Dokumen tersebut merangkum organ reproduksi wanita luar dan dalam, termasuk vulva, klitoris, vagina, rahim, ovarium dan saluran tuba fallopi. Organ-organ tersebut berperan dalam proses reproduksi dan kelahiran.
4. Vulva
Vulva merupakan bagian paling luar organ
kelamin wanita yang bentuknya berupa celah.
Pada bagian atas dan terluar vulva terdapat
bagian yang tersusun atas jaringan lemak.
Bagian ini dinamakan mons pubis.
5. Labia mayora (Bibir besar)
Labia mayora merupakan lipatan kulit yang
berfungsi melindungi vagina (dapat disamakan
dengan skrotum pada pria).
Labia mayora terdiri dari kelenjar keringat dan
kelenjar sebasea ( penghasil minyak). Setelah
puber labium mayor akan ditumbuhi rambut.
Di bagian depan labia minora terdapat tonjolan
yang disebut klitoris.
6. Labia Minora (Bibir kecil)
Labia minora merupakan lipatan kulit di antara
labia mayora. Labia minora terletak tepat di
sebelah dalam dari labium mayor dan
mengelilingi lubang vagina dan uretra. Labia
minora berupa lipatan berkelenjar, tipis, tidak
berlemak, dan berjumlah sepasang.
Fungsi Labia Mayora dan Minora adalah sebagai
pelindung vagina.
7. Klitoris
Klitoris, adalah organ erektil yang dapat disamakan
dengan penis pada pria. Banyak terkandung
pembuluh darah dan ujung-ujung saraf perasa.
Klitoris merupakan pertemuan antara labium minor
kiri dan kanan yang bertemu di depan. Klitoris
dibungkus oleh sebuah lipatan kulit yang disebut
preputium (sama dengan kulit depan pada ujung
penis pria). Klitoris sangat sensitif terhadap
rangsangan dan bisa mengalami ereksi.
9. Selaput dara atau himen
Selaput dara terletak di bawah klitoris
mengelilingi tepi ujung vagina. Himen
berselaput mukosa dan mengandung banyak
pembuluh darah.
11. Ovarium
• Ovarium atau indung telur merupakan organ
reproduksi dalam wanita yang berbentuk seperti telur
dan berjumlah sepasang. Letaknya berada di sisi kanan
dan kiri rahim serta berukuran sama besar, yaitu
sebesar kacang kecil. Ovarium ini secara bergantian
memiliki tugas memproduksi telur setiap bulan.
• Dalam ovarium terdapat folikel de Graaf yang akan
berkembang menjadi sel telur (ovum). Dalam ovarium
terdapat kelenjar endokrin dan jaringan tubuh yang
membuat sel telur (ovum) yang disebut folikel. Sel
folikel akan memproduksi sel telur pada ovarium
wanita. Peristiwa pelepasan sel telur (ovum) dari
ovarium setelah folikel masak disebut ovulasi.
12. • Ovulasi pada wanita berlangsung sebulan sekali. Pada saat
folikel telur tumbuh, ovarium menghasilkan hormon estrogen,
dan setelah ovulasi menghasilkan hormon progesteron.
Ovarium memproduksi juga dua hormon penting dalam
kehidupan perempuan. Kedua hormon tersebut adalah
estrogen dan progesteron. Hormon-hormon ini berpengaruh
besar pada pertumbuhan, pembangunan, dan berfungsi
untuk semua organ tubuh perempuan terutama alat-alat
reproduksi.
13. Saluran Tuba Fallopi
• Saluran tuba fallopii atau oviduk berjumlah sepasang, di
kanan dan di kiri. Saluran ini menghubungkan ovarium dengan
rahim.
• Bagian pangkalnya berbentuk corong disebut tuba
infundibulum. Tuba infundibulum ini dilengkapi dengan
jumbai-jumbai yang dinamakan fimbriae. Fimbriae berfungsi
menangkap sel telur yang telah masak dan lepas dari ovarium.
• Tuba fallopii berfungsi untuk menggerakkan ovum ke arah
rahim dengan gerak peristaltik dan dengan bantuan silia.
14. Uterus (Rahim)
• Uterus (rahim) merupakan suatu rongga pertemuan dari dua saluran tuba
falopi bagian kiri dan kanan. Uterus berbentuk seperti buah pir.
• Bagian bawahnya mengecil dan disebut leher rahim atau serviks uteri,
bagian ujung yang besar disebut badan rahim atau corpus uteri. Lapisan
terdalam yang membatasi rongga rahim terdiri atas jaringan epitel yang
disebut endometrium atau selaput rahim. Lapisan ini menghasilkan banyak
lendir dan pembuluh darah. Sebulan sekali, pada saat menstruasi (haid)
lapisan ini dilepaskan diikuti dengan pendarahan.
• Fungsi uterus (rahim) ini adalah sebagai tempat menempelnya janin. Di
sinilah janin akan tumbuh besar yang kemudian kehidupannya ditopang
oleh plasenta. Plasenta akan mencukupi kebutuhan janin yang berupa O2
dan makanan yang diperoleh dari ibunya.
15. Dinding pada rahim selalu mengalami perubahan ketebalan,
peristiwa ini dipengaruhi hormon, di antaranya adalah:
a) Menjelang ovulasi dinding menebal, karena pengaruh
hormon estrogen.
b) Dinding rahim akan semakin menebal setelah ovulasi,
karena pengaruh hormon progesteron.
c) Pada saat menstruasi dinding rahim tipis kembali, karena
dinding endometrium mengelupas. Setelah menstruasi,
dinding dibentuk kembali, peristiwa ini disebut siklus
menstruasi.
d) Uterus atau rahim merupakan ruangan tempat janin
menempel, tumbuh dan berkembang.
16. Vagina (liang peranakan)
• Vagina (dari bahasa Latin yang makna literalnya
pelindung atau selongsong) merupakan saluran dengan
dinding dalam berlipat-lipat dan memanjang dari leher
rahim ke arah vulva. Panjang saluran ini sekitar 7-10
cm.
• Bagian luar vagina berupa selaput yang menghasilkan
lendir. Lendir ini sebenarnya dihasilkan oleh kelenjar
Bartholini.
• Bagi wanita, vagina berfungsi sebagai saluran kelahiran
yang dilalui bayi saat lahir. Selain itu, vagina juga
berfungsi sebagai tempat kopulasi yaitu pertemuan
antara dua alat kelamin.
17. • Vagina terdiri atas bagian-bagian berikut.
a) Selaput lendir (membran mukosa)
Selaput lendir merupakan bagian terluar dari vagina yang dapat
mensekresikan lendir pada saat terjadi rangsangan seksual. Lendir tersebut
dihasilkan oleh kelenjar bartholin.
b) Jaringan otot
Vagina tersusun dari otot-otot polos yang dapat berkontraksi untuk
memperlebar saluran dan uterus serta mengembalikan ke bentuk semula. Ini
sangat penting dalam proses persalinan.
c) Jaringan ikat
Jaringan otot dan ikat ini juga sangat berperan dalam melebarkan uterus
ketika janin akan dilahirkan. Pada saat janin sudah dilahirkan maka kedua
jaringan ini akan mengembalikan uterus ke bentuk semula.