SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  52
Ikan Demersal dan Ikan Karang
Ima wijayanti
PENGERTIAN
• Sumberdaya Ikan Demersal Ikan demersal adalah jenis ikan
yang habitatnya berada di bagian dasar perairan, dapat
dikatakan juga bahwa ikan demersal adalah ikan yang
tertangkap dengan alat tangkap ikan dasar seperti trawl
dasar (bottom trawl), jaring insang dasar (bottom gillnet),
rawai dasar (bottom long line), bubu dan lain sebagainya.
•Ciri utama sumberdaya Ikan Demersal antara lain memiliki
aktifitas rendah, gerak ruaya yang tidak terlalu jauh dan
membentuk gerombolan tidak terlalu besar, sehingga
penyebarannya relatif merata dibandingkan dengan Ikan
Pelagis.
SIFAT EKOLOGI
• Mempunyai adaptasi dengan kedalaman perairan
• Aktifitasnya relatif rendah dan mempunyai daerah kisaran ruaya yang
lebih sempit jika dibandingkan dengan ikan pelagis
• Jumlah kawanan relatif kecil jika dibandingkan dengan ikan pelagis
• Habitat utamanya berada di dekat dasar laut meskipun berbagai jenis
diantaranya berada di lapisan perairan yang lebih atas.
• Kecepatan pertumbuhannya rendah
• Komunitas memiliki seluk beluk yang komplek
• Dibanding sumberdaya ikan pelagis, potensi sumberdaya ikan demersal
relatif lebih kecil akan tetapi banyak yang merupakan jenis ikan dengan
nilai ekonomis yang tinggi Ikan demersal tersebar di seluruh perairan
Indonesia, terutama di paparan Sunda dan Laut Arafura dengan
kecenderungan kepadatan sediaan potensi tinggi di daerah pantai.
• Ikan demersal sangat dipengaruhi oleh factor oseanografi seperti
: suhu, salinitas, arus, bentuk dasar perairan. Jenis ikan ini pada
umumnya menyenangi dasar perairan bersubstrat lumpur atau
lumpur berpasir (Dwiponggo et al, 1989 vide Suharto, 1999).
• Perikanan demersal Indonesia menghasilkan berbagai jenis ikan
(multi species) yang dieksploitasi dengan menggunakan berbagai
alat tangkap (multi gear). Hasil tangkapan ikan demersal pada
umumnya terdiri dari berbagai jenis yang jumlah masing-masing
jenis tersebut tidak terlalu besar. Ikan tersebut antara lain :
kakap merah/bambangan (Lutjanus spp), peperek (Leiognatus
spp), manyung (Arius spp), kurisi (Nemipterus spp), kuniran
(Upeneus spp), tiga waja (Epinephelus spp), bawal (Pampus spp)
dan lain-lain.
Nama Indonesia Nama Ilmiah Nama Umum
Ikan sebelah Isettodes irumei Indian halibut
Ikan Nomei Harpodon nehereos Bombay-duck
Ikan Peperek Leiognathus equulus Ponyfish
Ikan Manyung Arius thalassinus Marine catfish
Ikan beloso Saurida tumbil Lizard-fish
Ikan biji nangka Openeus tragula Goat-fish
Ikan gerot-gerot Pamadasys maculatus Blotched grunt
Ikan Merah Latjunus malabaricus Red snapper
Ikan kakap Lates calcarifer
Baramundi, giant
seaperch
Jenis Ikan demersal Ekonomis penting di Indonesia
Nama Indonesia Nama Ilmiah Nama Umum
Ikan kerapu Epinephelus merra Grouper, honey-combgrouper
Ikan Lencam Lethrinus lentjam Emperor
Ikan kurisi Nemitarus nematophorus Threadfin brean
Ikan swangi, mata besar Priacanthus tayanus Purple-spotted bigeye
Ikan ekor kuning Caesio erythrogaster Yellowtail fusilier
Ikan Gulamah, semgeh Pseudociena amoyensis Croaker
Ikan cucut hiu Hemigaleus balfouri Balfourus sharks
Ikan cucut martil Sphyrna blochii Hammer-head sharks
Ikan cucut totol Stegostama tigrinum Spotted-shark
Ikan pari kelapa Trygon sephen Sting-ray
Ikan pari kemang trigon kuhlii Sting-ray
Ikan pari burung Aetomylus nichofii Eagle-ray
Ikan bawal hitam Formio niger Black pomfret
Ikan bawal putih Pampus argenteus Silver pomfret
Ikan kuro, senangin Eletheronema tetradactylum
Giant theadfin, four finger
theardfin
Ikan layur Trichiurus savala Hairtail
Ikan lidah Cynoglossus lingua Tong sole
Pengelompokan sumberdaya Ikan Demersal
kategori ekonomis penting
• Komersial utama : Bambangan (Lutjanidae), Bawal Putih
(Stromateidae), Kakap Putih (Centropomidae), Manyung
(Ariidae), Kuwe (Carangidae), Nomei (Harpodontidae) Kelompok
• Komersial nomor dua : gerot – gerot (Pomadasydae), Bawal
Hitam (Formionidae), Kurisi (Nemipteridae), Kuro (Polynemidae),
Layur (Trichiuridae), Ikan Pari, Cucut, Baronang.
• Komersial nomor tiga : Petek (Leiognathidae), Beloso
(Synodontidae), Kuniran (Mullidae), Kerong – kerong
(Teraponidae), Mata Besar/Merah (Priacanthidae), Gabus Laut.
• Komersial nomor empat (campuran) : Srinding (Apogonidae),
Ikan Lidah (Cynoglossidae), Ikan Sebelah (Psettodidae), Kapas –
kapas (Gerreidae).
• Bambangan, Lutjanus sanguineus (Lutjanidae); hidup di
perairan pantai sampai kedalaman 100 m, menyendiri,
ikan buas, makanannya ikan-ikan kecil dan in-vertebrata
dasar, dapat mencapai panjang 90 cm, umumnya 35-50
cm. Tergolong ikan demersal, penangkapan dengan
pancing, bubu, pukat dasar, dipasarkan dalam bentuk
segar, asin- kering, harga sedang. Daerah penyebaran;
perairan pantai seluruh Indonesia, meluas ke utara
sampai Teluk Benggala, Teluk Siam, sepanjang pantai
Laut Cina Selatan, Philipinna, ke selatan sampai perairan
tropis Australia dan ke barat sampai Afrika Selatan.
• Ikan merah, Lutjanus malabaricus
(Lutjanidae); hidup menyendiri,
didaerah pantai sampai kedalaman 60
m, makanannya ikan-ikan kecil dan in-
vertebrata dasar, dapat mencapai
panjang 60 cm,umumnya 45 cm.
Tergolong ikan demersal, penangkapan
dengan pancing, pukat dasar, bubu,
dipasarkan dalam bentuk segar, asin-
kering, harga sedang. Daerah
penyebaran; perairan pantai seluruh
Indonesia, meluas ke utara sampai
Teluk Benggala, Teluk Siam, sepanjang
pantai Laut Cina Selatan sampai
perairan tropis Australia.
• Jambian, Lutjanus lutjanus
(Lutjanidae); hidup didaerah
pantai, muara sungai, dapat
mencapai panjang 30 cm,
umumnya 25 cm. Tergolong ikan
demer-sal, penangkapan dengan
pancing, jaring insang, bubu,
trawl, dipasarkan dalam bentuk
segar, asin-kering, harga sedang.
Daerah penyebaran; perairan
pantai, muara-muara sungai di
Indonesia, daerah Indo-Pasifik
lainnya, Teluk Benggala, Teluk
Siam, sepanjang Laut Cina
Selatan, Philipinna.
• Jenaha, Lutjanus russelli (Lutjanidae);
hidup di perairan dangkal, terumbu
karang, dihutan-hutan bakau,
makanannya ikan-ikan kecil dan in-
vertebrata dasar, dapat mencapai
panjang 40 cm, umumnya 25 cm.
Tergolong ikan demersal, penangkapan
dengan pancing, bubu, dipasarkan dalam
bentuk segar, asin-kering, harga sedang.
Daerah penyebaran; perairan karang
seluruh Indonesia, meluas ke utara
sampai Teluk Benggala, Teluk Siam,
sepanjang pantai Laut Cina Selatan, ke
selatan sampai perairan tropis Australia,
ke barat sampai Afrika Selatan.
• Tambangan, Lutjanus johni (Lutjanidae); hidup di
perairan pantai, dangkal, hutan-hutan bakau sampai
kedalaman 80 m, makanannya ikan-ikan kecil dan in-
vertebrata dasar, dapat mencapai panjang 70 cm,
umumnya 30-50 cm. Tergolong ikan demersal
penangkapan dengan pancing, rawai dasar, bubu, trawl
dipasarkan dalam bentuk segar, asin-kering, harga
sedang. Daerah penyebaran; perairan pantai seluruh
Indonesia, meluas sampai Teluk Benggala, Teluk Siam,
sepanjang pantai Laut Cina Selatan, Phlipinna, dan
perairan tropis Australia, ke barat sampai Afrika Selatan.
• Tanda-tanda, Lutjanus fulviflamma (Lutjanidae); hidup di
perairan dangkal hutan- hutan bakau, terumbu karang, dapat
mencapai panjang 35 cm, umumnya 25 cm. Termasuk ikan
demersal penangkapan dengan pancing, bubu, pukat dasar,
jaring insang, dipasarkan dalam bentuk segar, asin-kering,
harga sedang. Daerah penyebaran; perairan pantai, karang-
karang diseluruh Indonesia, meluas ke utara sampai Teluk
Benggala, Teluk Siam, sepanjang pantai Laut Cina Selatan,
Philipinna, ke selatan sampai perairan tropis Australia dan ke
barat sampai Afrika Selatan.
IKAN KARANG
Terumbu Karang adalah bangunan ribuan karang yang menjadi tempat hidup berbagai
ikan dan makhluk laut lainnya. Bayangkanlah terumbu karang sebagai sebuah kota
yang sangat sibuk, bangunannya terdiri dari karang-karang, dengan ikan-ikan dan
makhluk laut sebagai penghuninya. Terumbu karang merupakan salah satu
ekosistem yang paling produktif dan memiliki keanekaragaman biota yang cukup
tinggi.
Karang yang hidup di laut, tampak terlihat seperti batuan atau tanaman. Tetapi
mereka sebenarnya adalah sekumpulan hewan-hewan kecil yang dinamakan polip.
Ada dua macam karang, yaitu karang batu (hard corals) dan karang lunak (soft
corals). Karang batu merupakan karang pembentuk terumbu karena tubuhnya
yang keras seperti batu. Kerangkanya terbuat dari kalsium karbonat atau zat kapur.
Karang baru bekerja sama dengan alga yang disebut zooxanthellae. Karang batu
hanya hidup di perairan dangkal dimana sinar matahari masih didapatkan. Karang
lunak bentuknya seperti tanaman dan tidak bekerja sama dengan alga. Karang
lunak dapat hidup baik di perairan dangkal maupun di perairan dalam yang gelap.
Pengelompokan Ikan Karang Berdasarkan
Periode Aktif Mencari Makan
• 1. Ikan Nokturnal (aktif ketika malam hari), contohnya pada ikan-ikan
dari Suku Holocentridae (Swanggi), Suku Apogoninade (Beseng), Suku
Hamulidae. Priacanthidae (Bigeyes), Muraenidae (Eels), Seranidae
(Jewfish) dan beberapa dari suku dari Mullidae (goatfishes) dll
• 2. Ikan Diurnal (aktif ketika siang hari), contohnya pada ikan-ikan dari
Suku Labraidae (wrasses), Chaetodontidae (Butterflyfishes)
Pomacentridae (Damselfishes), Scaridae (Parrotfishes),
Acanthuridae(Surgeonfishes), Bleniidae(Blennies), Balistidae
(triggerfishes), Pomaccanthidae (Angelfishes), Monacanthidae,
Ostracionthidae(Boxfishes),etraodontidae, Canthigasteridae dan
beberapa dari Mullidae (goatfishes)
• 3. Ikan Crepuscular (aktif diantara) contohnya pada ikan-ikan dari suku
Sphyraenidae (Baracudas), Serranidae (groupers), Carangidae (Jacks),
Scorpaenidae (Lionfishes), Synodontidae (Lizardfishes), C
Pengelompokan Ikan Karang Berdasarkan
Peranannya
1. IKAN TARGET
• Ikan yang merupakan target untuk penangkapan atau lebih dikenal
juga dengan ikan ekonomis penting atau ikan kosumsi seperti;
Seranidae, Lutjanidae, Kyphosidae, Lethrinidae, Acanthuridae,
Mulidae, Siganidae Labridae ( Chelinus, Himigymnus, choerodon)
dan Haemulidae.
2. IKAN INDIKATOR
• Sebagai ikan penentu untuk terumbu karang karena ikan ini erat
hubunganya dengan kesuburan terumbu karang yaitu ikan dari
Famili Chaetodontidae (kepe-kepe).
3. IKAN LAIN (MAYOR FAMILI)
• Ikan ini umumnya dalam jumlah banyak dan banyak dijadikan ikan
hias air laut (Pomacentridae, Caesionidae, Scaridae, Pomacanthidae
Labridae, Apogonidae dll.)
• bukuikan karang.pdf
KARAKTERISTIK KIMIA IKAN DEMERSAL
DAN IKAN KARANG
Ikan Pari
• a. air : 73,6 – 79,6 %
• b. protein : 16,3 – 21,7 %
• c. lemak : 0,1 – 0,3 %
• d. mineral : 0,6 – 1,8 %
ikan pari Burung, pari Mondol, dan pari Mutiara
memiliki kadar lemak kasar masing- masing
sebesar 3,000%; 2,890%; dan 3,090%. Kadar
karbohidrat 2,757%; 2,574%; dan 2,572%
sedangkan kadar protein kasar masing-masing
adalah 28,187%%; 22,328%; dan 16,935%.
Potensi pemanfaatan sumberdaya
ikan demersal dan ikan karang
Ikan Demersal
• Konsumsi
ikan segar, beku dan olahan (tradisional dan
modern)
• Non Konsumsi
tepung ikan, pupuk organik, kolagen, kulit
tersamak
Komoditas konsumsi
Surimi
SURIMI PENGERTIAN AND PRESENT STATUS
• Surimi dapat didefinisikan sebagai bentuk cincang
dari daging ikan yang telah mengalami proses
penghilangan tulang (deboning), pencucian dan
penghilangan sebagian kadar air (dewatering)
sehingga dikenal sebagai protein konsentrat basah
(wet concentrate protein) dari daging ikan (Okada,
1992).
• Bertak dan Karahadian (1995) mendefinisikan surimi
sebagai hancuran daging ikan yang dicuci berkali-kali
dan dicampur dengan cryoprotectans untuk
mencegah terjadinya denaturasi protein selama
penyimpanan beku.
Pengertian
Fish
Heading and gutting
Meat separation
Minced fish
Washing
Straining
Dewatering
Raw SURIMI
Mixing cryoprotectant
Freezing
FROZEN SURIMI
Grinding with salt and ingredient
Heat processing
SURIMI BASED PRODUCT
Definition of surimi and surimi-based
products (Okada, 1992)
Fish
Washing
Filleting
Meat separation
Minced-fish
Washing:
- Cold water
- Cold water
- cold water + NaCl 0.2-0.3%
Dewatering
Mixing cryoprotectant
Packing and Freezing
FROZEN SURIMI
Processing of surimi (Shimizu et al.,
1992)
• Secara teknis semua jenis ikan dapat dibuat surimi. Daging
ikan mempunyai kemampuan untuk membentuk gel secara
sempurna sehingga dapat menghasilkan tekstur yang
elastis, rasa enak dan penampakan putih (Miyake et al.,
1985).
• Namun demikian, ikan berdaging putih, tidak berbau
lumpur dan tidak terlalu amis serta kemampuan
membentuk gel yang bagus akan menghasilkan surimi yang
lebih baik.
• Jenis ikan yang ideal untuk surimi adalah yang mempunyai
kemampuan pembentukan gel yang baik, karena kan
berpengaruh terhadap elastisitas produk, sehingga
kesegaran ikan merupakan syarat utama (BBPMHP, 1987)
• Faktor penting yang mempengaruhi
proses pembuatan surimi (Lee, 1994):
• - cara penyiangan,
• - besarnya partikel daging lumat,
• - kualitas air,
• - suhu ikan,
• - peralatan yang digunakan,
• - cara pencucian.
• Kekuatan surimi beku dinilai dari
kekuatan gelnya dan warna dari surimi
tersebut. Surimi yang baik adalah
yang berwarna putih kuat dan dapat
membentuk gel (Winarno, 1993)
• Karakteristik kesegaran bahanbaku surimi SNI (01-
2694.1-1992) secara organoleptik sekurang-
kurangnya:
- rupa dan warna : bersih, warna daging spesifik
jenis ikan
- aroma : segar spesifik ikan
- daging : elastis, padat dan kompak
- rasa : netral agak manis
• Untuk mempertahkan mutu,bahan baku harus
segera diolah. Apabila terpaksa harus menunggu,
maka bahan baku harus disimpan dengan es atau air
dingin (0-5 ˚C), kondisi saniter dan higienis.
Mutu Surimi
Dr. Joko Santoso Surimi Science and Technology 33
Jenis Uji Satuan Persyaratan mutu
(a) Organoleptik
Nilai minimal 7
(b) Cemaran mikroba
- ALT maks
- Escherichia coli
- Coliform
- Salmonella
- Vibrio cholerae
Koloni/g
Per 25 g
Per 25 g
5 x 105
< 3
3
Negatif
Negatif
(c) Kimia
- Abu total, maks
- Lemak, maks
- Protein, maks
% b/b
% b/b
% b/b
1
0.5
15
(d) Fisika
- Suhu pusat, maks
- Uji lipat, min
- Elastisitas, min
˚C
g/cm2
-18
Grade A
300
• Teknologi pembuatan surimi relatif sederhana sehingga mudah
untuk diaplikasikan dan diadopsi (aplicable and adoptable).
• Surimi merupakan produk antara sehingga dapat diolah lebih
lanjut menjadi produk-produk olahan lain sesuai dengan
keinginan.
• Karena bentuknya yang tidak ”bulky” sehingga tidak
memerlukan tempat penyimpanan yang besar. Oleh karenanya
tepat untuk diaplikasikan pada kapal-kapal penangkap udang
(pukat udang) yang mempunyai kapasitas palka terbatas.
• Dengan penambahan cryoprotectans, yaitu zat yang dapat
mencegah atau menghambat proses denaturasi protein seperti
sorbitol, surimi dapat dibekukan (freezing) sehingga mempunyai
umur simpan yang lama.
• Karena surimi mempunyai umur simpan panjang, maka
kontinuitas surimi sebagai bahan untuk diolah lebih lanjut
terjaga sepanjang tahun sehingga tidak terpengaruh oleh
musim.
NON KONSUMSI
Penyamakan Kulit
Tahapan Penyamakan Kulit
• Penimbangan
• Pembuangan sisa daging dan tulang
• Pengawetan
• Perendaman / Soaking
• Pengapuran / Limming
• Pembuangan kapur / Delimming
• Pembuangan protein / Batting
• Pembuangan lemak dan serat / Degreasing
• Pengasaman / pickling
• Penyamakan / Tanning
• Basifikasi / basifing
• Pemeraman / Aging
• Penetralan / Netralising
• Penyamakan ulang / Re tanning
• Peminyakan / Faliquoring
• Pewarnaan / Dyeing
• Pengikatan / fixasi
• Pementangan dan Pengeringan / Togling
• Pelemasan / Stacking
Kerajinan dari kulit ikan pari
SUMBERDAYA IKAN KARANG NON KONSUMSI
• Sumberdaya ikan hias
• Sumberdaya benih alam komersial
Hasil Survei Ikan Karang
di Fak-fak/Kaimana
• Telah menemukan 924 jenis ikan karang, termasuk 14-16 jenis
baru (semuanya endemik!)
• Dari formulir “coral reef fish diversity index”, diprediksikan ada
sekitar 1194 jenis ikan karang di areal fakfak-Kaimana
beberapa jenis ikan karang baru
Paracheilinus sp. nov.
beberapa jenis ikan karang baru
Pomacentrus sp. nov.
beberapa jenis ikan karang baru
Pseudochromis sp. nov.
beberapa jenis ikan karang baru
Gorgasia sp. nov.
beberapa jenis ikan karang baru
Manonichthys sp. nov.
beberapa jenis ikan karang baru
Pentapodus sp. nov.
beberapa jenis ikan karang baru
Valenciennea sp. nov.
beberapa jenis ikan karang baru
Hoplolatilus sp. nov.
beberapa jenis ikan karang baru
Opistognathus sp. nov.
beberapa jenis ikan karang baru
Hemiscyllium sp. nov.
Hemiscyllium sp. nov.
beberapa jenis ikan karang baru
Chrysiptera sp. nov. Manonichthys sp. nov.
Siphamia sp. nov. Trimma sp. nov.

Contenu connexe

Tendances

Bahan biologi perikanan bpk ir, syachradjad frans m.p.
Bahan biologi perikanan bpk  ir, syachradjad frans m.p.Bahan biologi perikanan bpk  ir, syachradjad frans m.p.
Bahan biologi perikanan bpk ir, syachradjad frans m.p.
Rahmadani Dani
 
230637493 budidaya-ikan-badut
230637493 budidaya-ikan-badut230637493 budidaya-ikan-badut
230637493 budidaya-ikan-badut
Galih Purnama
 
Ppt pertumbuhan ikan firman ahyuda
Ppt pertumbuhan ikan firman ahyudaPpt pertumbuhan ikan firman ahyuda
Ppt pertumbuhan ikan firman ahyuda
firmanahyuda
 
Pengantar ilmu perikanan dan kelautan 1
Pengantar ilmu perikanan dan kelautan 1Pengantar ilmu perikanan dan kelautan 1
Pengantar ilmu perikanan dan kelautan 1
PT. SASA
 
peran perikanan dalam kehidupan manusia
peran perikanan dalam kehidupan manusiaperan perikanan dalam kehidupan manusia
peran perikanan dalam kehidupan manusia
PT. SASA
 

Tendances (20)

Program Studi Manajemen Sumberdaya Perairan FPIK IPB
Program Studi Manajemen Sumberdaya Perairan FPIK IPBProgram Studi Manajemen Sumberdaya Perairan FPIK IPB
Program Studi Manajemen Sumberdaya Perairan FPIK IPB
 
Bahan biologi perikanan bpk ir, syachradjad frans m.p.
Bahan biologi perikanan bpk  ir, syachradjad frans m.p.Bahan biologi perikanan bpk  ir, syachradjad frans m.p.
Bahan biologi perikanan bpk ir, syachradjad frans m.p.
 
ALAT TANGKAP AKTIF, PASIF DAN STATIS
ALAT TANGKAP AKTIF, PASIF DAN STATISALAT TANGKAP AKTIF, PASIF DAN STATIS
ALAT TANGKAP AKTIF, PASIF DAN STATIS
 
230637493 budidaya-ikan-badut
230637493 budidaya-ikan-badut230637493 budidaya-ikan-badut
230637493 budidaya-ikan-badut
 
1 pendahuluan
1 pendahuluan1 pendahuluan
1 pendahuluan
 
Klasifikasi alat-tangkap
Klasifikasi alat-tangkapKlasifikasi alat-tangkap
Klasifikasi alat-tangkap
 
Ppt pertumbuhan ikan firman ahyuda
Ppt pertumbuhan ikan firman ahyudaPpt pertumbuhan ikan firman ahyuda
Ppt pertumbuhan ikan firman ahyuda
 
Alat Tangkap Ramah Lingkungan
Alat Tangkap Ramah LingkunganAlat Tangkap Ramah Lingkungan
Alat Tangkap Ramah Lingkungan
 
Ekosistem pesisir
Ekosistem pesisirEkosistem pesisir
Ekosistem pesisir
 
Teknik Identifikasi Ikan Karang Secara Visual
Teknik Identifikasi Ikan Karang Secara VisualTeknik Identifikasi Ikan Karang Secara Visual
Teknik Identifikasi Ikan Karang Secara Visual
 
Bri
BriBri
Bri
 
Pengantar ilmu perikanan dan kelautan 1
Pengantar ilmu perikanan dan kelautan 1Pengantar ilmu perikanan dan kelautan 1
Pengantar ilmu perikanan dan kelautan 1
 
Padang lamun
Padang lamunPadang lamun
Padang lamun
 
sifat sumberdaya ikan
sifat sumberdaya ikansifat sumberdaya ikan
sifat sumberdaya ikan
 
peran perikanan dalam kehidupan manusia
peran perikanan dalam kehidupan manusiaperan perikanan dalam kehidupan manusia
peran perikanan dalam kehidupan manusia
 
Kebiasaan dan cara memakan ikan
Kebiasaan dan cara memakan ikanKebiasaan dan cara memakan ikan
Kebiasaan dan cara memakan ikan
 
Pengelolaan Sumberdaya Perikanan - Presentasi Kelas XI IPS 1 - SMA Mardi Walu...
Pengelolaan Sumberdaya Perikanan - Presentasi Kelas XI IPS 1 - SMA Mardi Walu...Pengelolaan Sumberdaya Perikanan - Presentasi Kelas XI IPS 1 - SMA Mardi Walu...
Pengelolaan Sumberdaya Perikanan - Presentasi Kelas XI IPS 1 - SMA Mardi Walu...
 
Pengelompokan Pulau-Pulau Kecil Berdasarkan Letak Geografis dan Status Perunt...
Pengelompokan Pulau-Pulau Kecil Berdasarkan Letak Geografis dan Status Perunt...Pengelompokan Pulau-Pulau Kecil Berdasarkan Letak Geografis dan Status Perunt...
Pengelompokan Pulau-Pulau Kecil Berdasarkan Letak Geografis dan Status Perunt...
 
Pemilihan spesies
Pemilihan spesiesPemilihan spesies
Pemilihan spesies
 
Sampling plankton
Sampling planktonSampling plankton
Sampling plankton
 

En vedette

DISTRIBUSI SUMBERDAYA IKAN DEMERSAL DI PERAIRAN LAUT CINA SELATAN
DISTRIBUSI SUMBERDAYA IKAN DEMERSAL DI PERAIRAN LAUT CINA SELATANDISTRIBUSI SUMBERDAYA IKAN DEMERSAL DI PERAIRAN LAUT CINA SELATAN
DISTRIBUSI SUMBERDAYA IKAN DEMERSAL DI PERAIRAN LAUT CINA SELATAN
Repository Ipb
 
PENENTUAN KARAKTERISTIK KAWANAN IKAN PELAGIS DENGAN MENGGUNAKAN DESKRIPTOR AK...
PENENTUAN KARAKTERISTIK KAWANAN IKAN PELAGIS DENGAN MENGGUNAKAN DESKRIPTOR AK...PENENTUAN KARAKTERISTIK KAWANAN IKAN PELAGIS DENGAN MENGGUNAKAN DESKRIPTOR AK...
PENENTUAN KARAKTERISTIK KAWANAN IKAN PELAGIS DENGAN MENGGUNAKAN DESKRIPTOR AK...
Repository Ipb
 
10. distribusi ikan
10. distribusi ikan10. distribusi ikan
10. distribusi ikan
trisnawahyu
 
Komposisi telur dan larva ikan pelagis pada perairan terumbu karang kawasan b...
Komposisi telur dan larva ikan pelagis pada perairan terumbu karang kawasan b...Komposisi telur dan larva ikan pelagis pada perairan terumbu karang kawasan b...
Komposisi telur dan larva ikan pelagis pada perairan terumbu karang kawasan b...
Mujiyanto -
 
Sni 01 2891-1992 cara uji makanan minuman
Sni 01 2891-1992 cara uji makanan minumanSni 01 2891-1992 cara uji makanan minuman
Sni 01 2891-1992 cara uji makanan minuman
Fitri Andriani
 

En vedette (16)

Pengenalan Jenis Ikan dan Identifikasi
Pengenalan Jenis Ikan dan IdentifikasiPengenalan Jenis Ikan dan Identifikasi
Pengenalan Jenis Ikan dan Identifikasi
 
DISTRIBUSI SUMBERDAYA IKAN DEMERSAL DI PERAIRAN LAUT CINA SELATAN
DISTRIBUSI SUMBERDAYA IKAN DEMERSAL DI PERAIRAN LAUT CINA SELATANDISTRIBUSI SUMBERDAYA IKAN DEMERSAL DI PERAIRAN LAUT CINA SELATAN
DISTRIBUSI SUMBERDAYA IKAN DEMERSAL DI PERAIRAN LAUT CINA SELATAN
 
Laporan Praktik Lapang Hasil-hasil Perikanan
Laporan Praktik Lapang Hasil-hasil PerikananLaporan Praktik Lapang Hasil-hasil Perikanan
Laporan Praktik Lapang Hasil-hasil Perikanan
 
PENENTUAN KARAKTERISTIK KAWANAN IKAN PELAGIS DENGAN MENGGUNAKAN DESKRIPTOR AK...
PENENTUAN KARAKTERISTIK KAWANAN IKAN PELAGIS DENGAN MENGGUNAKAN DESKRIPTOR AK...PENENTUAN KARAKTERISTIK KAWANAN IKAN PELAGIS DENGAN MENGGUNAKAN DESKRIPTOR AK...
PENENTUAN KARAKTERISTIK KAWANAN IKAN PELAGIS DENGAN MENGGUNAKAN DESKRIPTOR AK...
 
10. distribusi ikan
10. distribusi ikan10. distribusi ikan
10. distribusi ikan
 
Pedoman Teknis Sukses Bisnis Budidaya Ikan Baronang
Pedoman Teknis Sukses Bisnis Budidaya Ikan BaronangPedoman Teknis Sukses Bisnis Budidaya Ikan Baronang
Pedoman Teknis Sukses Bisnis Budidaya Ikan Baronang
 
Komposisi telur dan larva ikan pelagis pada perairan terumbu karang kawasan b...
Komposisi telur dan larva ikan pelagis pada perairan terumbu karang kawasan b...Komposisi telur dan larva ikan pelagis pada perairan terumbu karang kawasan b...
Komposisi telur dan larva ikan pelagis pada perairan terumbu karang kawasan b...
 
Ikan Terbang
Ikan TerbangIkan Terbang
Ikan Terbang
 
Ekosistem Buku 2
Ekosistem Buku 2Ekosistem Buku 2
Ekosistem Buku 2
 
Laporan analisi pertumbuhan ikan nila fix
Laporan analisi pertumbuhan ikan nila fixLaporan analisi pertumbuhan ikan nila fix
Laporan analisi pertumbuhan ikan nila fix
 
Buku Ekosistem
Buku EkosistemBuku Ekosistem
Buku Ekosistem
 
Proposal Skripsi
Proposal SkripsiProposal Skripsi
Proposal Skripsi
 
Metode pemantauan terumbu karang
Metode pemantauan terumbu karangMetode pemantauan terumbu karang
Metode pemantauan terumbu karang
 
Sni 01 2891-1992 cara uji makanan minuman
Sni 01 2891-1992 cara uji makanan minumanSni 01 2891-1992 cara uji makanan minuman
Sni 01 2891-1992 cara uji makanan minuman
 
Alat bantu rumpon untuk meningkatkan hasil tangkapan
Alat bantu rumpon untuk meningkatkan hasil tangkapanAlat bantu rumpon untuk meningkatkan hasil tangkapan
Alat bantu rumpon untuk meningkatkan hasil tangkapan
 
Jasa lingkungan laut
Jasa lingkungan lautJasa lingkungan laut
Jasa lingkungan laut
 

Similaire à Ikan demersal dan ikan karang

LAPORAN HASIL - HASIL PERILANAN
LAPORAN HASIL - HASIL PERILANANLAPORAN HASIL - HASIL PERILANAN
LAPORAN HASIL - HASIL PERILANAN
Ike Wulanduri
 
Kuliah 6 crustacea malacostraca [compatibility mode]
Kuliah 6 crustacea malacostraca [compatibility mode]Kuliah 6 crustacea malacostraca [compatibility mode]
Kuliah 6 crustacea malacostraca [compatibility mode]
PT. SASA
 
Eksplorasi periopthalmus sp
Eksplorasi periopthalmus spEksplorasi periopthalmus sp
Eksplorasi periopthalmus sp
perie92
 

Similaire à Ikan demersal dan ikan karang (20)

Sebaran dan Jenis Jenis Lobster dan Kepiting di Perairan Indonesia
Sebaran dan Jenis Jenis Lobster dan Kepiting di Perairan IndonesiaSebaran dan Jenis Jenis Lobster dan Kepiting di Perairan Indonesia
Sebaran dan Jenis Jenis Lobster dan Kepiting di Perairan Indonesia
 
LAPORAN HASIL - HASIL PERILANAN
LAPORAN HASIL - HASIL PERILANANLAPORAN HASIL - HASIL PERILANAN
LAPORAN HASIL - HASIL PERILANAN
 
4 d 2-ikan-hasil-tangkap-2
4 d 2-ikan-hasil-tangkap-24 d 2-ikan-hasil-tangkap-2
4 d 2-ikan-hasil-tangkap-2
 
Kekayaan Laut
Kekayaan LautKekayaan Laut
Kekayaan Laut
 
ikan.pptx
ikan.pptxikan.pptx
ikan.pptx
 
mamalia-air-2012-pertemuan-2-mamalia-air1.pdf
mamalia-air-2012-pertemuan-2-mamalia-air1.pdfmamalia-air-2012-pertemuan-2-mamalia-air1.pdf
mamalia-air-2012-pertemuan-2-mamalia-air1.pdf
 
Id card indonesia
Id card indonesiaId card indonesia
Id card indonesia
 
Penyu
PenyuPenyu
Penyu
 
Pikp modul5&6-jenis ikan
Pikp modul5&6-jenis ikanPikp modul5&6-jenis ikan
Pikp modul5&6-jenis ikan
 
Kuliah 6 crustacea malacostraca [compatibility mode]
Kuliah 6 crustacea malacostraca [compatibility mode]Kuliah 6 crustacea malacostraca [compatibility mode]
Kuliah 6 crustacea malacostraca [compatibility mode]
 
Eksplorasi periopthalmus sp
Eksplorasi periopthalmus spEksplorasi periopthalmus sp
Eksplorasi periopthalmus sp
 
MANAJEMEN KELAUTAN.docx
MANAJEMEN KELAUTAN.docxMANAJEMEN KELAUTAN.docx
MANAJEMEN KELAUTAN.docx
 
Ikan Hias
Ikan HiasIkan Hias
Ikan Hias
 
PPT 123-12.pptx
PPT 123-12.pptxPPT 123-12.pptx
PPT 123-12.pptx
 
INVENTARISASI JENIS- JENIS IKAN KARANG
INVENTARISASI  JENIS- JENIS IKAN KARANGINVENTARISASI  JENIS- JENIS IKAN KARANG
INVENTARISASI JENIS- JENIS IKAN KARANG
 
ikan 3.pptx
ikan 3.pptxikan 3.pptx
ikan 3.pptx
 
BioekologiIkanBelidadiIndonesia_SA-Rev.pptx
BioekologiIkanBelidadiIndonesia_SA-Rev.pptxBioekologiIkanBelidadiIndonesia_SA-Rev.pptx
BioekologiIkanBelidadiIndonesia_SA-Rev.pptx
 
Identifikasi Karang dengan Coral Finder (Branching dan Non Branching)
Identifikasi Karang dengan Coral Finder (Branching dan Non Branching)Identifikasi Karang dengan Coral Finder (Branching dan Non Branching)
Identifikasi Karang dengan Coral Finder (Branching dan Non Branching)
 
Isi
IsiIsi
Isi
 
ikan 2.pptx
ikan 2.pptxikan 2.pptx
ikan 2.pptx
 

Dernier

KISI KISI SAS GENAP-PAI 7- KUMER-2023.doc
KISI KISI SAS GENAP-PAI 7- KUMER-2023.docKISI KISI SAS GENAP-PAI 7- KUMER-2023.doc
KISI KISI SAS GENAP-PAI 7- KUMER-2023.doc
riska190321
 
MODUL 7 MANAJEMEN KUALITAS (11) (2).pptx
MODUL 7 MANAJEMEN KUALITAS (11) (2).pptxMODUL 7 MANAJEMEN KUALITAS (11) (2).pptx
MODUL 7 MANAJEMEN KUALITAS (11) (2).pptx
bubblegaming431
 
Lokakarya Kepemimpinan Sekolah 1_Mei 2024.pptx
Lokakarya Kepemimpinan Sekolah 1_Mei 2024.pptxLokakarya Kepemimpinan Sekolah 1_Mei 2024.pptx
Lokakarya Kepemimpinan Sekolah 1_Mei 2024.pptx
Hermawati Dwi Susari
 
Aksi Nyata Cegah Perundungan Mulai dari Kelas [Guru].pptx.pptx
Aksi Nyata Cegah Perundungan Mulai dari Kelas [Guru].pptx.pptxAksi Nyata Cegah Perundungan Mulai dari Kelas [Guru].pptx.pptx
Aksi Nyata Cegah Perundungan Mulai dari Kelas [Guru].pptx.pptx
AgusSuarno2
 

Dernier (20)

Laporan_Rekan_Sejawat Sri Lubis, S.Pd (1).pdf
Laporan_Rekan_Sejawat Sri Lubis, S.Pd (1).pdfLaporan_Rekan_Sejawat Sri Lubis, S.Pd (1).pdf
Laporan_Rekan_Sejawat Sri Lubis, S.Pd (1).pdf
 
Perspektif Global PDGK 4403, Modul 4.pptx
Perspektif Global PDGK 4403, Modul 4.pptxPerspektif Global PDGK 4403, Modul 4.pptx
Perspektif Global PDGK 4403, Modul 4.pptx
 
Aksi Nyata Pendidikan inklusi-Kompres.pdf
Aksi Nyata Pendidikan inklusi-Kompres.pdfAksi Nyata Pendidikan inklusi-Kompres.pdf
Aksi Nyata Pendidikan inklusi-Kompres.pdf
 
KISI KISI SAS GENAP-PAI 7- KUMER-2023.doc
KISI KISI SAS GENAP-PAI 7- KUMER-2023.docKISI KISI SAS GENAP-PAI 7- KUMER-2023.doc
KISI KISI SAS GENAP-PAI 7- KUMER-2023.doc
 
MODUL 7 MANAJEMEN KUALITAS (11) (2).pptx
MODUL 7 MANAJEMEN KUALITAS (11) (2).pptxMODUL 7 MANAJEMEN KUALITAS (11) (2).pptx
MODUL 7 MANAJEMEN KUALITAS (11) (2).pptx
 
Aksi Nyata Sosialisasi Isu Perundungan di Satuan Pendidikan.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Isu Perundungan di Satuan Pendidikan.pdfAksi Nyata Sosialisasi Isu Perundungan di Satuan Pendidikan.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Isu Perundungan di Satuan Pendidikan.pdf
 
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Materi: Mengapa tidak memanfaatkan Media ?
Materi: Mengapa tidak memanfaatkan Media ?Materi: Mengapa tidak memanfaatkan Media ?
Materi: Mengapa tidak memanfaatkan Media ?
 
SOALAN PEPERIKSAAN AKHIR TAHUN MATEMATIK TAHUN 2
SOALAN PEPERIKSAAN AKHIR TAHUN MATEMATIK TAHUN 2SOALAN PEPERIKSAAN AKHIR TAHUN MATEMATIK TAHUN 2
SOALAN PEPERIKSAAN AKHIR TAHUN MATEMATIK TAHUN 2
 
Lokakarya Kepemimpinan Sekolah 1_Mei 2024.pptx
Lokakarya Kepemimpinan Sekolah 1_Mei 2024.pptxLokakarya Kepemimpinan Sekolah 1_Mei 2024.pptx
Lokakarya Kepemimpinan Sekolah 1_Mei 2024.pptx
 
Tugas PGP Keyakinan Kelas Modul 1.4 SMKN
Tugas PGP Keyakinan Kelas Modul 1.4 SMKNTugas PGP Keyakinan Kelas Modul 1.4 SMKN
Tugas PGP Keyakinan Kelas Modul 1.4 SMKN
 
PPT TUGAS DISKUSI KELOMPOK 3 KELAS 224 MODUL 1.4.pdf
PPT TUGAS DISKUSI KELOMPOK 3 KELAS 224 MODUL 1.4.pdfPPT TUGAS DISKUSI KELOMPOK 3 KELAS 224 MODUL 1.4.pdf
PPT TUGAS DISKUSI KELOMPOK 3 KELAS 224 MODUL 1.4.pdf
 
AKSI NYATA fASILITATOR pEMBELAJARAN (.pptx
AKSI NYATA fASILITATOR pEMBELAJARAN (.pptxAKSI NYATA fASILITATOR pEMBELAJARAN (.pptx
AKSI NYATA fASILITATOR pEMBELAJARAN (.pptx
 
Materi Penggolongan Obat Undang-Undang Kesehatan
Materi Penggolongan Obat Undang-Undang KesehatanMateri Penggolongan Obat Undang-Undang Kesehatan
Materi Penggolongan Obat Undang-Undang Kesehatan
 
Aksi Nyata Cegah Perundungan Mulai dari Kelas [Guru].pptx.pptx
Aksi Nyata Cegah Perundungan Mulai dari Kelas [Guru].pptx.pptxAksi Nyata Cegah Perundungan Mulai dari Kelas [Guru].pptx.pptx
Aksi Nyata Cegah Perundungan Mulai dari Kelas [Guru].pptx.pptx
 
Lembar-Kerja-Laporan-Hasil-Pembelajaran.pptx
Lembar-Kerja-Laporan-Hasil-Pembelajaran.pptxLembar-Kerja-Laporan-Hasil-Pembelajaran.pptx
Lembar-Kerja-Laporan-Hasil-Pembelajaran.pptx
 
LAPORAN SATUAN PENDIDIKAN 211 sabadolok.docx
LAPORAN SATUAN PENDIDIKAN 211 sabadolok.docxLAPORAN SATUAN PENDIDIKAN 211 sabadolok.docx
LAPORAN SATUAN PENDIDIKAN 211 sabadolok.docx
 
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
LK 1 - 5T Keputusan Pemimpin Berdampak.docx
LK 1 - 5T Keputusan Pemimpin Berdampak.docxLK 1 - 5T Keputusan Pemimpin Berdampak.docx
LK 1 - 5T Keputusan Pemimpin Berdampak.docx
 
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA (PPKN) KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA (PPKN) KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA (PPKN) KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA (PPKN) KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 

Ikan demersal dan ikan karang

  • 1. Ikan Demersal dan Ikan Karang Ima wijayanti
  • 2. PENGERTIAN • Sumberdaya Ikan Demersal Ikan demersal adalah jenis ikan yang habitatnya berada di bagian dasar perairan, dapat dikatakan juga bahwa ikan demersal adalah ikan yang tertangkap dengan alat tangkap ikan dasar seperti trawl dasar (bottom trawl), jaring insang dasar (bottom gillnet), rawai dasar (bottom long line), bubu dan lain sebagainya. •Ciri utama sumberdaya Ikan Demersal antara lain memiliki aktifitas rendah, gerak ruaya yang tidak terlalu jauh dan membentuk gerombolan tidak terlalu besar, sehingga penyebarannya relatif merata dibandingkan dengan Ikan Pelagis.
  • 3. SIFAT EKOLOGI • Mempunyai adaptasi dengan kedalaman perairan • Aktifitasnya relatif rendah dan mempunyai daerah kisaran ruaya yang lebih sempit jika dibandingkan dengan ikan pelagis • Jumlah kawanan relatif kecil jika dibandingkan dengan ikan pelagis • Habitat utamanya berada di dekat dasar laut meskipun berbagai jenis diantaranya berada di lapisan perairan yang lebih atas. • Kecepatan pertumbuhannya rendah • Komunitas memiliki seluk beluk yang komplek • Dibanding sumberdaya ikan pelagis, potensi sumberdaya ikan demersal relatif lebih kecil akan tetapi banyak yang merupakan jenis ikan dengan nilai ekonomis yang tinggi Ikan demersal tersebar di seluruh perairan Indonesia, terutama di paparan Sunda dan Laut Arafura dengan kecenderungan kepadatan sediaan potensi tinggi di daerah pantai.
  • 4. • Ikan demersal sangat dipengaruhi oleh factor oseanografi seperti : suhu, salinitas, arus, bentuk dasar perairan. Jenis ikan ini pada umumnya menyenangi dasar perairan bersubstrat lumpur atau lumpur berpasir (Dwiponggo et al, 1989 vide Suharto, 1999). • Perikanan demersal Indonesia menghasilkan berbagai jenis ikan (multi species) yang dieksploitasi dengan menggunakan berbagai alat tangkap (multi gear). Hasil tangkapan ikan demersal pada umumnya terdiri dari berbagai jenis yang jumlah masing-masing jenis tersebut tidak terlalu besar. Ikan tersebut antara lain : kakap merah/bambangan (Lutjanus spp), peperek (Leiognatus spp), manyung (Arius spp), kurisi (Nemipterus spp), kuniran (Upeneus spp), tiga waja (Epinephelus spp), bawal (Pampus spp) dan lain-lain.
  • 5. Nama Indonesia Nama Ilmiah Nama Umum Ikan sebelah Isettodes irumei Indian halibut Ikan Nomei Harpodon nehereos Bombay-duck Ikan Peperek Leiognathus equulus Ponyfish Ikan Manyung Arius thalassinus Marine catfish Ikan beloso Saurida tumbil Lizard-fish Ikan biji nangka Openeus tragula Goat-fish Ikan gerot-gerot Pamadasys maculatus Blotched grunt Ikan Merah Latjunus malabaricus Red snapper Ikan kakap Lates calcarifer Baramundi, giant seaperch Jenis Ikan demersal Ekonomis penting di Indonesia
  • 6. Nama Indonesia Nama Ilmiah Nama Umum Ikan kerapu Epinephelus merra Grouper, honey-combgrouper Ikan Lencam Lethrinus lentjam Emperor Ikan kurisi Nemitarus nematophorus Threadfin brean Ikan swangi, mata besar Priacanthus tayanus Purple-spotted bigeye Ikan ekor kuning Caesio erythrogaster Yellowtail fusilier Ikan Gulamah, semgeh Pseudociena amoyensis Croaker Ikan cucut hiu Hemigaleus balfouri Balfourus sharks Ikan cucut martil Sphyrna blochii Hammer-head sharks Ikan cucut totol Stegostama tigrinum Spotted-shark Ikan pari kelapa Trygon sephen Sting-ray Ikan pari kemang trigon kuhlii Sting-ray Ikan pari burung Aetomylus nichofii Eagle-ray Ikan bawal hitam Formio niger Black pomfret Ikan bawal putih Pampus argenteus Silver pomfret Ikan kuro, senangin Eletheronema tetradactylum Giant theadfin, four finger theardfin Ikan layur Trichiurus savala Hairtail Ikan lidah Cynoglossus lingua Tong sole
  • 7.
  • 8. Pengelompokan sumberdaya Ikan Demersal kategori ekonomis penting • Komersial utama : Bambangan (Lutjanidae), Bawal Putih (Stromateidae), Kakap Putih (Centropomidae), Manyung (Ariidae), Kuwe (Carangidae), Nomei (Harpodontidae) Kelompok • Komersial nomor dua : gerot – gerot (Pomadasydae), Bawal Hitam (Formionidae), Kurisi (Nemipteridae), Kuro (Polynemidae), Layur (Trichiuridae), Ikan Pari, Cucut, Baronang. • Komersial nomor tiga : Petek (Leiognathidae), Beloso (Synodontidae), Kuniran (Mullidae), Kerong – kerong (Teraponidae), Mata Besar/Merah (Priacanthidae), Gabus Laut. • Komersial nomor empat (campuran) : Srinding (Apogonidae), Ikan Lidah (Cynoglossidae), Ikan Sebelah (Psettodidae), Kapas – kapas (Gerreidae).
  • 9. • Bambangan, Lutjanus sanguineus (Lutjanidae); hidup di perairan pantai sampai kedalaman 100 m, menyendiri, ikan buas, makanannya ikan-ikan kecil dan in-vertebrata dasar, dapat mencapai panjang 90 cm, umumnya 35-50 cm. Tergolong ikan demersal, penangkapan dengan pancing, bubu, pukat dasar, dipasarkan dalam bentuk segar, asin- kering, harga sedang. Daerah penyebaran; perairan pantai seluruh Indonesia, meluas ke utara sampai Teluk Benggala, Teluk Siam, sepanjang pantai Laut Cina Selatan, Philipinna, ke selatan sampai perairan tropis Australia dan ke barat sampai Afrika Selatan.
  • 10. • Ikan merah, Lutjanus malabaricus (Lutjanidae); hidup menyendiri, didaerah pantai sampai kedalaman 60 m, makanannya ikan-ikan kecil dan in- vertebrata dasar, dapat mencapai panjang 60 cm,umumnya 45 cm. Tergolong ikan demersal, penangkapan dengan pancing, pukat dasar, bubu, dipasarkan dalam bentuk segar, asin- kering, harga sedang. Daerah penyebaran; perairan pantai seluruh Indonesia, meluas ke utara sampai Teluk Benggala, Teluk Siam, sepanjang pantai Laut Cina Selatan sampai perairan tropis Australia.
  • 11. • Jambian, Lutjanus lutjanus (Lutjanidae); hidup didaerah pantai, muara sungai, dapat mencapai panjang 30 cm, umumnya 25 cm. Tergolong ikan demer-sal, penangkapan dengan pancing, jaring insang, bubu, trawl, dipasarkan dalam bentuk segar, asin-kering, harga sedang. Daerah penyebaran; perairan pantai, muara-muara sungai di Indonesia, daerah Indo-Pasifik lainnya, Teluk Benggala, Teluk Siam, sepanjang Laut Cina Selatan, Philipinna.
  • 12. • Jenaha, Lutjanus russelli (Lutjanidae); hidup di perairan dangkal, terumbu karang, dihutan-hutan bakau, makanannya ikan-ikan kecil dan in- vertebrata dasar, dapat mencapai panjang 40 cm, umumnya 25 cm. Tergolong ikan demersal, penangkapan dengan pancing, bubu, dipasarkan dalam bentuk segar, asin-kering, harga sedang. Daerah penyebaran; perairan karang seluruh Indonesia, meluas ke utara sampai Teluk Benggala, Teluk Siam, sepanjang pantai Laut Cina Selatan, ke selatan sampai perairan tropis Australia, ke barat sampai Afrika Selatan.
  • 13. • Tambangan, Lutjanus johni (Lutjanidae); hidup di perairan pantai, dangkal, hutan-hutan bakau sampai kedalaman 80 m, makanannya ikan-ikan kecil dan in- vertebrata dasar, dapat mencapai panjang 70 cm, umumnya 30-50 cm. Tergolong ikan demersal penangkapan dengan pancing, rawai dasar, bubu, trawl dipasarkan dalam bentuk segar, asin-kering, harga sedang. Daerah penyebaran; perairan pantai seluruh Indonesia, meluas sampai Teluk Benggala, Teluk Siam, sepanjang pantai Laut Cina Selatan, Phlipinna, dan perairan tropis Australia, ke barat sampai Afrika Selatan.
  • 14. • Tanda-tanda, Lutjanus fulviflamma (Lutjanidae); hidup di perairan dangkal hutan- hutan bakau, terumbu karang, dapat mencapai panjang 35 cm, umumnya 25 cm. Termasuk ikan demersal penangkapan dengan pancing, bubu, pukat dasar, jaring insang, dipasarkan dalam bentuk segar, asin-kering, harga sedang. Daerah penyebaran; perairan pantai, karang- karang diseluruh Indonesia, meluas ke utara sampai Teluk Benggala, Teluk Siam, sepanjang pantai Laut Cina Selatan, Philipinna, ke selatan sampai perairan tropis Australia dan ke barat sampai Afrika Selatan.
  • 15. IKAN KARANG Terumbu Karang adalah bangunan ribuan karang yang menjadi tempat hidup berbagai ikan dan makhluk laut lainnya. Bayangkanlah terumbu karang sebagai sebuah kota yang sangat sibuk, bangunannya terdiri dari karang-karang, dengan ikan-ikan dan makhluk laut sebagai penghuninya. Terumbu karang merupakan salah satu ekosistem yang paling produktif dan memiliki keanekaragaman biota yang cukup tinggi. Karang yang hidup di laut, tampak terlihat seperti batuan atau tanaman. Tetapi mereka sebenarnya adalah sekumpulan hewan-hewan kecil yang dinamakan polip. Ada dua macam karang, yaitu karang batu (hard corals) dan karang lunak (soft corals). Karang batu merupakan karang pembentuk terumbu karena tubuhnya yang keras seperti batu. Kerangkanya terbuat dari kalsium karbonat atau zat kapur. Karang baru bekerja sama dengan alga yang disebut zooxanthellae. Karang batu hanya hidup di perairan dangkal dimana sinar matahari masih didapatkan. Karang lunak bentuknya seperti tanaman dan tidak bekerja sama dengan alga. Karang lunak dapat hidup baik di perairan dangkal maupun di perairan dalam yang gelap.
  • 16.
  • 17. Pengelompokan Ikan Karang Berdasarkan Periode Aktif Mencari Makan • 1. Ikan Nokturnal (aktif ketika malam hari), contohnya pada ikan-ikan dari Suku Holocentridae (Swanggi), Suku Apogoninade (Beseng), Suku Hamulidae. Priacanthidae (Bigeyes), Muraenidae (Eels), Seranidae (Jewfish) dan beberapa dari suku dari Mullidae (goatfishes) dll • 2. Ikan Diurnal (aktif ketika siang hari), contohnya pada ikan-ikan dari Suku Labraidae (wrasses), Chaetodontidae (Butterflyfishes) Pomacentridae (Damselfishes), Scaridae (Parrotfishes), Acanthuridae(Surgeonfishes), Bleniidae(Blennies), Balistidae (triggerfishes), Pomaccanthidae (Angelfishes), Monacanthidae, Ostracionthidae(Boxfishes),etraodontidae, Canthigasteridae dan beberapa dari Mullidae (goatfishes) • 3. Ikan Crepuscular (aktif diantara) contohnya pada ikan-ikan dari suku Sphyraenidae (Baracudas), Serranidae (groupers), Carangidae (Jacks), Scorpaenidae (Lionfishes), Synodontidae (Lizardfishes), C
  • 18. Pengelompokan Ikan Karang Berdasarkan Peranannya 1. IKAN TARGET • Ikan yang merupakan target untuk penangkapan atau lebih dikenal juga dengan ikan ekonomis penting atau ikan kosumsi seperti; Seranidae, Lutjanidae, Kyphosidae, Lethrinidae, Acanthuridae, Mulidae, Siganidae Labridae ( Chelinus, Himigymnus, choerodon) dan Haemulidae. 2. IKAN INDIKATOR • Sebagai ikan penentu untuk terumbu karang karena ikan ini erat hubunganya dengan kesuburan terumbu karang yaitu ikan dari Famili Chaetodontidae (kepe-kepe). 3. IKAN LAIN (MAYOR FAMILI) • Ikan ini umumnya dalam jumlah banyak dan banyak dijadikan ikan hias air laut (Pomacentridae, Caesionidae, Scaridae, Pomacanthidae Labridae, Apogonidae dll.) • bukuikan karang.pdf
  • 19.
  • 20.
  • 21.
  • 22. KARAKTERISTIK KIMIA IKAN DEMERSAL DAN IKAN KARANG
  • 23. Ikan Pari • a. air : 73,6 – 79,6 % • b. protein : 16,3 – 21,7 % • c. lemak : 0,1 – 0,3 % • d. mineral : 0,6 – 1,8 % ikan pari Burung, pari Mondol, dan pari Mutiara memiliki kadar lemak kasar masing- masing sebesar 3,000%; 2,890%; dan 3,090%. Kadar karbohidrat 2,757%; 2,574%; dan 2,572% sedangkan kadar protein kasar masing-masing adalah 28,187%%; 22,328%; dan 16,935%.
  • 24. Potensi pemanfaatan sumberdaya ikan demersal dan ikan karang
  • 25. Ikan Demersal • Konsumsi ikan segar, beku dan olahan (tradisional dan modern) • Non Konsumsi tepung ikan, pupuk organik, kolagen, kulit tersamak
  • 27. SURIMI PENGERTIAN AND PRESENT STATUS • Surimi dapat didefinisikan sebagai bentuk cincang dari daging ikan yang telah mengalami proses penghilangan tulang (deboning), pencucian dan penghilangan sebagian kadar air (dewatering) sehingga dikenal sebagai protein konsentrat basah (wet concentrate protein) dari daging ikan (Okada, 1992). • Bertak dan Karahadian (1995) mendefinisikan surimi sebagai hancuran daging ikan yang dicuci berkali-kali dan dicampur dengan cryoprotectans untuk mencegah terjadinya denaturasi protein selama penyimpanan beku. Pengertian
  • 28. Fish Heading and gutting Meat separation Minced fish Washing Straining Dewatering Raw SURIMI Mixing cryoprotectant Freezing FROZEN SURIMI Grinding with salt and ingredient Heat processing SURIMI BASED PRODUCT Definition of surimi and surimi-based products (Okada, 1992)
  • 29. Fish Washing Filleting Meat separation Minced-fish Washing: - Cold water - Cold water - cold water + NaCl 0.2-0.3% Dewatering Mixing cryoprotectant Packing and Freezing FROZEN SURIMI Processing of surimi (Shimizu et al., 1992)
  • 30. • Secara teknis semua jenis ikan dapat dibuat surimi. Daging ikan mempunyai kemampuan untuk membentuk gel secara sempurna sehingga dapat menghasilkan tekstur yang elastis, rasa enak dan penampakan putih (Miyake et al., 1985). • Namun demikian, ikan berdaging putih, tidak berbau lumpur dan tidak terlalu amis serta kemampuan membentuk gel yang bagus akan menghasilkan surimi yang lebih baik. • Jenis ikan yang ideal untuk surimi adalah yang mempunyai kemampuan pembentukan gel yang baik, karena kan berpengaruh terhadap elastisitas produk, sehingga kesegaran ikan merupakan syarat utama (BBPMHP, 1987)
  • 31. • Faktor penting yang mempengaruhi proses pembuatan surimi (Lee, 1994): • - cara penyiangan, • - besarnya partikel daging lumat, • - kualitas air, • - suhu ikan, • - peralatan yang digunakan, • - cara pencucian. • Kekuatan surimi beku dinilai dari kekuatan gelnya dan warna dari surimi tersebut. Surimi yang baik adalah yang berwarna putih kuat dan dapat membentuk gel (Winarno, 1993)
  • 32. • Karakteristik kesegaran bahanbaku surimi SNI (01- 2694.1-1992) secara organoleptik sekurang- kurangnya: - rupa dan warna : bersih, warna daging spesifik jenis ikan - aroma : segar spesifik ikan - daging : elastis, padat dan kompak - rasa : netral agak manis • Untuk mempertahkan mutu,bahan baku harus segera diolah. Apabila terpaksa harus menunggu, maka bahan baku harus disimpan dengan es atau air dingin (0-5 ˚C), kondisi saniter dan higienis. Mutu Surimi
  • 33. Dr. Joko Santoso Surimi Science and Technology 33 Jenis Uji Satuan Persyaratan mutu (a) Organoleptik Nilai minimal 7 (b) Cemaran mikroba - ALT maks - Escherichia coli - Coliform - Salmonella - Vibrio cholerae Koloni/g Per 25 g Per 25 g 5 x 105 < 3 3 Negatif Negatif (c) Kimia - Abu total, maks - Lemak, maks - Protein, maks % b/b % b/b % b/b 1 0.5 15 (d) Fisika - Suhu pusat, maks - Uji lipat, min - Elastisitas, min ˚C g/cm2 -18 Grade A 300
  • 34. • Teknologi pembuatan surimi relatif sederhana sehingga mudah untuk diaplikasikan dan diadopsi (aplicable and adoptable). • Surimi merupakan produk antara sehingga dapat diolah lebih lanjut menjadi produk-produk olahan lain sesuai dengan keinginan. • Karena bentuknya yang tidak ”bulky” sehingga tidak memerlukan tempat penyimpanan yang besar. Oleh karenanya tepat untuk diaplikasikan pada kapal-kapal penangkap udang (pukat udang) yang mempunyai kapasitas palka terbatas. • Dengan penambahan cryoprotectans, yaitu zat yang dapat mencegah atau menghambat proses denaturasi protein seperti sorbitol, surimi dapat dibekukan (freezing) sehingga mempunyai umur simpan yang lama. • Karena surimi mempunyai umur simpan panjang, maka kontinuitas surimi sebagai bahan untuk diolah lebih lanjut terjaga sepanjang tahun sehingga tidak terpengaruh oleh musim.
  • 36. Tahapan Penyamakan Kulit • Penimbangan • Pembuangan sisa daging dan tulang • Pengawetan • Perendaman / Soaking • Pengapuran / Limming • Pembuangan kapur / Delimming • Pembuangan protein / Batting
  • 37. • Pembuangan lemak dan serat / Degreasing • Pengasaman / pickling • Penyamakan / Tanning • Basifikasi / basifing • Pemeraman / Aging • Penetralan / Netralising • Penyamakan ulang / Re tanning • Peminyakan / Faliquoring • Pewarnaan / Dyeing • Pengikatan / fixasi • Pementangan dan Pengeringan / Togling • Pelemasan / Stacking
  • 38. Kerajinan dari kulit ikan pari
  • 39. SUMBERDAYA IKAN KARANG NON KONSUMSI • Sumberdaya ikan hias • Sumberdaya benih alam komersial
  • 40. Hasil Survei Ikan Karang di Fak-fak/Kaimana • Telah menemukan 924 jenis ikan karang, termasuk 14-16 jenis baru (semuanya endemik!) • Dari formulir “coral reef fish diversity index”, diprediksikan ada sekitar 1194 jenis ikan karang di areal fakfak-Kaimana
  • 41. beberapa jenis ikan karang baru Paracheilinus sp. nov.
  • 42. beberapa jenis ikan karang baru Pomacentrus sp. nov.
  • 43. beberapa jenis ikan karang baru Pseudochromis sp. nov.
  • 44. beberapa jenis ikan karang baru Gorgasia sp. nov.
  • 45. beberapa jenis ikan karang baru Manonichthys sp. nov.
  • 46. beberapa jenis ikan karang baru Pentapodus sp. nov.
  • 47. beberapa jenis ikan karang baru Valenciennea sp. nov.
  • 48. beberapa jenis ikan karang baru Hoplolatilus sp. nov.
  • 49. beberapa jenis ikan karang baru Opistognathus sp. nov.
  • 50. beberapa jenis ikan karang baru Hemiscyllium sp. nov.
  • 52. beberapa jenis ikan karang baru Chrysiptera sp. nov. Manonichthys sp. nov. Siphamia sp. nov. Trimma sp. nov.