BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
Kehidupan diuji allah swt seperti buah kelapa
1. KEHIDUPAN DIUJI ALLAH SWT SEPERTI BUAH KELAPA
Sering kali kita mendengar sebuah ungkapan bahwa “kehidupan ini seperti
halnya roda yang berputar, kadang di atas dan terkadang juga di bawah”.
Yang maksudnya kurang lebih bahwa kehidupan itu tak selamanya mulus
enak, dengan segala kemudahan penuh dengan sanjungan, terkadang kita
harus berada pada suatu keadaan yang penuh dengan rintangan kekurangan,
terpojok bertabur dengan hinaan dan cacian seolah tak ada seorang pun
yang bersimpati pada diri kita
Ada saja orang yang selalu mendholimi kita, hidup terasa terombang-
ambing, terseok-seok oleh keadaan, dulu segala sesuatu yang telah kita
rencanakan dengan matang ternyata bertolak belakang dari kenyataan
hingga 180%. Apabila di ibaratkan sudah terjatuh masih tertimpa tangga.
Sehingga kita merasa sebagai orang yang paling sengsara, paling menderita,
karena berbagai cobaan hidup yang bertubi-tubi menghantam.
2. "Tidak ada suatu musibah pun yang menimpa seseorang kecuali dengan ijin
Allah; dan barangsiapa yang beriman kepada Allah niscaya Dia akan
memberi petunjuk kepada hatinya. Dan Allah Maha Mengetahui segala
sesuatu." [QS. At-Taghabun ayat 11]
Seorang muslim yang tangguh harus siap menerima ujian seperti BUAH
KELAPA pertama buah harus siap dijatuhkan dari tempat yang tinggi,setelah
jatuh harus siap dicabuti serabutnya setelah kelihatan batoknya harus siap di
pukul hingga mengelupas batoknya,setelah itu buah kelapa harus siap disisit
hingga sampai bersih buahnya,tidak sampai disitu selanjutnya harus siap di
parut,terakhir masih harus di peras untuk mengeluarkan santanya dan
bermanfaat bagi yang lain..
Siapkah kita berproses seperti buah kelapa???Itulah seharusnya sikap
seorang mujahid semoga ALLAH SWT menguatkan kaki kita dan
meneguhkan hati kita untuk istiqomah d jalan ALLAH SWT,meskipun badai
dunia menghantam kita,amin mari kembali kpd ALLAH SWT secara kaffah,
Allahu akbar hidup mulia atau mati sebagai syuhada.
Imam Ibnul Qayyim Al Jauziyah rahimahullah mengatakan:
"Di antara tanda-tanda kebahagiaan dan keberuntungan adalah, apabila ilmu
seseorang bertambah maka ia semakin tawadhu’ dan pengasih. Bila amalnya
bertambah maka ketakutan dan kewaspadaannya juga bertambah.
Jika umurnya bertambah maka makin berkurang sifat tamaknya. Setiap kali
bertambah hartanya maka makin dermawan dan makin tinggi
kesungguhannya dalam berinfak. Semakin tinggi posisinya maka ia semakin
dekat dengan banyak orang, memenuhi hajat mereka dan bersikap rendah
hati terhadap manusia."
"Sementara, tanda-tanda kesengsaraan seseorang adalah, apabila ilmunya
bertambah maka ia semakin sombong dan sesat, setiap kali amalnya
bertambah maka ia semakin bangga dan meremehkan orang lain, semakin
tambah usianya maka ia semakin tamak, semakin banyak hartanya maka ia
semakin kikir dan bakhil, setiap kali naik jabatannya maka semakin sombong
ia dan makin sesat."
Karena sejatinya kenikmatan adalah cobaan dari Allah yang akan
memperlihatkan rasa syukur atau kufur. Sama halnya dengan musibah, dia
3. juga datang dari Allah untuk memperlihatkan kesabaran atau kemarahan.
Sehingga kenikmatan dan kelapangan adalah ujian yang harus di sikapi
dengan rasa syukur. Sedangkan cobaan dan musibah juga merupakan ujian
yang harus di sikapi dengan kesabaran.