Dokumen tersebut membahas berbagai teknik sampling yang digunakan dalam penelitian, termasuk simple random sampling, stratified random sampling, cluster sampling, systematic sampling, serta teknik-teknik non-random sampling seperti convenience sampling dan purposive sampling. Dokumen tersebut juga menjelaskan konsep populasi dan cara menentukan sampel yang representatif dari populasi.
2. Teknik Sampling
Cara untuk menentukan sampel yang jumlahnya
sesuai dengan ukuran sampel yang akan dijadikan
sumber data sebenarnya, dengan memperhatikan
sifat-sifat dan penyebaran populasi agar diperoleh
sampel yang representatif.
3. Penelitian Survai
Survai atau dalam bahasa Inggris “survey” adalah
satu bentuk teknik penelitian dimana informasi
dikumpulkan dari sejumlah sampel berupa orang,
melalui pertanyaan-pertanyaan, satu cara
mengumpulkan data melalui komunikasi dengan
individu-individu dalam suatu sampel
(Zikmund, 1997)
4. Penelitian Survai
Survai adalah metode pengumpulan data melalui
instrumen bisa merekam tanggapan-tanggapan
responden dalam sebuah sampel penelitian, walau
umumnya orang bisa saling mempertukarkan istilah
“survey” dengan “daftar pertanyaan”, namun
istilah survey digunakan sebagai kategori umum
penelitian yang menggunakan kuesioner dan
wawancara sebagai metodenya (Gay dan Diehl,
1992).
6. Populasi
Keseluruhan unit penelitian yang menjadi tujuan
generalisasi
Disebut juga dengan SEMESTA atau UNIVERSE
Contoh:
Kalau kita akan menyimpulkan suatu penelitian
untuk mendeskripsikan karakter tertentu dari
mahasiswa UTI, maka populasinya adalah
SELURUH mahasiswa UTI
Populasi membatasi kesimpulan penelitian agar tidak
melebar ke bukan populasi, sehingga kesimpulan yang
diambil menjadi bias (menyimpang)
8. Teknik Sampling
RANDOM SAMPLING (Sampling acak)
Simple random sampling (acak sederhana)
Stratified random sampling (sampel acak bertingkat)
Cluster sampling (sampling gugus)
Systematic sampling (sampling sistematis)
Area sampling (sampling wilayah)
NON-RANDOM SAMPLING (Sampling tidak acak)
Convenience sampling
Purposive sampling
Snowball sampling
Accidental sampling
Quota sampling
9. Simple Random Sampling
sebuah proses sampling yang dilakukan sedemikian rupa
sehingga setiap satuan sampling yang ada dalam populasi
mempunyai peluang yang sama untuk dipilih ke dalam
sampel.
Metode
Pengundi unsur-unsur
penelitian atau satuan-satuan
elementer dalam populasi
Mengundi tabel angka acak
10. Simple Random Sampling
Keuntungan:
Prosedur mudah dan sederhana
Kerugian:
Membutuhkan daftar seluruh anggota populasi, hanya dapat
dilakukan untuk sampel yang homogen, sampel mungkin
tersebar pada daerah yang luas sehingga biaya transportasi
besar.
11. Stratified random Sampling
Merupakan penarikan sampel berstrata yang dilakukan
dengan mengambil sampel acak sederhana dari setiap strata
populasi yang sudah ditentukan terlebih dahulu.
Keuntungan:
Taksiran mengenai karakteristik populasi lebih tepat
Kerugiannya:
Daftar populasi setiap strata diperlukan, jika daerah
geografisnya luas, biaya transportasi tinggi.
12. Pengambilan Sampel Acak Distratifikasi
Harus ada kriteria yang jelas yang akan dipergunakan
sebagai dasar untuk menstratifikasi populasi ini dalam
bentuk strata
Harus ada data pendahuluan dari populasi mengenai
kriteria yang dipergunakan untuk menstratifikasi
Harus diketahui dengan tepat jumlah satuan-satuan
elementer dari tiap lapisan dalam populasi
13. Cluster Sampling
Unit-unit analisa dalam populasi digolongkan ke dalam
gugus yang disebut cluster dan ini merupakan satuan-
satuan dari mana sampel akan diambil
Jumlah gugus yang diambil sebagai sampel harus secara
acak. Kemudian, untuk unsur penelitian dalam gugus
tersebut diteliti semua
cara ini dipakai bila populasinya dapat dibagi dalam
kelompok-kelompok dan setiap karakteristik yang
dipelajari ada dalam setiap kelompok.
14. Teknik Sampling Sistematis
Anggota sampel dipilih berdasarkan urutan tertentu.
Misalnya setiap kelipatan 10 atau 100 dari daftar pegawai
suatu kantor. Pengambilan sampel secara acak hanya
dilakukan pada pengambilan awal saja. Sedangkan pada
pengambilan kedua dan seterusnya ditentukan secara
sistematis, yaitu menggunakan interval tertentu sebesar ‘k’.
15. Teknik Sampling Kebetulan
Apabila pemilihan anggota sampelnya dilakukan terhadap
orang atau benda yang kebetulan ada atau dijumpai dan
dipandang orang dijumpai tersebut cocok dijadikan sumber
data. Misalnya kita ingin meneliti pendapat masyarakat
tentang kenaikan harga atau keluarga berencana, maka
pertanyaan diajukan kepada mereka yang kebetulan
dijumpai dipasar atau ditempat-tempat lainnya.
16. Purposive Sampling
Pengambilan sampling dilakukan hanya atas dasar
pertimbangan penelitinya saja yang menganggap unsur-
unsur yang dikehendaki telah ada dalam anggota sampel
yang diambil.
Quota Sampling
Anggota sampel pada suatu tingkat dipilih dengan jumlah
tertentu (kuota) dengan ciri-ciri tertentu satu orang calon
haji mewakili 1000 orang penduduk. Cara ini dipergunakan
kalau peneliti mengenal betul daerah dan situasi daerah
dimana penelitian akan dilakukan.
17. Teknik Bola Salju
Sampel diambil secara berantai, mulai dari ukuran sampel
yang kecil menjadi besar. Cara ini banyak dipakai ketika
peneliti tidak banyak tahu tentang populasi, hanya tahu satu
atau dua orang berdasarkan penilaian biasa dijadikan
sebagai sampel.
Dari sampel yang sedikit tersebut peneliti mencari informasi
sampel lain dari yang dijadikan sampel terdahulu, sehingga
makin lama jumlah sampelnya makin banyak.