah keluarga kami memang banyak,” ujar Tri Ari Amdani, anak Sukarni saat dite- Selain sebagai keluarga polisi dan TNI, keluarga Djoko juga dikenal sebagai keluarga lurah dan tuan tanah.
  • 45. Majalah detik 25 - 31 maret 2013 Harta fantastis Irjen Djoko Fokus mui majalah detik di kediamannya yang merupakan rumah masa kecil Djoko di Madiun. Djoko kecil dikenal pendiam. Ia lebih sering bermain dengan keponakannya yang mayoritas perempuan. Permainan favoritnya adalah lempeng. Permainan ini seperti main kelereng tetapi memakai lempeng, yakni kerupuk bulat yang terbuat dari beras ketan. Siapa yang kalah kerupuknya dipotong sedikit demi sedikit. “Pak Djoko itu dulu senangnya main lempeng. Kalau kita main dia sering minta ikut. Walaupun ditolak tetap memaksa ikut,” ujar Endang Suwanti, saudara Tri. Endang yang lebih tua 6 tahun dari Djoko sangat dekat dengan tersangka korupsi simulator SIM itu. Sebab dialah yang mengasuh Djoko kecil. Djoko menempuh pendidikan menengah di Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 3 Madiun. Dia lantas melanjutkan ke Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 1 Madiun. Dimas Adityo/detikfoto Rumah keluarga Irjen Djoko di Desa Kanigoro.
  • 46. Majalah detik 25 - 31 maret 2013 Harta fantastis Irjen Djoko Fokus Sewaktu kelas 3 SMP Djoko dibelikan motor jenis Honda CB 100 berwarna merah. “Itu motor satu-satu- nya di kampung ini. Kalau berangkat sekolah ponakan perempuannya diantar satu-satu,” ujar Endang. Masa SMA, Djoko sedikit bandel. Rambutnya gon- drong hingga sebahu. Ia juga menumbuhkan berewok. Gara-gara itulah, ia pun mendapat julukan Djoko ­Berewok atau Djoko Godek. Tidak hanya itu, ia juga dikenal playboy. “Pak Djoko itu playboy. Dia plinplan kalau soal cewek. Kalau punya cewek itu, naksir ini terus nggak lama naksir itu,” ujar Endang. Namun pada akhirnya, lulusan Akademi Polisi angkatan 1984 ini memilih untuk menikahi Suratmi, teman masa kecilnya. Rumah Suratmi hanya berjarak 100 meter dari rumah keluarga Djoko. Suratmi sering main ke rumah Djoko untuk meminta kedondong. Istri pertama Djoko ini berasal dari keluarga militer, tidak beda jauh dengan Djoko. Keluarga mereka saling mengenal dekat. Ayah Suratmi, Surat seorang pur- nawirawan Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (ABRI) atau sekarang disebut TNI. Teman masa kecil Suratmi, Ibu Tris, mengenang istri Djoko itu sebagai anak orang kaya yang cantik. Tris menduga Djoko dan Suratmi pacaran sejak SMP. “Mereka kan satu sekolah di SMP 3 Madiun, mungkin saat itu mulai pacarannya,” ujar Tris. Namun versi Endang, Djoko dan Suratmi menjalin asmara di bangku SMA. Kisah asmara mereka tidak- lah mulus. Djoko sempat dimarahi kakaknya karena pacaran saat masih sekolah. Sang kakak ingin Djoko menyelesaikan sekolahnya lebih dulu. Saat dimarahi, Djoko muda berkelit dengan mengaku hanya ber­ teman dengan Suratmi.  Sosok Suratmi hingga kini masih misterius. KPK be- lum pernah memeriksa istri pertama Djoko ini. Selain Dimas Adityo/detikfoto Endang Suwanti
  • 47. Majalah detik 25 - 31 maret 2013 Harta fantastis Irjen Djoko Fokus Suratmi yang dinikah pada 1987, Djoko ternyata juga menikah dengan Mahdiana pada 14 Mei 2001 di Pasar Minggu, Jaksel dan menikahi Dipta Anindita pada 2008 di Solo. Kemungkinan besar Suratmi tidak merestui perni- kahan tersebut. Sebab dalam dua pernikahannya itu, Djoko memalsukan statusnya, ia mengaku sebagai perjaka. Mahdiana dicegah KPK sejak Senin 4 Maret 2013. Ia telah dua kali diperiksa KPK. Pada pemeriksaan ke- dua, Mahdiana mengenakan rok cokelat dipadu blus krem dan kerudung warna senada serta menenteng tas Prada. Jika orisinal, tas itu seharga Rp 15 juta hingga Rp 40 juta. Mahdiana, menurut penyidik KPK,  paling banyak memiliki aset Djoko dibanding dua istri yang lain. Ia mengelola salon untuk kalangan jetset dan restoran di kawasan Pasar Minggu. “Ibu jarang ke sini. Terakhir ke sini sehabis Lebaran, saat ulang tahun salon,” jelas staf salon yang enggan disebutkan namanya. Mahdiana juga diketahui menguasai aset Djoko di Bali berupa rumah dan tanah. Selang 7 tahun meni- kahi Mahdiana, Djoko kemudian menikahi Dipta, Putri Solo 2008. Dipta yang sudah menyetir mobil sendiri Dimas Adityo/detikfoto SMA Negeri 1 Madiun
  • 48. Majalah detik 25 - 31 maret 2013 Harta fantastis Irjen Djoko Fokus sejak SMA itu dinikahi Djoko dengan mahar Rp 15 miliar. (baca lengkap- nya kisah Djoko-Dipta pada majalah detik edisi 64, 18 Februari 2013 dengan judul Istri Muda Irjen Djoko). Pada tahun yang sama dengan pernikahan deng- an Dipta, Djoko mendapat promosi jabatan sebagai Dirlantas Polri. Ia kemu- dian menjabat Kepala Korps Lalu Lintas (Kakorlantas) setelah Polri meningkatkan Ditlantas menjadi Korps Lantas pada 2009-2012. Pada 2012 Djoko dipromosikan jadi Gubernur Akpol. Namun karier Djoko berakhir setelah KPK menetap- kannya sebagai tersangka simulator SIM. Sebagai Ke- pala Korlantas, Djoko diduga berperan dalam kasus dugaan korupsi simulator ujian SIM yang merugikan negara hingga Rp 100 miliar ini. Djoko diduga menerima suap dari pemenang tender sebesar Rp 2 miliar yang diserahkan melalui sebuah paket ke kantor Korlantas oleh Direktur Utama PT Inovasi Teknologi Indonesia Sukotjo Bambang. KPK telah menyita 40 aset Djoko yang terdiri dari rumah mewah, tanah, mobil, bus pariwisata sampai SPBU. Pemeriksaan aset ini akhirnya menyeret para istri muda Djoko. KPK menduga, Djoko hobi kawin untuk menyembunyikan harta-hartanya. Hingga kini Djoko belum mau berkomentar tentang aset yang disita dan soal istri mudanya. “Dia belum cerita mengenai istri. Kami juga belum pernah berte- mu mereka,” kata pengacara Djoko, Juniver Girsang. (IYE/YOG) Majalah detik 25 - 31 maret 2013 agung/detikfoto Salon milik Mahdiana.
  • 49. Majalah detik 25 - 31 maret 2013 Harta fantastis Irjen Djoko Fokus Semua orang galau. Polisi yang benar juga galau. Polisi juga tanya dari mana itu uang Djoko? Reporter: Gede Swardana, Isfari Hikmat ANTARA L aut biru membentang. Di belakang laut itu, terhampar berhektare-hektare sawah deng- an padi-padi yang menguning keemasan siap panen. Tidak jauh dari sawah, berdiri vila-vila nan megah. Di atas tanah sawah yang menghampar itu dipasangi papan plang dengan logo KPK besar-besar. Tulisan di papan itu berbunyi, “Tanah dan bangunan ini telah Cengkeraman Mahdiana di Pulau Dewata
  • 50. Majalah detik 25 - 31 maret 2013 Harta fantastis Irjen Djoko Fokus disita dalam perkara tindak pidana pencucian uang dengan tersangka Djoko Susilo.” Ya, sawah di kawasan wisata di Pantai Yeh Gangga, Desa Sudimara, Tabanan, Bali itu memang milik Irjen Djoko Susilo, tersangka korupsi kasus simulator SIM dan pencucian uang. Sawah itu disita KPK berda- sarkan Surat Perintah Penyitaan Nomor: Sprin.Sita- 01/01/01/2013, tanggal 9 Januari 2013. Sebelum disita, tidak banyak yang tahu tanah seluas 72,5 are itu adalah milik Djoko. Tanah itu diatasnama- kan Mahdiana, istri kedua Djoko yang dinikah pada 14 Mei 2001. “Nama yang tercantum dalam Nomor Objek Pajak (NOP)danPajakBumidanBangunanadalahMahdiana. Saya tidak tahu Mahdiana itu siapa,” kata Kadispenda Tabanan, Bali I Nyoman Sudarma kepada detikcom.
 Mahdiana yang beralamat di Jati Padang, Jakarta Selatan membeli tanah itu pada tahun 2008. Tanah itu dibeli dengan harga miring, sebesar Rp 65 juta per are. Sawah tersebut dibeli dari pemiliknya Ni Nengah Mina. Dalam proses jual beli, Mahdiana membelinya melalui calo tanah Wayan Nama. Mina menjual sawah garapannya dengan harga mi- ring. Pada tahun 2008, lahannya seluas 80 are dijual dengan harga Rp 65 juta per are. Setelah mengalami abrasi, luasnya menyusut menjadi 72,5 are. “Saya menjual sawah karena butuh uang untuk membayar utang, biaya pengobatan dan menggelar upacara Ngaben (kremasi) suami yang meninggal,” kata Mina. Mina awalnya menawarkan tanah itu dengan harga Rp 70 juta per are, tetapi kemudian harga yang dise- pakati adalah Rp 65 juta per are. Mina hanya bertemu dua kali dengan Mahdiana. “Katanya ibu yang beli tanah itu dari Jakarta,” kata Mina. Setelah dibeli, lahan itu digarap oleh I Nengah Luya. Sebelum disita, tidak banyak yang tahu tanah seluas 72,5 are itu adalah milik Djoko. Tanah itu diatasnamakan Mahdiana, istri kedua Djoko yang dinikah pada 14 Mei 2001.
  • 51. Majalah detik 25 - 31 maret 2013 Harta fantastis Irjen Djoko Fokus Uniknya, ia tak mengeta- hui jika sawah yang kini siap panen itu milik Djoko Susilo. “Saya hanya garap dan mengambil surat SPPT,” kata Luya.
Kini, lahan tersebut hampir bernilai miliaran rupiah. Harga tanah di kawasan tersebut kini mencapai Rp 400 juta per are. 
 Selain menyita sawah, KPK juga menyita rumah milik Djoko di Bali. Rumah itu terletak di kawasan elite Perumahan Harvestland Residence Kuta, di Jl. By Pass Ngurah Rai, selatan Patung Dewa Ruci, Kuta.  Perumahan ini memiliki tiga blok. Rumah milik Djo- ko berada paling ujung timur, No. A17. Taman indah bergaya tropis menghiasi halaman rumah berlantai dua bergaya minimalis itu. Harga rumah itu diperkira- kan senilai Rp 3-4 miliar. “Luas tanahnya 7.000 meter persegi,” ujar Jubir KPK Johan Budi. Seorang penjaga menuturkan rumah tersebut ja- rang dikunjungi pemilik ataupun kerabatnya. “Selama saya jaga, jarang ada orang yang masuk. Rumah ini jarang terpakai,” katanya. *** Aset tanah dan rumah di Bali, hanya merupakan sebagian harta Djoko yang disita KPK. Selain rumah dan sawah di Pulau Dewata itu, KPK juga telah me- nyita aset Djoko lainnya. Setidaknya hingga kini ada 32 daftar aset Djoko yang disita KPK. Dari jumlah itu terdiri dari 26 tanah dan bangunan yang tersebar di sejumlah daerah dari Subang sampai Bali,tigastasiunpengisianbahanbakarumum(SPBU), empat mobil milik Djoko dan enam bus pariwisata. Rumah Djoko di Kuta, Bali. detikfoto
  • 52. Majalah detik 25 - 31 maret 2013 Harta fantastis Irjen Djoko Fokus Tidak hanya di dalam negeri, Djoko juga disinyalir memiliki aset di luar negeri seperti di Singapura, Hong Kong dan Australia. Total nilai aset yang dimiliki mantan Kepala Korps Lalu Lintas Kepolisian RI itu ditaksir mencapai lebih dari Rp 100 miliar. Hingga kini KPK baru menyita aset Djoko, yang total nilainya di bawah Rp 100 miliar. “Tentulebih(dariRp100miliar)ya.Sedangditelusuri, belum ada kesimpulan apakah ada penyitaan aset lagi atau tidak,” kata Johan. Jumlah harta Djoko yang sangat fantastis tentu me- nimbulkan tanda tanya, dari mana ia bisa memper- olehnya? Gunungan harta itu tidak sebanding dengan jumlah gaji yang mungkin diterima Djoko. Dalam PP No. 16 Tahun 2012, gaji tertinggi anggota TNI dan Polri hanya berkisar Rp 4.717.500. Ditambah berbagai tunjangan pun, para pengamat kepolisian memprediksi gaji yang diterima para petinggi polisi sekitar Rp 15 juta per bulan. “Semua orang galau. Polisi yang benar juga galau. Polisi tanya dari mana itu uang?” ungkap Komisioner Kompolnas M. Nasser kepada majalah detik. Sumber penyidik KPK menuturkan, sebagian besar harta Djoko diperoleh saat ia menjabat Direktur Lalu Pom bensin dan rumah milik Djoko. detikfoto
  • 53. Majalah detik 25 - 31 maret 2013 Harta fantastis Irjen Djoko Fokus Lintas (Dirlantas) dan kemudian menjadi Kakorlan- tas. Djoko bertugas sebagai Dirlantas dan Kakorlantas pada 2009-2012. Pada 2012, Djoko kemudian menjabat sebagai Gubernur Akademi Polisi. Sudah menjadi rahasia umum, Lantas merupakan jabatan basah di kepolisian. Permainan suap subur di sini,sebabregulasijualbelikendaraanitujugamenjadi sumber uang. “Harga satu kendaraan katanya paling hanya Rp 8 juta dari harga pasaran Rp 13 juta. Nah, sisanya itu katanya untuk masukan ke oknum polri,” kata penyidik yang minta namanya dirahasiakan itu. Prof. Dr. Bambang Widodo Umar, pengajar PTIK mengungkap PTIK pada saat gubernurnya dijabat Irjen Pol Farouk Muhammad, periode 2004-2005 melaku- kan penelitian tentang fenomena korupsi di institusi Polri di seluruh Indonesia. Hasilnya, korupsi paling tinggi terjadi di Direktorat Lantas dan Reserse, dua tempat ini disebut sebagai jabatan basah.  Dari jabatan Reserse dan Lalu Lintas itu, polisi ber- interaksi dengan masyarakat yang membutuhkan. Dalam Reserse, masyarakat yang butuh karena ma- salah pidana.   Kalau Lantas, masyarakat butuh dalam pelayanan BPKB, SIM, STNK, plat nomor dan lain-lain. Ini men- datangkan suatu jasa timbal balik, karena peminatnya banyak, bukan hanya personal, tapi juga diler peru- sahaan mobil. Semuanya ingin cepat dan tidak mau antre berlama-lama sehingga menggunakan jasa- jasa tertentu dengan cara memberi uang.  “Kalau duduk di jabatan itu lama, relasinya lama, maka akan dapat banyak. Karena setiap item STNK, BPKB, SIM, itu ada,” kata Bambang.  Kompolnas meminta kasus Djoko dijadikan bahan untuk mengevaluasi apa yang salah di tubuh Polri. “Kok seorang Djoko Susilo bisa begitu tidak terkon- trol? Berarti something’s wrong,” kata Nasser. (IYE/YOG) Sudah menjadi rahasia umum, Lantas merupakan jabatan basah di kepolisian.
  • 54. Majalah detik 25 - 31 maret 2013 Harta fantastis Irjen Djoko Fokus D joko Susilo bukan satu-satunya jenderal polisi yang terjerat kasus korupsi. Sebelum Djoko, ada Kom- jen Pol Suyitno Landung, Brigjen Samuel Ismoko dan Komjen Susno Duadji. Mantan Kabareskrim Komjen Pol Suyitno Landung telah divonis 18 bulan penjara. Ia terbukti menerima gratifikasi berupamobilNissanXTrailsenilaiRp247 juta dari Adrian Waworuntu, tersangka kasus L/C fiktif Gramarindo pada BNI cabang Kebayoran Baru, Jakarta Selat- an. Suyitno adalah satu dari tiga perwira Polri yang dibui terkait kasus suap L/C fiktif senilai Rp 1,7 triliun ini. Selain Suyitno, dua perwira lainnya adalah Kombes Iman Santosa (mantan Direktur Ekonomi Khusus Bareskrim) dan Brig- jen Samuel Ismoko. Keduanya divonis 20 bulan penjara. Selain itu juga ada kasus suap PT Salmah Arowana Lestari dan korupsi dana pengamanan Pilkada Jawa Barat dengan tersangka mantan Kabareskrim Komjen Susno Duadji. Susno yang terkenal karena melontar- kan istilah ‘cicak lawan buaya’ itu akhir- nya divonis 3,5 tahun penjara oleh PN Jakarta Selatan dan denda Rp 200 juta subsider enam bulan penjara. Ia diduga menerima uang Rp 500 juta dari pihak yangbersengketadiPTSalmahArowana Lestari, untuk mengubah kasus ini dari kasus perdata menjadi kasus pidana. Namun Susno menolak eksekusi ke- putusan yang telah dikuatkan MA ini. Ia tetap berpegang pada putusan kasasi Pengadilan Tinggi Jakarta. Dalam pu- tusan Pengadilan Tinggi pada 26 Oktober 2011, hakim mengubah uang pengganti menjadi Rp 4,208 miliar dari semula Rp 4 miliar yang diputus PN Jaksel. 

 Tersangka kasus pengemplang pajak Gayus Tambunan diduga juga menyuap sejumlah perwira di Trunojoyo. Namun hanya dua penyidik Polri yang terjerat, yakni Kompol Arafat yang divonis lima tahun penjara, serta AKP Sri Sumartini yang divonis dua tahun penjara. Semen- tara dua perwira berpangkat Brigadir Jenderal dan perwira menengah yang namanya disebut-sebut hanya dijatuhi sanksi administratif. Selain itu juga ada dugaan korupsi da- lam proyek pengadaan Jaringan Radio Komunikasi (Jarkom) dan Alat Komu- nikasi (Alkom) Mabes Polri pada tahun 2002-2005, yang merugikan negara hingga Rp 240 miliar. Namun Kabares- krim saat itu, Komjen Pol Makbul Pad- manegara, mengatakan tidak ada unsur pidana dalam proyek ini. (AMI) Para Jenderal Tersandung Korupsi Reporter: Mulat Esti Utami Majalah detik 25 - 31 maret 2013
  • 55. Majalah detik 25 - 31 maret 2013 Harta fantastis Irjen Djoko Fokus Kompolnas: Karena polisi pada hakikatnya tidak mau diawasi, jangankan dari eksternal, dari internal saja dia tidak mau.   Reporter: Isfari Hikmat | Foto: istimewa Kok Bisa Djoko Susilo Tak Terkontrol Majalah detik 25 - 31 maret 2013 Harta fantastis Irjen Djoko Fokus
  • 56. Majalah detik 25 - 31 maret 2013 Harta fantastis Irjen Djoko Fokus K asus suap pengadaan simulator ujian SIM yang melibatkan Irjen Djoko Susilo merembet ke mana-mana. Yang menonjol adalah jum- lah hartanya yang fantastis --dan tak wajar bagi perwira polisi-- serta istri-istrinya yang satu per satu dipanggil KPK. Bagaimana mantan Kepala Korps Lantas Mabes Polri itu bisa terpeleset demikian jauh? Dalam kasus ini, di mana peran Komisi Kepolisian Nasional (Kom- polnas) yang tugas utamanya mengawasi kinerja ja- jaran kepolisian?  “Ini kesempatan Polri mengevaluasi diri, kok se- orang Djoko Susilo bisa begitu, tidak terkontrol deng- an baik itu bagaimana?” ujar Komisioner Kompolnas M. Nasser.  Untuk lebih lengkapnya, berikut perbincangan Isfari Hikmat dari majalah detik dengan Komisioner Kom- polnas M. Nasser di ruang kerjanya, Jumat 22 Maret 2013:  Kenapa Kompolnas tidak mengawasi perkem- bangan harta perwira polisi yang tidak wajar? Anda boleh catat, ini boleh saya katakan kegagalan Kompolnas.Dari2010sampaisekarangdimanaAdnan Pandu Praja saat itu? Seharusnya dia bergerak. Kita akan minta seluruh pejabat Polri melaporkan harta kekayaannya, kekayaan anak-istrinya secara periodik ketika dia mau naik pangkat, misalnya. Itu harus jadi budaya yang dibangun. Lihat dulu perkembangan harta kekayaannya kalau mau naik pangkat, ini akan mendorong polisi melaporkan yang benar. Laporan itu harus diverifikasi.  Menurut Anda, dari mana uang Djoko Susilo? SayasependapatdenganPakAdrianus,semuaorang galau. Polisi yang benar juga galau. Polisi tanya dari mana itu uang? Saya orang baru di komunitas ini, saya tidak tahu itu uang dari mana. Ada orang bilang dari Ini kesempatan Polri mengevaluasi diri, kok seorang Djoko Susilo bisa begitu, tidak terkontrol dengan baik itu bagaimana?
  • 57. Majalah detik 25 - 31 maret 2013 Harta fantastis Irjen Djoko Fokus STNK atau dari manalah, itu yang justru menurut saya menjadi kesempat- an Polri mengevaluasi diri, kok seorang Djoko Susilo bisa begitu, tidak terkontrol dengan baik itu bagaimana?  Berarti something’s wrong, ada mekanisme yang tidak berjalan benar. Kalau mekanisme berjalan be- nar tidak akan seperti ini.  Benarkah ada jabatan basah di Polri? Ada yang bilang jabatan mata air, ada juga jabatan air mata. Saya sendiri tidak terlalu jelas, tetapi menurut saya ini menyangkut soal pengawasan. Letak masalah ini ada di pengawasan yang tidak optimal. Oleh karena itu, Kompolnas dalam waktu singkat ini akan bertemu dengan pengawas, ­Inspektur Pengawasan Umum (Ir- wasum), mengenai bagaimana kita mengawasi, ben- tuk apa yang kita ­lakukan, khususnya pada perwira yang dicurigai mempunyai manuver-manuver, misal- nya pada laporan keuangan dia kelihatan bermasalah.    Semua itu dari pengawasan, pengawasan itu ada sistem. Keduanya harus diperhatikan, ini PR. Irwa- sum ke depan mau ganti. Irwasum baru nanti kita ajak bekerja sama dengan Kompolnas untuk mengatasi ini agar tidak terjadi Djoko Susilo-Djoko Susilo baru. Sangat mengganggu adik polisi di daerah. Padahal masih ada Pati Polri yang begitu pensiun rumah pun tidak punya. Ada yang tiga tahun setelah pensiun buat makan saja susah.   Polri ini cerminan masyarakat dari sebuah negara. Masyarakatmodernyangdemokratisatauyangmeng-
  • 58. Majalah detik 25 - 31 maret 2013 Harta fantastis Irjen Djoko Fokus halalkan segala cara, itu tercermin dari polisinya. Masyarakat yang doyan kekerasan, polisi pasti juga doyan kekerasan. Yang kita butuh adalah Polri yang kuat, Irwasum yang kuat, kita juga butuh Kompolnas yang mau memperbaiki Polri secara benar.  Ada konsekuensi dia tanggung, karena pada haki- katnya polisi tidak mau diawasi, jangankan dari eks- ternal, dari internal saja dia tidak mau. Polri dan Kom- polnas bertanggung jawab kepada Presiden, maka dia kelompok eksekutif, dia masih internal dan eksternal juga. Kalau Irwasum internal, makanya kedua unsur ini harus diperkuat fungsinya.   Bagaimana aturan berbisnis bagi perwira di kepo- lisian? Polisi ini diatur, dia bukan orang bebas, seperti PNS juga. Seperti anggota TNI juga ada aturannya, ada yang bisa dia lakukan dan ada juga yang tidak bisa dia ­lakukan. Khusus untuk kepolisian ada aturan, ada PP Nomor 2 Tahun 2003 tentang ­Peraturan Disiplin Ang- gota Polri. Pada Pasal 5 diberitahukan bahwa anggota Polridilarangmelakukanhalyangdapatmerendahkan martabat negara. Dia juga dilarang memiliki saham modal di dalam perusahaan, yang kegiatan usahanya berada di dalam ruang lingkup kekuasaan.   Kalau kasus Djoko Susilo itu sudah jelas melanggar peraturan. Dia bukan hukum pidana, tetapi melanggar hukum peraturan pemerintah, tetap ada sanksinya. Itu dijatuhi sanksi disiplin, bukan pidana. Pelanggaran administrasi negara.   Kasus Djoko Susilo ini tidak lepas dari lolosnya pengawasan Kompolnas, apa langkah-langkah Kompolnas ke depan agar tidak kebobolan lagi? Kasus Djoko Susilo ini tidak bisa digeneralisasi terhadap seluruh anggota Polri. Tidak satu-dua, tapi banyak pun tidak bisa digeneralisasi. Ke depan supaya tidak banyak kasus ini bermunculan, yang perlu ada Kasus Djoko Susilo ini tidak bisa digeneralisasi terhadap seluruh anggota Polri.
  • 59. Majalah detik 25 - 31 maret 2013 Harta fantastis Irjen Djoko Fokus dua aturan jelas dan tegas, serta ­applicable.  Kita butuh peraturan Kapolri yang berbunyi “selu- ruh anggota Polri dilarang berbisnis.” Di TNI itu sudah ada, di Polri belum ada. Kenyataan seperti itu hingga saat ini, tidak boleh lagi ada.   Kedua, terkait bisnis keluarganya, apakah anaknya, istrinya, menantunya, kakaknya, ataupun yang masih berhubungan darah dengan si polisi apakah bisa? Ja- wabnya bisa.  Pembatasannya untuk bisnis bagi keluarga polisi, pertama tidak boleh yang terkait dengan ruang ling- kup polisi ini. Karena bapaknya di logistik anaknya ikut sebagai pengadaan barang, itu tidak boleh.  Seluruh penghasilan anak, istri, menantu yang sifatnya independen, harus dilaporkan. Ke mana itu dilaporkan? Harus diatur dalam Perkap (Peraturan Kapolri) mengenai pelaporan ini. Jangan ke ­atasan langsung, tetapi satu tempat di bawah Polri. (SIL/IYE) Majalah detik 25 - 31 maret 2013
  • 60. Majalah detik 25 - 31 maret 2013 gaya hidup wisata Majalah detik 25 - 31 maret 2013 gaya hidup wisata BantenTak punya cuti panjang? Jangan khawatir, Anda masih tetap bisa liburan menyenangkan. Mau menyelam, jalan-jalan ke hutan, atau melihat hewan liar? Semuanya ada di Banten. Reporter: Ken Yunita | Foto-foto: Gettyimages
  • 61. Majalah detik 25 - 31 maret 2013 gaya hidup wisata Tap D ulunya, Ban- ten merupakan kota maritim yang kuat, tan- dingan Kerajaan Mata- ram. Kekuatannya masih terlihat di sejumlah desa nelayan yang hingga kini masih eksis.  Banten memiliki se- jumlah potensi wisata alam seperti pantai, pu- lau dan suaka margasat- wa. Tak cuma itu, tempat ini juga memiliki warisan bersejarah seperti Mas- jid Agung dan reruntuh- an Kerajaan Banten.  Kerajaan Islam yang dibangun pada abad ke- 16 dan 18 menjadikan Banten sebagai salah satu wilayah dengan warisan yang ‘diperhi- tungkan’. Belum lagi ke- hidupan masyarakatnya yang menarik dipelajari. Nah, jika Anda adalah traveller yang menyukai pantai, pulau dan buda- ya, jangan ragu datang ke provinsi yang berada sangat dekat dengan DKI Jakarta dan Jawa Barat ini. Dijamin Anda tak akan rugi!
  • 62. Majalah detik 25 - 31 maret 2013 gaya hidup wisata   Desa ini lebih populer dengan sebutan Baduy (Ba- dui). Tempat ini sangat cocok untuk Anda yang ingin ‘menyepi’ atau lari dari hiruk pikuk ibu kota yang sibuk dan serbaelektrik.  Jika Anda memutuskan pergi ke desa ini, bersiap- lah untuk lepas dari gadget-gadget. Selain tidak ada listrik untuk men-charge baterai, sinyal juga susah didapat.  Desa Ciboleger adalah ‘pintu gerbang’ untuk memasuki wilayah Baduy. Dari Rangkasbitung berjarak kira-kira 40 km dan dapat ditempuh dengan kendaraan sekitar 2,5 jam.  Dari Desa Ciboleger ini, Anda harus berja- lan kaki menuju Desa Kanekes yang menjadi tempat tinggal orang-orang Baduy. Diperlu- Desa Kanekes
  • 63. Majalah detik 25 - 31 maret 2013 gaya hidup wisata kan waktu sekitar 4 jam perjalanan. Jadi, siapkan fisik Anda! Desa ini terbagi dua, yakni Baduy Dalam dan Baduy Luar. Orang-orang Baduy Luar lebih toleran dengan teknologi. Mereka memakai kendaraan bermotor. Anda bisa menggunakan ponsel dan memotret.  Namun jangan harap melakukan ini di Baduy Dalam karena dua hal ini dilarang. Seperti meng- gunakan sabun dan sampo saat mandi, juga tidak diperbolehkan.  Meski dikenal memiliki aturan hidup yang ketat, orang-orang Baduy dikenal terbuka menerima pen- datang. Mereka akan bersikap ramah meski baru mengenal Anda.  Di Baduy juga tidak ada restoran, jadi sebaiknya, bawalah makanan Anda sendiri. Termasuk juga obat-obatan yang mungkin Anda butuhkan karena tempat ini jauh dari apotek maupun puskesmas. gaya hidup wisata
  • 64. Majalah detik 25 - 31 maret 2013 gaya hidup wisatagaya hidup wisata   Ini menjadi suaka margasatwa terakhir bagi badak jawa atau Rhinoceros sondaicus. Saat ini hewan yang dilindungi ini kira-kira hanya tersisa sekitar 60 ekor saja. Lantaran jumlahnya yang sangat se- dikit, Anda akan susah bertemu dengan mereka meski di Ujung Kulon. Terlebih karena hewan ini termasuk pemalu. Na- mun Anda bisa melacaknya pada malam hari. Anda juga bisa menyaksikan hewan- hewan lain seperti 35 jenis mamalia, lima jenis primata, 59 jenis reptilia, 22 jenis amfibi dan masih banyak yang lainnya. Ada juga banteng (Bos Javanicus) yang dilindungi.  Selain ‘berburu’ badak, kawasan yang terletak di semenanjung  segitiga paling ujung selatan Pulau Jawa ini juga menarik dan unik. Anda bisa mendapati sungai-sungai jeram dengan air terjun.  Pantai berpasir putih, sumber mata air panas, hingga kegiatan di laut, bisa dinikmati. Termasuk memandangi 700 jenis tumbuhan yang dilindungi seperti anggrek, merbau dan palahlar.  Dari Jakarta, Ujung Kulon bisa dijangkau melalui Serang. Dari sini, Anda bisa menuju Labuan dengan waktu perjalanan sekitar 1,5 jam, kemudian dilan- jutkan dengan speedboat selama lima jam. Taman Nasional Ujung Kulon
  • 65. Majalah detik 25 - 31 maret 2013 gaya hidup wisata   Pulau mungil ini terletak di kawasan objek wisata Pantai Pandeglang. Dekat dengan kawasan wisata Tanjung Lesung. Pulau ini dikelola swasta deng- an fasilitas rekreasi yang menarik. Cocok menjadi tempat berbulan madu atau sekadar berpiknik bersama teman-teman. Ingin memanjakan tubuh? Silakan me- nikmati spa dari resor yang dibangun apik dan cantik.  Jika ingin kegiatan menantang, Anda bisa melakukan berbagai rekreasi air seperti speedboat, banana boat, jet skiing, menyelam, atau sekadar snor- keling.  Pulau Umang bisa dicapai dengan mobil pribadi selama 4,5 jam perjalan- an. Anda bisa memarkir mobil Anda di Sumur, Pan- deglang kemudian menyeberang dengan speedboat sekitat empat menit.  Anda tak perlu membawa banyak perlengkapan ke sini karena di resor sudah disiapkan segala yang Anda butuhkan. Paling-paling, Anda hanya butuh baju hangat saja. (KEN/YOG) Majalah detik 25 - 31 maret 2013 Pulau Umang gaya hidup wisata
  • 66. Majalah detik 25 - 31 maret 2013 gaya hidupgaya hidup Majalah detik 25 - 31 maret 2013 Reporter: Ken Yunita | Foto-foto: thinkstock Laptop, tablet dan ponsel seolah menjadi barang wajib. Mata seakan tak beranjak dari layar gadget. Kesehatan mata bisa jadi taruhan. Awas! Computer Vision Syndrome
  • 67. Majalah detik 25 - 31 maret 2013 gaya hidup Sudah sebulan ini, Ferry kerap mengeluh sakit kepa- la disertai rasa mual. Leher bagian belakang hing- ga punggungnya terasa pegal-pegal, bahkan sakit. Pandangannya juga sering ‘kabur’. Riska, istrinya, khawatir dengan kondisi sua- minya itu. Berkali-kali, perempuan 32 tahun itu menyuruh Ferry pergi menemui dokter. Na- mun berkali-kali pula Ferry menolak.  Pria 36 tahun itu menganggap keluhannya belakangan ini hanya karena kecapaian saja. “Jadi dia sama sekali nggak mau periksa ke dokter, padahal sudah setiap hari dia pusing dan mual-mual,” ujar Riska.  Hingga suatu hari, Riska mendapat telepon dari teman kantor Ferry, Anjai. Dia mengabarkan Ferry dilarikan ke rumah sakit karena mendadak muntah-muntah di kantor. Riska yang panik langsung menyusul ke ru- mah sakit yang disebutkan Anjai. Setiba di sana, Riska melihat Ferry sudah terbaring di salah satu ranjang di Unit Gawat Darurat (UGD).  Dari pemeriksaan fisik, Ferry sebe- narnya cukup sehat. Namun dokter mendiagnosis Ferry mengalami gangguan mata akut. Kemung- kinan, bapak satu anak itu meng- alami computer vision syndrome (CVS) akut.   Penyakit Lama Penyakit ini sebenarnya sudah lama ada, namun is- tilah CVS baru-baru ini saja dipakai. Keluhan ini biasanya timbul akibat efek penyinaran pada aktivitas komputer, tele- gaya hidup
  • 68. Majalah detik 25 - 31 maret 2013 gaya hidup visi, termasuk tablet yang akhir-akhir ini populer.  Gejala ini biasanya muncul pada orang yang ber- lama-lama menggunakan komputer (techno freak) dan sejenisnya selama lebih dari dua jam tanpa henti. CVS biasa menyerang orang yang setiap hari bekerja atau bermain komputer.  Dr. Rini Mahendrastari Singgih, Sp.M. menga- takan, era yang serbakomputer seperti sekarang ini memang menjadikan orang lebih lama bekerja dengan komputer.  Perkembangan teknologi yang pesat juga membuat orang seakan tak bisa le- pas dari yang namanya gadget. Mau di kan- tor, di mal, bahkan di atas tempat tidur, gadget sepertinya selalu di genggaman. “Jadi orang sekarang kayaknya nggak bisa lepas dari komputer,” kata Dr. Rini. Seperti Ferrry. Sebagai program- mer, dia memang setiap hari berku- tat dengan laptop dan tabletnya. Tak cuma dua jam, Ferry bahkan bisa ber- tahan di depan komputer selama delap- an jam tanpa jeda. Tak hanya di kantor, terkadang saat malam hari di rumah, Ferry juga masih bekerja. “Kadang ada kerjaan yang saya bawa ke rumah, jadi semalam saya bisa di depan komputer terus,” ujarnya.  Dengan ‘gaya hidup’ yang sudah berlangsung bertahun-tahun itu, rasanya masuk akal jika dokter mendiagnosisnya mengalami CVS. Apalagi, dokter menemukan berbagai gejala yang muncul. Mulai dari mata kering, iritasi mata, sakit punggung, sakit leher, kekakuan pada otot bahu atas, lengan atas, pandangan buram, sensitif terhadap cahaya, hingga mual dan muntah. Bahkan karena kondisi semacam itu dibiarkan Gejala ini biasanya muncul pada orang yang berlama- lama menggunakan komputer (techno freak) dan sejenisnya selama lebih dari dua jam tanpa henti.
  • 69. Majalah detik 25 - 31 maret 2013 gaya hidup berlarut-larut dan bertahun-tahun, kondisi mata Ferry sudah lumayan buruk. Dokter menemukan gejala glaukoma atau kerusakan saraf mata.  Ferry pun diminta menjalani pengobatan agar glaukomanya tidak semakin parah. Karena jika dibi- arkan, lama-lama Ferry bisa kehilangan ­penglihatan alias mengalami kebutaan.  Hubungan antara CVS dengan glaukoma pernah diteliti oleh Dr. Masayuki Tatemichi dari Toho Uni- versity School of Medicine, Jepang. Bersama tim- nya, Dr. Masayuki meneliti pekerja dari sejumlah perusahaan di Jepang.  Para pekerja itu dibagi menjadi beberapa kelom- pok, yakni pengguna kom- puter ringan, sedang dan berat. Dari pengguna kom- puter berat ditemukan 522 pekerja menderita glauko- ma.  Penelitian serupa juga pernah dipublikasikan The Journal of Epidemiology and Community Health. Penelitian itu mengambil sampel hasil pemeriksaan mata 10 ribu perkerja.  Mereka dibagi dalam beberapa kelompok ber- dasarkan waktu yang diha- biskan di depan komputer pada saat bekerja dan di rumah. Hal lain yang juga dipertimbangkan adalah pemakaian komputer da- lam setahun. 
  • 70. Majalah detik 25 - 31 maret 2013 gaya hidup Majalah detik 25 - 31 maret 2013 Hasilnya adalah pengguna berat komputer me- miliki kelainan penglihatan termasuk di dalamnya miopi dan glaukoma. Hingga kini, riset-riset tentang hubungan CVS dengan gangguan mata berat masih dilakukan. 1. Pasang Filter Monitor Jika memungkinkan, pasang filter di layar komputer. Meski tidak otomatis menghilangkan radiasi, filter akan mengurangi 70-90 persen radiasi layar kom- puter. Atur juga jarak pandang mata dengan monitor. Idealnya, jarak pandang mata adalah 50-70 cm.   2. Atur Monitor/Layar Sesuaikan posisi monitor dengan mata, jangan terlalu tinggi dan jangan terlalu rendah karena bisa menyebabkan sakit leher. Sebaiknya 10-25 cm lebih rendah dari mata. Jangan lupa mengatur pencahayaan monitor agar mata nyaman.   3. Kasih Jeda Meski sedang sibuk-sibuknya, cobalah untuk beristirahat sejenak. Dr. Justin Bazan, optometris dari New York merekomendasikan aturan ‘20-20-20’. Peng- guna komputer dianjurkan melihat objek lain berjarak 20 kaki (6 meter), selama 20 detik, setelah melihat layar selama 20 menit. Anda bisa mengatur alarm di ponsel sebagai reminder. (KEN/YOG) Tips Kurangi Dampak CVS:
  • 71. Untuk saat ini, istri vokalis Coldplay Chris Martin itu masih berpikir dua kali untuk hamil lagi. Salah satu gitaris top Indonesia itu kini tengah menyiapkan biografi keduanya berjudul ‘Behind the Lyric’. Majalah detik 25 - 31 MARET 2013 Emma Watson Gwyneth Paltrow Piyu Tap untuk baca artikel Marah. Begitu reaksi Emma Watson saat namanya disebut-sebut bakal berperan dalam film adaptasi novel ero- tis 50 Shades of Grey.
  • 72. Majalah detik 25 MARET- 1 APRIL 2013 people Reporter: Ken Yunita Foto: celebsvenue.in Tap untuk kembali ke Indeks People D ua anaknya, Apple dan Moses su- dah tumbuh besar, bahkan terus- menerus meminta adik. Namun aktris Gwyneth Paltrow belum bisa mewujudkan keinginan dua buah hati- nya itu. Bukannya tak mau, tetapi untuk saat ini, istri vokalis Coldplay Chris Martin itu masih berpikir dua kali untuk hamil lagi. Dia masih trauma sejak keguguran anak ketiganya. Dilansir ShowbizSpy, Paltrow mengaku memiliki pengalaman buruk ketika hamil anak ketiga. Tak cuma kehilangan janinnya, bintang ‘Iron Man’ itu juga nyaris meninggal dunia. “Kehamilan ‘ku tidak berhasil dan aku nyaris meninggal,” ujar perempuan beram- but pirang itu. Paltrow mengatakan, saat itu kondisi ke- sehatannya memang sangat menurun. Dia juga kekurangan vitamin D dan memiliki beberapa penyakit seperti anemia, tiroid dan ketidakseimbangan hormon. “Hati saya sesak dan saya juga memiliki tumor jinak pada ovarium, jadi saya berpikir lagi untuk hamil,” ujar aktris 40 tahun yang awet muda ini. (KEN/YOG) Majalah detik 25 - 31 maret 2013 people Trauma Hamil Gwyneth Paltrow D
  • 73. Majalah detik 11 - 17 maret 2013 people Reporter: Ken Yunita Foto: ruteurs Tap untuk kembali ke Indeks People people Majalah detik 25 - 31 maret 2013 Marah-marah Emma Watson M arah. Begitu reaksi Emma Watson saat na- manya disebut-sebut ba- kal berperan dalam film adaptasi novel erotis 50 Shades of Grey. Lewat akun twitter-nya, Emma tegas- tegas tidak tertarik tampil di film itu. Pemeran Hermione Granger itu meng- aku benar-benar tak habis pikir deng- an gosip yang berkembang belakangan. “Siapa yang berpikir aku akan main di 50 Shades of Grey? Ayolah!” kicaunya. Aksi marah-marah ini dilakukan Emma setelah situs Friday melaporkan sejum- lah aktor dan aktris yang akan bermain dalam film itu. Disebutkan, Emma sendiri didapuk sebagai pemain utama yang me- merankan Anastasia Steele. Konon laporan itu diungkap setelah sejumlah hacker meretas server internal Constantin Film. Dari sejumlah dokumen tercantum aktris kelahiran 15 April 1990 itu bergabung dalam filmnya. Namun semua itu kini telah terbantah- kan. Sumber yang dilansir E! Online me- nyebut, meski hacker berhasil membobol situs itu, hingga kini belum ada nama pemain yang resmi diumumkan. (KEN/YOG)
  • 74. Majalah detik 11 - 17 maret 2013 people Reporter: Ken Yunita Foto: rachman/detikfoto Tap untuk kembali ke Indeks People people Majalah detik 25 - 31 maret 2013 Piyu ‘Padi’ ternyata ketagihan menulis. Salah satu gitaris top Indonesia itu kini tengah me- nyiapkan biografi keduanya berjudul ‘Behind the Lyric’. Sesuai judulnya, buku itu bakal meng- ulas kisah di balik lagu-lagu yang pernah ditulisnya. Lewat tulisannya, Piyu akan bercerita bagaimana proses hingga akhir- nya nada-nada bisa terangkai indah. Musisi 39 tahun ini mengatakan, buku- nya akan berbeda dengan yang sudah ditulisnya pada 2011 lalu. Kali ini, pemilik nama lengkap Satrio Yudi Wahono itu menulis dengan gaya santai tapi tetap asli. Piyu juga tidak hanya menyajikan tu- lisan-tulisan saja. Dalam setiap kisah, dia akan memberikan ilustrasi. “Un- tuk itu butuh ilustrasi agar (bukunya) semakin hidup,” ujar ayah tiga anak itu. Ilustrator yang dibutuhkan Piyu tidakhanyasatukarenarencana- nya setiap ilustrator hanya akan melukis untuk satu tulisan. “Jadi misalnya cerita soal lagu ‘Mahadewi’, nanti ada satu lukisan,” ujar pria kelahiran 15 Juli 1973 ini. (KEN/YOG) Piyu Ketagihan Nulis Buku
  • 75. Majalah detik 25 - 31 maret 2013 interview Majalah detik 25 - 31 maret 2013 interview Reporter: Isfari Hikmat | Foto: Antara Sekarang Hampir semua penyakitnya dijamin. Sakit Kalau Jamkesmas tidak boleh menarik satu sen pun, ini aturan. Miskin BayarDilarang Orang Wamenkes:
  • 76. Majalah detik 25 - 31 maret 2013 interview M ulai 1 Januari 2014, Kementerian Kese- hatan tidak lagi menyelenggarakan pro- gram Jamkesmas (Jaminan Kesehatan Masyarakat), dan selanjutnya akan dikelola Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehat- an. Nantinya, data penduduk 2012 yang akan digunakan, mencakup bukan hanya penduduk miskin, tapi juga menengah. “Masalah kesehatan orang yang hampir kaya itu juga bisa jadi miskin, atau bisa tidak mampu juga untuk memanfaatkan pelayanan kesehatan ka- rena begitu mahalnya,” kata Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes) RI Ali Ghufron Mukti. Perbaikan apa saja yang dilakukan Kemenkes untuk memaksimalkanfasilitaskesehatanbagimasyarakat? Apa saja kendalanya? Dan bagaimana pembiayaan- nya? Berikut wawancara Isfari Hikmat dari majalah detik dengan Wamenkes RI Prof. Ali Ghufron Mukti Ph.D. seputar Jaminan Kesehatan Masyarakat : Sistem layanan kesehatan akan berubah tahun depan, dari Jamkesmas ke Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan. Persiapan apa yang dilakukan Kemenkes? Sistem yang sekarang kita adai, yaitu sistem Jam- kesmas, sudah ada sejak 2005, waktu itu Askes tahun 2007berubahjadiJamkesmas.Memangpersoalannya banyak dari masalah kepesertaan karena kita pakai data BPS tahun 2006. BPS semata-mata memberikan kuota yang ditentukan daerah. Kita mau perbaiki dengan Pendataan Program Perlindungan Sosial (PPLS) 2012, tetapi perlu dica- tat Kemenkes hanya sebagai pengguna data. Penen- tuan dan formulasi data adalah TNP2K (Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan) yang basis datanya dari BPS tadi. Dari situ Kemenkes mencetak Setelah sekian tahun, kurang lebih 5-6 tahun, dulu mungkin belum menjadi PNS, sekarang sudah.
  • 77. Majalah detik 25 - 31 maret 2013 interview kartu yang dilaksanakan oleh Balai Pustaka. Dalam pendistribusian timbul masalah. Dulu ada yang sebagian dapat tapi ada yang tidak dapat. Setelah sekian tahun, kurang lebih 5-6 tahun, dulu mungkin belum menjadi PNS, sekarang sudah. PNS sebagian meninggal. Ini sebetulnya proses perbaikan. Kemenkes menginginkan pembiayaan Rp 22.200, tetapi tentu berbasis dengan kemampuan fiskal, Ke- menkeu menentukan Rp 15.500. Ini kita masih dalam proses negosiasi, berapa yang sebetulnya pas. Kita ingin uang itu memiliki dampak langsung dengan pe- ningkatan kualitas infrastruktur pelayanan kesehatan, termasuk SDM kesehatan.  Berapa dana yang disiapkan untuk Jamkesmas tahun ini? Untuk tahun lalu sekitar Rp 7,4 triliun. Tahun ini di- perkirakan sekitar segitu juga. Tentu tambah sedikit karena pesertanya tambah 10 juta. Untuk BPJS (tahun depan) Kemenkes tentu akan bayari sejumlah 86,4 juta orang, itu Rp 26 triliun, tergantung dari satuannya berapa. Sebagai contoh kemarin satuannya Rp 22.200 itu sekitar Rp 25 triliun. Kalau satuannya Rp 15.500 Tap untuk mendengarkan wawancara Wamenkes
  • 78. Majalah detik 25 - 31 maret 2013 interview mungkin sekitar Rp 16 triliun. Orangnya tetap 86,4 juta orang, tinggal tergantung dari satuannya atau cost kurang orang ini berapa. Dari hasil investigasi BPK, terdapat masalah ke- pesertaan yang tidak baik, ada database yang belum akurat, serta potensi warga miskin yang tidak dapat pelayanan kesehatan. Bagaimana tanggapan Anda?  Kami sangat menghargai BPK telah melakukan inisiatif, juga menganjurkan dan mendorong para au- ditor untuk hati-hati dalam melakukan pemeriksaan dan proses pemanfaatan dana Jamkesmas. Tadi saya lihat PP 58 yang harus masuk ke kas daerah, semen- tara pola pelayanan kesehatan ini harus segera, kalau (dana) itu masuk dan harus kembali lagi, kembalinya itu belum tentu sama. Ini persoalan mendasar. Oleh karena itu kami tidak ingin para pelaksana di lapang- an, baik rumah sakit atau puskesmas, jadi korban ga- ra-gara: satu, peraturan yang kurang sinkron; kedua, pemeriksaan ketat tapi tidak melihat secara keselu- ruhan; ketiga, tuntutan masyarakat yang luar biasa. Saya ingin mendudukkan persoalan yang seharusnya.  Masyarakat miskin Indonesia menurut BPS 11 koma sekian persen atau 29 juta. Kalau jaminan kesehat- an bukan omong tentang jumlah orang miskin. Dulu yang dilayani 76,4 juta, sekarang kita naikkan 87,4 juta, jadi naik 10 juta. Kita naikkan 10 juta karena masalah kesehatan orang yang hampir kaya itu juga bisa jadi miskin, atau bisa tidak mampu juga untuk meman- faatkan pelayanan kesehatan karena begitu mahal- nya. Tergantung penyakitnya.  Program BPJS setahun lagi. Apakah  data pene- rima layanan Jamkesmas itu nanti akan digunakan juga untuk program BPJS? Apa beda dua program ini? Sebetulnya untuk Jamkesmas yang dikelola Ke- menkes hampir tidak ada biaya administrasi. Ini me- Dulu yang dilayani 76,4 juta, sekarang kita naikkan 87,4 juta, jadi naik 10 juta.
  • 79. Majalah detik 25 - 31 maret 2013 interview mang akan berbeda sekali kalau dikelola oleh badan, karena di situ pasti butuh tenaga baru atau cabang baru. Kita punya 1.500 verifikatur independen. Tentu kita inginkan mereka bisa dipakai oleh BPJS. Kita dorong PT Askes bisa lebih jelas untuk itu.  Bagaimana sebenarnya sistem kapitasi/ pembayaran negara kepada pihak rumah sa- kit atau pelayanan kesehatan, sehingga kerap bermasalah? Kementerian Kesehatan sudah memberikan uang muka kepada rumah sakit, jadi rumah sa- kit belum bekerja saja. Istilahnya dana standby, seharusnya tidak ada masalah. Cuma masalah verifikasi internal rumah sakit saja yang belum selesai. Kecuali mungkin Jamkesda, ini sering dicampuradukkan. Dan Jamkesda tidak se- muanya punya.  Sistem kapitasi itu pelayanan kesehatan atau dokter dibayar berdasarkan jumlah orang yang dilayani. Ka- pitasi itu dari bahasa Latin, caput yang artinya kepala. Sistem asuransi atau sistem jaminan ini untuk selu- ruh penduduk Indonesia, asal dia daftar. Jadi ngapain dimanipulasi? Apa yang mau dimanipulasi? Nama, alamat seluruh orang yang masuk dari penghasilan terendah sampai 40%, kurang lebih jumlahnya 96,7 juta, itu sudah ada datanya. Denganprogramberobatmurahminatmasyarakat untuk berobat tinggi, tapi SDM pelayanan kesehatan rendah. Bagaimana Kemenkes menyikapinya? Kita menginginkan persiapan yang lebih bagus lagi untuk fasilitas rumah sakit, termasuk puskesmas atau tempat pelayanan lain. Tenaga kesehatan akan diperkuat, baik ditambah maupun di-training kualitas- nya sehingga bisa lebih bagus.  Kita memetakan rumah sakit di seluruh Indonesia, Tap untuk mendengarkan wawancara Wamenkes