SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  5
BAB II
PEMBAHASAN
1. Sejarah Lahirnya Agama Hindu
Pertumbuhan dan perkembangan kebudayaan Hindu di India berkaitan dengan
sistem kepercayaan bangsa Arya yang masuk ke India 1500 S.M. Kebudayaan Arya
berkembang di Lembah Sungai Indus India. Bangsa Arya mengembangkan sistem
kepercayaan dan sistem kemasyarakatan yang sesuai dengan tradisi yang dimilikinya.
Sistem kepercayaan tersebut berupa penyembahan terhadap banyak dewa yang dipimpin
oleh golongan Pendeta atau Brahmana. Keyakinan bangsa Arya terhadap kepemimpinan
Kaum Brahmana dalam melakukan upacara ini melahirkan kepercayaan terhadap
Brahmanisme. Selanjutnya golongan ini juga menulis ajaran mereka dalam kitab-kitab
suci yang menjadi standar pelaksanaan upacara-upacara keagamaan. Kitab suci Agama
Hindu disebut Weda (Veda) yang memiliki arti pengetahuan tentang agama. Dalam
bukunya yang berjudul “Sejarah Indonesia” Sanusi Pane menjelaskan mengenai Weda
terdiri dari 4 buah kitab, yaitu :
a. Rigweda
Rigweda merupakan kitab yang berisi tentang ajaran-ajaran Hindu. Rigweda
merupakan kitab yang tertua dan kemungkinan muncul pada waktu bangsa
Arya masih berada di daerah Punjab.
b. Samaweda
Samaweda merupakan kitab yang berisi nyanyian-nyanyian pujaan yang
wajib dilakukan ketika upacara agama.
c. Yajurweda
Yajurweda merupakan kitab yang berisi doa-doa yang dibacakan ketika
diselenggarakan upacara agama. Munculnya kitab ini diperkirakan ketika
bangsa Arya menguasai daerah Gangga Tengah.
d. Atharwaweda
Atharwaweda merupakan kitab yang berisi doa-doa untuk menyembuhkan
penyakit, doa untuk memerangi raksasa. Doa-doa pada kitab ini muncul
ketika bangsa Arya berhasil menguasai daerah Gangga Hilir.
Agama Hindu bersifat Politheisme, yaitu kepercayaan terhadap banyak dewa yang
masing-masing dewa memiliki peranan dalam kehidupan masyarakat. Ada tiga dewa utama
dalam Agama Hindu yang disebut Trimurti, terdiri dari Dewa Brahma (Dewa Pencipta), Dewa
Wisnu (Dewa Pelindung) dan Dewa Siwa (Dewa Perusak).
Sistem kemasyarakatan yang dikembangkan oleh bangsa Arya adalah system
kasta. System kasta mengatur hubungan sosial bangsa Arya dengan bangsa-bangsa yang
ditaklukkannya. Sistem ini membedakan masyarakat berdasarkan fungsinya. Golongan
Brahmana (pendeta) menduduki golangan pertama. Golongan Ksatria (bangsawan, prajurit)
menduduki golongan kedua. Golongan Waisya (pedagang, petani) menduduki golongan ketiga.
Sedangkan golongan Sudra (rakyat biasa) menduduki golongan terendah atau golongan keempat.
Penggolangan seperti itu disebut dengan caturwarna Sistem kepercayaan dan kasta menjadi
dasar terbentuknya kepercayaan terhadap Hinduisme.
2. Sistem Ketuhanan Agama Hindu
Konsep ketuhanan terbagi menjadi beberapa bagian seperti berikut :
a. Konsep Monoteisme
Konsep monoteisme dalam Weda terdapat dalam filsafat Adwaita Wedanta (tiada
duanya), yaitu percaya pada Tuhan yang satu. Adwaita Wedanta menggap bahwa
Tuhan adalah pusat segala kehidupan dialam semesta dan dalam Hindu, Tuhan
disebut Brahman.
Brahman merupakan sesuatu yang tidak berawal dan tidak berakhir. Brahman
merupakan pencipta sekaligus pelebur alam semesta. Brahman berada dimana-mana
diseluruh alam semesta. Brahman hanya satu, namun tanda kebesarannya diwujudkan
dalam banyaknya dewa-dewi. Konsep Ida Sang Hyang Widi Wasa merupakan bentuk
monoteisme asli orang Bali.
Trimurti yang terdiri dari Dewa Brahma, Dewa Wisnu dan Dewa Siwa merupakan
perwujudan dari kekuasaan Tuhan Yang Maha Esa. Dewa Brahma sebagai dewa
pencipta alam semesta, Dewa Wisnu sebagai dewa pemelihara alam semesta dan
Dewa Siwa sebagai dewa pelebur dunia.
b. Konsep Panteisme
Dalam Upanisad, konsep panteisme terdapat dalam pandangan bahwa Tuhan tidak
memiliki wujud tertentu maupun tempat tertentu, melainkan Tuhan berada dan
menyatu pada setiap ciptaan-Nya dan terdapat dalam setiap benda apapun. Konsep
panteisme disebut dengan istilah Wyapi wyapaka.
Unpisad menyebutkan bahwa Tuhan memenuhi alam semesta tanpa wujud
tertentu, tidak berada di surha atau dunia tertinggi melainkan ada pada setiap ciptaan-
Nya.
c. Konsep Totemisme
Konsep totemisme terdapat dalam pengkultusan sapi. Sapi dianggap sebagai binatang
suci orang Hindu. Terdapat larangan membunuh sapi karena sapi adalah ibu seluruh
dunia (Darmayasa, 2008:22).
Sapi dikatakan ibu seluruh dunia karena sapi mampu menghidupi dunia ini, segala
yang ada dalam sapi dapat digunakan. Sapi juga merupakan kendaraan Dewa Siwa
yang bernama Nandini.
3. Pandangan Agama Hindu Mengenai Keselamatan
“Adalah kewajiban bagi setiap orang untuk mendedikasikan (membaktikan) hidupnya,
intelejensi (kepandaiannya), kekayaannya, kata-katanya dan pekerjaannya bagi
kesejahteraan makhluk lain” (Bhagawata Purana: 10.22.35)
Tujuan hidup manusia menurut Weda adalah kebahagiaan yang didalamnya
terkandung makna kesejahteraan, ketertiban, keselamatan dan kebebasan. Secara
khusus tujuan hidup ini dirumuskan sebagai Catur Purusaartha yaitu dharma,
artha, kama dan moksha.
Untuk mencapai tujuan tersebut Weda menekankan pada upaya-upaya ritual
(karmakanda). Upanisad lebih menekankan pada pencapaian kebebasan individu
(jivanmukti) melalui jnana yoga, khususnya pengetahuan tentang Brahman dan atman.
Bagawad Gita menjadikan ketertiban dan kesejahteraan masyarakat (lokasamgraha) yang
dicapai melalui karmayoga sebagai ajaran sentralnya. (Narayan Champawat)..
Lokasamgraha mengisyaratkan, adanya kesadaran sosial dari masing-masing pemeluk
Hindu, bahwa pencapaian masyarakat yang sejahtera, masyarakat yang bebas dari
kemiskinan material maupun spiritual, memerlukan adanya kesetiakawanan, solidaritas,
saling tolong menolong, (bahasa Bali "salunglung sabayantaka"), atau saling
berhubungan dari seluruh pemeluk Hindu. Kesadaran, solidaritas sosial dan
kesalingterhubungan ini melintasi klan, soroh, marga, dadia, padarman, suku bangsa.
Dengan kata lain, setiap pemeluk Hindu, dimanapun dia berada, apapun klan, marga atau
suku bangsanya adalah saudara bagi pemeluk Hindu lainnya. Penderitaan seorang
pemeluk Hindu, adalah juga penderitaan bagi pemeluk Hindu lainnya. Kebahagiaan bagi
seorang pemeluk Hindu adalah juga kebahagiaan bagi pemeluk Hindu lainnya.
Solidaritas keumatan ini, dalam masyarakat Hindu di Bali disebut "suka duka".
4. Latar Belakang Historis Serta Pesan Teologis Dari Hari Raya Agama Hindu
Latar belakang lahirnya hari raya agama Hindu yang pertama karena kondisi India pada
masa sebelum Masehi selalu ada perperangan yang sangat panjang antar suku yang
memperebutkan kekuasaan sehingga raja yang menguasai India selalu berganti dari suku
Pahlawa, Yuehchi, Yuwana Malawa, dan Saka. Seorang pendeta penyebar agama Hindu
yang berna Aji Saka beliau mendarat di pantai Rembang (jawa tengah) dan
mengembangkan Agama Hindu di Jawa ketika Majapahit berkuasa pada abad ke 13 M.
Masuknya Agama Hindu ke Bali kemudian disusul oleh penaklukan Bali oleh Majapahit
pada abad ke-14 dengan sendirinya membakukan sistem Tahun Saka di Bali hingga
sekarang. Perpaduan budaya (akulturasi) Hindu India dengan kearifan lokal budaya
Hindu Indonesia (Bali) dalam perayaan Tahun Baru Caka inilah yang menjadi
pelaksanaan Hari Raya Nyepi unik seperti saat ini.
Adapun hari raya Agama Hindu yang lain sebagai berikut:
1. Hari Raya Saraswati
Saraswati adalah hari raya untuk memuja sang Hyang Widhi dalam menciptakan ilmu
pengatuhaan dan ilmu kesucian. Hari raya diperingati setiap enam bulan sekali bertepatan
dengan hari Sabtu Umanis, Uku Watungunung. . Dewi Saraswati dilambangkan sebagai
seorang perempuan yang cantik dengan membawa alat musik, genitri, pustaka suci, serta
duduk di atas angsa.
2. Hari Raya Pagerwesi
Pagerwesi adalah hari raya agama Hindu dalam pemujaan kepada Tuhan Yang Maha Esa
dengan beryoga. Hari raya Pagerwesi sama dengan hari raya Sarawati diperingati enam
bulan sekali. pada hari Rabu Kliwon, Uku Shinta.
3. Hari Raya Galungan
Galungan bisa juga disebut dengan Pawedalan Jagat yaitu pemujaan terhadap terciptanya
alam semesta beserta isinya oleh Tuhan Yang Maha Esa.
4. Hari Raya Kuningan
Kuningan diperingati oleh agama Hindu setelah sepuluh hari hari raya Galungan.

Contenu connexe

Tendances

Astha brata (Kepemimpinan dalam Hindu)
Astha brata (Kepemimpinan dalam Hindu)Astha brata (Kepemimpinan dalam Hindu)
Astha brata (Kepemimpinan dalam Hindu)Wayan Martino
 
Perkembangan hindu budha di asia dan indonesia
Perkembangan hindu budha di asia dan indonesiaPerkembangan hindu budha di asia dan indonesia
Perkembangan hindu budha di asia dan indonesiahannafatiha
 
Konsep Agama Hindu
Konsep Agama HinduKonsep Agama Hindu
Konsep Agama Hindupjj_kemenkes
 
Persebaran hindu-buddha Kelas XII
Persebaran hindu-buddha Kelas XIIPersebaran hindu-buddha Kelas XII
Persebaran hindu-buddha Kelas XIIjajarM
 
Proses perkembangan budaya dan agama hindu budha di india
Proses perkembangan budaya dan agama hindu budha di indiaProses perkembangan budaya dan agama hindu budha di india
Proses perkembangan budaya dan agama hindu budha di indiaaswansetiawan
 
Teori penyebaran hindu budha
Teori penyebaran hindu budhaTeori penyebaran hindu budha
Teori penyebaran hindu budhaDeuis Rosdiana
 
Bab 4 tamadun india
Bab 4 tamadun indiaBab 4 tamadun india
Bab 4 tamadun indiaAre Matt
 
Perkembangan Agama Hindu dan Budha di India
Perkembangan Agama Hindu dan Budha di IndiaPerkembangan Agama Hindu dan Budha di India
Perkembangan Agama Hindu dan Budha di Indiahoseapito
 
Proses dan Berkembangnya Agama Hindu dan Budha di Asia
Proses dan Berkembangnya Agama Hindu dan Budha di AsiaProses dan Berkembangnya Agama Hindu dan Budha di Asia
Proses dan Berkembangnya Agama Hindu dan Budha di AsiaSuci Mairoza Sya
 
Bab 4 Tamadun India
Bab 4 Tamadun IndiaBab 4 Tamadun India
Bab 4 Tamadun Indiawan arizwnb
 
Ips sejarah ii
Ips sejarah iiIps sejarah ii
Ips sejarah iiHindun Iin
 

Tendances (20)

Astha brata (Kepemimpinan dalam Hindu)
Astha brata (Kepemimpinan dalam Hindu)Astha brata (Kepemimpinan dalam Hindu)
Astha brata (Kepemimpinan dalam Hindu)
 
Perkembangan hindu budha di asia dan indonesia
Perkembangan hindu budha di asia dan indonesiaPerkembangan hindu budha di asia dan indonesia
Perkembangan hindu budha di asia dan indonesia
 
Konsep Agama Hindu
Konsep Agama HinduKonsep Agama Hindu
Konsep Agama Hindu
 
Persebaran hindu-buddha Kelas XII
Persebaran hindu-buddha Kelas XIIPersebaran hindu-buddha Kelas XII
Persebaran hindu-buddha Kelas XII
 
Proses perkembangan budaya dan agama hindu budha di india
Proses perkembangan budaya dan agama hindu budha di indiaProses perkembangan budaya dan agama hindu budha di india
Proses perkembangan budaya dan agama hindu budha di india
 
Perkembangan hindu budha
Perkembangan hindu budhaPerkembangan hindu budha
Perkembangan hindu budha
 
Teori penyebaran hindu budha
Teori penyebaran hindu budhaTeori penyebaran hindu budha
Teori penyebaran hindu budha
 
Bram
BramBram
Bram
 
Materi agama hindu
Materi agama hinduMateri agama hindu
Materi agama hindu
 
Tamadun india
Tamadun indiaTamadun india
Tamadun india
 
Tamadun india
Tamadun indiaTamadun india
Tamadun india
 
Bab 4 tamadun india
Bab 4 tamadun indiaBab 4 tamadun india
Bab 4 tamadun india
 
Perkembangan Agama Hindu dan Budha di India
Perkembangan Agama Hindu dan Budha di IndiaPerkembangan Agama Hindu dan Budha di India
Perkembangan Agama Hindu dan Budha di India
 
Agama Hindu
Agama HinduAgama Hindu
Agama Hindu
 
Kuliah 9
Kuliah 9Kuliah 9
Kuliah 9
 
Tamadun India
Tamadun IndiaTamadun India
Tamadun India
 
Proses dan Berkembangnya Agama Hindu dan Budha di Asia
Proses dan Berkembangnya Agama Hindu dan Budha di AsiaProses dan Berkembangnya Agama Hindu dan Budha di Asia
Proses dan Berkembangnya Agama Hindu dan Budha di Asia
 
Bab 4 Tamadun India
Bab 4 Tamadun IndiaBab 4 Tamadun India
Bab 4 Tamadun India
 
Ppt pert i
Ppt pert iPpt pert i
Ppt pert i
 
Ips sejarah ii
Ips sejarah iiIps sejarah ii
Ips sejarah ii
 

Similaire à SEJARAH AGAMA HINDU

HINDU DHARMA.pptx
HINDU DHARMA.pptxHINDU DHARMA.pptx
HINDU DHARMA.pptxibnunawaji1
 
Agama-Hindu-Petemuan-2.ppt
Agama-Hindu-Petemuan-2.pptAgama-Hindu-Petemuan-2.ppt
Agama-Hindu-Petemuan-2.pptnabilsaliminu
 
Teori masuknya hindu
Teori masuknya hinduTeori masuknya hindu
Teori masuknya hinduhypeerion
 
sejarah-indonesia-hindu-budha.pdfppppppp
sejarah-indonesia-hindu-budha.pdfpppppppsejarah-indonesia-hindu-budha.pdfppppppp
sejarah-indonesia-hindu-budha.pdfpppppppjunmen960
 
KELOMPOK MUAMAR.pptx
KELOMPOK MUAMAR.pptxKELOMPOK MUAMAR.pptx
KELOMPOK MUAMAR.pptxDiditRomadon2
 
PERKEMBANGAN-agama-hindu-dari-India-ke-Indonesia.pdf
PERKEMBANGAN-agama-hindu-dari-India-ke-Indonesia.pdfPERKEMBANGAN-agama-hindu-dari-India-ke-Indonesia.pdf
PERKEMBANGAN-agama-hindu-dari-India-ke-Indonesia.pdfsuastini1
 
Perkembangan masyarakat dan kerajaan pada masa hindu budha
Perkembangan masyarakat dan kerajaan pada masa hindu budhaPerkembangan masyarakat dan kerajaan pada masa hindu budha
Perkembangan masyarakat dan kerajaan pada masa hindu budhaahmad arif
 
Sejarah Hindu-Buddha di Indonesia
Sejarah Hindu-Buddha di IndonesiaSejarah Hindu-Buddha di Indonesia
Sejarah Hindu-Buddha di IndonesiaNur Anisah
 
Ips kelas 7 hindu budha
Ips kelas 7 hindu budhaIps kelas 7 hindu budha
Ips kelas 7 hindu budhaJeJe JeJe
 
Annisa haryati kelas xii ips 2
Annisa haryati kelas xii ips 2Annisa haryati kelas xii ips 2
Annisa haryati kelas xii ips 2Paarief Udin
 
Berdialog dengan Agama dan Kepercayaan Lain (Agama Hindu)
Berdialog dengan Agama dan Kepercayaan Lain (Agama Hindu)Berdialog dengan Agama dan Kepercayaan Lain (Agama Hindu)
Berdialog dengan Agama dan Kepercayaan Lain (Agama Hindu)WellyHannyPolii1
 
SEJARAH INDONESIA2.pptx
SEJARAH INDONESIA2.pptxSEJARAH INDONESIA2.pptx
SEJARAH INDONESIA2.pptxRatnaJuwita65
 
Etika dan Moral Agama Hindu
Etika dan Moral Agama HinduEtika dan Moral Agama Hindu
Etika dan Moral Agama HinduThomas Mon
 
Perkembangan Hindu Buddha
Perkembangan Hindu BuddhaPerkembangan Hindu Buddha
Perkembangan Hindu BuddhaHilmi Qimie
 
Pengaruh Agama dan Kebudayaan Hindu – Buddha di [Autosaved] 1.pptx
Pengaruh Agama dan Kebudayaan Hindu – Buddha di [Autosaved] 1.pptxPengaruh Agama dan Kebudayaan Hindu – Buddha di [Autosaved] 1.pptx
Pengaruh Agama dan Kebudayaan Hindu – Buddha di [Autosaved] 1.pptxRendyAnata
 
Annisa haryati kelas xii ips 2
Annisa haryati kelas xii ips 2Annisa haryati kelas xii ips 2
Annisa haryati kelas xii ips 2Paarief Udin
 
Annisa haryati kelas xii ips 2
Annisa haryati kelas xii ips 2Annisa haryati kelas xii ips 2
Annisa haryati kelas xii ips 2Paarief Udin
 

Similaire à SEJARAH AGAMA HINDU (20)

HINDU DHARMA.pptx
HINDU DHARMA.pptxHINDU DHARMA.pptx
HINDU DHARMA.pptx
 
Agama-Hindu-Petemuan-2.ppt
Agama-Hindu-Petemuan-2.pptAgama-Hindu-Petemuan-2.ppt
Agama-Hindu-Petemuan-2.ppt
 
Teori masuknya hindu
Teori masuknya hinduTeori masuknya hindu
Teori masuknya hindu
 
sejarah-indonesia-hindu-budha.pdfppppppp
sejarah-indonesia-hindu-budha.pdfpppppppsejarah-indonesia-hindu-budha.pdfppppppp
sejarah-indonesia-hindu-budha.pdfppppppp
 
KELOMPOK MUAMAR.pptx
KELOMPOK MUAMAR.pptxKELOMPOK MUAMAR.pptx
KELOMPOK MUAMAR.pptx
 
WEEK 1.pptx
WEEK 1.pptxWEEK 1.pptx
WEEK 1.pptx
 
PERKEMBANGAN-agama-hindu-dari-India-ke-Indonesia.pdf
PERKEMBANGAN-agama-hindu-dari-India-ke-Indonesia.pdfPERKEMBANGAN-agama-hindu-dari-India-ke-Indonesia.pdf
PERKEMBANGAN-agama-hindu-dari-India-ke-Indonesia.pdf
 
Perkembangan masyarakat dan kerajaan pada masa hindu budha
Perkembangan masyarakat dan kerajaan pada masa hindu budhaPerkembangan masyarakat dan kerajaan pada masa hindu budha
Perkembangan masyarakat dan kerajaan pada masa hindu budha
 
Sejarah Hindu-Buddha di Indonesia
Sejarah Hindu-Buddha di IndonesiaSejarah Hindu-Buddha di Indonesia
Sejarah Hindu-Buddha di Indonesia
 
Ips kelas 7 hindu budha
Ips kelas 7 hindu budhaIps kelas 7 hindu budha
Ips kelas 7 hindu budha
 
Annisa haryati kelas xii ips 2
Annisa haryati kelas xii ips 2Annisa haryati kelas xii ips 2
Annisa haryati kelas xii ips 2
 
Berdialog dengan Agama dan Kepercayaan Lain (Agama Hindu)
Berdialog dengan Agama dan Kepercayaan Lain (Agama Hindu)Berdialog dengan Agama dan Kepercayaan Lain (Agama Hindu)
Berdialog dengan Agama dan Kepercayaan Lain (Agama Hindu)
 
SEJARAH INDONESIA2.pptx
SEJARAH INDONESIA2.pptxSEJARAH INDONESIA2.pptx
SEJARAH INDONESIA2.pptx
 
Pengaruh hindu buddha 1.1
Pengaruh hindu buddha 1.1Pengaruh hindu buddha 1.1
Pengaruh hindu buddha 1.1
 
Etika dan Moral Agama Hindu
Etika dan Moral Agama HinduEtika dan Moral Agama Hindu
Etika dan Moral Agama Hindu
 
Perkembangan Hindu Buddha
Perkembangan Hindu BuddhaPerkembangan Hindu Buddha
Perkembangan Hindu Buddha
 
Ppt sejarah bab 3 sma x wajib
Ppt sejarah bab 3 sma x wajibPpt sejarah bab 3 sma x wajib
Ppt sejarah bab 3 sma x wajib
 
Pengaruh Agama dan Kebudayaan Hindu – Buddha di [Autosaved] 1.pptx
Pengaruh Agama dan Kebudayaan Hindu – Buddha di [Autosaved] 1.pptxPengaruh Agama dan Kebudayaan Hindu – Buddha di [Autosaved] 1.pptx
Pengaruh Agama dan Kebudayaan Hindu – Buddha di [Autosaved] 1.pptx
 
Annisa haryati kelas xii ips 2
Annisa haryati kelas xii ips 2Annisa haryati kelas xii ips 2
Annisa haryati kelas xii ips 2
 
Annisa haryati kelas xii ips 2
Annisa haryati kelas xii ips 2Annisa haryati kelas xii ips 2
Annisa haryati kelas xii ips 2
 

Dernier

PERAN FILSAFAT ILMU SEBAGAI LANDASAN PENGEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN.pptx
PERAN FILSAFAT ILMU SEBAGAI LANDASAN PENGEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN.pptxPERAN FILSAFAT ILMU SEBAGAI LANDASAN PENGEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN.pptx
PERAN FILSAFAT ILMU SEBAGAI LANDASAN PENGEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN.pptxAfifahNuri
 
Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 4
Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 4Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 4
Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 4Adam Hiola
 
PRAKTEK ADAB-ADAB JAMAAH HAJI DAN UMROH.pptx
PRAKTEK ADAB-ADAB JAMAAH HAJI DAN UMROH.pptxPRAKTEK ADAB-ADAB JAMAAH HAJI DAN UMROH.pptx
PRAKTEK ADAB-ADAB JAMAAH HAJI DAN UMROH.pptxSaeful Malik
 
Sosok Ester Yang Bijaksana di Tengah Pergumulan.pptx
Sosok Ester Yang Bijaksana di Tengah Pergumulan.pptxSosok Ester Yang Bijaksana di Tengah Pergumulan.pptx
Sosok Ester Yang Bijaksana di Tengah Pergumulan.pptxMarto Marbun
 
KHOTBAH MINGGU 7 APRIL MENGEMBANGKAN KARUNIA TUHAN
KHOTBAH MINGGU 7 APRIL MENGEMBANGKAN KARUNIA TUHANKHOTBAH MINGGU 7 APRIL MENGEMBANGKAN KARUNIA TUHAN
KHOTBAH MINGGU 7 APRIL MENGEMBANGKAN KARUNIA TUHANGilbertFibriyantAdan
 
Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 5
Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 5Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 5
Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 5Adam Hiola
 
Materi akhlak jamaah haji dan Budaya Arab.pptx
Materi akhlak jamaah haji dan Budaya Arab.pptxMateri akhlak jamaah haji dan Budaya Arab.pptx
Materi akhlak jamaah haji dan Budaya Arab.pptxWahyuSolehudin1
 

Dernier (7)

PERAN FILSAFAT ILMU SEBAGAI LANDASAN PENGEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN.pptx
PERAN FILSAFAT ILMU SEBAGAI LANDASAN PENGEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN.pptxPERAN FILSAFAT ILMU SEBAGAI LANDASAN PENGEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN.pptx
PERAN FILSAFAT ILMU SEBAGAI LANDASAN PENGEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN.pptx
 
Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 4
Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 4Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 4
Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 4
 
PRAKTEK ADAB-ADAB JAMAAH HAJI DAN UMROH.pptx
PRAKTEK ADAB-ADAB JAMAAH HAJI DAN UMROH.pptxPRAKTEK ADAB-ADAB JAMAAH HAJI DAN UMROH.pptx
PRAKTEK ADAB-ADAB JAMAAH HAJI DAN UMROH.pptx
 
Sosok Ester Yang Bijaksana di Tengah Pergumulan.pptx
Sosok Ester Yang Bijaksana di Tengah Pergumulan.pptxSosok Ester Yang Bijaksana di Tengah Pergumulan.pptx
Sosok Ester Yang Bijaksana di Tengah Pergumulan.pptx
 
KHOTBAH MINGGU 7 APRIL MENGEMBANGKAN KARUNIA TUHAN
KHOTBAH MINGGU 7 APRIL MENGEMBANGKAN KARUNIA TUHANKHOTBAH MINGGU 7 APRIL MENGEMBANGKAN KARUNIA TUHAN
KHOTBAH MINGGU 7 APRIL MENGEMBANGKAN KARUNIA TUHAN
 
Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 5
Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 5Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 5
Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 5
 
Materi akhlak jamaah haji dan Budaya Arab.pptx
Materi akhlak jamaah haji dan Budaya Arab.pptxMateri akhlak jamaah haji dan Budaya Arab.pptx
Materi akhlak jamaah haji dan Budaya Arab.pptx
 

SEJARAH AGAMA HINDU

  • 1. BAB II PEMBAHASAN 1. Sejarah Lahirnya Agama Hindu Pertumbuhan dan perkembangan kebudayaan Hindu di India berkaitan dengan sistem kepercayaan bangsa Arya yang masuk ke India 1500 S.M. Kebudayaan Arya berkembang di Lembah Sungai Indus India. Bangsa Arya mengembangkan sistem kepercayaan dan sistem kemasyarakatan yang sesuai dengan tradisi yang dimilikinya. Sistem kepercayaan tersebut berupa penyembahan terhadap banyak dewa yang dipimpin oleh golongan Pendeta atau Brahmana. Keyakinan bangsa Arya terhadap kepemimpinan Kaum Brahmana dalam melakukan upacara ini melahirkan kepercayaan terhadap Brahmanisme. Selanjutnya golongan ini juga menulis ajaran mereka dalam kitab-kitab suci yang menjadi standar pelaksanaan upacara-upacara keagamaan. Kitab suci Agama Hindu disebut Weda (Veda) yang memiliki arti pengetahuan tentang agama. Dalam bukunya yang berjudul “Sejarah Indonesia” Sanusi Pane menjelaskan mengenai Weda terdiri dari 4 buah kitab, yaitu : a. Rigweda Rigweda merupakan kitab yang berisi tentang ajaran-ajaran Hindu. Rigweda merupakan kitab yang tertua dan kemungkinan muncul pada waktu bangsa Arya masih berada di daerah Punjab. b. Samaweda Samaweda merupakan kitab yang berisi nyanyian-nyanyian pujaan yang wajib dilakukan ketika upacara agama. c. Yajurweda Yajurweda merupakan kitab yang berisi doa-doa yang dibacakan ketika diselenggarakan upacara agama. Munculnya kitab ini diperkirakan ketika bangsa Arya menguasai daerah Gangga Tengah. d. Atharwaweda Atharwaweda merupakan kitab yang berisi doa-doa untuk menyembuhkan penyakit, doa untuk memerangi raksasa. Doa-doa pada kitab ini muncul ketika bangsa Arya berhasil menguasai daerah Gangga Hilir.
  • 2. Agama Hindu bersifat Politheisme, yaitu kepercayaan terhadap banyak dewa yang masing-masing dewa memiliki peranan dalam kehidupan masyarakat. Ada tiga dewa utama dalam Agama Hindu yang disebut Trimurti, terdiri dari Dewa Brahma (Dewa Pencipta), Dewa Wisnu (Dewa Pelindung) dan Dewa Siwa (Dewa Perusak). Sistem kemasyarakatan yang dikembangkan oleh bangsa Arya adalah system kasta. System kasta mengatur hubungan sosial bangsa Arya dengan bangsa-bangsa yang ditaklukkannya. Sistem ini membedakan masyarakat berdasarkan fungsinya. Golongan Brahmana (pendeta) menduduki golangan pertama. Golongan Ksatria (bangsawan, prajurit) menduduki golongan kedua. Golongan Waisya (pedagang, petani) menduduki golongan ketiga. Sedangkan golongan Sudra (rakyat biasa) menduduki golongan terendah atau golongan keempat. Penggolangan seperti itu disebut dengan caturwarna Sistem kepercayaan dan kasta menjadi dasar terbentuknya kepercayaan terhadap Hinduisme.
  • 3. 2. Sistem Ketuhanan Agama Hindu Konsep ketuhanan terbagi menjadi beberapa bagian seperti berikut : a. Konsep Monoteisme Konsep monoteisme dalam Weda terdapat dalam filsafat Adwaita Wedanta (tiada duanya), yaitu percaya pada Tuhan yang satu. Adwaita Wedanta menggap bahwa Tuhan adalah pusat segala kehidupan dialam semesta dan dalam Hindu, Tuhan disebut Brahman. Brahman merupakan sesuatu yang tidak berawal dan tidak berakhir. Brahman merupakan pencipta sekaligus pelebur alam semesta. Brahman berada dimana-mana diseluruh alam semesta. Brahman hanya satu, namun tanda kebesarannya diwujudkan dalam banyaknya dewa-dewi. Konsep Ida Sang Hyang Widi Wasa merupakan bentuk monoteisme asli orang Bali. Trimurti yang terdiri dari Dewa Brahma, Dewa Wisnu dan Dewa Siwa merupakan perwujudan dari kekuasaan Tuhan Yang Maha Esa. Dewa Brahma sebagai dewa pencipta alam semesta, Dewa Wisnu sebagai dewa pemelihara alam semesta dan Dewa Siwa sebagai dewa pelebur dunia. b. Konsep Panteisme Dalam Upanisad, konsep panteisme terdapat dalam pandangan bahwa Tuhan tidak memiliki wujud tertentu maupun tempat tertentu, melainkan Tuhan berada dan menyatu pada setiap ciptaan-Nya dan terdapat dalam setiap benda apapun. Konsep panteisme disebut dengan istilah Wyapi wyapaka. Unpisad menyebutkan bahwa Tuhan memenuhi alam semesta tanpa wujud tertentu, tidak berada di surha atau dunia tertinggi melainkan ada pada setiap ciptaan- Nya. c. Konsep Totemisme Konsep totemisme terdapat dalam pengkultusan sapi. Sapi dianggap sebagai binatang suci orang Hindu. Terdapat larangan membunuh sapi karena sapi adalah ibu seluruh dunia (Darmayasa, 2008:22). Sapi dikatakan ibu seluruh dunia karena sapi mampu menghidupi dunia ini, segala yang ada dalam sapi dapat digunakan. Sapi juga merupakan kendaraan Dewa Siwa yang bernama Nandini.
  • 4. 3. Pandangan Agama Hindu Mengenai Keselamatan “Adalah kewajiban bagi setiap orang untuk mendedikasikan (membaktikan) hidupnya, intelejensi (kepandaiannya), kekayaannya, kata-katanya dan pekerjaannya bagi kesejahteraan makhluk lain” (Bhagawata Purana: 10.22.35) Tujuan hidup manusia menurut Weda adalah kebahagiaan yang didalamnya terkandung makna kesejahteraan, ketertiban, keselamatan dan kebebasan. Secara khusus tujuan hidup ini dirumuskan sebagai Catur Purusaartha yaitu dharma, artha, kama dan moksha. Untuk mencapai tujuan tersebut Weda menekankan pada upaya-upaya ritual (karmakanda). Upanisad lebih menekankan pada pencapaian kebebasan individu (jivanmukti) melalui jnana yoga, khususnya pengetahuan tentang Brahman dan atman. Bagawad Gita menjadikan ketertiban dan kesejahteraan masyarakat (lokasamgraha) yang dicapai melalui karmayoga sebagai ajaran sentralnya. (Narayan Champawat).. Lokasamgraha mengisyaratkan, adanya kesadaran sosial dari masing-masing pemeluk Hindu, bahwa pencapaian masyarakat yang sejahtera, masyarakat yang bebas dari kemiskinan material maupun spiritual, memerlukan adanya kesetiakawanan, solidaritas, saling tolong menolong, (bahasa Bali "salunglung sabayantaka"), atau saling berhubungan dari seluruh pemeluk Hindu. Kesadaran, solidaritas sosial dan kesalingterhubungan ini melintasi klan, soroh, marga, dadia, padarman, suku bangsa. Dengan kata lain, setiap pemeluk Hindu, dimanapun dia berada, apapun klan, marga atau suku bangsanya adalah saudara bagi pemeluk Hindu lainnya. Penderitaan seorang pemeluk Hindu, adalah juga penderitaan bagi pemeluk Hindu lainnya. Kebahagiaan bagi seorang pemeluk Hindu adalah juga kebahagiaan bagi pemeluk Hindu lainnya. Solidaritas keumatan ini, dalam masyarakat Hindu di Bali disebut "suka duka".
  • 5. 4. Latar Belakang Historis Serta Pesan Teologis Dari Hari Raya Agama Hindu Latar belakang lahirnya hari raya agama Hindu yang pertama karena kondisi India pada masa sebelum Masehi selalu ada perperangan yang sangat panjang antar suku yang memperebutkan kekuasaan sehingga raja yang menguasai India selalu berganti dari suku Pahlawa, Yuehchi, Yuwana Malawa, dan Saka. Seorang pendeta penyebar agama Hindu yang berna Aji Saka beliau mendarat di pantai Rembang (jawa tengah) dan mengembangkan Agama Hindu di Jawa ketika Majapahit berkuasa pada abad ke 13 M. Masuknya Agama Hindu ke Bali kemudian disusul oleh penaklukan Bali oleh Majapahit pada abad ke-14 dengan sendirinya membakukan sistem Tahun Saka di Bali hingga sekarang. Perpaduan budaya (akulturasi) Hindu India dengan kearifan lokal budaya Hindu Indonesia (Bali) dalam perayaan Tahun Baru Caka inilah yang menjadi pelaksanaan Hari Raya Nyepi unik seperti saat ini. Adapun hari raya Agama Hindu yang lain sebagai berikut: 1. Hari Raya Saraswati Saraswati adalah hari raya untuk memuja sang Hyang Widhi dalam menciptakan ilmu pengatuhaan dan ilmu kesucian. Hari raya diperingati setiap enam bulan sekali bertepatan dengan hari Sabtu Umanis, Uku Watungunung. . Dewi Saraswati dilambangkan sebagai seorang perempuan yang cantik dengan membawa alat musik, genitri, pustaka suci, serta duduk di atas angsa. 2. Hari Raya Pagerwesi Pagerwesi adalah hari raya agama Hindu dalam pemujaan kepada Tuhan Yang Maha Esa dengan beryoga. Hari raya Pagerwesi sama dengan hari raya Sarawati diperingati enam bulan sekali. pada hari Rabu Kliwon, Uku Shinta. 3. Hari Raya Galungan Galungan bisa juga disebut dengan Pawedalan Jagat yaitu pemujaan terhadap terciptanya alam semesta beserta isinya oleh Tuhan Yang Maha Esa. 4. Hari Raya Kuningan Kuningan diperingati oleh agama Hindu setelah sepuluh hari hari raya Galungan.