3. Teori Kosmozoa
• Arrhenius (1911) menyatakan bahwa kehi-
dupan pertama dimulai dari spora-spora
kehidupan yang bersarna-sama dengan partikel
debu alam disebarkan dari satu tempat ke tempat
lain, di bawah pengaruh sinar matahari. Tetapi
teori ini tidak memperhitungkan adanya
temperatur yang begitu dingin dan juga sangat
panas dan sinar-sinar yang mematikan yang
terdapat di angkasa luar, seperti sinar kosmis,
sinar ultra violet dan sinar infra merah.
4. Teori Nebula (Kabut)
Teori ini menyatakan bahwa beberapa milyar tahun yang lalu, bintang-
bintang di angkasa yang tidak stabil meledak. Debu dan gas hasil
ledakan ini membentuk kabut Kabut ini disebut kabut asal. Kabut asal
kemudian memadat lalu meledak, menghasilkan bintang-bintang baru
serta planet-planet, termasuk bumi. Bintang baru yang tidak stabil
meledak lagi dan membentuk nebula lagi.
5. Teori Big Bang (Ledakan hebat)
Teori ini menyatakan bahwa terjadi kondensasi materi di
angkasa menyatu dan memadat membentuk benda kecil yang
kemudian meledak. Debu dan gas membentuk bintang.
Bintang meledak dan serpihannya membentuk planet-planet
termasuk bumi.
6. Teori Abiogenesis
• Aristoteles ( Yunani , 384-322 SM)
Makhluk hidup yang pertama kali menghuni bumi ini berasal
dari benda mati/tak hidup yang terjadinya secara spontan
karena adanya gaya hidup.
Faham generatio spontaneae
Contoh :
• Ikan dan katak berasal dari Lumpur
• Cacing berasal dari tanah
• Belatung berasal dari daging yang membusuk
• Tikus berasal dari kain kotor
7. Antonie Van Louwenhook (Belanda)
Menemukan mikroskop sederhana yang dapat digunakan
untuk mengamati benda-benda aneh yang amat kecil
yang terdapat pada setetes air rendaman jerami.
Berdasarkan pnemuan adanya jentik-jentik pada air
hujan dan rendaman air jerami, sehingga berpendapat
bahwa :
Jentik-jentik berasal dari air hujan.
8. JohnNeedham (Inggris, 1713 – 1781)
Timbulnya mikroorganisme pada air rebusan daging
Mikroorganisme berasal dari air rebusan daging.
Botol ditutup
Terdapat
mikroorganisme
Daging direbus
beberapa menit
10. Kesimpulan :
Bahwa larva atau belatung yang terdapat dalam
daging busuk di stoples II dan III bukan
terbentuk dari daging yang membusuk, tetapi
berasal dari telur lalat yang ditinggal pada daging
ini ketika lalat tersebut hinggap disitu.
12. Kesimpulan :
Bahwa mikroba yang ada didalam kaldu tersebut
bukan berasal dari air kaldu (benda mati),
tetapi berasal dari kehidupan di udara. Jadi,
adanya pembusukan karena telah terjadi
kontaminasi mikroba dari udara ke dalam air
kaldu tersebut.
14. Kesimpulan :
• Melaui pemanasan mikroorganisme yang terdapat dalam air
kaldu akan mati, terbentuknya uap air pada pipa kaca
berbentuk leher angsa. Apabila perangkat percobaan tersebut
didinginkan, maka air pada pipa akan mengembun dan
menutup lubang pipa tepat pada bagian yang berbentuk leher.
Hal ini akan menyebabkan terhambatnya mikroorganisme
yang bergentayangan diudara untuk masuk kedalam labu.
• Setelah labu dimiringkan terjadilah kontaminasi
mikroorganisme. Ketika labu dikembalikan keposisi semula
(tegak), mikroorganisme tadi ikut terbawa masuk. Sehingga,
setelah labu dibiarkan beberapa beberapa waktu air kaldu
menjadi akeruh, karena adanya pembusukan oleh
mikrooranisme tersebut
15. Berdasarkan hasil percobaan Redi, Spallanzani, dan Pasteur
tersebut, maka tumbanglah paham Abiogenesis, dan
munculah paham/teori baru tentang asal usul makhluk hidup
yang dikenal dengan teori Biogenesis. Teori itu
menyatakan :
Omne vivum ex ovo = setiap makkhluk hidup berasal dari telur
Omne ovum ex vivo = setiap telur berasal dari makhluk hidup
Omne vivum ex vivo = setiap makhluk hidup berasal dari
makhluk hidup sebelumnya.
16. Teori Kreasi Khas
Carolus Linnaeus Kehidupan diciptakan
oleh zat supranatural (ghaib) pada saat
istimewa. Semua spesies makhluk hidup saat
ini sudah ada sejak dahulu dan tiap-tiap spesies
diciptakan sendiri-sendiri sebagaimana adanya
saat ini.
17. Teori Kataklisma
Cuvier Semua spesies diciptakan sendiri-
sendiri dan berlangsung dalam periode-periode,
dimana diantara periode satu dengan yang lain
terjadi bencana. Bencana-bencana itu
menhancurkan spesies-spesies sebelumnya dan
memunculkan spesies baru.
18. Teori Evolusi Biokimia
(Teori neobiogenesis/naturalistik)
Makhluk hidup terbentuk hukum fisika-kimia
yang dilanjutkan dengan evolusi biologi.
Menurut teori ini, di bumi mula-mula terjadi
evolusi kimia selanjutnya evolusi biologi.
19. Teori Evolusi Kimia
• Alexander Ivanovich Oparin (Rusia)
Mula-mula bumi penuh dengan metana (CH4), uap air (H2O),
amonia(NH2), dan karbon dioksida (CO2). Gas-gas tersebut
bereaksi karena energi listrik membentuk zat organik,
seperti asam amino dan gula sederhana. Asam amino
merupakan yzat yang penting untuk menyusun protein dan
protein merupakan zat yang penting dalam kehidupan.
Kehidupan berasal dari benda abiotik yang mengalami
evolusi membentuk makhluk hidup.
20. Harold Urey (Amerika Serikat)
Bahwa pada suatu saat atmosfer bumi kaya akan molekul zat
seperti Metana (CH4), Uap air (H2O), Amonia(NH2), dan
karbon dioksida (CO2) yang semuanya berbentuk uap.
Karena adanya pengaruh energi radiasi sinar kiosmis serta
aliran listrik halilintar terjadilah reaksi diantara zat-zat
tersebut menghasilkan zat-zat hidup.
Menurut Urey, zat hidup yang pertama kali terbentuk
mempunyai susunan menyerupai virus saat ini. Zat hidup
tersebut selama berjuta-juta tahun mengalami perkembangan
menjadi berbagai jenis makhluk hidup.
21. Tahap 1 : Tersedianya molekul-molekul Metana, Amonia,
Uap air, dan hydrogen yang sangat banyak di atmosfer bumi
Tahap 2 : Adanya bantuan energi yang timbul dari aliran listrik
halilintar dan radiasi sinar kosmis yang menyebabkan
zat-zat tersebut bereaksi membentuk molekul zat yang
lebih besar
Tahap 3 : Terbentuknya zat hidup yang paling secerhana yang
susunan kimiannya dapat disamakan dengan susunan
kimia virus, dan
Tahap 4 : Dalam jangka waktu yang lama (berjuta-juta tahun),
zat hidup yang terbentuk tadi berkembang menjadi sejenis
organisme (makhluk hidup yang lebih kompleks).
22. Eksperimen Stanley Miller (Amerika Serikat)
Model perangkat
percobaan Miller dan
Urey untuk sintesis
molekul organik secara
abiotik.
CH4 = metana
NH3 =amoniak
H2 = gas hidrogen
H2O =uap air
23. Kesimpulan
Pada akhir minggu, hasil pemeriksaan terhadap air yang
tertampung dalam perangkap embun dianalisis secara
kosmografi. Ternyata air tersebut mengandung senyawa
organik sederhana, seperti asam amino, adenin, dan gula
sederhana seperti ribosa.
Bila dalam perangkat eksperimen tersebut dimasukkan
senyawa fosfat, ternyata zat-zat yang dihasilkan
mengandung ATP, yakni suatu senyawa yang berkaitan
dengan transfer energi dalam kehidupan.
Lembaga penelitian lain, dalam penelitiannya
menghasilkan senyawa-senyawa nukleotida, yaitu suatu
senyawa penyusun utama DNA dan RNA, yaitu
senyawa khas dalam inti sel yang mengendalikan
aktivitas sel dan pewarisan sifat.
24. Teori Evolusi Biologi
Sel yang pertama kali terbentuk adalah sel heterotrof,
yang memakan bahan makanan yang melimpah yang
terdapat di dalam sup prabiotik.
Sel primitif pertama kali tersebut adalah kelompok sel
prokariotik, yaitu sel sederhana yang tidak memiliki
membran inti, tidak ada mitokondria, kloroplas, dan RE
Sel tersebut terus berkembang sehingga bahan makanan
(organik) semakin menipis dan memaksa sel untuk
membuat makanan sendiri muncul sel autotrof
sebagai cikal bakal sel tumbuhan.
25. Alexander Oparin (Rusia) The Origin of Life. Pada
suatu ketika atmosfer bumi kaya akan senyawa uap air,
CO2, CH4, NH3, dan Hidrogen. Karena adanya energi
radiasi benda-benda angkasa yang amat kaut, seperti
sinar Ultraviolet, memungkinkan senyawa-senyawa
sederhana tersebut membentuk senyawa organik atau
senyawa hidrokarbon yang lebih kompleks. Proses
reaksi tersebut berlangsung di lautan.
Senyawa kompleks tersebut sangat berlimpah dilautan
maupun di permukaan daratan. Adanya energi yang
berlimpah, misalnya sinar Ultraviolet, dalam jangka
waktu yang amat panjang memungkinkan lautan
menjadi timbunan senyawa organik yang merupakan sup
purba atau Sup Primordial.
26. Sup purba di lautan tersebut selanjutnya berkembang
sehingga terbentuk RNA, yang memiliki kemampuan dan
sifat diduga sebagai kehidupan yang pertamakali
terbentuk. seperti nutrisi, ekskresi, mampu mengadakan
metabolisme, dan mempunyai kemampuan memperbanyak
diri atau reproduksi. setelah itu terbentuk DNA.
Pada suatu tempat di laut DNA terperangkap dalam
membran lemak dan protein, kemudian terbentuklah sel
heterotrof pertama kali.
Senyawa organik akhirnya akan membentuk timbunan
gumpalan (koaservat). Timbunan gumpalan (koaservat)
yang kaya akan bahan-bahan organik membentuk
timbunan jajaran molekul lipid sepanjang perbatasan
koaservat dengan media luar yang dianggap sebagai
"selaput sel primitif" yang memberi stabilitas pada
koaservat.
27. Teori evolusi kimia telah teruji di laboratoriurn
Teori evolusi biologi belum ada yang menguji secara
eksperimental.
Walaupun yang dikemukakan dalam teori itu benar,
tetap saja belum dapat menjelaskan tentang dari
mana dan dengan cara bagaimana kehidupan itu
muncul, karena kehidupan tidak sekadar menyangkut
kemampuan replikasi diri sel.
Kehidupan lebih dari itu tidak hanya kehidupan
biologis, tetapi juga kehidupan rohani yang
meliputi moral, etika, estetika dan inteligensia.
28. 1. Evolusi Dari Kelompok Awal
Sel awal yang selanjutnya merupakan bentuk permulaan
dari makhluk bersel satu.
Dalam kenyataan menunjukkan bahwa perbedaan antara
hewan tingkat rendah dan tumbuhan tingkat rendah tidak
jelas.
Hewan maupun tumbuhan bersel satu berasal dari satu
bentuk asal yang juga merupakan bentuk asal dari
flagelata yang kini dijumpai.
Contoh flaqelata yang dijumpai yang menunjukkan sifat
seperti tumbuhan maupun hewan adalah Euglena dan
Volvox.
29. 2. Bentuk Pertama Tumbuhan
Menghilangnya flagela dan berkembangnya klorofil
Dari bentuk awal ini kemudian berkembang alga
Alga bersel satu menjadi alga bersel banyak.
Alga hijau dianggap sebagai asal – asul dari lumut, yaitu
suatu perubahan bentuk kehidupan dari air ke bentuk
kehidupan di darat.
Kehidupan simbiosis antara alga hijau dan alga biru
dengan jamur lumut kerak
30. 3. Bentuk Awal dari Hewan
Dari bentuk awal mirip protista yang berflagela
Kemudian kehilangan kloroplasnya berkembang menjadi menyerupai
flagelata yang ada sekarang
Kemudian berevolusi membentuk kelompok protozoa
Timbul protozoa-protozoa yang lain, yaitu kelompok ameboid,
kelompok yang bersilia, dan protozoa yang bersifat parasit
Dari hewan bersel satu, terjadi perubahan yang berupa hewan bersel
banyak.
Hewan bersel banyak berbentuk bola yang berongga, terdiri dari sel-
sel yang hanya satu lapis saja blastea.
Bentuk blastula dalam perkembangan embrio makhluk hidup bersel
banyak.
31. Tahapan Evolusi
1. Evolusi Kimia : Zat anorganik
membentuk zat organik dan zat organik
membentuk makhluk hidup bersel satu.
2. Evolusi Biologi : Makhluk hidup bersel
satu menurunkan makhluk hidup bersel
banyak dari tingkatan rendah menuju ke
tingkatan yang lebih tinggi.
32. Evolusi dari Kehidupan di Laut Ke Darat
Organisme terbentuk pertama kali dan berkembang
di laut, dengan alasan :
Sitoplasma mirip kepekatan air laut
Lingkungan laut lebih stabil dibandingkan
daratan
Kompetisi di laut mengakibatkan organisme ber-
adaptasi ke lingkungan darat. Evolusi berkembang
dari organisme laut menuju ke organisme darat.
33. Apakah Hidup Itu ..?
Pandangan Materialisme :
Hidup itu sebenarnya tidak ada
Hidup merupakan perwujudan (manifestasi) dari materi
Materi melakukan reaksi kimia dan proses fisika
sehingga timbul energi, gerak dan aliran listrik yang
memunculkan energi untuk bergerak, menanggapi
rangsang dan berkembangbiak.
34. Pandangan Vitalisme
Materi dan hidup itu terpisah; materi ada hidup pun ada.
Hidup bersemayam di dalam materi, sehingga materi
mampu melakukan kehidupan.
Jika hidup meninggalkan materi, maka matilah materi itu