1. Nama : Hendie Cahya
Maladewa
NIM : 11. 03. 3926
ANALISIS LAPORAN
KEUANGAN
“Analisis Rasio”
2. Laporan Keuangan
• Laporan keuangan merupakan suatu data yang
dapat memberikan gambaran dan informasi-
informasi mengenai keadaan keuangan suatu
perusahaan pada suatu saat atau pada suatu
periode tertentu dan dapat membantu
investor dan para pelaku pasar modal lainnya
dalam mengidentifikasikan keadaan suatu
perusahaan
3. Analisis Laporan Keuangan
• Salah satu alat analisis atas laporan keuangan
adalah dengan menggunakan analisis Ratio
Financial Statement (bentuk rasio) untuk
mengetahui prestasi keuangan perusahaan
dari tahun ke tahun dan hasil analisis tersebut
dapat digunakan untuk menilai kinerja
perusahaan.
4. Jenis Laporan Keuangan
Neraca (Balance Sheet): laporan yang sistematis
tentang aktiva, hutang, modal dari suatu
perusahaan pada suatu saat tertentu.
• Laporan laba rugi (Income Statement) : suatu
laporan yang menunjukkan pendapatan dari
penjualan, berbagai biaya, dan laba yang
diperoleh oleh perusahaan selama periode
tertentu
• Laporan saldo laba (Statement of Shareholders
Equity): suatu laporan yang menunjukkan
perubahan laba ditahan selama periode tertentu
5. • Laporan arus kas (Statement of Cash Flow) :
Tujuan dari pembuatan laporan arus kas ini
adalah memberikan informasi mengenai
penerimaan dan pembayaran kas perusahaan
selama periode tertentu
• Catatan atas laporan keuangan: berisi rincian
neraca dan laporan laba rugi, kebijakan
akuntansi, dan lain sebagainya.
6. Manfaat Analisis Laporan
Keuangan
Arti penting analisis laporan keuangan adalah sebagai berikut:
1.Bagi pihak manajemen: untuk mengevaluasi kinerja
perusahaan, kompensasi,pengembangan karier
2.Bagi pemegang saham: untuk mengetahui kinerja
perusahaan, pendapatan, keamanan investasi.
3. Bagi kreditor: untuk mengetahui kemampuan perusahaan
melunasi utang beserta bunganya.
4. Bagi pemerintah: pajak, persetujuan untuk go public.
5. Bagi karyawan: Penghasilan yang memadai, kualitas
hidup, keamanan kerja
7. Jenis Rasio Laporan
Keuangan
1. Liquidity Ratio yaitu rasio untuk mengukur kemampuan
perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangan jangka
pendek tepat pada waktunya.
a). Current Ratio, merupakan alat ukur bagi kemampuan
likuiditas (solvabilitas jangka pendek) yaitu kemampuan untuk
membayar hutang yang segera harus dipenuhi dengan aktiva
lancar.
• Formulasinya :
Rasio lancar = Aktiva lancar/Kewajiban lancar
8. b. Quick ratio, merupakan alat ukur bagi kemampuan
perusahaan untuk membayar hutang yang segera harus
dipenuhi dengan aktiva lancar yang lebih likuid.
Formulasinya :
Rasio Quick = (Aktiva lancar-Persediaan)/Kewajiban
Lancar
2).Activity Ratio merupakan alat ukur sejauh mana
efektivitas perusahaan dalam menggunakan sumber
daya-sumber dayanya.
a. Days sales Outstanding
DSO = Piutang/(Penjualan Tahunan/365)
9. b. Inventory Turnover, yaitu rasio untuk mengukur efisiensi
penggunaan persediaan atau rasio untuk mengukur
kemampuan dana yang tertanam dalam persediaan
untuk berputar dalam suatu periode tertentu.
Rasio Perputaran Persediaan = Penjualan/Persediaan
c. Average days in Inventory = 360/Inventory Turnover
d. Total Asset Turnover, yaitu rasio untuk mengukur
efisiensi penggunaan aktiva secara keseluruhan.
Rasio Perputaran Total Aktiva = Penjualan/Total aktiva
10. 3).Leverage Ratio yaitu rasio untuk mengukur seberapa
besar perusahaan dibiayai dengan hutang.
a. Debt To Total Assets Ratio, yaitu rasio yang
menghitung berapa bagian dari keseluruhan
kebutuhan dana yang dibiayai dengan hutang.
Total Utang Terhadap Total Aktiva = Total Utang/Total
Aktiva
4). Profitability Ratio yaitu rasio untuk mengukur
kemampuan perusahaan dalam memperoleh
keuntungan dari penggunaan modalnya.
a. Margin Laba Kotor = Laba Kotor/Penjualan
b. Laba Operasi = EBIT/Penjualan
c. Margin Laba Bersih = EAT/Penjualan
d. Return Of Assets = EAT/Total Aktiva
e. Return Of Equity = EAT/Ekuitas
11. Analisis Data
PT. Unilever Indonesia Tbk
2007 2008 Perubahan Keterangan
LIKUIDITAS (LIQUIDITY
RATIO)
Rasio Lancar (Current
Ratio) 1,20 0,97 turun memburuk
Rasio Quick (Quick Ratio) 0,89 0,66 turun memburuk
AKTIVITAS (ACTIVITY
RATIO)
Jumlah Hari Piutang Tak
Tertagih (DSO) 47,39 53,53 naik memburuk
Perputaran Persediaan
(Inventory Turnover) 7,41 6,39 turun membaik
Rata-Rata Persediaan
(Average days In
Inventory) 48,58 56,43 naik memburuk
Perputaran Total Aktiva
(Total Assets Turnover) 1,17 1,10 turun memburuk
12. 2007 2008 Perubahan Keterangan
MANAJEMEN UTANG (LEVERAGE
RATIO)
Total Utang Terhadap Total Aktiva
(Debt To Total Assets) 0,53 0,60 naik memburuk
PROFITABILITAS (PROFITABILITY
RATIO)
Margin Laba Kotor (Gross Profit
Margin) 0,50 0,51 naik membaik
Margin Laba Operasi (Operating
Profit Margin) 0,24 0,26 naik membaik
Margin Laba Bersih (Net Profit
Margin) 0,17 0,18 naik membaik
Return On Assets 0,20 0,20 turun memburuk
Return On Equity 0,43 0,49 naik membaik
13. Hasil Analisis
1) Rasio Likuiditas
Berdasarkan analisis Rasio Likuiditas,
kinerja keuangan perusahaan
mengalami penurunan di tahun 2008,
jika dibandingkan dengan satu tahun
sebelumnya yaitu tahun 2007. Nilai Rasio
Likuiditas pada PT.UNILEVER Indonesia
Tbk, sebagian besar berada di bawah
angka 1, di mana semakin tinggi Rasio
Likuiditas suatu perusahaan seharusnya
semakin besar kemampuan perusahaan
untuk membayar kewajiban jangka
pendek. Rasio Likuiditas yang lebih
rendah pada tahun 2008 menunjukkan
14. 2). Rasio Aktivitas
Berdasarkan perhitungan pada
analisis rasio
aktivitas, Perusahaan hanya
mengalami perbaikan pada Rasio
Perputaran Persediaan
(Inventory Turnover), sementara
pada analisis rasio lainnya
mengalami kenaikan dimana
berdasarkan evaluasi rasio jika
rasio ini mengalami kenaikan
pada tahun berikutnya maka
kinerja perusahaan tidak
15. 3). Rasio Manajemen Utang (Leverage Ratio)
Kinerja keuangan perusahaan dilihat dari
sisi Leverage Ratio, mengalami kenaikan
dibandingkan dengan satu tahun
sebelumnya. Apabila semakin besar nilai
Rasio Manajemen Utang pada suatu
perusahaan menunjukkan bahwa kinerja
keuangan perusahaan semakin
menurun, karena tingginya nilai rasio
menunjukkan bahwa sebagian besar
investasi didanai oleh utang atau dana
pinjaman, dengan kata lain porsi
pemegang saham semakin kecil dalam
menjamin investasi yang mengakibatkan
pembayaran bunga menjadi semakin
besar.
16. 4). Rasio Profitabilitas
Berdasarkan analisis rasio
profitabilitas, perusahaan tidak
mengalami perubahan dalam
kemampuan menghasilkan laba
kotor, laba operasi, maupun laba bersih.
Angka yang ditunjukkan pada analisis
rasio pada tahun 2007 hampir sama
dengan analisis rasio 2008 yang berarti
kinerja perusahaan dalam kemampuan
menghasilkan laba tidak mengalami
peningkatan, tetapi hal ini menunjukkan
hasil yang baik dibandingkan adanya
penurunan kemampuan menghasilkan
laba.
17. TERIMA KASIH KEPADA :
Ibu dra. Sri purwati w, mba
Serta
semua Teman-teman akuntansi semester 6