SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  4
Télécharger pour lire hors ligne
1

C. MENENTUKAN NILAI OPTIMUM
DARI SISTEM PERTIDAKSAMAAN LINIER
Nilai Optimum Fungsi Sasaran dari Daerah Sistem Pertidaksamaan Linier
Hal terpenting dalam masalah program linier adalah mengubah persoalan verbal ke dalam
bentuk model matematika (persamaan atau pertidaksamaan) yang merupakan penyajian
dari bahasa sehari-hari ke dalam bahasa matematika yang lebih sederhana dan mudah
dimengerti.
Pada pembahasan dalam buku ini hanya menyajikan model matematika sederhana yang
hanya melibatkan dua variabel dan penentuan nilai optimum ditempuh dengan
menggunakan uji titik pojok. Langkah-langkah yang ditempuh untuk menentukan nilai
optimum adalah sebagai berikut :
a) Ubahlah persoalan verbal ke dalam model matematika (dalam bentuk sistem
pertidaksamaan linier);
b) Tentukan Himpunan Penyelesaian;
c) Tentukan semua titik pojok pada daerah himpunan penyelesaian tersebut;
d) Hitung nilai dari fungsi objektif untuk setiap titik pojok dalam daerah himpunan
penyelesaian;
e) Dari hasil pada langkah di atas, nilai maksimum atau minimum dapat ditetapkan.

Contoh Soal 1
Tentukan nilai maksimum dan minimum dari Z = 5 x + 3 y , dengan syarat :
x + 2 y ≤ 8;
x + y ≤ 6;
x ≥ 0;
y≥0

Jawab :
Dengan cara seperti pada bagian sebelumnya (bagian A. Grafik Himpunan Penyelesaian
Sistem Pertidaksamaan Linier), sistem pertidaksamaan tersebut mempunyai himpunan
penyelesaian seperti pada grafik di bawah ini (Tanpa arsiran).

Recreated by Heri Sudiana &
Published on http://www.matematika-pariwisata.moodlehub.com/
2

Y

x+ y =6
6
C

x + 2y = 8

●

4

HP

● B(4, 2)
A ●
6

0

8

X

Himpunan penyelesaian sistem pertidaksamaan berupa segi empat dengan titik pojok O, A,
B, dan C). Titik B yaitu titik potong antara 2 buah garis, yang dapat dicari dengan cara
eliminasi/substitusi antara garis x + y = 6 dan x + 2 y = 8 , diperoleh nilai x = 4 dan y = 2,
sehingga titik B(4, 2).
Kemudian diuji titik-titik pojoknya yang ditunjukkan pada tabel berikut ini.

x

y

5x + 3 y

O(0, 0)

0

0

0

A(6, 0)

6

0

30

B(4, 2)

4

2

26

C(0, 4)

0

12

12

Titik Pojok

Dari tabel di atas, nilai maksimum adalah 30, terjadi untuk x = 6 dan y = 0. Sedangkan
nilai minimum sama dengan 0 untuk x = 0 dan y = 0.

Contoh Soal 2
Tentukan nilai maksimum dan minimum Z = 2 x + 3 y dari daerah yang ditunjukkan pada
grafik di bawah ini.

Y

(3, 5)

3

0

(7, 3)

HP

2

5

X

Recreated by Heri Sudiana &
Published on http://www.matematika-pariwisata.moodlehub.com/
3

Jawab :
Dengan menggunakan uji titik pojok, nilai maksimum dan minimum dapat dicari seperti
ditunjukkan pada table di bawah ini :

x

y

2x + 3y

(2, 0)

2

0

4

(5, 0)

5

0

10

(7, 3)

7

3

23

(3, 5)

3

5

21

(0, 3)

0

3

9

Titik Pojok

Dari tabel terlihat bahwa nilai maksimum adalah 23, yang terjadi pada titik (7, 3) dan nilai
minimum adalah 4, yang terjadi pada titik (2, 0).

Contoh Soal 3
Sebuah pesawat terbang mempunyai kapasitas tempat duduk tidak lebih dari 48 orang.
Setiap penumpang kelas utama dapat membawa bagasi seberat 60 kg dan kelas ekonomi
20 kg, sedangkan pesawat tersebut mempunyai kapasitas bagasi tidak lebih dari 1.440 kg.
apabila harga tiket untuk kelas utama dan ekonomi masing-masing adalah Rp. 1.000.000,dan Rp. 500.000,- per orang, tentukan banyaknya penumpang setiap kelas agar penjualan
tiket maksimum.
Jawab :
Model matematika disusun dengan memisalkan banyak penumpang kelas utama = x orang
dan banyak penumpang kelas ekonomi = y orang.
Variabel
Penumpang
Bagasi
Harga tiket

Kelas utama (x)

Kelas ekonomi (y)

Persediaan

x

y

48

60

20

1.440

1.000.000

500.000

Recreated by Heri Sudiana &
Published on http://www.matematika-pariwisata.moodlehub.com/
4

Maksimalkan Z = 1.000.000 x + 500.000 y .
Syarat daya tampung :

x + y ≤ 48

Syarat kapasitas :

60 x + 20 y ≤ 1440

x≥0
y≥0

Dari model matematika di atas dapat dibuat grafik himpunan penyelesaian pertidaksamaan
linier seperti terlihat pada gambar di bawah ini.

Y
72

x + y = 48

48●

C ● B(12, 36)

60 x + 20 y = 1440
HP
0

●A

24

48

X

Dari model matematika di atas dan grafik yang dihasilkan diperoleh titik pojok daerah
Himpunan Penyelesaian yaitu titik O, A,B, dan C dengan titik B adalah titik potong antara
garis x + y = 48 dan 60 x + 20 y = 48 .

Titik potong B adapat dicari dengan cara

subsitusi/eliminasi, sehingga diperoleh titik potong B(12, 36).
Uji titik pojok O, A, B, dan C seperti terlihat pada tabel dibawah ini.

x

y

1.000.000 + 500.000 y

O(0, 0)

0

0

0

A(24, 0)

24

0

24.000.000

B(12, 36)

12

36

30.000.000

C(0, 48)

0

48

24.000.000

Titik Pojok

Nilai maksimum Z adalah Rp. 30.000.000,- dipenuhi oleh x = 12 dan y = 36, atau dengan
kata lain penjualan tiket akan maksimum jika banyaknya penumpang kelas utama
sebanyak 12 orang dan kelas ekonomi sebanyak 36 orang.

Recreated by Heri Sudiana &
Published on http://www.matematika-pariwisata.moodlehub.com/

Contenu connexe

Tendances

ATP Matematika I Wayan Wiana Kelas 7 Smtr 1 dan 2.docx
ATP Matematika I Wayan Wiana Kelas 7 Smtr 1 dan 2.docxATP Matematika I Wayan Wiana Kelas 7 Smtr 1 dan 2.docx
ATP Matematika I Wayan Wiana Kelas 7 Smtr 1 dan 2.docx
iwiana
 
Contoh soal dan penyelesaian trigonometri secara lengkap
Contoh soal dan penyelesaian trigonometri secara lengkapContoh soal dan penyelesaian trigonometri secara lengkap
Contoh soal dan penyelesaian trigonometri secara lengkap
sebastianus darman
 
Persamaan Nonhomogen ; Metode Koefisien Tak ditentukan
Persamaan Nonhomogen ; Metode Koefisien Tak ditentukanPersamaan Nonhomogen ; Metode Koefisien Tak ditentukan
Persamaan Nonhomogen ; Metode Koefisien Tak ditentukan
Dian Arisona
 
Rpp matematika SMA (trigonometri)
Rpp matematika SMA (trigonometri)Rpp matematika SMA (trigonometri)
Rpp matematika SMA (trigonometri)
Heriyanto Asep
 
Kisi kisi soal matematika kelas x
Kisi kisi soal matematika kelas xKisi kisi soal matematika kelas x
Kisi kisi soal matematika kelas x
Eko Supriyadi
 

Tendances (20)

2. KARTU SOAL - MINAT.docx
2. KARTU SOAL - MINAT.docx2. KARTU SOAL - MINAT.docx
2. KARTU SOAL - MINAT.docx
 
ATP Matematika I Wayan Wiana Kelas 7 Smtr 1 dan 2.docx
ATP Matematika I Wayan Wiana Kelas 7 Smtr 1 dan 2.docxATP Matematika I Wayan Wiana Kelas 7 Smtr 1 dan 2.docx
ATP Matematika I Wayan Wiana Kelas 7 Smtr 1 dan 2.docx
 
Contoh soal dan penyelesaian trigonometri secara lengkap
Contoh soal dan penyelesaian trigonometri secara lengkapContoh soal dan penyelesaian trigonometri secara lengkap
Contoh soal dan penyelesaian trigonometri secara lengkap
 
Rpp poblem based learning matematika
Rpp poblem based learning matematikaRpp poblem based learning matematika
Rpp poblem based learning matematika
 
Bahan ajar program linear
Bahan ajar program linearBahan ajar program linear
Bahan ajar program linear
 
Persamaan Nonhomogen ; Metode Koefisien Tak ditentukan
Persamaan Nonhomogen ; Metode Koefisien Tak ditentukanPersamaan Nonhomogen ; Metode Koefisien Tak ditentukan
Persamaan Nonhomogen ; Metode Koefisien Tak ditentukan
 
Rpp matematika SMA (trigonometri)
Rpp matematika SMA (trigonometri)Rpp matematika SMA (trigonometri)
Rpp matematika SMA (trigonometri)
 
Ring faktor dan homomorfisma
Ring faktor dan homomorfismaRing faktor dan homomorfisma
Ring faktor dan homomorfisma
 
Basis dan Dimensi
Basis dan DimensiBasis dan Dimensi
Basis dan Dimensi
 
PEMBELAJARAN MATEMATIKA MATERI UNTUNG DAN RUGI DENGAN MENGGUNAKAN POWERPOINT
PEMBELAJARAN MATEMATIKA MATERI UNTUNG DAN RUGI DENGAN MENGGUNAKAN POWERPOINTPEMBELAJARAN MATEMATIKA MATERI UNTUNG DAN RUGI DENGAN MENGGUNAKAN POWERPOINT
PEMBELAJARAN MATEMATIKA MATERI UNTUNG DAN RUGI DENGAN MENGGUNAKAN POWERPOINT
 
Modul Limit Fungsi Aljabar SMK XII
Modul Limit Fungsi Aljabar SMK XIIModul Limit Fungsi Aljabar SMK XII
Modul Limit Fungsi Aljabar SMK XII
 
ATP_Yudi_Matematika_D_789.pdf
ATP_Yudi_Matematika_D_789.pdfATP_Yudi_Matematika_D_789.pdf
ATP_Yudi_Matematika_D_789.pdf
 
RPP ROTASI KELAS XI K13
RPP ROTASI KELAS XI K13RPP ROTASI KELAS XI K13
RPP ROTASI KELAS XI K13
 
Kisi kisi soal matematika kelas x
Kisi kisi soal matematika kelas xKisi kisi soal matematika kelas x
Kisi kisi soal matematika kelas x
 
2 deret fourier
2 deret fourier2 deret fourier
2 deret fourier
 
RPP kelas 10 KD 3.5 kurikulum 2013 revisi 2016 kiki ismayanti
RPP kelas 10 KD 3.5  kurikulum 2013 revisi 2016 kiki ismayantiRPP kelas 10 KD 3.5  kurikulum 2013 revisi 2016 kiki ismayanti
RPP kelas 10 KD 3.5 kurikulum 2013 revisi 2016 kiki ismayanti
 
Pencerminan geser fix
Pencerminan geser fixPencerminan geser fix
Pencerminan geser fix
 
Bidang dan garis dalam d3
Bidang dan garis dalam d3Bidang dan garis dalam d3
Bidang dan garis dalam d3
 
Persamaan elips dengan pusat (p,q)
Persamaan elips dengan pusat (p,q) Persamaan elips dengan pusat (p,q)
Persamaan elips dengan pusat (p,q)
 
Makalah aturan trapesium
Makalah aturan trapesiumMakalah aturan trapesium
Makalah aturan trapesium
 

Similaire à C. menentukan nilai optimum dari sistem pertidaksamaan linier

C. menentukan nilai optimum dari sistem pertidaksamaan linier
C.  menentukan nilai optimum dari sistem pertidaksamaan linierC.  menentukan nilai optimum dari sistem pertidaksamaan linier
C. menentukan nilai optimum dari sistem pertidaksamaan linier
SMKN 9 Bandung
 
C. menentukan nilai optimum dari sistem pertidaksamaan linier
C.  menentukan nilai optimum dari sistem pertidaksamaan linierC.  menentukan nilai optimum dari sistem pertidaksamaan linier
C. menentukan nilai optimum dari sistem pertidaksamaan linier
SMKN 9 Bandung
 
Fungsi objektif
Fungsi objektifFungsi objektif
Fungsi objektif
Dasri Saf
 
A. grafik himpunan penyelesaian sistem pertidaksamaan linier
A.  grafik himpunan penyelesaian sistem pertidaksamaan linierA.  grafik himpunan penyelesaian sistem pertidaksamaan linier
A. grafik himpunan penyelesaian sistem pertidaksamaan linier
SMKN 9 Bandung
 
Kelas xii bab 2
Kelas xii bab 2Kelas xii bab 2
Kelas xii bab 2
pitrahdewi
 
Bab 5 program linear
Bab 5 program linearBab 5 program linear
Bab 5 program linear
Eko Supriyadi
 

Similaire à C. menentukan nilai optimum dari sistem pertidaksamaan linier (20)

C. menentukan nilai optimum dari sistem pertidaksamaan linier
C.  menentukan nilai optimum dari sistem pertidaksamaan linierC.  menentukan nilai optimum dari sistem pertidaksamaan linier
C. menentukan nilai optimum dari sistem pertidaksamaan linier
 
C. menentukan nilai optimum dari sistem pertidaksamaan linier
C.  menentukan nilai optimum dari sistem pertidaksamaan linierC.  menentukan nilai optimum dari sistem pertidaksamaan linier
C. menentukan nilai optimum dari sistem pertidaksamaan linier
 
Fungsi objektif
Fungsi objektifFungsi objektif
Fungsi objektif
 
A. grafik himpunan penyelesaian sistem pertidaksamaan linier
A.  grafik himpunan penyelesaian sistem pertidaksamaan linierA.  grafik himpunan penyelesaian sistem pertidaksamaan linier
A. grafik himpunan penyelesaian sistem pertidaksamaan linier
 
Kelas xii bab 2
Kelas xii bab 2Kelas xii bab 2
Kelas xii bab 2
 
Program liniear
Program liniearProgram liniear
Program liniear
 
Perogram linier
Perogram linier Perogram linier
Perogram linier
 
Kelompok 3 Kapita selekta 4.pptx
Kelompok 3 Kapita selekta 4.pptxKelompok 3 Kapita selekta 4.pptx
Kelompok 3 Kapita selekta 4.pptx
 
Kelas xii bab 2
Kelas xii bab 2Kelas xii bab 2
Kelas xii bab 2
 
Kelas xii bab 2
Kelas xii bab 2Kelas xii bab 2
Kelas xii bab 2
 
Kelas xii bab 2
Kelas xii bab 2Kelas xii bab 2
Kelas xii bab 2
 
Bab 5 program linear
Bab 5 program linearBab 5 program linear
Bab 5 program linear
 
Program linear
Program linear Program linear
Program linear
 
Materi program linear sederhana
Materi program linear sederhanaMateri program linear sederhana
Materi program linear sederhana
 
Materi program linear
Materi program linearMateri program linear
Materi program linear
 
prog-linear-oke1.ppt
prog-linear-oke1.pptprog-linear-oke1.ppt
prog-linear-oke1.ppt
 
PROGRAM_LINEAR.ppt
PROGRAM_LINEAR.pptPROGRAM_LINEAR.ppt
PROGRAM_LINEAR.ppt
 
PROGRAM LINEAR.ppt
PROGRAM LINEAR.pptPROGRAM LINEAR.ppt
PROGRAM LINEAR.ppt
 
Matdas.pptx
Matdas.pptxMatdas.pptx
Matdas.pptx
 
Matematik tambahan spm tingkatan 4 geometri koordinat {add maths form 4 coord...
Matematik tambahan spm tingkatan 4 geometri koordinat {add maths form 4 coord...Matematik tambahan spm tingkatan 4 geometri koordinat {add maths form 4 coord...
Matematik tambahan spm tingkatan 4 geometri koordinat {add maths form 4 coord...
 

Plus de SMKN 9 Bandung

C.1. menurunkan dan menerapkan aturan sinus
C.1. menurunkan dan menerapkan aturan sinusC.1. menurunkan dan menerapkan aturan sinus
C.1. menurunkan dan menerapkan aturan sinus
SMKN 9 Bandung
 
B. koordinat kartesius dan kutub
B.  koordinat kartesius dan kutubB.  koordinat kartesius dan kutub
B. koordinat kartesius dan kutub
SMKN 9 Bandung
 
A.4. perbandingan trigonometri sudut di berbagai kuadran
A.4.  perbandingan trigonometri sudut di berbagai kuadranA.4.  perbandingan trigonometri sudut di berbagai kuadran
A.4. perbandingan trigonometri sudut di berbagai kuadran
SMKN 9 Bandung
 
A.3. panjang sisi dan besar sudut segitiga siku siku
A.3.  panjang sisi dan besar sudut segitiga siku sikuA.3.  panjang sisi dan besar sudut segitiga siku siku
A.3. panjang sisi dan besar sudut segitiga siku siku
SMKN 9 Bandung
 
C. menentukan nilai optimum dari sistem pertidaksamaan linier
C.  menentukan nilai optimum dari sistem pertidaksamaan linierC.  menentukan nilai optimum dari sistem pertidaksamaan linier
C. menentukan nilai optimum dari sistem pertidaksamaan linier
SMKN 9 Bandung
 
C. 4. deret geometri tak hingga
C. 4. deret geometri tak hinggaC. 4. deret geometri tak hingga
C. 4. deret geometri tak hingga
SMKN 9 Bandung
 
B. 3. barisan aritmetika tingkat banyak
B. 3.  barisan aritmetika tingkat banyakB. 3.  barisan aritmetika tingkat banyak
B. 3. barisan aritmetika tingkat banyak
SMKN 9 Bandung
 
B. 2. suku tengah pada barisan aritmetika
B. 2.  suku tengah pada barisan aritmetikaB. 2.  suku tengah pada barisan aritmetika
B. 2. suku tengah pada barisan aritmetika
SMKN 9 Bandung
 
B. 1. rumus umum suku ke n pada barisan aritmetika
B. 1.  rumus umum suku ke n pada barisan aritmetikaB. 1.  rumus umum suku ke n pada barisan aritmetika
B. 1. rumus umum suku ke n pada barisan aritmetika
SMKN 9 Bandung
 
1. pola barisan bilangan
1.  pola barisan bilangan1.  pola barisan bilangan
1. pola barisan bilangan
SMKN 9 Bandung
 

Plus de SMKN 9 Bandung (20)

C.1. menurunkan dan menerapkan aturan sinus
C.1. menurunkan dan menerapkan aturan sinusC.1. menurunkan dan menerapkan aturan sinus
C.1. menurunkan dan menerapkan aturan sinus
 
B. koordinat kartesius dan kutub
B.  koordinat kartesius dan kutubB.  koordinat kartesius dan kutub
B. koordinat kartesius dan kutub
 
A.4. perbandingan trigonometri sudut di berbagai kuadran
A.4.  perbandingan trigonometri sudut di berbagai kuadranA.4.  perbandingan trigonometri sudut di berbagai kuadran
A.4. perbandingan trigonometri sudut di berbagai kuadran
 
A.3. panjang sisi dan besar sudut segitiga siku siku
A.3.  panjang sisi dan besar sudut segitiga siku sikuA.3.  panjang sisi dan besar sudut segitiga siku siku
A.3. panjang sisi dan besar sudut segitiga siku siku
 
A.2. perbandingan trigonometri sudut istimewa
A.2.   perbandingan trigonometri sudut istimewaA.2.   perbandingan trigonometri sudut istimewa
A.2. perbandingan trigonometri sudut istimewa
 
A.1. perbandingan trigonometri
A.1.   perbandingan trigonometriA.1.   perbandingan trigonometri
A.1. perbandingan trigonometri
 
C. menentukan nilai optimum dari sistem pertidaksamaan linier
C.  menentukan nilai optimum dari sistem pertidaksamaan linierC.  menentukan nilai optimum dari sistem pertidaksamaan linier
C. menentukan nilai optimum dari sistem pertidaksamaan linier
 
B. menentukan model matematika dari soal cerita
B.  menentukan model matematika dari soal ceritaB.  menentukan model matematika dari soal cerita
B. menentukan model matematika dari soal cerita
 
C. 4. deret geometri tak hingga
C. 4. deret geometri tak hinggaC. 4. deret geometri tak hingga
C. 4. deret geometri tak hingga
 
C. 3. deret geomteri
C. 3.  deret geomteriC. 3.  deret geomteri
C. 3. deret geomteri
 
C. 2. suku tengah pada barisan geometri
C. 2. suku tengah pada barisan geometriC. 2. suku tengah pada barisan geometri
C. 2. suku tengah pada barisan geometri
 
C. 1. barisan geometri
C. 1. barisan geometriC. 1. barisan geometri
C. 1. barisan geometri
 
C. 1. barisan geometri
C. 1. barisan geometriC. 1. barisan geometri
C. 1. barisan geometri
 
B. 4. deret aritmetika
B. 4.  deret aritmetikaB. 4.  deret aritmetika
B. 4. deret aritmetika
 
B. 3. barisan aritmetika tingkat banyak
B. 3.  barisan aritmetika tingkat banyakB. 3.  barisan aritmetika tingkat banyak
B. 3. barisan aritmetika tingkat banyak
 
B. 2. suku tengah pada barisan aritmetika
B. 2.  suku tengah pada barisan aritmetikaB. 2.  suku tengah pada barisan aritmetika
B. 2. suku tengah pada barisan aritmetika
 
B. 1. rumus umum suku ke n pada barisan aritmetika
B. 1.  rumus umum suku ke n pada barisan aritmetikaB. 1.  rumus umum suku ke n pada barisan aritmetika
B. 1. rumus umum suku ke n pada barisan aritmetika
 
3. notasi sigma
3. notasi sigma3. notasi sigma
3. notasi sigma
 
2. deret bilangan
2. deret bilangan2. deret bilangan
2. deret bilangan
 
1. pola barisan bilangan
1.  pola barisan bilangan1.  pola barisan bilangan
1. pola barisan bilangan
 

C. menentukan nilai optimum dari sistem pertidaksamaan linier

  • 1. 1 C. MENENTUKAN NILAI OPTIMUM DARI SISTEM PERTIDAKSAMAAN LINIER Nilai Optimum Fungsi Sasaran dari Daerah Sistem Pertidaksamaan Linier Hal terpenting dalam masalah program linier adalah mengubah persoalan verbal ke dalam bentuk model matematika (persamaan atau pertidaksamaan) yang merupakan penyajian dari bahasa sehari-hari ke dalam bahasa matematika yang lebih sederhana dan mudah dimengerti. Pada pembahasan dalam buku ini hanya menyajikan model matematika sederhana yang hanya melibatkan dua variabel dan penentuan nilai optimum ditempuh dengan menggunakan uji titik pojok. Langkah-langkah yang ditempuh untuk menentukan nilai optimum adalah sebagai berikut : a) Ubahlah persoalan verbal ke dalam model matematika (dalam bentuk sistem pertidaksamaan linier); b) Tentukan Himpunan Penyelesaian; c) Tentukan semua titik pojok pada daerah himpunan penyelesaian tersebut; d) Hitung nilai dari fungsi objektif untuk setiap titik pojok dalam daerah himpunan penyelesaian; e) Dari hasil pada langkah di atas, nilai maksimum atau minimum dapat ditetapkan. Contoh Soal 1 Tentukan nilai maksimum dan minimum dari Z = 5 x + 3 y , dengan syarat : x + 2 y ≤ 8; x + y ≤ 6; x ≥ 0; y≥0 Jawab : Dengan cara seperti pada bagian sebelumnya (bagian A. Grafik Himpunan Penyelesaian Sistem Pertidaksamaan Linier), sistem pertidaksamaan tersebut mempunyai himpunan penyelesaian seperti pada grafik di bawah ini (Tanpa arsiran). Recreated by Heri Sudiana & Published on http://www.matematika-pariwisata.moodlehub.com/
  • 2. 2 Y x+ y =6 6 C x + 2y = 8 ● 4 HP ● B(4, 2) A ● 6 0 8 X Himpunan penyelesaian sistem pertidaksamaan berupa segi empat dengan titik pojok O, A, B, dan C). Titik B yaitu titik potong antara 2 buah garis, yang dapat dicari dengan cara eliminasi/substitusi antara garis x + y = 6 dan x + 2 y = 8 , diperoleh nilai x = 4 dan y = 2, sehingga titik B(4, 2). Kemudian diuji titik-titik pojoknya yang ditunjukkan pada tabel berikut ini. x y 5x + 3 y O(0, 0) 0 0 0 A(6, 0) 6 0 30 B(4, 2) 4 2 26 C(0, 4) 0 12 12 Titik Pojok Dari tabel di atas, nilai maksimum adalah 30, terjadi untuk x = 6 dan y = 0. Sedangkan nilai minimum sama dengan 0 untuk x = 0 dan y = 0. Contoh Soal 2 Tentukan nilai maksimum dan minimum Z = 2 x + 3 y dari daerah yang ditunjukkan pada grafik di bawah ini. Y (3, 5) 3 0 (7, 3) HP 2 5 X Recreated by Heri Sudiana & Published on http://www.matematika-pariwisata.moodlehub.com/
  • 3. 3 Jawab : Dengan menggunakan uji titik pojok, nilai maksimum dan minimum dapat dicari seperti ditunjukkan pada table di bawah ini : x y 2x + 3y (2, 0) 2 0 4 (5, 0) 5 0 10 (7, 3) 7 3 23 (3, 5) 3 5 21 (0, 3) 0 3 9 Titik Pojok Dari tabel terlihat bahwa nilai maksimum adalah 23, yang terjadi pada titik (7, 3) dan nilai minimum adalah 4, yang terjadi pada titik (2, 0). Contoh Soal 3 Sebuah pesawat terbang mempunyai kapasitas tempat duduk tidak lebih dari 48 orang. Setiap penumpang kelas utama dapat membawa bagasi seberat 60 kg dan kelas ekonomi 20 kg, sedangkan pesawat tersebut mempunyai kapasitas bagasi tidak lebih dari 1.440 kg. apabila harga tiket untuk kelas utama dan ekonomi masing-masing adalah Rp. 1.000.000,dan Rp. 500.000,- per orang, tentukan banyaknya penumpang setiap kelas agar penjualan tiket maksimum. Jawab : Model matematika disusun dengan memisalkan banyak penumpang kelas utama = x orang dan banyak penumpang kelas ekonomi = y orang. Variabel Penumpang Bagasi Harga tiket Kelas utama (x) Kelas ekonomi (y) Persediaan x y 48 60 20 1.440 1.000.000 500.000 Recreated by Heri Sudiana & Published on http://www.matematika-pariwisata.moodlehub.com/
  • 4. 4 Maksimalkan Z = 1.000.000 x + 500.000 y . Syarat daya tampung : x + y ≤ 48 Syarat kapasitas : 60 x + 20 y ≤ 1440 x≥0 y≥0 Dari model matematika di atas dapat dibuat grafik himpunan penyelesaian pertidaksamaan linier seperti terlihat pada gambar di bawah ini. Y 72 x + y = 48 48● C ● B(12, 36) 60 x + 20 y = 1440 HP 0 ●A 24 48 X Dari model matematika di atas dan grafik yang dihasilkan diperoleh titik pojok daerah Himpunan Penyelesaian yaitu titik O, A,B, dan C dengan titik B adalah titik potong antara garis x + y = 48 dan 60 x + 20 y = 48 . Titik potong B adapat dicari dengan cara subsitusi/eliminasi, sehingga diperoleh titik potong B(12, 36). Uji titik pojok O, A, B, dan C seperti terlihat pada tabel dibawah ini. x y 1.000.000 + 500.000 y O(0, 0) 0 0 0 A(24, 0) 24 0 24.000.000 B(12, 36) 12 36 30.000.000 C(0, 48) 0 48 24.000.000 Titik Pojok Nilai maksimum Z adalah Rp. 30.000.000,- dipenuhi oleh x = 12 dan y = 36, atau dengan kata lain penjualan tiket akan maksimum jika banyaknya penumpang kelas utama sebanyak 12 orang dan kelas ekonomi sebanyak 36 orang. Recreated by Heri Sudiana & Published on http://www.matematika-pariwisata.moodlehub.com/