Abi dan Carissa bertemu di sebuah Rumah Sakit, saat keduanya sedang dalam proses penyembuhan trauma kepala. Mereka banyak memiliki kesamaan, salah satunya; zodiak mereka sama. Hal ini membawa mereka ke pengalaman cinta yang seru.
2. Cinta Biasa
2021, Hermawan Wicaksono
Hak cipta dilindungi undang-undang
Diterbitkan pertama kali oleh Eyesee Studio
Bandung, 2021
ISBN: 978-623-96934-8-0
Sanksi Pelanggaran Pasal 22:
Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2002
Tentang Hak Cipta
Dilarang keras menerjemahkan, memfotokopi, atau memperbanyak
sebagian atau seluruh isi buku ini tanpa izin tertulis dari penerbit.
1. Barangsiapa dengan sengaja melanggar dan tanpa hak melakukan perbuatan sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 2 Ayat (1) atau Pasal 49 Ayat (1) dan Ayat (2) dipidana dengan penjara masing-masing paling singkat 1 (satu)
bulan dan/atau denda paling sedikit Rp. 1.000.000,00 (satu juta rupiah), atau pidana penjara paling lama 7 (tujuh)
tahun dan/atau denda paling banyak Rp 5.000.000.000,00 (lima milyar rupiah).
2. Barangsiapa dengan sengaja menyiarkan, memamerkan, mengedarkan, atau menjual kepada umum suatu
ciptaan atau barang hasil pelanggaran hak cipta atau hak terkait sebagai dimaksud pada Ayat (1) dipidana dengan
pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan/atau denda paling banyak Rp 500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah).
Penulis, editor, layout, foto, tulisan tangan, dan lukisan oleh Hermawan Wicaksono
Ditulis dalam kurun waktu 23 April 2021 - 17 Mei 2021
3. LO BECEK 2
MATIIN 9
KAMU GUNTING, AKU BATU 12
NAMANYA CARISSA 18
SELAMAT PAGI 24
AKU MAU PULANG 27
CUMA KITA YANG IBU PUNYA 30
HALO 33
FINDING MYSELF 37
APA KABAR 41
BEST BIRTHDAY EVER 47
KAMBING BETINA 54
BINTANGNYA SAMA, PIKIRANNYA SAMA 59
COBA LAGI 66
GO ABI GO 68
ADA SYARATNYA 72
KAMU NGGAK PERLU JAWAB 75
PUSING BANGET 81
KAMU APAKAN ANAK SAYA 84
BUKAN AKU 88
WE START OVER 92
AWALNYA BOHONG 96
INI PUNYA DIA 99
ON DRUGS 102
PANGGIL AKU 107
STAY 111
6. Carissa mempercepat langkah kakinya, menelusuri
gang sempit di samping sekolah.
Saat itu bel akhir sekolah belum berbunyi, tetapi
Carissa sudah keluar.
Mendadak, langkah Carissa terhenti bersamaan
dengan hadirnya dua orang wanita berseragam sekolah di
ujung gang; Amanda dan Putri.
Carissa membalikkan badannya, berjalan cepat ke
arah berlawanan. Mencoba menjauh.
Tetapi, langkah Carissa terhenti lagi, ketika di
hadapannya sudah hadir Tia dan Selly.
“Heh, lonte. mau kemana lo?!” Bentak Amanda,
sambil terus mendekat.
“Diem lo!” Pinta Tia sambil mendorong bahu Carissa.
Carissa berhenti.
Dan...
“Ah!” Carissa menjerit, sambil mencoba menepis
tangan Amanda yang menarik rambutnya dari belakang.
“Mau kemana sih?” Tanya Amanda, sambil terus
menarik rambut Carissa.
“Ah, lepasin!” Carissa berontak.
“Anjing lo!” Amanda mendorong Carissa.
3
7. Dengan sigap, Tia dan Selly menangkap Carissa.
Carissa mencoba berontak, tapi Tia dan Selly terlalu
kuat.
Carissa tidak bisa bergerak, Tia dan Selly memegang
kedua tangannya, menghadapkannya ke Amanda.
“Gimana ngedate-nya?...enak?” Tanya Amanda.
“Udah Nda, abisin aja.” Pinta Tia.
“Lo tau kan, Adi itu pacar gua, kok masih lo sikat
juga?” Amanda bertanya lagi.
Carissa diam.
“Jawab lonte!” Pinta Amanda sambil meremas dagu
Carissa.
“Lo cantik sih...Putih, rambut panjang,...Murahan,
pantes banyak yang antri. Tapi kalo lo item, dekil,
botak,...Masih ada nggak ya yang mau?” Tanya Amanda
sambil menjauh.
“Mana Put!” Amanda meminta sesuatu ke Putri.
Putri membuka tasnya, memberikan sekaleng cat
semprot.
Carissa menatap Amanda yang semakin mendekat.
tidak berontak, tetap diam.
4
8. “Sini!” Amanda menarik tangan Carissa.
Tangan kiri Amanda memegang tangan Carissa,
sedangkan tangan kanannya memegang kaleng cat
semprot.
“Adi, lo giniin ya?” Tanya Amanda sambil mengocok
kaleng cat semprot.
Amanda membuka penutup cat semprot, kemudian
mengecat tangan Carissa, kiri dan kanan.
“Kakinya sekalian!” Pinta Tia.
“Pegangin! Dari sepatunya ya.” Jawab Amanda.
Tia dan Selly memegang Carissa.
Amanda mulai mengecat sepatu Carissa. Terus naik
ke kaki, rok, dan baju. Sesekali Amanda mengocok kaleng
cat semprot, kemudian mengulangi lagi, mengecat.
Bau cat semprot membuat Carissa terbatuk. Tia dan
Selly menutup hidung.
“Puterin!” Pinta Amanda pada Tia dan Selly.
Amanda mulai mengecat bagian belakang badan
Carissa.
“Udah item kan lo sekarang.”
“Put!”
5
9. Putri kembali membuka tasnya, mengambil gunting,
dan memberikannya ke Amanda.
“Botakin nggak nih?” Tanya Amanda pada ketiga
temannya.
Tia dan Selly berpandangan.
Amanda mendekati Carissa.
“Kalo lo janji, nggak akan deketin Adi lagi, lo boleh
pergi,” Ucap Amanda.
Carissa diam.
“Lo bisu ya?”
Carissa menatap Amanda.
Amanda menarik rambut Carissa, kemudian
memasukan gunting ke sela-sela rambut Carissa.
“Jawab dong.” Pinta Amanda perlahan.
“Nggak mau jawab?” Amanda kembali bertanya.
Carissa tetap diam, sambil merasakan beberapa
helai rambutnya mulai terpotong.
“Kalo lo diem terus, bentar lagi lo botak.” Bisik
Amanda sambil terus memotong rambut Carissa.
“Nda, udah!” Putri menarik bahu Amanda.
6
10. “Bentar Put,” Amanda menepis tangan Putri.
“Carrisa Indriyani. Murid baru, pindahan dari
kampung,...Mulai besok, lo nggak usah sekolah di sini lagi
ya?”
Carissa diam.
“Masih nggak jawab juga?!” Amanda menendang
perut Carissa.
Carissa terjatuh.
Amanda mendekati Carissa, tangannya menarik dan
menggunting rambut Carissa.
“Udah Nda!” Putri menarik Amanda untuk menjauhi
Carissa.
Tia dan Selly ikut membantu Putri, memegang erat
tangan Amanda sambil berusaha menenangkan Amanda
yang lepas kendali.
“Lepasin gua!!” Amanda meronta.
“Udah, udah,...Kita pulang yuk.” Ajak Selly.
“Lepasin!”
Tia dan Selly semakin kuat memeluk Amanda,
membawanya menjauhi Carissa.
Sementara itu Putri mendekati Carissa.
7
11. “Heh, mulai besok lo jangan sekolah di sini lagi ya!”
Carissa tetap diam.
Amanda, Putri, Tia, dan Selly meninggalkan Amanda.
beberapa langkah berselang.
“Amanda!”
Amanda berhenti. Menoleh ke belakang, kemudian
membalikkan tubuhnya.
“Aku mau ngomong,” Ucap Carissa.
Amanda diam.
“Kata Adi,”
“Apa?”
“Kata Adi,..Lo becek! Ha ha ha ha.”
Amanda menarik nafas, tangannya mengepal,
memegang gunting dengan keras. Kemudian berlari ke arah
Carissa.
Carissa diam.
Amanda semakin dekat, tangan kanannya
mengayunkan gunting ke kepala Carissa.
Carissa menyambut dengan meludahinya.
8
12. Cinta Biasa oleh Hermawan Wicaksono
ISBN: 978-623-96934-8-0
Ukuran buku 14.8 x 21 cm (A5)
Cover berwarna laminasi doff
Isi 120 halaman hitam putih book paper 72 gsm
SEBUAH NOVEL DRAMA CINTA REMAJA
Abi dan Carissa bertemu di sebuah Rumah Sakit,
saat keduanya sedang dalam proses penyembuhan trauma kepala.
Mereka banyak memiliki kesamaan, salah satunya; zodiak mereka sama.
Hal ini membawa mereka ke pengalaman cinta yang seru.
DAPATKAN VERSI CETAK DENGAN PRE ORDER
PEMESANAN 24-31 MEI 2021 MELALUI WA: 08157136534
HARGA RP 58.000 (BELUM TERMASUK ONGKIR)
PENGIRIMAN DIMULAI PADA 8 JUNI 2021